View
0
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
REGULASI EMOSI PADA IBU BEKERJA YANG MENGALAMI
KONFLIK PERAN GANDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Angela Lintang Maharani
129114038
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
REGULASI EMOSI PADA IBU BEKERJA YANG MENGALAMI
KONFLIK PERAN GANDA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Angela Lintang Maharani
129114038
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
“Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan merangkul engkau!
Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah”
– Mazmur 55:23
“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan
penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang”
–R.A Kartini
“You have to fight to reach your dreams, you have to sacrifice and work
hard for it”
–Lionel Messi
“Orang tidak akan meraih fajar tanpa melalui perjalanan malam”
–Kahlil Gibran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini aku persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapak dan Ibu yang selalu mendukung
dan bersedia menunggu dengan sabar
hingga karya ini selesai dibuat
dan
semua orang yang aku kasihi dan yang mengasihi aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
REGULASI EMOSI PADA IBU BEKERJA YANG MENGALAMI
KONFLIK PERAN GANDA
Angela Lintang Maharani
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran regulasi emosi pada ibu bekerja yang
mengalami konflik peran ganda. Penelitian ini berfokus pada regulasi emosi yang dilakukan ibu
bekerja dalam menangani emosi negatif yang muncul sebagai akibat dari konflik peran ganda yang
dialaminya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan
analisis isi kualitatif. Penelitian ini menggunakan tiga partisipan yang merupakan seorang ibu dan
juga berstatus sebagai pekerja di sebuah perusahaan atau instansi. Pengambilan data dalam
penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
setiap ibu yang menjalani peran ganda dalam hidupnya kemungkinan besar mengalami konflik
peran ganda. Konflik peran ganda yang dialami membuatnya merasakan emosi negatif yang
menyebabkan ketidakmaksimalan dalam menjalani peran gandanya. Oleh sebab itu, para ibu yang
bekerja melakukan regulasi emosi untuk mengatasi emosi negatif yang muncul karena adanya
konflik peran ganda yang dialami. Bentuk regulasi emosi yang dilakukan ada lima, yaitu situastion
selection, situation modification, attention deployment, cognitive change dan response modulation.
Regulasi emosi yang dilakukan oleh ibu yang bekerja dipengaruhi oleh adanya dukungan sosial
dalam bentuk dukungan emosional, dukungan information, dukungan finansial dan dukungan
instrumental. Dukungan sosial ini diberikan oleh suami, orangtua, mertua, sanak saudara serta
rekan kerja. Selain itu, religiusitas dan budaya yang dimiliki tiap ibu mempengaruhi regulasi emosi
yang dilakukannya. Serta proses kognitif individu itu sendiri juga memegang pengaruh yang besar
dalam mempengaruhi ibu ketika melakukan regulasi emosi.
Kata kunci : regulasi emosi, emosi negatif, ibu, peran ganda, konflik peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
EMOTION REGULATION ON WORKING MOTHERS WHO HAVE A
DUAL ROLE CONFLICT
Angela Lintang Maharani
Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
ABSTRACT
This study aims to describe emotional regulations of working mothers who have a dual
role conflict. This research focuses on emotion regulations of working mothers dealing with
negative emotions that arise as a result of the such a dual role. The method used in this research is
qualitative with a qualitative content analysis approach. There are three participants who helped
the researchers to conduct this research, they are all mothers who also struggling as employees in a
company or agency. This study used semi-structured interviews in data collection. The results
show that each mother who has undergone a dual role in her life most likely is experiancing a dual
role conflict. Such a conflict experienced by the mothers triggers negative emotions that makes
them not optimal in living their dual role. Therefore, working mothers create emotional regulations
to overcome the negative emotions that emerge from their dual role conflict. There are five forms
of emotional regulations used; situaltion selection, situation modification, attention deployment,
cognitive change and response modulation. The regulation of emotions that are used by working
mothers are influenced by their social support in the form of emotional support, informational
support, financial support and instrumental support. The social support is given by the husband,
parents, relatives and colleagues. In addition, religiosity and culture also take a part in affecting
emotion regulation. The working mothers also are influenced by their own cognitive processes.
Keyword : emotion regulation, negative emotion, mother, dual role, dual role conflict.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
penyertaan-Nya selama penulisan, pelaksanaan, hingga terselesaikannya skripsi
ini. Pengerjaan skripsi ini juga tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, peneliti hendak mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaanNya yang berlimpah sehingga
peneliti mampu menyusun skripsi ini sampai akhir.
2. Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta,
3. P. Eddy Suhartanto, M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta,
4. M.L. Anantasari, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi peneliti yang telah
menerima dan bersedia membimbing peneliti. Terimakasih Bu Ari atas segala
kesempatan, kesediaan menerima peneliti menjadi anak bimbingan Ibu.
Peneliti memohon maaf jika selama proses bimbingan terdapat banyak
kesalahan yang disengaja ataupun yang tidak sengaja peneliti lakukan dan hal
tersebut melukai perasaan Ibu. Terimakasih atas kesabaran, waktu, tenaga
yang ibu luangkan untuk membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.
Terimaksih dan Tuhan memberkati
5. Sylvia Carolina MYM., M. Si. selaku Dosen yang pernah menjadi Dosen
Pembimbing Skripsi kedua peneliti yang telah membimbing, serta memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
kritik dan saran selama proses penulisan skripsi hingga bab tiga (3).
Terimakasih Bu Sylvi atas masukan dan kritiknya demi kemajuan skripsi ini.
Terimakasih dan sukses selalu
6. Alm. Dra. Lusia Pratidarmanastiti, M.Si. selaku Dosen yang pernah menjadi
Dosen Pembimbing Skripsi pertama peneliti. Terimakasih Bu atas segala
pembelajan, saran, kritik untuk kemajuan skripsi ini. Meskipun hanya sebentar
Ibu sempat membimbing, tetapi segala pesan Ibu diterakhir pertemuan masih
teringat hangat dalam ingatan. Terimakasih dan selamat jalan Bu Lusi
7. Ratri Sunar Astuti, M, Si. selaku DPA peneliti selama menempuh kuliah.
Terimakasih atas masukan dan saran Ibu ketika proses perkualiahan
berlangsung,
8. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan banyak pelajaran, pengetahuan, dan pengalaman hidup
selama masa studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta,
9. Staf Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah membantu melancarkan proses pembelajaran selama masa studi di
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
10. Kedua orang tua peneliti, Yoanes Windardi dan Anastasia Nuri
Wahyuningsih. Terimakasih atas doa, cinta, dukungan, semangat, dan
kesabaran yang sudah diberikan pada peneliti,
11. Keluarga Besar dari Angela Lintang Maharani yang senantiasa memberikan
semangat, doa dan bantuan kepada peneliti ketika menulis skripsi ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
12. Partisipan peneliti, Ibu P1, Ibu P2 dan Ibu P3. Terimakasih atas kesediaan,
waktu dan sharing yang sangat berharga bagi peneliti,
13. FREAKY, Scholastika Mega, Maria Adisti, Komang Mahadewi, Amarendra
Syantikaratna, Gabriella Natasha, Gabriella Astrid, Eva Yosephine, dan
Yemima Vanessa. Terimakasih untuk kegilaan, kebodohan, waktu, nasehat
yang sekilas terdengar seperti cacian tapi peneliti sadar itu semua adalah
bentuk perhatian, penguatan dan dukungan tulus tulus kalian yang diberikan
selama ini kepada peneliti,
14. D’PONGZ, Stefani Vidia G, Stefani Adriani, Olga Aurora, Aniela Evodie,
Lovian Hutapea, terimakasih karena sudah meninggalkan peneliti sebagai
mahasiswa terakhir diantara kalian yang lulus terakhir, tak apa laah ini jadi
penyemangat untuk segera menyusul kalian,
15. COBRA a.k.a Keluarga Cemara, Klaudia Ilona, Chatarina Dwi, Sonia CK,
Komang Mahadewi, Grasia Deivi, Agnes F. Bella, Gede Sudana, Yosua
Cahyo, Wisnu Cahya, dan Chrisna Yuda. Terimakasih atas segala penerimaan,
cinta, dukungan, perhatian, waktu, nasehat dan ketulusan yang tak henti-
hentinya kalian berikan kepada “bocah SD” kalian ini selama perkuliahan dan
pembuatan skripsi ini,
16. TERANCAM S.PSI, Rosalia Wenita, Seprina Hutahae dan Meilan Anggraini.
Terimakasih atas penerimaan, waktu, semangat, kebersamaan dan kata-kata
mutiara kalian yang SUPEEEER sehingga peneliti mampu bangkit dikala
peneliti merasakan kemalasan, ketidak percayaan diri dan keputus asaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Semoga segala keluh kesah dan pengorbanan kita berbuah manis ya, goodluck
and god bless
17. UYE, Andira Kristia, Aurelia Laksmi, Yohana Maryeni, Valentina Widya,
Daniel Krisna dan Riris Ch. Terimakasih atas kesediaan kalian menjadi testee
yang siap diundang kapan saja dibutuhkan ketika peneliti akan melaksanakan
praktikum, bersedia membantu peneliti mentranslate jurnal-jurnal untuk
skripsi, dukungan dan perhatian juga tak henti-hentinya kalian berikan sejak
SD hingga saat ini pada peneliti,
18. Penyemangat dan pendukung peneliti, Yohanes Nomi Ardi Raharjo.
Terimakasih sudah bersedia mendengarkan keluh kesah dan tak henti-hentinya
terus memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan serta cintanya kepada
peneliti dalam bentuk-bentuk yang tak terduga,
19. Muji Squad, Ema, Clara, Maurren, Grego, Teteh dan Mas Muji. Terimakasih
atas segala pengalaman, pembelajaran, suka, duka, tawa, canda, susah dan
senang yang menemani selama peneliti bekerja sebagai staf Lab. Psikologi dan
menyusun penelitian ini,
20. Teman-teman Psikologi Sanata Dharma 2012, mari bersama berjuang ke tahap
selanjutnya. See you on top!
21. Pihak-pihak lain yang terkait selama proses penulisan dan pelaksanaan
penelitian yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 9 April 2017
Peneliti,
Angela Lintang Maharani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 9
1. Manfaat Teoretis ....................................................................................... 9
2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 10
A. Emosi .......................................................................................................... 10
1. Definisi emosi ......................................................................................... 10
2. Macam-macam emosi ............................................................................. 10
B. Regulasi Emosi ........................................................................................... 13
1. Definisi regulasi emosi ........................................................................... 13
2. Bentuk regulasi emosi ............................................................................ 14
3. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi ............................................ 16
C. Konflik Peran Ganda Pada Ibu Bekerja ........................................................... 19
D. Regulasi Emosi Pada Ibu Bekerja Yang Mengalami Konflik Peran
Ganda .................................................................................................................... 21
E. Pertanyaan Penelitian ........................................................................................ 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 26
A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 26
B. Fokus Penelitian .................................................................................................. 27
C. Partisipan Penelitian ........................................................................................... 27
D Metode Pengambilan Data ................................................................................. 28
E. Proses Pengumpulan Data .......................................................................... 30
F. Analisis Data............................................................................................... 32
G. Kredibilitas dan Dependabilitas Data Penelitian ............................................ 34
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN .................................... 36
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 36
1. Persiapan penelitian dan perijinan ............................................................... 36
2. Pelaksanaan penelitian ........................................................................... 37
B. Partisipan Penelitian ................................................................................... 38
1. Data partisipan ........................................................................................ 38
2. Latar belakang partisipan .............................................................................. 38
a. Partisipan 1 ......................................................................................... 38
b. Partisipan 2 ......................................................................................... 41
c. Partisipan3 .......................................................................................... 42
C. Analisis Data Penelitian.............................................................................. 43
1. Analisis P1 .............................................................................................. 43
a.Konflik peran ganda ............................................................................ 43
b.Emosi negatif yang timbul .................................................................. 46
c.Regulasi emosi .................................................................................... 48
d.Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi ............................................ 52
2. Analisis 2 ................................................................................................ 54
a.Konflik peran ganda ............................................................................ 54
b.Emosi negatif yang timbul .................................................................. 56
c.Regulasi emosi .................................................................................... 58
d.Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi ............................................ 63
3. Analisis 3 ................................................................................................ 64
a.Konflik peran ganda ............................................................................ 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
b.Emosi negatif yang timbul .................................................................. 66
c.Regulasi emosi .................................................................................... 67
d.Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi ............................................ 71
4. Integrasi Hasil Analisis Tiga Partisipan ................................................. 73
D. Pembahasan ................................................................................................ 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 98
A. Kesimpulan ................................................................................................. 98
B. Saran ................................................................................................................... 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Skema 1. Regulasi Emosi Pada Ibu Bekerja Yang Mengalami Konflik Peran
Ganda .................................................................................................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Panduan Pertanyaan Umum .................................................................... 30
Tabel 2. Indikator Pengkategorian ........................................................................ 34
Tabel 3. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 38
Tabel 4. Data Partisipan ....................................................................................... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel Panduan Wawancara .................................................................................. 104
Tabel Analisis Verbatim P1 ................................................................................. 108
Tabel Analisis Verbatim P2 ................................................................................. 148
Tabel Analisis Verbatim P3 ................................................................................. 219
Tabel Integrasi ...................................................................................................... 242
Inform Consent P1 ............................................................................................... 276
Inform Consent P2 ............................................................................................... 277
Inform Consent P3 ............................................................................................... 278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adanya perubahan zaman membuat perempuan tak hanya melakukan
pekerjaan rumah tangga melainkan mulai berkarir dan mencapai kesuksesan. Hal
ini terlihat dari jumlah perempuan yang melakukan pekerjaan di sektor publik.
Hasil data Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 di Jawa dan Bali menunjukkan
adanya peningkatan sebesar 0,11% pada jumlah perempuan yang melakukan
pekerjaan di sektor publik (Kusumasmara, Widyawan, Wibowo & Hapsari,
2016). Hal ini sejalan dengan adanya pergeseran peran pada perempuan yang tak
lagi hanya berperan pada sektor rumah tangga namun sudah mulai merambah
dunia kerja (Ramadani, 2016). Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi
mulai diberi kesempatan dalam mengaplikasikan, mengembangkan ilmu serta
kemampuan yang dimilikinya di dunia kerja. Keadaan ini diperkuat dengan
adanya gerakan emansipasi perempuan yang semakin gencar disuarakan di
Indonesia. Selain gerakan emansipasi, kemajuan teknologi dan perkembangan
ilmu semakin membuka pemikiran serta pandangan masyarakat mengenai peran
serta perempuan dalam dunia kerja (Apollo & Cahyadi, 2012).
Seorang perempuan yang menikah secara otomatis akan menjadi seorang
ibu, baik ibu rumah tangga ataupun ibu bagi anak-anaknya. Seorang ibu yang
memutuskan untuk berkarir selain didorong adanya pemenuhan berkarir dan
mencapai prestasi pada fase perkembangannya, juga didorong oleh kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ekonomi. Kebutuhan sandang, pangan dan papan yang semakin tinggi memaksa
ibu untuk ikut berkontribusi menambah penghasilan bagi keluarganya.
Kebutuhan ekonomi bukan satu-satunya pendorong seorang ibu untuk
mengambil keputusan berkarir. Kebutuhan untuk aktualisasi diri, memperluas
wawasan dan pertemanan juga menjadi motif lain yang mendorong seorang ibu
untuk berkarir (Hermayanti, 2014).
Ibu yang bekerja diharapkan tidak meninggalkan peran utamanya sebagai
istri dan ibu, akan tetapi di sisi lain ibu juga dituntut untuk bersikap profesional
dengan pekerjaannya. Vinokur, Pierce & Buck (dalam Triyanti, 2003)
mengatakan bahwa perempuan profesional yang telah menikah dan memilih
untuk berkarir akan menghadapi pola tradisional yang tidak seimbang dengan
suami dalam tugas mengasuh anak dan pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Dua
peran yang diemban ibu yang bekerja secara bersamaan menuntut adanya
keseimbangan. Jika ibu yang bekerja tidak dapat melakukan peran yang satu
karena pemenuhan peran yang lain akan memunculkan konflik peran ganda.
Greenhous & Beutell (1985) menjelaskan bahwa konflik peran ganda merupakan
bentuk konflik antar peran, di mana tekanan peran pekerjaan dan peran keluarga
saling bertentangan. Sejalan dengan pendapat sebelumnya, Thompson & Walker
(dalam Santrock, 2002) menyatakan bahwa konflik peran ganda pada ibu yang
bekerja diakibatkan oleh adanya tuntutan waktu dan tenaga yang ekstra pada ibu
dalam pemenuhan kedua peran yang diembannya
Greenhous & Beutell (1985) mengatakan ada tiga pemicu munculnya
konflik peran ganda, diantaranya masalah waktu, ketegangan dan penyesuaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peran. Pertama adalah waktu, ibu yang bekerja mengalami kesulitan untuk
memenuhi peran lainnya jika waktu yang dimilikinya telah habis digunakan
untuk pemenuhan satu peran. Al Shofa dan Kristianan (2015) menyatakan bahwa
terjadi pergolakan emosi pada ibu bekerja yang mengalami konflik peran ganda.
Hal ini terjadi karena satu peran menghambat peran lainnya yang mengakibatkan
ibu bekerja mengalami permasalahan waktu, energi dan emosi. Susanto (2010)
menyatakan hal serupa bahwa konflik peran ganda yang dialami ibu bekerja
menimbulkan emosi negatif seperti, perasaan bersalah, munculnya kegelisahan,
kecemasan dan frustasi.
Pemicu munculnya konflik peran ganda yang kedua menurut Greenhous &
Beutell (1985) adalah ketegangan. Adanya ketegangan yang muncul dari satu
peran akan mempersulit pemenuhan peran lainnya. Ketiga, ketidakmampuan ibu
yang bekerja dalam menyesuaikan perilaku pada peran satu dengan lainnya akan
memicu munculnya konflik peran ganda. Misalnya, seorang ibu ketika bekerja
dituntut untuk tegas, bertanggung jawab dan mampu mengarahkan bawahannya
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang ada. Namun, ketika
di rumah ibu tersebut harus tetap bisa memiliki perilaku yang hangat, penuh
kasih sayang, perhatian dan kelemah lembutan dalam berinteraksi dengan
keluarga (Greenhous & Beutell, 1985).
Adapun Prihanto & Lasmono (dalam Apollo & Cahyadi, 2012) serta
Yuarsi (dalam Apollo & Cahyadi, 2012), menyatakan bahwa ibu yang bekerja
dalam menjalankan peran gandanya juga memiliki dua faktor pemicu konflik
peran ganda, diantaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
adalah faktor dari dalam diri ibu yang bekerja, meliputi ketakutan akan
konsekuensi negatif dari kesuksesan yang dicapainya dalam pekerjaan, kesulitan
mendapatkan perhatian dan perlindungan dari lawan jenis, takut tidak dapat
mengurus anak dan suami serta tidak adanya dukungan suami atau anggota
keluarga lain dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Banyak jasa tempat
penitipan anak atau asisten rumah tangga dalam memecahkan masalah
pengasuhan anak dan membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Tetapi
sepertinya hal tersebut tidak dapat membantu ibu yang bekerja dalam menangani
pengasuhan anak atau menyelesaikan pekerjaan rumah dengan maksimal dan
terkadang malah berdampak negatif. Nilai negatif yang ditimbulkan dari tempat
penitipan anak adalah, biaya yang mahal, anak akan cenderung mengembangkan
rasa tidak percaya serta peningkatan agresivitas pada sesama maupun orang
dewasa (Supsiloani dkk, 2015). Faktor eksternal pemicu konflik peran ganda
adalah pandangan sebagaian masyarakat yang masih beranggapan bahwa tugas
mengasuh anak dan mengurus rumah tangga adalah tugas utama seorang ibu.
Dapat ditarik benang merah dari penjelasan sebelumnya bahwa konflik
peran ganda yang dialami pada ibu yang bekerja membawa dampak negatif
dalam kehidupannya sehari-hari. Dampak negatif dari konflik peran ganda pada
ibu yang bekerja, diantaranya adanya tuntutan waktu dan tenaga yang ekstra
karena harus melakukan dua pekerjaan secara bersamaan, adanya konflik
pekerjaan atau konflik keluarga yang sekiranya dapat mempengaruhi satu dengan
lainnya dan mulai berkurangnya perhatian pada anak juga merupakan dampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
negatif yang terlihat bila ibu yang bekerja tidak dapat menjalankan peran
gandanya secara efektif dan efisien.
Berbagai masalah, beban tanggung jawab maupun konflik peran ganda
pada ibu yang bekerja dapat menyebabkan ibu yang bekerja mudah menderita
keletihan fisik maupun psikis. Shaevitz (1989) memberikan beberapa gejala fisik
dan psikis yang dialami oleh ibu yang bekerja dalam melakukan peran gandanya.
Keletihan fisik yang dirasakan adalah lesu, sakit kepala, sakit dibagian leher,
bahu, punggung dan perut, jantung berdebar lebih cepat, dan menstruasi menjadi
tidak teratur. Keletihan psikis yang dialami diantaranya ketenangan terganggu,
tegang, cemas, merasa terancam, ingin menghindar, sulit berkonsentrasi, sulit
tidur, kehilangan minat seks, mudah marah dan melampiaskannya melalui
tindakan kekerasan verbal maupun non-verbal, merasa sedih sehingga ingin
menangis atau melarikan diri pada rokok dan minuman keras hingga pada tingkat
ekstrim ingin bunuh diri. Frone (dalam Triaryati, 2003) mendukung pernyataan
Shaevitz bahwa konflik peran ganda berhubungan sangat kuat dengan depresi
dan kecemasan yang dialami oleh ibu yang bekerja dibandingkan dengan suami.
Emosi negatif yang dirasakan merupakan manifestasi dari konflik peran
ganda yang tidak teratasi dengan baik oleh ibu yang bekerja. Penelitian yang
dilakukan oleh Wulandari (2013) menunjukkan bahwa perawat yang mengalami
konflik peran ganda akan merasakan emosi negatif, seperti; mudah marah,
tersinggung dan stress sehingga mempengaruhi pelayanan yang tidak maksimal
dan cenderung kurang peduli pada pasien di rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Emosi adalah suatu perasaan atau pikiran, suatu keadaan biologis dan
psikologis individu yang khas yang mengarahkan individu pada kecenderungan
untuk bertindak (Goleman, 1995). Emosi terdiri dari emosi positif dan emosi
negatif. Emosi positif dapat memberikan efek menyenangkan dan menenangkan
pada diri seseorang. Emosi negatif adalah emosi yang tidak menyenangkan,
sering dihindari dan berusaha dikendalikan oleh sebagian individu (Safira &
Saputra, 2009). Penjelasan sebelumnya menegaskan bahwa emosi dapat
mempengaruhi seseorang dalam bertindak. Hal ini lah yang dialami oleh ibu
yang bekerja, jika ibu yang bekerja merasakan emosi negatif maka sangat
dimungkinkan hal tersebut mendorong terjadinya tindakan yang berdampak
negatif bagi diri dan lingkungan sekitarnya.
Emosi negatif yang tidak terkelola dengan baik selain memberikan
dampak negatif pada diri sendiri maupun lingkungan sekitar, juga dapat
mengganggu pemenuhan peran ganda di kehidupan sehari-hari pada ibu yang
bekerja. Oleh sebab itu, perlu adanya pengetahuan ataupun kesadaran dalam diri
ibu yang bekerja untuk melakukan pengolahan emosi negatif. Pengelolaan emosi
atau yang biasa disebut dengan regulasi emosi adalah kemampuan individu untuk
memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosional individu untuk
mencapai tujuannya (Thompson, 1994). Regulasi emosi lebih menekankan pada
kemampuan seseorang dalam mengatur dan mengekspresikan emosi serta
perasaannya dalam kehidupan sehari-hari (Widuri, 2012). Dapat disimpulkan
bahwa regulasi emosi adalah kemampuan seseorang dalam memonitor dan
mengevaluasi emosinya dalam rangka mencapai keseimbangan emosi serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
memodifikasi reaksi emosi individu sehingga dapat mengekspresikan emosinya
secara tepat dalam kehidupan sehari-hari guna meningkatkan efisiensi peran
ganda ibu yang bekerja.
Regulasi emosi dapat memberikan dampak positif pada ibu yang bekerja.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pedagang di pasar Klewer
merasakan dampak positif dari regulasi emosi yang dilakukannya. Dampak
positif yang muncul diantaranya merasakan ketenangan, munculnya emosi positif
dan mampu mengurangi emosi negatif dalam diri, selain itu para pedagang lebih
bahagia dan emosi positif yang dirasakan membuatnya menjadi lebih positif
dalam bertindak ketika menghadapi persoalan sehari-hari. Regulasi emosi tidak
sepenuhnya dapat dilakukan oleh semua orang. Beberapa orang yang tidak
melakukan regulasi emosi akan cenderung merasa sedih dan senang yang
bergantian tak menentu, selain itu dirinya lebih dikuasai emosi negatif yang
berdampak pada pelampiasan emosi negatif pada orang sekitarnya (Yusuf, 2015).
Regulasi emosi negatif pada ibu bekerja yang mengalami konflik peran
ganda menjadi menarik untuk diteliti karena penelitian bertujuan untuk
menggambarkan regulasi emosi yang dilakukan oleh ibu bekerja yang mengalami
konflik peran ganda. Beberapa penelitian sebelumnya, yaitu hubungan antara
regulasi emosi dengan kecemasan pada ibu hamil (Aprisandityas & Elfida,
2012), regulasi emosi odapus (Fitri, 2012) serta hubungan regulasi emosi dan
penerimaan kelompok teman sebaya pada remaja (Nisfiannoor & Kartika, 2004).
Ketiga penelitian terdahulu memberikan hasil bahwa semakin baik kemampuan
regulasi emosi yang dilakukan dapat mengurangi kecemasan serta dapat pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
meningkatkan penerimaan kelompok teman sebaya. Selain itu, regulasi emosi
dapat meningkat karena pengaruh dari dukungan sosial dan adanya hubungan
transcendental dengan Tuhan.
Penelitian yang berpusat pada regulasi emosi yang dialami oleh ibu yang
bekerja dalam sektor publik perlu dilakukan mengingat mulai meningkatnya
jumlah pekerja perempuan di Indonesia. Partisipan pada penelitian ini adalah ibu
yang bekerja di sebuah instansi dan perusahaan. Hal ini dipilih peneliti karena
ibu yang bekerja di sebuah perusahaan atau instansi cenderung memiliki konflik
peran ganda yang lebih terlihat (Triaryati, 2003) serta dapat menggambarkan
regulasi emosi yang dilakukannya. Penelitian ini akan menggunakan design
penelitian kualitatif, karena penelitian kualitatif dapat mengungkap regulasi
emosi pada perempuan menikah yang bekerja secara utuh (holistic). Pengambilan
data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur melalui
pertanyaan-pertanyaan terbuka. Metode ini dipilih peneliti untuk mengungkap
regulasi emosi pada ibu yang bekerja yang mengalami konflik peran ganda.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana gambaran regulasi
emosi yang dilakukan oleh ibu bekerja yang mengalami konflik peran ganda?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menggambarkan bagaimana regulasi
emosi yang dilakukan oleh ibu bekerja yang mengalami konflik peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam
bentuk pengetahuan di lingkup Psikologi Keluarga dan Psikologi
Perempuan, khususnya mengenai ibu bekerja yang mengalami konflik
peran ganda serta regulasi emosi yang dilakukan oleh ibu bekerja yang
mengalami konflik peran ganda.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan reflektif
bagi ibu bekerja agar dapat mengetahui cara meregulasi emosi ketika
mengalami atau menghadapi konflik peran ganda atau konflik pekerjaan
atau konflik keluarga. Selain itu, penelitian ini dapat menjadi bahan
refleksi bagi keluarga atau lingkungan sekitar ibu bekerja dalam
mendampingi, mendukung dan membantu melewati masa sulit ibu bekerja
yang mengalami konflik peran ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Emosi
1. Definisi emosi
Teori James-Lange (dalam Sobur, 2003) merumuskan bahwa emosi
adalah hasil penilaian atau persepsi individu pada perubahan tubuhnya
sebagai respon terhadap stimulus. Travis & Wade (2007) mengemukakan
bahwa emosi adalah reaksi terhadap stimulus yang melibatkan perubahan
pada tubuh, wajah, aktivitas otak, penilaian kognitif, perasaan subjektif
dan kecenderungan melakukan tindakan yang dibentuk oleh peraturan-
peraturan yang terdapat di suatu kebudayaan.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, maka peneliti menyimpulkan
bahwa emosi adalah respon yang terbentuk karena adanya rangsangan
yang kemudian dipersepsikan oleh individu. Persepsi ini akan
mengarahkan individu untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan
peraturan pada suatu kebudayaan.
2. Macam-macam emosi
Wade & Travis (2007) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa
individu memiliki dua bentuk emosi, yaitu primer dan sekunder. Emosi
primer, sudah ada dalam diri individu sejak lahir, sedangkan emosi
sekunder akan berbeda antar individu tergantung kemampuan
pengembangan dan berfikirnya. Emosi primer pada individu, meliputi rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
takut (fear), marah (anger), sedih (sadness), senang (joy), terkejut
(surprise), jijik (disgust), dan sebal (contempt). Emosi sekunder meliputi
keberagaman kebudayaan dengan berbagai emosi yang akan berkembang
berdasarkan tingkat pemikiran setiap individu.
Adapun Lazarus (dalam Salamah, 2012) mengklasifikasikan
emosi, sebagai berikut: marah (anger) adalah perasaan yang timbul atas
penghinaan terhadap diri sendiri. Cemas (anxiety) adalah perasaan yang
timbul karena merasa tidak mampu terhadap suatu hal tertentu. Takut
(fright) adalah perasaan yang timbul dalam diri individu ketika
menghadapi suatu keadaan yang berbeda dari biasanya atau keadaan
berbahaya. Rasa bersalah (guilt) adalah perasaan yang ada pada individu
ketika melakukan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku. Sedih
(sadness) adalah perasaan yang muncul sebagai akibat kehilangan sesuatu
yang tidak tergantikan. Iri (envy) adalah perasaan yang muncul saat
mengetahui milik orang lain melebihi milik pribadi atau kemampuan yang
dimiliki tidak lebih baik dari kemampuan orang lain. Cemburu (jealousy)
adalah perasaan yang timbul saat kehilangan kasih sayang akibat hadirnya
orang ketiga. Senang (happiness) adalah perasaan yang muncul saat
berhasil mencapai suatu tujuan. Bangga (pride) adalah perasaan yang
muncul saat pencapaian individu akan suatu hal diakui oleh lingkungan
sekitar. Lega (relief) adalah perasaan yang timbul ketika tekanan pada
individu menghilang. Harapan (hope) adalah kemungkinan untuk menjadi
lebih baik ketika menghadapi kemungkinan terburuk. Kasih sayang (love)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
adalah tindakan yang ditunjukkan dengan selalu memberikan kebahagiaan
kepada orang disekitarnya. Iba/ kasihan (compassion) adalah perasaan
yang muncul ketika melihat penderitaan orang lain dan ingin menolong
orang tersebut.
Selain itu, emosi menurut Gohm & Clore (dalam Safaria dan
Saputra, 2009 ) dibedakan dalam dua kategori berdasarkan dampaknya,
yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi Positif dapat memberikan
efek menyenangkan dan menenangkan pada diri individu. Emosi positif
membuat individu merasakan ketenang, santai, rileks, gembira, lucu dan
senang. Emosi Negatif adalah emosi yang sering dihindari dan berusaha
dikendalikan oleh sebagian besar individu. Emosi negatif memberikan
dampak tidak menyenangkan, menyusahkan serta membuat individu
merasakan, sedih, kecewa, putus asa, depresi, tidak berdaya, frustasi,
marah, dan dendam.
Kesimpulan dari penjelasan tersebut bahwa emosi menurut Wade
& Travis (2007) dibedakan menjadi emosi primer dan emosi sekunder.
Emosi primer adalah emosi yang sudah dimiliki setiap individu sejak lahir
sedangkan emosi sekunder adalah emosi yang dimiliki individu tergantung
pengembangan dan kemampuan berpikir individu tersebut. Selain itu,
emosi menurut Gohm & Clore (dalam Safaria dan Saputra, 2009) dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi
positif dapat membuat individu yang merasakannya merasa tenang dan
menenangkan serta menimbulkan perasaan santai, rileks, gembira, lucu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dan gembira. Sedangkan emosi negatif membuat individu yang
merasakannya menjadi merasa tidak senang dan menyusahkan serta
merasakan perasaan sedih, kecewa, putus asa, depresi, tidak berdaya,
marah dan dendam.
B. Regulasi Emosi
1. Definisi regulasi emosi
Frijda (dalam Nisfiannoor dan Kartika, 2004) mendefinisikan
regulasi emosi sebagai salah satu bentuk kontrol individu terhdap emosi
yang dimilikinya. Bentuk kontrol terhadap emosi ini dapat membantu
individu untuk bertahan pada situasi yang tidak menyenangkan.
Pernyataan tersebut sejalan dengan pengertian regulasi emosi menurut
Reivich dan Shatee (dalam Handayani, 2016) yaitu kemampuan individu
untuk dapat tenang dibawah tekanan. Individu yang memiliki regulasi
emosi yang baik akan mampu bertahan pada situasi yang kurang atau
bahkan tidak menyenangkan dan mampu mengendalikan emosi negatifnya
sehingga mendapatkan emosi positif yang dibutuhkan individu.
Widuri (2012) mendefinisikan regulasi emosi sebagai suatu
kemampuan individu dalam mengatur dan mengekspresikan emosi serta
perasaannya dalam kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan pengertian
sebelumnya, Thompson (1994) menyatakan bahwa regulasi emosi sebagai
proses pertanggung jawaban individu dalam memonitor, mengevaluasi dan
memodifikasi reaksi emosi secara intensif dan khusus untuk mencapai
tujuannya. Gross (dalam Gross, 2014) juga melengkapi pengertian regulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
emosi sebagai sebuah proses yang dilakukan individu untuk membentuk
emosinya, mengetahui bagaimana individu mengalaminya dan bagaimana
individu mengekspresikan emosinya.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka peneliti mengambil benang
merah bahwa regulasi emosi merupakan sebuah bentuk kontrol dimana
didalamnya terdapat proses pengaturan emosi, memonitor, mengevaluasi
dan memodivikasi reaksi emosi secara intensif dan khusus agar dapat
bertahan dalam situasi tidak menyenangkan.
2. Bentuk regulasi emosi
Regulasi emosi memiliki beberapa bentuk seperti yang
diungkapkan oleh Gross (2014), diantaranya:
a. Situation Selection (Seleksi Situasi)
Situation selection adalah usaha yang dilakukan individu untuk
mendekati, menjauhi atau bahkan menghindari seseorang, tempat,
objek ataupun situasi yang dapat menimbulkan emosi. Situation
selection biasa dilakukan oleh diri sendiri (intrinsik).
b. Situation Modification (Modifikasi Situasi)
Situation modification merupakan usaha yang dilakukan
individu untuk memodifikasi situasi secara langsung yang
mendatangkan situasi baru. Proses regulasi emosi ini lebih
menekankan pada memodifikasi situasi agar emosi negatif yang
dirasakan dapat teralihkan. Situation modification yang dimaksudkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
adalah dengan melakukan modifikasi lingkungan fisik dan eksternal
perempuan menikah yang bekerja.
c. Attention Deployment (Penyebaran Atensi)
Attention deployment merupakan usaha individu untuk
mengarahkan perhatiannya di dalam sebuah situasi untuk mengatur
emosinya. Ada dua strategi yang dapat digunakan individu pada
proses regulasi emosi ini, yaitu distraksi dan konsentrasi. Distraksi
adalah memfokuskan perhatian pada aspek berbeda dari sebuah
situasi, atau memindahkan perhatian jauh dari situasi yang tidak
menyenangkan secara bersamaan. Attention deployment dalam
bentuk konsentrasi adalah ketetarikan atau perhatian individu pada
keistimewaan emosi yang ditimbulkan akibat sebuah situasi. Apabila
perhatian secara berulang diarahkan pada perasaan individu dan
konsekuensinya, maka hal inilah yang dinamakan perenungan.
Attention deployment memiliki banyak bentuk, seperti distraksi yang
melibatkan fisik misalnya menutup mata, menutup telinga, dan
mengarahkan kembali perhatian internal melalui konsentrasi.
d. Cognitive Change (Perubahan Kognitif)
Cognitive change adalah usaha individu dengan merubah cara
pandangnya dalam menilai situasi ketika individu tersebut
mengalami situasi yang tidak menyenangkan. Hal ini dilakukan
individu untuk mengubah signifikansi emosinya, baik dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengubah cara berpikir mengenai situasi tersebut atau mengenai
kemampuan individu dalam mengatur tuntutan-tuntutannya.
e. Response Modulation (Modulasi Respon)
Response modulation merupakan sebuah usaha yang dilakukan
individu untuk mengatur dan menampilkan respon emosi yang tidak
berlebihan. Response Modulation dilakukan pada aspek pengalaman,
perilaku dan fisiologis, seperti olahraga, relaksasi atau bahkan
dengan menggonsumsi makanan secara berlebihan, alkohol, rokok
dan penggunaan obat-obatan narkotika.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
bentuk regulasi emosi adalah situation selection (seleksi situasi), situation
modification (modifikasi situasi), attention deployment (penyebaran
atensi), cognitive change (perubahan kognitif), dan response modulation
(modulasi respon).
3. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan
regulasi emosi individu, diantaranya:
a. Jenis kelamin
Berdasarkan hasil penelitian Ratnasari & Seleeman (2017)
menunjukkan adanya perbedaan regulasi emosi pada laki-laki dan
perempuan. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan Salovey &
Sluyter (dalam Nisfiannoor & Kartika, 2004) yang menyatakan bahwa
dalam meregulasi emosinya, perempuan menggunakan dukungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sosial dan perlindungan yang diberikan orang lain. Sedangkan laki-
laki lebih memilih melakukan kegiatan fisik, seperti olahraga dalam
meregulasi emosinya.
b. Kognitif
Kognitif dapat membantu individu dalam mengatur dan menjaga
emosi yang dirasakan agar tidak berlebihan (Nisfiannoor & Kartika,
2004). Selain itu, Gross menjelaskan bahwa emosi yang dirasakan
individu merupakan hasil dari pemberian nilai individu pada situasi
yang dialami atau dihadapinya. Individu yang memberikan penilaian
positif cenderung akan mengembangkan reaksi emosi yang positif dan
begitu juga sebaliknya (dalam Utomo, 2015)
c. Dukungan sosial
Cohen & Syme (dalam Apollo & Cahyadi, 2012) menyatakan
bahwa dukungan sosial adalah sumber-sumber yang disediakan orang
lain terhadap individu yang dapat mempengaruhi kesejahteraan
individu. Dukungan sosial efektif dalam mengatasi tekanan psikologis
pada masa sulit dan menekan yang dialami individu. Selain itu,
Sarason, Sarason & Gurung (dalam Taylor, Shelley., ET AL., 2009)
dalam kajian psikologi menunjukkan bahwa hubungan yang supportif
secara sosial mampu meredam efek stress, membantu mengatasi
stress dan menambah kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Budaya
Budaya adalah perilaku, gagasan, sikap dan tradisi yang
berlangsung terus menerus serta pada sekelompok besar manusia dan
disebarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Myers, 2012).
Budaya yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu dapat
mempengaruhi cara individu menerima dan menilai suatu pengalaman
emosi, dan menampilkan suatu respon emosi (Ellisyani & Setiawan,
2016). Aspek budaya ini menjadi berhubungan dengan regulasi emosi
karena adanya motivasi di dalam budaya itu sendiri. Budaya
mempengaruhi regulasi emosi karena di dalamnya ada motivasi untuk
menjaga hubungan baik dengan orang lain (Kusumaningrum, 2012).
e. Usia
Usia turut berpengaruh dalam mempengaruhi regulasi emosi
individu. Brener dan Salovey (dalam) mengungkapkan semakin
bertambahnya usia individu maka kemampuan meregulasi emosinya
akan semakin relative baik. Pernyataan tersebut selaras dengan
Calkins (dalam Kusumaningrum, 2012) bahwa lobus frontal memiliki
peran penting dalam mengatur perilaku individu untuk menghindar
atau mendekati stimulus yang menimbulkan emosi. Kemampuan ini
semakin berkembang seiring bertambahnya usia individu.
Kesimpulan dari pemaparan tersebut, bahwa regulasi emosi dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis kelamin, kognitif,
dukungan sosial, budaya serta usia individu. Faktor jenis kelamin dan usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
digunakan peneliti untuk mereprentasikan kondisi dari partisipan yang
diteliti, yakni ibu bekerja yang ada dalam tahap perkembangan dewasa
awal. Faktor kognitif, dukungan sosial dan budaya digunakan sebagai
acuan dalam mengkoding data.
C. Konflik Peran Ganda Pada Ibu Bekerja
Netemeyer, McMurrian & Boles (dalam Meilani, Sunarti &
Krisnatuti, 2014) menyatakan bahwa konflik peran ganda adalah keinginan
yang berbeda atau berlawanan antara pekerjaan dan keluarga dimana peran
yang satu menuntut lebih sehingga menimbulkan gangguan terhadap peran
lainnya. Melengkapi pengertian sebelumnya, Kahn (Al Shofa & Kristiana,
2015) mendifinisikan konflik peran ganda sebagai suatu keadaan dimana
adanya perbedaan harapan peran yang menimbulkan ketidakselarasan
tekanan peran sehingga mengakibatkan munculnya konflik psikologis
pada individu yang menjalani peran ganda.
Netemeyer (1996) dalam penelitiannya menunjukkan adanya
hubungan dua arah antara peran keluarga dan peran pekerjaan dalam
konflik peran ganda. Ada dua komponen konflik peran ganda, yaitu
Family Interference with Work (FIW) dan Work Interference with Family
(WIF). Pertama, Family Interference with Work (FIW) adalah konflik
peran ganda dapat muncul akibat urusan keluarga mengganggu urusan
pekerjaan, artinya bentuk konflik antar peran dimana tuntutan yang
muncul di dalam keluarga mengganggu pelaksanaan tanggung jawab
pekerjaan. Kedua, Work Interference with Family (WIF) adalah konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
peran ganda dapat muncul akibat urusan pekerjaan mengganggu urusan
keluarga, artinya bentuk konflik antar peran dimana tuntutan yang muncul
di dalam pekerjaan mengganggu pelaksanaan tanggung jawab keluarga.
Greenhaus & Beutell (1985) menjelaskan bahwa konflik peran
ganda disebabkan oleh tiga faktor, yaitu waktu, ketegangan dan
penyesuaian peran. Konflik peran ganda yang disebabkan oleh waktu,
terjadi ketika seorang ibu yang bekerja mengalami kesulitan memenuhi
peran yang lain karena waktu yang ada habis digunakan untuk pemenuhan
satu peran saja. Contoh, seorang ibu yang waktunya terkuras habis di
tempat kerja tidak dapat meluangkan waktunya ketika sudah berada di
rumah atau keterlambatan ibu yang bekerja ketika sampai di tempat kerja
karena harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Kedua adalah
ketegangan, faktor ini timbul oleh salah satu peran dimana ketegangan
yang ada pada peran tertentu dapat mempengaruhi pelaksanaan peran
lainnya. Teori ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa perawat yang memiliki ketegangan dalam keluarga
akan menurunkan semangat dan produktivitas kerjanya (Wulandari, 2013).
Terakhir adalah penyesuaian peran, hal ini terjadi jika seorang ibu tidak
bisa menyesuaikan perannya ketika harus menjadi ibu di rumah dan
menjadi pekerja di luar rumah.
Setiap pilihan pasti mendatangkan konsekuensi, begitu pula yang
dirasakan ibu yang bekerja. Cukup banyak masalah yang muncul karena
konflik peran ganda yang dialami oleh ibu yang bekerja. Dampak ini tak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
hanya berupa keletihan fisik, namun juga psikis. Hasil penelitian Barnett
& Hyde (dalam Syarifah & Kusumaputri, 2014) menunjukkan bahwa ibu
yang berperan ganda terbukti memiliki dampak negatif, seperti
meningkatnya stress, depresi dan gangguan fisik. Selain itu, ketika sebuah
perusahaan tidak memiliki kebijakan yang mengadaptasi dari masalah
konflik peran ganda pada karyawan perempuan akan menyebabkan
karyawan perempuan menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.
Situasi yang tidak menyenangkan di perusahaan akan memudahkan
munculnya stress yang kemudian berpengaruh pada kinerja karyawan
perempuan serta produktivitas dan profitabilitas perusahaan dalam jangka
panjang (Triaryati, 2003). Oleh sebab itu perlu adanya perhatian khusus
dari dalam diri dan juga lingkungan sekitar perempuan menikah yang
bekerja untuk menyikapi dampak konflik peran ganda agar tidak semakin
memperburuk keadaan.
D. Regulasi Emosi Pada Ibu Bekerja Yang Mengalami Konflik Peran
Ganda
Meningkatnya jumlah pekerja perempuan di Jawa dan Bali sebesar
0,11% pada tahun 2012 (Kusumasmara, Widyawan, Wibowo & Hapsari,
2016) membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan ibu yang
bekerja. Dampak positif yang dirasakan adalah meningkatnya pendapatan
keluarga, dapat mengembangkan kemampuan diri dan memperluas
wawasan serta pertemanan (Hermayanti, 2014). Dampak negatif yang
dapat dirasakan oleh ibu bekerja, seperti tidak adanya keberadaaan ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
bekerja letika dibutuhkan untuk urusan keluarga, lebutuhan keluarga yang
tidak dapat terpenuhi secara menyeluruh, kelelahan fisik yang muncul
karena terkurasnya tenaga saat bekerja menyebabkan ibu bekerja tidak
dapat dengan maksimal melakukan tanggung jawabnya sebagai ibu di
rumah secara maksimal dan tidak dapat menemani suami dalam kegiatan-
kegiatan tertentu (Latuny, 2012)
adalah adanya tuntutan waktu dan tenaga yang ekstra karena harus
melakukan pekerjaan sebagai ibu bekerja dan sebagai ibu rumah tangga
secara bersamaan. Selain itu, adanya konflik pekerjaan atau konflik rumah
tangga yang mempengaruhi satu dengan lainnya serta mulai berkurangnya
perhatian untuk anak. Adanya tuntutan peran pekerjaan dan tuntutan peran
rumah tangga disaat bersamaan menyebabkan munculnya konflik peran
ganda pada ibu bekerja.
Kahn, dkk (dalam Al Shofa & Kristiana, 2015) mendefinisikan
konflik peran ganda sebagai suatu situasi di mana adanya perbedaan
harapan yang menimbulkan ketidakselarasan tekanan peran sehingga
mengakibatkan konflik psikologis pada individu. Konflik peran ganda
yang dialami ibu yang bekerja membawa dampak negatif pada psikisnya.
Dampak psikis yang dirasakan oleh ibu yang bekerja, seperti tegang,
cemas, mudah marah, dan sedih. Pernyataan ini selaras dengan penelitian
yang dilakukan Barnett & Hyde (dalam Syarifah & Kusumaputri, 2014)
menunjukkan adanya dampak negatif seperti meningkatnya stress, depresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan adanya gangguan fisik pada ibu bekerja yang mengalami konflik peran
ganda.
Untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari konflik
peran ganda maka perlu adanya regulasi emosi pada ibu yang bekerja.
Regulasi emosi menurut Widuri (2012) sebagai suatu kemampuan individu
dalam mengatur dan mengekspresikan emosi serta perasaannya dalam
kehidupan sehari-hari. Melengkapi pengertian sebelumnya Thompson
(1994) mendefinisikan regulasi emosi sebagai suatu proses pertanggung
jawaban individu dalam memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi
reaksi emosi secara intensif dan khusus untuk mencapai tujuan tertentu.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi respon yang kurang tepat akibat
emosi negatif yang dirasakan (Sobur, 2003).
Regulasi emosi menurut Gross (2014) dapat dilakukan dalam
beberapa bentuk, pertama, situation selection dimana ibu yang bekerja
berusaha untuk mendekati, menjauh atau bahkan menghindari seseorang,
objek, tempat ataupun situasi yang dapat menimbulkan emosi. Kedua,
situation modification yang merupakan usaha ibu yang bekerja untuk
memodifikasi situasi secara langsung yang mendatangkan situasi baru.
Ketiga, attention deployment dimana ibu yang bekerja berusaha untuk
mengarahkan perhatiannya didalam sebuah situasi untuk mengatur
emosinya. Dalam bentuk regulasi ini, ibu yang bekerja dapat
melakukannya dengan dua cara, yaitu distraksi dan konsentrasi. Distraksi
adalah memfokuskan perhatian pada aspek berbeda dari sebuah situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
atau memindahkan perhatian jauh dari situasi yang tidak menyenangkan
secara bersamaan. Pengertian konsentrasi dalam bentuk regulasi emosi
Attention Deployment adalah ketertarikan atau perhatian individu pada
keistimewaan emosi yang ditimbulkan akibat situasi tertentu. Keempat,
cognitive change yang merupakan usaha ibu yang bekerja untuk merubah
cara pandangnya dalam menilai situasi ketika dirinya mengalami situasi
yang tidak menyenangkan. Terakhir, response modulation yang
merupakan usaha ibu yang bekerja untuk mengatur dan menampilkan
respon emosi yang tidak berlebihan. Regulasi emosi yang dilakukan
individu memiliki dampak positif apabila dilakukan dan memiliki dampak
negatif apabila individu tidak melakukan regulasi emosi dalam
kesehariannya. Dampak negatif yang terjadai pada diri individu apabila
tidak melakukan regulasi emosi, antara lain cenderung merasakan emosi
yang bergantian antara sedih dan bahagia, individu akan cenderung
dikuasai oleh emosi negatif serta melampiaskan emosi negatifnya pada
orang-orang disekitarnya (Yusuf, 2015). Kelima bentuk regulasi emosi
dalam penelitian sebelumnya (Aprisandityas & Diana, 2012;
Kusumaningrum, 2012; Yusuf, 2015) menunjukkan adanya dampak positif
yang dirasakan apabila individu melakukan regulasi emosi pada dirinya.
Dampak positif yang dirasakan, diantaranya munculnya perasaan tenang
dalam diri, berkurangnya kecemasan dalam diri, menjadi lebih dekat
dengan Tuhan, emosi yang dirasakan lebih positif dan bahagia dalam
menjalani kesehariannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Skema 1 Kerangka Berpikir
E. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian adalah
bagaimana gambaran regulasi emosi yang dilakukan ibu bekerja yang
mengalami konflik peran ganda.
Ibu yang Bekerja
Keluarga:
- Peningkatan pendapatan
keluarga
- Waktu dengan keluarga
berkurang
- Kurang terpenuhinya
perhatian dan perawatan
untuk anak dan keluarga
Konflik Peran Ganda
Emosi Negatif
(Marah, Sedih,
Cemas, Takut, Malu,
Cemburu, Rasa
Bersalah, dan Iri)
Regulasi Emosi
1. Situation
selection
2. Situation
modification
3. Attention
deployment
4. Cognitive change
5. Response
modulation
Pekerjaan:
- Terpenuhinya
aktualisasi diri
- Bertambahnya wawasan
dan pergaulan
- Tenaga, pikiran dan
waktu perempuan
terkuras habis di kantor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor (dalam Suwandi &
Basrowi, 2008) adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Penelitian kualitatif memiliki tujuan khusus dalam ranah
psikologi. Tujuan dari penelitian kualitatif difokuskan pada penggalian dari
pengalaman-pengalaman partisipan penelitian di mana pengalaman tersebut
menjadi dasar dalam besikap dan berperilaku dalam batasan fokus penelitian
(Herdiansyah, 2015).
Pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan oleh peneliti adalah
analisis isi deduktif atau analisis isi terarah (directed content analysis).
Analisis isi terarah menurut Hsieh dan Shannon (dalam Supratiknya, 2012)
memiliki tujuan untuk memvalidasi atau menguji ulang sebuah kerangka
teoritis atau bahkan sebuah teori. Supratiknya (2012) mengatakan bahwa
pendekatan ini sesuai jika diterapkan ketika sudah ada teori atau hasil-hasil
penelitian tertentu tentang suatu fenomen dan kita ingin memvalidasi atau
mengujinya kembali dalam konteks baru anatara lain dengan menggunakan
kelompok subjek yang baru pula. Hsieh dan Shannon (dalam Supratiknya,
2012) mengatakan bahwa teori atau hasil penelitian terdahulu yang sejenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
digunakan untuk membantu peneliti dalam merumuskan pertanyaan penelitian
atau membantu menentukan skema awal pengkodean atau skema awal
hubungan antar kode.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian yang dilakukan peneliti lebih menekankan pada
bagaimana regulasi emosi pada ibu bekerja yang mengalami konflik peran
ganda.
C. Partisipan Penelitian
Partisipan yang diteliti sejumlah 3 orang. Keputusan ini didasarkan
pada pernyataan Patton (1990) yang menyatakan bahwa tidak ada aturan pasti
untuk jumlah partisipan dalam penelitian kualitatif. Jumlah partisipan
tergantung pada apa yang ingin diketahui serta tujuan penelitian. Selain itu,
pemilihan 3 partisipan dalam penelitian juga bertujuan agar data yang
didapatkan lebih mendalam (Patton, 1990).
Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling dan snowball sampling. Purposive sampling yaitu pemilihan
partisipan berdasarkan ciri-ciri atau keriteria yang sesuai dengan tujuan
penelitian (Herdiansyah, 2015). Untuk dapat mencapai tujuan penelitian, maka
peneliti menentukan beberapa kriteria untuk partisipan penelitiannya. Pertama,
partisipan penelitian adalah seorang ibu yang berusia dewasa awal dalam
rentang 21-40 tahun (Sobur, 2003). Kriteria ini dipilih dengan alasan bahwa
pada usia tersebut individu sedang mengalami fase kehidupan perkawinan,
mengurus anak serta keluarga dan mencapai puncak karir. Kedua, memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
seorang ibu yang berstatus karyawati atau pegawai. Ketiga, perusahaan atau
instansi tempat partisipan bekerja memiliki jam kerja terikat, yaitu kurang
lebih 7 jam/hari selama 5 hari kerja. Ibu yang bekerja dengan jam kerja yang
mengikat disertai dengan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga,
diharapkan konflik peran gandanya dapat terlihat.
Teknik sampling kedua adalah snowball sampling. Snowball sampling
adalah penelusuran lebih lanjut yang bersifat sambung menyambung hingga
sampai pada sasaran yang hendak diteliti (Herdiansyah, 2015). Peneliti
menggunakan teknik ini dengan bertanya kepada orang tua, keluarga, kerabat
dan teman untuk mendapatkan partisipan yang sesuai dengan kriteria.
D. Metode Pengambilan Data
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara semi-
terstruktur. Metode ini dianggap tepat karena pertayaan yang diajukan adalah
pertanyaan terbuka yang menghasilkan jawaban yang lebih bebas namun tidak
keluar dari konteks pembicaraan. Pertanyaan yang diajukan pada partisipan
lebih fleksibel, tergantung situasi-kondisi serta alur pembicaraan. Meskipun
terkesan bebas dan fleksibel, namun tetap ada kontrol di dalamnya. Kontrol
pada metode ini melalui acuan pedoman wawancara yang ditetapkan atau
dibuat peneliti sebelum melakukan wawancara pada partisipan. Pedoman
wawancara yang dibuat peneliti hanya topik-topik yang sekiranya dapat
diimprovisasikan sesuai situasi-kondisi dan alur pembicaraan alamiah antara
peneliti dengan partisipan. Pedoman wawancara hanya ditujukan agar peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dan partisipan tidak keluar dari tema atau konteks penalitian (Herdiansyah,
2015).
Sebelum melakukan wawancara dengan partisipan, peneliti akan
membuat panduan wawancara yang bertujuan untuk mengingatkan peneliti
pada topik-topik yang ingin diketahui dari partisipan. Selain itu, panduan
wawancara juga tidak dibuat kaku agar mendapatkan jawaban yang mendalam
mengenai fenomena yang dialami oleh partisipan (Herdiansyah, 2015).
Selama proses wawancara, peneliti akan merekam semua jawaban partisipan
menggunakan recorder dan handphone yang kemudian akan dipindah menjadi
data tertulis berupa verbatim yang akhirnya akan dikoding sesuai dengan
tema-tema yang ada. Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti membuat
pertanyaan utama untuk penelitian ini, berupa bagaimana regulasi emosi pada
ibu bekerja yang mengalami konflik peran ganda. Untuk mempermudah
mendapatkan jawaban atas pertanyaan utama tersebut maka peneliti akan
membuat beberapa pertanyaan kecil yang dapat membantu menjelaskan
bagaimana proses-proses yang terjadi pada partisipan dalam melakukan
regulasi emosinya. Daftar panduan pertanyaan seperti berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 1. Panduan Pertanyaan Umum
Konflik Peran Ganda
1. Bisakah ibu ingat-ingat dan ceritakan kembali pada saya pengalaman
pertama ibu ketika menjalani peran sebagai karyawan dan ibu rumah tangga
secara bersamaan?
2. Kendala apa yang ibu alami ketika melakukan aktivitas kerja dan mengurus
rumah tangga?
3. Apa yang ibu rasakan ketika menghadapi kendala tersebut?
4. Bagaimana perasaan ibu ketika meninggalkan anak pertama kali untuk
bekerja?
5. Bagaimana perasaan ibu ketika harus dengan terpaksa meninggalkan anak
yang sakit di rumah untuk keperluan pekerjaan?
6. Bagaimana pendapat suami ibu ketika ibu memutuskan untuk bekerja?
7. Apakah di kantor ibu ada sistem lembur? Bagaimana tanggapan keluarga
mengenai hal tersebut?
8. bagaimana tanggapan keluarga ibu yang kurang / tidak mendukung sistem
kerja kantor ibu (lembur)?
9. Bagaimana perasaan ibu ketika harus meninggalkan rumah dalam waktu
yang lama untuk keperluan pekerjaan?
Regulasi Emosi
10. Bagaimana ibu mengelola perasaan sedih, marah, kecewa, takut cemas ibu
karena kendala mengatasi aktivitas sebagai pekerja dan ibu rumah tangga?
11. Apa yang ibu lakukan untuk mencari ketenangan ketika merasakan
kesedihan, marah, kecewa, iri, cemas akibat ketidak mampuan ibu mengatasi
kendala sebagai ibu dan sebagai pekerja sekaligus?
12. Dari beberapa cara ibu mengatasi perasaan sedih, kecewa, iri, takut, marah
dan cemas, kira-kira ada tidak cara paling efektif untuk mengatasi hal
tersebut?
13. Ada tidak cara lain yang ibu temukan sekarang untuk mengatasi perasaan
sedih, kecewa, takut, cemas, iri dan marah karena menghadapi kendala
dalam menyelesaikan tututan rumah dan pekerjaan
E. Proses Pengumpulan Data
Setelah pedoman wawancara dibuat, maka proses pengumpulan data
yang akan dilakukan peneliti sebagai berikut:
1. Menentukan partisipan yang sesuai dengan kriteria penelitian
2. Ketika sudah mendapatkan calon partisipan, peneliti akan melakukan
rapport terlebih dahulu untuk mendekatkan diri dengan partisipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
sekaligus untuk menjelaskan maksud dan tujuan peneliti untuk
mendapatkan data yang digunakan untuk pemenuhan tugas akhir.
Selain itu, partisipan menggunakan kesempatan ini untuk
menscreening pengalaman partisipan apakah muncul konflik peran
ganda dalam perjalanan hidup peran ganda partisipan atau tidak. Jika
pengalaman konflik peran ganda yang diinginkan tidak ada maka
partisipan akan berterimakasih dan menghentikan proses pengambilan
data pada tahap ini kemudian mencari partisipan yang sesuai.
3. Peneliti menjelaskan kepada setiap calon partisipan secara personal
mengenai topik dan tujuan penelitian.
4. Peneliti bertanya pada partisipan mengenai kesediaan partisipan untuk
menjadi partisipan dalam penelitian dan memberikan data yang
dibutuhkan oleh peneliti
5. Partisipan menandatangani informed consent sebagai tanda kesediaan
untuk menjadi partisipan pada penelitian ini
6. Peneliti menanyakan kesediaan waktu partisipan untuk tatap muka
selanjutnya dan melaksanakan wawancara
7. Peneliti dan partisipan akan melaksanakan wawancara sesuai dengan
jadwal yang disepakati bersama. Sebelum memulai wawancara,
peneliti akan meminta ijin pada partisipan untuk merekam semua
jawaban selama proses wawancara berlangsung menggunakan
handphone dan recorder. Tujuan merekam semua jawaban adalah
untuk mempermudah peneliti dalam membuat verbatim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
8. Peneliti mendengarkan hasil rekaman wawancara dan membuat
verbatim
9. Setelah membuat verbatim, peneliti lalu memulai menganalisis data
yang ada
10. Peneliti membaca hasil analisis data secara berulang dan jika masih
ada yang kurang, maka peneliti akan melakukan wawancara tambahan
untuk memperdalam data yang masih belum tampak dan kurang
mendalam.
11. Hasil analisis yang sudah dibuat oleh peneliti, diberikan oleh teman
atau pembimbing peneliti untuk memperoleh kredibilitas penelitian.
F. Analisis Data
Pelaksanaan analisis isi terarah dengan basis penerapan kategori secara
deduktif ini akan mencakup langkah-langkah sebagaimana diuraikan berikut
ini (Supratiknya, 2012):
1. Menurut Elo dan Kyngas (dalam Supratiknya, 2012) peneliti harus
menyususn matriks kategorisasi. Hsieh dan Shannon (dalam
Supratiknya, 2012) mengatakan jika pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, maka para partisipan yang dipilih peneliti akan
diberikan pertanyaan utama yang bersifat terbuka tentang aneka
pengalaman atau suka duka yang dialami atau dirasakan masing-
masing partisipan. Kemudian, peneliti juga menyertakan
pertanyataan-pertanyaan lanjutan yang lebih terarah sekitar kategori-
kategori yang sudah ditentukan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Peneliti melakukan coding atau pengkodean. Tujuan penelitian
dengan analisis isi terarah adalah mengidentifikasikan dan
mengkategorisasikan semua bentuk manifestasi dari fenomen tertentu
yang sedang diteliti. Hsieh dan Shannon (dalam Supratiknya, 2012)
terdapat dua strategi dalam melakukan pengkodean. Strategi pertama
mencakup dua langkah, yaitu pertama peneliti terlebih dulu membaca
keseluruhan transkrip wawancara yang merupakan satuan analisis dan
menandai setiap bagian dari teks yang mempresentasikan fenomena
yang sedang diteliti. Kedua, sesudah itu peneliti langsung menentukan
kode dari semua bagian dari teks yang sudah ditandai dengan
menggunakan kode-kode yang sudah ditentukan dari matriks kode.
Setiap bagian teks yang dipandang mempresentasikan fenom yang
diteliti namun yang tidak cocok dimasukkan ke dalam salah satu dari
kode-kode yang tercantum dalam matriks kode diberi kode baru atau
kode tambahan. Strategi kedua, saat membaca keseluruhan transkrip
wawancara peneliti langsung melakukan pengkodean dengan
menggunakan kode-kode yang sudah ditentukan dalam matriks kode.
Data atau bagian-bagian dari teks yang tidak bisa segera dimasukkan
ke dalam salah satu kode yang ada dalam matriks kode ditandai.
Sesudah selesai dengan pengkodean, bagian-bagian tersebut
merepresentasikan satu atau lebih kategori baru atau hanya
merupakan subkategori dari salah satu kode yang sudah tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Pengkategorian data verbatim, peneliti lakukan dengan pedoman teori
yang tertulis di bab dua dan dirangkum dalam table berikut:
Tabel 2. Indikator Pengkategorisasian
Kategori Indikator
Situation
Selection
Segala bentuk usaha partisipan baik menjauhi
maupun mendekati objek, orang maupun kejadian
yang memicu munculnya emosi
Situation
Modification
Segala bentuk usaha yang dilakukan partisipan
untuk memodifikasi situasi secara langsung yang
mendatangkan situasi baru, seperti; mangatur
waktu, meminta bantuan, merancang rencana,
melakukan persiapan sebelum berkegiatan, dan
lain-lain.
Attention
Deployment
Segala bentuk usaha partisipan untuk
mengarahkan perhatiannya di dalam sebuah
situasi untuk mengatur emosinya, seperti jalan-
jalan, berkonsentrasi pada suatu kegiatan, bermain
dengan anak dan lain-lain
Cognitive change Segala bentuk usaha partisipan dengan merubah
cara pandangnya dalam menilai situasi ketika
individu tersebut mengalami situasi yang tidak
menyenangkan.
Response
modulation
Segala bentuk usaha yang dilakukan individu
untuk mengatur dan menampilkan respon emosi
yang tidak berlebihan, seperti berolahraga, yoga,
relaksasi.
G. Kredibilitas dan Dependabilitas Penelitian
Kredibilitas pada penelitian ini menggunakan dua strategi, yaitu peer
debriefing dan member checking. Peer debriefing adalah sebuah proses yang
mengharuskan peneliti mencari seorang rekan yang dapat mereview untuk
berdiskusi mengenai penelitian kualitatif sehingga hasil penelitiannya dapat
dirasakan oleh orang lain selain peneliti sendiri. Strategi ini digunakan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
melibatkan interpretasi lain selain interpretasi peneliti sehingga dapat
menambah validitas atas hasil penelitian (Creswell, 2012). Member checking
diterapkan untuk mengetahui akurasi hasil penelitian. Member checking
dilakukan dengan membawa hasil laporan akhir ke hadapan partisipan untuk
mengecek kembali apakah partisipan merasa laporan atau deskriptif atau tema
tersebut sudah akurat (Creswell, 2012).
Dependabilitas dalam penelitian kualitatif sama halnya dengan
realibilitas pada penelitian kuantitatif. Dependabilitas digunakan untuk
melihat sejauh mana temuan penelitian kualitatif memperlihatikan konsistensi
hasil temuan ketika dilakukan oleh penelitian yang berbeda dengan waktu
yang berbeda tetapi dengan metodologi dan interview script yang sama
(Afiyanti, 2008). Uji dependabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah
konsistensi. Konsistensi dalam penelitian ini dapat dinilai atau diuji jika
interview script atau daftar kuisioner yang digunakan peneliti untuk
mewawancarai partisipannya dapat suatu jawaban yang terintegrasi dan sesuai
dengan pertanyaan atau topik yang diberikan (Afiyanti, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Persiapan Dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan penelitian dan perijinan
Penelitian ini menggunakan partisipan seorang ibu yang bekerja pada
sebuah institusi atau perusahaan. Penentuan partisipan dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Sebelum mencari
partisipan untuk penelitian ini, maka peneliti menentukan beberapa kriteria
yang harus dimiliki oleh partisipan. Kriteria partisipan dalam penelitian kali
ini: seorang ibu yang berusia 21- 40 tahun dan bekerja di sebuah institusi
atau perusahaan. Setelah menentukan kriteria, peneliti kemudian mencari
partisipan yang sesuai dengan kriteria peneliti dengan bertanya kepada
orangtua, keluarga dan teman.
Setelah mendapatkan beberapa informasi bahwa terdapat partisipan
yang sesuai dengan kriteria peneliti, maka peneliti langsung menghubungi
partisipan melalui alat telekomunikasi (telepon, SMS atau chatting) untuk
menanyakan kesedian partisipan dalam penelitian. Jika bersedia, maka
peneliti dan partisipan akan mengatur jadwal pertemuan untuk wawancara.
Sebelum wawancara dilakukan, peneliti akan membuat panduan wawancara.
Panduan wawancara yang dibuat peneliti mengacu pada teori yang
digunakan peneliti pada penelitiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Ketika panduan wawancara sudah siap dan jawal pertemuan sudah
ditetapkan maka peneliti akan memulai wawancara. Sebelum wawancara,
peneliti akan sedikit menjelaskan tujuan wawancara, meminta partisipan
mengisi informed consent serta meminta ijin partisipan untuk merekam
proses wawancara menggunakan alat perekam dan handphone. Untuk
pertemuan wawancara (probing) akan ditentukan setelah peneliti melihat
hasil data yang diperoleh. Jika memang tidak dibutuhkan probing maka
peneliti tidak akan melakukannya. Jika memang dibutuhkan, maka peneliti
dan partisipan akan kembali mengatur waktu dan tempat untuk proses
wawancara (probing).
2. Pelaksanaan penelitian
Peneliti melakukan pengambilan data dengan metode wawancara.
Proses pengambilan data dilakukan 2 (dua) kali, yaitu: rapport sekaligus
wawancara dan probing. Tahapan ini dilakukan peneliti pada partisipan
pertama dan kedua. Pada partisipan ketiga, peneliti melakukan rapport,
wawancara dan probing dihari yang sama. Hal ini terjadi karena adanya
keterbatasan waktu dan jarak. Perlu diketahui, partisipan pertama dan kedua
adalah orang yang sejak kecil hidup di Yogyakarta sedangkan untuk
partisipan ketiga adalah perantau yang tinggal dan bekerja di Tangerang.
Berikut ini merupakan waktu dan tempat pengambilan data:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.Waktu dan Tempat Penelitian
No Keterangan Partisipan 1 Partisipan 2 Partisipan 3
1 Wawancara Sabtu, 23 Juli
2016 di
Ruangan Kerja
Partisipan
Minggu, 6 Nov
2016 di Rumah
Makan
Sabtu, 26 Nov
2016 di Rumah
Partisipan
2 Probing Jumat, 18 Nov
2016 di
Ruangan Kerja
Partisipan
Senin, 7 Nov
2016 di Coffee
Shop
Sabtu, 26 Nov
2016 di Rumah
Partisipan
B. Partisipan Penelitian
1. Data partisipan
Tabel 4.Data Partisipan
No Keterangan Partisipan 1 Partisipan 2 Partisipan 3
1 Nama Inisial P1 P2 P3
2 Usia 37 Tahun 27 Tahun 32 Tahun
3 Pendidikan
Terakhir
D3 S1 S1
4 Status Menikah Menikah Menikah
5 Usia
Perkawinan
10 Tahun 2 Tahun 9 Tahun
6 Pekerjaan
Suami
Wiraswasta Kontraktor Karyawan
Swasta
7 Jumlah Anak 3 1 1
8 Pekerjaan Karyawan
Rumah Sakit
Swasta
Pengacara Karyawan
Perusahaan
Swasta
9 Usia Pekerjaan 10 Tahun 1 Tahun 12 Tahun
10 Agama Kristen Katolik Islam
2. Latar belakang partisipan
a. Partisipan 1
P1 (34 tahun) adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus wanita
karir. P1 dengan pendidikan D3 Analisis Kesehatan telah bekerja selama
10 tahun di Rumah Sakit Swasta ternama di Yogyakarta. Di Rumah Sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tersebut, P1 bertanggung jawab sebagai koordinator laboratorium bagian
analisis kesehatan. P1 bekerja selama kurang lebih 7 jam/hari (07.00-14.00
WIB) dan pada hari Sabtu bekerja dari jam 07.00-12.00 WIB. Pada hasil
wawancara terlihat bahwa P1 menikmati dan bersyukur atas pekerjaan
yang sedang dijalaninya. Meskipun sudah memiliki pekerjaan tetap dan
penghasilan yang mencukupi, tak membuat P1 berpuas diri. P1 memiliki
bisnis sampingan yaitu online shop produk kecantikan. Hasil dari bisnis
onlinenya tersebut, dikatakan P1 dapat digunakannya untuk menambah
penghasilan keluarga.
Ketika P1 memutuskan untuk bekerja, ada beberapa alasan yang
melatar belakangi keputusannya. Alasan utama P1 bekerja adalah untuk
membantu suami memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu, keinginan
orang tua P1 untuk melihat anaknya tidak hanya sebagai ibu rumah tangga
tetapi juga dapat bekerja mencari nafkah dinyatakan P1 sebagai alasan lain
pendorong keputusannya. Terakhir, keinginan untuk mengaplikasikan ilmu
serta aktualisasi diri menjadi pendorong terakhir keputusan P1 untuk tetap
bekerja ketika sudah berumah tangga.
P1 di luar rumah memiliki tanggung jawab sebagai pegawai.
Sebagai seorang perempuan yang sudah menikah tentunya P1 tidak
melupakan kodratnya sebagai ibu. P1 telah menikah dengan suaminya (34
tahun) yang merupakan seorang wiraswasta selama kurang lebih 10 tahun.
Selama perjalanan pernikahannya, P1 telah dikarunia 3 orang anak. P1
memiliki 2 anak laki-laki yang 7 tahun dan 11 bulan serta 1 anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
perempuan yang berusia 3,5 tahun. Di rumahnya, P1 tidak hanya tinggal
dengan keluarga intinya, namun kedua mertuanya ikut tinggal bersama
dengan P1.
Meskipun bekerja, P1 tak lantas meninggalkan tanggung jawabnya
sebagai ibu. Di tengah padatnya rutinitas sebagai wanita karir, P1 tetap
menyempatkan untuk mengurus keperluan rumah tangga, seperti
berbelanja kebutuhan keluarga, menyiapkan bekal sekolah anak,
memandikan anak dan menyiapkan makan untuk anaknya yang masih
bayi. Selain itu, sebelum berangkat bekerja P1 juga mengantarkan anaknya
ke sekolah yang kebetulan searah dengan tempat kerja P1. Setelah pulang
bekerja pun rutinitasnya belum selesai, P1 masih harus menyuapi anaknya,
memberi ASI, mendampingi anaknya belajar dan menyelesaikan pekerjaan
rumah tangga lainnya. Rutinitas itu terus dilakukan P1 setiap harinya
selain rutinitas pekerjaan.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan P1,
terlihat bahwa P1 adalah tipe orang yang cenderung pendiam ketika
memiliki masalah. P1 menceritakan bahwa dirinya ketika memiliki
masalah lebih memilih untuk diam dan tak ingin orang lain tahu tentang
masalahnya. P1 juga ketika berselisih paham dengan orang lain, memilih
untuk diam agar tidak semakin memperkeruh suasana dan mencari waktu
lain untuk menyelesaikannya. Selain itu, P1 adalah seorang perempuan
yang mandiri. P1 terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri, dari mulai
menyelesaikan pekerjaan rumah tangga hingga ketika bekerja pun P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
berangkat kerja sendiri dengan menggunakan sepeda motor. Ketika
keuangan rumah tangga sedang kurang, P1 berusaha untuk mencari
tambahan agar tidak terlalu menambah beban suami.
b. Partisipan 2
P2 (27 tahun) adalah seorang ibu yang bekerja sebagai seorang
pengacara di sebuah lembaga bantuan hukum di Yogyakarta. P2 sudah
menikah dengan suaminya (36 tahun) yang seorang kontraktor selama
kurang lebih 2 tahun dan dikaruniai seorang anak perempuan. P2 telah
menjalani dua perannya, sebagai ibu rumah tangga sekaligus pengacara
selama kurang lebih 1 tahun. Setelah menikah, P2 dan suami menempati
rumah bersama dengan mertuanya. P2 dan suami tetap tinggal bersama
dengan mertua karena belum diijinkan oleh mertua untuk tinggal terpisah,
meskipun sebenarnya secara finansial P2 dan suami sudah mampu untuk
tinggal mandiri. Pekerjaan P2 sebagai pengacara sebenarnya memiliki jam
kerja dari jam 09.00 WIB – 16.00 WIB. Jika akan ada sidang atau bertemu
klien di esok hari, maka terkadang P2 pulang jam 17.00 WIB atau
berangkat ke kantor lebih awal yaitu jam 08.00 WIB.
P2 memutuskan untuk bekerja dan mengurus rumah tangga setelah
memiliki anak. Hal ini dipilih P2 karena alasan utamanya bekerja adalah
untuk aktualisasi diri. P2 merasa ingin mengembangkan dirinya dengan
bekerja, selain itu P2 juga ingin mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya.
Alasan ekonomi bukanlah pendorong utama P2 bekerja. Meskipun tidak
bekerja, suami P2 masih dapat membiayai kehidupan keluarga. P2 juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tidak suka rutinitas yang monoton dan berdiam diri di rumah, hal ini yang
semakin membulatkan tekad P2 untuk bekerja sambil mengurus rumah
tangga.
c. Partisipan 3
P3 (32 tahun) adalah ibu rumah tangga yang bekerja di sebuah
perusahaan besar di Tangerang sebagai staff accounting. P3 telah bekerja
pada perusahaan tersebut sejak 12 tahun lalu dan kemudian memutuskan
untuk menikah setelah 3 tahun bekerja. Suami P3 (34 tahun) bekerja
sebagai karyawan pabrik di perusahaan besar di Tangerang. P3 telah
menjalani perkawinan dengan suaminya selama kurang lebih 9 tahun dan
sudah dikaruniai anak perempuan berusia 1,5 tahun. P3 dan suami tinggal
di sebuah rumah dekat dengan tempat P3 dan suami bekerja. Mereka
tinggal berjauhan dengan keluarga besarnya yang berada di Purworejo.
P3 memilih untuk tetap menjadi wanita karir setelah menikah
karena memiliki tujuan utama yaitu membantu perekonomian kelaurga.
P3 merasa di keadaan seperti sekarang jika hanya suami yang bekerja
tentu belum bisa mencukupi segala kebutuhan yang ada. P3 juga merasa
jika ia bekerja maka dapat mengisi waktu luangnya dan
mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, pekerjaan P3 tidak mengharuskan
dirinya untuk lembur dan memiliki jam kerja pasti. P3 bekerja dari jam
08.00 WIB – 17.00 WIB, dilakukan selama 5 hari kerja (Senin-Jumat).
Selama ini P3 menjalani perannya sebagai ibu dan sebagai wanita
karir secara bersamaan. Hampir seluruh pekerjaan rumah dilakukan P3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
secara mandiri, dari mulai masak, mencuci, membersihkan rumah,
mengasuh anak dan mengurus keluarga. Saat bekerja, P3 terpaksa
menitipkan anaknya pada pengasuh yang juga sekaligus tetangganya.
Selama bekerja, P3 mempercayakan pengasuhan anaknya pada
pengasuhnya tersebut. Meskipun dititipkan pada pengasuh, untuk urusan
kebutuhan makan dan keperluan anak lainnya tetap disiapkan P3 dengan
baik. Sebelum pergi bekerja, P3 tetap masak dan menyuapi anaknya
sarapan. Ketika dititipkan, P3 juga menyiapkan segala kebutuhannya dari
mulai susu, pakaian, mainan dan makanan. Tak lupa, P3 menitipkan uang
kepada pengasuhnya untuk membelikan anaknya makanan yang
diinginkan ketika anaknya tidak menyukai bekal makan siangnya.
Meskipun diperbolehkan membeli makan dari luar, P3 tetap memberikan
pesan pada pengasuh anaknya agar tidak membelikan anaknya makanan
atau jajanan sembarangan. Hal ini dilakukan P3 sebagai usaha
perlindungan P3 terhadap kesehatan dan kontrol asupan gizi anaknya. P3
akan menjemput anaknya setelah pulang kerja, apabila suami P3 pulang
lebih awal, maka anaknya akan dijemput oleh suami P3.
C. Analisis Data Penelitian
1. Analisis P1
a. Konflik peran ganda
Perempuan menikah yang bekerja memiliki dua tuntutan peran dalam
hidupnya, yaitu tuntutan sebagai ibu rumah tangga dan tuntutan sebagai
pekerja. Keinginan untuk memenuhi tuntutan peran satu yang terkadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
bertentangan dengan pemenuhan tuntutan peran lainnya menyebabkan
munculnya konflik peran ganda pada perempuan menikah yang bekerja.
Hal ini yang menjadi pusat penelitian dan muncul dalam data penelitian
kali ini.
Berdasarkan data analisis P1, ditemukan beberapa konflik peran
ganda dan beberapa tuntutan lainnya yang muncul ketika P1 menjalani
peran gandanya. Konflik peran ganda dirasakan P2 di pagi hari, saat harus
menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, memandikan anak, mengurus
bekal anak hingga menyiapkan keperluan untuk bekerja. Semua itu harus
dilakukan P1 di pagi hari dan P1 merasa dirinya seperti kemrungsung
untuk meyelesaikan tuntutan rumah tangga sekaligus tuntutan
pekerjaannya.
Perasaan kemrungsung itu juga dirasakan ketika P1 masih harus
memberikan ASI untuk anak pertamanya. P1 saat itu masih memiliki
keterbatasan ekonomi, sehingga tidak memiliki lemari pendingin untuk
menyimpan ASI. Keadaan tersebut memaksa P1 untuk tetap bekerja tetapi
juga tetap memberikan ASI pada anak, dengan mengalokasikan waktu
istirahat kerja untuk memberikan ASI kemudian kembali lagi ke kantor.
Muncul pergolakan batin ketika meninggalkan anak untuk bekerja
pertama kali. Selain adanya pergolakan batin, P1 juga memiliki keinginan
untuk bisa bersama keluarganya dalam waktu yang lama namun hal ini
terhalang karena P1 harus bekerja. Pekerjaan P1 yang berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dengan pusat kesehatan masyarakat membuatnya tidak dapat libur dalam
waktu yang lama.
Saat tiba di rumah P1 tidak lantas bisa istirahat. Rasa lelah dengan
berbagai tuntutan dan masalah kantor, seperti: kerjaan yang menumpuk,
pasien yang tidak sabar dan mendesak P1 untuk mendapatkan hasil serta
perilaku rekan kerja yang terkadang membuat P1 jengkel, marah dan
tertekan. Tetapi ketika sampai di rumah, P1 masih harus membereskan
pekerjaan rumah, menemani anak mengerjakan PR, memberikan ASI dan
menemani ketiga anaknya tidur.
