View
11
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
TUGAS AKHIR
PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA di KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN,
KABUPATEN NUNUKAN.
EVI SALEMPANG LOLOLAEN
61.15.0070
PROGRAM STUDI ARSITEKTURFAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA 2020
TUGAS AKHIR
PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN
EVI SALEMPANG LOLOLAEN Disusun Oleh:
61 . 15 . 0070
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
2020
©UKDW
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI/TESIS/DISERTASI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Duta Wacana, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama : Evi Salempang Lololaen
NIM : 61150070
Program studi : Arsitektur
Fakultas : Fakultas Arsitektur dan Desain
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Kristen Duta Wacana Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN
WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN”
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/Noneksklusif
ini Universitas Kristen Duta Wacana berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan
tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 05 November 2020
Yang menyatakan
(Evi Salempang Lololaen)
NIM.61150070
©UKDW
TUGAS AKHIR
PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN.
Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana - Yogyakarta,Diajukan kepada Program Studi Arsitektur,
sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Arsitektur
Disusun Oleh :
EVI SALEMPANG LOLOLAEN
61150070
Dosen Pembimbing I
Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing II
Tutun Seliari, S.T., M.Sc.
Dr.-Ing. Sita Yuliastuti Amijaya, S.T., M.Eng.
Mengetahui,Ketua Program Studi Arsitektur
Tanggal : 10 November 2020Diperiksa di : Yogyakarta
i
©UKDW
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Pengembangan Fasilitas Penunjang Wisata di Kawasan Wisata Air Terjun
Semester : Gasal
Nama Mahasiswa : Evi Salempang Lololaen
Fakultas : Arsitektur dan Desain
Binusan, Kabupaten Nunukan.
Mata Kuliah : Tugas AkhirNIM : 61150070
Tahun : 2020/2021Kode : DA8336
Prodi : Arsitektur
27 Oktober 2020
Dan dinyatakan DITERIMAUntuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Arsitektur pada tanggal :
Universitas Kristen Duta WacanaFakultas Arsitektur dan Desain, Program Studi Arsitektur
Telah dipertahan didepan Dewan Penguji Tugas Akhir
Yogyakarta, 10 November 2020
Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Tutun Seliari, S.T., M.Sc.
Dosen Penguji I
Dr.-Ing. Ir. Winarna, M.A.
Dosen Penguji II
Linda Octavia, S.T., M.T.
ii
©UKDW
iii
©UKDW
KATA PENGANTAR
Puji dan yukur dipanjatkan kepada Tuhan , berkat-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir berujudul s yang Maha Esa karena saya yang“Pengembangan Fasilitas Penunjang Wisata Di Kawasan Wisata Air Terjun Binusan, Kabupaten Nunukan “ ini dengan baik.
Karya ini telah saya buat dengan maksimal meski jauh dari kata sempurna, namun demikian banyak ilmu dan pembelajaran yang saya dapat selama proses pengerjaannya hingga akhirnya dapat menyelesaikan semua tahap tugas akhir.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan ucapatan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Secara khusus saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah menuntun serta memberikan hikmat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir . 2. Orang tua yang telah bersabar dan senantiasa memberikan dukungan baik moril maupun materi. 3. Wiyatiningsih, Dr.Ing., ST, M.T . selaku dosen pembimbing yang membantu dalam memberikan referensi yang berguna dalam pembuatan
konsep desain. 4. Tutun Seliari, S.T., M.Sc . selaku dosen pembimbing yang membantu dalam mengeksplorasi ide-ide konsep desain . 5. Imelda Irmawati Damanik, ST., MA(UD) sebagai dosen yang membantu dalam mengeksplorasi ide-ide konsep desain. 6. Abang Bintang, Kak Chory, Kak Dewi, Adik Fera, Adik Sukoy dan Adik Morai yang selalu memberikan dukungan dalam mengerjakan tugas
akhir. 7. Fidel filemon R.L. dan . yang menemani dalam mengerjakan tugas akhir.A.A.G. Anom Bayu P 8. Teman-teman Asrama putri Nunukan (Kak Ciwa, Kak Winda, Kak Nisa, Mayang, Dinda, Lisa, Jumaidah, Tina, Diana, Amanda, dan Santi)
yang selalu meberikan dukungan selama pengerjaan tugas akhir. 9. Biawak Gengs (Emon, Ade, Vitri, Zena, Asty, Yudhy, Hendry, Johan, dan Ronald) yang selalu memberikan dukungan dan menemani pada
saat pengerjaan tugas akhir. 10. Teman-teman Arsitektur angkatan 2015.
