View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
UJI RESISTENSI KLON IRR SERI 400 TERHADAP PENYAKIT GUGUR
DAUN Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. PADA TANAMAN
KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DI LABORATORIUM
S K R I P S I
OLEH
DERHANA SIREGAR
DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
UJI RESISTENSI KLON IRR SERI 400 TERHADAP PENYAKIT GUGUR
DAUN (Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei) PADA TANAMAN
KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) DI LABORATORIUM
S K R I P S I
OLEH :
DERHANA SIREGAR 030302040
HPT
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di
Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Judul Skripsi : Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassiicola (Berk & Curt)Wei. pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) di Laboratorium.
Nama : Derhana Siregar NIM : 030302040 Departemen : Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas : Pertanian
Disetujui Oleh:
Komisi Penanggung Jawab
(Ir. Lahmuddin Lubis, MP.) Ketua
(Ir. Syamsinar Yusuf, MS.) (Dra. Sekar Woelan, MP.) Anggota Pembimbing Lapangan
Mengetahui
(Ir. Marheni, MP
.) Ketua Departemen
Tanggal Lulus :
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
ABSTRACT
Derhana Siregar “Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassiicola (Berk & Curt)Wei. pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Laboratorium”, with the conselling Mr. Ir. Lahmuddin Lubis, MP. as leader, Mrs. Ir. Syamsinar Yusuf, MS. as co-author and Mrs. Dra. Sekar Woelan, MP. as conselling of field. The research was conducted in Laboratory Plant Protection Sungei Putih Rubber Research Center since August 2007 to October 2007. The aims of the research was to know level resistance of rubber IRR 400 series clones to fall of leaf C. cassiicola disease. The research used the desigen of Complete Random Divice (CRD) non factorial with 29 treatmens (25 clones treatmen of IRR 400 series and 4 control clones) and 3 multipication. The rubber clones IRR 400 series were used IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424 and RRIM 600, RRIC 100, BPM 1, PB 260, to control clone The result of research showed that 24 clones IRR 400 series and 4 control clones were resistance with variated to C.cassiicola isolate. In the laboratory condition, it showed that IRR 410 (K11) and RRIC 100 (K27) clones, were high resistant. IRR 400 (K1), IRR 406 (K7), IRR 408 (K9), IRR 414 (K15), IRR 416 (K17), IRR 418 (K19), IRR 420 (K21), IRR 422 (K23), IRR 423 (K24), dan PB 260 (K28) clones, were resistant. IRR 401 (K2), IRR 402 (K3), IRR 403 (K4), IRR 404 (K5), IRR 405 (K6), IRR 407 (K8), IRR 409 (K10), IRR 411 (K12), IRR 412 (K13), IRR 413 (K14), IRR 415 (K16), IRR 417 (K18), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 422 (K23), and BPM 1 (K25) clones, were moderate and RRIM 600 (K29) clone, was susceptible.
The level of proof from result of test in laboratory was RRIC 100 (K27), IRR 410 (K11), IRR 414 (K15), IRR 416 (K17), IRR 406 (K7), IRR 422 (K23), IRR 420 (K19), PB 260 (K28), IRR 420 (K21), IRR 408 (K9), IRR 423 (K24), IRR 400 (K1), IRR 413 (K14), IRR 415 (K16), IRR 407 (K8), IRR 402 (K3), IRR 412 (K13), BPM 1 (K26), IRR 409 (K10), IRR 403 (K4), IRR 424 (K25), IRR 411 (K12), IRR 419 (K20), IRR 401 (K2), IRR 417 (K18), IRR 405 (K6), IRR 404 (K5), IRR 421 (K22), RRIM 600 (K29).
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
ABSTRAK
Derhana Siregar “Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassiicola (Berk & Curt)Wei. pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Laboratorium” dengan komisi pembimbing Bapak Ir. Lahmuddin Lubis, MP. selaku ketua, Ibu Ir. Syamsinar Yusuf, MS. Selaku anggota dan Ibu Dra. Sekar Woelan, MP. selaku pembimbing lapangan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Sungei Putih dari bulan Juli sampai September 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat resistensi klon karet IRR seri 400 terhadap penyakit gugur daun C. cassiicola. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 29 perlakuan (25 perlakuan klon IRR seri 400 dan 4 klon pembanding) dan 3 ulangan. Klon IRR seri 400 yang digunakan dalam penelitian adalah IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424 dan klon pembanding yang digunakan adalah RRIM 600, RRIC 100, BPM 1 dan PB 260.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24 klon IRR seri 400 dan klon pembanding yang diuji menunjukkan tingkat resistensi yang bervariasi terhadap isolat C. cassiicola. Hasil pengamatan menunjukkan dalam kondisi laboratorium klon IRR 410 (K11) dan RRIC 100 (K27), termasuk klon ynag resisten. Klon agak resisten yaitu klon IRR 400 (K1), IRR 406 (K7), IRR 408 (K9), IRR 414 (K15), IRR 416 (K17), IRR 418 (K19), IRR 420 (K21), IRR 422 (K23), IRR 423 (K24), dan PB 260 (K28). Klon moderat yaitu IRR 401 (K2), IRR 402 (K3), IRR 403 (K4), IRR 404 (K5), IRR 405 (K6), IRR 407 (K8), IRR 409 (K10), IRR 411 (K12), IRR 412 (K13), IRR 413 (K14), IRR 415 (K16), IRR 417 (K18), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 424 (K25), dan BPM 1 (K26) dan klon yang agak rentan yaitu RRIM 600 (K29).
Tingkatan ketahanan dari hasil pengujian di laboratorium adalah: RRIC 100 (K27), IRR 410 (K11), IRR 414 (K15), IRR 416 (K17), IRR 406 (K7), IRR 422 (K23), IRR 420 (K19), PB 260 (K28), IRR 420 (K21), IRR 408 (K9), IRR 423 (K24), IRR 400 (K1), IRR 413 (K14), IRR 415 (K16), IRR 407 (K8), IRR 402 (K3), IRR 412 (K13), BPM 1 (K26), IRR 409 (K10), IRR 403 (K4), IRR 424 (K25), IRR 411 (K12), IRR 419 (K20), IRR 401 (K2), IRR 417 (K18), IRR 405 (K6), IRR 404 (K5), IRR 421 (K22), RRIM 600 (K29).
ii
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di desa Morang, kecamatan Batang Onang Kabupaten
Tapanuli Selatan pada Tanggal 11 Juni 1984 dari ayah Baginda Pardamean
Siregar dan ibu Dewani. Penulis merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah lulus dari Sekolah Dasar
Negeri 142923 Napasibonca tahun 1997, tahun 2000 lulus dari Madrasah
Tsanawiyah Yayasan Pendidikan Karya Setia Padang Sidempuan, tahun 2003
lulus dari Sekolah Menengah Umum Negeri 4 Padang Sidempuan dan tahun 2003
diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan melalui jalur SPMB.
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT.PP.London
Sumatera Indonesia Tbk. Bagerpang Estate pada bulan Juni 2007 dan
melaksanakan praktek skripsi di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian
Sungei Putih Pusat Penelitian Karet di Kecamatan Galang Kabupaten Deli
Serdang Sumatera Utara mulai bulan Agustus sampai Oktober 2007.
iii
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmad-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah “Uji Resistensi Klon IRR Seri 400
Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassiicola (Berk & Curt) Wei. pada
Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) di Laboratorium”, yang
merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana pada Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada Bapak
Ir. Lahmuddin Lubis, MP. selaku ketua komisi pembimbing, Ibu
Ir. Syamsinar Yusuf, MS. selaku anggota, dan Ibu Dra. Sekar Woelan, MP. selaku
pembimbing lapangan, serta kepada seluruh staf pengajar Departemen Hama dan
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penulis juga mengucapkan termakasih kepada semua pihak yang
membantu sampai selesainya skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan skripsi ini dan semoga bermanfaat
bagi pembaca.
Medan, Maret 2008
Penulis
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Hal ABSTRACT ................................................................................................... ii ABSTRAK ..................................................................................................... iii KATA PENGANTAR .................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix PENDAGULUAN Latar Belakang .................................................................................... 1 Tujuaan Penelitian ............................................................................... 4 Hipotesa Penelitian .............................................................................. 4 Kegunaan Penelitiaan .......................................................................... 4 TINJAUAN PUSTAKA Biologi Penyakit .................................................................................. 5 Daur Hidup Penyakit ........................................................................... 6 Gejala Serangan .................................................................................. 7
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyakit ........................................ 9 Pengendalian Penyakit......................................................................... 11 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Resistensi ...................................... 12 Karakteristik Klon ............................................................................... 13 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 15 Bahan dan Alat .................................................................................... 15 Metode Penelitian ................................................................................ 16 Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 17 Parameter Pengamatan ........................................................................ 20 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Warna koloni dan morfologi jamur C. cassiicola ......................... 22 Intensitas serangan (%) C. cassiicola .......................................... 23 Laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. cassiicola ...................... 28 Pembahasan Warna koloni dan morfologi jamur C. cassiicola ........................ 32 Intensitas serangan (%) C. cassiicola .......................................... 33 Laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. cassiicola ...................... 36 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ......................................................................................... 38
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Saran ................................................................................................... 39 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal 1. Klasifikasi Penilaian Intensitas Serangan (%) C. cassiicola ......................... 21 2. Uji Beda Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola dari 2-9 hsi ............ 24 3. Uji Beda Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola dari 2- aa 9 hsi ........................................................................................................... 29
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
1. Gejala Serangan C. cassiicola ............................................................. 8 2. Kamar Hitung Haemocytometer ......................................................... 19
3.a. Biakan Murni Jamur 7 hsi .................................................................. 22 b. Biakan Murni Jamur 9 hsi .................................................................. 22 c. Biakan Murni Jamur 12 hsi ................................................................ 22 d. Biakan Murni Jamur 14 hsi ................................................................ 22 4.a. Konidia Jamur dengan 3 Septa Perbesaran 400x ................................. 23 b. Konidia Jamur dengan 3 Septa Perbesaran 400x ................................. 23 5. Histogram Intensitas Serangan (%) C. cassiicola ................................ 35 6. Histogram Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola ............ 37
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Hal 1. Data Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 2 hsi…………. ...... 43 2. Data Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 3 hsi....................... 45
3. Data Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 4 hsi .............. ........ 47
4. Data Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 5 hsi....................... 49
5. Data Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 6 hsi .............. ........ 51
6. Data Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 7 hsi.................. ..... 53
7. Data Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 8 hsi .............. ........ 55
8. Data Rataan Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 9 hsi....................... 57
9. Data Rataan Pertumbuhan Bercak (%) C. cassiicola 2 hsi............... ..... 59
10. Data Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola 3 hsi .. 61
11. Data Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola 4 hsi .. 63
12. Data Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola 5 hsi... 65
13. Data Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola 6 hsi .. 67
14. Data Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola 7 hsi .. 69
15. Data Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola 8 hsi... 71
16. Data Rataan Laju Pertumbuhan Bercak (mm/hari) C. cassiicola 9 hsi . 73
17. Gambar Cakram Daun pada 9 hsi ........................................................ 75
18. Gambar Kebun Percobaan Klon Harapan IRR seri 400 Sebagai aTempat Pengambilan Sampel Daun ..................................................... 76
19. Gambar Daun Tanaman Karet IRR seri 400 dan Klon Pembanding ..... 77
20. Contoh Skala Bercak Cakram Daun ..................................................... 78
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
21. Bagan Penelitian di Laboratorium ....................................................... 78
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karet merupakan salah satu komoditas yang secara ekonomis sangat
penting dan secara geokrafis sangat strategis bagi berbagai negara di Asia
Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Asia Selatan, termasuk India
dan Sri Langka serta beberepa negara di Afrika (Darussamin dkk., 1996).
Ekspor karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan
adanya peningkatan dari 1.0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada
tahun 1995 dan 1.9 juta ton pada tahun 2004. Pendapatan devisa dari komoditi ini
pada tahun 2004 mencapai US$ 2.25 milyar, yang merupakan 5% dari pendapatan
devisa non-migas. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih
dari 3.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85%
merupakan perkebunan karet milik rakyat, dan hanya 7% perkebunan besar negara
serta 8% perkebunan besar milik swasta. Produksi karet secara nasional pada
tahun 2005 mencapai angka sekitar 2.2 juta ton. Jumlah ini masih akan bisa
ditingkatkan lagi dengan memberdayakan lahan-lahan pertanian milik petani dan
lahan kosong atau tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan karet
(Anwar, 2006).
Dalam usaha meningkatkan pendapatan petani atau pekebun karet dan
meningkatkan ekspor non-migas pemerintah telah mengembangkan penanaman
karet dengan memperluas areal, peremajaan, dan rehabilitasi. Namun demikian
1
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
penggunaan klon merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi budidaya
tanaman karet, terutama yang mempunyai ketahanannya terhadap penyakit
(Sujatno dkk., 1998).
Klon merupakan bahan tanaman karet yang diperbanyak secara vegetatif
melalui teknik okulasi. Perbaikan terhadap produktivitas dan sifat-sifat agronomis
tanaman karet secara terus menerus dilakukan melalui penemuan klon-klon
unggul baru. Sebelum direkomendasikan, setiap jenis klon harus diuji lebih dulu
melalui beberapa tahap pengujian. Pada setiap tahapan pengujian akan dapat
diketahui karakteristik setiap jenis klon tersebut, baik dari segi potensi hasil,
pertumbuhan, bentuk morfologis, dan ketahanan terhadap penyakit, sampai pada
mutu lateks dan sifat karetnya. Timbulnya perbedaan karakteristik tersebut
disebabkan oleh banyak faktor diantaranya kombinasi yang dilakukan melalui
persilangan, faktor lingkungan, manajemen kebun dan juga dipengaruhi oleh
ketahanan klon terhadap serangan penyakit terutama penyakit daun seperti
Corynespora dan Colletotrichum (Woelan dkk., 1999).
Sejak diusahakannya tanaman karet di Indonesia telah diketahui adanya
beberapa penyakit yang menimbulkan kerugian besar dalam skala luas. Beberapa
penyakit utama yang menyerang tanaman karet adalah penyakit gugur daun yang
disebabkan oleh Corynespora cassiicola, Oidium hevea dan Colletotricum
gloesporioides; penyakit bidang sadap Mouldyrot oleh Ceratocystis fimbriata dan
penyakit akar putih yang disebabkan oleh Rigidoporus lignosus. Penyakit-
penyakit tersebut banyak dijumpai di beberapa wilayah sentra produksi karet di
Indonesia dengan intensitas serangan yang berbeda tergantung pada klon, jenis
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
tanah, sistem pemeliharaan tanaman dan perubahan iklim tahunan
(Pawirosoemardjo dan Setyawan, 1995).
Penyakit tanaman merupakan kendala yang paling dominan dibanding
gangguan lainnya. Disamping dapat menyebabkan terjadinya penurunan produksi,
juga dapat menyebabkan gagalnya suatu program pengembangan tanaman karet.
Dalam tiga dasa warsa terakhir ini, penyakit gugur daun dikenal sebagai faktor
yang dapat menimbulkan kerugian besar dan bahkan berkelanjautan. Bagi
produsen karet dunia penyakit gugur daun Corynespora merupakan penyakit yang
penting bagi pertanaman karet, yang dapat menyebabkan ribuan hektar tanaman
karet dibongkar akibat serangannya. Pada masa mendatang C. cassiicola
merupakan ancaman yang berbahaya karena kemampuannya dalam membentuk
ras cukup tinggi sehingga klon yang awalnya resisten dapat berubah menjadi
rentan (Sujatno dkk., 1998).
C. cassiicola (Berk & Curt) Wei. merupakan salah satu spesies yang
paling penting dari jamur patogenik, yang dapat menyebabkan penyakit gugur
daun Corynespora (PGDC) terutama di negara-negara produksi karet di Asia
Selatan dan Tenggara termasuk Indonesia (Sinulingga dkk., 1996).
Di Indonesia PGDC pertama kali ditemukan pada tahun 1980 di Kebun
Percobaan Sembawa, Propinsi Sumatera Selatan. Saat ini tampaknya PGDC telah
muncul di wilayah Pertanaman Karet di Indonesia dengan intensitas serangan
yang tergantung pada jenis klon, agroekosistem, dan teknik budidaya
(Sinulingga dkk., 1996).