Saat-saat tertentu keadaan yang membuatnya lelah di kantor dan masih
harus menyelesaikan pekerjaan rumah membuat P1 dan suami terlibat
konflik. Tidak hanya dengan suami, tapi mertua yang juga tinggal bersama
dengan P1 juga ikut campur urusan rumah tangga P1. Keadaan ini
beberapa kali memicu pertengkaran antara P1 dengan mertuanya. P1
dengan mertua beberapa kali terlibat konflik karena mertua P1 tidak puas
dengan kerjaan P1 di rumah. Belum lagi mertua selalu menasehati P1
untuk menasehati suaminya agar tidak pulang malam. Hal ini membuat P1
sangat tidak nyaman dan marah pada mertuanya.
Selain itu, tuntutan ekonomi juga menekan P1, terlebih karena suami
P1 tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga penghasilan P1 menjadi
penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangganya itu, P1 juga memiliki online shop
untuk membantu perekonomian keluarganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Banyaknya tuntutan pekerjaan dan tuntutan rumah tangga yang
terkadang muncul bersamaan membuat P1 kehabisan waktu dan
tenaganya. Munculnya konflik peran ganda membuat P1 harus
menyelesaikannya dan terkadang membutuhkan waktu dan tenaga P1.
Keadaan ini ternyata berdampak pada relasi P1 dengan anaknya. Ketika
memiliki anak pertama, P1 menyadari adanya jarak antara dirinya dengan
anak karena dirinya meninggalkan anaknya untuk bekerja. Pada saat itu
hatinya sedih dan memiliki keinginan untuk selalu bersama anak. Tetapi di
satu sisi P1 tak bisa memungkiri realita yang ada bahwa harus bekerja
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
b. Emosi negatif yang timbul
Konflik peran ganda yang dialami oleh P1 ternyata menimbulkan
emosi-emosi negatif. Emosi negatif adalah emosi yang dirasa tidak
menyenangkan sehingga seringkali ingin dihindari dan dikontrol.
Berdasarkan hasil analisis data, terlihat bahwa P1 memunculkan beberapa
emosi negatif. Emosi negatif seperti diburu waktu, ditekan dan tak tenang
ketika harus menyelesaikan pekerjaan rumah dan tidak boleh terlambat
untuk tiba di kantor. Perasaan serupa juga muncul ketika P1 harus
membagi waktu dan dirinya untuk memenuhi kebutuhan ASI di rumah dan
harus tiba di kantor tepat waktu.
Selain itu, P1 juga merasa tidak nyaman, sedih, berat hati dan
khawatir hingga menangis ketika meninggalkan anaknya untuk pertama
kali. Perasaan ini ternyata berdampak pada produksi ASI P1, ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
merasakan perasaan sedih dan khawatir maka produksi ASI P1 akan
berkurang.
Perasaan sedih dan iri juga muncul berurutan ketika untuk pertama
kalinya P1 tiba di rumah dan tak disambut oleh anaknya. Saat itu P1
melihat jika anaknya lebih dekat dengan mertuanya dibandingkan dirinya.
Perasaan sedih dan kecewa juga muncul pada P1 ketika dirinya meratapi
keadaan dirinya. Ketika keadaan ekonominya pas-pasan dan menyadari
ternyata suaminya tidak sesuai dengan harapannya.
Perasaan jengkel dan marah juga muncul ketika P1 bekerja.
Pekerjaan P1 yang berhubungan dengan pasien dan laboratorium yang
menganalisa kesehatan pasien membuatnya selalu ditekan oleh pasiennya.
Para pasien yang tidak sabar menunggu hasil selalu menekannya dan
membuatnya tak nyaman. Belum lagi jika pasien yang menekannya
tersebut adalah pasien yang tidak mudah paham saat diberikan penjelasan
maka akan semakin memancing emosi negatif P1.
Keadaan yang membuat P1 marah tidak hanya berlangsung di
kantor. Ketika di rumah pun terkadang suami dan mertua P1 juga sering
memicu munculnya kemarahan P1. Ketika P1 sudah sensitif karena
keadaan kantor, tiba di rumah suami atau mertua P1 masih saja melakukan
tindakan yang membuat P1 tidak berkenan maka P1 akan merasa marah,
jengkel dan tidak nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c. Regulasi emosi
Berdasarkan data analisis, terlihat bahwa P1 melakukan regulasi
emosi pada emosi negatifnya yang muncul karena adanya konflik peran
ganda. Pada penelitian kali ini, peneliti melihat bahwa P1 melakukan
kelima bentuk regulasi emosi untuk meregulasi emosi negatifnya.
1) Situation selection
Bentuk regulasi emosi situation selection merupakan usaha
yang dilakukan partisipan untuk mendekati, menjauhi atau bahkan
menghindari situasi atau individu yang memicu munculnya emosi
negatif. Berdasarkan hasil data, terlihat P1 akan berusaha untuk
menghadapi segala konflik dan menyelesaikan tuntutan peran
gandanya. Selain itu, ketika P1 sedang dalam suasana hati yang tidak
mengenakkan baginya maka P1 akan memilih untuk diam. Saat
berselisih paham dengan mertuanya dan membuatnya jengkel maka P1
memilih untuk pergi menjauh dari mertuanya.
2) Situation modification
Situation selection dilakukan partisipan dalam bentuk usaha
memodifikasi situasi baik itu lingkungan fisik dan eskternal agar emosi
negatif yang dirasakannya dapat teralihkan. Berdasarkan data, terlihat
P1 melakukan bentuk regulasi ini ketika ada konflik dengan rekan
kerja atau ada rekan kerja yang tidak menyukainya. P1 tetap berusaha
untuk bersikap baik sebagai usaha untuk memperbaiki keadaan yang
ada dan tidak ikut merasa marah atau membenci. Saat bertengkar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dengan suaminya pun P1 memilih untuk bersikap biasa meskipun
terkadang perasaan marah muncul dalam diri tetapi P1 mencoba
mencari waktu serta tempat lain yang bisa digunakan untuk
menyelesaikan masalah tersbut.
Perasaan khawatir, sedih dan berat hati ketika meninggalkan anak
untuk bekerja, berusaha P1 tanggulangi dengan menghubungi
keluarga. Hal ini dilakukan P1 untuk mendapatkan informasi keadaan
anaknya yang bisa membuatnya lebih tenang. Dalam menjalani peran
gandanya, P1 berusaha untuk membagi waktu dan tenanganya agar
dapat menyelesaikan konflik peran ganda yang muncul.
3) Attention deployment
Attention deployment merupakan usaha partisipan untuk
mengarahkan perhatiannya di dalam sebuah situasi untuk mengatur
emosinya. Bentuk regulasi ini dibagi lagi menjadi dua: distraksi dan
konsentrasi. Konsentrasi menitik beratkan pada ketertarikan dan
pemusatan perhatian partisipan pada keistimewaan emosi yang
ditimbulkan akibat situasi tertentu. Hal ini terlihat pada P1 ketika
berbagai tuntutan dan masalah yang ada di rumah membuat P1 tanpa
disadari melampiaskannya pada pekerjaan. P1 memaknai
pekerjaannya sebagai tempat untuk melepaskan diri dari segala
macam masalah rumah tangga yang dialaminya. Selain itu, P1 juga
selalu berusaha untuk menyelesaikan segala pekerjaanya dengan
professional meskipun ada rekan kerjanya yang tak menyukainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Bentuk kedua dari attention deployment adalah distraksi.
Distraksi merupakan memfokuskan perhatian pada aspek berbeda dari
sebuah situasi, atau memindahkan perhatian jauh dari situasi yang
tidak menyenangkan secara bersamaan. Bentuk ini terlihat ketika P1
memiliki masalah yang membuatnya sedih dan tak nyaman maka P1
mencoba melakukan beberapa tindakan untuk mengalihkan
perasaannya tersebut. Ketika sedih, jengkel, kecewa dan tertekan
maka P1 akan melampiaskan perasaannya tersebut dengan menulis di
secarik kertas. P1 akan menuangkan segala perasaanya dalam tulisan
tersebut kemudian membuangnya. Ketika sudah melakukannya maka
P1 akan merasa lebih tenang dan perasaan yang sebelumnya dirasakan
akan hilang. Selain itu, ketika merasa hidupnya ini berat terkadang P1
juga mencoba untuk browsing di internet. Hal ini dilakukan untuk
mencari penguatan. Penguatan ini didapat dari beberapa artikel atau
bacaan yang menceritakan cerita serupa dengan kehidupannya, dan
jika dapat P1 akan mengambil beberapa informasi untuk menjalani
kehidupan selanjutnya.
Ketika ada masalah yang membuatnya sedih, gelisah dan
terbebani maka P1 akan mencari saudara yang dipercayanya. P1 akan
menceritakan kesusahannya dan seluruh perasaannya pada
saudaranya. Saudara yang diajaknya cerita adalah saudara yang
mengerti keadaan hidup P1. Hal ini P1 lakukan dengan harapan
saudaranya ini akan mensupportnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
4) Cognitive change
Cognitive change merupakan usaha partisipan untuk merubah
cara pandangnya dalam menilai sebuah situasi tidak menyenangkan
yang dialaminya. Hal ini terlihat, ketika P1 berusaha untuk bersikap
baik meskipun pada orang yang tidak menyukainya. Hal ini dipilih
P1 karena P1 sadar jika dirinya berbuat yang sama pada orang
tersebut akan menimbulkan hal yang tidak baik juga bagi dirinya.
Selain itu, P1 juga menyadari bahwa orang lain di sekitarnya yang
tidak sesuai dengan harapan P1 tak dapat diubah dan P1 berusaha
untuk menerima orang tersebut.
Berdasarkan data, terlihat bahwa P1 berusaha berpikir positif.
Pikirannya yang positif ini membuat P1 mampu melihat sisi positif
dari setiap kejadian buruk yang menimpanya. Selain itu, P1 juga
memaknai kejadian baik itu buruk ataupun tidak sebagai akibat dari
keputusan yang dibutanya. Pemikiran-pemikiran ini membuat P1
menjadi lebih bisa bertanggung jawab dan menikmati hidupnya.
Saat keadaan tertekan dan kesusahan akibat konflik peran ganda
yang dihadapinya maka P1 akan berdoa dan menyerahkan hidup
serta segala yang ada dalam kehidupannya pada Tuhan. P1
mempercayai bahwa segala yang terjadi dalam hidupnya adalah
rencana Tuhan yang harus dijalaninya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
5) Response modulation
Response modulation merupakan usaha yang dilakukan
partisipan untuk mengontrol emosinya agar tidak ditampilkan secara
berlebihan. Bentuk regulasi ini terlihat, saat P1 menyadari dirinya
merasa sensitif dan ingin marah. Perasan ini muncul ketika
menghadapi pasien yang menjengkelkan maka P1 akan berusaha
menyabarkan diri dan tak mengeluarkan ekspresi marah. P1 akan
berusaha tetap tenang, menarik nafas dan tersenyum ketika
menghadapi pasien tersebut. Ketika berselisih paham dengan suami
pun P1 tak langsung berkata-kata dengan nada tinggi, tetapi P1 akan
berusaha bersikap tenang dan berusaha membicarakannya dengan
baik-baik.
d. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
1) Dukungan sosial
Dukungan sosial yang dirasakan P1 berasal dari suami, mertua
dan rekan kerja P1. Dukungan sosial yang diterima pasrtisipan tidah
hanya dalam bentuk dukungan emosional tetapi juga dalam bentuk
finansial dan bantuan. Dalam menjalani peran gandanya, P1
mendapatkan banyak bantuan dari suami dan mertuanya ketika
merawat dan menjaga anaknnya. Mertua P1 juga membantu menyuapi
atau menjaga anak P1 ketika P1 tak ada dirumah. Suami P1 juga
membantu P1 memasak dan menyiapkan makan siang untuk anaknya.
Suami P1 juga membantu dalam segi keuangan. Meskipun tak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
memiliki pekerjaan tetap tetapi suami P1 tetap berusaha menghasilkan
uang untuk membantu perekonomian keluarga. Rekan kerja P1 juga
membantu P1 supaya nyaman bekerja. Beberapa kali rekan kerja dan
perusahaan tempat P1 bekerja memperbolehkan P1 untuk
memberikan ASI anaknya di tempat kerja.
2) Kognitif
Kognitif atau proses kognitif membantu P1 dalam mengatur
dan menjaga emosi agar tidak berlebihan. P1 memiliki pemikiran
yang terbuka dalam memaknai segala sesuatu yang terjadai dalam
dirinya. Pemikiran logis dan realistis digunakannya untuk
membantunya menyelesaikan konflik peran ganda.
Berdasarkan proses refleksi, P1 mampu melihat apa yang
terjadi dalam dirinya sebagai sebuah konsekuensi dari pilihan
menjalani peran ganda. Selain itu P1 juga selalu mengingat tujuan
utamanya menjalankan peran ganda sehingga dapat membantu
meregulasi emosinya.
3) Budaya
Adanya ajaran-ajaran agama dari injil-injil Alkitab dijadikan
P1 sebagai pedoman dalam berpikir dan bertindak. Selain itu ajaran
orang tua serta nilai-nilai filosofi jawa juga di jadikan P1 dalam
bertindak berpikir dan menilai suatu kejadian dalam hidupnya.
Filosofi jawa tersebut membuat P1 memiliki tekad untuk terus
berjuang meskipun keadaan hidupnya susah. P1 juga selalu berbuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
baik kepada orang lain meskipun orang tersebut berbuat jahat
kepadanya. Hal ini dilakukan P1 sesuai dengan injil Alkitab yang
dipercayai P1.
2. Analisis P2
a. Konflik peran ganda
Peran ganda yang dijalani oleh P2 terbilang baru dibandingkan
partisipan yang lain. Peran ganda yang dijalaninya banyak menimbulkan
konflik peran ganda dan konflik-konflik lainnya yang masih ada
hubungannya dengan urusan rumah tangga, keluarga dan pekerjaan.
Konflik peran ganda ini muncul karena adanya tuntutan dari keluarga
dan pekerjaan yang saling bertentangan dan membutuhkan waktu serta
tenaga ekstra untuk menyelesaikannya.
Konflik peran ganda dirasakan P2 ketika pertama kali
meninggalkan anak untuk bekerja. Pergolakan batin untuk terus berada
berdampingan dengan anak, merawat dan menjaga anak semakin
meningkat jika berbenturan dengan tanggung jawab sebagai pekerja
ketika harus meninggalkan anak dalam kondisi sakit. Kondisi tersebut
juga dirasakan jika P2 juga harus meninggalkan anaknya untuk pergi
dinas ke luar kota hingga harus menghabiskan waktu weekend yang
seharusnya digunakan untuk bercengkrama bersama keluarga.
Jika P2 harus dinas luar kota, tentu sebelumnya P2 harus
menyiapkan berkas-berkas keperluan untuk dinas tersebut. Pembuatan
berkas-berkas tersebut terkadang menguras waktu dan tenaga P2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Apabila penyiapan berkas tidak selesai di kantor, P2 harus membawanya
pulang dan diselesaikan di rumah.
Tanggung jawab P2 di rumah yang masih menunggu untuk
diselesaikan dan ditambah dengan pekerjaan kantor yang dibawa pulang,
membuat P2 merasakan konflik peran ganda. Terlebih lagi mertua P2
menekan P2 untu selalu menyelesaikan pekerjaan rumah setiap hari, tak
melihat apakah P2 sedang letih atau tidak.Terkadang tindakan dan
perkataan mertua P2 membuatnya merasa kurang cocok dan tidak
nyaman untuk tinggal bersama mertua. Akan tetapi, mengingat suami P2
adalah anak terakhir yang diamanatkan keluarga lain untuk dapat tinggal
bersama dengan mertua membuat P2 menahan keinginannya untuk
tinggal mandiri bersama suami. Selain itu P2 juga masih merasakan
adanya keuntungan ketika dirinya tinggal bersama dengan mertua, yaitu
anaknya ada yang menjaga dan mengasuh ketika P2 dan suami bekerja.
Konflik peran ganda juga muncul ketika P2 harus segera bertemu
klien tetapi anaknya tidak ingin ditinggal bekerja olehnya. Terkadang
anaknya rewel di saat yang tidak tepat hingga membuat P2 semakin
berada di situasi yang terjepit. Anak P2 memang sering rewel ketika
akan ditinggal kerja P2. Tidak hanya itu, ketika pulang bekerja pun,
anaknya selalu ingin diperhatikan oleh P2 sehingga membuat P2 tidak
bisa beristirahat melepas lelah akibat bekerja.
Ketika tiba di rumah P2 masih harus mengurus anak, membereskan
pekerjaan rumah dan menyelesaikan pekerjaan kantor yang terkadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dibawa pulang P2. Hal ini membuat P2 sangat terkurang tenaga dan
pikirannya. Saat kondisi itu, P2 sangat ingin suaminya membantu
menyelesaikan pekerjaan rumah. Tetapi karena keterbatasan suami P2
yang juga lelah bekerja menyebabkan suaminya kurang peka dan tidak
membantu P2. Keadaan ini membuat P2 merasa kerja sendiri dan
memicu pertengkaran antara P2 dengan suami. Selain itu, sikap suami
yang terkadang masih kurang bisa membagi waktunya untuk bekerja dan
untuk keluarga, dapat memicu munculnya konflik antara P2 dan suami.
b. Emosi negatif yang timbul
Berdasarkan hasil analisis data, bahwa adanya konflik peran ganda
pada P2 memicu munculnya emosi negatif. Emosi negatif adalah emosi
yang dirasa tidak menyenangkan sehingga seringkali ingin dihindari
dan dikontrol. Emosi negatif yang dirasakan P2 akibat konflik peran
ganda sangat beragam. Hal ini terlihat pada pengalaman pertama P2
meninggalkan anak untuk bekerja. Pengalaman ini membuat P2 merasa
sedih, cemas dan khawatir. Perasaan ini juga muncul ketika
meninggalkan anak untuk dinas di luar kota. Perasaan serupa ditambah
dengan perasaan cemas, ragu, tidak nyaman dan tenang juga muncul
ketika meninggalkan anak dalam keadaan sakit.
P2 juga selalu merasa kangen dan cepat ingin bertemu dengan anak
ketika pergi dinas di luar kota. Ketika bekerja dan dinas di luar kota,
pikirannya tak lepas dari anak sehingga terkadang P2 merasa ingin
menyelesaikan pekerjaannya agar bisa bertemu dengan anaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Meninggalkan anak di kala anak masih menangis karena tak ingin di
tinggal pergi juga menimbulkan perasaan tak tega pada P2.
Meskipun P2 sangat menyayangi anaknya dan menjadikan anaknya
sebagai motivasi tetap saja dalam beberapa kesempatan, P2 merasa
marah dan jengkel pada anaknya. Perasaan marah dan jengkel muncul
ketika anaknya terus saja merajuk dan rewel saat P2 sedang lelah
sepulang bekerja. Selain itu, rasa marah dan jengkel juga muncul ketika
P2 sudah menuruti semua keinginan anaknya tetapi anaknya masih saja
rewel.
Perasaan tidak nyaman, kurang percaya dan jengkel dirasakan P2
ketika tiba di rumah dan mertuanya masih memaksa P2 untuk
menyelesaikan pekerjaan rumah. P2 merasa terkadang dirinya tidak
dimengerti oleh mertuanya karena masih memaksa P2 untuk mengurus
dan menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah dengan sempurna padahal
P2 sudah lelah dengan pekerjaan kantor.
Di tengan konflik peran ganda dan banyaknya tuntutan membuat
P2 tertekan, terbebani, bingung dan putus asa. P2 merasa ragu apakah
dirinya bisa menjalani peran ganda ini dengan baik. Sempat P2 ingin
mengakhiri saja peran gandanya dan menjadi ibu rumah tangga
seutuhnya. Tetapi, saran suami membuka pikiran P2 jika dirinya
berhenti, perasaan bosan, jenuh dan terkekang makin dirasakan oleh P2.
Selain itu, P2 juga merasakan perasaan iri kepada suaminya karena
merasa suaminya lebih bebas dari dirinya. P2 merasa suaminya hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
mengerjakan pekerjaan kantor, ketika di rumah pun suami masih
sempat mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini berbeda dengan P2 yang
harus membagi waktu dan tenaganya untuk bisa menyelesaikan tuntutan
sebagai ibu dan sebagai pekerja.
c. Regulasi emosi
Berdasarkan hasil analisis data pada P2, terlihat bahwa P2
melakukan regulasi emosi untuk mengatasi emosi negatif yang timbul
akibat konflik peran ganda yang dialaminya. Dari data tersebut terlihat
bahwa P2 melakukan kelima bentuk regulasi emosi yang ada.
1) Situation selection
Bentuk regulasi emosi situation selection merupakan usaha
yang dilakukan untuk mendekati, menjauhi atau menghindari
situasi atau individu yang dapat memicu munculnya emosi negatif
dalam diri. Hal ini tercermin ketika P2 selalu mencoba menghadapi
segala kesulitan yang muncul akibat peran gandanya. Meskipun
terkadang kondisi pelik akibat peran gandanya sangat berat, tetapi
P2 tetap berusaha menghadapinya dan tidak menyerah. Ketika
anaknya rewel, dan kondisi P2 sedang sensitif, dan marah maka P2
akan memilih untuk pergi menjauh dari anaknya.
2) Situation modification
Situation selection dilakukan partisipan dalam bentuk usaha
memodifikasi situasi atau lingkungan fisik maupun eskternal
dengan tujuan agar emosi negatif yang dirasakannya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
teralihkan. Ketika anaknya rewel, P2 akan berusaha untuk
memberikan nasihat pada anaknya. Tetapi jika nasihat dan
ucapannya tak didengarkan anaknya maka P2 akan melakukan
tindakan. Misalnya, ketika anaknya bermain di tangga dan P2
sudah menasehati agar berhati-hati tetapi anaknya masih
melakukan tindakan yang membahayakan maka P2 akan segera
menggendong anaknya serta memindahkan anaknya ke tempat
yang aman.
Meskipun bekerja dan menitipkan anaknya pada mertua, P2
tidak lantas melepas tanggung jawab pengawasannya. P2 tetap
selalu berusaha menjalin komunikasi dengan anaknya melalui
telepon. P2 selalu meluangkan waktunya ketika bekerja untu
sekedar menanyakan kabar dan keadaanya. Hal ini semakin sering
dilakukan P2 ketika anaknya sakit.
Selain itu, P2 juga ketika di luar kota selalu menyempatkan
menelpon anaknya untuk mengetahui kabarnya serta menawarkan
anaknya oleh-oleh. Hal ini dilakukan P2 untuk mengalihkan rasa
bersalahnya karena telah meninggalkan anaknya bekerja ke luar
kota.
P2 dan suami bekerja sama mengbackup pengasuhan dan
perawatan anak. Ketika bekerja di luar kota, P2 berkoordinasi
dengan suami dalam pengasuhan anak. P2 meminta suami sebelum
pergi bekerja agar mengurusi keperluan anak. P2 juga meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
suami untuk pulang lebih awal agar memiliki waktu bersama
dengan anak ketika P2 tak bisa menemani anaknya.
Saat P2 sudah kelelahan dan tak lagi memiliki waktu serta
tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, P2 meminta
suaminya untuk menbantu menyelesaikan pekerjaan rumah, seperti
melipat pakaian dan mengantarnya ke rumah orang tua P2 untuk
di-laundry.
3) Attention deployment
Attention deployment merupakan usaha untuk mengarahkan
perhatian pada sebuah situasi untuk mengatur emosinya. Bentuk
regulasi ini terbagi menjadi dua: distraksi dan konsentrasi.
Konsentrasi menitik beratkan pada ketertarikan serta pemusatan
perhatian partisipan pada keistimewaan emosi yang ditimbulkan
akibat situasi tertentu. Hal ini tercermin melalui perilaku P2 yang
meskipun selalu memikirkan dan khawatir dengan keadaan anak
tetapi P2 tetap berusaha untuk bekerja secara professional. P2
juga membuat prioritas untuk menyelesaikan tuntutan yang ada.
P2 lebih sering menyelesaikan tuntutan rumah tangga, seperti:
menenangkan anak, membereskan pekerjaan rumah sebelum
mengerjakan pekerjaan kantor.
Bentuk kedua dari attention deployment adalah distraksi.
Distraksi merupakan usaha memfokuskan perhatian pada aspek
berbeda dari sebuah situasi, atau memindahkan perhatian jauh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
situasi yang tidak menyenangkan secara bersamaan. Bentuk
distraksi terlihat ketika P2 merasa jenuh, stress dan bosan dengan
rutinitas serta pekerjaannya maka P2 akan refreshing atau sekedar
pergi jalan-jalan ke pusat perbelanjaan untuk mengalihkan atau
membuat perasaannya senang.
4) Cognitive change
Cognitive change merupakan usaha partisipan dalam
merubah cara pandangnya ketika menilai sebuah situasi tidak
menyenangkan yang dialaminya. Berdasarkan hasil analisis data
P2 terlihat adanya perubahan cara pandang yang membantunya
meregulasi emosi negatif. Ketika meninggalkan anak untuk
bekerja, tentunya muncul perasaan berat dan khawatir, tetapi P2
tidak terlarut dalam perasaannya dan berpikir bahwa tindakan
tersebut tujuannya juga untuk menghasilkan uang yang nantinya
bisa digunakan untuk membahagiakan anak serta keluarga. Ketika
marah karena anak rewel, P2 memilih untuk tidak memarahi
dengan membentak atau memukul. Hal ini dilakukan karena P2
berpikir jika dirinya memarahinya hanya akan sia-sia karena
anaknya tak akan paham.
Sebelum memilih untuk melakukan peran ganda, P2 sudah
memikirkan apa saja dampak baik dan buruk yang akan
diterimanya. Sehingga, ketika muncul konflik yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tuntutan-tuntutan yang berbenturan, dimaknai P2 sebagai
konsekuensi yang harus diterimanya.
P2 berusaha untuk menanamkan pemikiran yang positif
dalam diri. Ternyata, hal ini memberikannya dampak positif
ketika menghadapi perasaan-perasaan negatif yang muncul karena
konflik peran gandanya. Dengan pemikiran positif, P2 mampu
menemukan sisi positif dalam situasi keluarganya. Keberadaan
mertua di rumah, dipandang P2 memiliki keuntungan juga bagi
dirinya karena dapat membantunya mengasuh dan menjaga
anaknya ketika sedang bekerja. Keadaan tersebut membuat P2
menjadi lebih tenang dan dapat fokus bekerja.
P2 dengan pemikiran yang lebih positif membuatnya
mampu menemukan sisi positif dari kejadian tidak menyenangkan
yang menimpanya. Selain itu, dengan pemikiran yang lebih positif
dalam diri P2, membuatnya mampu memotivasi dirinya ketika
putus asa dalam menjalani peran gandanya. Motivasi diri tersebut
mampu membangkitkan P2 dari keputus-asaanya sehingga dapat
mulai menjalani peran gandanya dengan lebih optimal serta tanpa
merasa terbebani.
5) Response modulation
Response modulation merupakan usaha yang dilakukan
partisipan untuk mengontrol emosinya agar tidak ditampilkan
secara berlebihan. Berdasarkan hasil analisis data pada P2, terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
partisipan mencoba untuk menampilkan emosi marah dan
jengkelnya pada suami dengan tidak marah-marah dengan
menggunakan kata-kata yang kasar. P2 mencoba untuk menjawab
pertanyaan suami ketika marah dengan jawaban singkat.
d. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
1) Dukungan Sosial
Adanya dukungan sosial yang dirasakan dari suami, orangtua,
mertua dan rekan kerja membuat P2 kuat menjalani peran gandanya.
Dukungan sosial yang diterima P2 dapat berupa dukungan secara
emosional, informasi maupun bantuan. Dukungan emosional yang
dirasakan P2 dari keluarganya sangat besar. Ketika P2 merasa putus
asa dan ingin menyerah, suaminya hadir di sisinya dan memberikan
dukungan yang membuat P2 bangkit dan kembali bias menjalani peran
gandanya. Ketika P2 sedang lelah, sensitive dan marah maka suaminya
ada untuk mendengarkan keluh kesah serta memberikan beberapa
masukan pada P2 ketika itu dibutuhkan.
Mertua, saudara dan orangtua juga memiliki peran dalam
mendukung P2 menjalani peran gandanya. Saudara dan mertua P2
membantu memberikan informasi kepada P2 dalam menangani dan
memberikan pengobatan awal ketika anak P2 sakit. Kemampuan
mertua P2 dalam memberikan pertolongan pertama ketika anak P2
sakit membuat P2 sedikit lebih tenang meninggalkan anaknya sakit
saat bekerja. Kemudian, suami, mertua dan orang tua P2 juga bahu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
membahu membantu mengasuh dan menjaga anak P2 ketika ditinggal
bekerja.
2) Kognitif
Kognitif atau proses kognitif mampu membantu P2 dalam
mengatur dan menjaga emosi negatif yang dirasakan P2. Berdasarkan
analisis data yang diperoleh pada P2, terlihat bahwa ada proses
berpikir yang dialami P2 sebelum memilih untuk melakukan sesuatu
untuk mengatur atau mengalihkan emosi negatif yang dirasakannya.
P2 juga selalu berusaha berpikir logis ketika harus memilih sebuah
langkah dalam menjalankan peran gandanya. P2 mencoba
memikirkan baik atau buruknya tindakan yang dilakukannya bagi diri
dan lingkungan sekitarnya. Pikiran positif yang dimiliki P2 juga
merupakan langkah P2 untuk mengatur dan menjaga emosi negatifnya
agar tidak meluap atau tidak terlihat berlebihan didepan umum.
3. Analisis P3
a. Konflik peran ganda
Berdasarkan hasil analisis data P3, muncul beberapa konflik peran
ganda dalam menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga sekaligus
pekerja. Konflik peran ganda muncul karena adanya keinginan untuk
memenuhi tuntutan peran satu yang terkadang bertentangan dengan
pemenuhan tuntutan peran lainnya. Konflik peran ganda ini mulai
dirasakan partisipan mulai pagi hari. P3 harus bisa membagi waktu dan
tenaganya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, mengurus anak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
menyiapkan bekal dan keperluan anak sebelum menyiapkan dirinya ke
kantor.
Kemudian, konflik peran ganda pada P3 muncul ketika P3
meninggalkan anaknya bekerja pertama kali. Besar dorongan dalam diri
P3 untuk tetap bersama anak. Akan tetapi, P3 menyadari bahwa tuntutan
ekonomi mengharuskannya untuk membantu suami bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Konflik peran ganda pada P3 juga
semakin kuat terasa ketika anaknya sakit. Di satu sisi, dirinya merasa
sangat ingin bersama dengan anaknya di rumah sakit untuk merawat dan
menemani. Akan tetapi, tuntutan pekerjaan membuat P3 tidak bisa terlalu
lama meninggalkan pekerjaan.
Tuntutan pekerjaan, dirasa P3 membebani ketika orang tua P3 sakit
dan mendorong P3 untuk bisa mengunjungi, merawat dan menemani orang
tuanya. Akan tetapi, deadline kerja yang tak bisa ditunda dan tidak ada
orang lain yang bias menghandle pekerjaannya membuat atasan P3
mendesaknya untuk segera masuk kerja.
Ketika tiba di rumah pun, waktu dan tenaga P3 tidak dicurahkan selalu
hanya untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga. Pekerjaan kantor yang
tidak terselesaikan di kantor terkadang P3 bawa pulang ke rumah. Karena
P3 merasa bertanggung jawab dan memiliki loyalitas yang tinggi dengan
perusahaannya maka P3 membawa pulang pekerjaannya dan diselesaikan
di rumah setelah P3 selesai mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kondisi lelah fisik P3 akibat bekerja, tak membuatnya bersantai di
rumah. Tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga menunggu di
rumah. Ketika sampai rumah, P3 masih harus membereskan rumah,
menjemput anak dan mengasuh anak hingga sang anak tertidur. Pekerjaan
tersebut terkadang membuat P3 semakin lelah dan memicu pertengkaran
P3 dengan suami.
b. Emosi negatif yang timbul
Konflik peran ganda yang dialami oleh P3 memicu munculnya
emosi negatif. Emosi negatif adalah emosi yang dirasa tidak
menyenangkan sehingga seringkali ingin dihindari dan dikontrol. Emosi
negatif yang muncul dalam hasil analisis data P3 sangat bervariasi. P3
merasakan adanya kekhawatiran dan kesedihan ketika anaknya sakit.
Situasi ini juga membuat P3 menjadi bingung, karena P3 merasa adanya
dorongan yang kuat sebagai ibu yang harus merawat dan menemani
anaknya yang sakit. Tetapi, di sisi lain P3 juga tidak bisa meninggalkan
pekerjaannya.
Perasaan tertekan, terbebani dan sedih dirasakan P3 saat
orangtuanya sakit dan P3 tidak punya uang serta waktu untuk menjenguk
orangtuanya di kampung. Saat itu, P3 tidak memiliki uang dan tidak dapat
langsung cuti dari kerjaannya karena banyak pekerjaan yang harus
diselesaikan. Keadaan tersebut membuat P3 merasa tidak dimengerti dan
jengkel dengan atasan dan rekan kerjanya yang tidak bisa memahami
kondisi P3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan pernyataan P3 pada peneliti, rutinitas yang monoton
dan beban yang didapat P3 membuatnya merasakan perasaan yang tidak
menyenangkan. Suatu waktu P3 juga sempat merasakan perasaan jenuh
dan stress karena rutinitanya tersebut.
c. Regulasi emosi
Untuk mengatasi emosi negatif pada partisipan akibat konflik
peran ganda dan beberapa tuntutan lainnya yang membebani partisipan
maka dibutuhkan regulasi emosi. Berdasarkan hasil analisis data,
ditemukan bahwa P3 hanya melakukan empat dari lima bentuk regulasi
emosi, diantaranya:
1) Situation selection
Bentuk regulasi emosi situation selection merupakan usaha yang
dilakukan partisipan untuk mendekat, menjauh atau menghindar
situasi atau individu yang menyebabkan munculnya emosi negatif.
Berdasarkan hasil analisis data, terlihat jika P3 selalu berusaha
menghadapi masalah, tuntutan dan konflik peran ganda yang muncul
dalam hidupnya. P3 meskipun dilingkupi perasaan sedih ketika harus
meninggalkan anaknya untuk bekerja pertama kali, tetapi P3 tetap
melakukannya. Selain itu, meskipun merasa khawatir, bingung, dan
berat hati tak menghalangi P3 untuk memenuhi tanggung jawabnya
sebagai pekerja meskipun harus meninggalkan anaknya yang masih
sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2) Situation modification
Situation modification dilakukan partisipan dalam bentuk usaha
memodifikasi situasi lingkungan fisik maupun eksternal agar emosi
negatif yang dirasakannya dapat teralihkan. Hal ini terlihat saat P3
menjalankan peran sebagai ibu dan sebagai pekerja adalah hal yang
terbilang baru bagi P3. Dalam menjalaninya, P3 membutuhkan
waktu untuk menyesuaikan diri dan pembelajaran membagi waktu
serta tenaganya. P3 berusaha untuk bisa adil dalam membagi waktu
dan tenaganya untuk memenuhi perannya sebagai ibu dan pekerja.
Saat bekerja pun, P3 tidak sepenuhnya melepaskan tanggung
jawabnya sebagai ibu. Anak P3 dititipkan kepada tetangga yang
bersedia mengasuh anaknya ketita P3 dan suami bekerja. Ketika
anaknya sakit, P3 selalu memberikan pengarahan dan pesan pada
pengasuh anaknya agar tidak lupa memberikan obat dan memantau
terus keadaan kesehatan anaknya. Sesekali P3 menelpon pengasuh
anaknya untuk mengetahui perkembangan kesehatan anaknya.
Saat anak sakit, P3 mendapatkan bantuan dari orang tua dan
saudaranya dalam menjaga dan merawat anaknya yang sakit,
sehingga P3 dapat kembali bekerja. Selain itu, ketika P3 mearasa
perasaan gelisah dan tertekan dengan konflik peran ganda yang
muncul maka P3 akan sharing dengan suaminya. Hal ini dilakukan
P3 agar suaminya juga bisa memahami kondisinya, bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
membantunya dan mendapatkan kelegaan karena sudah melepaskan
uneg-uneg dari dalam dirinya.
3) Attention deployment
Attention deployment merupakan usaha untuk mengarahkan
perhatiannya pada sebuah situasi untuk mengatur emosinya. Bentuk
regulasi ini dibagi menjadi dua: distraksi dan konsentrasi.
Konsentrasi menitik beratkan pada ketertarikan dan pemusatan
perhatian partisipan pada keistimewaan emosi yang ditimbulkan
akibat situasi tertentu. Hal ini terlihat ketika banyaknya tuntutan
yang harus diselesaikan P3 sebagai dampak dari peran gandanya,
membuat P3 harus membuat prioritas dalam menyelesaikannya. P3
menyatakan bahwa, dirinya akan memilih situasi yang darurat untuk
diselesaikan terlebih dahulu.
Bentuk kedua dari attention deployment adalah distraksi.
Distraksi merupakan memfokuskan perhatian pada aspek berbeda
dari sebuah situasi, atau memindahkan perhatian jauh dari situasi
yang tidak menyenangkan secara bersamaan. Hal ini terlihat ketika
P3 meninggalkan anak untuk bekerja, terlebih ketika anak sakit
maka di lain hari P3 akan meluangkan waktu dan mengajak anaknya
jalan-jalan. Hal ini dilakukan P3 sebagai bentuk pengalihan rasa
bersalahnya pada anak. Selain itu, P3 saat stres dan jenuh karena
situasi keseharian yang monoton memilih untuk refreshing atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sekedar jalan-jalan bersama anak sore hari agar perasaan jenuh dan
stressnya hilang.
4) Cognitive change
Cognitive change merupakan usaha partisipan untuk
merubah cara pandangnya dalam menilai sebuah situasi tidak
menyenangkan yang dialaminya. Bentuk regulasi ini paling sering
muncul di kehidupan P3 ketika perasaan negatif muncul akibat
konflik peran ganda. Peran ganda adalah pilihan P3 sendiri tanpa
ada paksaan siapapun sehingga P3 berpikir akan menerima semua
konsekuensi dari perbuatannya ini, baik itu menyenangkan atau
tidak.
Meskipun banyak konflik yang dialaminya, tetapi P3 selalu
memiliki pemikiran yang positif akan segala sesuatu yang
menimpanya. Hal ini membuatnya selalu merasa beruntung, tidak
banyak memiliki kendala dalam menjalani peran ganda dan bisa
mendapatkan sisi positif dari konflik yang dihadapinya.
Pemikirannya yang positif didapat P3 dari pemikiran
realisitisnya terhadap apa yang terjadi dan menjadi pilihan
hidupnya. Peran ganda yang dilakukannya juga memiliki tujuan
untuk membantu perekonomian keluarga. Ketika P3 harus
meninggalkan anak, tentunya rasa bersalah dan sedih muncul tetapi
P3 berusaha untu kembali memikirkan tujuannya meninggalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
anak adalah untuk bekerja mencari nafkan yang hasilnya nanti
dapat dinikmati juga oleh keluarganya.
Masalah yang muncul silih berganti tak membuat P3
berdiam diri, satu-satu P3 selesaikan dengan mencari solusi untuk
menyelesaikannya. Segala usaha P3 lakukan untuk menyelesaikan
konflik yang ada. Jika segala usaha dirasa tidak terlalu membantu,
maka P3 akan menyerahkan segala usahanya pada Tuhan. P3
merupakan individu yang cukup rajin Shalat dan saat itu, P3 akan
menyisipkan doa-doa agar masalahnya menemukan jalan keluar
yang terbaik.
d. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
1) Dukungan sosial
Dukungan sosial yang diterima P3 sebagai faktor yang
mempengaruhi regulasi emosinya ada dua, yaitu dukungan keluarga
dan dukungan teman/tetangga. Dukungan keluarga, diterima P3 dari
suami, orang tua dan saudara baik dalam bentuk dukungan emosional,
finansial maupun bantuan.
Suami memberikan dukungan kepada P3 dalam menjalani peran
gandanya sebagai ibu dan pekerja. Suami tidak melarang P3 untuk
bekerja, tetapi sebaliknya memberikan kebebasan pada P3 untuk
memilih melanjutkan atau berhenti dari pekerjaannya. Selain itu,
suami P2 juga selalu memberikan dukungan dalam bentuk bantuan,
perhatian, pengertian dan saran ketika P3 mengalami kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menjalani peran gandanya. Ketika P3 sedang bekerja dan anaknya
sakit, suami P3 bersedia meluangkan waktunya untuk menjenguk dan
mengecek keadaan kesehatan anaknya. Hal ini dilakukan suami P3
agar P3 tidak khawatir dan bisa bekerja dengan optimal di kantor.
Menurut pandangan P3, suaminya adalah suami yang sabar. Hal
ini P3 ceritakan, ketika P3 sedang jengkel dan melampiaskannya
dengan marah-marah maka suaminya akan mendengarkan kemarahan
P3 kemudian menunggunya hingga tenang. Ketika sudah tenang,
suami dan P3 akan sharing. Dalam sharing tersebut, P3 dan suami
akan sama-sama saling menjelaskan kesibukan, kesulitan, perasaan
dan hal apapun yang dipikirkan sehingga segala perasaan dan
kepenatan tersalurkan. Hal ini dirasa P3 sangat membantu P3 untuk
mengatasi konflik dan memberiakn pandangan baru bagi P3 dalam
menjalani peran gandanya.
Selain itu, adanya dukungan orang tua dan saudara juga
membantu P3 dalam menjalani peran gandanya. Ketika anak P3 sakit,
saudara dan orang tua P3 membantu untuk menjaga dan mengawasi
anaknya di rumah sakit. Dengan bantuan orang tua dan saudaranya,
P3 dapat kembali masuk kerja dan menyelesaikan tanggung jawabnya
yang terbengkalai. Saudara P3 juga sempat membantu P3 ketika
menghadapi kesulitan ekonomi.
2) Kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Faktor kognitif dirasa memegang peranan penting dalam setiap
proses hidup manusia, begitu juga dalam regulasi emosi. Proses
kognitif membantu P3 dalam mengatur dan menjaga emosi yang
dirasakan. Berdasarkan hasil analisis data, terlihat bahwa P3
dipengaruhi proses kognitif ketika meregulasi emosinya.
P3 selalu mengingat kembali tujuan utamanya bekerja ketika
perasaan negatif mulai muncul. Adanya anak juga dijadikan alasan
bagi P3 untuk tetap kuat menjalani peran gandanya. P3 juga selalu
berusaha membuat pikirannya positif agar dapat menjalani peran
gandanya dengan lebih enjoy dan tidak merasa terbebani.
4. Integrasi Hasil Analisis Tiga Partisipan
Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, ditemukan empat
tema utama, yaitu: konflik peran ganda, emosi negatif, regulasi emosi dan
faktor yang mempengaruhi regulasi emosi. Empat tema utama pada
penelitian ini memiliki beberapa sub tema. Untuk tema konflik peran ganda,
terdapat tiga sub tema, diantaranya: konflik peran ganda, tuntutan rumah
tangga dan tuntutan pekerjaan. Ketiga partisipan mengalami konflik peran
ganda yang diakibatkan oleh banyaknya tuntutan yang harus dikerjakan oleh
partisipan dalam rentang waktu bersamaan.
Konflik peran ganda yang dirasakan oleh ketiga partisipan memiliki
kemiripan, satu dengan lainnya. Ketiga partisipan merasakan kesibukan
yang sangat ketika harus segera menyelesaikan pekerjaan rumah, mengurus
suami serta anak dan segera menyiapkan diri untuk ke kantor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
“Kemrungsung mbak hehe, kabeh pagi itu tuh
kemrungsung, tapi yaudah mau gemana, kalo pagi
itu kalo sempet mandiin yang si lintang ini, ya saya
mandiin kalo gak sempet ya biar mbahnya, kalo
yang kedua ini sifatnya lebih netral ya sama siapa
aja gak masalah meskipun nanti sore makannya
harus sama ibunya, namanya kemrungsung itu jadi
ya kalo pagi itu ya ubek-ubekan tapi ya dinikmati
aja..” (line 1244-1253, partisipan 1)
Ketiga partisipan juga merasakan adanya konflik kuat yang terasa
dalam diri mereka ketika meninggalkan anak pertama kalinya untuk bekerja.
Dalam diri ketiga partisipan, ada dorongan kuat untuk tetap bersama anak,
mengasuh dan merawatnya. Pergolakan ini semakin besar dirasakan oleh
para partisipan ketika anak mereka sakit.
“..paling kalo sakit kalo sakit kan nama ya anak
kecil paling rewel kan jadi mungkin nggak mau di
tinggal gitu kan ya apa kan...sedih nya kalo pas
kalo lagi sakit gitu lho saya nggak bisa yang
seratus persen ngerawat..”(line 86-88 & 673-675,
partisipan 3)
Banyaknya tuntutan dalam diri perempuan menikah yang bekerja,
membuat dirinya mudah terpancing emosi. Dua dari tiga partisipan
kebetulan memutuskan untuk tinggal bersama mertua ketika sudah
membangun rumah tangganya dengan suami. Hal ini membuat dua
partisipan tidak nyaman, karena mertua partisipan terkadang ikut campur
urusan rumah tangganya. Tindakan atau perkataan mertua sempat membuat
dua partisipan tidak nyaman dan menambahkan konflik dalam kehidupan
partisipan.
“..kadang masalahnya itu kan nggak cuma masalah
kerjaan aja kita kita dirumah itu kan nggak cuma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
keluarga pokok aku suamiku sama anakku, disitu
ada mertuaku kan nah ada masalah masalah
misalnya kayak apa suka ngomel lah mertuaku suka
ngomel aku misalnya apa ada sesuatu yang mereka
yang dia lakukan tapi menurutku tidak berkenan
kadang kan jadi bikin aku emosi..” (line 251-260
bagian 1, partisipan 2)
Ketika di rumah pun, perempuan menikah yang bekerja belum tentu
bisa lepas dari tuntutan pekerjaan mereka di kantor. Sesekali dua dari tiga
partisipan masih memikirkan dan mengerjakan pekerjaan kantor ketika
sudah di rumah. Dua dari partisipan menyatakan bahwa mereka sempat
beberapa kali membawa pekerjaan mereka yang sudah dekat deadline dan
belum terselesaikan di kantor untuk mereka selesaikan di rumah.
“..kan kita nama nya kayak pekerjaan kita pasti di
tuntut harus selesai gitu ya mungkin ada saat nya
kita kondisi nggak bisa menyelesaikan waktu di
perusahaan ya terus kita di tuntut harus bisa masuk
gitu kan sedangkan kayak saya kan kerja
nyangitungin tagihan gitu kan jadi nggak boleh
telat ya mau nggak mau jadi ya dengan terpaksa ya
bukan yang terpaksa bagaimana jadi kayak lebih ke
tanggung jawab saya harus menyelesaikan jadi ya
mau nggak mau dibawa pulang..” (line 428-440,
partisipan 3)
Hasil analisis data ketiga partisipan ditemukan, adanya tuntutan
pekerjaan yang kemudian ditambah dengan tuntutan rumah tangga membuat
ketiga partisipan mengalami konflik peran ganda. Pada saat-saat tertentu
hidupnya, sempat ditempatkan pada situasi yang mengharuskan ketiga
partisipan menyelesaikan semua tuntutan tersebut secara bersamaan. Akan
tetapi, sebagai manusia biasa yang tentunya memiliki beberapa keterbatasan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
keadaan seperti di atas membuat ketiga partisipan merasakan emosi-emosi
negatif dalam dirinya.
Pada tema emosi negatif, tidak memiliki sub-tema yang pasti karena
munculnya emosi negatif antara satu partisipan dengan partisipan yang lain
sangat beragam. Emosi negatif yang dirasakan ketiga partisipan karena
konflik peran ganda yang mereka alami, di antaranya: bingung, tertekan,
tidak nyaman, gelisah, cemas, khawatir, ragu, sedih, berat hati, bosan, jenuh,
terkekang, marah, putus asa, pesimis, sensitif dan stres.
“..kadang-kadang kita suka down ya maksudnya
ee.. putus asa kayak misalnya capek gitu lho udah
harus ngurusin ini ini ini aku kan juga nyuci sendiri
kan nyuci maksudnya nggak ada pembantu di
rumah gitu ee..capek ngurusin rumah ee.. kadang
kerjaannya bikin pusing gitu kan terus ee.. ya ini sih
maksudnya anakku lebih maksudnya aku lebih ke
anak ku kadang-kadang aku itu emang suka,suka
down gitu ya suka down suka putus asa..” (line
231-240 bagian 2, partispan 2)
“Sedih, yaampun kok yo mesti tak tinggal, gek
besok asinya gemana, gek nanti saya di sini mikir
anaknya rewel gak ya, gitu...yang pertama ya berat,
sedih, kadang nangis “kok yo tak tinggal” gitu pas
anak pertama, kan rasanya berat gitu ya..”..” (line
1079-1081 & 1099-1101, partisipan 1)
Emosi negatif yang dirasakan ketiga partisipan membuat mereka
terhambat dalam menyikapi dan menyelesaikan konflik peran ganda yang
timbul. Salah satu partisipan mengungkapkan bahwa emosi negatif yang
timbul dan tidak teratasi dengan baik akan berdampak pada diri partisipan
dan orang-orang di sekitarnya.
“pernah sampe aku tuh emosi maksudnya dia itu
tak bentak gitu lho tak bentak “Kenapa sih?”
sampe aku keras dan dia tuh nangis gitu makanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
aku tuh sampe nyesel karena bikin sedih anakku
gitu lho walo..ee..karena aku tuh melalukan
pekerjaan rumah yang nggak selesai-selesai itu
waktu di tinggalsama eh pokoknya aku dirumah
sendiri cuma berdua sama Carol gitu kan nggak
ada yang bantuin kan nah itu dia tak bentak dia tak
bentak itu sampe dia nangis jadi aku yang nyesel
sendiri kan..” (line 1191-1200 bagian 2, partisipan
2)
Untuk mencegah kejadian di atas berulang, maka dibutuhkan
regulasi emosi pada ketiga partisipan yang merupakan perempuan menikah
yang bekerja. Adanya konflik peran ganda yang menimbulkan emosi negatif
dalam diri ketiga partisipan akan memberikan dampak negatif yang tidak
hanya dirasakan oleh dirisendiri tetapi juga orang-orang disekitar partisipan.
Pada bagian tema regulasi emosi ini, peneliti membaginya menjadi
lima sub-tema yang merupakan bentuk-bentuk regulsi emosi itu sendiri.
Bentuk-bentuk regulasi emosi yang muncul dalam penelitian ini didasarkan
pada hasil analisis ketiga partisipan. Dua dari ketiga partisipan melakukan
kelima bentuk regulasi emosi, tetapi satu di antaranya hanya melakukan
empat dari lima bentuk regulasi emosi. Bentuk regulasi yang muncul dalam
penelitian ini adalah Situation selection, Situation modification, Attention
deployment, Cognitive change, Response modulation.
Bentuk regulasi emosi situation selection atau pemilihan situasi
terlihat dari bagaimana partisipan menghadapi atau menghindari situasi
peran ganda atau individu yang memunculkan emosi negatif baginya.
Seluruh partisipan mengalami bentuk regulasi ini, terlihat ketika partisipan
menghadapi rutinitas peran gandanya di pagi hari. Meskipun membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
partisipan mengurangi jam tidur dan merasa tertekan, tetapi seluruh
partisipan berusaha untuk tetap menjalaninya dengan sebaik mungkin.
Kemudian, bentuk regulasi ini juga tercermin dalam perilaku partisipan
ketika berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga meskipun
memiliki banyak keterbatasan dalam dirinya.
“Lebih menghadapi karena kalo nggak di hadapi
nggak bakalan selesai nanti mesti belakang nya
bakalan numpuk-numpuk lagi..” (line 1126-1128
bagian 2, partisipan 2)
Selain itu, bentuk regulasi ini juga muncul ketika partisipan
menghindari individu yang memicu munculnya emosi negatif. Ketika
partisipan mengalami konflik dengan mertua atau suami, terkadang
partisipan memilih untuk menjauh dari mertua atau suaminya ketika merasa
tidak berkenan, sensitive dan marah.
“..malesnya ya gitu dan kalo males ya udah trimo
pergi gitu aja,..” (line 941-942, partisipan 1)
Temuan penelitian menunjukkan bahwa bentuk regulasi ini dapat
digabungkan dengan beberapa bentuk regulasi emosi yang lain untuk
meregulasi emosi negatif yang muncul pada diri mereka. Peneliti melihat
hasil data yang menunjukkan bahwa ketiga partisipan pasti melakukan
bentuk ini yang kemudian dilanjutkan dengan bentuk regulasi emosi lainnya.
Peneliti melihat jika partisipan tidak menghadapi situasi atau orang yang
memunculkan emosi negatifnya maka hanya akan berhenti pada bentuk
regulasi ini. Akan tetapi, jika partisipan memilih untuk menghadapi situasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
atau orang yang memunculkan emosi negatifnya maka partisipan akan
melakukan bentuk regulasi yang lainnya.
“Ya pasti nya menghadapi lah ya kalo ibarat nya
kayak cobaan lah ya cobaan kalo misal kita nggak
hadapi kan juga nggak bisa selesai kan pasti kan
nggak mungkin kita di kasih cobaan yang nggak bisa
kita kerjakan jadi kan pasti solusi nya tuh kan pasti
ada jalan keluar nya jadi ya di hadapi aja
gitu..”(line 390-397, partisipan 3)
“Ini di buat biasa aja, yang penting kita jalan
semua pekerjaan selesai, ya tiap hari kita ruh-ruhi
aja nanti dia sudah jadi pekewuh sendiri, nantinya
dia akan baik kok.” (line 219-223, partisipan 1)
Bentuk regulasi emosi selanjutnya adalah situation modification.
Bentuk regulasi ini lebih menekankan pada modifikasi situasi lingkungan
eksternal perempuan menikah yang bekerja agar emosi negatif yang
dirasakannya dapat teralihkan. Para partisipan melakukan bentuk regulasi ini
dengan membuat pembagian waktu yang digunakannya untuk
menyelesaikan tuntutan peran ganda. Selain itu partisipan juga melakukan
bentuk regulasi ini dengan bantuan keluarga. Partisipan mencoba
menghubungi keluarga yang mengasuh dan menjaga anaknya ketika bekerja.
Hal ini dilakukan partisipan untuk mengurangi atau menghilangkan perasaan
khawatir dan cemas dalam diri partisipan terhadap keadaan anaknya.
“Lebih ke bangun pagi lebih menyiasati waktu..”
(line 1143 bagian 2, partisipan 2)
“..nanti ketika udah surut mangkele, dan ketika
tempat dan waktunya tepat malah nanti lebih enak
ngobrol-ngobrolnya..” (line 824-827, partisipan 1)
Selain itu, ketiga partisipan juga membentuk komunikasi serta
kerjasama yang baik antara partisipan dengan suami. Hal ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
ketiga partisipan dalam upaya memodifikasi situasi agar tidak semakin rumit
dan memancing emosi negatifnya. Perilaku ini dilakukan ketiga partisipan
dengan harapan suami partisipan mengerti keadaan psikis dan fisiknya
sehingga dapat lebih peka membantu partisipan tanpa diminta.
Bentuk regulasi situation modification pada penelitian ini lebih
banyak ketiga partisipan lakukan dengan bantuan orang lain di sekitar
partisipan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa ketiga pastisipan
melakukan bentuk regulasi ini dengan lebih fokus pada pembagian waktu
dan tenaga mereka untuk memenuhi tuntutan rumah tangga dan tuntutan
pekerjaan sehingga konflik peran ganda dapat diminimalisir. Jika konflik
peran ganda dan tuntutan yang lain dapat diminimalisir begitu juga dengan
emosi negatif yang timbul, tentunya akan jarang muncul.
Bentuk regulasi emosi yang ketiga adalah attention deployment.
Bentuk regulasi emosi attention deployment dibagi menjadi dua, yaitu
distraksi dan konsentrasi. Distraksi adalah bentuk yang paling mudah
dilakukan oleh partisipan ketika mengalami emosi negatif akibat peran
ganda. Partisipan mencoba melakukan kegiatan lain, seperti berpergian,
refreshing, bermain bersama anak, browsing hingga menulis untuk
mengalihkan atau menyalurkan emosi negatif yang mereka rasakan.
“Pernah sih pasti lah ya nama nya kita beraktifitas
tiap hari seperti itu gitu nah jadi ya untuk
mengatasi nya paling kita ya kayak liburan lah
kemana refreshing seperti itu kadang kalo misal
sore gitu jalan-jalan kemana sama anak..” (line
555-560, partisipan 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Bentuk regulasi attention deployment yang kedua adalah
konsentrasi.Bentuk konsentrasi juga dilakuakan partisipan ketika mengalami
emosi negatif. Partisipan terkadang mencoba fokus pada pekerjaannya
dengan harapan agar cepat selesai dan bisa bertemu anak. Fokus pada
pekerjaan juga digunakan oleh salah satu partisipan untuk mengalihkan
perasaan negatifnya akibat masalah-masalah rumah tangga.
“..tapi ya yang terpenting dulu aja lah..” (line 374-
375, partisipan 3)
“..kita bisa ngobrol, kita melepaskan diri dari
rumah ada macem-macem gitu toh..” (line 125-127,
partisipan 1)
Bentuk keempat dari regulasi emosi adalah cognitive change. Bentuk
regulasi ini terjadi ketika pastisipan menghadapi konflik peran gandanya
yang memunculkan emosi negatif. Dengan keadaan tersebut, maka
partisipan mencoba memaknai kejadian yang dialami sebagai konsekuensi
yang harus diterima dan dijalaninya sebagai akibat dari pilihannya menjalani
peran ganda. Pada bentuk regulasi ini, temuan penelitian menunjukkan
adanya perilaku yang sama antar ketiga partisipan. Perilaku tersebut
disatukan dalam tiga (3) kelompok: perubahan cara pandang yang
dipengaruhi kognitif, perubahan cara pandang yang dipengaruhi oleh
religiusitas dan perubahan cara pandang yang dipengaruhi oleh budaya.
Bentuk regulasi cognitive change pada partisipan karena adanya
proses kognitif yang dialami, tercermin dalam perilaku berikut: menyadari
adanya sebab akibat dari munculnya sebuah situasi yang tidak
menyenangkan, adanya proses pembelajaran untuk menerima orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
yang tidak sesuai dengan harapan partisipan, menemukan hikmah atau sisi
positif dari situasi tidak menyenangkan yang dialami, dan berusaha berpikir
positif terhadap situasi yang terjadi atau orang lain.
“Nggak, nggak sih karena kan memang tanggung
jawab ya tanggung jawab kerjaan itu kan juga juga
penting yaa maksudnya ee..toh nanti kan ujung nya
buat anak juga kan maksudnya kan hasilnya juga
buat keluarga juga ee..” (line 87-91 bagian 2,
partisipan 2)
Bentuk regulasi emosi cognitive change yang membuat partisipan
merubah cara pandangnya karena adanya pengaruh religiusitas tercermin
ketika partisipan merasa bahwa Tuhan adalah tempat mereka bersandar dan
berserah jika segala upaya sudah dilakukan semaksimal mungkin dalam
mengatasi konflik peran ganda yang ada. Ketiga partisipan memiliki
kepercayaan bahwa kesusahan yang dialami bukanlah bukti bahwa Tuhan
tidak adil tetapi melainkan takdir atau ujian yang harus dilalui. Selain itu,
ketiga partisipan juga melakukan kegiatan agama ketika merasakan emosi
negatif. Mereka merasakan adanya ketenangan setelah menjalani kegiatan
agama tersebut.
“..saya sih juga sering berdoa, pagi berdoa, pagi
itu serahkan segalanya ini pada Tuhan, malem ini
pokoknya anak-anak, suami semuanya kita
serahkan pada Tuhan, apa yang terjadi di
kehidupan kita itu sudah Tuhan yang atur,..” (line
1177-1182, partisipan 2)
Terakhir, bentuk regulasi emosi cognitive change yang membuat
partisipan merubah cara pandangnya karena adanya ilmu kebudayaan yang
dimiliki partisipan. Terkadang partisipan mampu merubah cara pandangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menjadi lebih positif terhadap emosi negatif yang dialaminya juga
dikarenakan adanya ilmu kebudayaan seperti filosofi-filosofi jawa. Salah
satu partisipan mampu merubah cara pandangnya karena adanya filosofi
jawa yang didapatnya.
“..terus yang paling besar manfaatnya itu kita
membaca filosofi- filosofi jawa.. Ada, jadi saya itu
pernah gini, ada pernah namanya Pak dato ngasih
saya sebuah sabda tama, jadi ee gini “wong ki nek
pengen mamah ki yo obah” gitu “yen sengit karo
uwong iku podo wae nyengeti awake dewe” jadi ya
seperti itu, jadi kita itu lebih bisa mengontrol diri
sih..” (line 199-209, partisipan 1)
Berdasarkan hasil analisis data dari ketiga partisipan, peneliti melihat
bahwa bentuk regulasi emosi ini mendominasi ketiga partisipan dalam
mengatasi emosi negatif yang muncul. Tanpa disadari, adanya proses
kognitif dan pengubahan cara pandang akan suatu hal atau situasi membantu
ketiga partisipan menemukan solusi dalam meregulasi emosi negatifnya
serta mengatasi konflik yang terjadi selama menjalani peran ganda. Emosi
negatif yang muncul mampu diubah menjadi emosi positif yang membantu
ketiga partisipan bangkit dari kesulitan dan membuatnya lebih positif
menjalani peran gandanya.
“..suka down gitu ya suka down suka putus asa
karena ya capek itu tadi ya capek itu tadi tapi ee..
harus percaya diri gitu lho tapi ya itu percaya diri
itu emang harus dari kita sendiri gitu ya ee..
percaya diri bahwa aku itu bisa untuk jadi seorang
ibu yang multitasking jadi ya bekerja juga masih
ngurusin rumah tangga gitu pokoknya optimis aja
gitu kalo aku itu bisa ngurusin keluarga dengan
baik .. pokoknya kayak gitu jadi ee.. kalo kita udah
optimis kayak gitu kan kita.. punya semangat gitu
lho untuk melakukan kayak gitu tuh nggak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
beban gitu jadi yaa tetep ada rasa cinta maksudnya
ee.. kita melakukan sesuatu hal kayak gitu kan
dengan rasa cinta ee.. buat anak nya buat suami
nya kayak gitu kan ..membuat yang lebih optimal
gitu lah apa yang kita lakukan itu..” (line 240-260
bagian 2, partisipan 2)
Bentuk regulasi emosi yang kelima adalah response modulation.
Response modulation adalah usaha yang dilakukan perempuan menikah
yang bekerja untuk mengatur dan menampilkan respon emosi negatif yang
tidak berlebihan. Peneliti hanya menemukan dua partisipan yang melakukan
dan satu partisipan tak ditemukan dalam datanya melakukan bentuk regulasi
emosi ini. Bentuk regulasi ini terjadi ketika partisipan merasa marah dan
tertekan menghadapi pasien yang mendesak partisipan untuk segera
menyelesaikan pekerjaan serta memberikan hasil kerjanya. Maka partisipan
akan mencoba untuk menarik nafas, bersabar dan tetap tersenyum ketika
berhadapan dengan pasien tersebut.
“Menjelaskan, dan kalo kita “ini kok orangnya
pengen..” hmm tarik nafas “ini loh bu gini ya kan
ibu yang salah, jadi ya gini…” paling ya seperti
itu. .” (line 353-356, partisipan 1)
Bentuk regulasi emosi yang dilakukan ketiga partisipan tidak
terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor kognitif memiliki
peranan penting dalam mempengaruhi ketiga partisipan untuk pemilihan
regulasi emosi bentuk cognitive change. Telah dibahas di penjelasan
sebelumnya bahwa regulasi emosi bentuk cognitive change memiliki
pengaruh yang besar dalam meregulasi emosi negatif ketiga pastisipan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
paling efektif memberikan dampak positif yang langsung dapat dirasakan
oleh ketiga partisipan.
“..nggak sih jadi ya karena ya saya kerja buat
bantu suami buat nambah perekonomian jadi ya
kayak bukan beban jadi kan karena memang itu
tanggung jawab kita gitu ya jadi nggak di bawa
beban..” (line 642-647)
Selain itu, faktor kognitif juga membuat partisipan mengarahkan
bentuk regulasi emosinya pada bentuk attention deployment. Dengan
bantuan proses kognitif, partisipan dapat menentukan tuntutan mana yang
harus diselesaikan terlebih dahulu serta membantu dalam menentukan
kegiatan yang efektif untuk mengubah emosi negatifnya, seperti: jalan-jalan,
refreshing, browsing atau menulis.
Kemudian, faktor berikutnya yang mempengaruhi regulasi emosi
ketiga partisipan adalah dukungan keluarga dan teman (rekan
kerja/tetangga). Dukungan keluarga sangat membantu ketiga partisipan
ketika berada dalam keadaan sulit yang terkadang mengarah ke perasaan
putus asa. Dengan adanya dukungan keluarga, ketiga partisipan merasa
mendapatkan dukungan moril untuk menghadapi keadaan sulit tersebut.
Rasa kasih sayang, pengertian dan toleransi antara ketiga partisipan dengan
keluarganya membuatnya menemukan tempat bersadar yang sekaligus dapat
menguatkannya dalam menjalani peran ganda.
“..aku kayak gitu terus apa maksudnya down, ya
misalnya kayak gitu down gitu ee.. pekerjaannku
nggak bakal nggak bakal selesai gitu jadi ya paling
suamikuorangtuaku juga tetep nyupport aku kok
maksudnya ee.. aku keluar gitu tanya anaknya
rewel nggak gitu, nggak ini udah mainan gini-gini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
kan banyak yang bantu gitu lho jadi nggak perlu
nggak nggak sedih sih maksudnya nggak kepikiran
gitu sih.” (line 133-142 bagian 2)
Dukungan teman (rekan kerja/ tetangga) juga tak sedikit
mempengaruhi bentuk regulasi emosi ketiga partisipan. Dukungan teman
yang dirasakan ketiga partisipan berupa: kerjasama, saling memback-up
pekerjaan, mengasuh anak partisipan dan saling membentuk pertemanan
harmonis sehingga nyaman bekerja di kantor.
“..cuma kembali lagi sih aku tetep kerjasama sama
temen ku buat nyelesein itu semua gitu kayak gitu
tok..” (line 939-941 bagian 2)
Dukungan keluarga dan teman adalah faktor yang mempengaruhi
bentuk regulasi emosi pada ketiga partisipan. Adanya faktor dukungan
keluarga dan teman mempengaruhi partisipan pada bentuk regulasi emosi
situation modulation. Adanya dukungan keluarga dan teman membantu
ketiga partisipan untuk mengubah situasi lingkungan fisiknya menjadi
situasi yang baru dan emosi negatifnya akan teralihkan.
D. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan melakukan kelima bentuk
regulasi emosi. Lima bentuk regulasi emosi yang dilakukan partisipan, adalah
situation selection, situation modification, attention regulation, cognitive change
dan response modulation. Selain itu, penelitian ini menunjukkan beberapa faktor
yang mempengaruhi partisipan melakukan regulasi emosi, yaitu: dukungan sosial,
kognitif, religiusitas dan budaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Penelitian ini menggunakan tiga partisipan yang memiliki kriteria seorang
perempuan yang sudah menikah dan bekerja di sebuah perusahaan atau instansi.
Keputusan ketiga partisipan untuk bekerja sambil mengurus rumah tangga
didorong oleh beberapa alasan. Temuan penelitian menunjukkan ketiga partisipan
memiliki alasan berbeda ketika memutuskan untuk berperan ganda. Alasan
ekonomi menjadi pendorong utama keputusan berperan ganda bagi dua partisipan.
Sedangkan, partisipan lainnya memutuskan untuk berperan ganda karena ingin
mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu serta menjadikan pekerjaan sebagai
alternatif kegiatan untuk mengurangi kebosanan. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa peran ganda yang dilakukan ibu
bekerja didasarkan karena adanya dorongan pemenuhan kebutuhan ekonomi
(Ramadani, 2016), aktualisasi diri, memperluas wawasan dan pertemanan
(Hermayanti, 2014).
Ibu bekerja secara otomatis menjalankan dua peran sekaligus, sebagai ibu
atau istri dan sebagai pekerja. Melaksanakan dua peran, sebagai ibu rumah tangga
dan sebagai pekerja bukanlah perkara yang mudah. Seorang ibu dengan berbagai
keterbatasan yang dimiliki harus mampu menyelesaikan tuntutan rumah tangga
dan tuntutan pekerjaan dalam waktu bersamaan. Jika ibu bekerja tak mampu
menyelesaikan tuntutan dari kedua peran tersebut maka akan muncul konflik
peran ganda.
Konflik peran ganda adalah konflik dalam diri ibu bekerja yang muncul
karena adanya tuntutan peran pekerjaan yang bertentangan dengan tuntutan peran
keluarga (Greenhaus & Beutell, 1985). Temuan penelitian menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
ketiga partisipan memiliki konflik peran ganda dalam menjalani peran gandanya.
Konflik peran ganda yang ditemukan, seperti: menyelesaikan tanggung jawab
rumah tangga dan menyiapkan diri di pagi hari serta meninggalkan anak untuk
bekerja. Selain itu, keinginan beristirahat harus sirna karena setelah tiba di rumah
masih harus membereskan pekerjaan rumah, menemani anak belajar atau bermain,
menyusui, menemani tidur, menyiapkan kebutuhan keluarga untuk keesokan hari
serta menyelesaikan pekerjaan kantor yang dibawa pulang.
Greenhause & Beutell (1985) menjelaskan bahwa konflik peran ganda
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: waktu, ketegangan dan pemenuhan satu peran.
Teori ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ketiga
partisipan mengalami konflik peran ganda karena waktu dan ketegangan. Faktor
waktu membuat ibu bekerja mengalami konflik peran ganda karena waktu yang
digunakannya untuk memenuhi tuntutan rumah tangga menjadi terbatas atau
bahkan hilang karena adanya tuntutan pekerjaan yang harus dikerjakan. Waktu
untuk beristirahat pun menjadi berkurang karena masih harus menyelesaikan
pekerjaan yang mendekati deadline. Selain itu, faktor ketegangan juga
menyebabkan munculnya konflik peran ganda. Munculnya ketegangan di
pekerjaan terkadang membawa dampak yang menganggu pemenuhan tuntutan
rumah tangga. Adanya ketakutan yang muncul ketika terlalu lama cuti membuat
ibu bekerja tidak bisa memenuhi tuntutan untuk menjaga dan merawat anak yang
sakit. Adanya peraturan untuk tidak memiliki anak selama dua tahun pada syarat
kontrak kerja perusahaan salah satu partisipan, membuatnya harus memenuhi
syarat tersebut. Partisipan merasa takut jika tidak memenuhi syarat tersebut akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
kehilangan pekerjaan dan tujuannya untuk membantu perekenomian keluarga tak
dapat terpenuhi. Kemudian, ketegangan di tempat kerja membuat ibu bekerja
menjadi lelah dan sensitive serta mudah marah. Sehingga ketika memenuhi
tanggung jawabnya di rumah, ibu bekerja akan mudah marah kepada anggota
keluarga karena melakukan sesuatu yang tidak sesuai atau tidak berkenan.
Konflik peran ganda yang dialami perempuan menikah yang bekerja
memicu munculnya emosi negatif. Temuan peneliti menunjukkan bahwa emosi
negatif yang dirasakan oleh ibu bekerja, seperti: bingung, tertekan, tidak nyaman,
gelisah, cemas, khawatir, ragu, sedih, berat hati, bosan, jenuh, terkekang, marah,
putus asa, pesimis, sensitive dan stress. Emosi ini juga muncul ketika ibu bekerja
mendapatkan konflik dengan orang lain maupun dalam kondisi partisipan ditekan
oleh tuntutan peran ganda secara terpisah. Hal ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya (Wulandari, 2013) yang menunjukkan bahwa ibu yang bekerja ketika
mengalami peran ganda akan merasakan emosi negatif, seperti mudah marah,
tersinggung dan stress.
Emosi negatif yang dihasilkan akibat konflik peran ganda yang dialami,
dirasa tidak menyenangkan bagi para ibu bekerja. Selaras dengan pendapat Safaria
dan Saputra (2009) yang mengatakan bahwa emosi negatif adalah emosi yang
tidak menyenangkan, sering dihindari dan berusaha untuk dikendalikan. Oleh
karena itu, ibu bekerja melakukan regulasi emosi pada emosi negatifnya untuk
menyeimbangkan, mengalihkan atau mengendalikan emosi negatif yang
dirasakannya. Selain itu, regulasi emosi yang dilakukan partisipan juga bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
agar ketika memenuhi tuntutannya sebagai ibu maupun pekerja dapat dilakukan
secara optimal.
Thompson (1994) menyatakan bahwa regulasi emosi merupakan proses
individu dalam memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosi secara
intensif dan khusus untuk mencapai tujuan tertentu. Regulasi emosi yang
dilakukan oleh ibu bekerja pada penelitian ini ada lima bentuk, yaitu situation
selection, situation modification, attention regulation, cognitive change dan
response modulation. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
regulasi emosi perempuan menikah yang bekerja, yaitu dukungan sosial, kognitif,
religiusitas dan budaya. Di sini, akan dijelaskan mengenai regulasi emosi yang
dilakukan ibu yang bekerja beserta faktor yang mempengaruhinya.
Regulasi emosi dalam bentuk situation selection atau pemilihan situasi
terjadi ketika ibu bekerja berusaha untuk menjauhi atau mendekati situasi atau
individu yang memunculkan emosi negatif. Dalam konteks ini, konflik peran
ganda dianggap sebagai pemicu munculnya emosi negatif dalam diri perempuan
menikah yang bekerja. Situasi ini membuat partisipan harus melakukan regulasi
emosi untuk mengatasinya. Tiga partisipan memilih untuk mendekati atau
menghadapi peran ganda serta konflik peran ganda mereka dengan menjalani
kehidupan peran ganda serta berusaha menyelesaikan konflik peran gandanya. Hal
ini terjadi tak lepas dari dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga serta rekan
kerja pasrtisipan. Dukungan sosial berupa dukungan emosional mampu
mempengaruhi partisipan dalam meregulasi emosi negatifnya sehingga
memunculkan emosi positif. Emosi positif ini membantu partisipan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
memotivasi dirinya sehingga dapat menjalani peran gandanya dengan lebih
optimis dan optimal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
yang menunjukkan adanya rasa aman yang timbul pada ibu yang berkarir karena
adanya dukungan sosial yang diterimanya (Almasitoh, 2011)
Sebagai manusia biasa, tentunya ibu bekerja memiliki keterbatasan.
Keadaan ini membuat partisipan melakukan situation selection dengan
menghindari situasi atau kondisi yang menimbulkan emosi negatif, seperti ketika
perempuan menikah merasa marah, tersinggung dan tidak suka dengan perilaku
atau sifat rekan kerja, suami dan mertua maka partisipan akan menjauhinya agar
perasaannya tidak semakin memburuk dan menghindari perselisihan.
Dalam menghadapi konflik peran gandanya, ibu bekerja juga melakukan
situation modification. Bentuk regulasi ini merupakan usaha partisipan untuk
memodifikasi lingkungan fisik ekternal partisipan guna mengalihkan emosi
negatif yang dirasakannya. Ibu bekerja berusaha untuk mengatur waktu yang
dimilikinya agar dapat memenuhi dua tuntutan perannya dengan optimal. Selain
itu, partisipan mencoba mengkomunikasikan dengan suami keadaan diri baik fisik
maupun mental sebagai usaha agar suami mengerti keadaannya dan bersedia
membantu partisipan dengan memberi bantuan serta dukungan emosional. Adanya
bantuan dari suami dapat membantu partisipan dalam mengatur kondisi
lingkungan menjadi lebih santai. Beberapa tuntutan pekerjaan rumah tangga yang
seharusnya diselesaikannya, karena mendapatkan bantuan dari suami maka tidak
harus diselesaikannya dan waktu serta tenaganya dapat dialokasikan untuk
mengerjakan pekerjaan yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Adanya dukungan sosial yang dirasakan partisipan membantunya
meregulasi emosi negatif yang dirasakan. Dukungan sosial dalam bentuk bantuan
dapat membantu partisipan dalam memodifikasi situasi lingkungan fisiknya
sehingga menimbulkan situasi yang tidak terlalu menekan ibu bekerja. Selain itu,
karena adanya kondisi yang sedikit lebih menguntungkan tersebut membuat
partisipan menjadi lebih merasakan emosi positif dibandingkan emosi negatif.
Bentuk regulasi emosi ketiga yang dilakukan oleh partisipan adalah
attention deployment atau penyebaran perhatian. Bentuk regulasi dibagi menjadi
dua, yaitu: konsentrasi dan distraksi. Distraksi adalah bentuk yang paling mudah
dilakukan oleh partisipan ketika mengalami emosi negatif akibat peran ganda.
Partisipan mencoba melakukan kegiatan lain, seperti berpergian, refreshing,
bermain bersama anak, browsing hingga menulis untuk mengalihkan atau
menyalurkan emosi negatif yang mereka rasakan. Selain itu, bentuk konsentrasi
juga dilakukan partisipan ketika mengalami emosi negatif. Partisipan mencoba
fokus pada pekerjaan guna mengalihkan perasaan negatif yang muncul akibat
konflik peran ganda serta masalah-masalah rumah tangga yang dialami.
Ketika ibu yang bekerja berusaha untuk mencari kegiatan lain atau
memfokuskan pada sebuah kegiatan sebagai upaya untuk mengalihkan emosi
negatif yang dirasakannya maka terlihat adanya faktor kogitif di dalamnya.
Terjadinya proses kognitif dalam diri partisipan membantunya mendapatkan
keputusan untuk mencari kegiatan lain atau memfokuskan pada sebuah kegiatan
yang sedang dijalaninya untuk mengalihkan emosi negatif yang dijalaninya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Bentuk regulasi emosi keempat yang dilakukan oleh ibu bekerja adalah
cognitive change. Cognitive change adalah usaha yang dilakukan partisipan
dengan mengubah cara pandangnya dalam menilai situasi tidak menyenangkan
yang dialami. Temuan peneliti menunjukkan bahwa ada 3 (tiga) bentuk turunan,
yaitu cognitive change yang dipengaruhi oleh kognitif, cognitive change yang
dipengaruhi oleh religiusitas dan cognitive change yang dipengaruhi oleh budaya.
Cognitive change yang dipengaruhi oleh kognitif tercermin melalui perilaku
partisipan ketika konflik peran ganda yang dialaminya memicu munculnya emosi
negatif, maka partisipan akan merefleksikannya dan kemudian memaknai kejadian
tersebut sebagai akibat dari pilihannya untuk menjalani peran ganda. Selain itu,
ketika partisipan mampu menemukan sisi positif dari situasi peran ganda yang
tidak menyenangkan, maka akan membantu partisipan dalam perubahan cara
pandangnya yang menyebabkan partisipan menemukan makna positif dari situasi
tersebut. Pemaknaan yang positif akan menuntun partisipan dalam
mengekspresikan emosi yang lebih positif. Hal ini sesuai dengan teori Gross yang
mengatakan bahwa individu yang menilai situasi yang dihadapinya sebagai suatu
hal positif akan mengembangkan respon emosi yang positif dan begitu juga
sebaliknya (Utomo, 2015).
Cognitive change yang dipengaruhi oleh religiusitas merupakan perubahan
cara pandang atau persepsi yang sebelumnya dipengaruhi pula oleh nilai-nilai
agama yang terdapat dalam ajaran agama yang dianutnya ketika menghadapi
situasi tidak menyenangkan yang memunculkan emosi negatif. Temuan peneliti
ini sesuai dengan temuan sebelumnya yang mengatakan bahwa religiusitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
mempengaruhi seseorang dalam berpikir dan berperilaku (Ghofur & Argiati,
2012). Ibu yang bekerja mengaplikasikan bentuk ini ketika partisipan mengalami
konflik peran ganda yang memicu munculnya emosi negatif. Untuk mengatasinya
partisipan melakukan kegiatan keagamaan. Partisipan menyakini bahwa emosi
negatifnya akan berkurang bahkan muncul rasa nyaman dan tenang bila
melakukan ibadat (berdoa/shalat). Selain itu, partisipan memiliki keyakinan
bahwa kesulitan yang dihadapinya saat ini adalah sebuah ujian dan takdir Tuhan
yang harus dijalaninya dan bukan sebagai bukti ketidakadilan Tuhan dalam
perjalanan hidup partisipan.
Cognitive change yang dilakukan oleh ibu bekerja juga dipengaruhi oleh
budaya. Budaya adalah perilaku, gagasan, sikap dan tradisi yang kronis dibagi
oleh sekelompok besar manusia dan disebarkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya (Myers, 2012). Selain itu, budaya juga mempengaruhi individu dalam
menilai suatu pengalaman emosi (Ellisyani & Setiawan. 2016). Budaya
mempengaruhi cognitive change pada ibu bekerja tercermin melalui perilaku
partisipan ketika mendapatkan kesulitan dalam kehidupan peran gandanya.
Partisipan merubah cara pandangnya akan kesulitan tersebut karena adanya
pengaruh filosofi-filosofi jawa dan Sabda Tama yang diyakini dan dijadikan
pegangan partisipan dalam berperilaku dan menjalani kehidupannya.
