View
841
Download
5
Category
Preview:
DESCRIPTION
TUGAS
Citation preview
TUGAS
ILMU ALAMIAH DASAR
O
L
E
HNAMA : SYAIYAM MASKUR
NIM : 10914A0091
PRODI : GEOGRAFI VII F
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2012/2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkat rahmatNya-
lah penulisan tugas perkuliahan dengan mata pelajaran Ilmu Alamiah Dasar dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada
baginda Nabi besar Muhammad SAW.
Oleh karena itu kami sekaligus penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman yang telah membantu dan mensufort sehingga tugas ini bisa terselesaikan
Penulis sadar bahwa penulisan tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan untuk itu,
kami sekaligus penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhirnya harapan penulis semoga tugas ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Mataram 5/01/2013
Ttd
Syaiyam Maskur
A. SEKILAS TENTANG ILMU ALAMIAH DASAR
Ilmu alamiah dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep
dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi.Manusia sebagai subjek
pokoknya yang dalam hal ini merupakan makhluk hidup yang paling tinggi
kedudukannya. Salah satu indikatornya ialah sifat unik manusia.Dibandingkan
dengan makhluk lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan
kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia dan binatang berbeda
karena akal budi yang dimilikinya ( hewan memiliki akal budi yang bersifat terbatas
atau biasa disebut insting ). Akal bersumber pada otak. Dan, budi bersumber pada
jiwa. Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangannya manusia memanfaatkan akal
budi yang dimilikinya dan juga ditunjang dengan rasa ingin tahu (kuriositas), maka
berkembanglah pula ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan
pengetahuan pun lebih berkembang lagi manakala ditunjang dengan adanya tukar
menukar informasi antar manusia.
Pada zaman dahulu akibat dari terbatasnya peralatan untuk memperoleh
pengetahuan, maka untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia pada saat
itu menciptakan mitos. Sehingga mitos pun digolongkan menjadi tiga, yaitu mitos
sebenarnya, cerita rakyat, dan lagenda. Sehingga terdapat beberapa cara untuk
mendapatkan kesimpulan, diantaranya prasangka (perasaaan), intuisi (batiniah), dan
coba-ralat/trial error (untung-untungan).
Untuk itu diperlukanlah syarat-syarat tertentu agar suatu ilmu itu dapat sesuai
dengan keadaannya bukan dengan prasangka, intuisi, maupun coba-ralat/trial error.
Adapun syaratnya, yaitu obyektif, metodik, sistematik, dan universal.Serta, untuk
dapat memenuhi syarat ilmu pengetahuan seperti yang tersebut di atas, maka
diperlukanlah metode ilmiah.
B. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANUSIA
1. Hakikat Manusia
Didalam filsafat kontemporer secara hakiki terpusat pada pribadi manusia. Boleh
jadi, tanpa situasi historis kita tidak bisa memahami apa dan esensi diri yang
sebenarnya. Al Qur’an membuka pintu dunia baru, tentang kesadaran diri secara
berurutan sampai kepada kesadaran yang universal. Ungkapan ini tidak terikat oleh
suatu aliran tertentu.Saat dimana muncul ketika dihadapkan persoalan manusia
terdorong untuk memikirkan eksistensi.Dimana keberadaannya bagaikan terlempar
begitu saja.
Hal ini membawa kita kepada penelitian mengenai dasar dari asal usul. Baik dari
sisi kebebasan maupun dari sisi tanggung jawab. Hal tersebut akhirnya memunculkan
masalah ketuhanan. Apakah Allah itu masuk dalam definisi manusia atau tidak?
Apakah eksistensi manusia itu bersifat teosentris ataupun antroposentris? Partisipasi
ataupun cukup dalam dirinya sendiri? Ada apakah dengan pernyataan ulama populer?
“man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu” (barang siapa tahu akan dirinya, maka ia
tahu akan Tuhannya).Dalam arti yang sebenarnya, kata “eksistensi” berarti data
kosmis, sejauh mana manusia yang terlibat secara aktif di dalamnya. Hubungan erat
antara masalah manusia dan masalah ketuhanan, terlihat baik pada mereka yang
mengingkari Allah maupun pada mereka yang mengikuti-Nya. Kecenderungan
tersebut pada dasarnya merupakan naluri manusia yang tidak bisa dipungkiri dan
merupakan fitrah manusia.
2. Sifat Keingintahuan Manusia
Rasa ingin tahu (kuriositas), juga merupakan salah satu ciri khas manusia. Ia
mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap
sepanjang zaman. Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa, bagaimana
dan mengapa begitu. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya yang
terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga menjadi
pengetahuan yang lebih baru.
Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab dikatakan
wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui atau wallahualam bissawab yang
artinya Allah mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu
manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam pikirannya,
untuk itu manusia mereka-reka sendiri jawabannya.
3. Perkembangan Fisik, Sifat, dan Pemikiran Manusia.
Tuhan menciptakan dua makhluk, yang satu bersifat anorganis (benda mati) dan
yang lain bersifat organis (makhluk hidup). Benda yang menjadi pengisi bumi tunduk
pada hukum alam (deterministis) dan makhluk hidup tunduk pada hukum kehidupan
(biologis), tetapi yang jelas ciri-ciri kehidupan manusia sebagai makhluk yang
tertinggi, lebih sempurna dari hewan maupun tumbuhan.Dari sekian banyak ciri-ciri
manusia sebagai makhluk hidup, akal budi dan kemauan keras itulah yang merupakan
sifat unik manusia.
Perkembangan Fisik Manusia
Tubuh manusia berubah mulai sejak berupa sel sederhana yang selanjutnya secara
bertahap menjadi manusia yang sempurna. Sel sederhana berasal dari sel kromosom
sperma yang identik dengan kromosom sel telur, pada prosesnya akan terjadi
kromosom yang tidak homolog yang akan menjadi laki-laki.Lima minggu setelah
terjadi konsepsi, bakal jantung mulai berdenyut yang selanjutnya akan membagi
menjadi serambi kiri dan kanan pada minggu ke-9. Sedangkan pada minggu ke-13,
janin sudah mulai berbentuk yang ditandai dengan berfungsinya berbagai organ, yang
selanjutnya pada usia 18 minggu mulai terasa gerakan dari janin.
Pada usia 32 minggu, janin mulai mempersiapkan diri untuk dilahirkan dengan
kepala di bawah makin mendekati lubang kelahiran. Pada saat ini gerakan semakin
berkurang. Perkembangan tercepat terjadi pada saat setelah kelahiran sampai
remaja.Perubahan fisik yang sangat nyata, terjadi pada saat pubertas, yang ditandai di
antaranya dengan tanda kedewasaan berupa tumbuhnya rambut pada daerah-daerah
tertentu dan fungsi organ-organ reproduksi (organ genitalia).
Perkembangan pengetahuan pada manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan
pengetahuan semasa anak-anak, berupa bimbingan yang baik oleh orang tua dan
lingkungan yang terus akan terbawa sampai dewasa.Sampai usia 2 tahun,
perkembangan kecerdasan sangat cepat, dari belajar, makan, berbicara dan berjalan.
Pada usia 2 – 7 tahun rasa ingin tahu akan makin besar. Masa remaja merupakan
masa pertentangan dengan dirinya maupun dengan orang dewasa, karena selalu
berusaha untuk memposisikan diri sebagai orang dewasa walaupun secara emosional
belum memadai. Selanjutnya, setelah usia 30 tahun, mulai dapat mengendalikan diri
dan mampu menempatkan diri sebagai individu yang bertanggung jawab.
Perkembangan Sifat dan Pemikiran Manusia
Sifat ingin tahu manusia berkembang seiring dengan perkembangan umur dan
waktu dimana manusia tersebut hidup. Pada zaman pra sejarah manusia hidup dari
berburu dan berladang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kemudian
meningkat menjadi petani dan peternak yang menetap. Ada dua macam
perkembangan alam pikiran manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia
sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia,
sejak zaman purba hingga dewasa ini. Berikut ini, pengelompokan perkembangan
kecerdasan manusia berdasarkan usia dari bayi hingga dewasa.
1. Masa bayi (0 – 2 Tahun)
Masa bayi menurut psikologi disebut juga sebagai periode sensomotorik. Pada
periode ini, perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan,
berjalan, berbicara, dan mengikatkan diri pada orang lain. Dengan gerakan – gerakan
anggota tubuhnya, ia belajar memadukan keterangan – keterangan melalui semua alat
inderanya.
2. Masa Kanak – kanak ( 3 – 5 Tahun )
Masa kanak – kanak disebut sebagai periode praoperasional, dengan kisaran
usia 2 – 7 tahun. Pada periode ini, dorongan keingintahuannya sangat besar, sehingga
banyak yang menyebut masa ini sebagai masa bertanya. Apalagi pada masa ini si
anak sudah memiliki keterampilan berbahasa lisan. Namun, pada masa ini
pengungkapannya sering menggunakan lambang – lambang,seperti bermain mobil
dengan garasinya menggunakan kotak kosong.
3. Masa Usia Sekolah ( 6 – 12 Tahun )
Masa ini disebut juga sebagai periode operasional nyata, dengan kisaran usia
7-11 tahun.Pada periode ini, anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik,
dan motorik yang baik. Para ahli psikologi menyebut juga masa ini sebagai “masa
tenang”, karena proses perkembangan emosional si anak telah mendapatkan kepuasan
maksimal sesuai dengan kemampuan individu. Perolehan pengetahuannya masih
dengan induksi (pengamatan dan percobaan), walaupun sudah dimulai dengan
menggunakan penalaran dan logika.
4. Masa Remaja ( 13 – 20 Tahun )
Masa remaja disebut juga periode operasional formal (11 – 15 tahun). Periode
ini merupakan masa pertentangan (konflik), baik dengan dirinya sendiri maupun
dengan orang dewasa. Mereka berusaha mengekspresikan dirinya sebagai orang
dewasa, padahal secara fisik, mental, dan emosional belum mampu menggunakan
nalar serta berhipotesis.
