UJIAN PAK WIRAWAN PPT.pptx

Preview:

Citation preview

TEORI KEPEMIMPINAN MODUL KULIAH

Oleh:

Dr. Wirawan, MSL, SpA, MM, Msi

Program Magister Manajemen

Universitas Persada Indonesia YAI

Jakarta 2013

Nama Matakuliah: Kepemimpinan Pendidikan = Educational Leadership

• Jumlah sks: 3 sks• Dosen: Dr. Wirawan, MSL, Sp.A., MM, Msi.• Jenis matakuliah: Matakuliah Kendali Mutu• Tujuan matakuliah: Setelah mengikuti matakulian

ini mahasiswa mempunyai kompetensi sbb.:

1) Menguasai teori ilmu kepemimpinan pendidikan & aplikasi

2) Mampu menerapkan ilmu kepemimpinan pendidikan untuk memimpin dan mengembangkan lembaga pendidikan

3) Mampu merancang dan melaksanakan penelitian dan mengembangkan kepemimpinan pendidikan

• Persyaratan untuk lulus:1) Kehadiran kuliah minimum 75 %: 10% nilai2) Mengikuti ujian tengah semester:10% nilai3) Mengerjakan tugas & persentasi kelompok:

10% nilai4) Mengikuti ujian akhir semester: 20% nilai5) Mengikuti ujian kendali mutu: 50%niliai

• LiteraturBush, Tony. 2003. Educational leadership and

management. Thousands Oaks,CA: Sage Publication.

English, Fenwich W. ed, 2005. The Sage handbook of educational leadership: Advanced in theory, research, and practices. Thousand Oaks,CA: Sage Publication.

Fiore, Douglas J. 2004. Introduction to educational administration. Larchmont, NY: Eye on Education.

Gupton, Sandra Lee. 2010. The istructional leadership toolbox: A handbook for improving practice. Thousand Oaks, CA: Sage Publication.

Lunenburg, Fred C & Ornstein, Allan C. 2008. Educational administration: Concepts& practice. Belmore, CA: Thompson.

Wilmore Elaine L. 2007. Teacher leadership: Improving anda learning from inside the classroom. Thousand Oaks, CA: Sage Publicati

Wirawan. Kapita selekta teori kepemimpinan , jilid 1 dan 2. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA Press

Wirawan. 2009. Budaya dan iklim organisasi: Teori aplikasi dan kepemimpinan. Jakarta: Salemba Empat.

Wirawan. 2010. Konflik dan manajemen konflik: Teori aplikasi dan penelitian. Jakarta: Salemba Humanika

KONSEP KEPEMIMPINAN Konsep leadership & management. • Leadership: proses pemimpin menciptakan visi,

mempengaruhi pengikut untuk merealisasi visi.• Manajemen proses menyelesaikan aktivitas

dengan atau melalui orang dan alat secara efisien untuk mencapai tujuan.

• Fungsi kepemimpinan berbeda dengan fungsi manajemen

• Perbedaan kepemimpinan & manajemen

Kepemimpinan Manajemen• Proses pemimpin menciptakan visi mempengaruhi pengikut untuk merealisasi visi

• Menciptakan perubahan• Fungsi: menciptakan visi, mempersatukan, memotivasi, mengembangkan budaya organisasi, menciptakan sinerji, memberdayakan pengikut, mewakili sistem sosialnya

• Do the right thing

• Risiko tinggi

• Proses menyelesaikan aktivitas dengan orang & alat secara efisien untuk mencapai tujuan

• Menciptakan stabilitas• Fungsi: planing, organizing, leading, controlling.

• Do the thing right

• Risiko sedang sampai rendah

Konsep management & administration Ada 2 pendapat mengenai kedua istilah ini:

1. Management ≠ dengan administration.o Administration merupakan proses menentukan

tujuan dan kebijakan utama suatu organisasi.o Sedangkan management proses mencapai

tujuan dan kebijakan. o Misalnya pendapat para pimpinan dan staff

Lembaga Administrasi Negara

2. Management =administration. o Dalam literatur fungsi management =

administration

o Istilah administration masuk ke Indonesia dari Belanda pada masa penjajahan Belanda. Waktu itu istilah mangement tidak dikenal di Indonesia.

Management Administration• Manajemen perencanaan• Manajemen produksi•Manajemen pemasaran• Manajemen sumber daya manusia• Manajemen keuangan

• Administrasi perencanaan• Administrasi produksi• Administrasi pemasaran• Administrasi sumber daya manusia• Administrasi keuangan

o Mereka yang berkerja di pemerintahan & perusahaan disebut sebagai administrateur =administrator

o Tahun 1950an istilah management masuk ke Indonesia dibawa mereka yang sekolah di USA dan literatur dari USA.

o Di USA istilah managemnt & administration di pakai dalam praktek:

Pemerintah disebuit sebagai administration:

Obama administration, Bush administration

Mereka yang akan bekerja di lembaga

pemerintah, sekolah di School of Public Admi- nistration: Gelar Master of Public Administration & Doctor of Public Administration

Mereka yang akan bekerja di organisasi bisnis

sekolah di School of Business Administration: Gelar Master of Publict Administration & Doctor of Business Administration.

PENGERTIAN KEPEMIMPINAN• Kepemimpinan adalah proses pemimpin

menciptakan visi dan mempengaruhi pengikut untuk merealisasi visi sistem sosial.

Di mana ada proses mempengaruhi, di situ ada proses kepemimpinan. Kepemimpinan terjadi di sekolah, di mesjid, di perusahaan, di kesatuan tentara & polisi, di pemerintahan, di kelurga.

Bahkan kepemimpinan ada dalam kelompok binatang: burung bangau, monyet di India

Predikat untuk pemimpin beragam tergantung sistem sosialnya

o Di suatu negara pemimpin: presiden, perdana menteri, menteri

o Di kesatuan tentara: panglima, komamdan.

o Di perusahaan: Chief Executive Official, Direktur Utama.

o Di universitas: Rektor, presiden Sistem sosial adalah suatu sistem yang

berisi organisasi manusia: lembaga, organisasi, perusahaan, kesatuan dsb.

• Organisasi sebagai sistem sosial

Sistem sosial adalah sistem terbuka yang berisi manusia

Subsistem Produksi

SubsistemPemasaraan

Visi & Misi

SubsistemKeuangan

SubsistemSumber Daya

Manusia

Lingkungan Eksternal

Pengaruh

Lingkungan internalPengar

uh

KepemimpinanOrganisasi

Budaya Organisasi

Ikatan sinerji

Garis batas

• Teori sistem

Ludwijk von BertalanffyBiolog Jerman pencipta

konsep Teori Sistem

Teori Sistem berasal dari teori biologinya Bertalanffy tahun 1950an. Formulasi teori sistemnya sbb.:“Anorganism is an integrated system of interdependent structure and functions. An organism consists of molecules which must work in harmony . Each molecule must know what the other doing. Each one must be capable of receiving messages and must be sufficiently discipled to obey. Berbeda dengan Teori Gestalt yang untuk memahami sesuatu harus mema-hami keseluruhan sesuatu kemudian memahami bagian-bagiannya, menurut Teori Sistem, untuk memahami sesuatu, dimulai dari memahami bagian-bagiannya kemudian keseluruhannya. Dari biologi kemudian teori sistem diadopsi oleh semua bidang ilmu pengetahuan.

• Garis batas sistem. Membatasi sistem de-ngan

lingkunganeksternalnya, Sumber-sum

beberasal dari lingkungan eksternal, dipro-

duksi dalam lingkungan internal, produknya

diperuntukkan lingkungan eksternal.

• Subsistem. Satu sistem terdiri dari sejumlah

subsistem (3, 4,5 dsb.) yang masing-masing

mempunyai fungsi yang berbeda.

1

3 2

1

4

2

3

1

5 2

4 3

Kepemimpinan. Sistem dipimpin oleh

kepemimpinanyang betugas menciptakan

budaya organisasi; menciptakan sinerji; dan

mengarahkan semua subsistem untuk

bersinerji merealisasi visi dan misi sistem.

Ikatan sinerji: (1) mengikat subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan sistem; (2) menciptakan sinerji; (3) mengarahkan aktivitas semua subsistem ke arah pencapaian visi dan misi. sistem

Sinerji

Sinerji positif: Produksi subsistem-subsistem (ss) dalam kesatuan sistem lebih besar dari pada produksi masing-masing subsistem dijumlahkan. Misalnya, produksi ss1=20, ss2=35, ss3=40, ss4=50. Sinerji positif keempatnya=>145

Sinerji negatif: Produksi subsistem-subsistem dalam kesatuan sistem lebih kecil daripada produksi masing-masing subsistem-subsistem dijumlahkan.Sinerji negatif keempat ss= 145<

• Salah satu tugas pemimpin dalam menciptakan perubahan adalah menciptakan sinerji

• Visi: apa yang diimpikan apa yang

ingin dicapai, di masa yang akan

datang.• Fungsi: mengarahkan, mendorong dan menarik

ke mana organisasi hsrus menuju; apa yang akan di capai

• Contoh visi Bank Indonesiao Menjadi lembaga bank sentral yang dapat

dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil

• Misi Bank Indonesiao Mencapai dan memlihara kestabilan nilai rupiah

melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.

• Nilai-nilai strategis Bank Indonesia (KITA-Kompak).

o Kompensasio Integritaso Transparansio Akuntabilitaso Kebersamaan

• Budaya organisasi: Agar semua anggota organisasi berperilaku yang memastikan upaya pencapaian visi & misi organisasi, ditentukan nilai-nilai strategis dan kepercayaan organisasi

Contoh nilai-nilai strategis:oPengabdian oProfesionalismeoKualitasoLayananoPenghargaanoKerja keras oIntegritasoSaintifikoKebersamaan oPerkembangan

Mendorong dan menarik

perilaku warga organisasi

Untuk merealisasi

visi dan misiorganisasi

MEMENGARUHIo Memengaruhi adalah proses pemimpin merubah sikap,

perilaku, penge-tahuan, ketrampilan dsb. para pengikut agar mampu dan mau merealisasi visi dengan mempergunakan taktik mempengaruhi.

• Dalam proses kepemimpinan terjadi saling memengaruhi antara pemimpin dan pengikut.

Pemimpin(Agen)

Pengikut(Target)

Interaksi saling memengaruhi

Taktik memengaruhi

Kekuasaan

• Pengaruh Agen terhadap Target = ketergantungan Target terhadap Agen; Pengaruh Target terhadap Agen = ketergantungan Agen terhadap Target

• Dalam kepemimpinan umumnya pengaruh Agen terhadap Target lebih besar.

• Dalam keadaan tertentu pengaruh Target terhadap Agen lebih besar.

• Taktik mempengaruhi1. Taktik legitimasi. Menggunakan hak formal

agen karena menduduki posisi tertentu dalam organisasi

2. Taktik persuasi rasional. Memakai argumentasi logikal, teori ilmu pengetahuan, pengalaman praktek, fakta, data, informasi.

3. Taktik permintaan inspirasional. Membang-kitkan emosi dengan mengemukakan cita-cita, nilai-nilai, meningkatkan harga diri untuk kebaikan bersama

4. Taktik konsultasi. Mengikutsertakan dan mengkooptasi Target dalam kegiatan

6. Taktik permintaan personal. Mempergunakan hubungan dan loyalitas hubungan keluarga dan pertemanan

7. Taktik koalisi. Agen meminta bantuan orang lain

7. Taktik pertukaran. Memberikan imbalan jika target mematuhi perintah

8. Taktik memberi contoh, Memberi contoh kepada Target

9. Taktik menekan. Mengemukakan ancaman jika Target tidak mematuhi perintah.

10.Taktik memberikan sesuatu. Uang, jabatan, peluang , nilai dsb.

• Proses penggunaan taktik mempenngaruhiAnalisis Target Informasi

tentang Target

Memilih TaktikYang cocok

Target terpengaruh?

Gunakan taktik lain

tidak

Mempengaruhi berhasil

ya

Target terpengaru

h?yatidak

Tujuan mempengaruhi

• Hasil proses mempengaruhia. Mematuhi perintah. Sikap dan perilakunya

terpengaruh. Target secara sukarela mematuhi perintah. Ia merasa memang kewajibannya untuk melaksanakan perintah.

b. Menuruti perintah. Perilakunya terpengaruh tapi sikapnya tidak. Target melaksanakan perintah karena terpaksa,

c. Menolak perintah. Target tidak mematuhi perintah.

# Mengulur-ulur waktu

# Meminta atasan pemberi perintah untuk

mencabut perintah.