Yogyakarta,06-11-2020
Evi Salempang Lololaen
iv
4. Ir. Dwi Atmono Gregorius, M.T., selaku dosen pembimbing yang membantu dalam proses ekplorasi ide konsep desain.
Karya ini memang masih jauh dari kata memuaskan, tapi proses pengerjaannya telah membuat pikiran dan kepedulian saya terhadap kondisi dan realita di lingkungan sekitar dalam mendesain dan membuat keputusan lebih berkembang dan bijak.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan ucapatan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Secara khusus saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadikan semuanya mungkin. 2. Orang tua yang memberikan dukungan moril dan materi. 3. Dr.-Ing. Ir. Paulus Bawole, MIP., selaku dosen pembimbing yang membantu memberikan data sejak memulai tugas akhir ini.
Puji dan syukur kepada Tuhan, atas perkenan-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir berujudul “Prototype Hunian Adaptif Terhadap Rob Di Sungai Lodji Kota Pekalongan“ ini dengan baik.
6. Dr.-Ing. Ir. Winarna, M.A., selaku koordinator Tugas Akhir. 5. Imelda Irmawati Damanik, S.T., M.A(UD). dan Tutun Seliari, S.T., M.Sc. selaku dosen penguji.
7. Rekan-rekan Arsitektur 2015. 8. Florentina Di Angela dan Keluarga, yang sudah membantu dan menemani selama proses Tugas Akhir ini.
Dalam tugas akhir ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan tugas akhir, sehingga penulis menerima kritik dan saran yang membangun diskusi yang lebih berkembang kedepannya.
Atas perhatiannya, saya mengucapkan terima kasih. ©UKDW
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULAN
Abstract
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA & STUDI
Arsitektur Lanskap
Sampul Luar
Pernyataan Keaslian
Abstrak
Halaman Pengesahan
PRESEDEN
Kata Pengantar
HALAMAN AWAL
Daftar isi
Sampul Dalam
Latar Belakang FenomenaPermasalahanRumusan Masalah
Teori pengembangan Fasilitas Wisata
Struktur Bangunan Pada Topografi TapakStudi Preseden : Naples Botanical Garden Visitor Center & Singapore Botanical Gardens
Analisis Site
konsep Struktur & Konsep Material
Besaran Ruang
Konsep Sirkulasi
BAB 3 : TINJAUAN LOKASI & ANALISIS SITE
Kebutuhan Ruang, Besaran Ruang
BAB 5 : KONSEP DESAINKonsep Zonasi
Konsep Transformasi Bentuk
Kelompok Kegiatan, Pelaku Kegiatan, Aktivitas kegiatan
Lokasi Site
BAB 4 : PROGRAMING
13
1514
19
21
1718
20
22
2624
27
23
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
iii
i
ivvvi
ii
vii
00
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
0102
05
0304
05
06
12
0811
07
v
DAFTAR ISI
Pernyataan Keaslian
HALAMAN AWALSampul LuarSampul Dalam Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
BAB 1 : PENDAHULAN
Daftar isi
Abstract Abstrak
Konsep Transit Oriented Development
Optimslisasi Sirkulasi & Landmark
Standar Ruang Stasiun
Kesimpulan Preseden
Latar Belakang & Fenomena
Studi Preseden : Terminal BSD City
Standar Ruang Terminal & Konsep Intermoda
Rumusan Masalah & Metode
Ide Solusi
Studi Preseden : Artic
Studi Preseden : Stasiun Gambir X Intramoda
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA & RUMUSAN MASALAH
Pendeketan Masalah
BAB 3 : TINJAUAN LOKASI & ANALISIS SITE
Struktur Material Pelingkup Bangunan
Konsep Utama
Analisis Site
Kebutuhan Ruang
Zonasi RuangSirkulasi Kendaraan
Rencana Utilitas
Analisis Kawasan
Profile Site Terpilih
Besaran Ruang
Simulasi Pergerakan Pengguna
Alternatif Site
BAB 4 : PROGRAMING Karakter Pengguna, Pelaku Kegiatan, Pola Aktivitas
BAB 5 : KONSEP DESAIN
Transformasi BentukPenerapan Ide Konsep Bangunan
REFERENSI
LAMPIRAN
Kartu Konsultasi
Gambar KerjaPoster
17181920
16
40
2930
25
32
3433
3635
3738
24
39
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
41
6942
76
iii
vii
00
iii
vvi
iv
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
.......................
