View
60
Download
10
Category
Preview:
Citation preview
TUGAS STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN I
“PERBANDINGAN ANATOMI CLASS AMFIBIA DAN CLASS REPTILIA”
DISUSUN OLEH :
NAMA : RIA AGUSTINA
NIM : 11017006
PRODI : BIOLOGI INDUSTRI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Struktur Perkembangan Hewan I adalah mata kuliah yang mempelajari tentang struktur anatomi
hewan,mulai dari hewan avertebrata sampai vertebrata.Pada ringkasan ini akan di bahas perbandingan
anatomi dari amfibia dan reptilia serta perbandingan sistema-sistema yang ada anatara amfibia dan
reptilia.Akan di jelaskan perbandingan anatomi,sistema respiratoria,sistema kardiovaskuler,sistema
digestoria,sistema uropoetica,sistema genitalia,dan sistema nervosum.
Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi tidak tertutupi oleh rambut dan
mampu hidup di air maupun di darat. Amphibi mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di air dan di
darat, pada umumnya amphibi mempunyai siklus hidup awal diperairan dan siklus kedua di daratan.
Amphibi mempunyai kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang dengan baik. Pada mata
terdapat membran nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi
lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi seiring dengan
perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna,
pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang.
Reptilia adalah salah satu hewan kelas vertebrata dalam kelompok hewan yang melata.
Kromatofora pada beberapa jenis dapat mengembang dan menguncup sehingga warna kulit berubah
sesuai dengan keadaan lingkungan didekatnya. Kulit tidak memiliki lendir, memiliki kloaka, kemih dan
beberapa jenis asam urat dalam fase padat bergabung dengan tinja dan keluar bersama-sama lewat
dubur, tidak minum dan menyesuaikan diri hidup di tempat kering.
Tubuh reptil umumnya tertutupi oleh sisik-sisik yang beraneka bentuk, terkecuali anggota suku
Amphisbaenidae yang tak bersisik. Sisik-sisik itu berupa modifikasi lapisan kulit luar (epidermis) yang
mengeras oleh zat tanduk, dan terkadang dilengkapi dengan pelat-pelat tulang di lapisan bawahnya,
yang dikenal sebagai osteoderm.
Integument pada Reptilia umumnya juga tidak mengandung kelenjar keringat. Lapisan terluar dari
integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan
lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan
ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Pada Calotes (bunglon) integument mengalami modifikasi
warna.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
A. Anatomi Comparativa
Keterangan :
1. Lobus Liver
2. Cor (jantung)
3. Ovarium dengan telur
4. Vesica fellea (empedu)
5. Intestinum tenue (usus halus)
6. Ventrikulus
7. Saluran ovum
Keterangan :
a. Intestinum crassum (usus besar)
b. Intestinum tenue (usus halus)
1. Lobus pulmo
2. Cor (jantung)
3. Lobus liver
4. Vesica fellea (kandung empedu)
5. Ventrikulus
6. Intestinum tenue (usus halus)
7. Testis
8. Lemak tubuh
9. Vesica urinaria
Perbandingan anatomi antara amfibi (katak) dengan reptilia (kadal) dari kesimpulan gambar di atas
adalah pada katak ruang jantung berjumlah 3 ruang sedangkan pada kadal ruang jantung beruang empat
dilengkapi dengan sekat yang di sebut foramen panizzae.Pada amfibi,ketika masih berudu mempunyai
insang sebagai alat pernafasan dan pulmo ketika dewasa sedangkan pada kadal,dari bayi sudah bernafas
dengan pulmo.Pada katak juga terdapat lemak tubuh yang menyokong pertahanan tubuh katak terhadap
lingkungan.
B. Sistema Digestoria
Sistem pencernaan amfibi dimulai dengan mulut
besar, seperti biasa pada hewan karnivora.Mulut
mengarah langsung ke dalam perut melalui
kerongkongan sehingga sesingkat menjadi perut
hampir nonexistent.Perut memanjang dan bagian
yang diperbesar dari usus atau pencernaan
pembukaan canal. Pembuka antara ventrikulus dan
usus halus di sebut pilorus.Pilorus ini di tutup oleh
sfingter otot.
