View
98
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
Uji Diagnostik Uji Diagnostik
KasusDr. bingung, dia tidak dapat menentukan
diagnosis keluhan nyeri perut pasien yang ia periksa.
Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik menunjukkan kemungkinan ia menderita apendisitis akut.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar leukosit yang cukup tinggi yang menunjukkan tanda infeksi.
Akan tetapi, hasil pemeriksaan rontgen tidak menunjukkan adanya kelainan di dalam rongga abdomen pasien.
Dia bingung, apakah pasien ini perlu di rujuk ke RS untuk dioperasi !!
PendahuluanAwal: metode diagnostik dari anamnesis dan
pemeriksaan fisikSubyektifBergantung skill & pengetahuan pemeriksaVariasi tinggi
Sering terjadi salah diagnosisBerkembang berbagai pemeriksaan
penunjang :Laboratorium, rontgen, listrik, sonografi, dll
Prosedur Pemeriksaan Mencapai Diagnosis
Bertahap (serial)Pemeriksaan I II III, dst..Pemeriksaan lanjut bergantung sebelumnyaContoh: D/ TBC
PF Tuberkulin (+) Foto Rontgen Toraks Tuberkulin (-) Ulang (-) Sakit lain
Bersamaan (Paralel)Permeriksaan I, II, III berlangsung sekaligusBiasanya pada kasus emergensiContoh : D/ Trauma di dada
PF Foto toraks & servikal, lab darah, EKG sekaligus
Masalah dalam prosedur pemeriksaanBagaimana bila hasilnya tidak saling
mendukung ?Metode apa yang paling dipercaya/ valid ?Apakah metode tersebut diperlukan ?
Berlebihan !! mahal, manfaat (-), merusakKurang !! diagnosis tak tercapai, th/ tidak
adekuat
Untuk menjawabnya perlu uji diagnostik
Uji DiagnostikProsedur penelitian untuk menguji
validitas /keabsahan suatu prosedur/metode diagnosisMana yang lebih valid dalam mendiagnosis TBC ParuFoto rontgen toraks ?Pemeriksaan sputum?Pemeriksaan darah?Pemeriksaan antigen ?
Tujuan Uji DiagnostikMenegakkan Diagnosis
Sensitif Spesifik
Keperluan skrining penyakitD/ tanpa gejala deteksi dini
Memantau perkembangan tatalaksanaMemantau perjalanan penyakitIdentifikasi komplikasiTahu kadar terapi obatTahu prognosisKonfirmasi hasil pemeriksaan
Studi epidemiologi tahu prevalens penyakit
Prinsip Dasar Uji DiagnostikSuatu prosedur diagnostik dapat diuji
bila: Memberi manfaat lebih dibanding uji yang sudah adaNilai diagnostik tidak jauh berbeda dg
uji diagnostik standar baku emas (gold standard)
Memberi kenyamanan (tidak invasif)Lebih mudah/ sederhana/ murahMampu mendeteksi penyakit lebih dini
Baku Emas/ Gold StandardStandar pembuktian penyakitAlat diagnostik terbaik
Sensitivitas & spesifisitas tinggiKadang menjadi penentu kepastian(kadang lebih mahal & rumit)
Selalu:Memberi hasil (+) bila ada penyakitMemberi hasil (-) bila tidak ada penyakit
Seharusnya paling pastiBila tidak ada yang pasti, dipilih metode terbaik
dari yang ada (tgt teknologi)
Contoh Baku EmasApendisitis OperasiTumor/ kanker BiopsiMalaria Film darahInfeksi Biakan media
Uji diagnostik membandingkan prosedur diagnostik yang diuji dengan baku emas
Struktur Uji DiagnostikVariabel prediktor
Hasil prosedur diagnostik yang diuji
Variabel outcomeSakit/tidakDari hasil prosedur baku emas
Skala PengukuranSkala dikotom/nominal/kualitatif
2 nilai: ya/tidak, sakit/tidak, laki/prSkala ordinal/semi-kuatitatif
Positif +, positif ++, dstSkala numerik/ kuantitatif
Kadar gula=100 mg/dl, 99 mg/dl, 0 mg/dl
Struktur Uji DiagnostikData Nominal (tabel 2x2)
Sakit(disease)
Tidak Sakit (normal)
Uji Diagnostik
Positive
True positive(Positif Benar)
a
False positive(Positif Salah)
b
Uji DiagnostikNegative
False negative(Negatif salah)
c
True negative(Negatif Benar)
d
Contoh KasusSeorang dokter bedah ingin melakukan
uji diagnosis untuk membuktikan apakah prosedur tes darah dapat menetukan diagnosis apendisitis. Baku emas dari D/ apendisitis adalah operasi. Hasilnya:
Jumlah pasien 200 yang curiga apendisitis
Hasil tes darah(+) = 95 setelah operasi, benar
apendisitis: 65(-) = 105 setelah operasi, benar
apendisitis: 35
Sakit Tidak Sakit Totals
Test (+)Positif
benar (a)65
Positif salah (b)
.30..a+b = 95
Test (-)Negatif salah (c)
..35.
Negatif benar (d)
..70.c+d = 105
Totals a+c= b+d= a+b+c+d=
a+ca+b+c+d
Prevalens
Tabel 2x2
Analisis Uji DiagnostikSensitivitas
Kamampuan diagnostik untuk mendeteksi penyakit
Sensitivitas= a/(a+c) = .....Spesifisitas
Kemampuan diagnostik untuk menetukan tidak sakit
Spesifisitas=d/(b+d) = .....