020304
01
05
10
06
0809
11121315
07
DAFTAR PUSTAKA
Kartu Konsultasi
LAMPIRAN
PosterGambar Kerja
©UKDW
PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN, KABUPATEN NUNUKAN
Abstrak
Kalimantan Utara merupakan provinsi baru di Indonesia yang masih terus berkembang dalam berbagai sektor, salah satunya yaitu pada sektor
pariwisata. Kalimantan Utara sendiri memiliki destinasi objek wisata 203 yang terbagi dalam tiga sektor yaitu wisata alam, sejarah, dan budaya serta
buatan, yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota. Kabupaten Nunukan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
Kalimantan Utara yang memiliki banyak potensi pada bidang pariwisata, salah satunya pada keindahan dan kekayaan alam yang dapat
dikembangkan lagi untuk menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat Indonesia maupun mancanegara serta juga dapat menjadi salah satu
sumber pemasukan bagi kabupaten Nunukan. Menurut Biro perekonomian Kalimantan Utara terdapat lima objek wisata yang menjadi unggulan
Kabupaten Nunukan, Salah satunya Wisata Air terjun Binusan. Wisata Air Terjun Binusan merupakan kawasan wisata alam yang terletak pada
kawasan hutan pagun raya Binusan Desa Binusan, yang memiliki daya tarik yang dapat menjadi atraksi bagi kawasan wisata ini yakni air terjun dan
berbagai macam jenis Flora. Sebagai salah satu objek wisata unggulan yang banyak di kunjungi oleh masyarakat lokal untuk berwisata, kawasan
wisata ini tidak diimbangi dengan fasilitas penunjang wisata yang memadai yang sesuai dengan standar untuk mendukung kegiatan berwisata
masyarakat yang datang serta pengelolaan potensi dari daya tarik yang di miliki kawasan wisata air terjun Binusan. Berdasarkan dari permasalahan
di atas maka perlu dilakukan suatu Pengembangan Fasilitas penunjang yang dimiana penyedian fasilitas yang nyaman dan aman yang dapat
mendukung kegiatan wisata yang dilakukan oleh wisatawan, Serta penataan lanskap yang dimana memperhatikan keseimbangan kebutuhan
fasilitas penunjang dan memelihara lingkungnan kawasan wisata air terjun agar tetap alami sehingga tercipta atau terbentuk ruang-ruang yang
fungsional dan estetis.
Kata kunci : Kawasan wisata air terjun, Fasilitas Penunjang, Wisata Alam, Arsitektur Lanskap.
Pada karya tugas akhir saya merancang sebuah terminal intermoda yang didalamnya mengemas perencanaan transportasi moda massal bus
dan juga kereta api di Kota Sangatta dengan ide desain yang akan menjadi daya tarik untuk daerah sekitarnya, serta hubungan antar moda yang
terkoneksi secara efesien untuk kemudahan penumpang transportasi massal publik. Hubungan struktur, material bangunan yang selaras dengan
fungsi bangunan secara visual sebagai landmark maupun fungsi sebagai intermoda, membuat penumpang ataupun pengguna bangunan terminal
ini merasakan kenyamanan dalam mengakses fasilitas publik ini dan merasakan pengalaman ruang yang berbeda.
PENGEMBANGAN FASILITAS PENUNJANG WISATA DI KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN,
Abstrak
Kota Sangatta merupakan kota dengan 65% penduduknya bekerja di sektor tambang. Pertambangan adalah sektor paling besar dalam
kontribusinya untuk pendapatan daerah di Provinsi Kalimantan Timur. Namun demikian, masyarakat Kota Sangatta tersebut mengeluhkan akan
wisata belanja yang hanya ada di pusat kota provinsi. Fasilitas transportasi masal publik di Kota Sangatta belum memadai kebutuhan masyarakat
untuk keluar masuk daerah memenuhi wisata belanja mereka sehingga ancaman polusi dari kendaraan pribadi tidak terhindarkan, terlebih
penduduk kota yang makin meningkat tiap tahunnya. Faktanya, Kota Sangatta memiliki peran sebagai pusat pelayanan pariwisata dan memiliki
wisata alam yang menarik, tetapi Kota Sangatta tidak memiliki gambaran fisik tentang bangunan kota sehingga tidak ada dukungan secara visual
untuk melihat kota sangatta sebagai pusat pelayanan pariwisata.