Kedua kelenjar besar atau organ mensekresi dari sistem pencernaan, hati dan pankreas, mempunyai
banyak peran yang sama dalam amfibi seperti pada vertebrata lainnya.Darah membawa sari makanan
dari usus untuk di cerna ke hati, di mana ia diproses dan disimpan sebagai glikogen, atau gula
hati.Pankreas adalah kelenjar elogate incinspicuous terletak di antara lambung dan tikungan dari
intestine.Sehingga mengalirkan makanan ke usus halus melalui katup yang di sebut sfingter
pilorus.Bagian posterior dari usus ada bagian yang membesar dikenal sebagai saluran cloaca,yang
merupakan tempat bermuaranya 3 saluran (ekskresi,sekresi dan reproduksi).
Walaupun pencernaan dalam mulut tidak terjadi,tetapi reptilia terresterial ,terutama ular mempunyai
glandula suborbitalis dan glandula infraorbitalis yang aktif.Gigi reptilia pada daerah superficialnya
mempunyai lapisan yang homogen,seperti lapisan email pada mammalia,dan sebagian besar gigi
tersusun dari dentin.Gigi bertipe acrodont atau pleurodont.Gigi pada reptilia yang ada sekarang tidak
ada yang tertanam di dalam alveolus,dapat tanggal dan di ganti dengan yang baru.Heloderma (kadal yag
terdapat di Mexico) mempunyai gigi yang bersulcus untuk jalannya secret dari glandula racun.Ular
mempunyai gigi yang terletak pada maxilla,palatinum dan pterygoid juga pada mandibula.Pada
premaxillaenya tidak terdapat gigi.
Pada umumya,gigi-gigi tersebut padat,panjang dan runcing,melengkungkuat sehingga seperti alat
pencengkeram yang tajam.Fungsi gigi semacam ini untuk memegang mangsanya dan
mempertahankannya smapai semuanya dapat di telan.Pada ular yang tidak beracun ada gigi semacam di
atas.Sedang pada ular yang beracun,beberapa dari gigi yang terdapat di maxilla menjadi panjang dan
tajam dan berubah menjadi gigi yang beracun.Gigi ini biasanya lebih besar dari pada gigi lainnya dan
mempunyai sulcus atau lubang sebagai canal untuk jalannya ductus dari glandula racun.Familia
Viperidae mempunyai 1 pasang gigi racun yang besar,melengkung dan terdapat di amxilla.Pada basis
gigi itu terdaoat gigi-gigi semacam yang kecil-kecil.Glandula racun ini adalah modifikasi dari glandula
parotis (atau glandula labialis superior).Secret dari glandula ini dapat mengalir keluar karena kontraksi
dari musculus capitomandibularis superficialis.Sphenodon mempunyai 2 baris gigi yang tersusun pararel
; 1 baris terletak di sepanjang maxilla,baris yang lain terletak di sepanjang palatum.
Chelonia tidak mempunyai gigi.Rahang berbentuk sedemikian rupa sehingga membentuk struktur
seperti paruh burung yang tersusun dari lapisan tanduk.Crocodilla mempunyai gigi banyak,terletak pada
premaxillae,maxillae,dan mandibulae.Gigi umunya besar dan berbentuk conus,bertipe thecodon dan
dapat di ganti dengan gigi baru apabila gigi pertamanya tanggal.Beberapa kadal mempunyai lidah yang
pendek dan bifida.Sedang yang lain (misal :Lacerta) mempunyai gigi yang agak panjang.Yang lain lagi
(misal : ular) mempunyai gigi yang panjang dan ujungnya dan bifida.Lidah Crocodilus tebal tidak
mudah bergerak,merupakan massa yang meluas antara rami mandibulae.Beberapa Chelonia mempunyai
lidah yang tidak mudah bergerak,beberapa yang lain mempunyai lidah yang dapat di julurkan
keluar,kadang-kadang ada yang bifida.Di dalam Tractus digestoris Crocodilla di jumpai adanya
gastrolith pada ventrikulusnya.Cecum pada sebagian besar Lacertilia dan Ophidia rudimeter.Pada kura-
kura,esophagus mengalami cornifikasi.Pada ular,makanan di cernakan pertama kali di dalam
ventriculus.
