View
1.045
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
tugas akhir literary critism - Undip sastra inggris, menganalisa film pendek Tin Toy - pixar
Citation preview
PENDAHULUAN
Tin Toy, sebuah film pendek dari Pixar, menjadi pilihan saya dalam tugas akhir
menganalisis film. Sebuah film yang berdurasi sekitar 4 menit, yang mengkisahkan
seorang bayi yang merasa tertarik dan penasaran terhadap sebuah boneka kaleng yang
menghasilkan musik yang ramai ketika ia berjalan.
Film yang memiliki durasi yang sangat singkat ini sangat menarik untuk
ditonton. Walaupun sebentar, film ini cukup menghibur karena tingkah lucu dari boneka
kaleng dan tingkah si bayi yang menggemaskan. Dalam makalah ini, kita akan membahas
semua unsur yang terdapat dalam film ini, baik intrinsik maupun ekstrinsik. Selain itu,
hal baru yang akan dimuat adalah landasan teori apa saja yang digunakan dalam film ini.
Akhir kata, penulis ingin berterimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
mengajarkan sebuah ilmu baru kepada kami mengenai analisis film, yang tentunya ilmu
ini akan berguna sekali untuk kami dan membawa manfaat yang besar untuk kami semua.
Terutama kepada Tuhan YME yang telah memberikan saya kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Penulis memohon maaf jika terdapat kesalahan-kesalahan
dalam makalah ini. Terima kasih.
Fakta Cerita
Cerita berawal dengan pengambilan gambar di sebuah kamar bermain
dengan berbagai macam mainan dan sebuah boneka kaleng yang berada di luar
kotak. Lalu datang seorang bayi yang merangkak bermain mainan yang ada di
kamar tersebut sampai akhirnya ia tertarik dengan boneka kaleng tersebut.
Boneka tersebut khawatir si bayi akan merusaknya, akhirnya ia lari dan gawatnya
adalah jika boneka itu berjalan ia akan menimbulkan suara gaduh dari alat musik
yang menempel di tubuhnya. Si bayi mengejar boneka tersebut sampai akhirnya ia
jatuh dan menangis. Boneka kaleng yang sebelumnya berlindung di bawah meja
dengan beberapa mainan yang ketakutan juga terhadap si bayi akhirnya
memberanikan diri mendekati si bayi untuk menghiburnya. Tapi setelah boneka
tersebut didapat, boneka itu hanya dimainkan sebentar lalu dibuang. Malahan si
bayi tertarik dengan mainan barunya yaitu tas kertas. Si boneka yang merasa
terlupakan kemudian menarik perhatian si bayi lagi, mengikuti di belakang si bayi
yang berjalan dengan kepala tertutup tas kertas.
LANDASAN TEORI
Pengertian:
1. Tema : satu gagasan, fikiran atau persoalan utama yang mendasari sesebuah karya sastera dan terungkap secara langsung (eksplisit) atau tidak langsung (implicit).
2. Fakta Cerita : paparan cerita dimana terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu yang di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik, dimana ketiga unsur itu disebut plot atau alur berupa fakta atau fiksi, tanpa mengikutsertakan pikiran atau gagasan-gagasan dari si pembaca.
3. Alur / Plot : rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Alur terdiri atas beberapa bagian :awal, tikaian, gawatan atau rumitan, puncak, leraian, akhir.
4. Unsur Intrinsik : unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri.
5. Naratologi : a. bidang studi interdisipliner yang khusus mempelajari karya sastra, teater, dan film, disebut juga ilmu tentang cerita.b. suatu bidang kajian penceritaan secara literal sama ada cerita-cerita klasik ataupun moden tanpa mengikut jarak waktu dan tempat.
6. Sinematografi : ilmu terapan merupakan bidang ilmuyang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).
7. Semiotika : teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi.
8. Unsur Ekstrinsik : unsur yang ada di luar tubuh karya sastra tetapi sangat berpengaruh terhadap isi karya sastra tersebut.
9. Psikologi : ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Unsur Intrinsik
1. Naratologi
a. Tema : Rasa penasaran seorang bayi.
b. Alur : Maju
Puncak
tikaian leraian
Eksposisi Solusi
Eksposisi Tikaian-Gawatan Puncak Leraian Solusi
Eksposisi
Seorang bayi masuk ke sebuah ruangan dan mulai bermain dengan
beberapa mainan, pertama ia mengambil mainan gelang sasaran,
kedua mengambil gelang-gelangan yang dimainkannya dengan
kasar.