KABUPATEN NUNUKAN
Transit oriented development merupakan suatu perencanaan kota yang telah di terapkan di daerah-daerah maju saat ini sebagai cara untuk
mengurangi resiko terhadap urban sprawl dan kemacetan lalu lintas akibat tidak teraturnya pertumbuhan penduduk. Konsep intermoda didalam
TOD pun meningkatkan efesiensi perpindahan orang dalam konteks ini adalah masyarakat Kota Sangatta maupun sekitarnya yang ingin bergerak
menuju kota ataupun sebaliknya untuk kebutuhan wisata atau urusan lainnya dengan menggunakan transportasi massal . Sebagai pusat pelayanan
pariwisata, teori image of the city yang memiliki unsur landmark untuk penanda kota, sangat diperlukan untuk branding kota dengan membangun
suatu landmark sehingga Kota Sangatta tidak hanya menjadi tempat transit saja tetapi sebagai sebuah kota hub.
Kata kunci : Transit Oriented Development, Intermoda, Landmark Kawasan.
vi
©UKDW
Abstract
THE DEVELOPMENT OF BINUSAN WATERFALL TOURISM FACILITIES SUPPORT IN NUNUKAN DISTRICT
North Kalimantan is a new province in Indonesia which is still developing in various sectors, one of which is the tourism sector. North Kalimantan
itself has 203 tourist destinations which are divided into three sectors namely natural, historical, and cultural and artificial tourism, which are spread
over four districts and one city. Nunukan Regency is one of the regencies located in North Kalimantan Province which has a lot of potential in the
tourism sector, one of which is the beauty and natural wealth that can be developed again to become one of the tourist destinations for Indonesians
and foreigners and can also be a source of income for Nunukan district. According to the North Kalimantan economic bureau, there are five tourist
objects that are featured in Nunukan Regency, one of which is Binusan Waterfall Tour. Binusan Waterfall Tourism is a natural tourism area located in
the forest area of the Binusan Pagun Raya, Binusan Village, which has attractions that can become attractions for this tourist area, namely waterfalls
and various types of flora. As one of the leading tourist objects visited by many local people for traveling, this tourist area is not balanced with adequate
tourism support facilities in accordance with the standards to support the tourism activities of the people who come and manage the potential of the
attractions in the water tourism area. Based on the above problems, it is necessary to develop supporting facilities that provide comfortable and safe
facilities that can support tourist activities carried out by tourists, as well as landscape arrangement which takes into account the balance of
supporting facilities needs and maintains the environment of the waterfall tourism area to keep it natural. so that functional and aesthetic spaces are
created or formed.
Key words: Waterfall tourism area, Supporting Facilities, Nature Tourism, Landscape Architecture.
vii
©UKDW
KabupatenNunukan
Pulau Nunukan
Kabupaten Nunukan - Merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Kalimantan Utara yangterletak di bagian paling utara dari Indonesia, dan berbatasan langsung dengan wilayah negara Malaysia (Sabah). Nunukan memiliki luaswilayah 14.585,70 km2, memiliki 73 destinasi wisatadengan 55 diantaranya merupakan objek wisata alam.
Aturan pemerintah mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah tahun 2013-2033 Kabupaten Nunukan dalam penataan pola ruang merencanakan pengembangan Kawasan Pariwisata. Tujuan Pengelolaankawasan wisata adalah untuk memanfaatkanpotensi keindahan alam dan budaya guna mewujudkan pembagunan yang berkelanjutan.
RTRW KAB. NUNUKAN TAHUN 2013-2023 Rencana Pola RuangKawasan Pariwisata.
Pengembangan Kawasan Wisata A i r t e r j u n Binusan.
P e n g e m b a n g a n Kawasan Wisata air t e r j u n b i n u s a n dibutuhkan untuk meningkatkan daya tarik pengunjung dan dapat memfasilitasikeg iatan w isata pengunjung.
PERATURAN PEMERINTAH
KAWASAN WISATA AIR TERJUN BINUSAN
Sektor pariwisata Kabupaten Nunukan memiliki potensiuntuk dikembangkan seperti objek wisata alam, bahari maupun wisata sejarah dan budaya. Seperti didalamRTRW Kabupaten Nunukan 2013-2033 terdapat beberapaobjek wisata yang masuk didalam program pengembanganpada sektor pariwisata, yakni ,Wisata Air Terjun BinusanPantai Ecing, Pantai Batu Lamampu, Taman Nasional Kayan Mentarang, dan Wisata Batu Sicien.
Pulau Nunukan
Kecamatan Nunukan
Kecamatan NunukanSelatan
Wisata Air Terjun Binusan, terletak di Desa Binusan, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memiliki luas lahan 48 Ha. WisataAir Terjun Binusan menyuguhkan keindahan alami dari air terjun yang meng-alir langsung dari alam serta keindahan dari hutan yang masih asri dan ala-mi yang memiliki berbagai jenis tumbuhan.