Dentes pada amfibi terletak pada maxilla, berfungsi sebagai pemegang mangsa sedangkan dentes
pada reptil semua bagian ada, ada yang berfungsi sebagi racun, pengunyah tergantung jenis
reptilnya.Pencernaan pada amfibi (katak) dan reptil (kadal) tidaklah berbeda.Makanan masuk ke rima
oris-esophagus-ventrikulus-intestinum tenue-intestinum crassum- bermuara di kloaka.
C. Sistema Respiratoria
Sistem pernapasan pada katak dan dimulai dengan lubang hidung eksternal pada permukaan
moncong dan lubang hidung internal yang membuka di atap mulut..Hal yang membedakan pernafasan
katak dan hewan lain adalah Udara masuk melalui nares anterior,kemudian cavum nasi lalu ke nares
posterior,ke cavum oris (udara di telan) masuk ke laring,ke bronchus dan masuk ke pulmo.Glotis
merupakan celah pembuka antara ruang mulut yang menuju ke esophagus,laring dan paru-paru. Laring
ini didukung oleh batang tulang rawan, dan dari sisi dalamnya muncul sepasang lipatan membran
horizontal.Vokal saccus penggunaannya sesuai dengan sifat udara di korelasikan dengan pita suara,
dengan hasil suara berupa getaran yang merupakan pengembangan tympanium dari gendang
telinga.Pada katak dan kodok,tympanium rata dengan permukaan kepala dan ditarik mendatar oleh celah
cemara tua insang, maka ada ventilator di celah insang.Sekarang menjadi dikenal sebagai tabung
Eustachio.
Umumnya semua reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya disokong oleh
sejumlah cincin kartilago.Laring terletak di ujung anterior trachea.Dinding laring ini disokong oleh
cartilago cricoidea dan cartilago arytneoidea.Ke arah posterior trachea membentuk percabangan
(bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri,yang masing-masing menuju ke pulmo kanan
dan pulmo kiri.Pulmo Lacertilia dan Ophidia ialah relatif sederhana.Pada beberapa bentuk,bagian
internal pulmo terbagi tidak sempurna menjadi dua bagian,ialah bagian anterior berdidinding sacculer
sedang bagian posterior berdinding licin,tidak vasculer dan berfungsi terutama untuk reservoir.Pada ular
umumnya pulmo mempunyai lekukan-lekukan yang asimetri,pulmo kanan selalu sangat panjang.
Pada spesies yang marine,panjang pulmo kanan hampir mencapai cloaca.Pulmo kiri sering kali
rudimeter.Pada kadal-kadal yang menyerupai ular,asimetri yang semacam sering terjadi.Tetapi pada
Amphisbaenidae pulmo kanan justru yang mereduksi.Pada ular-ular yang primitif,kedua pulmo kana
dan kiri berfungsi dan hampir sama ukurannya.Pada crocodilla dan Chelonia,pulmo yang mempunyai
struktur yang lebih sempurna,bagian internalnya terbagi oleh septa menjadi sejumlah kamar-
kamar.Beberapa ular mempunyai “pulmo-trachealis” karena annulus trachealis tidak sempurna sehingga
disini ada perluasan membrana trachealis,yang memanjang mulai dari cranial sampai pulmo bagian
kanan.Selain itu ada perkembangan alveoli pada pulmonya.Susunan seperti ini memungkinkan ular
untuk mengadakan respirasi dengan tracheanya,apabila pulmo yang sesungguhnya tertelan oleh mangsa
yang di telannya.
Pernafasan katak di jelaskan secara singkat dengan mengangkut oksigen masuk dan keluar dari
paru-paru menggunakan rongga mulut sebagai pompa.Bagian bawah rongga mulut bergerak ke
bawah,dan oksigen di tarik melalui lubang hidung terbuka,kemudian ia menutup lubang hidung dan
meningkatkan bagian bawah mulut ke langit-langit mulut,sehingga memaksa oksigen masuk ke paru-
paru melalui laring.Hal ini seakan oksigen yang di mulut di telan ke laring.Pada katak ,masa berudu
pernafasan dengan insang,setelah dewasa insangnya mereduksi,sehingga pulmo berkembang dan
berfungsi.Pada reptil, paru-paru adalah hanya organ respirasi meskipun mereka menggunakan bagian
tubuh lainnya seperti rongga bukal, kloaka atau shell untuk mendukung respirasi.
