View
4
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PERPUSTAKAAN LITAMAUIN SVAHID JAKARTA
PELAKSANAAN SISTEM PENDIDIKAN DIPONDOK
PESANTREN DAARUL QUR'AN NASIONAL PLUS
TAHFIDZUL QUR'AN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Hmu Tarbiyah dan Keguruan unutk Memenuhi
Persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
111.111 ilia
UIIIUniversitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh
SYIHABUDDIN
NIM. 104011000117
Oltt't'im11 .' ~-.-~
darl :·J··..,·~···'(Jr::. ..)·crti!I······"Tgi. : ..··.z·····:·..o··'!··:;·7fii······ ·No. Inriuk : .~/.f2 ,"Iasifikasi : .
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEG1JRUAN
UlNSYAJUFHIDAYATULLAH
JAKARTA
2008
LEMBARAN PERNYATAAN
Yang bertanda Tangan di Bawab ini :
Nama : SYIHABUDDIN
NIM : 104011000117
JurusaniSmstr : PAlIIX
Angkatan Tahun : 2004
Menyatakan dengan sesungguhnya
Babwa skripsi dengan judul "I'ELAKSANAAN SISTEM
l'ENDIDIKAN Dl PONDOK PESANTREN DAARUL QUR'AN NASIONAL
PLUS TAHFIDZUL QUR'AN" adalah benar hasil karya sendiri di bawah
bimbingan dosen :
Dr. H. Abdul Fattah Wibisono, MA.NIP. 150236009
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima konsekuensi seeara akademis, apabila temyata skripsi ini bukan.
hasil karya sendiri.
Jakarta, November 2008
SyihabuddinPenulis
PELAKSANAAN SISTEM PENDIDIKAI"'! DI PONDOK
PESANTREN DAARUL QUR'AN NASIONAL PLUS
TAHFIDZUL QUR'AN
Skripsi
Diajukan kepada Faknltas limn Tarbiyah dan Keguruan
Memenuhi syarat-syarat mencapai
Gclar Smjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Olcb :
SYIUABUDDIN
NIM.I04011000117
Dibawah bimbingan :
Dr. H. Abdul Fattah Wibisoll1o. MA.
NIP. 150236009
JURUSAN I>ENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGESAHAN PANITIA UJJIAN
Skripsi yang berjudul "PELAKSANAAN SISTEM PENDIDlKAN DI
PONDOK PESANTREN DAARUL QUR'AN NASllONAL PLUS
TAHFIDZUL QUR'AN" telah diujikan dalam munaqasall Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 26
November 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.!) pada JUJ1Jsan Pendiclikan
Agama Islam.
Jakmta, 26 November 2008
l\mitia Ujian Sidang Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua JUfusanfProgram Studi)
Dr. H. Abdul Faltah Wibisono, MANIP: ISO 236 009
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Sapiuddin Shidiq, lvl./\gNIl) : ISO 299 477
Tmlggal
~~7
"1 "'•• f•••••••••
Tanda Tmlgan
...~,
Penglui I
Drs. Sapiucldin Shidig, M.Ag.Nil): 150299477
Penguji 1I
Drs. Abdul Haris, M.Ag.NIP: 150275608
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruml
,~, n~:;""" '"
Karang Tengah Tangerang. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi,wawancara dan studi dokumentasi. Setelah data-data tersebut diperoleh, penulismenganalisisnya untuk mengambil sebuah kesimpulan.
Setelah penelitian ini dilakukan maka penulis memperoleh hasil penelitianbahwa pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'anmelaksanakan system pendidikan dengan integrat.ive curriculum yaitumengintegrasikan kurikulum Pesantren, Kurikulum Departemen PendidikanNasional (Depdiknas) dan kurikulum Intemasional Cambridge sehinggadiharapkan bagi para Santri bisa menjadi generasi-generasi Qur'ani yang mampumenghadapi masa depan dengan keilmuan yang dimiliki Ibaik umumnya dan jugakeislamanya.
KATAPENGANTAR
Bismillahirrahmanirrollim
Alhamdulillahirabbil'alamiin penulis panjatkan puji syukur kepada Allah
SWT. Karena berkat rahman dan rahimnya Allah penulis dapat menyelesaikan
hasil karya tulisan dari pikiran ini. Sehingga terlaksana sesuai dengan harapan.
Shalawat teriring salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW,
serta Keluarga-Nya, Sahabat-Nya, pengikut-Nya terutama kita sebagai Umat-Nya
hingga akhir zaman.
Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana
Stara Satu (S1), di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ialah
membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk sebuah skripsi. Oleh karena itu, penulis
membuat skripsi dengan judul " Pelaksanaan Sistem Pendidikan Di Pondok
Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahjidzul Qur'an".
Pada dasamya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami
berbagai halangan dan rintangan, akan tetapi karena adanya bantuan dan
partisipasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat selesai sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
perlu menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarnya terutama kepada:
1. Bapak Dekan Fakultas lImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melanjutkan studi di almamater ini.
2. Bapak Ketua dan Sekretaris Jurusan PAl dan Staf yang telah banyak
memberikan pengarahan yang bermanfaat.
3. Bapak DR.H. Abdul Fattah Wibisono, MA. sebagai Dosen Pembimbing
skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, pengarahan dan petunjuk-petunjuk kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan DIN Khususnya
Seluruh Dosen Jurusan PAl, yang dengan pt:nuh keihklasan dalam
membimbing dan mendidik penulis dengan memberikan lImu pengetahuan
yang bermanfaat bagi penulis.
5. Seluruh pimpinan, staff perpustakaan Utama dan Perpustakaan Tarbiyah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kemudahan
dalam peminjaman buku-buku kepada penulis selama dibangku
perkuliahan.
6. Pimpinan beserta guru-guru dan staff Pondok Pesantren Daarul Qur'an
Nasional Plus Tahfidzul Qur'an, Bulak Santri Tangerang Khusunya
kepada KH. Yusuf Mansur Selaku Pembina Pesantren, Ustadz
Rohimuddin Selaku Pimpinan Harian, Ustadz Abdul Aziz Selaku
Pimpinan Pesantren Riyadhoh Daarul Qur'an, Bapak Aruman Selaku
Kepala Sekolah SMP & SMA Daarul Qur'an dan para Asatidz lainnya
yang telah bersedia meluangkan waktu untuk penulis dalam proses
penyelesaian Skripsi ini.
7. Keluarga yang tercinta, Ayahanda H. Muallim Husin dan Ibunda Rukiyati
yang sudah memberikan kasih sayang, semanga.t serta Do'a-Nya yang
selama ini selalu terpanjatkan untuk semua anak-anaknya.
8. Kakakku tersayang Aa Udin, yang selama ini telah banyak sekali
membantu baik dari segi moril dan materil dalam proses penyelesaian
skripsi ini, Amin, Oby dan Keponakanku Barra terima kasih atas
dukungannya.
9. Keluarga Besar Mahasiswa PAI khsusnya teman-t<Jman-Ku Kelas C. Anel,
Hepy, Echi, Melli, Hafidz, Dwi, Nur, Ginan, Rahma, Dado, Lina, Amin,
Ghofur, Sabar, dU. yang telah banyak memberikan arahan dan bantuan.
Akhrinya, hanya Allah SWT lah syukur ini ku panjatkan, semoga semua
bantuan, kerjasama, dukungan dari berbagai pihak yang 8l1dah diberikan, semoga
ini semua akan menjadi lading amal ibadah di Akhirat nanti.
Jakarta, 12 November 2008
Penulis
DAFTARISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI................................. i
LEMBARPE~,{i\lli\AN...................................................... ii
i\BSllRA.KSI....... .. . . iii
KA1li\ PENGi\N1li\R...... v
Dt\FllAR ISI............ vii
DAFllAR lli\BEL................................................................. ix
Bi\B I PENDMIULUi\N
i\. Latar Belakang Masalah...... 1
B. Pembatasan Masalah............................................ 6
C. Perumusan Masalah.................. 6
D. llujuan Penelitian................................................ 6
E. Manfaat Penelitian , " .... 7
Bi\B II SISTEM PENDIDIKA.N PONDOK PESANI'REN
i\. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren......................... 8
1. Pengertian Pondok Pesantren............ ......... ... 8
2. Pengertian Sistem Pendidikan Pesantren........... 14
B. Dasar dan llujuan Pendidikan Pondok PeSat1ltren... 20
C. Kurikulum dan Metode Pendidikall PondokPesantrell..... 26
1. Kurikulum Pelldidikan Pondok Pesantren............... 26
2. Metode Pelldidkan POlldok Pesantren.................... 29
Bi\B ill METODOLOGI PENELITIAN
A Deskripsi Objek Pellelitian.......................... 33
B. Metodologi Penelitian... 34
C. Pellentuan Lokasi.. ".................. 34
D. llekhnik Pengumpulan Data...... 34
Bi\B IV HASIL PENELITIi\N
i\. Garnbaran Umum Pondok Pesantrcn Daarul Qur'an
NM;nn",l Pln~ T",hfi071Jl Our'an. .. 37
1. Latar Belakang Pendiri dan Sejarah Berdirinya Pondok
Pesantren Daarnl Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an. 37
2. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Daarni Qur'an... 46
3. Keberadaan Guru dan Santri '" 47
4. Jadwal Kegiatan Santri......................................... 51
5. Struktur Lembaga Pondok Pesantren Daarul Qur'an....... 54
B. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Daarnl Qur'an... 55
1. Tujuan Pendidikan POlldok Pesantren Daarnl Qur'an...... 55
2. Sistem dan Metode Pelldidikan Pondok Pesantrell
Daarnl Qur'an......... 57
3. Kurikulurn Pendidikan Pondok Pesantren Daarnl Qur'an. 60
C. Program Unggnlan Pondok Pesantren Daarnl Qur'an Nasional
Plus Tahfidzul Qur'an................. 62
1. Program Tahfidzul Qur'an............ 62
2. Program Pesantrell Riyadhoh.................................. 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan '" 68
B. Saran................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA.. 70
LAMPIRAN
DAFTARTABEL
1. Data Guru Pondok Pesantren Daarul Qur'an NasionalPlus Tahfidzul
Qur'an............................................................................. 48
2. Data SiswaII SMP Islam Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional
Plus Tahfidzul Qur'an Tahun Ajaran 2008-2009........................... 51
3. Data SiswaII SMA Islam Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional
Plus Tahfidzul Qur'an Tahun Ajaran 2008/2009.................. 51
4. Jadwal Kegiatan Santri Setiap Hari.......................................... 52
5. Jadwal Mingguan Kegiatan Santri Pondok Pesantren Daarul Qur'an... 53
6. Thematic Learning.. 60
7. Pemetaan Jumlah Jam Mengajar...... 61
8. Kurikulum Program Tallfidzul Qur'an....................................... 66
9. Kurikulum Program Pesantren Riyadhoh.................................... 67
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Azyumardi Azra, Sistern pendidikan pesantren rnerupakan sistern
pendidikan tertua di Indonesia. Pendidikan ini rnerupakan pendidikan yang
dirnulai sejak rnuncuInya rnasyarakat Islam di negara ini pada abad ke-13.
Beberapa abad kernudian penyelenggaraan pendidikan ini sernakin teratur dengan
rnuncuInya ternpat-ternpat pengajian yang telah rnerurnuskan kurikulumnya, yakni
pengajaran bahasa Arab, Tafsir, Hadits, Tauhid, Fiqih dan lain-lainnya. Bentuk ini
kemudian berkembang dengan pendirian tempat-tempat menginap bagi para
pelajar (santri) yang kemudian disebut pesantren.1
Pesantren memang unik dan setiap orang mengenal bahwa pesantren
merupakan sistem pendidikan klasik dan mungkin paling 1radisional di negeri ini.
Namun rnelalui kebanggaan tradisionalnya, tidak bisa diptlngkiri, pesantren justru
semakin survive - bertahan berabad-abad bahkan dianggap sebagai altematif
dalam glamoritas dan hegernoni modernisme yang pada saat bersamaan mencatat
tradisi sebagai masalah. Basis kekuatan eksistensial pesantren menurut Azyumardi
Azra, pada satu pihak terletak pada corak dan paham keislarnan masyarakat jawa
itu sendiri, pada pihak lain, basis eksistensial pesantJ'en terletak pula pada
integrasi lembaga ini ke dalam struktur-struktur sosial yang ada.2
2
PERPUSTAKAAN UTAMJ1:-lUIN SYAHIO JAKARTA J
Sejak dilancarkannya perubahan atau modernisasi pendidikao Islam di
berbagai kawasan dunia Muslim, tidak banyak lembaga-Iembaga pendidikan
tradisional Islam seperti pesantren yang mampu bertahan. Kebanyakannya lenyap
setelah tergusur oleh ekspansi sistem pendidikan umurn untuk tidak menyebut
sistem pendidikan "sekuler" atau mengalarni transformasi menjadi lembaga
pendidikao umum, atau setidak-tidakuya menyesuaikan diri dan mengadopsi
sedikit banyak isi dan metodologi pendidikan um1UU.3
Pendidikao pesantren atau madrasah sebenarnya tidak terlepas dari tujuan
umum pendidikao nasional, sebagaimana terdapat pada pasal 3 TahlUl 2003
tentang Undang-undang Sistem Pendidikao Nasional yaitu :
Pendidikao nasional berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang betmartabat dalam rangkamencerdaskao kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulill, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokmtis serta bertanggungjawab.4
Tujuan ini memberikao acuan bahwa pendidikao semestinya tidak hanya
menghasilkan peserta didik yang memiliki ketaqwaal1 yang beroriel1tasi pada
akhirat, tetapi juga memiliki pengetahnan dan keterampilan yang berorientasi
keduniaan, atau dalam kata lain pendidikao pesantren atau madrasah semestinya
berfungsi sebagai sarana mentransfer nilai-nilai Islanl dan sekaligus ilmu
pengetahuan dan ketrampilan.
Selain itu pembaharuan pesantrel1 juga diara1lkao pada fungsi pesantren
sebagai salah satu pusat penting bagi pembangun!m masyarakat secara
keseluruhan. Dengan posisi dan kedudukkaoya yang khas, pesantren diharapakan
menjadi altematif pembangunan-pembangunan yang berorientasi pada nilai.
Respon pesantren terhadap modernisasi pendidikao Islam dan perubahan-
'Masykuri Abdillah, "Pesantren dalam Konteks Pendidikan Nasional danPengembangunan Masyarakat" dalam Prof. Dr. H. R Tilaar M.Se Ed, (Pendidikan untukMasyarakat Indonesia Baru 70 Tahun). (Jakarta: Geramedia, 2002), h. 410
4"'T ~ T T'o '_1!'-T__ -.i~~~_!_"'T_~ I"\n.·I"'_1..~_"·"\I\'·i''T'' __''' Cl:~..__ n _.... ..1:..1:1...-.......
3
pembahan sosial ekonomi yang berlangsnng pada masyarakat Indonesia sejak
awal abad ini mencakup:
I. Pembaman subtansi atau isi pendidikan pesantren dengan memasukkan
subyek-subyek umum dan vocational.
2. Pembaman metodologi, seperti sistem klasikal, per}enjangan;
3. Pembaman kelembagaan, seperti kepemimpinan pesantren, difersiflkasi
lembaga Pendidikan.
4. Pembaman fungsi, dari fungsi kependidikan nntuk juga mencakup fungsi
social ekonomi.5
Untuk mewujudkan tujuan dan fungsi tersebut t,ernyata, masih banyak
permasalahan yang dihadapi oleh pesantrenlmadrasah, baik dari segi
kelembagaan, ketenagaan, kurikulum, maupnn sarana. Dan hal ini memang tidak
terlepas dari latar belakang berdirinya lembaga pesantrenfmadrasah sendiri serta
kebijaksanaan umum pemerintah tentang pendidikall nasional, termasuk
pendidikan madrasah. Persoalan yang kadang-kadang masih mUllcul adalah
dnalisme sistem pendidikan di Indonesia, tidak saja antara lembaga pendidikan di
bawah Diknas dengan lembaga pendidikan dibawah Depag, tetapi juga dengan
lembaga.lembaga di bawah departemen lainnya Lembaga pendidikan
pesantrenlmadrasah memang didirikan dengan motivasi utama nntuk
melaksanakan da'wah Islam yang dapat menghasilkan peserta didik yang berilmu
dan mengamalkan ilmu.ilmu agama nntuk bekal di akhirat nanti. Hal sempa juga
menjadi motivasi utama orang tua menyekolahkan anaknya di
pesantrenlmadrasah. Motivasi pendirian ini umnnyatanpa disertai dengan
persiapan yang matang, baik dari segi tenaga peng~jar maupnn dana dan
sarananya. Yang penting bahwa pendirian ini mempakall da'wah dalam rangka
menyebarkan ajaran Islam, yang berarti bagian dari ibadah kepada Allah.6
5 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru,(Jakarta: Logos, 2000), eel II, h. 107
/; - - . . .. .... . " ....
4
Sebagaimana kita ketahui bahwa, ada dun sistem pendidikan yang
eksistensinya sangat nampak di Indonesia. Sistem pendidikan modem dan
tradisional, keduanya sama"sama bertujuan untuk menciptakan bangsa yang
cerdas dan berakaI budi dengan berlandaskan ketaqwaan dan keimanan, meski
keduanya memiliki kecenderungan sifat yang berbeda. Dalam mewujudkan sistem
pendidikan Islam, yang berupaya memadukan antara keduanya, yaitu dengan
mengambil perangkat positif dari masing-masing kedun sistem pendidikan itu.
Perpaduan bentuk institusi pendidikan itu melahirkan sistem pendidikan Islam
yang komprehensif, tidak hanya menekankan penguasaan terhadap khazanah
keilmuan Islam klasik tetapi juga menpunyai integritas dall'i keduanya. Selain itu
juga dalam upaya memodernisasikan pendidikan Islam.7
Dengan demikian, pesantren tidak lagi identik dengan kelembagaan
pendidikan Islam khas jawa, tetapi juga diadopsi oleh wilayah"wilayah lain.
Jelaslah bahwa pesantren bukan hanya mampu bertahan, t(~tapi lebih barn dari itu,
dengan penyesuaian, akomodasi dan konsesi yang diberikannya, pesantren pada
gilirannya juga mampu mengembangkan diri, dan bahkan kembali menempatkan
diri pada posisi yang penting dalam sistem pendidikan nssional Indonesia secara
keseluruhan.
Di pesantren-pesantren tersebut sistem pembelajar.1ll1 tradisionaI (halaqah)
yang berlaku pada pesantren tradisional mulai diseimbangkan dengan sistem
pembelajaran modem. Dalam aspek kurikulum, misalnya, pesantren tidak lagi
hanya memberikan mata pelajaran ilmu-ilmu Islam, tetapi juga ilmu-ilmu umum
modem yang diakomodasikan dari kurikulum pemerintah. Dalam hal ini, mata
pelajaran umum seperti Matematika, Fisika, Biologi, Bahasa Inggris, dan Sejarah
menjadi mata pelajaran inti, disamping mata pelajal'an agama yang tetap
dipertahankan. Begitu pula dalam pesantren yang barn ini, sistem pengajaran yang
berpusat pada kyai mulai ditinggalkan. Pihak pesal1tren umunmya merekrut
lulusan-lulusan perguruan tinggi terutama dari Institut Agama Islam Negeri
5
(lAIN) menjadi tenaga pengajar di sekolah-sekolah yang didirikan oleh pengelola
pesantren.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis merasa tertarik untnk
mengangkat permasalahan tentang pelaksanaan sistempendidikan di pondok
pesantren Daarul Qur'an Kp. Bulak Santri Karang Tengah Tangerang kesebuah
karya ilmiyah berbentnk skripsi dengan judul "Pelaksana:lln Sistem Pendidikan
di PondokPesantren Daarnl Qnr'an Nasional Plus Taldidzul Qur'an".
Adapun alasan penulis memilih judul tersebut didukung oleh beberapa
alasan sebagai berikut :
1. Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang telah lama ada di
Indonesia masih tetap diakui oleh masyarakat, bahkan pemerintah
Indonesia dengan segala upaya turnt membantu lllntnk mengembangkan
lembaga pendidikan tersebut. Melihat hal ini, penulis tertarik untnk
melihat lebih jauh peranan pesantren dalam menc:apai tujuan pendidikan
nasional.
2. Pada sebagian masyarakat rnasih ada orang yang belum memahami seluk
beluk dania pendidikan Islam khususnya pesantren. Mereka beranggapan
bahwa kehidupan pesantren yang ekslusif dan kuno itu sudah tidak relevan
lagi dengan tuntutan zaman, karenanya tidak sedikit orang tun yang
enggan memasukkan anaknya ke lembaga-lembaga pendidikan Islam
terutama pesantren.