JUDUL. Pengembangan fasilitas wisata kawasan Air terjun Binusan di Kabupaten Nunukan.
HUTA
N R
AYA B
INUSAN
- ARTI JUDUL.Mengembangkan suatu sarana fasi-litas wisata yang bertujuan untuk mendukung kelancaran kegiatan wisata dan pengembangan tersebut berbasis pada pelestarikan alam dengan seminimal mungkin untuk merusak alam.
GRAFIS
UNIVERSITASKRISTEN DUTAWACANA, 2019
LATAR BELAKANG
BAB 1- LATAR BELAKANG- FENOMENA- PERMASALAHAN- RUMUSAN MASALAH
1
©UKDW
PENGEMBAGAN FASILITAS WISATA DI AIR TERJUN BINUSAN, NUNUKAN.
KabupatenNunukan
Pulau Nunukan
LATAR BELAKANG
KALIMANTAN UTARA merupakan provinsi baru di Indonesia yang masih terus berkembang dalam berba-gai sektor, salah satunya yaitu pada sektor pariwisata yang memiliki potensi yang tak kalah bagus daripariwisata provinsi lain yang ada di Indonesia. Kalimantan Utara memiliki destinasi objek wisata 203 yang terbagi dalam tiga sekor yaitu wisata alam, Sejarah dan budaya, serta buatan yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota. Kabupaten Nunukan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di ProvinsiKalimantan Utara yang memiliki banyak potensi pada bidang pariwisata salah satunya pada keindahan dan kekayaan alam yang dapat dikembangkan lagi untuk menjadi tujuan wisata wargaIndonesia maupun mancanegara dan juga dapat menjadi salah satu sumber pemasukan bagi Kabupaten Nunukan. Kabupaten Nunukan memiliki beberapa jenis objek wisata yang terbagi menjadi 3 sektor yaitu :
OBJEK WISATA KABUPATEN NUNUKAN
OBJEK WISATA ALAM OBJEK WISATA BUDAYA OBJEK WISATA BUATAN
34 Objek 11 Situs 6 Lokasi
Menurut Biro Perekonomian Kalimantan Utara terdapat 5 objek wisata yang menjadi unggulan Kabupaten Nunukan. Salah satunya yaitu :
OBJEK WISATA ALAM AIR TERJUN BINUSAN
SITE7 hektar
KALIMANTAN UTARA KABUPATEN NUNUKAN
HUTAN PAGUN RAYA BINUSAN, DESA BINUSANKawasan wisata alam Air Terjun Binusan terleatak pada kawasan Hutan Pagun Raya Binusan, DesaBinusan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
DAYA TARIK WISATA AIR TERJUN BINUSAN
Kawasan wisata alam Air Terjun Binusan yang terletak pada hutan pagun raya Binusan memiliki jenisflora yang beragam seperti aren, alang-alang, bangkirai, damar, gaharu, jabon, keruing, kapur, kelapa,kayu ules, lempasu, meranti, mangga, mahoni, nabung, pinang hutan, rambutan, rambusa, rotan, sawo,sengon, tumbuhan paku, terap, DLL, serta memiliki 2 tingkat air terjun.
2
©UKDW
LATAR BELAKANGDAYA TARIK/ATRAKSI WISATA AIR TERJUN BINUSAN
Kawasan WisataAir Terjun Binu-san terletak dikawasan hutanpagun raya yangmemiliki keindah-an alam yang masih terjaga.
AIR TERJUN B I N U S A NTINGKAT 1 dan 2.
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER
106
294
680
143
197
57
104
100
153
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
-
1668
872
981
862
2132
Dilihat dari grafik jum-lah pengunjung Wisata Air Terjun Binusan Pada tahun 2018-2019 antusias pengunjung untuk datang berlibur di kawasan wi-sata air terjun Binusan terus meningkat, apa lagi pada saat musim libur sekolah jumlah pengun-jung akan melonjak tinggi.
Grafik 2 : Jumlah Wisatawan tahun 2019.
Grafik 1 : Jumlah Wisatawan tahun 2018.