5. Masa dewasa ( > 20 Tahun )
Masa dewasa ini ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri.
Mereka mampu mengendalikan perilakunya dengan baik, menempatkan dirinya
sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.
4. Sejarah Pengetahuan Yang Diperoleh Manusia
Sejarah pengetahuan yang diperoleh Manusia umumnya belajar dari manusia lain
dalam mengamati alam sekitar. Semula manusia memperoleh pengetahuan
berdasarkan intuisi (bisikan hati), seperti lalat berasal dari sampah. Pengetahuan
dapat pula berdasarkan firasat, seperti mendung pertanda akan hujan. Pengetahuan
berdasar mitos, seperti pelangi adalah selendang bidadari. Selanjutnya manusia mulai
mencoba, seperti memperbanyak tanaman dengan biji dan sebagainya. A. Comte
menyatakan bahwa ada tiga tahap sejarah perkembangan manusia, yaitu tahap teologi
(tahap metafisika), tahap filsafat dan tahap positif (tahap ilmu). Mitos termasuk tahap
teologi atau tahap metafisika. Mitologi ialah pengetahuan tentang mitos yang
merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Cerita mitos sendiri ditularkan lewat tari-
tarian, nyanyian, wayang dan lain-lain.
Mitos timbul akibat keterbatasan pengetahuan, penalaran dan panca indera manusia
serta keingintahuan manusia yang telah dipenuhi walaupun hanya sementara. Puncak
hasil pemikiran mitos terjadi pada zaman Babylonia (700-600 SM) yaitu horoskop
(ramalan bintang), ekliptika (bidang edar Matahari) dan bentuk alam semesta yang
menyerupai ruangan setengah bola dengan bumi datar sebagai lantainya sedangkan
langit-langit dan bintangnya merupakan atap. Tonggak sejarah pengamatan,
pengalaman dan akal sehat manusia ialah Thales (624-546) seorang astronom, pakar
di bidang matematika dan teknik. Ia berpendapat bahwa bintang mengeluarkan
cahaya, bulan hanya memantulkan sinar matahari, dan lain-lain. Setelah itu muncul
tokoh-tokoh perubahan lainnya seperti Anaximander, Anaximenes, Herakleitos,
Pythagoras dan sebagainya.
Menurut A. Comte, bahwa dalam sejarah perkembangan manusia itu ada tiga tahap,
yaitu:
1. Tahap teologi atau tahap metafisika
2. Tahap filsafat
3. Tahap positif atau tahap ilmu
Dalam tahap teologi atau tahap metafisika, manusia menyusun mitos atau
dongeng untuk mengenal realita atau kenyataan, yaitu pengetahuan yang tidak
obyektif, melainkan subyektif. Mitos ini diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu
manusia. Dalam alam pikiran, mitos, rasio atau penalaran belum terbentuk, yang
bekerja hanya daya khayal, intuisi, maupun imajinasi.
Menurut C.A. van Peursen, mitos adalah suatu cerita yang memberikan pedoman
atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Cerita itu dapat ditularkan, dapat pula
diungkapkan lewat tari-tarian atau pementasan wayang, dan sebagainya. Inti cerita
adalah lambang-lambang yang mencetuskan pengalaman manusia beserta lambang
kejahatan dan kebaikan, kehidupan dan kematian, dosa dan penyucian, juga
perkawinan dan kesuburan.
Pada tahap teologi ini, manusia menemukan identitas dirinya. Manusia sebagai
subyek yang masih terbuka dikelilingi oleh obyek yaitu alam, sehingga manusia
mudah sekali dimasuki oleh daya dan kekuatan alam. Lewat mitos inilah, manusia
dapat turut serta mengambil bagian dalam kejadian-kejadian alam sekitarnya, dan
dapat menanggapi daya kekuatan alam.
Berikut ini akan dijelaskan contoh-contoh mengenai mitos, yaitu:
1. Gunung api meletus hebat, menimbulkan gempa bumi, mengeluarkan lahar panas
dan awan panas, sehingga menimbulkan banyak korban manusia. Manusia pada
tahap teologi (menurut A. Comte) atau pada tahap mitos (C.A. van Peursen) belum
dapat melihat realita ini dengan inderanya.
2. Gempa bumi diduga terjadi karena Atlas (raksasa yang memikul bumi pada
bahunya) memindahkan bumi dari bahu yang satu ke bahu yang lain.
3. Gerhana bulan disangka terjadi karena bulan dimakan raksasa.
4. Bunyi guntur dikira ditimbulkan oleh roda kereta yang dikendarai dewa melintasi
langit.
Mencari jawaban atas masalah seperti itu, dan menghubungkannya dengan
makhluk-makhluk gaib, disebut berpikir secara irasional. Demikianlah manusia pada
tahap mitos atau teologi menjawab keingintahuannya dengan menciptakan dongeng-
dongeng atau mitos, karena alam pikirannya masih terbatas pada imajinasi atau
intuisi.
A.Penalaran Deduktif (rasionalisme)
Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin berkembangnya
cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak pertanyaan tanpa
mengarang mitos.
Menurut A. Comte, dalam perkembangan manusia sesudah tahap mitos, manusia
berkembang dalam tahap filsafat. Pada tahap filsafat, rasio sudah terbentuk, tetapi
belum ditemukan metode berpikir secara obyektif. Rasio sudah mulai dioperasikan,
tetapi kurang obyektif. Berbeda dengan pada tahap teologi, pada tahap filsafat ini
manusia mencoba mempergunakan rasionya untuk memahami obyek secara dangkal,
tetapi obyek belum dimasuki secara metodologis yang definitif.
Perkembangan alam pikiran manusia merupakan suatu proses, maka manusia
tidak puas dengan pemikiran ini, sehingga berkembang ke dalam tahap positif atau
tahap ilmu. Dalam tahap positif atau tahap ilmu ini, rasio sudah dioperasikan secara
obyektif. Manusia menghadapi obyek dengan rasio.
Dalam menghadapi peristiwa-peristiwa alam, misalnya gunung api meletus yang
menimbulkan banyak korban dan kerusakan, manusia tidak lagi mengadakan
selamatan dengan tari-tarian dan nyanyian, tetapi akan mengamati peristiwa itu,
mempelajari mengapa gunung api itu dapat meletus, kemudian berusaha mencari
penyelesaian dengan tindakan-tindakan yang sesuai dengan hasil pengamatannya.
Misalnya, dengan mencegah terjadinya letusan yang hebat. Untuk mengurangi
banyaknya korban, penduduk di sekeliling gunung api tersebut dipindahkan ke daerah
lain. Inilah bukti bahwa manusia lama-kelamaan tidak puas dengan mitos sebagai
pemikiran yang irasional, kemudian mencari jawaban yang rasional.
Pemecahan secara rasional berarti mengandalkan rasio dalam usaha memperoleh
pengetahuan yang benar. Kaum rasionalis mengembangkan paham yang disebut
rasionalisme. Dalam menyusun pengetahuan, kaum rasionalis menggunakan
penalaran deduktif. Penalaran deduktif adalah cara berpikir yang bertolak dari
pernyataan yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif ini menggunakan pola berpikir yang disebut
silogisme. Silogisme itu terdiri atas dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
Kedua pernyataan itu disebut premis mayor dan premis minor. Kesimpulan atau
konklusi diperoleh dengan penalaran deduktif dari kedua premis tersebut.
Dengan demikian, jelas bahwa penalaran deduktif ini pertama-tama harus mulai
dengan pernyataan yang sudah pasti kebenarannya. Aksioma dasar ini yang dipakai
untuk membangun sistem pemikirannya, diturunkan atau berasal dari idea yang
menurut anggapannya jelas, tegas, dan pasti dalam pikiran manusia. Dengan
penalaran deduktif ini dapat diperoleh bermacam-macam pengetahuan mengenai
sesuatu obyek tertentu tanpa ada kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak.
Di samping itu juga terdapat kesulitan untuk menerapkan konsep rasional kepada
kehidupan praktis.
B. Penalaran Induktif (empirisme)
Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penalaran deduktif ternyata mempunyai
kelemahan, maka muncullah pandangan lain yang berdasarkan pengalaman konkret.
Mereka yang mengembangkan pengetahuan berdasarkan pengalaman konkret disebut
penganut empirisme. Paham empirisme menganggap bahwa pengetahuan yang benar
ialah pengetahuan yang diperoleh langsung dari pengalaman konkret.
Penganut empirisme menyusun pengetahuan dengan menggunakan penalaran
induktif. Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum
dari pengamatan, atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya, pada pengamatan
atas logam besi, tembaga, aluminium, dan sebagainya, jika dipanasi ternyata
menunjukkan bertambah panjang.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang diperoleh hanya
dengan penalaran deduktif tidak dapat diandalkan karena bersifat abstrak dan lepas
dari pengalaman. Demikian pula dengan pengetahuan yang diperoleh hanya dari
penalaran induktif juga tidak dapat diandalkan karena kelemahan pancaindera.
Karena itu himpunan pengetahuan yang diperoleh belum dapat disebut ilmu
pengetahuan.