Bentur regulasi emosi yang terakhir adalah modulation response atau
respon modulasi. Pada penelitian ini, hanya dua dari tiga partisipan yang
melakukan regulasi bentuk ini. Bentuk regulasi ini terjadi ketika partisipan merasa
marah dan tertekan menghadapi pasien yang mendesak partisipan untuk segera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
menyelesaikan pekerjaan serta memberikan hasil kerjanya. Maka partisipan akan
mencoba untuk menarik nafas, bersabar dan tetap tersenyum ketika berhadapan
dengan pasien tersebut. Modulation response yang dilakukan oleh ibu bekerja
dipengaruhi oleh budaya. Budaya mempengaruhi partisipan dalam bersikap
terhadap orang lain agar relasi yang terjalin tetap harmonis. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa budaya yang dimiliki
oleh sekolompok masyarakat tertentu mampu mempengaruhi seseorang dalam
menerima dan menilai suatu pengalaman emosi serta menampilkan suatu respon
emosi (Ellisyani & Setiawan. 2016).
Regulasi emosi yang dilakukan partisipan dalam penelitian ini ada lima
bentuk, tetapi kelima bentuk regulasi emosi ini tidak dilakukan scara berurutan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan melakukan seluruh bentuk regulasi
emosi ini secara satu per satu. Hal ini dilakukan karena partisipan menyesuaikan
bentuk regulasi emosi dengan situasi yang sedang dihadapi, keadaan diri
partisipan dan faktor yang mempengaruhi regulasi emosi. Temuan ini sesuai
dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa ibu yang memiliki anak
penderita GPP/H melakukan kelima bentuk regulasi emosi secara terpisah dan tak
berurutan karena disesuaikan dengan situasi saat itu (Hidayati, 2013)
Ibu bekerja ketika menghadapi konflik peran ganda yang memicu
munculnya emosi negatif akan melakukan situation selection sebagai awalan
dalam meregulasi emosinya. Situation selection adalah usaha yang dilakukan
perempuan menikah yang bekerja untuk mendekati, menjauhi atau bahkan
menghindari seseorang, tempat, objek ataupun situasi yang dapat menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
emosi. Ketika ibu yang bekerja memutuskan untuk menghadapi ataupun menjauhi
emosi negatif yang disebabkan karena konflik peran gandanya maka bentuk
regulasi ini akan dikombinasikan dengan bentuk regulasi yang lainnya.
Regulasi emosi yang dilakukan oleh partisipan memberikan dampak
positif. Penelitian menunjukkan bahwa adanya dampak positif yang dirasakan
partisipan yang melakukan regulasi ketika merasakan emosi negatif akibat konflik
peran gandanya. Dampak positif pertama yang mudah dirasakan adalah adanya
emosi positif yang muncul setelah melakukan regulasi emosi. Ketika emosi positif
mulai muncul dalam partisipan, membuat partisipan dapat berpikir jernih saat
menghadapi konflik. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Barret,
Gross, Christensen dan Benvenuto sebelumnya yang menunjukkan bahwa
kemampuan regulasi emosi seseorang mampu mengurangi emosi negatif dan
mempercepat pengambilan keputusan (dalam Makmuroch, 2014). Regulasi emosi
yang dilakukan ibu bekerja juga mampu mengatur dan menampilkan respon emosi
yang tidak berlebihan. Penemuan ini sejalan dengan hasil penelitian Makmuroch
(2014) yang menunjukkan bahwa caregiver yang memiliki regulasi emosi yang
baik akan mampu mengontrol emosi negatifnya dengan cara menghambat
keluarnya reaksi emosi negatif. Selain itu, regulasi emosi mendorong partisipan
dalam memotivasi dirinya ketika merasa putus asa. Ketika regulasi emosi mampu
mendorong partisipan untuk memotivasi diri maka partisipan akan merasakan
emosi positif yang kemudian membantunya dalam melakukan peran gandanya
secara lebih optimal. Regulasi emosi juga membantu partisipan dalam memaknai
peran ganda dengan cara pandang yang lebih positif. Hasil penelitian ini selaras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dengan penelitian serupa yang dilakukan kepada beberapa pedagang wanita di
pasar Klewer. Penelitian tersebut menunjukkan adanya dampak positif yang
dirasakan pedagang wanita pasar Klewer setelah melakukan regulasi terhadap
emosi negatifnya (Yusuf, 2015).
Ibu bekerja akan merasakan munculnya emosi negatif dalam diri yang
diakibatkan oleh konflik peran ganda yang dijalaninya. Emosi negatif ini akan
mempengaruhi ibu bekerja dalam menjalani peran gandanya sehari-hari. Oleh
sebab itu para perempuan menikah yang bekerja melakukan regulasi emosi untuk
mngurangi, mengalihkan atau merubah emosi negatif serta agar lebih optimal
dalam menjalani peran gandanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang bekerja melakukan
regulasi emosi untuk mengatasi emosi negatif yang timbul akibat konflik peran
ganda yang dialaminya. Partisipan dalam penelitian ini melakukan regulasi emosi
dalam lima bentuk, yaitu situation selection, situation modification, attention
deployment, cognitive change dan response modulation.
Ibu yang bekerja tetap berusaha melakukan peran gandanya sebagai
pekerja meskipun diliputi perasaan sedih, rasa bersalah dan khawatir ketika
meninggalkan anaknya. Tindakan ini digolongkan dalam bentuk regulasi emosi
situation selection. Selain itu, ibu yang bekerja juga berusaha mengatur waktu
yang dimilikinya agar tidak menimbulkan konflik peran ganda yang dapat
menimbulkan perasaan bersalah dan tertekan dalam dirinya. Tindakan tersebut
masuk dalam bentuk modification situation. Ketika partisipan dihadapkan pada
klien atau atasan di kantor yang menekannya, maka partisipan tetap berusaha
sabar, menahan emosi dengan mengatur pernapasan dan mencoba tetap
tersenyum. Perilaku ini adalah bentuk regulasi emosi response modulation.
Regulasi emosi tidak dilakukan partisipan secara berurutan tetapi secara
satu persatu sesuai dengan kondisi dan situasi partisipan saat itu. Selain itu,
partisipan juga mengkombinasikan beberapa bentuk regulasi emosi dalam
kondisi tertentu untuk mengatasi emosi negatif serta menyelesaikan konflik peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
ganda yang dihadapinya. Misalnya, ketika partisipan harus segera pergi kerja
karena ada meeting tetapi pada saat yang bersamaan anak partisipan rewel dan
ingin partisipan tetap di rumah. Situasi ini memunculkan emosi negatif dalam
diri partisipan. Untuk mengatasinya partisipan melakukan attention deployment
dengan mengajak anaknya berkomunikasi. Hal ini dilakukan pasrtisipan selain
untuk memberikan pengertian pada anaknya sekaligus untuk pengalihan dari
emosi marah dan kondisi tertekan. Selain itu disaat yang hampir bersamaan
partisipan juga menggunakan cognitive change. Bentuk ini digunakan dengan
megubah cara pandangnya, dalam konteks ini adalah pandangan bahwa
memarahi anak pada situasi dan kondisi saat itu tidak efektif, hanya akan
membuat dirinya semakin merasa bersalah dan anak akan semakin menangis.
Regulasi emosi yang dilakukan oleh ibu yang bekerja dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi regulasi emosi adalah dukungan
sosial, kognitif, religiusitas dan budaya. Keempat faktor ini terbukti
mempengaruhi regulasi emosi yang dilakukan dan memunculkan serta
meningkatkan emosi positif dalam diri perempuan menikah yang bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
B. Saran
1. Ibu bekerja yang mengalami konflik peran ganda
Para ibu bekerja kurang dapat mengenali diri mereka ketika mengalami
emosi negatif dan kurang mampu memahami sebab serta akibat dari emosi
negatif yang muncul tersebut. Oleh sebab itu disarankan bagi ibu bekerja yang
mengalami konflik peran ganda agar belajar mengenali diri mereka sendiri
lebih dalam terutama ketika mengalami pengalaman tertentu yang
membangkitkan emosi negatif.
2. Keluarga dari ibu bekerja yang mengalami konflik peran ganda
Dalam situasi tertentu keluarga dan rekan kerja kurang tanggap terhadap
kondisi ibu bekerja yang mengalami konflik peran ganda sehingga
menimbulkan emosi negatif dan masalah lain yang membebani ibu bekerja
yang mengalami konflik peran ganda. Diharapkan para keluarga dan pekerja
dapat lebih bersimpati dan berempati kepada para ibu bekerja agar para ibu
bekerja merasa mendapatkan dukungan sosial yang dapat berdampak positif
pada diri mereka.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a) Peneliti menyadari bahwa adanya kelemahan dalam penelitian ini yang
disebabkan keterbatasan jumlah partisipan. Keterbatasan jumlah partisipan
terjadi karena rendahnya kesediaan dari partisipan yang sesuai kriteria.
Rendahnya kesediaan partisipan disebabkan oleh jadwal partisipan yang
padat sehingga sulit mencari waktu luang. Peneliti berikutnya diharapkan
dapat menambahkan jumlah partisipan dengan menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
penelitian yang tidak banyak menyita waktu partisipan selama proses
pengambilan data.
b) Peneliti berikutnya diharapkan meneliti lebih lanjut mengenai ibu bekerja
yang mengalami konflik peran ganda dengan menghubungkannya teori
atau aspek lain dalam ilmu psikologi, seperti: kepuasan perkawinan,
agresivitas, religiusitas, dan dukungan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Daftar Pustaka
Afiyanti, Y. (2008). Validitas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Jurnal
Keperawatan Indonesia. 12(2)
Almasitoh, U. H. (2011). Stres kerja ditinjau dari konflik peran ganda dan
dukungan sosial pada perawat. Psikoislamika-Jurnal Psikologi Islam. 1(8),
63-82
Al Shofa, F & Kristiana, I. F. (2015). Kecerdasan emosi dan konflik peran ganda
pada dosen wanita di Universitas Diponegoro. Jurnal Empati. 4(4), 150-155
Anggriana, T.M., S.Y. Wardani & T.M. Margawati. (2014). Job performance
ditinjau dari konflik peran ganda, burnout dan dukungan social keluarga.
Jurnal LPPM. 2(2), 13-19
Apollo & Cahyadi, Andi. (2012). Konflik peran ganda perempuan menikah yang
bekerja ditinjau dari dukungan sosial keluarga dan penyesuaian diri. Widya
Warta. (2). Diperoleh dari:
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=116765
Aprisandityas, A & Elfida, D. (2012). Hubungan antara regulasi emosi dengan
kecemasan pada ibu hamil. Jurnal Psikologi. 8(2)
Creswell, J.W. (2014). Research design (Ed. Ke-3). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dewayani. K. (2000). Bunga rampai psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma
Ellisyani, N. D & Setiawan, K. C. (2016). Regulasi emosi pada korban bullying di
SMA muhamadiyah 2 Palembang. PSIKIS-Jurnal Psikologi Islami. 2(1), 50-
62
Feldman, R. S. (2012). Pengantar Psikologi. Buku II. (Ed. Ke-10). Jakarta:
Salemba Humanika
Fitri, A. R. (2012). Regulasi emosi odapus. Jurnal Psikologi. 8(1). Diperoleh dari:
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/view/177
Ghofur, A. & Argiati, S. H. B. (2012). Hubungan religiusitas terhadap agresivitas
remaja di madrasah aliyah assalaam Temanggung. Jurnal SPRIRITS, 3(1),
43-51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Goleman, D. (1995). Emotional intelligence. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Greenhauss, J. H. & Beutel, N. J. (1985). Source of conflict between work and
family roles. Academy of Management Review, 10(1), 76-88
Gross, J.J. (2014). Handbook of emotion regulation. New York: The Guildford
Press
Hasanah, T. D. U & Widuri, E. L. (2014). Regulasi emosi pada ibu single parent.
Jurnal Psikologi Intergratif, 2(1), 86-92
Herdiansyah, H. (2015). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu psikologi.
Jakarta: Salemba Humanika
Hermayanti, Desy. (2014). Kebermaknaan hidup dan konflik peran ganda pada
wanita karier yang berkeluarga di kota Samarinda. eJournal Psikologi, 2(3),
269-278
Hidayati, E. (2013). Peran pendampingan regulasi emosi terhadap perilaku
maltreatment pada ibu dari anak gpp/h. Humanitas. 10(2), 73-86
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan (Ed. Ke-5). Jakarta: Erlangga
Khairani, H. M. (2013). Psikologi umum. Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Kusumaningrum, O. D. (2012). Regulasi emosi istri yang memiliki suami stroke.
EMPATHY , 1(1), 198-209
Kusumasmara, N., Y.A. Widyawan., P.A. Wibowo., L. Hapsari. (2016). Identitas,
keseharian, dan konteks. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Press
Latuny, M. (2012). Peran ganda perempuan dalam keluarga. SASI: Jurnal Ilmiah
Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon, 18(1), 13-20
Makmuroch. (2014). Keefektifan pelatihan keteramilan regulasi emosi terhadap
penurunan tingkat ekspresi emosi pada caregiver pasien skizofrenia di
rumah sakit jiwa daerah Surakarta. Wacana Jurnal Psikologi. 6(11), 13-34
Meilani, F. S. E & Krisnatuti, D. (2014). Faktor demografi, konflik kerja-keluarag
dan kepuasan perkawinan istri bekerja. Jurnal Ilmu Keluarga & Konseling.
7(2), 133-142.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Moleong, L. J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Myers, D. G. (2012). Psikologi social buku 1. (Edisi ke-10). Jakarta: Salemba
Humanika
Netemeyer, R.G., J.S. Boles, R. Mc. Murrian. (1996). Development and validation
of work-family conflict scales. Journal of Applied Psychology, 81(4). 400-
410
Nisfiannoor, M. & Kartika, Y. (2004). Hubungan antara regulasi emosi dan
penerimaan kelompok teman sebaya pada remaja. Jurnal Psikologi. 2(2),
160-177
Patton, M. (1990). Qualitative evaluation and research methods (pp. 169-186).
Beverly Hills, CA:Sage. Diperoleh dari:
http://legacy.oise.utoronto.ca/research/field-
centres/ross/ctl1014/Patton1990.pdf
Ramadani, N. (2016). Implikasi peran ganda perempuan dalam kehidupan
keluarga dan lingkungan masyarakat. Sosietas, 6(2). Diperoleh dari:
http://ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/article/view/4245
Safaria & Saputra, (2009). Manajemen emosi. Yogyakarta: Bumi Aksara
Salamah. (2012). Gambaran emosi dan regulasi emosi pada remaja yang memiliki
saudara kandung penyandang autis. Diperoleh dari:
http://publication.gunadarma.ac.id/handle/12345678/1815
Santrock, J. W. (2002). Life-span development jilid II. Jakarta: Erlangga
Shaevitz, M. H. (1989). Wanita super (The Superwoman syndrome). Yogyakarta:
Kanisius
Smith. J. A. (2009). Psikologi kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sobur, Alex. (2003). Psikologi umum. Bandung : CV Pustaka Setia
Sudarsyah, A. (2013). Kerangka analisis data fenomenologi. Jurnal Penelitian
Pendidikan. 13(1), 21-27
Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam
psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Supsiloani, P. & Hasanah, N. (2015). Eksistensi taman penitipan anak dan
manfaatnya bagi ibu rumah tangga yang bekerja (studi kasus di TPA dharma
asih kota Medan). Jurnal pendidikan ilmu-ilmu Sosial, 7(2), 119-124
Susanto. (2010). Analisis pengaruh konflik peran ganda terhadap kepuasan kerja
pengusaha wanita di kota Samarinda. Aset. 12(1). 75-85
Suwandi & Basrowi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta
Syarifah, M. & Kusumaputri, E. S. (2014). Hubungan pengaturan emosi positif
dengan kecemasan menjelang Menopause pada perempuan pekerja.
HUMANITAS, 11(2), 143-151 Diperoleh dari:
http://www.journal.uad.ac.id/index.php/HUMANITAS/article/view/2337
Taylor, Shelley., ET AL. (2009). Psikologi sosial (Ed. Ke-12). Jakarta: Kencana
Thompson, R. A. (1994). Emotion regulation: a theme in search of definition.
Momographs of the Society for Research in Child Development, 59(2/3), 25-
52. Diperoleh dari:
https://www.researchgate.net/profile/Ross_Thompson2/publication/2813224
78_Emotional_regulation_a_theme_in_search_of_definition_the_developm
ent_of_emotion_regulation/links/5754ad0008ae02ac128115d8.pdf
Triaryati, N. (2003). Pengaruh adaptasi kebijakan mengenai work family issue
terhadap absen dan turnover. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5(1),
85-96
Utomo, A. (2015). A woman’s place. Inside Indonesia. Diperoleh dari:
http://www.insideindonesia.org/a-woman-s-place-3
Utomo, H. B. (2015). Keterkaitan antara kognitif dengan regulasi emosi.
ResearchGate. Diperoleh dari:
https://www.researchgate.net/profile/Hanggara_Budi_Utomo2/publication/2
82182709_Keterkaitan_Antara_Kognitif_Dengan_Regulasi_Emosi/links/56
06575f08ae8e08c08d31c4.pdf
Wade. C & Travis, C. 2007. Psikologi (Ed. ke-9). Jakarta: Erlangga
Widuri, E. L. (2012). Regulasi emosi dan reliensi pada mahasiswa tahun pertama.
Jurnal Humanitas, 9(2), 147-156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Wulandari, D. (2013). Hubungan antara konflik peran ganda dengan stres kerja
pada perawat wanita yang sudah menikah di RSUD Banyumas. PSYCHO
IDEA, 11(1), 69-78
Wulandari, D. (2015). Konflik peran ganda pada buruh bangunan wanita. Naskah
Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Yusuf, M. & Moordiningsih. (2015). Regulasi emosi pada perempuan pedagang
pasar klewer. University Research Colloquium. 101-107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel Panduan Wawancara
Latar Belakan Partisipan
1. Biodata Partisipan (nama lengkap, usia, TTL, tempat tinggal)
2. Sudah berapa lama menikah?
3. Sudah berapa lama bekerja?
4. Pekerjaan ibu yang sekarang apakah yang pertama?
5. Berapa usia suami ibu? Apa pekerjaan suami ibu?
6. Berapa jumlah anak ibu? Siapa namanya? Sudah usia berapa? Sekolah
dimana?
7. Di rumah ibu tinggal dengan siapa saja?
8. Apa alasan ibu memilih untuk bekerja?
9. Bagaimana tanggapan atau reaksi keluarga (terlebih suami) ketika ibu
memutuskan bekerja? Apakah mendukung?
10. Apakah keluarga ibu mendukung ibu untuk bekerja sekaligus menjadi ibu
rumah tangga? Darimana ibu mengetahui jika keluarga ibu mendukung ibu?
Konflik Peran Ganda
14. Bisakah ibu ingat-ingat dan ceritakan kembali pada saya pengalaman
pertama ibu ketika menjalani peran sebagai karyawan dan ibu rumah tangga
secara bersamaan?
15. Kendala apa yang ibu alami ketika melakukan aktivitas kerja dan mengurus
rumah tangga?
16. Apa yang ibu rasakan ketika menghadapi kendala tersebut?
17. Bagaimana perasaan ibu ketika meninggalkan anak pertama kali untuk
bekerja?
18. Bagaimana perasaan ibu ketika harus dengan terpaksa meninggalkan anak
yang sakit di rumah untuk keperluan pekerjaan?
19. Bagaimana pendapat suami ibu ketika ibu memutuskan untuk bekerja?
20. Apakah di kantor ibu ada sistem lembur? Bagaimana tanggapan keluarga
mengenai hal tersebut?
21. bagaimana tanggapan keluarga ibu yang kurang / tidak mendukung sistem
kerja kantor ibu (lembur)?
22. Bagaimana perasaan ibu ketika harus meninggalkan rumah dalam waktu
yang lama untuk keperluan pekerjaan?
23. Bagaimana perasaan ibu ketika anak lebih dekat dengan pengasuh
(nenek/babysister) dibandingkan dengan ibu?
Regulasi Emosi
24. Bagaimana ibu mengelola perasaan sedih, marah, kecewa, takut cemas ibu
karena kendala mengatasi aktivitas sebagai pekerja dan ibu rumah tangga?
25. Apa yang ibu lakukan untuk mencari ketenangan ketika merasakan
kesedihan, marah, kecewa, iri, cemas akibat ketidak mampuan ibu
mengatasi kendala sebagai ibu dan sebagai pekerja sekaligus?
26. Dari beberapa cara (sebutkan!) ibu mengatasi perasaan sedih, kecewa, iri,
takut, marah dan cemas, kira-kira ada tidak cara paling efektif untuk
mengatasi hal tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
27. Ada tidak cara lain yang ibu temukan sekarang untuk mengatasi perasaan
sedih, kecewa, takut, cemas, iri dan marah karena menghadapi kendala
dalam menyelesaikan tututan rumah dan pekerjaan?
Bentuk RE Tujuan Bentuk RE Pertanyaan Wawancara
Selection
Situation
Usaha yang dilakukan perempuan
menikah yang bekerja untuk
mendekati, menjauhi atau bahkan
menghindari seseorang, tempat,
objek ataupun situasi yang dapat
menimbulkan emosi.
1. Apakah yang ibu
lakukan ketika
menghadapi
kendala dalam
menjalani peran
ibu sebagai pekerja
dan ibu rumah
tangga?
2. Ketika
menghadapi
kendala dalam
menjalani peran
ganda, apakah ibu
langsung
menghadapinya
atau mundur?
Modification
Situation
Untuk melihat usaha yang
dilakukan perempuan menikah
yang bekerja untuk memodifikasi
situasi secara langsung yang
mendatangkan situasi baru
1. Bagaimana usaha
ibu mengatasi
kecemasan ibu di
pagi hari saat
menyiapkan
kebutuhan
keluarga dan
persiapan untuk
kerja?
2. Apakah ibu
meminta bantuan
suami, anggota
keluarga lain atau
bahkan orang lain
untuk
memudahkan ibu
mengatasi
pekerjaan rumah
tangga dan
memperbanyak
waktu persiapan
kerja?
Attention
Deployment
Untuk melihat usaha perempuan
menikah yang bekerja untuk
1. Apa yang ibu
lakukan ketika ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mengarahkan perhatiannya di
dalam sebuah situasi untuk
mengatur emosinya
merasa penat
dengan tekanan
pekerjaan dan
urusan rumah
tangga?
2. Apakah ketika ibu
sedang bermasalah
dengan keluarga
ibu
melampiaskannya
pada pekerjaan?
Cognitive
Change
Untuk melihat usaha perempuan
menikah yang bekerja dengan
merubah cara pandangnya dalam
menilai situasi ketika perempuan
menikah yang bekerja tersebut
mengalami situasi yang tidak
menyenangkan
1. Hikmah apa yang
ibu pernah
pikirkan dan
rasakan dari
pengalaman ibu
menjalani peran
sebagai pekerja
dan ibu rumah
tangga?
2. Ketika merasa
tertekan dengan
segala masalah
rumah tangga dan
masalah pekerjaan,
pernah tidak ibu
merasa Tuhan itu
tidak terhadap ibu?
Modulation
Response
Untuk melihat usaha yang
dilakukan perempuan menikah
yang bekerja untuk mengatur dan
menampilkan respon emosi yang
tidak berlebihan.
1. Ketika ibu marah
dengan anak dan
sedang banyak
pikiran dengan
pekerjaan apa
yang ibu lakukan
untuk tidak
melampiaskan
kemarahan ibu
pada anak secara
berlebihan?
2. Apa yang ibu
rasakan ketika
ibu sedang ada
urusan pekerjaan
yang masih
harus
diselesaikan saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
itu juga di rumah
tetapi suami/
anak ibu
membutuhkan
perhatian ibu?
bagaimana ibu
mengatasi
perasaan itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Analisis Partisipan 1 #Note: L menandakan Line (baris) Contoh : L62-72: penyebab emosi Maka pada Line 61 sampai 72 terdapat kalimat yang menyatakan adanya penyebab munculnya emosi tertentu (negatif / positif) pada partisipan.
Verbatim Ringkasan Interpretasi Sub Tema Tema
1 Sudah berapa lama ibu bekerja di sini? S1 telah bekerja selama 10 tahun Lama pengabdian S1 di tempat kerjanya
L2: Informasi pekerjaan Latar belakang S1
2 Saya sudah bekerja di sini selama 10 tahun
3 Kalo boleh tahu di sini pekerjaannya S1 bekerja mulai dari jam 7 pagi. S1 bekerja di laboratorium Rumah Sakit dan biasa bekerja menangani pasien. S1 merasa teman-temannya “enak” sehingga dapat membuatnya nyaman di tempat kerja
S1 bekerja dibagian laboratorium rumah sakit swasta mulai dari jam 7 pagi. Selama bekerja S1 terbiasa menangani pasien. S1 nyaman bekerja karena merasa mendapat dukungan dari lingkungan kerjanya.
L5-6 : informasi kerja L6-7 : kegiatan kerja L7-10 : lingkungan kerja
L5-7 : latar belakang L7-10: dukungan lingkungan
4 seperti apa ya bu?
5 Kalo di sini itu kan kita bekerja mulai dari
6 jam 7 pagi. Ini tuh di laboratorium itu, kita
7 menangani pasien-pasien di rumah sakit
8 ya biasa sih, apa di sini tuh karena temen-
9 temennya enak jadinya dibuat enak
10 (tesenyum).
11 Di sini jam kerjanya dari jam berapa S1 bekerja mulai dari 07.00 – 14.00 WIB
Durasi kerja S1 selama 7 jam/hari L13: informasi kerja L13: latar belakang
12 sampai jam berapa ya bu?
13 Di sini dari jam 7 pagi sampai jam 2.
14 Terus? - - - -
15 Terus apa? Yang dibutuhkan gemana?
16 Tentang pekerjaannya?
17 Iya bu Kegiatan S1 di laboratorium adalah memeriksa kulit, skrutum pasien yang terinfeksi penyakit
Pekerjaan S1 selama di laboratorium
L18-20: kegiatan kerja L18-20: latar belakang
18 Di sini kita memeriksa tentang, kulit,
19 tentang skrutum pasien dari yang
20 terinfeksi penyakit.
21 Hmm gitu. Jadi itu tuh yang kerja di sini Di laboratorium khusus untuk bagian analis adalah lulusan D3 analisis kesehatan, hanya saja untuk bagian adminitrasi yaitu Pak Heksa adalah lulusan SMA,
S1 menjelaskan latar belakang pendidikannya dan rekan kerjanya
L24: pendidikan S1 L24: latar belakang
22 khusus untuk yang memang perawat asal
23 didikannya atau yang seperti apa?
24 Kalo di sini kan didikannya dari yang D3
25 analisis kesehatan, tapi ada beberapa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
26 kaya pak heksa itu kan bagian adminitrasi sedangkan Pak Darto lulusan SMA kemudian melakukan sertifikasi analisis kesehatan tetapi tidak bekerja di bagian analis kesehatan. Pak Dohadi bekerja bagian perkarya, bekerja apa saja, bersih-bersih dan cuci-cuci
27 nah itu lulusan SMA, terus pak darto itu
28 lulusan SMA terus dia Cuma sertifikasi
29 analisis kesehatan tapi dia bukan analis
30 kesehatan terus yang satu ada pak dohadi
31 itu dia perkarya, dia itu nanti serba bisa
32 serba guna nanti tuh cuci cuci terus nanti
33 bersihin apa, nah gitu-gitu
34 Nah kalo ibu lebih pada ? S1 bekerja pada bagian analis kesehatan
Jabatan S1 di tempat kerja L35-37: informasi kerja L35-37: latar belakang
35 Kalo saya lebih pada pemeriksaan analisis,
36 saya , dan sama vero itu lebih pada
37 analisnya.
38 Terus kalo boleh tahu, apa suami ibu juga Suami S1 bekerja sebagai wiraswasta
Pekerjaan suami S1 L40: informasi keluarga L40: latar belakang
39 bekerja?
40 Suami saya wiraswasta
41 Oh wiraswasta, terus berarti lebih Suami S1 lebih fleksible dan sering berada di rumah, membersihkan rumah, mengurus makan, jika sudah beres baru pergi. Ketika anak sakit, suami S1 akan menelpon S1 untuk menanyakan obat anak. Pengawasan rumah serta anak juga dilakukan double, suami dan S1.
Keterlibatan S1 dan suami dalam mengasuh anak dan mengurus rumah. S1 berusaha mengurus anak meskipun sedang tidak di rumah.
L43-52: peran suami dan S1 dalam mengurus keluarga L47-52: usaha S1 untuk mengurus anak
L43-52: dukungan sosial 42 fleksibel ya jam kerjanya?
43 Iya, jadi kalo suami saya kan kalo rumah.
44 sudah dibersihkan ya pergi, untuk
45 pengawasan anaknya juga bisa double,
46 jadi kalo yang di rumah ada urusan
47 makanan nanti sama suami saya, nanti
48 kalo anak sakit nanti suami saya
49 menghubungi saya biar nanti “ini anaknya
50 sakit panas, di kasih apa?”. Jadi ya gitu lah
51 kalo suami sering wara wiri jadi lebih
52 fleksibel gitu
53 Oke kalo begitu, mohon maaf S1 mendapatkan gaji 4,5 jutaan/bulan meskipun terkadang mendapatkan potongan-potongan karena hutang sehingga yang diterima tidak pasti 4,5juta/ bulan
Gaji perbulan subjek
L56-60: informasi kerja
L56-60: latar belakang
54 sebelumnya kalo boleh tahu di sini
55 gajinya berapa ya bu?
56 Kalo di sini gaji saya itu sekarang 4,5an lah
57 hehe (tertawa ringan) tapi kan biasanya
58 ada potongan-potongan, kan karena kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
59 hutang atau apa jadi yang diterima tidak Fasilitas kesehatan yang diberikan Bethesda pada karyawannya, terutama fasilitas kesehatannya full untuk S1, suami S1 dan ketiga anaknya. S1 mendapatkan fasilitas kesehatan kelas 2, jika ingin pindah kelas 1, s1hanya menambahkan biaya kamarnya saja, dan segala fasilitas yang didapat akan setara kelas 1. Selain itu S1 juga mendapatkan BPJS. Semua serba enak, untuk poliklinik pun S1 dan keluarga bisa mendapatkannya gratis.
Jaminan kesehatan dari pekerjaan untuk S1 dan keluarga S1 yang menjadi alasan “enak” pada S1 bekerja di laboratorium RS. Bethesda
L62-72: penyebab emosi L72-74: emosi positif (“enak” = nyaman)
L62-72: faktor emosi L72-74: emosi
60 segitu, tapi setidaknya ada sisanya.
61 Di sini ibu dapat fasilitas apa saja?
62 Disini, di bethesda itu mendapat banyak
63 fasilitas, di sini fasilitas kesehatannya full,
64 suami istri plus tiga anak itu mendapat
65 fasilitas kesehatan full 100 dan tidak
66 membayar sama sekali. Di sini kan standar
67 saya kelas 2 itu nanti kalo saya naik kelas
68 1 saya Cuma nombok di biaya kamarnya
69 aja. Jadi misalkan jatahnya 300 dan saya
70 harus opname di sana nanti saya Cuma
71 nombokin 100 ribu jadi nanti fasilitasnya
72 kelas 1 dan obat-obatan, semua muanya
73 serba enak, pokoknya di Bethesda
74 semuanya serba enak kok , di sini juga kalo
75 poliklinik kita juga dapet full, meskipun
76 ada BPJS tapi kan itu baru-baru ini aja
77 Ooh jadi ibu masuk BPJS juga ya Semua karyawan RS. Bethesda terdaftar sebagai anggota BPJS
Fasilitas S1 dari pekerjaan L78-79: informasi kerja L78-79: latar belakang
78 Iya semuanya karyawan Bethesda masuk
79 BPJS
80 Terus kalo boleh tahu alasan utama ibu S1 bekerja karena orangtuanya menyekolahkan S1 di sekolah kesehatan supaya dapat bekerja dan tidak hanya menjadi ibu rumahtangga. S1 juga memiliki pandangan bahwa zaman sekarang jika suami berpenghasilan 10-15 juta mungkin perekonomian keluarga dapat berjalan, tetapi jika suami hanya berpenghasilan 5-6 juta sepertinya masih kurang karena
S1 bekerja karena adanyanya dorongan dan harapan dari orang tua agar menjadi wanita karir. S1 juga memiliki pemikiran bahwa di zaman sekarang jika hanya mengandalkan gaji suaminya yang belum mencukupi maka tidak akan memenuhi harapannya untuk dapat memiliki rumah, mobil dan mencukupi kebutuhan anak
L82-87: alasan eksternal bekerja L87-111: alasan internal bekerja
L82-111: faktor pendorong bekerja
81 bekerja apa?
82 saya bekerja, karna memang saya dari
83 awal orang tua saya pingin anaknya
84 sekolah di sekolah kesehatan ya
85 pengennya saya bekerja jadi saya menjadi
86 wanita yang bekerja tidak menjadi wanita
87 yang Cuma di rumah ngurusi ini,dan kalo
88 kita sekarang ini di jaman sekarang ini kalo
89 wanita gak bekerja itu jadi, kecuali kalo
90 suaminya penghasilannya sudah diatas
91 15juta atau 10 juta itu mungkin masih bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
92 Jalan ya. Tapi kalo sekarang kalo wanita keluarga hanya bisa hidup sehari-hari tapi tidak memiliki apa-apa. S1 mengatakan bahwa yang namanya orang hidup itu pasti memiliki keinginan untuk memiliki rumah, mobil. Jika hanya bertopang pada suami hanya bisa hidup dan harapan untuk bisa memenuhi kebutuhan anak dengan lebih baik daripada diri S1 sulit terpenuhi.
93 gak bekerja dan suaminya gajinya atau
94 penghasilannya masih sekitar 5 atau 6 juta
95 ya kayaknya masih kurang, kita tidak
96 punya apa-apa, kita masih bisa hidup
97 sehari-hari tapi kita tidak bisa punya apa-
98 apa. Kan yang namaya orang hidup itu kan
99 yang pertama itu pengen punya rumah,
100 sekarang coba lihat rumah sekarang itu
101 harganya berapa ratus juta belum
102 pembangunannya belum isinya nanti
103 belum transpotasi sekarang dengan nanti
104 cuaca yang seperti ini ya kita kadang-
105 kadang pinginnya punya apa lah, punya
106 mobil misalnya, kalo kita hanya
107 menjagakke gitu ya, menopang sama si
108 suami ya kita Cuma hidup, ya nanti anak-
109 anak gemana, orang tua kan bekerja kan
110 pengin supaya anak-anak tuh punya yang
111 pas kita kecil dulu gak ada
112 Oh jadi selain ibu memang ingin S1 beranggapan jika ia bekerja, segalanya itu untuk anaknya, karena anak adalah yang terpenting
S1 beranggapan dirinya bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak, karena anak yang utama
L118-121: alasan ekternal bekerja
L118-121: faktor pendorong bekerja 113 mengabdikan apa yang sudah ibu
114 pelajari, terus kemudian membantu
115 perekonomian keluarga dan juga
116 memperbaiki atau istilahnya memberikan
117 yang terbaik untu anak
118 Iya kalo sekarang itu yang terpenting itu
119 Anak kalo sudah bersuami itu yang nomer
120 satu itu pasti anak hehe (tertawa), iya
121 sekarang semuanya itu ke anak
122 Kalo boleh tahu, apa suka dukanya ibu S1 bekerja berhubungan dengan orang banyak, sukanya bekerja adalah bisa mengobrol dengan
S1 merasa senang bekerja, selain memiliki banyak teman untuk bercerita satu sama lain, bekerja
L125: senang L125-130: penyebab emosi
L125: emosi positif L125-130: penyebab emosi
123 bekerja di sini?
124 Di sini kan kita hubungannya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
125 orang banyak ya, ya sukanya ya kita bisa rekan kerja, bisa melepaskan diri dari rumah dengan berbagai urusan rumah, rekan kerjanya banyak meskipun ada yang enak dan tidak tapi tergantung juga bagaimana menikmatinya, dibuat enak ya enak, kalo dibuat gak enak ya gak enak, masalah capek itu ya biasa
dijadikan S1 sebagai sarana untuk “melepaskan diri” dari tekanan rumah tangga. S1 beranggapan nikmatnya hidup tergantung dari bagaimana kita menikmati hidup itu sendiri.
L126-127: Attention deployment L130-133: cognitive change L134: lelah
L126-127: regulasi emosi L130-133: regulasi emosi L134: emosi negatif
126 ngobrol, kita melepaskan diri dari rumah
127 ada macem-macem gitu toh terus kalo di
128 sini temennya banyak ada yang enak ada
129 yang gak enak, ada yang pemarah ada
130 yang biasa, ya tergantung kita
131 menikmatinya aja sih, kalo dibuat enak ya
132 enak, dibuat gak enak ya gak enak gitu, ya
133 gitu aja sih hubungannya dengan
134 pertemanan, kalo pas capek itu biasa
135 Terus hubungan ibu dengan rekan kerja? Hubungan S1 dengan rekan kerjanya baik. Bila S1 ada konflik dengan rekannya, S1 akan berusaha mendekati orang tersebut dengan cara menegur dan menyapanya hingga suasana kembali membaik. Jika orang lain marah atau tidak suka dengan S1 maka S1 pun tidak berbalik marah pada orang tersebut, karena hal tersebut hanya membuatnya tidak nyaman dan sakit.
Jika ada orang yang tidak menyukai atau S1 memiliki konflik dengan rekan kerjanya maka S1 berusaha berbuat sesuatu yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan dan tidak ikut terbawa emosi negatif (marah, sebel atau tidak suka). S1 tidak ikut terbawa emosi marah karena S1 memiliki pandangan jika marah pada orang yang sedang marah akan membuat diri sakit.
L138-141 & L144-149: situasi tidak menyenangkan L142-143 & L149-153: Situation modification L153-158: kognitif L153-156: dampak positif RE
L138-141 & L144-149: penyebab emosi L142-143 & L149-153: regulasi emosi L153-158: faktor regulasi emosi L153-156: dampak positif RE
136 Atau pas kalo gak enak?
137 Kalo saya biasa aja sih, kalo saya ya,
138 sebagai saya kan, kalo saya sedang gak
139 enak dengan pak heksa, kan kalo pak
140 heksa cenderung orangnya pemarah gitu
141 ya, saya, kalo saya dengan orang seperti
142 itu malah saya buat, saya “ruh-ruhi” terus
143 kan lama-lama dianya jadi gak enak kan.
144 Kayak sekarang ini kan ada orang yang
145 sedang gak enak dengan saya, bukan di
146 sini tapi di ruangan yang lain tapi satu
147 lingkungan di sini. Orangnya gak mau
148 bertegur sapa dengan saya, orangnya
149 pokoknya anti dengan saya tapi nek saya
150 “mbak mau kemana?” tapi saya tuh malah
151 hehe(tertawa) terkesan “yaampun aku
152 malah jadi bikin dia sakit hati ya karena
153 malah tak ruh-ruhi ya” gitu jadi jangan
154 sampe kalo dia marah sama kita jangan
155 sampe kita juga ikut marah sama dia, itu
156 tuh malah enak , soalnya kalo kita ketemu
157 dengan orang yang kita marah nanti yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
158 sakit malah kita, jadi di buat gitu
159 Jadi apa yang ibu rasakan ketika ada Ketika orang lain marah dengan S1 maka S1 tidak ikut marah pada orang tersebut dan berusaha memperbaiki relasi dengan terus bertegur sapa agar orang tersebut merasa “pekewuh” dan berakhir kembali baik lagi relasi anata S1 dengan orang tersebut
S1 berusaha melakukan hal yang baik dan memperbaiki suasana yang tidak menyenangkan dengan mendekati hal tersebut dan melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan
L162-163 : attention deploymentment L163-166: Situation selection
L162-163 : regulasi emosi L163-166: regulasi emosi
160 orang yang marah dengan ibu di satu
161 pekerjaan Ini?
162 Ini di buat biasa aja, yang penting kita
163 jalan semua pekerjaan selesai, ya tiap hari
164 kita ruh-ruhi aja nanti dia sudah jadi
165 pekewuh sendiri, nantinya dia akan baik
166 kok
167 Ooh gitu jadi ibu biasa aja ya? S1 tidak ikut marah ketika ada orang yang marah padanya, meskipun dalam hati membatin kenapa keadaannya bisa seperti ini, tapi setelah itu S1 berusaha netral
S1 merasa sedih ketika ada rekan kerja atau orang lain yang tidak suka dan memiliki konflik dengannya
L170-171: sedih L170-171: emosi negatif 168 Iya biasa aja, terus ga ikut marah gitu ya,
169 enggaa, malah kalo didepannya ya,
170 meskipun dibelakangnya kadang-kadang
171 “kok ini gini-gini ya” hah udah biasa aja
172 biarin, paling ya gitu aja
173 Gak terlalu dibawa perasaan ya? S1 tidak terlalu membawa perasaan sebuah masalah, karena S1 berfikir Hidup enak atau tidak diri kita sendiri yang buat
S1 memiliki pemikiran positif dalam memandang sebuah masalah yang membantunya dalam regulasi emosi
L174-176: kognisi L174-176: cognitive change
L174-176: faktor regulasi emosi L174-176: regulasi emosi
174 Haaaaa engga, gak terlalu dibawa, hidup
175 itu dibuat mau enak, mau engga itu kita
176 sendiri kok yang buat hehe (tertawa)
177 Apa ibu pernah merasa kayak, misalnya Jika sedang PMS (Pra Menstruation Syndrom) S1 merasa biasa saja, hanya memilih diam jika sedang dalam masalah
S1 memilih menyendiri untuk menenangkan diri ketika dalam perasaan tidak menyenangkan.
L181-183: selection situation
L181-183: regulasi emosi 178 kan ya perempuan suka PMS gitu kan ya
179 bu, ketika kayak gitu ibu juga biasa aja
180 gitu kalo lagi ada masalah?
181 Biasa aja, paling Cuma diem, kalo ditanya
182 ya paling “aduh aku lagi pengen diem” gitu
183 aja
184 Tapi di dalem diri ibu juga gak ngerasa Jika ada yang marah dengan S1, misalnya pak Ikhsan marah maka subjek akan berkata “ah pak ikhsan kalo mau marah ya marah aja paling juga nanti baik”
S1 tidak terlalu memikirkan perasaan orang lain yang sedang marah padanya karena S1 berfikir dengan seiring waktu orang tersebut akan baik kembali
L186-191: cognitive change
L186-191: regulasi emosi 185 apa-apa?
186 Hmm mungkin karena saya sudah terbiasa
187 seperti itu jadi ya seperti itu, biasa aja,
188 paling sama pak ikhsan kalo lagi marah-
189 marah “ah pak ikhsan mau marah ya
190 marah-marah aja paling juga nanti baik”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
191 gitu heheh (tertawa)
192 Apa yang membuat ibu bisa seperti itu? S1 bisa seperti itu karena tertanam sejak kecil dan pengaruh ibunya
S1 memiliki pemahaman yang tertanam dari kecil dan belajar dari ibunya
L193-194: budaya L193-194: faktor regulasi emosi 193 Saya, mungkin itu tertanam sejak kecil, ibu
194 saya seperti itu
195 Seperti apa itu bu maksudnya? S1 bisa seperti sekarang karena ibunya memberinya motivasi, ajaran agama, dan juga yang paling besar manfaatnya dari kebiasaan S1 membaca filosofi-filosofi jawa
S1 bisa melakukan beberapa bentuk regulasi emosi juga karena beberapa faktor, dukungan keluarga, motivasi, ajaran agama dan filosofi jawa
L193-194 & L196: dukungan keluarga (ibu) L197: motivasi L198: ajaran agama L198-201: budaya
L193-194 & L196-201: faktor regulasi emosi 196 Ibu tuh seperti apa ya, kalo bisa apa,
197 mungkin karena motivasi-motivasi yang
198 dari agama juga bisa, dari karena sering
199 mendengarkan itu terus yang paling besar
200 manfaatnya itu kita membaca filosofi-
201 filosofi jawa
202 Filosofi-filosifi jawa ? S1 pernah diberikan Sabda Tama oleh Pak Dato yang berisi petuah jawa, hingga saat ini diingat dan dipegang teguh oleh S1 yang menjadi pegangan dalam mengontrol diri S1, selain itu subjek juga banyak membaca untuk mengontrol dirinya. Jadi ketika kita marah kita bisa lupa, boleh satu kali meluapkan marah tapi setelah itu tidak marah lagi.
S1 berpegang teguh pada filosofi jawa yang dapat membantunya dalam menyikapi permasalahan dan perasaan negatifnya. S1 juga menyadari bahwa terkadang amarah perlu untuk diluapkan namun jangan sampai menyimpan dendam.
L203-209: budaya L210-212: attention deployment L208-209: dampak positif RE
L203-209: faktor regulasi emosi L210-212: regulasi emosi L208-209: dampak positif RE
203 Ada, jadi saya itu pernah gini, ada pernah
204 namanya pak dato ngasih saya sebuah
205 sabda tama, jadi eh gini “wong ki nek
206 pengen mamah ki yo obah” gitu , “yen
207 sengit karo uwong iku podo wae nyengeti
208 awake dewe” jadi ya seperti itu, jadi kita
209 itu lebih bisa mengontrol diri sih, mungkin
210 dengan banyak membaca, dengan apa,
211 gitu jadi kita lebih mengontrol, jadi kalo
212 orang emosi sih sebaiknya membaca lah,
213 jadi kalo kita marah itu ya kita luapkan
214 marah kita satu kali “eeeehh” tapi abis itu
215 ya sudah enak besok sudah gak marah lagi
216 Jadi apa yang ibu rasakan ketika ada S1 merasa biasa saja ketika ada orang yang marah padanya di lingkungan kerjanya, yang penting lakukan pekerjaan hingga selesai sembari setiap hari S1 menyapa orang tersebut hingga akhirnya orang tersebut baik kembali
S1 akan berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin dan berusaha untuk memperbaiki keadaan jika ada orang lain yang tidak suka dengan dirinya
L219-220: attention deployment L220-223: Situation selection
L219-220: regulasi emosi L220-223: regulasi emosi
217 orang yang marah dengan ibu di satu
218 pekerjaan ini?
219 Ini di buat biasa aja, yang penting kita
220 jalan semua pekerjaan selesai, ya tiap hari
221 kita ruh-ruhi aja nanti dia sudah jadi
222 pekewuh sendiri, nantinya dia akan baik
223 kok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
224 Ketika ibu marah, ibu meluapkannya Ketika S1 sedih atau marah, S1 mengambil kertas kemudian menulis apa yang dirasakannya saat itu dan kemusian kertanya dibuang dan perasaaannya kembali baik.
S1 lebih percaya mengungkapkan isi hatinya pada Tuhan dan mempercayakan pada Tuhan atas kesulitan yang dihadapinya. Ada unsur percaya dan pasrah pada Tuhan ketika kesulitan.
L226: sedih L226-231: attention deployment L233: dampak positif RE
L226: emosi negatif L226-231: regulasi emosi L233: dampak regulasi emosi
225 dengan apa?
226 Saya menulis, jadi gini kalo saya pas sedih
227 atau pas apa gitu, kalo dulu kan ada kertas
228 gitu saya tulis “aku lagi apaa..” gitu
229 “Tuhan aku sekarang sedih karena ini ..
230 itu.. nenenne..” tak tulis satu-satu terus
231 abis itu kertasnya tak buang “ (berbicara
232 sambil seolah-olah mempratekkan apa
233 yang dibicarakan) terus udah hilaaang
234 hehe (tertawa)
235 Terus? Cara pelampiasan tersebut S1 bisa melakukannya sendiri secara ototidak. S1 adalah orang yang tertutup karena S1 tidak ingin orang tau dirinya sedang sedih
S1 orang yang tertutup, mandiri dan tidak ingin orang lain mengetahui kelemahannya.
L240: sedih
L240: emosi negatif 236 Iya itu tuh dari diri sendiri sih, gak ada
237 yang ngajarin, kan saya cenderungnya
238 orangnya lebih tertutup ya, tertutup tapi
239 tertutupnya gini, saya gak ingin orang tau
240 saya sedih, gitu, ya gitu sih
241 Kira-kira apa yang membuat ibu sedih S1 sebel (marah) dengan mertuanya, tapi setelah marah kemudian marahnya hilang. S1 mengontrol dirinya dengan pemikiran bahwa Tuhan memeberi sebuah kehidupan itu seperti ini, harus dijalani dan jangan dihindari, jadi apapun yang terjadi saat itu jalanilah. Ketika mertuanya “ngeyel” subjek merasa sedih. Kedua mertua subjek tidak bekerja dan bertopang pada S1. Terkadang S1 juga marah pada diri dan keadaan tapi setelah merenung S1 menyadari bahwa ini semua
Mertua bagi S1 adalah beban yang terkadang membuatnya marah sekaligus sedih. Sesekali S1 sempat mengeluhkan kehidupannya dan menyandarkan segala kekhawatirannya pada Tuhan. S1 juga berusaha menerima keadaan hidupnya sekarang sebagai konsekuensi atas pilihannya terdahulu.
L224: sebel dan marah L224: penyebab muncul emosi L246-252: cognitive change L253: sedih L253-256: penyebab muncul emosi L257: marah L258-260: cognitive chnage L261: dampak positif regulasi emosi
L224: emosi negatif L224: penyebab emosi L246-252: regulasi emosi L253: emosi negatif L253-256: penyebab emosi L257: emosi negatif L258-260: regulasi emosi L261: dampak regulasi emosi
242 atau marah, itu apa?
243 Apa ya? Ya karena apa, apa yaa, hehe
244 hmm kalo di rumah itu sebel sama mertua
245 gitu ya marah, tapi marahnya itu ilang gitu
246 aja, yaudah lah, jadi gini ya saya
247 mengontrol diri saya itu seperti ini, Tuhan
248 itu ngasih sebuah kehidupan itu ya seperti
249 itu, harus di jalani tidak boleh dihindari,
250 dan kita gak bisa menghindari. Jadi
251 apapun yang terjadi pada saat itu ya
252 jalanilah, jadi ya gitu aja sih. Yang buat
253 sedih ya pas “aduh ini mertua kok ngeyel
254 banget” kan mertua saya dua-duanya gak
255 kerja jadi semuanya topangannya kan
256 saya, misalnya seperti itu. Jadi, ya kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
257 saya marah “ya ampun Tuhan kok saya, pilihannya dan dirinya harus menerima dan menjalaninya, dengan begitu S1 merasa lebih enjoy.
258 hidup saya seperti ini” tapi “ya itu udah
259 pilihanmu, jalanmu ya itu harus kamu
260 tanggung sendiri” gitu jadi ya lebih enjoy
261 ngejalaninnya, ya seperti itu aja sih
262 Lebih menerima, lebih legowo? S1 cenderung menerima dan lapang dada menjalani hidupnya. Lapang dada bukan berarti pasrah, karena S1 berpendapat jika hanya menerima keadaan tanpa usaha apapun namanya “lokro”. S1 tidak suka melihat orang itu jelek, terkadang orang yang dipandang baik itu, seperti misalnya majelis gereja, tapi belum tentu hatinya itu baik. Kita menerima semua orang di sekitar kita, ada orang nakal, tapi jika kita bisa menerima orang lain dan mengenal lebih baik maka kita akan tahu bahwa orang itu ternyata baik dan menolong kita dengan ikhlas. Jadi kalo melihat orang jangan yang hanya berbuat baik pada kita, jangan memandang orang yang baik terhadap kita itu baik, terkadang malah sebaliknya.
S1 cenderung menerima dan lapang dada menjalani hidupnya namun tetap melakukan usaha untuk memiliki hidup yang lebih baik. Selain itu, S1 memiliki pandangan yang cenderung baik pada orang lain. S1 memiliki pandangan bahwa tidak semua orang yang baik padanya itu sesungguhnya baik, dan tidak semua orang yang dipandang buruk itu buruk.
L264-287: kognitif L264-287: faktor regulasi emosi 263 Ho’oh boleh legowo tapi jangan pasrah,
264 beda loh ya legowo dan pasrah itu. Kalo
265 pasrah itu uripku yo iki uripku tanpa ada
266 usaha “hmm emang jalan hidupku seperti
267 ini yasudah” ya gitu, itu namanya wong
268 lokro tapi kalo saya “kita memang harus
269 hidupnya seperti itu, jadi ya luruuus gitu”
270 kita boleh sih, kita jangan lihat orang yang
271 kaya apa ya, orang yang suka, jelek-jelek
272 gitu jadi dia orang jelek, malah jadi gak
273 seperti itu, kadang-kadang orang yang kita
274 pandang dia itu seperti, ini lah dia majelis
275 gereja, dia apa, pekerjaannya dia apa, dia
276 punya mau, tapi belum tentu dia hatinya
277 baik, kita tuh menerima semua orang di
278 sekitar kita, ada orang nakal, tapi kalo kita
279 bisa menerima orang seprti itu “ini toh.
280 oh seperti ini toh” tapi orang seperti itu
281 malah yang membantu kita dengan ikhlas.
282 Gitu, jadi kalo jadi orang itu jangan
283 memandang orang yang berbuat baik
284 sama kita aja, jangan memandang orang
285 yang baik sama kita itu baik, terkadang
286 tidak seperti itu hehe (tertawa) iya seperti
287 itu, jadi yaudah seperti itu aja sih.
288 Terus ibu nyaman tidak bekerja di sini? S1 merasa nyaman bekerja S1 merasa nyaman dengan tempat kerjanya
L289: nyaman L289: emosi positif
289 Nyaman bangeeet, heheh (tertawa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
290 Kenapa ibu merasa nyaman banget S1 merasa nyaman bekerja karena merasa Tuhan sudah menempatkannya pada pekerjaan yang paling membuatnya merasa nyaman. S1 merasa rekan kerjanya enak, pekerjaannya juga tidak diburu waktu dan S1 menikmati pekerjaannya dengan bakteri. S1 menikmati pekerjaannya dan rekan kerjanya juga tidak saling “gontok-gontokan” jadi S1 merasa nyaman.
S1 merasa nyaman bekerja karena lingkungan pertemanan yang hangat, tidak banyaknya tekanan dalam hal pekerjaan dan S1 sudah bisa menerima takdir Tuhan untuk bekerja di tempat tersebut.
L292-303: penyebab muncul emosi
L292-303: penyebab muncul emosi 291 bekerja di sini?
292 Eh, saya, yaitu tadi, sudah menerima dan
293 ternyata Tuhan menempatkan saya di
294 tempat yang paling nyaman, maksudnya
295 temennya enak, terus dan diperkerjaan ini
296 kita tidak diburu waktu juga, gitu jadinya
297 saya sudah menikmati kerjaan saya
298 dengan bakteri, oh kalo begini nanti
299 warnanya jadi seperti ini ya, oh bentuknya
300 seperti ini, kita menikmati aja jadi ya enak
301 aja jadinya dan temen-temennya juga gak
302 yang gontok-gontokan jadi rasanya sudah
303 pas di sini itu heheh (tertawa)
304 Jadi di sini kerjanya tidak terlalu di buru Jika pasien banyak, S1 merasa kerjanya diburu waktu
Adanya tekanan pekerjaan yang menyita waktu dan pikiran S1
L306-307: tekanan pekerjaan
L306-307: masalah pekerjaan 305 waktu ya bu, atau bagaimana?
306 Kalo pas pasiennya banyak ya diburu
307 waktu sih, tapi ya biasa aja
308 Apa yang ibu lakukan ketika pasien Ketika pasien banyak dan bakteri yang diteliti rumit, S1 mengerjakannya semampunya dan mengkomunikasikan dengan pasien.
Adanya tekanan pekerjaan membuat S1 merasa tertekan, S1 berusaha mengerjakan pekerjaannya sebaik mungkin dan berusaha mengesampingkan perasaannya dalam mengatasi tekanan tersebut.
L313-314: tekanan pekerjaan L315-318: cara menyelesaikan masalah
L313-314: masalah pekerjaan L315-318: cara menyelesaikan masalah
309 banyak, tapi yang diteliti itu bakterinya
310 rumit misalnya?
311 Kita mengerjakannya sejadinya,
312 maksudnya kita harus, ya itu tadi kembali
313 ke ketika kita mempunyai banyak hal yang
314 rumit, kan kita berhubungannya dengan
315 pasien, ya kita mengkomunikasikannya
316 dengan pasien “ini pak, ini buk, ini mbak,
317 karena bakterinya rumit dan susah jadi
318 agak lama ya” ya ini dikomunikasikan aja
319 Pernah gak bu, pasiennya marah gitu? S1 sering merasa tidak nyaman jika menemui ada pasien yang “rewel” karena terus menelpon S1 untuk segera memberikan hasil
Adanya tekanan (pasien dan waktu) pekerjaan membuat S1 merasa tidak nyaman, namun hal tersebut berusaha S1 atasi
L319-322: penyebab muncul emosi L323: tidak nyaman L325-328: cognitive
L319-322: penyebab emosi L323: emosi negatif L325-328: regulasi
320 Marah? Ya sering, sering, kalo kita kan
321 kadang ada yang hasilnya sampe baru
322 selesai 2 minggu, pasiennya itu teelpooon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
323 terus, sampe bikin gak nyaman, ih jan ini analisis akan tetapi S1 mencoba memahami pasiennya bahwa memang seperti itu tipe kepribadian pasiennya dan S1 akhirnya menerima dan mencoba menjelaskan pada pasiennya. tetapi S1 menjelaskan kalau di tempat kerjanya ini jarang ada pasien yang marah
dengan memberikan penjelasan dan memahami kepribadian pasien
chnage emosi
324 orang nya rewel, ya memang seperti itu,
325 tapi ya udah emang orangnya tipenya
326 memang seperti itu toh tidak bisa dirubah
327 toh jadi ya “ini bu ini tuh seperti ini” ya
328 kita jelaskannya seperti itu, tapi
329 kebanyakan kalo di sini tuh jarang sih ada
330 orang yang marah heheh (tertawa)
331 Apa mungkin karena memang merekanya Pasien bisa mengerti itu karena tergantung dari bagaimana penjelasan yang diberikan. Kembali lagi semuanya tergantung dari bagaimana cara kita mengkomunikasikannya dengan pasien.
S1 berusaha mengatasi tekanan pekerjaanya dengan sebaik mungkin melalui komunikasi yang jelas dengan pasien
L338-344: komunikasi dengan pasien
L338-344: latar belakang 332 juga merasa butuh mungkin ya bu?
333 Ya tergantung dari kita menjelaskannya
334 mbak, itu pasiennya di bawah marah
335 “mbak, ini loh pasiennya di bawah marah-
336 marah gak mudeng..” , “wus dah suruh
337 naik aja ya, nanti biar saya jelaskan” ,
338 setelah di jelaskan “ini loh bu bakterinya
339 gini gini.. nanti kan tiga hari, ini kan seperti
340 ibu nanam padi itu kan gak mungkin dong
341 2 bulan udah di panen, harus menunggu 3
342 bulan” nah ketika pasien sudah paham tuh
343 nanti mereka akan mengerti, itu tuh
344 tergantung, kembali lagi pada komunikasi
345 Apakah ibu pernah kepancing marah S1 tidak pernah terpancing marah Tidak terpancing emosi (sabar) L345-347: sabar L345-347: emosi positif 346 gitu?
347 Kebetulan engga, heheh (tertawa)
348 Sampai saat ini? Sampai saat ini kebetulan tidak terpancing emosi
Tidak terpancing emosi (sabar) L345-347 & L348-349: sabar
L345-347 & L348-349: emosi positif 349 Heem kebetulan engga
350 Terus, ketika ibu menghadapi pasien Ketika menghadapi pasien yang rewel, awalnya S1 mengeluh namun S1 akan menarik nafas dan kembali menjelaskan pada pasien. S1 menganggap yang terpenting
Adanya keadaaan yang tidak menyenangkan (pasien rewel) membuat S1 mengeluh, tetapi S1 mulai mencoba menenangkan diri dengan mengambil nafas dan
L319-322: penyebab muncul emosi L353-354: tidak nyaman dan mengeluh L354-356: Response
L319-322: penyebab emosi L353-354: emosi negatif L354-356: regulasi
351 seperti tadi ibu lebih memilih untuk
352 menjelaskannya ya?
353 Menjelaskan, dan kalo kita “ini kok
354 orangnya pengen..” hmm tarik nafas “ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
355 loh bu gini ya kan ibu yang salah, jadi ya itu kita ada bahan dan ada alasan yang tepat maka pasien akan mengerti.
kembali mencoba mengubah situasi tidak menyenangkan (pasien rewel) dengan memberikan penjelasan ulang
modulation
emosi
356 gini…” paling ya seperti itu. “oh iya ya saya
357 yang salah ya” ya paling Cuma gitu
358 pasiennya , yang penting ada bahan, ada
359 alasan yang tepat pasti nanti pasiennya
360 mengerti
361 Terus ketika ibu sudah menjelaskannya S1 merasa lega karena pasien yang dijelaskannya mengerti sehingga ketika pasien datang lagi akan lebih bisa memahami. Terkadang ada pasien dari daerah atau suku tertentu yang susah untuk paham dan terkadang membuat S1 cenderung kesal maka S1 berusaha untuk sabar dan kembali memeberikan penjelasan sampai pasiennya mengerti. Ketika hal itu terjadi S1 hanya bisa sabar dan memakluminya.
S1 merasakan kelegaan. S1 memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan beberapa pasien dari daerah tertentu yang terkadang membuatnya kesal, meskipun kesal S1 tetap berusaha untuk sabar, memaklumi keterbatasan pasien dan tetap memberikan penjelasan pada pasien
L363: kelegaan L363-365: penyebab muncul emosi L368-375: penyebab muncul emosi L376: Kesal/ marah L376-378: cognitive change
L363: emosi positif L363-365: penyebab emosi L368-375: penyebab emosi L376: emosi negatif L376-378: regulasi emosi
362 pada pasien, apa yang ibu rasakan?
363 Ya lega, oh pasiennya udah tahu, saat
364 ketika dia datang lagi dia pasti akan lebih
365 paham lagi dari yang kemarin, jadi ya
366 cuma gitu aja, kan sini kan pasiennya gak
367 cuma sekali datang, kalo datang pasti
368 besoknya datang lagi, sering ada yang
369 datang, kan ada yang wilayah tertentu
370 yang kalo di kasih penjelasan itu susah
371 banget, orang-orang, apa itu suku tertentu
372 itu sampe berulang-ulang, ya kita sampe
373 menyabar-nyabarkan diri aja, dijelaskan
374 berkali-kali masih gak jelas, salah lagi salah
375 lagi, itu ya sering, dijelaskan berkali-kali
376 sampe “ih ini orang kok hih…tapi yaudah
377 lah maklum wong orang itu” hehe
378 (tertawa) ya begitu
379 Tapi ibu gak merasa jengkel gitu? S1 merasa jengkel hanya saat bertemu dengan pasien, setelah itu perasaan jengkel hilang
Perasaan jengkel karena adanya tekanan namun tidak sampai berkepanjangan.
L381: jengkel/marah L381: emosi negatif
380 Ya engga paling Cuma ya pas nemoni
381 pasien itu aja jengkel abis itu ya udah
382 Ketika ibu jengkel dengan pasien S1 tetap berusaha tersenyum meskipun di dalam hatinya jengkel dengan pasien yang sulit mengerti ketika di jelaskan. Tetapi S1 akan tetap berusaha menjelaskannya pada pasien meski dalam hati
Ketika jengkel dengan pasien (tekanan) S1 tetap berusaha sabar, tersenyum dan mencoba menjelaskan kembali meskipun dalam hati S1 merasa jengkel dan “ngedumel”
L385-386: Response modulation L387-388: jengkel L388-389: Response modulation
L385-386: regulasi emosi L387-388: emosi negatif L388-389: regulasi emosi
383 tersebut, apa ibu mengekspresikan
384 kejengkelan ibu pada pasien itu?
385 Ya engga,tetap (mengekspresikan
386 senyuman) tetep ditarik senyuman aja
387 meskipun di sini (menunjuk dada) tetep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
388 jenggkel tapi ya tetep “gini ya bu ya, gini merasa kenapa pasiennya ini sulit mengerti (ngedumel)
389 ya pak ya” gitu aja “iya, lah saya ya yang
390 gak mudeng og orang ndeso” padahal
391 yang disini tuh “walah kok ya ampun ini
392 orang kok ya gak jelas-jelas” ya Cuma gitu
393 aja sih seperti itu hehe
394 Tapi setelah itu? Setelah itu perasaan jengkel S1 hilang. S1 memiliki prinsip jika ada masalah pekerjaan jangan di bawa ke rumah, dan jika ada masalah rumah jangan di bawa ke pekerjaan.
S1 memiliki prinsip yang dimilikinya untuk membantunya meregulasi emosinya dan bersikap
L396-400: prinsip L396-400: prinsip
395 Ya sudah setelah itu hilang, dihilangkan
396 semua perasaannya , pokonya perinsip
397 saya ketika ada masalah di pekerjaan
398 jangan sampe di bawa ke rumah, ketika
399 ada masalah di rumah jangan dibawa ke
400 pekerjaan
401 Ooh begitu ya? Itu hanya prinsip S1, karena S1 menyadari, prinsip setiap orang berbeda-beda
Penegasan pada penjelasan sebelumnya (L394-400)
- -
402 Iya seperti itu, itu hanya prinsip saya ya, ya
403 karena setiap orang kan tidak sama ya
404 Ketika ibu melakukan prinsip ibu itu Ketika ada masalah S1 tidak akan terbawa EMOSI NEGATIF itu terus dan ketika S1 memiliki masalah dengan A maka ketika bertemu dengan B maka S1 tidak langsung ikut memarahi B.
Ketika ada masalah, S1 tidak melampiaskan amarahnya pada orang lain yang tidak bersangkutan
L408-415: kognisi L408-415: faktor regulasi emosi 405 dampak apa yang di rasakan dan ketika
406 ada masalah, apa ibu bisa melupakannya,
407 bisa lost lupa gitu bu?
408 Ya buka lupa sih, ya balik lagi itu
409 tergantung kita berhadapan dengan siapa,
410 kita punya masalah dengan A terus kita
411 bertemu dengan B yaudah itu urusan kita
412 dengan A, kalo dengan B ya kita udah gak
413 urusan lagi gitu, kita ganti topic lagi. Jadi
414 ya jangan gitu jangan sampe terbawa
415 pengaruh gitu nanti kasian hehe
416 Oh begitu, ya sekarang kita beralih ke S1 sudah menjalani pernikahan semlama 10 tahun
Informasi pernikahan L419: informasi keluarga
L419: latar belakang
417 keluarganya ibu. Kalo boleh tahu sudah
418 berapa lama ibu menikah?
419 Saya sudah 10 tahun menikah
420 Oh berarti ketika ibu menikah ibu S1 melamar pekerjaan sebelum S1 menjalankan peraturan L423-436: harapan ingin L423-436: harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
421 langsung juga bekerja di sini, atau menikah. S1 ketika sedang mengurus dan menunggu panggilan kerja maka S1 melangsungkan pernikahannya.Setelah ketrima kerja, S1 menjalani kontrak kerja selama 2 tahun, dan selama itu S1 tidak diperbolehkan memiliki anak. S1 pun melakukan itu dengan pemikiran, jika tidak menuruti peraturan kerja maka jenjang karirnya kedepan akan berantakan. Setelah selesai masa kontrak, maka s1 memiliki anak.
kantornya untuk menunda memiliki anak meskipun sebenarnya S1 berharap untuk dapat segera memiliki anak setelah menikah.
punya anak L428-435: halangan mencapai harapan
L428-435: halangan
422 bagaimana?
423 Saya melamar di sini belum menikah, tapi
424 saya menikahnya sebelum masuk di sini,
425 jadi pas udah proses-prose itu terus
426 menikah terus masuk ke sini itu, mei 2006
427 ya, saya di sini itu kontrak tapi udah nikah
428 terus 2 tahun gak boleh punya anak jadi
429 saya menunda punya anak selama 2
430 tahun, gitu soalnya gini kalo saya menikah
431 terus punya anak kan saya memikirkan
432 juga jenjang karir saya kedepannya ya,
433 ketika saya gak menurut pada peraturan si
434 perusahaan ini kan nanti seterusnya akan
435 kacau, yaudah saya ngikutin, selesai
436 kontrak saya baru punya anak.
437 Ibu merasa berada didua pilihan gak sih, S1 merasa tidak masalah dengan peraturan yang melarangnya memiliki anak selama 2 tahun karena sudah membicarakan dan membuat kesepakatan dengan suami, pada saat menikah pun S1 umur 23 tahun, selama 2 tahun setelah menikah digunakan S1 dan suami untuk melakukan berbagai kegiatan bersama-sama jadi S1 tidak merasa bermasalah akan hal itu dan merasa nyaman.
Adanya dukungan suami membantu S1 dalam menyikapi peraturan kantornya untuk menunda momongan. S1 juga dapat mengambil makna positif dari peraturan tersebut dalam hidupnya dan membuatnya merasa lebih nyaman menikmati keadaan.
L450: nyaman L441-450: kognitif L441-442: dukungan sosial
L450: emosi positif L441-450: faktor regulasi emosi L441-442: faktor regulasi emosi
438 ketika ibu di sini ibu harus mempunyai
439 anak, apa ibu benar2 tidak apa-apa
440 dengan keadaan itu?
441 Gak apa-apa, yang penting kan ada
442 kesepakatan anatara suami dan istri, umur
443 saya pun waktu itu belum terlalu tua,
444 waktu itu saya menikah itu umur 23 tahun
445 gitu, jadi malah yang 2 tahun ini, malah di
446 pake, kita mau kemana-mana berdua kan
447 udah suami-istri nih, mau pulang pagi mau
448 kemana bareng udah gak masalah, mau
449 nginep kemana pun kan udah gak maslah,
450 jadi ya dibuat enak aja hehe (tertawa)
451 Suami ibu tidak mempermasalahkan? Suami S1 tidak mempermasalahkan
Penegas penjelasan sebelumnya (L441-450)
- -
452 Suami tidak mempermasalahkan
453 Ketika ibu menyampaikan pada suami Suami S1 menerima peraturan S1 dan suami memiliki L453-459: dukungan L453-459: faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
454 tentang itu, apa yang dikatakan atau kerja S1 dan membuat target akan memiliki anak sebelum usia 27 tahun. Alasan S1 memiliki anak sebelum usia 27 tahun agar ketika anak membutuhkan biaya, masih bisa kerja dan membiayainya. S1 memiliki anak di usia 26 tahun, dan pada saat itu Tuhan memberikan jalan hidup seperti itu.
kesepakatan untuk memiliki anak sebelum usia 27 tahun. S1 memiliki harapan jika anaknya masih memnbutuhkan dirinya dan biaya, S1 dan suami masih memiliki tenaga untuk bekerja dan membiayai anak-anaknya.
sosial L459-466: harapan S1 mengenai anak
regulasi emosi L459-466: harapan 455 reaksi suami?
456 Yaudah, yaudah peraturannya seperti itu
457 kok kan yang penting kita punya target
458 paling gak jangan sampe diatas 27 tahun
459 kita mempunyai anak, soalnya kan yang
460 namanya 27 tahun kan nanti suatu saat
461 nanti kan kita akan tua ya, anak kita
462 masih, kita masih terjangkau kerja, bisa
463 menbiayai gitu aja, kan saya punya anak
464 umur 26 tahun jadinya sudah pas hehe
465 (tertawa) sudah dikasih jalannya sama
466 Tuhan seperti itu
467 Terus ketika ibu bekerja di sini apa ibu Suami S1 mendukung S1 bekerja Penegasan penjelasan sebelumnya (L465-466)
- -
468 juga mendapatkan dukungan dari suami?
469 Sangat mendukung suami saya
470 Ibu mengetahui kalo suami ibu Suami S1 mendukung S1 bekerja. Hal ini terlihat ketika S1 pulang sore karena urusan pekerjaan tidak pernah marah, suami S1 juga pengertian dan S1 menikmati hal itu.
Adanya dukungan suami membuat S1 menikmati perannya sebagai pekerja sekaligus istri
L473-477: dukungan sosial L478: menikmati
L473-477: faktor regulasi emosi L478: emosi positif
471 mendukung ibu dari mana, dari sisi mana
472 ibu tahu?
473 Suami saya mendukung, ya suami saya itu
474 pasti tahu kalo pagi ngurusin ini, ini ,ini
475 dan dia gak pernah marah sih kalo saya
476 harus pulang sore di sini karena ada apa,
477 asal saya ijin saja ya sudah, ya saya
478 menikmati
479 Apa ibu pernah bertengkar dengan suami S1 tidak pernah bertengkar dengan suami masalah pekerjaan
S1 dan suami tidak pernah bertengkar masalah pekerjaan
L481: tidak ada masalah dengan suami
L481: tidak ada masalah dengan suami
480 masalah pekerjaan ini?
481 Gak pernah sama sekali hehe (tertawa)
482 Berarti ibu enjoy sekali ya? S1 jarang sekali bertengkar dengan suami
S1 dan suami sudah tidak pernah bertengkar lagi masalah pekerjaan S1
L483-486: tidak ada masalah dengan suami
L483-486: tidak ada masalah dengan suami
483 Kalo masalah pekerjaan udah gak pernah
484 sama sekali hehe (tertawa) dan saya
485 dengan suami saya tuh jarang sekali sih
486 sampe bertengkar seperti itu tuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
487 Ooh jarang bertengkar ya, dalam hal Masalah dengan suami itu ada, kadang jika suami orangnya tidak benar atau berbuat sesuatu yang tidak baik atau tidak sesuai, S1 hanya menerima dengan lapang dada karena itu konsekuensi dari pilihannya. S1 berpendapat jika suami dibentak ketika salah maka suami akan pergi tetapi jika kita tidak terpancing marah, menjelaskan pada suami dengan cara baik-baik maka suami akan merasa “tidak enak”pada kita.
S1 bertengkar dengan suami apabila suami berbuat yang tidak benar namun S1 mencoba sabar dan menerima keadaan, menganggapnya sebagai konsekuensi atas pilihan dan berusahan menjelaskan ke suami tentang masalah dengan cara baik-baik
L489-491: masalah dengan suami L491-493: cognitive change L489-499: kognitif L494-497: sabar L492-499: problem solving
L489-491: masalah L491-493: regulasi emosi L489-499: faktor regulasi emosi L494-497: emosi positif L492-499: problem solving
488 apapun, atau bagaimana?
489 Ya apa yaa, ya masalah itu pasti ada ya,
490 kadang kalo suami saya orangnya gak
491 bener atau apa-apa gitu yaudah ya kalo
492 saya ya “yaudah pilihannya sudah seperti
493 ini” ya kayak gitu, tapi ya cuman jadi kalo
494 punya suami itu, semakin suami itu
495 dibentak maka suami itu akan lari, tapi
496 ketika suami salah, dan kita yang berusaha
497 “oh ini loh, ini loh…” dan kita gak marah,
498 malah nanti dia akan merasa “ih ya ampun
499 kok gak marah, kok tega sih seperti ini“
500 Kayak kita seperti apa? S1 lebih menyabarkan diri S1 berusaha untuk sabar menghadapi hidup
L501: sabar L501: emosi positif
501 Ya kita lebih menyabarkan diri aja
502 Ya meskipun ibu.. S1 merasa marah ketika bertengkar dengan suami, tetapi maksudnya tidak meluapkannya secara langsung dengan marah-marah pada suami.
Ketika bertengkar dengan suami, S1 merasa marah dan mengeluh akan tetapi tidak melampiaskan kemarahannya langsung
L503: marah L505-507: Response modulation
L503: emosi negatif L505-507: regulasi emosi
503 Ya meskipun pada saat itu marah, tapi
504 maksudnya itu, marahnya itu “haduuuh”
505 ya marah tapi ya maksudnya, tidak
506 meluapkan pada kemarahan ya
507 “ewewewe” gitu
508 Gak cerewet gitu ya mungkin ya, ibu itu? S1 tidak cerewet karena jika laki-laki memiliki istri cerewet nanti menjadi jarang di rumah, sekalinya pulang hanya marah dan bisa memiliki perempuan lain.
Ada ketakutan dalam diri S1 apabila S1 terus memarahi suami maka suami akan meninggalkan S1 dengan perempuan lain
L509-516: ketakutan L509-516: emosi negatif 509 Iya gak cerewet, kalo laki-laki itu kalo
510 dicerewetin itu malah semakin lari kok,
511 coba aja nanti korespondenmu kalo yang
512 istrinya cerewet, mesti suaminya jarang di
513 rumah, tapi ya meskipun suami juga jarang
514 di rumah sih, tapi sekali pulang mesti nanti
515 yang ada marah, apa mesti nanti eeh
516 punya si inih sih
517 Ooh gitu, jarak usia ibu dengan suami? S1 dan suami seumuran S1 dan suami adalah pasangan sebaya
L518: informasi keluarga
L518: latar belakang
518 Jarak dengan suami sama, seumuran
519 Hmm kalo boleh tahu, suami ibu itu Suami S1 berjualan tanaman hias, Suami S1 tidak memilliki L521-526: usaha suami L521-526: latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
520 wiraswasta apa ya bu? batu akik. Sempat suami S1 juga berjualan mie ayam. Apapun yang bisa dilakukan akan dilakukan suami S1, misalnya mengantar orang seperti supir.
pekerjaan tetap namun suami S 1 tetap berusaha untuk memiliki penghasilan
S1 untuk berpenghasilan
belakang
521 Suami saya jualan, jualan macem-macem
522 sih, ada tanaman hias, akik, ya apa-apa,
523 kapan itu juga sempet jualan mie ayam, ya
524 apapun yang bisa dia jalanin ya di jalanin,
525 misalnya nganter orang, apa, kayak supir,
526 apa aja kok dia jalanin
527 Oke, kalo boleh tahu ibu memiliki berapa S1 memiliki 3 orang anak S1 memiliki 3 anak L529: informasi keluarga
L529: latar belakang
528 anak ya?
529 Anak saya ada 3 hehe (tertawa)
530 3 itu.. Anak sulung S1 berusia 2 tahun, anak kedua berusia 3,5 tahun sedangkan yang bungsu berusia 11 bulan.
Penjelasan mendetail mengenai usia anak S1
L531-534: informasi keluarga
L531-534: latar belakang 531 Hmm yang gede 7 tahun mau ke 8 tahun,
532 yang nomer 2 yang namanya juga sama
533 lintang juga hehe (tertawa) itu umurnya
534 3,5 tahun, terus yang ketiga baru 11bulan
535 Ibu merasa senang dengan memiliki 3 S1 merasa senang memiliki 3 anak. S1 dan suami memiliki kesepakatan akan memiliki 3 anak dengan alasan untuk kedepannya supaya ketika tua nanti anak-anaknya dapat saling membatu mengurus orangtuanya dan tidak merasa terbebani. Keputusan memiliki 3 anak juga berdasarkan perbandingan pengalaman S1 dan suami dalam mengurus orangtua masing-masing.
S1 memiliki 3 anak dengan pertimbangan latar belakang keluarga S1 dan suami. S1 bukanlah orang yang banyak berbicara dan adiknya lebih nyaman dekat dengan S1
536 anak seperti itu?
537 Heeh, seneng, udah dari awal, balik lagi itu
538 udah kesepakatan suami istri tadi, “kita
539 mau memiliki berapa anak sih, 1, 2, 3”.,
540 “yaudah sih 3 aja” soal nya gini, kan suami
541 saya ini 2 bersaudara dan saya itu 3
542 bersaudara, nah 2 bersaudara ini,
543 misalnya cowok yang ini cewek, nah yang
544 besar cewek ini udah pergi ke luar kota,
545 nomer 2 suami saya, ini beratnya ketika
546 orang tua sudah tua, berat bebannya akan
547 ke satu anak, soalnya ini yang satu sudah
548 pergi gitu kan, terus nanti kalo ada apa-
549 apa cuma berdua nanti kan kerepotan
550 salah satunya tapi jika saya bandingkan
551 dengan saya yang bertiga, kan mbak saya
552 udah menikah di batam, adik saya di sini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
553 belum menikah, dan saya. Kalo saya
554 kerepotan kan masih ada adik saya, ketika
555 mbak saya kerepotan, kita bisa berdiskusi
556 bertiga jadi ada yang bisa ngalahi, adik
557 saya kalo cerita apa-apa mesti sama saya,
558 jauh dengan mbak saya soalnya nanti
559 ceramahnya beda, ketika nanti ada dua
560 pilihan maka dia akan memilih salah satu,
561 ketika Cuma berdua nanti bertengkar gak
562 Akan ada habisnya, hehe yaudah jadi kita
563 punya tiga, dan ketika sudah tiga yaudah
564 steril, udah selesai, itu pertimbangannya
565 kemaren seperti itu hehe (tertawa)
566 Ketika ibu mau menikah, ibu S1 membuat keputusan tidak ketika akan menikah tapi seiring bejalannya waktu saja, ketika sedang mengobrol dengan suami masalah masa depan keluarag.
Penjelasan untuk pernyataan sebelumnya (L537-565)
- -
567 mempersiapkan semuanya begitu,
568 kesepakatan-kesepakatan apa aja yang
569 bakal ibu dan suami akan lakukan selama
570 pernikahan?
571 Ya tergantung itu juga sih, ya sebenarnya
572 si yaa bukan langsung kesepakatan apa
573 gitu, ya sambil jalan aja sambil ngobrol
574 “kita enaknya apa ya?” terus
575 “iiniiiniinninii” gitu
576 Kenapa ibu membuat kesepakatan S1 berpendapat bahwa hidup kita gak tau kedepannya akan seperti apa maka sebelum itu kita mengantisipasi. S1 memiliki tiga anak agar ketiga anaknya tidak terbebani oleh orang tua ketika mengurusnya, karena mengurusnya bersama-sama dengan saudaranya
S1 merasa senang dan bersyukur atas karunia 3 anak. S1 pun memiliki harapan dengan adanya 3 anak, di masa tuanya ketiga anaknya dapat merawatnya dan suaminya. S1 menganggap ketiga anaknya sebagai hartanya untuk di masa depan.