JUMLAH PENGUNJUNG AIR TERJUN NUNUKAN FASILITAS WISATA
KETERANGAN :
Parkiran11
Mushola12
Toko Souvenir3
Toilet/Kamar Mandi4
Panggung5
Gazebo6
Warung7
Menara Pandang8
Tangga9
10Titik Air Terjun
11Camping ground
76
4
94
5
HUTAN PAGUN RAYA
8
6
12 3
108 11
AKTIVITAS WISATAWAN
Wisatawandatang
Bermain diair terjun
Wisatawanpulang
FASILITAS WISATA
Toko SouvenirMusholaParkiran mobildan motor
Gazebo 4 unitPanggungKamar mandi
Area Camping kapa-sitas 2 tenda
TanggaGardu pandang2 unit
Toilet
Warung Makan
Sumber : Qui, 2019. Foto : Wisatawan Wisata Air Terjun Binusan.
Wisata air ter-jun Binusan saatini menjadi salahsatu objek wisa-ta yang banyakdikunjugi oleh wisatawan lokal.Banyak wisata-wan yang datangbersama keluar-ga mereka.
95%
5% APA TUJUAN ANDA KE WISATA AIR TERJUN BINUSAN? - dari hasil pertanyaan yang diajukan diatas, 95% dari 81 responden menyatakan tujuannyauntuk berlibur atau reftresing untuk mencari suasana baru.
Foto : Keadaan alam di kawasan air terjun Binusan
Objek wisata alam Air Terjun Binusan merupakan salah satu objek wisata unggulan Kabupaten Nunukanyang banyak di kunjungi oleh wisatawan lokal untuk berwisata, namun objek wisata alam air terjun Binu-san tidak didukung oleh fasilitas umum yang memadai sesuai dengan standar yang dapat membantu kegi-atan berwisata.
OBJEK WISATA UNGGULAN FAKTA DI SITEKURANGNYA FASILITAS YANG DAPAT MENDU-KUNG KEGIATAN BERWISATA.
TIDAK ADA AREAKOMERSIAL
KURANGNYA TEMPATDUDUK/BERTEDUH
JALUR SIRKULASI YANG TIDAK EFEKTIF,
KURANGNYA TOILETUMUM.
POTENSI ALAM FASILITASUMUM
JALUR SIRKULASI
POTENSI ALAM TIDAK DI OPTIMALKAN
SITE EKSISTING
Penyediakan fasilitas yang Nyaman dan Amandan mengoptimalkan potensi yang ada pada site
Desain dapat merespon dengan
KONSEP DESAIN PENGOPTIMALAN
Perencanaan
Perancangan
- Pengaturan Lahan- Penyusunan Elemen- Elemen- Alam dan Buatan
Dengan memperhatikankeseimbangan kebutu-han pelayanan dan pe-meliharaan sumber da-ya.
Terciptanya/terbentukruang-ruang yang fungsional dan estetis.
PENDEKATAN DESAIN
Yang digunakan dalammerespon konsep desainyaitu :
ARSITEKTURLANSKAP
MODUL-MODULBENTUK YANGTERDAPAT PA-DA SITE
BENTUK LINGKARAN
Di apliasikan untuk konsep bentuk bangunan.
BENTUK TRAPESIUM
FENOMENA
3
©UKDW
PERMASALAHANASPEK ARSITEKTURAL
GAZEBO
KAMAR MANDI
TOILET
Terdapat 4 gazebo, kapasitas 5-6 orang/gazebo, sedangkan jumlah penggunjung dapat men-capai ratusan.
Terdapat 4 kamar mandi, 2 un-tuk laki-laki dan 2 untuk pe-rempuan.
Terdapat 2 unit toilet, masing-masing 1 untuk laki-laki dan1 untuk perempuan.
JALUR SIRKULASI
FASILITAS YANGBELUM ADA- Loket tiket- Kantor pengelola- Restoran
LOKET TIKET/KANTORPENGELOLA
MATERIAL
RESTORAN
KENYAMANAN
PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR LANSKAP
Keseimbangan pada ukuran, warna dan jumlah unsur untuk men-ciptakan kesimbangan pada lansekap suatu kawasan.
Irama dan pengulangan unsur-unsur lansekap pada tempat yangberbeda dalam suatu tapak untuk menciptakan ikatan hubunganvisual. Upaya penekanan dan aksentuasi pada suatu unsur sehinggadapat lebih menonjol dalam komposisi susunan elemen lansekap.
TIDAKSESUAI
DAYA TARIK WISATA
- Pengembangan atraksi wisata.
ASPEK KEBUTUHAN
Pengunjung banyak yangtak mendapatkan tempatuntuk duduk, sehinggabanyak yang duduk ditepian jalan setapak
Sirkulasi yang belum ter-tata dari material, ukuran yang kecil dan kurangnyapenanda jalan.
Material tangga yang su-dah rapuh, material jalursirkulasi yang licin dan material dinding penahanjalur air terjun yang su-dah rubuh.