3. Pon-pes Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an sebagai lembaga
pendidikan Islam tentu menerapkan sistem pendidikan pesantren, sehingga
pesantren ini tetap berkembang dan dimillati oleh masyarakat berdasarkan
pada pertimbangan tersebut penulis ingin mengetahui lebili dalam tentang
sistem pendidikan yang di tetapkan dan keadaan intern pesantren yang
mendukullgnnya.
4. Karena itulah penulis terdorong untnk ikut serta rnemperkenalkan kepada
masvarakat bahwa Pesantren telah banvak mengadakan illovasi di bidang
6
dan keterampilan yang seirama dengan tuntutan dan perkembangan zaman.
Sebagaimana lembaga-Iembaga pendidikan umum lainnya. Hal ini dapat
ditemukan terutama di pesantren yang telah maju atau modern.
B. Pembatasan Masalah
Dntuk memudahkan penulis terhadap masalah-masalah yang akan diteliti
dalam skripsi ini perlu dibatasi agar arah dan sasarannya yang akan dibahas
menjadi jelas dan teratur. Adapun masalah yang akan dibatasi pada skripsi ini
adalah : sistem pendidikan pondok pesantren yang terdiri dari kurikulum, metode
serta dasar dan tujuan pendidikan. Pembahasan mengenai pelaksanaan pondok
pesantren ini dilengkapi dengan penjelasan mengenai kondisi pesantren yang
terdiri dari sejarah berdiri, sarana dan prasarana, keberadaan guru dan santri.
Sistem pendidikan pondok pesantren ini meliputi pengeman pondok
pesantren, pengeman sistem pendidikan pesantren, tnjuan pendidilam pondok
pesantren, kurikulum serta metode pendidikan pondok pesfmtren.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan diatas maka masalah yang akan diteliti
dirurnuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana pelaksanaan sistem pendidikan yang diterapkan di Pondok
Pesantren Daarul Qur'an Nasional PIns Tahfidzu1 Qur'an?
b. Bagaimana kondisi I keberadaan pondok pesantren Daarul Qur'an
Nasional PIns Tahfidzu1 Qur'an sebagai lembaga pendidika Islam?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
I. Dntuk mendapatkan gambaran mengenai sistem JPendidikan yang ada di
Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an.
2. Dntuk mengembangkan kajian ilmu pendidikan tantang pelaksanaan
sistem nendidikan. semmma dapat memperkaya khasanah kepustakaan
7
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mempelajarai secara jelas bagaimana sistem dan metodologi
pendidikan Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul
Qur'an.
2. Bagi ilmu pengetahuan, sebagaimana sumbangan data ilmiah mengenai
sistem pendidikan dan pengajaran dalam membentuk santri (generasi
Islam) yang berkualitas.
3. Setelah tersusun skripsi ini, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya yang ingin mempelajari tenlang sistem pendidikan
pondok pesantren dan hal-hal yang berkaitan di dalanmya.
BARn
SISTEM PENDIDlKAN PONDOK PESANTREN
A. Sistem Pendidikan Pondok Pesantrell
1. Pengertian Pondok Pesantren
Pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam, yang di
daIamanya terdapat seorang kyai (pendidik) yang menglljar dan mendidik para
Santri (anak didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk
menyelenggarakan pendidikan tersebut, serta didukung adanya pondok sebagai
tempat tinggal para Santri. I
Pesantren yang merupakan "Bapak" dari pendidikan Islam di
Indonesia,didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan zaman, hal ini bisa
dilihat dari peIjalanan sejarah, di mana bila dirunut kembali, sesungguhnya
pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah Islamiyah, yakni
menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam, sekaliguiS mencetak kader-kader
ulama atau da'i.2
Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adllllah "tempat belajar para
santri". Sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang
terbuat dari bambu.3
I Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,..... • ..-, _ .. 1_ .." AI
RI)
9
Ada beberapa istilah yang ditemukan dan sering digmrakan ootuk
menoojuk jenis pendidikan Islam tradisional khas Indonesia yang lebih terkenal di
sebut pesantren.
Istilah pondok pesantren terdiri dari dua kata yang menoojukkan pada
suatu pengertian yaitu kata pondok dan kata pesantren, narnoo secara umum yang
di maksud adalah suatu lembaga pendidikan Islam yang melembaga di Indonesia.4
Sebutan istilah ootuk pondok pesantren sendiri beragam bentuknya sesuai
dengan daerahnya masing-masing. Di jawa biasanya menggmrakan sebutan
pondok atau pesantren, dan sering juga digaboog dengan sebutan pondok
pesantren, di Madura menggmrakan istilah penyantren, sedangkan di Pasoodan
menyebutnya pondok. Di Aceh menggmrakan istilah rangkang serta Minangkabau
dengan surau.s
Menurut Manfred Ziemek, kata "pondok" berasal dari kata funduk (Arab)
yang berarti ruang tidur atau wisma sederhana, karena pondok memang
merupakan tempat penginapan sederhana bagi para pelajar yang jauh dari asalnya,
sedangkan pesantren dengan awalan pe- dan akhiran -an berasal dari bahasa
Tamil, yaitu santri yang berarti para penootut ilmu atau diartikanjuga guru ngaji.6
Dengan demikian yang dimaksud dengan pOlldok adalah tempat atau
mmah tinggal sederhana yang dijadikan tempat tinggal para santri selama belajar
di pesantrell. Zamakhsari Dhofier menyatakan bahwa perkataan pesantren berasal
dari kata santri, yang dengan awalan "pe" didepan dan akhiran "an" berarti tampat
tinggal para santri.7 Menurut para ahli yang dikntip oleh Zamakhsyari Dhofier
antara lain Jonns, bahwa kata pesantren juga berasal dari kata santri, dan kata
santri itu sendiri berasal dari bahasa Tamil yang artinya guru ngaji.
4 Yusuf Amir Feisal, Reorien/asi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995),Cet. Ke I, h, 94
5 Aminudin Rosyad dan Baihaqi, Hk, (ed), Sejarah Pendidilwn Islam di Indonesia (Depag
6 Wahjoetomo. Perguruan Tinggi Pesan/rell, Pendidikan Al/erna/if Massa Depall,(Jakarta: Gema Insani Perss, 1997), Cety Ke-I h. 70
7 Selanjutnya Zamakhsyari menulis bahwa pondok, masjid, santri, pengajaran kitab-kitabIslam Idasik, dan kyai, mempakan Lima elemen dasar dari tradisi pesantren. la melanjutkan
• •• • • _._ • L~ 1_ ~~ _ 1..:_' ~1:1.: 1.~1:_~ ...1""..... "'...
10
Sedangkan CC Berg, mengatakan bahwa istilah tersebut berasal dari kata
Shastri yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku sud atan
sarjana ahIi kitab sud agama Hindu. Dan menurut M. Chatlllverdi dan Tiwari, kata
Shastri berasal dari kata Shastra yang berarti buku-buku sud, buku-buku agama,
atau buku-buku pengetahuan, maka pengertian dasar dari kata pesantren adalah
tampat belajar para santri.8
Secara terminologi, dapat dikemukakan di sini beberapa pandangan yang
mel1garah pada definisi pesantrel1. Abdurrahman Wahid, memaknai pesantren
secara teknis : adalah place where santri (student) live. Sedang Abdurrahman
Mas'ud menulis : the word pesantren stems from "santri" which means one who
seeks Islamic knowledge. Usually the word pesantren refers to a place where the
santri devotes most of this or her time to live in and acquire knowledge. Dua
definisi tersebut menunjukan betapa pel1tingnya sosok pesantrel1 sebagai sebuah
totalitas lil1gkungan pendidikan di dalam makna dan nuansanya secara
menyeluruh.9
Dalam Buku Profil Pesantrel1 dikemukakal1 bahwa pel1gertian istilah
pesantren sebagai berikut: "Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran
agarna Islam, Uffiunya dengan cara non klasilrnl, dimam seorang guru kyai
mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang
ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama Arab abad pertengahan. Para santri
biasanya tinggal di dalam pondok (asrama) dalam pesantren tersebut". I0
Menurut buku Sejarah Pendidikan Islam di Indlonesia, istilah pondok
pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan kepada suatu pengertian,
suku jawa biasa menggunakan sebutan pondok atau pesantren dan sering pula
menyebutnya sebagai pondok pesantren. 11
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pondok pesantren, disini penulis
kutipkan beberapa definisi sebagai berikut:
• zamakhsyarai Dhofier, Tradisi Pesantren, (Jakarta: LP38, 1994), eel. Ke-6, h. 89 Ismail 8M dkk., Pendidikan Islam Demokralisasi dan Masyarakat Madani, (8emarang:
Pustaka Pelajar) h. 173-174In _ ~.. _ • .... ........
11
Definisi pondok pesantren dikemukakan oleh H.M. Arifin sebagai berikut
"Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh
dan besar serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama (kampus)
dimana santri-santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau
madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedau~atan dari leadership
(kepemimpinan) seorang atau beberapa orang lcyai dengan ciri-ciri khas yang
bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal".12
Sementara itu A.Q. Al-Ajwary mendefinisikan pondok pesantren sebagai
berikut: "Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional umat Islam yang
bertujuan untuk mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam dengan memberikan
tekanan pada keseimbangan antara aspek ilmu dan aspek prilaku (akhlak)".13
Pesantren sebagai lembaga Iqomatuddin (pengajaran, pemahaman,
pendalaman ajaran agama Islam),14 dalam kenyataannya di kelompokan manjadi
beberapa kelompok (bentuk), bentuk tersebut berdasarkan karakteristik
pengajaran dan penyampaian yang dilakukan pesantren tersebut.
a. Pesantren Tradisional
Pesantren yang masih kuat memegang pola tradisional dan segi
penyampaian dan pengajaran nilai-nilai Islam. Ciri dari pesantren ini
adalah: kitab-kitab kuning, keseluruhan kitab-kitalb klasik yang diajarkan
di pesantren dapat digolongkan kedalam 8 kelompok: Nahwu dan saraf,
fiqh, usul fiqh, hadis, tafsir, tauhid, tasawuf dan etika, serta cabang-cabang
lain seperti tarikh dan balaghah. System pengajaran pun, yaitu dengan
system sorogan, bandongan atau weton.15 Sedangk.an cara-cars tersebut di
atas adalah cara lama yang telah turun temurun eli praktekan, ilmu yang
dipelajari di pesantren ini adalah umunmya sama, demikian pula kitab
kitab yang dipakai, hanya saja ada perbedaan pengajaran diantara
12 H.M. Aritin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara), eel. Ke-3, h. 213 A.Q AI-Azwary, Pesantren LolwmotifPeradaban, (Indramayu: AI-zaytun, 2000), Edisi
12
pesantren tersebut, yaitu: terletak pada akar ilmu yang dimiliki oleh kyai
yang bersangkutan.
Ciri lain dari pesantren tradisional adalah: tidak menggunakan batasan
umur bagi Santri, tidak menetapkan batas waktu pendidikan, Santri tidak
diklasifikasi dalarn jenjang usia, Santri boleh mukim sarnpai mereka
kehendaki, Administrasi pesantren belum tertata sec:ara tetap.
b. Pesantren Tradisional Modem
Pesantren tradisional modern adalah pesantren yang mengandung sistem
tradisional di satu sisi dan di tempat lain menggunakan sistem mediasi
klasikal, yang mengarah pada sistem atau pola modern dari segi
penyarnpain dan pengajaran nilai-nilai Islam. 16
Ciri pesantren ini adalah kewenangan seorang kyaitidak mutlak lagi, akan
tetapi sudah ada pembagian tugas diantara para pengasuhnya.
Dari sisi pengajaran, disarnping menggunakan cara··cara tradisional (sistem
sorogan, bendongan atau weton), juga memakai sisltem modem (ada sistem
kelas) dengan pendidikan formal, untuk memberilam keseimbangan antara
nilai dan tuntunan ukhrawi (pelajaran-pelajaran agama).
c. Pesantren Modern
Pesantren modem adalah pesantren yang menggunakan sistem modem
(bam) dari segi penyarnpaian dan pengajaran materinya.17
Ciri-ciri pesantren ini adalah:
1) Memakai cara diskusi dan Tanya jawab dalarn menyarnpaikan
materinya.
2) Adanya pendidikan kemasyarakatan, segenap pelajar terlebih
memerhatikan dan mengeljakan hal-hal nantinya akan dialaminya
dalarn masyarakat, mengingat hal yang naI1lti akan di jumpai oleh
pelajar di masyarakat.
3) MemberikaI1l pelajar kebebasan sebebas mungkin, akan tetapi dididik
bertanggung jawab.
13
4) Adanya organisasi pelajar yang mengatur aktivitas mereka, segala
sesuatn mengenai kehidupan mereka diatur dan di selenggarakan
sendiri oleh mereka dengan eara demokrasi gotong royong dan
dalam suasana ukhuwah yang mendalanl, tetapi itn semua tidak
terlepas dari pengawasan dan bimbingan pengasuh-pengasuhnya.18
5) Adanya organisasi pelajar yang bertanggung jawab atas segala
sesuatn dengan kehidupan dan kegiatan belajar sehari-hari, tata
tertib, disiplin, rnasing-masing dapat menyatakan pendapatnya dan
melakukan kegiatan kesiswaan yang terkait dengan pendidikan dan
pengajaran.
Dan eiri lain dari Pondok Pesantren Modern yaitu sudah menggunakan
kelas-kelas sebagai tempat belajar serta adanya jenjang ataa tingkatan pendidikan.
Dalam pesantren modern kemutlakan seorang kyai begitn longgar sekali
sehingga tanggung jawab ada pada masing-masing bagian.
Berdasarkan pengertian dari kata pondok dan kata pesantren di atas, rnaka
dapat didefinisikan bahwa pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan
Islam dengan system asrama dimana para Santri memperdalam ajaran agama
Islam dengan sarana masjid yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut yang berada di bawah kepemimpinan seorang kyai sebagai sentralnya..
Adapun tentang kedudukan dan fungsi pesantren saut ini belumlah sebesar
dan sekomplek sekarang. Pada masa awal, pesantren hanya berfungsi sebagai alat
Islarnisusi dan sekaligus memadukan tiga unsur pendidikun, yakni:
1. Ibadah untuk menanamkan iman,
2. Tabligh untuk menyebarkan ilmu,
3. Amal untuk mewujudkan kegiatan masyarakat dalam kehidupan sehari
hari. 19
Sedangkan pada masa sekarang ini pesantren tidak hanya memberikan
pelayanan Pendidikan dam keagamaan, tetapi juga bimbingan sosial, kultnral dan
HI _ •••
14
ekonomi bagi masyarakat lingkungarmya.20 karena itu tidaklah mengherankan,
bahwa lembaga ini tetap berkembang baik dalam masyarakat bingga sekarang
dalarn memberikan eorak terhadap pendidikan nasional.
2. Pengertian Sistem Pendidikan Pesantren
Seeara umum, sistem dimaknai sebagai suatu kesatuan unsur-unsur yang
saling berintraksi seeara fungsional yang memperoleh masllkan menjadi keluaran.
Sistem juga dapat diartikan dengan satu kesatuan komponen yang satu sarna lain
saling berkaitan dan saling berintraksi untuk meneapai suatu hasil yang
diharapkan seeara optimal sesuai dengan tujuan ylmg telah ditetapkan.21
Istilah sistem itu sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani
Systema, yang berarti sehimpunan bagian/komponen yang saling berhubungan
secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Menurut Zahara Idris, sistem
diartikan dengan suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau
elemen-elemen/unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan
fungsional yang teratur, tidak sekedar aeak, yang saling membantu untuk
meneapai suatu hasil (produet).22
Menurut Ryan, sistem adalah sejumlah e1emen (objek, orang, aktivitas,
rekarnan, informasi, dan lain-lain) yang saling berkait'l11 dengan proses dan
struktur seeara teratur, dan merupakan kesatuan organisasi yang berfungsi untuk
mewujudkan hasil yang dapat diminati (dapat dikenal wujudnya) sedangkan
tujuan tereapai. Sedangkan menurut Sanafiah Faisal "istilah sistem menuju kepada
totalitas yang bertujuan dan tersusun dari rangkaian unsur dan komponen.23
Jadi sistem adalah suatu kesatuan dari komponen-komponen yang masing
masing berdiri sendiri tetapi saling terkait satu dengan yang lain, sehingga
terbentuk suatu kebulatan yang utuh dalarn meneapai tlljuan yang diinginkan.
Komponen-komponen yang berada di dalarn sistem pendidikan sangat beragarn.
20Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta:Paramadina, 1997), eet, ke-7, h. 76
21 Zurinal Z & Wahdi Sayuti, flmu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pendidikan,
1. 11A
15
Noeng Muhadjir mensistematisasi komponen tersebut dalam tiga kategori, yaitu.24
a. Bertolak dari Lima unsur dasar pendidikan, meliputi yang memberi, yang
menerima, tujuan, cara/jalan, dan konteks positif.
b. Bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, meliputi kurikulum,
subjek didik, personifikasi, dan konteks belajar mengajar.
c. Bertolak dari tiga fungsi pendidikan, meliputi pendidikan kreatifitas,
pendidikan moralitas dan pendidikan produktifitas.
Dalam terminologi ilmu pendidikan, sistem dapat diartikan sebagai "suatu
keseluruhan yang tersusun dari bagian-bagiall yang bekeJja sendiri-sendiri
(independent) atau bekeJja bersama-sama untuk mencapai hasil atau tujuan yang
diinginkan berdasarkan kebutuhan.,,25 Pengertian sistem bisa juga diberikan
terhadap suatu perangkap atau mekanisme yang terdiri dari bagian-bagian yang
satu dan laiunya saling berhubungan dan saling memperkuat.26
Pengertian laiunya yang umum dipOOami di kalangan masyarakat awam
adalOO bOOwa sistem itu merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu
yang dalam penggunaannya bergantung pada berbagai faktor yang erat
hubungaunya dengan usaha pencapaian tujuan tersebut.27
Sedangkan menurut H. M. Arifin mengartikan sistem sebagai "suatu
keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing bekeJja
sendiri dalam fungsinya yang berkaitan dengan iimgsi daii komponen-komponen
laiunya secara terpadu bergerak menuju ke arOO suatu tujuan yang telOO
ditetapkan.28
24 Ramayulis, IImn Pendidikan Is/am, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cel. Ke-3, h. 425 Abudullah Syukri Zarkasyi, Gonlor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta:
PT. Raja Grafiudo Persada, 2005), h. 2926 Djamaluddin & Abdullah Aly, Kapila Se/ekta Pendidikan Is/am, (Bandung: CV.
Pustaka Setia, 1999), Cel. Ke-2, h. 114'J..7 ........
16
Menurut Budi Sutedjo, sistem ialah "kumpulan e1emen yang saling
berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan da1am usaha. . ,,29
mencapal suatu tUJuan.
Dari pengertian sistem diatas dapat dipahami bahwa sistem adalah suatau
kaitan atau hubungan unsur-unsur atau organ dari suatu organisasi atau benda
secara menyeluruh sehingga membentuk suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Suatu IUmusan nasional tentang istilah "Pendidikan" adalah sebagai
berikut : "Pendidikan OOalah usaha sOOar untuk menyiap1<lln peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peJranannya di masa yang
akan datang" (DUD.1. No.2 Tahun 1989, Bab I, Pasal1).3o
Sedangkan kata pendidikklln yang dalam bahasa Inggris "education",
dalam bahasa Arab "tarbiyah", yang berarti pengembangan atau bimbingan.
Istilah pendidikan semula berasal dari bahasa Yunanii, yaitu "paedagogie".