577 seperti itu?
578 Itu.. soalnya gini.. kita itu bakal hidup gak
579 tau bakal enak atau bakal susah, ketika
580 kita, kita kan gak tau kita kedepannya
581 akan seprti apa, nah kita kan ngalahi, kita
582 tuh harus mempunyai tiga anak yaitu,
583 kasian, supaya anak-anak kita itu besok
584 tidak terbebani oleh orang tua hanya
585 sendiri, seperti ada 3 bersaudara, kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
586 suatu saat kita akan tua, kan sama nanti
587 dengan ibu saya, saya kan berfikir ibu saya
588 itu “gini..gini..” ketika harus sendiri gak
589 ada adik saya kan kemana-mana sendiri,
590 tapi ya itu, bagaimanapun nanti saya akan
591 tua dan suami saya nanti gak bisa apa-apa,
592 sudah gak bisa bekerja, kita topangannya
593 kan ke anak, kalo anaknya Cuma satu,
594 kasian anak ini nanti kayak diuber-uber
595 padahal kan kita gak tau nantinya anak
596 kita bakal jadi apa, kalo anak kita susah
597 masih menopang orangtua kan jadi
598 tambah susah, kalo kita punya tiga anak,
599 kalo yang ini susah, masih ada dua yang
600 bisa membantu, kan kita mikirnya juga
601 besok kedepannya gitu
602 Ibu tadi juga bilang kan kalo ibu di rumah S1 tinggal bersama mertuanya S1 tinggal bersama mertua L604-605: informasi keluarga
L604-605: latar belakang 603 tinggal bersama mertua, itu dua-duanya?
604 Dua-duanya mertua, laki-laki dan
605 perempuan
606 Ibu tinggal sendiri di rumah ibu atau ibu.. S1 tinggal di rumah mertua, tetapi yang membangun (renovasi) S1 dan suami dan ditinggali bersama-sama dan belum diwariskan ke siapapun
Meskipun rumah tersebut rumah mertua, namun S1 yang membangun atau merenovasi rumah tersebut
L607-610: informasi keluarga
L607-610: latar belakang 607 Bareng, eeh ini tuh emang rumah mertua,
608 tapi saya bangun bersama suami, sudah
609 jadi, ya bareng-bareng masih satu rumah,
610 belum di jadikan, dikasihkan siapa-siapa
611 Bagaimana suka-duka ibu selama Duka S1 dalam menjalani pernikahan adalah suami bukan tipe suami yang romantis, bukan tipe suami yang banyak uang jadi ketika gak punya uang S1 mengeluh akan tetapi sampai 10 tahun ini S1 dan suami masih bisa menjalaninya dengan baik
Suami tidak sesuai dengan harapan S1, tidak romantic dan tidak memiliki banyak uang, meskipun begitu S1 masih tetap bisa menjalani rumahtangganya dengan baik.
L613: sedih dan kecewa L614-618: harapan tidak sesuai
L613: emosi negatif L614-618: penyebab emosi
612 menjalani pernikahan 10 tahun?
613 Suka dukanyaa.. apa ya, nek dukanya..
614 suami saya kan bukan tipe orang yang
615 hmm romantis hehe (tertawa) bukan tipe
616 orang yang punya uang banyak begitu, jadi
617 ketika gak punya uang itu ya “haduuuh
618 kok ini gini ya“ gitu, tapi ya sebatas 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
619 tahun ini masih bisa dijalani dengan baik
620 sih, hmm suka dukanya apa ya, banyak
621 sih..
622 Coba dari dukanya Duka S1 adalah merasa sering jengkel dengan mertua. Suami S1 masih sering pergi bermain dengan teman-temannya, S1 tidak mempermasalahkannya akan tetapi mertua S1 menegur S1 supaya menegur suaminya agar tidak pergi. S1 dan mertua tidak sependapat sehingga S1 “gontok-gontokan” dengan mertua. S1 merasa suaminya sudah lebih baik dari pada sebelumnya ketika sebelum menikah dengan S1. Mertua S1 juga bukan tipe orang pekerja dan lebih sering bertopang pada orang lain sehingga S1 harus membiayai kedua mertuanya.
S1 sering merasa jengkel dengan mertuanya karena terlalu sering menegurnya untuk menegur suami S1 yang masih sering keluar malam dengan teman-temannya. S1 merasa tidak nyaman jika harus menegur suaminya, S1 merasa bahwa suaminya sudah melakukan perubahan dan menjadi lebih baik setelah menikah dengan S1.
L624: jengkel L624-635: penyebab muncul emosi
L624: EMOSI NEGATIF L624-635: penyebab emosi
623 Dukanya itu misalnya sama mertua itu kan
624 jengkel itu kan sering, karena suami saya
625 itu kan masih sering pergi, jalan sama
626 temen-temennya gitu toh, nek saya kan
627 orangnya “yaudah gak apa-apa ya emang
628 kalo laki-laki itu seperti itu” tapi kan
629 kadang mertua “mbok di omongi ini ini ini
630 wong harusnya itu gini gini..” yaudah kan
631 jadi saya gontokannya sama mertua saya
632 ini “kan itu sudah jadi didikan ibu dari
633 awal” jadi kan seperti itu kan “kalo saya
634 suruh memperbaiki, itu sudah baik, sudah
635 baik dari” terus terang, suami saya itu
636 sebelum punya istri saya itu, orangnya
637 sering omongannya itu gak baik a b c gitu
638 ya, terus sering ngamuk karena gak cocok,
639 soalnya mertua saya itu dua-duanya buka
640 tipe orang yang rajin, mereka itu , bukan
641 maksudnya menjelek-jelekkan loh ya maaf
642 loh yaa .. tapi mereka memang buka tipe
643 pekerja, mereka berdua itu tipe orang
644 yang lebih njagake orang sih istilahnya
645 seperti itu, jadi kan mau gak mau harus
646 menopang kedua orang tua itu gitu
647 Terus bu? S1 merasa jengkel dan malas dengan mertuanya karena mertuanya lebih memanjakan anaknya. Mertua S1 tidak suak kalau anak-anak di marahi, tetapi
S1 merasa jengkel dengan mertuanya karena tidak sepaham dalam mendidik dan mengurus anak. Perilaku mertua berpengaruh dalam pola asuh
L650: jengkel L651-652 & L658-659: penyebab muncul emosi L653-697: pola asuh
L650: emosi negatif L651-652 & L658-659: penyebab emosi L653-697: latar belakang
648 Jadi ya gitu gontok-gontokannya di situ,
649 kalo anak sakit, lah ini masalah pendidikan
650 anak ini yang bikin sok males jengkel ini
651 kan namanya simbah kan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
652 memanjakan, nah gontok-gontokannya S1 berpendapat bahwa memarahi bukan berarti tidak suka tetapi S1 dan suami sayang, ingin anak lebih mandiri dan menjadi lebih baik. Ketika S1 memarahi anaknya, mertuanya membela, maka disini peran suami S1 ketika berada di rumah. Ketika ada anak dimarahin karena berbuat salah, maka anaknya di bawa pergi untuk dinasehati dan simbahnya tidak boleh mendekat sehingga anak tahu bahwa mereka berbuat salah. Tetapi anak pertama S1 yang paling susah mendidiknya karena masih cucu pertama dan anak pertama jadi apa-apa serba di bela padahal belum tentu berbuat benar sehingga ketika besar anak pertama S1 menjadi jahil, usil dan lain sebagainya. Inilah yang menjadi alasan S1 menyekolahkan anaknya di kota . Kedua mertua S1 sering bertengkar hingga anak S1 yang pertama sering mendengarnya sehingga otaknya termanage menjadi anak yang keras. Ini pula yang menjadi alasan S1 menyekolahkan anaknya di kota supaya pergaulan anak S1 banyak dan mengurangi intensitas mendengarkan kedua simbahnya bertengkar. S1 pun sembat
anak, meskipun sudah ditegur suami S1 namun tak berhasil. Pertengkaran Bapak mertua dan Ibu mertua berpengaruh pada anak S1. Hal ini yang menjadi alasan S1 untuk mencoba menjaga jarak anaknya dengan mertuanya agar tidak semakin keras kepala, usil, dapat tumbuh menjadi anak yang lebih baik dan memiliki pergaulan yang luas.
anak L687-690: harapan terhadap anak
L687-690: harapan
653 seperti itu, eeh “ini tuh mbok jangan gini
654 toh, bocah ki” kita tuh marahin anak
655 bukan karena gak suka tapi karena tuh
656 sayang, kita tuh pengin anak jadi mandiri,
657 jadi lebih baik. Ketika dia marah, kita
658 memarahi terus simbahe tuh apa
659 istilahnya membela, dia akan menjadi
660 orang yang seperti itu, makanya yang ini
661 suami saya, makanya ketika itu fungsinya
662 suami saya kalo di rumah itu, ketika ada
663 anak yang sedang dimarahin itu mesti di
664 hindarkan,jadi anak saya yang dibawa
665 pergi mbahnya gak boleh mendekat, jadi
666 ketika anak berbuat salah jangan dibelain,
667 mbahnya ya gak boleh mendekat, gitu jadi
668 biar si anak ini tahu kalo dia itu berbuat
669 salah. Tapi anak pertama ini yang paling
670 susah mendidiknya, soalnya kan masih
671 cucu pertama, anak pertama jadi masih
672 apa-apa itu serba membela mbahnya,
673 padahal belum tentu bener, sampe gede
674 ini masih sedikit apa ya, jahil, usil dan lain
675 sebagainya makanya ini tak sekolahkan di
676 sini, sampe mereka berdua ini kan sering
677 bertengkar, suami istri ini sering
678 bertengkar sampe anak saya yang paling
679 besar ini sering mendengar mereka
680 berdua bertengkar, sementara dia kan
681 selama ini di rumah, selama belum punya
682 adik kan dia kan jadi mendengar semua,
683 nanti kan di sini (menunjuk kepala) keras,
684 makanya yang gede itu keras, sekarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
685 hamper setiap hari sama simbahnya berbicara pada mertuanya agar tidak bertengkar. Saat ini intensitas pertengkarannya lumayan berkeurang.
686 bertengkar sampe sekarang, makanya ini
687 sekarang anak saya tak sekolahkan di kota
688 supaya juga pergaulannya lebih banyak,
689 selain itu juga mengurangi intensitas
690 bertemunya, dan meskipun saya pun
691 “yaampun udah tua mbok jangan gitu” ya
692 sering ngomong tapi ya ini juga tapi
693 sekarang ya udah lumayan jarang
694 bertengkar, eh dulu itu tiap hari
695 bertengkar, jadi anak saya yang besar itu
696 termanage disini (menunjuk kepala) jadi
697 keras gitu
698 Ketika mertua ibu bertengkar, apa reaksi Ketika mertua S1 bertengkar S1 menganggap itu adalah urusan mertuanya dan S1 mengajak anak-anaknya pergi. S1 pernah menasehati mertuanya agar tidak bertengkar tapi terkadang mereka tidak mau dinasehatin. S1 merasa mertua laki-lakinya memang orang yang keras mungkin disebabkan karena tidak bekerja padahal kebutuhan masih banyak dan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tidak ada jadi mudah terpancing emosi
S1 mencoba menjauhkan anak dari situasi yang tidak baik untuk tumbuh kembang anaknya. S1 tidak mau terlalu ikut campur urusan rumah tangga mertuanya.
L700-701: pola asuh anak L704-708: kognitif
L700-708: latar belakang L704-708: faktor regulasi emosi
699 ibu?
700 Yaudah ya itu urusannya mereka ya kita
701 ajak anak-anak pergi terus “yaampun yo
702 mbok udah tua itu ya mbok jangan gitu” ,
703 “eewewe” yaudah jadi diem aja tapi
704 memang sih si simbah kakung yang lebih
705 keras ya soalnya kan kalo orang gak
706 bekerja tapi dia masih punya kebutuhan
707 tapi gak punya yang buat memenuhi kan
708 otomatis emosinya jadi lebih tinggi
709 Kadang mereka mempengaruhi atau ikut S1 dan suami termasuk orang yang berani menentang pada orang tua jika maksudnya untuk kebaikan. Mertua S1 tidak berani ikut campur urusan keluarga S1 juga karena mungkin merasa
S1 termasuk orang yang berani menentang pada orang tua jika maksudnya untuk kebaikan. Meskipun tinggal serumah namun mertua S1 tidak ikut campur
L717-735: kognitif L717-735: faktor regulasi emosi 710 campur dalam urusan rumah tangga ibu
711 gak?
712 Gak, soalnya saya dan suami saya, maaf,
713 saya termasuk orang yang berani dengan
714 orang tua, yang tidak baik loh yaa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
715 maksudnya berani menentang gitu, segalanya yang memenuhi adalah S1 dan suami. S1 berpendapat orang tua yang ikut campur urusan rumah tangga anaknya adalah orang tua yang kehidupannya tidak dibiayaai oleh anaknya, yang memiliki uang sendiri, sedangkan mertua S1 masih bergantung pada S1. Rumah mertua yang berdiri sejak tahun 80 yang merenovasi adalah S1 dan suami.
masalah keluarga S1. S1 beranggapan bahwa mertuanya bertindak seperti itu karena merasa semua yang dibutuhkan oleh mertua yang mencukupi adalah S1 sehingga mertua tidak berani menentang S1.
716 soalnya kan juga mungkin ini juga ya,
717 merasa apa-apa itu kan kami, jadi mereka
718 gak berani mengatur, mungkin yang
719 mengatur itu orang yang merasa orang
720 tuanya punya uang, maksudnya “saya gak
721 punya kamu pun saya bisa kok” gitu, tapi
722 kalo mertua saya kan gak begitu karena
723 mertua saya kan cenderung masih
724 membutuhkan gitu, dan mereka punya
725 apa-apa kan, bukan sombong, tapi kan
726 juga karena saya dan suami, dulu rumah
727 saya itu dari tahun 80 mbak, yo kayu yo
728 gedek gitu, dan saya bersama suami nekat
729 karena rumah saya itu yang gak banjir kalo
730 hujan itu Cuma tempat tidur aja, ini kalo
731 kita gak nekat kita gak punya rumah,
732 yaudah kita nekat kita robohin semua
733 terus kita bangun, terus saya 1,5 tahun
734 tetep di rumah situ di rumah gedek terus
735 rumahnya di benerin
736 Apa alasan ibu bisa nekat seperti itu? S1 dan suami nekat membangun rumah karena jika menabung 10 tahun pun belum tentu bisa memiliki rumah
S1 nekat untuk memiliki rumah yang layak
L737-740: informasi keluarga
L737-740: latar belakang 737 Kalo kita gak nekat, kita gak punya apa-
738 apa hehe (tertawa), iya kita mau nabung
739 10 tahun kedepan juga belum tentu bisa
740 punya rumah,
741 Yang penting membangun rumah semapu S1 berhutang pada bank dan akan mencicil 5 tahun. S1 beranggapan 5-10 tahun menabung belum tentu bisa beli rumah seperti yang dimilikinya sekarang. S1 merasa rumah yang dimilikinya sudah yang terbaik jika dibandingkan
S1 bersyukur karena rumah yang dulu kurang layak sekarang berhasil dibangunya meskipun harus berhutang pada bank.
L743-745: informasi keuangan keluarga L745-748: kognisi L759-752: bersyukur
L743-745: latar belakang L745-748: faktor regulasi emosi L759-752: emosi positif
742 ibu dan suami ya?
743 Iyaa, jadi kita hutang dengan bank gak
744 apa-apa, kita nyicil 5 tahun misalnya, 5-10
745 tahun gitu, kita nabung 5-10tahun pun
746 belum tentu bisa beli rumah seperti itu,
747 tapi ketika kita bisa seperti sekarang gak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
748 kehujanan, dikit demi sedikit ditambah dengan kondisi rumahnya yang dulu. 749 jadi, ya menurut saya itu rumah yang
750 bagus, menurut saya, melihat dari yang
751 dulu itu ya sudah luar biasa itu hehe
752 (tertawa)
753 Terus apa lagi bu dukanya? Dukanya juga jika suami tidak menurut, tapi ya kembali pada diri kita mau menyikapinya seperti apa.
S1 merasa sedih jika suaminya tidak menurut namun hal itu dipandang susah atau tidak tergantung diri sendiri.
L754: sedih L754-755: masalah dengan suami L755-757: cognitive change
L754: emosi negatif L754-755: masalah rumah tangga L755-757: regulasi emosi
754 Dukanya itu ya, dukanya itu kalo suami
755 gak nurut itu ya duka, tapi ya terserah itu
756 kembali pada diri kita mau buatnya itu
757 susah ya jadi susah
758 Gak nurutnya itu seperti apa misalnya? Suami S1 tidak menurut karena masih sering pergi main atau ketika tidak bisa memberikan uang. Meskipun S1 tidak meminta karena pada dasarnya S1 bukan tipe orang yang suka meminta uang pada suami. S1 membiayai hidupnya sehari-hari ya dengan uang gajinya sendiri. S1 tidak akan meminta pada suami jika tidak kepepet. S1 merasa suaminya punya tanggungan sendiri, bisnis harus tetap jalan, menyicil hutang sehingga S1 tidak ingin merepotkan suaminya lagi. Selain itu mertua S1 jika meminta uang juga kepada suaminya. Jika meminta pada S1 maka akan diberi ketika S1 juga memilikinya.S1 dan suami mengumpulkan uang dan membiayai hidup bersama, tidak sepenuhnyabergantung pada S1
S1 merasa sedih jika suaminya sering pergi main, tidak bisa memberinya uang. Meskipun S1 tidak bergantung pada uang suami tapi ada harapan dari S1 agar suaminya bisa memberinya uang. S11 juga memastikan pada suami bahwa ada tanggung jawab suami untuk melunasi tanggungan rumah, jadi tidak semua kebutuhan ekonomi S1 yang penuhi.
L759-760: masalah dengan suami L760-766: harapan tidak terpenuhi L763-766: problem solving
L759-760: masalah keluarga L760-766: harapan L763-766: problem solving
759 Gak nurutnya itu seperti sering main,
760 sering apa, ketika dia gak bisa ngasih uang,
761 kan saya bukan tipe orang yang “uang
762 dong, inininini” (praktek menengadahkan
763 tangan) gak, saya gak gitu. Ketika saya bisa
764 menjalaninya dengan gaji saya ya saya
765 jarang sekali minta dengan suami kalo gak
766 lagi kepepet. Jadi kan suami saya kan
767 punya tanggungan sendiri, misal dia harus
768 punya usaha yang jalan terus, jadi uang
769 muterkan ya disitu, jadi suami saya itu cari
770 uang itu buat “ini loh kita punya rumah, ini
771 loh nyicil ini ya, saya yang untuk sehari-
772 hari, urus rumah” kalo bapak ibunya minta
773 uang ya ke suami saya , kalo ke saya ya
774 saya kasih ketika saya gak punya uang ya
775 biar minta ke suami saya, jadi seperti itu.
776 Jadi tidak kok semua saya yang
777 mengumpulkan uang itu ya tidak
778 Jadi semua ada pembagiannya? S1 dan suami tanggungan yang S1 dan suami memiliki L779-790: informasi L779-790: latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
779 Ya tidak ada kesepakatan seperti itu berbeda. Suami S1 memili tanggungan untuk membayar hutang bank dan membayar cicilan motor. Sedangkan S1 membiayai kehidupan sehari-hari dan juga sekolah anak. S1 tidak akan meminta pada suami jika tidak terpaksa, S1 merasa suaminya sudah memiliki tanggungan untuk membayar hutang-hutang tersebut.
tanggungan dalam segi ekonomi ekonomi keluarga belakang
780 yaudah di jalanin aja, jadi suami saya itu
781 tanggungannya itu nyicil utang bank ini ya,
782 nyicil motor ini, jadi untuk sehari-hari
783 saya tidak ngutak ngutik uang itu, karena
784 kan suami saya sudah terbebani dengan
785 itu, jadi saya gak akan minta ketika saya
786 gak kepepet, saya bisa jalan, nanti sekolah
787 saya Cuma berapa, kalo nyaur utang kan
788 lebih banyak dan berjuta-juta. Saya sendiri
789 sih, ketika saya gak kepepet banget saya
790 gak akan minta
791 Ketika suami ibu ngeyel gitu apa yang ibu S1 merasa “jengkel” dan “mangkel” ketika suaminya “ngeyel” tetapi S1 akan diam karena S1 adalah orang yang pendiam. S1 ketika “jengkel” dengan suami tidak meluapkannya dengan marah tetapi diam dan berusaha mengobrol biasa. S1 merasa jika S1 meluapkan amarahnya suaminya akan malas di rumah dan semuanya akan semakin menjadi tidak lebih baik. S1 akan mengajak ngobrol suaminya tentang hal-hal yang tidak sepaham atau tentang masalah-masalah anatar S1 dengan suami di lain hari ketika semuanya sudah tidak dalam kondisi marah agar bisa saling mengerti satu dengan lainnya.
Saat S1 marah dan jengkel dengan suami, maka S1 akan diam, menenangkan diri dan tidak meluapkan kemarahannya pada suami. S1 beranggapan jika ia meluapkan amarahnya dengan marah-marah maka akan semakin memperburuk keadaan.
L793, L795 & L798: mangkel/ jengkel/ marah L794-795 & L796-797 & L804-806: situation selection L798-804: kognitif L796-813: problem solving L813: dampak regulasi emosi
L793, L795 & L798: emosi L794-795 & L796-797 & L804-806: regulasi emosi L798-804: faktor regulasi emosi L796-813: problem solving L813: dampak
792 rasakan?
793 Saya sih jengkel ya jengkel, tapi kembali
794 pada ya itu tadi tipe orang yang diem, kalo
795 jengkel gitu diem, jadi kalo pas jengkel gak
796 diluapkan pas jengkel itu, yaudah ngobrol
797 aja biasa, suami saya juga pasti tahu saya
798 mangkel tapi ketika saya mangkel dan
799 malah marah-marah “kamu itu inininiin..”
800 itu malah gak sepaham, malah gak akan
801 jadi baik, malah suami saya “ngerti aku
802 nesu kok malah dinesoni” gitu ya malah
803 ditambah dimarahin nanti dia akan malah
804 tambah males dirumah jadi ya kita diem,
805 selang beberapa hari apa beberapa
806 minggu , kita ajak omong “harusnya
807 kemarin tuh mbok gini gini gini toh”.,
808 “mbok kamu jangan gini gini gini, kalo ada
809 masalah jgn terus gak pulang”., “atau kalo
810 udah jam segini itu mbok pulang toh” gitu
811 jadi kita ngobrolnya lain waktu, ya kita cari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
812 ruang waktu dan tempat yang lain yang
813 ketika kita udah gak emosi jadi enak
814 ngomongnya, tapi ketika dua-duanya
815 emosi nih, yang satu capek yang satu
816 emosi, kan malah jadi kayak tempur kan,
817 kan jadinya malah kacau
818 Jadi ketika ibu marah dengan suami ibu Ketika marah dengan suami, S1 cenderung dia dan melampiaskannya dengan bermain dengan anak agar rasa marahnya hilang. Ketika Suami muncul rasa marahnya akan muncul tetapi ditahan oleh S1. S1 akan mencari waktu dan tempat yang baik untuk membicarakannya dengan suami.
S1 akan menenangkan diri dengan diam dan mengalihkan perasaan marahnya dengan bermain bersama anak. Ketika suami muncul, perasaan marah muncul dan S1 hanya menahan amarah dan “ngedumel” dalam hati. S1 akan mencari waktu dan tempat yang tepat untuk membicarakannya kembali.
L823: mangkel/ marah L820 & L823-824: Response modulation L820-822: attention deployment L824-828: Situation modification
L823: emosi negatif L820 & L823-824: regulasi emosi L820-822: regulasi emosi L824-828: regulasi emosi
819 memilih untuk diam?
820 Diam dan kita melampiaskannya main
821 dengan anak kan nanti jadi ilang semua,
822 jadi kita lupa, terus nanti ketika suami
823 muncul “has jan e yo mangkel” tapi
824 yaudah lah tahan, nanti ketika udah surut
825 mangkele, dan ketika tempat dan
826 waktunya tepat malah nanti lebih enak
827 ngobrol-ngobrolnya dan “ho’oh yo sorry
828 yo” jadi gitu nanti
829 Selain diam, apa lagi yang ibu lakukan Selain diam, S1 juga bermain bersama anak dan browsing internet untuk melihat apakah ada orang yang seperti dirinya dan melihat cara mengatasinya. Melakukan hal-hal seperti itu membuat S1 lupa waktu dan tak terawa waktu sudah malam, tidur dan besok pagi memulai aktivitas baru dengan perasaan yang baru juga.
S1 berusaha mencari kekuatan diri untuk melalui masalahnya dengan mencari informasi di internet, apakah ada orang lain di luar sana yang senasib dengannya, merefleksikan cara mereka melaluinya.
L832-840: attention deployment
L832-840: regulasi emosi 830 untuk menghilangkan mangkel ibu
831 dengan suami?
832 Ya itu main dengan anak, nanti gitu, terus
833 juga main hp terus nanti browsing-
834 browsing apa gitu, browsing “ada gak ya
835 orang yang senasip seperti saya” paling
836 gitu “oh ada ya, caranya seperti apa, oh
837 gitu” yaudah , Cuma gitu aja sih, terus kan
838 kayak gitu nanti kan gak kerasa, kerasa-
839 kerasa udah malem terus tidur nah besok
840 udah ganti hari lagi udah hilang
841 Ituh gak kependem bu, ilang gitu aja? Dibuat hilang saja Mempertegas penjelasan sebelumnya (L832-840)
- -
842 Yaudah ilang gitu aja, dibuat itu hilang
843 Di buat hilang itu, bener-bener merasa S1 melupakannya. Menurut S1 itu hanya masa lalu yang
S1 berusaha mengesampingkan atau bahkan melupakan
L845-849: cognitive change
L845-849: regulasi emosi 844 hilang atau..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
845 Di lupain aja, kan masa lalu itu dilupain aja digunakannya sebagai pembelajaran dalam berperilaku atau bersikap ke depannya dengan suami.
perasaan tidak menyenangkan dan berfikir itu sebagai sebuah pembelajaran.
846 itu untuk belajar aja, ini nih kalo suami
847 saya begitu saya harus begini nih biar
848 kedepannya itu saya harus begini supaya
849 suami saya begini, ya buat pelajaran aja
850 Terus apa lagi bu? Si berduka karena jarang bisa berkunjung ke rumah ibunya. S1 juga merasa dukanya bekerja di rumah sakit itu jarang bisa libur panjang sehingga jarang bisa berlibur bersama keluarga. Selain itu S1 juga sedih jikia tidak memiliki uang.
S1 mersa sedih karena keterbatasan waktu yang dimilikinya untuk berkumpul dengan anak dan keluarga. S1 memiliki harapan untuk dapat menghabiskan watu lebih banyak namun pekerjaannya membatasi waktu bersama keluarganya.
L851: sedih L851-864: konflik peran ganda L852-855: harapan
L851: emosi L851-864: konflik peran ganda L852-855: harapan
851 Dukanya apa ya, saya juga jarang ke
852 tempat ibu, itu juga duka. Jadi saya tidak
853 bisa yang tiap minggu datang ke rumah
854 ibu, malah ibu yang datang mampir ke
855 rumah saya, soalnya kan gerejanya sini
856 nih. Terus dukanya sih kita jadi jarang bisa
857 main-main ke mana yang lama gitu,
858 soalnya kan kita di rumah sakit jadi kan
859 kita gak bisa libur lama-lama, paling lama
860 itu dua hari. Kayak kemaren lebaran
861 orang-orang pada lebaran, kita ya siap
862 jaga di sini, liburnya aja dua hari pas full-
863 fullnya di jalan jadi kan males toh jalannya
864 ya kayak itu aja sih dukanya. Hmm kalo
865 gak punya uang juga duka loh itu heheh
866 (tertawa)
867 Kalau sedang seperti itu, apa yang S1 merasa masih senang dengan kehidupan keuangannya. S1 masih dapat memenuhi kebutuhan anak, masih bisa membeli bensi juga dari usaha sampingan S1 yaitu online shop. Bisnis sampingan S1 ini dapat memberikan tambahan uang yang dapat digunakannya untuk menambah keuangannya.
Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, S1 juga melakukan bisnis online shop dengan harapan kebutuhan ekonominya lebih baik dan dapat memberikan kebutuhan yang terbaik untuk anak-anaknya.
L871-872 & L875: menikmati, nyaman & bersyukur L869-880: penyebab muncul emosi L874-879: harapan
L871-872 & L875: emosi positif L869-880: penyebab emosi L874-879: harapan
868 biasanya ibu rasakan?
869 Sebenernya saya kan di sini itu juga
870 nyambi ya, nyambi onlineshop jadi itu bisa
871 buat lira liru keuangan saya, dan puji
872 Tuhan itu juga lancar, ya paling nggak
873 tambahan 500ribu-1juta itu kan buat
874 istilahnya buat kebutuhan anak, ya sampai
875 saat ini mungkin masih enjoy-enjoy aja
876 dengan keuangan saya dan meskipun saya
877 tidak memiliki tabungan yang banyak tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
878 dengan kebutuhan anak, saya masih bisa
879 sih ngasih anak saya makan yang enak,
880 masih bisa beli bensin, ya gitu gitu
881 Kalo boleh tau ibu bekerja diantar suami S1 bekerja dengan mengendarai motor
S1 mandiri dalam bekerja L883: informasi keluarga
L883: latar belakang
882 atau sendiri?
883 Gak kok saya ke sini naik motor sendiri
884 ibu sebel, kalo mertua ibu terlalu S1 marah pada mertua jika mertua terlalu memanjakan anak-anak S1. Ketika S1 marah, maka mertua akan cenderung diam. Menurut S1, mertuanya adalah orang yang “riwil” karena setiap aktivitas apapun yang dilakukan S1 selalu saja dikomentari sehingga S1 akan cenderung diam ketika berada di rumah karena merasa malas. S1 diam agar tidak semakin memperburuk keadaan. Tetapi jika S1 sudah tidak mampu membendung rasa marahnya, maka S1 akan melampiaskan marahnya dengan marah-marah. S1 beranggapan bahwa terkadang kita perlu memberikan pelajaran pada orang tua yang salah agar mereka tahu benarnya dan memahami bahwa kita itu marah. Tapi setelah terluapkan S1 tidak merasa marah lagi.
S1 merasa marah dan pernah melampiaskan kemarahannya pada mertuanya karena mertuanya tidak sepaham dengannya, menyinggung perasaan S1 dan selalu merasa tidak puas dengan apa yang dikerjakan S1. Pada awal perasaan muncul S1 mencoba menahan, tapi lama-kelamaan S1 tak bisa lagi menahan dan melampiaskannya. S1 berfikir yang dilakukannya itu benar, karena adakalanya orangtua perlu diperingatkan ketika melakukan hal yang tidak benar.
L886 & L895: marah dan malas L886-891 & L989-906: penyebab muncul emosi L889, L 895 & L898: Response modulation L906-911: agresi verbal (marah-marah) L911-915: dampak agresi
L886 & L895: emosi negatif L886-891 & L989-906: penyebab emosi L889, L 895 & L898: regulasi emosi L906-911: agresi verbal (marah-marah) L911-915: dampak agresi
885 memanjakan anak ibu?
886 Saya marah dengan mertua saya, “mbok
887 anu toh, gini gini, jangan seperti ini, nanti
888 anaknya jadi begini gini” nanti mereka
889 cenderungnya akan diam. Mertua saya itu
890 cenderung orang yang riwil setiap aktivitas
891 saya itu mesti dilokne gitu, jadi “iki yo..”
892 meskipun saya ngerti dengan apa yang
893 saya lakukan toh tapi ya itu, tapi belum
894 dilakuin aja udah di gituin kan saya jadi
895 males jadi diem. Jadi semakin kita
896 menjawab bakal lebih rame. Saya
897 cenderung banyakan diem mbak
898 orangnya, pas ada masalah itu diem. Pas
899 kita ada masalah semakin kita, tapi ketika
900 saya udah full ya udah mentok gitu, kayak
901 kemarin misal saya ada masalah dengan
902 mertua sampe tercetus mertua “iki wong
903 tua kok sampe disiake…” gitu toh mungkin
904 masalah keuangan gitu toh, dan saya kan
905 tidak seperti yang mereka inginkan gitu ya,
906 ya saya menjawabnya “bu kalo saya itu
907 betah di sini, tapi saya gak betah, kalo
908 saya udah males saya udah pergi dari sini
909 kemaren-kemaren, tapi nyatanya saya
910 masih di sini” kayak gitu itu saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
911 lampiaskan. Terkadang kita perlu
912 memberikan pelajaran, meskipun itu pada
913 orang tua, orangtua siapapun, orang yang
914 lebih tua, boleh lah kita emosi, ngomong
915 seperti itu tapi ya abis itu ya sudah
916 Sudah itu? Ketika S1 meluapkan emosinya dengan marah-marah setelah itu hilang marahnya dan tidak ada dendam
S1 meluapkan marahnya dengan marah-marah setelah itu tidak marah lagi dan tidak menyimpan dendam
L917-918: agresi verbal (marah-marah) L918-919: dampak agresi
L917-918: agresi verbal (marah-marah) L918-919: dampak agresi
917 Sudah ilang emosinya, ketika kita
918 meluapkan itu “rererrree” sesudah itu ya
919 sudah, tidak boleh ada dendam
920 Cara ibu mengungkapkan marah ibu itu? S1 jika sudah benar-benar marah maka akan berbicara dengan nada keras dan tinggi supaya orang yang dimarahinya paham bahwa ia sedang marah.
Pembuktian dengan perilaku bahwa S1 marah
L921: marah
L921: emosi negatif 921 Marah, ngomong dan keras. Nada tinggi
922 juga, soalnya kalo gak nada tinggi nanti
923 mereka gak tau kalo kita sedang marah,
924 jadi kalo Cuma biasa “ah paling yo ming
925 apa” gitu kan, tapi kalo sudah nada tinggi
926 kan mereka tahu, dengan anak saya pun
927 juga seperti itu kalo saya sudah “adek, 1,
928 2, …” berarti itu saya sudah marah
929 beneran kalo engga ya sudah dielus gitu
930 aja
931 Kalo ibu diam itu pada saat-saat masalah S1 marah ketika sudah tidak bisa menahan amarahnya. Jika bisa menahan maka S1 akan cenderung diam. S1 akan marah jika ada yang menjelekkan ibunya, membenarkan sesuatu yang salah. Jika itu terjadi terkadang S1 akan pergi atau melampiaskannya dengan bercerita pada saudara yang dipercaya. S1 akan menceritakan keluh kesahnya pada saudara yang mengenal keluarganya dan S1 percaya pada
S1 memiliki masalah yang sudah bertahun-tahun dipendamnya. S1 memuncak kemarahannya ketika mertuanya sudah mulai menjelek-jelekkan ibu S1. Ketika kemarahannya masih bisa diredam dan disimpan sendiri maka S1 akan memilih diam dan pergi menjauh atau terkadang S1 melampiaskan kemarahannya dengan bercerita pada saudara yang S1 percaya.
L934-939: penyebab muncul emosi L940: marah L942: Situation selection L943-945: attention deployment L946-960: dukungan sosial
L934-939: penyebab emosi L940: emosi nrgatif L942: regulasi emosi L943-945: regulasi emosi L946-960: faktor regulasi emosi
932 seperti apa dan ketika ibu marah yang di
933 luapkan itu seperti apa?
934 Ya ketika sudah tidak bisa diatasi, ketika
935 apa ya, udah muuuuncak banget, kan
936 udah bertahun-tahun gini gini gini kan kalo
937 masalah sepele saya biasa, ketika itu
938 sudah menyangkut ngelek-elek ibu saya
939 nih, ini nih jadi yang gak bener dibenerkan
940 mesti saya marah, di rumah itu tuh gitu
941 kadang-kadang, malesnya ya gitu dan kalo
942 males ya udah trimo pergi gitu aja, tapi ya
943 kadang-kadang juga saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
944 melampiaskannya itu dengan cerita ke saudara tersebut. S1 beranggapan jika orang tersebut mengalami hal yang serupa dengannya maka ia akan dapat mengerti S1 tetapi jika tidak atau mungkin malah bercerita pada orang yang memebenci keluarga S1 malah S1 akan “disokorke”.
945 sodara saya, kan ada sodara jejeran gitu,
946 terus cerita “iniinin” jadi saya ngeplongke
947 ati saya itu ya dengan cerita ke sodara
948 saya itu, yang saya percaya. Saya gini nih,
949 saya berusaha menceritakan masalah
950 keluarga saya dengan orang yang saya
951 benar-benar mengerti keluarga saya gitu,
952 jangan sampe saya cerita dengan orang
953 yang gak tau dengan keluarga saya, atau
954 mungkin itu orang yang gak suka dengan
955 keluarga saya kan malah disokorke, jadi
956 kalo saya cerita dengan orang yang
957 mungkin bisa dikatakan senasip, atau
958 mungkin orang yang bisa merasakan,
959 orang yang, eh yang tau dan sudah
960 merasakan hidup yang seperti saya itu
961 yang saya ceritakan, kalo engga ya engga
962 Ibu mengasuh anak sendiri? S1 mengasuh anak berdua dengan mertuanya
Pengasuhan anak S1 dibantu oleh mertua
L963-964: pengasuhan anak
L963-964: latar belakang 963 Iya saya mengasuh anak ya dengan
964 mertua saya itu
965 Apakah ibu pernah merasa anak ibu itu S1 merasa ketika awal anak S1 sekat dengan mertuanya, akan tetapi seiring berjalannya waktu anak S1 kembali dekat dengan S1. Hal ini terlihat dari porsi makan anak-anaknya yang lebih banyak ketika yang menyuapi makan adalah S1. Ketika pulang kerjapun, anak-anak S1 menyambutnya dengan senang. Anak S1 yang kecil jika sudah jam pulang kerja tetapi S1 belum terlihat maka anaknya
Pada awal memiliki anak, S1 merasa anaknya lebih dekat dengan mertua namun seiring berjalannya waktu, S1 juga berusaha mendekatkan diri dengan anaknya. S1 berusaha menampilkan sisi keibuannya pada anaknya agar anaknya lebih dekat dengannya, dan akhirnya anaknya dekat dengan S1 dan dapat mulai membedakan antara S1 dengan mertua.S1 juga
L967-970: dampak konflik peran ganda L972-984: usaha dan harapan untuk dekan dengan anak L984-988: prinsip
L967-970: dampak konflik peran ganda L972-984: usaha dan harapan L984-988: prinsip
966 lebih dekat dengan mertua ibu gitu?
967 Ooh kebetulan engga, mungkin awal-awal
968 usia dua tahun itu iya mungkin karena
969 yang momong di rumah kan si itu, jadi
970 anak itu wadul, jadi kan pas di marahin itu
971 anak itu wadul ke simbah, anak itu
972 kadang-kadang “ininini” tapi seiring
973 berjalannya waktu mereka jadi tau “oh ini
974 simbah saya gini, oh ibu saya gini” jadi
975 sekarang, dua anak ini lebih dekat dengan
976 saya, keliatan dari maemnya juga kalo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
977 dengan saya lebih banyak kalo dengan akan menangis. S1 memiliki prinsip bahwa ketika ia pulang ya untuk anak dan suami.
mendedikasikan waktunya ketika di rumah sepenuhnya untuk anak-anaknya.
978 simbahnya itu sedikit, gak tau dari segi
979 mananya, ya kalo ibunya pulang pun
980 mereka seneng, mereka lari ke ibunya,
981 anak yang kecil pun ketika udah jam nya
982 ibunya gak nongol-nongol pasti udah
983 nangis, jadi itu ya mungkin bisa diliat buat
984 ukuran gitu ya. Soalnya gini perinsip saya
985 itu gini, kalo saya pulang itu ya buat anak
986 saya, bukan buat mertua, yang utama itu
987 anak, ya suami iya, tapi yang paling utama
988 itu ya buat anak saya
989 Ketika anak ibu yang pertama itu di awal- S1 membatin mengapa anaknya tidak menyambutnya ketika pulang kerja, kemudian setelah itu S1 kembali membatin bahwa nanti kalau sudah saatnya anak-anaknya akan kembali dekat dengannya
Reaksi S1 ketika anaknya kurang dekat dengannya
L992-998: kognitif L992-998: faktor regulasi emosi 990 awal tahun pertama lebih dekat dengan
991 mbah nya, apa yang ibu rasakan?
992 Ya tetep “kok ini kok, kok kayak, saya
993 pulang kok saya gak ada yang menyambut
994 atau apa” tapi terus itu, tapi itu pas awal-
995 awal aja, setelah itu kan saya gini “ah
996 paling nanti kalo udah kepengen sama
997 ibunya, mesti sama ibunya, mesti dateng
998 ke ibunya” gitu aja
999 Apa ibu merasa sedih atau ibu merasa iri? S1 merasa sedih karena meninggalkan anaknya untuk bekerja terus. S1 membatin anadai saja ia bisa di rumah dan memiliki banyak uang pasti anak-anaknya akan dekat padanya.
S1 sedih karena anaknya tidak dekat dengannya. S1 berharap dirinya adalah ibu rumah tangga yg tidak bekerja tapi memiliki banyak uang agar anaknya dekat dengannya
L1000: sedih L1000-1006: konflik peran ganda L1003-1006: harapan
L1000: emosi negatif L1000-1006: konflik peran ganda L1003-1006: harapan
1000 Awal-awalnya iya sedih, kok ini karena
1001 saya tinggal terus, jadi ngerasa “coba ya
1002 saya di rumah tapi uangnya banyak”
1003 hahahha (tertawa) “coba saya ibu rumah
1004 tangga tapi uangnya banyak, di rumah aja
1005 terus pasti anak-anaknya lebih dekat
1006 dengan saya” gitu hahha (tertawa) gitu aja
1007 Tapi ketika ibu menyadari anak ibu dekat S1 setiap pulang kerja berusaha untuk memandikan ketiga anaknya, memberikan makan.
S1 melakukan usaha mendekatkan diri dengan anaknya dengan memandikan,
L1011-1012: usaha mendekatkan diri dengan anak
L1011-1012: usaha L1013-1016: harapan 1008 dengan mbahnya, apa yang ibu lakukan
1009 untuk mendekatkan diri dengan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
1010 ibu? Sehingga ketiga anaknya akan dekat dengannya dan mengerti bahwa yang perhatiaan itu ibunya bukan simbahnya.
menyuapi anak agar anaknya dapat merasakan kasih sayang darinya dan berharap anaknya akan dekat dengannya.
L1013-1016: harapan agar dekat dengan anak 1011 Jadi setiap pulang itu, semua anak yang
1012 mandikan saya, yang nyuapin itu saya,
1013 nanti dia akan deket, jadi nanti mereka
1014 akan ngerti “oh ternyata yang bener-bener
1015 perhatian itu ibuku toh bukan mbah ku”
1016 gitu
1017 Terus apa lagi? S1 menemani tidur anak-anaknya. S1 juga memberikan asi pada ketiga anaknya. S1 beranggapan bahwa anak yang mendapatkan asi akan dekat dengan ibunya
S1 beranggapan bahwa pemberian ASI adalah modal utama untuk mendekatkan diri dengan anak
L1019: usaha dekat dengan anak L1019-1021: harapan dekat dengan anak
L1019: usaha L1019-1021: harapan 1018 Kalo dia tidur, ya saya yang tidurin, yang
1019 jelas itu mbak asi itu paling utama, kalo
1020 anak udah kena asi itu pasti cenderung
1021 akan dekat dengan ibunya.
1022 Ibu memberikan asi? S1 memberikan asi selama 2 tahun kepada ketiga anaknya. Anak yang diberi asi secara psikologis akan dekat dengan ibunya dibandingkan dengan susu botol. Anak susu botol jika sudah ada botol ya sudah, berbeda dengan anak asi yang membutuhkan ibunya sehingga mungkin itu yang menjadi lebih dekat.
S1 berharap dengan memberikan ASI maka anak-anaknya akan memiliki kedekatan psikologis dengan dirinya
L1023-1030: harapan dekat dengan anak
L1023-1030: harapan
1023 Iya saya memberikan asi selama 2 tahun
1024 kepada semua anak saya hehe (tertawa)
1025 jadi ketika ngasih asi itu, psikologisnya itu
1026 lebih dekat, katanya sih gitu, beda dengan
1027 anak susu botol, ketika udah ada botol ya
1028 sudah gitu, kalo anak asi tuh mereka
1029 butuh ibunya itu karena nyusu terus nanti
1030 jadi lebih deket. Itu ya mungkin yang bikin
1031 jadi lebih deket
1032 Ini kan ibu memberikan asi pada ketiga S1 memberikan asi, selain asi itu baik, sehat dan bisa mengurangi biaya susu. S1 beranggapan tidak ada susu formula yang sebaik asi. S1 selama 6 bulan ketika malam memeras asi dan menaruhnya di freezer, kemudian bekerja paginya, jam 10 ijin kerja untuk meres asi dan begitu juga ketika jam 1. Setelah itu pulang, anak-
Meskipun S1 sudah harus bekerja namun S1 tetap berusaha memenuhi tanggung jawabnya sebagai ibu untuk memberikan ASI. S1 berusaha membagi waktu dan mengusahakan berbagai cara agar anak-anaknya memperoleh ASI sebagi bentuk kasih sayang dan tanggung jawabnya sebagai ibu.
L1034-1035: tuntutan bekerja L1034-1044: usaha untuk dekat dengan anak
L1034-1035: tuntutan L1034-1044: usaha 1033 anak ibu ya?
1034 Iya saya memberikan asi terus, sampe
1035 saya pernah memberikan asi di sini (tempat kerja), iya
1036 selain asi itu baik, sehat dan yang kedua
1037 itu ngirit hehhe (tertawa) karena tidak ada
1038 susu formula manapun yang melebih susu
1039 ibu, jadi saya selama 6 bulan itu
1040 malem saya ,meres asi saya kasih freezer,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
1041 terus saya kerja, jam 10 saya ijin meres asi anak dengan S1 dan begitu seterusnya. S1 juga mengajari mertuanya untuk mengurus asi, awal-awanya kesulitan tapi lama kelamaan bisa.
1042 nanti jam 1 saya juga meres asi, terus
1043 nanti pulang, semua anak sudah sama
1044 saya, dan gitu terus. Dan saya juga
1045 ngajarin simbahnya, yang susah itu awal-
1046 awalnya tapi sekarang mereka sudah apal
1047 dan sudah pinter
1048 Apa yang ibu rasakan ketika harus S1 merasa diburu-buru karena harus memberikan asi, pdahal dulu belum memiliki kulkas untuk menyimpan asi sehingga harus sering ijin kerja untuk memberikan asi pada anak-anaknya. S1 awalnya merasa tidak nyaman yang bedampak pada produksi asi yang sedikit.setelah S1 mulai tenang maka produksinya kembali normal. S1 menyerahkan semuanya kepada Tuhan, banyak atau sedikit asi yang dihasilkan, itu adalah asi yang disediakan Tuhan untuk anaknya dan itu pasti cukup dan ternyata benar-benar cukup. S1 mengembalikan hidupnya pada Tuhan, yang terjadi padanya, meskipun secara keuangan jika dihitung-hitung tidak cukup tapi nyatanya cukup juga dan terkadang sisa.
S1 berusaha memberikan yang terbaik (ASI) untuk anaknya meskipun dirinya dalam keterbatasan (KONFLIK PERAN GANDA), namun S1 tetap berusaha memberikan usaha dan segala sesuatu yang terbaik untuk anak. S1 juga pada awal memiliki anak dan harus bekerja merasa sedih, gelisah, khawatir namun semuanya dikembalikan pada Tuhan maka kegelisahan tersebut berangsur-angsur berkurang, terlebih lagi keberhasilan memberikan anak ASI semakin membuatnya bahagia.
L1051-1055: penyebab muncul emosi L1057 & L1060 : tenang &nyaman L1058: tidak nyaman L108-1059: dampak emosi negatif L1059-1060: dampak emosi positif L1061-1075: kognitif L1051-1075: usaha memberikan yang terbaik untuk anak
L1051-1055: penyebab emosi L1057 & L1060 : emosi positif L1058: emosi negatif L108-1059: dampak emosi negatif L1059-1060: dampak emosi positif L1061-1075: faktor regulasi emosi L1051-1075: usaha
1049 memberikan asi ekslusif tapi ibu juga
1050 harus bekerja di sini?
1051 Awalnya ya kayak kejar-kejaran asi,
1052 apalagi kan awal-awalnya belum punya
1053 kulkas, jadi nanti seminggu awal pertama
1054 jam 11 saya ijin itu karena asinya gak
1055 cukup, tapi setelah itu kan cukup jadi
1056 sudah dipasrahkan sama yang mengasuh
1057 itu, jadi ya nyaman. Awal-awal kan saya
1058 gak nyaman, nah itu kan bikin asi saya
1059 sedikit, tapi lama-lama sudah nyaman ya
1060 banyak lagi asinya, tenang, semua kembali
1061 saya kembalikan ke Tuhan ya, kalo Tuhan
1062 ngasih asi seberapa dikit apa banyak itu
1063 disediakan buat anak ku nih, jadi meskipun
1064 sedikit pasti cukup, dan ya cukup juga
1065 akhirnya jadi semakin kita kemrungsung
1066 nanti asinya sedikit gitu. Pokoknya saya
1067 itu, hidup itu dikembalikan ke Tuhan, kalo
1068 saya ya, apapun yang terjadi, meskipun
1069 secara keuangan aja ini ya, kita hitung
1070 berapa rupiah yang kita dapet berapa
1071 rupiah yang akan kita keluarkan secara
1072 matematika gak akan sampe, tapi ketika
1073 kita pasrahkan, yang penting kita usaha ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1074 ini ini, ya ternyata cukup loh, malah
1075 terkadang sisa gitu hehe
1076 Ketika punya anak pertama dan ibu harus S1 merasa sedih karena meninggalkan anak, kepikiran bagaimana nanti mengenai asi dan jika nanti anak rewel. Sehari dua hari anaknya memang rewel, kemudian S1 browsing mengenai asi eksklusif untuk menambah pengetahuannya. S1 meyakinkan dirinya untuk terus memberikan asi eksklusif dengan membaca dari internet karena suaminya juga tidak memiliki pengalaman mengenai asi eksklusif. Suami S1 mendukung S1 dalam memberikan asi. Suami S1 memberikan pengawasan pada anak, kapan minum asi kapan kasih air putih, kapan kasih susu formula. Jika di rumah dan saya bekerja, pengawasan ada pada suami saya dan saya mungkin merasa lebih nyaman karena itu, selain itu S1 juga merasa nyaman karena diperbolehkan meras asi di tempat kerja. S1 merasa sedih, berat dan terkadang menangis karena harus meninggalkan anaknya untuk bekerja, tapi setelah direnungkan ya memang harus seperti ini jalannya, 6 bulan lancer S1 merasa senang sekali karena bisa melewatinya dengan
S1 merasa berat, sedih hingga menangis karena harus meninggalkan anaknya untuk pertama kali. S1 khawatir dengan keadaan anaknya ketika sedang bekerja namun hal tersebut diatasinya dengan browsing mengenai pengetahuan asi untuk menguatkannya dan menambah pengetahuan mengenai merawat anak serta adanya dukungan dari suami membuatnya merasa lebih nyaman dan tenang. Ketika S1 sudah dapat melewati masa “sulit”nya tersebut, kurang lebih 6 bulan, S1 merasa amat senang.
L1079: sedih L1079: penyebab muncul emosi L1080-1081: khawatir L1082-1089: attention deployment L1090-1097: dukungan sosial L1095-1097: nyaman L1097-1098: dampak emosi positif L1099-1100: berat dan sedih L1101-1102: kognitif L1102-1103: penyebab muncul emosi L1103: amat senang
L1079: emosi negatif L1079: penyebab emosi L1080-1081: emosi negatif L1082-1089: regulasi emosi L1090-1097: faktor regulasi emosi L1095-1097: emosi positif L1097-1098: dampak emosi positif L1099-1100: emosi negatif L1101-1102: faktor regulasi emosi L1102-1103: penyebab emosi L1103: emosi positif
1077 meninggalkan anak ibu untuk pertama
1078 kalinya, apa yang ibu rasakan?
1079 Sedih, yaampun kok yo mesti tak tinggal,
1080 gek besok asinya gemana, gek nanti saya
1081 di sini mikir anaknya rewel gak ya, gitu,
1082 sehari dua hari ya rewel, baca saya, kan
1083 dari dulu seneng browsing kan ya, jaman
1084 anak saya yang pertama kan asi eksklusif
1085 belum booming kayak sekarang ya, itu
1086 saya meyakinkan diri saya dengan
1087 membaca, saya baca di internet teruuuus
1088 aja, itu yang menyakinkan diri saya
1089 soalnya suami saya belum pengalaman,
1090 dan ketika suami saya sangat mendukung
1091 dengan asi itu, jadi diawasin bener nih di
1092 rumah kalo nanti kapan dikasih susu
1093 formula atau air putih gitu, kalo di rumah
1094 itu pengawasan lebih banyak di suami
1095 saya gitu ya, mungkin saya jadi nyamannya
1096 karena ada suami saya di rumah yang
1097 mengawasi gitu ya, jadi di sini lebih enak
1098 aja meres asi, dan diperbolehkan juga,
1099 yang pertama ya berat, sedih , kadang
1100 nangis “kok yo tak tinggal” gitu pas anak
1101 pertama, kan rasanya beraat gitu ya, tapi
1102 ya ini sudah harus seperti ini, 6 bulan bisa
1103 berjalan lancer itu rasanya seneng
1104 bangeet itu hehe (tertawa), yang kedua
1105 yang ketiga juga karena udah ada ,kulkas
1106 jadi ya lebih enak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
lancer.
1107 Ketika sedih, apa yang ibu biasanya Jika sedih S1 tetap bekerja seperti biasa, jika ada waktu luang, S1 akan mengirim sms pada orang rumah untuk mengetahui keadaaan anaknya. S1 merasa yang terpenting adalah komunikasi berjalan lancer semuanya akan lancar
Ketika muncul emosi sedih maka S1 mengalihkannya pada pekerjaan dan bertanya pada keluarga mengenai keadaan anak. Setelah mengetahui keadaan anak maka timbul perasaan lega pada S1
L1109: sedih L1109-1110: attention deployment L1111: lega L1111-1113: penyebab muncul emosi
L1109: emosi negatif L1109-1110: regulasi emosi L1111: emosi positif L1111-1113: penyebab emosi
1108 lakukan menguranginya?
1109 Sedih yaudah kerja biasa, nanti kalo udah
1110 agak longgar sms “rewel gak” atau “panas
1111 gak” oh yaudah kalo engga kan jadi lega
1112 gitu ya, ya yang penting komunikasi aja,
1113 jadi semua itu dijalani dengan komunikasi,
1114 jadi semuanya enak aja gitu
1115 Nah sekarang kalo sukanya selama S1 merasa suka dalam pernikahannya adalah karena bisa memiliki sesuatu dengan kerja keras sendiri. Banyak orang yang dibelikan rumah, fasilitas oleh kedua orangtuanya. S1 dan suami memulai pernikahaan dari keadaan yang minus tetapi S1 meras senang dengan keadaannya sekarang, S1 bisa menunjukkan pada orangyang menganggapnya sebelah mata, yang memandang suaminya cenderung kurang baik, S1 menunjukkan bahwa ia dan suami mampu membeli sesuatu. S1 juga senang bisa berdiskusi dengan suami. S1 juga senang karena memiliki anak, tidak semua orang bisa memiliki anak seperti dirinya.
S1 merasa senang karena bisa membuktika bahwa dirinya dan suami mampu hidup berkecukupan pada orang-orang yang dahulu menyepelekan dirinya dan suami, selain itu S1 bisa memiliki anak dan bisa saling bertukar pikiran dalam berbagai hal dengan suami. Bisa memberikan kebahagiaan pada anak, suami dan keluarga juga merupakan alasan yang membuat S1 merasa senang
L1117 & L1127 : senang L1118-1152: mengusahakan dan membuktikan bahwa dirinya mampu
L1117 & L1127: emosi positif L1118-1152: penyebab emosi
1116 pernikahan, apa aja bu?
1117 Sukanya, nikah itu suka gak ya heheh
1118 (tertawa) terus terang itu kalo sukanya itu
1119 kita bisa memiliki sesuatu sendiri itu suka
1120 banget, maksudnya gini banyak orang
1121 yang dibelikan rumah oleh kedua orang
1122 tuanya, banyak orang yang diberikan
1123 fasilitas apa aja oleh orangtuanya, tapi
1124 saya dan suami saya itu berawal dari
1125 minus bahkan mbak, bukan dari nol tapi
1126 dari minus, saya bisa punya itu saya
1127 seneng, ternyata saya bisa ngasih ke
1128 orang-orang nih yang mungkin “kok ya
1129 ampun kamu dengan orang itu po ya mau
1130 jadi apa nanti” semua orang kan mandang
1131 suami saya dulu gak kerja gitu kan “kamu
1132 kalo sama ini besok mau jadi apa kamu”
1133 bayangan orang pasti “ah ngko koe ra
1134 duwe apa-apa” gitu kan tapi sekarang saya
1135 bisa membuktikan ke orang-orang yang
1136 nyepelekke, sekarang saya bisa punya itu
1137 saya senang, bisa menyenangkan orang
1138 tua saya, saya bisa beli ini nih bu, ya saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
1139 seneng, bukan dari hartanya, tapi dari
1140 hatinya, orangtua itu akan seneng ketika
1141 kita tuh bisa memiliki sesuatu yang
1142 melebihi yang orang tua kita miliki
1143 sebelumnya, gitu. Kita bisa membuktikan
1144 kita mampu tanpa bantuan, maksudnya
1145 Orang tua mendukung, tapi tanpa minta
1146 orang tua kita mampu gitu loh. Selain itu
1147 senengnya apa-apa bisa ngobrol sama
1148 suami, bisa punya anak, seneng loh bisa
1149 punya anak, karena gak semua orang bisa
1150 punya anak, iya makanya ini ya sekarang
1151 udah gede yaaa, bisa melihat tumbuh
1152 kembang anak itu seneng banget
1153 Biasanya apa yang sering ibu lakukan Aktivitas S1 bersama keluarga ketika pulang kerja dan waktu senggang adalah menghabiskan waktu bersama-sama, seperti bermain bersama anak, mengajak anak muter-muter lapangan, melihat kereta di stasiun dan membeli es krim untuk anaknya.
Usaha yang dilakukan suami dan terutama S1 untuk membahagiakan dan menghabisakan waktu dengan anak. Saat membahagiakan anak S1 tidak meluluy menggunakan harta, tapi dengan kasih sayang, kebersamaan dan perhatian sudah membuat dirinya, anaknya dan keluarga bahagia.
L1156-1172: usaha membahagiakan anak
L1156-1172: usaha
1154 dengan suami dan anak-anak ibu pas
1155 libur atau selesai kerja?
1156 Biasanya mainan, atau jalan-jalan muter-
1157 muter mereka udah seneng kok anak saya,
1158 jadi kalo saya pulang itu, nyusui yang kecil,
1159 ya mereka itu diajak muter-muter
1160 lapangan gitu sama ibunya ya udah seneng
1161 kok, yang penting naik motor sama ibu
1162 sama bapaknya, kan rumah saya deket
1163 stasiun kan, nah diajak liat kereta aja
1164 mereka udah seneng, terus pulangnya beli
1165 es krim gitu karena udah lama gak makan
1166 es krim, kan saya tidak membiasakan anak
1167 saya makan es krim, permen, nugget,
1168 makanan instan gitu ya, jadi ya mungkin ya
1169 seneng pas beli gitu, mereka udah seneng
1170 banget, bukan sogokan loh ya ini, tapi
1171 karena mereka jarang jadi pas itu bisa beli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
1172 mereka seneng banget
1173 Ketika ibu merasakan perasaan marah Ketika merasakan EMOSI NEGATIF, S1 melakukan doa dan menyerahkan semuanya pada Tuhan. Semua yang terjadi pada kita itu Tuhan yang atur. Jalani hidup mengalir saja, dan jangan sampe menyakiti orang lain. Karena jika menyakiti satu orang maka orang tersebut akan membawa orang laun yang lebih banya yang juga akan sakit hati dengan kita.
S1 menyerahkan hidupnya pada Tuhan, ketika marah, sedih maka S1 berdoa untuk mengurangi perasaannya tersebut. S1 beranggapan bahwa Tuhan sudah mengatur jalan hidupnya. Asalkan tidak menyakiti dan menciptakan permusuhan maka tidak akan mengalami emosi puncak, tidak akan disakiti orang lain, tidak akan memiliki musuh dan hidup pun damai.
L1178-1182: cognitive change (berdoa)
L1178-1182: regulasi emosi 1174 jengkel sebel, dan berhasil meluapkannya
1175 dengan diam, menenangkan diri, selain
1176 itu apa yang ibu lakukan?
1177 Ya biasa aja sih, saya sih juga sering
1178 berdoa, pagi berdoa, pagi itu serahkan
1179 segalanya ini pada Tuhan, malem ini
1180 pokoknya anak-anak, suami semuanya kita
1181 serahkan pada Tuhan, apa yang terjadi di
1182 kehidupan kita itu sudah Tuhan yang atur,
1183 boleh percaya atau tidak ketika kita
1184 “udahlah pasrah” kita jalan yaudah kita
1185 hidupnya itu mengalir, gitu aja, hidupnya
1186 gak pernah mengalami emosi yang tinggi
1187 sampe menyakiti , yang penting kita
1188 jangan sampe menyakiti orang lain, orang
1189 lain itu akan, jadi satu orang sakit hati
1190 nanti dia akan membawa banyak orang
1191 lain yang juga ikut sakit hati dengan kita.
1192 Yang penting itu kuncinya semua itu udah
1193 ada yang ngatur, kita itu jangan cari
1194 musuh, jangan menyakiti orang, kita itu
1195 hidup biasa-biasa aja ada yang gak suka,
1196 apalagi kita hidupnya yang gak bener gitu
1197 Kalo anak sekolah disini berarti ibu juga S1 mengantar anaknya sekolah, kadang juga S1 yang menjemputnya. Jika sibuk, maka suami S1 yang akan menjemput anaknya.
Tanggung jawab S1 sebagai orang tua
L1199-1103: tanggung jawab
L1199-1103: latar belakang 1198 anter anak sekolah ya?
1199 Iya kalo pagi anter sekolah, nanti kadang
1200 kalo saya bisa jemput ya saya jemput terus
1200 saya bawa ke sini, main laptop atau apa
1201 gitu biar diem dulu di sini kan nanti jam 2
1202 pulang , kalo gak nanti ada acara di sini
1203 nanti suami saya yang jemput
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
1204 Terus pembagian tugasnya rumah tangga S1 adalah orang yang cenderung malas. S1 jarang memasak, yang masak justru suaminya, bersih-bersih rumah juga suami S1. Untuk masakan, anak-anak S1 juga menggemari masakan suami. S1 hanya berbelanja, memenuhi kulkas dengan sayur, ikan, ayam dan nanti yang mengolah suami. S1 merasa senang memiliki suami seperti suaminya karena suaminya mandiri dan tidak perlu “diladeni”
Suami S1 bukan orang yang kaku dan tidak harus selalu dilayani oleh istri. Si menjadi malas mengerjakan pekerjaan rumah karena lelah dengan pekerjaan kantor.
L1206-1219: rutinitas L1206-1219: latar belakang 1205 gemana bu?
1206 Apa ya saya orang yang males mungkin ya
1207 hehe (tertawa) saya itu ya kalo masak ya
1208 kadang-kadang, malah seringnya suami
1209 saya yang masak, bersih-bersih malah
1210 suami saya yang bersih-bersih kamar hehe
1211 (tertawa) saya dan suami itu lebih sering
1212 suami yang masak, anak-anak saya pun
1213 seneng kalo bapaknya masak, yang
1214 penting saya belanjang, kulkasnya terisi,
1215 ada ikan, ada ayam, ada apa nanti yang
1216 mengolah biasanya suami saya, dan suami
1217 saya itu enaknya dan senengnya itu bukan
1218 tipe orang yang harus diladeni setiap hari,
1219 suami saya amat sangat mandiri hehe
1220 Ibu nyaman dengan pembagian kerja Saling pengertian itu paling penting, karena S1 adalah orang yang malas. Karena pulang kerja sudah capek, kemudian menghabiskan waktu dengan anak, terutama yang kecil masih belum bisa ditinggal sehingga butuh perhatian yang lebih dari S1 dan suami. Jika bersih-bersih rumah juga dilakukan ketika semuanya sudah tidur.
S1 dan suami dalam menjalani rumah tangga dengan rasa pengertian satu sama lain.
L1223: dukungan suami L1222-1240: rutinitas
L1223: faktor regulasi emosi L1222-1240: latar belakang
1221 seperti itu?
1222 Bukan pembagian sih mbak, yang penting
1223 itu saling mengerti, karena saya kan keset
1224 gitu ya “alaaah yowes sak tekane” suka
1225 gitu, yaudah saya bisanya pulang capek,
1226 dan terus sama anak-anak, terutama yang
1227 kecil itu kan belum bisa ditinggal toh mbak
1228 karena takut jatoh apa gemana gitu jadi
1229 perlu pengawasan yang full kan, jadi kalo
1230 mau bersih-bersih rumah juga kalo semua
1231 udah pada tidur, kalo belum pada tidur
1232 dan saya udah capek yaudah tidur sampe
1233 besok paginya ya gitu, belum sempet
1234 ngapa-ngapa, nanti yang nyapu ya paling
1235 bapak ibu gitu , kalo suami ya kalo pas
1236 mood ya bersih-bersih kamar, kalo saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
1237 bersih-bersih kamar kalo mau tidur, tak
1238 suruh ke keluar, saya bersihin, terus tidur
1239 gitu, yang penting bkan anak-anak udah
1240 makan udah beres, yang penting itu
1241 Apa yang ibu rasakan ketika ibu harus S1 merasa kemrungsung ketika harus melakukan dua pekerjaan sekaligus. Meskipun merasa kerungsung S1 tetap menjalaninya, jika sempat memandikan anak kedua ya dimandikan, jika tida akan diberikan pada mertuanya. Jika sempat menyiapkan sarapan ya anak-anak sarapan, jika tidak nanti yang besar mau sekolah dibelikan bekal atau jika tidak diberika uang saku untuk membeli makanan yang sesuai dengan pesanan S1 sebelum meninggalkan anak sekolah. S1 juga merasa terbantu dengan adanya mertuanya yang membantunya mengurus ketiga anaknya ketika dirnya sedang bekerja.
S1 merasa mendapatkan dua tekanan dari pekerjaan dan dari urusan rumah tangga. Satu sisi S1 harus bekerja dengan tepat waktu, di sisi lain S1 harus menyiapkan kebutuhan anak sekolah dan kebutuhan rumah sebelum pergi bekerja, S1 merasa “diburu-buru” namun S1 berusaha menyelesaikan tugas tersebut dengan sebaiknya dan dapat menikmati perannya.
L1244-1279: konflik peran ganda L1244-1279: usaha untuk menyelesaikan kedua peran dengan baik L1253: nikmati
L1244-1279: konflik peran ganda L1244-1279: usaha L1253: emosi positif
1242 bekerja dan harus mengurus rumah
1243 tangga?
1244 Kemrungsung mbak hehe, kabeh pagi itu
1245 tuh kemrungsung, tapi yaudah mau
1246 gemana, kalo pagi itu kalo sempet mandiin
1247 yang si lintang ini, ya saya mandiin kalo
1248 gak sempet ya biar mbahnya, kalo yang
1249 kedua ini sifatnya lebih netral ya sama
1250 siapa aja gak masalah meskipun nanti sore
1251 makannya harus sama ibunya, namanya
1252 kemrungsung itu jadi ya kalo pagi itu ya
1253 ubek-ubekan tapi ya dinikmati aja. Kalo
1254 mengatasinya yaudah kalo nanti sempet
1255 sarapan ya nanti sarapan dan saya kasih
1256 bekal, kalo gak sempat ya nanti saya kasih
1257 uang jajan tapi saya pesenin supaya tidak
1258 jajan sembarangan, gitu jadi ngatasi
1259 kemrungsungnya ya gitu, yang kecil udah
1260 mandi, udah ngurusin makannya pasrahi
1261 simbahnya gitu. Kebetulan meskipun agak
1262 riwil ya cukup membantu ya mbahnya itu.
1263 Ya saya mikirnya sih, ya yang penting bisa
1264 momong anak, jangan rewel, nurut aja.
1265 Dalam artian kan ini anak-anak saya
1266 dengan suami, jadi ya mungkin dulu tidak
1267 memberikan yang saya dan suami berikan
1268 pada anak kan ya jadi gini, dulu bapak ibu
1269 gak kerja ngasih anak gini kan anaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
1270 jadinya gini gini kan terus mereka jadi
1271 lama-lama legowo ya terus jadi manut .
1272 jadi bapak ibu itu kalo sakit nanti repot,
1273 bapak ibu bukan termasuk orang yang
1274 menyimpan banyak harta, jadi manut toh,
1275 dalam arti baik ya bukan terus apa-apa
1276 manut. Jadi kalo makan yang rutin, jangan
1277 minum obat sembarangan , jangan main
1278 jauh-jauh soalnya nanti kalo ada apa-apa
1279 kita yang repot
1280 Tapi ibu selama ini ngejalaninya enjoy S1 tidak munafik, terkadang S1 mengeluh tapi kembali lagi S1 merenung bahwa hidup ini pilihan S1, senang sedih S1 yang buat, orang lain tak bisa membantu jadi ya buat senang. Jika dibuar senang maka kita akan berkembang. Meskipun ada orang yang cenderung memancang kasihan atau negatif mengenai hidup S1 tapi S1 tetap seneng saja menjalaninya karena pilihan pasti ada resiko jadi S1 terima resikonya dan jalani semampu S1.
S1 merasa sedih dan sempat mengeluh terhadap kehidupannya yang terkadang sulit tetapi kemudian S1 merenungkannya kembali dan mengambil hikmah dibalik semua yang dialaminya.
L1282-1283: sedih dan mengeluh L1283-1301: Response modulation
L1282-1283: emosi negatif L1283-1301: regulasi emosi
1281 kan atau gimana?
1282 Ya gak munafik setiap orang itu “haduh
1283 kok gini yo” terus kita kembalikan lagi
1284 dibuat enjoy aja orang ini hidup ya hidup
1285 kamu sendiri kok, orang itu gak bisa
1286 membantu kok, yang bisa bantu ya dirimu
1287 sendiri, mau susah, mau senang kembali
1288 ke kita mau dibawa senang mau dibawa
1289 susah kembali ke kita, kalo kita buat
1290 seneng kan kita gak berkembang, kalo
1291 seneng ya, meskipun orang lain mandang
1292 “ih kamu kok bisa gitu sih” ya memang ini
1293 hidup kok ya memang seperti itu, kan
1294 kadang “ih kok aku nek jadi koe ket wingi
1295 aku wes lungo” kan ada orang seperti itu
1296 ya “yo engga” ya karena sudah pilihan.
1297 Udah milih ya dijalani, pilihan itu ada
1298 seneng ada susah dan ada resikonya,
1299 tergantung kita jalaninya, hidup itu dibikin
1300 seneng aja ya, hidup gak susah aja udah
1301 susah apalagi susah hehe (tertawa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
VERBATIM PARTISIPAN 2 Bagian 1
Verbatim Ringkasan Interpretasi Sub Tema Tema
1 Terus apalagi mbak kalo kerjaan gitu biasanya?
Kendala pekerjaan yang mengganggu kegiatan rumah tangga adalah ketika ada urusan pekerjaan ke luar kota dan harus meninggalkan anak, maka S2 akan memikirkan keadaan anaknya apakah rewel dan nangisselama ditinggal S2
Munculnya konflik peran ganda yang dialami S2 ketika ada pekerjaan luar kota yang mengharuskannya meninggalkan anak maka S2 merasa khawatir terhadap keadaan anak selama ditinggal. Untuk mengurangi kekhawatirannya, S2 berusaha untuk menghubungi anak agar mengetahui kondisi sang anak.
L4-6: konflik peran ganda L6: khawatir L7-8: Situation selection
L4-6: konflik peran ganda L6: emosi negatif L7-8: regulasi emsoi
2 Sehari harinya kerja gitu, susahnya apa
3 kendalanya gitu kalo kerja?
4 Kendalanya kalo pas apa ya pas kita keluar kota
5 gitu ya misalnya aku ke jakarta nih anaknya
6 ditinggal kan tetep aja kepikiran anaknya kan
7 misalkan tetep ngecek misalnya dia lagi ngapain
8 atau dia kenapa nangis nggak rewel nggak
9 kayak gitu gitu sih
10 Hm gitu
- - - - 11 Hoo gitu sih
12 Kalo ninggalin sehari-hari gitu ? Anak S2 sudah terbiasa ditinggal kerja oleh S2, sehingga S2 maupun anaknya tidak ada masalah ketika hanya di tinggal kerja. Jika S2 pulang kerja maka anak S2 akan selalu ingin didekat S2. Kendala yang dihadapi adalah ketika S2 merasa capek pulang kerja dan masih harus mengurus anak yang ingin selalu dekat. S2 merasa capek akibat pekerjaan dan pulang ke rumah anaknyanya ingin diperhatikan oleh S2 sehingga yang timbul anaknya rewel dan karena
S2 merasa biasa saja ketika meninggalkan anak untuk bekerja, dan sang anak sudah terkondisikan tidak rewel ketika S2 berangkat kerja. Namun S2 merasa memiliki masalah ketika S2 lelah pulang bekerja dan anaknya terus ingin dekat dengan S2. S2 lelah akibat pekerjaannya, pulang ke rumah ingin istirahat tetapi anaknya ingin diperhatikan S2 sehingga sang anak “rewel”. Karena keadaan S2 sedang lelah maka S2
L17-25: konflik peran ganda L26: mudah terpancing emosi L32-33: mudah terpancing emosi L36: mangkel L37-50: kognitif L37-38: cognitive change
L17-25: konflik peran ganda L26: emosi negatif L32-33: emosi negatif L36: emosi negatif L37-50: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L37-38: regulasi emosi
13 Kalo ninggalin sehari-hari sih udah biasa dia kan
14 nek tak tinggal kerja kan oke-oke aja
15 maksudnya nggak masalah gitu cuma kalo habis
16 kerja ee sampe rumah gitu dia lagi neplok
17 maksudnya makanya kalo misalnya pas ada aku
18 dirumah terus kan dia kan maunya sama aku
19 maksudnya nempel gitu, kendalanya paling kalo
20 pas apa ya capek waktu itu seringnya capek
21 Sering capek gitu mbak?
22 Nggak, maksudnya kan kalo kerja kan capek to
23 maksudnya pulang sampe rumah gitu anaknya
24 nempel gitu ya kita udah capek kerja seharian
25 gitu pulang anaknya nempel rewel bikin apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
26 gitu, kan kita mudah terpancing emosinya gitu kondisi S2 sedang capek, maka S2 mudah terpancing emosi dan membentak anaknya. S2 Sadar membentak anak itu tidak baik. Ketika S2 capek kerja dan anak rewel maka S2 akan mudah terpancing emosi dan “mangkel” dengan anaknya. Namun dibalik itu semua kemudian S2 berpikir bahwa S2 harus menyadari keadaannya sekarang harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan anak. Ketika di rumah ya saatnya dengan anak, karena waktu anak dengan pekerjaan itu lebih sedikit dengan anak sehingga ketika di rumah ya saatnya dengan anak. Pemikirannya juga harus diubah supaya dapat mengalihkan emosinya agar tidak terpancing untuk marah pada anak.
terpancing emosi dan membentak anaknya. Namun setelah melakukan itu S2 merasa menyesal. S2 merasa lelah dan mudah merasa marah ketika lelah bekerja dan anaknya rewel (konflik peran ganda). Keadaan itu membuat S2 sempat melampiaskan kekesalannya pada anak. Namun setelahnya S2 menyesali perbuatannya dan merefleksikan apa yang terjadi. S2 mulai mengubah pandangannya dan menyadari bahwa dirinya sekarang berperan ganda sehingga S2 berusaha untuk mengalihkan amarahnya, “mangkel” nya akibat lelah kerja agar tidak berdampak pada anak.
27 lho kadang dibentak sedikit gitu padahal kan
28 gak boleh ya maksudnya jadi sasaran kayak gitu
29 Kalo misalnya Carol lagi rewel gitu terus mbak
30 capek gitu biasanya mbak yang dirasakan apa?
31 Rasainnya gimana?
32 Eee ya, ya emang emang mudah mudah ter..
33 emosi ya, maksudnya apa "apa sih dek nggak
34 usah to" kayak gitu gitu lho maksudnya nempel
35 nempel terus maksudnya mbok udah gitu aja,
36 apa gitu yaa yaa apa, mangkel mangkel gitu tapi
37 ya memang kita memang harus bener bener
38 menyadari gitu lho, maksudnya kita waktunya
39 untuk anak gitu kan sebentar ya, maksudnya
40 kan dibanding kita kerja di luar gitu kan
41 waktunya lebih lama dibanding ke anak gitu
42 palingan kita ketemu cuma berapa jam abis itu
43 kan tidur to ya memang harus bener bener
44 disadarin sih, maksudnya kita aja yang harus
45 mikir gimana biar mengantisipasi biar kita nggak
46 mudah marah gitu lho, memang harus memang
47 harus berpola sih, maksudnya pikirannya
48 memang harus di.. dibentuk gitu lho,
49 maksudnya kita anak itu nggak boleh jadi
50 sasaran gitu lho kayak gitu
51 Terus kalo lagi capek gitu, terus Carol rewel Ketika S2 sedang emosi dan anaknya rewel maka yang sering
Saat S2 lelah bekerja dan anak rewel maka S2 akan mudah
L55: emosi L56: Situation selection
L55: emosi negatif L56: regulasi emosi 52 gitu biasanya mbak apa langsung kayak tadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
53 marah gitu atau dikasitau dulu gitu, step step terjadi adalah langsung memarahi anak dengan membentaknya. Hal itu terjadi karena ketika sedang marah atau emosi, S2 merasa tidak mampu untuk berfikir dengan jernih. Namun terkadang S2 juga memberikan peringatan pada anaknya perlahan, tapi jika sang anak sudah benar-benar tidak menurut maka S2 akan menggambil tindakan untuk membuat anaknya tidak rewel. Hanya saja maksud tindakan ingin sang anak tidak rewel namun yang terjadi sang anak malah semakin menjadi-adi dan terkadang membuat S2 semakin terpancing emosi dan marah.
terpancing amarah sehingga terkadang S2 akan memarahi anaknya hingga membentak anaknya, tapi terkadang di lain waktu S2 juga sempat melakukan peringatan ringan pada anak, mengambil tindakan agar sang anak menjauh dari situasi yang membuatnya marah.
L64-65: Situation modification
L64-65: regulasi emosi
54 nya gitu biasanya?
55 Eee kadang kalo misalnya emosi itu kan kita
56 biasanya langsung bentak apa gitu, "Kenapa
57 sih? Nggak papa" gitu kadang kan kita kan
58 nggak pernah mikir yang jernih dikasitau pelan
59 pelan apa gitu nggak maksudnya ya memang
60 kadang suka ngasih tau pelan pelan gitu cuma
61 kadang nek misal kita bener bener capek dia
62 sampe ngeyel ngeyel ngeyel banget kan bikin
63 emosi kan terus misalnya dia nggak boleh
64 mainan air atau naik naik tangga gitu ya kan kita
65 langsung udah angkat aja Carol ke bawah
66 langsung gitu kan padahal dia kan maunya naik
67 harusnya kita kan udah dikasih tau pelan pelan
68 biar dia nggak naik gitu kita ambil dia kan terus
69 marah marah to terus teriak-teriak nek kayak
70 gitu kan yang bikin hal hal kecil kayak gitu kan
71 yang bikin apa ya emosinya mudah terpancing
72 Biasanya kalo pulang kerja gitu langsung sama Setelah pulang kerja S2 menghabiskan waktu bersama dengan anaknya Setelah pulang kerja, S2 menjemput anaknya yang kebetulan ada di rumah Ibunya. Saat di jemput anak S2 telah dimandikan oleh Ibu S2,
S2 berusaha meluangkan waktu untuk memberikan perhatian dan waktunya untuk anak sepulang kerja
L74-75: waktu bersama anak L92-109: usaha memberikan yang terbaik untuk anak (ASI)
L74-75: latar belakang L92-109: latar belakang
73 Carol gitu atau?
74 Iya dia kan nek aku pulang gitu kan dia kan
75 mesti langsung ke aku
76 Mbak biasanya pulang jam 3 terus nanti Selepas pulang kerja, S2 menjemput anaknya di rumah Ibunya. Jika pulang terlambat maka anaknya akan dimandikan
77 mandi, makan gitu atau gimana?