Struktur Uji Diagnostik Data ordinal/numerik(Cutoff point)
Data tersebut dijadikan data nominal dg batasan cutoff point
Cutoff point: batas N/AbN, +/-Penentuan:
Standar dari literatur:Kadar normal darah plasma: 100-200 mgKadar normal leukosit: 5000-10000
Ambil mana ?Negosiasi/ tawar menawar tgt kebutuhan
Penetuan Cutoff PointBila mengambil standar terendah
Misal: 5.000 pada leukositSensitivitas ↑, Spesifisitas ↓Risiko: Banyak positif semu
Bila mengambil standar tertinggiMisal 10.000 pada leukositSensitivitas ↓, Spesifisitas ↑Risiko: Banyak negatif semu
Tgt kebutuhan: Menyingkirkan sakit (operasi): tinggi Mendeteksi dini (HT, TBC): rendah
Kasus HipertiroidT4 value Hypo
thyroidEu
thyroid
≤ 5 18 1
> 5 14 92
Totals 32 93
T4 value Hypothyroid
Euthyroid
≤ 9 29 54
> 9 3 39
Totals 32 93
Cutoff point
Sens Spec
5 0.56 0.99
7 0.78 0.81
9 0.91 0.42
Receiver Operator CurvePenentuan cutoff point (titik potong) dengan
gambarBergantung antara sensisitivitas dan
spesifisitasX : sensitivitasY : 1-spesifisitasIdeal: pada titik puncak
Cutoff point
Sens Spec
5 0.56 0.99
7 0.78 0.81
9 0.91 0.42
Cutoff point
SensTP
1-SpecFP
5 0.56 0.01
7 0.78 0.19
9 0.91 0.58
PrevalensProporsi kasus sakit pada suatu populasi
pada suatu/kurun waktu tertentuMempengaruhi sensitivitas dan spesifisitas
Bila kasus jarang (prevalens rendah)Misal: sakit genetikSpesifisitas lebih penting
Bila kasus sering (prevalens tinggi)Misal: infeksi Malaria/ cacinganSensitivitas lebih penting
Nilai Duga (Predictive Value)Untuk aplikasi tidak cukup hanya berdasar
hasil sensitivitas dan spesifisitas.Ada pertanyaan baru:
Bila hasil uji D/ (+): berapa kemungkinan subyek menderita sakit ?
Bila hasil uji D/ (-): berapa kemungkinan subyek tidak sakit ?
Karena: Apa yang terjadi di penelitian kita belum tentu sama dg di populasi umum
Perlu suatu nilai duga (predictive value)
Nilai Duga (Predictive value)
Nilai duga positif (NDP/PV+)Probabilitas seorang menderita sakit bila uji
D/ positifRumus: NDP= a/(a+b)
Nilai duga negatif (NDN/PV-)Probabilitas seorang tidak sakit bila hasil uji
D/ negatifRumus: NDN= d/(c+d)
Rasio Kemungkinan (Likelihood Rasio)
Besarnya kemungkinan subyek yg sakit akan mendapat hasil uji D/ ttt dibagi kemungkinan subyek tidak sakit akan mendapat hasil uji yang sama
RK (+)Perbandingan proporsi subyek sakit memberi hasi uji (+)
dg proporsi subyek sehat memberi hasi uji (+)RK(+) = [a/(a+c)]/[b/(b+d)] = sensitivitas/(1-spesifisitas)
RK (-)Perbandingan proporsi subyek sakit memberi hasil uji (-)
dg proporsi subyek sehat memberi hasil uji (-)RK(-) = [c/(a+c)]/[d/(b+d)] = (1-sensivitas)/spesifisitas
RK (+) kuat bila jauh lebih tinggi dari 1 (bermakna bila >10)RK (-) kuat bila jauh mendekati ‘0’
Langkah-langkah Uji Diagnostik1. Menentukan mengapa perlu uji D/2. Menentukan tujuan uji D/3. Memilih subyek4. Menetapkan baku emas5. Melakukan pengukuran/ambil data6. Melakukan analisis
1. Mengapa perlu uji D/Uji yang ada saat ini:
Kurang valid Cth. rampelit
Valid tapi terlalu mahal Cth. CT. Scan
Valid tapi rumit, sulit, perlu keahlianValid tapi invasif
operasi
2. Menetapkan tujuan penelitian
Untuk penapisan (skrining)Sensitivitas tinggi
Untuk diagnosisSensitivitas & Spesifisitas tinggi
Untuk menyingkirkan penyakit (menetapkan tidak sakit)Spesifisitas tinggi
3. Menetapkan SubyekRelawan (skrining)Penderita penyakit (case finding)Lokasi: tempat kesehatan
Seluruh kriteria terpenuhiSehat – sakit berat (tgt tujuan)
Memenuhi sampel minimal
4. Menetapkan Baku emasMutlakMerupakan prosedur/metode terbaik
Bila tidak ada: ??Respon terapiPengamatan jangka panjang
5. Melakukan pengukuranSesuai standar tertinggi
Bila perlu dilakukan ahlinyaHindari bias
Masked (tersamar)Blinded (butaPemeriksa tidak tahu hasil yang lain
6. Melakukan analisis1. Sensitivitas2. Spesifisitas3. Nilai duga positif4. Nilai duga negatif5. Rasio kemungkinan (Likelihood ratio)
TugasSeorang peneliti ingin menilai kesahihan
prosedur pemeriksaan rampelit untuk men-D/ Demam Berdarah Dengue
Baku emas untuk itu adalah uji Antigen Virus DBD
Didapat:
Terima Kasih
Recommended