SKEMA
Sender Object Receiver
(keinginan untuk bermain) (Mainan) (si bayi sendiri)
Helper Subject Opponent
(tidak ada) (Bayi) (tidak ada)
Tikaian
Ketika si bayi mulai melihat mainan boneka serdadu dan kemudian
ia tertarik ingin mengambilnya juga ketika boneka tersebut
ternyata dapat mengeluarkan suara yang lucu. Boneka kaleng
mulai merasa takut dirusak oleh si bayi yang terlihat seperti
monster.
SKEMA
Sender Object Receiver
(rasa penasaran si bayi) (boneka kaleng) (si bayi itu sendiri)
Helper Subject Opponent
(tidak ada) (Bayi) (boneka kaleng)
Gawatan
Ketika suara dari alat musik yang menempel pada boneka tersebut
semakin ramai dan si bayi makin tertarik dengan boneka tersebut
lalu mengejarnya.
SKEMA
Sender Object Receiver
(rasa penasaran yang besar) (boneka kaleng) (bayi itu sendiri)
Helper Subject Opponent
( tidak ada ) (Bayi) (boneka kaleng)
Puncak
Si bayi jatuh ke lantai dan menangis dengan keras karena mengejar
boneka tersebut.
SKEMA
Sender Object Receiver
( rasa penasaran yang besar) (boneka kaleng) (bayi)
Helper Subject Opponent
(tidak ada) (Bayi) (rasa sakit karena jatuh)
Leraian
Boneka prajurit akhirnya memberanikan diri untuk mendekati si
bayi dan menghiburnya. Si bayi merasa senang akhirnya bisa
mendapatkan boneka tersebut. Tetapi, setelah dimainkan sebentar,
kemudian si bayi membuang boneka tersebut.
SKEMA
Sender Object Receiver
(rasa penasaran) (boneka kaleng) (bayi itu sendiri)
Helper Subject Opponent
(boneka kaleng) (bayi) (tidak ada)
Solusi
Si bayi tertarik dengan hal lainnya. Ia menemukan mainan baru.
Pertama ia memainkan kotak asal boneka serdadu, kemudian
memasukkan kepalanya ke dalam tas karton. Boneka serdadu yang
merasa diacuhkan mengikuti si bayi yang berjalan dengan tertutup
tas karton.
SKEMA
Sender Object Receiver
(rasa penasaran pada hal baru) (bermain) (bayi itu sendiri)
Helper Subject Opponent
(tidak ada) (bayi) (tidak ada)
c. Tokoh
Bayi : Seorang bayi, kurang lebih berumur 1 tahun, terkadang
jalannya masih merangkak tetapi ia sudah dapat berjalan. Ia
memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang besar terhadap hal-hal
baru di sekitarnya.
Boneka kaleng : Sebuah mainan berbentuk prajurit atau serdadu
yang di badannya menempel berbagai macam alat musik yang
dapat menghasilkan bunyi gaduh ketika ia berjalan. Sebagai tokoh
fiktif, ia memerankan sebagai boneka yang dapat berjalan sendiri,
dan memiliki perasaan, baik takut, cemas, ataupun peduli.
d. Gaya/ Style
Bahasa
Tidak ada bahasa dalam film ini, karena ini merupakan film bisu
yang lebih menampilkan tingkah laku dari para tokoh-tokohnya
melalui gesture tubuh mereka. Hanya ada suara yang berasal dari si
bayi yang belum dapat berbicara. Dapat diartikan jika si bayi
sedang bergumam, tertawa, atau menangis, merupakan sebuah
ekspresi bayi tersebut yang mencoba untuk mengkomunikasikan
sesuatu.
Audiovisual
- Pakaian
1. Bayi : tidak memakai pakaian, hanya memakai pempers.
2. Boneka kaleng : menggunakan kostum pemain musik, lengkap
dengan topi dengan bulu di atasnya. Pakaian terwujud bukan
dalam bentuk kain, tapi hanya cat yang menyatu dengan tubuh
boneka.
- Audio : 1. Musik yang digunakan pada awal cerita, bernada riang
yang menandakan akan ada sebuah cerita lucu yang menghibur.
Biasanya juga terdapat dalam film-film keluarga, seperti film
animasi Disney.
2. Pada akhir cerita, credit, hanya ada suara gaduh yang
berasal dari tubuh boneka tersebut, suara burung berkicau, dan
suara kejar-kejaran dari mainan lain.
Efek suara :
a. Suara bayi tertawa, menangis, dll (natural)
b. Suara butiran-butiran gelang dan gelang biru yang jatuh atau
berjatuhan ke lantai (artificial)
c. Suara gaduh yang berasal dari alat musik yang menempel di
tubuh si boneka tersebut, seperti : drum, terompet, akordion, dll.