78 Heeh, ini kan ee nek siang tempat e uti ne to
79 biasa ne kan dijemput gitu biasa ne nek aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
80 belom pulang gitu kan mandi ne sama uti ne kemudian setelah sampai S2 akan beristirahat sebentar namun sang anak ketika melihat S2 sudah pulang, akan terus mendekati S2 dan minta diberikan asi oleh S2. S2 memberikan ASI pada anaknya S2 memberikan ASI eksklusif pada anaknya dari usia 0-6 bulan, selain itu S2 juga masih akan memberikan anaknya ASI hingga usia 2 tahun, meskipun ada pendamping susu formula namun tetap S2 berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya (ASI) agar anaknya dapat lebih pintar. S2 merasa sakit ketika sedang bekerja, saatnya memberi ASI tetapi sedang bekerja maka disiasati oleh S2 dengan pergi ke kamar mandi dan membuang sedikit ASInya agar S2 tidak merasa sakit di bagiian payudara.
oleh ibu S2. Setelah tiba maka S2 akan istirahat sebentar namun sang anak meminta perhatian S2 dengan terus berada didekat S2, selain itu anaknya juga meminta untuk kebutuhan fisiologisnya dipenuhi (ASI) dan S2 meskipun lelah tetap memberikan. S2 tetap memberikan yang terbaik untuk kebutuhan anaknya S2 berusaha tetap memberikan yang terbaik pada anaknya (ASI) agar harapannya anaknya dapat tumbuh menjadi anak yang pintar. S2 berusaha menyiasati rasa sakit karena kepenuhan ASI dengan membuang sedikit ASI agar tidak merasa sakit lagi.
81 terus nanti aku disana tiduran dulu gitu terus
82 baru tak bawa pulang gitu maksudnya istirahat
83 istirahat dulu sebentar tapi ya tetep aja dia kalo
84 misalnya kalo aku pulang gitu kan mintanya ya
85 ‘nenen’ hehe.. kata kata mutiara tetep langsung
86 Masih pake ASI langsung atau gimana ?
87 Masih masih
88 Dari awal emang udah ASI?
89 Heem, ASI
90 Itu emang udah di program atau gimana
91 mbak?
92 Ee ya memang emang emang harus kayak gitu
93 kan maksudnya kan emang aku maunya dia tak
94 kasih ASI walaupun memang ada tambahan
95 susu formula tapi kan memang sekarang itu
96 anak itu dikasih ASI dari usia 0 (nol) bulan
97 sampe 6 (enam) bulan itu harus eksklusif ya
98 terus aturan nya itu sampe umur 2 tahun itu
99 memang harus ASI maksudnya memang tetep
100 dianjurkan untuk ASI gitu lho karena kan
101 memang ada ada apa ya, ck ada resikonya kalo
102 apa anak-anak nggak dikasih ASI terus dikasih
103 ASI nya cuma sampe berapa bulan gitu kan
104 tetep ada resikonya kayak misalnya ASI, ASI kan
105 maksudnya ada ada kekurangannya kalo
106 anaknya nggak dikasih ASI gitu bikin anak pinter
107 ya, yo pokoknya bagusan ASI, lho maksudnya 108 memang dari aku sendiri ya aku tetep mau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
109 ngasih dia ASI gitu 110 Meskipun kadang kan kalo kalo kata nya ya
111 kan,kalo ngasih ASI gitu kalo pas lagi emang
112 ngasih ASI gitu terus kita kerja gitu tetep kayak
113 kerasa mau ngasih gitu terus nggak sih mbak
114 kalo pas kayak kerja gitu?
115 Ee karena ya karena karena kalo nggak dikasih
116 tuh kan penuh ya jadi mungkin ada rasa sakit
117 apa gitu ya mungkin itu yang bikin kita pengen
118 ngasihin gitu tapi kan ada antisipasinya biar itu
119 gitu kayak misalnya kalo udah penuh kita ke
120 kamar mandi dibuang sedikit apa apa gitu lho
121 kayak gitu
122 Terus waktu pertama kali ninggal Carol gitu Ketika pertama kali meninggalkan anak untuk bekerja S2 merasa ingin selalu dekat dengan anak. S2 merasa khawatir dan terus memikirkan kondisi anaknya di rumah apakah rewel, menangis dan merasa kasihan pada anaknya. S2 merasa sedih ketika harus meninggalkan anaknya untuk kerja. ketika terbiasa bersama dengan anak dan sekarang terpisah karena harus bekerja, maka S2 merasa tidak percaya meskipun S2 meninggalkan anaknya bersama dengan mertua/Ibunya. S2 merasa
Situasi konflik peran ganda muncul ketika S2 meninggalkan anak pertama kali untuk bekerja maka mulai muncul perasaan sedih, ingin selalu dekat dengan anak kemudian juga muncul kekhawatiran dengan kondisi anak di rumah selama ditinggal. S2 merasa sedih, cemas dan khawatir meninggalkan anaknya untuk bekerja. S2 membutuhkan penyesuaian untuk memahami keadaanya sekarang yang tidak bisa seperti dulu bersama dengan anak seharian full. S2 juga mencemaskan jika pengasuhan dan cara mendidik
L122-126: konflik peran ganda L127-128: kasihan, khawatir, berat meninggalkan anak L132: sedih L137: kurang percaya L133: bantuan keluarga L138-143: bantuan keluarga L145-150: peran serta S2 dalam pola asuh L158-160: Situation modification
L122-126: konflik peran ganda L127-128: emosi negatif L132: emosi negatif L137: emosi negatif L133: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L138-143: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L145-150: latar belakang L158-160: regulasi emosi
123 kalo buat kerja gitu perasaannya gimana ?
124 Ya awalnya awal awal ya memang mm memang
125 mm memang pengen sama dia terus terus
126 maunya sama dia terus terus memang lebih
127 kepikiran tuh lho kalo dia rewel atau apa nangis
128 gitu kan kasian kan maksud nya lebih ke dia, ke
129 ibu-ibuan aku kepikiran dia terus kayak gitu
130 Ooo, perasaannya lebih gimana mbak kalo pas
131 ninggal Carol gitu?
132 Ya kepikiran sedih sih maksudnya harus
133 ninggalin dia ya dia dititipin sama eyangnya
134 ehm maksudnya kan kita kan dari fasenya kita
135 yang lebih apa, tiap hari sama dia terus habis itu
136 harus ninggalin dia gitu kan maksudnya kan
137 kayak nggak percaya walaupun itu sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
138 eyangnya sendiri ya maksudnya ada ada nggak khawatir jika nanti mertua/ ibunya memberikan pengasuhan dan mendidik anaknya tidak sesuai dengan kehendak S2 dan suami. Oleh sebab itu S2 berusaha mengantisipasi agar tetep pola pengasuhan ada pada S2 dan suami sedangkan Ibu/mertuanya hanya sebagai pendamping anaknya dikala S2 dan suami bekerja. S2 berusaha untuk mencari tahu keadaaan anak untuk menghilangkan kesedihannya meninggalkan anak di rumah. S2 memberikan makanan ke rumah untuk anaknya sebagai “kompensasi” karena telah meninggalkan anaknya.
yang dilakukan mertua/ ibunya tidak sesuai dengan kehendak suami dan S2. S2 berusaha untuk tetap memberikan pengasuhan dan mendidik anak sesuai dengan kehendak S2 dan suami sebagai hal yang utama. S2 berusaha untuk tetap berkomunikasi dan mencari tahu keadaan anak sebagai penghilang perasaan sedih dan khawatirnya. S2 memberikan makanan kesukaan anaknya sebagai cara untuk mengurangi rasa bersalah dalam diri S2 karena telah meninggalkan anaknya.
139 percaya kalo misalnya salah kita maunya anak
140 itu di didik kayak gini nggak mau dikasih ini tapi
141 nanti le apa ya le mendidik seperti apa gitu kan
142 jadi, jadi jadi gimana ya jadi jadi jadi salah,
143 nggak salah sih kurang kurang kurang sesuai
144 sama kita gitu lho aku sama suamiku yang itu
145 tapi emang, memang harus kayak gitu jadi kita
146 harus mengantisipasi biar, biar apa ya biar ee
147 yang mendidik itu ya pokoknya orangtuanya ya
148 mereka itu kan pendampingnya jadi kan ya
149 cuma apa dampingin aja sewaktu orangtuanya
150 nggak ada kayak gitu
151 Terus kalo pas sedih ninggal Carol gitu mbak
152 gimana biar nggak sedih lagi gitu?
153 Paling dia tak cek telepon telepon sama eyang
154 nya kan maksudnya dia lagi ngapain rewel
155 nggak kayak gitu aja sih
156 Terus nggak ada yang lain atau cuma kayak
157 gitu aja?
158 Cuma kayak gitu aja paling apa eee kompensasi
159 nya dia pulang tak bawain makanan apa gitu
160 kan dia kan seneng kan kayak gitu aja sih
161 Terus kalo misal lagi ninggal Carol pertama S2 tetap berusaha untuk professional dalam bekerja meskipun terkadang beberapa kali terlintas pemikiran tentang kondisi anaknya di rumah seperti apa. Hal ini S2 tanggulangi
Ketika bekerja S2 akan tetap berusaha professional dalam bekerja meskipun terkadang terlintas pikiran mengenai kondisi anak di rumah. Hal tersebut S2 coba siasati dengan
L167: attention deployment L168-169: khawatir L169-174: situasi kerja S2 L180: Situation selection
L167: regulasi emosi L168-169: emosi negatif L169-174: latar belakang L180: regulasi emosi
162 gitu kan sedih gitu terus nggak mbak coba
163 untuk lebih konsen gitu ke kerjaan biar nggak
164 kepikiran gitu pernah nggak kayak gitu?
165 Hmmm nggak ada sih nek mengalihkan untuk
166 tidak memikirkan dia tuh nggak ada maksudnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
167 kita ya kita profesional ya kita kerja ya kerja gitu dengan mencoba mencari kabar dengan menelfon atau SMS keluarga untuk mencari tahu keadaan anak. Peraturan kantor S2 pun tak terlalu ketat tentang penggunaan HP saat bekerja sehingga hal tersebut membantu S2 untuk berkomunikasi dengan anak. Di tempat kerja S2 tidak ada peraturan mengenai sanksi yang memberatkan.
mencari informasi keadaan anak melalui keluarga di rumah, menelfon anak. S2 tidak terlalu khawatir jika sedang jam kantor menggunakan HP, karena kantor S2 tidak terlalu ketat dalam peraturan penggunaan HP sehingga hal tersebut membantu S2 untuk tetap dapat mengawasi dan dekat dengan anak. S2 sedikit dibebaskan dalam pekerjaannya.
168 terus ya walaupun memang kadang kita suka
169 kepikiran soalnya kan kerjaanku kan nggak
170 yang, nggak nggak ada, nggak ada sanksi yang
171 gimana gimana kalo misalnya kita pegang hp
172 waktu kerja gitu kan ada yang kerjaan dimana
173 gitu kita pegang hp sewaktu kerja itu kan ada
174 sanksinya gitu kalo tempatku nggak ada
175 makanya mm.. enaknya aku disitu tuh ee kita,
176 kita bisa, bisa apa ya maksudnya bisa ee nggak
177 semaunya kita sih maksudnya kita bisa ee
178 melakukan sesuatu yang ee yang kita mau
179 lakukan walaupun kita tidak meninggalkan
180 pekerjaan kayak gitu misalnya aku telepon Carol
181 apa lagi ngapain gitu nggak masalah sih
182 Berati nggak ada peraturan khusus yang?
183 Nggak ada, nggak ada nggak ada sanksi sanksi
184 nya hehe ya kayak kita ya kerja sendiri gitu
185 maksudnya nggak terpatok dengan dengan apa
186 ya atasan atau apa gitu nggak ada kayak kayak
187 gitu
188 Terus kalo dikerjaan gitu tekanannya lebih Tekanan pekerjaan S2 lebih pada kasus-kasus yang ditangani oleh S2 sebagai lawyer. Jika kasus yang ditangani rumi maka S2 harus hati-hati dan seksama dalam memilih-milih pasal yang digunakan serta melihat dampak yang akan diterima jika S2
Tekanan pekerjaan S2 tergantung pada kerumitan kasus yang ditangani S2 sebagai lawyer. S2 dalam kasus yang dirumit dituntut untuk teliti, tepat dan professional dalam menangani pekerjaannya.
L192-202: tekanan pekerjaan
L192-202: konflik peran ganda 189 kemana mbak, kan kalo kayak peraturan kan
190 bebas gitu kan istilahnya tapi pasti kan ada
191 tekanan pekerjaan yang gimana gimana?
192 Tekanannya itu tergantung kasusnya itu tadi
193 kayak misalnya kita dapet kasusnya yang rumit
194 banget nah kita kan emang harus bener bener
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
195 jeli ya untuk bikin misalnya apa pasal pasal apa menuntut suatu hal dalam kasus tersebut dan kemudian putusan yang diterima.
196 yang harus dimasukkan kan harus sesuai kan
197 dengan dengan kasusnya terus nanti mmm
198 memikirkan efeknya mm kalo misalnya aku
199 nuntut kayak gini nanti ee apa kira-kira putusan
200 nya seperti apa kayak gitu kan ya memang ee
201 memang dipikirin kayak gitu
202 Pernah nggak masih kebawa pikiran kerjaan
S2 tetap masih kepikiran pekerjaan ketika ada di rumah. terkadang S2 juga membawa pekerjaan ke rumah jika sedang banyak pekerjaan. S2 akan mengerjakan pekerjaannya setelah anaknya tidur. Ketika anaknya belum tidur maka S2 akan berusaha menghabiskan waktunya di rumah dengan anak.
S2 tetap masih sempat memikirkan pekerjaan ketika di rumah, terlebih jika S2 membawa pekerjaan ke rumah. Meskipun membawa pekerjaan ke rumah, S2 akan tetap berusaha menghabiskan waktu di rumah untuk anaknya, setelah menidurkan anak maka S2 baru mulai mengerjakan pekerjaan kantor yang dibawanya. S2 berusaha untuk tidak menghilangkan waktunya dengan anak.
L202-206: konflik peran ganda L206-212: strategi mengatasi konflik peran ganda
L202-206: konflik peran ganda L206-212: latar belakang
203 ketika dirumah gitu?
204 Tetep, tetep masih tetep masih ee kadang kan
205 anak tidur malem gitu kan, aku tetep ngerjain
206 malem gitu tapi aku mengupayakan untuk tidak
207 membuang waktunya, maksudnya kan aku
208 pulang gitu pulang sampe rumah dia seb.. dia
209 belum bobok gitu aku tetep sama dia tapi nanti
210 nek dia udah malem bobok gitu aku bangun
211 ngerjain kayak kayak gitu kayak gitu kalo
212 misalnya pagi banyak kerjaan nek nggak ya
213 Pas kayak gitu, apa namanya ee suami tetep Suami S2 tidak terlalu mempermasalahkan jika S2 membawa pekerjaan kantor dan mengerjakannya di rumah. Suami S2 juga memiliki tipe pekerjaan yang hampir sama dengan S2 sehingga kesehariannya pekerjaannya banyak di proyek lapangan. Suami S2 mulai terpikir
Suami S2 tidak mempermasalahkan pekerjaan kantor S2 yang dibawa dan dikerjakan di rumah. Hal ini bisa dimengerti suami S2 karena suami S2 juga memiliki tipe pekerjaan yang hamper sama dengan S2 sehingga suaminya sangat memahami kondisi S2.
L215: dukungan sosial L216-225: kerjaan suami S2
L215: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L216-225: latar belakang
214 biasa aja atau?
215 Biasa aja sih, suamiku sih nggak papa karena
216 suamiku kan apa ya kerjaannya hampir sama
217 kayak aku cuma dia lebihnya lebih ke lapangan,
218 selama ini kerjaannya yo nyantai maksudnya
219 kan dia orang lapangan jadi lebih apa ya nggak
220 nggak terpatok dengan aturan aturan yang
221 gimana gimana gitu lho yang harus ada sanksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
222 apa apa apa gitu cuma kepikirannya itu dia kan pekerjaan ketika proyeknya belum juga selesai padahal target waktunya sudah dekat.
223 di target waktu proyek ya jadi kayak misalnya
224 proyeknya belum apa belum selesai tepat
225 waktu kayak gitu dia baru kepikiran
226 Pernah nggak mbak berantem gitu sama mas S2 pernah bertengkar dengan suami. S2 bertengakar dengan suami karena merasa suaminya kurang bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Disatu sisi S2 ingin suaminya juga bisa bersama-sama dengan anaknya tetapi kadang yang terjadi jika
S2 pernah bertengkar dengan suami S2 dengan suami sering bertengkar karena S2 merasa suaminya kurang bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Ketika S2 ingin suaminya juga ambil bagian dalam mengurus dan memperhatikan anak tetapi yang terjadi kadang suamilebih focus pada pekerjaanya yang dikejar waktu. Namun seiring berjalannya waktu dan ketika anak sudah dapat berbicara dan mengatakan apa yang menjadi keinginannya maka suami S2 pun mulai bisa berubah dan memperhatikan anak. S2 bertengkar dengan suami tidak hanya masalah pekerjaan tetapi juga terkadang masalah keluarga. Kebetulan S2 dan suami masih tinggal di rumah suami S2 sehingga terkadang
L231-248: masalah suami istri L251: mangkel L256-259: masalah keluarga L268-271: harapan S2 pada suami L275-286: strategi megatasi masalah
L231-248: masalah suami istri L251: emosi negatif L256-259: masalah keluarga L268-271: harapan S2 pada suami L275-286: strategi megatasi masalah
227 Andy gitu?
228 Pernah
229 Itu biasanya masalah kerjaan gitu atau
230 gimana?
231 Iya biasanya masalah masalah masalah waktu
232 sih ee kerjaannya dia sama sama anaknya,
233 kadang dia tuh ee belum pinter ya mungkin ya
234 belom pinter membagi waktu ee buat
235 keluarganya sama anaknya terus udah harus
236 kejar ngejar tayang gitu udah harus lembur apa suami dikejar deadline pekerjaan
237 apa gitu padahal anak e kan suka nempel maka suami akan lebih fokus pada 238 nempel kan sama papa nya nah itu kadang nyok
239 ditinggal tidur nah itu lho terus kadang kalo pekerjaan daripada keluaraga
dan
240 Carol misalnya ee aku pengen dikasih waktu hal itu yang membuat S2 dan suami bertengkar. Namun seiring berjalannya waktu dan sang anak sudah dapat berbicara kepada suami S2 apa yang diinginkannya maka sedikit-sedikit suami S2 mulai berubah lebih baik. S2 merasa mangkel (marah)
241 buat misalnya mau jalan jalan atau kemana gitu
242 dia mending milih tidur dirumah kayak kayak
243 gitu tapi sekarang udah lumayan sih maksudnya
244 dia kan udah bisa omong ya "Ayo Pa kita
245 kemana" gitu ya maksud e kita mau main apa
246 apa gitu tuh ya udah udah ngomong jadi jadi
247 suamiku udah udah apa namanya udah udah
248 agak berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
249 Awal awal pas ada masalah sama mas Andy dengan suami tidak hanya karena masalah pekerjaan suami tetapi juga masalah keluarga. S2 terkadang merasa muncul emos, marah dan mnagkel karena ada sesuatu hal atau perilaku mertua yang dirasa S2 kurang berkenan untuk S2. Ketika hal tersebut dilaporkan S2 pada suaminya, reaksi suami hanya “oh yaudah” dan itu semakin membuat S2 kesal
terjadi perselisihan antara S2 dengan mertua. Ada beberapa hal yang dirasa S2 kurang berkenan untuknya. S2 berkeluh kesah pada suami mengharap sang suami memberinya dukungan, mengayomi S2 tapi yang terjadi sebaliknya, reaksi suami S2 tidak sesuai harapan dan membuat S2 semakin marah dan mangkel pada suami yang terkadang berdampak pada anak juga. S2 berusaha untuk tidak meluapkan kemarahannya pada suami secara berlebihan. S2 berusahan membicarakan permasalahan yang ada dengan suami secara baik-baik dan mencari solusinya bersama.
250 gitu perasaannya mbak Christy gimana?
251 Ya mangkel kan ya campur aduk kadang
252 masalahnya itu kan nggak cuma masalah
253 kerjaan aja kita kita dirumah itu kan nggak
254 cuma keluarga pokok aku suamiku sama
255 anakku, disitu ada mertuaku kan nah ada
256 masalah masalah misalnya kayak apa suka
257 ngomel lah mertuaku suka ngomel aku misalnya
258 apa ada sesuatu yang mereka yang dia lakukan
259 tapi menurutku tidak berkenan kadang kan jadi
260 bikin aku emosi bikin apa ya bikin bikin males yang ujungnya berdampak pada anak dan suami. Padahal ketika 261 bikin mangkel gitu kan nanti kan dampaknya
262 kan kadang ke anak kadang ke suami kadang mengeluh S2 mengharapkan suaminya untuk dapat membela, menenangkan, melindungi dan memberikan kenyamanan bagi S2 tapi yang didapat tidak sesuai. Ketika sedang marah dan bertengkar dengan suami S2 tetap berusaha untu membicarakan permasalahan yang ada dengan suami dan berusaha agar tidak terlalu meluapkan marahnya secara berlebihan.
263 gini kalo misalnya kalo suami dilaporin ah gini
264 gini ibumu kaya gini gitu gitu oh yaudah gitu
265 emang kayak gitu maksudnya kadang nggak ada
266 solusinya atau apa gitu kan kita kan mangkel ya
267 maksudnya kan kita cewek maksudnya kan
268 udah punya suami maunya kan dilindungi atau
269 diapain kayak gitu tapi hal hal kecil yang kayak
270 gitu sih yang kadang bikin bikin kurang
271 berkenan bikin marahan kaya gitu
272 Terus kalo pas, terus kalo ngeluh gitu eh pas
273 marah gitu terus biasanya mbak Christy
274 ngapain?
275 Ya nggak cuma ngobrol aja maksudnya kita kan
276 ya maksudnya kita tau kita kan nggak mungkin
277 kan marah marah ngomel ngomel teriak teriak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
278 ada ada orangtuanya ada anaknya maksudnya
279 kan tetep jaga perasaannya mereka karena kita
280 kan tetep masih jadi satu di situ maksudnya ada
281 ada apa ya ya ada nggak enak nya karena kalo
282 kita marah nanti efeknya apa gitu kan tetep di
283 pikirin efeknya gitu maksudnya ya tetep cuma
284 ngobrol ngobrol aja maksudnya walaupun
285 posisinya mangkel gitu yo paling ya
286 Itu kalo marah tuh sama suami lebih ke urusan Bertengkar dengan suami lebih pada maslah keluarga
Bertengkar dengan suami lebih pada maslah keluarga - -
287 rumah tangga gitu ya mbak?
288 Iya
289 Tapi tetep ada dampak dari kerjaan juga? S2 merasa sudah tidak terlalu bermasalah dengan masalah pekerjaan dibandingkan dahulu. Karena dahulu S2 sempat mengalami baby blues. S2 merasa hampir mengalami baby blues. S2 menjelaskan bahwa baby blues adalah fase dimana seorang ibu mengalami perubahan dari hamil, melahirkan kemudian mengurus anak. Sang ibu merasa semua keperluan baby yang menguru sang ibu dan tidak ada yang membantu dan memberi support sang ibu sehingga dampaknya sang ibu menjadi tidak mau mengurus anaknya.
S2 masih merasa adanya tekanan pekerjaan dan rumahtangga namun tidak seberat dahulu ketia S2 juga mengalami baby blues. S2 merasa dahulu ia sempat merasa terkena baby blue. S2 sempat merasa orang-orang di sekitarnya tidak membantunya dan mensupportnya dalam mengasuh anak hingga pada akhirnya S2 sempat tidak ingin mengurus anaknya. S2 merasa mangkel (marah) karena S2 merasa suaminya
L293-294: S2 terkena baby blus
L293-294: latar belakang
290 Ee kalo kerjaan sih nggak terlalu karena ee apa
291 ya ee kalo sekarang sekarang udah nggak
292 terlalu maksudnya nek dulu dulu iya dulu dulu
293 itu lebih ngerasain aku yang ke baby blues tuh
294 lho tau nggak? Baby blues tau nggak?
295 Pernah denger sih cuma aku nggak tau
296 spesifikasi baby blues tuh kayak gimana
297 Ee baby blues tuh ada fase nya kita jadi seorang
298 ibu apa hamil terus melahirkan terus punya
299 anak kayak nya tuh kita yang ngurusin terus gitu
300 lho nggak ada nggak ada bantuan dari suami
301 nggak ada support dari keluarga kayak gitu kan
302 kita kan bikin emosi bikin mangkel yang terus
303 kita dampaknya ke anak kita nggak mau
304 ngurusin anaknya kaya gitu lho dulu aku hampir
305 hampir baby blues
306 Terus pas kayak gitu ngerasa apa namanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
307 semuanya ngurusin mbak gitu, selain itu S2 merasa mangekel dengan suaminya yang terlihat tertidur dan tidak mau membantu S2 dalam mengurus anak. Padahal sebenar
kurang membantu dalam mengurus anaknya. S2 juga mengalami kebosanan karena perubahan situasi dan rutinitas yang dahulunya belum memiliki anak dan sekarang sudah memiliki anak dan harus full mengurus anak. S2 merasa putus asa dengan rutinitas dan tanggung jawabnya sebagai istri yang harus menurus rumah dan suami serta tanggung jawabnya sebagai ibu untuk mengurus anak. S2 juga merasa terkekang karena tidak bisa bebas seperti dulu.
308 perasaannya apa lagi?
309 Ee ya apa mangkel sama suamiku kenapa
310 suamiku kalo tidur nggak mau ikut ngurusin
311 anak ku kayak gitu walaupun walalupun e Nya keluarga pun membantu S2 dalam mengurus anak, namun karena baby blue S2 tak merasakan bantuan itu. S2 juga merasakan kebosanan karena perubahan yang terjadi dalam dirinya yang dahulu belum memiliki anak dan sekarang sudah memiliki anak dan harus mengurusi anaknya. S2 merasa putus asa dengan perubahan dalam dirinya. Dari yang dahulu bebas melakukan apa saja tetapi sekarang harus mengurus rumah tangga, mengurus suami serta anak.
312 walaupun mereka mereka itu ya sebenarnya ya
313 sudah membantu gitu lho tapi kan itu karena
314 aku yang fase nya dulu belum punya anak ya
315 belum punya anak itu kan maksudnya bisa
316 melakukan sesuatu yang kita inginkan setelah
317 kita punya anak kan kita cuman sama anaknya
318 terus to pas dirumah itu ketemunya cuman
319 sama anaknya kegiatan nya cuma itu itu terus
320 lho kan kita kan bikin bosen hehehe
321 Iya sih
322 Yang kita dulu suka pergi pergi kita mau
323 ngapain aja terserah terus punya anak kita kita
324 harus ngurusin ngurusin anaknya ngurusin apa
325 kerjaan rumah ngurusin suaminya kita gitu kan
326 kadang ya putus asa gitu lho kayak kayak gitu
327 hehehe
328 Terus kenadalanya kalo membagi waktu S2 merasa kendala dalam melakukan peran ganda adalah kemampuannya dalam mengatur waktu. Terkadang S2 masih harus membawa pekerjaan kantor ke rumah, kemudian anak S2 rewel ingin bersama dengan S2. maka S2 akan mengorbankan
S2 merasa kendala dalam melakukan peran gandanya adalah pada mengelola waktu. S2 terkadang harus membawa pekerjaannya ke rumah namun di rumah sang anak rewel ingin minta di perhatikan. Akhirnya S2 pun harus memilih salah satu
L332-340: konflik peran ganda L338-339: attention deployment L352-357: bingung dan pesimis L362-367: kognitif L362-362: cognitive
L332-340: konflik peran ganda L338-339: regulasi emosi L352-357: emosi negatif L362-367: faktor yang mempengaruhi
329 antara kerjaan atau keluarga gimana?
330 Kendalanya apa ya kendalanya kurang pintar aja
331 sih hehe karena gini ee apa namanya mmm
332 kadang kita kadang kita masih mikirin kerjaan
333 misalnya kerjaan rum.. ee kerjaan kantor gitu
334 kita bawa pulang gitu kan kita kan harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
335 memanajemen waktu maksudnya ini buat pekerjaannya. S2 memutuskan untuk tetap menghabiskan waktu dengan anak.
pekerjaan untuk dikerjakan sebagai jalan keluaranya. S2 memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah bersama anak dan mengerjakan pekerjaan kantornya keesokan harinya di kantor. S2 berusaha untuk mengutamakan anak dan tetap memberikanperhatian dan waktunya di rumah untuk anak. S2 merasa bingung dan khawatir apakah dapat menyelesaikan dua pekerjaan (kerjaan kantor dan mengrus anak) sekaligus. S2 tetap mengutamakan untuk bersama anak dan menyelesaikan pekerjaannya di malam hari ketika sang anak sudah tidur atau tidak rewel. Dalam kebingungan dan kekhawatirannya, S2 berusaha mencari solusi untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya (mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan kantor), akhirnya S2 memilih untuk bangun pagi atau berangkat kerja lebih awal untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya.
change regulasi emosi L362-362: regulasi emosi
336 harusnya ini sama anak terus kerjaan kantor
337 gitu kan nggak boleh dibawa pulang to kayak
338 tuh ya kendalanya ya harus dikorbanin salah S2 tetap mengutamakan anak dan Mengesampinkan pekerjaan kantor Nya atau kembali membawa pekerjaan kantornya untuk diselesaikan di kantor.
339 tuh emang misalnya kayak misalnya aku udah
340 dirumah anakku rewel gitu ya memang harus
341 dikorbanin kerjaan kantor yang dibawa pulang
342 artinya nggak jadi dikerjain nanti di bawa
343 kekantor lagi belum selesai kayak gitu terus kalo
344 misalnya tapi kalo aku sih nggak pernah
S2 merasa bingung apakah perkejaan kantor yang dibawanya ke rumah dapat dikerjakan atau tidak jika anaknya sedang rewel di rumah. S2 tidak dapat mengerjakan pekerjaanya jika anaknya masih ingin bermain atau dekat dengan S2. S2 merasa bingung, memikirkan pekerjaannya dapat diselesaikan atau tidak. S2 juga mencoba mencari solusi dalam memecahkan masalahnya dengan bangun pagi untuk mengerjakan pekerjaan kantor atau berangkat kerja lebih awal untuk mngerjakan kerjaanya di kantor.
345 ngorbanin anakku untuk kerjaan gitu nggak
346 pernah sih maksudnya dia mau minta apa mau
347 minta sama aku ya aku tetep mengusahakan
348 sama dia gitu ha kayak gitu
349 Terus pas ada kerjaan yang harus dibawa
350 kerumah padahal Carol lagi rewel gitu
351 biasanya perasaannya mbak Christy gimana?
352 Ya bingung sih maksudnya ini selesai nggak ya
353 kerjaannku kayak kayak gitu kan ee bisa nggak
354 ngerjain atau nanti nanti aku bisa bangun nggak
355 ngerjain kan aku kan selalu malem kan kalo
356 ngerjain kan nggak mungkin pas dia pas lagi
357 kayak gini nggak mungkin tak kerjain
358 Terus kalo pas kayak gitu perasaannya mbak
359 Christy kayak bingung aja atau ada yang lain
360 gitu?
361 Ee yaaa cuma ya cumaa bingung aja kalo
362 misalnya nggak selesai gitu terus ya cuma mikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
363 solusinya apa misalnya kayak bangun pagi,
364 bangun pagi ngerjain atau besok berangkat
365 kekantor pagi untuk ngerjain dulu atau apa gitu
366 pokoknya yang diatur yang diatur lebih ke
367 waktunya
368 Terus kendala lain apa lagi mbak? Kalo selama Pekerjaan S2 adalah pekerjaan yang santai dan tidak terlalu diburu waktu. Waktu kerjanya bisa diatur.
S2 merasa tidak terlalu memiliki kendala dalam menjalankan perannya sebagai ibu dan sebagai pekerja. S2 merasa pekerjaanya santai dan tak terlalu menekannya, waktu kerjanya pun dapat diatur. Waktu kerja S2 fleksibel dan kantor S2 tidak memberikan sanksi apapun pada S2 jika tidak masuk kerja kecuali S2 ada janji dengan klien atau jadwal sidang sehingga S2 bisa mengurus anaknya yang sakit sampai anaknya sembuh. S2 memiliki jam kerja yang cukup bebas. Ketika S2 sedang sakit atau anak S2 sedang sakit maka bisa untuk tidak masuk kerja. S2 harus masuk kerja terlebih jika ada janji dengan
L375-417:situasi kerja S2 L375-417:latar belakang 369 ini mbak Christy pengalaman jadi ibu rumah
370 tangga ngurusin Carol terus juga tetep kerja
371 dengan klien klien yang banyak kasus kasus
372 yang susah gitu pernah nggak ada posisi yang
373 mbak Christy tuh kayak down atau bingung
374 mau pilih yang mana gitu?
375 Nggak ada sih maksudnya kan kerjaan ku kan
376 lebih nyantai ee nggak terpatok dengan waktu
377 ya jadi maksudnya aku bisa atur waktuku kan
378 misalnya anakku sakit sek sek bentar ya Ketika anak sakit S2 bisa mengurus anaknya dan tidak masuk kerja jika
379 (menerima telepon) Piye tadi? Lupa hehehe
380 Pas lagi kerja gitu ada nggak yang bikin
381 masalah membagi apa antara kerja sama?
382 Eee kayak misalnya dia sakit gitu ee karena memang saat itu S2 tidak ada janji
383 kerjaanku gitu tidak terpatok dengan apa ya, ketemu klien atau jadwal sidang. Jam kerja S2 fleksibel dan kantor S2 tidak memberikannya sanksi ketika tidak masuk kerja karena anak sakit.
384 nggak ada sanksi sanksi yang yang dari kantor
385 yang gimana banget itu nggak ada maksudnya
386 lebih fleksibel gitu misalnya anak ku sakit gitu
387 aku nggak masuk kalo selagi aku nggak ketemu
388 klien atau nggak ada sidang gitu nggak
389 masalah maksudnya aku bisa sama anak ku
390 ngurusin dia sampe sembuh gitu aku masih bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
391 gitu lho enaknya sih di situ maksudnya kayak
S2 bekerja layaknya wirswasta
klien atau ketika ada jadwal sidang. Ketika S2 ada jadwal sidang maka S2 harus datang 1 jam sebelum jadwal untuk mempersiapkan keperluan sidang. Lamanya dan proses menyiapkan perlengkapan serta kebutuhan untuk persidangan (pekerjaan).
392 misalnya kan misalnya PNS gitu ya itu kan nek
393 misalnya nggak berangkat berapa hari
394 gitu kan ada sanksinya kan gajinya dipotong
395 atau apalah kayak gitu tempatku nggak ada
396 Berati nggak ada itu juga mbak, apa namanya
397 waktu kapan cutinya gitu? Hanya saja berada dalam sebuah
398 Nggak ada, nggak ada hehehe kayak gitu nggak Lembaga perkumpulan pengacara
399 ada waktu cutinya jadi kita apa hmm bener Tidak ada sanksi yang memberat
400 bener kita tuh kerja sendiri gitu lho ya istilahnya Kan ketika S2 tidak masuk kerja
401 kayak kita tuh wiraswasta gitu lho ya kayak gitu Karena sakit atau anaknya yang
402 wiraswasta kan ee apa yang dia kerjakan kayak Sakit. Ketika S2 tidak ada janji
403 misalnya dia dagang kan nggak terpatok waktu Dengan Klien atau ada jadwal
404 ya waktunya mungkin kan dia ke pasar atau apa sidang maka S2 harus berada di
405 gitu nggak ada terpatok waktu kita harus kantor 1 jam sebelum jam yang
406 gimana gimana waktu nggak ada sanksi nya gitu dijadwalkan.
407 lho ya sama aja sih kayak aku aku mau kerja jam 408 berapa aja sih terserah kayak misalnya aku apa 409 aku pengen nggak masuk gitu pengen nggak 410 masuk gitu aku lagi sakit gitu ya nggak papa
411 nggak masuk pas sewaktu aku nggak ada janjian 412 gitu lho karena kerjaannya cuma janjian hehehe 413 kayak gitu janjian dan sidang kecuali kalo ada
414 sidang misalnya hari ini ada jadwal sidang jam 9 415 (sembilan) gitu kita jam 8 (delapan) udah harus 416 kesana kayak kayak gitu Persiapan untuk sidang bisa sekitar 417 Hmm persiapan kalo misal untuk sidang gitu
418 berapa lama sih mbak? 1-2 minggu. Persiapan persidangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
419 Yaa itu tergantung tergantung surat suratnya berawal dari bertemu klien, konsul
420 yang kita bikin kayak misalnya ada sidang tasi , setelah itu membuat
421 pembelaan sidang pembelaan itu ee kita kan pembelaan atau pledoy, keleng-
422 ketemu klien ketemu klien terus nanti kita ee kapan data yang diperlukan apa
423 apa kita konsultasikan ke klien terus kita bikin saja, serta pasal-pasal yang akan
424 'pledoy' atau pembelaan kayak gitu apa aja digunakan, setelah siap kemudian
425 yang dimasukkin terus pasal pasalnya apa aja didiskusikan dengan klien, jika oke
426 kan nanti kan kita konsultasikan lagi terus akan diajukan ke pengadilan untuk
427 nanti kalo sudah oke kan kita apa ee ke menjadwalkan sidang.
428 pengadilan utnuk mengajukan jadwalnya kayak 429 gitu tapi biasanya dari pengadilan sekarang 430 udah dijadwalkan gitu lho tergantung hakim 431 nya ee hakimnya kita minta misalnya sidang 432 ditunda 2 (dua) minggu atau 1 (satu) minggu
433 kayak gitu kayak gitu ya kita memang harus 434 kejar tayang waktu segitu tuh buat ngerjain gitu
435 Terus kalo pas sidang pernah nggak pas sidang Ketika ada jadwal sidang dan anak
S2 meninggalkan anak yang sakit untu bekerja. S2 merasa khawatir dan cemas dengan keadaan anaknya yang ditinggalnya dalam keadaan sakit. S2 berusaha mencari tahu keadaan anaknya dari orang rumah serta memantau perkembangan kesehatan anaknya apakah sudah membaik
L435-439: konflik pran ganda L437: anak sakit L442: khawatir L445: Situation selection L447-448: dukungan sosial L449: lebih percaya, tenang L452: khawatir L465: Situation selection L467: kemrungsung,
L435-439: konflik pran ganda L437: latar belakang L442: emosi negatif L445: regulasi emosi L447-448: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L449: dampak regulasi emosi L452: emosi negatif
436 Carol sakit gitu mbak pas jadwal sidang? Sakit ringan, maka S2 tetap
437 Sakitnya cuma anget anget biasa sih nggak yaaa meninggalkan anak di rumah.
438 yaa tak tinggal nek pas kayak gitu tetep tak 439 tinggal S2 tetap kepikiran dengan kondisi 440 Tapi perasaannya mbak Christy kalo ninggal
441 Carol anget anget gitu? anaknya yang sedang sakit ringan.
442 Ya kepikiran maksudnya anget nya gimana apa S2 berusaha untuk mencari tahu
443 sekedar anget atau tambah apa pake panas perkembangan kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
anaknya atau tambah parah. S2 merasa sedikit lebih tenang karena ketika ditinggal di rumah, anak S2 bersama dengan mertua yang sudah mengetahui tentang kesehatan. S2 khawatir dan cemas dengan keadaan anaknya yang sakit ketika ditinggal bekerja. S2 selalu memikirkan keadaan anak dan merasa jika sakitnya parah perlu dibawa ke rumah sakit. S2 juga merasa ingin selalu dekat dengan anaknya, terlebih jika sakit anaknya akan rewel dan minta untuk bersama dengan S2. S2 khawatir dg keadaan anaknya, sehingga S2 berkomunikasi dg orang rumah untuk mengetahui kabar anaknya. S2 juga merasa tidak nyaman bekerja dan ingin segera pulang ke rumah. S2 sangat cemas sehingga segera ingin pulang dan melihat perkembangan kesehatan anak
tidak tenang L465: regulasi emosi L467: emosi negatif 444 kayak gitu ya tetep maksudnya tetep aku tetep dari mertuanya. S2 mempercaya
445 cek sama orang rumah gitu gimana udah dikasih kan pemberian obat- obatan pada
446 obat belum gitu tapi kan dia selalu ee mertuanya karena kebetulan
447 eyangnya itu kan udah tau tentang kesehatan Mertuanya mengetahui tentang
448 yang eyang dari suamiku mau dikasih obat apa Kesehatan shg hal itu membuat
449 aja aku udah lebih mempercayakan ke dia gitu S2 sedikit tenang meninggalkan
450 lho jadi aku nek dia sakit udah agak santai sih anaknya sakit di rumah. S2 mengkhawatirkan keadaan anak 451 Jadi kalo khawatir gitu kayak sering?
452 Khawatir sih tetep khawatir tapi kan kita jadi yang sakit, S2 sebagai ibu merasa
453 seorang ibu anaknya sakit kan tetep kepikiran cemas aoakah anaknya sakit biasa
454 kalo parah sih maksudnya kita udah tau ini atau parah. S2 juga berfikir jika
455 sakitnya itu nggak sekedar cuma anget gitu lho parah maka harus dibawa ke
456 terus apa kita mikirin ee parah rumah sakit. S2 juga merasa jika
457 enggak nya kayak kalo misalnya kita harus bawa anaknya sakit maka biasanya rewel
458 cuma kerumah sakit apa enggak kayak kayak dan selalu ingin dekat dengan S2.
459 gitu kepikiran apa rewel rewel nya apa enggak
460 gitu lho kalo rewel sih biasanya kalo anget 461 anget gitu ya tetep aja rewel manuya sama aku 462 terus gitu
S2 berusaha untuk mencari tahu 463 Nah untuk ee apa ngilangin kekawatiran itu?
464 Ngilangin kekhawatirannya ya nggak ada sih Perkembangan kesehatan anak
465 maksudnya ya paling kita cuma ngecek telepon Untuk mengurangi kekhawatiran.
466 dia gimana keadaanya kayak gitu terus nanti Namun ketika bekerja S2 akan
467 paling kita yang kesusu untuk pulang Merasa ingin segera pulang S2 ingin segera pulang untuk 468 Ooo kayak kayak gitu hee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
469 Maksudnya yaa cepet cepet lek pulang ya liat mengecek keadaan kesehatan anak di rumah.
470 keadaannya dia kayak gimana sakitnya gimana
471 kayak gitu
472 Hmm terus kalo ada kerjaan dirumah gitu Tidak ada masalah dengan suami jika pekerjaan kantor dibawa ke rumah. S2 sedikit tidak suka ketika suami
Suami tidak mempermasalahkan jika S2 membawa kerjaan kantor ke rumah. S2 merasa tidak suka ketika suaminya membawa pekerjaan kator ke rumah. karena terkadang suami tidak bisa membagi waktu dan mengerjaan pekerjaan kantor saat anak belum tidur. S2 juga sebel dengan suami dan iri dengan suami karena suami bisa mengerjakan pekerjaan kantor dan pengasuhan anak dilimpahkan ke S2 tanpa bantuan suami. S2 sedikit ngomel pada suami ketika suami tidak memberikan waktu di rumah untuk anak. S2 berusaha mengobrol baik dengan suami dan menyadarkan suami bahwa peran seorang bapak itu penting untuk pekermbangan anak. S2 berharap suaminya
L472-475: dukungan sosial L484: sebel L487: iri L496-505: cognitive change
L472-475: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L484: emosi negatif L487: emosi negatif L496-505: regulasi emosi
473 pernah nggak jadi masalah sama mas Andi
474 gitu?
475 Nggak ada
476 Kalo kerjaannya mas andy dibawa pulang juga
477 nggak ada masalah sama mbak Christy? membawa pekerjaanya ke rumah,
478 Kadang ada nek sama aku hehehe nek sama aku Karena suami mengerjakan kerjaan
479 kadang ada kadang soalnya aku kayak apa Ketika anaknya masih ingin
480 anaknya itu lebih karena dia le ngerjain itu bermain bersama dengan suami.
481 kadang dia masih apa belom bobok gitu dia S2 merasa sebel karena merasa
482 udah ngerjain gitu lho anaknya pengen sama dia yang mengurus anak hanya S2 saja
483 terus to tapi "Ini lho Ma adik dijagain dulu" sedangkan suami sibuk kerja.
484 kayak gitu tuh lho kan kadang kadang sebel terkadang S2 juga merasa iri
485 masa yang jagain cuma aku terus kamu tuh dengan suami.
486 ngapain cuma kerja aja terus kayak gitu lho 487 hehehe ya kadang tuh suka iri gitu lho
488 maksudnya iri nya tuh iri le jagain karena capek
489 juga kan dia tuh usil hehehe
Reaksi S2 ketika suaminya tidak 490 Nah pas iri kan itu mbak Christy kayak iri gitu
491 kan sama mas Andi itu untuk istilahnya kan Menemani anaknya dan mengerja
492 sama sama kerja juga sama sama punya kan pekerjaan kantor sebelum
493 tanggung jawab juga sama anak gitu nah untuk anak tidur adalah marah. Namun
494 mengatasi perasaan iri nya mbak Christy itu setelah itu S2 berusaha untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
495 biasanya mbak Christy ngapain? membicarakan hal itu dengan menyediakan waktu di rumah untu anak, dan mengerjakan pekerjaan rumah setelah anaknya tidur.
496 Mmm untuk mengatasinya yaa paing ngomel suami agar suami memberikan
497 sama suamiku ya paling ngasih tau kamu tuh waktunya untuk anak, mau me-
498 mbok kalo ada kerjaan itu ee kalo mau ngerjain luangkan waktu untuk anak dan
499 setelah dia tidur atau ee pagi pagi bangun gitu mengerjakan pekerjaan kantor
500 ee kalo misalnya pas Carol nya belom bobok ketika anak sudah tidur.
501 mbok di temenin dulu maksudnya kan kita tetep
502 ngasih tau apa peran orang tua peran bapak itu
503 kan penting juga maksudnya buat tumbuh 504 kembangnya dia gitu lho kayak kayak gitu cuma 505 ngasih tau aja sih habis sekarang dia udah
506 sadar kok hehehe maksudnya Carol nya mau 507 minta sama dia terus soalnya dia juga
508 ngerusuhin gitu lho kalo misalnya pegang
509 laptop to nah dia minta dipangku sama papanya 510 nah papanya ngetik ngetik gitu dia ikut ngetik 511 ngetik gitu nah kan sebel sendiri kan dia ya wes 512 hehehe cuma kayak gitu 513 Eh kan mbak Christy tinggal sama mertua ya? S2 merasa tidak enak hati dengan Mertua karena meninggalkan anak Di rumah. S2 merasa seperti me- limpahkan tanggung jawab pengasuhan pada mertua. Oleh karena itu S2 berusaha mencari
S2 merasa tidak enak hati meninggalkan anaknya bersama mertua. S2 merasa seperti melimpahkan tanggung jawab pengawasan dan pengasuhan pada mertuanya yang sudah tua, oleh sebab itu S2 berusaha mencari pengasuh untu membantu mengasuh dan mengurus anaknya. S2 dan suami juga mencoba memenuhi kebutuhan pangan mertuanya
L519: tidak enak hati L521-524: cognitive change L513-546: pengasuhan anak
L519: tidak enak hati L521-524: cognitive change L513-546: pengasuhan anak
514 Nah itu ee waktu ninggal gitu kan kayak mbak
515 Christy
516 Ada rasa nggak enak gitu?
517 Carrol pertama sama mertua?
518 Ee iya sih maksudnya sampe sekarang pun aku
519 suka ngerasa nggak enak gitu karena nggak pengasuh untuk mengasuh
520 enaknya kan kita kan melimpahkan untuk anaknya agar tidak terus-terus
521 menjaga gitu makanya kan aku juga pengen merepotkan mertua. S2 dan
522 maksudnya nyari yang momong gitu lho ya suami juga mencoba mencukupi
523 walaupun eyangnya yang ngawasin gitu lho jadi kebutuhan keluata mertua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
524 dia nggak capek banget gitu itu solusiku tapi dengan memasak di pagi hari dengan masak, agar sang mertua tidak tambah kerepotan dan hanya benar-benar mengasuh anaknya saja. S2 merasa merepotkan mertua karena meninggalkan anak dan mengasuh anaknya di rumah, hal ini yang membuat S2 merasa tidak enak hati pada mertuanya. S2 juga menghargai setiap usaha mertuanya untuk membantu mengasuh anaknya.
525 belum belum ada yang momong heheh belom agar mertua hanya mengawasi
526 ada yang yang itu orang orang yang bisa kerja dan mengasuh anaknya.
527 sama aku tuh belum ada gitu makanya apa yaaa 528 ee lebih ke kayak misalnya eyangnya kan S2 merasa tidak enak hati dan
529 tetep butuh makan maksudnya siang gitu ya, merasa merepotkan mertuanya
530 pagi aku sama suamiku mesti masak dulu jadi dengan mengurus anaknya.
531 dia tuh pure momong tok gitu lho yang nggak Namun S2 menghargai usaha
532 momong sambil nyambi nyambi gitu tuh untuk membantu mengurus dan
533 biasanya nggak nggak tapi kalo misalnya dia mengawasi anaknya. S2 tidak
534 pengen masak ya tetep aja di sambi sambi khawatir meninggalkan anaknya
535 kayak misalnya nyuci atau apa itu ya tetep dia di rumah karena anak nyaman
536 nyuci sendiri tapi biasanya dia bobok, bobok berada di rumah dengan mertuanya. 537 terus eyangnya baru nyuci apa gitu
538 Nyucinya pake tangan, apa?
539 nggak mesin mesin jadi kan bisa di sambi sambi
540 ee memang nggak enak sih maksudnya kan ya
541 tetep ada perasaannya ngerepotin apa enggak
542 kayak kayak gitu kan tapi yaa mereka ngehargai
543 kok maksudnya momong cucunya sendiri gitu
544 ya momong nya yang tanggung jawab ya baik
545 aja sih dia juga apa nyaman nyaman aja sama
546 eyangnya jadi aku nggak kepikiran hehehe
547 Hmmn pernah nggak ngerasa Carol lebih deket Pada awalnya S2 merasa anaknya lebih dekat
Ketika awal S2 merasa anaknya lebih dekat dengan mertuanya. Segala yang dilakukan anaknya bersama-sama dengan mertuanya. Awalnya S2 heran, namun kemudian S2 merenung dan berpikir bahwa hal ini
L547-557: cemburu L558: cognitive change L559-560: Situation modification
L547-557: emosi negatif L558: regulasi emosi L559-560: regulasi emosi
548 sama eyangnya daripada sama mbak? dengan mertuanya.
549 Yaa awal awal gitu eee karena karena dia Hal ini dipikir S2 karena ketika
550 mungkin apa ya nggak en.. apa ya lebih lebih ke ditinggal oleh S2 untuk bekerja,
551 tiap hari sama eyangnya siang sama eyangnya segala keperluan hingga tidur
552 gitu bobok di kelonin kan ada kedekatan kan dilakukan bersama mertua S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
553 dibanding kalo apa sama aku ee tak tinggal sehingga mungkin ada kedekatan terjadi karena ketika anaknya ditingga kerja maka segala aktivitas dilakukan dengan mertua sehingga sang anak dan mertua memiliki kedekatan melebihi dirinya yang sering meninggalkannya untuk bekerja. S2 kemudia berpikir untu mencari cara agar kembali memiliki kedekatan dengan anaknya. Memberikan waktu bersama dengan anak. Ketika S2 di rumah, sang anak pun mencoba mencari perhatian agar mendapatkan perhatian lebih dari S2.
554 kerja gitu ya dia agak agak ngerasa apa ya anatara anak dan mertua.
555 apa apa sama eyang apa apa sama eyang gitu Namun S2 menyiasatinya dengan
556 lho jadi kan ini kok anak jadi apa apa sama menyisihkan waktu agar bisa
557 eyang apa apa sama eyang gitu kan jadi kan kita bersama-sama dengan anaknya. S2 juga menyadri
558 harus nyari solusinya aja sih maksudnya kita bahwa anaknya ketika bersama
559 harus bener bener kalo ada nyisain waktu biar dengannya akan mencari perhatian S2 agar mendapatkan
560 dia nggak nggak semua nya ke eyangnya. perhatian lebih.
561 Dia tuh nek waktunya kurang tuh dia lebih ke
562 iseng sih maksudnya nek tadi tak tinggal kerja
563 gitu dia tuh lebih nyari perhatian kayak gitu
564 misalnya dia harusnya dia kan udah pinter
565 kan pipis gitu nah nek sama eyangnya dia pinter 567 tapi nek ada aku gitu suka ngompol
568 Kerasa nggak sih mbak bedanya pas kerja S2 merasakan perbedaan ketika sebelum memiliki anak dan setelah memiliki anak. S2 merasa suaminya adalah orang yang
S2 merasakan perbedaan ketika belum memiliki anak dan sesudahnya. Sebelumnya S2 bebas melakukan berbagai hal yang di sukainya. S2 juga merasa suaminya membebaskannya dan suaminya bukanlah orang yang banyak mengatur atau mengekangnya.
L571-575: perbedaan sebelum dan sesudah memiliki anak
L571-575: latar belakang 569 belom punya Carol sama kerja udah punya
570 Carol gitu?
571 Ya iyalah banget hehehe sebelum punya Carol tidak banyak aturan dan membebasakan dirinya untuk melakukan hal yang di sukai
572 kita mau kemana aja wes bebas maksudnya
573 suamiku tuh nggak nggak orang yang ngaturan
574 gitu nggak aku mau main sama siapa aja mau S2 ketika sebelum memiliki anak.
575 kemana aja tuh terserah gitu lho sih suamiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Analisi Verbatin Subjek 2 Bagian 2
Verbatim Ringkasan Interpretasi Sub-Tema tema
1 Kalo bisa diulang lagi apa namanya keseharian Keseharian S2 dari bangun tidur
S2 memastikan pertanyaan mengenai keseharian yang dimaksudkan seperti apa.
- -
2 mbak Christy kalo sehari-hari dari pagi sampe
3 malem kegiatannya apa aja?
4 Sehari ee.. sehari hari sih, pagi dari bangun?
5 Heeh S2 dari bangun tidur, menyiapkan sarapan untuk keluarga, bekal suami. Ketika masak, S2 dibantu oleh suami dalam melakukannya. Setelah itu S2 kemudian memandikan anak. Kegiatan memandikan anak tidak selalu dilakukan oleh S2 tergantung anak ingin dimandikan oleh siapa, oleh S2, suami S2 atau mertua S2. Jika kebutuhan dan keperluan keluarga selesai maka S2 menyiapkan kebutuhan dan keperluan dirinya untuk kerja. Berangkat kerja pagi hari dan pulang kerja di sore hari. Sampai di rumah S2 kemudian melanjutkan aktivitas bersama anak
Rutinitas S2 ketika pagi adalah masak, menyiapkan sarapan dan memandikan anak. Terkadang untuk memasak dan memandikan anak, S 2 mendapatkan bantuan dari suami atau mertua. Setelah S2 selesai membereskan kerjaan rumah lalu membereskan kerjaan kantor.
L 5-22: rutinitas S2 L 5-22: latar belakang
6 Dari bangun sih udah nyiapin kebutuhan
7 maksudnya kayak misalnya sarapan buat anak
8 suami kan juga bawa nasi kan ke kantor itu kita
9 masakin dulu ee.. tapi kita sama sama sih
10 maksudnya ee.. aku sama suami ku kan
11 masakannya bareng ee.. terus habis itu cuma
12 mandiin anak, mandiin anak sih bisa gantian
13 tergantung anaknya minta sama siapa
14 maksudnya dia kan gak begitu rewel ya
15 maksudnya harus sama aku terus gitu sih
16 nggak, kadang minta sama papanya kadang
17 minta sama aku, kadang sama eyangnya
18 tergantung aja sih terus habis itu ya udah siap
19 siap, kalo anaknya udah beres aku lagi siap siap
20 buat kerjaan ke kantor gitu habis itu nanti
21 ke kantor pulang, udah sama anaknya lagi kayak
22 kayak gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
23 Kalo habis pulang kerja kegiatannya ngapain Kegiatan S2 ketika pulang kerja,kebanyakan dihabisakan bersama anak. S2 setelah pulang kerja biasanya akan memberikan ASI pada anaknya. Setelah diberikan ASI
Setelah pulang bekerja, waktu di rumah kebanyakan dihabiskan S2 bersaa anaknya. S2 berusaha menemani, memberikan perhatian pada anaknya dengan menemaninya bermain. Selain
L 23-40: rutinitas S2 L 23-40: latar belakang
24 mbak, sama Carrol kah?
25 Ee.. kalo pulang kerja kegiatannya tergantung
26 anaknya juga misalnya sampe ee.. Carol kan
27 masih minta ASI ya, nah biasanya dia mesti
28 selalu minta buat nenen habis itu kalo nggak
29 tidur ee dia paling mainan, mainan biasanya maka anaknya tertidur. Jika tidak, terkadang S2 juga menemani anaknya bermain. Karena anaknya masih berusian dibawah 2 tahun, maka tidak ada kegiatannya mengerjakan PR atau tugas. Kegiatan bersama anak biasanya S2 lakukan hanya menemani bermain, atau menuruti keinginan anak untuk bermain di luar rumah.
itu S2 juga mendekatkan diri ke anak secara psikologis melalui pemberian ASI dan menemani bermain. S2 tetap berusaha memberikan yang terbaik pada anak.
30 kan cuma sebentar aja sih, maksudnya ya
31 mainan kita nemenin aja nemenin makan atau
32 ngapain gitu gitu aja sih karena dia kan masih
33 apa ya, masih di bawah 2 (dua) tahun jadi tuh
34 belum ada kegiatan yang continue gitu lho
35 misalnya kayak kalo udah sekolah kan udah lain
36 ya biasanya ada PR atau apa kita nemenin
37 ngerjain gitu kan belum jadi lebih ke nemenin
38 anak mainan apa gitu ikut semaunya dia aja sih
39 kayak misalnya dia mau ngapain mau ngajakin
40 keluar main kemana depan kayak gitu gitu aja
41 Ada kegiatan yang kayak mau minta keluar S2 mengalihkan keinginan anak untuk pergi ke luar rumah seperti berenang atau kegiatan pergi yang cukup jauh dari rumah ketika weekend. S2 dan suami ketika weekend akan meluangkan waktu mereka untuk pergi
S2 dan suami meluangkan waktu mereka untuk memberikan perhatian dan kasih sayang dengan pergi bersama ketika weekend. S2 dan suami berusaha untuk menemani dan menuruti keinginan anak jika ingin bertamasya/piknik di weekend.
L 43-51: rutinitas S2 L 43-51: latar belakang
42 main kemana gitu, renang atau apa gitu?
43 Ee.. kalo buat kayak gitu biasanya aku
44 ngalihin nya ke weekend sabtu minggu gitu ya
45 karena sabtu kan aku kan off nggak ada
46 kegiatan terus minggu itu kan papanya kan ada
47 kan biasanya kalo mau renang gitu kan kalo aku
48 sendiri kan nggak mungkin kan mesti sama
49 papanya makanya ee.. sebisa mungkin sih ee..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
50 untuk weekend itu biasanya sama Carol aja dia dengan anak.
51 mau kemana kita temenin
52 Pernah nggak mbak ada kegiatan pas weekend S2 meninggalkan anak dan kelurga untuk kerja di luar kota. S2 meninggalkan anaknya di rumah dengan suaminya. S2 mengatakan ketika ditinggal, anak S2 dan suaminya menghabiskan waktu bersama.
S2 pernah meninggalkan anak di rumah dengan suami ketika harus bekerja ketika weekend. S2 tidak mendapatkan kesempatan untuk bersama dengan keluarga.
L 52-61: konflik peran ganda
L 52-61: konflik peran ganda 53 maksudnya kegiatan kerjaan yang
54 mengharuskan mbak Christy keluar di hari
55 weekend
56 Ada sih waktu aku keluar kota, kayak misalnya
57 aku ke Jakarta gitu kan ee.. itu pas ngepasin pas
58 ngelewatin weekend nya juga kan ya itu kan dia
59 kan tak tinggal sama papa nya aja dia ya paling
60 di rumah sama papanya ee.. paling jalan-jalan
61 muter-muter gitu sih
62 Pas ninggal Carol weekend gitu kan itu kan S2 ketika meninggalkan anak tidak muncul perasaan yang dominan. S2 berusaha untuk focus pada kerjaan. Ketika ada waktu sengga baru S2 mencoba menghubungi keluarga atau suami untuk menanyakan keadaan atau aktivitas anak saat itu. S2 tidak memiliki tutntutan yang “harus” dilakukan secara rutin pada anak, hanya saja S2berinisiatif untuk memberikan waktunya kepada anak untu bersama dengan anak secara intensif di hari
Meskipun ada kerjaan di luar kota ketika weekend, S2 berusaha professional dan focus pada kerjaan. Ketika ada waktu luang, S2 menggunakannya untuk mencari tahu keadaan dan kabar anaknya. Meskipun anaknya belum terlalu menuntut banyak pada S2 tetapi S2 berusaha meluangkan waktunya untuk bersama anak sebagai salah satu bentuk perhatian dan tnggung jawabnya sebagai ibu.
L66: emosi netral L67-70: attention deployment L71-74: Situation modification L79-82: Situation modification
L66: emosi netral L67-70: regulasi emosi L71-74: regulasi emosi L79-82: regulasi emosi
63 hari nya yang mbak luangin untuk Carol gitu
64 kan nah biasanya ada timbul perasaan-
65 perasaan apa gitu nggak?
66 Ee.. nggak ada, maksudnya kita lagi ngurusin
67 kerjaan itu kita fokus nya lebih ke kerjaan gitu
68 karena kalo aku di luar kota itu kan mesti lagi
69 ada sidang kan nah gitu biasanya kan ee.. lebih
70 fokus ke kerjaan lebih fokus ke kerjaan nanti
71 kalo misalnya udah ada waktu selo istirahat apa
72 apa gitu aku baru telepon hoo maksudnya,
73 “Adik lagi ngapain? Mau ngapa? Ee.. Mau
74 kemana sama papa?”, terus biasanya kan suka
75 di jemput uti nya di ajakin apa ke kolam liat ikan
76 apa apa gitu aja sih maksudnya dia belum ada
77 tuntutan untuk setiap weekend itu untuk keluar
78 atau kemana gitu nggak ada tuntutan sama dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
79 nggak ada tuntutan sama sekali cuma ee.. kita libur.
80 aja yang mengupayakan karena emang
81 waktunya kita kan yaa apa nggak setiap hari
82 sama dia gitu lho nah maksdunya weekend nya
83 itu kita isi ee.. apa ngasih waktu ke dia gitu lho
84 kaya kayak gitu
85 Nggak merasa bersalah gitu apa sedih gitu S2 merasa kasihan karena anaknya ia tinggal kerja, namun di lain sisi S2 berfikir bahwa apa yang dilakukannya ini juga untuk kebahagiaan anak dan keluarga. S2 berusaha untuk professional pada pekerjaannya. S2 pun tidak khawatir meninggalkan anak di rumah karena S2 merasa meninggalkan anaknya pada suami dan keluarga dekatnya bukan pada orang lain. S2 berfikir bahwa anaknya akan diperlakukan dengan baik dan tidak akan celaka.
S2 merasa sedih meninggalkan anak untuk bekerja tetapi S2 berusaha mengalihkannya dengan berpikir bahwa S2 bekerja saat ini untuk keluarga, terutama anak. Anaknya ditinggal pun di rumah dengan mertua dan suaminya yang merupakan orang kepercayaan sehingga S2 tidak khawatir, percaya dan bisa focus bekerja.
L97: kasihan L87-95: cognitive change L99-110: cognitive change L111-115: dampak positif L92-110: kognitif
L97: emosi negatif L87-95: regulasi emosi L99-110: regulasi emosi L111-115: dampak regulasi emosi L92-110: foktor regulasi emosi
86 ninggal anak pas weekend gitu?
87 Nggak, nggak sih karena kan memang tanggung
88 jawab ya tanggung jawab kerjaan itu kan juga
89 juga penting yaa maksudnya ee.. toh nanti kan
90 ujung nya buat anak juga kan maksudnya kan
91 hasilnya juga buat keluarga juga ee.. ya kita
92 profesional aja maksudnya kita, kita mikirnya
93 ee.. ini kerjaan ee.. aku harus profesional ee..
94 hasilnya kan juga nantinya untuk keluarga kita
95 mikirnya kayak gitu aja jadi ee.. aku nggak
96 pernah mikir yang ee.. apa kasihan ee.. emang
97 emang kasihan ya cuman aku kan lebih percaya
98 sama orang rumah maksudnya kan di rumah tak
99 tinggalin itu kan udah ada papa nya ada papa
100 nya ada eyang-eyang nya gitu maksudnya ee..
101 maksudnya bukan orang lain yang keluarga inti
102 maksudnya kayak pembantu gitu kan kalo, kalo
103 anakku tak titipin pembantu mesti kan aku
104 bakalan rasanya lain maksudnya khawatir gitu
105 lho khawatir takut anakku diapa-apain gitu kan
106 maksudnya ee.. di kasih apa atau diapain atau
107 diperlakukan kayak gimana gitu kan tapi kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
108 aku ninggalin anakku itu kan sama orang-orang
109 yang sudah aku percaya gitu kan maksudnya
110 kan eyang nya sendiri kan nggak mungkin jahat
111 gitu ya jadi ya aku kerja tuh ya tenang-tenang
112 aja maksdunya ee.. nggak khawatir karena aku
113 gimana-gimana maksudnya nggak di jahatin
114 atau apa gitu nggak, nggak ada khawatir dan
115 lain-lain
116 Juga nggak ada perasaan bersalah karena Ketika meninggalkan anak ke luar kota terkadang S2 merasa kangen dengan anak, terlebih S2 terbiasa sehari-hari bertemu dengan anaknya. S2 juga merasa ingin pekerjaannya cepat selesai agar bisa cepat pulang dan bertemu anak. Untuk mengatasi rasa kangennya, S2 menyiasati dengan menelfon keluarga atau suami untuk mencari tahu keadaan anak di rumah. Keluarga S2 juga mensupport S2 untuk bekerja dengan membantu menjaga anak S2 di rumah ketika S2 kerja ke luar kota. Dengan adanya
S2 rindu dengan anaknya ketika sedang bertugas ke luar kota, untuk mengatasinya S2 berpikir bahwa keadaannya sekarang adalah konsekuensi dari pilihannya untuk menjalani peran ganda, selain itu S2 juga berpikir bahwa apa yang dilakukannya juga hasilnya yang menikmati anaknya. Adanya dukungan suami dan mertua serta orang tua dalam mengasuh anaknya membuat S2 merasa aman, tak sedih dan dapat bekerja secara professional.
L125-127: konflik peran ganda L119: kangen L128-132: cognitive change L138-139: Situation modification L136-137: dukungan sosial L141: dampak positif L122-132: kognitif
L125-127: konflik peran ganda L119: emosi negatif L128-132: regulasi emosi L138-139: regulasi emosi L136-137: faktor regulasi emosi L141: dampak regulasi emosi L122-132: faktor regulasi emosi
117 ninggal anak gitu juga nggak pernah? Sedih
118 gitu pertama-pertama?
119 Ee.. kangen biasanya kangen ya kangen pasti
120 cuma kalo sedih paling sed.. sedih nggak nggak
121 ya apa ya nggak sedih sih cuma perasaannya
122 kangen aja maksudnya ee.. kita kan setiap hari
123 biasanya kan ketemu ya namanya sama anak
124 sendiri kan, tapi kalo apa kalo untuk sedih itu
125 paling kita pikirnya “Aduh kok nggak selesai
126 selesai ya”, gitu kan masih berapa hari lagi udah
127 udah kepengen pulang ketemu anak paling kan
128 mikirnya cuma kayak gitu aja cuma balik lagi ke
129 ee.. konsekuensinya maksudnya kalo aku kayak
130 gitu terus maksudnya mikir kayak gitu terus kan
131 nggak ada apa pekerjaannya kan nggak bakalan
132 selesai-selesai gitu lho ee.. maksudnya kalo aku
133 nggak nyelesein kan ee.. aku aku kayak gitu
134 terus apa maksudnya down, ya misalnya kayak
135 gitu down gitu ee.. pekerjaannku nggak bakal
136 nggak bakal selesai gitu jadi ya paling suamiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
137 orangtuaku juga tetep nyupport aku kok dukungan keluarga membantu S2 untuk bisa focus pada kerjaan, selain itu S2 juga menyadari bahwa keadaannya ini sebagai konsekuensi pilihannya sebagai ibu dan wanita karir.
138 maksudnya ee.. aku keluar gitu tanya anaknya
139 rewel nggak gitu, nggak ini udah mainan gini-
140 gini kan banyak yang bantu gitu lho jadi nggak
141 perlu nggak nggak sedih sih maksudnya nggak
142 kepikiran gitu sih
143 Mungkin nggak kepikiran banget gitu ya S2 merasa tenang dan tidak cemas meninggalkan anaknya saat pergi ke luar kota atau pergi kerja karena S2 percaya bahwa anaknya ditinggal bersama eyang atau suaminya yang pasti tidak akan membuat anaknya celaka dan akan menjaga anaknya dengan baik. Berbeda dengan keadaan jika yang mengasuh pembantu, maka S2 mungkin akan cemas, takut anaknya diperlakukan tidak baik oleh pembantu
S2 merasa tenang meninggalkan anaknya di rumah ketika bekrja karena S2 percaya bahwa suami dan keluarganya membantu menjaga dan memperhatikan anaknya dengan sebaik mungkin. S2 tidak merasakan kecemasan seperti orang lain yang meninggalkan anaknya ketika bekerja pada orang lain yang tidak dikenalnya.
L145: tenang L146: percaya L147-151: cognitive change L147-161: kognitif
L145: emosi positif L146:emosi positif L147-151: regulasi emosi L147-161: faktor regulasi emosi
144 mbak? Jadi kayak udah tenang gitu?
145 Tenang sih tenang maksudnya tenang tenang
146 buat percaya sama orang-orang yang momong
147 dia gitu karena kan eyang nya eyang-eyang nya
148 papanya kan baik maksudnya ee.. mereka itu
149 sangat sangat tanggung jawab gitu untuk apa ya
150 ee.. jadi aku nggak pernah berpikir anakku bakal
151 diapa-apain maksudnya ee.. kadang kan ee..
152 orang yang kerja di titipin ke pembantu gitu kan
153 ee.. selalu kepikrian kan cemas maksudnya
154 anakku ee.. dikasih makan apa gitu ee.. banyak
155 kasus yang apa yang terjadi gitu ee.. anak-anak
156 itu dikasi obat penenang biar cepet tidur atau
157 apa gitu kan nah karena pembantunya capek
158 atau apa gitu kan alasann lain nah itu dialami
159 orang gitu lho nah itu tidak terjadi di saya gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
160 ee.. karena memang yang jagain keluarga
161 sendiri jadi percaya aja gitu
162 Terus apa ya selama berapa ini, hampir 2 (dua) S2 menyebut peran ganda (bekerja dan engurus rumah tangga) sebagai multitasking.
S2 memaknai peran ganda (bekerja dan engurus rumah tangga) sebagai multitasking.
- -
163 tahun ya nikah gitu kan, ha kan ee.. gimana
164 mbak Christy menghadapi keseharian mbak
165 Christy yang kerja tapi sambil ngurus anak
166 ngurus rumah gitu ee.. ada nggak kendala-
167 kendalanya?
168 Ee.. jadi sebutan nya multitasking ya saya kan kerja
169 sambil ngurus rumah tangga gitu
170 Peran ganda gitu kan? S2 dalam menjalani peran gandanya dengan memanajemen waktu dan mencari cara yang efektif serta efisien untuk menangani semua kewajiban sebagai ibu dan pekerja dalam waktu yang bersamaan. Menjalani atau tidak kedua peran itu secara bersamaan merupakan sebuah pilihan bagi S2. S2 memilih untuk bisa menjalankan peran gandanya secara bersamaan dengan sebaik mungkin. S2 akan menyiapkan kebutuhan keluarga, menyiapkan sarapan, pakaian anak,
S2 memiliki banyak pekerjaan rumah dan adanya tekanan pekerjaan kantor membuat dirinya merasa putus asa, dan lelah. S2 tidak menyerah, “multitasking” adalah pilihannya dan yang dialaminya sekarang dianggapnya sebagai konsekuensi dan memompa kepercayaan dirinya agar lebih optimis serta mampu menjalani keadaannya. Optimis yang dimilikinya akan membuatnya semangat dan tak terbeban dalam menjalaninya. Selain itu S2 juga memiliki strategi pembagian waktu untuk
L236-237: konflik peran ganda L232-233: capek, down, putus asa L242-250: cognitive change L253-260: dampak positif L179-186: seleksi situasi L188: seleksi situasi L195-201: seleksi situasi L203: seleksi situasi L214-218: Situation modification L223-226: ragu, khawatir, tidak percaya sepenuhnya L243-253: kognitif
L236-237: konflik peran ganda L232-233: emosi negatif L242-250: regulasi emosi L253-260: dampak regulasi emosi L179-186: regulasi emosi L188: regulasi emosi L195-201: regulasi emosi L203: regulasi emosi L214-218: regulasi emosi L223-226: emosi negatif L243-253: faktor regulasi emosi
171 Iya peran ganda ee.. jadi ee.. lebih ke bermain
172 waktu dan bermain cara sih maksudnya ee..
173 kayak aku bangun tidur gitu misalnya aku
174 capek, aku capek aku bangunnya kalo aku
175 semauku sendiri aku bisa bangun jam 8
176 (delapan) habis itu aku kerja, kerja ee.. anak ku
177 nggak ke urus itu kan pilihan ya maksudnya aku
178 mau ngurus anak ku atau enggak nah jadi lebih
179 ke bermain waktu kayak misalnya ee.. aku lebih
180 bangun pagi, aku lebih bangun pagi ee..
181 masakin, masakin terus nyiap-nyiapin apa yang
182 diperlukan anak ku gitu kayak misalnya sarapan,
183 baju itu ee.. selalu aku siapin dulu gitu lho
184 maksudnya ee.. biar besok pagi itu aku nggak
185 buru-buru gitu lho maksudnya ee.. udah ada
186 prepare diawal kan maksudnya kan tetep ada
187 kayak gitu kan buang-buang waktu gitu lho
188 kayak misalnya ee.. apa ya bikin menu anak itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
189 susah lho maksudnya ee.. anak ku kan tipe nya menu sarapan setiap harinya di malam hari agar ketika pagi hari S2 dapat melakukannya dengan tidak terburu-buru. S2 selalu memikirkan variasi makanan untuk anaknya yang masih kecil yang menurutnya sedang dalam masa “pengenalan makanan” sehingga S2 berusaha untuk mengenalkan berbagai jenis makanan pada anaknya. S2 juga berusaha meluangkan waktu untuk keluarga ditengah kesibukannya sebagai pekerja. S2 dan suami mengalokasikan waktu akhir pekannya untuk bermain atau pergi ke luar bersama anak. Untuk keseharian, S2 akan menghabiskan waktunya di sore hati setelah bekerja untuk bermain bersama anak. Ketika bekerja pun S2 tidak sepenuhnya percaya dan tetap memantau keadaan
bekerja dan mengurus keluarga. Selain itu, S2 membuat strategi untuk mengurus anak dengan memperhatikan asupan gizi melalui variasi menu makanan agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Secara psikologi, S2 berusaha memberikan waktu weekend dan waktunya sepulang kerja untuk bermain dengan anak agar secara psikologis kebutuhan anak terpenuhi. Saat berada dalam tekanan pekerjaan dan tekanan rumah tangga, membuat S2 merasa lelah dan mudah putus asa. Tetapi S2 berusaha memotivasi diri agar menjadi percaya diri dan optimis sehingga S2 menajadi semangat dalam menyelesaikan segala tuntutan yang ada. Ketika ada waktu luang kerja S2 juga berusaha untuk menjaga komunikasi dengan anak melalui HP untuk memastikan keadaan anak dan sebagai bukti bahwa S2 tetap tanggung jawab pada anak meskipun bekerja.
190 itu kalo makan itu nggak, nggak mau yang itu-
191 itu aja gitu lho jadi, jadi dia tuh ee.. harusnya itu
192 dia makan yang bervariasi kayak misalnya ee..
193 hari ini makan sayur bening mau, besok
194 ‘dibeningin’ lagi nggak mau jadi harus ganti-
195 ganti karena memang di bawah 2 (dua) tahun
196 itu ee.. harus bisa mengenal makanan apa-apa
197 kan nah makanya aku sih mengupayakan untuk
198 untuk apa namanya untuk dia itu mengenal
199 banyak makanan ya dengan cara-cara gantiin
200 variasi makanan-makanan kayak gitu nah terus
201 ee.. perannya maksudnya untuk apa ya untuk
202 mengatasi multitasking itu ya itu sih kita tetep,
203 tetep meluangkan waktu untuk keluarga
204 meluangkan waktu untuk keluarga ya kayak
205 misalnya aku kerja Senin sampe Jumat, Sabtu
206 Minggu biasanya buat anak gitu aja ee.. anak
207 nya kita mau diajakin keluar kemana atau
208 sekedar apa main pokoknya ee.. keseharian itu
209 selalu ada waktu misalnya kalo untuk sehari-
210 hari itu kan Sabtu Minggu ya kalo misalnya aku
211 keluar sama suamiku juga nah kalo untuk
212 sehari-harinya itu aku pulang kerja itu kan
213 masih ada waktu sama anak gitu lho jadi nggak
214 full keseharian kerja tuh nggak, jadi tetep ada
215 tetep ada waktu untuk anak ku gitu ee.. ada,
216 ada sekarang tuh ada HP gitu kan pas siang gitu
217 aku kan tetep selalu kroscek maksudnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
218 telepon eyang nya ee.. nanti aku minta anaknya dengan menelfon, jadi S2 tidak sepenuhnya melepaskan tanggung jawabnya sebagai ibu ketika bekerja. S2 tetap menjalin komunikasi dengan anaknya lewat keluarga yang dititipkan anaknya. Dalam menjalani peran gandanya, S2 terkadang merasa down dan putus asa. S2 merasa adanya tekanan sebagai ibu dan tekanan pekerjaan yang membuatnya mudah putus asa. Ketika menghadapi perasaan itu, S2 berusaha memotivasi diri agar tetap percaya diri dan optimis menghadapi menjalani peran gandanya. Ketika optimis dan percaya diri itu muncul makan akan membuat S2 menjadi semangat, tidak terbeban dan penuh cinta dalam menjalani peran gandanya. Hal ini yang membuat S2
219 ngomong sama anak ku ee.. “Adek lagi
220 ngapain?” gitu cuma sekedar say hello gitu aja
221 kan udah udah oh ya udah gitu lho maksudnya
222 ee.. dia baik-baik aja gitu kan kayak gitu
223 maksudnya tetep ada komunikasi gitu lho jadi
224 selama aku kerja pun aku nggak, nggak apa
225 nggak pure ee.. ngasih kepercayaan orang
226 rumah tuh maksudnya pure nggak gitu
227 maksudnya tetep ada apa ya tetep ada aku
228 tetep, tetep memperhatikan anak ku dengan
229 cara misalnya ya aku telepon tetep
230 berkomunikasi kayak, kayak gitu terus memang
231 harus percaya diri kadang-kadang kita suka
232 down ya maksudnya ee.. putus asa kayak
233 misalnya capek gitu lho udah harus ngurusin ini
234 ini ini aku kan juga nyuci sendiri kan nyuci
235 maksudnya nggak ada pembantu di rumah gitu
236 ee.. capek ngurusin rumah ee.. kadang kerjaan
237 nya bikin pusing gitu kan terus ee.. ya ini sih
238 maksudnya anak ku lebih maksudnya aku lebih
239 ke anak ku kadang-kadang aku itu emang suka,
240 suka down gitu ya suka down suka putus asa
241 kalo misalnya karena ya capek itu tadi ya capek
242 itu tadi tapi ee.. tapi emang ee.. harus percaya
243 diri gitu lho harus percaya diri tapi ya itu
244 percaya diri itu emang harus dari kita sendiri
245 gitu ya ee.. percaya diri bahwa aku itu bisa
246 untuk melakukan kayak gitu itu lho maksunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
247 jadi, jadi seorang ibu yang multitasking jadi ya menjadi lebih optimal menjalani peran gandanya. Keoptimalan itu dilakukan S2 agar tetap dapat bekerja dan memberikan yang terbaik pada anak dari segi kebutuhan fisik dan psikis anak. Dengan bekerja secara efektif dan efesien maka S2 akan dapat memberikan makanan yang bergisi pada anak. Anak S2 dapat tumbuh dengan sehat dan pintar. Selain itu, S2 juga memiliki waktu yang cukup untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yang penuh pada anaknya, sehingga perkembangan psikologis anak dapat berkembang baik dan efek kekurangan perhatian orang tua tidak terjadi pada anaknya.
248 bekerja juga masih ngurusin rumah tangga gitu
249 pokoknya optimis aja gitu kalo, kalo aku itu bisa
250 ngurusin keluarga dengan baik hehehe
251 pokoknya kayak gitu jadi ee.. kalo kita udah
252 optimis kayak gitu kan kita udah apa ya
253 maksudnya ee.. punya semangat gitu lho punya
254 semangat untuk melakukan kayak gitu tuh
255 nggak ada beban gitu jadi yaa tetep ada rasa
256 cinta maksudnya ee.. kita melakukan sesuatu
257 hal kayak gitu kan dengan rasa cinta ee.. buat
258 anak nya buat suami nya kayak gitu kan ber..
259 apa membuat yang suatu itu membuat yang
260 lebih optimal gitu lah apa yang kita lakukan itu
261 menjadi optimal gitu-gitu maksudnya ada
262 tujuannya aku masak itu untuk anak ku biar
263 anak ku makan biar sehat ee.. apa berharap
264 anak ku jadi anak yang pintar gitu jadi aku harus
265 mengupayakan ngasih makanan dia makanan
266 yang bergizi atau apa untuk psikologi nya ee..