D. Sistema Cardiovasculare
Perubahan dari paru-paru adalah perkembangan yang signifikan dari perubahan vertebrata.Ini
adalah mekanisme perkembangan yang telah berevolusi untuk memungkinkan darah kaya oksigen
kembali ke paru-paru melalui pembuluh darah.Perkembangan paru-paru dari septum interatrial di
jantung amfibi yang paling sangat penting adalah membantu dan menjaga darah yang kaya dipisahkan
dari darah terdeoksigenasi.
Jantung terbagi dua yaitu atrium dan ventrikel.Banyak anggota amfibi yang mempunyai 2 atrium
dan 1 ventrikel.Meskipun septum interatrial tidak sempurna pada kebanyakan salamander dan caecillian
namun pada anura sudah sempurna.Atrium kanan akan menerima darah terdeoksigenasi dari venosus
sinus, atrium kiri menerima dari vena pulmonalis dan darah yang kaya oksigen.Darah mengalir dari
arteri pulmonalis di jantung menuju arteri kutaneus di kulit untuk melangsungkan respirasi.Setelah
respirasi,darah dari arteri kutaneus kembali ke jantung melalui arteri pulmonalis. Ventricular kulit
(tonjolan di dinding venticular) sangat umum berada di kebanyakan amfibi dan membantu untuk
menjaga darah yang mengandung oksigen dan terdeoksigenasi terpisah kemudian di salamander
ventricle.Beberapa jenis Salamander memiliki septa interventriculare parsial, tapi pada amfibi tidak di
ketahui adanya septum interventrikel yang lengkap.
Selama masa pengembangan, larva salamander dan semua berudu melewati taraf pernafasan yang
mana menggunakan lengkung insang kapiler dan insang eksternal.Setelah masa pernafasan dengan
insang,hewan dewasanya mempertahankan susunan organ topografi dalam.Lengkungan aortic 3
(karotid), 4 (sistemik ), dan 6 (paru) selalu dipertahankan, dan arch 5 (sistematis) terdapat pada bebrapa
anura dan salamander.Semua amfibi dan beberapa salamander memiliki katup spiral di konus
arteriosusthat yang mengalirkan darah beroksigen ke lengkungan 3 dan 4 (ke kepala dan punggung
aorta) dan darah terdeoksigenasi untuk melengkungkan amfibi 6.Semua amfibi memanfaatkan
pertukaran gas kutaneus ke beberapa kulit lembab.Kulit halus/tipis mungkin hanya memainkan peran
kecil dalam pengambilan oksigen dalam beberapa jenis spesies, sedangkan pada yang lain, seperti
plethodontid (lungless) salamander,kulit yang memiliki peran besar.Cabang-cabang utama transportasi
darah arteri paru pada kulit, sehingga banyak amfibi kehilangan sebagian besar karbon dioksida mereka
melalui kulit.Darah mereka mengalir kembali dari kulit melalui nein kulit dan masuk ke atrium adalah
darah kaya oksigen seperti yang kembali dari paru-paru ke atrium kiri.Ketika sedang berespirasi di
kulit,akan menjaga dua aliran darah dipisahkan mungkin atau mungkin tidak lebih diutamakan.
Darah amfibi banyak terdiri dari plasma, eritrosit, leukosit dan trombosit.Eritrosit normal adalah
elips, disk bernukleus bervariasi dalam ukuran dari kurang dari 10 Mm diameter dalam beberapa spesies
lebih dari 70 Mm (dalam amphiuma),maka eritrosit terbesar yang diketahui dari vertebrata apapun.
Cor reptilia terdiri dari atas 3 ruang yaitu 2 atria dan 1 ventriculus; kecuali pada Crocodila dan
Alligator.Cor terdiri atas 4 ruang.Tetapi ventriculus cordis dari cor yang beruang 3.Sebenarnya juga
terbagi 2 oleh suatu septum yang di sebut septum interventricularis yang membentang dari apex cordis
sampai ke pusat cor,sehingga seolah-olah semua cor reptilia beruang 4.Perlu diketahui bahwa septum
interventriculare tadi belum sempurna sehingga amsih ada percampuran darah anatara bagian dexter dan
bagian sinister.Sinus venosus pada sebagian besar Reptilia telah bergabung dengan atrium
dextrum,sehingga sekarang merupakan bagian dari atrium dextrum,kecuali pada Kura-kura masih kita
lihat adanya sinus venosus.Antara kedua atria di pisahkan oleh septum interatrialis yang sudah
sempurna,sehingga tidak akan terkadi percampuran antara darah venosa dan darah arteriel.