Paedagogie asal katanya adalah pais yang artinya "anak", dan again yang
teljemahannya OOalah "Pembimbing" dengan demikian maka Paedagogie berarti
bimbingan yang diberikan pOOa anak.31 Ngalim purwanto menyatakan pendidikan
melUpakan "segala usaha orang dewasa dalam pergaularmya dengarl anak-anak
untuk mempimpin perkembangan jasmani dan rohanillya ke arah kedewasaan".32
SenOOa pula dengan pendapat Freeman buc, yang dikutip H.M. djumberansyah,
bahwa pendidikan adalah "suatu proses penyesuaian diri secara timbal balik
(memberi dan menerima pengetahuan) dan dengan penyesuaian diri ini teljadi
pelUbahan-pelUbahan di manusia yang kemudian potensil-potensi pembawaanya
bertumbuh dan berkembang sehingga terbentuklah berbagai macam abilitas dan
kapabilitas.',33
29 Eti Rochaety, N,el, all, Sislem Informasi Manajemen Pelldidikan, (Jakarta: PT BumiAksara, 2005), Cel. I, hal.3
30 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1999), Cel.Ke-2, h. 2
31 Sudirman, N,el, all, llmu Pendidikan, (Bandung: CV Remaja Karya, 1992), Cel. Ke 6,ha14
32 M. Ngalim Purwanlo, IImu Pendidikan (Teoritis dan Pralais), (Bandung: Remaja~nn ... ' .....~L ,-_ /1__ 1 11
17
Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang
dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan
berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk
mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau
mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmarti dan rohaninya kearah
kedewasaan.34
Pendidikan dapat dilihat dari dna segi yaitu bahasa, baik bahasa
Indonesia ataupun bahasa Arab dan dari segi istilah.
Mennrnt etimologi, kata pendidikan berasal dari kata "didik", yang
mendapat awalan "pen" dan akhiran "an", yang berarti "proses pengubahan sikap
dan tata lalm seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.35
Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris disebut "Education" yang berasal
dari kata to educate yang artinya mendidik. Dalam konteks Islam (bahasa Arab)
ada tiga istilah yang mengacu kepada istilah pendidikan, yaitu At-tarbiyah, AI
ta'lim, dan AI-ta'dib. Istilah "tarbiyah" dari kata kerja "rabba" yang berarti
mendidik. Kata tarbiyah, khususnya dalanl al-Qur'an, menunjuk pada masa anak
dan berkaitan dengan usaha yang wajib dilakukan, dan merupakan beban orang
orang dewasa, utamanya orang tua terhadap anaknya.36
Beberapa ahli pendidilam Islam memberikan definisi pendidikan sebagai
berikut. Mennrnt pendapat Atiyah al-Ibrasyi dalam bukunya al-Tarbiyah al
Islamiyah wa Falsafatuha, pendidikan ialah mempersiapkan manusia supaya hidup
dengan sempnrna dan berbahagia, mencintai tanah air, tegap jasmaninya
sempuma budi pekertinya, teratur pikirannya, halus pernsaannya, mahir dalam
34 Ramayulis, I1mu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulin, 2002), eel. Ke-3, h. 135 Wjs. Purwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1982),
adalah kegiatan
kedewasaan dan
18
pekeIjaannya, bertolong-tolong dengan orang lain, manis tutur bahasanya, baik
dengan lisan atau tulisan. Sementara AI-Attas mendefisinikan pendidikan sebagai
proses menanamkan adab kepada manusia (education is the instilling and
inculcation of adab in man-it is ta'dib). Zakiah Daradjat berpendapat bahwa
pendidikan adalah usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam
menyampaikan pelajaran, memberi contoh, me1atill keterampilan berbuat,
memberi motivasi, dan menciptakan lingkungan social yang mendukung
pembentukan kepribadian anak didik atau proses penyiapan generasi mnda untuk
mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang
diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya
di akhirat.37
Mengenai arti pendidikan menurut istilah, para ahIi berbeda pendapat dalam
mendefisinikan, diantaranya :
a. M.J. Langeveld berpendapat "Pendidilam
membimbing anak mamusia menuju pada
kemandirian".38
b. Ahmad D. Marimba mengatakan "pendidikan adalah bimbingan dan
pemimpin secara sadar oleh si didik terhadap perkembangan jasmani
dan rohani si terdidik menuju terbentuknya keplibadian yang utama".39
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan adalah
bimbingan atau usaha yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh
orang dewasa agar ia menjadi dewasa.
Sedangkan pendidikan Islam menurut Drs. Burlian Somad adalah
pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak
diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya adalah
mewujudkan tujuan itu, yaitu ajaran Allah. Secara terperinci, beliau
37 Abudullah Syukri Zarkasyi, Gontor & Pembaharuan Pendidikan Pesantren, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h. 21
38 "'T~_-,-'_~ ...,_ ...... n~" .... _. I~_ ... _ J,J_ 'T' .:... ,_ ,, __ I._I. n __. .:J:J:l~_•• lI__ ;'~ n: l_.1~~?
19
mengemukakan, "Pendidikan itu disebut pendidikan Islam apabila memiliki dua
ciri khas, yaitu:40
1. Tujuanl1ya membel1tuk individu mel1jadi bercorak diri tertinggi menurut
ukuran Al-Qur'an.
2. lsi pendidikannya adalah ajaran Allah yang tercantum del1gan Iengkap di
dalam AI-Qur'an yang pelaksanaatmya di dalam pl'aktek hidup sehari-hari
sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sedangkal1 menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung pendidikan Islam ialah
pel1didikan yang memiliki 4 macam fungsi yaitu:41
1. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu
dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Pe,ranan illi berkaitan erat
del1gan kelanjutan hidup (survival) masyarakat sendiri.
2. Memindahkan iImu pengetahuan yal1g bersangkutan del1gan peranan
peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.
3. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk me'melihara keutuhan dan
kesatuall masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup
(survival) suatu masyarakat dan peradaban. Del1gan kata lain, nilai-nilai
keutuhan (integrity) dan kesatuan (integration) suatu masyarakat, tidak
akan terpelihara yang akan akhimya menyebabkan kehancuran
masyarakat itu sendiri. Adapun nilai-ni1ai yang dipindahkan ialah nilai
nilai yang diambil dari 5 sumber, yaitu: Al-Qur':1I11, Sunah Nabi, Qiyas,
kemaslahatan umum, dan kesepakatan atau ijma' ulama, dan ahli-ahli
piliI' Islam yang dianggap sesuai dengan sumber dasar, yaitu Al-Qur'an
dan Sunah Nabi.
4. Mel1didik anak agar berarnal di dunia ini untuk memetik hasilnya di
akhirat.
Selanjutnya penulis akan mencal1tumkan beber~,pa pendapat para ahli
didik yang merumuskan mengenai pengertian pendidikan Islam diantaranya :
20
a. Dr. Ahmad Tafsir mengartikan pendidikan Islam sebagai "bimbingan
yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang
secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam".42
b. Omar Muhammad AI-Toumy AI-Syaibani mendefinisikall pendidikan
Islam sebagai "usaha sadar dalam bentuk proses pendidikan untuk
mengnbah tillgkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau
kehiduparmya dan kehidupan dalam alam sekitarnya yang dilandasi
oleh nilai-nilai Islam".43
c. Mellurut Ahamad D. Marimba, pendidikan Islam adalah "bimbingan
jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju
terbentuknya kepribadian utama menurut uknran-ukuran Islam.44
Sedangkan pendidikan Islam, menurut Qomari, mempakan suatu usaha
secara sadar untuk mencapai tujuan yang jelas melalui syariat Islam; menyadarkan
manusia bahwa diri mereka adalah hamba Allah yang bed'ungsi menghambakan
diri kepadanya.45
B. Dasar dan Tujuan Pcndidikan Pondok Pcsantrcn
Pendidikan Islam, baik sebagai konsep maupun sebagai aktivitas yang
bergerak dalam rangka pembinaan kepribadian yang utuh,paripurna atau syumul,
melakukan suatu dasar yang kokoh. Kajian tentang pendidikan Islam tidak boleh
lepas dari landasan yang terkait dengan sumber ajaran Islam yang mendasar. Ada
empat dasar fundamental pendidikan Islam, Yaitu :46
I. AI-Qur'an
Al-qur'an diakui oleh orang-orang Islam sebagai firman Allah, dan
karenanya ia mempakan dasar bagi hukum mereka. Al-qur'an sepenulmya
42 Ahmad Tafsir, I/mu Pendidikan Do/am Perspektif Pendidikan Is/am, (Bnadung :Remaja Rosda Karya, 1992), cet. I. hal. 32
43 Omar Mnbarnmad AI-Tonmy AI·Syaibani, Fa/safah Pendidikan Is/am, TeljemabHasan Langgnnung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), eet.II, hal. 25 .
44 D. Arimba, Filsqfal Pendidikan Is/am, (Bandung : AI-Ma'zlfif, 1980), eet. -IV hal. 2345 Abudullab Syukri zarkasyi, Gonlor & Pembahoruan Pendidikan Pesantren, (Jakarta:
DT 11<>.<> rY?"::>f'1nrl .... DI1ft<al'lf> ")(\0,\ h .,,.,
21
PERPUSTAKAIi,N UTAMAUIN SVAHIO JAKARTA
berorientasi untuk kepentingan manusia. Dialah mata air, yang kepadanya
berpokok segala mata iar yang diminum untuk menetapkan hukum Al
Qur'an dan menerangkan segala keperluan manusia. Segala persoalan
terdapat hal pokoknya di dalam AI-Qur'an. Dan AI·Qur'an sebagai tempat
pengambilan yang menjadi sandaran segala dasar cabang, yang
menjelaskan tentang pranata susila yang benar bagi kehidupan manusia. Al
Qur'an berisi aturan yang sangat lengkap dan tidak punya cela, mampunyai
nilai universal dan tidak terikat oleh ruang dan waktu, nilai ajarmmya
mampu menembus segala dimensi rniang dan waktu.
Tentang ajarannya yang serba mancakup dan melingkup al-Qur'an
menyebut dirinya sebagai cahaya (QS. Al-Nisa' (4): 174): Al-Qur'an
merupakan kitab pendidikan dan pengajaran secm'a umum. Juga merupakan
kitab pendidikan secara khusus, pendidikan social, moral dan spiritual.
2. AI-Sunnah
Dijadikan As-sunnah sebagai dasar pendidikan Islam tidak terlepas dari
fungsi as-Sunnah itu sendiri terhadap Al-Qur'an. Fungsi As-sunnah
terhadap al-Qur'an adalah sangat penting. Ada bebt:rapa pembenaran yang
mendesak untuk segera ditampilkan. Yaitu:
a. Sunnah menerangkan ayat-ayat Al-Qur'an yang bersifat umum.
b. Sunnah mengkhidmati AI-Qur'an.
AI-Qur'an menekankan bahwa Rasul SAW berftmgsi menjelaskan maksud
firman-firman Allah (periksa QS. 16: 44). Abdul Halim Mahmud, dalam bukunya
al-Sunnah fi Makanatiha wa fi Tarikhiha, menulis bahwa al-Sunnah mempunyai
fungsi yang berhubungan dengan al-Qur'an dan fungsi berkaitan dengan
pembinaan hukum syara'. Dengan menunjuk kepada pendapat al-Syafi'I dalam al
Risalah, Abdul Halim menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan al-Qur'an ada
dua fungsi al-Sunnah yang tidak diperselisihkan, yaitu apa yang diistilahkan oleh
sementara ulama dengan bayan ta'kid dan bayan tafsir. Yang pertama sekedar
menguatkan atau menggaris bawahi kembali apa yang terdapat didalanl al-Qur'an,
sedangkan yang kedua, memperjelas, merinci, bahkan mernbatasi pengertian lahir
22
3. Al-Kaun
Selain menurunkan ayat-ayat Qauliyah kepada nmat manusia melalui
perantara Malaikat Jibril dan Nabi-nabinya, ia juga membentangkan ayat
ayat Kauniyah secara nyata, yaitu alam semesta dengan segala macam
partikel dan heteroginitas berbagai entitas yang ada didalamhya: langit
yang begitu luas dengan gugusanp-gugusan galaksinya, laut yang begiru
membehana dengan kekayaan ikan dan aneka primata yang dikandungnya,
bumi yang bulat dengan segala yang dilahirkannya: pepohonan, bebukitan,
gunung-gunung, berbagai macam binatang dan sebagainya.
4.Ijtihad
Berakhimya kenabian dan turunya wahyu dengan wafatnya Rasullah
Muhanunad SAW pada hakikatnya mengandung nilai yang sangat penting
bagi manusia. Manusia, dengan demikian, tidak dapat lain kecuali kembali
pada kemampuarmya sendiri dengan al-Qur'an sebagai wahyu dan Sunnah
Rasul sebagai teladan, untuk berikhitiar menghadapi dan menyelesaikan
persoalarmya sendiri di muka bumi ini. Ijtihad yang dimaksud di sini adalah
pengertian yang luas, bukan ijtihad yang oleh sementara para ulama disebut
sebagai ijtihad fardhi dan jama'i. kedua model ij1ihad ini teIjadi karena
adanya keterikatan ruang dan waktu.
Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh se8eorang atau kelompok
orang yang melakukan suatu kegiatan.47
Istilah ''tujuan'' atau "sasaran"atau"maksud", dalam bahasa Arab
dinyatakan dengan ghayat atau abdaf atau maqasid. Sedangkan dalam bahasa
Inggris, istilah ''tujuan'' dinyatakan dengan "goal atau purpose atau objective atau
aim. Secara umum istilah-istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu
perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah, maksud yang
hendak dicapai melalui upaya atau aktifitas.48
Tujuan itu sendiri menurut Zakiah Daradjat, adalah sesuatu yang
diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan sele8ai. Sedangkan menurut
23
H.M. Arifin, tujuan itu bisa jadi menunjukkau kepada futuritas (masa depan) yang
terletak suatu jarak tertentu yang tidak dapat dicapai kecuali dengan usaha melalui
proses tertentu.
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, fungsi tujuan itu ada 4 macam, yaitu:
I. Mengakhiri usaha.
2. Mengarahkan usaha.
3. Merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tt:~uan lain, baik tujuan
tujuan barn maupun tujuan-tujuan lanjutan dari uyuan pertama.
4. Memberi nilai sifat pada usaha-usaha itu.49
Sedangkan menurut Omar Muhammad Ail-Toumy AI-Syaibani
mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam memiliki empat ciri pokok yang
paling menonjol yaitu:
I. Sifat yang bercorak agama dan akblak;
2. Sifat komprehensif yang mencakup segala aspek pribadi pelajar (subjek
didik), dan semua aspek perkembangan dalam masyarakat;
3. Sifat keseimbangan, kejelasan, tidak adanya pcrtentangan antara uusur
unsur dan cara pelaksanaannya;
4. Sifat realistitk dan dapat dilaksanakan, penekanan dan perubahan yang
dihendaki pada tingkah laku dan pada kehidupan, memperhiumgkan
perbedaan-perbedaan perorangan di antara individu, masyarakat dan
kebudayaan di mana-mana dan kesanggupan untuk berubah dan
berkembang bila diperlukan.50
Menurut Prof. Dr. Yusuf Amir feisal, pondok pesalltren itu mencanangkan
tujuan pendidikannya sebagai berikut :
I. Mencetak ulama yang menguasai ilmu-ihnu agama. Hal ini sesuai dengan
surat At-taubah ayat 122, yaitu :
49 Djamaluddin&Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikanlslam. (Bandung: CV. Pustaka
24
(of; .:•. ·I~. <: ~.j;; c.~~ i'VI ~ ~ J~lI ~ t? ~'_ }9~ V' ~ ~.Y'" '-'~ l..'~ ......:....J J,
.... '.... ,.1/ ....... ...." J.... .... j........ t> •• ... ,.. <> J. 1i ...........
-::)J.J..L¢~ r-Pl l~j t~l~~ tJ.J~;Jj-;F;-U1 J IJgao';l
"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu 'min itu pergi semuanya (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antaramereka beberapa orang untuk memperdalam penegtahuan mereka tentangagama dan untuk membri peringatan kepada kaumnya apabila merekatelah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. "(Surat At-Taubah ayat 122)
Maksud dari "tafaquh fiddin" pada surat At-taubah ayat 122 yaitu orang
yang mendalarni agama berdasarkan wahyu Allah yang turun kepada Rasullah
yang menerangkan ayat-ayat maupun yang berupa hadits-hadits dari Rasullah
yang menerangkan ayat-ayat tersebut dengan perkataan dan perbuatan Nabi. Dan
tujuan orang yang mendalarni atau mengausai agama adalah agar dapat
membimbing, mengajarkan ilmu, dan memberikan peringatan kepada orang lain.51
2. Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syari'at Islam, lulusan
pesantren adalah mereka yang hams mempunyai kemampuan
melaksanakan syari'at agama secara nyata daJam rangka mengisi,
membina, dan mengembangkan mutu peradaban dalam perspektif Islam
walaupun mereka tidak tergolong para ulama yang menguasai ilmu-i1mu
agama secara khusus.
3. Mendidik agar para santri (objek) memiliki ketrampilan dasar yang relevan
dengan terbentuknya masyarakat beragama: mereka (para santri) dalam
melakukan kegiatan-kegiatan kehidupan yang turut serta mewujudkan
masyarakat maju, menguasai kemampuau, dan memiliki ketrampilan yang
bukan hanya mencerrninkan keragaman kawasan sosial, melainkan juga
dalam mutu keutuhan sistem kultur dan peradaban tertentu.52
51 Ahmad Mustafa al-Maraghi, Tqftir aZ-Maraghi, (Semarallg : Toha Putra. J978). eel.Ke-J, h. 85-86
52 "'f.T•• _ ••£' A __ :_ £,_: __ 1 n ! .< __ ! n .J!.J!, '_1 IT_t~_....._. r< T : 0. 1nnl:'"\
25
Tujuan pendidikan pondok pesantreu yang telah dikemukakan oleh
Prof.Dr. Yusuf Amir Feisal dapat penulis paharni yaitu bahwa pendidikan pondok
pesantren bertujuan untuk menciptakan manusia muslim (para santri) yang dapat
menguasai ihnu agama, dapat melaksanakan syari'at Islam dengan baik dan
memiliki ketrampilan yang relevan dengan perkembangan zaman yang sesuai
dengan ajaran dan syari'at Islam.
Tujuan pendidikan pondok pesantren secara oprasional belurn dirumuskan
dengan jelas, sebab tujuan itu tidak terlepas dari historis berdirinya pondok
pesantren. Walaupun demikian tujuan pendidikan pondok pesantren dapat
diasumsikan sebagai berikut :
I.Tujuan Khusus : mempersiapkan para santri tmtuk menjadi orang yang
'alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kyai yang bersangkutan
serta mengamalkannya.
2.Tujuan Umurn : membimbing anak didik untuk menjadi manusia yang
berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya manjadi
mubaligh Islam dalam masyaralcat sekitar melalui ilmu dan amalnya.53
Tujuan pendidikan pondok pesantren seperti yang dimaksudkan oleh Prof.
H.M. Arifin di atas dapat penulis pahami, yaitu bertujuan untuk mempersiapkan
para santri agar menjadi orang yang 'alim dalam bidang agama dan dapat
mengamalkan ilnm yang dimilikinya pada rnasyarakat.
Secara spesifik, beberapa pesantren yang tergabung dalam Forum
Pesantren rnerumuskan beragam tujuan pendidikannya, yang dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok yaitu:54
a. Pembentukan akhlaklkepribadian
b. Penguatan kornpetensi santri
c. Penyebaran ilmu
Tujuan pendidikan pondok pesantren memang bfillurn terangkum secara
baku karena masing-masing pesantren memiliki sistern dan tujuan sendiri-sendiri,
tergantung para pemimpin pondok pesantren yang bel'sangkutan, sernentara itu
26
tujuan pendidikan pesantren menurut Dr. Mastuhu berhasil merumuskan tujuan
pendidikan pesantren berdasarkan hasil wawancara dengan para pengasuh
pesantren yang menjadi objek penelitian, yaitu ; "menciptakan dan
mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, mampu
berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan dan
menegakkan Islam di tengah-tengah masyarakat, dan mencintai ilmu dalam
rangka mengembangkan kepribadian Indonesia".55
C. Knrikulnm dan Metode Pendidikan Pondol< Pesantl'en
1. Knrikulnm Pendidikan Pondok Pesantren
Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang
berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang
berlaku dan dijadikan pedoman dalam proses pemhelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik ootuk mencapai tqjuan pendidikan.56
Dalam Undang-oodang dasar nomor 20 taboo 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional (UUSPN), disebutkan bahwa kurikuIum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan p.~lajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran ootuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Istilah kurikulum berasal dari bahasa Perancis, yaitu "courier" yang berarti
to run, maksudnya adalah berlari. Sedangkan dalam balliasa Yooani kurikulum
diartikan sebagai 'jarak" yang harns di tempuh oleh peillri, sehingga kurikulum
dalam pendidikan diartikan sebagai sejumlah pelajaran yang harus ditempuh atau
diselesaikan oleh anak didik guna mendapatkan ijazah.57
" Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. (Jakarta: INIS, 1994), h. 656 Zurinal Z & Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pendidikan,
I'T_1;_...._. TTT1I.T T_I;_-,,_ n '"11"\1"\£'\ __.. T t.. O&:
27
Perkataan kurikulum mulai dikenal sebagai istilah dalam dunia pendidikan
kurang lebih sejak satu abad yang lalu. IstilOO ini muncul untuk pertama kalinya
dalam kamus Webster tahun 1856. Pada tahun itu kata kurikulum dipergunakan
dalam bidang 0100 raga, yaitu suatu alat yang membawa orang dari start sampai
finish. Barn kemudian pada akhir tahun 1955 istilOO kurikulum dipergunakan
dalam bidang pendidikan dengan arti sejurn100 mata pelajaran pada suatu lembaga
pendidikan.