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Penanggulangan penyakit gugur daun Corynespora dapat dilakukan
terutama dengan penggunakan bahan tanaman yang resisten. Hal tersebut sebagai
salah satu komponen dalam penerapan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu
(Suwarto et al., 1996).
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat resistensi klon karet IRR seri 400 terhadap
penyakit gugur daun C. cassiicola di laboratorium.
Hipotesa Penelitian
Diantara klon IRR seri 400 dan klon pembanding mempunyai tingkat
resistensi yang berbeda-beda terhadap penyakit gugur daun C. cassiicola.
Kegunaan Penelitian
• Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana di
Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
• Sebagai bahan kelengkapan informasi bagi pihak yang ingin mengetahui
tingkat resistensi klon IRR seri 400 terhadap penyakit gugur daun
C. cassiicola
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
TINJAUAN PUSTAKA
Biologi Penyakit Menurut Bernett and Hunter (1972), jamur Corynespora cassiicola
mempunyai klasifikasi sebagai berikut:
Divisi : Eumycophyta
Sub-Divisio : Eumycotyna
Klass : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Famili : Deamatiaceae
Genus : Corynespora
Spesies : Corynespora cassiicola (Berk & Curt) Wei.
Konidia terbentuk pada konidiofor tunggal atau majemuk. Berwarna coklat
dan bersepta berukuran 55-300μ x 6-10μ. Bonggol dasar sering terbentuk konidia
tunggal atau dalam bentuk rantai dibentuk pada ujung konidiofor. Kadang-kadang
spora terbentuk dalam bentuk rantai. Ujung hialin sering terbentuk pada pangkal
konidium yang menghubungkan konidiofor dengan konidia lainnya. Konidia
berwarna gelap atau coklat muda, bulat panjang atau silindris, lurus atau bengkok
lancip, multisepta dengan 2-14 septa dan dengan hilum yang jelas. Berbagai
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
variasi dijumpai pada ukuran spora, tergantung pada kondisi lingkungan dan
kultur dengan ukuran panjang berkisar 40-210μ dan lebar 8-18μ. Konidia
terbentuk dalam jumlah banyak pada potongan daun karet, kentang dan wortel
serta pada medium gandum (Rajalakshmy and Kothandaraman, 1996).
Dalam biakan murni bermacam-macam isolat C. cassiicola dari tanaman
karet mempunyai miselium yang beragam morfologinya. Konidium berkecambah
paling baik pada suhu 300 C, pertumbuhan dan sporulasinya tidak peka terhadap
air (Semangun, 2002).
Kultur isolate C. cassiicola yang berasal dari karet diketahui memiliki
morfologi yang berbeda-beda, menghasilkan jumlah konidia yang sangat beragam
berkisar 6 - 644 konidia/cm2, membentuk ukuran dan koloni yang berbeda-beda
(Suwarto et al., 1996).
Isolat C. cassiicola yang ditumbuhkan pada PDA dalam cawan petri,
bentuk morfologi dari koloni yang tumbuh yang berasosiasi dengan
H. brasiliensis sangat beragam. Perbedaan warna koloni atau miselium tidak
berhubungan dengan jenis klon, tetapi bergantung pada umur kultur
(Darmono, 1996).
Isolat yang berasal dari suatu klon dapat menginfeksi atau menimbulkan
kerusakan pada klon lainnya dengan efisiensi infeksi dan tingkat keparahan
penyakit yang ditimbulkan berbeda. GT 1 adalah klon yang merupakan tempat
patogen yang sesuai untuk memproduksi isolat yang tinggi virulensinya terhadap
GT 1 sendiri dan klon lainnya (Situmorang dkk., 2001).
Daur Hidup
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Penyakit ini terutama disebarkan dengan spora (konidium), yang dapat
terangkut oleh angin, karyawan kebun, dan yang lainnya. Karena itu dapat
menginfeksi semua stadia daun. Jamur C. cassiicola ini mempunyai banyak inang,
misalnya pepaya, kedelai, akasia, ubi kayu, suplir, dan masih banyak lagi
(Semangun, 2002).
Suspensi konidia yang disemprotkan ke daun-daun segar akan
menimbulkan bercak dalam waktu 3-4 hari. Pada daun-daun yang agak tua, waktu
inkubasi dapat mencapai 9 hari. Infeksi akan terjadi bila inokulum disemprotkan
pada permukaan daun bagian atas maupun bawah
(Rajalakhmy and Kothandaraman, 1996).
Beberapa saat setelah menginfeksi tananaman, jamur C. cassiicola akan
berkembang dan mengeluarkan toksin yang disebut kasiikolin. Pada tanaman yang
rentan, pengaruh toksin sudah terjadi dalam kurun waktu 24 jam setelah infeksi
(Hadi, 2003).
Gejala Serangan C. cassiicola dapat menyerang tanaman karet di kebun pembibitan, kebun
entres tanaman muda serta tanaman menghasilkan di lapangan
(Situmorang et al., 1996).
Corynespora dapat menyerang stadia daun muda maupun daun tua. Pada
daun muda yang helaian daunnya baru membuka, berwarna merah tembaga atau
hijau muda, apabila terserang Corynespora akan berubah menjadi kuning,
menggulung dan layu. Daun–daun akan terlepas dari tangkainya dan akibatnya
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
tangkai itu sendiri gugur. Pada daun muda, serangan Corynespora tidak
menimbulkan bercak yang nyata, tetapi tampak kuning merata di seluruh
permukaan daun. Sedangkan pada daun tua, serangan Corynespora ditandai
dengan adanya bercak-bercak tidak beraturan berwarna coklat tua atau hitam,
tampak menyirip seperti tulang ikan. Bagian sekitar bercak akan berubah menjadi
jingga sampai ungu dan akhirnya gugur. Serangan pada tangkai dan tulang daun
utama berupa bercak coklat kehitaman dan mengakibatkan gugur daun. Ranting
muda yang terserang akan pecah, kering dan akhirnya mati
(Pawirosoemardjo, 2003).
Infeksi terutama terjadi pada daun muda yang umurnya kurang dari 4
minggu. Jamur juga dapat menginfeksi tunas muda, tangkai daun dan kulit yang
pecah. Tanaman yang rentan dapat menjadi gundul, banyak ranting dan cabang
mati, pertumbuhannya terhambat, sehingga terlambat memasuki masa tanaman
menghasilkan (TM) (Sumarmadji, 2005).
Gambar 1: Gejala serangan C. cassiicola Sumber: Foto langsung.
Bercak daun C .cassiicola
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Daun muda yang berwarna hijau menjadi kuning merata disebabkan oleh
toksin yang dikeluarkan jamur (Pawirosoemardjo dan Budi, 2005).
Hasil penelitian pada dekade terakhir menunjukkan variasi gejala yang
cukup besar terlihat dipengaruhi oleh umur tanaman dan jenis klon
(Jayasinghe and Silva, 1996).
Pengguguran daun tanaman biasanya berlangsung 3-4 bulan setelah terjadi
infeksi patogen. Pengguguran daun tanaman berlangsung lambat dan terus
menerus hingga tajuk tanaman tipis sepanjang tahun. Adakalanya tanaman
membentuk daun-daun yang baru namun dalam waktu 2 - 3 bulan kemudian akan
gugur kembali (Situmorang et al., 1996).
Pada tanaman di kebun pembibitan gugur daun dan pembentukan daun
dapat terjadi berulang-ulang, yang dapat mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan tanaman. Akibatnya jumlah pohon yang dapat diinokulasikan akan
mengalami penurunan (Rajalakshmy and Kothandaraman, 1996).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyakit Faktor yang berpengaruh terhadap penyakit gugur daun Corynespora yaitu
oleh cuaca, tofografi, umur tanaman, kondisi tanaman, jenis klon, dan teknik
budidaya. Pertanaman karet yang terdapat pada daerah beriklim basah biasanya
mengalami serangan Corynespora yang berat. Serangan penyakit yang berat
sering terjadi pada peralihan musim hujan ke musim kemarau. Beberapa
pengamatan menunjukkan bahwa cuaca yang lembab atau mendung, dengan curah
hujan yang tidak terlalu tinggi dan merata sepanjang hari, serta suhu udara sekitar
260-290C merupakan kondisi yang sesuai untuk perkembangan penyakit. Infeksi
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
dapat terjadi pada suhu dengan kisaran 200-350C, dan suhu optimum 250C.
Apabila udara jenuh, infeksi dapat terjadi tanpa adanya air (Semangun, 2002).
Penyakit ini pada umumnya muncul dalam kondisi cuaca agak lembab
yaitu dengan curah hujan rata-rata 12.4 mm/hari, hari hujan 27 hari/bulan dan
kelembaban udara nisbi rata-rata 89 %/hari serta suhu udara rata-rata 270C pada
waktu pembentukan daun muda. Kondisi hujan pada waktu pembentukan daun
muda dengan suhu tinggi mendorong terjadinya epidemi (Sumarmadji, 2005).
Kebun-kebun yang terletak pada ketinggian kurang dari 300 m dari
permukaan laut, biasanya akan menderita serangan Corynespora lebih berat
dibandingkan dengan kebun-kebun yang letaknya lebih tinggi. Kebun yang
lahannya kurang subur atau tanaman tidak dipupuk, umumnya juga mudah
terserang (Pawirosoemardjo, 2003). Tetapi bila terlalau banyak mendapat pupuk
nitrogen, tanaman akan menjadi lebih rentan (Semangun, 2002).
Tanaman yang masih muda, baik di pembibitan, di kebun kayu okulasi
(entres), maupun di lapangan biasanya lebih rentan terhadap penyakit. Tanaman
diatas umur 15 tahun mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap penyakit
gugur daun Corynespora (Semangun, 2002).
Klon-klon yang mempunyai sifat sangat rentan sampai moderat adalah
RRIC 103, KRS 21, RRIM 725, PPN 2058, PPN 2444, RRIM 600 TM 5, PR 303,
dan GT 1. Dimana kerentanan klon sangat berpengaruh terhadap muncul dan
berkembangnya penyakit gugur daun Corynespora (Pawirosoemardjo, 2003).
Banyaknya keturunan yang dihasilkan oleh patogen berpengaruh terhadap
timbulnya epidemi. Patogen yang yang mempunyai keturunan lebih banyak akan
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
menghasilkan epidemi yang lebih cepat dibandingkan dengan patogen yang
mempunyai keturunan dalam jumlah sedikit (Abadi, 2003b).
Semua klon mempunyai peluang terserang atau terinfeksi Corynespora,
tetapi tingkat keparahan penyakit yang timbul pada setiap klon berbeda antara satu
dengan klon lain. Klon karet yang berpeluang besar terserang berat adalah klon
yang tidak membawa gen resistensi dan klon yang membawa satu gen resistensi
(monogenik) yang disebut resistensi vertikal. Sedangkan klon yang membawa
lebih dari satu gen resistensi (poligenik) disebut resistensi horizontal yang
berpeluang kecil mendapat serangan berat (Situmorang dkk., 2001). Namun laju
penyakit dan epideminya tergantung pada tingkat ketahanan dan kondisi
lingkungan (Abadi, 2003b).
Pengendalian Penyakit Upaya yang dapat dilakukan di dalam penanggulangan penyakit gugur
daun Corynespora menurut Pawirosoemardjo (2003), ada beberapa hal yaitu
sebagai berikut:
• Menanam klon yang resisten sesuai dengan anjuran Pusat Penelitian Karet
dan mengganti tanaman yang rentan dengan klon yag resisten terhadap
penyakit gugur daun, antara lain adalah PR 228, PR 225, PR 300, AVROS
2037, BPM 1, BPM 24 dan RRIC 100.
• Memelihara tanaman seoptimal mungkin agar tetap tumbuh normal.
Perlakuan teknis yang meliputi perbaikan saluran drainase, pemupukan,
intensitas dan sistem penyadapan akan sangat berpengaruh terhadap
serangan Corynespora.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
• Pemberantasan dengan menyemprotkan fungisida. Pemberantasan dengan
fungisida pada kebun yang mengalami serangan dapat dianjurkan apabila
dianggap masih memberikan hasil yang menguntungkan
Beberapa tindakan kultur teknik seperti penyiangan gulma, pemupukan,
perbaikan saluran drainase dan penyadapan. Eradikasi inang alternatif bagi
penyakit Corynespora perlu diarahkan khususnya pada perkebunan rakyat yang
membudidayakan tanaman sela. Praktek kultur teknik sebagai komponen
pengendalian diyakini dapat meningkatkan toleransi terhadap penyakit melalui
perbaikan pertumbuhan tanaman (Sinulingga, 1996).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Resistensi Ketahanan dan kerentanan tanaman bersifat relatif, yang tidak mempunyai
batas yang jelas. Jika suatu kultivar tersebut tahan terhadap serangan patogen
tertentu, sedangkan kultivar lainnya dikatakan rentan, ini berarti kultivar yang
pertama mempunyai ketahanan yang lebih tinggi daripada kultivar kedua.
Kerentanan dan ketahanan dapat bervariasi yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan ras patogen (Semangun, 2001).
Variasi kerentanan terhadap patogen diantara varitas tanaman disebabkan
adanya gen katahanan yang berbeda, dan mungkin pula karena adanya jumlah gen
ketahanan yang berbeda dalam varietas tanaman (Abadi, 2003a).
Tingkatan-tingkatan ketahanan dan kerentanan suatu kultivar bukanlah
merupakan suatu hal yang tetap. Ini sangat dipengaruhi oleh keadaan patogen dan
lingkungan. Sebaliknya patogen mempunyai virulensi atau tingkatan patogenitas
yang berbeda, yang berkisar antara relatif tidak merugikan dan yang dapat
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
membunuh tumbuhan atau jaringan tumbuhan dengan cepat. Intensitas suatu
penyakit dipengaruhi oleh virulensi patogen dan derajat kerentanan tumbuhan
inang. Suatu kultivar yang mempunyai ketahanan sedang menunjukkan
kerentanan yang cukup tinggi jika diserang oleh patogen yang virulen, sedangkan
cukup tahan jika diserang oleh patogen yang virulensinya rendah. Derajat
kerentanan yang tampak pada suatu tanaman ditentukan oleh banyak faktor yang
mengadakan interaksi, diantaranya yaitu derajat virulensi patogen, umur tanaman
dan kondisi tanaman, serta keadaan di sekeliling tanaman yang sangat
mempengaruhi tumbuhan inang (Semangun, 2001).
Gejala serangan dapat dilihat dari perubahan bentuk daun, kelayuan,
nekrosis pada tulang daun yang berubah menjadi gejala tulang ikan dan jaringan
yang rusak muncul belakangan, menunjukkan bahwa telah terjadi penyerapan
toksin oleh tangkai daun atau luka kecil pada daun. Dapat dipastikan bahwa toksin
Corynespora merupakan faktor utama yang menentukan virulensinya. Ketahanan
sejumlah klon dapat disebabkan oleh kemampuannya menetralkan toksin sehingga
tidak berpengaruh terhadap membran sel tanaman. Klon yang dulunya dianggap
resisten dapat berubah menjadi rentan setelah terjadi evolusi jamur. Hal ini
khususnya terjadi pada klon yang menunjukkan resistensi total (vertikal), dari
pada resistensi horizontal atau partial (Breton and d’Auzac, 1996).
Hubungan C. cassiicola dengan toksin yang dihasilkan, kerentanan klon
karet dapat digolongkan menjadi : 1) rentan terhadap serangan jamur dan toksin;
2). rentan terhadap serangan jamur tetapi resisten terhadap toksin; 3). resisten
terhadap serangan jamur dan rentan terhadap toksin; 4) resisten terhadap serangan
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
jamur dan toksin. Jamur C. cassiicola membentuk berbagai ras dengan
patogenitas yang cukup bervariasi (Situmorang dkk., 1996).
Karakteristik Klon Klon IRR seri 400 merupakan hasil persilangan tahun 1992, dari hasil
seleksi yang terbaik sebanyak 10 % masuk ke dalam pengujian pendahuluan dan 1
% masuk ke dalam pengujian plot promosi. Dari hasil pengamatan pertumbuhan
dipengujian plot promosi beberapa klon IRR seri 400 menunjukkan
pertumbuhaan lebih baik dibandingkan klon pembanding BPM 24, RRIC 100, PB
217, dan PB 260, kecuali IRR 416 (Woelan, 2007).