# Menyatakan ya, tapi menyabot perintah

# Menolak perintah

• Fungsi Kepemimpinan

1. Menciptakan visi

2. Memengaruhi

3. Mempersatukan pengikut

4. Menciptakan, mengembangkan & melaksanakan budaya organisasi

5. Memanajemeni konflik

6. Memberdayakan pengikut

7. Memotivasi pengikut

Wanita sebagai Pemimpin• Dalam ilmu kepemimpinan hak wanita untuk

menjadi pemimpin sama dengan laki-laki.• Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun

1999 Tentang Pengesahan ILO Convention yang melarang diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan.

• Dalam sejarah lahir pemimpin wanita yang kuat: Ben Gureon (Israel), Margaret Tacher (Inggris), Ratu Sima, Laksamana Malahayati (Indonesia).

• Nabi Muhammad sebelum diangkat sebagai Rasul bekerja untuk Siti Hadijah

• Masih banyak orang Indonesia yang berpendapat wanita tidak layak jadi pemimpin.

• Teori Pembebasan Wanita Chizuko Ueno

Chizuko Ueno, feminis Jepang, berteori masa Perang Dunia II meru-pakan masa pembebasan wanita. Wanita mengalami:1) Pull factors. Faktor yang menarik

wanita keluar dari rumah. Laki-laki perang, wanita menggantikannya di pabrik, rumah sakit, sekolah.

2) Push factors. Mendorong wanita untuk bekerja di luar rumah karena pekerjaan rumah bukan pekerjaan full time seperti sebelumnya.

Chizuko Ueno

• Push factor stersebut adalah:• Perkembangan teknologi rumah tangga (kompor listrik,

kulkas, setrika listrik, vacum cleaner, mesin cuci);• Makanan siap saji • Jumlah anggota keluarga kecil.• Keinginan keluarga untuk hidup lebih baik dalam

golongan menengah.• Perkembangan pendidikan wanita• Peranan wanita menjadi makin besar dalam kehidupan

politik, ekonomi dan sosial.• Dinegara-negara Skandinavia peranan wanita dalam

bidang politik menyamai jika tidak melampau laki-laki.

• Kontroversi wanita sebagai pemimpin• Walaupun dalam ilmu kepemimpinan dan Hadis Nabi

Muhammad setiap orang adalah pemimpin, dan dalam sejarah banyak muncul pemimpin yang kuat, tapi dalam dunia Islam dan masyarakat tradisional masih banyak golongan masyarakat yang berpendapat wanita hanya pemimpin di rumah tangganya yang harus tunduk kepada suaminya.

• Dalam bidang agama: tidak pernah ada Paus wanita, Imam Mesjid wanita, Ketua PP Muhammadiyah Wanita, Ketua PB NU Wanita.

• Untuk membantu pengembangan karir wanita di Universitas di USA disediakan matakuliah khusus: Women and management; Women and leadership

TEORI KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP THEORY)

• Sebagai suatu cabang ilmu, kepemimpinan mempunyai banyak teori.

• Teori adalah hubungan antara dua variabel atau lebih untuk menjelaskan fenomena ilmu pengetahuan.

• Dalam ilmu sossial teori dapat dikelompokkan menjadi:

1. Teori deskriptif. Melukiskan esensi

sesuatu. Misalnya, apa yang dimaksud

dengan pemimpin, pengikut dsb.

2. Teori preskriptif. Bagaimana melakukan

sesuatu. Bagaimana mempengaruhi anak didik,

guru, orang tua dsb.

• Teori kepemimpinan deskriptif dan preskriptif• Teori merupakan tulang dan ototnya tubuh ilmu

pengetahuan.• Fungsi teori:

1. Menjelaskan fenomena yang sedang terjadi

2. Meramalkan fenomena yang akan terjadi

3. Mengembangkan ilmu pengetahuan

4. Membimbing praktek profesi

5. Scientific based living: mengembangkan

kehidupan manusia lebih baik.

• Thomas Kuhn

Mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi

2 yaitu:

1) Mature Siences– Ilmu pengetahuan yang ma-tang: yaitu ilmu pengetahuan yang teorinya diterapkan oleh siapa saja, di tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda untuk fenomena yang sama, hasilnya akan sama. Contoh: ilmu falak, matematika, fisika.

2) Immature Sciences—ilmu pengetahuan yang tidak matang: ilmu pengetahuan yang teorinya diterapkan oleh orang yang berbeda, tempat yang berbeda, waktu yang berbeda terhadap fenomena yang sama, hasilnya akan berbeda.

Contoh: Ilmu sosial, dan ilmu kepemimpinan.

• Teori kepemimpinan banyak jenisnya antara lain:

(1) Teori kepemimpinan umum

(2) Teori gaya kepemimpinan

(3) Teori kepengikutan

(4) Teori kekuasaan

(5) Teori mempengaruhi

(6) Teori manajemen konflik• Keenam teori tersebut dibahas dalam

modul ini.

• Teori-teori kepemimpinan umum1. Teori pemimpin dilahirkan (leaders are born) vs

pemimpin dibuat (leaders are made)• Teori Pemimpin Dilahirkan (Leaders are born

Theory) sama dengan Teori Orang Besar (Great Man Theory). Pemimpin merupakan orang yang dilahirkan dengan kualitas yang ditakdirkan untuk memimpin.

• Teori Pemimpin Dibuat (Leaders are Made Theory) menyatakan setiap orang dapat menjadi pemimpin jika mau mengemban gkan diri.

• Dewasa ini pendapat umum leaders are made. Siapapun dapat menjadi pemimpin jika mau. Masyarakat, pers, partai politik, merupakan pembuat pemimpin.

2. Teori Sifat (Trait Theory)• Orang dapat menjadi pemimpin karena

mempunyai sifat dan ketrampilan istimewa yang diperlukan untuk menjadi pemimpin.

• Sifat-sifat tersebut antara lain:

Sifat-sifat yang diperlukan Pemimpin

Ketrampilan yang pemimpin

• Adaptasi pada semua situasi• Sadar mengenai lingkungan sosial• Asesrtf• Kooperatif• Desisif• Dapat dipercaya• Dominan, mempengaruhi orang lain• Enerjetik• Persisten• Toleran terhadap stres• Mau bertanggungjawab

• Intelegen, pandai, cerdik• Ketrampilan konsesual• Ketrampilan manusiawi dan sosiao• Kreatif dan inovatif• Diplomatik dan taktis• Komunikator• Pengorganisir• Persuasif• Ketrampilan emosional• Ketrampilan spiritual

3. Teori Perilaku (The Behavioral Theory)• Orang dapat menjadi pemimpin karena mampu

berperilaku tertentu yang diperlukan kepemimpinan.

a. Teori X dan Teor Y Douglas McGregor

Theory X and Theory Y dikembang-kan oleh Douglas McGregor . Teori ini merupakan teori motivasi dan teori kepemimpinan. Karena pemimpin yang berasumsi Teori X akan menggunakan kepemim-pinan yang berbeda dengan yang berasumsi Teori Y.

Douglas McGregor

• Perbedaan asumsi Teori X dan Teori Y

Theory X Theory Y

1. Rata-rata manusia mewarisi tidak suka bekerja dan jika mungkin akan menghindarinya

2. Karenanya sebagian besar orang harus dipaksa, dikontrol, diarahkan, diancam dengan hukuman agar bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Manusia lebih senang diarahkan untuk menghindari tanggungjawab, mempunyai ambisi rendah, akan tetapi ingin sekurity pekerjaan.

1. Biaya dan upaya mental dalam bekerja adalah alami seperti bermain dan istirahat.

2. Kontrol eksternal dan ancaman hukuman bukan satu-satunya cara untuk membawa upaya kearah pencapaian tujuan organisasi. Orang akan melaksanakan pengontolan sendiri- dalam melayani tujuan dimana ia komit.

3. Komitmen kepada tujuan organisasi merupakan fungsi dari imbalan yang berhubungan dengan prestasi.

4. Rata-rata manusia belajar, dengan kondisi yang tepat, tidak hanya menerima akan tetapi mencari tanggungjawab.

5. Kapasitas untuk melaksanakan sesuatu merupakan imajinasi tinggi, kecerdikan, dan kreativitas dalam dsolusi problem organisasi tersebar luas pada populasi organisasi

6. Dalam kondisi-kondisi kehidupan industri modern, potensi intelektuak hanya dipergunakan sebagian.

• Pemimpin yang berasumsi Teori X akan menggunakan kepemimpinan yang berbeda.

Kepemimpinan Teori X Kepemimpinan Teori Y• Kepemimpinan otokratik, birokratik atau paternalistik

• Kepemimpinan partisipatif, demokratik atau kepemimpinan bebas

• Mengarahkan dan mengontrol ketat apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kapan melakukannya.

• Memberikan kepercayaan, dan fasilitas kerja yang diperlukan para pengikut

• Teknik memotivasi menakut-nakuti dan menghukum

• Teknik memotivasi dengan pygmalion effect

• Pengambilan keputusan sepenuhnya oleh pemimpin

• Pengambilan keputusan partisipatif

b.Teory Z William Ouchi

Theory Z dikemukakan oleh William Ouchi, seorang guru besar Amerika Serikat keturunan Jepang. Teori ini sebagai jawaban atas pertanyaan: Mengapa bisnis Jepang dapat menyaingi bisnis Amerika Serikat. Padahal industri dan bisnis Jepang hancur dalam Perang Dunia II. Teori ini melukiskan sistem organisasi, manajemen dan kepemimpinan Jepang lebih unggul daripada Amerika Serikat. Teori ini kemudian juga diterapkan kepa-da sekolah.

William Ouchi

Prinsip dasar teori Z sbb.:1) Pekerjaan karyawan untuk

jangka panjang2) Pengambilan keputusan secara

kolektif3) Tanggungjawab individual4) Sistem evaluasi kinerja dan

promosi yang lambat5) Pengendalian implisit dan tidak

formal yang ditunjang oleh ukuran standar formal.

6) Pengembangan karir moderat7) Perhatian menyeluruh kepada

karyawan termasuk keluarganya

• Perbedaan organisasi Jepang (Tipe J) yang melaksanakan Teori Z dan organisasi Amerika Serikat (Tipe A).

Organisasi Jepang Organisasi Amerika Serikat• Pekerjaan untuk seumur hidup • Pekerjaan jangka pendek

dengan kontrak kerja.

• Evaluasi dan promosi lambat • Evaluasi dan promosi cepat

• Jalur karir nonspesialisasi • Jalur karir spesialisasi

•Mekanisme kontrol implisit • Mekanisme kontrol eksplisit

• Pengambilan keputusan kolektif • Pengambilan keputusan individual

• Tanggungjawab kolektif untuk unit kerja dan individual untuk tugas masing-masing pegawai.

• Tanggungjawab individual

• Perhatian pemimpin holistik • Perhatian tersegmentasi

• Prinsip-prinsip kepemimpinan Teori Z:

1) Pengambilan keputusan kolektif bukan individual. Konsekuensinya membutuhkan waktu yang lama karena saling mempengaruhi.

2) Tanggungjawab individual walaupun peng-ambilan keputusannya partisipatif. Pemimpin bertanggungjawab atas keputusan yang di-ambil. Setiap orang harus bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan dan tugasnya.

3) Pemimpin melakukan pengontrolan secara informal dengan mempergunakan angka-angka standar.

4) Pemimpin memandang bawahannya sebagai manusia seutuhnya. Bukan saja ketika bekerja akan tetapi juga ketika tidak bekerja dan juga istri dan anak anaknya.

5) Pemimpin mengikut sertakan union atau serikat pekerja dalam melakukanperubahan.

6) Pemimpin mengembangkan kode etik dan melaksanakannya secara konsisten termasuk kepada dirinya sendiri.

4. Teori Kepemimpinan transaksional (Transactional Leadership Theory).

• Dasar dari teori ini adalah kontrak sosial.• Hubungan antara pemimpin dan pengikut dalam

bentuk transaksi. Pemimpin memberikan sesuatu kepada pengikut dan mendapatkan sesuatu dari pengikut (pekerjaan, gaji, status sosial). Pengikut memberikan tenaga, pikiran, waktu untu bekerja kepada pemimpin.

• Apa yang diberikan harus sepadan (equity) dengan yang diperoleh.

• Dalam keadaan krisis di mana sumber sangat terbatas, kepemimpinan transaksional sulit dilaksanakan.

• Contoh: Ikan lumba-lumba di Ancol

5. Kepemimpinan transformasional (Transformational Leadership Theory).

• Pemimpin dan pengikut mempunyai visi, misi tujuan, dan aspirasi bersama karena persamaan nasib dan persamaan visi. Upaya pemimpin:

• Memberdayakan para pengikut• Menstimulasi pengikut agar kreatif dan inovatif• Saling memotivasi untuk mecapai visi, misi dan

tujuan bersama• Pemimpin berfungsi sebagai panutan• Saling mengorbankan diri untuk mencapai tujuan

bersama.• Pengikut menjadi pemimpin & pemimpin menjadi

pengikut

McGregor Burns

Konsep kepemimpinan transfor-masiona dimulai dengan McGregor Burns yang mengemukakan konsep transforming leadership (kepemim-pinan mentransformasi). Prinsip dasarnya adalah:1) Pemimpin & pengikut mempunyai

tujuan bersama yang melukiskan nilai-nilai, motivasi, keinginan, kebutuhan, aspirasi dan harapan mereka. Pemimpin bertindak atas nama dirinya dan atas nama para pengikutnya.