Tokoh-tokoh Yunani dan lainnya yang memberikan sumbangan perubahan
pemikiran pada waktu itu adalah :
a) Anaximander, langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya
beredar mengelilingi bumi ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.
b) Anaximenes, (560-520) mengatakan unsur-unsur pembentukan semua benda
adalah air, seperti pendapat Thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila
merenggang menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.
c) Herakleitos, (560-470) pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang
menyebabkan transmutasi, tanpa ada api benda-benda akan seperti apa adanya.
d) Pythagoras (500 SM) mengatakan unsur semua benda adalah empat: yaitu
tanah, api, udara dan air. Ia juga mengungkapkan dalil Pythagoras C2 = A2 + B2,
sehubungan dengan alam semesta ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan
seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk matahari.
e) Demokritos (460-370) bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan
sampai pada bagian terkecil yang disebut Atomos atau atom, istilah atom tetap
dipakai sampai saat ini namun ada perubahan konsep.
f) Empedokles (480-430 SM) menyempurnakan pendapat Pythagoras, ia
memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-
menolak. Kedua tenaga ini dapat mempersatukan atau memisahkan unsur-unsur.
g) Plato (427-345) yang mempunyai pemikiran yang berbeda dengan orang
sebelumnya, ia mengatakan bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya
hanya suatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immatrial. Seperti serangga yang
beranekaragam itu merupakan duplikat yang tidak sempurna, yang benar adalah idea
serangga.
h) Aristoteles merupakan ahli pikir, ia membuat intisari dari ajaran orang
sebelumnya ia membuang ajaran yang tidak masuk akal dan memasukkan
pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan unsur dasar alam yang disebut Hule. Zat ini
tergantung kondisi sehingga dapat berwujud tanah, air, udara atau api. Terjadi
transmutasi disebabkan oleh kondisi, dingin, lembah, panas dan kering. Dalam
kondisi lembab hule akan berwujud sebagai api, sedang dalam kondisi kering ia
berwujud tanah. Ia juga mengajarkan bahwa tidak ada ruang yang hampa, jika ruang
itu tidak terisi suatu benda maka ruang itu diisi oleh ether. Aristoteles juga
mengajarkan tentang klasifikasi hewan yang ada dimuka bumi ini.
i) Ptolomeus (127-151) SM, mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya
(geosentris), berbentuk bulat diam seimbang tanpa tiang penyangga.
j) Avicenna (ibn-Shina abad 11), merupakan ahli dibidang kedokteran, selain itu
ahli lain dari dunia Islam yaitu Al-Biruni seorang ahli ilmu pengetahuan asli dan
komtemporer. Pada abab 9-11 ilmu pengetahuan dan filasafat Yunani banyak yang
diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa Arab. Kebudayaan Arab berkembang
menjadi kebudayaan Internasional.
Pada tahap Filsafat, rasio sudah terbentuk, tetapi belum ditemukan metode
berpikir secara objektif. Pada tahap filsafat ini manusia mencoba mempergunakan
rasionya untuk memahami objek secara dangkal, tetapi objek belum dimasuki secara
metodologis yang definitif. Perkembangan alam pikiran manusia merupakan suatu
proses, maka manusia tidak puas dengan pemikiran ini, sehingga berkembang ke
dalam tahap positif atau tahap ilmu. Dalam tahap positif atau tahap ilmu ini, rasio
sudah dioperasikan secara objektif. Manusia menghadapi objek dengan rasio.
5. Perkembangan Fisik,Sifat,dan Pikiran Manausia dalam Perspektif Islam
Surat Al-Mu’minun Ayat 12-15
Artinya:
Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah.Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim).Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging
itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan
daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.
Dalam surat Al Mukminun ayat 12-14 Allah SWT menerangkan tentang proses
penciptaan manusia. Sebelum para ahli dalam bidang kedokteran modern mengetahui
proses asal usul kejadian penciptaan manusia dalam rahim ibunya, Allah SWT sudah
terlebih dahulu mejelaskan perihal kejadian tersebut dalam Al Qur’an seperti dalam
surat Al Mukminun ayat 12-14.Pada surat Al Mukminun ayat 12 -14 Allah SWT
menjelaskan bahwa proses penciptaan manusia dalam rahim ibunya terbagi menjadi 3
fase yaitu: Fase air mani,fase segumpal darah,fase segumpal daging.Yang masing-
masing fasenya memakan waktu 40 hari, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang
di riwayatkan oleh bukhari,yang Artinya:Dari Abdullah bin Mas’ud ra.,ia berkata :
Rasulullah S.A.W bercerita kepada kami, beliaulah yang benar dan dibenarkan
:“Sesungguhnva penciptaan perseoranganmu terkumpul dalam perut ibunya empat
puluh hari dan empat puluh malam atau empat puluh malam, kemudian menjadi
segumpal darah, kemudian Allah mengutus Malaikat, kemudian dipermaklumkan
dengan empat kata, kemudian malaikat mencari rizkinya, ajalnya (batas hidupnya),
amalnya serta celaka dan bahagianya kemudian Malaikat meniupkan ruh padanya.
(Hadits ditakhrij oleh Bukhari & Dirasat Fi Al-Aqidah Al-Islamiyyah )
Kesimpulan kandungan surat Al Mukminun ayat 12-14 ini antara lain:
1.Menjelaskan tentang proses kejadian manusia
2.Allahmemberikesempatan hidup di dunia kepada manusia
3. Usia manusia ditentukan oleh Allah SWT
4.Manusia diperintahkan untuk memikirkan proses kejadiannya agar tidak sombong
kepada Allah dan sesama manusia.
C. PERKEMBANGAN IPTEK
1. Priodesasi Sejarah
1) Zaman Purba (4 juta tahun lalu)
Dikenal dengan zaman batu, ciri ilmu yang dikembangkan adalah kemampuan
mengamati, membedakan, memilih, dan melakukan percobaan. Hasil dari periode ini
adalah pembuatan alat-alat batu,yang kemudian lebih disempurnakan dengan besi dan
perunggunya,juga sistem bercocok tanam. Hasil budaya :
2) Zaman Yunani (600-200 SM)
Terjadi perubahan besar pada cara berpikir umat manusia,dan babak
dimulainya teknologi. Antara lain ditemukannya dalil-dalil. Seperti phytagoras,
archimedes, dll.
phytagoras
Archimedes
3) Zaman Pertengahan (31 SM-628 M)
Zaman ini sering disebut zaman kegelapan karena perkembangan ilmu
pengetahuan terhenti di Eropa. Agama Kristen mulai berkembang & mendominasi
kehiduoan masyarakat eropa. Namun sebaliknya perkembangan IPTEK di dunia
islam mulai menonjol.
Saya perkenalkan beberapa tokoh yang mengawali permulaan peradaban
teknologi islam :
AL-KHWARIZMI (Aljabar)
AL KINDI (Ahli Filsafat Islam yang pertama)
IBNU SINA (Bapak Kedokteran Modern)
4) Zaman Modern (658 M-Sekarang)
Zaman modern diawali dengan zaman Renaissance (fase kebangkitan kembali
iptek di eropa). Orang mulai mengandalkan kekuatan rasio (akal),dan meninggalkan
dogma-dogma agama.
Ilmuwan zaman modern yang sangat terkenal dan sempat menjadi orang number
wahid se-dunia,ialah William Henry Gates atau dikenal dengan nama Bill
Gates,pemilik microsoft corporation bersama sahabatnya Paul Allen.
Bill Gates
Paul Allen
2. Perkembangan Iptek Di Indonesia
Disini saya ingin membahas sedikit banyak tentang perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi atau biasa kita kenal dengan istilah IPTEK. Ilmu
pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak dapat bisa di pisahkan dari lembaga pendidikan.
Dimana pada abad 20 peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi
lembaga pendidikan. Sehingga pada abad 20 mampu mendorong lebih cepat dalam
industri. Informasi,komunikasi,transportasi dan pertanian.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan
sangat memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan
pula di Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
1. Masih terbatasnya orang indonesia yang mendapat pendidikan barat terutama
pendidikan tinggi.
2. Kurangnya keinginan dari pemerintah maupun perusahaan swasta yang ada di
Indonesia untuk melakukan ahli teknologi
3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia
itu sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang
dimana ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian
seperti lembaga ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan
penerapan teknologi (BPPT)
Realita yang memprihatinkan itu bukan dilihat dari prestasi beberapa bidang
IPTEK yang telah di capai seperti penemuan aplikasi teknologi DNA, pemuan bibit
padi unggul, pemuan vector medan laju percepatan gerak lempeng teknologi,
rancangan bangunan pesawat remotely pilotely piloted vehicle, memperoleh
penghargaan internasional fellowship L’oreal-unesco for woman in science,mendapat
medali emas pada internasiaonal exhibition of invention new techninique and
peroduct memperoleh the first to nobel prize di bidang fisika tingkat SMA , hingga
temuan nutrisi baru yang di sebut saputra, yang memang semua itu perlu di syukuri .
Tetapi keprihatinan itu muncul pergerakan dampak perkembangan IPTEK itu
memang tidak segaris lurus dangan pencipta kesejahteraan masyarakat dalam rangka
kebijakan IPTEK secara nasional,
3. Dampak Positif perkembangan IPTEK
a. Memberikan berbagai kemudahan
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama
yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun,
dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan
pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini
sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat
di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan
tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di
dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
b. Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi
kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik
berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu
mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita
sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara
tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun
sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan IPTEK
telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim
atau menerima berita.
c. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya
orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun
seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti computer, internet,
dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya
orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah
umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan iptek di era
globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.
4. Dampak negative perkembangan IPTEK
a. Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka
dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai
peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak
terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan
orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai
siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
b. Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll,
mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan
yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar
modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah
mengarah kepada pergaulan bebas.
c. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun
hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang
dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan
istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh
kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun
2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota
“Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan kini
telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana
dalam waktu yang singkat, perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat
pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-
gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas
tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam
bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah
dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.
Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia,maka informas, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di
era globalisasi pada masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami
berbagai perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang kurang memahami
dengan perkembangan IPTEK. Secara jangka panjang, perkembangan IPTEK
memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang
membawa dampak negative.
D. TEORI-TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
A. Pengertian Alam Semesta, Galaksi, dan Tata Surya
Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya
atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-
benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan
galaksi.
Konsep pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat
radikal. Awalnya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai
pusat, yang diberi nama teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang
menjadi pusat yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan
geosentris. Namun setelah itu Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana
matahari dijadikan pusat alam semesta, heliosentris. Namun saat ini mereka baru
menyadari bahwa teoti tersebut lebih cocok digelayutkan pada tata surya. Dan tata
surya hanyalah sebagian dari galaksi, dan galaksi adalah satu kumpulan bintang dari
banyak kumpulan bintang di alam semesta.