4
©UKDW
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana melakukan pengembangan terhadap fasilitas wisata serta atraksi wisata dan penataan lansekap kawasan air terjun Binusan,Kabupaten Nunukan, dengan berbasis pada prinsip-prinsip perancangan dalam arsitektur
Lanskap dan merespon site yang berkontur?
Mengembangan Fasilitas dan Atraksi Wisata
Meningkatkan kenyamanandan keamanan bagi wisatawan
Pendekatan ArsitekturLanskap
“Perencanaan dan perancanganpengaturan lahan, penyusunan elemen-elemen
alam dan buatan, dengan memperhatikan keseimbangan kebutuhan pelayanan dan
memelihara sumber daya sehingga terciptanya ruang-ruang yang fungsional dan estetis”
RUMUSAN MASALAH
5
©UKDW
BAB 5- KONSEP ZONASI- KONSEP SIRKULASI- KONSEP TRANSFORMASI BENTUK- KONSEP STRUKTUR- KONSEP MATERIAL
22
©UKDW
KONSEP DESAINZONASI MAKRO
ZONA INTI
ZONA INTI
ZONA INTI
ZONA INTI
ZONA PENDUKUNG
ZONA PENDUKUNG
ZONA PRIVAT
ZONA PADA LAYOUT PLAN :
ZONA PENDUKUNG
1. AREA PARKIR PENGUNJUNG2. LOKET DAN POS SATPAM3. TOKO SOUVENIR4. CAFE5. AREA KULINER6.TOILET DAN R. BILAS
ZONA INTI
7. VISITOR CENTER8. AIR TERJUN 1 DAN 29. AREA SPOT FOTO
ZONA PRIVAT
10. RUANG GENSET11 GUDANG12. PARKIR PENGELOLA13. KANTOR PENGELOLA
ZONASI MIKRO
11
2
34
5 5
6
ZONA PENDUKUNG
ZONA INTI
ZONA PRIVAT
6
7
8
8
9
121011
13
1
2
34
5 5
6
6
7
8
8
9
121011
13
DIMANA FASILITAS PENDUKUNG WISATADI TEMPATKAN UNTUK MEEMPERMUDAHKEGIATAN BERWISATA YANG DILAKUKANOLEH WISATAWAN
ZONA DI MANA ATRAKSI UTAMA/DAYATARIK UTAMA BERADA DAN DI LENG-KAPI DENGAN FASILITAS.
ZONA DI MANA FASILITAS YANG HANYADAPAT DIJANGKAU OLEH PENGELOLADARI TEMPAT WISATA SEPERTI KANTORPENGELOLA, GUDANG, DAN SERVICE.
23
©UKDW
KONSEP DESAIN
JALUR SIRKULASI UNTUK WISATAWAN
JALUR LAMBAT WISATAWAN
JALUR CEPAT WISATAWAN
JALUR DARURAT
JALUR SERVIS
JALUR SIRKULASI UNTUK DARURAT DAN SERVIS
24
©UKDW
10. RUANG GENSET11 GUDANG12. PARKIR PENGELOLA13. KANTOR PENGELOLA
TRANSFORMASI BENTUK
HUTAN
SITE
KONTRUR
Site terletak pada kawasan hutan, dan memiliki lahan yang berkontur.
Bentuk lingkaran di ambil daribentuk lingkaran pohon yang jika dilihat dari atas. Bentuklingkaran di gunakan agarbagunan memiliki keselarasanbentuk dengan bentuk di se-kitar site.
Di berikan ruang pada tengahdimaksudkan sebagai jalursirkulasi udara dan cahaya sehingga dapat terdis-tribusi pada seluruh ruangan
TRANSFORMASI BENTUK
Pada bagian atap menggunakanatap pelana untuk meresponhujan dan dedaunan yang jatuhdi atas atap tidak tertumpuk di atap.
Dikarenakan akan ada beberapabangunan yang akan di bangunpada site yang berkontur makabangunan akan di angkat untukmerespon kondisi muka tanahsite yang tidak rata dan memi-nimalkan intervensi bangunanterhadap site.
Pada beberapa atap bangunanakan di letakan atap kaca sebagai jalur masuk cahaya kedalam bangunan untuk men-gurangi penggunaan listrik.
Plaza
Bentuk trapesium di dapat dari pembagian garis grid-grid yang di ambil dari garis-garis batas siteyang akan menjadi bentuk dari plaza.
VISITOR CENTER PLAZA
SHELTER MENARA PANDANG
FASILITAS AIR TERJUN AREA KOMERSIAL
Visitor Center merupakan area promosi dan pu-sat informasi bagi flora dan fauna yang terdapatdi dalam hutan pagun raya.