Conus arteriosus pada Reptilia telah menjadi sebagian dari Ventriculus.Dari Ventriculus ini akan
keluar 3 pembuluh yang besar,yaitu aorta pulmonalis yang menuju ke pulmo kemudian archus aortae
dexter dan archus aortae sinister yang akan bercabang ke semua bagian tubuh.Archus aortae sinister
keluar dari ventrikel dexter sedang archus aortae dexter keluar dari Ventrikel sinister.Pada crocodila
septum interventriculare sempurna,sehingga cor betul-betul beruang 4.Namun demikian percampuran
darah masih terjadi karena adanya foramen panizzae juga percampuran ini terjadi pada titik dimana
archus aortae dexter dan sinister bersatu untuk membentuk aorta dorsalis.Systema arterial pada Reptilia,
seperti pada Amphibia yaitu masih mempertahankan archus aortae III,IV dan VI.Sedang pada kadal
tertentu archus aortae ke V masih ada tetapi ukurannya telah mereduksi.
Pada ular,radix antara archus aortae ke III dan ke IV masih kelihatan ada walaupun hanya sebagai
sisa-sisa.Pada sebagian besar Reptilia modifikasi yang paling besar terdapat pada archus aortae ,yaitu
dengan pecahnya aorta ventralis menjadi 3 pembuluh.
Pada Amfibi dan reptil, darah meninggalkan ventrikel masuk ke dalam salah satu dua kapal. Itu
baik bergerak melalui arteri paru yang mengarah ke paru-paru atau melalui aorta bercabang menuju ke
seluruh tubuh. Darah beroksigen kembali ke jantung dari paru-paru melalui vena paru masuk ke dalam
atrium kiri, sementara darah terdeoksigenasi kembali dari tubuh melalui sinus venosus masuk ke dalam
atrium kanan. Kedua atrium kosong ke ventrikel tunggal, mencampur darah kaya oksigen yang kembali
dari paru-paru dengan darah kehabisan oksigen dari jaringan tubuh. Walaupun sistem ini menjamin
bahwa darah beberapa selalu lolos ke paru-paru dan kemudian kembali ke jantung, pencampuran darah
di ventrikel tunggal berarti organ tidak mendapatkan darah yang jenuh dengan oksigen. Hal ini tidak
efisien sebagai sistem empat bilik, yang menjaga dua sirkuit terpisah, tetapi ini untuk organisme
berdarah dingin. Tingkat jantung amfibi dan reptil sangat tergantung pada suhu.Bahwa semakin tinggi
suhu, semakin cepat jantung berdenyut.
E. Sistema Uropoetica
Ginjal dari amfibi yang dibangun dari unit fungsional yang sudah sangat jelas.Unit-unit nefron
terdiri dari kapsul Bowman dan glomelurus pada salah satu ujung tubulus.Pada amfibi panjang
uniferous mereka lebih pendek dan lebih tebal.Urine keluar dari ginjal oleh saluran yang dapat disebut
ureter dan bermuara di kloaka.
Kedua reptil dan amfibi berkembang biak dengan bertelur, reptil telur kasar keras untuk melindungi
orang-orang muda di dalam dan sering diletakkan di dalam dikuburkan, sarang terisolasi. Telur amfibi
yang lembut tanpa jenis membran eksternal dan biasanya melekat pada batang tanaman air. Amfibi
mereproduksi menggunakan fertilisasi eksternal. Betina meletakkan telur, dan laki-laki kemudian
mencakup mereka dengan sperma. Kedua jenis kelamin hanya memiliki kloaka (pembukaan tunggal di
mana mereka mengeluarkan, mate dan bertelur). Karena telur mereka tidak memiliki cangkang, mereka
harus meletakkan mereka di air atau paling tidak dalam kondisi lembab. Dalam kebanyakan kasus,
menetas muda menjadi berudu, dan menghabiskan beberapa waktu hidup di air sebelum
metamorphosing ke dalam, bentuk dewasa mereka bernapas. Dalam beberapa spesies, namun, pergi
muda melalui tahap berudu sementara masih di dalam telur, dan muncul sebagai replika kecil dari orang
dewasa. Reptil mereproduksi menggunakan fertilisasi internal. Laki-laki memiliki penis - atau dua
dalam kasus ular dan kadal, meskipun hanya satu yang digunakan pada satu waktu - yang membalik
keluar dari kloaka dan dimasukkan ke dalam kloaka betina. Di sini ia deposito spermanya, yang
berenang sampai ke saluran telur telurnya, pemupukan mereka. Dalam beberapa spesies, untuk contoh
buaya dan kura-kura, telur tersebut kemudian dilapisi shell dan diletakkan, dan akan menetas setelah
masa inkubasi. Ini disebut sebagai yg menelur. Telur dapat ditempatkan di darat, tanpa membutuhkan
air, karena perkembangan dari shell. Dalam spesies lain, ular derik contoh dan Boas, telur tidak dilapisi
kulit, dan dipertahankan di dalam tubuh ibu sampai muda sepenuhnya dikembangkan - mereka
kemudian dikeluarkan dari tubuh hidup. Ini disebut sebagai Ovoviviparous.