Galaksi
Langit dihiasi bintang-bintang yang jumlahnya tak terhitung, yang bisa diamati
dengan mata telanjang maupun teropong bintang. Bintang-bintang berkumpul dalam
suatu gugusan, meskipun antar-bintang berjauhan di angkasa. Dari penjelasan Ismail
al-Juwasy tersebut dapat kita katakan bahwa galaksi tak ubahnya bak sekumpulan
anak ayam yang tak mungkin untuk dipisahkan dari induknya. Di mana ada anak
ayam di situ pasti ada induknya. Sama halnya bintang-bintang di angkasa sana
mereka tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang lainnya.
Galaksi yang sering kita dengar adalah Bimasakti atau milky way. Kalau kita
cermati agak aneh nama milky way tersebut karena dari benda angkasa luar
diumpamakan dengan susu. Namun dari keanehan tersebut terdapat keunikan, yakni
bintang bertebaran di langit pada malam hari seperti susu yang tercecer di langit.
Galaksi kita berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan lingkaran obat nyamuk jika
dilihat dari atas dan seperti gasing bila dilihat dari samping. Galaksi kita tidak
sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini dibuktikan dengan ukannya yang
memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya dan lebar 10 tahun cahaya dan tata surya
kita berada 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Selain galaksi Bimasakti kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata
telanjang ataupun dengan alat. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni galaksi
Andromeda, Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil. Galaksi
Andromeda lebih besar daripada Milky way.
Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda langit seperti
satelit, komet, dan asteroid. Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-
benda langit dan satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi. Kita kenal
dengan sembilan planet mungkin ketika sekolah dasar, dari sebilan planet tersebut
terbagi dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet
yang dekat dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto –yang sekarang
tereliminasi– termasuk planet luar.
B. Teori Asal Mula Alam Semesta
Teori Letusan Hebat
Berbagai teori tentang jagad raya membentuk suatu bidang studi yang dikenal
sebagai kosmologi. Einstein adalah ahli kosmologi modern pertama. Tahun 1915 ia
menyempurnakan teori umumnya tentang relativitas, yang kemudian diterapkan pada
pendistribusian zat di luar angkasa. Pada tahun 1917 secara matematik ditentukan
bahwa tampaknya ada massa bahan yang hampir seragam yang keseimbangannya tak
tentu antara kekuatan tarik gravitasi dan kekuatan olek atau kekuatan dorong kosmik
lain yang tak dikenal.
Pada tahun 1922 seorang ahli fisika Rusia muncul dengan pemecahan soal itu
secara lain, yang mengatakan bahwa kekuatan tolak tidak berperan bahkan jagad raya
terus meluas dan seluruh partikel terbang saling menjauhi dengan kecepatan tinggi.
Karena kekuatan tarik gravitasi, perluasan itu terus melambat. Sebelumnya, partikel-
partikel itu telah bergerak keluar bahkan lebih cepat lagi. Dalam model jagat raya ini
dahulu perluasan mulai pada saat yang unik yang disebut “letusan hebat”.
Teori letusan hebat rupanya begitu berlawanan dengan pengetahuan astronomi
zaman sekarang, yang mula-mula sedikit menarik perhatian. Akhirnya sebanyak
bintang dalam galaksi Bimasakti bukannya saling menjauhi satu sama lain, tetapi
malahan berjalan dalam orbit sirkular mengelilingi wilayah pusatnya yang padat.
Akan tetapi, pada tahun 1929 Edwin Hubble, ketika itu ahli astronomi di
Observatorium Mount Wilson, mengemukakan bahwa berbagai galaksi yang telah
diamatinya sebenarnya menjauhi kita, dan menjauhi yang lain, dengan kecepatan
sampai beberapa ribu kilometer per-detik.
Rupanya galaksi-galaksi ini, seperti halnya Bimasakti kita, menjaga keutuhan
bentuk internalnya selama waktu yang panjang. Galaksi-galaksi itu secara sendiri-
sendiri mengarungi angkasa raya, kira-kira sebagain unit atau partikel yang bergerak
mengarungi ruang angkasa. Teori Einstein dapat diterapkan pada berbagai galaksi,
sebagai ganti bintang-bintang.
Teori Keadaan Tetap
Kalau kita kembali ke tahun 1948, tidaklah ditemukan informasi yang cukup
untuk menguji teori letusan hebat itu. Ahli Astronomi Inggris Fred Hoyle dan
beberapa ahli astro-fisika Inggris mengajukan teori yang lain, teori keadaan tetap
yang menerangkan bahwa jagat raya tidak hanya sama dalam ruang angkasa –asas
kosmologi- tetapi juga tak berubah dalam waktu asas kosmologi yang sempurna. Jadi,
asas kosmologi diperluas sedemikian rupa sehingga menjadi “sempurna” atau
“lengkap” dan tidak bergantung pada peristiwa sejarah tertentu. Teori keadaan tetap
berlawanan sekali dengan teori letusan hebat.
Dalam teori kedua, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu
berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori keadaaan tetap, kita harus menerima
bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi,
sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hydrogen, yaitu sumber yang
menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Penciptaan zat berkesinambungan dari ruang angkasa yang tampaknya kosong itu
diterima secara skeptis oleh para ahli, sebab hal ini rupanya melanggar salah satu
hukum.
C. Teori Terbentuknya Tata Surya
Melihat kenyataan bahwa planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan
orbitnya yang berebentuk elips dengan arah peredaran yang sama yaitu berlawanan
arah jarum jam jika melihatnya dari kutub utara, ternyata arah revolusi planet-planet
dan satelitnya yaitu arah negative. Ini berlawanan dengan yang kita amati di bumi,
peredaran harian benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang berarah
positf seperti arah peredaran harian matahari yang terbit di timur lalu naik dan
kemudian terbenam di barat. Adanya realitas yang demikian membuat para ahli
astronomi berkesimpulan bahwa tata surya terbentuk dari material yang berputar
dengan arah negative, hal ini kemudian memunculkan beberapa teori tentang
terjadinya tata surya sebagai berikut:
1. Teori Nebule atau teori kabut, yang dikemukakan ole Immanuel Kant (1749-
1827) dan Piere Simon de Laplace (1796).
Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat
raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang
besar, makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu
memepat pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa
dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di
sekeliling bagian utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk gumpalan
padat inilah yang disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang
berpijar tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari. Teori
kabut ini telah dipercaya orang selama kira-kira 100 tahun, tetapi sekarang telah
benyak ditinggalkan karena: (1) tidak mampu memberikan jawaban-jawaban kepada
banyak hal atau masalah di dalam tata surya kita dan (2) karena munculnya banyak
teori baru yang lebih memuaskan.
2. Teori Planetesimal, Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi
dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang astronom.
Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda
padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-
bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada
jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan
bintang tadi. Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh
kembali ke permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling
matahari inilah yang disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi
planet-planet yang beredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
3. Teori Pasang Surut, Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891)
keduanya dari Inggris, teori ini hampir sama dengan teori Planetesimal.
Setelah bintang itu berlalu dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan
matahari terjadi proses pasang surut seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi
akibat gaya tarik bulan. Sebagian massa matahari itu membentuk cerutu yang
menjorok kearah bintang itu mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk
gumpalan gas di sekitar matahari dengan ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu
membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian
ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kesembilan planet itu karena
pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet iti
berbeda-beda yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.
4. Teori Awan Debu, dikemukakan oleh Carl von Weizsaeker (1940) kemudian
disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950).
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu
mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikeldebu tertarik
ke bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan
kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya.
Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas
dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang
luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih
kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-
planet.
5. Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal.Dahulu matahari mungkin
merupakan bintang kembar,kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-
kepingan.Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang,maka kepingan-kepingan yang
lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet.Sedangkan bintang
yang tidak meledak menjadi matahari.
6. Teori Ledakan (Big Bang), George Gamow, Alpher dan Herman.
Alam pada saat itu belum merupakan materi tetapi pada suatu ketika berubah
menjadi materi yang sangat kecil dan padat, massanya sangat berat dan tekanannya
besar, karena adanya reaksi inti kemudian terjadi ledakan hebat. Massa itu kemudian
berserak dan mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat ledakan dan
membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang lebih kecil dan trus
bergerak, menjauhi titik pusatnya.
Dentuman besar itu terjadi ketika seluruh materi kosmos keluar dengan kerapatan
yang sangat besar dan suhu yang sangat tinggi dari volume yang sangat kecil. Alam
semesta lahir dari singularitas fisis dengan keadaan ekstrem. Teori Big Bang ini
semakin menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini pada awalnya tidak ada tetapi
kemudian sekitar 12 milyar tahun yang lalu tercipta dari ketiadaan. Pada tahun 1948,
Gerge Gamov muncul dengan gagasan lain tentang Big Bang. Ia mengatakan bahwa
setelah pembentukan alam semesta melalui ledakan raksasa, sisa radiasi yang
ditinggalkan oleh ledakan ini haruslah ada di alam. Selain itu, radiasi ini haruslah
tersebar merata di segenap penjuru alam semesta. Bukti yang ’seharusnya ada’ ini
pada akhirnya diketemukan. Pada tahun 1965, dua peneliti bernama Arno Penziaz dan
Robert Wilson menemukan gelombang ini tanpa sengaja. Radiasi ini, yang disebut
‘radiasi latar kosmis’, tidak terlihat memancar dari satu sumber tertentu, akan tetapi
meliputi keseluruhan ruang angkasa. Demikianlah, diketahui bahwa radiasi ini adalah
sisa radiasi peninggalan dari tahapan awal peristiwa Big Bang. Penzias dan Wilson
dianugerahi hadiah Nobel untuk penemuan mereka. Pada tahun 1989, NASA
mengirimkan satelit COBE (Cosmic Background Explorer). COBE ke ruang angkasa
untuk melakukan penelitian tentang radiasi latar kosmis. Hanya perlu 8 menit bagi
COBE untuk membuktikan perhitungan Penziaz dan Wilson. COBE telah
menemukan sisa ledakan raksasa yang telah terjadi di awal pembentukan alam
semesta. Dinyatakan sebagai penemuan astronomi terbesar sepanjang masa,
penemuan ini dengan jelas membuktikan teori Big Bang.
Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang
angkasa. Dalam berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di
alam semesta bersesuaian dengan perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium
sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta tak memiliki permulaan dan
jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah habis sama
sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh
masyarakat ilmiah. Model Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu
pengetahuan tentang asal muasal alam semesta. Begitulah, alam semesta ini telah
diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat.
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka
lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-
Mulk, 67:3).
D. Teori Asal Mula Bumi
Lima miliar tahun yang lalu,system tata surya kita tidak ada. Yang ada hanyalah
awan debu dan gas yang secara perlahan berubah bentuk.sembilan planet, termasuk
Bumi, dibentuk dari materi yang menggumpal, menyerupai gumpalan bola salju, di
dalam kabut. Mengenai teori sejarah asal terbentuknya bumi sebagai berikut:
Proses dimulai sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu di pusat nebula matahari.
Matahari terbentuk di pusat awan ini. Sementara itu, gas dan bahan lain di bagian
luarnya menggumpal.
Bebatun kecil berubah menjadi lebih besar, membentuk cikal bakal planet, atau
protoplanet dengan diameter beberapa kilometre.
Protoplanet saling bertumbuhan satu sama lain dan menggumpal hingga mencapai
ukuran planet (memiliki diameter beberapa ribu kilometer). Hingga ratusan juta
tahun, planet tersebut dibombardir secara kuat dan terus menerus oleh bebatuan lain.
Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, bumitelah diselimuti oleh lautan larva yang
berasal dari bebatuan yang terbakar dan luasnya mencapai beberapa kilometer.
Secara perlahan, lautan larva tersebut mendingin membentuk kerak yang dihantam
terus menerus oleh berbagai meteor dan komet.
Planet muda kita juga mengalami aktifitas vulkanik yang melepaskan lapisan udara
secara radikal, lapisan udara ini berbeda dengan lapisan udara saat ini. Keberadaan air
dimungkinkan berassal dari kedalaman bumi atau dibawa dari angkasa oleh komet
dan membentuk laut. Pada saat bersamaan, kerak bumi berupa menjadi benua.
Kemunculan benua, laut, dan lapisan oksigen rendah menghasilkan proses
pembentukan molekul yang lebih kompleks, yang menuntun terciptanya fenomena
yang luar biasa, yaitu kehidupan. Bahkan lebih mengejutkan lagi, kehidupan dengan
sangat cepat muncul dari laut, kurang dari satu miliar tahun setelah bumi tecipta.
Kehidupan memerlukan beberapa miliar tahun lagi ke daratan.
E. ASAL USUL TERBENTUKNYA KEHIDUPAN DI BUMI
A.Asal Usul Kehidupan Menurut Ilmu Pengetahuan
Ada berbagai pendapat berupa hipotesis ataupun teori yang mengungkapkan asal
mula kehidupan di bumi,antara lain:
1) Generation Spontanea
Sebelum abad 17orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara
sponta atau terbentuk secara sendirinya.
Contohnya:
Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus.
Cacing timbul dengan sendirinya dari dalam lumpur.
Paham ini di sebut juga abiogenesis artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari
bukan makhluk hidup.paham ini di pelopori oleh Aristoteles.
2) Cosmozoa
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari
ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang
terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung
banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens , asam hidrocyanida.
molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi benih kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat
timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda.
3) Omme Vivum Ex ovo
Fransisco Redi (1626-1597) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa
ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakkan telurnya dengan
sengaja di situ.Dari percobaan serupa,ia memperoleh kesimpulan yang serupa,yaitu
bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur atau omne vivum ec ovo.
4) Omne Ovo Ex Vivo
Lazzaro Spallanzani (1729-1799 M) juga ahli bangsa Italia dengan percobaaannya
terhadap kaldu,embuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme yang mencemari
kaldu akibatnya kaldu membusuk.Ia mengambil kesimpulan bahwa adanya telur
harus ada jasad terlebih dahulu.Maka muncullah teorinya omne ovo ex vivo atau telur
itu barasal dari makhluk hidup.
5) Omne Vivum Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895 M) sarjana kimia perancis,dia melanjutkan percobaan
Spallanzani dangan percobaan berbagai mikrooganisme,tumbuh kehidupan yang baru
atau disebut omne vivum ex vivo.Teori ini disebut juga teori Biologenesis dengan
konsep dasar bahwa yang hidup itu berasal dari yang hidup juga/
6) Teori Uray
Harold Uray (1893 M) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan
bahwa atmosfer bumi pada awalnya kaya akan gas-gas metana(CH4) amoniak (NH3),
hidrogen (H2),dan air (H2O).Zat-zat itu merupakan unsur-unsur penting yang
terdapat di tubuh makhluk hidup.
Diduga karena adanya energi halilintar dan radiasi sinar kosmos unsur-unsur itu
mengadakan reaksi-reaksi kimia membentuk zat-zat hidup.Zat hidup yang mula-mula
terbentuk kira-kira sama dengan keadaan virus yang kita kenal sekarang.Zat itu
berkembang menjadi berjuta-juta jenis organisme.
7) Teori Oparin-Haldane
Oparing adalah ahli biologis bangsa Rusia pada tahun 1924 M mempublikasikan
pendapatnya tentang asal mula kehidupan namun tak mendapat sambutan para ahli.
B.Kehidupan Menurut Islam
Dr.Alexis Carrel (1873-1944) menjelaskan kesukaran yang dihadapi dalam
menyelidiki manisia.Dalam bukunya yang di tarjemahkan ke dalam bahasa Arab
dengan judul Al-Insan dzalika Al-Majhul (manusia yang tidak di ketahui),beliau
menulis:
“Pengetahuan tentang makhluk-makhluk hidup secara umum dan manusia secara
khusus belum mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai di bidang-bidang ilmu
pengetahuan lain.Manusia adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan serta
kompleks,sehingga tidak mudan untuk memahami makhluk ini dalam keadaannya
secara utuh maupun dalam bagian-bagiannya,tidak juga dalam memahami
hubungannya dengan alam sekitar,”
Selanjutnya dikatakan pula:
“Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat besar
untuk mengetahui dirinya.Kendatipun kita memiliki pembendaharaan cukup banyak
dari hasil penelitian para ilmuan,filosof,sastrawan,dan para ahli dibidang kerohanian
sepanjang masa ini.Namun,kita hanyan mampu mengetahui beberapa segi tertentu
dari kita.Kita tidak dapat mengetahui manusia secara utuh,yang kita ketahui hanyalah
bahwa diri sandiri dari bagian-bagian tertentu,dan inipun pada hakikatnya di bagi
oleh tatacara kita sendiri.”
Pada hakikatnya kebanyakan pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang
mempelajari mausia,diri mereka sendiri,hingga kini masi tetap tanpa jawaban,karena
terdapat daerah-daerah yang tidak terbatas dalam batin kita yang tidak di ketahui.
Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan
khalifah (pengganti/penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada
makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam ‘bukanlah Makhluk
Pertama’ dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi,
dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti
makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.
Sebelum kehadiran manusia telah banyak umat yang terdiri malaikat, jin, hewan,
tumbuhan dan sebagainya, karena dalam Al-Qur'an ciptaan Allah disebut juga dengan
kata umat. Sesuai dengan salah satu surah Al An'aam 32, yang berbunyi:
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah
Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpunkan.” (Al An'aam 6:32)
Surah Al Hijr ayat 27 menjelaskan tentang makhluk sebelum manusia adalah
bangsa Jin:
“Dankami telah menciptakan jin sebelum (adam) dari api yang sangat panas” (Al-
Hajr 15:27)
Mengenai penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam
Al-Qur'an:
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat
ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak
menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah
(berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan
mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang
kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)
Nama makhluk yang diungkapkan para ahli arkeologi diatas kemudian dikaitkan
pada pendapat para ahli mufassirin. Salah satu diantaranya adalah Ibnu Jazir, dalam
kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan: "Yang dimaksud dengan makhluk sebelum
Adam diciptakan adalah Al Jan yang suka berbuat kerusuhan."
Menurut salah seorang perawi hadits yang bernama Thawus al-Yamani, salah satu
penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di muka bumi adalah dari golongan jin. Ada
juga yang mengatakan bahwa telah ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua
diantaranya dari bangsa jin, sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang
berbeda dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging.
Di Al Qur'an disebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh)
macam kejadian:
1. Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia menjadikan manusia seperti tembikar
(tanah yang dibakar)". Yang dimaksudkan dengan kata "Shal-shal" di ayat ini ialah:
Tanah kering atau setengah kering yakni "Zat pembakar" atau Oksiggen.
2. Di ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar" yang maksudnya ialah "Zat
Arang" atau Carbon.
3. Di surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang manusia dari tanah kering
dan lumpur hitam yang berbentuk". Di ayat ini, tersebut juga "shal-shal" telah saya
terangkan, sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat Lemas" atau
Nitrogen.
4. Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan Allah membuat manusia berasal dari pada
tanah". Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air"
atau Hidrogen.
5. Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan
manusia daripada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat
ini ialah "Zat besi" atau ferrum.
6. Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia menjadikan Adam daripada tanah kemudian
Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang
dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang
terdapat di dalam tanah" yang dinamai "zat-zat anorganis".
7. Di surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku sempurnakan (bentuknya),lalu
Kutiupkan ruh-Ku kepadanya"
Itulah tujuh macam unsur dalam asal kejadian manusia menurut Al-qur'an yang
di ambil dari K.H. Bahaudin Mudhary, almarhum (1920 –1979).
Setelah meneliti asal kejadian manusia yang diambil dari Al-Qur’an, penulis juga
mencoba mengkaji proses penciptaan manusia yang dalam ha1 ini penulis merinci ke
dalam beberapa tahap sehingga menjadi seorang manusia. Dimulai dari
penciptaannya dari tanah, yaitu penciptaan Adam sebagai Bapak umat manusia dan
anak cucunya tercipta dari saripati tanah dan air mani yang dalam Al-Qur’an karena
makanan yang dimakan manusia semuanya bersumber dari tanah.