Klon PB 260 dan RRIM 600 merupakan klon anjuran komersial penghasil
lateks. Klon PB 260 tergolong tahan terhadap penyakit daun utama (Corynespora,
Colletotrichum, dan Oidium), tetapi kurang tahan terhadap angin. Sedangkan
klon RRIM 600 sangat peka terhadap penyakit daun Corynespora, moderat
terhadap Colletotrichum dan cukup baik terhadap Oidium (Woelan dkk., 1999).
Klon BPM 1 dan RRIC 100 merupakan klon anjuran komersial penghasil
lateks dan kayu. Klon BPM 1 mempunyai ketahanan terhadap penyakit
Corynespora yang cukup baik, sedangkan terhadap Colletotrichum dan Oidium
moderat. Klon RRIC 100 mempunyai ketahanan terhadap beberapa penyakit daun
(Colletotrichum, Corynespora, dan Oidium) cukup baik (Woelan dkk., 1999).
Menurut Pawirosoemardjo (1999), masing-masing klon dapat
dikelompokkan dalam tingkat ketahanan yang berbeda-beda, yang tergantung
pada intensitas serangan yang muncul. Bila intensitas serangan Corynespora
mencapai 0 %-20 % dikategorikan sebgai klon yang resisten, intensitas serangan
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
21%-40% meruapakan klon agak resisten, 41%-60% meruapakan klon moderat,
61%-80% meruapakan klon agak rentan. Sedangakan intensitas serangan yang
lebih besar dari 80 % dikategorikan sebagai klon rentan.
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai
Penelitian Sungei Putih Pusat Penelitian Karet di Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara, pada ketinggian tempat + 54 m di atas permukaan
laut yang dimulai pada bulan Agustus sampai Oktober 2007.
Bahan dan Alat Bahan
• Bahan tanam Bahan tanam yang digunakan antara lain: daun sehat dari klon karet IRR
400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR
408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR
416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR
424, RRIM 600, RRIC 100, BPM 1, PB 260 (Lampiran 19); dan daun yang
terserang C. Cassiicola.
• Bahan inokulasi
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Bahan inokulasi yang digunakan adalah isolat C. cassiicola yang berasal
dari klon GT 1, PDA, dan cakram daun karet.
• Bahan pendukung
Bahan pendukung yang digunakan dalam penelitian adalah akuades steril,
alkohol 96 %, kloroks 0,1 %, kapas, kertas saring, kain muslin, dan kertas label.
Alat
Adapun alat yang digunakan adalah petridish, erlemeyer, tabung reaksi,
gelas ukur, autoclave, mikroskop, mikropipet, haemocytometer, kotak inokulasi,
cover glass, lampu bunsen, pinset, hot plate, jarum inokulasi, preparat, centrifuge,
pelubang gabus, dan alat-alat yang mendukung terlaksananya penelitian.
Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) non faktorial, yang terdiri dari 29 perlakuan (25 perlakuan klon IRR Seri
400 dan 4 perlakuan klon pembanding) dengan 3 ulangan. Perlakuan yang
dilakukan yaitu:
1. IRR 400 (K1) 11. IRR 410 (K11) 21. IRR 420 (K21)
2. IRR 401 (K2) 12. IRR 411 (K12) 22. IRR 421 (K22)
3. IRR 402 (K3) 13. IRR 412 (K13) 23. IRR 422 (K23)
4. IRR 403 (K4) 14. IRR 413 (K14) 24. IRR 423 (K24)
5. IRR 404 (K5) 15. IRR 414 (K15) 25. IRR 424 (K25)
6. IRR 405 (K6) 16. IRR 415 (K16) 26. BPM 1 (K26)*
7. IRR 406 (K7) 17. IRR 416 (K17) 27. RRIC 100 (K27)*
15
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
8. IRR 407 (K8) 18. IRR 417 (K18) 28. PB 260 (K28)*
9. IRR 408 (K9) 19. IRR 418 (K19) 29. RRIM 600 (K29)*
10. IRR 409 (K10) 20. IRR 419 (K20)
Keterangan: * klon pembanding
Jumlah perlakuan (t): 29
(t-1) (r-1) ≥ 15
(29-1) (r-1) ≥ 15
28r ≥ 43
r ≥ 1,5
Jumlah ulangan (r): 3
Metode linier yang digunakan adalah:
Yij = μ + гi + εij
dalam hal ini :
Yij = hasil pengamatan perlakuan ke-I dan ulangan ke-ij
μ = purata umum
гi = penyimpangan hasil dari nilai μ yang disebabkan oleh pengaruh
perlakuan ke-i
εij = pengaruh acak yang masuk dalam percobaan
(Sugandi dan Sugiarto, 1993).
Selanjutnya bila hasil analisis sidik ragam menunjukkan hasil yang nyata,
maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Bangun, 1991).
Pelaksanaan Penelitian Persiapan bahan inokulasi
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Daun yang terserang Corynespora diambil dari lapangan, kemudian
digunting bagian yang sakit dan dibiakkan di atas media PDA. Isolat C. cassiicola
yang diperoleh dibiakkan kembali sampai diperoleh biakan murni. Dari biakan
murni, isolat diperbanyak dalam media PDA, kemudian diinkubasikan dalam
inkubator selama 3x24 jam pada suhu 280C dan RH 89 %. Biakan murni dari
Corynespora ditetesi dengan akuades steril secukupnya, kemudian dikikis dengan
menggunakan jarum ose sehingga konidia yang terdapat pada ujung konidiofor
terlepas dan masuk ke dalam larutan. Campuran larutan ini disaring dengan
menggunakan kain muslin dan disentrifuge untuk mendapatkan suspensi konidia.
Perhitungan Kerapatan Konidia Jamur C. cassiicola
Kerapatan konidia C. cassiicola yang diinginkan dihitung dengan
menggunakan Haemocytometer. Dibersihkan permukaan kamar hitung dengan air
mengalir dan dikeringkan dengan kain yang lembut. Ditempatkan gelas penutup di
atas slide, kemudian dijepit dengan penjepit yang ada disebelah kanan dan kiri.
Diambil sedikit suspensi konidia dengan dropping pipet dan diteteskan sebanyak 2
tetes di tepi gelas penutup. Suspensi akan masuk ke kamar hitung dan mengisi
seluruh ruangan tersebut. Dibiarkan selama 1-2 menit, agar suspensi yang ada di
dalam bilik stabil. Kemudian ditempatkan haemocytometer pada meja mikroskop
dan dihitung jumlah sel yang ada pada kamar hitung (Gambar 2.), dengan rumus:
Kotak A : 4 konidia
Kotak B : 5 konidia
Kotak C : 7 konidia
Kotak D : 4 konidia
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
+ 20 konidia
Jumlah konidia/ml = ∑ ( A+B+C+D) x 2500
maka jumlah konidia = ∑ +++ 500.2)4754( x
= 5 x 104
Maka untuk membuat kerapatan 4 x 104 konidia/ml air digunakan rumus
pengenceran sebagai berikut:
V1.N1 = V2.N2
150 x 5 x104 = V2 x 4.104
V2 = 187.5 ml
Maka penambahan akuades sebagai pengencer untuk menghasilkan kerapatan
konidia 4x104 ml/air:
187.5 – 150 = 37.5 ml air.
A B
C D
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 2. Kamar hitung Hamocytometer Sumber: Diakses dari internet
Inokulasi pada Cakram Daun (Leaf Disc)
Inokulasi penyakit dilakukan dengan menggunakan metode cakram daun
(Chee, 1988). Daun sehat diambil dari lapangan (Lampiran 18) dan disterilkan
dengan kloroks 96 %. Pembuatan cakram daun dilakukan dengan melubangi daun
sehat tersebut dengan alat pelubang gabus (cork borer) sehingga terbentuk cakram
daun dengan diameter 2 cm. Kemudian cakram daun direndam dengan suspensi
Corynespora dengan kerapatan 4.104 konidia/ml selama 1-2 menit dan diletakkan
ke dalam cawan petri yang dilapisi dengan kertas saring yang lembab. Pada setiap
cawan petri diletakkan 10 cakram daun yang disusun secara acak (Lampiran 21).
Parameter Pengamatan Pengamatan morfologi dan warna koloni
Biakan murni sebelum diinokulasikan diamati morfologinya secara visual
dan mikroskopis, dan pengamatan dilakukan 7 hari setelah inokulasi (hsi).
Intensitas serangan pada cakram daun
Cakram daun yang diinokulasikan dengan suspensi Corynespora diamati
mulai hari ke 1 sampai dengan ke 9 setelah inokulasi. Pengamatan dilakukan
terhadap luas bercak secara visual. Nilai skala bercak daun ditetapkan 0-4:
Skala 0 = tidak terdapat bercak pada cakram daun
Skala 1 = terdapat bercak < ¼ bagian dari luas cakram daun
Skala 2 = terdapat bercak < ½ bagian dari luas cakram daun
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Skala 3 = terdapat bercak > 1/2 – ¾ bagian dari luas cakram daun
Skala 4 = terdapat bercak > ¾ bagian dari luas cakram daun
Contoh skala bercak dapat dilihat pada Lampiran 20.
Nilai intensitas serangan dihitung dengan rumus:
%100)(
xZXN
nxvI ∑=
Keterangan:
I = Intensitas serangan
n = Jumlah daun tiap kategori serangan
v = Nilai skala dari setiap kategori serangan
Z = Nilai skala dari kategori yang tertinggi
N = Jumlah cakram daun yang diamati
Nilai intensitas serangan tersebut, kemudian diklasifikasikan seperti yang
telah disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Penilaian Intensitas Serangan Penyakit Gugur Daun C. Cassiicola
NO. Klasifikasi Nilai intensitas serangan
1 2 3 4 5
Resisten Agak resisten Moderat Agak rentan Rentan
0 % – 20 % 21 % – 40 % 41 % - 60 % 61 % - 80 % > 80 %
Laju pertumbuhan bercak (mm/hari)
Menghitung laju pertumbuhan bercak dilakukan dengan cara
membandingkan pertumbuhan bercak pada hari pengamatan dengan pengamatan
hari sebelumnya.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Warna koloni dan morfologi jamur C. cassiicola
Warna koloni yang diperoleh sebelum diinokulasikan pada cakram daun
yaitu berwarna abu-abu sampai coklat kehitam-hitaman. Pada setiap pengamatan
diperoleh perubahan warna dari koloni jamur seperti yang telah disajikan pada
Gambar 3a, 3b, 3c, dan 3d.
Gambar 3a. Biakan murni jamur 7 hsi Gambar 3b. Biakan murni jamur 9 hsi
Koloni jamur C. cassiicola
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Gambar 3c. Biakan jamur murni 12 hsi Gambar 3d. Biakan murni jamur 14 hsi Sumber: Foto langsung Hasil pengamatan morfologi jamur yang diamati secara mikroskopik
diperoleh konidia multisepta yang jumlahnya bervariasi, yaitu antara 3-4 septa
yang dapat dilihat pada Gambar 4a dan 4b.
Gambar 4a. Konidia jamur dengan 3 Gambar 4b. Konidia jamur dengan 4
septa perebesaran 400x septa perebesaran 400x Sumber: Foto langsung Intensitas Serangan (%) C. cassiicola Pengamatan terhadap intensitas serangan C. cassiicola dilakukan sebanyak
8 kali, yang dimulai dari 2 hsi sampai 9 hsi. Data hasil pengamatan dapat dilihat
pada Lampiran 1-8 dan hasil analisis sidik ragam menunjukkan adanya perbedaan
yang sangat nyata. Untuk mengetahui beda nyata diantara klon yang digunakan
dalam pengujian, maka dilanjutkan ke Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2.
4 septa
3 septa 22
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Rata-rata intensitas serangan hasil pengamatan 2 hsi (Tabel 2)
menunjukkan bahwa semua klon pembanding (BPM 1 (K26), RRIC 100 (K27),
PB 260 (K28), dan RRIM 600 (K29)) belum menunjukkan adanya gejala serangan
atau intensitas serangan masih 0 %, dan berbeda nyata terhadap klon IRR 405
(K6), IRR 412 (K13), IRR 421 (K22) tetapi tidak berbeda nyata terhadap klon
lainnya. Intensitas serangan tertinggi ditemukan pada klon IRR 421 (K22) sebesar
23.33%.
Rata-rata intensitas serangan hasil pengamatan 3 hsi (Tabel 2)
menunjukkan bahwa semua klon pembanding masih dalam keadaan resisten,
dimana klon RRIM 600 (K29) berbeda nyata dengan klon IRR 400 (K1), IRR 401
(K2), IRR 405 (K6), IRR 412 (K13), IRR 417 (K18), IRR 419 (K20), IRR 421
(K22), tetapi tidak berbeda nyata dengan klon yang lain. Sedangkan klon RRIC
100 (K27) berbeda nyata dengan klon IRR 400 (K1), IRR 401 (K2), IRR 402
(K3), IRR 405 (K6), IRR 407 (K8), IRR 409 (K10), IRR 411 (K12), IRR 412
(K13), IRR 417 (K18), IRR 418 (K19), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), tetapi
tidak berbeda nyata dengan klon lain. Intensitas serangan tertinggi terdapat pada
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
klon IRR 421 (K22) dan IRR 401 (K2) sebesar 24.17%, sedangkan yang terendah
pada klon IRR 410 (K11), IRR 414 (K15), IRR 415 (K16), IRR 416 (K17), IRR
420 (K21), IRR 422 (K23), IRR 423 (K24) dan RRIC 100 (K27) sebesar 0 %.
Rata-rata intensitas serangan hasil pengamatan 4 hsi (Tabel 2)
menunjukkan bahwa klon BPM 1 (K26) tidak berbeda nyata dengan klon IRR 406
(K7), IRR 410 (K11), IRR 413 (K14), IRR 414 (K15), IRR 415 (K16), IRR 416
(K17), IRR 420 (K21), IRR 422 (K23), IRR 423 (K24), RRIC 100 (K27), dan PB
260 (K28) tetapi berebeda nyata dengan klon lainnya. Klon RRIM 600 (K29)
tidak berbeda nyata dengan klon IRR 424 (K25), IRR 421 (K22), IRR 419 (K20),
IRR 418 (K19), IRR 417 (K18), IRR 412 (K13), IRR 411 (K12), IRR 409 (K10),
IRR 407 (K8), IRR 405 (K6), IRR 404 (K5), IRR 403 (K4), IRR 402 (K3), IRR
401 (K2), IRR 400 (K1) tetapi berbeda nyata dengan klon lainnya. Intensitas
serangan tertinggi terdapat pada klon IRR 419 (K20) sebesar 29.17 % dan yang
terendah pada klon IRR 410 (K11), IRR 414 (K15), IRR 423 (K24), dan RRIC
100 (K27) sebesar 0 %.
Rata-rata intensitas serangan hasil pengamatan 5 hsi (Tabel 2)
menunjukkan bahwa klon BPM 1 (K26) berbeda nyata dengan klon IRR 401
(K2), IRR 404 (K5), IRR 405 (K6), IRR 410 (K11), IRR 414 (K15), IRR 417
(K18), IRR 421(K22), RRIC 100 (K27), PB 260 (K28), dan RRIM 600 (K29)
tetapi tidak berbeda nyata dengan klon lainnya. Klon RRIC 100 (K27) tidak
berbeda nyata dengan klon IRR 410 (K11) tetapi berbeda nyata dengan klon
lainnya. Dimana intensitas serangan tertinggi terdapat pada klon RRIM 600 (K29)
sebesar 66.67 % dan yang terendah terdapat pada klon RRIC 100 (K27) sebesar
0.83 %.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Rata-rata intensitas serangan hasil pengamatan 6 hsi (Tabel 2)
menunjukkan bahwa klon BPM 1 (K26) tidak berbeda nyata dengan klon IRR 401
(K2), IRR 402 (K3), IRR 403 (K4), IRR 405 (K6), IRR 409 (K10), IRR 411
(K12), IRR 415 (K16), IRR 417 (K18), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), dan IRR
424 (K25) tetapi berbeda nyata dengan klon lainnya. Klon RRIM 600 (K29) tidak
berbeda nyata dengan klon IRR 404 (K5), tetapi berbeda nyata dengan klon
lainnya. Klon RRIC 100 (K27) tidak berbeda nyata dengan klon IRR 410 (K11)
tetapi berbeda nyata dengan klon lainnya. Intensitas serangan tertinggi terdapat
pada klon RRIM 600 (K29) sebesar 94.17 % dan terendah pada klon RRIC 100
(K27) sebesar 4.17 %.