267 psikologi nya sih aku tuh ini ya itu lho
268 maksudnya tetep memperhatikan anak aku gitu
269 lho karena anak ku kan memang ee.. lagi
270 membutuhkan kasih sayang banget ya
271 maksudnya emang dia itu ee.. peran orang tua
272 itu lagi penting-pentingnya bagi dia gitu
273 maksudnya bagi pertumbuhannya dia gitu
274 karena kalo kurang kasih sayang tuh kan anak
275 nya besok banyak efek nya gitu kayak misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
276 jadi suka caper sama orang lain jadi
277 pemberontak atau dia jadi minder gitu kan ada
278 efek nya juga gitu makanya kita juga
279 mengoptimalkan untuk ee.. ngasih kasih sayang
280 itu penuh sama dia
281 Perasaan ketika mbak Christy down gitu yang Ketika subjek menghadapi tekanan pekerjaan dan tekanan rumah tangga, S2 merasa down, sedih, bingung. Terkadang S2 bingung harus menyelesaikan tuntutan sebagai ibu dahulu atau sebagai pekerja. Kebingungan ini membuat S2 putus asa, down dan sedih, bertanya-tanya apakah dirinya sanggup menghadapi dan menjalani ini semua. Karena adanya banyak tekanan, terkadang membuat S2 mudah terpancing emosi dan marah. Namun, S2 ketika merasakan perasaan-perasaan negatif itu, S2 mulai merenung dan berpikir kembali bahwa yang
Pekerjaan rumah dan kantor yang belum selesai membuat S2 bingung untuk memilih pekerjaan mana yang diselesaikannya. Kebingungannya membuat S2 menjadi mudah marah serta sedih. Akhirnya S2 memilih untuk menyelesaikan pekerjaan rumah terutama dalam mengasuh anak. Karena S2 bekerja motivasi utamanya bukan karena ekonomi tetapi untuk aktualisasi diri dan menghindar dari situasi rumah yang kurang menyenangkan bagi S2. Satu rumah dengan mertua bukanlah hal yang diinginkan oleh S2. S2 ingin hidup mandiri dengan Suami, hanya saja keinginan itu diredamnya karena S2 menyadari tanggung jawab suaminya harus menjaga
L295-300: koflik peran ganda L289-292: sedih, bingung, marah L302-304: attention deployment L304-314: motivasi kerja L339-343: cognitive change L339-343: kognitif
L295-300: koflik peran ganda L289-292: emosi negatif L302-304: regulasi emosi L304-314: latar belakang L339-343: regulasi emosi L339-343: faktor regulasi emosi
282 dominan perasaan apa? Sedih kah atau ee..
283 takut-takut, takut misalnya takut nggak selesai
284 pekerjaan nggak bisa membagi waktu antara
285 pekerjaan dengan ngurus rumah tangga atau
286 dengan nggak optimal di salah satu bidang
287 atau keduanya nggak sama sekali gitu? Lebih
288 perasaan apa yang lebih dominan gitu?
289 Ee.. yang dominan itu sedih betul sedih sih
290 karena sedih itu kan ee.. jadi tumpuan nya
291 semuanya maksudnya kita bingung itu kan
292 ujung-ujungnya juga sedih terus kita marah
293 ujung-ujungnya juga sedih ya maksudnya sedih
294 itu kan campur aduk dari semuanya ya ada
295 bingung lah, ada bingung nanti kerjaannya
296 nggak kelar terus bingung juga kalo misalnya
297 ee.. ini belum kelar ee.. aku masih apa
298 maksudnya masakin belum kelar pekerjaan juga
299 belum kelar kayak gitu juga bingung juga kan
300 maksudnya ee.. mana yang harus diselesaikan
301 dulu kan kadang kan suka bingung gitu ee.. tapi
302 ya kembali lagi maksudnya aku ee.. peran jadi
303 seorang ibu tuh lebih penting dibanding
304 maksudnya ee.. kembali ke tujuan ku aku kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
305 gitu aku kerja itu kan ee.. kalo untuk masalah dijalaninya adalah keputusannya dan tujuannya bekerja adalah untuk mencari kesibukan agar tidak bosan dengan hanya di rumah dan mengurus rumah tangga. Terlebih S2 juga tidak begitu nyaman dengan perilaku mertuanya yang terkadang mengomeli S2 karena berperilaku tidak sesuai dengan harapan mertua. S2 juga merasa ketika tinggal bersama mertua itu tidak sepenuhnya baik, tapi S2 dan suami belum ada kesempatan dan alasan yang tepat untuk dapat hidup mandiri. S2 dan suami belum dapat pindah dari rumah mertua, karena suami S2 “bertugas” untuk menjaga orangtuanya yang sudah sepuh. S2 pun juga merasa masih membutuhkan mertuanya untuk menjaga anaknya yang masih kecil ketika
mertua. Ada saat S2 dan mertua tidak saling cocok tetapi S2 berusaha mengalah dan bertahan di rumah tersebut sebagai tanda baktinya kepada mertua. Keberadaan S2 dan mertua di rumah ada nilai positif dan negatifnya menurut kacamata S2. Positifnya mertua dapat membantu S2 dalam mengasuh dan menjaga anak S2 ketika S2 sedang bekerja. Negatifnya, S2 harus mendengarkan omelan dan perkataan yang kurang menyenangkan dari mertuanyaa. Meskipun merasa sedih, bingung dan marah, S2 kembali lagi berpikir bahwa motivasi awal S2 bekerja dan mengurus rumah tangga (untuk aktualisasi diri, uang yang didapat juga untuk kebahagiaan anak, dan supaya tidak bosan jika hanya di rumah)
306 ekonomi aku masih bisa di back up in sama
307 suamiku ya maksudnya aku kerja pun aku nggak
308 kerja pun ee.. suamiku masih bisa support
309 untuk ekonomi keluarga gitu cuma kan tujuan
310 ku kerja itu kan ee.. yang kedua emang
311 ekonomi maksudnya untuk membantu juga
312 maksudnya tambah-tambah kan tapi yang
313 pertama kan aku kan karena bosan gitu lho
314 karena bosan dirumah yang ee.. yang apa
315 kadang-kadang suka ee.. mertua itu kurang
316 mendukung gitu lho maksudnya lebih ngomel
317 kayak misalnya kita, apa yang kita lakukan itu
318 kadang suka salah makanya kalo untuk satu
319 rumah masih ada orang tua atau keluarga lain
320 itu kan nggak bagus ya memang cuma memang
321 belom ada kesempatan kalo aku untuk keluar
322 karena memang ee.. orang tua nya suamiku itu
323 kan udah tua-tua anak nya kan yang di rumah
324 itu kan cuma suamiku aja yang lainnya itu kan
325 udah jauh-jauh maksudnya suamiku itu
326 nungguin orangtua ku eh orangtua nya dia gitu
327 jagain kalo misalnya ada apa-apa gitu lho kayak
328 gitu maksudnya emang kita tuh emang, emang
329 pengen keluar gitu lho tapi sama orang tua nya
330 sendiri pun belum boleh gitu ee.. belum boleh
331 nya itu ya boleh sih mungkin boleh tapi nggak
332 boleh jauh-jauh gitu lho tapi untuk saat ini sih
333 belum ada kesempatan harus ada cara buat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
334 ngasih alasan yang tepat gitu karena untuk apa ditinggal kerja. karena alasan tersebut, S2 dan suami masih bertahan di rumah mertua.
335 ya ee.. bujuk, bujuk orang tua ku susah gitu
336 maksudnya ngasih pengertian gitu tuh belum
337 apa ya belum ada alasan yang pas gitu karena
338 kan emang anak aku kan masih butuh mereka
339 juga jadi apa ya saling, saling, saling
340 membutuhkan lah maksudnya anak ku masih
341 kecil kalo untuk nyari pembantu juga susah kan
342 dan nggak percaya gitu lho maksudnya kan kalo
343 untuk sama dia itu kan anak ku bisa dijagain
344 gitu sedih sih memang sedih maksudnya sedih
345 down maksudnya ee.. nggak apa ya ee.. suka
346 putus asa gitu tapi ya kembali lagi ke tujuan
347 awal aja sih
348 Pernah nggak mbak Cristy kayak merasa Ketika anak S2 sakit, S2 merasa marah pada diri sendiri, khawatir dan menyesal. S2 juga sebenarnya tidak sepenuhnya percaya pada mertua ataupun orangtuanya ketika mengasuh anaknya. Karena terkadang mereka memberikan makanan yang dilarang oleh S2 diberikan karena akan membuat anaknya sakit. Meskipun S2 sudah memberikan pesan pada mereka
S2 merasa marah pada diri sendiri, khawatir, menyesal dan kecewa karena merasa tidak bisa menjaga anak sendiri dengan baik ketika anaknya sakit. S2 merasa sedih tetapi S2 sadar penuh untuk menerima resiko tersebut serta mempercayakan anaknya pada mertua serta orangtuanya. Rasa percaya S2 ketika meninggalkan anaknya dalam pengasuhan mertua serta orangtuanya tidak sepenuhnya
L355-357: konflik peran ganda L358: kurang percaya L365-367: sedih L370-373: khawatir, menyesal, menyalahkan diri L361-387: cognitive change L361-379: kognitif L359: percaya
L355-357: konflik peran ganda L358: emosi negatif L365-367: emosi negatif L370-373: emosi negatif L361-387: regulasi emosi L361-379: faktor regulasi emosi L359: dampak regulasi emosi
349 marah sama diri sendiri gitu karena kayak
350 mungkin nggak puas dengan kinerja nya mbak
351 Christy sendiri menghadapi masalah-masalah
352 yang timbul karena bekerja dan berumah
353 tangga gitu?
354 Ee.. kalo itu ng.. jarang sih maksudnya hampir
355 nggak pernah gitu ee.. kadang sih kalo anak ku
356 sakit itu ya baru kerasa gitu lho kadang kalo
357 anak ku sakit itu kadang aku, kadang suka
358 kurang percaya sama eyang nya sendiri gitu lho
359 walaupun aku tuh selalu percaya sama mereka
360 gitu ee.. tapi nggak bisa disalahkan misalnya
361 anak ku itu minta es krim gitu ya minta es krim
362 kalo nggak dikasih kan nangis eyang nya juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
363 takut kalo nangis kan kasian juga kan sama anak untuk makanan apa saja yang diperbolehkan dan tidak, tetapi jika anak S2 menangis dan rewel maka terkadang orangtua ataupun mertua S2 tidak tega melihat cucunya menangis sehingga memberikan makanan yang dilarang S2 dengan tujuan agar anak S2 tidak menangis, tidak rewel dan tidak membuat S2 khawatir di kantor. Terkadang timbul pula perasaan bahwa S2 kurang bisa menjaga anak dengan maksimal sehingga jadi sakit.
saja. Percayanya pada sisi bahwa mereka tidak akan menyakiti anaknya dan melakukan segala usaha yang terbaik untuk anak S2. Sisi tidak percaya S2 adalah ketika mengasuh anak S2 tidak sesuai dengan apa yang diharapkan S2.
364 ku terus akhirnya dibeliin padahal nanti efeknya
365 bakalan sakit terus nanti aku juga kadang juga
366 merasa ee.. aduh aku nggak bisa jagain sendiri
367 gitu lho nggak bisa jagain sendiri anak ku ee..
368 yang harusnya nggak boleh sama ee.. sama,
369 sama eyang nya jadi boleh gitu lho jadi anak ku
370 sakit kayak gitu-gitu itu kadang-kadang saya
371 juga nyesel juga sih maksudnya ada perasaan
372 khawatir, nyesel, nyesel maksudnya ee.. kenapa
373 harus kayak gitu-gitu lho walaupun ee.. aku
374 udah ngasih pesen ke mereka ee.. kalo ngasih
375 makanan ini nggak boleh ini nggak boleh kayak-
376 kayak gitu tapi kan kembali lagi orang tua ku itu
377 ngasih itu maksudnya baik gitu lho maksudnya
378 baik nggak ada niat yang jahatin yang anak ku
379 bikin sakit itu nggak gitu karena kalo anak ku
380 rewel itu kan mesti ee.. apa ya nanyain nya ke
381 aku gitu lho nanyain mama-mama terus gitu lho
382 terus kalo udah rewel kayak gitu kan aku ee..
383 biasanya ditelponin biasanya di telpon biasanya
384 di telpon ini Carol rewel gitu nanti kan aku
385 maksudnya nggak bisa konsen di kerjaan gitu
386 udah buru-buru pulang kayak gitu nah
387 maksdunya orang tua ku sih memang nya baik
388 tapi ya, ya memang ada perasaan nyesel tuh
389 Ada
390 Berati nyeselnya ee.. perasaan sesel itu tuh S2 pernah merasa menyesal karena
Ketika S2 dalam kondisi capek dengan pekerjaan dan butuh
L443-444: tekanan keluarga
L443-444: konflik peran ganda 391 muncul karena apa? Kayak kenapa ya ee.. coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
392 aku dirumah nggak kerja jadi aku bisa kayak 24 memilih bekerja sembari mengurus rumah tangga ketika awal-awal memiliki anak dan sempat memutuskan untuk berhenti bekerja agar bisa sepenuhnya mengurus anak. S2 berpikir jika dirinya tidak bekerja, maka model pengasuhan akan pure dari S2 dan suami tanpa campur tangan orang lain. Namun jika S2 berfikir lagi, akan banyak dampak negatif yang muncul jika hanya di rumah saja. S2 akan merasa cepat jenuh, bosan dan mudah terpancing emosi yang nantinya juga berdampak pada suami dan anak S2. Maka suami S2 menyarankan S2 untuk tetap bekerja karena jika S2 bekerja, S2 bisa bertemu banyak orang baru, kegiatan yang dilakukan bervariasi, tidak hanya mengerjakan pekerjaan rumah sehingga S2 tidak
istirahat tetapi tetapi ada tekanan dari rumah serta ditambah kondisi anak yang sedang sakit Membuat S2 merasakan tertekan, jenuh, bosan, dan menyesal. Keadaan ini membuat S2 sempat berpikir untuk berhenti dari pekerjaannya agar bisa mengurus, memdidik dan menjaga anak sepenuhnya. Hal ini S2 ceritakan pada suaminya dengan harapan bisa memberikan ketenangan, saran dan bantua pada S2 dalam menghadapi keadaannya. Dari pembicaraan tersebut S2 mendapatkan efek positif dan negatif dari pilihannya jika tetap bekerja serta dampak negatif dan positif bila berhenti bekerja. Dengan pembicaraan dan pertimbangan tersebut akhirnya S2 tetap memilih untuk tetap bekerja sambil mengurus keluarga S2 sudah merasa tidak nyaman dan ingin hidup mandiri
L453-458: tekanan keluarga L459-461: tekanan kerjaan L458: tertekan L459-461: putus asa L401-412: Situation selection L476: Situation modification L478-490: dukungan sosial
L453-458: : konflik peran ganda L459-461: konflik peran ganda L458: emosi negatif L459-461: emosi negatif L401-412: regulasi emosi L476: regulasi emosi L478-490: faktor regulasi emosi
393 (dua puluh empat) jam memberikan waktu ku
394 untuk anak gitu, iya nggak? Atau gimana?
395 Ee.. kadang iya dulu sempet aku sih udah nggak
396 mau kerja lagi gitu ee.. nggak mau kerja lagi
397 karena pengen bener-bener ngurusin anak
398 maksudnya anak itu ee.. mau aku didik seperti
399 apa itu kan tergantung aku sama suami ku gitu
400 lho kalo aku dirumah itu kan aku bisa pure
401 bener-bener sama anak ku itu pernah aku
402 bilang sama suami ku kalo aku mau ngurusin
403 anak ku aja dirumah tapi kan ee.. kalo aku
404 dirumah terus itu kan tetep ada efeknya ee..
405 maksudnya aku bakalan bosen, jenuh, terus
406 nanti emosian ee.. emosian nanti dampaknya
407 ke banyak orang maksudnya kayak suami ku
408 kayak anak ku sendiri gitu ee.. makanya suami
409 ku menganjurkan untuk aku keluar dari rumah
410 maksudnya aku tetep kerja kayak gitu kan kerja
411 ketemu orang-orang baru itu maksudnya kan
412 lebih menyenangkan gitu lho ee.. pikiran nya
413 nggak cuma monoton itu itu aja sih ee.. apa ya
414 kalo dirumah itu kan ee.. apa ya yang, yang kita
415 yang kita lihat kita lihat kita rasakan kan cuma
416 kayak gitu terus lho sampe ee.. mertua apa ya
417 misalnya mertua ee.. sedikit kurang berkenan
418 atau apa gitu kan kita kan jadi lebih emosional
419 gitu lho maksudnya kita lebih sedih lebih
420 mangkel nyalahin, nyalahin mertua, mertua ku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
421 kok kayak gini kayak gini gitu lho terus nanti akan mudah bosan dan terpancing emosi. Ketika S2 hanya dirumah, S2 akan merasa jenuh dan jika ada tindakan dari mertua yang kurang berkenan bagi S2 maka S2 akan tersinggung, sebel, mangkel dengan mertua. Hal ini akan membuat S2 juga sebel dengan suami yang belum bisa mencari alasan yang tepat untuk keluar dari rumah mertua dan hidup mandiri. Jika pertengkaran terus terjadi dan S2 dipenuhi perasaan jengkel dan marah, ini juga akan berdampak pada anak S2. Banyaknya dampak negatif yang dirasakan jika S2 hanya di rumah tidak terlepas juga dari kondisi ruma (terutama mertua) yang kurang nyaman. Mertua S2 pada dasarnya orang yang baik, namun karena mertua S2 adalah mantan Mantri maka
bersama suami.
422 dampak nya juga suami ku “Kamu kenapa sih
423 nggak mau bilang sama orang tua mu kalo kita
424 tuh udah kuat juga? Kita udah bisa mandiri”
425 kayak-kayak gitu tuh kan yang disalahin kan
426 suami ku kan terus nanti aku kan juga emosi
427 nanti emosi yang kena dampak anak ku ee..
428 misalnya anak ku lagi sedikit rewel atau dia
429 mintanya sama aku terus gitu kan kadang kan
430 suka capek ya maksudnya “Adik nih kenapa sih?
431 Kok cuma sama mama terus? Kan tadi udah
432 minta nenen sekarang minta nenen lagi, udah
433 ah sekarang bobok” gitu-gitu lho pokoknya
434 kayak-kayak gitu kan apa ya ada banyak ee..
435 dampak negatif nya gitu lho tapi memang lebih
436 banyak dampak negatif nya dibandingin kalo
437 aku dirumah sama kerja gitu lebih banyak
438 dampak negatif nya kalo aku dirumah gitu
439 karena memang, memang aku tuh jenuh gitu
440 mungkin karena faktor keluarga ya maksudnya
441 dirumah masih sama mertua ku gitu lho
442 sebenarnya sih mertua ku tuh baik-baik
443 orangnya tuh baik cuma orangtua ku itu terlalu
444 perfeksionis tuh lho ee.. dia tuh segala
445 sesuatunya tuh harus perfect ee.. jadi kayak
446 misalnya dia tuh orang nya tuh bersih an gitu
447 lho memang basic nya kan dari kesehatan kan
448 bapak nya suami ku jadi yaa ee.. dulu, dulu itu
449 jadi mantri itu lho ee.. perawat tapi buka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
450 praktek gitu kan dulu kan di Lampung kan tapi kehidupannya juga selalu perfect dalam masalah kebersihan. Semua pekerjaan rumah yang menyangkut kebersihan harus dilakukan setiap hari, mencuci pakaian juga harus dilakukan setiap hari, padahal terkadang S2 merasa lelah dan butuh istirahat namun mertua S2 tidak mengerti keadaan S2. Hal ini yang membuat S2 tidak nyaman dan tertekan, kemudian S2 menceritakan apa yang dirasakannya pada suami karena suaminya yang bisa membantunya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut, meskipun nantinya mertua akan memberikan omongan yang tidak berkenan. Karena ketidakcocokan yang terkadang terjadi antara S2 dengan mertua membuat S2
451 sekarang udah pindah di Jogja terus rumah nya
452 ya disitu deket situ di Pakem disana terus jadi
453 segala sesuatu itu pokoknya tuh harus perfect
454 gitu kayak misalnya aku capek ee.. nyuci tuh
455 harus tiap hari, nyuci tuh harus tiap hari pokok
456 nya nggak boleh ada cucian yang ee.. sehari tuh
457 nggak di cuci tuh nggak boleh aku nggak enak
458 badan apa gitu kan makanya tertekan ya
459 maksudnya ee.. mbok udah aku tuh ee.. capek
460 maksudnya tolong di hargai maksudnya tolong
461 di ngertiin ee.. aku capek aku pengen istirahat
462 ee.. biar apa biar besok juga bisa kan nyuci nya
463 gitu kan maksudnya ee.. semuanya itu bisa
464 diatasin gitu lho tapi kalo sama dia itu sama dia
465 pokok nya semua nya harus perfect nah itu yang
466 membuat aku yang nggak betah itu lho dirumah
467 gitu lho walaupun ee.. aku tuh nggak betah
468 sama omel-omel an nya gitu lho ya maksudnya
469 dia itu ngomel itu ngomel sama suami nya sama
470 bapak nya eh bapak nya suamiku ya ngomong-
471 ngomong apa aja aku sih biasa aja cuma
472 mungkin aku orang nya agak sensitif ya jadi
473 mudah, mudah tersinggung apa gitu ya gitu sih
474 ee.. kayak misalnya apa semua nya harus
475 perfect gitu kan aku ngomong nya ke suami ku
476 aku berkeluh kesahnya kan sama suami ku ee..
477 cerita apa aja yang aku rasain hari ini gitu itu
478 nanti suami ku yang ngerjain semua nya kayak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
479 misalnya aku lagi nggak enak badan atau lagi benar-benar ingin hidup mandiri bersama suami. 480 nggak pengen nyuci capek ngurusin anak
481 dirumah gitu kan ee.. nanti suami ku pulang
482 kerja yang nyuci malem-malem gitu kan paling
483 jam 18.00 (enam) jam 19.00 (tujuh) gitu kan
484 nyuci gitu terus nanti dapet apa dapet omongan
485 lagi gitu maksudnya yang nyuci kok suami ku sih
486 walaupun suami ku sih maksudnya nggak
487 masalah gitu lho kayak-kayak gitu tuh nggak
488 masalah ee.. dia tuh bener-bener jadi suami itu
489 yang apa ya bener-bener baik bener-bener
490 tanggung jawab gitu lho dia tuh masak oke ee..
491 apa nama nya.. itu suami ku hehe lagi sama
492 temen-temen kantor nya (menunjukkan suami
493 nya) terus ee.. ya memang dia tuh baik cuma
494 orang tua nya aja yang, yang memang kadang
495 aku yang nggak bikin betah tinggal disitu tuh
496 karena perfeksionis nya orang tua nya gitu
497 kayak gitu
498 Cuma disitu aja atau ada yang lain gitu mbak?
499 Ee.. sebenernya itu aja sih maksudnya yang
500 yang, yang bener-bener membuat aku apa
501 nama nya pengen, pengen bener-bener sendiri
502 gitu lho pengen bener-bener mandiri gitu lho
503 itu ya karena, karena dia itu sih
504 Kalo kontraktor itu kayak bareng-bareng gitu juga Suami S2 bekerja sebagai kontraktor. Suami S2 bekerja sama bersama dengan teman-
Suami S2 memiliki pekerjaan tetap sebagai kontraktor.
L506-509: pekerjaan suami
L506-509: latar belakang 505 nggak sih mbak?
506 Mm.. iya ee.. suami ku kan kerja itu join sama
507 temen nya, kerja sama temen nya maksudnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
508 join gitu lho ee.. mereka kan bikin CV gitu temannya membuat sebuah perusaaahn kontraktor
509 sekarang sih udah PT sih
510 Tapi banyak proyek nya disini gitu ya? Beberapa kali suami S2 mengerjakan proyek di Ambarukmo Plaza untuk membuat “tenen-tenen” dan sebuah shop
Suami S2 memiliki beberapa proyek yang dikerjakan.
L511-515: pekerjaan suami
L511-515: latar belakang 511 Ee.. ini kebetulan aja sih tapi beberapa kali ya
512 emang ngerjain di Tamansari di Amplaz kayak
513 bikin ‘tenen-tenen’ apa itu dia yang ngerjain
514 cuma kemaren lagi ada proyek disini tuh baru
515 kemaren aja bikin kayak shop gitu sih
516 Banyak suka keluar kota juga nggak sih mbak Suami S2 sering beberapa kali bekerja di luar kota.
Pekerjaan suami S2 terkadang mengharuskannya untuk pergi ke luar kota.
L516-518: keadaan pekerjaan suami
L516-518:latar belakang 517 suami nya?
518 Iya hooh
519 Terus kalo pas mbak Christy harus keluar kota Ketika suami dan S2 sama-sama ada pekerjaan luar kota, maka S2 dan suami menitipkan anaknya pada keluarga (mertua atau orangtua S2). Namun pekerjaan luar kota suami S2 tidak seperti S2 yang sampai berhari-hari. Suami S2 masih bisa memantau anaknya karena suami S2 tidak bekerja di luar kota sampai berhari-hari seperti S2. Sehingga ketika malam sepulang kerja luar kota, suami S2 bisa menjaga anak.
Pengasuhan anak tidak sepenuhnya dilepas S2 dan suami ketika mereka ada dinas kerja di luar kota. S2 dan suami tetap berusaha bertanggung jawab serta memperhatikan anaknya.
L522-535: pola asuh L522-535: latar belakang 520 terus suami juga harus keluar kota yang jagain
521 Carol?
522 Ya tetep eyang nya hehehe tetep eyang nya
523 maksudnya kan ee.. tapi suami ku itu kerja nya
524 kan nggak kayak aku maksudnya yang sampe
525 aku berhari-hari ada sidang lanjutan atau apa
526 gitu ha dia tuh nggak, maksudnya dia bisa apa
527 ya ee.. misalnya dia ke Jakarta berangkat pagi
528 nanti pulangnya malem gitu dia tetep bisa
529 selalu dirumah gitu lho nah itu aku kan pas
530 kemaren ke Singapura tapi nggak ini sih
531 maksudnya aku pas lagi nggak pergi gitu lho
532 maksudnya pas aku lagi nggak keluar kota gitu
533 dia ke Singapura berapa ya 3 (tiga) hari cuma 3
534 (tiga) hari aja sih ada cek pameran furniture
535 kayak gitu lho
536 Tapi pernah bareng-bareng pergi gitu? S2 dan suami pernah S2 dan suami belum pernah L538-548: pola asuh L538-548: latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
537 Maksudnya sama-sama kegiatan di luar kota? memiliki kegiatan pekerjaan di luar kota di waktu yang bersamaan. S2 harus keja di Jakarta dan suami S2 harus kerja di Purwokerto. Namun ketika itu, anak S2 tidak benar-benar ditinggal oleh orangtuanya, karena ketika malam hari, suami S2 sudah pulang dan dapat menjaga anak S2.
meninggalkan anak sepenuhnya seharian tanpa orang tua. Meskipun terkadang di siang hari S2 dan suami ada pekerjaan luar kota, namun pasti salah satu dari mereka ketika malam sudah ada yang pulang dan dapat mengasuh atau menjaga anak.
belakang
538 Pernah ee.. tapi itu pas aku seminggu pergi ke
539 Jakarta itu dia keluar kota cuma ke Purwokerto
540 cuma disitu aja sih jadi berangkat pagi pulang
541 sore gitu jadi tetep ada waktu nya buat Carol
542 gitu maksudnya dia tuh nggak bener-bener
543 ditinggal nggak ada siapa-siapa orangtua nya
544 ditinggal nggak ada siapa-siapa orangtua nya
545 tuh belum pernah walaupun dia nggak ketemu
546 kalo dia udah tidur tuh dia kan nggak, sama aja
547 nggak ketemu ya tapi tetep aja ada yang
548 nemenin orang tua nya dirumah gitu
549 Pas kalo keadaan mbak Christy sama mas Andi Ketika S2 dan suami sama-sama pergi ke luar kota, S2 merasa kangen, kasian dan khawatir dengan keadaan anak yang ditinggal oleh orang tuanya.
S2 akan merasa sedih, khawatir dan kangen dengan anak ketika meninggalkannya untuk kerja di luar kota. Terlebih jika suami juga ada kerjaan di luar kota, maka S2 akan tetap memikirkan keadaan anaknya.
L552: sedih L554: kangen L554-555: khawatir L549-551: konflik peran ganda
L552: emosi negatif L554: emosi negatif L554-555: emosi negatif L549-551: konflik peran ganda
550 dua-dua nya keluar kota gitu mbak Christy
551 ngerasa..
552 Iya sih ngerasa “Aduh gimana nih, adik kasian”
553 maksudnya nggak ada orang tua nya gitu lho
554 mesti bakalan kangen atau apa mesti bakalan
555 tetep ada pikiran kayak gitu terus
556 Terus mbak Christy gimana biar nggak sedih? S2 ketika pergi ke luar kota, untuk mengatasi kekhawatirannya pada anak S2 lebih mengandalkan suaminya untuk mengatur waktu agar tetap bisa mengurus anak meskipun ada kerjaan di luar kota. S2 meminta suami untuk mengatur
Untuk menyiasati rasa khawatir, sedih dan kangen S2 berusaha bekerja sama dengan suami untuk tetap bertanggung jawab pada pengasuhan anak meskipun sedang dinas kerja di luar kota. S2 berusaha meminta suami untuk mngurus anak sebelum
L563: strategi untuk konflik peran ganda L569-573: Situation modification L573: dukungan sosial L561-584: dukungan sosial
L563: - L569-573: regulasi emosi L573: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L561-584: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
557 Menanggulangi perasaan nya biar nggak sedih
558 biar mbak Christy juga pergi nya tenang kan
559 tujuan nya mbak Christy kerja kan tetep buat
560 anak itu, mengatasinya gimana?
561 Ee.. gini misal kayak misalnya kemaren ya
562 kemaren suami ku pergi ke Purwokerto pas aku
563 di Jakarta gitu menyiasati waktu aja sih biasanya
564 suami ku pergi paling jam 10 (sepuluh) an baru
565 berangkat gitu baru berangkat jam 10 (sepuluh)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
567 an nanti pulang sampe rumah itu kan jam 21.00 waktu dan mengubah jam keberangkatan agar lebih pagi sehingga ketika pulang, suami S2 tetap ada waktu bertemu atau menemani anak tidur. Sehingga tanggung jawab untuk mengurus anak tidak dilepas begitu saja.
suami kerja dan meminta suami untuk bisa pulang tidak larut malam.
568 (sembilan) malem gitu biasanya kayak gitu ee..
569 ini di siasatin waktu nya aja aku ngomong sama
570 suami ku perginya pagi ee.. maksudnya adik
571 tolong di mandiin dulu gitu ee.. jam, jam 6
572 (enam) di bangunin pagi habis itu di mandiin
573 dulu nanti yang nyuapin eyang nya nggak
574 masalah gitu terus tapi kan tetep ada waktu nya
575 untuk anak nya gitu lho nggak sekedar ninggalin
576 udah nggak ada tanggung jawab sama sekali
577 gitu jadi aku lebih ke ngoyak-oyak suami ku
578 buat lebih mengatur waktu nya dia gitu lho buat
579 lebih mengatur waktu dia ee.. bangun pagi nanti
580 mandiin anak nya habis itu baru berangkat gitu
581 lho nggak nunggu jam 10 (sepuluh) berangkat gitu
582 lho jadi waktu nya di ajuk in untuk berangkat ke
583 sana paling jam 7 (tujuh) baru berangkat ke sana
584 nanti kan pulang nya kan nggak terlalu malem
585 Tapi selain itu ada lagi nggak yang bener-bener S2 menyakinkan dirinya supaya tidak terlalu khawatir dan sedih meninggalkan anak dalam waktu yang lama dengan mengandalkan suami dan berusaha untuk menelfon anak untuk tahu kondisi dan kegiatan anak hari itu. Ketika pula S2 akan membawakan oleh-oleh berupa mainan atau
S2 menyakinkan dirinya bahwa anaknya dalam keadaan baik dengan mengkroscek keadaan anaknya melalui telfon salah satu keluarga (mertua/ orangtua)
L591-592: khawatir L590: Situation selection L593: Situation selection L594-595: rasa bersalah L594-595: Situation modification
L591-592: emosi negatif L590: regulasi emosi L593: regulasi emosi L594-595: emosi negatif L594-595: regulasi emosi
586 meyakinkan mbak Christy supaya bener mbak
587 Christy nggak khawatir nggak sedih ninggal Carol
588 gitu?
589 Ee.. karena papa nya di Purwokerto kan ya
590 telepon aja sih telepon sama anak nya maksud
591 nya kan lewat eyang nya kan “Lagi ngapain? Rewel
592 nggak? Udah di kasih makan belum? Makan pakai
593 apa?” ya lebih ke kroscek aja terus ee.. tanya
594 sama anak nya “Adik mama masih kerja ee.. nanti
595 adik mau dibeliin oleh-oleh apa?” Kayak-kayak
596 gitu sih cuma kayak gitu dia kan belum bisa nuntut
597 macem-macem jadi kalo misalnya mau di beliin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
598 apa aja yang kira nya dia suka mainan atau apa makanan yang sekiranya anak S2 senang. 599 makanan yang dia suka ya dia udah suka hehehe
600 Terus apa lagi ya ee.. pas merasa sedih gitu mbak Ketika anak rewel dan S2 sedang banyak kerjaan maka S2 lebih mendahulukan untuk mengatasi rewelnya anak dan meminta tolong bantuan teman untuk membackup atau menyelesaikan kerjaannya.
Anak S2 rewel dan S2 memiliki tuntutan pekerjaan yang juga harus diselesaikan S2 merasa sebel karena anaknya rewel disaat yang tidak tepat. Tetapi S2 tetap memilih untuk mengurus anak terlebih dahulu agar sang anak tidak rewel dan bisa ditinggal kerja. karena S2 akan merasa sedih bila meninggalkan anak untuk bekerja dalam keadaan menangis dan tidak merelakan S2 untuk pergi . Oleh sebab itu untuk pekerjaan, S2 meminta bantuan temannya untuk membackup pekerjaannya ketika S2 masih mengurus anaknya.
L611: attention deployment L616-620: konflik peran ganda L620-624: dukungan teman L630: nyebelin L635-639: Situation selection / Situation modification L639-640: tenang
L611: regulasi emosi L616-620: konflik peran ganda L620-624: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L630: emosi negatif L635-639: regulasi emosi L639-640: dampak positif regulasi emosi
601 Christy pernah nggak kayak, aku harus
602 menenangkan diri mengenali perasaan sedih duh
603 kayak perasaan nggak enak gitu kan misalkan
604 kerjaan lagi banyak Carol rewel dirumah sampe
605 rumah Carol rewel minta ini minta itu minta
606 deket sama mbak Christy lah atau minta apa
607 main keluar gitu tapi mbak Christy lagi capek
608 terus mbak Christy kayak, “Aduh aku marah nih”,
609 maksudnya kayak perasaan nggak nyaman gitu
610 kan, nah biasanya mbak Christy ngapain?
611 Ee.. lebih ke anak sih maksudnya aku ada back up
612 temen ku gitu ada back up temen ku ini tolong
613 kerjaan tolong diselesaikan, diselesaikan karena
614 aku ngasih alasan karena anak ku lagi habis di
615 tinggal dia kayak gitu sih jadi aku lebih ke anak
616 maksudnya ee.. mengatasi dia kayak tadi pagi juga
617 tadi pagi aku nggak bisa ngapa-ngapain harusnya
618 aku pergi jam 8 (delapan) pergi jam 8 (delapan)
619 aku baru bisa pergi itu jam 9 (sembilan) karena
620 anak ku nggak mau ditinggalin nah itu kerjaan ee..
621 harus mau masukin kerjaan isi-isi kerjaan itu ee..
622 saya minta tolong sama suami eee.. sama temen
623 ku dulu buat apa buat nyelesein kayak gitu jadi
624 masih ada kerja sama sih sama temen ku gitu jadi
625 aku bisa, bisa ngurusin anak ku dulu biar anak ku
626 tuh nggak rewel kayak gitu
627 Tapi pas kayak gitu mbak Christy biasanya ngerasa Ketika anak rewel dan tidak
628 apa? Marah? Sebel? mau di tinggal S2 untuk bekerja, S2 merasa sebel 629 Ya enggak sih kalo marah enggak cuma ee.. kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
630 sih kok “Adek ngapain sih?” nyebelin gitu lho karena dikala S2 sedang sibuk-sibuknya tapi anaknya malah rewel, protes, dan minta untuk diperhatikan lebih. S2 berusaha untuk menasehati dan berbicara pada anaknya secara halus agar anaknya tidak rewel dan dengan ikhlas merelakan S2 untuk pergi bekerja. S2 merasa lebih tenang ketika meninggalkan anak tidak dalam kondisi menangis. S2 merasa ada ikatan batin diantara S2 dan ananya sehingga, ketika meninggalkan anak dalam kondisi menangis S2 akan merasa sedih dan tidak tega meninggalkan anaknya
631 pokoknya itu apa ya biasanya nggak kayak gitu kok
632 mama lagi apa lagi sibuk-sibuknya kok adek nyebelin
633 minta di perhatiin kan mungkin ya itu maksudnya
634 wujudnya dia karena dia kan belum bisa protes kan
635 protesnya kan baru kayak-kayak gitu ee.. aku lebih
636 ke nasihatin dia ee.. “Mama nanti kerja ya, nanti adik
637 ke nasihatin dia ee.. “Mama nanti kerja ya, nanti adik
638 dirumah sama eyang ee.. nanti dadah sama mama
639 ya” kayak gitu pokoknya kalo udah ada keikhlasan
640 dari dia untuk iya mau dadah itu udah tenang gitu
641 lho daripada ninggalin dia dalam keadaan nangis-
642 nangis kayak gitu lho itu aku tuh nggak bisa
643 Nggak bisanya kenapa?
644 Nggak bisanya kan karena kasian maksudnya kan
645 tetep ada ikatan batin kan ee.. sama anak ee..
646 maksunyda tuh sedih gitu lho anak ku nangis aku
647 pergi gitu lho kan nggak tega kan perginya ya kayak
648
gitu
649 Nah pas kayak “Ih adik kok nyebelin” mbak Christy Ketika S2 sebel dengan anaknya, S2 mengungkapkan kekesalnya dengan bicara pada anaknya. Namun S2 merasa ungkapan tersebut tidaklah akan dimengerti oleh anaknya yang
S2 merasa sebal dengan anaknya karena rewel. Awalnya S2 mengungkapkan perasaannya, namun S2 kemudian berfikir lagi jika tindakannya tersebut tidak ada gunanya maka S 2 mengalihkannya dengan
L655-656: cognitive change L657-668: attention deployment
L655-656: regulasi emosi L657-668: regulasi emosi
650 gimana caranya biar nggak maksudnya nge..
651 mengekspresikan rasa kayak “Ih adik kok nyebelin
652 gimana sih?”
653 Ee.. nyebelin ya nyebelin emang aku, aku sih ya
654 bilang “Ih adik ngapain sih kok nyebelin banget” aku
655 sih ya bilang kayak gitu terus ee.. tapi kayak gitu kan
656 bukan solusi ya maksudnya dia pun juga nggak ngerti
657 heheh jadi ya aku lebih ke mengalihkan ee.. agar dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
658 itu nggak nangis nggak rewel kayak gitu kayak masih kecil, sehingga S2 mengalihkannya dengan mencari tahu apa yang diinginkan oleh anak sebelum S2 pergi bekerja. S2 pun terkadang menawarkan untuk membeli es krim, meskipun sebenarnya makanan itu tidak boleh dimakan oleh anaknya. Hal ini karena anak S2 memiliki riwayat penyakit pernafasan ketika kecil yang dapat di picu dengan mengonsumsi es krim. Dengan adanya riwayat penyakit tersebut, S2 juga menjadi lebih sayang, protektif dan tidak ingin terjadi hal buruk pada anaknya.
menanyakan apa yang ingin dilakukan anaknya dengan S2 sebelum S2 berangkat kerja atau memberikan makanan yang disukai oleh anaknya. S2 juga sangat protektif dalam menangani asupan makanan anak, karena anaknya memiliki riwayat pernafasan yang kurang baik. Tindakan protektif tersebut selain sebagai rasa sayang dan tanggung jawab S2 juga karena S2 tak ingin terjadi hal buruk pada anaknya.
659 misalnya adik mau apa sebelum mama pergi gitu
660 mau beli apa mau beli es krim atau apa gitu
661 walaupun kadang aku kan nggak boleh kan
662 ngebolehin dia makan es krim soalnya dia tuh kalo
663 makan es krim tuh suka panas tuh lho jadi kan
664 mungkin radang ya radang tenggorokan jadi sensitif
665 karena dia bayi itu habis lahir dia di ICU itu 14
666 (empat belas) hari karena ada infeksi dari
667 pernafasannya ee.. dia ck apa ck masuk itu lho ck
668 menghirup
669 Air ketuban?
670 Ketuban menghirup ketuban jadi kan lebih sensitif
671 jadi nya nah habis itu biru 14 (empat belas) hari pake
672 alat apa, apa itu makanya dia makanya lebih sayang
673 maksudnya nggak pengen terjadi apa apa
674 maksudnya takut jadi lebih apa ya sama anak lebih
675 protektif lebih memperhatikan gitu karena memang
676 ada riwayat kayak gitu, gitu lho
677 Mm berarti mbak Christy kalo ninggalin anak sakit Ketika meninggalkan anak dalam kondisi sakit S2 akan merasa lebih khawatir dari biasanya, mengingat riwayat penyakit yang diderita anaknya. S2 terus memikirkan keadaan anaknya. Meskipun keluarga sudah memberitahu mengenai
S2 sangat khawatir meninggalkan anaknya ketika sakit. S2 khawatir ada efek buruk dari deman anaknya terlebih S2 mengingat riwayat penyakit anaknya dan pikiran S2 mengenai perkembangan penyakit anak yang dapat menyebabkan kematian semakin membuat S2 takut.
L681: khawatir L682-683: bingung L684-689: dukungan sosial L692: takut L693-696: cemas dan berpikiran buruk L697: Situation modification
L681: emosi negatif L682-683: emosi negatif L684-689: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L692: emosi negatif L693-696: emosi negatif L697: regulasi emosi
678 gitu bakal lebih khawatir gitu?
679 Iya hooh
680 Khawatir?
681 Ya khawatir kalo misalnya panasnya nggak turun-
682 turun atau efek nya dari panas itu sakit apa terus
683 harus diapain kan kita nggak ngerti gitu ya makanya
684 ee.. bude nya kan juga orang kesehatan juga ngasih
685 tau aku udah kalo panas baru 3 (tiga) hari eh kalo
686 kurang dari 3 (tiga) hari itu nggak usah perlu di
687 periksain ee.. kalo observasi kita diobservasi selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
688 3 (tiga) hari dulu nanti setelah 3 (tiga) hari itu kalo penanganan terhadap anak yang demam, namun S2 tetap saja merasa khawatir. Kekhawatiran ini diperkuat dengan ketakutan jika nanti terjadi hal yang lebih buruk dari sebelumnya bila demam sang anak tidak segera ditangani serius. Ketika anak S2 demam dan demamnya tidak segera turun maka S2 akan membawa anaknya ke rumah sakir untuk diperiksa dokter.
Keluarga telah memberi info penanganan anak yang sakit tetapi itu tidak membuat S2 tenang dan tetap khawatir karena S2 tidak mempercayai sepenuhnya. S2 memilih membawa anaknya ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan yang baik dan terpercaya.
689 panas nya nggak turun baru di cek lab tapi kan aku
690 kan orangnya nggak bisa ya maksudnya aku bukan
691 basic nya bukan dari kesehatan dan anak ku ada
692 riwayat kayak gitu kan aku kan takut maksudnya ee..
693 panas sedikit kan sekarang kan macem-macem ya
694 penyakit tau-tau ada virus apa terus bayi meninggal
695 gitu kan banyak makanya kan lebih takut makanya
696 kalo panas sedikit panasnya nggak turun-turun ee..
697 itu biasanya langsung tak bawa ke Panti Rapih belum
698 lama Selasa, Selasa sakit Selasa Rabu Selasa Rabu ini
699 sama Yuda juga kemaren hari apa ya hari
700 Habis yang kemaren itu, itu kenapa mbak sakitnya? Beberapa hari yang lalu, anak S2 sakit panas. Hal ini terjadi karena S2 memberikan anaknya coklat. Saat itu S2 sedang diburu waktu untuk janjian bersama klien mengenai pekerjaan, namun anak S2 tidak mau ditinggal dan rewel. S2 sudah dipepet waktu dan yang terlintas dipikirannya adalah memberikan anaknya coklat. S2 menyadari bahwa
Anak rewel dan S2 ada janji kerja, membuat S2 bingung dan tertekan. S2 memberikan coklat yang merupakan makanan kesukaan anaknya agar anaknya tidak rewel dan membiarkan S2 kerja. Disisi lain S2 menyadari bahwa memberikan “sogokan” dapat memberikan efek yang tidak baik pada anaknya.
L702-706: konflik peran ganda L717: bingung L706-707: Situation modification
L702-706: konflik peran ganda L717: emosi negatif L706-707: regulasi emosi
701 Dia tuh cuma panas karena itu dia tuh rewel kan
702 karena aku mau, mau berangkat dia nggak boleh aku
703 yang, yang kerja papa aja mama dirumah aja katanya
704 aku kan nggak bisa aku kan janjian sama orang kan
705 udah janjian udah jam berapa itu waktu itu
706 pokoknya kan mepet banget tuh lho ee.. aku sih
707 biasanya sih ngasih coklat ngasih coklat itu kan cuma
708 sedikit maksudnya nggak se.. apa ya
709 Nggak sepanjang itu nggak sekotak?
710 Nah iya hoo itu tuh nggak di kasih semua cuma
711 kemarin sih aku sama dia tuh tak kasih gitu lho
712 sebungkus nya, sebungkus nya tuh tak kasih gitu
713 “Adek mau coklat nggak ini? Tapi nggak boleh rewel
714 ya” kayak gitu sebenarnya sih nggak bagus to ngasih
715 apa maksudnya ee.. kita berharap anak nya apa tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
716 di kasih sesuatu itu kan nggak bagus ya maksudnya tindakannya itu tidak sepenuhnya baik bagi anak kedepannya. S2 tidak memiliki pilihan lain selain mencari hal yang di sukai anak agar anak tidak rewel dan memperbolehkan S2 bekerja. Akibat pemberian coklat tersebut anak S2 menjadi kambuh sakit radangnya dan panas.
717 besok-besok nya tuh nah itu kan aku udah bingung
718 duluan gitu lho maksudnya udah gimana terus tak
719 kasih kemarin aku kerja kan eh di makan semua
720 sama dia kan coklat Daff itu kan ini ya apa manis
721 banget jadi di sini (menunjuk leher) tuh apa ya rasa
722 nya gitu lho jadi mungkin dari situ sakit nya apa jadi
723 radang hehehe
724 Tapi nggak amandel gitu kan mbak? S2 menjadi lebih khawatir dengan kesehatan anaknya, karena keluarga suaminya memiliki riwayat penyakit asma. S2 takut jika anaknya panas tsb merupakan gejala awal asma sehingga S2 segera membawa ke rumah sakit.
S2 membawa anaknya ke rumah sakit karena S2 sangat khawatir pada kesehatan anaknya ditambah lagi adanya beberapa riwayat sakit turunan dari keluarga menambah kekhawatiran S2
L727: takut L726-728: riwayat penyakit L730-731: mengatasi takut
L727: emosi negatif L726-728: latar belakang L730-731: mengatasi takut
725 Nggak kalo amandel tuh enggak cuma dia ee.. kalo
726 eyang nya dari suami ku itu kan emang ada riwayat
727 asma jadi takut nya tuh anak ku tuh kena asma gitu
728 lho makanya kalo misalnya panas-panas gitu kan
729 gejalanya kan bisa asma juga kan maksudnya tapi
730 aku ya takut aja sih makanya langsung tak bawa ke
731 Panti Rapih
732 Oo.. tapi ketika takut gitu mbak Christy coba Ketika anak panas S2 akan memberikannya obat penurun panas, namun jika sudah diberikan obat penurun panas anaknya masih saja panas, maka S2 akan segera membawanya ke rumah
Ketika S2 panik anaknya sakit, S2 berusaha untuk langsung melakukan tindakan untuk membawa anaknya ke RS agar anaknya mendapatkan penanganan yang terbaik meskipun mertua S2 bisa memeriksa kesehatan anaknya tetapi S2 merasa kurang percaya
L744: kurang percaya L750: panic L737: Situation modification L738: Situation modification L739: marem
L744: emosi negatif L750: emosi negatif L737: regulasi emosi L738: regulasi emosi L739: dampak positif regulasi emosi
733 menenangkan diri atau gimana gitu nggak? Biar
734 mbak Christy seenggaknya tenang dulu biar bisa
735 mikir berpikir jernih gimana harus nge treatment
736 Carol yg lagi panas gitu?
737 Ee ya makanya langsung tak bawa ke rumah sakit jadi
738 aku udah tenang gitu hehehe jadi kan kalo misalnya
739 udah di dokter tuh rasanya tuh udah marem gitu lho
740 maksudnya udah di periksa walaupun kakung nya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
741 kakung nya Carol bisa meriksain cuma kan udah tua sakit untuk di cek dokter atau cek lab. Meskipun mertua laki-laki S2 adalah seorang mantra dan bisa memeriksa anaknya, namun S2 kurang percaya, sehingga S2 tetap membawa anaknya ke rumah sakit. Ketika sudah di periksa dokter S2 akan merasa lebih mantab dan tenang.
dan lebih yakin jika di periksa di RS. 742 maksudnya sekarang kan banyak teknologi ya udah
743 perkembangan penyakit-penyakit tuh banyak sekali
744 gitu jadi emang udah agak kurang percaya juga sih
745 kalo di periksa sama kakung nya sendiri maksudnya
746 tak bawa ke rumah sakit terus tak cek in lab kemaren
747 sih dia minta di anterin aku sama suami ku tapi Yuda
748 juga di ajakin sama Carol hehehe terus kemaren ke..
749 biasanya sih kalo untuk nurunin panas karena kan
750 memang kalo panas tuh kan udah, udah panik ya
751 udah tak kasih obat gitu nggak turun-turun gitu baru
752 tak bawa ke rumah sakit biasanya kalo cuma anget-
753 anget biasa gitu ya dikasih obat udah langsung turun
754 sih
755 Pas sakit gitu pernah keluar kota juga pas Carol S2 belum pernah meninggalkan anaknya ketika sakit ke luar kota. S2 hanya pernah meninggalkan anaknya ke Solo selama satu hari. Ketika itu anaknya hanya anget-anget dan sang anak masih bisa beraktivitas biasa.
S2 belum pernah meninggalkan anak keluar kota ketika sedang sakit.
- -
756 sakit?
757 Enggak sih kalo pas sakit aku belum pernah pas keluar
758 tuh belum pernah cuma kalo misalnya pas aku lagi ke
759 Solo kan cuma sehari gitu ya dia pas anget-anget
760 biasa bukan panas cuma anget-anget biasa anget
761 nggak panas hehehe jadi dia tetep beraktifitas biasa
762 jadi aku ninggalin dia ya biasa-biasa aja
763 Tapi mbak Christy pertama kali habis melahirkan S2 meninggalkan anaknya untuk bekerja ketika anak S2 berusia hamper 1 tahun. Sebelumnya S2 menghabiskan waktunya bersama anaknya. Ketika mulai bekerja dan harus meninggalkan anaknya
S2 merasa sedih ketika meninggalkan anak pertama kali untuk bekerja. S2 merasa sedih, khawatir dan takut karena tak bisa melaksanakan keajibannya dan rutinitas sebagai ibu seperti dulu.
L763-768: konflik peran ganda L769: sedih L770: cemas, takut L770-771: khawatir L780-782: attention deployment L791: tekanan kerja L783-795: “ingin
L763-768: konflik peran ganda L769: emosi negatif L770: emosi negatif L770-771: emosi negatif L780-782: regulasi emosi L791: konflik peran ganda
764 terus ninggal Carol gitu apa yang mbak Christy
765 rasain?
766 Ee.. kalo dari fase kalo melahirkan kan aku kan sama
767 Carol terus ya aku kan keluar itu baru setelah dia
768 umur hampir 1 (satu) tahun deh kayak nya jadi kan
769 aku kan lebih sama dia ya kadang sedih sih sedih
770 ninggalin dia cemas gitu lho takut kalo misalnya nggak
771 ada aku gitu dia gimana gitu kayak maksudnya lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
772 rewel terus takut nya nangis nggak berhenti-berhenti untuk pertama kali, maka S2 merasa sedih dan cemas, khawatir anaknya akan menangis tak henti dan lebih rewel. S2 menyiasati perasaannya yang sedih, cemas dan khawatir ketika meninggalkan anaknya adalh dengan menyelesaikan pekerjaannya agar bisa cepat pulang. Ketika pekerjaannya tidak begitu banya, S2 bisa mempercepat waktu pulangnya. S2 juga mengkomunikasikan dengan rekan kerjanya untuk membantunya menyelesaikan pekerjaannya yang kurang ketika S2 benar-benar harus pulang karena urusan mendesak anak.
Ketika sedih, khawatir, cemas dan takut S2 akan berusaha untuk focus pada pekerjaannya, sehingga pekerjaannya cepat selesai dan S2 dapat segera pulang untuk bertemu anak. Ketika S2 ada urusan anak yang sangat mendesak, S2 akan berusaha menyelesaikannya semampunya dan kekurangannya, S2 meminta tolong temannya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
dengan anak” L793—795: Situation modification L795: dukungan sosial
L783-795: konflik peran ganda L793—795: regulasi emosi L795: faktor regulasi emosi
773 kayak-kayak gitu terus emang kan dia kan masih ASI
774 masih ASI jadi biasanya dia rewel nya kalo pas minta
775 ASI aja sih kayak-kayak gitu ya sedih sih ninggal dia
776 Terus untuk biar mbak Christy lebih tenang, apa kan
777 sedih, khawatir, takut nah biar mbak Christy juga
778 tenang, gimana cara mbak Christy supaya tenang
779 gitu?
780 Ee.. lebih menyiasati pekerjaan aja maksudnya
781 pekerjaan ku lek di selesein habis itu rampung pulang
782 gitu lho cuma kayak gitu aja sih tapi kan aku lebih
783 fleksibel gitu lho kalo misalnya aku lagi sedih atau aku
784 pengen pulang ya udah aku pulang gitu lho
785 maksdunya kan pas tapi itu pas pekerjaan juga
786 tanggung jawab ku juga belum penuh-penuh banget
787 gitu lho makanya aku masih bisa apa ya masih bisa
788 seenak ku gitu lho kalo misalnya aku masih karena
789 kan aku emang tanya sama temen-temen ku
790 maksudnya aku masih punya anak kecil kayak gini jadi
791 kalo misalnya tanggung jawab ku kurang tolong di apa
792 di bantu gitu misalnya maksudnya kayak misalnya
793 kurang apa ya ee.. pekerjaan-pekerjaan yang harus
794 saya selesaikan tapi nggak bisa aku selesaikan tolong
795 temen ku yang selesaiin gitu banyak bantuan sih dari
796 temen-temen
797 Ee.. tempat kerjanya mbak Christy juga mendukung S2 merasa, selain adanya kerjasama antara S2 dan suami untuk menyelesaikan tanggung jawab keluarga, teman-teman
Adanya dukungan sosial dan rekan kerja membuat S2 dapat menyelesaikan perannya sebagai ibu dan sebagai pekerja dengan lebih baik.
L807-812: situasi peran ganda L802-803: dukungan sosial L804: dukungan sosial
L807-812: latar belakang L802-803: faktor regulasi emosi L804: faktor regulasi emosi
798 mbak Christy sebagai ibu rumah tangga juga
799 memenuhi kewajiban nya mbak Christy sebagai ibu
800 rumah tangga?
801 Kalo memenuhi kewajiban tuh enggak karena kan
802 emang memenuhi kewaiban kan dari dari keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
803 inti juga ya maksudnya aku sama suami ku gitu kalo S2 juga memberikan pengertian dengan situasi dan tugas S2 sebagai ibu rumah tangga. S2 dan rekan-rekannya juga memiliki situasi yang tak jauh berbeda sehingga dapat saling membantu dan mengerti satu dengan lainnya. ketika S2 anaknya rewel maka temannya akan membantu menyelesaikan pekerjaan, begitu juga sebaliknya.
804 orang lain temen ku gitu ee.. mendukung-mendukung
805 aja maksudnya karena emang aku udah kayak gitu,
806 gitu lho maksudnya nggak ada masalah mereka pun
807 juga kayak gitu, gitu lho banyak mereka yang udah
808 berkeluarga banyak apa resiko nya juga maksudnya
809 ada mesti bakalan anak nya juga rewel gitu jadi, jadi
810 bener-bener kita itu kerja sama gitu lho kalo misalnya
811 anak nya mereka lagi rewel juga kita juga yang
812 bantuin gitu jadi tetep ada kerja sama gitu
813 Kalo keluarga juga membantu mbak Christy? Keluarga S2 membatu S2 dalam mengasuh dan menjaga anak ketika S2 bekerja.
dukungan keluarga, sangat membantu S2 dalam menjaga dan mengasuh anaknya saat kerja.
L814-816: dukungan sosial
L814-816: faktor regulasi emosi 814 Iya kalo keluarga full, full bener-bener membantu gitu
815 ee.. ya itu ya di momong itu kan nggak ada yang
816 jagain
817 Terus apa namanya mbak Christy pernah nggak pas Suami S2 dan keluarga tidak pernah menegur S2 membawa pekerjaan ke rumah, karena S2 selalu mengerjakan pekerjaan kantornya setelah anaknya tidur. Hanya terkadang ketika suami membawa pekerjaan yang sudah dekat deadline, terkadang S2 yang
Suami S2 dan keluarga tidak pernah mengeluh ketika S2 membawa pekerjaan ke rumah, karena mereka percaya bahwa S2 dapat membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Selain itu S2 juga selalu menyelesaikan kewajiban/pekerjaan rumahtangga sebelum pekerjaan kantor. S2 lah yang mengeluh jika suami
L825-833: dukungan sosial L826: tuntutan kerja L828-830: tuntutan sebagai ibu L826-828: attention deployment
L825-833: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L826: konflik peran ganda L828-830: konflik peran ganda L826-828: regulasi emosi
818 lagi banyak kerjaan gitu dirumah terus harus mbak
819 Christy bawa pulang ke rumah terus ee.. suami nya
820 mbak Christy atau mungkin mertua nya mbak
821 Christy kayak bilang ee.. kayak ‘mewajibkan’ gitu ya
822 dalam tanda kutip kayak maksudnya kalo udah di
823 rumah ya sama anak kerjaan nya nggak usah di
824 urusin lagi pernah nggak sih?
825 Nggak kalo, kalo suami ku sama keluarga ku tuh nggak
826 pernah ee.. karena aku ngerjain, ngerjain kerjaan itu
827 setelah anak ku tidur bener-bener dia udah, udah lagi
828 nggak sama aku gitu lho sebelum anak ku tidur itu kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
829 aku kan masih ASI masih ASI sampe dia tidur udah mengeluh karena terkadang suami suka tidak tahu waktu mengerjakan kerjaanya. Suami S2 kadang mengerjakan pekerjaanya ketika anaknya masih bangun dan melimpahkan pengasuhan pada S2. Namun hal itu cukup jarang terjadi, dan suami S2 tetap meluangkan waktunya untuk anak.
membawa kerjaan kantor ke rumah. S2 merasa suamimasih belum bisa membagi waktu antara kerja dan keluarga, namun S2 berusahamemahami dan membantu suami dengan mengurus anak saat suami sedang focus kerja.
nanti kalo dia lagi nglilir bangun itu kan aku dateng lagi ke dia maksudnya kan tetep satu kamar gitu lho
830 tetep bikin dia biar tidur lagi gitu jadi nggak pernah
831 sih maksudnya orang tua ku suami ku nggak pernah
832 nuntut kalo aku ngerjain nggak boleh bawa kerjaan ke
833 rumah itu nggak, nggak, nggak pernah cuma aku aja
834 yang sama suami ku iya karena suami ku itu emang
835 kadang kalo di kejar deadline gitu ya itu ngerjain nya
836 itu nggak, nggak kenal waktu gitu lho nggak kenal
837 waktu jadi kadang ee.. suami ku ngerjain masih ada
838 anak ku aku lebih ke “Mbok udah to dikerjain nya
839 jangan pas Carol lagi bangun” gitu maksudnya tetep
840 aja orang dia sekarang kan udah pinter gitu
841 maksudnya ngerusuhi gitu lho ngerusuhi tuh lho jadi
842 kalo misalnya suami ku kerja gitu ya tapi kalo emang
843 emang memang banget, banget udah urgent itu ya
844 aku yang momong sih maksudnya dia saat tapi jarang
845 sih maksudnya nggak setiap hari gitu lho paling
846 seminggu pun juga nggak pernah maksudnya nggak
847 mesti suami ku bawah kerjaan kantor gitu kayak gitu
848 sih jadi ya tetep, tetep waktu buat anak itu ada
849 Pernah nggak mas Andi protes atau mungkin ngeluh Suami S2 tidak pernah mengeluh atau protes pada S2 mengenai perhatiaan dan pengasuhan S2 pada anak.
Suami S2 mendukung dan percaya dengan cara S2 dalam melakukan peran gandanya
L849-853: dukungan sosial
L849-853: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
850 gitu kalo mbak Christy kebanyakan kerjaan kurang
851 perhatian gitu sama anak?
852 Nggak ada nggak pernah nggak pernah sama sekali
853 hehehe
854 Pernah ada konflik gitu sama suami? S2 dengan suami mengalami konflik karena S2 merasa terkadang suaminya kurang bisa membagi
Konflik S2 dengan suami terjadi karena bagi S2 suaminya kurang bisa membagi waktu antara keluarga dan kerjaan selain itu.
L855-865: konflik suami istri
L855-865: latar belakang 855 Ada ee.. kalo konflik itu soal rumah tangga
856 maksudnya namanya rumah tangga ya entah itu
857 entah itu dari aku sama dia sendiri dari luar atau dari
858 kerjaan gitu-gitu kan selalu ada kadang kalo misal ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
859 kerjaan gitu kalo misalnya masalah kecil sih waktu antara pekerjaan dan keluarga. S2 ingin suami bisa membagi waktu. Suami S2 menanggapi keluhan S2 dengan memberikan pengertian jika deadline tidak tepat waktu maka profit akan berkurang. Tapi jika suami mengeluh pada S2 itu jarang terjadi, lebih sering sebaliknya.
860 sebenernya ee.. aku sama suamiku nuntut “Kamu
861 harus bisa bagi waktu sama anak mu” tapi suami ku
862 bilang ee.. kalo aku nggak ngerjain nanti deadline nya
863 mundur dan nanti apa harus nya dapet profit itu
864 profit nya berkurang gitu lho maksudnya keuntungan
865 nya berkurang gitu kayak gitu terus ya kayak gitu sih
866 maksudnya biar, biar dia itu menyiasati gitu lho ya
867 lebih ke aku ke suami ku sih tapi kalo dari suami ku ke
868 aku nggak pernah sih
869 Hehehe kan karena kegiatannya mbak Christy juga S2 merasa bahwa S2 dan suami saling support pekerjaan satu dengan lainnya. Suami S2 tidak pernah komentar yang tidak menyenangkan, tapi malah memberikan perhatian pada S2 dengan menanyakan kabar S2 dan kondisi pekerjaan S2. Jika S2 pulang telat maka suami akan berusaha untuk pulang lebih awal untuk menjaga anaknya. S2 dan suami saling mengkomunikasikan keadaan pekerjaan mereka sehingga S2 dan suami dapat lebih saling mengerti satu dengan
Suami S2 dan S2 saling mendukung pekerjaan satu dengan yang lain. S2 dan suami saling mengkomunikasikan keadaan dan masalah yang terjadi di pekerjaan mereka sehingga satu dengan yang lain dapat mengerti dan memahami kondisi pekerjaan satu sama lain. Terkadang suami S2 juga membantu mengasuh anak jika S2 sedang sibuk kerja.
L874-883: dukungan sosial L884-886: rutinitas pekerjaan suami
L874-883: faktor regulasi emosi L884-886: latar belakang
870 lebih fleksibel mungkin tapi juga nggak ada yang
871 pernah sampe kayak komentar kalo mbak Christy
872 pergi dinas keluar gitu terus nginep?
873 Nggak ada nggak ada paling komentarnya ee.. nggak
874 sih cuma nanyain kabar aja gimana kerjaan nya
875 karena memang aku sama suami ku itu emang emang
876 kita tuh saling support gitu lho ee.. misalnya apa pun
877 yang aku keluhin gitu dia juga ngerti maksudnya aku
878 lagi banyak kerjaan gitu nanti dia yang pulang agak,
879 agak, agak apa ya agak, agak gasik gitu lho
880 maksudnya buat buat jagain Carol atau apa gitu jadi,
881 jadi, jadi nggak kita saling mendukung gitu lho
882 maksudnya apa pun masalah nya kita juga tau gitu lho
883 jadi sama-sama tau ee.. dan suamiku juga kerjaan
884 nya juga nggak terpatok waktu dari jam segini sampe
885 jam segini gitu maksudnya kan di proyek dia bisa
886 ngapa-ngapain gitu ngerjain apa di proyek juga bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
yang lainnya.
887 Terus habis situ ee.. mbak Christy pernah nggak S2 pernah mengorbankan anaknya untuk menyelesaikan pekerjaan luar kotanya. Ketika meninggalkan anak untuk kerja di luar kota, S2 merasa sedih, kepikiran anaknya terus dan kangen. Untuk menyiasati perasaanya, S2 akan menelfon keluarga untuk memantau dan mengetahui kegiatan dan keadaan anaknya selama ditinggal.
S2 menganggap bawha meninggalkan anak untuk kerja adalah sebuah pengorbanan yang harus diterima dan dijalaninya. S2 merasa sedih, khawatir dan kangen ketika harus meninggalkan anak ke luar kota. S2 tetap berusaha bertanggung jawab pada anak dengan menjaga komunikasi untuk mengetahui keadaan anak dan kegiatan anak.
L890-894: konflik peran ganda L896: sedih L897: khawatir dan cemas L898: kangen L901-904: Situation selection
L890-894: konflik peran ganda L896: emosi negatif L897: emosi negatif L898: emosi negatif L901-904: regulasi emosi
888 mengorbankan salah satu antara pekerjaan dan
889 keluarga?
890 Ee.. ya itu kalo misalnya pas aku lagi keluar kota itu
891 kan sama aja aku kan mengorbankan ya ee.. harus
892 nya aku sama anak ku di rumah gitu tapi aku harus
893 menyelesaikan pekerjaannku di luar kota iya pernah,
894 pernah
895 Perasaan nya mbak Christy saat itu?
896 Ee.. perasaan nya iya ya itu ya kadang-kadang sedih
897 maksudnya, maksudnya sih lebih ke apa ya kepikiran
898 anak nya kangen anak lebih nya ke situ
899 Terus gimana cara mbak Christy untuk menyiasati
900 sedih, kangen?
901 Ya itu buat nelpon ngecek dia lagi ngapain ee.. lagi
902 tadi udah makan belum makan pake apa kayak-kayak
903 gitu kegiatan nya apa sehari-hari kayak gitu lho tetep,
904 tetep aku tuh tahu keseharian nya dia gitu lho
905 Ee.. selain waktu yang menjadi masalah mbak S2 merasa selain masalah pengaturan waktu, maslah intern rumah yang sering menjadi masalah. Rasa tidak nyaman, tindakan mertua S2 yang kurang berkenan dan keinginan S2 untuk bisa hidup mandiri dengan suami yang menjadi masalah dalam keluarga S2 dan suami. S2 dan suami belum bisa
Tidak ada masalah lain yang dialami oleh S2 dalam menghadapi peran gandanya. Terkadang hanya masalah intern yang membuat S2 kesal dan jengkel. S2 berharap ingin bisa hidup mandiri dan terpisah dari mertua karena S2 merasa tidak tahan dengan sikap perfect dan omelan mertua tetapi mertua S2 menahan suaminya agar tetap hidup bersama.
L910: konflik keluarga L914: harapan S2 L932: jengkel
L910: latar belakang L914: latar belakang L932: emosi negatif
906 Christy untuk apa nama nya menyelesaikan
907 multitasking nya tadi itu apalagi yang kira-kira sering
908 jadi masalah ketika harus jadi ibu rumah tangga dan
909 bekerja gitu?
910 Mm selain itu lebih ke intern rumah tangga aja sih ee..
911 masalah-masalah yang, yang di dalam rumah aja sih
912 kalo untuk kerjaan sih selain itu kan? Selain itu nggak
913 ada cuma, cuma ke ee.. di intern rumah tangga aja sih
914 maksudnya kayak misalnya aku nggak pengen tinggal
915 di situ lagi gitu tapi orang tua nya dia masih pengen di
916 tungguin anak nya gitu kayak-kayak gitu aja sih cuma
917 kan efek nya berkepanjangan karena aku pengen
918 keluar gitu karena banyak alasan orang tua nya suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
919 ngomel karena di perfect terus apa ya ee.. apa-apa meninggalkan rumah mertua karena mertua S2 masih ingin suami S2 ada bersama untuk menjaga orangtua suami, meskipun terkadang S2 sudah merasa tidak nyaman dan tidak cokok dengan mertuanya.
920 yang harus nya ee.. kadang-kadang kebutuhan
921 ekonomi juga kadang kebutuhan ekonomi kalo ee..
922 eyang nya orang tua nya suami ku orang tua nya
923 suami ku itu misalnya aku semuanya yang harus
924 belanja tuh aku gitu lho kayak misalnya kebutuhan
925 rumah tuh semua nya aku gitu aku sih nggak masalah
926 cuma tuh aku nggak suka sikap nya kalo misalnya aku
927 telat-telat belanja gitu ee.. misalnya ada sabun satu
928 yang belum ke beli gitu itu tuh bukan dia berusaha
929 beli sendiri di pasar gitu tuh enggak tuh lho mesti
930 nungguin aku nungguin aku belanja gitu lho nah itu
931 hal-hal yang hal-hal kecil yang aku nggak suka maka
932 nya bikin aku jengkel kadang kalo udah jengkel kayak
933 gitu tuh efek nya tuh berkepanjangan tuh lho
934 Terus ada nggak ada tekanan antara pekerjaan dan Ketika ada deadline pekerjaan, sidang dan jadwal bertemu klien sedangkan pekerjaan rrumah juga sedang banyak seperti cuci pakaian dan strika maka S2 akan berusaha mencari solusi dengan memcuci pakaian dan kemudian pakaian yang sudah kering akan di kirim ke rumah oprangtuanya untuk disetrika oleh pembantu. Kemudian S2 dapat menyelesaikan pekerjaan kantor
Ketika ada tuntutan pekerjaan dan ada juga tuntutan pekerjaan rumah, maka S2 akan berusaha untuk mencari cara menyiasati dengan cara bekerja sama dengan keluarga serta rekan kerja untuk membantu dalam mengerjakan pekerjaan S2 agar keduanya dapat diselesaikan tanpa ada yang terbengkalai.
L936-938: tekanan pekerjaan L939-940: Situation modification L939-940: dukungan teman L941-943: tekanan rumah tangga
L936-938: konflik peran ganda L939-940: regulasi emosi L939-940: faktor regulasi emosi L941-943: konflik peran ganda
935 tekanan rumah tangga yang saling berbenturan gitu?
936 Oh ada pas kalo aku di kejar deadline ya misalnya aku
937 harus ada sidang besok pagi pekerjaan ini ee.. apa
938 harus aku selesaiin dan aku belum ketemu klien gitu
939 sih ada cuma kembali lagi sih aku tetep kerja sama
940 sama temen ku buat nyelesein itu semua gitu kayak
941 gitu tok ee.. pekerjaan rumah tangga aku sekarang
942 lebih kadang kan aku setrika sendiri setelah aku nyuci
943 kalo nyuci mesti aku sendiri nah cucian yang udah
944 kering itu kan sekarang udah tak kirim ke orang tua ku
945 di sana kan udah ada yang nyetrikain kan kayak gitu
946 sih sekarang maksudnya le menyiasati kayak gitu, gitu
947 lho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
948 Pas ada tekanan-tekanan gitu kan tekanan rumah Ketika S2 capek dengan pekerjaan kantor dan sampai di rumah masih harus mengerjakan pekerjaan rumah dan mengasuh anak terkadang muncul juga perasaan mara dan jengkel. Kemudian ditambah dengan suami capek pulang kerja sehingga tidak membantu S2 untuk menyelesaikan pekerjaan rumah, membuat S2 jengkel dan iri.
S2 lelah dengan banyaknya pekerjaan kantor dan tiba di rumah masih harus mengasuh anak dan mengerjakan pekerjaan rumah membuat S2 mudah terpancing emosi dan jengkel terlebih suami S2 juga lelah dan cuek padahal S2 ingin dibantu suami untuk membantu pekerjaan rumah
L954: tekanan L952: lelah L951:marah, jengkel L957: iri L955-956: situasi rumah
L954: konflik peran ganda L952: emosi negatif L951: emosi negatif L957: emosi negatif L955-956: latar belakang
949 tangga tekanan pekerjaan pernah menimnbulkan
950 perasaan-perasaan sedih, marah, jengkel, capek?
951 Marah iya jengkel iya selalu ada maksudnya kadang-
952 kadang ee.. aku capek suami ku capek mau nya aku
953 tuh di bantu gitu lho Carol lagi sama aku terus gitu
954 mau nya sama aku terus padahal semua nya belum
955 beres gitu kadang kan suami ku capek pulang itu kan
956 tiduran gitu main HP tiduran gitu sebenernya kan
957 suka iri “Kenapa sih kamu tuh mbok bantuin aku to
958 ngelipat-ngelipat baju itu di taruh di tas nanti di kasih
959 ke ibu gitu” kan di taruh di tempat nya Yuda kan
960 kayak-kayak itu sih maksudnya ya konflik kayak hal-
961 hal kecil kayak-kayak gitu ee.. yaa cuma cuma kayak
962 gitu aja sih
963 Nah meny.. cara meny.. mbak Christy menyiasati Ketika capek pulang kerja, merasa marah dan jengkel karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan terkadang S2 berusaha berbicara pada suami untuk membantunya dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Terkadang suami S2 akan membantu melipat baju, atau pekerjaan lainnya. Suami S2 juga bukan suami yang tidak mau membantu
Ketika S2 capek pulang kerja, masih banyak pekerjaan rumah dan suami juga capek sehingga kurang peka dengan kesulitan yang dihadapi S2 membuat S2 marah dan jengkel. Namun S2 berusaha menyiasatinya dengan mengajak suami untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah secara bersama-sama. Untungnya suami S2 bukanlah suami yang kolot sehingga bersedia membantu memberesi dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
L965-966: Situation modification L969-971: dukungan sosial L974-984: pandangan S2 terhadap suami
L965-966: regualsi emosi L969-971: faktor regulasi emosi L974-984: latar belakang
964 jengkel, marah tuh?
965 Ee.. ngasih solusi aja sih maksudnya aku lebih minta
966 tolong sama suami ku “Mbok kamu tuh bantuin to
967 aku tuh juga sama-sama capek dan aku tau kalo kamu
968 tuh juga capek ee.. tapi kalo nggak diselesaikan itu
969 kan nggak bakalan selesai” gitu ya paling dia bantuin
970 ngelipatin baju apa jadi dia tetep bantuin pekerjaanku
971 pekerjaan rumah tangga gitu lho kalo dia bantuin
972 pekerjaan ku kerjaan kan gak bisa hehe dia lebih (eh
973 sorry) lebih apa lebih bantuin ke pekerjaan rumah
974 tangga karena dia memang ini sih memang
975 maksudnya bukan, bukan suami yang semua nya
976 perempuan tuh lho dia udah biasa hidup sendiri kan
977 dulu kan dia kan dari SMP udah nge kost kan ee.. itu
978 dia udah maksudnya udah, udah bisa mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
979 sebenarnya dia sih bisa seterika cuma karena waktu pekerjaan rumah tangga, suami S2 juga sudah terbiasa mandiri sejak SMP. Suami S2 juga lebih pandai memasak ketimbang S2. S2 hanya banyak menyiapkan kebutuhan yang digunakan suaminya untuk memasak. S2 bisa memasak pun setelah berpacaran dengan suaminya.
980 itu tadi nggak bisa gitu lho masak itu sebenarnya
981 selalu dia sih yang masak lebih ke nyiapin apa yang
982 dia butuhkan buat masak karena aku masak sama dia
983 masak enak an dia yang masak hehehe aku tuh bisa
984 masak itu karena setelah aku pacaran sama dia
985 Oh hehe
986 Hoo dulu aku tuh nggak bisa masak sama sekali
987 Masak-masak bareng gitu? S2 dan suami sering masak bersama. Suami S2 lebih pandai memasak dari pada S2 dan keluarga S2 serta adiknya juga sering bertanya pada Suami mengenai bahan-bahan masakan.
S2 merasa kemampuan suaminya memasak dapat menguntungkan dirinya dan membuat suami serta adik S2 terbantu.
L988-1002: pandangan S2 tentang suami
L988-1002: latar belakang 988 Hoo dia, dia suka masakin aku hehehe dia suka
989 masakin aku Yuda itu juga suka kalo misalnya dia
990 pengen apa ee.. rica-rica atau apa dia kan jago tuh
991 masak nya rica-rica nanti mas Andi yang suruh
992 masakin gitu kalo misalnya aku yang di rumah dia
993 nggak ada nanti dia tanya ee.. Yuda minta tolong apa
994 yang maksudnya aku yang masak tapi bumbu nya
995 tanya sama suami ku hehehe kayak gitu, kayak gitu
996 kayak temen-temen nya Yuda dateng gitu misalnya
997 mau masak apa gitu telepon nya sama suami ku
998 nggak tanya nya nggak tanya sama aku hehehe nggak
999 bisa masak yang maka nya yang lebih yang lebih
1000 masak kalo masak anak ku itu aku yang masak tapi
1001 kadang suami ku juga kalo lebih ke masakan orang
1002 dewasa dia yang masak hehehe
1003 Terus apalagi ya apa yang biasanya mbak lakuin kalo S2 merasa takut jika dirinya tidak mampu menyelesaikan tanggung
Ketika menjalani peran gandanya S2 mengalami ketakutan, kekhawatiran dan
L1006: takut L1008-1011: pesimis L1011-1012: cognitive
L1006: emosi negatif L1008-1011: emosi negatif
1004 menghadapi kendala menjadi ibu rumah tangga dan
1005 jadi wanita karier?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
1006 Kendala-kendala nya itu apa ya mm.. aku lebih takut jawabnya sebagai ibu dan sebagai pekerja. Tapi S2 berpikir bahwa semua ini adalah pilihan untuk melakukannya atau tidak dan S2 memilih untuk melakukan keduanya dengan sebaik mungkin. Tetapi saat ini yang menjadi perhatian S2 adalah ketakutannya mengenai pendidikan kareakter bagi anaknya. Anak S2 kemampuan untuk merekam informasi baru dan kemampuan menirunya sedang berkembang pesat. S2 takut jika anaknya akan meniru dan merekam hal-hal dan kata-kata yang tidak baik. Beberapa kali sempat anak S2 mengatakan kata-kata yang kurang pantas kepada S2. S2 berpikir bahwa yang dikatakananaknya adalah hasil merekam dan meniru pembicaraan orangtua yang ada di sekitarnya.
pesimis terhadap kemampuan dirinya dalam menjalani peran tsb. Terlebih dalam masalah pendidikan anak. S2 sadar betul akan dampak buruk yang terjadi bila salah dalam mimilh daycare / sekolah bagi anak. Oleh sebab itu, S2 berusaha memberikan sekolah yang terbaik dari segi pendidika psikologis maupun akademisnya. Selain itu, sekolah yang dipilih S2 adalah sekolah yang mengupayakan kasih sayang, komunikasi serta interaksi antara orang tua dengan anaknya.
change L1011-1012: kognitif
L1011-1012: regulasi emosi L1011-1012: faktor regulasi emosi
1007 sih maksudnya lebih ada takut nya gitu lho lebih takut
1008 kalo misalnya aku nggak bisa memenuhi semua nya
1009 aku nggak bisa aku nggak bisa apa ya nggak bisa
1010 nggak bisa jadi ibu yang baik nggak bisa jadi apa ee..