(artificial)
d. Suara burung berkicau pada awal dan akhir cerita (natural)
e. Suara mainan lain, mobil-mobilan dan teko yang sedang
berkejar-kejaran pada akhir cerita, setelah credit (artificial)
f. Suara berderik yang berasal dari gerakan si boneka kaleng
(artificial)
g. Suara langkah si bayi ketika merangkak atau bersentuhan
dengan lantai (artificial)
h. Suara gemericik besi dan lonceng yang asalnya dari dalam
gelang-gelangan berwarna biru, yang akan berbunyi jika
digoyangkan (atificial)
i. Suara ketika boneka kaleng menabrak kotak Tin Toy dan
masuk ke dalamnya (artificial)
j. Suara terengah-engah boneka kaleng (artificial)
k. Suara bergidik gemetaran dari para mainan-mainan yang
bersembunyi di bawah kursi (artificial)
l. Suara jatuhnya si bayi ke lantai (artificial)
m. Suara kotak plastik Tin Toy yang digerak-gerakan (artificial)
n. Suara tas karton (artificial)
- Citra rabaan/sentuhan :
a. saat si bayi mengambil mainan gelang berwarna biru sambil
menggigit-gigitnya
b. saat si bayi jatuh dengan keras dan badannya terhempas ke
lantai
c. saat si bayi menggenggam boneka kaleng dan diguncang-
guncangkan
d. saat si bayi menggenggam kotak mainan Tin Toy dan
diguncang-guncangkan
e. saat boneka kaleng menyentuh telapak kaki si bayi dengan
menggunakan akordion
e. Setting
Lokasi dalam film pendek berjudul Tin Toy, terlihat seperti di
ruang keluarga, karena banyak sofa di ruangan tersebut, dan ada
sebuah foto anak kecil yang terlihat samar-samar dalam ruangan
tersebut, atau juga bisa diimplementasikan sebagai ruang keluarga
sekaligus kamar bermain, karena terdapat beranekaragam mainan
dalam ruangan tersebut yang terlihat dari awal cerita sampai akhir
cerita.
Interior : sofa, meja pendek, figura foto, speaker, lampu, majalah, teko,
mangkuk terbalik, mainan-mainan
Waktu : pagi hari ( bukti: ada burung yang berkicau dan sinar matahari
yang cerah )
f. Semiotika :
- Simbol :
Logo Tin Toy dan gambar boneka kaleng yang tercetak di kotak
mainan Tin Toy, menunjukkan itu adalah tempat asal si boneka.
kaleng.
Logo Pixar pada tas karton (terakhir, yang menutupi kepala si
bayi), sebagai lambang bahwa film tersebut produksi Pixar.
g. Atmosphere: kelucuan serta sedikit ketegangan
h. Genre : animasi fiksi
2. Sinematografi
a. Jarak kamera :
Medium Shot Long Shot Medium Shot Extreme Long Shot
00:02:51-00:03:05 00:00:31-00:00:35 00:01:04-00:01:05 00:00:28-00:00:30
Extreme Long Shot Extreme Long Shot Close Up Medium Close Up
00:01:57-00:02:03 00:02:14-00:02:16 00:03:24-00:03:25 00:02:11-00:00:12
b. Letak kamera :
Middle angle Above Above Low
00:02:46-00:02:48 00:03:07-00:03:11 00:03:28-00:03:36 00:02:17-00:02:18
c. Gerak kamera :
Bergerak Vertikal Bergerak Horizontal Tracking
00:00:09 – 00:00:16 00:00:17-00:00:22 00:02:05-00:02:06
d. Editing
Gambar menjadi blur
00:02:17-00:02:18
* Penulis hanya membahas beberapa pengambilan gambar dalam tugas
ini karena terlalu banyaknya teknik pengambilan gambar yang selalu
berbeda dan bervariasi. Untuk teknik lighting dalam film animasi
pendek ini adalah natural, karena walau setting berada di dalam
ruangan, tapi diceritakan pada pagi hari. Gambar-gambar di atas
merupakan beberapa contoh dari teknik sinematografi.