Plaza merupakan ruang persiapan bagi wisatawanyang akan berjalan ke air terjun, terdapat fasili-tas tempat duduk, keran air minum dan toiletumum, serta juga ada terdapat plaza yang dapatdigunakan bagi kelompok/grup wisatawan yang akan melaksanakan kegiatan.
Shelter merupakan ruang istirahat bagi wisata-wan yang lelah berjalan, jarak antar satu shel-ter dengan shelter yang lain sejauh 200 m.
Menara pandang merupakan ruang yang dapatmemberikan eksperience bagi wisatawan dapatmelihat sekitar site dari ketinggian.
Fasilitas yang berada di sekitar air terjun mem-berikan eksperince kepada wisatawan dapatmelihat lebih jelas air terjun dan menikmati view dari air terjun. Terdapat fasilitas cafébagi wisatawan, arah pandang dari dalam cafélangsung ditujukan ke air terjun sehingga lebihoptimal lagi menikmati view air terjun.
Area komersial merupakan ruang untuk mempro-mosikan potensi lokal (kain, cindramata/souve-nir khas Kalimantan Utara) dengan tujuan mem-berikan manfaat bagi penduduk lokal.
KONSEP SIRKULASI RAMP dan SKYWALK
Jalur Ramp ramah untuk orang tua dan tidak membuat wisatawan cepat lelah.
Jalur Skywalk untuk jalur utama memilikilebar 2400 m, yang merupakan 1 arah, na-mun jika terjadi keadaan yang emergencymaka jalur tersebut dapat di gunakan duaarah.
KONSEP DESAIN
25
©UKDW
KONSEP DESAIN
KAYU GORDING 8/12
KAYU USUK 5/7BAJA IWF 15/30
BAJA IWF 15/30
KAYU GORDING 8/12
KAYU USUK 5/7
ATAP SIRAP
BAJA IWF 20/40
-Bahan fabrikasi
-Lebih fleksibel untuk di bentuk
-Dapat dibangun dengan cepat
-Ukuran panjang dapat di buat sesuai dengan kebutuhan.
BAJA IWF
-Membuat bangunan terasa lebih sejuk.
-Tahan terhadap serangan rayap.
-Memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca.
-Bobotnya lebih ringan
ATAP SIRAP KAYU ULIN
-Lebih awet dari material atap yang lain.
-Bisa di daur ulang untuk di produksi kembali.
WOOD PLASTIC COMPOSITE
-Lebih tahan terhadap api.
-Memiliki daya tahan yang biak terhadap rayap dan hama.
-Daya tahan yang tinggi terhadap benturan.
GRASSBLOCK -Terdapat lubang pada bagian tengah yang dapat ditanami rumput.
DETAIL STRUKTUR MATERIAL
KACA BERWARNA- Dapat mereduksi 40%-50% panas matahari yang masuk kedalam bangunan.
-Hujan dapat lebih mudah terserap kedalam tanah.
PLAT BAJA 1CM
PLAT BAJA 1CM
BAUT 2CM
PLAT BAJA 1CM
WELD JOINT
BAUT 2CM
ANCHOR 1CM
26
©UKDW
27
DAFTAR PUSTAKANeufert, E. 2002. Data Arsitek jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.(2013-2033). Nunukan:Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Nunukan.
Peraturan Mentri Nomor P.50 Pasal 1 Ayat 8 Tahun 2009, tentang APL
Frick, H. 2003. Membangun dan Menghuni Rumah di Lerengan. Yogyakarta: Kanisius
Frick, H. Suskiyanto, FX 2007. Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius
Kbbi.web.id
Widyarini, Suharta. 2018. Dampak Pengembangan Sarana Pariwisata Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjunng Di Wisata Alam Air Panas Angseri, Tabanan.
Jurnal Destinasi Pariwisata, Volume 6 No 2. 2018.
Khotimah, dkk. 2017. Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Budaya (Studi Kasus Pada Kawasan Situs Trowulan Sebagai Pariwisata Budaya Unggulan Di
Kabupaten Mojokerto.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Volume 41 No 1. Januari 2017.
Nugraha, A 2017. Pusat Budidaya dan Pelestarian Anggrek di Semarang Dengan Pendekatan Arsitektur Metafora.Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Djajang,P,. Dkk. 2011. Landasan Pemahaman “Green Architecture” Untuk Pendidikan Arsitektur.
Jurnal Media Matrasain, Volume 8 No 1. Mei 2011.
©UKDW
Recommended