1011 wanita karier yang baik kayak gitu kan tapi kembali
1012 lagi sama pilihan ya jadi ya aku mau milih yang mana
1013 itu kan terserah aku ee.. tapi saat ini lebih takut ke
1014 ee.. pendidikan karakter nya Carol maksudnya dia itu
1015 kan lebih banyak sama eyang nya hal-hal negatif
1016 sama eyang nya kayak misalnya eyang nya galak atau
1017 eyang nya ngomong apa kan dia kan lagi suka
1018 ngerekam kan ngerekam dia lagi-lagi belajar ngomong
1019 tuh lho lagi belajar ngomong dan apa yang dia dengar
1020 itu kan dia lakukan dan apa yang mereka lakukan itu
1021 kan dia yang melakukan juga kayak misalnya
1022 ngomong ‘payah’ atau apa gitu kan ee.. agak kurang
1023 bagus tuh lho ‘ngawur’ atau apa gitu kayak misalnya
1024 Yuda tuh kan ngomong sembarangan kan
1025 Iya
1026 Maka nya kadang kalo misalnya dia di bawa sama uti
1027 nya di sana gitu kan kadang suka khawatir apa yang
1028 dia dengar itu kan mesti kan ke ucap ke aku gitu kan
1029 maksudnya “Mama tuh payah gitu” hehe “Mama tuh
1030 ngawur” gitu kan hahaha kayak-kayak gitu maka nya
1031 lebih ke itu aja sih maka nya besok kalo misalnya dia
1032 udah lebih dari 3 (tiga) tahun itu kan aku kan rencana
1033 nya mau masukin ke Olifant karena memang aku
1034 emang udah apa ya udah survey tuh lho udah survey
1035 buat ee.. apa milih playgroup yang, yang bagus gitu
1036 kan karena kalo di Olifant itu pendidikan apa psikologi
1037 nya itu bener-bener di itu in itu lho bener-bener,
1038 bener-bener di pantau banget tapi memang di situ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
1039 bagus maksudnya kenal anak-anak maksudnya kayak Oleh sebab itu, S2 akan menyekolahkan anaknya di usia 3 tahun di playgroup Olifant. S2 telah melakukan pengumpulan informasi dan membandingkan playgroup lainnya dengan Olifant dan S2 merasa Olifant lah yang paling tepat untuk anaknya. Sekolah Olifant akan memberikan pendidikan formal dan pendidikan psikologis untuk anaknya. Di sekolah tersebut, ada pendidikan psikologis yang akan melihat bagaimaka keadaan psikologis dan emosional anak sehingga pihak sekolah akan memberikan pendampingan yang sesuai dengan kondisi sang anak. Selain itu keterlibatan orang tua dalam memberikan pendidikan dan kasih sayang juga sangat disertakan dalam program pendidikan di sekolah ini. S2 merasa
1040 kalo tipe nya emosional atau yang penyabar gitu kan
1041 ada apa ada penanganan nya sendiri-sendiri tuh lho di
1042 sana tuh maka nya aku tuh nggak khawatir kalo dia
1043 udah masuk sana karena di sana memang bener-
1044 bener orang tua itu masih harus berperan gitu lho di
1045 sana kan nggak boleh kan yang nganterin orang lain
1046 kan gitu kan nggak boleh
1047 Iya
1048 Iya harus orang tua kalo pun orang tua nggak bisa itu
1049 kita harus wakilin sama saudara sendiri nggak boleh
1050 sama sopir nggak boleh sama pembantu kayak gitu itu
1051 pun harus ada alasan pasti jadi kalo di sana itu
1052 memang bener-bener orang tua kalo orang tua nya
1053 nggak ada ya wali nya yang bener-bener mendidik dia
1054 gitu lho kayak gitu lho jadi tetep ada ee.. dia
1055 mengupayakan kasih sayang maksudnya waktu dia di
1056 anter ke sekolah itu kan kita kan masih bisa sama-
1057 sama gitu kan masih bisa ngobrolin bareng “Adek lagi
1058 nanti sekolah ee.. kalo di sekolah di ajarin apa?”
1059 kayak gitu kan kita kan ada komunikasi gitu
1060 maksudnya tetep pengen tetep apa ya ck psikologi
1061 nya dia itu bener-bener terpantau gitu lho karena
1062 kalo kita milih day care yang bener-bener nggak,
1063 nggak bagus nggak support ee.. buat pendidikan nya
1064 dia itu ya nanti efek nya juga anak nya emosian atau
1065 gimana niru temen nya yang nggak bagus gitu kan
1066 takut juga gitu lho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
pemilihan sekolah harus dilakukan orangtua dengan teliti dan seksama agar anak mendapatkan pendidikan yang terbaik dan meminimalisir hal buruk terjadi pada anak dikemudian hari.
1067 Terus ketika mbak Christy takut khawatir gitu kan S2 lebih protect terhadap kesehatan anaknya untuk mengurangi rasa khawatir S2 terhadap kesehatan anaknya. S2 berusaha menjaga kebersihan makanan anaknya, tidak memberikan jajan sembarangan pada anaknya dan memantau keseimbangan asupan gizi anaknya.
S2 lebih protect terhadap kesehatan anaknya agar untuk mengurangi kekhawatirannya. S2 juga berusaha selalu melakukan dan memberikan yang terbaik untuk anaknya, mulai dari memberikan makanan yang bergizi, menjaga kebersihan asupan makan anaknya serta tidak memberikan anaknya jajan sembarangan.
L1075-1087: Situation modification
L1075-1087: regulasi emosi 1068 mungkin mbak Christy memang ada perasaan
1069 khawatir yang berlebih karena juga Carol dulu punya
1070 riwayat sakit gitu kan jadi mbak Christy jadi lebih
1071 khawatir lagi, untuk menyiasati kekawatiran mbak
1072 Christy dari dalam diri mbak Christy sendiri apa yang
1073 mbak Christy upayakan supaya lebih tenang nggak
1074 khawatir gitu?
1075 Ee.. lebih apa lebih protect sama kesehatan nya aja
1076 sih ee.. ngasih makanan ngasih makanan tuh bener-
1077 bener tak kasih sayur-sayur lauk itu mesti selalu ada
1078 setiap makan nya gitu maksudnya yang bener-bener
1079 bersih kita, kita, aku tuh jarang lho ngasih dia
1080 makanan yang dari jajan gitu tuh nggak pernah ee..
1081 maksudnya kalo misalnya makanan-makanan yang
1082 jajan dari di mart gitu paling kan kayak misalnya
1083 coklat itu lho coklat itu kan sebenarnya yang bikin dia
1084 radang itu kan baru tau kemarin gitu yang sebelum-
1085 sebelum nya itu ngasih kan cuma sedikit-sedikit gitu
1086 jadi untuk saat ini sih lebih kalo dia takut demam
1087 lebih, lebih protect sama kesehatan nya dia aja sih
1088 Dari dalam dirinya mbak Christy supaya mbak S2 berusaha untuk memantau apa saja yang dimakan oleh anaknya
S2 sangat khawatir dan takut anaknya sakit sehingga S2 selalu berusaha sebaik mungkin
L1094: tekanan keluarga L1095: khawatir L1091: Situation
L1094: konflik peran ganda L1095: emosi negatif
1089 Christy tenang?
1090 Ya lebih, lebih ini lebih, lebih nyiapin bener-bener
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
1091 ngasih dia yang terbaik maksudnya kita juga mantau, ketika anaknya sakit. S2 berusaha memberikan yang terbaik pada anaknya. S2 juga sangat memperhatikan apa saja yang dimakan oleh anaknya sehari-hari.
menjaga kesehatan anaknya melalui pemberian makanan, pemantauan apa saja yang dimakan anaknya sehari-hari serta ketika ditinggal kerja S2 selalu memantau keadaan anaknya.
modification L1096: Situation selection
L1091: regulasi emosi L1096: regulasi emosi 1092 mantau keadaan nya dia kegiatan nya dia masih
1093 makan apa aja itu bener-bener kita, kita itu lho kita,
1094 kita perhatikan kayak gitu karena kalo dia udah sakit
1095 sedikit kan kita kan khawatir ya lebih mudah khawatir
1096 gitu ya kayak gitu maksudnya dan lebih ke kroscek
1097 kayak misalnya tadi bener makan ini nggak makan
1098 apa aja gitu
1099 Nah pas kalo kayak mbak Christy kemaren ngasih Masih ada penyesalan dalam diri S2 atas kejadian anaknya yang sakit akibat S2 memberikan coklat.maksud S2 memberikan coklat agar anaknya tidak rewel tetapi berujung anaknya sakit dan harus diperiksa ke rumah sakit. S2 menyesali tindakannya tersebut, namuin dilain sisi S2 mengambil hikmahnya bahwa dengan kejadian tersebut S2 tahu bahwa anaknya tidak bisa makan coklat secara berlebihan. S2 membawa anaknya yang sakir ke rumah sakit untuk mendapat penanganan dan sembuh
S2 merasa bersalah dan menyesal atas tindakannya yang berdampak pada sakitnya sang anak. Oleh sebab itu S2 berusaha memberikan yang terbaik pada anaknya sebagai penebus rasa bersalahnya. Selain itu, kejadian tersebut membuat S2 menemukan sisi positif bahwa coklat dapat membuat anaknya sakit.
L1099-1104: konflik peran ganda L1105-1107: nyesel, merasa ragu2, merasa bersalah L1113-1115: cognitive change L1112-1115: kognitive L1118: Situation modification L1119: tenang
L1099-1104: konflik peran ganda L1105-1107: emosi negatif L1113-1115: regulasi emosi L1118: regulasi emosi L1119: dampak positif regulasi emosi L1112-1115: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
1100 coklat gitu kan itu kan biar Carol nya tenang biar
1101 mbak Christy juga bisa cepet dateng ke pekerjaan
1102 nya mbak Christy kan nah terus mbak Christy kayak
1103 ee.. ngerasa bersalah gitu nggak atas tindakan nya
1104 mbak Christy?
1105 Iya selalu iya selalu, selalu mesti kenapa sih
1106 maksudnya nyesel juga kan kenapa kemarin tak kasih
1107 coklat padahal sebelum nya tuh ada ragu-ragu gitu
1108 lho ini nanti kalo tak kasih coklat ada efek nya nggak
1109 sih dari coklat kan aku kan belum tau banyak ya kalo
1110 misalnya anak kecil dikasih tahu coklat dikasi coklat
1111 gitu nyesel juga kenapa sih kemaren aku ngasih coklat
1112 gitu kalo misalnya nggak ngasih coklat kan nggak
1113 bakalan kayak gini gitu tapi ya ada sisi baik nya juga
1114 jadi aku lebih tau kalo anak makan ini dia bakal kayak
1115 gitu
1116 Untuk mengobati perasaan mbak Christy merasa
1117 bersalah gitu mbak Christy?
1118 Ee.. ya kalo Carol sakit tak bawa rumah sakit kan udah
1119 sembuh jadi ya udah tenang aja gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
1120 Ketika mbak Christy menghadapi kendala ee.. kayak Ketika menghadapi masalah dari pekerjaan dan masalah urusan rumah tangga S2 berusaha untuk menghadapi masalah-masalah tersebut. Jika tidak di hadapi maka masalah tersebut tidak akan selesai dan malah semakin menumpuk. S2 akan lebih memberatkan untuk mengurus anaknya dan meminta bantuan rekan kerjanya untuk membacup pekerjaannya
S2 berusaha untuk menghadapi segala persoalan peran gandanya. Ketika ada benturan antara tuntutan kerjaan dan tuntutan sebagai ibu rumah tangga maka S2 akan cenderung memilih menyelesaikan masalah keluarganya terlebih dahulu kemudian menyelesaikan tuntutan pekerjaannya.
L1126-1127: Situation selection L1129-1131: konflik peran ganda L1130: dukungan teman L1131-1132: attention deployment
L1126-1127: regulasi emosi L1129-1131: konflik peran ganda L1130: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L1131-1132: regulasi emosi
1121 banyak nya tekanan kerjaan terus banyak nya Carol
1122 rewel atau banyak nya pekerjaan rumah tangga yang
1123 menumpuk gitu kan nah biasanya mbak Christy lebih
1124 memilih untuk menghadapi masalah itu satu per
1125 satu atau mundur?
1126 Lebih menghadapi karena kalo nggak di hadapi nggak
1127 bakalan selesai nanti mesti belakang nya bakalan
1128 numpuk-numpuk lagi kan nah itu biasa nya kalo
1129 misalnya masalah kerjaan yang belum selesai itu kan
1130 aku tetep minta tolong sama temen ku ini anak ku lagi
1131 rewel tolong diselesaikan dan aku lebih ke anak ku
1132 gitu sih
1133 Terus ee.. bagaimana usaha nya mbak Christy untuk Untuk menyiasati kecemasan S2 di pagihari karena diburu-buru waktu untuk menyiapkan kebutuhan keluarga dan kebutuhan pekerjaan adalah dengan berusaha bangun lebih awal untuk menyiapkan kebutuhan keluarga terlebih dahulu, jika sudah selesai baru bekerja. Selain itu kebutuhan untuk masak pun S2 siapkan di sore hari
Ketika dihadapkan pada tuntutan keluarga dan tuntutan pekerjaan, S2 berusaha menyiasati dengan memanage waktu dan mengerjakan hal-hal yang ringan di malam / sore hari agar pagi hari tidak terburu-buru dan semua tuntutan dapat selesai. Ketika S2 kewalahan mengerjakan tugas peran gandanya, S2 tetap berusaha bertanggung jawab pada anaknya kemudian meminta bantuan pada keluarga untuk
L1143: Situation modification
L1143: regulasi emosi
1134 ee.. kadang kan kayak ngerasa terburu-buru gitu
1135 nggak sih pagi-pagi harus nyiapin kerjaan e nyiapin..
1136 Makanan?
1137 Makanan nyiapin Carol mandi segala macem terus
1138 mbak Christy juga harus misalnya kayak ada janji
1139 pagi-pagi gitu nah gimana mbak Christy menghadapi
1140 kecemasan nya itu kan kadang kalo banyak
1141 pekerjaan pagi-pagi itu kan jadi cemas gitu selesai
1142 nggak nih pekerjaan nya itu?
1143 Lebih ke bangun pagi lebih menyiasati waktu
1144 maksudnya aku lebih bangun pagi tak siapin dulu
1145 kadang ee.. makanan yang mau tak masakin itu udah
1146 kayak misalnya ngupas bawang brambang itu ya itu
1147 kan membuang waktu gitu lho kan biasa ne ee.. tak
1148 kupas sore gitu besok pagi tinggal masak kayak gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
1149 jadi ee.. tetep semua nya tetep bisa dilakukan gitu sebelumnya agar tidak menghabisakan waktu S2 dipagi hari. S2 tetap berusaha untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai ibu, dengan berusaha untuk menyiapkan kebutuhan anak dan memandikan anaknya. Jika ada waktu lebih S2 akan menyuapi anaknya makan sebelum berangkat keja, akan tetapi jika waktunya tidak cukup maka S2 akan menitipkan mertuanya untuk menyuapi anaknya.
menyelesaikan tugas rumah dan mengasuh anak. 1150 Nggak apa ada usaha lain selain menyiasati waktu
1151 misalnya minta bantuan atau?
1152 Ya, ya kalo memang bener-bener nggak apa nggak
1153 semua terpenuhi biasanya kadang kan aku habis Carol
1154 mandi aku mandi itu kan dia masih bisa tak suapin
1155 nah aku sih lebih apa ya aku tetep pengen aku tuh
1156 nyiapin anak ku pagi tinggal ada aku tetep ada peran
1157 gitu lho maksudnya jadi ibu gitu lho tapi kalo pas aku
1158 nggak bisa itu tetep mandi tuh biasa nya ee..
1159 tergantung dia milih sih kalo sekarang sih mau nya
1160 kadang suka sama aku terus gitu nanti habis mandi
1161 dia udah bersih aku udah mau pergi biasa nya aku
1162 minta tolong sama eyang nya buat nyuapin
1163 Ketika mbak Christy penat sama banyak nya tekanan Jika S2 penat dengan kerjaan dan terlebih dengan suasana keadaan rumah maka S2 akan mencari hiburan dengan mengajak anaknya pergi keluar bersama.
Ketika S2 penat dengan pekerjaan terlebih dengan masalah di rumah maka S2 akan mengajak jalan-jalan anaknya. S2 berusaha untuk menjauhi keadaan yang membuatnya jenuh. Terkadan S2 juga mengajak anaknya berjalan berdua untuk menikmati waktu berdua bersama anak.
L1168: attention deployment
L1168: regulasi emosi
1164 pekerjaan terus banyak nya lagi banyak nya
1165 masalah-masalah rumah tangga gitu terus biasa nya
1166 apa yang mbak Christy lakukan untuk
1167 menghilangkan kepenatan?
1168 Jalan-jalan hehehe ya jalan-jalan aja soal nya kalo
1169 bosen nya kan biasa nya di rumah ya ee.. lihat itu
1170 bosen lihat ini bosen yang dihadepin cuma itu-itu aja
1171 kan ya jalan-jalan paling aku jalan-jalan sama Carol
1172 berdua gitu ke mana ke Amplaz apa ke mana hehehe
1173 Selain itu?
1174 Selain itu apa ya nggak ada sih ee.. apa ya, ya pokok
1175 nya keluar dari keluar dari biasa nya aku kan lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
1176 penat nya itu lebih di rumah lebih males sama apa
1177 mertua ku gitu lho kalo urusan pekerjaan sih jarang
1178 banget lebih males nya lebh ke mertua ku jadi kalo
1179 aku di rumah itu kan baru ngerasa bete jadi aku harus
1180 keluar rumah sama Carol tak ajakin jalan-jalan
1181 Ketika mbak Christy lagi males di rumah gitu kan Ketika S2 jenuh dan merasa tidak nyaman di rumah dengan segala banyaknya pekerjaan rumah yang tidak terselesaikan, S2 tidak pernah melampiaskannya ke pekerjaan. Pernah sekali ketik S2 hanya berada berdua di rumah dengan anaknya, banyak pekerjaan rumah yang belum selesai, tidak ada yang membantu dan anak S2 rewel. Keadaan itu memancing emosi S2 dan seketika S2 membentak anaknya yang yang rewel tersebut sampai menangis. Namun ketika itu terjadi, S2 pun merasa sangat bersalah dan menyesal atas tindakannya itu. Selain itu cara lain yang dilakukan S2 adalah dengan menghindar dan
S2 memiliki pengalaman tidak menyenangkan yang menyebabkan S2 menyesal dan bersalah sehingga ketika S2 tertekan dengan tuntutan rumah tangga, S2 tidak mengalihkannya ke kerjaan tapi menjauh dari penyebab dirinya merasa tertekan tersebut.
L1188: Response modulation L1195-1196: tekanan Rumah Tangga L1191: marah L1192-1193: melampiaskan amarah L1194: marasa bersalah L1201: marah (bete) L1203-1205: attention deployment/ modulation/Situation selection L1206: tenang
L1188: regulasi emosi L1195-1196: konflik peran ganda L1191: emosi negatif L1192-1193: tidak regulasi emosi L1194: emosi negatif L1201: emosi negatif L1203-1205: regulasi emosi L1206: dampak regulasi emosi
1182 banyak, banyak masalah misalnya masalah sama
1183 Mertua, Carol lagi rewel , pernah nggak mbak Christy
1184 tuh melampiaskan nya ke pekerjaan?
1185 Nggak, nggak pernah sih kalo, kalo dia rewel ee..
1186 paling aku kadang suka bete juga sama Carol ya
1187 kenapa sih rewel banget gitu lho padahal mau nya dia
1188 udah kita turutin gitu lebih tak diemin aja sih kalo aku
1189 ngomel itu dia nggak bakalan ngerti aku marah-marah
1190 dia juga nggak bakalan ngerti maksudnya aku juga
1191 pernah sampe aku tuh emosi maksudnya dia itu tak
1192 bentak gitu lho tak bentak “Kenapa sih?” sampe aku
1193 keras dan dia tuh nangis gitu makanya aku tuh sampe
1194 nyesel karena bikin sedih anak ku gitu lho walo.. ee..
1195 karena aku tuh melalukan pekerjaan rumah yang
1196 nggak selesai-selesai itu waktu di tinggal sama eh
1197 pokoknya aku di rumah sendiri cuma berdua sama
1198 Carol gitu kan nggak ada yang bantuin kan nah itu dia
1199 tak bentak dia tak bentak itu sampe dia nangis jadi
1200 aku yang nyesel sendiri kan ee.. makanya sekarang
1201 kalo misal udah bete apa gitu kadang suka ngomel
1202 misalnya “Adek tuh gapain sih mbok diem to” gitu
1203 udah langsung tak tinggal pergi aku nggak mau deket-
1204 deket dia tak tinggal paling tiduran di kamar mainan
1205 HP nanti kalo dia dateng apa mama apa mainan gitu
1206 udah hilang gitu cuma gitu doang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
pergi dari anaknya yang rewel agar tidak terpancing emosi.
1207 Pas mbak Christy di rumah gitu sebelum nya mbak S2 pernah merasa sangat bingung yang menyebabkannya menjadi putus asa pada dirinya sendiri. S2 bingung harus menyelesaikan yang mana dahulu, pekerjaan kator atau mengurus anaknya yang rewel, jika anak terus rewel maka S2 juga tidak akan bisa focus bekerja oleh sebab itu akhirnya S2 memilih untuk menemani anaknya hingga tertidur baru S2 mulai mengerjakan pekrjaan kantor.
S2 merasa binggung hingga membuatnya putus asa dalam menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai ibu dan sebagai pekerja. Untuk mengatasinya S2 berusaha untuk menenangkan anak agar ketika bekerja S2 dapat fokus pada pekerjaannya.
L1207-1213 konflik peran ganda L1214: putus asa L1218: attention deployment
L1207-1213: konflik peran ganda L1214: emosi negatif L1218: regulasi emosi
1208 Christy juga ada tekanan pekerjaan nggak yang
1209 terus bikin mbak Christy jadi terus ngerjain
1210 pekerjaan rumah yang banyak terus ada tekanan
1211 dari pekerjaan misalnya deadline sidang atau apa
1212 persiapan sidang itu kan sampe ngebentak Carol gitu
1213 pernah?
1214 Pernah kadang tuh suka putus asa tuh lho putus asa
1215 karena bingung ini mau ngerjain yang mana dulu ini
1216 anak nya rewel harus gimana gitu terus kalo anak nya
1217 rewel kan kita kepikiran terus nggak bisa fokus ke
1218 kerjaan kan maka nya anak nya ditenangin dulu
1219 biasanya dia tak nenen in aja paling kan dia rewel nya
1220 kan minta nenen tak nenen in dulu habis itu selesai
1221 terus nanti aku baru, baru ngerjain tapi aku biasanya
1222 ngerjain nya malem lho
1223 Malem tengah malem gitu?
1224 Iya hooh pokok nya setelah dia tidur jadi kadang
1225 misalnya dia tidur malem gitu biasanya jam 9
1226 (sembilan) tak bikin jam 8 (delapan) pokok nya karena
1227 kalo dia ada nenen itu kan mesti kan dia udah bobok
1228 gitu sekarang sih masih kayak gitu belum nggak tahu
1229 sih besok-besok nya
1230 Nah pas itu mbak Christy pernah nggak sih S2 merasa tidak pernah kehilangan waktu “me-time”. Untuk saat ini S2 merasa sudah lebih baik dari dulu. Saat ini pekerjaan rumah tidak terlalu berat seperti
S2 tidak pernah merasa kehilangan waktu “me-time’. Ssaat ini merasa lebih baik dari sebelumnya ketika awal-awal menjadi ibu. S2 sudah dapat belajar dan menemukan cara yang efektif serta efisien
L1244: hasil proses pembelajaran
1231 kehilangan waktu ‘me time’ nya mbak Christy akibat
1232 dari banyak nya pekerjaan terus juga banyak nya
1233 pekerjaan rumah yang menyita waktu nya mbak
1234 Christy sendiri itu?
1235 Nggak sih nek aku kan pekerjaan rumah itu kan nggak
1236 terlalu banget-banget ya paling kan cuma nyuci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
1237 sekarang nyuci itu cuma nyuci aja sih kalo seterika itu dulu. Ketika awal menjadi ibu dan menjadi pekerja S2 sempay bingung bagaimana menyelesaikan semua pekerjaan agar sempurna, tapi seiring berjalannya waktu S2 dapat belajar dan menemukan cara untuk menyelesaikan semua pekerjaannya dengan baik.
menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari dua peran yang dijalaninya bersamaan.
1238 punya nya Carol yang tak seterika kalo yang punya ku
1239 sama suami ku itu kan tak kirim ke tempat nya Yuda
1240 kan di seterika di sana udah cuma itu aja maksudnya
1241 nggak, nggak ada nggak ada pekerjaan rumah tangga
1242 yang bener-bener banget-banget yang di selesaiin kan
1243 masak kan udah pagi ya jadi sekarang sih udah lebih
1244 santai gitu lho ee.. udah udah bisa belajar sih
1245 maksudnya nek dulu-dulu baru-baru itu kan masih
1246 suka bingung to apa yang mau di kerjakan dulu biar
1247 semua nya tuh bisa, bisa sempurna gitu tapi sekarang
1248 udah, udah bisa sih maksudnya masak nya pagi terus
1249 yang di tinggal di rumah kayak eyang nya tuh nggak
1250 perlu masak lagi jadi cuma momomg aja kayak gitu
1251 Pengalaman positif atau hikmah apa yang bisa di Dari sekian lama menjalani peran ganda sebagai ibu dan sebagai pekerja, S2 merasa bahwa saat ini yang terpenting adalah mendidik anak. S2 merasa jika uang bisa dicari tapi kesempatan dan kesuksesan untuk mendidik anak perlu dipikirkan dengan sebaik mungkin. S2 juga berusaha memberikan waktu dan perhatiannya pada anak.
Hikmah dari pengalaman peran ganda S2 membuatnya lebih mengutamakan anak dan keluarga terutama dalam mendidik dan memberikan waktu dengan anak.
L1254-1264: cognitive change L1255-1260: kognitif L1260-1262: Situation modification
L1254-1264: regulasi emosi L1255-1260: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L1260-1262: regulasi emosi
1252 ambil selama ini setelah menjalani ee.. peran ganda
1253 sebagai ibu dan sebagai wanita karier?
1254 Ee.. lebih apa ya lebih mengutamankan anak aja
1255 maksudnya ee.. karier itu kan bisa di cari maksudnya
1256 uang itu kan juga bisa di cari gitu karier itu kan ujung-
1257 ujung nya ke uang kan itu maksud ku bisa di cari tapi
1258 untuk kesuskesan untuk mendidik itu kan susah kan
1259 jadi apa ya sekarang sih lebih ke merhatiin Carol tetep
1260 ngasih waktu dia misalnya ya kayak weekend gitu
1261 tetep ngasih waktu dia buat jalan-jalan bener-bener
1262 aku tuh sama dia gitu nggak ada orang lain gitu
1263 Ketika mbak Christy tertekan dengan segala masalah S2 tidak pernah merasa bahwa Tuhan tidak adil pada hidupnya. Hanya
S2 tidak pernah merasa bahwa Tuhan tidak adil dalam hidupnya. S2 berdoa pada
L1274: sedih L1268-1272: cognitive change
L1274: emosi negatif L1268-1272: regulasi emosi
1264 rumah tangga ngurus anak didik anak terus masalah
1265 pekerjaan banyak sidang atau apa gitu kan pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
1266 nggak mbak Christy merasa Tuhan tuh nggak adil ketika menghadapi kesulitan, S2 akan berdoa pada Tuhan dan meminta bimbingan Tuhan dalam segala usahanya dan tindakannya. Ketika sedih maka S2 akan berdoa meminta agar segala yang dilakukan dapat berjalan dengan sempurna. S2 lebih banyak berusaha menyelesaikan masalah.
Tuhan agar dibimbing dalam segala keputusan, perbuatan dan usahanya dalam menjalani hidup.
L1275-1276: cognitive change
L1275-1276: regulasi emosi 1267 sama hidup nya mbak Christy?
1268 Nggak ada sih nggak pernah niat kayak gituan paling
1269 cuma minta tolong aja berdoa apa maksdunya ya biar
1270 apa yang aku lakuin itu apa ya di bimbing gitu lho
1271 maksudnya di apa ya di bener-bener di bantu sama
1272 Tuhan
1273 Ketika mbak Christy down gitu juga sedih?
1274 Ya sedih paling kan ya cuma sekedar cuma berdoa
1275 berharap supaya apa yang aku lakuin itu sempurna ya
1276 inti nya kayak gitu sih ee.. berharap aja maksudnya
1277 aku lebih, lebih apa ya lebih bisa mengatasi masalah
1278 ku gitu lho kayak gitu aja sih hehehe
1302 Terus mbak Christy pernah nggak pas lagi marah Meskipun S2 telah menjadi seorang ibu, tetapi S2 bukanlah ibu-ibu yang pemikirannya kaku. S2 berusaha menjalani kehidupannya menjadi ibu dan bekerja dengan lebih fun tanpa ada ikatan-ikatan yang mengekang S2. Begitujuga dengan pekerjaan, S2 tidak begitu suka bekerja yang terikat, S2 lebih suka kerja sendiri.
S2 meskipun sudah menjadi ibu tetapi S2 ingin menjadi ibu yang tidak “kolot” dan tidak banyak aturan agar S2 dapat menikmati perannya dengan senang dan tidak tertekan. Dalam memilih pekerjaan S2 juga memilih pekerjaan yang tidak terlalu banyak aturan.
L1306-1313: cara pandang S2 dalam menikmati perannya
1303 anak lagi rewel gitu banyak pikiran banyak
1304 pekerjaan gitu mbak Christy biasanya
1305 melampiaskan?
1306 Aku tuh sampe suka jadi ibu-ibu banget nggak suka
1307 tuh lho maksudnya kan udah jadi ibu-ibu terus
1308 pemikiran nya ibu-ibu banget gitu nggak suka
1309 maksudnya lebih ke fun lebih ke ke aku suka bebas
1310 tuh lho kayak misalnya aku nggak suka tertekan tuh
1311 kayak nya mm.. nggak suka dengan aturan-aturan
1312 yang konkret maka nya aku kerja itu juga nggak suka
1313 sama aturan-aturan nyari kayak PNS gitu nggak suka
1314 Jadi mbak Christy juga gak begitu suka kerja
1315 kantoran yang terikat gitu ya?
1316 Lebih maksudnya lebih suka yang apa ya, ya sendiri
1317 gitu hehehe lebih suka sendiri
1318 Tapi udah mengarah ke individualis gitu? S2 belum siap untuk menjadi ibu-ibu yang
S2 belum siap menjadi “seorang ibu” di tengah lingkungan
1319 Nggak sih kalo individualis tuh enggak cuma aku kalo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
1320 untuk kayak misalnya aku di lingkungan gitu ya di harus bergaul bersama ibu-ibu atau bapak-bapak yang sudahh tua. S2 juga belum menyukai kegiatan kelompok gereja.
masyarakat.
1321 lingkungan Gereja gitu aku di apa ya hahaha di suruh
1322 ikut kegiatan lingkungan itu masih males tuh lho
1323 karena temen nya tuh tua-tua tuh lho apa ya, ya jadi
1324 jadi males tuh lho soal nya tuh terus mati gaya tuh
1325 lho nggak bisa ngapa-ngapin hahaha nggak berani kan
1326 terus ibu-ibu bapak-bapak kayak gitu belum, belum,
1327 belum apa belum siap sih hehehe belum siap
1328 Terus balik lagi kalo misalnya mbak Christy lagi Ketika S2 sedang banyak tekanan dari pkerjaan S2 pernah melampiaskannya pada anak dengan membentak anak. S2 juga pernah melampiaskan kekesalannya dan kejenuhannya akibat pekerjaan pada suami dengan bersikap jutek pada suami, namun ketika S2 sudah tenang dan bisa diajak komunikasi maka S2 akan menceritakan penyebab tindakan juteknya tersebut pada suami.
S2 pernah bersikap kasar pada anak karena adanya tekanan pekerjaan dan tekanan kondisi rumah. SSelain anak, suami S2 pun menjadi korban emosi S2. S2 akan bersikap jutek pada suami, namun ketika S2 sudah menenangkan diri dan menetralkan perasaan kesalnya maka S2 akan mengkomunikasikan keadaannya pada suami dengan cara baik-baik.
L1336: jutek L1337-1340: Situation selection/ modul L1337: dukungan sosial
L1336: emosi negatif L1337-1340: regulasi emosi L1337: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
1329 marah-marah sama Carol terus banyak tekanan
1330 pekerjaan pernah nggak mbak Christy kayak
1331 melampias kan kemarahan nya sama Carol apa sama
1332 suami mas Andi?
1333 Pernah, Carol tak bentak gitu kan sama aja aku
1334 melampias kan gitu ya terus suami ku pulang kerja
1335 gitu kan sikap ku udah lain gitu kan dia udah kerasa
1336 kalo aku cuma jutek gitu ya dia udah mulai kerasa
1337 “Kamu kenapa?” gitu “Hm nggak apa-apa” hehehe
1338 kayak-kayak gitu kan dia, dia udah kerasa nya cuma,
1339 cuma kayak gitu aja nanti kalo misalnya, misalnya
1340 udah nggak bete banget aku baru ngomong biasanya
1341 aku lebih emosi nya tuh lebih ke keluarga sih karena
1342 orang tua nya dia kalo ke kerjaan tuh nggak pernah
1343 aku nggak pernah jarang-jarang banget
1344 Pas ee.. lagi marah-marah nya gitu mbak Christy Ketika mara S2 sempat meredam kemarahannya, namun seringnya ketika S2 sedang emosi maka S2
S2 terlihat masih belum dapat secara bijaksana menyikapi perasaan marahnya. S2 masih lebih mengikuti keinginannya melampiaskan kemarahan
L1347-1356: modul L1347-1356: regulasi emosi 1345 pernah nggak berusaha meredam kemarahan nya
1346 mbak Christy?
1347 Iya berusaha sih udah pernah ee.. pernah ya
1348 maksudnya tapi kadang kita kan kalo emosi itu kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
1349 jarang berpikir jernih itu lho kita lebih ke egois gitu akan kesulitan untuk berfikir secara jernih dan keinginan untuk melampiaskan kekesalannya lebih besar namun hanya secara verbal tidak pernah sampai melampiaskan kekesalan terhapat keluarga hingga melakukan kekerasan fisik.
dengan nada tinggi ketika berbicara. 1350 lho ingin melampiaskan apa yang kita rasakan gitu
1351 tapi ee.. ee.. kalo aku emosi tuh yang nggak pernah
1352 yang bener-bener marah bentak-bentak anak ku tuh
1353 nggak pernah sih bentak sekali sih paling “Adik tuh
1354 ngapain sih?” cuma gitu aja sih nggak pernah yang
1355 yang sampe anak ku tak pukul atau tak apa in nggak
1356 pernah
1357 Tapi pernah berusaha nggak ketika mbak Christy Ketika S2 merasa capek kerja, maka S2 akan mudah terpancing emosinya, terkadang S2 akan berusaha memendam perasaan marahnya dengan diam dan main hp di kamar agar tidak mengekspresikan kemarahannya pada orang terdekat.
S2 ketika marah akan berusaha untuk diam sejenak memikirkan dampak negatif dari amarahnya serta mencoba berfikir positif dan meredam perasaan marahnya agar tidak terekspresikan dengan berlebihan ke orang-orang terdekatnya.
L1365-1367: cognitive change L1368: modul L1370: attention deployment
L1365-1367: regulasi emosi L1368: regulasi emosi L1370: regulasi emosi
1358 ngerasa aku udah capek kerja terus ada apa di
1359 rumah lagi banyak kerjaan gitu terus kan kita kayak
1360 capek gitu cepet marah gitu kan nah mbak Christy
1361 pernah nggak supaya marah nya itu nggak keluar
1362 nggak keluar jadi marah-marah gitu mbak Christy
1363 coba untuk diam gitu langsung masuk kamar atau
1364 menyendiri dulu gitu?
1365 Ee.. kalo iya kalo itu sih pernah maksudnya ee.. itu
1366 kan terus kan kita bisa berpikir positif ya maksudnya
1367 kan kalo kayak gini efek nya apa gitu kan pernah sih
1368 maksudnya kita lebih ke diam aja sih kalo untuk pergi
1369 menyendiri tuh nggak pernah maksudnya cuma, cuma
1370 diem aja paling cuma ke kamar aja mainan HP udah
1371 selesai
1372 Mengalihkan cuma mainan HP terus ke kamar gitu Ketika marah S2 akan memainkan hpnya untuk melihat instagram atau twitter. S2 lebih merenung apa yang membuatnya marah,
S2 belakangan ini marah karena anaknya yang dirasa emosional. Ketika terpancing, S2 mengalihkannya dengan mencari info penyebab, cara menyikapi dan mengatasi anak
- -
1373 nah biasanya pas mainan HP itu mbak Christy
1374 mainan murni mainan HP liat-liat instagram atau
1375 apa atau berusaha mencari informasi gimana cara
1376 menenangkan diri atau apa?
1377 Ee.. kalo itu nggak maksudnya kalo untuk nyari solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
1378 buat nggak emosi tuh aku nggak pernah ee.. paling dan ternyata belakangan ini anaknya sering membuatnya marah karena anaknya sekarang juga lebih emosional dari biasnya, maka S2 berusaha mencari informasi apa penyebab keadaan ananyanya yang seperti itu dan bagaimana menyikapi keadaan anak yang seperti itu. S2 tidak pernah mencari solusi untuk menyiasati perasaan marahnya
seumuran S2 melalui internet.
1379 aku lebih ke apa misalnya buka instagram apa twitter
1380 atau nyari informasi ee.. kadang yang membuat
1381 emosi aku itu apa anak aku itu kan sekarang lebih apa
1382 lebih emosional gitu terus biasanya aku searching
1383 kenapa maksudnya kenapa apa penyebabnya faktor-
1384 faktor apa terus cara mengatasi nya anak yang emosi
1385 apa, apa gitu terus umur segini itu harus di sikapin
1386 kayak gimana kayak gitu?
1387 Mmmm jadi lebih cari informasi gitu?
1388 Kalo untuk menyelesaikan yang biar aku nggak emosi
1389 tuh nggak pernah
1390 Jadi kalo misalnya mbak Christy sedih, marah, S2 ketika marah, sedih, jengkel karena banyaknya pekerjaan dan iri pada suami yang tidak membantu S2 menyelesaikan pekerjaan rumah maka S2 akan menunjukkan ekspresi tidak menyenangkan yang memancing reaksi suami. Kemudian S2 akan menceritakan pada Suami S2 mengenai beban dan kesusahannya, S2 dan
Ketika S2 mengalami emosi negatif, S2 mngeskpresikannya dengan cara yang kurang tepat hingga akhirnya S2 dan suami berdiskusi mengenai keadaan emosi S2 dan mencari solusi bersama untuk mengatasi masalah yang menyebabkan S2 terpancing emosi negatif.
L1400-1415: Situation modification
L1400-1415: reglasi emosi 1391 jengkel gitu karena ee.. tumpukan pekerjaan dan
1392 tumpukan kewajiban mbak Christy sebagai ibu
1393 mengurus anak gitu biasanya mbak Christy
1394 ngelakuin apa untuk biar nggak sedih biar nggak
1395 kecewa mungkin atau iri kan mbak Christy juga
1396 cerita iri sama suami kan karena kelihatan nya suami
1397 itu kurang membantu mbak Christy gitu kan
1398 biasanya mbak Christy gimana sih biar nge lerem in
1399 hati gitu?
1400 Ee.. biasanya nek hal-hal kayak gitu kan aku suka jutek
1401 ya terus habis itu aku di tanyain aku di tanyain terus
1402 baru aku ngomong baru ngomong terus nanti kan
1403 suami ku ngasih solusi gitu ee.. aku capek ee.. kalo
1404 aku nyuci terus masih seterika juga masih seterika kan
1405 yang di seterika kan pakaian anak ku ya udah suami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
1406 ku bilang “Ya udah yang itu kan di lipatin aja di taruh suami akan bersama-sama mencari jalan keluar untuk maslahnya tersebut. Jika S2 merasa kurang nyaman dengan mertua maka S2 akan berusaha keluar rumah dan pergi bersama anaknya untuk sekedar jalan-jalan.
1407 tempat nya ibu kan bisa nggak usah di paksain” ya
1408 cuma lebih ya lebih nyari solusi aja terus ee.. kalo
1409 tergantung masalah nya sih maksudnya kalo misalnya
1410 aku lagi bete karena kerjaan nya rumah nggak selesai
1411 karena nggak ada yang bantuin tuh ee.. dia yang lebih
1412 nyari solusi nya maksdunya yang kayak-kayak gitu tadi
1413 tapi kalo aku lagi bete sama mertua ku gitu aku lebih
1414 ke keluar rumah sama anak ku maksudnya aku bisa
1415 jalan-jalan sama anak ku kayak gitu
1416 Kalo dua-dua nya dari pekerjaan kantor sama juga Jika ada tekanan pekerjaan dan S2 juga bete dengan mertua maka S2 akan berusaha menyelesaikan pekerjaan kantornya, karena S2 harus tetap bisa bersikap professional. Jika masalah dengan mertua, S2 merasa tidak ada jalan keluar lain selain berpisah dengan mertua dan hidup mandiri dengan suami. Namun hal itu belum dapat direalisaasikan karena suami S2 anak terakhir yang membuat S2 dan suami “digendoli” mertua untu hidup bersama.
Jika ada tekanan pekerjaan dan S2 juga bete dengan mertua maka S2 akan berusaha menyelesaikan pekerjaan kantornya, karena S2 harus tetap bisa bersikap professional. Setelah itu untuk masalah dengan mertua, S2 tidak mempunyai pemikiran lain selain tinggal terpisah dengan mertua. S2 merasa hanya itu jalan terbaik untuk menghilangkan perasaan negatif S2 terhadap mertua.
L1419-1424: attention deployment
L1419-1424: reglasi emosi 1417 ada pekerjaan bete ama mertua gitu biasanya mbak
1418 Christy?
1419 Ee.. kalo pekerajaan kantor itu tetep aja tak selesaiin
1420 maksudnya kan ee.. aku tetep harus profesional ya
1421 maksudnya ee.. itu ada ee.. ada dealine yang harus
1422 aku kerjakan ya aku nanti ngerjain nanti kalo misalnya
1423 malem tapi emang jarang sih kalo misalnya aku bawa
1424 kerjaan ke rumah itu jarang gitu lho nggak, nggak
1425 setiap hari ee.. terus kalo sama mertua ku tuh ya
1426 solusi nggak ada solusi nya solusi nya memang kalo
1427 aku udah keluar dari situ udah selesai hehehe emang
1428 kalo masih jadi satu tuh susah ya nggak enak gitu
1429 maka nya besok kalo udah mau jadi istri jangan mau
1430 jadi satu sama mertua hehehe soal nya dia tuh anak
1431 nya ee.. suami ku tuh anak, anak bontot tuh lho jadi
1432 mungkin orang tua nya tuh belum percaya kali ya
1433 sama aku ya kalo aku bisa ngurusin dia gitu hehehe
1434 jadi mungkin lebih ke apa ya lebih ke takut anak nya
1435 tuh nggak bisa di urusin dengan sempurna kali ya
1436 maka nya dia ngomel kayak gitu
1437 Tapi sebenernya hubungannya mbak Christy sama S2 pada dasarnya S2 memiliki hubungan yang baik, L1439-1445: pandangan L1439-1445: latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
1438 mertua tuh kayak gimana sih sehari-hari nya? memiliki hubungan yang baik dengan mertuanya. Ketika ada masalah pun S2 memilih untuk diam dan mengalah karena S2 tetap merassa hormat pada mertuanya dan merasa mertuanya juga masih berjasa dalam mengasuh anaknya.
karena pada dasarnya S2 hormat dan merasa mertuanya adalah orang yang baik. S2 juga merasa jika ada masalah, maka S2 yang harus mengalah. S2 juga berterimakasih pada mertua, karena mereka yang membantu S2 mengasuh anak.
S2 tentang mertua
belakang 1439 Baik sih nggak ada masalah sama sekali nggak ada
1440 yang aku diem dia diem tuh nggak pernah jarang
1441 nggak pernah hampir nggak pernah karena kan tetep
1442 aku yang selalu ngalah gitu lho karena aku ya tetep
1443 ada hormat ya sama dia karena dia juga jagain anak
1444 ku kan maksudnya aku kan tetep makasih juga kan
1445
aku kan nggak bisa jagain sendiri gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Analisis Verbatim Subjek 3
No Verbatim Ringkasan Interpretasi Sub-Tema Tema
1 Jadi alasan utama tuh untuk menambah Alasan utama bekerja adalah untuk membantu perekonomian keluarga
Alasan utama bekerja untuk Membantu perekonomian keluarga
L1-3: Motivasi bekerja L1-3: Latar belakang
2 perekonomian gitu ya?
3 Iya
4 Terus e apa nama nya pas Tante nikah Suami S3 mendukung dan Menyerahkan keputusan untuk Tetap bekerja dan mengasuh anak Pada S3. Bekerja juga dijadikan S3 untuk mengisi waktu luangnya yang kebetulan saat itu belum memiliki anak
Suami membebaskan S3 untuk melanjutkan pekerjaannya atau tidak. Bekerja dijadikan S3 untuk mengisi waktu luangnya selain untuk membantu perekonomian keluarga
L7-9: Dukungan sosial L10-13: Motivasi bekerja dan Mengurus anak
L7-9: Faktor yang Mempengaruhi Regulasi Emosi L10-13: Motivasi bekerja dan Mengurus anak
5 terus tetep bekerja gitu ee reaksi nya
6 suami mendukung atau?
7 Mendukung ee kalo dia sih terserah saya
8 maksudnya kalo mau di terusin kerja ya
9 silahkan kalo mau berhenti ya silahkan gitu
10 aja cuma kan ee tadi nya belum ada anak
11 gitu kan saya bingung di rumah mau
12 ngapain daripada itu kan mendingan
13 ya udah saya lanjutin aja gitu
14 Oh gitu, terus apa nama nya e untuk Suami mendukung dan tidak mempermasalahkan S3 untuk bekerja sambil mengurus anak
Dukungan keluarga S3 dalam pilihan S3 untuk bekerja dan mengurus Rumah Tangga
L14-17: dukungan sosial L14-17: faktor yang Mempengaruhi regulasi emosi
15 bekerja dan mengurus anak juga tetep
16 mendukung gitu?
17 Iya
18 Oke, terus Tante bisa cerita nggak gimana Saat ini S3 sudah terbiasa menghadapi rutinitas sebagai ibu dan pekerja. Awalnya S3 harus melakukan penyesuaian dalam hal waktu. S3 harus bisa membagi waktunya untuk bekerja, mengurus suami Dan mengurus anak. Ada beberapa Perubahan, awalnya sebelum ada anak S3 bisa lebih santai tapi setelah ada anak S3 memiliki waktu yang lebih banyak dan intensif dalam
Adanya penyesuaian dalam mengurus rumah tangga dan bekerja ketika belum dan sesudah memiliki anak. S3 harus membagi waktunya untuk mengurus rumah tangga, suami, anak dan pekerjaan. Selain itu S3 juga berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, kebutuhan
L 23-25: dukungan sosial L26-35: Situation modification L37-39: Situation modification L45-51: dukungan tetangga
L 23-25: faktor yang Mempengaruhi regulasi emosi L26-35: regulasi emosi L37-39: regulasi emosi L 45-51: faktor yang Mempengaruhi regulasi emosi
19 sih pengalaman nya Tante kerja sambil
20 ngurus anak juga?
21 Ee apa nama nya sih ya biasa mungkin
22 karena udah terbiasa gitu ya tadi nya sih
23 memang awal-awal nya waktu dari belum
24 ada terus ada memang kayak agak jadi
25 kayak penyesuaian lagi gitu kan kayak
26 waktu kerja waktu ngurus anak ngurus
27 suami ngurus rumah kalo tadi nya nggak
28 ada anak kan kita masih bisa masih bisa
29 agak santai gitu ya masih bisa handle lain-
30 lain kalo ada anak kan masih apalagi masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
31 kecil itu kan masih lebih intensif juga mengurus anaknya Rutinitas S3 saat ini adalah bangun, memasak, mengurus segala keperluan anak, menitipkan anak dan berangkat kerja S3 menitipkan anaknya pada orang yang dikenalnya dan kebetulan berlokasi disekitar rumah S3. Kebetulan S3 juga mengalami kesulitan mendapatkan orang yang bersedia mengasuh anaknya Sehingga S3 menitipkan anaknya pada tetangganya tersebut. S3 menitipkan anaknya dari pagi sampai sore dan menjemputnya ketika sudah pulang kerja
anak, dan menitipkan anak sebelumbekerja S3 berusaha menjaga anaknya secara intensif dengan menitipkan anaknya pada orang kepercayaan S3 ketika Suami dan S3 bekerja
32 jagain nya ya di itu aja sih di atur aja gitu
33 bangun nih bangun masak terus ngurus
34 anak nyuapin mandiin segala macem gitu
35 kan terus berangkat kerja ini di titipin
36 Oh di titipin? Di?
37 Iya, ada sih deket sini yang jadi di tiitpin
38 kalo pagi di titipin entar kalo sore tuh di
39 jemput
40 Di titipin nya di deket sini?
41 Iya deket sini
42 Kayak penitipan anak, atau?
43 Bukan sih
44 TK atau gimana?
45 Ee kayak orang kayak orang rumahan gitu
46 jadi mungkin karena dia juga nganggur-
47 nganggur di rumah gitu kan bantu-bantu
48 saya juga jadi ya itu e menawarkan diri gitu
49 tadi nya sih nyari-nyari ada nggak yang bisa
50 mau bantu momong gitu kan dia nawarin ya
51 udah mbak sama saya aja gitu kan
52 Entar kalo habis kerja pulang kerja biasa Jam setengah 6 sore S3 sudah tiba
Jam setengah 6 sore S3 sudah tiba di rumah
L54: rutinitas S3 L54: latar belakang
53 nya jam? di rumah
54 Di rumah setengah enam
55 Setengah enam terus jemput ini dulu atau S3 terkadang menjemput anaknya ketika suaminya tidak bisa menjemput. Suami S3 bekerja dengan system jam kerja shift. Anak S3 biasa dijemput jam 5 sore oleh S3 atau suaminya.
Suami S3 bekerja dengan system jam kerja shift. Tanggung jawab untuk menjemput anak dilakukan bersama, jika suami tidak bisa maka S3
L57-62: rutinitas S3 dan suami L57-58: jam kerja sami S3
L57-62: latar belakang L57-58: latar belakang 56 ini di jemput suami?
57 Ee kadang kalo misal nya bapak nya pas lagi
58 kerja kan kena shift, kalo shift dua ya saya
59 yang jemput gitu kalo bapak nya pas masih
60 di rumah shift satu atau shift tiga libur gitu
61 bapak nya yang jemput jam lima gitu biasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
62 nya dia jemput melakukannya.
63 Oh kalo di sana di penitipan gitu pure cuma Sebelum menitipkan anaknya S3 akan memberikan sarapan sehingga ketika dititipkan S3 hanya membekalinya dengan susu dan pakaian ganti serta uang yang digunakan untuk membeli makan siang untuk anaknya. S3 tidak membekali makan siang karena anaknya mudah bosan dengan menu makanannya sehingga S3 memberikan uang untuk membeli makan siang yang sesuai keinginan anaknya.
Sebelum dititipkan, S3 memberikan sarapan pada anaknya sehingga ketika dititipkan S3 hanya membekali dengan susu, pakaian ganti dan uang untuk makan siang.
L66-73: keperluan anak L66-73: latar belakang
64 gitu nitipin gini aja atau tetep di bekalin
65 makan ganti pakaian atau gimana?
66 Kalo pakaian iya pasti pakaian susu segala
67 macem kan terus kalo makan sama makan
68 nya kan milih kadang kan kan nggak mau
69 kalo di bekalin kan ee ini kan dia menu nya
70 kan bosen kalo pagi paling sarapan aja di
71 rumah kan nanti siang sama sore kan sore
72 juga di rumah gitu dia minta makan pakai
73 apa gitu jadi kasih uang aja
74 Oh ada uang jajan?
75 Iya ada uang jajan buat makan gitu aja
76 Itu titipinnya per bulan biaya nya atau per Untuk biaya penitipan diberikan bulanan beserta sembako tetapi untuk biaya jajan dan makan siang anak, S3 berikan secara mingguan.
Biaya penitipan anak L78-82: biaya penitipan anak
L78-82: latar belakang
77 hari gitu?
78 Biaya nya sih per bulan kalo uang jajan
79 memang seminggu sekali kita kasih kan
80 uang jajan sama uang buat makan kalo
81 kayak beras e sembako kayak sabun segala
82 macam satu bulan sekali di kasih gitu
83 Terus kira-kira kendala nya apalagi Tante S3 merasa ada kendala dalam kerja dan mengasuh anak ketika anaknya sakit. S3 harus menemani anaknya yang sedang sakit di rumah sakit dan harus ijin pekerjaan selama 5 hari. Meskipun suami membantu menemani S3 di rumah sakit ketika sudah pulang kerja
Adanya konflik peran ganda yang muncul ketika anak sakit dan S3 harus ijin kerja. S3 memilih untuk ijin kerja dan menemani anaknya di rumah sakit, meskipun suami membantu dalam mengasuh dan mengurus anak tetapi S3 merasa
L86-89: konflik peran ganda L89-90: cognitive change L93: penyakit anak L95-110: kemungkinan penyebab anak sakit L112: durasi anak sakit L119--121: dukungan sosial L115-119: Situation
L86-89: konflik peran ganda L89-90: regulasi emosi L93: latar belakang L95-110: latar belakang L112: latar belakang L119--121: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L115-119: regulasi
84 kalo misal kerja sama ngasuh anak gitu?
85 Kendala nya sih enggak-enggak begitu ini ya
86 paling kalo sakit kalo sakit kan nama nya
87 anak kecil paling rewel kan jadi mungkin
88 nggak mau di tinggal gitu kan ya apa kan
89 kita mesti ijin gitu kan ya untung nya sih
90 nggak sering cuma sekali karena masuk
91 rumah sakit jadi ijin agak lama gitu
92 Sakit apa waktu itu Tante?
93 Ee ini apa ya muntaber
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
94 Oh diare gitu? Itu karena apa Tante? namun S3 menganggap bahwa dirinya dan suami berbeda dalam mengasuh anak, terlebih sang anak lebih dekat dengan dirinya. Anak S3 sakit “muntaber” menurut S3 disebabkan karena kecapekan dan juga makan sembarangan selama lebaran.
bahwa keberadaannyalah yang paling dibutuhkan oleh anaknya karena anaknya lebih dekat dengan S3 dibanding suami.
modification L115-119: cognitive change
emosi L115-119: regulasi emosi
95 Itu karena mungkin kan habis Lebaran di
96 kampung pulang kan nama nya orang
97 Lebaran biasa nya kan kalo di kampung kan
98 orang praktis sekarang ya kayak minum
99 minuman pun kayak
100 Ini bungkusan gitu?
101 Iya teh segala macam gitu kan nama nya
102 anak kecil kan dilarang kayak tahu sendiri
103 kan kalo sedang kan di rumah kan nggak
104 pernah paling saya kan sedia air putih gitu
105 kan kalo yang teh-teh seperti itu nggak
106 pernah kan kalo jajan pun paling es krim
107 gitu kalo es krim masih mending itu
108 mungkin gara-gara nya mungkin minumn itu
109 terus kecapekan segala macem udah dari
110 situ
111 Itu berapa hari Tante di rumah sakit?
112 Lima hari kalo nggak salah
113 Terus kalo jaga gitu eh sakit gitu Tante
114 yang jagain full dari setiap hari?
115 Iya waktu di rumah sakit iya paling kan
116 soal nya kalo sama bapak nya kan e nggak
117 apa ya nama nya laki-laki kan beda ya sama
118 ibu apalagi kan anak biasa nya kan apa-apa
119 ibu gitu kan ya udah saya paling entar bapak
120 nya bantuin aja nemenin gitu entar habis
121 kerja pulang kerja gitu
122 Waktu ijin buat anak sakit gitu Tante Untuk urusan ijin tidak bekerja S3 tidak merasa dipersulit, hanya saja banyaknya pekerjaan yang menumpuk dan tidak ada rekan yang bisa
Untuk urusan ijin tidak masuk kerja karena anak sakit tidak begitu susah bagi S3
L125: dukungan rekan kerja L126-137: tuntutan kerja L138-139: konflik peran
L125: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L126-137: konflik peran ganda
123 kesusahan nggak dari kantor ijin kayak
124 gitu?
125 Kalo susah sih sebener nya susah sih enggak
126 cuma kan apa ya karena mungkin tuntutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
127 pekerjaan jadi kan pekerjaan di kantor itu e membantu secara full untuk menyelesaikan tanggung jawab kerjaan S3 sehingga S3 merasa tertekan dan bingung harus melakukan apa. Akhirnya S3 berusaha meminta tolong pada rekan kerjanya untuk membantunya menyelesaikan pekerjaannya selama S3 tidak masuk dan meminta pengertian atasan S3 atas kondisi yang dialami S3.
S3 merasa bingung dan tertekan karena adanya tekanan pekerjaan yang harus diselesaikan tetapi disisi lain anaknya masih sakit sehingga S3 meminta pengertian tentang keadaan S3 pada atasannya.
ganda L140-142: bingung dan tertekan L140-142: Situation modification
L138-139: konflik peran ganda L140-142: emosi negatif L140-142: regulasi emosi
128 kayak kamu ya kamu kerjaan kamu ya
129 kerjaan kamu kerjaan saya ya kerjaan saya
130 gitu lho jadi nggak ada yang meng-handle
131 yang lain tuh cuma kita ngerjain yang
132 kerjaan masing-masing kan jadi ya otomatis
133 mungkin nama nya apa ya atasan gitu kan
134 ya mau ijin lama kerjaan numpuk nggak ada
135 yang ngerjain gitu pasti mereka kan telepon
136 kapan nih bisa masuk kerjaan udah
137 numpuk nah paling seperti itu aja sih cuma
138 kan nama nya kita jadi ya bingung ya di sisi
139 lain anak di sisi lain kerjaan gitu kan ya mau
140 nggak mau minta tolong lah sama atasan
141 mohon di maklumi gitu aja sih tapi ya kalo
142 selama ini ya nggak susah-susah amat sih
143 Pas kayak misal nya ada tuntutan kerjaan Ketika ada tuntutan kerja dan tuntutan keluarga secara bersamaan membuat S3 menjadi bingung. Terkadang muncul juga perasaan “ribet” dengan keadaan yang ada. Jika anak tidak sakit tentu S3 juga akan masuk kerja. Dalam kondisi seperti itu S3 berharap agar peraturan kantor dapat lebih fleksibel dan teman-teman kantor S3 dapat membantu dirinya dalam menyelesaikan pekerjaan kantornya.
Adanya tuntutan kerja dan tuntutan rumah tangga membuat S3 bingung Dengan keadaan seperti itu membuat S3 merasa tertekan, dipersulit, merasa sendiri, merasa tidak dimengerti dan berharap pihak kantor dapat mengerti keadaannya dan membantu menghandle pekerjaannya. Meskipun jengkel, tapi S3 menyadari posisi dan
L148: bingung L149-151: konflik peran ganda L151-152: perasaan negatif L154-162: tuntutan kerjaan L167: jengkel L164-173: cognitive change
L148: emosi negatif L149-151: konflik peran ganda L151-152: emosi negatif L154-162: konflik peran ganda L167: emosi negatif L164-173: regulasi emosi
144 yang banyak Tante misal nya udah numpuk
145 terus Tante juga ijin buat anak sakit gitu
146 perasan Tante gimana bingung kah atau
147 gimana gitu?
148 Bingung sih pasti maksud nya bagaimana ini
149 solusi nya bagaimana juga harus ngurus
150 anak yang satu juga kerjaan nya siapa yang
151 meng-handle kadang juga ada perasaan kok
152 kayakn ya kayak kok begini amat gitu ribet
153 nya saya waktu pergi juga e ini apa
154 nama nya kalo saya nggak apa nama nya ee
155 ini kalo pun saya nggak kalo pun anak saya
156 nggak dalam kondisi seperti ini saya juga
157 pasti masuk gitu ya pengen nya sih lebih
158 lebih fleksibel gitu lah ya maksud nya ya
159 pengen nya sih kalo misal nya kita nggak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
160 masuk karena suatu halangan ya kita kan Meskipun keadaan tersebut membuat S3 jengkel tapi S3 tetap menyadari posisi dan tanggung jawab sebagai ibu dan pekerja sehingga akan menerima semua konsekuensinya.
tanggung jawabnya sebagai karyawan sehingga dirinya tak bisa menuntut banyak dan hanya bisa menerima konsekuensinya.
161 nggak pengen seperti itu ya e setidak nya
162 adalah yang bisa menggantiin bantu gitu
163 kan pengen nya seperti itu tapi kan
164 kondisi nya ya seperti itu di perusahaan kita
165 kan mau nggak mau nama nya karyawan
166 kan nurut aja kan ya udah gitu aja ya
167 walaupun kadang jengkel kadang gimana
168 sih cuma ya kita nggak bisa menuntut kan
169 gitu jadi ya suda lah ya kalo memang
170 seandai nya gityu ya seanda inya memang
171 saya nggak mungkin kan memang
172 perusahaan memang kan itu udah ganti aja
173 ya saya terima konseskuensi nya aja gitu
174 Jadi kalo Tante jengkel gitu kan misal nya
175 banyak tekanan dari kantor gitu kan udah
176 gitu kondisi nya keluarga waktu itu lagi
177 sakit anak gitu kan Tante lebih berusaha
178 untuk nerima konsekuensi nya aja gitu ?
179 Iya nerima konsekuensi nya aja gitu
180 Dari dalam diri Tante berusaha untuk cari S3 merasa beruntumh karena adanya orang tua dan saudara yang dapat membantunya mengatasi tekanan pekerjaan dan tekanan rumah tangga. Adanya bantuan keluarga membuat S3 dapat meninggalkan anaknya untuk bekerja dengan tenang. Meskipun S3 kadang khawatir dengan keadaan anaknya yang sedang sakit tetapi S3 dapat tenang kembali mengingat
S3 merasa beruntung dengan adanya bantuan dari keluarga yang dapat dijadikannya solusi bagi S3 agar b isa bekerja dan anak tetap ada yang mengasuh ketika sakit. Keadaan ini membuat S3 sedikit lebih tenang meskipun tetap sesekali memikirkan keadaan anak saat ditinggal kerja.
L184-203: cognitive change L185-191: dukungan sosial L191-192: tenang L192-194: khawatir L194-203: cognitive change
L184-203: regulasi emosi L185-191: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L191-192: emosi positif L192-194: emosi negatif L194-203: regulasi emosi
181 solusi dulu nggak maksud nya m gimana ya
182 biar kerjaan tetep jalan anak juga tetep
183 ada yang jaga gitu?
184 Ee ada sih kemaren jadi untung nya
185 solusi nya kan nama nya orang tua saya
186 ke rumah sakit kan biasa nya masih itu
187 untung nya sodara banyak yang bantu gitu
188 udah ini kamu kalo mau kerja, kerja aja jadi
189 mbah nya dateng gitu lho jadi ya untung
190 nya jadi bisa nge-handle gitu untung nya
191 bisa momong untung nya mau jadi kan lebih
192 tenang lah ya walaupun emang nanti kalo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
193 ada perasaan was-was gitu ya maksud nya anaknya sudah aman dijaga dan dirawat oleh keluarganya ketinka ditinggal bekerja.
194 aduh anak masih sakit gitu cuma kan
195 nama nya ee ada orang tua ada mbah gitu
196 kan lebih tenang gitu kan jadi emang nggak
197 nggak saya asuhin waktu ini habis sakit jadi
198 mbah nya sama kakak nya suami yang ke
199 sini waktu di kampung gitu kan itu
200 maksud nya anak di sini ibu nya di sini
201 bantuin ngurus jagain jadi nya kan bisa kerja
202 lagi untung nya kerjaan sih bisa ke-handle
203 gitu, ya gitu aja sih
204 Perasaan nya jadi cuma jengkel bingung S3 merasa berat hati dan terus memikirkan keadaan anaknya ketika ditinggal bekerja. Tapi disamping itu S3 juga berpikir semoga kekhawatirannya itu tidak terjadi. S3 juga merasa bahwa anaknya akan rewel ketika ditinggal pada awal-awal tetapi lama kelamaan anaknya sudah nyaman dengan pengasuhnya dan sudah tidak rewel.
S3 merasa berat hati dan khawatir ketika harus meninggalkan anaknya untuk pertama kali tapi ketika sudah mencoba menjalaninya lama kelamaan S3 dan anaknya sudah terbiasa dan tenang.
L208-211: berat hati dan khawatir L212-214: cognitive change L215-220: Situation selection
L208-211: emosi negatif L212-214: regulasi emosi L215-220: regulasi emosi
205 gitu kan, terus pertama kali Tante ninggal
206 anak dari fase melahirkan terus pertama
207 kali ninggal gitu gimana perasaan Tante?
208 Perasaan nya sih ya gitu sih ya agak berat ya
209 bukan berat sih ya kayak aduh biasa nya ini
210 itu lho sama saya gitu biasa nya gitu terus
211 harus di asuh gitu lho anak kecil masih bayi
212 penyesuaian kan cuma rewel nggak paling
213 kita mikir nya rewel nggak ya mudah-
214 mudahan sih enggak gitu kan memang sih
215 awal-awal nya nama nya anak kecil masih
216 bayi pasti rewel sama yang momong cuma
217 lama-lama ya sudah gitu maksud nya sudah
218 mulai sudah nyaman mungkin sama yang
219 momong ya udah seterus nya sampai
220 sekarang gitu
221 Pas pertama ninggal kerja gitu e perasaan Ketika meninggalkan anak, S3 merasa kasihan tetapi S3 berpikir kembali jika di saat ini dirinya tidak bekerja akan susah dari segi ekonomi
Ada rasa kasihan dan tidak nyaman meninggalkan anak tetapi S3 berpikir bahwa dirinya bekerja juga demi anak.
L225-226: kasihan dan tidak tega L227-238: cognitive change L231: semangat
L225-226: emosi negatif L227-238: regulasi emosi L231: emosi positif
222 nya pernah nggak ya ee apa ya kayak
223 sedih gitu kok ninggal anak gitu buat kerja?
224 Kalo sebener nya sih cuma kayak apa ya
225 kayak kasian aja gitu lho maksud nya aduh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
226 masih bayi gitu kasian amat ya gitu kan sehingga S3 berpikiran bahwa ia bekerja juga untuk anak dan itu menjadikannya lebih semangat untuk kerja.
S3 merasa anak menjadi penyemangat untuk tetap kuat bekerja dan tegar menginggalkan anak di rumah.
227 mikir seperti itu tapi kan ya itu kembali lagi
228 lah maksud nya nama nya kita kerja seorang
229 diri gitu apalagi sekarang kan serba mahal
230 gitu ya kan kita kerja buat apa paling nggak
231 buat anak gitu kan jadi inti nya semangat
232 nya oh saya kerja buat anak gitu lho jadi
233 kayak ya emang ada rasa kasihan amat
234 di tinggalin gitu lho harus nya kan padahal
235 kalo anak sama orang tua kan lebih ini kan
236 cuma kan kembali lagi ke itu kayak
237 tujuan nya jadi mudah-mudahan berkat
238 buat anak gitu
239 Terus kalo ninggal anak pas sakit gitu Ketika meninggalkan anak dalam kondisi sakit, S3 merasa tetap harus bekerja sehingga S3 menitipkan anaknya dengan sebelumnya mengantarkannya berobat terlebih dahulu ke dokter. Saat dititpkan S3 juga memberikan pesan pada pengasuh anaknya agar memberikan obat sesuai jam dan dosisnya Ketika S3 memiliki waktu senggang, S3 akan memantau anaknya dengan menelpon pengasuh anaknya untuk mencari tahu perkembangan kesehatan anaknya. S3 juga meminta suaminya untuk menjenguk atau mencari tauun
Saat anak dema, S3 tetap memilih untuk bekerja dan menitipkan anaknya pada pengasuhnya beserta obat-obat anaknya. S3 juga memberikan pesan pada pengasuhnya untuk memberikan obat-obat pada anaknya sesuai dosis dan waktunya. Dalam hati S3 tetap ada rasa khawatir dengan keadaan anaknya sehingga sesekali S3 menelpon pengasuhnya serta meminta tolong suaminya untuk memantau keadaan dan perkembangan
L239-243: konflik peran ganda L243-252: Situation modification L256: khawatir L256-262: Situation selection dan Situation modification
L239-243: konflik peran ganda L243-252: regulasi emosi L256: emosi negatif L256-262: regulasi emosi
240 pernah nggak Tante jadi misal cuma
241 demam nggak sampai masuk rumah sakit
242 gitu pernah?
243 Demam sih pernah cuma untung nggak
244 rewel jadi sama yang momong jadi kita
245 berobatin kita wanti-wanti saja sama yang
246 momong ini obat nya nanti tolong
247 di minumin kalo pagi, pagi siang sore
248 di titipin itu kan jam tujuhan udah lama
249 kadang kasihan masih pagi banget belom
250 maem gitu tolong nanti setengah jam
251 kemudian di kasih obat gitu aja sama yang
252 momong gitu
253 Tapi pas ninggal gitu perasaan Tante
254 khawatir nggak atau sedih atau ngerasa
255 bersalah gitu?
256 Khawatir sih pasti jadi tetep di pantau gitu
257 dari kerjaan di telpon e gimana udah
258 mendingan belom paling sih seperti itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
259 bapak nya kan kebetulan juga kena shift perkembangan kesehatan anaknya diwaktu senggang.
kesehatan anaknya.
260 malem jadi di rumah istirahat juga kan jadi
261 bapak nya juga nengokin gitu telepon
262 bapak nya tolong di tengokin gitu
263 Kalo selain khawatir ada nggak Tante S3 sempat merasa bersalah dan khawatir sebab tidak bisa menemani dan merawat anak ketika sedang sakit karena harus bekerja. Namun S3 pun menyadari ini semua harus dijalani karena perannya sebagai karyawan sekaligus ibu. S3 tak bisa meninggalkan kerjaan dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu S3 di hari libur selalu berusaha untuk memberikan waktunya full untuk bersama dengan anak. Ketika liburan tiba, S3 dan keluarga pergi berlibur bertamasya ke kebun binatang agar anaknya senang.
S3 merasa bersalah karena adanya KONFLIK PERAN GANDA yang dialaminya tetapi S3 menyadari akan tanggung jawab sebagai karyawan sekaligus ibu dan menerima ini sebagai konsekuensi yang harus diterima. S3 juga berusaha menebus rasa bersalahnya dengan memberikan waktu liburnya full untuk bersama anak.
L263-268: khawatir dan rasa bersalah L263-268: konflik peran ganda L268-270: cognitive change L270-272: Attention deployment
L263-268: emosi negatif L263-268: konflik peran ganda L268-270: regulasi emosi L270-272: regulasi emosi
264 kayak merasa bersalah gitu atau yah
265 anak ku sakit tapi aku nggak bisa ninggalin
266 kerjaan tapi aku juga nggak bisa jagain
267 anak ku?
268 Itu pasti ada cuma ya kembali lagi karena
269 tuntutan pekerjaan juga ya jadi ya mau
270 gimana jadi ya nanti e kayak nebus nya pake
271 weekend nanti kita bareng full gitu sama
272 anak gitu aja
273 Sering pergi pergi gitu kah kalo weekend?
274 Jalan-jalan kemana biasa nya Tan?
275 Sering ya kadang kami kemana ya sering
276 nya ke Ragunan taman binatang gitu ya
277 sering nya ke sana
278 Naik apa ke sana Tante? Bus?
279 Ini naik Grab kalo pake bus kan kita susah
280 ke sana ya udah mending kita pesen Grab
281 udah kan sampai sana udah kita tinggal
282 turun depan Ragunan
283 Entar pulang jemput lagi pake Grab gitu?
284 Pulang nya iya
285 Terus e apa nama nya kalo di kantor nggak S3 tidak bekerja dengan system kerja shift
Jam kerja S3 di kantor L286-287: Jam kerja L286-287: latar belakang 286 ada shift-shift an ya Tante?
287 Nggak ada
288 Tapi kalo lembur ada nggak? Jam kerja S3 kurang lebih 9jam/hari selama 5 hari kerja dan jarang dapat lembur
S3 jarang mendapat lembur di luar jam kerja
L289-291: Jam kerja S3 L289-291: latar belakang 289 Sering nya juga nggak ada sih jadi dari
290 jam delapan sampai jam lima gitu aja Senin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
291 sampai Jumat
292 Nggak pernah sampai lembur gitu Tante S3 pernah mendapat lembur karena adanya program baru di kantor yang memaksa S3 dan rekan kantornya untuk menyesuaikan sehingga S3 saat itu harus pulang larut malam, kurang lebih pulang pukul 20.00 WIB
Adanya program baru di kantor membuat S3 harus lembur dan pulang pada malam hari
L294-300: kerja lembur S3
L294-300: latar belakang 293 lebih dari jam lima gitu?
294 Nggak sih ee itu kemaren kasus nya karena
295 ada program baru jadi kan karena masih
296 baru mungkin program nya kan belum bisa
297 jalan seratus persen jadi kan mau nggak
298 mau kita kan juga harus ekstra kan ekstra
299 kerja keras jadi ya lembur sampai jam tujuh
300 jam delapan gitu aja
301 Terus e komentar nya suami nya Tante S3 memiliki pengalaman lembur. Ketika itu S3 harus lembur karena adanya program baru yang memaksa S3 dan rekan kerjanya untuk lembur. Ketika lembur suaminya tidak protes hanya mengingatkan untuk tetap bisa menyisihkan waktu untuk anak dan rumah tangga. Selain itu S3 meminta ijin pada rekan-rekan kerjanya untuk tidak pulang lebih dari jam 8 mengingat adanya kewajiban rumah tangga S3.
Adanya program baru membuat S3 harus lembur. Meskipun suami tidak keberatan tapi tetap mengingatkan S3 untuk memberikan waktu pada anak dan urusan rumah tangga. Selain itu S3 juga menyadari perannya sebagai ibu maka S3 meminta ijin dan pengertian rekan kerja agar waktu lemburnya tidak lebih dari jam 8 malam.
L303-304: dukungan sosial L310-311: cognitive change L308-310: dukungan rekan kerja
L303-304: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L310-311: regulasi emosi L308-310: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi
302 gimana pas pulang lembur gitu?
303 Tadi nya sih e kalo bisa sih ya jangan
304 malem-malem gitu ya di kasih ijin cuma
305 waktu di waktu kemaren itu kasus nya ada
306 program baru itu kan kita kan belum tahu
307 lembur nya bisa sampai jam segitu kan jadi
308 kan aku minta ijin kalo bisa pulang jam
309 tujuh jadi ya paling lama jam delapan lah
310 untung nya di kasih mungkin kan karena
311 tahu anak kecil pulang nya kalo malem kan
312 kasian gitu jadi ya gitu aja sih kalo suami
313 kalo bisa jangan malem-malem gitu aja
314 Tante kalo kerja naik motor apa di anter? S3 melakukan kegiatan rumah tangga sendiri dan pergi berangkat kerja juga sendiri
S3 adalah wanita yang mandiri menyelesaikan segala pekerjaan dan tanggung jawabnya
L314-321: pribadi S3 L314-321: latar belakang 315 Naik motor
316 Sendiri?
317 Sendiri
318 Jadi kalo pagi itu Tante bangun terus
319 beres-beres dulu gitu masak juga masak
320 sendiri gitu ya?
321 Iya masak juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
322 Terus Tante apa nama nya ada lagi nggak S3 merasa tidak memiliki kendala berarti dalam menjalani perannya sebagai ibu dan pekerja. S3 merasa Tuhan memberikan kemudahan bagi S3 untuk menjalani kedua perannya secara bersamaan.
S3 merasa diberikan kemudahan oleh Tuhan dalam menjalani peran gandanya
L324-328: cognitive change
L324-328: regulasi emosi 323 kendala-kendala lain?
324 Kendala nya sih nggak ada sih selama ini ya
325 mungkin kayak di kasih kemudahan aja sih
326 kalo menurut ku gitu maksud nya nggak
327 ada kendala yang bener-bener berarti
328 bagaimana gitu
329 Kalo boleh tau Tante kalo Tante selama ini S3 pernah berada pada situasi yang tidak menyenangkan. Ketika orangtuanya sakit, S3 sedang tidak memiliki uang untuk menjenguk. Keadaan ini membuat S3 sedih dan bingung. Dibalik kesedihannya itu S3 tetap berusaha mencari cara agar bisa tetap menjenguk orangtuanya. S3 akhirnya meminta tolong salah satu saudaranya untuk meminjamkan uang padanya dan akhirnya dipinjamkan sehingga keinginannya untuk bisa pulang kampung terwujud. Ketika orang tua sakit dan harus menjenguknya, S3 merasa bingung harus bagaimana. Di satu sisi S3 harus bekerja karena banyaknya beban pekerjaan yang akan menumpuk tetapi di satu sisi S3 juga memiliki rasa sedih jika tidak menjenguk orang tua
Perekonomian keluarga S3 terbilang cukup Ketika orangtua S3 sakit dan S3 tidak memiliki uang membuat S3 merasa bingung dan sedih. Meskipun begitu, S3 tetap berusaha mencari solusi dengan mencari pinjaman uang untuk bisa menjenguk orangtuanya dan akhirnya saudara S3 bisa meminjamkannya sehingga keinginan S3 untuk menjenguk orangtua terlaksana Keadaan yang menekan dari keluarga dan kerjaan membuat S3 merasa terbebani, sedih, tertekan dan bingung. Namun akhirnya S3 memilih untuk berkonsentrasi pada keluarga dan meminta
L336-340: tekanan ekonomi dan keluarga L341-344: Situation modification L345-347: cognitive change L345-347: dukungan sosial L351-352: sedih dan bingung L353-355: Attention deployment L358: lega L367-370: konflik peran ganda L 371-377: Attention deployment L371-373: bingung, tertekan dan perasaan campur aduk
L336-340: konflik peran ganda L341-344: regulasi emosi L345-347: regulasi emosi L345-347: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L351-352: emosi negatif L353-355: regulasi emosi L358: emosi positif L367-370: konflik peran ganda L 371-377: regulasi emosi L371-373: emosi negatif
330 udah di cukupi gitu semua nya udah
331 berkecukupan gitu pernah nggak kayak
332 ada kebutuhan yang mendesak gitu tapi
333 Tante lagi nggak ada?
334 Ada kayak misal nya kita pas misal nya
335 memang sih udah cukup cuma kadang kan
336 orang kan ada waktu nya kita pas kehabisan
337 gitu ya terus orang tua sakit gitu kan
338 otomatis kan kayak gimana nih karena kita
339 pas lagi nggak ada ini lah dana gitu orang
340 tua sakit mau nggak mau kan kita mesti
341 pulang gitu jadi solusi nya gimana ya mau
342 nggak mau kita ya minta tolong sama
343 sodara gitu maksud nya bisa nggak
344 di bantuin di tolong gitu di kasih pinjeman
345 kayak gitu kan untung nya sih masih ada
346 tetep masih ada yang nolong gitu kayak gitu
347 aja
348 Terus ada kayak gitu perasaan Tante
349 gimana itu kan ada tuntutan kebutuhan
350 kan?
351 Iya mendadak lah ya e aku sih ya bingung
352 sedih apalagi sih orang tua sakit kita nggak
353 bisa nengokin gitu kan jadi ya mau nggak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
354 mau kita cari gimana cara nya saya bisa yang sakit. Perasaan S3 saat terhimpit di keadaan itu merasa campur aduk antara tertekan, sedih dan bingung. Tetapi S3 harus mengambil keputusan untuk tetap menyelesaikan salah satu agar bisa menyelesaikan pekerjaan yang lainnya. Dan untungnya rekan kerja S3 bisa menyelesaikan pekerjaannya ketika ditinggal cuti oleh S3.
tolong rekan kerja untuk menghandle kerjaannya ketika sedang cuti.
355 pulang gitu kan ya udah akhir nya kita nyari
356 bantuan sama saudara gitu kan untung nya
357 saudara dia pas ada jadi ya udah bisa pulang
358 kita sedikit lega gitu kalo misal nya masalah
359 ngembalikan atau gimana ibarat nya nanti
360 lah kita masih punya penghasilan sewaktu-
361 waktu pasti juga lebih jadi bisa balikin gitu
362 kan
363 Kalo pas kayak gitu e ada tuntutan
364 pekerjaan juga perasan Tante kayak
365 gimana?
366 Kayak tadi aja waktu anak sakit gitu jadi ya
367 pasti kan beban juga ya ninggalin kerjaan
368 nggak bisa masuk gitu kan kerjaan pasti
369 numpuk tapi di sisi lain juga saya harus
370 pulang gitu kan istilah nya ya pasti bingung,
371 bingung itu ya beban iya jadi pikiran nya jadi
372 campur aduk nggak karuan kan tapi ya
373 bingung ya bingung campur aduk
374 bagaimana tapi ya yang terpenting dulu
375 aja lah kalo kayak kerjaan kan masih bisa
376 kebetulan sih bisa di handle gitu jadi kita
377 utama kan yang penting dulu gitu itu juga
378 nggak lama sih pulang paling tiga hari
379 empat hari pulang
380 Kampung nya Tante dimana sih? S3 berasal dari daerah purworejo
Daerah asal S3 L381: daerah asal S3 L381: latar belakang
381 Purworejo
382 Oh
383 Jauh juga
384 Iya naik kereta lumayan, terus kalo boleh Saat menghadapi masalah dalam perannya sebagai ibu dan sebagai pekerja, S3 akan
Ketika dalam masalah menjalani peran gandanya S3 akan berusaha
L390: Situation selection L391-399: cognitive change
L390: regulasi emosi L391-399: regulasi emosi
385 tahu nih kalo misal nya Tante lagi
386 menghadapi kendala kayak misal nya tadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
387 sakit tapi juga harus banyak kerjaan berusaha untuk menghadapi dan mencari solusi untuk menyelesaikannya. S3 berpikir jika masalah tidak akan selesai sendiri dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
menghadapi dan mencari solusi untuk menyelesaikannya.
388 di kantor gitu kan Tante lebih ke
389 menghadapi itu atau gimana?
