View
65
Download
3
Category
Preview:
DESCRIPTION
Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH). Oleh : Rakhmat Bowo Suharto. S ubstansi Pengaturan :. Hak, Kewajiban, & Larangan Peran Masyarakat Pengawasan & Sanksi Administratif Penyelesaian Sengketa Lingkungan Penyidikan & Pembuktian - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH)
Oleh:Rakhmat Bowo Suharto
Substansi Pengaturan:Terdapat 17 Bab dengan 127 Pasal
Ketentuan Umum Asas, Tujuan & Ruang Lingkup Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian Pemeliharaan Pengelolaan B3 serta Limbah B3 Sistem Informasi Tugas & Wewenang Pemerintah & Pemerintah Daerah
Hak, Kewajiban, & Larangan Peran Masyarakat Pengawasan & Sanksi
Administratif Penyelesaian Sengketa
Lingkungan Penyidikan & Pembuktian Ketentuan Pidana Ketentuan Peralihan Ketentuan Penutup
Lingkungan hidup: kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup: upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
Ruang Lingkup Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Perencanaan
Pemanfaatan
Pengendalian
Pemeliharaan
Pengawasan
Penegakan Hukum
1. PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (Pasal 5 –
11)PERENCANA
ANinventarisasi lingkungan
hidup
penetapan wilayah
ekoregion(oleh Menteri)
penyusunan RPPLH
Data dan informasi sda.: • potensi dan ketersediaan;• jenis yang dimanfaatkan; • bentuk penguasaan;• pengetahuanpengelolaan;• bentuk kerusakan; dan• konflik dan penyebab konflik yang timbul akibat pengelolaan.
Penetapannya dengan mempertimbangkan:• karakteristik
bentang alam; • daerah aliran
sungai; • iklim; • flora dan fauna; • sosial budaya;• ekonomi;• kelembagaan
masyarakat; dan • hasil inventarisasi
lingkungan hidup.
M E M U A T:• pemanfaatan dan/atau
pencadangan sda;• pemeliharaan dan
perlindungan kualitas dan/atau fungsi lingk. Hdp.;
• pengendalian, pemantauan, serta pendayagunaan dan pelestarian sda; dan
• adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
• Tingkat nasional; • Tingkat pulau/ kepulauan; • Tingkat wilayah ekoregion.
dasar
•RPPLH nasional (PP);•RPPLH provinsi; (Perda Provinsi) dan•RPPLH kabupaten/kota. (Perda Kab/Kota)
RPJP &
RPJM
2. Pemanfaatan sda. (Pasal 12)
PEMANFAATAN
RPPLH(apabila RPPLH telah tersusun)
daya dukung dan daya
tampung LH (apabila RPPLH belum tersusun)
memperhatikan:• keberlanjutan
proses dan fungsi LH; • keberlanjutan
produktivitas LH; dan• keselamatan,
mutu hidup, dan kesej. masyarakat.
ditetapkan oleh:• Menteri daya dukung & daya
tampung LH nas. dan pulau/kepulauan;
• gubernur daya dukung & daya tampung LH prop. dan ekoregion lintas kab/kota; atau
• bupati/walikota daya dukung & daya tampung LH kab/kota dan ekoregion di wil. kab/kota.
3. Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup (Pasal 13-56)
PENGENDALIAN
PENCEGAHAN
PENANGGULANGAN
PEMULIHAN
• KLHS; • tata ruang;• BML/kriteria baku
krusakan LH;• AMDAL/UKL-UPL; • perizinan;• instrumen ekonomi LH; • peraturan perUUan
berbasis LH;• anggaran berbasis LH;• analisis risiko LH; • Audit LH; dan• instrumen lain
• pemberian informasi• pengisolasian pencemaran/• kerusakan• penghentian sumber
pencemaran• remediasi• rehabilitasi• Restorasi• Cara-cara lain.
Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) Ps 14-18 UUPPLH: Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
KLHS memuat kajian antara lain: kapasitas daya dukung & daya tampung LH untuk pemb.; perkiraan mengenai dampak dan risiko LH; kinerja layanan/jasa ekosistem; efisiensi pemanfaatan SDA; tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan
iklim; dan tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
Pemerintah dan pemda wajib membuat dan melaks KLHS.
a. PENCEGAHAN
Baku Mutu LH (BML)
Ps. 20
PENCEMARAN
LH
KERUSAKAN LH
Kriteria Baku
Kerusakan LH
(KBR) Ps. 21
• baku mutu air; • baku mutu air limbah;• baku mutu air laut;• baku mutu udara
ambien;• baku mutu emisi; • baku mutu gangguan;
dan• baku mutu lain.