2) Walaupun pemimpin dan pengikut mempunyai tujuan bersama akan tetapi tingkat level motivasi dan potensi mereka untuk mencapai untuk mencapai tujuan tersebut berbeda.

3) Kepemimpinan mentransformasi berusaha mengembangkan sistem yang sedang berlangsung dengan mengemukakan visi yang mendorong berkembangnya masyarakat baru. Visi ini menyatukan pemimpin dan pengikut.

4) Mengajarkan para pengikut bagaimana menjadi pemimpin dengan berpartisipasi aktif dalam perubahan.

5) Tingkat tertinggi dari kepemimpinan menstransformasi terlaksananya nilai-nilai akhir: keadilan, kebenaran, kebebasan, kemerdekaan, persamaan, persaudaraan dalam masyarakat.

Contoh: Mahatma Gandhi, Bung Karno, Martin Luther King,JR, Mandela.

Benard M. Bass

Benard M. Bass & B. J. Avolo mengembangkan istilah Trans-formational leadership yang dikenal dewasa ini. Konsepnya agak berbeda dengan konsep Kepemimpinan Mentrans-formasi McGregor Burns. Prinsip dasarnya adalah 4I:1) Individual consideration

(perhatian individual). Pemimpin mengembangkan para pengikutnya dengan menciptakan lingkungan dan iklim yang mendukung.

2) Intellectual stimulation (stimulasilaintelektual). Pemimpin menstimulasi para pengikut agar kreatif dan inovatif, memakai imajinasi mereka dan menantang melakukan sesuatu yang diterima sistem sosial.

3) Inspirational motivation (motivasi inspirasional). Pemimpin menciptakan visi—keadaan di masa yang akan datang—secara optimis dan dapat dicapai dan mendorong untuk meningkatkan harapan dan mengikatkan diri kepada visi.

4) Idealized influence (pengaruh teridealisasi). Pemimpin bertindak sebagai role model (panutan) .Menunjukkan keteguhan hati, ketetapan dalam mencapai tujuan, mengambil tanggungjawab, percya diri tinggi, siap untuk mengorbankan diri, menghargai prestasi para pengikutnya.

• Perbedaan antara Kepemimpinan Transaksional & Transformasional

Kepemimpinan Transaksional Kepemimpinan transformasional• Berdasarkan transaksi antara pemimpin dengan pengikut yang mempunyai perbedaan tujuan dan kebutuhan.• Ditentukan oleh kekuasaan, posisi, politik dan janji • Orientasi tujuan jangka pendek dan data keras.• Nilai-nilai kepemimpinan: kejujuran, tanggungjawab, keadilan, menghadiahi komitmen orang.

• Berdasarkan kebutuhan orang untuk mempunyai arti.• Ditentukan oleh tujuan, impian, nilai- nilai, moral dan etika.• Orientasi kepada tujuan jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai-nilai dan prinsip manusia.• Nilai-nilai kepemimpinan: kemerdekaan, keadilan, persamaan, kesejahteraan manusia.

6. Kepemimpinan abdi (Servant Leadership Theory).

• Pendidikan merupakan layanan (services) dari sekolah kepada warga belajar. Sekolah: kepala sekolah, guru, tenaga administrasi & tenaga teknis melayani murid dan orang tua.

• Kepemimpinan sekolah=servant leadership.Robert Greenleaf mengem-bangkan Service Leadership Theory (Teori Kepemimpinan Abdi). Teori kepemimpinan ini cocok untuk kepemimpinan yang menyajikan jasa seperti lembaga pendidikan.

Robert Greenleaf

• Menurut Robert Greenleaf pola servan leadership sbb.:

“Servant-leader is servant first. It begins with the natural feeling that one wants to serve. Then concious choice brings one to aspire to lead. The best is: Do those served grow as perons; do they,while being served, become helthier, wiser, freer, more autonomous more likely themselves to become servant?”

• Karakteristik pemimpin abdi:

1. Mendengarkan. Mendengarkan yang diinginkan, dikehendaki dan dikatakan yang dilayani.

2. Empati. Menghormati wargabelajar dan para pemangku kepentingan lainnya

3. Memberdayakan. Membuat siswa berdaya: tahu dan mau melakukan sesuatu

4. Transformasional. Pemimpin merealisasi dan mentrasformasi visi, misi, dan tujuan pendidikan kepada siswa. Siswa menjadikan pemimpin sebagai role model atau panutan.

Pemimpin dan siswa akhirnya menyatu. Hubungan antara mentor dengan protégé.

5. Persuasi. Lebih menggunakan kekuasaan otoritas, keahlian, kharisma dan imbalan bukan kekuasaan paksa

6. Pelayan. Orang yang harus melayani, bukan orang yang dilayani.

7. Perkembangan. Komintmen terhadap perkembangan anak didik, perkembangan ilmu pengetahuan, perkembangan penerapan ilmu dan teknologi dan perkembangan kehidupan masyarakat.

8. Memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan sosial & kecerdasan spiritual.

9. Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tutwuri handayani.

10.Melu handarbeni.

7. Kepemimpinan birokrasi• Sekolah merupakan organisasi birokratis yang

mempunyai dua induk: Gubernur dan Mendiknas.

• Manajemen Berbasisa Sekolah bukan berati sekolah bebas dari birokrasi. Kepala sekolah merupakan birokrat

• Demikian juga guru, walaupun ia seorang profesional ia harus tunduk pada birokrasi sekolah: visi, misi, tujuan sekolah.

• Konsep birokrasi pertama kali dikembangkan oleh Max Weber, seorng osiolog Jerman.

Max WeberPencipta Konsep Birokrasi

Prinsip-prinsip birokrasi Max Weber:

1. Pembagian kerja berdasarkan spesialisasi fungsional

2. Hirarkhi otoritas3. Peraturan menentukan hak dan

kewajiban aparat birokrat4. Prosedur menentukan proses

melaksanakan fungsi dan tugas5. Impersonalitas hubungan antar

personal6. Seleksi dan promosi berdasarkan

kompetensi teknis dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

• Max Weber mengemukakan 3 jenis pemimpin:

1) Pemimpin birokratik (bureaucratic leader). Pemimpin yang melaksanakan kontrol berdasarkan ilmu pengetahuan. Melaksanakan kekuasaan rasional, legal dan pola hirarkhi organisasi.

2) Pemimpin pahlawan kharismatik (charismatic hero.

Individu yang kepribadiannya berbeda dengan orang biasa dan dikaruniai kekuasaan supernatural, manusia super dan kualitas kepemimpinan kharismatik.

3) Pemimpin tradisional (feudal/princely leader). Pemimpin tradisional yang melaksanakan kekuasaan secara sewenang-wenang , berdasarkan loyalitas, favoritisme, dan poloitik.

Prinsip Birokrasi Prinsip Profesionalisme

• Pembagian kerja berdasarkan spesialisasi fungsional

• Pembagian tugas berdasarkan kompetensi saintifik dan teknis

• Hirarkhi otoritas • Otonomi

• Sistem peraturan menentukan hak dan kewajiban birokrat

• Pendidikan dan kompetensi profesional hak dan kewajiban profesional

• Sistem prosedur melaksanakan layanan

• Standarisasi prosedur melaksanakan layanan

• Layanan Impersonalitas dan imparsial • Layanan Personalitas

• Seleksi dan promosi berdasarkan senioritas dan kompetensi teknis dalam melaksanakan pekerjaan.

• Seleksi dan promosi berdasarkan kompetensi profesional

Perbedaan Prinsip Birokrasi dan Profesionalisme

Dapat terjadi Maladministrasi

Dapat terjadi Malpraktek

• Disfungsi birokrasi• Disfungsi=apa yang dilakukan birokrat beda dengan prinsip-prinsip

birokrasi yang baik.

Prinsip birokrasi (1) Fungsi (2) Disfungsi (3)• Pembagian tugas berdasarkan spesialisasi

• Menghasilkan keahlian dan efisiensi

•Kebosanan, menurun-nya motivasi kerja

• Hirarkhi otoritas • Disiplin, kepatuhan dan koordinasi

•Sentralisasi pengambilan keputusan, kemacetan komunikasi

•Sistem peraturan •Kontinuitas dan uniformitas •Kekakuan dan ketinggalan zaman. Peraturan menjadi tujuan.Bureupathic behavior

• Prosedur melakukan tugas • Efisiensi dan dapat diramalkan proses dan hasil kerja

• Kelambanan proses kerja karena prosedur dijadikan tujuan.Pekerjaan dibagi menjadi loket-loker yang memperpanjang proses layanan

(1) (2) (3)• Impersonalitas • Rasionalisasi, kesamaan

layanan terhadap klien•Moril rendah, sering menurunkan efisiensi organisasi,. Sulit dilaksanakan di Indonesia yang subur dengan budaya korupsi, kolusi dan nepotisme

• Seleksi dan promosi berdasarkan kompetensi dan kinerja

• Insentif, objektivitas penilaian kinerja, menghargai senioritas

• Konflik antara prestasi dan senioritas. Seleksi dan promosi dilaksanakan berdasarkan kedekatan dengan pejabat

• Apakah birokrasi bertentangan dengan profesionalisme?

• Tidak. Birokrasi tidak bertentangan dengan profesionalisme tapi saling melengkapi. Istilah yang banyak dipakai adalah birokrasi profesional.

• Empat jenis birokrasi organisasi

DimensiBirokrasi

Birokrasi Weber

Birokrasi Profesional

Birokrasi otokratik

Birokrasi kaos

Dimemsi ProfesionalismeRendah

Tinggi

Tinggi

• Reformasi Birokrasi• Dalam pelaksanaannya birokrasi menghadapi

praktek-praktek yang bertentangan dengan prinsip-prinsip birokrasi:

1) Disfungsi birokrasi

2) Bureaupatic behavior

3) Parkinson Law: organisasi birokrasi punya kecenderungan membesar dan menjadi tidak efektif dan efisien

4) Birokrat menyalahgunakan kekuasaannya: korupsi, kolusi dan nepotisme

5) Birokrasi sebagai alat layanan berubah menjadi tujuan.

5) Layanan birokrasi lambat dan mahal sehingga klien yang dilayani dirugikan

• Tibul ejekan terhadap birokrasi:o Jika dapat diperlambat mengapa dipercepato Kapitalis birokrato Birokrat itu bernapas saja dibayaro Red tape birokrasio UUD=Ujung-ujungnya duito Bukan kesalahan birokrat tapi kesalahan

prosedur.• Sistem tatanan ekonomi, sosial, hukum,

politik, pertahanan negara rusak, tidak berfungsi –good governance tidak berjalan.

• Perlu dilakukan reformasi birokrasi.o Pengertian reformasi birokrasi=re formasi atau

penataan ulang birokrasi o Tujuan reformasi birokrasi:

a) Pencapaian good governance=tata pemerintahan yang baik

b) Menghindarkan maladministrasi

c) Memberikan layanan cepat, akurat dan murah kepada masyarakat

d) Mencegah KKN

• Apa yang dilakukan dalam reformasi birokrasi?

a) Undang-undang dan peraturan layanan publik

b) Undang-undang hak informasi publik

c) Penataan organisasi dan tatakerja: birokrasi yang ramping, desentralistik, efisien, bertanggungjawab

d) Penyusunan sistem manajemen: distribusi kekuasaan, pembagian kerja, prosedur kerja, target, sasaran, evaluasi hasil dan akuntabilitas.

e) Manajemen kinerja dan evaluasi kinerja birokrat

f) Peningkatan kompetensi, dan pemberdayaan birokrat

g) Perbaikan sistem renumerasi

h) Pengembangan budaya organisasi: etos kerja, profesionalisme, kode etik, iklim layanan.

i) Penegakan hukum dan peraturan

j) Pemberantasan KKN

8. Teori Kepemimpinan Kharismatik• Istilah kharisma.o Istilah kharisma berasal dari bahasa Yunani

charisma yang artinya orang yang mempu-nyai kemampuan melihat sesuatu sebelum terjadi.

o Max Weber menyatakan charisma sebagai: specific gifts have been belived to be supernatural, not accessibel to everybody.”Menurut Weber., kepemimpinan kharismatik dapat merubah sistem soasial berdasarkan persepsi pengikut yang percaya bahwa pemimpin ditakdirkan mempunyai kemampuan istimewa.