B. Unsur Ekstrinsik
Psikologis :
Unsur ekstrinsik yang saya bahas dalam tugas ini adalah unsur psikologi dari
seorang bayi, khususnya dari segi rasa keingin tahuan dan penasaran yang
pasti dialami oleh anak-anak kecil atau bayi pada umumnya (kecuali yang
mengalami retardasi mental atau penyakit sejenisnya yang cuek dengan
lingkungan sekitar). Sebagai anak kecil rasa keinginan untuk mengetahui hal-
hal baru di sekitarnya sangatlah besar, karena mereka baru mengenal atau
melihat hal itu pertama kali dan ingin tahu benda apakah itu. Jadi sangatlah
wajar jika mereka sangat mudah tertarik pada hal-hal baru, dan rasa penasaran
mereka biasanya juga belum terpenuhi ketika mereka belum menyentuh benda
tersebut. Ketertarikan audiovisual juga merupakan suatu faktor yang penting
sebagai pemicu ketertarikan bayi tersebut, contohnya adalah bayi sangat
senang memperhatikan bunga yang berwarna-warni ataupun hewan yang
dapat bergerak, dan ingin lebih mendekati objek tersebut. Seperti dalam tugas
ini, dimana penulis membahas psikologi si bayi yang memiliki rasa
keingintahuan yang sangat besar terhadap mainan-mainan yang ada di
sekitarnya. Si bayi terlihat senang sekali dan sangat gemas terhadap mainan-
mainan tersebut ketika ia mendapatkannya, dan yang penting adalah si bayi
akan tertarik dengan hal baru lainnya ketika ia telah mendapatkan yang
diinginkan, lebih tepatnya ia tidak berfokus pada sebuah objek saja, tapi selalu
mencari hal-hal baru di sekelilingnya. Dalam film ini, bayi juga digambarkan
memiliki ketertarikan audiovisual yang tinggi, contohnya adalah ia sangat
antusias mengejar boneka kaleng karena bentuknya yang menarik, berwarna-
warni, dan bersuara aneh. Si bayi sangat gigih mengejar boneka tersebut,
sebelum ia mendapatkannya ia pantang menyerah, dan yang terjadi adalah
saat ia sudah mendapatkan boneka tersebut, dan rasa ingin tahunya sudah
terpenuhi, ia berganti ke objek lainnya untuk menemukan hal-hal baru
lainnya. Seperti itulah memang psikologi seorang anak kecil atau bayi, sangat
cocok dengan apa yang terjadi pada film pendek berjudul Tin Toy ini. Dan
dari segi boneka kaleng, menurut saya, si boneka akhirnya menyadari bahwa
dirinya adalah seorang mainan yang tugasnya adalah menghibur bukan
membuat menangis seorang anak, maka hati nurani boneka tersebut
mengatakan ia harus menghibur si bayi ketika bayi itu menangis. Sayangnya
ketika ia ingin dimainkan oleh si bayi, bayi itu sudah mengalihkan
perhatiannya ke hal lain.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang penulis lakukan dalam film “Tin Toy”, karakter
atau psikologi seorang bayi dalam film ini memang sesuai dengan kehidupan
nyata walaupun ini hanyalah film animasi fiksi. Walaupun hanya berdurasi 4
menit, film ini telah berhasil merefleksikan karakter-karakter yang kuat dari
para tokohnya. Karakter seorang bayi yang sesuai dengan kehidupan sehari-
hari dikemas dalam jenis film animasi fiksi, sangatlah menarik dan menghibur
untuk ditonton sendiri atau bersama keluarga anda.
Menganalisis Film
“ Tin Toy - Pixar “
Oleh :
CYNTHIA PRATIWIA2B006023
English DepartmentFaculty of Cultural StudiesDiponegoro University
2009
DAFTAR PUSTAKA
Lasseter, John. 1988. Tin Toy. USA:Pixar.
Aditya. 2009. “Pengertian Tema.” All Solution. <semuamasalah007.blogspot.com> <10
Juli 2009>
2008. “Pengertian Karangan.” Indoskripsi. <one.indoskripsi.com/node/5003> <10 Juli
2009>
2009. ”Pengertian, Fungsi, dan Ragam Sastra.” Sastra. < sastradewa.blogspot.com > <10
Juli 2009>
Samosir, Aldon. 2009. “Unsur Intrinsik Prosa.” Aldon Site’s. <aldon.blogspot.com> <10
Juli 2009>
Pujiyanto. 2008. “Unsur Ekstrinsik dan Instrinsik Novel.” WordPress.
<pujiyanto17.wordpress.com> <10 Juli 2009>
2009. “Pengertian Ilmu Psikologi Menurut Berbagai Ahli?” Yahoo.
<id.answers.yahoo.com> <10 Juli 2009>
Rida. 2008. “Pengertian Sinematografi.” Rida. <belajarnge.blogspot.com> <10 Juli
2009>
Ujiarso. 2008. “Cerita dan Penonton Film.” Multiply. <ujiarso.multiply.com> <10 Juli
2009>
2009. “Semiotika.” Wikipedia. <id.wikipedia.org/wiki/Semiotika> <10 Juli 2009>
2009. “Tin Toy.” Wikipedia. <id.wikipedia.org/wiki/TinToy> <10 Juli 2009>
Recommended