Rata-rata intensitas serangan hasil pengamatan 7 hsi (Tabel 2)
menunjukkan bahwa klon RRIM 600 (K29) tidak berbeda nyata dengan klon IRR
401 (K2), IRR 403 (K4), IRR 404 (K5), IRR 405 (K6), IRR 409 (K10), IRR 411
(K12), IRR 417 (K18), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 424 (K25), dan BPM
1 (K26) tetapi berbeda nyata dengan klon lainnya. Klon RRIC 100 (K27) tidak
berbeda nyata dengan IRR 406 (K7), IRR 410 (K11), IRR 414 (K15) tetapi
berbeda nyata dengan klon lainnya. Intensitas serangan yang tertinggi terdapat
pada klon RRIM 600 (K29) sebesar 100 % dan yang terendah terdapat pada klon
RRIC 100 (K27) sebesar 15.83 %.
Rata-rata intensitas serangan hasil pengamatan 8 hsi (Tabel 2)
menunjukkan bahwa klon RRIM 600 (K29) tidak berbeda nyata dengan klon IRR
401 (K2), IRR 402 (K3), IRR 403 (K4), IRR 404 (K5), IRR 405 (K6), IRR 407
(K8), IRR 409 (K10), IRR 411 (K12), IRR 412 (K13), IRR 413 (K14), IRR 415
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
(K16), IRR 417 (K18), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 423 (K24), IRR 424
(K25), dan BPM 1 (K26) tetapi berbeda nyata dengan klon lainnya. Klon RRIC
100 (K27) tidak berbeda nyata dengan klon IRR 410 (K11) tetapi berbeda nyata
dengan klon lainnya. Klon PB 260 (K28) tidak berbeda nyata dengan klon IRR
408 (K9), IRR 416 (K17), IRR 418 (K19), dan IRR 422 (K23) tetapi berbeda
nyata dengan klon yang lain. Intensitas serangan yang tertinggi terdapat pada klon
RRIM 600 (K29), IRR 411 (K12), IRR 404 (K5), IRR 417 (K18), RRIM 600
(K26), dan BPM 1 (K26) sebesar 100 % dan yang terendah terdapat pada klon
RRIC 100 (K27) sebesar 20.83 %.
Rata-rata intensitas serangan hasil pengamatan 9 hsi (Tabel 2)
menunjukkan bahwa klon RRIM 600 (K29) tidak berbeda nyata dengan klon IRR
400 (K1), IRR 401 (K2), IRR 402 (K3), IRR 403 (K4), IRR 404 (K5), IRR 405
(K6), IRR 407 (K8), IRR 408 (K9), IRR 409 (K10), IRR 411 (K12), IRR 412
(K13), IRR 413 (K14), IRR 415 (K16), IRR 417 (K18), IRR 419 (K20), IRR 420
(K21), IRR 421 (K22), IRR 423 (K24), IRR 424 (K25), dan BPM 1 (K26) tetapi
berbeda nyata dengan klon lainnya. Klon RRIC 100 (K27) dan IRR 410 (K11)
berbeda nyata dengan klon lainnya. Intensitas serangan yang tertinggi terdapat
pada klon IRR 401 (K2), IRR 403 (K4), IRR 405 (K6), IRR 407 (K8), IRR 409
(K10), IRR 412 (K13), IRR 415 (K16), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 423
(K24), IRR 424 (K25), IRR 411 (K12), IRR 404 (K5), IRR 417 (K18), BPM 1
(K26), dan RRIM 600 (K29) sebesar 100 % dan terendah pada klon RRIC 100
(K27) sebesar 25 %. Gambar hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 17.
Laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. Cassiicola
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Pengamatan terhadap laju pertumbuhan bercak C. cassiicola dilakukan
dengan membandingkan pertumbuhan bercak pada saat hari pengamatan terhadap
pengamatan hari sebelumnya. Data hasil pengamatan dapat dilihat pada Lampiran
9-16 dan hasil analisis sidik ragam menunjukkan perbedaan yang sangat nyata.
Selanjutnya untuk mengetahui beda nyata di antara klon yang digunakan dalam
pengujian, maka dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan hasilnya dapat
dilihat pada Tabel 3.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Rata-rata laju pertumbuhan bercak (mm/hari) hasil pengamatan 2 hsi
(Tabel 3) menunjukkan bawa semua klon pembanding belum menunjukkan
adanya bercak pada cakram daun. Sedangakan laju bercak yang paling cepat
terdapat pada klon IRR 421 (K22) sebesar 0.23 mm/hari.
Rata-rata hasil pengamatan 3 hsi (Tabel 3) menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan bercak (mm/hari) semua klon pembanding berbeda nyata dengan
klon IRR 401 (K2) dan IRR 419 (K20), tetapi tidak berbeda nyata dengan klon
lainnya. Laju pertumbuhan bercak yang paling cepat terjadi pada IRR 419 (K20)
sebesar 0.44 mm/hari.
Rata-rata hasil pengamatan 4 hsi (Tabel 3) menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan bercak (mm/hari) klon BPM 1 (K26), PB 260 (K28) dan RRIM 600
(K29) berbeda nyata dengan klon IRR 419 (K20) tetapi tidak berbeda nyata
dengan klon lainnya. Klon RRIC 100 (K27) berbeda nyata dengan klon IRR 405
(K6) dan 419 (K20). Laju pertumbuhan yang paling cepat terjadi pada klon IRR
419 (K20) sebesar 1.19 mm/hari.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Rata-rata hasil pengamatan 5 hsi (Tabel 3) menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan bercak (mm/hari) klon RRIM 600 (K29) tidak berbeda nyata dengan
IRR 404 (K5) tetapi berbeda nyata dengan klon lainnya. Klon RRIC 100 (K27)
tidak berbeda nyata dengan klon IRR 406 (K7), IRR 410 (K11), IRR 414 (K15),
IRR 416 (K17), IRR 418 (K19), IRR 420 (K21), IRR 422 (K23), dan PB 260
(K28) tetapi berbeda nyata dengan klon lainnya. Laju pertumbuhan bercak yang
paling cepat terdapat pada klon RRIM 600 (K29) sebesar 9.58 mm/hari dan klon
yang belum menunjukkan adanya bercak yaitu pada klon RRIC 100 (K27).
Rata-rata hasil pengamatan 6 hsi (Tabel 3) menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan bercak (mm/hari) klon BPM 1 berbeda nyata dengan klon IRR 400
(K1), IRR 406 (K7), IRR 410 (K11), IRR 411 (K12), IRR 412 (K13), IRR 418
(K19), IRR 420 (K21), IRR 422 (K3), RRIC 100 (K27) dan PB 260 (K28) tetapi
tidak berbeda nyata dengan klon lainnya. Laju pertumbuhan bercak yang paling
cepat terdapat pada IRR 411 (K12) sebesar 6.23 mm dan yang paling lambat
terdapat pada RRIC 100 (K27) sebesar 0.07 mm/hari.
Rata-rata hasil pengamatan 7 hsi (Tabel 3) menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan bercak (mm/hari) klon PB 260 (K28) berbeda nyata dengan klon
IRR 403 (K4), IRR 409 (K10), IRR 411 (K12), IRR 415 (K16), IRR 424 (K25),
dan BPM 1 (K26) tetapi tidak berbeda nyata dengan klon lainnya. Laju
pertumbuhan bercak yang paling cepat terajadi pada klon BPM 1 (K26) sebesar
10.97 mm/hari dan yang paling lambat sebesar 1.05 mm/hari pada klon RRIC 100
(K27).
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Rata-rata hasil pengamatan 8 hsi (Tabel 3) menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan bercak (mm/hari) klon RRIM 600 tidak berbeda nyata dengan klon
IRR 403 (K4), IRR 404 (K5), IRR 410 (K11), IRR 411 (K12), IRR 416 (K17),
IRR 417 (K18), IRR 420 (K21), IRR 421 (K22), BPM 1 (K26) dan RRIC 100
(K27) tetapi berbeda nyata dengan klon lainnya. Laju pertumbuhan bercak yang
paling cepat terdapat pada klon IRR 412 (K13) sebesar 8.22 mm/hari dan yang
tidak mengalami pertumbuhan bercak yaitu pada klon RRIM 600 (K29).
Rata-rata hasil pengamatan 8 hsi (Tabel 3) menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan bercak (mm/hari) klon PB 260 (K28) tidak berbeda nyata dengan
klon IRR 400 (K1), IRR 406 (K7), IRR 410 (K11), IRR 414 (K15), IRR 416
(K17), IRR 418 (K19), IRR 420 (K21), IRR 422 (K23), dan IRR 423 (K24) tetapi
berbeda nyata dengan klon lainnya. Laju pertumbuhan bercak yang paling cepat
terdapat pada klon PB 260 (K28) sebesar 5.33 mm/hari.
Pembahasan Warna koloni dan morfologi jamur C. cassiicola
Isolat yang dipakai berasal dari klon GT 1 karena klon ini merupakan klon
yang sesuai sebagai tempat tumbuh jamur Corynespora. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Situmorang dkk. (2001), bahwa klon GT 1 merupakan tempat patogen
yang sesuai untuk memproduksi isolat yang tinggi virulensinya terhadap GT 1
sendiri dan klon lainnya.
Perubahan warna dari koloni pada setiap pengamatan yaitu dari 7-14 hsi
dipengaruhi oleh umur biakan, hal ini sesuai dengan hasil penelitian Darmono
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
(1996), bahwa perbedaan warna koloni atau miselium tidak berhubungan dengan
jenis klon, tetapi bergantung pada umur kultur.
Jumlah septa yang diperoleh yaitu 3 sampai 4 dengan bentuk yang
berbeda. Keragaman jumlah septa ini juga dikemukakan oleh Rajalakshmy and
Kothandaraman (1996), bahwa C. cassiicola dapat menghasilkan konidia
multisepta antara 2-14 septa.
Jumlah septa yang diperoleh sangat berpengaruh terhadap munculnya
penyakit, karena dari setiap septa dapat menghasilkan individu baru. Semakin
banyak jumlah septa, maka individu baru yang dihasilkan makin banyak juga.
Begitu juga dengan jumlah individu baru atau keturunan yang banyak, akan
mempengaruhi penyakit. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan
oleh Abadi (2003a), bahwa banyaknya keturunan yang dihasilkan oleh patogen
berpengaruh terhadap timbulnya epidemi atau penyakit. Patogen yang yang
mempunyai keturunan lebih banyak akan menghasilkan epidemi yang lebih cepat
dibandingkan dengan patogen yang mempunyai keturunan dalam jumlah sedikit.
Intensitas serangan (%) C. cassiicola
Rata-rata hasil pengamatan dari 2 hsi samapai 9 hsi menunjukkan bahwa
intensitas serangan terus meningkat. Dimana rata-rata intensitas yang paling tinggi
terdapat pada pengamatan 9 hsi yaitu mencapai 89.57%.
Dari uraian hasil tersebut di atas, memberikan indikasi bahwa semua klon
dapat diserang oleh patogen C. cassiicola tetapi dalam intensitas yang berbeda-
beda. Hal ini sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Situmorang dkk.
(2001), bahwa semua klon karet mempunyai peluang terserang atau terinfeksi
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Corynespora, tetapi tingkat keparahan penyakit yang timbul pada setiap klon
berbeda.
Klon pembanding (BPM 1 (K26), RRIC 100 (K27), PB 260 (K28), dan
RRIM 600 (K29)) ada yang mengalami perubahan sifat ketahanan, yaitu klon
BPM 1 (K26) yang dulunya resisten menurut Woelan dkk. (1999), tetapi disini
klon tersebut termasuk dalam klon yang moderat. Dari hasil tersebut dapat
dikatakan bahwa katahanan dan kerentanan dapat berubah. Ini diperjelas oleh
Semangun (2001), yang menyatakan bahwa tingkatan ketahanan dan kerentanan
suatu kultivar bukanlah merupakan suatu hal yang tetap, hal ini sangat
dipengaruhi oleh keadaan patogen dan lingkungan.
Hasil percobaan di laboratorium menurut Pawirosoemardjo (1999),
mengelompokkan klon yang resisten dengan intensitas serangan 0%-20% yaitu
klon IRR 410 (K11) dan RRIC 100 (K27). Klon agak resisten dengan intensitas
serangan 21%-40% yaitu klon IRR 400 (K1), IRR 406 (K7), IRR 408 (K9), IRR
414 (K15), IRR 416 (K17), IRR 418 (K19), IRR 420 (K21), IRR 422 (K23), IRR
423 (K24), dan PB 260 (K28). Klon moderat dengan intensitas serangan 41%-
60% yaitu IRR 401 (K2), IRR 402 (K3), IRR 403 (K4), IRR 404 (K5), IRR 405
(K6), IRR 407 (K8), IRR 409 (K10), IRR 411 (K12), IRR 412 (K13), IRR 413
(K14), IRR 415 (K16), IRR 417 (K18), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 424
(K25), dan BPM 1 (K26) dan klon yang agak rentan dengan intesitas serangan
61%-80% yaitu RRIM 600 (K29).
Intensitas serangan (%) C. cassiicola selama pengamatan 2-9 hsi dalam
bentuk histogram untuk setiap klonnya dapat dilihat pada Gambar 4. Pada Gambar
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Histogram dapat dilihat bahwa semua klon mendapat serangan Corynespora
dalam intensitas yang berebda-beda. Rata-rata intensitas serangan yang paling
tinggi terdapat pada pengamatan 9 hsi yaitu klon IRR 401 (K2), IRR 403 (K4),
IRR 405 (K6), IRR 407 (K8), IRR 409 (K10), IRR 412 (K13), IRR 415 (K16),
IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 423 (K24), IRR 424 (K25), IRR 411 (K12),
IRR 404 (K5), IRR 417 (K18), BPM 1 (K26), dan RRIM 600 (K29) mencapai
100 %. Sedangkan rata-rata intensitas serangan yang terendah terdapat pada
pengamatan 2 hsi, dimana klon IRR 401 (K2), IRR 402 (K3), IRR 406 (K7), IRR
410 (K11), IRR 414 (K15), IRR 415 (K16), IRR 416 (K17), IRR 420 (K21), IRR
422 (K23), IRR 423 (K24), BPM 1 (K26), RRIC 100 (K27), PB 260 (K28, dan
RRIM 600 (K29) belum menunjukkan adanya gejala serangan Corynespora.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. Cassiicola
Rata-rata laju pertumbuhan bercak pengamatan 2-9 hsi yang paling besar
terdapat pada pengamatan 7 hsi yaitu sebesar 5.34 mm/hari dan yang paling
rendah pada pengamatan 2 hsi sebesar 0.03 mm/hari. Perbedaan laju
pertumbuahan bercak yang muncul dari masing-masing klon bisa dipengaruhi
oleh adanya perebedaan ketahanan yang ada pada setiap klon. Salah satu yang
mempengaruhi perbedaan tingkat ketahanan yaitu adanya perbedaan gen yang
terkandung pada masing-masing klon. Hal ini sesuai dengan pernyataan Abadi
(2003a), bahwa variasi kerentanan terhadap patogen diantara varietas tanaman
disebabkan oleh adanya gen ketahanan yang berbeda, dan mungkin pula karena
adanya jumlah gen ketahanan yang berbeda dalam setiap varietas tanaman.
Perbedaan gen ini terjadi karena setiap klon mempunyai induk yang berbeda, yang
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
merupakan hasil persilangan tahun 1992, sehingga menghasilkan ketahanan yang
berbeda.
Laju pertumbuhan bercak (mm/hari) C. cassiicola selama pengamatan 2-9
hsi dalam bentuk histogram untuk setiap klonnya dapat dilihat pada Gambar 6.
Pada Gambar Histogram dapat dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan bercak paling
cepat terdapat pada pengamatan 7 hsi dan yang paling lambat terdapat pada
pengamatan 2 hsi. perebedaan kecepatan pertumbuhan bercak disebabkan oleh
ketahanan yang terkandung pada masing-masing klon berbeda. Hal ini sesuai
dengan penjelasan yang dikemukakan oleh Abadi (2003b), bahwa laju penyakit
dan epideminya tergantung pada tingkat ketahanan dan kondisi lingkungannya.
Sedangkan pada penelitian ini kondisi lingkungan tidak mempengaruhi kecepatan
tumbuh bercak karena kondisi lingkungannya homogen.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Perubahan warna koloni yang terjadi pada biakan C. cassiicola dari abu-
abu sampai coklat kehitam-hitaman dipengaruhi oleh umur biakan.
2. Berdasarkan morfologi jamur C. cassiicola yang diperoleh dapat
membentuk konidia yang multisepta antara 3-4.
3. Rata-rata intensitas serangan C. cassiicola yang paling tinggi terjadi pada
9 hsi di laboratorium, yaitu pada klon IRR 401 (K2), IRR 403 (K4), IRR
405 (K6), IRR 407 (K8), IRR 409 (K10), IRR 412 (K13), IRR 415 (K16),
IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 423 (K24), IRR 424 (K25), IRR 411
(K12), IRR 404 (K5), IRR 417 (K18), BPM 1 (K26) dan RRIM 600 (K29)
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
sebesar 100 % dan yang terendah terdapat pada klon RRIC 100 (K27)
sebesar 25 %.
4. Rata-rata laju pertumbuhan bercak (mm/hari) di laboratorium yang paling
cepat terjadi pada 7 hsi, yaitu pada klon BPM 1 (K26) sebesar 10.97
mm/hari dan terendah terdapat pada klon RRIM 600 (K29) sebesar 1.05
mm/hari.
5. Hasil percobaan di laboratorium mengelompokkan klon yang resisten
yaitu IRR 410 (K11) dan RRIC 100 (K27). Klon Agak resisten yaitu klon
IRR 400 (K1), IRR 406 (K7), IRR 408 (K9), IRR 414 (K15), IRR 416
(K17), IRR 418 (K19), IRR 420 (K21), IRR 422 (K23), IRR 423 (K24),
dan PB 260 (K28). Klon moderat yaitu IRR 401 (K2), IRR 402 (K3), IRR
403 (K4), IRR 404 (K5), IRR 405 (K6), IRR 407 (K8), IRR 409 (K10),
IRR 411 (K12), IRR 412 (K13), IRR 413 (K14), IRR 415 (K16), IRR 417
(K18), IRR 419 (K20), IRR 421 (K22), IRR 424 (K25), dan BPM 1 (K26).
Sedangkan klon yang agak rentan yaitu RRIM 600 (K29).
Saran
Disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan dari klon IRR seri 400 di
lapangan untuk dapat mengetahui tingkatan resistensinya terhadap penyakit gugur
daun C. cassiicola.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, A.L., 2003b. Ilmu Penyakit Tumbuhan II, Bayumedia, Malang, hal. 79. Abadi, A.L., 2003b. Ilmu Penyakit Tumbuhan III, Bayumedia, Malang, hal. 5-6 Anwar, C., 2006. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet1, Pusat Penelitian
Karet Medan. Disampaikan pada Pelatihan Tekno Ekonomi Agribisnis Karet, Tanggal 18 Mei di Jakarta oleh PT. FABA Indonesia Konsultan, hal. 1.
Bangun, M.K., 1991. Rancangan Percobaan, Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, hal. 24. Bernett, H.L. and B.S. Hunter, 1972. Ilustrated General of Imperpec Fungi,
Burger Publishing Minneapolis Minesota, Third Edition, p. 116-117 . Breton, F. and J.d'Auzac, 1996. Recent Researches on
Corynespora cassiicola/hevea Brasiliensis Interaction. Proceeding of Workshop on Corynespora Leaf Fall of Hevea Rubber in Medan, Pusat Penelitian Karet, Desember 16-17, , hal. 75.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Chee, K.H., 1988. Studies on Sporulation, Pathogenicity and Epidemiology of Corynespora cassiicola on Rubber, Journal New York, p. 378.
Darmono, T.W., 1996. Keragaman di Antara Isolat Corynespora cassiicola yang
Berasosiasi dengan H. brasiliensis di Indonesia, dalam Prosiding Lokakarya Penyakit Gugur Daun Corynespora pada Tanaman Karet, Pusat Penelitian Karet. Medan, 16-17 Desember, hal. 79.
Darussamin,A., S.Pawirosoemardjo, Basuki, R.Azwar dan Sadaruddin, 1996.
Rumusan Lokakarya Penyakit Gugur Daun Corynespora pada Tanaman Karet, Indonesian Rubber Rsearch Institute, Pusat Penelitian Karet, Medan 16-17 Desember, hal. ix-xiv.
Hadi, H., 2003. Analisis Genetik Sifat Ketahanan Tanaman Karet Terhadap
Penyakit Gugur Daun Corynespora, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor, hal. 1-3.
Jayasinghe, C.K. and W.P.K. Silva., 1996. Current of Corynespora Leaf Fall in
Sri Lanka, Rubber Research Institute of Sri Lanka, Proceeding of Workshop on Corynespora Leaf Fall Diease of Hevea Rubber in Medan, Pusat Penelitian Karet, December 16-17, p. 15-19.
Pawirosoemardjo, S., dan A. Setyawan, 1995. Sebaran Penyakit Utama Tanaman
Karet di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan Tanaman Karet 1995, Pusat Penelitian Karet Assosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia. Medan, 29-30 November. hal. 219-236.
Pawirosoemardjo, S., 1999. Laporan Hasil Penelitian Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Gugur Daun Corynespora dan Colletotrichum Secara Terpadu. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bagian Proyek Penelitian Karet Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, hal. 5.
Pawirosoemardjo, S., 2003. Pengendalian Penyakit Karet, Materi pada Workshop
Pengendalian KAS dan Penyakit Penting Tanaman Karet, Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, hal.12-13.
Pawirosoemardjo, S. dan Budi,S. 2005. Pengendalian Penyakit-Penyakit Tanaman
Karet, Balai Penelitian Sungei Putih, Pusat Penelitian Karet, hal.10-13. Rajalakshmy, V.K. and R. Kothandaraman, 1996. Current Status of Corynespora
Leaf Fall in India the Occurrence and Management, Rubber Research Institute of India, Proceeding of Workshop on Corynespora Leaf Fall Diease of Hevea Rubber in Medan, Pusat Penelitian Karet, December 16-17, p. 37-43.
Semangun, 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan, UGM-Press, Yogyakarta,
hal.183.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Semangun, H., 2002. Penyakit-penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia, UGM-Press, Yogyakarta, hal. 91-97.
Sinulingga, W., Suwanto and H. Soepena, 1996. Perkembangan Penyakit Gugur
Daun Corynespora di Indonesia. Prosiding Lokakarya Penyakit Gugur Daun Corynespora pada Tanaman Karet, Pusat Penelitian Karet. Medan, 16-17 Desember, hal. 29-35.
Situmorang, A., A.Budiman, S. Pawirosoemardjo and M. Lasminingsih, 1996.
Epidemic of Corynespora Leaf Fall Disease and its Preventive Methods on Hevea Rubber, Proceeding of Workshop on Corynespora Leaf Fall of Hevea Rubber in Medan, Pusat Penelitian Karet, Desember 16-17, p. 111-125.
Situmorang, A., M.S. Sinaga, H. Suryaningthyas dan M. Lasminingsih, 2001.
Perkembangan Penyakit Gugur Daun Corynespora, Genetika Resistensi Klon Karet Anjuran dan Pencegahan Timbulnya Ledakan Serangan. Dalam Prosiding Lokakarya Nasional Pemuliaan Karet 2001, Palembang, 5-6 Nopember, Pusat Penelitian Karet, hal. 222-223.
Sugandi, E., dan Sugiarto, 1993. Rancangan Percobaan , Andi Offset, Yogyakarta,
hal.34. Sujatno, Syafiuddin, dan S. Pawirosoemardjo, 1998. Resistensi Klon Harapan
Tehadap Penyakit Utama Tanaman Karet. Prosiding Lokakarya Nasional Pemulian Karet 1998 dan Diskusi Nasional Prospek Karet Alam Abad 21, Pusat Penelitian Karet, Asosiasi Penelitian Karet Indonesia. Pusat Penelitian Karet 8-9 Desember, hal. 223-229.
Sumarmadji, 2005. Falsafah Penyadapan Karet, Kumpulan Materi Pelatihan
Eksploitasi Tanaman Karet dan Pengendalian Penyakit Tanaman Karet, Balai Penelitian Sungai Putih, Pusat Penelitian Karet, 13-15 Desember, hal. 5-6.
Suwarto, S. Pawirosoemardjo and W. Sinulingga, 1996. Responses of
Recomended Hevea Rubber Clones to Corynespora Leaf Fall in Indonesia. Proceeding of Workshop on Corynespora Leaf Fall of Hevea Rubber in Medan, Pusat Penelitian Karet, December 16-17, p. 149-161.
Woelan, S., I. Suhendry, A. Daslin, dan R. Azwar, 1999. Karakteristik Klon
Anjuran Rekomendasi 1999-2001, Warta Pusat Penelitian Karet, Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia,Vol. 18,. hal. 37-41.
Woelan, S., 2007. Pengujian Klon Karet Harapan IRR seri 100, 200 dan 300 pada
Daerah Beriklim Basah dan Lingkungan Spesifik di Sumatera Utara. Laporan Tahunan Penyelesaian Pelaksanaan DIPA Satuan Kerja Balai Penelitian Sungei Putih. Pusat Penelitian Karet, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Lampiran 1. Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 2 hsi
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
ssK1 5.00 2.50 0.00 7.50 2.50 K2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K4 0.00 2.50 0.00 2.50 0.83 K5 0.00 0.00 2.50 2.50 0.83 K6 7.50 20.00 7.50 35.00 11.67 K7 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K8 2.50 5.00 5.00 12.50 4.17 K9 5.00 0.00 2.50 7.50 2.50 K10 2.50 0.00 0.00 2.50 0.83 K11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K12 0.00 0.00 5.00 5.00 1.67 K13 15.00 25.00 22.50 62.50 20.83 K14 2.50 0.00 0.00 2.50 0.83 K15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K16 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K18 12.50 7.50 12.50 32.50 10.83 K19 0.00 0.00 5.00 5.00 1.67 K20 2.50 0.00 22.50 25.00 8.33 K21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K22 25.00 20.00 25.00 70.00 23.33
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K23 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K24 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K25 0.00 2.50 0.00 2.50 0.83 K26 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K28 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K29 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
TOTAL 80.00 85.00 110.00 275.00 91.67 Rataan 2.76 2.93 3.79 9.48 3.16
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 3151.58 112.56 11.27** 1.69 2.09
Galat 58 579.17 9.99 Total 86 3730.75
Keterangan: **: sangat nyata Inensitas Serangan (%) C. cassiicola 2 hsi Setelah Transformasi Arc.sin√x
Perlakuan Ulangan Rataan I II III Total
K1 12.92 9.10 0.91 22.92 7.64 K2 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K3 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K4 0.91 9.10 0.91 10.91 3.64 K5 0.91 0.91 9.10 10.91 3.64 K6 15.89 26.57 15.89 58.35 19.45 K7 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K8 9.10 12.92 12.92 34.94 11.65 K9 12.92 0.91 9.10 22.92 7.64 K10 9.10 0.91 0.91 10.91 3.64 K11 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K12 0.91 0.91 12.92 14.73 4.91 K13 22.79 30.00 28.32 81.10 27.03 K14 9.10 0.91 0.91 10.91 3.64 K15 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K16 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K17 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K18 20.70 15.89 20.70 57.30 19.10 K19 0.91 0.91 12.92 14.73 4.91 K20 9.10 0.91 28.32 38.32 12.77 K21 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K22 30.00 26.57 30.00 86.57 28.86
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K23 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K24 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K25 0.91 9.10 0.91 10.91 3.64 K26 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K27 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K28 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K29 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91
TOTAL 168.83 158.26 197.40 524.50 174.83 Rataan 5.82 5.46 6.81 18.09 6.03
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 3687.91 131.71 11.71 ** 1.69 2.09
Galat 58 652.40 11.25 Total 86 4340.31
kk 72% Keterangan ** : sangat berbeda nyata Lampiran 2. Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 3 hsi
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III K1 12.50 15.00 20.00 47.50 15.83 K2 22.50 25.00 25.00 72.50 24.17 K3 12.50 12.50 7.50 32.50 10.83 K4 0.00 10.00 5.00 15.00 5.00 K5 0.00 12.50 10.00 22.50 7.50 K6 25.00 20.00 20.00 65.00 21.67 K7 2.50 0.00 5.00 7.50 2.50 K8 7.50 12.50 15.00 35.00 11.67 K9 5.00 10.00 12.50 27.50 9.17 K10 20.00 5.00 5.00 30.00 10.00 K11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K12 15.00 5.00 10.00 30.00 10.00 K13 15.00 25.00 25.00 65.00 21.67 K14 5.00 0.00 0.00 5.00 1.67 K15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K16 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K18 22.50 22.50 25.00 70.00 23.33 K19 15.00 7.50 12.50 35.00 11.67 K20 25.00 5.00 25.00 55.00 18.33 K21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K22 25.00 22.50 25.00 72.50 24.17
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K23 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K24 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K25 5.00 12.50 0.00 17.50 5.83 K26 0.00 0.00 2.50 2.50 0.83 K27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K28 5.00 0.00 0.00 5.00 1.67 K29 12.50 2.50 0.00 15.00 5.00
TOTAL 252.50 225.00 250.00 727.50 242.50 Rataan 8.71 7.76 8.62 25.09 8.36
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 6110.34 218.23 12.05** 1.69 2.09 Galat 58 1050.00 18.10 Total 86 7160.34
Keterangan: **: sangat nyata Inensitas Serangan (%) C. cassiicola 3 hsi Setelah Transformasi Arc.sin√x
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 20.70 22.79 26.57 70.06 23.35 K2 28.32 30.00 30.00 88.32 29.44 K3 20.70 20.70 15.89 57.30 19.10 K4 0.91 18.43 12.92 32.26 10.75 K5 0.91 20.70 18.43 40.05 13.35 K6 30.00 26.57 26.57 83.13 27.71 K7 9.10 0.91 12.92 22.92 7.64 K8 15.89 20.70 22.79 59.39 19.80 K9 12.92 18.43 20.70 52.06 17.35 K10 26.57 12.92 12.92 52.41 17.47 K11 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K12 22.79 12.92 18.43 54.14 18.05 K13 22.79 30.00 30.00 82.79 27.60 K14 12.92 0.91 0.91 14.73 4.91 K15 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K16 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K17 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K18 28.32 28.32 30.00 86.63 28.88 K19 22.79 15.89 20.70 59.39 19.80 K20 30.00 12.92 30.00 72.92 24.31 K21 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K22 30.00 28.32 30.00 88.32 29.44 K23 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K24 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K25 12.92 20.70 0.91 34.53 11.51 K26 0.91 0.91 9.10 10.91 3.64 K27 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K28 12.92 0.91 0.91 14.73 4.91 K29 20.70 9.10 0.91 30.71 10.24
TOTAL 390.31 360.30 378.82 1129.43 376.48 Rataan 13.46 12.42 13.06 38.95 12.98
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 9250.11 330.36 11.71 ** 1.69 2.09
Galat 58 1635.77 28.20 Total 86 10885.88
kk 41% Keterangan ** : sangat berbeda nyata Lampiran 3. Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 4 hsi
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K2 25.00 25.00 27.50 77.50 25.83 K3 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K4 17.50 25.00 25.00 67.50 22.50 K5 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K6 25.00 25.00 30.00 80.00 26.67 K7 10.00 5.00 5.00 20.00 6.67 K8 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K9 12.50 15.00 12.50 40.00 13.33 K10 25.00 20.00 25.00 70.00 23.33 K11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K12 25.00 17.50 20.00 62.50 20.83 K13 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K14 15.00 10.00 0.00 25.00 8.33 K15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K16 0.00 0.00 2.50 2.50 0.83 K17 5.00 0.00 0.00 5.00 1.67 K18 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K19 25.00 15.00 20.00 60.00 20.00 K20 35.00 25.00 27.50 87.50 29.17 K21 12.50 10.00 0.00 22.50 7.50
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K22 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K23 5.00 5.00 0.00 10.00 3.33 K24 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K25 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K26 0.00 10.00 5.00 15.00 5.00 K27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K28 15.00 5.00 10.00 30.00 10.00 K29 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00
TOTAL 477.50 437.50 435.00 1350.00 450.00 Rataan 16.47 15.09 15.00 46.55 15.52
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 9730.89 347.53 35.31** 1.69 2.09
Galat 58 570.83 9.84 Total 86 10301.72
Keterangan: **: sangat nyata Inensitas Serangan (%) C. cassicola 4 hsi Setelah Transformasi Arc.sin√x
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K2 30.00 30.00 31.63 91.63 30.54 K3 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K4 24.73 30.00 30.00 84.73 28.24 K5 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K6 30.00 30.00 33.21 93.21 31.07 K7 18.43 12.92 12.92 44.28 14.76 K8 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K9 20.70 22.79 20.70 64.20 21.40 K10 30.00 26.57 30.00 86.57 28.86 K11 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K12 30.00 24.73 26.57 81.29 27.10 K13 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K14 22.79 18.43 0.91 42.13 14.04 K15 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K16 0.91 0.91 9.10 10.91 3.64 K17 12.92 0.91 0.91 14.73 4.91 K18 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K19 30.00 22.79 26.57 79.35 26.45 K20 36.27 30.00 31.63 97.90 32.63
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K21 20.70 18.43 0.91 40.05 13.35 K22 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K23 12.92 12.92 0.91 26.75 8.92 K24 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K25 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K26 0.91 18.43 12.92 32.26 10.75 K27 0.91 0.91 0.91 2.72 0.91 K28 22.79 12.92 18.43 54.14 18.05 K29 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00
TOTAL 617.70 586.37 560.92 1764.99 588.33 Rataan 21.30 20.22 19.34 60.86 20.29
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 11413.03 407.61 22.10 ** 1.69 2.09
Galat 58 1069.62 18.44 Total 86 12482.65
kk 21% Keterangan ** : sangat berbeda nyata Lampiran 4. Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 5 hsi
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K2 45.00 45.00 55.00 145.00 48.33 K3 27.50 30.00 32.50 90.00 30.00 K4 30.00 27.50 32.50 90.00 30.00 K5 55.00 67.50 60.00 182.50 60.83 K6 50.00 42.50 55.00 147.50 49.17 K7 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K8 25.00 30.00 25.00 80.00 26.67 K9 27.50 27.50 27.50 82.50 27.50 K10 30.00 32.50 30.00 92.50 30.83 K11 10.00 5.00 5.00 20.00 6.67 K12 27.50 45.00 27.50 100.00 33.33 K13 27.50 27.50 25.00 80.00 26.67 K14 30.00 35.00 25.00 90.00 30.00 K15 17.50 20.00 10.00 47.50 15.83 K16 25.00 32.50 30.00 87.50 29.17 K17 27.50 22.50 12.50 62.50 20.83 K18 45.00 55.00 35.00 135.00 45.00 K19 25.00 22.50 25.00 72.50 24.17
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K20 40.00 30.00 45.00 115.00 38.33 K21 32.50 25.00 17.50 75.00 25.00 K22 50.00 52.50 40.00 142.50 47.50 K23 17.50 25.00 17.50 60.00 20.00 K24 25.00 27.50 20.00 72.50 24.17 K25 27.50 37.50 27.50 92.50 30.83 K26 32.50 27.50 30.00 90.00 30.00 K27 2.50 0.00 0.00 2.50 0.83 K28 20.00 10.00 15.00 45.00 15.00 K29 75.00 70.00 55.00 200.00 66.67
TOTAL 897.50 922.50 830.00 2650.00 883.33 Rataan 30.95 31.81 28.62 91.38 30.46
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 17348.28 619.58 21.35** 1.69 2.09 Galat 58 1683.33 29.02 Total 86 19031.61
Keterangan: **: sangat nyata Inensitas Serangan (%) C. cassiicola 5 hsi Setelah Transformasi Arc.sin√x
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K2 42.13 42.13 47.87 132.13 44.04 K3 31.63 33.21 34.76 99.60 33.20 K4 33.21 31.63 34.76 99.60 33.20 K5 47.87 55.24 50.77 153.88 51.29 K6 45.00 40.69 47.87 133.56 44.52 K7 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K8 30.00 33.21 30.00 93.21 31.07 K9 31.63 31.63 31.63 94.88 31.63 K10 33.21 34.76 33.21 101.18 33.73 K11 18.43 12.92 12.92 44.28 14.76 K12 31.63 42.13 31.63 105.39 35.13 K13 31.63 31.63 30.00 93.26 31.09 K14 33.21 36.27 30.00 99.48 33.16 K15 24.73 26.57 18.43 69.73 23.24 K16 30.00 34.76 33.21 97.97 32.66 K17 31.63 28.32 20.70 80.65 26.88 K18 42.13 47.87 36.27 126.27 42.09 K19 30.00 28.32 30.00 88.32 29.44
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K20 39.23 33.21 42.13 114.57 38.19 K21 34.76 30.00 24.73 89.49 29.83 K22 45.00 46.43 39.23 130.66 43.55 K23 24.73 30.00 24.73 79.46 26.49 K24 30.00 31.63 26.57 88.19 29.40 K25 31.63 37.76 31.63 101.02 33.67 K26 34.76 31.63 33.21 99.60 33.20 K27 9.10 0.91 0.91 10.91 3.64 K28 26.57 18.43 22.79 67.79 22.60 K29 60.00 56.79 47.87 164.66 54.89
TOTAL 963.83 968.06 907.82 2839.71 946.57 Rataan 33.24 33.38 31.30 97.92 32.64
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 8497.68 303.49 24.16 ** 1.69 2.09
Galat 58 728.70 12.56 Total 86 9226.38
kk 21% Keterangan ** : sangat berbeda nyata Lampiran 5. Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 6 hsi
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K2 60.00 62.50 75.00 197.50 65.83 K3 50.00 37.50 50.00 137.50 45.83 K4 50.00 60.00 70.00 180.00 60.00 K5 82.50 87.50 82.50 252.50 84.17 K6 70.00 60.00 82.50 212.50 70.83 K7 25.00 25.00 25.00 75.00 25.00 K8 35.00 50.00 35.00 120.00 40.00 K9 32.50 32.50 30.00 95.00 31.67 K10 55.00 52.50 60.00 167.50 55.83 K11 22.50 15.00 15.00 52.50 17.50 K12 75.00 67.50 67.50 210.00 70.00 K13 32.50 42.50 27.50 102.50 34.17 K14 45.00 45.00 32.50 122.50 40.83 K15 25.00 25.00 10.00 60.00 20.00 K16 45.00 55.00 40.00 140.00 46.67 K17 40.00 22.50 15.00 77.50 25.83 K18 72.50 72.50 62.50 207.50 69.17
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K19 27.50 25.00 27.50 80.00 26.67 K20 65.00 50.00 62.50 177.50 59.17 K21 35.00 27.50 20.00 82.50 27.50 K22 80.50 72.50 60.00 213.00 71.00 K23 27.50 27.50 20.00 75.00 25.00 K24 40.00 35.00 30.00 105.00 35.00 K25 55.00 75.00 62.50 192.50 64.17 K26 62.50 60.00 55.00 177.50 59.17 K27 5.00 2.50 5.00 12.50 4.17 K28 27.50 15.00 22.50 65.00 21.67 K29 100.00 100.00 82.50 282.50 94.17
TOTAL 1368.00 1327.50 1252.50 3948.00 1316.00 Rataan 47.17 45.78 43.19 136.14 45.38
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 42865.48 1530.91 30.48** 1.69 2.09 Galat 58 2913.50 50.23 Total 86 45778.98
Keterangan: **: sangat nyata Inensitas Serangan (%) C. cassiicola 6 hsi Setelah Transformasi Arc.sin√x Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III K1 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K2 50.77 52.24 60.00 163.01 54.34 K3 45.00 37.76 45.00 127.76 42.59 K4 45.00 50.77 56.79 152.56 50.85 K5 65.27 69.30 65.27 199.84 66.61 K6 56.79 50.77 65.27 172.83 57.61 K7 30.00 30.00 30.00 90.00 30.00 K8 36.27 45.00 36.27 117.54 39.18 K9 34.76 34.76 33.21 102.72 34.24 K10 47.87 46.43 50.77 145.07 48.36 K11 28.32 22.79 22.79 73.89 24.63 K12 60.00 55.24 55.24 170.49 56.83 K13 34.76 40.69 31.63 107.07 35.69 K14 42.13 42.13 34.76 119.02 39.67 K15 30.00 30.00 18.43 78.43 26.14 K16 42.13 47.87 39.23 129.23 43.08 K17 39.23 28.32 22.79 90.33 30.11
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K18 58.37 58.37 52.24 168.98 56.33 K19 31.63 30.00 31.63 93.26 31.09 K20 53.73 45.00 52.24 150.97 50.32 K21 36.27 31.63 26.57 94.46 31.49 K22 63.79 58.37 50.77 172.94 57.65 K23 31.63 31.63 26.57 89.82 29.94 K24 39.23 36.27 33.21 108.71 36.24 K25 47.87 60.00 52.24 160.11 53.37 K26 52.24 50.77 47.87 150.88 50.29 K27 12.92 9.10 12.92 34.94 11.65 K28 31.63 22.79 28.32 82.73 27.58 K29 89.09 89.09 65.27 243.46 81.15
TOTAL 1266.70 1237.07 1177.28 3681.05 1227.02 Rataan 43.68 42.66 40.60 126.93 42.31
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 18668.1 666.72 26.37 ** 1.69 2.09
Galat 58 1466.50 25.28 Total 86 20134.60
kk 12% Keterangan ** : sangat berbeda nyata Lampiran 6. Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 7 hsi
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 57.50 50.00 55.00 162.50 54.17 K2 87.50 90.00 92.50 270.00 90.00 K3 85.00 67.50 77.50 230.00 76.67 K4 80.00 97.50 100.00 277.50 92.50 K5 100.00 97.50 97.50 295.00 98.33 K6 97.50 95.00 95.00 287.50 95.83 K7 37.50 27.50 35.00 100.00 33.33 K8 65.00 82.50 72.50 220.00 73.33 K9 52.50 60.00 52.50 165.00 55.00 K10 77.50 85.00 95.00 257.50 85.83 K11 35.00 25.00 27.50 87.50 29.17 K12 100.00 100.00 90.00 290.00 96.67 K13 60.00 75.00 50.00 185.00 61.67 K14 60.00 60.00 87.50 207.50 69.17 K15 32.50 30.00 27.50 90.00 30.00 K16 75.00 85.00 70.00 230.00 76.67 K17 65.00 35.00 25.00 125.00 41.67
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K18 97.50 95.00 95.00 287.50 95.83 K19 40.00 42.50 27.50 110.00 36.67 K20 87.50 72.50 85.00 245.00 81.67 K21 70.00 60.00 37.50 167.50 55.83 K22 97.50 95.00 75.00 267.50 89.17 K23 45.00 40.00 35.00 120.00 40.00 K24 70.00 65.00 60.00 195.00 65.00 K25 82.50 97.50 80.00 260.00 86.67 K26 97.50 100.00 95.00 292.50 97.50 K27 15.00 20.00 12.50 47.50 15.83 K28 47.50 27.50 42.50 117.50 39.17 K29 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00
TOTAL 2017.50 1977.50 1895.00 5890.00 1963.33 Rataan 69.57 68.19 65.34 203.10 67.70
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 55415.23 1979.12 25.87** 1.69 2.09 Galat 58 4437.50 76.51 Total 86 59852.73
Keterangan: **: sangat nyata Inensitas Serangan (%) C.cassicola 7 hsi Setelah Transformasi Arc.sin√x
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 49.31 45.00 47.87 142.18 47.39 K2 69.30 71.57 74.11 214.97 71.66 K3 67.21 55.24 61.68 184.14 61.38 K4 63.43 80.90 89.09 233.43 77.81 K5 89.09 80.90 80.90 250.90 83.63 K6 80.90 77.08 77.08 235.06 78.35 K7 37.76 31.63 36.27 105.66 35.22 K8 53.73 65.27 58.37 177.37 59.12 K9 46.43 50.77 46.43 143.63 47.88 K10 61.68 67.21 77.08 205.98 68.66 K11 36.27 30.00 31.63 97.90 32.63 K12 89.09 89.09 71.57 249.75 83.25 K13 50.77 60.00 45.00 155.77 51.92 K14 50.77 50.77 69.30 170.83 56.94 K15 34.76 33.21 31.63 99.60 33.20 K16 60.00 67.21 56.79 184.00 61.33
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K17 53.73 36.27 30.00 120.00 40.00 K18 80.90 77.08 77.08 235.06 78.35 K19 39.23 40.69 31.63 111.55 37.18 K20 69.30 58.37 67.21 194.88 64.96 K21 56.79 50.77 37.76 145.32 48.44 K22 80.90 77.08 60.00 217.98 72.66 K23 42.13 39.23 36.27 117.63 39.21 K24 56.79 53.73 50.77 161.29 53.76 K25 65.27 80.90 63.43 209.61 69.87 K26 80.90 89.09 77.08 247.08 82.36 K27 22.79 26.57 20.70 70.06 23.35 K28 43.57 31.63 40.69 115.88 38.63 K29 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09
TOTAL 1721.91 1706.36 1636.52 5064.79 1688.26 Rataan 59.38 58.84 56.43 174.65 58.22
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 28886 1031.64 23.03 ** 1.69 2.09
Galat 58 2598.21 44.80 Total 86 31484.22
kk 11% Keterangan ** : sangat berbeda nyata Lampiran 7. Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 8 hsi
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 80.00 80.00 82.50 242.50 80.83 K2 100.00 100.00 97.50 297.50 99.17 K3 95.00 85.00 92.50 272.50 90.83 K4 95.00 100.00 100.00 295.00 98.33 K5 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K6 100.00 100.00 97.50 297.50 99.17 K7 55.00 32.50 52.50 140.00 46.67 K8 92.50 97.50 97.50 287.50 95.83 K9 82.50 80.00 77.50 240.00 80.00 K10 97.50 100.00 100.00 297.50 99.17 K11 37.50 30.00 35.00 102.50 34.17 K12 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K13 97.50 97.50 87.50 282.50 94.17 K14 100.00 87.50 100.00 287.50 95.83 K15 47.50 55.00 35.00 137.50 45.83 K16 100.00 97.50 92.50 290.00 96.67
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K17 77.50 47.50 32.50 157.50 52.50 K18 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K19 65.00 55.00 35.00 155.00 51.67 K20 100.00 97.50 97.50 295.00 98.33 K21 80.00 85.00 85.00 250.00 83.33 K22 100.00 100.00 90.00 290.00 96.67 K23 65.00 67.50 52.50 185.00 61.67 K24 95.00 92.50 85.00 272.50 90.83 K25 97.50 100.00 100.00 297.50 99.17 K26 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K27 20.00 20.00 22.50 62.50 20.83 K28 82.50 47.50 70.00 200.00 66.67 K29 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00
TOTAL 2462.50 2355.00 2317.50 7135.00 2378.33 Rataan 84.91 81.21 79.91 246.03 82.01
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 46443.82 1658.71 29.34** 1.69 2.09
Galat 58 3279.17 56.54 Total 86 49722.99
Keterangan: **: sangat nyata Inensitas Serangan (%) C.cassicola 8 hsi Setelah Transformasi Arc.sin√x
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 63.43 63.43 65.27 192.14 64.05 K2 89.09 89.09 80.90 259.09 86.36 K3 77.08 67.21 74.11 218.40 72.80 K4 77.08 89.09 89.09 255.27 85.09 K5 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K6 89.09 89.09 80.90 259.09 86.36 K7 47.87 34.76 46.43 129.06 43.02 K8 74.11 80.90 80.90 235.91 78.64 K9 65.27 63.43 61.68 190.39 63.46 K10 80.90 89.09 89.09 259.09 86.36 K11 37.76 33.21 36.27 107.24 35.75 K12 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K13 80.90 80.90 69.30 231.10 77.03 K14 89.09 69.30 85.03 243.42 81.14 K15 43.57 47.87 36.27 127.71 42.57 K16 89.09 80.90 74.11 244.10 81.37
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K17 61.68 43.57 34.76 140.01 46.67 K18 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K19 53.73 47.87 36.27 137.87 45.96 K20 89.09 80.90 80.90 250.90 83.63 K21 63.43 67.21 67.21 197.86 65.95 K22 89.09 89.09 71.57 249.75 83.25 K23 53.73 55.24 46.43 155.41 51.80 K24 77.08 74.11 67.21 218.40 72.80 K25 80.90 89.09 89.09 259.09 86.36 K26 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K27 26.57 26.57 28.32 81.45 27.15 K28 65.27 43.57 56.79 165.63 55.21 K29 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09
TOTAL 2110.40 2040.99 1993.39 6144.78 2048.26 Rataan 72.77 70.38 68.74 211.89 70.63
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 30364.22 1084.44 29.94 ** 1.69 2.09
Galat 58 2100.90 36.22 Total 86 32465.12
kk 9% Keterangan ** : sangat berbeda nyata Lampiran 8. Intensitas Serangan (%) C. cassiicola 9 hsi
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 100.00 92.50 92.50 285.00 95.00 K2 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K3 97.50 97.50 100.00 295.00 98.33 K4 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K5 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K6 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K7 87.50 72.50 80.00 240.00 80.00 K8 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K9 92.50 97.50 95.00 285.00 95.00 K10 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K11 55.00 42.50 42.50 140.00 46.67 K12 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K13 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K14 100.00 97.50 100.00 297.50 99.17 K15 70.00 70.00 55.00 195.00 65.00
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K16 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K17 82.50 72.50 55.00 210.00 70.00 K18 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K19 82.50 65.00 50.00 197.50 65.83 K20 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K21 100.00 100.00 95.00 295.00 98.33 K22 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K23 75.00 70.00 70.00 215.00 71.67 K24 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K25 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K26 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00 K27 22.50 22.50 30.00 75.00 25.00 K28 92.50 70.00 100.00 262.50 87.50 K29 100.00 100.00 100.00 300.00 100.00
TOTAL 2657.50 2570.00 2565.00 7792.50 2597.50 Rataan 91.64 88.62 88.45 268.71 89.57
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 30065.09 1073.75 32.78** 1.69 2.09
Galat 58 1900.00 32.76 Total 86 31965.09
Keterangan: **: sangat nyata Inensitas Serangan (%) C. cassiicola 9 hsi Setelah Transformasi Arc.sin√x
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 89.09 74.11 74.11 237.31 79.10 K2 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K3 80.90 80.90 89.09 250.90 83.63 K4 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K5 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K6 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K7 69.30 58.37 63.43 191.10 63.70 K8 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K9 74.11 80.90 77.08 232.09 77.36 K10 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K11 47.87 40.69 40.69 129.24 43.08 K12 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K13 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K14 89.09 80.90 89.09 259.09 86.36
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K15 56.79 56.79 47.87 161.45 53.82 K16 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K17 65.27 58.37 47.87 171.51 57.17 K18 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K19 65.27 53.73 45.00 164.00 54.67 K20 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K21 89.09 89.09 77.08 255.27 85.09 K22 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K23 60.00 56.79 56.79 173.58 57.86 K24 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K25 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K26 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09 K27 28.32 28.32 33.21 89.84 29.95 K28 74.11 56.79 89.09 219.99 73.33 K29 89.09 89.09 89.09 267.28 89.09
TOTAL 2314.71 2241.25 2255.91 6811.88 2270.63 Rataan 79.82 77.28 77.79 234.89 78.30
Daftar Sidik Ragam
SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 23531.04 840.39 34.53 ** 1.69 2.09
Galat 58 1411.78 24.34 Total 86 24942.82
kk 6% Keterangan ** : sangat berbeda nyata
Lampiran 9. Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 2 hsi di Laboratorium
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III K1 0.05 0.03 0.00 0.08 0.03 K2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K3 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K4 0.00 0.03 0.00 0.03 0.01 K5 0.00 0.00 0.03 0.03 0.01 K6 0.08 0.20 0.00 0.28 0.09 K7 0.00 0.00 0.05 0.05 0.02 K8 0.03 0.05 0.03 0.10 0.03 K9 0.05 0.00 0.08 0.13 0.04 K10 0.03 0.00 0.00 0.03 0.01 K11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K12 0.00 0.00 0.05 0.05 0.02 K13 0.15 0.25 0.23 0.63 0.21 K14 0.03 0.00 0.00 0.03 0.01 K15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K16 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K18 0.13 0.08 0.13 0.33 0.11 K19 0.00 0.00 0.05 0.05 0.02 K20 0.03 0.00 0.23 0.25 0.08 K21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K22 0.25 0.20 0.25 0.70 0.23 K23 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K24 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K25 0.00 0.03 0.00 0.03 0.01 K26 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K28 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K29 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Total 0.80 0.85 1.10 2.75 0.92
Rataan 0.03 0.03 0.04 0.09 0.03 Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01
Perlakuan 28 0.30 0.011 8.78** 1.69 2.09 Galat 58 0.07 0.001 Total 86 0.37
Keterangan: **: sangat nyata Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 2 hsi di Laboratorium Setelah Transformasi √(x+0.5) Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 0.74 0.72 0.71 2.17 0.72 K2 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K3 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K4 0.71 0.72 0.71 2.14 0.71 K5 0.71 0.71 0.72 2.14 0.71 K6 0.76 0.84 0.71 2.30 0.77 K7 0.71 0.71 0.74 2.16 0.72 K8 0.72 0.74 0.72 2.19 0.73 K9 0.74 0.71 0.76 2.21 0.74 K10 0.72 0.71 0.71 2.14 0.71 K11 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K12 0.71 0.71 0.74 2.16 0.72 K13 0.81 0.87 0.85 2.52 0.84 K14 0.72 0.71 0.71 2.14 0.71 K15 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K16 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K17 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K18 0.79 0.76 0.79 2.34 0.78 K19 0.71 0.71 0.74 2.16 0.72 K20 0.72 0.71 0.85 2.28 0.76 K21 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K22 0.87 0.84 0.87 2.57 0.86 K23 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K24 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K25 0.71 0.72 0.71 2.14 0.71 K26 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K27 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K28 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K29 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 Total 21.04 21.06 21.23 63.33 21.11 Rataan 0.73 0.73 0.73 2.18 0.73
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 0.13 0.01 8.74** 1.69 2.09 Galat 58 0.03 0.0005 Total 86 0.15
Keterangan: **: sangat nyata Lampiran 10. Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 3 hsi di
Laboratorium
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 0.08 0.13 0.20 0.40 0.13 K2 0.40 0.48 0.06 0.93 0.31 K3 0.13 0.13 0.08 0.33 0.11 K4 0.00 0.08 0.05 0.13 0.04 K5 0.00 0.13 0.08 0.20 0.07 K6 0.18 0.10 0.05 0.33 0.11 K7 0.03 0.00 0.05 0.08 0.03 K8 0.05 0.10 0.10 0.25 0.08 K9 0.00 0.10 0.13 0.23 0.08 K10 0.18 0.05 0.05 0.28 0.09
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K12 0.15 0.05 0.05 0.25 0.08 K13 0.00 0.00 0.03 0.03 0.01 K14 0.03 0.00 0.00 0.03 0.01 K15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K16 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K18 0.13 0.23 0.13 0.48 0.16 K19 0.23 0.05 0.13 0.40 0.13 K20 0.63 0.05 0.65 1.33 0.44 K21 0.00 0.03 0.00 0.03 0.01 K22 0.00 0.03 0.00 0.03 0.01 K23 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K24 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K25 0.05 0.10 0.05 0.20 0.07 K26 0.00 0.00 0.05 0.05 0.02 K27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K28 0.13 0.03 0.00 0.15 0.05 K29 0.05 0.00 0.00 0.05 0.02 Total 2.40 1.83 1.91 6.13 2.04 Rataan 0.08 0.06 0.07 0.21 0.07
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 0.82 0.029 4.00** 1.69 2.09 Galat 58 0.43 0.007 Total 86 1.25
Keterangan: **: sangat nyata Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 3 hsi di Laboratorium Setelah Transformasi √(x+0.5)
Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III
K1 0.76 0.79 0.84 2.39 0.80 K2 0.95 0.99 0.74 2.68 0.89 K3 0.79 0.79 0.76 2.34 0.78 K4 0.71 0.76 0.74 2.21 0.74 K5 0.71 0.79 0.76 2.26 0.75 K6 0.82 0.77 0.74 2.34 0.78 K7 0.72 0.71 0.74 2.17 0.72 K8 0.74 0.77 0.77 2.29 0.76 K9 0.71 0.77 0.79 2.27 0.76
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K10 0.82 0.74 0.74 2.30 0.77 K11 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K12 0.81 0.74 0.74 2.29 0.76 K13 0.71 0.71 0.72 2.14 0.71 K14 0.72 0.71 0.71 2.14 0.71 K15 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K16 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K17 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K18 0.79 0.85 0.79 2.43 0.81 K19 0.85 0.74 0.79 2.38 0.79 K20 1.06 0.74 1.07 2.87 0.96 K21 0.71 0.72 0.71 2.14 0.71 K22 0.71 0.72 0.71 2.14 0.71 K23 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K24 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K25 0.74 0.77 0.74 2.26 0.75 K26 0.71 0.71 0.74 2.16 0.72 K27 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K28 0.79 0.72 0.71 2.22 0.74 K29 0.74 0.71 0.71 2.16 0.72 Total 22.01 21.69 21.72 65.42 21.81 Rataan 0.76 0.75 0.75 2.26 0.75
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 0.29 0.010 4.11** 1.69 2.09 Galat 58 0.14 0.002 Total 86 0.43
Keterangan: **: sangat nyata Lampiran 11. Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 4 hsi di
Laboratorium
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 0.13 0.10 0.05 0.28 0.09 K2 0.13 0.03 0.30 0.45 0.15 K3 0.23 0.25 0.33 0.80 0.27 K4 0.18 0.15 0.20 0.53 0.18 K5 0.25 0.20 0.25 0.70 0.23 K6 0.63 0.45 0.00 1.08 0.36 K7 0.10 0.05 0.15 0.30 0.10 K8 0.20 0.13 0.00 0.33 0.11
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K9 0.08 0.05 0.65 0.78 0.26 K10 0.05 0.15 0.20 0.40 0.13 K11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K12 0.10 0.13 0.10 0.33 0.11 K13 0.10 0.00 0.00 0.10 0.03 K14 0.10 0.10 0.00 0.20 0.07 K15 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K16 0.00 0.00 0.13 0.13 0.04 K17 0.05 0.00 0.00 0.05 0.02 K18 0.08 0.05 0.08 0.20 0.07 K19 0.23 0.28 0.28 0.78 0.26 K20 1.70 1.35 0.53 3.58 1.19 K21 0.13 0.08 0.00 0.20 0.07 K22 0.23 0.18 0.18 0.58 0.19 K23 0.05 0.00 0.00 0.05 0.02 K24 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K25 0.20 0.13 0.05 0.38 0.13 K26 0.00 0.10 0.05 0.15 0.05 K27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K28 0.03 0.03 0.10 0.15 0.05 K29 0.20 0.25 0.25 0.70 0.23 Total 5.13 4.20 3.85 13.18 4.39 Rataan 0.18 0.14 0.13 0.45 0.15
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 0.82 0.029 4.00** 1.69 2.09 Galat 58 0.43 0.007 Total 86 1.25
Keterangan: **: sangat nyata Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 4 hsi di Laboratorium Setelah Transformasi √(x+0.5)
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 0.79 0.77 0.74 2.31 0.77 K2 0.79 0.72 0.89 2.41 0.80 K3 0.85 0.87 0.91 2.63 0.88 K4 0.82 0.81 0.84 2.46 0.82 K5 0.87 0.84 0.87 2.57 0.86 K6 1.06 0.97 0.71 2.74 0.91 K7 0.77 0.74 0.81 2.32 0.77
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K8 0.84 0.79 0.71 2.33 0.78 K9 0.76 0.74 1.07 2.57 0.86 K10 0.74 0.81 0.84 2.38 0.79 K11 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K12 0.77 0.79 0.77 2.34 0.78 K13 0.77 0.71 0.71 2.19 0.73 K14 0.77 0.77 0.71 2.26 0.75 K15 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K16 0.71 0.71 0.79 2.20 0.73 K17 0.74 0.71 0.71 2.16 0.72 K18 0.76 0.74 0.76 2.26 0.75 K19 0.85 0.88 0.88 2.61 0.87 K20 1.48 1.36 1.01 3.86 1.29 K21 0.79 0.76 0.71 2.26 0.75 K22 0.85 0.82 0.82 2.49 0.83 K23 0.74 0.71 0.71 2.16 0.72 K24 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K25 0.84 0.79 0.74 2.37 0.79 K26 0.71 0.77 0.74 2.22 0.74 K27 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K28 0.72 0.72 0.77 2.22 0.74 K29 0.84 0.87 0.87 2.57 0.86 Total 23.47 23.00 22.90 69.38 23.13 Rataan 0.81 0.79 0.79 2.39 0.80
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 1.03 0.037 6.73** 1.69 2.09 Galat 58 0.32 0.005 Total 86 1.35
Keterangan: **: sangat nyata Lampiran 12. Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 5 hsi di
Laboratorium
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 2.45 2.65 2.45 7.55 2.52 K2 5.43 4.95 6.90 17.28 5.76 K3 3.40 3.68 3.40 10.48 3.49 K4 3.58 3.90 4.30 11.78 3.93 K5 7.20 8.28 8.30 23.78 7.93 K6 4.53 4.65 1.25 10.43 3.48
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K7 0.83 1.00 2.10 3.93 1.31 K8 2.93 2.13 2.28 7.33 2.44 K9 1.93 2.30 5.85 10.08 3.36 K10 3.05 3.20 2.35 8.60 2.87 K11 0.30 0.15 0.10 0.55 0.18 K12 2.80 5.28 3.35 11.43 3.81 K13 2.40 3.50 1.85 7.75 2.58 K14 2.50 3.35 1.90 7.75 2.58 K15 0.85 0.55 0.00 1.40 0.47 K16 2.40 3.25 2.13 7.78 2.59 K17 1.65 0.60 0.30 2.55 0.85 K18 5.38 6.90 4.73 17.00 5.67 K19 1.40 1.98 0.15 3.53 1.18 K20 2.90 1.75 3.35 8.00 2.67 K21 2.93 1.75 0.55 5.23 1.74 K22 6.18 6.15 5.28 17.60 5.87 K23 1.25 1.75 0.90 3.90 1.30 K24 2.35 2.35 1.80 6.50 2.17 K25 2.60 3.80 2.85 9.25 3.08 K26 3.65 2.90 2.85 9.40 3.13 K27 0.05 0.00 0.00 0.05 0.02 K28 0.80 0.15 0.25 1.20 0.40 K29 6.95 10.20 11.60 28.75 9.58 Total 84.63 93.08 83.10 260.80 86.93 Rataan 2.92 3.21 2.87 8.99 3.00
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 419.54 14.98 16.71** 1.69 2.09 Galat 58 52.02 0.90 Total 86 471.56
Keterangan: **: sangat nyata Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 5 hsi di Laboratorium Setelah Transformasi √(x+0.5) Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III K1 1.72 1.77 1.72 5.21 1.74 K2 2.43 2.33 2.72 7.49 2.50 K3 1.97 2.04 1.97 5.99 2.00 K4 2.02 2.10 2.19 6.31 2.10 K5 2.77 2.96 2.97 8.70 2.90
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K6 2.24 2.27 1.32 5.83 1.94 K7 1.15 1.22 1.61 3.99 1.33 K8 1.85 1.62 1.67 5.14 1.71 K9 1.56 1.67 2.52 5.75 1.92 K10 1.88 1.92 1.69 5.50 1.83 K11 0.89 0.81 0.77 2.48 0.83 K12 1.82 2.40 1.96 6.18 2.06 K13 1.70 2.00 1.53 5.24 1.75 K14 1.73 1.96 1.55 5.24 1.75 K15 1.16 1.02 0.71 2.89 0.96 K16 1.70 1.94 1.62 5.26 1.75 K17 1.47 1.05 0.89 3.41 1.14 K18 2.42 2.72 2.29 7.43 2.48 K19 1.38 1.57 0.81 3.76 1.25 K20 1.84 1.50 1.96 5.31 1.77 K21 1.85 1.50 1.02 4.38 1.46 K22 2.58 2.58 2.40 7.57 2.52 K23 1.32 1.50 1.18 4.01 1.34 K24 1.69 1.69 1.52 4.89 1.63 K25 1.76 2.07 1.83 5.66 1.89 K26 2.04 1.84 1.83 5.71 1.90 K27 0.74 0.71 0.71 2.16 0.72 K28 1.14 0.81 0.87 2.81 0.94 K29 2.73 3.27 3.48 9.48 3.16 total 51.58 52.87 49.31 153.76 51.25 rataan 1.78 1.82 1.70 5.30 1.77
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 28.96 1.03 16.75** 1.69 2.09 Galat 58 3.58 0.06 Total 86 32.54
Keterangan: **: sangat nyata Lampiran 13. Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 6 hsi di
Laboratorium
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 1.00 0.85 0.80 2.65 0.88 K2 3.30 3.20 5.00 11.50 3.83 K3 2.50 1.20 3.35 7.05 2.35 K4 2.65 3.50 5.45 11.60 3.87
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K5 2.70 6.20 5.30 14.20 4.73 K6 4.95 3.20 0.90 9.05 3.02 K7 1.30 0.45 2.80 4.55 1.52 K8 1.80 5.25 1.60 8.65 2.88 K9 2.00 1.80 7.60 11.40 3.80 K10 4.80 4.00 5.70 14.50 4.83 K11 2.60 1.10 0.90 4.60 1.53 K12 9.15 6.10 3.45 18.70 6.23 K13 1.45 2.05 1.35 4.85 1.62 K14 3.45 2.15 2.25 7.85 2.62 K15 2.80 2.05 1.05 5.90 1.97 K16 3.20 4.05 3.05 10.30 3.43 K17 2.90 1.50 1.15 5.55 1.85 K18 5.65 4.95 4.95 15.55 5.18 K19 0.75 0.40 1.70 2.85 0.95 K20 3.90 1.65 2.90 8.45 2.82 K21 1.20 0.95 0.40 2.55 0.85 K22 5.55 4.75 0.80 11.10 3.70 K23 1.70 1.15 1.10 3.95 1.32 K24 2.55 2.40 2.45 7.40 2.47 K25 4.95 7.10 4.45 16.50 5.50 K26 5.05 5.20 4.45 14.70 4.90 K27 0.05 0.05 0.10 0.20 0.07 K28 1.05 0.90 1.30 3.25 1.08 K29 9.40 6.05 2.45 17.90 5.97 Total 94.35 84.20 78.75 257.30 85.77 Rataan 3.25 2.90 2.72 8.87 2.96
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 242.80 8.67 3.97** 1.69 2.09 Galat 58 126.75 2.19 Total 86 369.54
Keterangan: **: sangat nyata Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 6 hsi di Laboratorium Setelah Transformasi √(x+0.5)
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 1.22 1.16 1.14 3.53 1.18 K2 1.95 1.92 2.35 6.22 2.07 K3 1.73 1.30 1.96 5.00 1.67
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K4 1.77 2.00 2.44 6.21 2.07 K5 1.79 2.59 2.41 6.79 2.26 K6 2.33 1.92 1.18 5.44 1.81 K7 1.34 0.97 1.82 4.13 1.38 K8 1.52 2.40 1.45 5.36 1.79 K9 1.58 1.52 2.85 5.94 1.98 K10 2.30 2.12 2.49 6.91 2.30 K11 1.76 1.26 1.18 4.21 1.40 K12 3.11 2.57 1.99 7.66 2.55 K13 1.40 1.60 1.36 4.35 1.45 K14 1.99 1.63 1.66 5.27 1.76 K15 1.82 1.60 1.24 4.66 1.55 K16 1.92 2.13 1.88 5.94 1.98 K17 1.84 1.41 1.28 4.54 1.51 K18 2.48 2.33 2.33 7.15 2.38 K19 1.12 0.95 1.48 3.55 1.18 K20 2.10 1.47 1.84 5.41 1.80 K21 1.30 1.20 0.95 3.46 1.15 K22 2.46 2.29 1.14 5.89 1.96 K23 1.48 1.28 1.26 4.03 1.34 K24 1.75 1.70 1.72 5.17 1.72 K25 2.33 2.76 2.22 7.32 2.44 K26 2.36 2.39 2.22 6.97 2.32 K27 0.74 0.74 0.77 2.26 0.75 K28 1.24 1.18 1.34 3.77 1.26 K29 3.15 2.56 1.72 7.42 2.47 Total 53.89 50.98 49.70 154.57 51.52 Rataan 1.86 1.76 1.71 5.33 1.78
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 18.46 0.66 4.95** 1.69 2.09 Galat 58 7.73 0.13 Total 86 26.19
Keterangan: **: sangat nyata Lampiran 14. Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 7 hsi di
Laboratorium
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 3.85 3.75 4.15 11.75 3.92 K2 5.90 6.00 2.65 14.55 4.85
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K3 7.65 5.35 5.85 18.85 6.28 K4 7.15 8.00 6.20 21.35 7.12 K5 9.70 4.80 5.45 19.95 6.65 K6 7.00 7.65 1.95 16.60 5.53 K7 2.45 1.75 5.75 9.95 3.32 K8 4.50 7.25 3.65 15.40 5.13 K9 4.90 5.25 3.90 14.05 4.68 K10 5.50 7.20 9.50 22.20 7.40 K11 1.85 1.75 1.75 5.35 1.78 K12 4.25 8.10 9.60 21.95 7.32 K13 5.20 4.70 3.90 13.80 4.60 K14 5.60 4.00 11.20 20.80 6.93 K15 1.20 1.60 1.90 4.70 1.57 K16 7.10 8.05 7.25 22.40 7.47 K17 6.20 4.40 3.05 13.65 4.55 K18 7.50 5.55 7.95 21.00 7.00 K19 2.45 2.55 1.90 6.90 2.30 K20 5.95 7.80 7.05 20.80 6.93 K21 6.80 5.80 5.20 17.80 5.93 K22 6.25 5.95 6.60 18.80 6.27 K23 3.30 4.00 3.95 11.25 3.75 K24 7.30 5.85 6.45 19.60 6.53 K25 7.65 7.15 6.95 21.75 7.25 K26 10.30 11.80 10.80 32.90 10.97 K27 1.10 1.15 0.90 3.15 1.05 K28 4.50 2.55 4.05 11.10 3.70 K29 3.40 3.50 5.70 12.60 4.20 Total 156.50 153.25 155.20 464.95 154.98 Rataan 5.40 5.28 5.35 16.03 5.34
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 399.91 14.28 6.08** 1.69 2.09 Galat 58 136.28 2.35 Total 86 536.19
Keterangan: **: sangat nyata Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 7 hsi di Laboratorium Setelah Transformasi √(x+0.5)
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 2.09 2.06 2.16 6.30 2.10
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K2 2.53 2.55 1.77 6.85 2.28 K3 2.85 2.42 2.52 7.79 2.60 K4 2.77 2.92 2.59 8.27 2.76 K5 3.19 2.30 2.44 7.94 2.65 K6 2.74 2.85 1.57 7.16 2.39 K7 1.72 1.50 2.50 5.72 1.91 K8 2.24 2.78 2.04 7.06 2.35 K9 2.32 2.40 2.10 6.82 2.27 K10 2.45 2.77 3.16 8.39 2.80 K11 1.53 1.50 1.50 4.53 1.51 K12 2.18 2.93 3.18 8.29 2.76 K13 2.39 2.28 2.10 6.77 2.26 K14 2.47 2.12 3.42 8.01 2.67 K15 1.30 1.45 1.55 4.30 1.43 K16 2.76 2.92 2.78 8.46 2.82 K17 2.59 2.21 1.88 6.69 2.23 K18 2.83 2.46 2.91 8.19 2.73 K19 1.72 1.75 1.55 5.01 1.67 K20 2.54 2.88 2.75 8.17 2.72 K21 2.70 2.51 2.39 7.60 2.53 K22 2.60 2.54 2.66 7.80 2.60 K23 1.95 2.12 2.11 6.18 2.06 K24 2.79 2.52 2.64 7.95 2.65 K25 2.85 2.77 2.73 8.35 2.78 K26 3.29 3.51 3.36 10.16 3.39 K27 1.26 1.28 1.18 3.73 1.24 K28 2.24 1.75 2.13 6.12 2.04 K29 1.97 2.00 2.49 6.46 2.15 Total 68.86 68.06 68.15 205.07 68.36 Rataan 2.37 2.35 2.35 7.07 2.36
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 19.43 0.69 7.16** 1.69 2.09 Galat 58 5.62 0.10 Total 86 25.05
Keterangan: **: sangat nyata Lampiran 15. Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 8 hsi di
Laboratorium
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
K1 5.95 6.00 6.15 18.10 6.03 K2 3.75 4.65 3.55 11.95 3.98 K3 4.05 5.25 4.95 14.25 4.75 K4 4.10 2.50 0.03 6.63 2.21 K5 0.05 0.40 0.60 1.05 0.35 K6 2.45 3.75 3.60 9.80 3.27 K7 3.75 3.15 8.10 15.00 5.00 K8 8.15 4.35 5.55 18.05 6.02 K9 6.05 5.60 1.30 12.95 4.32 K10 6.20 5.40 2.20 13.80 4.60 K11 1.25 0.03 1.90 3.18 1.06 K12 3.55 0.35 3.40 7.30 2.43 K13 8.70 7.20 8.75 24.65 8.22 K14 7.75 7.55 3.90 19.20 6.40 K15 3.55 3.25 3.65 10.45 3.48 K16 6.60 3.55 5.15 15.30 5.10 K17 3.20 2.75 1.85 7.80 2.60 K18 1.15 2.25 2.05 5.45 1.82 K19 3.65 5.10 2.25 11.00 3.67 K20 4.90 6.70 4.90 16.50 5.50 K21 4.00 7.05 8.15 19.20 6.40 K22 1.20 2.35 4.75 8.30 2.77 K23 3.50 2.60 2.40 8.50 2.83 K24 4.60 7.25 3.60 15.45 5.15 K25 4.15 1.70 5.30 11.15 3.72 K26 1.00 0.00 1.85 2.85 0.95 K27 0.10 0.10 0.55 0.75 0.25 K28 7.05 4.45 4.25 15.75 5.25 K29 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Total 114.40 105.28 104.68 324.35 108.12 Rataan 3.94 3.63 3.61 11.18 3.73
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 364.01 13.00 6.04** 1.69 2.09 Galat 58 124.92 2.15 Total 86 488.93
Keterangan: **: sangat nyata Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 8 hsi di Laboratorium Setelah Transformasi √(x+0.5) Perlakuan Ulangan Total Rataan
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
I II III K1 2.54 2.55 2.58 7.67 2.56 K2 2.06 2.27 2.01 6.34 2.11 K3 2.13 2.40 2.33 6.87 2.29 K4 2.14 1.73 0.72 4.60 1.53 K5 0.74 0.95 1.05 2.74 0.91 K6 1.72 2.06 2.02 5.80 1.93 K7 2.06 1.91 2.93 6.90 2.30 K8 2.94 2.20 2.46 7.60 2.53 K9 2.56 2.47 1.34 6.37 2.12 K10 2.59 2.43 1.64 6.66 2.22 K11 1.32 0.72 1.55 3.60 1.20 K12 2.01 0.92 1.97 4.91 1.64 K13 3.03 2.77 3.04 8.85 2.95 K14 2.87 2.84 2.10 7.81 2.60 K15 2.01 1.94 2.04 5.99 2.00 K16 2.66 2.01 2.38 7.05 2.35 K17 1.92 1.80 1.53 5.26 1.75 K18 1.28 1.66 1.60 4.54 1.51 K19 2.04 2.37 1.66 6.06 2.02 K20 2.32 2.68 2.32 7.33 2.44 K21 2.12 2.75 2.94 7.81 2.60 K22 1.30 1.69 2.29 5.28 1.76 K23 2.00 1.76 1.70 5.46 1.82 K24 2.26 2.78 2.02 7.07 2.36 K25 2.16 1.48 2.41 6.05 2.02 K26 1.22 0.71 1.53 3.46 1.15 K27 0.77 0.77 1.02 2.57 0.86 K28 2.75 2.22 2.18 7.15 2.38 K29 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 Total 58.27 55.57 56.10 169.94 56.65 Rataan 2.01 1.92 1.93 5.86 1.95
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 27.78 0.99 7.08** 1.69 2.09 Galat 58 8.12 0.14 Total 86 35.91
Keterangan: **: sangat nyata Lampiran 16. Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 8 hsi di
Laboratorium
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 5.10 4.25 3.65 13.00 4.33 K2 1.10 0.70 1.05 2.85 0.95 K3 1.60 3.50 1.65 6.75 2.25 K4 2.35 1.85 3.80 8.00 2.67 K5 0.15 0.00 0.00 0.15 0.05 K6 0.20 0.00 5.85 6.05 2.02 K7 7.25 5.30 1.00 13.55 4.52 K8 2.35 0.75 3.15 6.25 2.08 K9 2.75 4.05 0.50 7.30 2.43 K10 0.20 0.00 0.00 0.20 0.07 K11 2.45 5.05 3.65 11.15 3.72 K12 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K13 2.00 2.30 3.90 8.20 2.73 K14 0.55 1.75 0.75 3.05 1.02 K15 2.60 2.90 3.90 9.40 3.13 K16 0.70 1.10 2.30 4.10 1.37 K17 2.15 4.80 4.25 11.20 3.73 K18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K19 3.65 3.45 1.70 8.80 2.93 K20 0.00 0.70 0.40 1.10 0.37 K21 4.60 4.00 3.40 12.00 4.00 K22 0.35 0.40 2.15 2.90 0.97 K23 4.10 3.55 4.70 12.35 4.12 K24 3.20 2.15 5.70 11.05 3.68 K25 0.40 0.00 0.00 0.40 0.13 K26 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 K27 0.60 0.60 1.05 2.25 0.75 K28 3.70 5.25 7.05 16.00 5.33 K29 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Total 54.10 58.40 65.55 178.05 59.35 Rataan 1.87 2.01 2.26 6.14 2.05
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 234.84 8.39 5.49** 1.69 2.09 Galat 58 88.62 1.53 Total 86 323.46
Keterangan: **: sangat nyata
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Laju Pertumuhan Bercak (mm/hari) C. Cassiicola 9 hsi di Laboratorium Setelah Transformasi √(x+0.5)
Perlakuan
Ulangan Total
Rataan I II III
K1 2.37 2.18 2.04 6.58 2.19 K2 1.26 1.10 1.24 3.61 1.20 K3 1.45 2.00 1.47 4.92 1.64 K4 1.69 1.53 2.07 5.29 1.76 K5 0.81 0.71 0.71 2.22 0.74 K6 0.84 0.71 2.52 4.06 1.35 K7 2.78 2.41 1.22 6.42 2.14 K8 1.69 1.12 1.91 4.72 1.57 K9 1.80 2.13 1.00 4.94 1.65 K10 0.84 0.71 0.71 2.25 0.75 K11 1.72 2.36 2.04 6.11 2.04 K12 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K13 1.58 1.67 2.10 5.35 1.78 K14 1.02 1.50 1.12 3.64 1.21 K15 1.76 1.84 2.10 5.70 1.90 K16 1.10 1.26 1.67 4.03 1.34 K17 1.63 2.30 2.18 6.11 2.04 K18 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K19 2.04 1.99 1.48 5.51 1.84 K20 0.71 1.10 0.95 2.75 0.92 K21 2.26 2.12 1.97 6.35 2.12 K22 0.92 0.95 1.63 3.50 1.17 K23 2.14 2.01 2.28 6.44 2.15 K24 1.92 1.63 2.49 6.04 2.01 K25 0.95 0.71 0.71 2.36 0.79 K26 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 K27 1.05 1.05 1.24 3.34 1.11 K28 2.05 2.40 2.75 7.20 2.40 K29 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 Total 41.20 42.30 44.43 127.93 42.64 Rataan 1.42 1.46 1.53 4.41 1.47
Daftar Sidik Ragam SK db JK KT Fhitung F.05 F.01 Perlakuan 28 26.28 0.94 7.61** 1.69 2.09 Galat 58 7.16 0.12 Total 86 33.43
Keterangan: **: sangat nyata
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Lampiaran 17.
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Gambar Cakram Daun pada 9 hsi Lampiran 18.
Gambar Kebun Percobaan Klon Harapan IRR seri 400 Sebagai Tempat Pengambilan Sampel Daun
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Lampiran 19.
Gambar Daun Tanaman Karet IRR seri 400 dan Klon Pembanding
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Lampiran 20.
Gambar Contoh Skala Bercak Cakram Daun
Skala 0 Skala 1
Skala 2
Skala 3
Skala 4
Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008. USU Repository © 2009
Recommended