• Dalam ilmu kepemimpinan banyak teori mengenai kepemimpinan kharismatik. Antara lain dikemukakan oleh:

David A. Nadler dan Michael L. Tushman.o Mendefinisikan kepemimpinan kharismatik

sebagai kualitas khusus – tindakan pribadi dan persepsi para pengikut tentang kualitas pribadi pemimpin – yang dimilik pemimpin yang memungkinkannya memobilisasi dan memimpin aktivitas secara terus menerus.

o Menurut mereka dimensi & indikator kepemimpinan kharismatik sbb.:

(2)Pengenerjian (Energizing)• Menunjukkan kegairahan personak•Mengekspresikan percaya diri personal• Mencari, menemukan dan memakai kesuksesan

(1)Pemvisian (Envisioning)• Visi yang mudah dicerna dan meyakinkan• Menjelaskan visi dengan bahasa yang sederhana mudah dimengerti dan emosional.•Menentukan harapan tinggi• Memodelkan perilaku yang konsisten

(3) Pemampuan (Enabling)• Mengekspresikan dukungan personal• Menunjukkan empati• Mengemukakan percaya diri ter hadap pengikutnya

Envisioning. o Envisioning adalah menciptakan visi –

menciptakan gambaran masa depan yang diinginkan yang menimbulkan kegairahan untuk mencapainya.

o Visi merupakan kendaraan untuk mengembangkan komitmen terhadap tujuan bersama yang jika tercapai menyebabkan orang berbahagia.

o Pemimpin menjelaskan visi dengan bahasa sederhana, mudah difahami.

o Untuk merealisasi visi pemimpin menunjukkan perilaku dan aktivitas yang konsisten yang mudah ditiru oleh para pengikut.

Energizingo Pemimpin menciptakan enerji yaitu motivasi

untuk bertindak untuk merealisasi visi. Pemimpin memotivasi para pengikut untuk bergerak merealisasi visi.

o Pemimpin menunjukkan kegairahan dan enerji pemimpin sendiri kepada para pengikut serta kemampuan untuk sukses.

• Enabling.o Secara emosionalk pemimpin membantu para

pengikut bertindak merealisasi visi walaupun harus menghadapi hambatan.

o Aktivitas memampukan dilakukan dengan berbagai cara misalnya:

Pemimpin menunjukkan empati – kemampuan untuk mendengarkan, memahami dan berbagi perasaan dengan para pengikut.

Menyatakana dukungan, kepercayaan terhadap kemampuan pengikut untuk melaksanakan tugas secara efektif walaupun menghadapi tantangan.

• Dengan kegiatan tiga dimensi tersebut pemimpin menyediakan titik fokus untuk enerji, harapan, aspirasi kepada para pengikutnya. Pemimpin juga bertintak sebagai panutan.

• Pengaruh Kepemimpinan Kharismatik Terhadap Para Pengikut

o Kepemimpinan kharismatik secara emosional menyatukan para pengikut dengan pemimpinnya.

o Pengikut sering menjadi emosional dan irasional kesetiaannya terhadap pemimpin.

o Muncul istilah:”Pejah gesang nderek …. Hitam kata … hitam kataku.”

o Pengkultusan pemimpin. Pemimpin merupakan manusia yang sempurna.

• Misalnya: Contoh pemimpin kharismatik:o Para Nabi dan Rasulo Pauso Kiai /ulamao Hitlero Mao Zedongo Bung Karnoo Jendral Sudirmano Bin Ladeno Bill Gateso Mahatma Gandhio Martin Luther King, Jro Nelson Mandelao Thomas Alfa Edisono Mother Theresia

• Keterbatasano Walaupun kepemimpinan kharismatik sangat

berpengaruh, mempunyai keterbatasan yang sering menimbulkan masalah:

(a) Ketergantungan dan konterketergantungan.o Seorang pemimpin kharismatik yang visibel,

enerjetik dan kuat dapat memacu respon psikologi yang berbeda.

o Sebagian pengikut sangat tergantung kepada pemimpin. Mereka bertindak menunggu arahan dari pemimpin dan pasif serta rektif.

o Sebaliknye sejumlah pengikut menjadi tidak nyaman dan berusaha menunjukkan bahwa pemimpin salah, menyesatkan dan berusaha mempermalukannya.

(b) Enggan untuk tidak setuju dengan pemimpin. Pemimpin kharismatik yang kuat membuat pengikutnya ragu-ragu untuk tidak setuju dengannya, Keadaan ini mengarah kepada kecocokan semu.

(c) Perlunya keajaiban atau majik terus-menerus. Para pengikut selalu mengharapkan kesuksesan pemimpin yang dianggapnya manusia hebat. Jika harapan tersebut tidah terealisir akan menciptakan krisis kredibilitas kepemimpinan.

(d) Potensi perasaan penghiatanan. o Jika visi dan apa yang dilakukan pemimpin

tidak berhasil, para pengikut dapat merasa dikhianati pemimpinnya. Mereka frustrasi dan marah kepada para pengikut lainnya yang ikut menciptakan harapan yang gagal.

(e) Kedisfranchisan level manajer di bawahnya.o Konsekuensi pemimpin kharismatik yang kuat

adalah level manajemen di bawahnya dengan mudah kehilangan kemampuan untuk memimpin atau disfranchise.

• Apakah kepemimpinan kharismatik dapat hilang? Dapat.

James Baker & Tamy Baker

James Bakker tamatan Bible College, North Central University dan Menikah dengan Tammy Faye. Setelah punya pengalaman di Pat Roberson’s Christian Brasdcasting Network, mereka

mendiirikan The PTL Television Network dan sukses. Keduanya terkenal sebagai Teleevangelist, pendeta yang berkotbah melalui televisi. Ia kharismatik, pengikut Kristen Amerika mengikuti kotbah-kaotbah dan program-program televisinya.

Jessica Hahn

Keduanya kemudian kehilanganKepemimpinan kharismatinya dan bercerai karena:(1) PTL Club yang didirikannya mendirikan hotel mewah dan menjual keanggotaan $ 1,000 untuk seumur hidup. Menjual lebih banyak dari pada kamar yang tersedia di hotel. Uangnya untuk kepentingan diri sendiri.(2) Bakker menjalin hubungan haram dengan Jessica Hahn --sekretarisnya – yang cantik dan berambisi untuk terkenal dan kaya raya. Agar Jessica tutup mulut atas hubungan tersebut Bakker membayarnya $ 279,000.

o Jessica kemudian go public danmenyatakan Bakker memperkosanya. Ia menjadi terkenal, foto bugil di majalah Play Boy, muncul di acara radio dan televisi yang membuatnya kaya. Ia kemudian menjadi bintang film.

o Bakker kemudian diadili, juri menyatakan bersalah dan dihukum pidana dan denda.

o Jim Bakker berubah dari powerfull menjadi powerless.

Jimmy Lee Swaggart

Rosemary Garcia

o Swaggart -- partor, guru, penyanyi, pianis dan teleevangelist kharismatik. Kotbahnya disiarkan ke seluruh Amerika Serikat da ke 104 negara. Ia pernah ke Indonesia. o Ia kehilangan kharismanya karena berhubungan seks dengan pelacur.Awalnya ia menyangkal perbuatannya. Akan tetapi ia kemudian membat pengakuan yang terkenal sambil menangis:”I have sinned against you, my Lord …” Orang memaafkannya.o Akan tetapi perbuatan itu ia ulangi dengan Rosemary Garcia – seorang pelacur cantik.

KEKUASAAN (SOCIAL POWER)• Kekuasaan adalah potensi Pemimpin untuk

memengaruhi Pengikut dan potensi resistensi kekuasaan Pengikut terhadap upaya memengaruhi Pemimpin.

• Kekuasaan Agen 100 kekuasaan Target 30. Kekuasaan Agen terhadap Target=100-30=70.

Pemimpin(Agen)

Pengikut(Target)Saling memengaruhi

• Sifat kekuasaana. Kekuasaan tidak terlihat tapi jika digunakan

akibatnya dapat terasa.

b. Kekuasaan terlihat dalam bentuk jabatan, tanda pangkat, pakaian dinas dsb.

c. Kekuasaan dapat diperoleh, diperbesar, berkurang dan hilang

d. Dalam suatu organisasi jumlah kekuasaan terbatas dan didistribusikan kepada para pemimpin organisasi dalam bentuk hirarkhi organisasi.

e. Lord Acton: Power tends to corrupt and absule power corrupt absolutely. Great man almost always bad men, even when they excersice influence and not authority, still more when you superad the tendency or certainty of corruption authority (surat kepada Lord Creighton).

• Sebetulnya kekuasaan itu netral tidak buruk & tidak baik. Buruk baiknya tergantung pemegang kekuasaan. Jika berada di tangan pemimpin yang buruk akan terjadi abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan.

• Bagaimana mencegah abuse of power?

1) Pebagian kekuasaan melalui delegasi kekuasaan

2) Pemberdayaan staf

3) Definisi abuse of power

4) Pereaturan dan prosedur mendeteksi abuse of power

5) Lembaga pendeteksi abuse of power

6) Proses hukum penyalahgunaan kekuasaan

7) Sanksi terhadap penyalahgunaan kekuasaan

• Jenis kekuasaan: menurut sumbernya

Kekuasaan

Kekuasaan Personal: sumbernya adalah

kualitas pribadi orangpemilik kekuasaan

Kekuasaan Posisional:sumbernya adalah

posisi/jabatan pemilik kekuasaan

*Kekuasaan keahlian

*Kekuasaan kharisma*Kekuasan koneksi

*Otoritas/wewenang

*Kekuasaan paksa

*Kekuasaan imbalan*Kekuasaan informasi

• Teori-teori kekuasaano Kekuasaan sudah berabad-abad diterapkan

dan dibahas oleh para pakar seperti Maxchiavelli, Max Weber dan Lord Acton.

o Secara teori saintifik baru dikemukakan oleh John R. French, Jr. dan Betram Raven 1959.

John R, French, Jr.

Betram Raven

• Teori French & Raven mengenai kekuasaan:o Kekuasaan adalah pengaruh dan pengaruh

dalam pengertian perubahan psikologis.o Perubahan psikologis adalah perubahan

keadaan sistem a bersamaan dengan perubahan waktu.

o Membagi kekuasaan berdasarkan sumber kekuasannya – sumber hubungan kekuasan antara Agen (pemilik kekuasaan yang akan mempengaruhi) dengan Target (orang yang akan dipengaruhi).

o Sumber kekuasaan: (1) paksaan; (2)imbalan; (3) keahlian; (4) legitimasi; (5) referensi.

o Berdasarkan sumber kekuasaan tersebut mereka menggolongkan kekuasaan menjadi:

1) Authority =legitimate power (otoritas atau wewenang). Kekuasaan yang sah yang berasal karena ditunjuk atau dipilih menduduki posisi tertentu.

2) Reward power (kekuasaan imbalan). Kekuasaan untuk memberikan sesuatu atau tidak memberikan sesuatu.

3) Coercive power (kekuasaan paksa). Kekuasaan untuk memaksa seseorang.

4) Expertise power (kekuasaan keahlian). Kekuasaan yang bersumber pada keahlian dalam bidang tertentu

5) Reference power (kekuasaan rujukan). Kekuasaan karena merujuk pada orang, kelompok orang atau organisasi.

6) Information power (kekuasaan informasi). Betram Raven dan W. Kruglanski menambahk-an jenis informasi ke 6 kekuasaan informasi. Adalah kekuasaan karena seseorang mempunyai informasi yang diperlukan dan tidak dimiliki orang lain.

7) Connection power (kekuasaan koneksi). Paul Hersey, Kenneth H. Blanchard dan Dewey E. Johnson menambah jenis kekuasaan ke 7 kekuasaan koneksi. Kekusaan ini bersumber adanya hubungan dengan orang lain yang mempunyai kekuasaan (konektor).

Misalnya: Seorang istri pejabat mempunyai pengaruh terhadap suaminya dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan organisasi yang dipimpin suaminya.

• Pusat kekuasaan dan kekuasaan koneksi

A

B

O

Presiden

Menteri

Gubernur

Kepala Sekolah

Kekuasaan N terimbas oleh kekuasaan PresidenKekuasaan O > kekuasaan B > kekuasaan A*O terimbas oleh Kekuasaan menteri*B terimbas oleh kekuasaan gubernur*A terimbas oleh kekuasaan kepala sekolah

Pusat kekuasaan

Makin dekat dan makin ke atas seseorang dengan pusat kekuasaan makin besar kekuasaan koneksinya

N

• Kharisma (charisma). o Adalah kualitas pribadi seseorang (agen)– fisik

dan atau psikologi – seseorang yang mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan orang lain.

o Keunggulan fisik: gagah, cantik menarik, kekar, kuat, enerjetik dsb.

o Keunggulan psikologi: pandai, terampil, pandai berbicara, berkomunikasi, inspirasi, pandai berakting, kebijakan, pandai mempengaruhi dsb.

o Kualitas pribadi menyebabkan orang lain terpukau, mempercayai, meniru dan mengidentifikasikan dirinya, menggunakan sebagai rujukan, panutan dengan agen tersebut.

Kualitas Agen (Pemimpin) yang

unggul: fisik & psikologi

Potensi Agen untuk mempengaruhi

tinggi

Target (Pengikut)mudah terpengaruh,

terpukau, meniru, memuja

• Proses Kekuasaan Kharismatik

Perilaku Agen:• Terobsesi dan menjelaskan visi• Berkomunikasi• Empati• Percaya diri tinggi• Dominan• Enerjetik dan bersemangat• Berpikir sebelum berkata• Bersemangat tapi rileks• Humor

• Apakah setiap orang dapat mempunyai kekuasaan kharisma?

• Dapat—seperti jenis kekuasaan lainnya seorang dapat memperoleh kekuasaan kharisma

• Dan dapat kehilangan kekuasaan kharismanya

GAYA KEPEMIMPINAN• Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku

pemimpin dalam mempenga-ruhi para pengikutnya.

• Bandingkan gaya kepemimpinan Bung Karno, Suharto, Habibi, Abdurahman Wahit, Megawati, Susilo Bambang Yudoyono

PemimpinMempengaruhi

mempergunakan pola perilaku

Pengikut

TEORI-TEORI GAYA KEPEMIMPINAN

1. Studi Ohio State University• Studi dilakukan oleh J.K. Hemphil & A. Coons

(1557). Dengan mempergunakan dua dimensi ada 4 gaya kepemimpinan sbb.:

CONSIDERATION

INIATING STRUCTURE

Tinggi

Rendah Rendah

High consideration&low initiating structure

Low initiating structure & low consideration

High consideration & high iniating structure

High initiating stucture & Low Consideration

a) Consideration. Adalah tinggi rendahnya perilaku pemimpin:

• Membantu bawahannya dalam menyelesaikan tugasnya

• Menyediakan waktu untuk mendengarkan dan mendiskusikan problem dan keluhan bawahan

• Menerima saran bawahan• Memperlakukan bawahan dengan cara yang

sama• Memperhatikan kesejahteraan bawahan

b) Initiating structure. Tinggi rendahnya perilaku pemimpin:

• Mengkritik & marah kepada bawahannya yang malas dan berkinerja rendah.

• Memberi tugan kepada bawahannya secara rinci

• Mengingatkan bawahannya untuk mengikuti prosedur standar kerja dan standar kinerja

• Mengkoordinasi dan mensuvervisi bawahan secara ketat

• Menentukan target hasil produksi• Berdasarkan indikator-indikator tersebut

dikembangkan Leadership Behavior Description Questionaire (LBDQ)

2. Study University of Michigan• Institute of Social Research University of

Michigan. Untuk menentukan pemimpin efektif atau tidak mengelompokkan perilaku pemimpin menjadi 3 kelompok:

1) Task-oriented behavior. Pemimpin mengkon-sentrasikan diri pada perilaku ketugasan: perencanaan, penskedulan, mengkoordinasi aktivitas, menyediakan sumber-sumber dan bantuan teknis kepada bawahan.

2) Relationship-oriented behavior. Pemimpin menekankan pada hubungan dengan bawahannya.

Rensis Likert,juga

pencipta Skala Likert

3. Studi Rensis Likert.Dengan mempergunakan hasil studi University of Michigan,Rensis Likert, Likert mengembangkan 4 jenis gaya kepemimpinan dari sistem 1 – sapai sistem 4.

Likert Muda Likert Tua

1) System 1: Exploitative authoritative (otoritatif eksploitatif). Ciri gaya kepemimpinan ini:

• Berorientasi pada tugas yang tersetruktur tinggi dan tidak percaya kepada bawahannya.

• Otoritarian. Pengambilan keputusan dilakukan oleh manajemen puncak tidak mengikutsertakan bawahan dan kemudian diturunkan melalui rantai komando.

• Para bawahan dimanajemeni dengan cara menakut-nakuti dan sering dengan memberikan imbalan. Kepuasan k ebutuhan mereka pada level fisik dan keamanan.

2) System 2: Benevolent authoritative (Otoritatif bijak). Ciri dari gaya kepemimpinan sistem 2 adalah:

• Kepercayaan pemimpin terhadap pengikut rendah seperti tuan kepada budaknya.

• Sebagian besar keputusan mengenai tujuan organisasi dilakukan oleh pemimpin dan keputusan operasional pengikut yang ditunjuk.

• Untuk memotivasi para pengikut dipergunakan imbalah dan hukuman potensial.

• Interaksi antara pemimpin dan para pengikut merendahkan para pengikut dan mereka dalam situasi ketakutan.

3) System 3. Consultative (konsultative). Ciri gaya kepemimpinan ini adalah:

• Pemimpin mempunyai kepercayaan besar kepada para pengikutnya, akan tetapi tidak sepenuhnya.

• Kebijakan umum dan keputusan dasar ditentukan pemimpin akan tetapi para pengikut diberi kekuasaan keputusan operasional pekerjaan.

• Komunikasi dua arah melalui hirarkhi organisasi.• Memotivasi para pengikut dipergunakan imbalan

dan hukuman dan ikut serta dalam kegiatan.• Proses pengontrolan pekerjaan di berikan kepada

para pengikut.

System 4: Participative democratic (Partisipatif demokratic). Ciri gaya kepemimpinan ini adalah:

• Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya kepada para pengikutnya.

• Pengambilan keputusan didistribusikan sepenuhnya ke seluruh level organisasi

• Komunikasi berlangsung dua arah secara vertikal dan horizontal

• Memotivasi para pengikut dengan partisipasi menentukan imbalan ekonomi, tujuan, menentukan metode dan pencapaian tujuan.

• Hubungan pemimpin dan para pengikut sangat erat dan saling percaya.

• Tanggungjawab pengontrolan diserahkan kepada unit-unit bawah.

4. The Leadership Grid Theory (Teori kisi-kisi kepemimpinan)

Robert R. Blake

Teori ini awalnya dikembangkan oleh Robert R. Blake & Jane S. Mouton (1964) kemudian oleh Robert R. Blake & Anne Adams McCanse (1991). Menurut Teori gaya kepemimpinan ini perilaku pemimpin ditentukan oleh dua dimensi: Concern for people (memperhatikan orang )dan concern for production (memperhatikan produksi)

1) Concern for people. Tinggi rendahnya pemimpin memperhatikan dan membantu para pengikutnya dalam menyelesaikan pekerjaannya. Indikator dari dimensiantara lain:

• Komitmen menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawab para pengikut.

• Pertanggunganjawaban lebih berdasarkan kepercayaan daripada kepatuhan

• Percaya diri atau nilai individual• Mempertahankan dan mengembangkan kondisi

kerja• Mempertahankan kesamaan upah dan benefit• Hubungan baik dan pertemanan dengan teman

sekerja

2) Concern for result. Tinggi rendahnya pemimin memperhatikan pencapaian produksi. Indikator dari dimensi ini antara lain:

• Perhatian terhadap kuantitas dan kualitas produksi serta menyelesaikan target kerja tepan waktu.

• Jumlah penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk baru

• Beban kerja dan efisiensi kerja dalam proses produksi

• Berdasarkan kedua dimensi tersebut awalnya teori ini mengemukakan 5 jenis gaya kepemimpinan. Pada buku yang terakhir menjadi 7 jenis gaya kepemimpinan.

1,9 9,9

5,5

1,1 9,1

CONCERN

FOR

P EOPLE

CONCERN FOR PRODUCTION

Country Club ManagementPerhatian ntinggi kepada kebutuhan pemuasan dengan bawahan yang mengarah kepada atmosfer dan waktu kerja yang bersahabat

Team ManagementHasil pekerjaan berasal dari orang-orang yang bertanggungjawab, saling tergantung melalui ikatan tujuan organisasi yang menimbulkan hubungan kepercayaan dan saling menghormati

9

8

7

6

5

4

3

2

1

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Middle of the Road ManagementKinerja organisasi yang mencukupi dapat dilakukan melalui menyeimbangkan keperluan untuk bekerja sambil memelihara moril orang pada tingkat memuaskan

Impoverished managementUpaya minimum untuk menyelesaikan pekerjaan yang disyaratkan perlu untukMempertahankan manajemen organisasi

Authority Compliance ManagementEfisien dalam operasi sebagai hasil mengatur kondisi kerja sedemikian rupa sehingga manusia saling berinteraksi seminimum mungkin

• Gaya kepemimpinan menurut Leadership Grid Theory.

(1) Gaya 1,9 Country club management =Manajemen Klub Pedesaan. Ciri daripada gaya kepemimpinan ini adalah:

• Gaya “Don worry be happy -- Alon-alon asal kelakon.”

• Perhatian tinggi terhadap orang & perhatian rendah terhadap produksi.

• Menciptakan lingkungan kerja yang bersaha-bat, bahkan sering merugikan produksi.

• Produksi kurang penting jika dibandingkan dengan persahabatan.

(2)Gaya 9,9 Team management =Manajemen Tim. Ciri gaya kepemimpinan ini adalah:

• Perhatian tinggi terhadap produksi dan hubungan dengan para pengikut.

• Memotivasi pengikut untuk untuk mencapai produksi tinggi.

• Ia mengeksploitasi alternatif-alternatif secara terbuka dan agresif

• Ia fleksibel dan terbuka untuk perubahan.• Gaya kepemimpinan ini yang dianggap

paling baik

(3)Gaya 5,5 Middle of the Road Management = Manajemen di tengah jalan. Ciri dari pada gaya kepemimpinan ini antara lain:

• Perhatian sedang kepada produksi dan orang• Mempergunakan teknik-teknik yang sudah teruji

baik untuk menghindari risiko.• Mempertahankan pegawai dan beroperasi pada

batas aman bagi organisasi.• Mendorong kompromi walaupun sering

solusinya tidak memuaskan

(4)Gaya 1,1 Impoverished Management = Manajemen memelaratkan. Ciri daripada gaya kepemimpinan ini adalah:

• Sama dengan laissez-fare, free rein atau pemimpin terima beres.

• Perhatian terhadap produksi dan orang rendah.

• Mempertahankan keanggotaan organisasi dengan menghindari konflik.

• Tujuannya orang tetap mau bekerja dan “turn over rendah.”

(5)Gaya 9,1 Authority-compliance management =Manajemen kepatuhan berdasarkan otoritas. Indikator dari gaya kepemimpinan ini antara lain:

• Perhatian terhadap produksi tinggi dan perhatian terhadap orang rendah.

• Orang dianggap sebagai bagian dari alat produksi.

• Menerapkan kontrol ketat dan unilateral agar tugas diselesaikan secara efisien.

• Menganggap kreativitas dan hubungan manusia kurang penting.

(6) Gaya Paternalistik “father know best management = Manajemen paternalistik. Kharakteristik dari gaya kepemimpinan ini adalah:

• Mencapai hasil tinggi dengan mempergunakan imbalan dan hukuman untuk mendapatkan kepatuhan.

• Mendorong loyalitas dengan imbalan, lebih banyak kebebasan untuk melaksanakan paternalistik.

• Pengikut yang menyimpang dihukum dengan lebih banyak pengawasan dan pembatasan

(7) Gaya kepemimpinan Opportunistic “what in it for me” management m = Oportunistik apa tunistik memakai apa saja gaya grid. Kharakteristik dari gaya kepemimpinan ini adalah:

• Beradaptasi untuk gaya apa saja untuk memperoleh keuntungan pribadi maksimum.

• Menggunakan gaya apa saja untuk memperoleh kepercayaan dan percaya diri dengan orang lain.

• Kinerja terjadi dengan sistem pertukaran.

5. Teori Kontinjensi (Contingency Leadership Theories)

Prinsip dasar teori ini:

6. Tidak ada gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi

7. Gaya kepemimpinan yang tepat tergantung pada faktor-faktor lingkungan seperti: situasi, pengikut, tugas organisasi.

• Termasuk dalam kelompok teori ini adalah:

a. Teori Gaya Kepemimpinan Situasiuonal (Situational Leadership Styles Theory)

Paul Hersey dan Kenneth Blanchard mengem-bangkan Teori Gaya Kepemimpinan Sistuasional. Asumsi teori ini adalah:1. Tidak ada gaya kepemimpinan yang cocok

untuk semua situasi.2. Gaya kepemimpinan yang tepat ditentukan

oleh kesiapan (readiness) atau kematangan (maturity) pengikut.

3. Gaya kepemimpinan mempunyai 2 dimensi: perilaku tugas dan perilaku hubungan.

Kenneth Blanchard Paul Hersey

Pencipta Teori Gaya Kepemimpinan Situasional

• Teori Gaya Kepemimpinan Situasional• Dikemukakan :Paul Hersey & Kenneth Blanchard

Telling

SellingParticipating

Delegating

P HE UR BI UL NA GK AU N

PERILAKU TUGAS

Tinggi Sedang Rendah

Readiness 4 R eadiness3 Readiness 2 Readiness 1

Tahu & Mau Tahu tapi tak mau

Tak tahu tapi tak mau

Tak tahu dan tak mau

K PE ES NI GA IP KA UN T

• Kesiapan Pengikut dan Gaya kepemim-pinan yang cocock:Kesiapan Pengikut

Gaya kepemim-pinan yg. cocok

Pola perilaku pemimpin

R 1 Telling Memberikan petunjuk secara rinci melakukan tugan: who,what, when, where and how to do; pemimpin mengambil keputusan pengikut melaksanakan

R 2 Selling Menyediakan petunjuk pelaksanaan tugas, dialog 2 arah , menjelaskan peran pengikut, pigmallion efect, pemimpin mengambil keputusan

R 3 Participating Membagi tanggung jawab untuk mengambil keputusan, mengkoptasi pengikut,

R 4 Delegating Medelegasikan pengambilan keputu-san pada pengikut; merencanakan bersama; pengontrolan

b. Teori Konsep Kecocokan Kepemimpinan (Leadership Match Concept

Fred E. Fiedler

Leadership Match Concept (LMC) dikembangkan oleh Fieldler dan Martin M. Chemers. Teori ini berasal dari Contingency Model of Leadership Effectiveness yang dikembangkan oleh Fiedler. Teori LMC disusun berdasarkan 2 dimensi sebagai be rikut:

1) Gaya kepemimpinan. Hubungan antara seseorang dengan teman sekrjanya dengan siapa ia paling tidak ingin bekerja (Least Preferred Coworkwe =LPC). Untuk mengukur hal ini dikembangkan LPC Scale. Berdasarkan LPC Scale (lihat Wirawan 2 halaman 105). Berdasarkan LPC Scale pemimpin dapat dikelompokkan menjadi:

a) Pemimpin termotivasi hubungan (Relationship motivated leaders). Pemimpin jenis ini adalah mereka yang mendapat skor 73 atau lebih pada LPC Scale. Ciri daripada pemimpin jenis ini adalah:

(1)Menekankan kepemimpinannya kepada hubungan personal yang baik dengan para pengikutnya.

(2)Memperhatikan apa yang dipikirkan dan dirasakan para pengikutnya.

(3)Mendorong partisipasi para pengikutnya dalam mengambil keputusan

(4)Mendorong para pengikutnya untuk kreatif dalam memecahkan problem.

b) Pemimpin sosio independen (Socio-independent leaders). Yaitu pemimpin yang LPC Scorenya 65-72. Ciri daripada pemimpin jenis ini adalah sbb.:

1) Agak terpisah dan kurang terpengaruh dengan apa yang dipikirkan para pengikutnya.

2) Lebih terbuka terhadap lingkungannya.

3) Lebih fleksibel dan lebih belajar dari pengalamannya.

4) Ia mempergunakan semua kemampuannya dalam berbagai kondisi.

c) Pemimpin termotivasi tugas (Task -motivated leaders). Adalah mereka yang LPC Scorenya 64 atau kurang. Ciri dari pemimpin jenis ini adalah:

(1)Merasa puas jika dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya dengan baik.

(2) Lebih memperhatikan prestasi nyata daripada hubungannya dengan para pengikutnya.

(3)Lebih senang bekerja dengan prosedur operasi standar yang jelas. Jika tida ada berusaha membuatnya.

2) Situasi kepemimpinan (Leadership Situation). Yaitu tinggi rendahnya situasi yang dapat memberikan pengaruh pemimpin kepada para pengikutnya

• Ada 3 komponen yang menentukan kontrol dan pengaruh dalam suatu situasi:

a) Hubungan pemimpin dan pengikut (Leader member relationship). Tinggi rendahnya pengikut atau kelompok mendukung dan loyal kepada pemimpin.Hubungan ini ditentukan oleh dua hal:

(a) Dukungan para pengikut kepada pemimpin

(b) Hubungan antara para pengikut termasuk perbedaan pendapat dan konflik

Jika pemimpin mendapat dukungan para pengikut ia tidak perlu mempergunakan kekuasaan posisionalnya atau struktur tugas.

b) Sttruktur tugas (Task structure). Yaitu sampai seberapa rinci tugas menyatakan tujuan, prosedur dan pedoman khusus untuk melksanakan tugas.

c) Kekuasaan posisional (Positional power). Sampai seberapa besar posisi atau jabatan memberikan otoritas atau wewenang kepada pemimpin untuk menghukum para pengikut.

• Untuk mengukur hubungan antara pemimpin dan

pengikut dikembangkan Leader-Member Relations (LMR) Scale (Lihat Wirawan, jilid 2).

o Skor LMR Scale 30 atau lebih menunjukkan hubungan baik

o Skor 20-30 menunjukkan hubungan sedango Skor di bawah20 menujukkan hubungan yang

buruk.• Untuk mengTugasukur StrChemers uktur, Fiedler

& mengajukan 4 pertanyaan:

(1) Apakah tujuan atau keluaran dengan jelas dinyatakan atau diketahui? Jika jawabannya “ya” maka tugas tersetruktur dan mempermudah pemimpin melaksanakan tugasnya. Hasil tugas dapat diukur dengan jelas.

(2) Apakah hanya ada satu cara untuk melaksanakan tugas? Jikasuatu pekerjaan dapat dikerjakan secara tepat dengan mengikuti metode atau prosedur yangditetapkan, maka tugas tersetruktur.

(3) Apakah hanya satu kemungkinan jawaban yang tepat atau solusi untuk menyelesaikan tugas? Jika hanya ada satu solusi yang benar terhadap suatu tugas maka tugas tersetruktur.

(4) Bagaimana mudah untuk mengecek apakah pekerjaan telah dilaksanakan dengan benar?Jika pelaksanaan dan keluaran pekerjaan dapat diukur dengan jelas maka tugas tersetruktur.

• Untuk mengukur struktur tugas disusun instrumen Task Struckture Rating Scale (lihat Wirawan jilid 2).

o Skor Scale 14 atau lebih pemimpin mempunyai struktur tugas yang tinggi.

o Skor 7-13 struktur tugas sedang.o Skor 6 atau kurang struktur tugas rendah.• Langkah terakhir dalam mengontrol situasi

adalah mengukur jumlah kekuasaan posisional yang diberikan kepada pemimpin. Untuk itu dikembangkan instrumen Position Power Rating Scale (lihat Wirawan jilid 2).

o Skor 7-10 menunjukkan kekuasaan posisional tinggi

o Skor 4-6 menunjukkan kekuasaan posisional sedang

o Skor 3 atau kurang menunjukkan kekuasaan posisional rendah

• Skor hubungan pemimpin dan pengikut; skor struktur tugas; dan skor kekuasaan posisi dijumlahkan.

3) Mencocokan gaya kepemimpinan dengan situasi kepemimpinan

• Kepemimpinan efektif jika gaya kepemim-pinan cocok dengan situasi kepemimpinan yang dihadapinya.

(1) Pemimpin yang termotivasi dengan tugas atau skor LPC rendah akan efektif di situasi kepemimpinan tinggi atau rendah

(2) Pemimpin yang termotivasi hubungan antara pemimpin dengan pengikut atau dengan skor LPC tinggi, kepemimpinannya efektif jika berada pada kontrol situasi sedang

• Posisi kontrol situasi kepemimpinan

(1)Kontrol situasi tinggi. Dalam situasi ini pemimpin menghadapi:

(a)Lingkungan yang dapat dirama-lkan.

(b) Pemimpin mendapat dukungan dari para

pengikut

(c) Tugas yang tersetruktur tinggi sehingga

setiap orahng mengetahui apa yang harus

dikerjakan dan bagaimana melakukannya.

Jumlah Skor 51-70 31-50 10-30

Posisi kontrol situasi

Kontrol tinggi Kontrol sedang Kontrol rendah

(d)Pemimpin mempunyai kekuasaan

posisional tinggi yang memungkinkan

untuk mendukung wewenangnya

denganimbalan dan hukuman yang tepat.

(2) Kontrol situasi sedang. Cirinya menghadapi problem-problem campuran.

(a) Pemimpin mungkin didukung oleh

pengikutnya akian tetapi dan tidak ia

melaksanakan tugas yang ambigius dan

tidak tersetruktur lemahserta wewenang

formalnya lemah.

(b) Alternatif lain, tugas mungkin tersetruktur dan

jelas, kekuasaan posisionalnya tinggi akan

tetapi para pengikutnya tidak mendukungnya.

(c) Pemimpin harus diplomatis dan bijaksana

serta harus memikirkan perasaan para

pengiukutnya agar mau bekerjasama.

(3) Kontrol situasi rendah. Situasi ini relatif sulit, sangat menantang dan sering membuat pemimpin stres. Tugas tidak tersetruktur dan tidak jelas dan mungkin tidak ada prosedur dan metode kerja yang pasti. Pengikut tidak senang untuk mendukung pemimpin yang mempunyai sedikit kekuasaan agar dapat melaksanakan tugasnya.

• Secara menyeluruh Gaya kepemimpinan, Perilaku dan Kinerja Pemimpin dalam berbagai Situasi menurut Teori ini sbb.:

Jenis Pemimpin Kontrol Situasi Tinggi

Kontrol Situasi Sedang

Kontrol Situasi Rendah

LPC Tinggi Perilaku: Agak otokratik, menyendiri dan terpusat. Tampaknya memperhatikan tugasKinerja: Buruk

Perilaku: Sopan terbuka dan partisipatifKinerja: Baik

Perilaku: Kawatir, tentatif, sangat memperhatikan hubungan interpersonal.Kinerja: Buruk

LPC Rendah Perilaku: Sopan dan mendukung.Kinerja: Baik

Perilaku: Tegang. Terfokus pada tugas.Kinerja: buruk

Perilaku: Direktif, terfokus pada tugas.Kinerja: Relatif bagus.

6. Teori Kepemimpinan Primal (Primal Leadership)

Daniel Goleman

Primal Leadership dikem-ang-kan oleh Daniel Goleman, Richard Boyatzis dan Annie McKee. Teori ini merupa-kan penerapan Teori Kecer-dasan Emosional (Emotional Intelligence) dan Kecerdasan Sosial (Social Intelligence) dalam bidang kepe-mimpinan. Menurut mere-ka teori ini ada hubungannya dengan neurologi atau ilmu syaraf. Sistem syaraf yang me-nentukan kecerdasan intelek-tual dan kecerdasan emosional yang diperlukan seseorang untuk memimpin orang lain.

• Tugas utama pemimpin:o Menciptakan perasaan baik para pengikutnya.o Untuk itu pemimpin menciptakan gema

(resonance) – reseviar positivitas yang membebaskan semua yang terbaik yang ada pada diri orang.

o Pekerjaan utama pemimpin adalah pekerjaan emosional.

o Emosional intelligence menentukan kesuksesan kepemimpinan.

• Setiap pemimpin memerlukan ketrampilan kecerdasan emosional yang meliputi kompetensi personal dan kompetensi sosial:

1) KOMPETENSI PERSONAL. Yaitu kapabilitas pemimpin untuk memanajemeni diri sendiri. Kompetensi ini terdiri dari:

a) Kesadaran diri. Yaitu kesadaran diri pemimpin yang terdiri dar:

(a) Kesadaran diri emosional. Kedaran mem-baca

emosi diri sendiri dan memahami pengaruhnya

untuk pengambilan keputusan.

(b) Penilaian diri yang akurat. Memahami kekuatan

dan kelemahan diri.Pemimpin yang mengetahui

kelemahan dirinya, misalnya akan menggunakan

humor dalam interaksi dengan para pengikutnya.

(c) Percaya diri. Perasaan nilai dan kapabilitas diri.

Pemimpin yang percaya dirinya tinggi dapat

menggunakannya untuk mengerjakan tugas yang

sulit.

b) Manajemen diri sendiri. Yaitu memanajemi diri uantuk menghadapi situasi kepemimpinan yang terdiri dari:

(a) Mengontrol emosi diri. Mengontrol emosi dan

katahati yang kacau balau. Misalnya, tetap

tenang dan berkepala dingin dalam menghadapi

krisis atau tetap kukuh jika menhadapi cobaan.

(b) Transparansi. Menunjukkan kejujuran dan

integritas serta dapat dipercaya.

(c) Adaptabilitas Fleksibel dalam menghadapi situasi

yang sedang berubah atau menyelesaikan

hambatan.

(d) Prestasi. Mendorong dan memperbaiki

kinerja untuk memenuhi standar diri

terbaik.

(e) Percaya diri. Perasaan, nilai dan kapabilitas

diri.

b) Manajemen diri sendiri. Memanajemeni diri sendiri dalam kaitannya dengan hubungan interpersonal.

(a) Mengontrol emosi diri. Mengontrol emosi

kacau dan kata hati.

(b) Transparansi. Menunjukkan kejujuran dan

integritas serta dapat dipercaya.

(c) Adaptabilitas. Fleksibel dalam menghadapi

suatu situasi yang sedang berubah atau

menyelesaikan hambatan.

(d) Prestasi. Mendorong memperbaiki kinerja

untuk memenuhi standar diri terbaik.

(e) Inisiatif. Kesiapan untuk bertindak dan

menangkap peluang.

(f) Optimisme. Dapat bertahan terhadap

hantaman dan kesulitan, melihat peluang

bukan putus asa.

2) KOMPETENSI SOSIAL. Kapabilitas ini menen-tukan bagaimana pemimpin memanajemeni hubungan sosial. Kompetensi ini terdiri dari:

a) Kesadaran Sosial. Kesadaran dalam hubungan interaksi sosial dan terdiri dari:

(a) Empati. Memahami emosi orang lain,

memahami perspektifnya dan mengambil

interes aktif untuk kepentingan mereka.

(b)Kesadaran organisasi. Seorang pemimpin

dengan kesadaran sosial yang tajam

secara politik cerdik dapat mendeteksi

jaringan sosial krusial dan membaca

hubungan kekuasaan kunci.

(c) Layanan. Memahami dan memenuhi

kebutuhan para pengikut/klien.

b) Manajemen hubungan. Memanajemeni hubungan dengan para pengikut dan klien.

(a) Kepemimpinan inspirasional. Menga-

rahkan dan memotivasi dengan visi

yang menggiurkan.

(b) Memengaruhi. Menggunakan berbagai

taktik untuk memengaruhi.

(c) Mengembangkan orang lain.

Meningkatkan kemampuan orang lain

melalui bimbingan dan balikan.

(d) Katalisator perubahan. Berinisiatif ,

memanajemeni dan memimpin ke arah

perubahan.

(e) Memanajemni konflik. Menyelesaikan

ketidak sepakatan.

(f) Tim kerja dan kolaborasi. Menciptakan

kerjasama dan pengembangan tim.• Gaya kepemimpinan.o Menurut Teori Kepemimpinan Primal gaya

kepemimpinan adalah proses pemimpin menggunakan kecerdasan emosionalnya untuk mempengaruhi dan menciptakan emosi kondusif para pengikutnya.

• Pengaruh gaya kepemimpinan:

Gaya kepemimpinan:1. Gaya Kepemimpinan

Resonan2. Gaya Kepemimpinan

Disonan

Mempengaruhi:• Emosi para pengikut• Iklim emosi organisasi

Mempengaruhi Kinerja Pengikut:

Mempengaruhi Kinerja Organisasi

• Jenis gaya kepemimpinan. Menurut Teori Kepemimpinan Primal jumlah jenis gaya kepemimpinan tak terhitung jumlahnya. Akan tetapi dapat dikelompokkan menjadi : Gaya Kepemimpinan Resonan (Resonance Leadership) dan Gaya Kepemimpinan Disonan (Dissonance Leadership).

1) Gaya Kepemimpinan Resonan. • Indikator daripada gaya kepemimpinan resonan

adalah:

(a) Pengikut dan pemimpin bergetar bersama

(b) Berbagi ide , saling belajar, membuat keputusan kolaboratif dan menyelesaikan pekerjaan.

(c) Membangun ikatan emosional berdasarkan kecerdasan emosional yang membuat mereka tetap berfokus pada ide.Gaya kepemimpinan ini terdiri antaralain dari:

(a) Gaya kepemimpinan Visionari (Visionary).o Membangun resonan dengan menggerakkan

pengikut ke arah impian bersama.o Menunjukkan ke mana arah pengikut akan tetapi

tidak menunjukkan bagaimana untuk menuju kesana.

o Pemimpin memberikan kebebasan berino-

vasi, melakukan eksperimen dan mengambil risiko.• Pengaruhnya terhadap Iklim Emosional Organisasi.o Mendorong iklim emosional ke atas dan

menstransformasi semangat organisasi ke semua level.

o Pengaruhnya sebagian besar positif

• Situasi yang cocoko Dalam situasi perubahan organisasi yang

memerlukan visi baru

(b)Gaya kepemimpinan melatih (Coaching).o Membangun resonan dengan menghubung-kan

yang diinginkan orang dengan tujuan organisasi.o Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan para

pengikut dan mendorong mereka untuk menyusun tujuan pengembangan jangka panjang dan upaya mencapainya.

• Pengaruhnya terhadap iklim emosional organisasio Positif tinggi

• Situasi yang cocoko Untuk membantu para pengikut mengem-

bangkan kinerja dengan membangun kapa-bilitas jangka panjang

(c) Gaya kepemimpinan afiliatif (Affiliative)o Membangun resonan dengan menciptakan

harmoni dengan menghubungkan orang satu sama lain.

o Pemimpin mendorong interaksi yanmemperluasg harmonis dan semanak.

o Mengembangkan hubungan personal yang

memperluas jaringan dengan para pengikut’

• Pengaruhnya terhadap iklim emosional organisasi.

o Positif• Situasi yang cocoko Untuk mengobati keretakan dalam suatu tim;

memotivasi ketika menghadapi masa stres; atau memperkuat hubungan.

(d) Gaya kepemimpinan Demokratik (Democratic)

o Membangun rensonan melalui menghargai masukan orang lain

o Memperoleh komitmen melalui partisipasi

o Menekankan kemampuan kecerdasan emosional untuk mengembangkan tim kerja

o Menciptakan kolaborasi, manajemen konflik, dan menciptakan pengaruh

• Pengaruhnya terhadap iklim emosional organisasi

o Positif• Situasi yang cocoko Untuk membangun konsensus atau

mendapatkan masukan yang berharga dari para pengikut.

2) Gaya kepemimpinan Disonan • Istilah dissonance berasal dari musik yaitu

suara yang tidak menyenangkan , suara parau ataonis.u suara yang tidak harmonis.

• Jenis gayaan disonan tak terhitung jumlahnya.• Teori Kepemimpinan Primal mengemukakan 2

jenis gaya kepemimpinan Disonan sbb.:

(a)Gaya kepemimpinan Perintis Jalan (Pacesetting). Ciri dari gaya kepemimpinan ini adalah:

o Menunjukkan tujuan yang menantang tanpa penjelasan yang dimengerti oleh para pengikutnya dan memberi contoh untuk mencapainya.

o Mengharapkan kinerja dengan standar tinggi para pengikutnya dan lebih baik hasilnya,

o Mengharapkan menyelesaikan sesuatu lebih cepat.

o Cepat menunjuk pengikut yang berkinerja buruk dan memerintahkan untuk meningkatkan kinerjanya.

o Jika mereka tidak dapat melakukannya, pemimpin akan melakukannya sendiri.

• Pengaruhnya terhadap Iklim emosional organisasi.

o Jika dilaksanakan buruk, sering pengaruhnya sangat buruk.

o Jika dilaksanakan tidak tepat, menimbulkan stres, menurunkan moril, kecewa dan disonan.

• Situasi yang cocoko Untuk memperoleh hasil yang berkualitas

tinggi dati tim yang termotivasi tinggi dan kompeten.

o Dapat berhasil terutama dalam bidang teknik untuk pengikut yang profesionalismenya tinggi.

(b) Gaya kepemimpinan mengkomando (Commanding).

o Sering disebut juga Gaya Kepemimpinan Paksa (Coercive style).

o Do it because I say so.

o Pemimpin menuntut kepatuhan dengan segera perintahnya tanpa memberikan penjelasan alasan perintahnya.

o Jika pengikut tidak mematuhinya, pemimpin akan menghukumnya.

o Pemimpin tidak mendelegasikan kekuasaannya, dan melakukan kontrol ketat setiap saat.

• Pengaruhnya terhadap iklim emosional organisasi

o Karena sering dilakukan secara salah, maka pengaruhnya negatif tinggi,

• Situasi yang cocoko Dalam keadaan krisis untuk membalikkan

gerakan atau jika menghadapi pengikut yang bermasalah.

• Kritik terhadap Teori Kepemimpinan Primalo Walaupun teori kepemimpinan ini mengekui

kecerdasan intelektual akan tetapi menekankan kepada kecerdasan emosional dalam prosen mempengaruhi.

o Mengabaikan peran kekuasaan, sistem organisasi, teknik pengambilan keputusan dalam proses kepemimpinan.

o Kurang mempemperhatikan pengikut dalam proses interaksi kepemimpinan.

o Pengikut hanya dianggap sebagai benda yang dapat digetarkan oleh kecerdasan emosional pemimpin. Padahal pengikut juga mempunyai kecerdasan emosional, kompetensi personal, yang dapat menciptakan resonan dan disonan yang juga dapat menggerakkan pemimpinnya.

7. Teori Gaya Kepemimpinan Berbagi Kekuasaano Wirawan dalam bukunya berjudulnKapita Selekta

Teori Kepemimpina : Pengantar untuk praktek dan penelitian jilid2 Mengembangkan Teori Gaya Kepemimpinan Berbagi Kekuasaan berdasarkan pola pikir Robert Tannenbaum & Warren H. Schmidt.

o Prinsip dasar teori ini adalah:

(1) Kepemimpinan merupakan proses interaksi sosial antara pemimpin dan pengikut

(2) Dalam interaksi sosial terjadi interaksi kekuasaan berupa kebebasan masing-masing untuk menggunakan kekuasaannya. Kebe-basan pemimpin menggunakan kekuasaan berbanding terbalik dengan kebebasan pengikut mengguna-kan kekuasaannya.

• Kebebasan pemimpin mempergunakan kekuasaan berupa merasa berhak:

o Menentukan hak dan kewajiban pengikut.o Menggunakan hak prerogatifnyao Menggunakan kekuasaan posisionalnyao Pengikut mempunyai kewajiban untuk

menghargai hak prerogatif dan mematuhi mematuhi perintahnya

o Menghukum pengikut jika tidak mematuhi kekuasaannya

o Mengambil keputusan dan mendelegasikannyao Menentukan pengikut untuk menggunakan

kekuasaannya

• Kebebasan pengikut untuk menggunakan kekuasaannya:

o Berinisiatif, berkreatif dan berinovatif dalam melaksanakan tugasnya.

o Mengambil keputusan untuk melaksanakan tugasnya

o Menolak hak prerogatif dan kekuasaan pemimpin jika tidak sesuai dengan peraturan dan kelayakan.

• Penerapan gaya kepemimpinan ditentukan oleh:o Kualitas para pengikuto Situasi kepemimpinan beroperasi

• 5 jenis gaya kepemimpinan berdasarkan kontinum kebebasab pemimpin dan pengikut dalam melaksanakan kekuasaannya.

Rendah

Tinggi

Tinggi

Rendah

Otokratik Paternalitik Partisipatif

Demokratik Pemimpin terima beres

KebebasanPengikut mengguna-kan keku-asaan

Kebebasan Pemimpin mengguna-kan kekuasaan

(1) Gaya Kepemimpinan Otokratik. Indikator daripada gaya kepemimpinan uni adalah:

o Kebebasan pemimpin untuk menggunakan kekuasaan tinggi sedangkan kebebasan pengikut untuk menggunakan kekuasaan tidak ada.

o Semua keputusan kebijakan dan operasional dilakukan oleh pemimpin dan pengikut hanya pelaksanaka keputusan.

o Pemimpin mempunyai hak prerogatif dan hak memberi perintah yang harus dihormati dan dilaksanakan oleh pengikut.

o Birokrasi dan hirarkhi ketat.o Sentralisasi tinggi dan tidak ada pendelega-sian

wewenang kepada para pengikut.

o Komunikasi dilakukan secara formal melalui jalur hirarkhi organisasi satu arah dari atas ke bawah.

o Komunikasi dari bawah ke hanya atas merupa-kan pertanggunganjawaban pelaksanaan tugas pengikutpermintaan pemimpin atau secara periodik pada waktu yang telah ditetapkan.

o Pemimpin mempunai hak untuk menghukum pengikut jika tidak mematuhi pemimpin

o Pemimpin can do no wrong atau selalu benar.

(2) Gaya kepemimpinan paternalistis. Indikator dari gaya kepemimpinan ini adalah:

o Kebebasanpemimpin untuk menggunakan kekuasaannya tinggi sedangkan kebebasan pengikut untuk menggunakan kekuasaannya rendah.

o Tujuan organisasi ditentukan sepenuhnya oleh pemimpin.

o Pengambilan keputusan kebijakan dan operasional dilakukan sepenuhnya oleh pemimpin dengan informasi yang disediakan pengikut.

o Pengikut memanggil pemimpin dengan sebutan bapak, ibu, romo, ki, nyi, abang, mbak, father, frater, paduka yang mulia, datuk dsb.

o Pengikut melaksanakan keputusan dan memberika balikan hasilnya.

o Pemimpin melaksanakan prinsip yang dikemukakan oleh Li Hajar Dewantoro: Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mbangun karso dan tut wuri handayani.

o Pemimpin menganggap dan memperlakukan para pengikuitnya sebagai orang yang belum dewasa dan perlu dibimbing terus-menerus.

o Pemimpin ca do no wrong.

(3) Gaya Kepemimpinan Partisipatif. Indi kator dari gaya kepemimpinan ini adalah:

o Kebebasan pemimpin dan pengikut untuk menggunakan kekuasaannya sama besar.

o Pemimpin memberikan kesempatan kepada para pengikutnya untuk menggunakan kekuasaanya.

o Pemimpin menentukan visi, misi dan strategi serta target organisasi dengan dukungan informasi dan patisipasi para pengikut.

o Pemimpin bersama-sama pengikut mengambil keputusan untuk melaksanakan visi, misi, strategi dan target organisasi.

o Pemimpin melakukan pembagian tugas dan mendelegasikan kekuasaa dan wewe-nangnya kepada para pengikutnya

(4) Gaya Kepemimpinan Demokratik. Indikator gaya kepemimpinan ini adalah:

o Kebebasan pemimpin dan pengikut untuk menggunakan kekuasaanya sedang dan saling mengontrol.

o Pemimpin tidak dapat mengambil keputusan tanpa bantuan para pengikutnya dan pengikut tidak dapat melaksanakan tugasnya tanpa bantuan pemimpinnya.

o Pengambilan keputusan dilakukan melalui voting.

o Pemimpin dan pengikut secara bersama-sama menyusun rencana kegiatan dan dilaksanakan oleh para pengikut di bawah supervisi pemimpin.

o Komunikasi berlangsung secara formal dan informal secara tiga arah: dari atas ke bawah, dari bawah ke atas, dan menyamping.

(5) Gaya Kepemimpinan Pemimpin Terima Beres (Free rein, laissez-faire). Indikator gaya kepemimpinan ini adalah:

o Kebebasan pemimpin untuk menggunakan kekuasaan sama dengan kebebasan pengi-kut. Akan tetapi pemimpin menggunakan kekuasaannya secara minimal.

o Pemimpin bersama pengikut menentukan visi, misi dan tujuan organisasi.

o Pemimpin menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan dan pelaksanaan aktivitas kepada para pengikut.

o Pengikut mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan aktivitas kepada pemimpin.

• Penerapan Teori berbagi kekuasaan:o Penerapan teori ini ditetukan oleh:

(a) Kualitas para pengikut. Dalam organisasi yang pegawainya mempunyai kualitas tinggi—sperti di unit Risert dan Pengembangan, BPPT dan perguruan tinggi dapat diterapkan Gaya Kepemimpinan Pemimpin Terima Beres

(b) Situasi kepemimpinan. Situasi kepemimpinan misalnya dalam keadaan normal atau dalam keadaan darurat. Gaya kepemimpinan partisipatif, demokratik misalnya dapat diterapkan dalam situasi normal. Dalam situasi darurat dimana keputusan harus diambil cepat yang cocok adalah Gaya Kepemimpinan Otokratis.

(c) Pemimpin harus mampu mempergunakan berbagai gaya kepemimpinan.

KEPENGIKUTAN (FOLLOWERSHIP)• Kepemimpinan yang efektif memerlukan

pengikut yang baik. • Nama untuk pengikut: pegawai, bawahan,

anak buah, konstituen, pemangku kepentingan, junior.

• Tidak ada pemimpin dan kepemimpinan tanpa pengikut dan kepengikutan.

• Definisi pengikut: Orang yang berinteraksi dengan, dipengaruhi dan mempengaruhi pemimpin serta ikut serta dalam merea-lisasi visi pemimpin.

• Kharakteristik pengikut yang baik:

a) Integritas

b) Mandiri

c) Kompetensi tinggi

d) Adaptif

e) Kesiapan tinggi

f) Berani menderita,

g) berani memberi masukan,

h) berani meninggalkan pemimpin.

• Gaya Kepengikutano Gaya kepengikutan adalah pola perilaku

pengikut dalam interaksi sosial dengan pemimpinnya.

o Istilah perilaku dipakai dalam pengertian dinamis tidak statis. Artinya dalam berinteraksi dengan pemimpinnya pengikut dapat mempergunakan berbagai pola perilaku.

o Dalam iolmu kepemimpinan terdapat berbagai teori kepengikutan yang dikemukakan oleh para pakar.

a. Teori Kepengikutan Dinamik (Follower Dinamic).

o Dikemukakan oleh Joseph A. Strenger, George E. Manners, JHr. Dan Thomas W. Zimmerer.

o Menurut mereka pola perilaku pengikut ditentukan oleh 2 dimensi:

1) Enhancement self (Peningkatan diri sendiri).o Yaitu keinginan pengikut untuk berpartisipasi

dalam sistem status dan imbalan organisasi. Pengikut ingin lebih banyak tanggungjawab dan risiko. Jadi ingi bermain solo untuk menjadi bintang dalam mendapatkan status dan imbalan untuk diri sendiri.

2) Protection of self (perlindungan diri)o Yaitu kekhawatiran dari pengikut untuk gagal

dan keinginan untuk melindungi diri dari kegagalan. Pengikut juga takut konsekuensi dari kegagalan. Contoh dari perilaku menghadapi kegagalan adalah apatis, defensif dan melakukan agresi.

o Berdasarkan kedua dimensi tersebut, Teori Kepengikutan Dinamik mengembangkan 9 jenis gaya Kepengikutan sebagai berikut:

High The Game Player (Pemain Pertandingan)• Mensubtitut status untuk kinerja. Memfokuskan pada isyarat politik. Defensif. Memepergunakan hubungan kekuasaan untuk menolak perubashan.

The Achiever (Pencapai Prestasi)• Produktif. Menetapkan tujuan terus-menerus. Memerlukan balikan. Gerakan pasti untuk perubahan

The Kamikaze (Kamikaze)• Tingkat enerji tinggi. Produktif. Menekankan pada perubahan orga-nisasi. Sering bodoh. Dapat menimbulkan biaya mahal untuk organisasi

Medium The Bureucrat (Birokrat)• Produktif. Senang simbol status akan tetapi mengena; keterbatasan personal. Pengambil risiko rendah. Mempertahankan status quo.

The Super Follower (Pengikut Super)• Produktif. Perlindungan diri sedang. Sejumlah gerakan diarahkan untuk perubahan. Pengikut bernilai tertinggi.

The Artist (Artis)• Produktif. Sikap positif ke arah perubahan. Harus menghitung level risiko. Sering bekerja untuk kepuasan diri sendiri.

Low The Apatetic (Apatetik)• Tidak produktif. Defensif. Menaraik diri. Apatis karena takut.

The Donkey (Keledai)•Tingkat produktivitas rendah. Tidak punya minat terhadap sistem formal, statusbalan. Tak ada gerakan kecuali didorong

The Deviant (Penyimpang)• Tak mungkin untuk dimotivasi. Sikap masa bodoh. Turn-over-rate tinggi. Dapat destruktif.

ENHANMENT

OF

SELF

PROTECTION OF SELF

High Medium Low

(1) Game Player• Indikator dari gaya kepemimpinan ini adalah:o Peningkatan diri dan perlindungan diri sendiri

tinggi.o Berupaya meningkatkan simbol status,

imbalan dan menghindari kegagalan dan risiko secara terus-menerus.

o Defensif dan resistan terhadap perubahan

(2) The Achiever• Indikator

BUDAYA ORGANISASI• Pengertiano Budaya organisasi adalah norma, nilai-

nilai,asumsi,kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi dsb. –isi budaya organisasi—yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimin, dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga memengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi.

• Isi Budaya Organisasi

• Artefak• Simbol-simbol, lambang, bendera• Bahasa & jargon• Seni/ arsitektur bangunan• Kepercayaan• Filsafat organisasi• Norma• Nilai-nilai• Pola perilaku• Cara melakukan sesuatu• Adat-istiadat• Kebiasaan• Harapan• Visi & misi• Etos kerja

• Kode etik/ kredo• Dress code• Pahlawan• Sejarah• Ritual/upacara/seremoni• Sumpah/janji/baiat• Cara berkomunikasi• Cara menghormat• Teknologi• Produk organisasi• Struktur dan birokrasi organisasi • Pola hubungan atasan dan bawahan dan teman sekerja

Kesehatan Organisasi

• Organisasi seperti manusia, lahir, tumbuh, dewasa, kawin (merger), cerai (split), sehat, sakit , dan mati.

• Pemimpin harus mengembangkan dan mempertahankan organisasinya menjadi sehat. Ciri-ciri dimensi organisasi yang sehat antara lain:

a) Memfokuskan pada tujuan. Yaitu kemampuan untuk memahami dengan jelas, menerima, dan mendukung pencapaian ntujuan organisasi.

b) Kecukupan komunikasi. Komunikasi terbuka secara vertikal dan horizontal kesemua unit organisasi

c) Distribusi kekuasaan merata. Distribusi kekuasaan dalam bentuk delegasi kekuasaan ke unit-unit kerja.

d) Pemanfaatan sumber-sumber. Kemampuan untuk mengkoordinasi distribusi sumber-sumber man, money, material.

e) Moril. Perasaan kesejahteraan, kepuasan dan kesenangan untuk orang-orang, kelompok atau organisasi.

f) Keinovasian. Kemampuan untuk berada dan membiarkan orang lain menjadi inventif, kreatif, dan mengambil risiko.

g) Otonomi. Keadaan seseorang, kelompok, atau organisasi mempunyai kebebasan untuk memanajemeni sesuatu dalam kekuasaannya.

Hoy

Mentoring

MANAJEMEN KONFLIK• Konflik adalah pertentangan yang

diekspresikan antara dua pihak atau lebih karena perbedaan tujuan, keterbatasan sumber dan saling tergantung para pihak.

• Kata kunci:

1) Pertentangan : karena perbedaan tujuan, keterbatasan sumber

2) Dua pihak atau lebih

3) Saling tergantung satu sama lain

4) Diekspresikan melalui kejadian pemicu

• Penyebab konflik

Penyebab konflik

Interdependensi tugas

Perbedaantujuan

Keterbatasan sumber

ImbalanYang tidaksepadan

Perlakuan yangTidak manusiawi

PerbedaanTeori yang dianut

Diskriminasi

KarakteristikIndividu

• Asumsi mengenai konflik 3 asumsi mengenai konflik

1) Konflik buruk dan merusak. Konflik merusak keharmonisan, keselarasan dan keseim-bangan kehidupan karenanya harus dicegah.

2) Konflik netral, tidak baik dan tidak buruk. Baik buruknya konflik tergantung pada cara memanajemeni. Jika dimanajemeni dengan baik akan menghasilkan perkembangan yang baik. Jika manajemen konflik, hasilnya akan merusak organisasi.

3) Konflik baik dan menciptakan sesuatu yang baru. Dalam tingkat tertentu konflik meningkatkan produktivitas

PRODUKSi

Tingkat konflik

• Fase-fase konflik:

a. Fase laten. Perbedaan pendapat sudah ada tapi belum

terbuka

b. Fase kejadian pemicu. Terjadi suatu kejadian yang

memicu

c. Fase eskalasi.

• Konflik makin membesar, perbedaan makin tajam

• Terjadi polarisasi: kita melawan mereka; saya melawan

dia

• Konflik berubah dari konflik organisasi menjadi konflik

antar individu

• Masing-masing pihak berupaya memperbesar

kekuasaannya dengan mencari teman

d. Fase krisis• Konflik membesar, sering melibatkan pihak lai• Perilaku pihak berkonflik tidak terkontrol• Norma, peraturan kode etik diabaikan dan

ditafsirkan untuk keuntungan masing-masing pihak

• Face saving menjadi strategi utama• Terjadi agresi

d. Fase pascakonflik• Terjadi resolusi konflik

# Mengatur sendiri

# Bantuan pihak ketiga: mediasi , arbitrasi &

rekonsiliasi

• Asumsi mengenai konflik1. Konflik buruk. Konflik buruk dan merusak

karenanya harus dihindari

2. Konflik netral. Konflik tidak baik dan tidak buruk. Baik dan buruknya konflik tergantung cara memanajemeninya

3. Konflik baik. Konflik membangun sesuatu yang baru. Konflik menciptakan perubahan

Gaya manajemen konflik.

Pola prilaku ketika menghadapi situasi konflik• Teori Thomas & Kilman

ASSERTIVENESS

COOPERATIVENESS

Competing Collaborating

Compromising

Avoiding Accomodating

Istilah Pengettian

Assertiveness(Keasertifan)

Tinggi rendahnya orang memperhatikan diri sendiri ketika menghadapi konflik

Cooperativeness(Kerjasama)

Tinggi rendahnya orang memperhatikan orang lain ketika menghadapi konflik

Competing(Kompetisi)

Ingin menang dan mengalahkan lawan konfliknya

Collaborating(Kolaborasi)

Mencari solusi yang memuaskan sepenuhnya kedua belah pihak

Compromising(Kompromi)

Mencari solusi yang memuaskan sebagian kedua belah pihak

Avoiding(Menghindar)

Menghidari konflik

Accomodating(Akomodasi)

Mengalah kepada lawan konflik

• Proses penelitian

Penelitian pendahuluan di altar penelitian

Menghasilkan sejumlah problem

penelitian

Menentukan problem penelitian

Menentukan metode penelitian

Telaah literatur tentang problem

Analisis dimensi & indikator

variabel

Kualitatif

Kuantitatif

Populasi & sampel

Instrumen

Menjaring data

Tabulasi & analisi data

Laporan hasil penelitian