Kemudian makanan tersebut diolah menjadi air mani, lalu disalurkan ke dalam
rahim dan menyatu dengan ovum perempuan dan berdiam disana, menetap dan
berubah menjadi segumpal darah, selang beberapa waktu berubah lagi menjadi
segumpal daging, kemudian Allah menyuruh malaikat untuk meniupkan ruh dan
terciptalah janin dalam perut sang ibu sebagai calon manusia yang tinggal menunggu
masa kelahiran.
Seperti hadists arba’in,tepatnya pada hadist yang ke empat,yang berbunyi:
“Sesungguhnyatiap-tiap kalian di kumpulkan ciptaanya dalam rahim ibunya,selama
40 hari berupa nutfah (air mani yang kental),lalu menjadi alaqoh(segumpal
darah)selama 40 hari pula,lalu menjadi mudghah(segumpal daging),selama itu
pula,kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan
mencatat 4(empat) hal yang sudah di tentukan,yakni:rezeki,ajal,amal,dan takdir baik
dan buruk. (h.r Bukhori dan Muslim)
Kajian tentang asal-usul dan proses penciptaan manusia ini tidak hanya diambil
dari Al-Qur’an dan Hadits akan tetapi dipadukan dengan buku-buku yang terkait
dengan topik bahasan agar dapat ditarik sebuah kesimpulan yang benar.
C.Asal Usul Hewan dan Tumbuhan Menurut Al-Qur’an
Dan hal yang sama pun berlaku untuk hewan. Semua jutaan spesies hewan yang
hidup, atau pernah hidup, di bumi, diciptakan oleh Allah. Ikan, reptil, burung,
mamalia, kuda, jerapah, bajing, rusa, burung gereja, elang, dinosaurus, paus, dan
merak, semuanya diciptakan dari ketiadaan oleh Allah, Tuhan yang memiliki
kemahiran dan pengetahuan tak terhingga. Penciptaan aneka ragam spesies makhluk
hidup oleh Allah disebutkan dalam sejumlah ayat:
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari
hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua
kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan
apa yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS. An Nûr, 24: 45)
“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untukmu; padanya ada (bulu) yang
menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya engkau makan.” (QS. An
Nahl, 16: 5)
Dan Allah menciptakan manusia dengan cara yang tepat sama. Hal ini
diungkapkan di dalam Al Qur’an bahwa Adam, manusia pertama, diciptakan dari
tanah, dan semua manusia selanjutnya muncul dari satu sama lain lewat sejenis cairan
hina (mani). Lebih jauh lagi, manusia memiliki ruh yang ditiupkan ke jasadnya, tidak
seperti spesies-spesies lain di bumi. Al Qur’an mengatakan yang berikut tentang
kebenaran penciptaan manusia:
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya, dan Yang
memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari saripati air yang hina (air mani).” (QS. As Sajdah, 32: 7-8)
Dia juga menciptakan bumi yang kita huni saat ini, dan membuatnya mampu
mendukung kehidupan. Fakta ini diungkapkan di dalam ayat-ayat Al-Qur’an:
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-
gunung, dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami
telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami
menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rizki
kepadanya. (QS. Al Hijr, 15: 19-20)
“Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung
yang kokoh, dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah
dipandang mata.” (QS. Qâf, 50: 7)
Ayat-ayat di atas menyampaikan bahwa semua tumbuhan diciptakan oleh Allah.
Semua tumbuhan, baik yang diketahui maupun yang tidak, semua pohon, rumput,
buah, bunga, rumput laut, dan sayuran diciptakan oleh Allah.
Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang asal usul kehidupan di bumi
menjadi bahan perdebatan , sehingga menimbulkan bebrapa pertanyaan antara lain
sebagai berikut ;
1. apakah kehidupan itu ?
2. dari manakah asal kehidupan ?
jawaban yang diberika oleh para ahli bermacam-macam , tetapi belum ada
jawaban terakhir yang memuaskan dan dapat diterima semua pihak. Namun bebrapa
teori telah mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet bumi
ini. Teori-Teori tersebut adalah sebagai berikut :
a. Teori Ciptaan
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan yang ada di planet diciptakan oleh
Tuhan. Bumi yang dicipta Tuhan pada masa lalu sampai sekarang mempunyai ciri
yang tidak berubah. Mereka mengungkapkan teori ini berdasarkan atas kejadian-
kejadian gaib yang pernah dilihatnya. Kejadian gaib tersebut dianggap sebagai
ciptaan Tuhan , seperti halnya bumi dan kehidupan yang ada di didalamnya juga
diciptakan oleh-Nya.
b. Teori Kedaan bumi yang Selalu Tetap
Menurut teori ini bumi tidak mempunyai asal mula. Begitu pula spesies yang
mendiami bumi juga tidak mempunyai asal mulanya.
c. Teori Cosmozoa
Teori ini mengemukakan bahwa kehidupan di bumi diperkirakan berasal dari
ruang angkasa. Hal yang mendasari teori ini adalah peyelidikan bahwa bahan yang
terdapat pada batu meteor maupun vartu komet yang jatuh ke bumi mengandung
banyak molekul organic sederhana , misalnya cyanogens , asam
hidrocyanida.molekul-molekul organic tersebut tatkala jatuh ke bumi menjadi benih
kehidupan.
Menurut teori ini bukan hanya di bumi saja yang timbul kehidupan. Kehidupan dapat
timbul sekali atau bebrapa kali di berbagai bagian galaksi dalam waktu yang berbeda.
d. Teori Abiogenesis
Seorang ahli ilmu pengetahuan alam berkebangsaan Belanda bernama Antonie
van Leeuwnhoek ( 1632-1723 ) , dengan mikrosop buatannya berjasil menemukan
jasad renik yangn sifatnya hidup dan bergerak-gerak dari setets air rendaman jerami.
Hasil pengamatan ini mengingatkan kembali pada pandangan generation spontan
(abiogenesis) yang dikemukakan olek Aristoteles ( 384-322 SM ). Akan tetapi ,
sebagian orang masih meragukan kebenrannya.
Dari sekian banyak orang yang mempermasalahkan teori tersebut , terdapat
seorang ahli ilmu pengetahuan alam bernama Francesco Redi ( 1626-1628 ) yang
dengan teliti tidak segera menerima teori tersbeut. Ia melakukan percobaan yang
hasilnya kemudian membuat pikiran banyak orang menjadi goyah terhadap teori
generation spontanea. Adapun percobaan yang dilakukan oleh Francesco Redi
sebagai berikut. Dia merebus dua potong daging segar sampai mendidih agar terjadi
sterilisasi. Kedua potongan daging itu dimasukkan ke dalam dua stoples ; stoples
pertama terbuka dan stoplrs kedua tertutup rapat. Kedua stoples tersebut dibiarkan
bebrapa hari , di dalam stoples pertama yang mulutnya terbuka banyak didapatkan
larva atau tempayak lalat , sedangkan di dalam stoples kedua tidak ditemukan larva
lalat.
Dari percobaan Francesco Redi tersebut muncul kesimpulan bahwa larva yang
berada di dalam stoples pertama berasal dari telur lalat yang masuk ke dalam dan
meletakkan telurnya , sedangkan di dalam stoples kedua yang tertutup rapat tidak
ditemukan larva karena lalat tidak dapat masuk ke dalam dan meletakkan telurnya.
Selanjutnya , pada abad ke-18 seorang berkebangsaan Italia bernama Lazzaro
Spallanzani ( 1729-1799 ) melakukan eksperimen atas dasar pemikiran seperti
eksperimen Francesco Redi , hanya dalam eksperimenya tidak digunakan daging ,
tetapi air kaldu. Percobaannya berlangsung sebgai berikut. Disediakan tiga tabung
yang masing-masing diisi dengan air kaldu secukupnya. Tabung pertama dibiarkan
terbuka mulutnya. Tabung kedua dan keyiga dipanaskan sampai mendidih selama 15
menit. Tabung kedua dibiarkan mulutnya terbuka ,sedang tabung ketiga mulutnya
tertutup rapat dengan lapisan lilin. Setelah dibiiarkan selama tujuh hari , air kaldu di
dalam tabung yang mulutnya terbuka menjadi keruh akibta timbul bakteri , sedang
kedaan air kaldu di dalam tabung yang mulutnya terttutup masih seperti semula. Hasil
eksperimen yang dilakukan oleh Lazzaro Spallanzani ini membuktikan bahwa
timbulnya bakteri bukan terjadi secara spontan , tetapi bakteri muncul dari spora
bakteri yang masuk dan kemudian berkembang pada air kaldu.
Dengan percobaan Redi dan Spallanzani teori generation spontanea menjadi
goyah. Namun demikian , sebagian orang menetang kebenaran percobaan Spallanzani
serta mempertahankan kebenaran teori lama. Mereka menunjuk percobaan tersebut
masih ada kelemahannya , yaitu pada tabung yang tertutup sebenarnya masih terdapat
gejala generation spontanea , tetapi karena tertutup tidak ada gaya yang masuk untuk
hidup.
e. Teori Biogenesis
Kelemahaan percobaan spallanzi kemudian dicoba disempurnakan oleh lois
Pasteur ( 1822-1895 ) ahli biokimia dan mikrobiologi dari prancis. Pada tabung kedua
percobaan spallanzi, mulut tabung dittutup dengan pipa berbentuk leher angsa
sehingga ruangan di dalam bakteri masih berhubungan dengan udara luar. Bentuk
seperti ini memungkinkan bakteri dan spora bakteri tidak dapat masuk ke dalam air
kaldu. Setelah beberapa hari ternyata hasilnya sama dengan percobaan spallanzi.