• KBR tanah untuk produksi biomassa;
• KBR terumbu karang;• KBR LH yang berkaitan
dengan kebakaran hutan dan/atau lahan;
• KBR mangrove; • KBR padang lamun;• KBR gambut;• KBR karst; dan/atau• KBR ekosistem lainnya
AMDAL (Ps. 22-33)/UKL-UPL (Ps.34-35)
AMDAL UKL-UPL
usaha dan/atau kegiatan yang
berdampak penting
usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting
Penyusun AMDAL wajib memiliki sertifikat
kompetensi(ditetapkan oleh Menteri)
jenis usaha /kegiatan yang wajib dilengkapi UKL-UPL ditetapkan oleh Gubernur ,
bupati/walikota
Komisi Penilai Amdal wajib memiliki lisensi
(dari Menteri, gubernur, bupati/walikota)
tidak wajib UKL-UPL kesanggupan
pengelolaan dan pemantauan LH.
Pem./Pemda membantu penyusunan amdal
usaha/ kegiatan gol. ekonomi lemah.
Izinlingkung
an
Diatur dalam: PP. 29 Tahun 1986 tentang
AMDAL PP 51Tahun 1993 tentang
AMDAL PP 27 Tahun 1999 tentang
AMDAL PP 27 tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan
PERIZINAN (Ps. 36-41)/atauKeputusan Kelayakan
Lingk.Rekomendasi UKL/UPL
Izin Lingkungan
Izin Usaha dan/atau Kegiatan
diterbitkan oleh menteri gubernur, bupati/walikota
Wajib diumumka
n
Izin lingkungan
dicabut
Izin usaha dan/atau kegiatan
dibatalkan
Instrumen ekonomi lingkungan hidup (Ps. 42-43)Meliputi:
perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi;pendanaan lingkungan hidup; dan insentif dan/atau disinsentif.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengembangkan dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan hidup.
Peraturan Perundang-undangan Berbasis Lingkungan Hidup (Ps. 44)Setiap penyusunan peraturan perundang-
undangan pada tingkat nasional dan daerah wajib memperhatikan perlindungan fungsi LH dan prinsip perlindungan dan pengelolaan LH.
Anggaran Berbasis Lingkungan Hidup (Ps. 45-46)Pem/Pemda dan DPR/DPRD wajib
mengalokasikan anggaran yang memadai untuk membiayai:kegiatan perlindungan dan pengelolaan LH;program pembangunan yang berwawasan
LH;Pemulihan LH.
Pemerintah wajib mengalokasikan DAK LH yang memadai kepada daerah yang memiliki kinerja perlindungan dan pengelolaan LH yang baik.
Analisis Risiko Lingkungan Hidup (Ps. 47)(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan, dan/atau kesehatan dan keselamatan manusia wajib melakukan analisis risiko lingkungan hidup.
(2) Analisis risiko lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. pengkajian risiko;b. pengelolaan risiko; dan/atau c. komunikasi risiko.
Audit Lingkungan Hidup (Ps. 48-52)Audit lingkungan hidup meningkatkan kinerja
lingkungan hidup. (voluntary/Mandatory)Audit lingkungan hidup wajib untuk:
a. usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan hidup; dan/atau
b. penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Penanggungjawab usaha/kegiatan tidak melaksanakan kewajiban Audit Lingkungan Menteri menugasi pihak ketiga untuk melaksanakan audit atas biaya dari penanggungjawab usaha/kegiatan.
b. PENANGGULANGAN (Ps. 53)(1) Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup wajib melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
(2) Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:a. pemberian informasi peringatan pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat;
b. pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
c. penghentian sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; dan/atau
d. cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. PEMULIHAN (Ps. 54-56)(1)Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup.
(2)Pemulihan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tahapan:
a. penghentian sumber pencemaran dan pembersihan unsur pencemar;
b. remediasi;c. rehabilitasi;d. restorasi; dan/ataue. cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4. PEMELIHARAANPEMELIHARAAN
konservasi sumber daya
alam
pencadangan sumber daya
alam
pelestarian fungsi atmosfer
Perlindungan SDA;Pengawetan SDA; danpemanfaatan secara lestari SDA.
sumber daya alam yang tidak
dapat dikelola dalam jangka waktu
tertentu.
• Upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;• Upaya
perlindungan lapisan ozon;• Upaya
perlindungan terhadap hujan asam
5. Pengawasan & Sanksi Administratif (Ps. 71-83)Menteri,
Gubernur, Bupati/Walikot
a
Pejabat Pengawas (Fungsiona
l)
Ketaatan terhadap:
• Peraturan perUUan• Keputusan Izin
PENGAWASAN
D E L E G A S I
a. teguran tertulis;
b. paksaan pemerintah;
c. pembekuan izin lingkungan; atau
d. pencabutan izin lingkungan.
Sanksi Administra
tif
Recommended