390 Ya pasti nya menghadapi lah ya kalo
391 ibarat nya kayak cobaan lah ya cobaan kalo
392 misal kita nggak hadapi kan juga nggak bisa
393 selesai kan pasti kan nggak mungkin kita
394 di kasih cobaan yang nggak bisa kita
395 kerjakan jadi kan pasti solusi nya tuh kan
396 pasti ada jalan keluar nya jadi ya di hadapi
397 aja gitu nanti hasil nya bagaimana kita kan
398 nggak tahu jadi inti nya kita jalani ya sesuai
399 dengan ini aja
400 Biasa nya Tante hadapi nya dengan cara- Dalam menghadapi cobaan hidupnya, S3 tidak akan terlalu pusing memikirkannya tetapi berusaha menyelesaikannya dengan cara yang S3 bisa lakukan. S3 juga berdoa serta berserah pada Tuhan agar diberikan kemudahan dalam menghadapi cobaan di hidupnya
Saat menghadapi cobaan S3 akan berusaha menjalaninya, menyelesaikan semampunya dan tidak terlalu mengambil pusing masalah tersebut sembari mendekatkan diri dan berserah pada Tuhan.
L405: cognitive change L408-411: cognitive chnage
L405: regulasi emosi L408-411: regulasi emosi
401 cara apa?
402 Maksud nya?
403 Kalo misal nya menghadapi cobaan yang
404 kayak Tante tadi bilang?
405 Ya gimana nggak tau ya kita sambil doa aja
406 ya mudah-mudahan di kasih kemudahan
407 gitu aja ya kita jalanin seperti biasa sih kalo
408 saya sih maksud nya nggak ya memang
409 bingung tapi nggak terlalu di pusing kan
410 banget gitu ya udah lah di jalanin aja pasti
411 ada jalan nya gitu kok
412 Tante pernah nggak sih kayak misal nya Pada dasarnya S3 sangat ingin memiliki waktu untuk keluarganya. Di sisi lain S3 tidak bisa egois dan tetap harus bisa adil dalam membagi waktu antara bekerja dan urusan keluarga
Besar keinginan S3 untuk memiliki banyak waktu bersama keluarga namun S3 harus tetap berusaha adil dan dapat membagi waktu serta dirinya untu dua perannya.
L421-424: Situation modification
L421-424: regulasi emosi 413 pas awal-awal punya anak gitu kan terus
414 Tante juga harus kerja Tante memberatkan
415 pada salah satu nya entah itu pekerjaan
416 atau ke anak?
417 Kalo memberatkan sih pengen nya sih kita
418 lebih ke anak gitu ya pengen nya sih
419 pengen nya orang lebih ke keluarga cuma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
420 kan nggak bisa egois juga kan jadi ya kalo
421 bisa sebisa mungkin ya e adil gitu rata gitu
422 jadi ya kalo urusan pekerjaan ya urusan
423 pekerjaan urusan keluarga ya urusan
424 keluarga
425 Tante membatasi nggak kalo sampai S3 membatasi dalam membawa pekerjaan ke rumah, hanya keadaan tertentu S3 membawa kerjaan ke rumah. Saat S3 dituntut untuk segera menyelesaikan pekerjaan dan pekerjaan itu tak selesai di kantor maka S3 menyelesaikannya di rumah. S3 menyelesaikan pekerjaan kantor ketika semua kerjaan rumah sudah selesai dan anaknya sudah tidur. Meskipun S3 harus mengorbankan waktu istirahat dan bersama keluarga tapi S3 tidak menganggapnya sebagai beban Hal tersebut merupakan tanggung jawab dan sikap loyalitasnya terhadap perusahaan. S3 tidak merasa keberatan dengan pekerjaan yang di bawa ke rumah asalkan pekerjaan itu tidak dilakukannya terlalu sering.
Adanya tuntutan pekerjaan yang belum selesai membuat S3 harus membawanya ke rumah untuk diselesaikan. S3 menyelesaikan tugas kantor ketika tugas rumah tangga sudah selesai dan anaknya sudah tidur. Pengorbanan waktu dengan keluarga dan wakti istirahat dianggapnya sebagai loyalitas S3 terhadap perusahaan sehingga S3 tidak keberatan dan menganggapnya sebagai tanggung jawab yang harus diselesaikannya.
L429-436: tekanan pekerjaan L436-440: cognitive change L444-447: Situation modification L441-443: tekanan keluarga L454-455: tidak terbebani, loyalitas L457: cognitive change
L429-436: konflik peran ganda L436-440: regulasi emosi L444-447: regulasi emosi L441-443: konflik peran gnada L454-455: emosi positif L457: regulasi emosi
426 rumah tuh nggak membawa pekerjaan
427 ke rumah gitu?
428 Ee iya pasti iya iya cuma ada waktu nya kan
429 kita nama nya kayak pekerjaan kita pasti
430 di tuntut harus selesai gitu ya mungkin ada
431 saat nya kita kondisi nggak bisa
432 menyelesaikan waktu di perusahaan ya
433 terus kita di tuntut harus bisa masuk gitu
434 kan sedangkan kayak saya kan kerja nya
435 ngitungin tagihan gitu kan jadi nggak boleh
436 telat ya mau nggak mau jadi ya dengan
437 terpaksa ya bukan yang terpaksa bagaimana
438 jadi kayak lebih ke tanggung jawab saya
439 harus menyelesaikan jadi ya mau nggak
440 mau dibawa pulang tapi sih itu jarang
441 Kalo pas di bawa pulang gitu Tante
442 ngerjain nya kapan kan Tante kan otomatis
443 sama adek gitu kan main ngurusin gitu?
444 Kalo kayak rumah udah beres anak udah
445 tidur baru kita kerja ya mungkin iya
446 istirahat nya agak lebih malem kan dari
447 yang biasa nya gitu jadi kayak korban waktu
448 sedikit gitu
449 Tapi Tante nggak masalah atau merasa
450 terbebani gitu nggak soal nya kan kerjaan
451 di bawa pulang terus juga mengurangi
452 waktu istirahat nya Tante juga mengurangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
453 waktu sama keluarga gitu?
454 Kalo selama ini sih e nggak karena itu kan
455 jarang-jarang gitu ya maksud nya nggak
456 selalu ini gitu jadi ya sudah lah ya kayak apa
457 ada loyalitas aja gitu ya nggak apa-apa lah
458 sekali-kali gitu nggak sering kalo sering sih
459 pasti kan kita beban ya ibarat nya kita udah
460 capek gitu otak nya di kantor ini di rumah
461 lagi tapi ya maksud nya kalo sekali-kali sih
462 ya nggak apa-apa gitu
463 Pernah nggak suami atau keluarga lain nya Keluarga, terutama suami S3 memahami konsekuensi dan pekerjaan S3 sehingga tidak mengeluh atau bahkan melarang S3 untuk membawa pekerjaan ke rumah. sesekali suami S3 membantu untuk mengasuh anak ketika S3 sedang mengerjakan pekerjaan kantornya.
Keluarga memahami keadaan kerja S3 sehingga mereka membantu S3 dalam proses pengasuhan anak S3
L466-474: dukungan sosial
L466-474: faktor regulasi emosi 464 gitu keberatan kalo Tante bawa kerjaan
465 ke rumah gitu?
466 Karena apa ya mereka kayak paham gitu ya
467 konsekuensi nya kerjaan saya kayak gini jadi
468 menurut saya mereka pun nggak begitu sih
469 maksud nya kadang malah kayak suka
470 bantuin gitu kalo emang dia nggak tidur-
471 tidur gitu mungkin sama bapak nya nanti
472 main saya bisa itu in jadi bisa di sambi-
473 sambi gitu kan seperti itu ya untung nya
474 banyak yang membantu kan keluarga
475 Jadi Tante kan nggak terbeban juga? S3 tidak merasa terbebani dengan semua tanggung jawab atas perannya sebagai ibu dan pekerja. S3 berpendapat jika orang merasa terpaksa saat melakukan sesuatu maka orang tersebut sebelumnya sudah merasa terbebani. Jika melakukannya dengan santai maka tidak akan merasa
Perannya sebagai ibu dan pekerja tidak membebaninya karena S3 menjalaninya dengan ikhlas dan dapat menikmatinya.
L476-491: cognitive change
L476-491: regulasi emosi 476 Nggak sih ibarat nya kalo kayak kita enjoy
477 gitu ya pasti nggak-nggak jadi beban sih
478 soal nya menurut saya ya kalo kita enjoy
479 gitu kan kadang ada orang terpaksa jadi kan
480 kata terpaksa itu jadi kan kayak udah ada
481 beban duluan gitu kan nah itu kalo kita
482 enjoy sih enggak sih kayak ibarat nya
483 mungkin kan orang ngurus anak capek kerja
484 capek gitu kan karena mungkin kayak nggak
485 nggak di bawa enjoy gitu kan berati lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
486 banyak masalah gitu sebener nya sih kalo terbebani dan lancer dalam melakukannya dalam kehidupan sehari-hari
487 segala sesuatu nya enjoy kita menikmati
488 pasti nggak itu sih nggak berat gitu lho
489 maksud nya ya enggak sih nggak berat-
490 berat bagaimana gitu lho kayak udah jadi
491 rutinitas gitu jadi nya kayak jalan aja seperti
492 biasa gitu
493 Terus e gimana usaha Tante kalo misal nya Untuk mengatasi rasa marah dan jengkel karena banyaknya tuntutan pekerjaan dan rumah tangga maka S3 sering sharing dan bertukar informasi mengenai keadaan pekerjaan, perasaan dan kelelahan menghadapi banyaknya kerjaan rumah tangga sehingga suami S3 menyemangati, mendukung dan membantu S3 Hasil sharing S3 dan suami membuat S3 menjadi semangat menjalani peran dan tanggung jawabnya sebagai ibu dan pekerja. S3 juga menjadi menyadari akan konsekuensinya dan menjalani dengan ikhlas.
S3 mengatsi perasaan marah dan jengkel karena banyaknya tuntutan pekerjaan serta rumah tangga dengan melakukan sharing pada suami dengan begitu keduanya menjadi saling bisa memahami kerjaan, tuntutan dan keadaan satu dengan lainnya Suami S3 pun menjadi memahami kondisi S3 sehingga suaminya pun memberinya semangat, mencoba memahami S3 dan membantu S3 dalam mencari jalan keluar mengenai cara menyikapi berbagai kendala yang ada.
L500-502: Situation modification L506-509: dukungan sosial L510-512: cognitive change
L500-502: regulasi emosi L506-509: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L510-512: regulasi emosi
494 lagi jengkel gitu kan lagi sebel marah gitu
495 apa nama nya pas anak lagi rewel nggak
496 bisa di tinggal Tante juga harus bekerja
497 gitu gimana Tante membatasi supaya
498 Tante tuh tidak terbawa emosi marah
499 jengkel nya gitu gimana Tante mengatasi?
500 Paling kan kita ya sama-sama ngobrol ini
501 begini-begini kayak bagi beban gitu ya kan
502 nanti suami ya udah lah nama nya kerjaan
503 seperti itu nama nya kita ibarat nya kayak
504 kuli gitu ya karyawan nggak bisa kita kerja
505 ikut aturan sendiri ya pasti ada aturan nya
506 jadi kayak apa ya tetep di support sama
507 suami jadi tetep di kasih semangat gitu
508 walaupun kita jengkel-jengkel gitu tapi kan
509 di belakang masih ada yang nyemangatin
510 gitu kan jadi nya ya lama-lama oh iya ya
511 mungkin memang udah begini mau
512 bagaimana lagi gitu kan ya ini lah di terima
513 saja gitu ya saling support lah gitu jadi kayak
514 saling ya untung nya suami kan ngerti jadi
515 kita bisa saling e nguatin gitu ya saling
516 support saling ya udah nggak apa-apa
517 mungkin e pas lagi di kasih cobaan seperti
518 pasti entar nanti juga berakhir gitu kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
519 Pernah nggak Tante sampai pas lagi Saat sedang berada di puncak kemarahan karena banyaknya tekanan pekerjaan dan rumah tangga tak ayal membuat S3 mudah marah dan melampiaskannya dengan “ngomel-ngomel” pada suami. Untungnya suami S3 adalah suami yang pengertian dan sabar sehingga tidak ikut terpancing emosi dan mulai menenangkan S3 dengan memberikan saran atau hanya sekedar mendengarkan keluh kesah S3. Terkadang ketika S3 sedang marah dan tertekan, S3 akan mencoba menenangkan dirinya dan akan mendekatkan diri pada Tuhan melalui Shalat.
Sebagai manusia niasa S3 terkadang tidak bisa menahan emosinya dan meluapkannya dengan “ngomel-ngomel” pada orang di sekitarnya tetapi ketika keadaan yang menekan S3 dapat diatasinya maka S3 akan berusaha untuk menenangkan dirinya dengan Shalat. Suami S3 mencoba menenangkan S3 dan mencoba menjadi pendengar yang baik untuk S3 Suami S3 adalah orang yang sabar, mengayomi dan pengertian bagi S3.
L526: gondok L524-528: melampiaskan emosi negatif (dengan “ngomel-ngomel”) L529-534: dukungan sosial L535-537: perasaan lega L542: Response modulation L546: cognitive change
L526: emosi negatif L524-528: tidak regulasi emosi L529-534: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L535-537: dampak regulasi emosi L542: regulasi emosi L546:regulasi emosi
520 puncak-puncak nya apa ya tertekan
521 dengan pekerjaan terus pekerjaan rumah
522 juga menumpuk gitu Tante pernah nggak
523 merasa?
524 Paling sih kayak paling ya ngomel-ngomel
525 lah biasa gitu kan e nama nya kita kayak
526 di sini kan udah gondok gitu kan ya
527 ngomel-ngomel biasa gitu kan bukan nya
528 bantuin bukan nya apa gitu kan paling kan
529 kadang seperti itu kan kayak suami kan
530 untung nya orang nya kan nggak keras gitu
531 jadi paling dia cuma dengerin aja udah-udah
532 nggak usah marah-marah nama nya orang
533 kerja capek kayak pasti paling begitu aja jadi
534 paling kayak nenangin gitu lah paling sih
535 kalo udah ibarat nya udah keluar semua
536 udah itu lagi gitu nggak maksud nya nggak
537 di bawa larut gitu nggak
538 Tapi dalam diri Tante ada upaya untuk
539 menenangkan diri Tante itu nggak pas lagi
540 muncak lagi gondok gitu?
541 Pas kalo itu sih pasti lah ya maksud nya
542 sebisa mungkin kita berusaha untuk tenang
543 gitu ya itu sih pasti
544 Cara Tante untuk nenangin diri itu gimana?
545 Biasa nya kalo mau nya kayak gitu
546 biasa nya Sholat gitu ibadah lah pasti e lebih
547 tenang kalo itu gitu
548 Lebih ke Sholat gitu atau ada cara lain
549 kayak menyendiri gitu?
550 Nggak nggak
551 Terus e ketika Tante lagi ngerasa banyak Ketika S3 jenuh dan stress Saat stress dan jenuh L551-556: tuntutan L551-556: konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
552 tekanan dari kantor terus juga banyak dengan rutinitas serta banyaknya tekanan dalam dirinya maka S3 akan mencoba untuk mencari hiburan untuk dirinya dengan refreshing, jalan-jalan dengan anak atau berlibur bersama keluarga agar stressnya hilang
karena banyaknya tekanan dan rutinitas yang monoton maka S3 akan refreshing dan berlibur bersama keluarga agar stress dan jenuhnya hilang.
kerjaan + tuntutan keluarga + rutinitas monoton L551-556: penat, stress dan jenuh L558: Attention deployment L561: stress hilang
peran ganda L551-556: emosi negatif L558: regulasi emosi L561: dampak regulasi emosi
553 pekerjaan rumah gitu Tante pernah
554 ngerasa penat gitu nggak?
555 Pernah sih pasti lah ya nama nya kita
556 beraktifitas tiap hari seperti itu gitu nah jadi
557 ya untuk mengatasi nya paling kita ya kayak
558 liburan lah kemana refreshing seperti itu
559 kadang kalo misal sore gitu jalan-jalan
560 kemana sama anak jadi kan kayak
561 stress nya hilang
562 Mengatasi nya jalan-jalan cari hiburan
563 gitu?
564 Iya
565 Tante pernah nggak kalo misal nya lagi Meskipun sedang banyak tekanan dan dalam kondisi yang mudah terpancing emosi tetapi S3 tidak pernah melampiaskan emosinya secara berlebihan kepada suami atau anaknya. Lebih lagi S3 merasa ketika sudah di rumah dan melihat anak maka lelah, marah dan kesalnya hilang. S3 juga berusaha untuk membatasi dirinya. Ketika di rumah maka S3 akan konsentrasi pada keluarga dan ketika di kerjaan S3 akan berusaha untuk konsentrasi pada kerjaan.
Meskipun lelah dan tertekan karena adanya tuntutan kerjaan dan rumah tangga S3 tidak pernah melampiaskannya pada keluarga. Anak bagi S3 adalah sumber semangat dan kebahagiaannya. S3 berusaha memisahkan dan menempatkan dirinya ketika di rumah dan di tempat kerja.
L575: capek L576: dukungan sosial L578: Situation modification
L575: emosi negatif L576: faktor yang mempengaruhi regulasi emosi L578: regulasi emosi
567 banyak tekanan pekerjaan gitu kan terus
568 sampai rumah anak nya rewel terus Tante
569 melampiaskan capek nya Tante anak nya
570 rewel jadi kan mudah terpancing emosi
571 gitu kan mudah marah gitu Tante pernah
572 nggak sih sekali gitu marah gitu kayak hih
573 ibu tuh capek kok adek rewel gitu?
574 Selama ini sih nggak sih kayak maksud nya
575 kayak kita capek-capek di kerjaan gitu
576 nyampe rumah ngeliat anak aja pasti hilang
577 deh gitu jadi kayak e udah lah urusan
578 kerjaan ya kerjaan di rumah ya di rumah
579 gitu jadi ya nggak melampiaskan gitu nggak
580 Sama suami juga nggak melampiaskan
581 kesalahan gitu?
582 Nggak, nggak kalo bisa sih kalo saya sih
583 jangan sampai kan gitu kan nama nya
584 kerjaan ya kerjaan gitu
585 Tante pernah nggak sama suami berantem Setiap rumah tangga pasti ada Adanya pertengkaran S3 L587-597: konflik suami- L587-597: konflik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
586 gitu? pertengkaran. S3 dan suami pun pernah bertengkar yang dipicu karena masalah rumah tangga. Dibalik kesigapan dan kebaikan suami, ketika lelah suami S3 pun menjadi kurang peka membantu S3 yang kerepotan mengurus urusan rumah tangga sehingga menimbulkan pertengkaran. Namun akhirnya S3 menyadari keadaan yang ada dan menerima serta mencoba menyelesaikan kerjaannya sendiri.
dan suami dipicu karena kelelahan bekerja dan suami kurang peka dalam membantu kerjaan di rmuah. Namun hal itu diterima S3 dengan ikhlas dan berusaha untuk menyelesaikannya sendiri.
istri L600: cognitive change L602-603: Situation modification
peran ganda L600: regulasi emosi L602-603: regulasi emosi
587 Kalo berantem sih berantem kecil ya
588 biasa lah ya orang rumah tangga pasti ada
589 ini lah cuma nggak sampai yang gede gitu
590 nggak kan hal hal sepele kayak misal nya
591 orang nyuci atau nyapu atau rumah
592 berantakan bukan nya bantuin malah
593 ngapain gitu paling sih seperti itu sih cuma
594 ya kembali lagi ya sudah lah nama nya
595 ibarat nya berumah tangga kan pasti kalo
596 nggak ada berantem nya nggak mungkin
597 kan gitu
598 Mengatasi nya gimana Tante nerima gitu
599 aja atau?
600 Ya nerima sih ya nerima gitu maksud nya ya
601 ya sudah lah mungkin dia kondisi nya capek
602 ya ya sudah mau nggak mau kita beresin
603 sendiri gitu
604 Terus Tante kalo misal nya apa sih hikmah Menjadi ibu rumah tangga dan ibu pekerja membuat S3 kaya akan pengalaman. Banyaknya pengalaman tersebut dapat digunakannya baik di dunia kerja maupun di kehidupan bermasyarakat atau berkeluarga. Pengalamannya bersosialisai di perkerjaan dapat diaplikasikannya juga ketika bermasyarakat di sekitar rumah. Selain itu, S3 juga merasa dapat lebih sabar dan
Banyaknya pengalaman yang sialami S3 membuatnya menjadi lebih baik dalam menjalani keseharian sebagai ibu rumah tangga dan pekerja. Hikmah yang didapatnya dalam menjalani peran ganda adalah dapat menjadi ibu yang lebih sabar, lebih percaya diri dalam menyelesaikan masalah dan dapat
L608-634: cognitive change
L608-634: regulasi emosi 605 yang bisa Tante ambil dari
606 pengalaman nya Tante berumah tangga
607 ngurus anak sambil bekerja gitu?
608 Hikmah nya apa ya kalo kayak di pekerjaan
609 kan kita jadi kayak lebih banyak
610 pengalaman lebih banyak ketemu orang
611 gitu kan jadi ada kayak kalo pengalaman
612 pengalaman yang bisa di terapkan di rumah
613 tangga gitu ada juga pengalaman rumah
614 tangga yang bisa di terapkan di pekerjaan
615 gitu
616 Itu pengalaman nya kayak gimana misal
617 nya contoh nya?
618 Kayak misal nya ber sosialisasi otomatis kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
619 kalo kayak di perusahaan kita berhubungan lebih percaya diri ketika menghadapi masalah dan menyelesaikannya. S3 juga menjadi lebih menghargai waktu ketika bersama keluarga dan ketika bekerja.
menjadi lebih menghargai waktu. 620 dengan customer bagaimana cara nya kita
621 berhubungan dengan customer bagaimana
622 cara kita menanggapi menyelesaikan
623 masalah gitu kan jadi kan di rumah
624 kayak di rumah nih kita bisa oh kita bisa
625 bersosialisasi dengan masyatrakat gitu kan
626 terus kalo ada masalah gimana bisa
627 nyelesein nya jadi kayak punya pengalaman
628 lebih gitu lebih percaya diri
629 Selain itu apa lagi Tante?
630 Eee apa ya hehehe kayak kita lebih sabar
631 kan ibarat nya kita punya aktifitas nya kan
632 mungkin lebih dari orang ibu-ibu rumah
633 tangga biasa jadi kita kan bisa lebih sabar
634 bisa lebih menghargai waktu
635 Terus Tante kalo boleh tau Tante pernah Ketika menghadapi banyak cobaan, S3 tidak pernah jauh atau menyalahkan Tuhan akan apa yang terjadi padanya. S3 menyadari bahwa yang terjadi padanya karena memang ini sudah menjadi tanggung jawab S3 dan tidak merasa bahwa tanggung jawab sebagai ibu dan pekerja merupakan beban.
S3 tidak menyalahkan Tuhan atas segala kesusahan yang dialaminya. S3 menyadari peran tambahannya sebagai ibu pekerja adalah sebuah tanggung jawab dan bukan sebagai beban.
L643-647: cognitive change
L643-647: regulasi emosi 636 nggak kalo pas mengalami banyak tekanan
637 dari rumah apa pekerjaan gitu Tante
638 merasa kok aku beban nya banyak ya
639 kenapa ya kok Tuhan ngasih banyak
640 cobaan ke saya gitu pernah nggak
641 ngalamin?
642 Nggak sih nggak di bawa beban banget sih
643 nggak sih jadi ya karena ya saya kerja buat
644 bantu suami buat nambah perekonomian
645 jadi ya kayak bukan beban jadi kan karena
646 memang itu tanggung jawab kita gitu ya jadi
647 nggak di bawa beban
648 Ketika Tante marah gitu sama sanak gitu Ketika marah dan sebal karenabanyaknya tuntutan rumah tangga dan kerjaan maka S3 biasanya hanya
S3 melampiaskan kekesalan dan amarahnya dengan menggerutu sendiri sampai
L653-655: Response modulation
L653-655: regulasi emosi 649 anak nya rewel pas lagi banyak pekerjaan
650 Tante pernah nggak melampiaskan
651 perasaan sebel nya Tante itu dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
652 apa? menggerutu sendiri sampai perasaaannya membaik
perasaannya membaik.
653 Kalo nggak pernah sih melampiaskan kayak
654 sebel gitu kan kayak nge dumel sendiri gitu
655 aja terus
656 Terus Tante kalo lagi banyak tekanan terus S3 tidak mudah terpancing emosi ketika sedang berada dalam banyak tekanan. Hal ini terjadi karena S3 memiliki keikhlasan dalam menjalani semua yang ada dan merasa semuanya ini adalah tanggung jawabnya sebagai ibu sekaligus pekerja.
Saat tertekan yang dirasakan S3 adalah capek tetapi S3 tidak lantas mudah terpancing emosi karena merasa tekanan tersebut sebagai tanggung jawabnya dan menerimanya dengan ikhlas.
L660: capek L662-663: cognitive change
L660: emosi negatif L662-663: regulasi emosi
657 banyak pekerjaan rumah gitu Tante
658 perasaan nya Tante kayak gimana, capek
659 kah mudah terpancing emosi?
660 Kalo emosi sih enggak capek sih pasti tapi
661 kan balik lagi kan ya mungkin itu udah
662 kewajiban udah tanggung jawab jadi ya
663 di jalani aja nggak pernah maksud nya
664 sampai kayak marah-marah yang bener-
665 bener marah gitu kan gitu sih
666 Kalo sedih gitu pernah nggak Tante? S3 merasa sedih ketika anaknya sakit tetapi S3 tidak bisa focus 100% untuk merawat dan menjaga anaknya. Perasaan sedih hanya timbul pada keadaan tertentu saja.
S3 merasa sedih karena tidak bisa merawat dan berada di dekat anaknya saat sakit.
L673: sedih L673-675: konflik peran ganda
L673: emosi negatif L673-675: konflik peran ganda
667 Kalo sedih-sedih yang bagaimana tuh?
668 Sedih karena banyak tuntutan pekerjaan
669 banyak ninggal anak kan juga karena
670 pekerjaan gitu?
671 Kalo itu sih nggak sih jadi nggak maksud nya
672 sedih nya sih kalo pas lagi sehat gini nggak
673 sedih, sedih nya kalo pas kalo lagi sakit gitu
674 lho saya nggak bisa yang seratus persen
675 ngerawat paling itu aja pas e kondisi-kondisi
676 tertentu aja waktu sedih nya kalo yang
677 biasa-biasa sih nggak gitu
678 Kalo kayak khawatir atau takut gitu ninggal S3 merasa khawatir ketika meninggalkan anaknya, terlebih ketika banyaknya pemberitaan mengenai penculikan anak. Usaha protect yang dilakukan S3 dalam melindungi anaknya adalah
Meskipun sudah dititipkan pada orang yang dipercayanya tetapi S3 tetap khawatir dengan kondisi anaknya. Cara yang digunakannya
L681: khawatir L684-687: Situation modification :L702-704: Situation modification L695-710: cognitive change
L681: emosi negatif L684-687: regulasi emosi :L702-704: regulasi emosi L695-710: regulasi emosi
679 adek di tempat titipan pas kerja gitu
680 pernah nggak Tante?
681 Khawatir pasti ada apalagi kan kalo kayak
682 pas ada berita-berita penculikan anak itu
683 pasti kan kita bener-bener lebih khawatir
684 gitu kan jadi kita sebisa mungkin sih wanti-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
685 wanti yang momong minta tolong lah kalo dengan memberi pesan pada pengasuh anaknya untuk memantau, mengawasi dan menjaga anaknya untuk tetap berada dalam rumah ketika bermain. S3 berusaha untuk memberikan kepercayaan pada pengawas anaknya untuk memberikan perlindungan, kenyamanan agar sang pengawas merasa dipercaya oleh S3 dalam mengasuh anaknya. S3 hanya menelfon dan menanyakan keadaan anaknya hanya ketika anaknya sakit.
S3 untuk mngatasi kekhawatirannya adalah dengan memberikan pesan pada pengasuh anaknya untuk lebih intensif dalam mengawasi anaknya. S3 berusaha untuk percaya pada pengasuh anaknya sehingga S3 jarang telfon untuk mengetahui keadaan anak. Hanya ketika anak sakit S3 akan lebih sering menelfon untuk memantau perkembangan kesehatan anaknya.
686 bisa jangan sampai keluar-keluar nggak ada
687 yang ngawasin gitu lho kalo bisa sih ya
688 di rumah aja gitu paling seperti itu
689 khawatir nya ya khawatir lah ya nama nya
690 orang tua pasti tapi ya itu sih wanti-wanti
691 aja lah
692 Sering telepon gitu nggak sih Tante dari
693 kantor ke tempat penitipan nya ngecek?
694 Kalo telepon itu paling kalo pas kondisi nya
695 lagi nggak fit gitu bukan percaya seratus
696 persen mungkin kalo mereka di kasih
697 kepercayaan mereka kan lebih leluasa gitu
698 kan kayak kalo menurut saya sih ya kita
699 dikit-dikit telepon dikit-dikit telepon kayak
700 seakan-akan takut nya mereka kan
701 di belakang kan kayak nggak percaya amat
702 sih sama saya jadi kita cuma telepon kalo
703 pas memang kondisi nya lagi sakit atau apa
704 gitu itu kan kita cuma ngecek kondisicnya
705 aja soal nya kan ya mungkin kayak saya
706 sendiri gitu misal nya seandai nya saya di
707 titipin gitu setiap saat di telepon kayak
708 nggak percaya gitu udah nitipin nggak
709 percayaan lagi takut nya kayak gitu jadi ya
710 pas kayak pas sakit aja kita ngecek nya lebih
711 Lebih sering gitu?
712 Iya
713 Ada lagi nggak Tante kira-kira usaha yang
714 Tante lakukan kalo misal nya Tante lagi
715 jengkel gitu pas banyak kerjaan terus sedih
716 pas ninggal adik sakit gitu ada nggak cara-
717 cara tertentu yang Tante gunakan supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
718 Tante lebih tenang nggak kepikiran adik
719 pas lagi sakit gitu?
720 Aku sih ya seperti itu aja sih tadi
721 Gitu-gitu aja cara nya?
722 Iyaa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Tema Sub-Tema S1 S2
Konflik Peran Ganda Konflik Peran Ganda “Dukanya apa ya, saya juga jarang ke
tempat ibu, itu juga duka. Jadi saya tidak
bisa yang tiap minggu datang ke rumah
ibu, malah ibu yang datang mampir ke
rumah saya, soalnya kan gerejanya sini
nih. Terus dukanya sih kita jadi jarang bisa
main-main ke mana yang lama gitu soalnya
kan kita di rumah sakit jadi kan kita gak bisa
libur lama-lama, paling lama itu dua hari.
Kayak kemaren lebaran
orang-orang pada lebaran, kita ya siap jaga
di sini, liburnya aja dua hari pas full-
fullnya di jalan jadi kan males toh jalannya
ya kayak itu aja sih dukanya”
“saya tinggal terus, jadi ngerasa “coba ya
saya di rumah tapi uangnya banyak”
hahahha (tertawa) “coba saya ibu rumah
tangga tapi uangnya banyak, di rumah aja
terus pasti anak-anaknya lebih dekat
dengan saya” gitu hahha (tertawa) gitu aja”
“Apa yang ibu rasakan ketika ibu harus
bekerja dan harus mengurus rumah
tangga? Kemrungsung mbak hehe”
“Kendalanya kalo pas apa ya pas kita keluar
kota gitu ya misalnya aku ke jakarta nih
anaknya ditinggal kan tetep aja kepikiran
anaknya kan”
“maksudnya makanya kalo misalnya pas ada
aku dirumah terus kan dia kan maunya sama
aku maksudnya nempel gitu”
“kerja kan capek to maksudnya pulang
sampe rumah gitu anaknya nempel gitu ya
kita udah capek kerja seharian gitu pulang
anaknya nempel rewel “
“Terus waktu pertama kali ninggal Carol
gitu kalo buat kerja gitu perasaannya
gimana ? Ya awalnya awal awal ya memang
mm memang mm memang pengen sama dia
terus terus maunya sama dia terus terus”
“Pernah nggak masih kebawa pikiran
kerjaan ketika dirumah gitu? Tetep, tetep
masih tetep masih ee kadang kan anak tidur
malem gitu kan, aku tetep ngerjain malem
gitu tapi aku mengupayakan untuk tidak
mengurangi waktunya”
“kadang kita kadang kita masih mikirin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
kerjaan , misalnya kerjaan rum.. ee kerjaan
kantor gitu kita bawa pulang gitu kan kita
kan harus memanajemen waktu maksudnya
ini buat harusnya ini sama anak terus
kerjaan kantor gitu kan nggak boleh dibawa
pulang to kayak tuh emang misalnya kayak
misalnya aku udah tuh ya kendalanya ya
harus dikorbanin salah dirumah anakku
rewel gitu ya”
“Terus kalo pas sidang pernah nggak pas
sidang Carol sakit gitu mbak pas jadwal
sidang? Sakitnya cuma anget anget biasa sih
nggak yaaa yaa tak tinggal nek pas kayak
gitu tetep tak tinggal”
“Pernah nggak mbak ada kegiatan pas
weekend maksudnya kegiatan kerjaan yang
mengharuskan mbak Christy keluar di hari
weekend? Ada sih waktu aku keluar kota,
kayak misalnya aku ke Jakarta gitu kan ee..
itu pas ngepasin pas ngelewatin weekend
nya juga kan ya itu kan dia kan tak tinggal
sama papa nya”
“paling kita pikirnya “Aduh kok nggak selesai
selesai ya”, gitu kan masih berapa hari lagi
udah udah kepengen pulang ketemu anak
paling kan “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
“capek ngurusin rumah ee.. kadang kerjaan
nya bikin pusing gitu kan terus ee”
“Pernah nggak mbak Cristy kayak merasa
marah sama diri sendiri gitu karena kayak
mungkin nggak puas dengan kinerja nya
mbak Christy sendiri menghadapi masalah-
masalah yang timbul karena bekerja dan
berumah tangga gitu? Ee.. kalo itu ng..
jarang sih maksudnya hampir nggak pernah
gitu ee.. kadang sih kalo anak ku sakit itu ya
baru kerasa gitu lho kadang kalo anak ku
sakit itu kadang aku, kadang suka”
“Pas kalo keadaan mbak Christy sama mas
Andi dua-dua nya keluar kota gitu mbak
Christy ngerasa.. Iya sih ngerasa “Aduh
gimana nih, adik kasian” maksudnya nggak
ada orang tua nya gitu lho”
“maksudnya ee.. mengatasi dia kayak tadi
pagi juga tadi pagi aku nggak bisa ngapa-
ngapain harusnya aku pergi jam 8 (delapan)
pergi jam 8 (delapan) aku baru bisa pergi itu
jam 9 (sembilan) karena anak ku nggak mau
ditinggalin nah itu kerjaan ee.. “
“mau berangkat dia nggak boleh aku yang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
yang kerja papa aja mama dirumah aja
katanya. aku kan nggak bisa aku kan janjian
sama orang kan ,udah janjian udah jam
berapa itu waktu itu pokoknya kan mepet
banget tuh lho ee”
“Tapi mbak Christy pertama kali habis
melahirkan terus ninggal Carol gitu apa
yang mbak Christy rasain? Ee.. kalo dari fase
kalo melahirkan kan aku kan sama Carol
terus ya aku kan keluar itu baru setelah dia
umur hampir 1 (satu) tahun deh kayak nya
jadi kan aku kan lebih sama dia”
“ya itu kalo misalnya pas aku lagi keluar kota
itu kan sama aja aku kan mengorbankan ya
ee.. harusnya aku sama anak ku di rumah
gitu tapi aku harus menyelesaikan
pekerjaannku di luar kota iya pernah”
“Nah pas kalo kayak mbak Christy kemaren
ngasih coklat gitu kan itu kan biar Carol nya
tenang biar mbak Christy juga bisa cepet
dateng ke pekerjaannya mbak Christy kan
nah terus mbak Christy kayak ee.. ngerasa
bersalah gitu nggak atas tindakan nya mbak
Christy? Iya selalu iya selalu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
“misalnya masalah kerjaan yang belum
selesai itu kan aku tetep minta tolong sama
temen ku ini anak ku lagi rewel tolong
diselesaikan”
“Pas mbak Christy di rumah gitu sebelum
nya mbak Christy juga ada tekanan
pekerjaan nggak yang terus bikin mbak
Christy jadi terus ngerjain pekerjaan rumah
yang banyak terus ada tekanan dari
pekerjaan misalnya deadline sidang atau
apa persiapan sidang itu kan sampe
ngebentak Carol gitu pernah?Pernah,
kadang tuh suka putus asa tuh lho”
Emosi Emosi Negatif “pas sedih atau pas apa gitu, kalo dulu kan
ada kertas gitu saya tulis “aku lagi apaa..”
gitu “Tuhan aku sekarang sedih karena
ini .. itu.. nenenne..” tak tulis satu-satu”
“Pernah gak bu, pasiennya marah
gitu?Marah? Ya sering, sering, kalo kita kan
kadang ada yang hasilnya sampe baru
selesai 2 minggu, pasiennya itu teelpooon
terus, sampe bikin gak nyaman, ih jan ini
orang nya rewel”
“Terus, ketika ibu menghadapi pasien
“aku ke jakarta nih anaknya ditinggal kan
tetep aja kepikiran anaknya kan “
“ya kita udah capek kerja seharian gitu
pulang anaknya nempel rewel bikin apa gitu,
kan kita mudah terpancing emosinya gitu “
“Kalo misalnya Carol lagi rewel gitu terus
mbak capek gitu biasanya mbak yang
dirasakan apa? Rasainnya gimana?Eee ya,
ya emang emang mudah mudah ter..emosi
ya, maksudnya apa "apa sih dek nggak usah
to" kayak gitu gitu lho maksudnya nempel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
seperti tadi ibu lebih memilih untuk
menjelaskannya ya? Menjelaskan, dan kalo
kita “ini kok orangnya pengen..” hmm tarik
nafas “ini loh bu gini ya kan ibu yang salah,
jadi ya gini…” paling ya seperti itu “
“ya kita sampe menyabar-nyabarkan diri
aja, dijelaskan berkali-kali masih gak jelas,
salah lagi salah lagi, itu ya sering, dijelaskan
berkali-kali sampe “ih ini orang kok hih… “
“Tapi ibu gak merasa jengkel gitu? Ya
engga paling Cuma ya pas nemoni pasien
itu aja jengkel “
“Ketika ibu jengkel dengan pasien
tersebut, apa ibu mengekspresikan
kejengkelan ibu pada pasien itu? Ya
engga,tetap tetep ditarik senyuman aja
meskipun di sini (menunjuk dada) tetep
jenggkel”
“jengkel itu kan sering”
“Saya marah dengan mertua saya, “mbok
anu toh, gini gini, jangan seperti ini, nanti
anaknya jadi begini gini” nanti mereka
cenderungnya akan diam. Mertua saya itu
cenderung orang yang riwil setiap aktivitas
nempel terus maksudnya mbok udah gitu
aja, apa gitu yaa yaa apa, mangkel mangkel
gitu “
“Terus kalo lagi capek gitu, terus Carol
rewel gitu biasanya mbak apa langsung
kayak tadi marah gitu atau dikasitau dulu
gitu, step step nya gitu biasanya? Eee..
kadang kalo misalnya emosi itu”
“kepikiran tuh lho kalo dia rewel atau apa
nangis gitu kan kasian kan”
“Ooo, perasaannya lebih gimana mbak kalo
pas ninggal Carol gitu? Ya kepikiran sedih
sih maksudnya harus ninggalin dia”
“ehm maksudnya kan kita kan dari fasenya
kita yang lebih apa, tiap hari sama dia terus
habis itu harus ninggalin dia gitu kan
maksudnya kan kayak nggak percaya
walaupun itu sama eyangnya sendiri ya
maksudnya ada ada nggak
percaya”
“kita ya kita profesional ya kita kerja ya kerja
gitu terus ya walaupun memang kadang kita
suka kepikiran”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
saya itu mesti dilokne gitu, jadi “iki yo..”
meskipun saya ngerti dengan apa yang saya
lakukan toh tapi ya itu, tapi belum dilakuin
aja udah di gituin kan saya jadi males”
“Apa yang ibu rasakan ketika harus
memberikan asi ekslusif tapi ibu juga
harus bekerja di sini?Awalnya ya kayak
kejar-kejaran asi, apalagi kan awal-awalnya
belum punya kulkas, jadi nanti seminggu
awal pertama jam 11 saya ijin itu karena
asinya gak cukup, tapi setelah itu kan cukup
jadi sudah dipasrahkan sama yang
mengasuh. Awal-awal kan saya gak
nyaman, nah itu kan bikin asi saya sedikit”
“Sedih, yaampun kok yo mesti tak tinggal,
gek besok asinya gemana, gek nanti saya di
sini mikir anaknya rewel gak ya, gitu”
“yang pertama ya berat, sedih, kadang
nangis “kok yo tak tinggal” gitu pas anak
pertama, kan rasanya beraat gitu ya”
” Tapi ibu selama ini ngejalaninya enjoy
kan atau gimana? Ya gak munafik setiap
orang itu “haduh kok gini yo” “
“Terus pas ada kerjaan yang harus dibawa
kerumah padahal Carol lagi rewel gitu
biasanya perasaannya mbak Christy
gimana? Ya bingung sih maksudnya ini
selesai nggak ya kerjaannku kayak kayak gitu
kan ee bisa nggak ngerjain atau nanti nanti
aku bisa bangun nggak”
“Tapi perasaannya mbak Christy kalo
ninggal Carol anget anget gitu? Ya
kepikiran”
“Jadi kalo khawatir gitu kayak sering?
Khawatir sih tetep khawatir tapi kan kita jadi
seorang ibu anaknya sakit kan tetep
kepikiran”
“kadang sebel masa yang jagain cuma aku
terus kamu tuh ngapain cuma kerja aja terus
kayak gitu lho hehehe ya kadang tuh suka iri
gitu lho maksudnya iri nya tuh iri le jagain
karena capek juga kan dia tuh usil hehehe”
“Hmmn pernah nggak ngerasa Carol lebih
deket sama eyangnya daripada sama
mbak? Yaa awal awal gitu eee karena karena
dia mungkin apa ya nggak en.. apa ya lebih
lebih ke tiap hari sama eyangnya siang sama
eyangnya gitu bobok di kelonin kan ada
kedekatan kan dibanding kalo apa sama aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
ee tak tinggal kerja gitu ya dia agak agak
ngerasa apa ya apa apa sama eyang apa apa
sama eyang gitu lho jadi kan ini kok anak jadi
apa apa sama eyang apa apa sama eyang
gitu kan “
“Nggak merasa bersalah gitu apa sedih gitu
ninggal anak pas weekend gitu? ee.. emang,
emang kasihan “
“Juga nggak ada perasaan bersalah karena
ninggal anak gitu juga nggak pernah? Sedih
gitu pertama-pertama? Ee.. kangen
biasanya kangen ya kangen pasti “
“jadi selama aku kerja pun aku nggak, nggak
apa nggak pure ee.. ngasih kepercayaan
orang rumah tuh maksudnya pure nggak
gitu“
“kadang-kadang kita suka down ya
maksudnya ee.. putus asa kayak misalnya
capek gitu lho udah harus ngurusin ini ini ini
aku kan juga nyuci sendiri kan nyuci
maksudnya nggak ada pembantu di rumah
gitu ee capek ngurusin rumah ee kadang
kerjaannya bikin pusing gitu kan”
“Ee.. yang dominan itu sedih betul sedih sih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
karena sedih itu kan ee.. jadi tumpuan nya
semuanya maksudnya kita bingung itu kan
ujung-ujungnya juga sedih terus kita marah
ujung-ujungnya juga sedih ya maksudnya
sedih itu kan campur aduk dari semuanya ya
ada bingung lah, ada bingung nanti
kerjaannya nggak kelar terus bingung juga
kalo misalnya ee.. ini belum kelar ee.. aku
masih apa maksudnya masakin belum kelar
pekerjaan juga”
“kurang percaya sama eyang nya sendiri gitu
lho”
“aku juga kadang juga merasa ee.. aduh aku
nggak bisa jagain sendiri gitu lho nggak bisa
jagain sendiri anak ku ee.. “
“anak ku sakit kayak gitu-gitu itu kadang-
kadang saya juga nyesel juga sih maksudnya
ada perasaan khawatir, nyesel, nyesel
maksudnya ee.. kenapaharus kayak gitu”
“aku nggak enak badan apa gitu kan
makanya tertekan ya maksudnya ee.. mbok
udah aku tuh ee.. capek maksudnya tolong
dihargai maksudnya tolong dingertiin ee..
aku capek aku pengen istirahat ee.. biar apa
biar besok juga bisa kan nyuci nya gitu kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
maksudnya ee.. semuanya itu bisa diatasin
gitu lho tapi kalo sama dia itu sama dia
pokok nya semua nya harus perfect nah itu
yang membuat aku yang nggak betah itu lho
dirumah gitu lho walaupun ee.. aku tuh
nggak betah ”
“suamiku ya ngomong-ngomong apa aja aku
sih biasa aja cuma mungkin aku orang nya
agak sensitif ya jadi mudah, mudah
tersinggung apa gitu ya gitu sih”
“Pas kalo keadaan mbak Christy sama mas
Andi dua-dua nya keluar kota gitu mbak
Christy ngerasa.. Iya sih ngerasa “Aduh
gimana nih, adik kasian” mesti bakalan
kangen atau apa mesti bakalan tetep ada
pikiran kayak gitu terus“
“mbakChristy nggak khawatir nggak sedih
ninggal Carol gitu? yatelepon aja sih telepon
sama anak nya maksudnya kan lewat eyang
nya kan “Lagi ngapain? Rewel nggak? Udah
di kasih makan belum? Makan pakai apa?”
ya lebih ke kroscek aja terus ee.. tanya sama
anak nya “Adik mama masih kerja ee.. nanti
adik mau dibeliin oleh-oleh apa?” Kayak-
kayak gitu sih”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
“kalo marah enggak cuma ee.. kadang sih
kok “Adek ngapain sih?” nyebelin gitu lho,
mama lagi apa lagi sibuk-sibuknya kok adek
nyebelin”
“kadang sedih sih sedih ninggalin dia cemas
gitu lho takut kalo misalnya nggak ada aku
gitu dia gimana gitu kayak maksudnya lebih
rewel terus takut nya nangis nggak berhenti-
berhenti ”
“Ee.. perasaan nya iya ya itu ya kadang-
kadang sedih maksudnya, maksudnya sih
lebih ke apa ya kepikiran anak nya kangen
anak lebih nya ke situ”
“Marah iya jengkel iya selalu ada maksudnya
kadang-kadang ee.. aku capek suami ku
capek mau nya aku tuh di bantu gitu lho
Carol lagi sama aku terus gitu mau nya sama
aku terus padahal semua nya belum beres
gitu kadang kan suami ku capek pulang itu
kan tiduran gitu main HP tiduran gitu
sebenernya kan suka iri “Kenapa sih kamu
tuh mbok bantuin aku to ngelipat-ngelipat
baju itu di taruh di tas nanti di kasih ke ibu
gitu” kan kayak-kayak itu sih maksudnya ya
konflik kayak hal-hal kecil kayak-kayak gitu “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
“aku lebih takut sih maksudnya lebih ada
takut nya gitu lho lebih takut kalo misalnya
aku nggak bisa memenuhi semuanya, aku
nggak bisa aku nggak bisa apa ya nggak bisa
nggak bisa jadi ibu yang baik nggak bisa jadi
apa ee.. wanita karier yang baik”
“kalo dia udah sakit sedikit kan kita kan
khawatir ya lebih mudah khawatir “
“Nah pas kalo kayak mbak Christy kemaren
ngasih coklat gitu kan itu kan biar Carol nya
tenang biar mbak Christy juga bisa cepet
dateng ke pekerjaannya mbak Christy kan
nah terus mbak Christy kayak ee.. ngerasa
bersalah gitu nggak atas tindakan nya mbak
Christy? Iya selalu iya selalu, selalu mesti
kenapa sih maksudnya nyesel juga kan
kenapa kemarin tak kasih coklat padahal
sebelum nya tuh ada ragu-ragu gitu “
“putus asa karena bingung ini mau ngerjain
yang mana dulu ini “
“Ya sedih paling kan ya cuma sekedar cuma
berdoa berharap supaya apa yang aku lakuin
itu sempurna ya “
“Terus balik lagi kalo misalnya mbak Christy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
lagi marah-marah sama Carol terus banyak
tekanan pekerjaan pernah nggak mbak
Christy kayak melampias kan kemarahan
nya sama Carol apa sama suami mas Andi?
Pernah, Carol tak bentak gitu kan sama aja
aku melampias kan gitu ya terus suami ku
pulang kerja gitu kan sikap ku udah lain gitu
kan dia udah kerasa kalo aku cuma jutek
gitu“
Regulasi Emosi Selection Situation “ya tiap hari kita ruh-ruhi aja nanti dia
sudah jadi pekewuh sendiri, nantinya dia
akan baik kok”
“kalo males ya udah trimo pergi gitu aja”
“tetep ngecek misalnya dia lagi ngapain atau
dia kenapa nangis nggak rewel nggak kayak
gitu gitu sih”
“Eee kadang kalo misalnya emosi itu kan kita
biasanya langsung bentak “
“walaupun kita tidak meninggalkan
pekerjaan kayak gitu misalnya aku telepon
Carol apa lagi ngapain gitu “
“Tapi perasaannya mbak Christy kalo
ninggal Carol anget anget gitu? Ya kepikiran
maksudnya anget nya gimana apa sekedar
anget atau tambah apa pake panas kayak
gitu ya tetep maksudnya tetep aku tetep
cek sama orang rumah gitu “
“Ngilangin kekhawatirannya ya nggak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
sih maksudnya ya paling kita cuma ngecek
telepon dia gimana keadaanya kayak gitu “
“kalo aku dirumah itu kan aku bisa pure
bener-bener sama anak ku itu pernah aku
bilang sama suami ku kalo aku mau ngurusin
anak ku aja dirumah tapi kan ee.. kalo aku
dirumah terus itu kan tetep ada efeknya ee..
maksudnya aku bakalan bosen, jenuh, terus
nanti emosian ee.. emosian nanti
dampaknya ke banyak orang maksudnya
kayak suami ku kayak anak ku sendiri gitu
ee.. makanya suami ku menganjurkan untuk
aku keluar dari rumah maksudnya aku tetep
kerja kayak gitu kan kerja ketemu orang-
orang baru itu maksudnya kan lebih
menyenangkan gitu lho “
“ya telepon aja sih telepon sama anaknya
maksudnya kan lewat eyang nya kan “Lagi
ngapain? Rewel nggak? Udah di kasih makan
belum? Makan pakai apa?” ya lebih ke
kroscek aja”
“aku lebih ke nasihatin dia ee.. “Mama nanti
kerja ya, nanti adik dirumah sama eyang ee..
nanti dadah sama mama ya” kayak gitu
pokoknya “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
“Terus gimana cara mbak Christy untuk
menyiasati sedih, kangen? Ya itu buat
nelpon ngecek dia lagi ngapain ee.. lagi tadi
udah makan belum makan pake apa kayak-
kayak gitu kegiatan nya apa sehari-hari
kayak gitu lho tetep, tetep aku tuh tahu
keseharian nya dia gitu lho”
“kalo dia udah sakit sedikit kan kita kan
khawatir ya lebih mudah khawatir gitu ya
kayak gitu maksudnya dan lebih ke kroscek
kayak misalnya tadi bener makan ini nggak
makan apa aja gitu”
“Ketika mbak Christy menghadapi kendala
ee.. kayak banyak nya tekanan kerjaan
terus banyak nya Carol rewel atau banyak
nya pekerjaan rumah tangga yang
menumpuk gitu kan nah biasanya mbak
Christy lebih memilih untuk menghadapi
masalah itu satu per satu atau mundur?
Lebih menghadapi karena kalo nggak di
hadapi nggak bakalan selesai nanti mesti
belakang nya bakalan numpuk-numpuk lagi“
“makanya sekarang kalo misal udah bete
apa gitu kadang suka ngomel misalnya
“Adek tuh gapain sih mbok diem to” gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
udah langsung tak tinggal pergi aku nggak
mau deket-deket dia”
Modif “nanti ketika udah surut mangkele, dan
ketika tempat dan waktunya tepat malah
nanti lebih enak ngobrol-ngobrolnya”
“misal kita bener bener capek dia sampe
ngeyel ngeyel ngeyel banget kan bikin emosi
kan terus misalnya dia nggak boleh mainan
air atau naik naik tangga gitu ya kan kita
langsung udah angkat aja Carol ke bawah
langsung gitu”
“Terus kalo pas sedih ninggal Carol gitu
mbak gimana biar nggak sedih lagi gitu?
eee kompensasinya dia pulang tak bawain
makanan apa gitu kan dia kan seneng kan
kayak gitu aja sih”
“jadi kan kita harus nyari solusinya aja sih
maksudnya kita harus bener bener kalo ada
nyisain waktu biar dia nggak nggak semua
nya ke eyangnya”
“kalo misalnya udah ada waktu selo istirahat
apa apa gitu aku baru telepon hoo
maksudnya, “Adik lagi ngapain? Mau ngapa?
Ee.. Mau kemana sama papa?”, gitu”
“kita aja yang mengupayakan karena emang
waktunya kita kan yaa apa nggak setiap hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
sama dia gitu lho nah maksdunya weekend
nya itu kita isi ee.. apa ngasih waktu ke dia
gitu lho kaya kayak gitu”
“jadi nggak full keseharian kerja tuh nggak,
jadi tetep ada tetep ada waktu untuk anak
ku gitu ee.. ada, ada sekarang tuh ada HP
gitu kan pas siang gitu aku kan tetep selalu
kroscek maksudnya telepon eyang nya ee..
nanti aku minta ngomong sama anak ku ee..
“Adek lagi ngapain?” gitu cuma sekedar say
hello gitu aja”
“ini disiasatin waktu nya aja aku ngomong
sama suami ku perginya pagi ee..
maksudnya adik tolong dimandiin dulu gitu
ee.. jam, jam 6 (enam) dibangunin pagi habis
itu dimandiin dulu nanti yang nyuapin eyang
nya masalah gitu terus tapi kan tetep ada
waktunya untuk anak nya gitu lho nggak
sekedar ninggalin “
“tanyasama anak nya “Adik mama masih
kerja ee.. nanti adik mau dibeliin oleh-oleh
apa?” Kayak-kayak gitu sih “
“aku kan janjian sama orang kan udah
janjian udah jam berapa itu waktu itu
pokoknya kan mepet banget tuh lho ee.. aku
sih biasanya sih ngasih coklat ngasih coklat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
itu kan Cuma sedikitmaksudnya biar gak
rewel”
“kalo aku di kejar deadline ya misalnya aku
harus ada sidang besok pagi pekerjaan ini
ee.. apa harus aku selesaiin dan aku belum
ketemu klien gitu sih ada cuma kembali lagi
sih aku tetep kerja sama sama temen ku
buat nyelesein itu semua gitu kayak gitu tok“
“aku lebih minta tolong sama suami ku
“Mbok kamu tuh bantuin to “
“Makanan nyiapin Carol mandi segala
macem terus mbak Christy juga harus
misalnya kayak ada janji pagi-pagi gitu nah
gimana mbak Christy menghadapi
kecemasan nya itu kan kadang kalo banyak
pekerjaan pagi-pagi itu kan jadi cemas gitu
selesai nggak nih pekerjaan nya itu?Lebih
ke bangun pagi lebih menyiasati waktu “
“sekarang sih lebih ke merhatiin Carol tetep
ngasih waktu dia misalnya ya kayak weekend
gitu tetep ngasih waktu dia buat jalan-jalan
bener-bener aku tuh sama dia gitu nggak
ada orang lain gitu”
Attention deployment “kita bisa ngobrol, kita melepaskan diri dari “kita ya kita profesional ya kita kerja ya kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
rumah ada macem-macem gitu toh “
“yang penting kita jalan semua pekerjaan
selesai “
“dengan banyak membaca, dengan apa,
gitu jadi kita lebih mengontrol, jadi kalo
orang emosi sih sebaiknya membaca lah “
“Ketika ibu marah, ibu meluapkannya
dengan apa? Saya menulis, jadi gini kalo
saya pas sedih atau pas apa gitu, kalo dulu
kan ada kertas gitu saya tulis “aku lagi
apaa..” gitu “Tuhan aku sekarang sedih
karena ini .. itu.. nenenne..” tak tulis satu-
satu terus abis itu kertasnya tak buang
“ (mempraktekkan) “
“kita melampiaskannya main dengan anak
kan nanti jadi ilang semua “
“Ya itu main dengan anak, nanti gitu, terus
juga main hp terus nanti browsing-
browsing apa gitu, browsing “ada gak ya
orang yang senasip seperti saya” paling gitu
“oh ada ya, caranya seperti apa, oh gitu”
yaudah , Cuma gitu aja sih “
“kadang-kadang juga saya
gitu”
“tuh ya kendalanya ya harus dikorbanin
salah tuh emang misalnya kayak misalnya
aku udah dirumah anakku rewel gitu ya
memang harus dikorbanin kerjaan kantor
yang dibawa pulang “
“maksudnya kita lagi ngurusin kerjaan itu
kita fokus nya lebih ke kerjaan gitu karena
kalo aku di luar kota itu kan mesti lagi ada
sidang kan nah gitu biasanya kan ee.. lebih
fokus ke kerjaan lebih fokus ke kerjaan
nanti“
“mana yang harus diselesaikan dulu kan
kadang kan suka bingung gitu ee.. tapi ya
kembali lagi maksudnya aku ee.. peran jadi
seorang ibu tuh lebih penting dibanding
maksudnya ee.. kembali ke tujuan ku aku
kerja”
“Terus apa lagi ya ee.. pas merasa sedih
gitu mbak Christy pernah nggak kayak, aku
harus menenangkan diri mengenali
perasaan sedih duh kayak perasaan nggak
enak gitu kan misalkan kerjaan lagi banyak
Carol rewel dirumah sampe rumah Carol
rewel minta ini minta itu minta deket sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
melampiaskannya itu dengan cerita ke
sodara saya, kan ada sodara jejeran gitu,
terus cerita “iniinin” jadi saya ngeplongke
ati saya itu ya dengan cerita ke sodara saya
itu, yang saya percaya. “
mbak Christy lah atau minta apa main
keluar gitu tapi mbak Christy lagi capek
terus mbak Christy kayak, “Aduh aku marah
nih”, maksudnya kayak perasaan nggak
nyaman gitu kan, nah biasanya mbak
Christy ngapain? Ee.. lebih ke anak sih “
“jadi ya aku lebih ke mengalihkan ee.. agar
dia itu nggak nangis nggak rewel kayak gitu
kayak misalnya adik mau apa sebelum
mama pergi gitu mau beli apa mau beli es
krim atau apa gitu walaupun kadang aku kan
nggak boleh kan makan es krim tuh suka
panas tuh lho “
“lebih menyiasati pekerjaan aja maksudnya
pekerjaan ku lek di selesein habis itu
rampung pulang”
“misalnya masalah kerjaan yang belum
selesai itu kan aku tetep minta tolong sama
temen ku ini anak ku lagi rewel tolong
diselesaikan dan aku lebih ke anak ku gitu
sih “
“Ketika mbak Christy penat sama banyak
nya tekanan pekerjaan terus banyak nya
lagi banyak nya masalah-masalah rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
tangga gitu terus biasa nya apa yang mbak
Christy lakukan untuk menghilangkan
kepenatan? Jalan-jalan hehehe ya jalan-
jalan aja “
“kalo misal udah bete tak tinggal paling
tiduran di kamar mainan HP “
“kalo anaknya rewel kan kita kepikiran terus
nggak bisa fokus ke kerjaan kan maka nya
anak nya ditenangin dulu”
“paling cuma ke kamar aja mainan HP”
“Ee.. kalo pekerajaan kantor itu tetep aja tak
selesaiin maksudnya kan ee.. aku tetep
harus profesional ya maksudnya ee.. itu ada
ee.. ada dealine yang harus aku kerjakan ya
aku nanti ngerjain nanti kalo misalnya
malem tapi emang jarang sih kalo misalnya
aku bawa kerjaan ke rumah itu jarang gitu
lho”
Cognitive change “ya tergantung kita menikmatinya aja sih,
kalo dibuat enak ya enak, dibuat gak enak
ya gak enak gitu, ya gitu aja sih”
“ya memang kita memang harus bener
bener menyadari gitu lho, maksudnya kita
waktunya untuk anak gitu kan sebentar ya,
maksudnya kan dibanding kita kerja di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
“Haaaaa engga, gak terlalu dibawa, hidup
itu dibuat mau enak, mau engga itu kita
sendiri kok yang buat hehe (tertawa)”
“karena saya sudah terbiasa
seperti itu jadi ya seperti itu, biasa ajapaling
sama pak ikhsan kalo lagi marah-marah “ah
pak ikhsan mau marah ya marah-marah aja
paling juga nanti baik” gitu heheh
(tertawa)”
“jadi gini ya saya mengontrol diri saya itu
seperti ini, Tuhan itu ngasih sebuah
kehidupan itu ya seperti itu, harus dijalani
tidak boleh dihindari, dan kita gak bisa
menghindari. Jadi apapun yang terjadi pada
saat itu ya jalanilah, jadi ya gitu aja sih.”
““ya itu udah pilihanmu, jalanmu ya itu
harus kamu tanggung sendiri” gitu jadi ya
lebih enjoy ngejalaninnya, ya seperti itu aja
sih”
“tapi ya udah emang orangnya tipenya
memang seperti itu toh tidak bisa dirubah
toh jadi ya “ini bu ini tuh seperti ini” ya kita
jelaskannya seperti itu ”
gitu kan waktunya lebih lama dibanding ke
anak gitu palingan kita ketemu cuma berapa
jam abis itu kan tidur to ya memang harus
bener bener disadarin sih, maksudnya kita
aja yang harus mikir gimana biar
mengantisipasi biar kita nggak mudah marah
gitu lho, memang harus memang harus
berpola sih, maksudnya pikirannya memang
harus di.. dibentuk gitu lho “
“ya cumaa bingung aja kalo misalnya nggak
selesai gitu terus ya cuma mikir solusinya
apa “
“aku juga pengen maksudnya nyari yang
momong gitu lho ya walaupun eyangnya
yang ngawasin gitu lho jadi dia nggak capek
banget gitu itu solusiku “
“kan kita harus nyari solusinya aja sih
maksudnya kita harus bener bener kalo ada
nyisain waktu “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
“ya kalo saya ya “yaudah pilihannya sudah
seperti ini” ya kayak gitu “
“masa lalu itu dilupain aja
itu untuk belajar aja, ini nih kalo suami saya
begitu saya harus begini nih biar
kedepannya itu saya harus begini supaya
suami saya begini, ya buat pelajaran aja”
“saya sih juga sering berdoa, pagi berdoa,
pagi itu serahkan segalanya ini pada Tuhan,
malem ini pokoknya anak-anak, suami
semuanya kita serahkan pada Tuhan, apa
yang terjadi di kehidupan kita itu sudah
Tuhan yang atur “
“Nggak merasa bersalah gitu apa sedih gitu
ninggal anak pas weekend gitu? Nggak,
nggak sih karena kan memang tanggung
jawab ya tanggung jawab kerjaan itu kan
juga juga penting yaa maksudnya ee.. toh
nanti kan ujung nya buat anak juga kan
maksudnya kan hasilnya juga buat keluarga
juga ee.. ya kita profesional aja maksudnya
kita, kita mikirnya ee.. ini kerjaan ee.. aku
harus profesional ee.. hasilnya kan juga
nantinya untuk keluarga kita mikirnya kayak
gitu aja jadi ee.. “
“mikirnya cuma kayak gitu aja cuma balik
lagi ke ee.. konsekuensinya maksudnya kalo
aku kayak gitu terus maksudnya mikir kayak
gitu terus kan nggak ada apa pekerjaannya
kan nggak bakalan selesai-selesai gitu lho
ee.. maksudnya kalo aku“
“suka down gitu ya suka down suka putus
asa kalo misalnya karena ya capek itu tadi ya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
capek itu tadi tapi ee.. tapi emang ee.. harus
percaya diri gitu lho harus percaya diri tapi
ya itu percaya diri itu emang harus dari kita
sendiri gitu ya ee.. percaya diri bahwa aku
itu bisa untuk melakukan kayak gitu itu lho
maksunya jadi, jadi seorang ibu yang
multitasking jadi ya bekerja juga masih
ngurusin rumah tangga gitu pokoknya
optimis aja gitu kalo, kalo aku itu bisa
ngurusin keluarga dengan baik hehehe “
“gitu ee.. tapi nggak bisa disalahkan
misalnya anak ku itu minta es krim gitu ya
minta es krim kalo nggak dikasih kan nangis
eyang nya juga takut kalo nangis kan kasian
juga kan sama anak ku terus akhirnya
dibeliin padahal nanti efeknya bakalan sakit
terus nanti aku juga kadang juga merasa ee..
aduh aku nggak bisa jagain sendiri gitu lho
nggak bisa jagain sendiri anak ku ee.. yang
harusnya nggak boleh sama ee.. sama, sama
eyang nya jadi boleh gitu lho jadi anak ku
sakit kayak gitu-gitu itu kadang-kadang saya
juga nyesel juga sih maksudnya ada
perasaan khawatir, nyesel, nyesel
maksudnya ee.. kenapa harus kayak gitu-gitu
lho walaupun ee.. aku udah ngasih pesen ke
mereka ee.. kalo ngasih makanan ini nggak
boleh ini nggak boleh kayak-kayak gitu tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
kan kembali lagi orang tua ku itu ngasih itu
maksudnya baik gitu lho maksudnya baik
nggak ada niat yang jahatin yang anak ku
bikin sakit itu nggak gitu karena kalo anak ku
rewel itu kan mesti ee.. apa ya nanyain nya
ke aku gitu lho nanyain mama-mama terus
gitu lho terus kalo udah rewel kayak gitu kan
aku ee.. biasanya ditelponin biasanya
ditelpon biasanya ditelpon ini Carol rewel
gitu nanti kan aku maksudnya nggak bisa
konsen di kerjaan gitu udah buru-buru
pulang kayak gitu nah maksdunya orang tua
ku sih memang nya baik “
“kan tapi kembali lagi sama pilihan ya jadi ya
aku mau milih yang mana itu kan terserah
aku ee.. “
“tapi ya ada sisi baik nya juga jadi aku lebih
tau kalo anak makan ini dia bakal kayak
gitu ”
“Pengalaman positif atau hikmah apa yang
bisa di ambil selama ini setelah menjalani
ee.. peran ganda sebagai ibu dan sebagai
wanita karier? Ee.. lebih apa ya lebih
mengutamankan anak aja maksudnya ee..
karier itu kan bisa di cari maksudnya uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
itu kan juga bisa di cari gitu karier itu kan
ujung-ujung nya ke uang kan itu maksud ku
bisa di cari tapi untuk kesuskesan untuk
mendidik itu kan susah kan “
“Ketika mbak Christy tertekan dengan
segala masalah rumah tangga ngurus anak
didik anak terus masalah pekerjaan banyak
sidang atau apa gitu kan pernah nggak
mbak Christy merasa Tuhan tuh nggak adil
sama hidup nya mbak Christy? Nggak ada
sih nggak pernah niat kayak gituan paling
cuma minta tolong aja berdoa apa
maksdunya ya biar apa yang aku lakuin itu
apa ya di bimbing gitu lho maksudnya di apa
ya di bener-bener di bantu sama Tuhan “
“kan kita bisa berpikir positif ya maksudnya
kan kalo kayak gini efek nya apa gitu “
Modulasi respon “paling Cuma diem, kalo ditanya ya paling
“aduh aku lagi pengen diem” gitu aja. “
“hmm tarik nafas “ini loh bu gini ya kan ibu
yang salah, jadi ya gini…” paling ya seperti
“paling aku kadang suka bete juga sama
Carol ya kenapa sih rewel banget gitu lho
padahal mau nya dia udah kita turutin gitu
lebih tak diemin aja sih kalo aku “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
itu.“
“Ketika ibu jengkel dengan pasien
tersebut, apa ibu mengekspresikan
kejengkelan ibu pada pasien itu? Ya
engga,tetap (mengekspresikan senyuman)
tetep ditarik senyuman aja “
“marahnya itu “haduuuh”
ya marah tapi ya maksudnya, tidak
meluapkan pada kemarahan ya
“ewewewe” gitu “
“muncul “has jan e yo mangkel” tapi
yaudah lah tahan “
“..jadi diem. Jadi semakin kita menjawab
bakal lebih rame. Saya cenderung banyakan
diem mbak orangnya, pas ada masalah itu
diem. “
Faktor yang
mempengaruhi regulasi
emosi
Jenis kelamin - -
Usia - -
Budaya “mungkin itu tertanam sejak kecil, ibu saya
seperti itu”
“dari karena sering mendengarkan itu
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
terus yang paling besar manfaatnya itu kita
membaca filosofi-filosofi jawa”
“Ada, jadi saya itu pernah gini, ada pernah
namanya pak dato ngasih saya sebuah
sabda tama, jadi eh gini “wong ki nek
pengen mamah ki yo obah” gitu , “yen
sengit karo uwong iku podo wae nyengeti
awake dewe” jadi ya seperti itu, jadi kita itu
lebih bisa mengontrol diri sih “
Dukungan sosial “ibu saya seperti itu Seperti apa itu bu
maksudnya? Ibu tuh seperti apa ya, kalo
bisa apa, mungkin karena motivasi-
motivasi”
“Ibu merasa berada didua pilihan gak sih,
ketika ibu di sini ibu harus mempunyai
anak, apa ibu benar2 tidak apa-apa
dengan keadaan itu?Gak apa-apa, yang
penting kan ada kesepakatan anatara
suami dan istri”
“Ketika ibu menyampaikan pada suami
tentang itu, apa yang dikatakan atau
reaksi suami? Yaudah, yaudah
peraturannya seperti itu kok kan yang
penting kita punya target “
“eyangnya itu kan udah tau tentang
kesehatan yang eyang dari suamiku mau
dikasih obat apa aja aku udah lebih
mempercayakan ke dia gitu lho jadi aku nek
dia sakit udah agak santai sih”
“jadi ya paling suamiku orangtuaku juga
tetep nyupport aku kok maksudnya ee.. aku
keluar gitu tanya anaknya rewel nggak gitu,
nggak ini udah mainan gini-gini kan banyak
yang bantu gitu lho”
“cerita apa aja yang aku rasain hari ini gitu
itu nanti suami ku yang ngerjain semua nya
kayak misalnya aku lagi nggak enak badan
atau lagi nggak pengen nyuci capek ngurusin
anak dirumah gitu kan ee.. nanti suami ku
pulang kerja yang nyuci malem-malem gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
“Ibu mengetahui kalo suami ibu
mendukung ibu dari mana, dari sisi mana
ibu tahu? Suami saya mendukung, ya suami
saya itu pasti tahu kalo pagi ngurusin ini,
ini, ini dan dia gak pernah marah sih kalo
saya harus pulang sore di sini karena ada
apa, asal saya ijin saja ya sudah “
“kadang-kadang juga saya
melampiaskannya itu dengan cerita ke
sodara saya, kan ada sodara jejeran gitu,
terus cerita “iniinin” jadi saya ngeplongke
ati saya itu ya dengan cerita ke sodara saya
itu, yang saya percaya. “
“ketika suami saya sangat mendukung
dengan asi itu, jadi diawasin bener nih di
rumah kalo nanti kapan dikasih susu
formula atau air putih gitu, kalo di rumah
itu pengawasan lebih banyak di suami saya
gitu ya, mungkin saya jadi nyamannya”
“yang penting itu saling mengerti”
kan paling jam 18.00 (enam) jam 19.00
(tujuh) gitu kan “
“Kalo keluarga juga membantu mbak
Christy? Iya kalo keluarga full, full bener-
bener membantu gitu ee.. ya itu ya
dimomong itu kan nggak ada yang jagain”
“Terus apa namanya mbak Christy pernah
nggak pas lagi banyak kerjaan gitu dirumah
terus harus mbak Christy bawa pulang ke
rumah terus ee.. suami nya mbak Christy
atau mungkin mertua nya mbak Christy
kayak bilang ee.. kayak ‘mewajibkan’ gitu
ya dalam tanda kutip kayak maksudnya
kalo udah di rumah ya sama anak kerjaan
nya nggak usah di urusin lagi pernah nggak
sih?Nggak kalo, kalo suami ku sama keluarga
ku tuh nggak pernah ee.. “
“Pernah nggak mas Andi protes atau
mungkin ngeluh gitu kalo mbak Christy
kebanyakan kerjaan kurang perhatian gitu
sama anak? Nggak ada nggak pernah nggak
pernah sama sekali “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
“karena memang aku sama suami ku itu
emang emang kita tuh saling support gitu
lho ee.. misalnya apa pun yang aku keluhin
gitu dia juga ngerti maksudnya aku lagi
banyak kerjaan gitu nanti dia yang pulang
agak, agak, agak apa ya agak, agak gasik gitu
lho maksudnya buat buat jagain Carol atau
apa gitu jadi, jadi, jadi nggak kita saling
mendukung gitu lho maksudnya apa pun
masalah nya kita juga tau gitu lho jadi sama-
sama tau “
“aku lebih minta tolong sama suami ku
“Mbok kamu tuh bantuin to aku tuh juga
sama-sama capek dan aku tau kalo kamu tuh
juga capek ee.. tapi kalo nggak diselesaikan
itu kan nggak bakalan selesai” gitu ya paling
dia bantuin ngelipatin baju apa jadi dia tetep
bantuin pekerjaanku pekerjaan rumah
tangga gitu lho kalo dia bantuin.”
Kognitif “gitu jadi jangan sampe kalo dia marah
sama kita jangan sampe kita juga ikut
marah sama dia, itu tuh malah enak,
soalnya kalo kita ketemu dengan orang
yang kita marah nanti yang sakit malah kita,
“tapiya memang kita memang harus bener
bener menyadari gitu lho, maksudnya kita
waktunya untuk anak gitu kan sebentar ya,
maksudnya kan dibanding kita kerja di luar
gitu kan waktunya lebih lama dibanding ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
jadi di buat gitu. “
“beda loh ya legowo dan pasrah itu. Kalo
pasrah itu uripku yo iki uripku tanpa ada
usaha “hmm emang jalan hidupku seperti
ini yasudah” ya gitu, itu namanya wong
lokro tapi kalo saya “kita memang harus
hidupnya seperti itu, jadi ya luruuus gitu”.”
“ya balik lagi itu tergantung kita
berhadapan dengan siapa, kita punya
masalah dengan A terus kita bertemu
dengan B yaudah itu urusan kita dengan A,
kalo dengan B ya kita udah gak urusan lagi
gitu, kita ganti topic lagi. Jadi ya jangan gitu
jangan sampe terbawa. “
“Gak apa-apa, yang penting kan ada
kesepakatan anatara suami dan istri, umur
saya pun waktu itu belum terlalu tua,
waktu itu saya menikah itu umur 23 tahun
gitu, jadi malah yang 2 tahun ini, malah di
pake, kita mau kemana-mana berdua kan
udah suami-istri nih, mau pulang pagi mau
kemana bareng udah gak masalah, mau
nginep kemana pun kan udah gak maslah,
jadi ya dibuat enak aja hehe (tertawa).”
anak gitu palingan kita ketemu cuma berapa
jam abis itu kan tidur to ya memang harus
bener bener disadarin sih, maksudnya kita
aja yang harus mikir gimana biar
mengantisipasi biar kita nggak mudah marah
gitu lho, memang harus memang harus
berpola sih, maksudnya pikirannya memang
harus di.. dibentuk gitu lho, maksudnya kita
anak itu nggak boleh jadi sasaran gitu lho
kayak gitu.”
“misalnya nggak selesai gitu terus ya cuma
mikir solusinya apa misalnya kayak bangun
pagi, bangun pagi ngerjain atau besok
berangkat kekantor pagi untuk ngerjain dulu
atau apa gitu pokoknya yang diatur yang
diatur lebih ke waktunya.”
“ya kita profesional aja maksudnya kita, kita
mikirnya ee.. ini kerjaan ee.. aku harus
profesional ee.. hasilnya kan juga nantinya
untuk keluarga kita mikirnya kayak gitu aja
jadi ee.. aku nggak pernah mikir yang ee..
apa kasihan ee.. emang emang kasihan ya
cuman aku kan lebih percaya sama orang
rumah maksudnya kan di rumah tak
tinggalin itu kan udah ada papa nya ada
papanya ada eyang-eyang nya gitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
“ya masalah itu pasti ada ya, kadang kalo
suami saya orangnya gak bener atau apa-
apa gitu yaudah ya kalo saya ya “yaudah
pilihannya sudah seperti ini” ya kayak gitu,
tapi ya cuman jadi kalo punya suami itu,
semakin suami itu dibentak maka suami itu
akan lari, tapi ketika suami salah, dan kita
yang berusaha “oh ini loh, ini loh…” dan
kita gak marah, malah nanti dia akan
merasa “ih ya ampun kok gak marah, kok
tega sih seperti ini“ .”
“mangkel tapi ketika saya mangkel dan
malah marah-marah “kamu itu inininiin..”
itu malah gak sepaham, malah gak akan
jadi baik, malah suami saya “ngerti aku
nesu kok malah dinesoni” gitu ya malah
ditambah dimarahin nanti dia akan malah
tambah males dirumah jadi ya kita diem “
“Ketika anak ibu yang pertama itu di awal-
awal tahun pertama lebih dekat dengan
mbah nya, apa yang ibu rasakan?Ya tetep
“kok ini kok, kok kayak, saya pulang kok
saya gak ada yang menyambut atau apa”
tapi terus itu, tapi itu pas awal-awal aja,
maksudnya ee.. maksudnya bukan orang lain
yang keluarga inti maksudnya kayak
pembantu gitu kan kalo, kalo anakku tak
titipin pembantu mesti kan aku bakalan
rasanya lain maksudnya khawatir gitu lho
khawatir takut anakku diapa-apain gitu kan
maksudnya ee.. di kasih apa atau diapain
atau diperlakukan kayak gimana gitu kan
tapi kan aku ninggalin anakku itu kan sama
orang-orang yang sudah aku percaya gitu
kan maksudnya kan eyang nya sendiri kan
nggak mungkin jahat.”
“kita kan setiap hari biasanya kan ketemu ya
namanya sama anak sendiri kan, tapi kalo
apa kalo untuk sedih itu paling kita pikirnya
“Aduh kok nggak selesai selesai ya”, gitu kan
masih berapa hari lagi udah udah kepengen
pulang ketemu anak paling kan mikirnya
cuma kayak gitu aja cuma balik lagi ke ee..
konsekuensinya maksudnya kalo aku kayak
gitu terus maksudnya mikir kayak gitu terus
kan nggak ada apa pekerjaannya kan nggak
bakalan selesai-selesai gitu lho ee.. “
“orang-orang yang momong dia gitu karena
kan eyang nya eyang-eyang nya papanya
kan baik maksudnya ee.. mereka itu sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
setelah itu kan saya gini “ah paling nanti
kalo udah kepengen sama ibunya, mesti
sama ibunya, mesti dateng ke ibunya” gitu
aja.”
“semua kembali saya kembalikan ke Tuhan
ya, kalo Tuhan ngasih asi seberapa dikit apa
banyak itu disediakan buat anak ku nih, jadi
meskipun sedikit pasti cukup, dan ya cukup
juga akhirnya jadi semakin kita
kemrungsung nanti asinya sedikit gitu.
Pokoknya saya itu, hidup itu dikembalikan
ke Tuhan, kalo saya ya, apapun yang
terjadi, meskipun secara keuangan aja ini
ya, kita hitung berapa rupiah yang kita
dapet berapa rupiah yang akan kita
keluarkan secara matematika gak akan
sampe, tapi ketika kita pasrahkan, yang
penting kita usaha ini ini ini, ya ternyata
cukup loh, malah terkadang sisa gitu hehe.”
“pas anak pertama, kan rasanya beraat gitu
ya, tapi ya ini sudah harus seperti ini.”
sangat tanggung jawab gitu untuk apa ya
ee.. jadi aku nggak pernah berpikir anakku
bakal diapa-apain maksudnya ee.. kadang
kan ee.. orang yang kerja di titipin ke
pembantu gitu kan ee.. selalu kepikrian kan
cemas maksudnya anakku ee.. dikasih
makan apa gitu ee.. banyak kasus yang apa
yang terjadi gitu ee.. anak-anak itu dikasi
obat penenang biar cepet tidur atau apa gitu
kan nah karena pembantunya capek atau
apa gitu kan alasann lain nah itu dialami
orang gitu lho nah itu tidak terjadi di saya
gitu ee.. karena memang yang jagain
keluarga sendiri jadi percaya aja gitu.”
“harus percaya diri gitu lho harus percaya
diri tapi ya itu percaya diri itu emang harus
dari kita sendiri gitu ya ee.. percaya diri
bahwa aku itu bisa untuk melakukan kayak
gitu itu lho maksunya.”
“kan tapi kembali lagi sama pilihan ya jadi ya
aku mau milih yang mana.”
“maksudnya ee.. karier itu kan bisa di cari
maksudnya uang itu kan juga bisa di cari gitu
karier itu kan ujung-ujung nya ke uang kan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
itu maksud ku bisa di cari tapi untuk
kesuskesan untuk mendidik itu kan susah
kan jadi apa ya sekarang sih lebih ke
merhatiin Carol tetep ngasih waktu dia
misalnya ya kayak weekend gitu.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended