URUSAN PEMERINTAHAN - LKPP - Lembaga … Hambatan-hambatan, terkait dengan pembentukan jabatan...

Preview:

Citation preview

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT (Mutlak urusan Pusat)

CONCURRENT(Urusan bersama

Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

PILIHAN/OPTIONAL(Sektor Unggulan)

WAJIB/OBLIGATORY

(Pelayanan Dasar)

SPM(Standar Pelayanan Minimal)

- Politik Luar Negeri

- Pertahanan

- Keamanan

- Yustisi

- Moneter dan fiskal

nasional

- Agama

Contoh: kesehatan,

pendidikan, lingkungan

hidup, pekerjaan umum,

dan perhubungan

Contoh: pertanian,

industri, perdagangan,

pariwisata, kelautan dsb

1

1. Pusat: Berwenang membuat norma-norma,standar, prosedur, Monev, supervisi, fasilitasi danurusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitasnasional dan Internasional.

2. Provinsi: Berwenang mengatur dan mengurusurusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitasregional (lintas Kab/Kota) dalam norma, standarddan prosedur yg dibuat Pusat

3. Kab/Kota: Berwenang mengatur dan mengurusurusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitaslokal (dalam satu Kab/Kota) dalam norma, standarddan prosedur yg dibuat Pusat

BAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG

DILAKSANAKAN OLEH MASING-MASING TINGKATAN

PEMERINTAHAN BERDASARKAN 3 KRITERIA

2

3

Pasal 23 mengamanatkan bahwa Pelaksanaan tugas dan

fungsi staf, pelayanan administratif serta urusan

pemerintahan umum lainnya yang tidak termasuk dalam

tugas dan fungsi dinas maupun lembaga teknis daerah

dilaksanakan oleh sekretariat daerah.

PELUANG dan HAMBATAN KEBUTUHAN TENAGA

FUNGSIONAL PBJP Pada SKPD

PP. No. 41 Tahun 2007

4

PERPRES NO. 54 TAHUN 2010

Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

1. Pasal 14

(1) Kementerian/Lembaga/Derah/Instansi diwajibkan mempunyai

ULP yang dapat memberikan pelayanan/pembinaan dibidang

Pengadaan Barang/Jasa.

(2) ULP pada Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi dibentuk

oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan

Instansi

5

Lanjutan .......

PROVINSI

33

KABUPATEN

398

KOTA

93

TOTAL

DAERAH OTONOM

524

JUMLAH DAERAH OTONOM SAMPAI SAAT INI

6

Dari jumlah daerah otonom sebanyak 524,

merupakan peluang yang sangat besar, baik

dari segi formasi jabatan fungsional PBJP

maupun dari segi jumlah yang mempunyai

keahlian di bidang PBJP. Kalau dihitung

secara matematis apabila setiap daerah

otonom dibentuk satu ULP, dan setiap ULP

beranggotakan minimal 5 orang maka dapat

diperoleh angka = 524 x 5 orang = 2.620 orang

sebagai pejabat fungsional PBJP.

PELUANG

7

Peluang lain yang dapat dimanfaatkan

oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) baik di daerah otonom provinsi

maupun daerah otonom kabupaten/

kota, antara lain adalah terpenuhinya

kebutuhan akan jabatan fungsional

pengadaan barang dan jasa pemerintah,

yang mempunyai keahlian dan jenjang

karier yang jelas.

PELUANG

8

Hambatan-hambatan, terkait dengan pembentukanjabatan fungsional PBJP khususnya untuk Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD), dapat diindentifikasi antaralain sebagai berikut:1. Hambatan dari segi regulasi, dapat dipetakan

antara lain dari regulasi yang mengatur jabatanfungsional PBJP masih dalam wacana. Di sisi lainstruktur organisasi sebagai wadah jabatanfungsional PBJP masih belum ada kejelasanberada pada struktur pelayanan atau teknis. Hal inimenjadi kegamanangan para calon pejabatfungsional PBJP akan masa depan setelah memilihuntuk menerima jabatan fungsional PBJPdimaksud.

HAMBATAN

9

2. Hambatan dari segi sumber daya manusia, masih

kurangnya tenaga yang mempunyai keahlian dalambidang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.Dengan demikian SKPD tidak serta mertamembentuk jabatan fungsional PBJP mengingatpersyaratan yang diperlukan belum dimiliki oleh SDMyang ada.

3. Hambatan lain dari segi penggajian, dengan adanyajabatan fungsional PBJP, akan menambahpengeluaran Negara/daerah untuk alokasi minimalsebanyak 2.620 orang pegawai.

4. Hambatan lainnya juga akan muncul dari segipeningkatan kompetensi para pejabat fungsionalPBJP, terkait hal ini adalah respon pemerintah daerahyang kadang kurang peduli terhadap dukunganfinancial untuk mengirimkan peserta diklat, sosialisasidan studi banding pejabat fungsional PBJP.

HAMBATAN

10

1) Kebutuhan tenaga fungsional Pengadaan Barang dan JasaPemerintah untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),menurut hemat kami merupakan kebutuhan yang perlu segeradiwujudkan, mengingat pelaksanaan pengadaan barang dan jasapemerintah, masih belum dilaksanakan secara profesional. Hal initerlihat masih ditemukan berbagai penyimpangan baik oleh aparatpengawasan fungsional intern pemerintah sendiri maupun aparatpengawasan fungsional ekstern pemerintah, bahkan olehpengawasan masyarakat yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaanoleh Aparat Penegak Hukum.

2) Segera diusulkan berbagai regulasi terkait dengan wacanapembentukan Pejabat Fungsional Pengadaan Barang dan JasaPemerintah.

3) Segera dilakukan pertemuan-pertemuan untuk membahas hal-halyang bersifat teknis dengan instansi yang berkompeten, sehinggadiperoleh persepsi yang sama.

KESIMPULAN DAN SARAN

11

SelesaiTerima Kasih Atas

Perhatiannya