Dalam kamus Webster tersebut kurikulum diartikan dun macam. Yaitu:58
I. Sejurn100 mata pelajaran yang harns ditempuh atau dipelajari siswa pada
lembaga pendidikan sekolOO atau pergurunn tinggi guna memperoleh
ijazOO tertentu.
2. Sejurn100 mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan
atau jurusan.
IstilOO kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia oleh raga pada
zaman Yunani Kuno. Curriculum dalam bOOasa Yunani berasal dari kata "curir".
Artinya pelari, dan currere artinya tempat berpacu. Currk:ulum diartikan ')arak"
yang harns "ditempuh" oleh pelari. Mengambil makna yang terkandung dalam
rumusan di atas, kurikulum dalam pendidikan diartikan s,:jurn1OO mata pelajaran
yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.59
Atau kurikulum dalam arti sempit yaitu sejumlOO mata pelajaran yang diajarkan di
dalam kelas.
Sejalan dengan itu, para OOli pendidikan memberi arti yang lebih luas
tentang kurikulum. Di bawOO ini penulis uraikan beberapa pengertian kurikulum
yang dikemukakan para ahli pendidikan yaitu:
1. J. Galen Saylor dan William M Alexander dalam buku Curriculum
Planning For Better Teaching and Learning (1956) menjelaskan arti
kurikulum sebagai berikut. "The Curriculum is th,~ sum total of school's
efforts to influence learning, whether in the classroom, on the playground,
58 Abudullah Syukri Zarkasyi, Gonlor & Pembaharuan Pendidikan Pesanlren, (Jakarta:............ ..... _,_ ....,, ~ __ .J_ ..... __.~~.J_ ................ " 1_ ,..n
------------
PERPUSTAKAAN UTAMA JUIN SYAHIO JAKARTA
28
or out of school." Jadi segala usaha sekolah uunlk mempeugaruhi anak
belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar
sekolah termasuk kurikulum.
2. William B. Ragan, dalam buku Modern Elementary Curriculum (1996)
menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut: "The tendency in recent
decades has ben to use the termin a broader sense to refer to the whole life
and program of the school. The ternl is used...to include all the
experiences of children for which the school accepts responsibility. It
denotes the results of efferorts on the part of the adults of the community,
and the nation to bring to the children the finest, most whole some
influences that exist in the culture." Ragam mlmggunakan kurikulum
dalam arti yang luas, yang meliputi seluru1l program dan kehidupan dalam
sekolah, yakni segala pengalaman anak dibawah tanggung-jawab sekolah.
Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran tetapi meliputi selurull
kehidupan dalam kelas. Jadi huboogan sosial al1tara guru dan murid,
metode mengajar, cara mengevaluasi termasuk kurikulum.6o
Pengertian kurikulum yang dikemukan oleh para ahIi pendidikan di atas
dapat penulis pahami bahwa kurikulool adalah segala usaha sekolah dalam
sejurulah mata pelajaran yang dapat mempengaruhi belajar anak didik di dalam
sekolah maupoo diluar sekolah.
Sampai disini dapat disimpulkan, bahwa kurikulum adalah segenap
pengalaman dan kegiatan beajar yang direncanakan dan diorganisasikan ootuk
mempengaru1li para siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditatapkan oleh suatu sekolah atau lembaga pendidikan.
Kurikulum pondok pesantren sebenanlya meliputi seluru1l kegiatan yang
dilakukan di pesantren selama sehari semalam, pada masa sebelum kemerdekaan
istilah kurikulum belum dikenal dalam sebagian pesantrtm walaupoo materinya
29
ada dalam praktek pengajaran, bimbingan rohani d:m latihan keeakapan
merupakan kesatuan dalam proses pendidikan di pesantren.61
Dengan dernikian, kuriknlum pendidikan pondok pesantren adalah
keseluruhan usaha lembaga pendidikan pondok pesantren dalam memberi
pengalaman kepada santri seeara teraneana dan diorganisasikan untuk
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar para santri da/am meneapai tujuan
pendidikan pondok pesantren yang telah ditetapkan.
2. Metode Pendidikan Pondok PeslIlltren
Metode berasal dari kata "meta" dan kata "hodos", meta yang berarti
melalui dan hodos berarti jalan. Jadi metode adalah jalan yang hrus di/alui untuk
meneapai sesuai tujuan.62 Atau metode adalah eara atau jalan yang hams
ditempuh oleh anak didik untuk meneapai tujuan atau hasi/ yang optimal atau
sebaik-baiknya.
Metode merupakan komponen pendidikan yang membahas mengenai
semua eara yang di gunakan dalam uapaya untuk mendidik. Metode juga
merupakan pedoman untuk bertindak dalam merealisasikan tujuan pendidikan dan
peran seorang guru dalam penyampaian metode tersebut I.e dalam proses belajar
mengajar. Selain itu , seorang guru hams pula memperhatikan faktor-faktor
seperti usia peserta didik, kemampuan (intelegenee)" situasi dan kondisi
lingkungan belajar serta penguasan metode dari guru tersebut. Dalam hal iui, Thnu
Khaldun berpendapat sebagimana yang dikutip oleh Ali al-Jumbulati bahwa: "
tidaklah eukup seorang guru hanya membekali anak dengan ilmu pengatahuan
dalam belajamya, akan tetapi guru juga wajib memperbaiki metode penyajian
ilmu kepada anak didiknya. Pola pembelajaran ini tidak akan sempuma keeuali
seorang lebih dahulu mempelajari hidup bawaan anak dan bakat ilrnialmya,
61 .. " YT' _. ,.... • • « ..
30
sehingga ia mampu menerapkannya sesuai dengan tingkat pikiran mereka.
Dengan cara demikian teJjalinlah hubungan antara guru dart anak muridnya.63
Metode pendidikan atau pengajaran dapat diartikan dengan carn pendekatan
dan penyampaian pendidikan atau pengajaran agama Islam di pondok pesantren.
Suatu tujuan pendidikan yang hendak dicapai biasanya ltimbul dari pandangan
hidup (falsafah) seseorang atau golongan atau masyarakat. Oleh karena itu,
menciptakan suatu metode biasanya dikaji dan disesuaikan dengan kemungkinan
dapat tidaknya dipergunakan untuk mencapai tujuan p(lIldidikan yang dicita
citakan. Dengan demikian, dalam rangka mencapai tujuHn tersebut; diperlukan
suatu metode yang sangat oprasional yaitu metode pengajuan materi pendidikan
dan pengajaran yang menyangkut pendidikan Islam dan keterampilan di lembaga
pendidikan pondok pesantren.
Adapun metode pengajarannya, sebenarnya adalah suatu hal yang setiap
kali dapat berkembang dan berubah sesuai dengan penemuan metode yang lebih
efektif dan efisien untuk mengajarkan masing-masing cabang ilmu pengetahuan.
Meskipun demikian, dalam waktu yang sangat panjang pesantren secara agak
seragam mempergunakan metode pengajaran yang I:azim disebut sebagai
weton/bandungan dan sorogan.
a. Metode Weton
Metode weton adalah metode kuIiah, dimana para santri mengikuti
pelajaran dengan duduk di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran
secara kuIiah. Santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan
padanya. Istilah weton ini berasal dari kata wektu (jawa) yang berarti
waktu, sebab pengajian tersebut diberikan pada waktu-waktu tertentu,
yaitu sebelum dan sesudah melaknkan shalat fardhu. Di jawa barat,
metode ini disebut dengan bandungan sedangkan di Sumatra dipakai
istilah halaqoh.
31
b. Metode sorogan
Metode ini berupa santri menghadap guru seorang demi seorang dengan
membawa kitab yang akan dipelajarinya. Kyai membacakan pel:yaran
yang berbahasa Arab itu kalimat derni kalimat kemudian
menteJjemahkannya dan menerangkan maksudnya. Santri menyimak dan
ngesahi (jawa, mengesahkan), dengan memberi catatan pada kitabnya,
untuk mensahkan bahwa ilmu itu telah diberikan oleh kyai. Adapun istilah
sorogan tersebut berasal dari kata sorog (jawa) yang berarti
menyodorkan.64
Dalam rangka mencapai tujuan diperlukan suatu metode yang sangat
oprasional pula, yaitu metode penyajian materi pendidikan dan pengajaran yang
menyangkut pendidikan agama Islam dan keterampilan di lembaga pendidikan
pondok pesantren.
Metode penyajian atau penyampaian tersebut ada yang bersifat tradisional
menurut kebiasan-kebiasan yang lama dipergunakan dallUn institusi itu, seperti
weton dan sorogan tadi. Ada juga metode non tradisicnal dengan pengertian
metode yang barn diintrodusir ke dalam institusi tersebut berdasarkan pendekatan
ilmiah.
Adapun metode yang dapat dipergunakan di lingkungan pondok pesantren
antara lain, seperti tersebut di bawah ini dengan penyesuaian menurut situasi dan
kondisi masing-masing.6S
I. Metode tanya jawab.
2. Metode diskusi.
3. Metode imla.
4. Metode muthala'ahlricitial.
5. Metode Proyek.
6. Metode dialog.
7. Metode karyawisata.
64 M. Habib Chirzin, "Agama, lImu, dan Pesanfren", dalam M. Dawam RahaNijo,T .... n 1__.'. "T~l -,-__ Tn..... T":',", 1nn,,"\ ,-,_.. TT_ r 1. n·'"
32
8. Metode hafalan.
9. Metode sosiodrama.
10. Metode problem solving
II. Metode pemberian situasi.
12. Metode pembiasaanya/habituasi.
13. Metode percontohan tingkah laku/dramatisasi.
14. Metode reinforcement.
15. Metode widyawisata.
Macam-macam metode itu menjadi efektif atau tidak bagi santri (anak
didik) bergantung kepada pribadi pendidik (guru/pengajar/pengasuh) itu.
Dengan memperhatikan fungsi dan peranall pOlldok pesantren yang sangat
pellting dalam pembangunan, maka pOlldok pesantren sebagai lembaga
pelldidikan agama Islam akan lebih mampu berperan apalbila sistem dan metode
pellgajarannya dapat dikaitkan dengan tuntutan perkembangan ilmu
pellgetahuanlteklmologi modem serta tuntutan dinarnika masyarakat.
BABID
METODOLOGI PENELITIAN
A. Deskripsi Objek Penelitilln
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih Pondok PesllJ1tren Daarul
Qur'llJ1 Nasional Plus Tahfidzul Qur'llJ1 sebagai objek penelitillJ1 dengllJ1
menekankllJ1 atau fokus yllJ1g diteliti adalall system pendidikan yllJ1g dilaksllJ1akllJ1
di pondok pesantren Daarul Qur'llJ1 Nasional Plus Tahfidzu~ Qur'llJ1.
Penetapan objek tersebut diatas, berdasarkan aulS pengamatan penulis
bahwa pondok pesllJ1tren Daarul Qur'llJ1 cukup menatik dan dillJ1ggap tepat untuk
dijadikllJl objek penelitillJ1 karena system pendidikan yarlg dilaksllJ1akllJl adalah
mengembangkllJ1 system pendidikllJ1 ala Diknas, Pesantren dan juga akllJl
menerapkllJ1 kutikulum Cambtidge. Kutikulum Cambtidge dipilih dikarenakllJl
kurikulum Cambtidge sebagai universitas yllJ1g paling tua dllJ1 sudah menjadi
mitra terpercaya karena sudah bekeJjasama dengllJ1 102 negara. Semua lulusllJ1
Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'llJ1, nllJ1tinya akllJ1 memiliki ijazah
International yllJ1g bisa digunakllJ1 di seluruh universitas di luar negeri khususnya
Universitas Cambridge di Inggris, hal ini kemudillJ1 menjadi alasan pemilihan
pondok pesllJ1tren sebagai objek penelitillJ1 dalam penulisan skripsi ini, karena
penulis berpendapat bahwa pondok pesantren seperti ini yllJ1g dapat dijadikllJ1
sebagai contoh untuk pesllJ1tren yllJ1g lain, juga sebagai alternative pendidikllJ1
masa depllJ1.
34
B. Metodologi Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian, metode mempakan upaya yang
dapat dilakukan oleh seseorang peneliti dalam mengumpulkan data dan mencari
kebenaran terhadap masalah yang akan diteliti.
Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif
analisis yang bersifat development, yaitu pemecallan masalah dengan
menggambarkan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta
dan data yang penulis peroleh sebagaimana adanya kemudian di analisa, di
interpretasi untuk mengambil sebuah kesimpulan.
Metodologi yang digunakan dalanl penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Library Reseatch (penelitian Kepustakaan) tentang sistem
pendidikan. Yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang
cukup relevan dengan permasalahan yang diteliti, dengan tujuan untuk
memudahkan dalam membuat konsep-konsep dan teori yang berkaitan
dengan bahasan dalam skripsi ini.
2. Metode Field Reseatch (Penelitian Lapangan).
yaitu penelitian yang dilakukan dengan mendatangi langsung ke objek
penelitian yaitu pondok pesantren Daaru\ Qur'an Nasional Plus Tahfidzul
Qur'an.
C. Penentuan Lokasi
Tempat atau lokasi yang penulis jadikan objek penelitian adalah pondok
pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an yang berlokasi Di
Kp.Bulak Santri Kec. Karang Tengah Kota Tangerang.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Dntuk mendapatkan penelitian yang akurat dari penelitian ini penulis
menggunakan tekhnik sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi vaitu Dengematan dan Dencatatan. yang dilakukan secara
35
data ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum
pondok pesantren Darul-Qur'an, dengan berbagai informasi lainnya
sebagai pelengkap penelitian. Dalam hal ini penulis mendatangi
pondok pesantren tersebut guna memperoleh data yang konkrit tentang
hal-hal yang menjadi subjek penelitian. Selain melihat dan mengamati
langsung dari dekat seluruh kegiatan pesantren.
b. Wawancara
Istilah interview atau wawancara mempunyai arti sebagai sesnatu
percakapan atau Tanya jawab secara lisan antara dna orang atau lebih,
yang duduk berhadapan secara fisik, dan diarahkan pada masalah
tertentu.
Wawancara dilakukan secara stl1lk1ur, yaitu penulis
mengumpulkan data dengan cara mengajuli:an pertanyaan secara
langsung kepada terwawancara tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan penulisan. Dalam hal ini penulis menggunakan wawancara
langsung dengan segenap komponen yang ada di pondok pesantren
Darul-Qur'an, dari mulai Pimpinan harian pesantren, Kepala SMP dan
SMA,serta pihak-pihak yang bersangkutan dengan penulisan. Di
dalarnnya Penulis menggunakan metode interview untuk mendapatkan
informasi, keterangan atau pemyataan yang berkaitan dengan
persoalan yang diteliti. Adapun jenis interview yang penulis gunakan
dalam penelitian ini adalah interview b"bas terpimpin, yaitu
wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang
telah disusun sebelumnya tetapi tidak mengikat atau bebas
disesuaaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada saat wawancara
tengah berlangsung. Dengan kata lain, di dalam penulis menyampaikan
kepada informan, penulis tidal, sepenulmya tt:rkait kepada pedoman
wawancara (interview Guide) yang telah penulis susun sebelumnya.
36
._~PERPUSTIlKAAN UTAMA
UIN SYAHID J,A.KAlnA
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang merupakan
catatan, arsip-arsip dan lainnya. Metode ini bertujuan untuk
memperkuat objektifitas data yang diperoleh.
BABIV
BASIL PENEUTIAN
A. Gambaran Umnm Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus
Tahfidzul Qur'an
1. Latar belakang Pendiri dan Sejarah Berdil"in;ya Pondok Pesantren
Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an
Di mulai dari tanggal 19 Desember 1976, ketika Dstadz Yusuf Mansur
lahir di Jakarta dari rahim Hururifah. Beliau ditinggal oleh ayalmya yang bernama
Abdurrahman Mimbar pada usia 7 bulan. Namun keuletan seorang ibu yang ingin
membesarkan beliau sangat tinggi.1
Yusuf Mansur lahir dari sebuah keluarga yang dikenal religious dan
disiplin. Meskipun religius metode pendidikan agama yang ditanamkan orang
tuanya dalam ke1uarga sebenarnya seperti yang diterapkan keluarga lain pada
umumnya. Namun disiplin yang ketat dan demokratis dari orang tuanya
merupakan suatu hal yang tak dapat dipisahkan dari pola hidupnya sejak keeil.
Semasa usia Sekolah Dasar Yusuf dibesarkan oleh paman dan bibinya
yang ketika itu ia sebut dengan nama Ibu Novi dan ayah Dei. Keeintaan beliau
dalam membesarkan Yusuf Mansur sangat dirasakannya, Ibu Novi dan ayah Dei
tidak membedakan beliau dengan anak-anaknya. Ketika be1iau keeil sering sekali
dibelikan buku bacaan, baik yang umum maupun yang bemafaskan Islam.
Kepandaian Yusuf Mansur sangat Nampak ketika ia menginjak usia 3 tabun,
38
beliau sudah merasakan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang dimiliki oleh
buyutnya.
Nuansa religius dirasakannya dikarenakan buyutnya adalah seorang ulama
besar yang terkenal, masyarakat menyebutnya guru Mansur seorang ahli ilmu
Falaq yang bertempat di Jembatan Lima Jakarta.2
Masa kecilnya tidak berbedajauh dengan yang lain; bermain, belajar serta
mengaji. Pada usia 17 tahun ia sudah merasakan pendidikan perkuliahan, yang
ketika itu ia memilih IAIN (lnstitut Agama Islam Negeri) Jakarta yang sekarang
terkenal dengan nama Universitas Islam Negeri (UlN) Jakarta pOOa Fakultas
Syari'ah. Perawakan yang kecil, berkulit kuning, bermata jeli dengan alis yang
melengkung hitam membuat teman-temannya tidak per<:aya bahwa dia sudah
merasakan pendidikan perkuliahan, bahkan salah satu dosen pOOa Fakujltas
tersebut tidak menyangka bahwa dia sudah duduk di perguruan tinggi.
Kejeniusan dan kepandaian Yusuf Mansur ditunjukkan pada usaha yang
digelutinya yaitu bergerak dalam bidang pengembangan kursus computer,
sehingga usaha yang dijalaninya berkembang pesat bahkllll ia sempat berbisnis
lain. Menurutnya, usaha bisnis yang dia jalani lumayan sukses untuk ukuran
sekelas dia. Buktinya ia mampu membeli mobil dan bahlcan rumah yang cukup
lumayan, akunya. POOahal jarang sekali bahkan langka ur:tuk sekelas mahasiswa
manapun dalam waktu relative singkat sanggup membeli mobil dan rumah.
Yusuf Mansur yang ketika kecil bernama Jam'an Nurkhatib Mansur
rnengalami kemerosotan dalam usahanya, akhirnya beliau merasakan penjara yang
pertama pada tahun 1998 yang diakibatkan oleh hutangnya yang tak terbayar
akibat kesalahan dalam mengelola khususnya tentang kewmgan membawanya ke
penjara Polsek Serang, menurut pengakwumya secara jujur, dia telah
mengecewakan banyak pihak, terutama keluarga dekat yang bersangkutan,
khususnya Ibundaunya yang tercinta Puncak kekecewaan Iceluarganya itu, terlihat
dari tindakan pengiklan di sebuah harlan Ibukota, yang menegaskan pelepasan
tanggungjawab atas sernua perbuatannya dengan pihak lain.
39
Kehidupan masa penjara beliau rasakan selama 2 bulan, namun beliau
mengulangi hal yang serupa untuk membayar hutangnya yang membawanya
kedalam penjara dengan berteori "gali lobang tutup lobang", (membayar hutang
dengan cara meminjam kepada orang lain) hingga akhimya semna semakin gelap.
Sampailah ia pada penjara yang kedna pada tah:un 1999. Pada penjara
pertama masih ada orang yang mau bertanggung jawab dan simpati padanya.
Namun, pada penjara yang kedna tidak ada lagi yang dapat menolongnya kecuali
ia sendiri. Ada hal yang menarik, dua kali ditahan, dua kali dipenjara, dna kali
pula YusufMansur menyikapi dengan dua hal yang berbeda. Pada saat di penjara
yang pertama, ia masih mengandalkan tiga hal; kemampuan negosiasi, kekuatan
nang, dan sedikit sentuhan duma (mencari dukungan aparat yang lebih tinggi
wewenang dan kekuasaanya). Bukan langsung bersandar pada kekuasaan Allah.
Dengan sentuhan tiga hal tersebut, Yusuf Mansur berhasil mendapatkan
kebebasmillya dalam dna bulan masa tahanan penjara dan khususnya tidak
dilanjutkan ke pengadilan.
Di penjara yang kedua, ia tidak bisa lagi mendapatkan sentuhan tiga hal
diatas, kemampaun negosiasi, kekuatan nang, dan sedikit sentuhan kekuasan
dunia, kerena ia sudah tidak punya apa-apa dan sudah tidak bisa me1akukan apa
apa.
Namun, disaat ketidakberdayaan, ia mendatmgi Allah. Di saat
kemustahilan membayangi ia mendatangi Allah. Hasilnya beliau malah
mendapatkan kebebasan lebih cepat dari yang pertama, yaitu hanya 14 hari masa
tahanan. Karena di penjara yang kedna ini, ia memakai teori kepasrahan dan
inabah kepada sang maha. Bandingkan dengan penjara yang pertama, disana ia
keluar dalam tempo dua bulan, padahal dia keluar uang cukup banyak,
bemegosiasi cukup alot, dan memakai sedikit power kekuasaan.3
Pada saat di penjara yang kedna Yusuf Mansur mengalami pengalaman
yang sangat menakjubkan, ketika itu ia merasakan lapar st:ka1i. Pada hari itu, nasi
cadangan (nasi dengan sayur toge dan dna potong tahu goreng) yang merupakan
40
jatah makan untuknya tidak datang. Saat beliau tengah tidur-tiduran dibale-bale,
ingat masih ada sepotong roti. Begitu hendak beliau makan, ingat tidak ada air
minum. Maka ia batalkan untuk makan roti itu. Saat itu pula ia melihat semut
berbaris di dinding, saat itu pula ia turun dan berdialog dengan semut. "mut, tuhan
kalian sama dengan tuhan saya, Allah. Begini saja, mungkln jika saya berdo'a
sekarang ini tidak akan terkabul karena dosa-dosa saya. Tetapi jika kalian yang
berdo'a mungkin Allah akan mengabulkan. Saya akan tukar roti ini dengan
sebuah do'a, kalian makan roti, tapi kalian mendoakan agar saya bisa makan
nasi".4
Rupanya ada sesuatu yang ingin Allah ajarkan kepadanya, tidak beberapa
lama kemudian, datang seorang reserse yang membawakan satu bungkus nasi
padang. Ajaib memang jika kita melihat dengan mata "telanjang", akan tetapi jika
kita resapi ajaran yang Allah berikan bahwa sedekah itu arnat istimewa dan inilah
yang dirasakan oleh seorang anak muda yang memiliki wajah tampan.5
Pada saat penjara yang kedua ia sempat menghafalkan 4 juz AI-Qur'an dan
menulis sebagian isi buku yang saat ini penulis miliki yaitu "Mencari Tnhan Yang
Hilang" yang dilanjutkannya pasca penjara kedua.
Di hari kebebasanya yang kedua pada tanggal 25 juni 1999, beliau
mel1dapat teguran keras dari abang angkatnya bahwa sudah saatnya ia melakukan
pertaubatan yang serius, sebelum semuanya terlambat. Ia memulia kehidupannya
pada salah satu terminal di Jakarta yaitu Pulo Gadung, hal yang pertama yang
dilakukannya yaitu menjnal es di terminal tersebut dan akhimya usaha yang
dijalaninya mengalami pembahan.
Udara yang segar dan janh dari keramaian adalah pilihan bagi orang yang
mengalami masalah dalam kehidupan. YusufMansur memilih kampung Ketapang
kelurahan Cipondoh kota Tangerang mel1jadi tempat pe:ristirahatan dan untuk
memulai kehidupan yang barn.
Yusuf Mansur sering sekali mengikuti pengajial1-pengajian baile yang
diikuti di daerahnya maupun di daerah orang lain. Ia pernah mel1gaji pada Gus
41
Arif (Cilandak), Kyai Jerijis (pandegelang), bahkan beliau pernab mengikuti
pengajian Muallim Syafi'I Hadzami yang ketika itu beliau ingat Muallim Syafi'I
adalab salab satu mood dari buyutnya.
Pada masa pencarian Tuhan dan pelarian beliau sering sekali datang ke
sebuab Mushalla SMP Bina Insani Ciledug Tangerang, sampai ia menanyalcan
kepada kepala sekolab untuk membiayai anak yatim, yang kemudian ia
mendapatkan 2 orang anak yatim untuk dibiayai sekolalmya lalu salab satu anak
yatim tersebut dipersunting yang bernama Maemunab.
Maemunab merupakan some one special bagi dirinya. Sebagai manusia,
Yusuf Mansur membutuhkan pendamping hidup untuk berbagi rasa dan berbagi
kasih. Namun demikian, dia terus berupaya agar proses mendapatkan pendamping
itu bukan sekedar didasarkan pada kacamata manusia, atau duniawi semata. Lebih
dati itu, ia ingin agar apa yang dilakuklllmya mendapat ridlho Allah. Ia ingin agar
pendamping hidup yang di dapatkmmya merupakan hadiab (anugrab) Allab
kepadanya. Ia pernab meminta kepada Allah, agar ia di pertemukan baginya
seorang gadis, yang bukan saja menyenangkan hatinya, tapi juga yang bisa
menyenangkan Allab.6
Kebiasan menghafal AI-Qur'an ini berlanjut slllupai ia keluar penjara, hal
ini mengharuskan Ustadz Yusuf Mansur berada dilingkungan ternan-ternan yang
juga sebagai penghafal al-Qur'an.
Dari pergaulan dengan ternan-ternan inilab Ustadz Yusuf Mansur mulai
melihat keseharian para penghafal al-Qur'an yang secara perekonomian berada di
bawab rata-rata tidak sebanding dengan kemuliammya sebagai penghafal al
Qur'an.
Akhirnya atas dasar keprihatinan itulab Ustadz Yusuf Mansur
merencanakan untuk mendirikan sekolab Internasional dengan biaya yang mabal
tapi dikhususkan bagi anak-anak yatim atau orang tuanya miSkhl. Selain
keprihatinan tersebut Ustadz Yusuf Mansur menyakini akan keajaiban shadaqab
sebagai benteng pada setiap kesulitan yang dihadapi.
42
Pada saat itu pula Allah mempertemukan Ustadz Yusuf Mansur dengan
seorang hafidz yang bemama haji Ahmad yang memiliki slmtri akan tetapi karena
keterbatasan dana, haji Ahmad meminta bantuan Ustadz Yusuf Mansur untuk
dapat membantu permasalahannya.
Mulailah Ustadz Yusuf Mansur menempatkan para hafidz dirumalmya
yang ketika itu beljumlah 8 orang. Hanya dua motivasi beliau, pel1ama; agar
mempunyai hafalan al-Qur'an sehingga dapat kesempatan untuk muraja'ah yaitu
dengan mengajar karena menjaga hafalan supaya baik. Kedua, agar selamat dan
saya butuh sekali pertolongan Allah, sedangkan Allah berfirman, 'Jika kita rajin
membantu orang, rajin bersedekah, akan dibantu", ujarnya.
Ketika Negara sedang bereformasi,dan bangsanya masm menghadapi
krisis, pesantren ini didirikan oleh para pendirinya. Tepatrlya pada tanggal 11
september 2005, Daarul Qur'an bertambah menjadi pondok pesantren tahfiz plus
SMPI Daarul Qur'an mulai oprasi atas tekad yang kuat dian tak bisa dibendung
dari para pendiri, setelah mereka bermimpi, beristikharah dan bermusyawarah.
Mimpi itu akhirnya menjadi kenyataan.7
Para pemimpin itu tersenyum, ini salah satu keme'nangan, Ustadz Yusuf
Mansur, salah seorang pendiri dan penyandang dana sekaligus pendiri pondok
pesantren Darnl Qur'an dan Wisatahati, merasa senang. Menurutrlya, "ini
pertolongan dari Allah atas usaha keras". Begitu pula Ustadz Rohimuddin ketua
Yayasan Nurul Amin sekaligus sebagai salah seorang penggagas ikut gembira,
kehidupan di depan Nampak segudang pekerjaan yang hanlS dipikul. Dan banyak
lagi para pendiri, penggagas, pemimpin dan pelaksana pejnang lainnya, yang tidak
dapat disebutkan di sini satu persatu, terutama para pendiri yayasan dan para
pengurusnya serta masyarakat Kampung Bulak Santri yang sangat antusias
terhadap berdirinya pesantren ini, sekaligus membantu proses peljalanlmllya.
Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan kepada kita agar memilih nama
yang baik, karena nama mengandung do'a. Tidak sedikit, orang terjerat namanya
sendiri. Darul Qur'an, rupanya pilihan sangat tepat. Darul Qur'an bermakna
43
Kampung al-Qur'an, semoga para santri dan masyarakat Bulak Santri terdo'akan
menjadi pemegang erat dan pengamal isi kandungan al_Qur'an.8
Beberapa orang yang datang berkunjung, menyatakan terkesan. Mereka
merasa wilayah itu cukup strategis dan kondusif. Ada di punggung bukit Bulak,
masih banyak pepohonan, ditambah dengan bunga-bunga hias yang
dibudidayakan oleh masyarakat, menambah keasriannya. ltulah kampong Bulak
yang dihuni banyak penduduk betjiwa santri, sehingga menginspirasikan nama
Bulak Santri. Dan disitulah pondok pesangtren Daarul Qur"an berada. Letaknya di
sebelah Tol Jakarta-Merak. Di bawah ada perumahan Metro Permata dan
Perumahan Barata. Bertetangga dengan Kantor Camat Kecamatan Karang Tengah
Kota Tangerang.
Bulak Santri, dimana pondok II berada dan dimulai kegiatan-kegiatannya
sejak pertengahan tahun 2005, telah dilengkapi di dalarnnya dengan beberapa
sarana penting oleh masyarakat. Diantara madrasah 3 lal1tai yang digunakan SMPI
Darul Qur'an, masjid Nurul Amin yang dapat menampung sekitar 1000 jama'ah,
Mushallah atau tempat training, asrama santri 2 lantai dan sekarang sedang
dibangun lagi asrama santri 4 lantai.
Kata pepatah, pemula itu menyandang fadilah utarna kemulian, meskipun
penerusnya lebih hebat. Awalnya, santri atau siswa hanya Sembilan orang ketika
pesantren dimulai, lalu tarus bertambah, akhirnya sekarang sudah 170 santri. Ada
yang dari Jakarta, Boyolali, Papua, Lampung, Snmatra dan NIT. Mereka semua
harus menetap di asrama, cikal bakal pesantren mendatang.9 Dan mereka para
santri yang tidak mampu khususnya dari kalangan Dhua£'il dan anak yatim piatu
tidak dikenakan biaya, akan tetapi ditangglmg oleh Yayasan yang bersunlber dana
dari Ustadz YusufMansur.
Para guru perdana pada pondok pesantren Darul Qur'an adalah termasuk
para pejuang. Dengan gaji yang ada, mereka berjuang mendidik dan mentransfer
ilmu sesuai bidangllya masing-masing. Meskipun secara professional, masih ada
• Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohimuddin, Pimpinan Harlan Pondok PesantrenT"\nn .... l £"h...' ....... DnA.......... ...,......1 "l'J: At,...,............... '")/\l\O
44
yang harns memegang bidang studi yang tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya.
Namun atas dasar keterampilan dan pengalaman yang dimilikinya, diimbangi
dengan tekad dan keikhlasannya, hasilnya akan cukup optimal. Mayoritas mereka
saJjana Sl, dab beragam universitas yang pemah mereka singgahi. Ada yang dari
DIN Jakarta, STAI Fatahillah, dan lainnya. Sebelunmya, mereka sekolah di
pesantren yang beragam. Ada yang lulusan pondok Modem Gontor, dari tahfidz
al-Qur'an Kudus dan lain-lain.
Secara kreatifberkesinambungan, Darul Qur'an terns berinovasi. Ada saja
pergerakan pembudayaan. Budaya-budaya yang baik tentunya, tidak akan pemah
berhenti. Stop merokok di areal masjid umpamanya, atau parkir motor dan sandal
menghadap ke jalan, merupakan satu hal, sebuah adopsi dari Darnt Tauhid,
asuban Aa Gym. Inspirasi semacam itu diterima, darimana saja datangnya, selagi
baik dan bermanfaat
SMP Daarul Qur'an mengambil dua pola utama dalam proses belajar
mengajar : Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) ala Depdiknas sebagai
jalur formal dan Tahfidzul Qur'an ala Kudus, sebagai pola pesantren. Dilengkapi
dengan pola bahasa khas Gontor dan pola pendidikan lainnya yang tepat guna
serta diridbai Allah SWT. Adapun dalam berdisiplin, akan menyerap pola disiplin
pendidikan Jepang, yang analitis dan inovatif, dengan ketegasan ala tentara.
Semua pola itu selalu akan berinovasi sejalan dengan zaman dan sesuai dengan
perkembangan situasi, kondisi dan domisili. lO
Mulai tahun pelajaran 2006/2007 yang lalu, SMP Islam Darul Qur'an
menjadi sekolall unggulan. Para santri atau siswa akan dididik untuk lahir sebagai
penghafal al-Qur'an yang menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggris, disamping
memiliki keterampilan tekhnologi informasi dan komunikasi, serta berwawasan
global. Namun tetap, semuanya beljalan dalam bingkai akhlak karimah. Dntuk
keberhasilan itu, para calon siswa akan diseleksi terlebih dahulu sebelum mereka
resmi menjadi santri atau siswa Daarul Qur'an, hanya 70 siswa yang akan
45
diterima sebagai santri atau siswa terdaftar yang akan mendapatkan beasiswa
penuh. ll
Pondok pesantren Darul Qur'an yang memiliki Motto "berfikir positif,
bertubuh kreatif, beljiwa etik", dan memiliki Visi "berprestasi akademik berkarya
nyata berakhlak dan bertaqwa", memiliki indicator sebagai.berikut :
1. Unggul dalam peroleh nilai raport.
2. Unggul dalam tahfidz al-Qur'an.
3. Unggul dalam berbahasa Arab dan Inggris.
4. Unggul dalam leadership.
5. Unggul dalam disiplin.
6. Unggul dalam aktifitas keagamaan dan social.
Adapun misi pondok pesantren Daarul Qur'an, diantaranya:
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan seca:ra professional, efektif
dan efisien.
2. Mendorong warga sekolah untuk dapat mengenali potensi dirinya.
3. Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan pihak lain.
4. Mengembangkan sikap warga sekolah agar berorientasi pada kualitas
keilmuan.
5. Menumbuhkan semangat berprestasi dalam segala hal kepada seluruh
warga sekolah.
6. Memupuk semangat keikhlasan warga sekolah dalam beribadah dan
berdedikasi.
7. Mengembangkan kepekaan warga terhadap setiap problematika pernbahan
zaman.
8. Mendorong semangat kelja sama yang baik dengan dilandasi akhlak
karimah.
Ada beberapa program pondok pesantren Darnl Qur'an baik bagi santri
mukim atau santri dari kalangan penduduk setempat. Hal ini di karenakan
disamping menambah kemampuan dari bidang keterampiRan dan keilmuan, dana
46
dan letak pondok dari dan berdekatan dengan masyarakat setempat, program
tersebut diantarannya:
I. Program Life skill yang bertujuall secara umum mengembangkan potensi
manusiawi siswa/siswi SMP Islam Daarul Qur'all, diantaranya:
a. Kaligrafi: Naskah, Illuminasi, Dekorasi dan painting.
b. Seni: Marawis, Nasyid, Organ dan Teater.
c. Pramuka: PBB, Paskibra, Hiking dan Camping.
d. Pidato & Diskusi: Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
e. Bahasa, Direct Method: Bahasa Arab dan Inggris.
f. Olahraga: Foot ball, Volley ball,
g. Otomotif
2. Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren Dam! Qnr'an Nasiona! Plus
Tahfidzn! Qur'an
Kelengkapan sarana dan fasilitas dalam sebuah lembaga pendidikan sangat
menunjang bagi kelancaran pelaksanaan program-program yang ditetapkan.
Pengadaan saralla dan fasilitas di POlldok Pesantl'en Daarul Qur'an Nasional Plus
Tahfidzul qur'an disesuaikan dengan kebutuhan pondok yang setiap tahunnya
semakin meningkat. Sebuah lembaga pendidikan dengall visi pencerdasan bangsa
yang tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana yang me:madai adalah mustahil.
Sebab itl.1lah, dalam rangka merealisasikan keberhasilan visi dan misi serta tujuan
pondok pesantren Darul-Qur'an.
Sampai saat ini sarana dan prasarana yang ada dilingkungan Pondok
Pesantren Darul-Qur'an Karang Tengah Tengerang rnenyediakan beberapa
fasilitas belajar rnengajar di bawah ini di antaranya :
I. 2 asrama putra, terdiri dari 2 lantai dan 4 lantai sedang dibangun 90%
rampung.
2. Sekolah 3 lantai full AC terdiri dari 6 lokai.
3. Perpustakaan.
4. Lab Multimedia.
47
PERPUSTAKAAN UTAMA IUIN SYAHID JAi'CARTA
6. Workshop Studio.
7. Masjid Jami.
8. 1 asrama putri.
9. Kantor Pesantren Salafi 2 lantai
10. Lapangan Olahraga Basket, Bulu Tangkis, Voli.
II. Dapur Umurn.
12. Kamar Tamu 5 loka!.
3. Keberadaan Guru dan Santri
a. Keberadaan Guru
Guru merupakan salah satu unsur yang harns ada dalaam proses belajar
mengajar. Propesionalisme guru sangat menentukan kualitas lembaga pendidikan,
Karena guru mempunyai perananan utama yakni memberikan pengtahuan, sikap,
dan nilai serta keterampilan kepada santri (peserta didik). Selain itu, guru juga
berperan dalam membimbing proses belajar mengajar lmtuk mencapai tujuan
pendidikan. Dengan kata lain, tugas guru bukan hnya mengajar, tetapi juga
mendidik. Guru yang professional ditambah dengan disiplin yang ketat terhadap
tugas dan peranlUmya, merupakan kunci keberhasilan proses belajar pendidikan
dan pengajaran.
Tanpa guru maka proses belajar mengajar tidak dapat beJjalan dengan baik
dan lancar. Tanggung jawab dan tugas seorang guru memang berat, namun justru
karena itu seorang guru mendapat kedudukan yang tinggi setelah Nabi
Para guru yang tidak lain adalah ulama yang me:mperoleh penghargaan
yang tinggi di tengah-tengah masyarakat, sehingga plU'a kholifah dan aparat
pemerintah laiunya merasa segan terhadap mereka. Hal ini di satu sisi disebabkan
mereka dekat dengan masyarakat baik dimasjid, di majlis 1a'lim, untulc membantu
masyarakat. Di sisi lain, masyarakat sendiri mendatangi mereka untuk meminta
fatwa tentang berbagai permasalahan yang meraka hlUlapi dalam kehidupan.
Dengan demikian pantaslah kalau guru mendapatkan kedudulcan yang sangat
tinggi setelah para Nabi, karena mereka orang yang sangat beJjasa bagi Agama
48
Adapun mengenai para dewan guru di Pondok Pesantren Daarul Qur'an,
mereka berasal dari berbagai daerab, baik dari daerah sekitar pesantren maupun
daerah luar pesantren, bagi yang belum berkeluarga dise,diakan tempat sendiri,
setiap kamar dihuni dua orang guru, supaya mereka dapat mengingkatkan kineIja
dan kualitas pengabdiannya kepada pesantren. Jurnlall guru yang mengajar di
Pondok pesantren Darul Qur'an pada saat ini sebanyak 35 orang, 15 orang
diantaranya tinggal di pesantren dan sebagian yang lain tinggal dirurnah masing
masing.
Latar belakang pendidikan dewan guru di pondok pesantren Daarul Qur'an
didomonasi oleh lulusan SI, S2, D3, dan jebolan bebepara pesantren yang
kesemuannya dinilai memiliki legalitas pengajaran.
Bagi dewan guru yang tinggal di pesantren atau bertempat tinggal dekat
dengan pesantren mendapat tugas membimbing dan mengawasi para santri dalam
maslaah pelajarannya maupun keamanan santri. Dalanl pengawasan pengajaran
guru tersebut menjadi tempat bertanya bagi para santri mengenai pelajaran yang
belum dimengerti. Sedang dari segi keamanan seorang santri tidak boleh
meninggalkan pondok kecuali seizin guru yang telah diberi kepercayaan oleh
pimpinan pondok sebagai bagian keamanan.
Berdasarkan data yang diperoleh penulis, dibawah ini dapat dilihat table!
tentang keadaan guru di Pondok Pesantren Daarul Qur'8n ini.
Tabell
Data Staf dan Guru Pondok Pesantren Daarul QUf"an Nasional Plus
Tahfidzul Qur'aJll
NO NAMA PENDIDIKAN JABATAN
1 KH.YusufMansur Pesantren Pembina Pon-Pes
2 Ust. RohinlUddin SI UIN Jakarta Ketua Yayasan
S.Th.! Daarul Qur'an
3 Handiyono S1 Institut Sains & Kepala SMP/SMA
Aruman.S.T Tekhnologi Nasional
49
4 H.Jaya Rukmana,MA. S2 Dniy. Islamabad Kepala Pondok
Pakistan
5 M. Khambali, S.Pdi SI DIN Snnan Kalijaga Koordinator.
Academic
6 Venny Astbra, S.kom. SI Dniy. Inter 8tudi Koordinator Non
Akademik
7 Darul Qutui, S.Ag 81 DIN Jakmia Koordinator.
Kesiswaall
8 Khoirun Nidbom D2LIPIA Koordinator. Tailfidz
9 SyariefFmqon SLTA HRD&PR
10 Solehuddin, 8.Th.I 8 I I8ID Gontor Pengasuhall 8alltri
11 Mustofa, 8.8os.I 81 DIN Jakm1a Administration
12 M.Fadli 81 DIN Jakmia Koordinator Islmnic
8tudy
13 Hallall Djauhari Pesalltren Guru
14 Muhajirin, MA 82 Dniy. Islamabad Guru
Pakistan
16 TubagusMA 82 Dniy. Islamabad Guru
Pakistan
17 Hartati 81 8TAI Jakal'ta Gmu
18 Ida 8usilowati, MA 82 Dniy. Islamabad Guru
Paldstan
19 Mukhlis S1 UNP Pamulallg Guru
20 Zulhendra, A.Md ATI Padallg Sumbar Guru
21 Jawad Dniy. Islamabad Guru
Palcsitan
22 Nurlaila 81 I8ID Gontor Pengasuhall Putri
23 Abdul Rasyid Pesalltren Tailfidz Guru
24 Chalinli PeSalltren Tahtidz Guru
50
Keterangan: *Data (Guru) PengaJar dl atas dltuhs sesUlll dengan arslp Tata Usaha
(TU) Pondok Pesantren Daaml Qur'an Nasional Plus Tahun Ajaran
2008-2009
25 Jamal Alfani Pesantren Tahfidz Guru
Kudus
26 Duria Ulfa Dl LIPIA Guru
27 Syafa'atun Alnnad Pesantren Tahfidz Pati Pengasuhan Putri
28 Ilham Habibullah D2LIPIA Guru
29 M.Natsir Pesantren Guru
30 Lukman Hakim Akta IV Tangerang Guru
31 Sri Lestari D3 Univ. Budi Luhur Guru
32 Neneng Hasanah SISTBA GUlU
33 Irma Suryani, S.Ei SI UIN Jakarta Administrasi
341 Teguh Catur Cahyono SI ISID Gontor Sekretaris Pondok
35 AbdulAzis Pesantren Tahfidz KetuaPon-Pes
Kudus Riyadhoh
36 Bahamddin Pesantren Tahfidz GUlU
37 Agus Kusmana Damssalam Gontor Bendahara Yayasan
38 Rukhiyat SI UIN Jakarta Staf.
.
b. Keberadaan Santri
Santri adalah pencari Ilmu, meraka berhak untuk dididik dan dibina oleh
para gum. Factor anak didik (santri) mempakan salah satu factor pendidikan yang
tidak kalah pentinguya dibandingkan dengan factor-faktor laiunya. Karena tanpa
adanya factor tersebut pendidikan tidak akan dapat berlallgsung.
Keadaan para santri Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus
Tahfidzul Qur'an berdasarkan data statistic tahun ajatan 2008-2009 secara
keseluruhall berjamlah 142 santri. Untuk lebih jelasnya keadaan para santri dapat
51
Berikut ini penulis akan jelaskan keberadaan santri pondok pesantren
Daarul Qur'an Karang Tengah dalam bentuk table:
Tabel2
Data SiswaII SMP Islam Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus
Tahun Ajaran 2008/2009
NO KELAS SISWA SISWI mMLAH
1 VIlA 12 12 24
2 VIIB 17 6 23
3 VIllA 23 - 23
4 VllIB 24 - 24
5 IX 25 - 25
Keterangan: *Data Slswa dltuhs dengan arslp Tata Usaha (TU) Pondok Pesantren
Daarul Qur'an Nasional Plus Tahun Ajaran 2008-2009
Tabel3
Data SiswaII SMA Islam Pondok Pesantren Daarul iQur'an Nasional Plus
Tahun Ajaran 2008/2009
Keterangan: *Data Slswa dltullS dengan arSlp Tata Usaha (TU) Pondok Pesantren
Daarul Qur'an Nasional Plus Tahun Ajaran 2008-2009
NO KELAS SISWA SIS'IVI mMLAH
1 X 16 7 23
.
4. Jadwal Kegiatan Santn
Asrama bagi santri adalah sebuah tempat tinggal yang merupakan cirri
khas dari sebuah tradisi pondok pesantren. Setiap pondok pesantren memiliki
asrama, agar kyai dapat mengawasi, medidik dan melindungi para santri
semaksimal mungkin. Kehidupan para santri di pondok pesantren Daarul Qur'an
52
bangun tidur, kemudian diikuti dengan berbagai macam aktivitas lainnya tidak
lepas dati disiplin dan pengawasan para Asatidz. Adapun kegiatan dan aktivitas
keseharian para santri Pondok Pesantren Daarul Qur'an dapat dilihat pOOa jadwal
kegiatan keseharian mereka.
TlIlbel4
Jadwal kegiatan santri setiap ban
NO WAKTU KEGU~TAN
1 03.45-04.30 Shalat Tabajud
2 04.30-05.00 Shalat Subuh
3 05.00-06.35 Setoran Tabfidz
4 06.35-07.30 Mandi dan Sarapan Pagi
5 07.30-08.00 Shalat Dhuha
6 08.00-09.45 Belajar formal dan Pesantren Sesi I
7 09.45-10.00 Short Break
8 10.00-11.45 Belajar Formal dan Pesantren Sesi 2
9 11.45-12.45 Dzuhur Praying dan Lunch
10 12.45-15.05 Belajar Formal dan Pesantren Sesi 3
II 15.05-15.40 Ashar Praying
12 15.40-17.00 Interpersonal Skill.
13 17.00-18.30 Mandi dan Maghrib P:raying
14 18.30-19.00 MakanMalam
15 19.30-21.00 Muroja'ahlMengulang Setoran Hafalan /
Tabsin
16 21.00-22.00 Muthola'ab Pelaiaran
53
LJ 22.00-03.45 I_IS_tirah-:'.,.,....,.at-:- :-=--::-:--=:-_--'
Selain kegiatan tersebut yoog dilakukoo para santri Pondok Pesootren
Daarul Qur'oo setiap harinya, para sootri juga mempl.myai kegiatan mingguau
yoog diisi dengoo kegiatan ektra kulikuler doo Interpersonal Skilliaimtya. Berikut
ini adalah jadwal kegiatan mingguau sootri Pondok Pesootren Daarul Qur'oo
Nasional Plus.
Tabel5
Jadwal Mingguan Kegiatan Santri Pondok Pesantr.m Daarul Qur'an
NO WAKTU KEGIATAN
1 Sellin dan Kamis Puasa Sunnah Senin-Karnis, Pengajioo
Kitab Kuning,
2 Sabtu Tasjiul Lughah, Kursus-kursus, Latihoo
Kepramukaau, Qiro'ah Mujawadah
(Naghom)
3 Minggu Muhadatsah, Lari Pagi, Pembersihoo
asrama,
4 Selasa Pengajioo Kitab Kmring
5 Jmn'at Muhadharah (Bahasa Arab, Inggris,
Indonesia, Interpersonal Skill (Marawis),
Struktur Pengurus Pondok Pesantren Daarnl Qur'an Nasional Plus
Tahfidzul Qur'an
54
PembinaKH. YusufMansur
DirectorRohimuddin, S.Th.!
PrincipalHandiyono Amman S.T
I I IKoor. Kesiswaau Koor. Boarding Koor. Acedemic I General AffairDarnl Qutni, S.Ag H.Jaya R, MA. Kllambali, S.Pd.I Venny Asthra
I I \ IKetuaISDAQ Koor. Tahfidz Koor. Islamic AdministrationAsepAnwar KllOirun Nidhom Studies Mustofa, Sri L
I I M.FadhIi (Fiiqih, ISKI, AkhlakGuru Eks/Intra Biro Pengasuhan Muhajir (Tafsir, Finance
Kurrikuler Solehuddin Ulumul) Irma Suryanil.Hasbullall Hanan (Tahfidz) I(Kajian Budaya) I I HRD&PR2.Abdul Hamid(Tilawall) Pembimbing S'i~g SyariefFurqon
3.M.Saman (Kitab Santri Putra Zulhendra, Darnl I
Kuning) 1.Jamal Alfani Qutni Cleaning Service4.Hendra 2.M.Chalimi I Didi P, Nurma(Pramuka) 3.Ilham H Social I5.Amirullall 4.Abd. Rosyid Hartati, Ida Security(Pramuka) 5.TeguhC.C
I Budi, Dato D116.Lukman Haldm.7.TB Mundzir
Language I(putri)
TE. Mundzir,K.Nidhom, Maintenance
UdaNeneng Hasanall Ropi'i
2.Nurlaila3.Safa'atun4.Duria Ulfa Math~
Khamb~Ii
I
I f"l ..................4-""... /T'T' I
55
B. Sistem Pendidikan Pondok Pesantll'en Daarol Qur'an Nasional Plus
Tahfidzul Qur'an.
1. Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Daarol QUJr'an
Tujuan didirikannya pesantren secara konsepsiol1al masih terikat dengan
tujuan pendidikan pondok pesantren. Pada umumnya tujuan pendidikan di
pesantren di samping memperkaya pikiran para santri de:ngan berbagai cabang
ilmu pengetahuan Islam, juga sangat penting yaitu usaha meningkatkan moral,
menghargai nailai-nilai spiritual dan kemanusiaan, mengajarkan tingkah laku yang
jujur, mulia dan bersih hati, supaya mereka menjadi anggota masyarakat yang
taat beribadah dan berakhlak mulia.
Tujuan Pondok Pesantren secara formal tidak tertulis dengal1 kongkrit,
sebagaimana umumnya dengan pesantren-pesantren salaf lainnya. Oleh karena itu
dalam upaya mendapatkan informasi tel'sebut penulis melakukan wawancara
langsung dengan pimpinan harlan pesantren dann orang yang dianggap paling
dekat dan telah diberi kepercayaan oleh pengasuh pesanlren.
Tujuan di didirikannya Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus
Tahfidzul Qur'an dilatarbelakangi pada masa Khalifah Abu Bakar Shidiq.r.a
banyak diantara orang-orang Islam yang belum kuat Imarmya terutama di Najed
dan Yaman yang mel1jadi murtad dari agamanya dan banyak yang menolak
membayar zakat. Terhadap orang-orang yang murtad ini, Abu Bakar berkata:
"Demi Allah, kalau mereka mel10lak untuk menyerahkan seekor kambing sebagai
Zakat yang pemah mereka serahkan kepada Rasullah SAW, aku nyatakan perang
terhadap mereka!"
Karena orang-orang murtad ini tidak mau lagi mengikuti ajakan dan seman
Khalifah Abu Bakar r.a dan bahkan berusaha untuk selaJlu memusuhinya, maka
teIjadiiah peperangan hebat. Perang penumpasan orang-orimg murtad oleh tentara
Islam. Kebanyakan darl tentara Islam yang ikut berperang dalam gerakan
penumpasan orang murtad ini adalah para sahabat dan para penghafal Al-Qur'an.
Mereka bahu-membahu mempertahankan syari'at Islam. Dalam peperangan ini,
banyak tentara Islam yang gugur, dan diantaranya adn 70 orang penghafal AI-
Al-Qur'an
kehidupan
56
Selain dalam perang Yamamah, juga dalam peperangan yang teljadi di
sumur "Ma'unah" di Madinah, dan perang Uhud. Banyak para Huffadz
(penghafal) Al-Qur'an yang gugur dalam pertempuran tersebut sedikitnya ada 70
orang penghafaL
Dan berlandaskan pada Firman Allah SWT dalam Surat An-Nisaa ayat 85:J4
'''~'.... ;: ......... ;:... ...... ., .... ., "'... ""'... ... i~~'",,;: ....... ~... ., .... .,.... .:;;":t .. '" .. .:. •• ~ J" • --:t .. ," . • :.J'\j' ~ .. ",. ".~ • ,- ~ I J'\j' ....:..-:>- .. "I Q ,.~ ........:;: L"V J 1/.. L .. v
I~ a~ •• ;. J-S- ,\;:.. :&I ~ I?- iLLi: n t',C'• (,$" I...y 0 J _~
....,:{ ..Artinya :"Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan
memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan barangsiapamemberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian(dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu ".
Berlandaskan pada latar belakang di atas tadi, Pondok Pesantren Daarul
Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an didirikan selain mencetak generasi
generasi Qur'ani, Pondok pesantren Daaml Qur'an juga rnempunyai tnjuan lain,
Adapun tujuan didirikannya Pondok Pesantren Daarul Qur'an diantaranya :
1. Menjaga memelihara Al-Qur'an lewat bacaan dan hafalan.
2. Mencetak kader huffaz (penghafal) Al-Qur'an yang handal, professional
dan berlandaskan kekuatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan penguasaan
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi).
3. Mengembangkan syiar Islam melalui pembelajaran
penghafalan, pemahaman dan pengamalannya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bemegara.
4. Menjadikan santri berwawasan global, berbahasa Arab dan Inggris aktif
dan menguasai tekhnologi aplikatif.
dilatarbelakangi oleh banyaknya para huffadz (pengbafal) Al-Qur'an yang
gugur dalam berbagai pertempuran baik masa Nabi maupun sahabat, maka
Pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an ini didirikan
yang bertujuan untuk mencetak dan mengkader para santrinya menjadi penghafal
Al-Qur'an dengan meneruskan peljuangan 70 penghafal (huffadz) yang syahid.
57
PERPUSTAKMN UTAMA ]UIN SYAHID JAKARTA
Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Al-Qomar ayat 17 :
5~~~J)~ 01~j11 G~ .liljp' ,
Artinya: "Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan AI-Quran untuk pelajaran,Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran".
Dengan didirikannya Pondok Pesantren Daarul Qur'an Naqional Plus
Tahfidzul Qur'an Khususnya untuk pengembangan Tahfidzul Qur'annya semakin
banyak antusias Masyarakat untuk memperdalanl ilmu pengetahuan baik umum
ataupun agama dan khususnya dalam pengembangan hafalan Al-Qur'an
menjadikan pondok pesantren Daarul Qur'an ini menjOOi sebuah Oases atau angin
segar bagi para santri yang ingin menimba ilmu khUSllS Tahfidzu1 Qur'an yang
dipadukan dengan kurikulum Diknas dan ala Pondok Pesantren Daaml Qur'an
ditengah-tengah gersangnya kehidupan perkotaan khusllsnya di Jakarta.
2. Sistem dan Metode Pendidikan Pondok Pesanke,n Daarui Qur'an
Menllnlt M. Aritin., system (Susteem dalam bahasa Belanda) berarti
pendekatan dengan pengertian metode yaitu jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatll tujuan/cara menyampaikan materi pelajarn kepOOa anak didik.12
JOOi, menllnlt M. Arifm, system identik dengan metodle yakni seorang gllnI
bagaimana mentrasformasi ilmu pOOa anak didiknya deng!m melakukan cara-vara
gllnI itu sendiri desuai dengan materi pelajaran yang diberikan. Di sini penulis
memberikan penjelasan bahwa system OOalah keterkaitan antara unsure komponen
yang satu dengan yang lain.
Dalam rangka atau usaha mencapai tujuan pendidlikan pondok pesantren
diperlukan sebuah metode atau cara yang sangat opl'asional, yaitu metode
penyajian meteri pendidikan dan pengajaran. Pondok pe:santren Daarul Qur'an
sebagai salah satu pondok pesantren yang bercoralc modem tentmlya telah
memiliki metode mengajar dalam penyajiall meteri pendidikannya yang
berkualitas dam1 efisiell.
58
Pondok Pesantren Daarul Qur'an memiliki tiga metode unggulan dalam
proses pembelajaran yaitu:
a Religius Active Leaming yaitu system pembelajaran Islami yang
berlandaskan keaktifan siswaII dalam menuntut ilmu.
b. Moving Class yaitu: untuk mewujudkan dan meningkatkan proses
belajar mengajar di sekolah Daarul Qur'an National Plus, dimana
apabila dalam system conventional ruang kelas dimiliki oleh siswa dan
wali kelas, sedangkan guru subject yang m,~ndatangi kelas untuk
melakukan proses belajar mengajar di kelas ters,~but.
Maka untuk moving class system tersebut dibalik, dimana guru subjectlah
yang mengedalikan kelas, sedangkan siswa yang mendatarlgi kelas tersebut untuk
mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan subject di kelas tersebut.
Kelebihan system ini
a) Ruang kelas yang diperlukan tidak banyak cukup sesuai subject.
b) Kesiapan guru dalam mengajar akan lebih baik
c) Display masing-masing ruang kelas me:mpunyai cirri sesuai
subjectnya
d) Ruang laboratorium bisa berbarengan dengan ruang subject
e) Siswajadi lebih aktifmengikuti proses belajar mengajar
f) Kedisiplinan siswa jadi terbentuk dengan sendirinya
g) Jurnlah penerimaar siswa bam dapat ditingkatkan
h) Jam mengajar guru jadi lebih maksimal
i) Interaksi antar siswa lebih terjalin tanpa membedakan tingkatan
kelasnya.
Kekurangan system ini
a) Intraksi antar guru jadi sedikit berkurang karena masing-masing
memilki ruang
b) Siswa tidak memiliki ruang sendiri sehingga hams disediakan loker
untuk menyimpan perlengkapan siswa tersebut.
59
c) Disaat pergantiaan jam pelajaran siswa akan keluar kelas sehingga
lorong antar kelas akan penuh.
Pengguna system ini
Hingga saat ini kebanyakan yang mengadopsi system ini adalah sekolah-
sekolah bertaraf Internasional seperti:
a) International Islamic Boarding School
b) Jakarta International School
c) British International School dl!.
Alokasi session per subject
Setiap kelas akan ada guru subject yang ber1tanggung jawab akan
bertanggung jawab proeses belajar sesuai dengan subjectnya di kelas tersebut
c. Thematic with spider web yaitu system pembeh~aran terintegrasi antar
subject atau system pembelajaran dengan mengikuti tema pada tiap
term sehingga ada kesamaan bahasan setiap mata pelajaran
SpiderWeb
EconomicThe Valueof Farming
BiologySeedingBio Tech
Farming
)Georaphy
LandCilture
MathMeasuring
FieldsIslamicStudies
Blessing Allah
60
Sistem Pembelajaran Spider Web ini mengikuti tema pada tiap term
sehingga ada kesamaan bahasan pada setiap mata pelajal'an,
Tabel6
Thematic Learning
Grade Theme
6 Term 1 Term 2 Ter'm3 Term 4
7 Farming Space Global W31rming Civilization
8 Reaction Commnnity Coordination Recycle
9 Globalization Industrialiation UN Preparation UN Preparation
10 Cell Save The World Layer Hnmanity
3. Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren Daarul Qur'an
Secara terminologi, kurikulum berarti suatu program pendidikan yang
berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman bell\iar yang diprogramkan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang
berIaku dan dijadikan pedoman dalanl proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dalam Undang-undang dasar nomoI' 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional (UUSPN), disebutkan bahwa kurilnllum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pdajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatall pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an
mengambil riga pola utama Kurikulum dalam proses belajar mengajar :
1. Kurikulum Nasional (Diknas).
2. Kurikulum Pondok Pesantren (Daarul Qur'an)
3. Kurikulum Intemasional (Cambridge).
Pondok
KurJrikulum
DIKNAS
SEKOLAHDaarulQur'an Cambridge
61
Tabel7
Pemetaan Jumlah Jam Mengajar
NO KURIKULUM Session Grade
7A 7B SA 8B 9 10 Total
1 Indonesia 4 4 4 4 4 5 4 25
2 Civic 2 1 1 1 1 1 1 6
3 SKI 2 1 1 1 1 2 1 7
4 Fiqih 2 2 2 2 2 0 2 10
5 Akidah Akhlak 1 1 1 1 1 0 1 5
6 Tahfidz 4 4 4 4 4 3 4 23
7 Tafsir 3 3 3 3 3 2 2 16
8 Ulumul Qur'an 1 1 1 1 1 0 1 5
1)1 Arabic 3 3 3 3 3 2 3 17
16 Muhadasah 1 1 1 1 1 1 1 6
11 D ..........1-: ....h. A A A A A " ~ '1A
62
12 Geografi 2 2 2 2 2 2 2 12
13 Ekonomi 2 1 1 1 1 1 1 6
14 Sosiologi 1 1
16 Sejarah 2 2 2 2 2 2 2 12
17 Imla 1 1 1 1 1 0 1 5
18 Komputer 2 2 2 2 2 2 2 12
19 Kimia 2 1 1 2 2 3 2 11
20 Fisika 2 2 2 2 2 3 2 13
21 Biologi 2 2 2 2 2 3 2 13
22 Matematika 4 4 4 4 4 5 4 25
23 Conversation 1 1 1 1 1 1 1 6
24 Alt 2 2 2 2 2 2 2 12
A. Program Unggulan Pondok Pesantren Daarul Qiur'an Nllsional Plus
Tahfidzul Qur'an
1. Program Tahfidzul Qur'lln
AI-Qur'an AI-Karim adalah pedoman bagi kaum muslimin, mu'zijat abadi
yang senantiasa akan muneul disetiap kurun waktu dan menunjnkkan keotentikan
nash-nash-Nya sebagai pembuktian bahwa Allah ada1ah Dzat yang Maha
Berkuasa diatas segala sesuatu.
Menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk senantiasa memakmurkan
kegemaran mempelajari AI-Qur'an, menghafal dan mengamalkannya. Disana kita
dapat melihat, begitu banyak proyek-proyek pengembangan pondok pesantren
Tahfidzul Qur'an dengan berbagai macam pola, baik klasik ataupun modem, yang
intinya ada1ah upaya pemahaman AI-Qur'an sebagai eermrnan kedalanl kehidupan
sehari-hari. Pondok pesantren Daarul Qur'an Nasion.."l1 plus Tahfidzul Qur'an
dengan program unggulannya Tahfidz AI-Qur'an hadir ditengah-tengah kaum
muslimin untuk meneoba menggabungkan berbagai maeanl system menghafal Al
Qur'an baik dengan system tradisional maupun modem. Adanya kolaborasi antara
63
harus terus dikaji, dievaluasi, dan disempurnakan, sehingga diharapkan akan
menjadi sebuah fonnat barn dari system tahfIzh yang ada di Nusantara ini.
Pendirian Pondok Pesantren Daarul Qur'an khususnya untuk program
Tahfidzul Qur'an-Nya dilatarbelakangi pada masa Khalifall Abu Bakar Shidiq.r.a
banyak diantara orang-orang Islam yang belum kuat Imannya terutama di Najed
dan Yaman yang menjadi murtad dari agamanya dan banyak yang menolak
membayar zakat. Terhadap orang-orang yang murtad ini" Abu Bakar berkata:
"Derni Allah, kalau mereka menolak untuk menyerahkarl seekor kambing sebagai
zakat yang pemah mereka serahkan kepada Rasullah SAW, aku nyatakan perang
terhadap mereka!"
Karena orang-orang murtad ini tidak mau lagi mengikuti ajakan dan
seman Khalifah Abu Bakar r.a dan bahkall berusaha untuk selalu memusuhinya,
maka teljadilah peperangan hebat. Perang penumpasan or-aug-orang murtad oleh
tentara Islam. Kebanyakan dari tentara Islam yang ikut berperang dalam gerakan
pellumpasan orang murtad ini adalah para sahabat dan para penghafal Al-Qur'an.
Mereka bahu-membahu mempertahankan syari'at Islam. Dalam peperangan ini,
banyak tentara Islam yang gugur, dan diantaranya ada 70 orang penghafal Al
Qur'an. Peperangan ini dikenal dengan "perang Yamamah"'.
Selain dalam perang Yamamah, juga dalam peperangan yang teljadi di
sumur "Ma'unah" di Madinah, dan perang Uhud. Banyak para Huffadz
(pellghafal) Al-Qur'an yang gugur dalam pertempuran tersebut sedikitnya ada 70
orang penghafal.
Dan berlandaskan pada Firman Allah SWT dalanl Surat An-Nisaa ayat 85:i.e
,"~J,../ ....... /"' ........ """.,.,,... ,,01/ •• .... i-:§,J... ;:: r;1 .......... ., ... , ... r::iJ .. "' .. !.t. •• .... ~~ ':iJ -:. ..> • .u.......d ..'Q".~ ....... '- 0'> • ,,,,:,-,:>-d"'Qu~.,,,,.. .. .. u J .... ....... ,. .."""",
r~ a~ ~ '~J'';- ''i;:'~:'\lS\'\;:»I''<'...... f~'" l..~ \oJ.J ... ~.
Artinya : "Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik; niscaya ia akanmemperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan barangsiapamemberi syafa'at yang buruk; niscaya ia ak:an memikul bahagian(dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Al-QW"an
kehidupan
64
Dengan latarbelakang diatas Pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional
Plus Tahfidzul Qur'an ini didirikan yang bertujuan untuk mencetak dan
mengkader para santrinya menjadi penghafal AI-Qw"au dengan menernskan
perjuangan 70 penghafal (huffadz) yang syahid.
Sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Al-Qomar ayat 17 :
Artinya : "Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untukpelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelqjaran ".
Tujuan didirikaunya Pondok Pesantren Daarul Qur'an dengan Program
Tahfidzul Qur'aunya adalah untuk:
I. Menjaga memelihara Al-QW" an lewat bacaan dan hafalan.
2. Mencetak kader huffaz (penghafal) Al-Qur'an yang handal, professional
dan berlandaskan kekuatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan penguasaan
IPTEK (Ilmu PengetahwIIl dan Tekhnologi).
3. Mengembangkan syiar Islam melalui pembelajaran
penghafalan, pemahaman dan pengamalaunya dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bemegara.
4. Menjadikan santri berwawasan global, berbahasa Arab dan Inggris aktif
dan menguasai tekhnologi aplikatif.
Target didirikan-Nya program Tahfidzul Qur'an di pondok pesantren
Daarul QW"an adalah tak lain untuk:
I. Mencetak sebanyak-banyaknya Huffadz (penghalill) AI-Qur'an baik di
lingkungan Pondok Pesantren, instansi, korporasi maupun masyarakat.
2. Menciptakan masyarakat QW"ani yang tangguh yang mampu menghadapi
berbagai hambatan, ancaman, tantangan dan gaugtJllIIl dalam kehidupan di
era globalisasi inL
3. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, bukan saja kesejahteraan lahiriah
uamunjuga mental spiritual yang berlandaskan AI-Qur'an.
65
4. Menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman dalam rnencapai tujuan hidup
rnanusia, yakni; kebahagiaan dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Pada prinsipnya program tahfidzul Qur'an ini berlrujuan untuk rnencetak
kader-kader generasi Qur'ani yang berwawasan luas yang berlandaskan IMTAQ
dan IPTEK yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan para Santri.
Tenaga pengajar pada program ini adalah para ustdaz-ustadz professional
yang sudah berpengalaman dalam bidang tahfidzuI Qur'an-Nya yang
di!atarbelakangi pendidikanya dari berbagai pesantren Tahfidz yang ada di Pulau
Jawa seperti Kudus, Cirebon, Pekalongan dan Patio
Adapun metode yang di pakai dalam program Tahfizhul Qur'an yang
diterapkan di pondok pesantren DaaruI Qur'an Nasional Plus Tahfdzul Qur'an
seperti:
1. Hifzhul Jadid (Setoran atau hafalan baru).
Santri menghafalkan AI-Qur'an (hi! ghoib) dihadapan ustdaz paling
banyak 2 lembar (kecuali ada keistimewaan pada santri yang peringkat
hafalannya mumtaz diizinkan maksimal 2 Iembar), setoran hafalan ini
di!aksanakan ba'da shubuh.
2. Muroja'ah Hifzil Jadid (menguIang setoran hafalanbaru)
Santri sebelum menghafal hafalan baru diharuskaJl mengulang maksimal
lima Iembar hafalan yang telah lalu ditambah hafallU1 baru.
3. Muroja'ah Juz'iyyah
Muroja'ah Juz demi juz yang telah dihafal, setelah selesai kembali ke juz
awallagi begitu seterusnya. Muroja'ah ini diselenggarakan sebagai metode
untuk mencegah kelupaan terhadap hafaloo yang sudah dihafal.
4. Muroja'ah Jam'iyyah
Pada hari sabtu setiap bulan sekali pesantren mengadakoo khataman
tilawah 30 juz di masjid. Khataman ini dimulai ba'da shalat Dhuha sampai
menjelang shalat maghrib.
Adapun kurikuIum yang digunakan pada program Tahfidzul Qur'an adalah
sebagai berikut :
PERPUSTA;{MN UTAMA ]UIN SYAHID JAKARTA
Tabel8
Kurikulum Program Tahfidzul Qur'an
66
NO Tingkat Kurikulnm
1 SMP Juz'amma, Surat Al-Waqi'ah, Al-Mnlk, Ar-Rahman,
Yaasin
Juz 1 sId JWllO
2 SMA Juz 10 sId Jnz 30
Dalam mengnknr keberhasilan program tahfidznl Qnr'an pesantren Daarnl
Qnr'an melaknkan evalnasi yang melipnti; Mnroja'ah Hifzil jadid (Mengnlang
setoran bam, Mnroja'ah Juz'iyyah (mengn}ang Juz-juz yang telah dihapal) dan
Mnroja'ah Jam'iyyah (Mengadakan Khataman Al-Qnr'an Setiap bulan sekali.
2. Program Pesantren Riyadhoh
Pondok Pesantren Daarnl Qnr'an yang pada awalnya didedikasikan nntnk
kalangan nmnm baik mahasiswa manpnn karyawan, yang ingin mengembangkan
potensi dirinya dalam mengnasai dan memahami kitab-kitab klasik (kitab knning)
berlandaskan kaidah nahwn-shorof. Pada perkembangannya, kegiatan ini
membnka kesempatan kepada para santri yang hendak belajar ilmn agama secara
praktis sesnai dengan kondisi waktn dan tnntntan profesionalitas, maka dibnkalah
program pesantren riyadllOl, nntnk memfasilitasi keingillan-keinginan dan para
santri dengan system paket.
Adapnn visinya Sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki
sertifikasi pada program salafi, maka pondok pesantren Daarnl Qnr'an memiliki
visi nntnk mewnjndkan generasi yang mampn mengnasai bahasa Arab dan
mengkaji kitab-kitab klasik disamping memiliki keterampilan komnnikasi serta
berwawasan global dalam bingkai akhlaknl karimah. Dan misi dari program
pesantren Riyadhoh ini adalah :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara professional, efektif
dan efesien.
67
3. Mengembangkan sikap para santri agar berOlientasi pada kualitas
keilmuan.
4. Memupuk semangat keikhlasan dalam beribadah dan berdedikasi.
5. Mendorong semangat kerjasama yang baik dengan dilandasi akhlakul
karimah
Sarana dan Prasarana
1. Asrama (Penginapan)
2. Masjid
3. Majlis Ta'lim
Syarat menjadi Santri Riyadbob
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Memilib program-program paket
3. Mengikuti program-program pendidikan
4. Melengkapi administrasi
5. Menjaga prilaku sesuai syar'i
Tabel9
Kurikulum Program Pesantren Riylldhoh
NO KURIKULUM
1 Tahsin AI-Qur'an
2 Methode Cepat Menghafal AI-Qur'an
3 Fadilah Dhuha
4 Fadilah Tahajud
5 Fadilah Sedekah
6 Fadilah La Hau La
7 Kajian Fiqih Bab Shalat, Zakat, Puasa, Muamalat, Muuakhallat
8 Hadits Arbain
9 Kajian Tauhid
10 Zikir-zikir
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perpaduan sistem pendidikan di pondok pesantren DaaruI Qur'an Nasional
Plus Tahfidzul Qur'an antara pondok pesantren, Diknas dan juga Intemasional
(Cambridge) yang akan diterapkan dalam kuriknlum di pondok pesantren DaaruI
Qur'an merupakan suatu langkah maju dad pesantren-pesantren yang dikenal
dengan metodologi salafiyah dan juga yang berorientasi pada keilmuan yang
berbasis agama.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang dilakulam oleh penulis
1. Pelaksanaan sistem pendidikan di pondok pesarttren Daarul Qur'an sudah
cuknp book, hal ini terlihat dari metode pembelajaran yang sudah
menerapkan metode-metode pembelajarall terbarudalam dunia pendidika
book dari Moving Class, Religius Active Leaming dan juga Thematic with
spider web yang disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan dan tujuan
dari pembelajaran, dan juga knrikulurnnya yang sudah dipadukan antara
Dikuas, pOlldok dan juga Cambrigde (Intemasional) yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan agar para santri dapat menguasOO baik
lMTAQ dan juga IPTEK. Pendidikan yang berkualitas dan juga ditunjang
dengan program unggulan seperti Tahfidzul Qur'arl merupakan tujuan dari
pendidikan di pondok pesantren Daarul Qur'an untuk mencetak kader
huffaz (nenghafal) AI-Our'an vang handal, professional dan berlandaskan
69
kekuatan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan penguasaan IPTEK (Ilmu
Pengetahuan dan Tekhnologi).
2. Pondok Pesantren Daarul Qur'an juga melengkapi. sarana dan prasarana
fisik sekolah sesuai dengan berbagai kebutuhan para santri seperti Ruang
kelas Full AC, lapangan olah raga, Out bond Area, Lab. Multimedia,
Workshop studio dll.
B. SARAN
Setelah penulis mengamati dan meneliti jalaImya pelaksanaan sistem
pendidikan di pondok pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an,
malm dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran
saran sebagai berikut:
1. Dntuk tercapainya baik visi, misi selia tujuan pendidikan pondok
pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an hendakuya
pondok pesantren Daarul Qur'an lebih meningkatkaIl mutu serta
manajemen pengelolaan pendidikan kearall YaIlglebih baik lagi.
2. Dntuk meningkatkaIl kualitas pendidikan santri hedakuya para Asatidz
atau guru-guru yang mengajar aIlalah guru-guru yang memiliki keahlian
dibidanguya dan menguasai metode-metode pembelajaran dangan baik.
3. Pesantren Daarul Qur'an alangkall baiknya mengaIlakan studi banding
dengan peSaIltren dan sekolah laimlya yang sudaJil bertarafkan Nasional
ataupun Internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Masykur~ "Pesantren dalam Konteks Pendidikan Nasional danPengembangan Masyarakat" dalam Prof Dr. H R Tilaar MSe Ed,(Pendidikan untuk Masyarakat Indonesia Baru 70 Tahun), Jakarta :Gramedia, 2002.
Abdullah, Abd. Rahman, Aktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Islam,Yogyakarta : VII Press Yogyakarta, 2002, Cet Ke-2:.
Arimba. D, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: AI-Ma'arif, 1980, Cet. Ke-4.
Arifin, H.M, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. Ke-3.
__--,...,.-,' Kapita Se1ekta Pendidikan (Islam & Umum), Jakarta: Btuni Aksara.1996, Cet. Ke-4
Azwary, A.Q, Pesantren LolwmotifPeradaban, Indramayu: al-Zaytun, 2000, Cet.Ke-8
Azra, Azymnardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju MileniumBaru, Jakarta : Logos, 2000, Cet. II
Clnizin, Habib. M, "Agama, Omu dan Pesantren", dalam M Dawam Rahardjo,Pesantren dan Pembaharuan, Jakarta: LP3ES, 1995, Cet. Ke-5.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997
Dhofier, zamakhsyari, Tradisi Pesantren, Jakarta : LP3ES, 1994, Cet. Ke-6
Dian, M. At, all, Praktis Pembelajaran Pesantren, Yogyakarta: PT. LKIS PelangiAskara, 2007, Cet. Ke-l.
Djamaluddin & Aly, Abdullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Bandung : CV.Pustaka Setia, 1999, Cet. Ke-2.
Djumberansyah, H.M, et, all, Filsafat Pendidikan, Surabaya : Karya Abditama,1994, Cet. Ke-l.
Ensiklopedia Islam, Jakarta : Depag, 1992.
Feisal, Yusuf Arnir, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gema Insani Press,1995, Cet. Ke-l
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2001, Cet. Ke-4.
Hafiduddin, Didin, Da 'wah Aktual, Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
71
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pemebelajaran, Jakarta : PT. Bumi Aksara,1999, Cet. Ke-2.
Jumbulati, Ali, Perbandingan Pendidikan Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 1994,Cet. Ke-l.
Kartono, Kartini, Pengantar Metodik Teoritis, Apakah Pendidikan MasihDiperlukan?, Bandung : CV. Mandar Maju. 1992.
Madjid, Nurcholis, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, Jal,arta :Paramadina, 1997, Cet. Ke-7.
Masud, Masdar F. Direktori Pesantren, Jakarta: P3M, 1986.
Mansur, Yusuf, Meneari Tuhan Yang Hi/ang, Jakarta : Zikrul Halcim, 2006, Cet.
Ke-6.
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: INIS, 1994.
Mustafa, Alunad, Taftir Al-Maraghi, Semarang: Toha Putra, 1978, Cet. Ke-l.
Nasution, S, Asas-asas Kurikulum, Bandung: Jemmars, 1998, Cet. Ke-8
Prasojo, Sudjako, Profil Pesantren, Jakarta: LP3ES, 1975.
Purwanto, Ngalim. M, flmu Pendidikan (l'eoritis dan Praktis), Bandung : RemajaRosyda Karya, 1993, Cet. Ke-6.
Purwadaminta, Wjs, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,
1992.
Ramayulis, flmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, Cet. Ke-3.
Rosyad, Aminuddin & Baihaki, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Depag
Rl.
Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Pro/etile, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004, Cet.
Ke-l.
Rochaety, Eti, At All, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: PTBurni Aksara, 2005, Cet. Ke-5.
SM, Ismail, At All, Pendidikan Islam Demokratisasi dan Masyarakat Madani,Semarang : Pustaka Pelajar.
Sudirman, et, all, flmu Pendidikan, Bandung : CV. Remaja Karya, 1992, Cet. Ke
6.
72
Sudjana, Nana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Selwlah, Bandung :Sinar Baru, 1991, Cet. Ke-2.
Tafsir, Ahmad, flmu Pendidikan Dalam Perspektif Pendid'ikan Islam, Bandung :Remaja Rosda Karya, 1992, Cet. Ke-1.
Toumy A1-Syaibani, Omar Muhammad, Filsafah Pendidik.an Islam. TerjemahanHasan Langgunung. Jakarta: Bulan Bintang, 1979, Cet. Ke-2.
Undang-undang Repub1ik Indonesia Nomor 20 Tahoo 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional, Jakarta: PT. Kloang KledePutra Timur Bekeljasamadengan Koprasi Primer Praja Mukti I Departemen Dalam Negeri, 2003.
Wahjoetomo, perguruan Tinggi Pesantren Pendidikan Alternatif Masa Depan.Jakarta: Gema Insani Press, 1997, Cet. Ke-l.
Yasmadi, Modemisasi Pesantren : Kritik Nurcholis Madjid Terhadap PendidikanTradisional. Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. Ke-1.
Zarkasyi, Abdullah Syukri, Gontor & Pembaharuall Pendidikan Pesantren.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Zurinal & Sayuti, Wahdi, IImu Pendidikan Pengantar Dasar-dasar Pendidikan,Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006, Cet. Ke-l
PANDUANWAWANCARA
Dengan Pimpman Harlan Pondok Pesantren Daarnl Qnr'an Nasional Plus
Tahfidzul Qur'an
Hari I Tanggal
Tempat
Terwawancara
Jabatan
Pewawancara
; Selasa 28 Oktober 2008
; Pondok Pesantren Daarnl Qur'an Nasional Plus Tahfidzul
Qur'an
; Ustadz Rohimuddin S.Th.I
: Pimpinan Harian Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus
Tahfidzul Qur'an
: Syihabuddin
Bagaimana sejarah singkat berdirinya Pondok Pesantren Jl)aarnl QUJr'an Nasional
Plus Tahfidzul Qur'an Karang Tengah Tanger:llng dan bagaimana
perkembangannya sampai saat ini?
Yaa ... awalnya pondok ini sejarahnya ada di pondok satu rurnah ustadz Yusuf
Mansur yang kedua disini, disini...mang awal itu...mang awal dari pondok adalah ketika
beliau punya banyak masalah, kalau di ukur dengan rasio, ini hutang-hutang beliau
mungkin belum cepet kecukupi karena memang kondisi ekonomi waktu itu, nah sempet
beliau kan? (Tanya Ustadz Rohim kepada saya) di penjara kan? Kalau melihat dalam
sejarahnya, beliau Cuma untuk memfoloapi sebuah hadist Nabi Muhanunad yang
dimanakan saling berbagi, kalau ada...kalau beliau menganalisa berbagi dengan yang
susah. Berbagi dengan yang miskin, yang Dhuafa dalam background beliau yang
memang sedikit banyak mikirin skill tentang Qur'an, maka dibuatlah semacam kobong,
semacam kontrakan untuk sebagai pager minimal kalau ada yang nagih kan ga terlalu
sangar gitu...kan (beliau menyakinkan saya). Jadi sebagai pag.:r, sebagai pembantu Do'a
itulah anak yatim Dhuafa, iya...rnemang sementara dulu itu masih sekolah di luar.
Pondok-Nya di rurnah beliau, sebelum rnenjadi pager aura-aura positif tingkinglah
dalam...dalam keinginan beliau dengan ternan-ternan yang lain, sehingga takkala dulu,
tah kala belum ada santri kan kalau ada yang nagih, sudalt urusan serem, tapi tah kala
"cl" ""ntri clil! nake ada mundur 'kanan kamu bavarnva? ltu dia gambaran diantaranva
Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan di Pondok Pesantrelh Diaarnl Qnr'alh Nasional
Pins Tahfidznl Qnr'an?
Untuk pelaksanaan pendidikan sudah beljalan dengan baik dan kita pun sebagai
pengembang akan terus berusaha mencara fOimula-tormula barn untuk meningkatkan
kualitas dan mutu pendidikan baik pendidikan umum ataupun pendidikan agama dan
yang utama adalah Akblakuya.
Dialam dnnia pesantren di Indonesia dikenal dengan Pesantren Salaf dan pesantren
Modern. Kalan dilihat dari system pendidikan yang ada di ll)aarnl QUI·'an.?
Kita mungkin dalam katagori pondok pesantren Modern,baik dari kuriknlumnya
kita sudah mengacu kepada Dikuas dan kurikululll pondok dan bahkan sekarang kita
sedang menerapkan kurikulum Internasional atau Cambridge selllua ini akan kita
terapkan dan kita siapkan untuk kebutahan para santri menghadapi Globalisasi Dunia ini.
dari sarana dan prasarananya kita sudah punya ruang kelas yang terdiri dari 2 lantai dan
semuanya Full AC, dilengkapi dengan Perpustakaan, sarana olah raga dan sarana-sarana
lainnya.
Bagaimana system pendidikan dan metodologi pengajaran yang diterapkan Pon
Pes Daarnl Qnr'an?
Sistem pendidikan yang diterapkan di pesantren ini kita padukan antara pondok,
Diknas. Adapun metodoligi dalam pembelajarannya kita juga sudah menerapkan
metodologi seperti Religius Active Learning, Moving Class dan juga Thematic with
Spiderweb.
Knriknlnm seperti apa yang di terapkan Pon-Pes Daarnl Qnr'an?
Kurikulum yang kita terapkan di pesantren ini mengacu kepada Dikuas, Pondok
pesantern dan juga Kurikulum Internasional (Cambridge).
Apa tnjnan pendidikan yang hendak dieapai Pon-Pes Daarnl Qnr'an dalam
mennnjang kegiatan belajar mengajar?
Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an didirikan
selain mencetak generasi-generasi Qur'ani yang berwawasan luas dan berpengetahuan
bebas, Pondok pesantren Daarul Qur'an juga melllpunyai hguan lain yaitu bertujuan
untuk mencetak dan mengkader para santrinya menjadi penghafal Al-Qur'an dengan
meneruskan perjuangan 70 penghafal (huffadz) yang syahid dikarenakan kita
mengurusi tentang tahfidz-Nya yaitu PPPA (Program Penghatal Pembibitan AI-Qur'an)
yang semuanya dibiayai oleh para donator tetap pesantren.
Apa saja sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh Pon-Pes Daarul Qur'an?
Untuk sarana dan prasarana kita sudah memiliki diantaranya Madarasah atau
sekolah 2 lantai dan semuanya FuJI AC, Lab. Multimedia, Out bond area, Workshop
studio, perpustakaan, saran olah raga dan dan untuk sekarang kita sedang bangun lagi
asrama 4 lantai mudah-mudahan tahun ini akan rampung.
Apa visi dan misi dari Pon-Pes Daarul Qnr'an
untuk itu kita punya Visi "berprestasi akademik berkarya nyata berakhlak dan
bertaqwa", Adapun misi pondok pesantren Daarul Qur'an, diantaranya:Melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara professional, efektif dlm efisien, mendorong warga
sekolah untuk dapat mengenali potensi dirinya, menerapkan menejemen partisipatif
dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan pihak lain, mengembangkan sikap warga
sekolah agar berorientasi pada kuaJitas keilmuan, menumbuhkan semangat berprestasi
dalam segala hal kepada seluruh warga sekolah, memupuk semangat keikhlasan warga
sekolah dalam beribadah dan berdedikasi, mengembangkan !kepekaan warga terhadap
setiap problematika perubahan zaman, mendorong semangat ketja sarna yang baik
dengan dilandasi akhlak karimah.
Berapa jumlah guru dan latar belakang pendidikannya yang mengajar di Pon-Pes
Daarul Qur'an?
untuk tenaga pengajar kita mempunyai kurang lebih 40 tenaga pengajar, kalau
latar pendidikan mereka ada yang lulusan dari Islamabad Pakistan, DIN Jakarta, UIN
Kali jaga, Ism Gontor, LIPIA dan Pesantren Tahfidz Kudus
Berapa jnmlah siswalsiswi Pon-Pes Daarul Qnr'au saat iui'l
Untuk saat ini, kita sudah mempunyai kUl'ang lellih 142 salltri dari berbagai
daerah di Indonesia ada yang dari Papua, Sumatra, NTB, PuUm Jawa dan daerah sekitar
Pesantren.
PANDUANWAWANCARA
Dengan Kepala Sekolah SMP I SMA Pondok Pesantr4l1l Daaml Qnr'an
Hari I Tanggal
Tempat
Terwawancara
Jabatan
Pewawancara
: 5 November 2008
: Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an
: Handiyono Amman S.T
: Kepala Sekolah SMP Daarul Qur'an
: Syibabuddin
Bagaimana Pelaksanaan Pendidikan di SMP I SMA Daarlll Qur'an.?
Alhamdulillah pelaksanaan pendidikan di sekolah karni berjalan dengan baik,
dimana tabun lalu sudah ada Iulusan untuk level SMP yang 100% Iulus UN, untuk
sekarang pelaksanaan pendidikan kita bagi dua yaitu padi dan sore, dimana untuk pagi
hari berisi materi Diknas terutama materi yang diujikan snat UN, nah untuk siang hari
berisi materi keIslaman dan pendalaman Al-Qur'an.
Bagaimana metodologi pengajaran yang diterapkan lIli SMP I SMA Daaml
Qur'an?
Pada dasamya metodologi pengajaran yang diterapkan di sini sedikit berbeda
dengan sekolah lain pada umunmya, dimana system yang digunakan dengan active
learning sehingga siswa yang akan lebib active dan guru sebagai fasilitator bagi siswa
dalam menggali ilmu lengetabuan. Untuk lebib menunjal1g hal ini maka system ini
digabungkan dengan moving class agar memudahkan siswa didik dalam menuntut ilmu
dimana tiap kelas merupakan subject tertentu dengan segala fasilitas pendukung yang
ada dikelas tersebut.
Kurikulum seperti apa yang IIi Terapkan SMP I SMA Daal'lll Qur'an?
Sekolah kami tetap mengacu pada kurikulum Dikull!l sebagai landasan utama
dengann pengembangan dari kurikulum pondok dan sedikit mengambil kurikulum
Cambridge agar lulusannya nanti jika ingin melanjutkan ke lanr negen (khususnya Eropa
& Amerika) maka akan lebih mudah beradaptasi.
Apa mjuan dan target pendidikan yang hendak dir.aJllai SMP I SMA Daaml
0"..',,,, 1I"I"m m .." .."i"..... kemata" belaiar menl!aia?
seorang ahli (tahfidz) Qur'an yang berprosesi sebagai dokter, engineer atau programming
dll.
Berapa jumlah siswa/siswi SMP I SMA Daarul Qur'an pada saat ini1
Untuk jumlah siswaII SMP sekarang kita sudah mempunyai Siswa/I berjumlah
kurang lebih 119 santri dan untuk siswaII SMA kita banI beJjurnlah 23 orang yang
berasal dari berbagai daerah di Indonesia baik dari Sumatra, Papua, NTB, Jateng, Jatim
dan daerah sekitar pesantren.
Berapa jumlah guru dan latar belakaug pendidikannya yang mengajar di Pon-Pes
Daarul Qur'an
Untuk jumlah guru dan staf kita sekarang beJjumlah kllrang lebih 40 orang yang
dilatarbelakngi pendidikannya dari berbagai Universitas yang ada di Indonesia dan Luar
Negeri ada yang dari UIN Jakarta, UIN Kalijaga, ISm Gontor, Univ. Islamabad
Pakistan, LIPIA dU.
Pewawancara
Syihabuddin
Terwawancara
PANl)UAN WAWANCARA
DCllgall Kctua Program Tahtidz Qur'all POlldo!c 1',csalltrclI Daarul Qur'an
Hari I Tanggal
Tempat
Terwawancara
Jabatan
Pewawancara
: 23 Oktober 2008
: Pondok Pcsantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an
: Ustadz Abdul Aziz
: Ketua Program Tahfidz Qur'an
: Syihabuddin
Apa sllja Imrikulum yang dipakai dalam pcngcmbangan hafalan AI-Qur'an?
Kurikulum yang kita pakai di pcsantren ini khususnya untuk program Tahfidzul
Qur'annya untuk SMP 10 juz mulai dari juz pertama sampai juz 10 dan untuk SMA
mulai dari juz 10 sampai juz 30
Mctodc scpcrti lIpa yang <litcrapkan <lalam Program Tahti<lzul Qnr'an?
mClOdc yang kita tcrapkan <Ii pesantren ini uneuk Tahfidznya scpcrti: Hi t'zhul
Jadid (Setoran atau hafalan baru) yaitu Santri mcnghar.llkan AI-Qur'an (bil ghoib)
dihadapan ustdaz paling banyak 2 Icmbar (kccuali ada keistimewaan pada santri yang
pcringkat hafalannya mumtaz diizinkan maksimal 2 lembar), sctoran hafalan ini
dilaksanakan ba'da shubuh. Muroja'ah Hifzil Jadid (mcngulang setoran hafalan barn)
Santri sebelum menghafal hafalan baru diharuskan mcngulang maksimal lima lembar
hafalan yang telah lalu ditambah hafalan baru. Muroja'ah Juz'iyyah, Muroja'ah Juz demi
juz yang tclah dihafal, sctclah sclesai kembali kc ju:? 11wal lagi begitu seterusnya.
Muroja'ah ini diselenggarakan sebagai metode untuk mencegah kelupaan terhadap
hafalan yang sudah dihafal. Muroja'ah Jam'iyyah Pada hari sabtu setiap bulan sekali
pesantren mengadakan khataman tilawah 30 juz eli masjiel. Khataman ini elimulai ba'ela
shalat Dhuha sampai menjelang shalat maghrib.
Syi abueldin
Terwawancara
Ust! oz. Abdul Aziz
PANDUAN WAWANCARA
Dengan Ketua Program Pesalltren Riyadhoh Pondok Pesantren Daarul Qur'an
Hari 1Tanggal
Tempat
Terwawancara
Jabatan
Pewawancara
: 23 Oktober 2008
: Pondok Pesantren Daarul Qur'an Nasional Plus Tahfidzul Qur'an
: Ustadz Abdul Aziz
: Ketua Program Pesantren Riyadhoh Daarul Qur'an.
: Syihabuddin
Apa saja kurikulum yang dipakai dalam pengembangan Pesantren Riyadhob?
Kurikulum yang dipakai dalam pengembangan pesantren Riyadhoh adalah
Tahsin AI-Qur'an, Merhode cepat menghafal AI-Qur'an, Ke-WH-an m~raih Ridho &
pertolongan Allah dengan :
- Fadilah Dhuha- Fadilah 2/3 malam (Tahajud)- Fadilah sedekah Ilth'amuttho'am
Fadilah La Hau JaDII
Kajian Fiqh:
Sholat, Puasa, dan Zakat- Muamalat- Munakahat
Kajian Tauhid, Hadis Arbain, Riyadhoh dan Dzikir-dzikir
Metode seperti apa yang diterapkan dalam Program Pesantren Riyadhoh?
Metode yang kita terapkan untuk pesantren Riyadhoh adalah metode diskusi,
Tanya jawab dan Testimoni.
Terwawancara
No : Istimewa
Lamp : I (satu) Berkas
Hal : Pengajuan Judul Skripsi
Kepada Yang Terhormat
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Di
Tempat
Assalamu 'alaikum Warahmaill/lahi Wabarokatllh
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Syihabuddin
NIM
SemesterlKelas
: 104011000117
: VIll/C
J
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAl)
Berrnaksud mengajukan judul Skripsi "PELAKSANAAN SISTEMPENDIDIKAN In PO!'lt'DOK PESANTREN DARUL - QUR'AN",sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Program Starata Satu (SI).Berikut ini saya lampirkan:
I. Outline
Bab I, II dan III
3, Darlar Pustaka Sementara
Demikianlah surat pengajuan ini saya bua!, dengan harapan semoga dapat
diterima. Atas periJatiannya saya ucapkan terima kasih,
Wassalamu 'alaikwn Warahmatu/lahi wabarokaluh,
Dosen Seminar Skripsi/ (, /
/, <, /IJ :~il /,/
I . JJ[//Ora. Hj, ZuHnilL Z- /
NIP. 150170330
, I,.,,--}T.:
S]\habuddin
104011000117
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI----------~
DEPARTEMEN AGAMAUIN JAKARTAFITKJI. fro H. Juanda No 95 Cipufal15412 fndonesia
FORM (FR)No. OOKumenTgl. Terbit
No. I'<evisi:
Hal
FITK-FR-AKD-081
1 September 2008
00
1/1
NomorLamp.Hal
: Un.Ol/F.I/Klvl.O 1.3/'40 /2008: Abstraksi/Outline: Bimbingan SkriJlsi
Kepada Yth.
Dr. Abdul Fatal Wibisono, lYIAPembimbing SkripsiFakultas IImu Tarbiyah clan KeguruanU1N Syarif HiclayatullahJakarta.
Assalamu 'alaikum WI", }fIb.
Jakarta, 10 September 2008
Dengan ini c1iharapkan kesediaan Saudara untuk menj'lcli pembimbing IIIJ(materi/teJmis) penulisan shipsi mahasis\va:
Nama
NIM
Jurusan
Semester
: Syihabudclin
: 104011000117
: Pendiclikan Agama Islam
: IX ( Sembilan )
Judul Shipsi : Pelaksaan Sistem Pencliclikan cli Ponclak Pesantr"n Darul Qur'an
Judul tersebut t"Jah clisetnjui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 19 Mei 2008,abstraksi/outline terlampir. Saudara clapat melakukan perubahan reclaksional pada judultersebut. Apabila perubahan substallsial dianggap peril!, lllohon pcmbimbing mcnghubungiJurusan terlcbih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai clalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatcliperpanjang sclama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian clan kelja sarna Sauclara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum WI'. wb.
'embusan:I. Oekan FITK2. Mahasiswa ybs.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGJILRI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKUL'l'AS ILMU TARBIYAH DAN Kl~GURUAN
TcJp. : (62-21) 7443328, 7401925, Pax. (62-21) 7443328
Email: uinjkt@cabi.llct.id=~nnzvtfto19m Z7
anda Nomor 95, Cipula115412, Indonesia
NamarLamp.H a I
: Un.OI/FI/T!. 02.21 \76/2008: Outline/Proposul: Pcnnohonan Izin Pcnclitian
Jakarta, 22 Agllstlls 2008
Kepada Yth:Pandok Pesantren Darlll- QlIr'anTangerang.
DiTempat
Assalalllll 'alaiklllll WI'. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
NIIvI
Syihabllddin
1040 I 1000 I I7
Jurllsan Pcndidikan Agama Islam
Semester IX ( ScmbiIan )
JlIduI Skripsi PclaksHnaan Sistclll Pcndidikan di Pondok PcsanlrcllDanJ! ... QlIr'an.
adnlah bellar l1Jahasis\V<l F~d"llhas 1I11l11 Tarhiyah d;lll Kcgllrtl:ln l liN .lak;lrl:l yang sc(bnglllcnyuSUI1 skripsi, dan ak:lll IllL'llgildakill1 pcnclitiall di illst:lllSi/sckolah .yang Salidarapimpin. Untuk ill! kami Il1n!loll Salldara dap:lI Illl'llgifinkan Ilwlwsiswa [crschulmclaksallakan penel itian dimuksud.
Atas pcrhatiHn dan bantllt:ln Salldara, kami ucapkan tcrima kasih.
Wassalamll'alaikum wr.wb.
Tembllsan:I. Dekan FITK2. Ketlla JlIrusan ybs.
, ,
.,,\ ,
i") ;,:://I .. 'i
. ·;,fJi's. AI' .., ,,:,; '~NIP. 15
s Darwis236356
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
DEPARTEMEN AGAMAUIN JAKARTAFITKJI. f( H. Juanda No 95 Cipulat 15412/ndonesia
FORM (FR)No. [IokumenTgl. TerbitNo. P,evisi:
Hal
FITK-FR-AKD-0821 September 2008001/1
Nemer: Un.01/F.1/KM.01.3/.1w/2008Lamp, : Instrument RisetHal : RISET/WAWANCARA
Kepada Yth.
Pondok Pesantren Daarul Our'anTangerangdjTempat
Assalamu'alai/wm wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Jakarta, 19 September 2008
Nama
NIM
Jurusan
Semester
: Syihabudin
: 104011000117
: Pendidikan Agama Islam
: IX ( Sembilan )
Judul Skripsj : Pelaksanaan Sistem Pendidikan oj Pando:, Pesantren
Darul - Our'an
adalah benar mahasiswa/i Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekelah/madrasah yang Saudara pimpin,
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sam a Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
LAMPIRAN
Sekolah SMP/SMA Daarul Qur'an Nasional
Plus Tahfidzul Qur'an
Suasana Ruang Kelas SMP/SMA Daarul
Qur'an
Lapangal1 Olahraga Pesantren Damul
Gedunga Asrama Santri Yang masih di
Renovasi
Suasmla Ruang Kelas SMP/SMA
Daarul Qur'an
Sekolah SMP/SMA Daarul Qur'an
Workshop Studio Daaru! Qur'an
Suasana a!am Daarul Qur'an
Out Bond Area Daaru! Qur'an
Ruang Workshop Studio Daaru! Qur'an
Out Bond Area Daaru! Qur'an
Out Bond Area Daaru! Qllr'an
Asrama Santri Pon-pes DaalUl Qur'an
Suasana Halaqoh Tahfidz Qur'an setiap
Ba'da Shubuh
Suasana Menjelang Buka Puasa seninKarnis di Area Out Bond Pesantren
Asrarna Santri Putra DaalUl Qur'an
Suasana Kegiatan Olahraga Santri
Sebagian Para Santri Berpose Bersasarna Ustadz. YusufMansur & ParaAstidz & Asatidzah Pesantren.
r------··-···---- _
Recommended