Maka tumbanglah teori abiogenesis dan timbul teori biogenesis dengan slogan omne
ex ovo omne ovum ex vivo.
f. Teori Biologi Modern ( Evolusi Biokimia )
Menurut teori ini, asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi kimiawi yang
menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar
pemebntukan setiap sel. Asam amino tersusun dari unsure C,H,O dan N sebagai
unsure utama. Di atmosfer banayak terdapat gas CH4, Nh3, H2O, dan H2 yang jika
terkena loncatan bunga api listrik dapat membentuk asam amino.
Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan
Oparin. Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama
terjadi di laut, kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat.
Perlu diketahui bahwa Evolusi merupakan perkembangan mahluk hidup yang
berlangsung secara perlahan-lahan dalam jangka waktu lama dari bentuk yang
sederhana kearah bentuk yang kompleks. Setelah eksperimen lois pateur dapat
menumbangkan teori generation spontanea, timbul masalah baru, yaitu dimanakah
unsure kehidupan itu pertama kali timbul?. Banyak pihak yang berpendapat bahwa
kehidupan muncul akibat dari reaksi-reaksi kimiawi yang diawali molekul berukuran
kecil.
Molekul-molekul kecil satu dengan yang lain, dengan bantuan energi atau panas,
menghasilkan molekul berukuran besar, atau dari senyawa anorganik menjadi
senyawa organic terutama protein sebagi bahan dasar atau inti sel mahluk hidup.
Kejadian (secara teoritis) tersebut merupakan awal terbentuknya sel yang bersifat
primitive. Kejadianya yang pertama kali diperkirakan di laut sebgai tempat yang
berenergi cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk reaksi-reaksi kimia.Ada juga
pendapat lain yang mengatakan bahwa kehidupan pertama terjadi di atmosfer, atas
dasar terbentuknya asam amino ( protein ) sebgagai dasar subsastansi kehidupan.
Pada suatu saat terbentuknya bumi di atmosfer kaya akan molekul CH4,NH3,H2, dan
H2O yang semuanya berupa gas. Gas-gastersebut sampai sekarang banyak terdapat di
atmosfer dan terssusun dari atom-atom C,H,O, dan N yang dijumpai pada asam
amino, sedangkan asam amino merupakan zat penyusun protein. Akibat loncatan
bunga listrik sewaktu terjadi halilintar dan radiasi sinar kosmik, molekul-molekul itu
breaksi membentuk asam amino. Adanya asam amino sinar memungkinkan
terbentuknya kehidupan. Bentuk kehidupan ini diperkirakan sama seperti virus.
Perkiraan diatas yang menyatakan bahwa kehidupan berasal dari atmosfer,
dikemukakan oleh Harold Urey ( 1893 ) ahli kimia amerika dan Oparin ( 1929 ) ahli
biokimia Rusia.walupun urey dan oparin berbeda kebangsaan dan zzaman, teapi
keduanya berprinsip sama sehingga pendapat itu dikenal dengan teori Urey maupun
Oparin . Melalui proses evolusi bentuk kehidupan yang pertama itu berkembang
menjadi berbagai jenis makhluk hidup seperti sekarang ini. Untuk membuktikan
kebenaran teori yang dikemukakan oleh Harold Urey, seorang mahasiswa dari
universitas Chicago bernama Stanley Miller ( 1953 ) dengan kecermatan dan
ketelitianya, berhasil membuat alat pembuktian berupa tabung kaca dengan
kelengkapan pengaturan untuk memasukan gas-gas CH4,NH3,H2,dan H2O.
Alat itu juga dilengkapi dengan elektroda-elektroda yang berhubungan dengan
sumber listrik. Sumber listrik berfungsi sebagi loncatan bunga api listrik dan
sekaligus pencampur gas-gas tadi. Ternyata dalam percobaan ini apabila loncatan
listrik bertegangan tinggi dialirkan segera terjadi reaksi kimia dan terbentuk senyawa
kimia berupa asam amino.
Evolusi Biologi dimlai di Cekungan-Cekungan di Pantai
Telah diterangkan di muka bahwa kehidupan pertama kali diperkirakan terjadi di
laut. Dengan demikian , organisme mengalami evolusi dari air menuju darat. Semua
mahluk hidup mempunyai unsure-unsur persamaan. Sebagai contoh , sel mahluk
hidup semuanya mempunyai protoplasma. Jika setiap hewan diciptakan secara
terpisah dan tidak mempunyai hubungan kekerabatan , maka setiap hewan akan
berbeda. Demikian juga pada invertebrate , baik yang habitatnya di air maupum di
darat mempunyai persamaan dan terjadi evolusi dari air menuju darat. Sebagai
contoh, perkembangan capung dari ordo Odonata yang meliputi Isoptera dan
Archiptera.
Perkembangan capung mengalami evolusi ; salah satunya adalah pergantian habitat
dari air menuju darat , yaitu penetasan larva trejadi di air sedang imago atau bentuk
dewasa hidup di darat. Perpindahan dari air menuju darat diikuti perubahan fungsi
anggota tubuh, seperti alat pernafasan dan alat berenang. Contoh lain yang
mengalami perkembanagn yang sama adalah ordo Diptera dengan salah satu
anggotanga adalah nayamuk.
Di samping itu peralihan dari bahan tidak hidup menjadi sel hidup memerlukan
rentang waktu yang sangat lama. Secara hipotetik , perkembanagn prokariotik terjadi
pada atmosfer purba yang terbatas. Organisme pertama yang mempu
mengembangkan diri dalam perairan yang kaya bahan organic adalah organisme
peragi. Organisme ini memiliki fungsi dasar metabolesme anaerobic.
Perairan yang kaya akan CO2 da SO4 menyebabkan efektifnya evolusi
organisme pada atmosfer electron-elekrton kea rah pembentukan ATP.
Peralihan dari atmosfer purba menjadi atmosfer yang mengandung merupakan masa
evolusi besar mahluk hidup. Setelah tersedia oksigen atau O2 perkembanagn
eukariotik mulai terjadi dan banyak menempati relung ekologik. Perkembangan
mikroorganisme , yang meliputi perkembangan fisiologis dan metabolisme , menjadi
lebih baik dengan ditandai perkembangan kromosom maupun pemindahan gen yang
cukup cepat.
Teori Evolusi Biokimia
Evolusi Kimia. Menerangkan bahwa terbentuknya senyawa organik terjadi secara
bertahap dimulai dari bereaksinya bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam
atmosfer primitif dengan energi halilintar membentuk senyawa-senyawa organik
kompleks.
Stanley Miller mencoba mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala
laboratorium. Ia merancang alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Gambar: Skema alat percobaan Miller
Miller memasukkan gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat.
Air dipanasi sehingga uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi
yang bertindak sebagai "halilintar" agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan
lecutan aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk senyawa-
senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti ribosa.
Hasil percobaan di atas memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di
dalam sistem kehidupam seperti lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk
di bawah kondisi abiotik. Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat
terjawabnya bagaimana mekanisme peralihan dari senyawa kompleks menjadi
makhluk hidup yang paling sederhana.
Evolusi Biologi
Alexander Oparin mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul
reaksi-reaksi yang menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi
sinar ultra violet. Senyawa organik tersebut merupakan "soppurba" tempat kehidupan
dapat muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan
(koaservat). Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik
membentuk timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan
media luar yang dianggap sebagai "selaput sel primitif" yang memberi stabilitas pada
koaservat.
Meskipun begitu Oparin tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya
koaservat yang sudah terbungkus dengan selaput sel primitif tadi akan dapat
menghasilkan "organisme heterotrofik" yang dapat mereplikasikan dirinya dan
mengambil nutrisi dari "sop purba" yang kaya akan bahan-bahan organik dan
menjelaskan mekanisme transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak
hidup ke benda hidup.
Teori evolusi kimia telah teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori
evolusi biologi belum ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang
dikemukakan dalam teori itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari
mana dan dengan cara bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak
sekadar menyangkut kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak
hanya kehidupan biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika,
estetika dan inteligensia.
ASAL USUL KEHIDUPAN
Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup membentuk diri mereka sendiri
secara mandiri dari benda mati. Namun, ini adalah dongeng takhayul abad
pertengahan yang bertentangan dengan hukum dasar biologi. Bagi kebanyakan
orang, pertanyaan "apakah manusia berasal dari kera atau tidak" muncul dalam benak
mereka ketika teori Darwin disebutkan. Tapi sebelum membahas masalah ini,
sebenarnya masih terdapat beragam pertanyaan yang harus dijawab oleh teori evolusi.
Pertanyaan pertama adalah bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi.
Evolusionis menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa makhluk hidup
pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati secara
kebetulan. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri atas bebatuan, tanah, gas
dan unsur lainnya, suatu organisme hidup terbentuk secara kebetulan akibat pengaruh
angin, hujan dan halilintar. Tetapi, pernyataan evolusi ini bertentangan dengan salah
satu prinsip paling mendasar biologi: Kehidupan hanya berasal dari kehidupan
sebelumnya, yang berarti benda mati tidak dapat memunculkan kehidupan.
SEL YANG MEMBELAH DIRI
" Hukum paling mendasar dari kehidupan adalah "kehidupan hanya berasal dari
kehidupan". Suatu makhluk hidup hanya dapat muncul dari kehidupan sebelumnya""
Kepercayaan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan sebenarnya
sudah ada dalam bentuk kepercayaan takhayul sejak abad pertengahan. Menurut teori
ini, yang disebut "spontaneous generation", tikus diyakini dapat muncul secara alami
dari gandum, atau larva lalat muncul "tiba-tiba dengan sendirinya secara kebetulan"
dari daging. Saat Darwin mengemukakan teorinya, keyakinan bahwa mikroba dengan
kemauan sendiri membentuk dirinya sendiri dari benda mati juga sangatlah umum.
LUMPUR YANG BERUBAH MENJADI MAKHLUK HIDUP"
Nama ilmiah dari gambar di samping ini adalah "Bathybius Haeckelii", yang
berarti "Lumpur Haeckel". Ernst Haeckel, seorang pendukung gigih teori evolusi,
mencoba mengamati lumpur yang berhasil dikeruk dengan cawan dan
menganggapnya sangat menyerupai sejumlah sel yang dilihatnya di bawah
mikroskop. Berdasarkan pengamatan ini, ia menyatakan bahwa lumpur ini adalah
materi tak hidup yang berubah menjadi organisme hidup. Haeckel dan rekannya,
Darwin, meyakini kehidupan memiliki struktur sederhana sehingga dapat terbentuk
dari benda mati. Akan tetapi, ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan bahwa
kehidupan tidak pernah dapat muncul dari sesuatu yang tak hidup. Penemuan
biologiwan Prancis, Louis Pasteur, mengakhiri kepercayaan ini. Sebagaimana
perkataannya: "Pernyataan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan telah
terkubur dalam sejarah untuk selamanya". Setelah Pasteur, para evolusionis masih
berkeyakinan bahwa sel hidup pertama terbentuk secara kebetulan. Namun, semua
percobaan dan penelitian yang dilakukan sepanjang abad ke-20 telah berakhir dengan
kegagalan. Pembentukan "secara kebetulan" sebuah sel hidup tidaklah mungkin
terjadi, bahkan untuk membuatnya melalui proses yang disengaja di laboratorium
tercanggih di dunia pun ternyata tidak mungkin.
SPONTANEOUS GENERATION: TAKHAYUL ABAD PERTENGAHAN
Di antara kepercayaan takhayul yang diyakini masyarakat abad pertengahan
adalah benda mati dapat memunculkan kehidupan dengan sendirinya secara tiba-tiba.
Saat itu diyakini, misalnya, katak dan ikan terbentuk dengan sendirinya dari lumpur
di dasar sungai. Di kemudian hari terungkap, hipotesis yang dikenal sebagai
"spontaneous generation (kemunculan tiba-tiba)" ini adalah kebohongan belaka. Akan
tetapi, di kemudian hari dengan skenario yang sedikit berbeda, kepercayaan ini
dihidupkan kembali dengan nama "teori evolusi".
Oleh karenanya, pertanyaan tentang bagaimana makhluk hidup pertama muncul
telah menempatkan teori evolusi dalam kesulitan sejak awal. Salah satu tokoh utama
pendukung teori evolusi tingkat molekuler, Prof. Jeffrey Bada, membuat pengakuan
berikut ini:
Saat ini, ketika kita meninggalkan abad keduapuluh, kita masih dihadapkan pada
masalah terbesar yang belum terpecahkan pada saat kita memasuki abad keduapuluh:
Bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi?
MITOS "EVOLUSI KIMIAWI"
Evolusionis terkenal, Alexander Oparin, muncul dengan gagasan "evolusi
kimiawi" di awal abad ke-20. Gagasan ini menyatakan bahwa sel hidup pertama
muncul secara kebetulan melalui sejumlah reaksi kimia yang terjadi pada kondisi
bumi purba. Akan tetapi, tak satu evolusionis pun, termasuk Oparin sendiri, yang
mampu memberikan satu pun bukti yang mendukung gagasan "evolusi kimia".
Sebaliknya, setiap penemuan baru di abad ke-20 menunjukkan kehidup-an terlalu
kompleks untuk dapat terbentuk secara kebetulan. Evolusionis terkenal Leslie Orgel
membuat pengakuan berikut ini: "(Dengan mempelajaristruktur DNA, RNA, dan
protein) seseorang mestinya berkesimpulan: ternyata kehidupan tidak akan pernah
dapat terbentuk melalui reaksi-reaksi kimiawi."
Selain menggugurkan teori evolusi, hukum "kehidupan muncul dari kehidupan
sebelumnya" juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari
kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-
lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam Alquran
disebutkan, "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup." (QS. Ar-Ruum, 30:19)
F. KESIMPULAN
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk yang berfikir (Homo sapiens). Hal ini
disebabkan sifat ingin tahu manusia yang besar, selalu bertanya tentang siapa, apa,
bagaimana, kapan, dimana dan sebagainya. Tuhan memberi manusia kemampuan
berbicara (Homo languens) hingga mampu menyampaikan pertanyaan dan
pendapatnya kepada manusia lain. Manusia juga mampu membuat alat (Homo faber)
yang dapat membantunya mencari nafkah, seperti kemampuan manusia membuat
jaring ikan, panah untuk berburu, pisau, api untuk memasak dan sebagainya. Manusia
memiliki rasa keindahan akan sesuatu(Homo aesteticus) sehingga munculah para
perancang bangunan, model pakaian, adat istiadat suatu daerah. Manusia juga mampu
melakukan jual beli (Homo economicus) seperti yang terjadi di pasar manusia
melakukan jual beli terhadap hasil kerjanya. Manusia diberi kelebihan dalam segala
hal dibanding makhluk lain. Manusia adalah makhluk religius, yang percaya akan
adanya Tuhan yang maha adil.
Segala yang diketahui manusia itu adalah pengetahuan. Pengetahuan itu dapat
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu pengetahuan ilmiah dan pengetahuan non-
ilmiah. Pembagian ini sangat tergantung dari cara bagaimana pengetahuan itu
diperoleh.
Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya
pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai
kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk
mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia,
Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,
Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang telah
diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi IPTEK
sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat
dilaksanakan oleh pemerintah besrta seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya.
Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidangdi tengah perkembangan
zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah
bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga
diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan
dalam penemuan-penemuan baru tersebut.
Sampai sekarang belum ada teori yang benar-benar tepat untuk mengambarkan
masa depan alam semesta. Pertanyaan kita sekarang tentang suatu hal pada akhirnya
akan terjawab, namun setelah itu akan muncul beberapa pertanyaan baru.
Demikianlah yang akan terjadi jika kita bertanya tentang alam semesta, kita tidak
akan pernah puas karena sifat curiosity kita. Seringkali kita mendapati suatu
pertanyaan yang sangat mendasar, yang mendapat jawaban membuat hati kita kagum,
heran, takzim dan sampai pada tingkat suatu perenungan bahwa betapa luar biasa
kuasa tuhan alam semesta ini.
Berdsarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa masing-msing para
ahli ilmu pengetahuan alam memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai asal
usul kehidupan sesuai dengan eksperimen-eksperimen yang telah dilekaukannya.
masing-masing pendapat tersebut didasrkan oleh percobaan yang telah dibuktikan
sendiri oleh para ahli tersebut. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilekukan
tersebut masing-masing memiliki kelemahan-kelemahan sehingga masing-masing
teori yang dipaparkannya saling melengkapi satu sama lain.
Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang sangat besar
untuk mengetahui dirinya.Kendatipun kita memiliki pembendaharaan cukup banyak
dari hasil penelitian para ilmuan,filosof,sastrawan,dan para ahli dibidang kerohanian
sepanjang masa ini.Namun,kita hanyan mampu mengetahui beberapa segi tertentu
dari kita.Kita tidak dapat mengetahui manusia secara utuh,yang kita ketahui hanyalah
bahwa diri sandiri dari bagian-bagian tertentu,dan inipun pada hakikatnya di bagi
oleh tatacara kita sendiri.
Asal Usul kehidupan yang diambil dari Al-Qur’an dan Al-Hadist yaitu di
mulai dari penciptaannya dari tanah, yaitu penciptaan Adam sebagai Bapak umat
manusia dan anak cucunya tercipta dari saripati tanah dan air mani yang dalam Al-
Qur’an karena makanan yang dimakan manusia semuanya bersumber dari tanah.
Kemudian makanan tersebut diolah menjadi air mani, lalu disalurkan ke dalam rahim
dan menyatu dengan ovum perempuan dan berdiam disana, menetap dan berubah
menjadi segumpal darah, selang beberapa waktu berubah lagi menjadi segumpal
daging, kemudian Allah menyuruh malaikat untuk meniupkan ruh dan terciptalah
janin dalam perut sang ibu sebagai calon manusia yang tinggal menunggu masa
kelahiran.
SUMBER REFERENSI
Dewiki, Santi. 2008. Alam Pemikiran Manusia dan Perkembangannya. (online)
diunduh pada tanggal 24–02–2012, http://massofa.wordpress.com
Jasin, Drs. Maskori. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT. Grafindo Persada.
Kurniawan. 2008. Ayat–ayat penciptaan manusia, (online) Diunduh pada tanggal
25–02–2012, http://www.kurniawan.blogspot.com
Tim Dosen IAD.2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Universitas Negeri
Makassar.
Wulaningsih, Dewi Ratna.2010 Pengantar Ilmu Kealaman Dasar, (online)
Diunduh pada tanggal 22 – 02-2012, http://www.ratnadewiwulaningsih.blogspot.com
Aly, Abdullah. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara
Rahma, Eny. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara
http://lovely.zulafdal.com/2012/05/perkembangan-pikiran
manusia.html#ixzz2AnF4Syi5
http://fadhilmi.blog.upi.edu/2010/11/07/pengaruh-pengaruh-teknologi-informasi-
dan-komunikasi-terhadap-bidang-sosial-budaya/.html#ixzz2AnF4Syi5
Purnama, Heri, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Ismail al-Jawisy, Muhammad, Maha Besar Allah Atas Semua Ciptaan-Nya,
Jogjakarta: Garailmu, 2009.
Jasin, Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Tjasyono HK, Bayong, Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung: Rosda, 2009.
Endarto, Danang, Pengantar Kosmografi, cet. I, Surakarta: LPP UNS dan UNS
Press, 2005.
Maskufa, Ilmu Falaq, cet. I, Jakarta: Gaung Persada Press, 2009.
Fredette Claude Lefleur, Nathalie, penerjemah; Hendro Setyanto, Understanding
The Universe, Jackues Fortin, 2006.
http://hbis.wordpress.com/2009/10/07/teori-tata-surya-dan-teori-big-bang/tata
surya-2/
Sudarno.1994.Biologi.Surakarta: PT Pabelan Surakarta
http://biologi.lkp.web.id
http://mirza-shahreza.blogspot.com
Recommended