F. Sistema Genetalia
Baik testis atau indung telur, yang diskors dari dinding tubuh oleh lipatan tipis pada lapisan
peritoneal dari coelom.Pada katak jantan, sperma disalurkan melalui banyak tubulus,efferentia vasa, ke
dalam duktus ginjal, dimana sperma keluar melaui ureter dan kloaka.Pada katak betina,silia merupakan
lapisan dari rongganterusan dari bagian penutup jantung.Itu akan menjadikan silia menuju jantung dan
mendorong telur tersebut ke depan mulut atau ostium dari saluran telur, yang mana terus ke bagian
anterior tubuh berupa rongga saluran telur.Oviduk yang berbelit-belit mempertahankan dinding rahim
ketika menstruasi.Sebelum telur bermuara ke kloaka , saluran telur setiap berekspansi ke rahim, dimana
telur disimpan sebelum luruh.Ovulasi dari ovarium ke coelom dan dari situ ke saluran telur dapat
diinduksi secara buatan pada setiap saat sepanjang tahun kecuali untuk satu bulan atau lebih setelah
katak telah mengalami ovulasi, ketika ovarium kosong.Telur matang siap untuk implan, di bawah kulit
atau dalam, kelenjar hipofisis dan dari urin katak.Urin katak yang sedang hamil mengandung cukup
hormon gonad-stimulating dari plasenta yang menyebabkan katak betina atau kodok untuk berovulasi
dalam waktu enam sampai delapan jam, atau menyebabkan laki-laki untuk menumpahkan sperma
segera.
G. Sistema Urogenitale
Ren Reptilia bertipe metanephros.Crocodila,ular dan beberapa kadal tidak mempunyai vesica
urinaria.Kadal yang terbesar (Sphenodon) dari Chelonia mempunyai 1 vesica urinaria yang bermuara ke
dalam urodenum.Sebagian besar,kadal dan kura-kura mempunyai vesica urinaria yang berkembang baik
dan biasanya bilobus yang bermuara ke dalam cloaca.Ureter bermuara sendiri ke dalam cloaca,tetapi
pada crocodila,ureter berhubungan dulu dengan vesica urinaria ,baru kemudian bermuara ke dalam
cloaca.Pada beberapa kura-kura terdapat vesica urinaria yang juga berhubungan dengan cloaca yang
berfungsi sebagai alat pernafasan tambahan.Pada hewan yang betina,kemungkinan vesica urinaria ini
berisi air yang digunakan untuk membasahi pasir apabila akan membuat sarang untuk meletakkan
telurnya.
Ular dan kadal mempunyai ovarium yang sacculer yang memanjang dan tidak simetris tetapi kura-
kura dan Crocodila mempunyai ovarium yang solid (padat).Hanya saccus vitellinus pada telur Reptilia
yang di bentuk didalam ovarium sehingga seperti ovum yang sebenarnya.Oviduct pada Reptilia
bermuara langsung ke dalam Coelom melalui ostia.Oviduct telah mengalami differensiasi sehingga
terbentuk daerah-daerah yang mempunyai fungsi ayng berbeda.Pada Sphenodon ,kura-kura dan
Crocodilia,bagian atas dari oviduct mempunyai glandulae yang mensekresikan albumen,sebab glandulae
yang mensekresikannya juga tidak banyak.Ukuran oviduct bervariasi dengan musim,dan ukuran yang
paling maximum pada masa kelamin (breading sesson).
Pada semua Reptilia,fertilisasi terjadi secara internal dan terjadi di bagian atas oviduct.Sebagian
besar Reptilia bersifat ovipar,tetapi beberapa ular dan kadal ada yang ovovivipar yaitu telur tetap
dipertahankan di dalam oviduct hingga hewan muda keluar.Testes pada Reptilia merupakan struktur
yang kompak berbentuk bulat telur,bulat atau bentuk pyriformis.Tubulus semini ferous didalam testes
panjang dan berkelok-kelok.Pada ular dan kadal ada kecenderungan bahwa satu testes terletak lebih
tinggi dari yang lain.Bagian dari ductus Wolffi dekat testes berkelok-kelok untuk membentuk
epididymis.Tubuh mesonephridici mengalami modifikasi untuk membentuk vasa efferensia yang
menghubungkan tubuli seminiferi pada testes dengan epididymis.Ductus Wolffi ke arah posterior
menjadi ductus deferens yang mana biasanya lurus tetapi ada pula yang berkelok-kelok.
Pada sebagian besar Reptilia,ductus deferens pada kedua sisi sebelum bermuara ke cloaca bersatu
dulu dengan ureter.Ductus Mulleri sangat mereduksi,dan umunya masih tetap bertahan pada hewan
jantan.Tetapi pada Lacerta viridis ,ductus Mulleri justru berkembang baik seperti pada hewan
betina.Pada kebanyakan Kadal dan bebrapa Reptilia lain beberapa tubuli metanephridici posterior
mengalami modifikasi,menghasilkan secresi albiminosa yang menyusun cairan semen.
H. Sistema Nervosum
The anterior portion of the brain consist of a pair of olfactory lobes and a pair of cerebral
hemispheres.A pineal organ is present and many serve as a photoreceptor,but only remnants of the
parapineal organ are found in amphibians.Lobus opticOptic lobes are resent,however ,the cerebellum is
relatively inconspicuous-a condition presumably correlated with the comparatively simple locomotor
activities of many amphibians.Impulses from the lateral-line system are direccted to the
cerebellum,which coordinated and contols voluntary muscular activity.The cerebellum is poorly
developed in those amphibians with a reduced lateral-line system.
Two meninges-an outer dura meter and an inner vascular pia-arachnoid membrane-surround the
spinal cord.In tailed amphibians,the spinal cord extends to the caudal end of the vertebral
column,whereas in most frog is consist of just 11 segments and ends anterior to the urostyle.Cervical
and lumbar enlargements occur for the first time,because these are the first forms to have appendages
modified into true limbs.Eleven pairs of spinal nerves emerge from the spinal cord of anurans byu
means of ventral and dorsal roots.An autonomic nervous system,which controls activities of smooth
muscles,glands,and viscera is well developed.
Pada semua reptilia kecuali Ophidia,cavum nasi terdiri dari dua bagian,yaitu yang terluar
Vestibulum yang dalam regio olfactoria.Tunica mucosa pada regio olfactoria mempunyai sel-sel
sensoris.Pada kadal dan ular terdapat organon Jacobsoni atau organ tomero-nasale.Organ ini pada
hewan-hewan tersebut berkembang baik dan paad sebagian besar kadal merupakan organ yang penting
sekali,karena berfungsi untuk mengenal musuhnya.Organ ini mempunyai arena sensoris yang luas yang
di lengkapi dengan saraf-saraf vomero-nasale.Pada Crocodila dewasa,organon jacobsoni ini
menghilang.Encephalon Reptilia mempunyai organisasi yang lebih tinggi dari pada encephalon
Amfibia.
Hemisphaerium cerebri terbagi ke dalam dua daerah,ialah :
- Cortex,bagian yepi berwarna abu-abu,oleh karena itu disebut : substansia gricea yang
mengandung sel-sel saraf pyramidal.
- Medulla ,bagian tengah berwarna putih ,disebut substansia alba.
Pada semua Reptilia, hemisphaerium berkembang dengan baik.Bagian basal dari hemisphaerium
cerebri mengalami perkembangan yang sangat besar,sehingga terbagi ke dalam 3 daerah,ialah : Corpus
striatum,septum dan nuclei amygdaloid.Kortex pada bagian dorsal hemisphaerium cerebri yaitu daerah
pallial,tidak meluas tetapi jelas terbagi ke daerah,yaitu :
- Hypocampus : terletak di median
- Pyriformis : terletak di lateral
- Cortex dorsale : terletak diantara hypocampus dan pyriformis.
Di daeral laterale (pyriformis) ini merupakan regio olfactoria,sedang 2 daerah lainnya tidak banyak
di kenal fungsinya.Rupa-rupanya daerah basale mempunyai arti yang lebih penting dari daeral
pallial.Mesencephalon berupa lobi optici.Cerebellum berukuran kecil kecuali Crocodilia mempunyai
perkembangan yang lebih baik,yaitu terdiri dari sebuah lobus medianus dan 2 buah lobus lateralis.
Sebuah sistem saraf katak terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, saraf kranial, saraf tulang
belakang dan saraf otonom (simpatis dan parasimpatis). Otak dan bentuk tulang belakang bersama untuk
membentuk sistem saraf. Otak terdiri untuk sepasang lobus penciuman, sepasang belahan otak, badan
pineal, sepasang lobus optik otak kecil dan medulla oblongata. Sumsum tulang belakang membentang
dari medula oblongata hingga ujung bagasi. Sepuluh pasang saraf kranial muncul dari otak dan
innervate tubuh yang berbeda.Sepuluh pasang saraf tulang belakang muncul dari sumsum tulang
belakang dan menyokong ke berbagai bagian tubuh.Saraf otonom yang dibentuk oleh dua helai saraf
sebelah-dan sejajar dengan tulang belakang. Dalam perbandingan dengan sistem saraf manusia mereka
memiliki banyak kesamaan. Seperti memiliki otak dan sumsum tulang belakang dengan saraf terpasang,
oblongata, dan sistem dua saraf otonom.Otak reptil lebih maju dengan otak besar dan otak kecil di
bandingkan dengan amfibi,namun beratnya tidak melebihi 1% dari massa tubuhnya.Reptil adalah
kelompok vertebrata yang paling awal dengan 12 saraf cranial.Sumsum tulang belakang berbeda karena
meluas ke ujung ekor
BAB III
KESIMPULAN
Dari perbandingan anatomi dan sistema yang ada di dalam tubuh amfibi dan reptilia dapat di
simpulkan bahwa pada anatomi komparativanya terdapat perbedaan ,yaitu ruang jantung amfibi
berjumlah 3 ruang dan ruang jantung reptil berjumlah 4 ruang.Sistema digestorianya tidak banyak
perbedaan dimana makanan yang masuk ke rima oris,langsung masuk ke
esophagus,ventrikulus,intestinum tenue ,intestinum crassum dan bermuara di kloaka.Sistema
respiratorianya, pada katak ketika masih berudu bernafas dengan insang,setelah dewasa insang
mereduksi dan pulmo berfungsi dengan baik sedangkan pada reptilia,pernafasannya menggunakan
pulmo dan bagian tubuh lainnya seperti rongga bukal, kloaka atau shell untuk mendukung respirasi.
Sistema Cardiovaskulernya,tingkat denyut jantung amfibi dan reptil sangat tergantung pada
suhu.Bahwa semakin tinggi suhu, semakin cepat jantung berdenyut.Sistema Genetale dan Uropoetica
(Urogenital) nya,reptil dan amfibi berkembang biak dengan bertelur, reptil telur kasar keras untuk
melindungi orang-orang muda di dalam dan sering diletakkan di dalam dikuburkan, sarang terisolasi.
Telur amfibi yang lembut tanpa jenis membran eksternal dan biasanya melekat pada batang tanaman
air.Amfibi dan reptil mereproduksi menggunakan fertilisasi eksternal.Serta sistema nervosum pada
amfibi dan reptil tidaklah jauh berbeda,bedanya pada reptil saraf sudah dengan 12 saraf cranial.Amfibi
dan reptil merupakah hewan poikiloterm (berdarah dingin),dimana suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan.Karena keduanya merupakan hewan poikiloterm,kekerabatannya cukup dekat dan
memiliki banyak persamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dalam catatan pribadi penulis yaa..:D
Recommended