View
138
Download
2
Category
Preview:
Citation preview
Vebi Gustian13307065
Tugas II
Teknik Pencahayaan (TF-4215)
Simulasi Desain Tata Cahaya Ruangan dengan Menggunakan Dialux
Oleh:
Vebi Gustian
13307065
Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
Vebi Gustian13307065
Bab IPendahuluan
A. Latar Belakang
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas individu TF-4215 Teknik Pencahayaan,
pembuatan simulasi desain tata cahaya ruangan dengan menggunakan dialux.
Dialux merupakan salah satu peranti lunak yang mendukung seorang praktisi lighting
dalam menerapkan ilmu dibidang pencahayaan yang berupa software simulasi ruang
beserta pencahayaannya.
B. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan simulasi dialux ini adalah:
Membuat simulasi desain pencahayaan ruangan keluarga dengan:
o Ukuran : 8 x 8 meter
o Aktifitas : relaksasi, menonton TV, sosialisai, membaca dll
o Konsep desain ruangan : Modern (highly entertaint)
Output :
o Desain tata cahaya : Konsep, pemilihan luminair, titik lampu
o Hasil renderasi (dialux)
o Rapor (dialux)
Vebi Gustian13307065
Bab II
Isi Makalah
A. Denah Map
*) satuan dalam cm
Vebi Gustian13307065
B. Konsep
Konsep dasar desain ruangan ini merupakan ruangan keluarga dengan tema
“modern & entertaint”. Seperti kita ketahui, ruangan keluarga merupakan ruangan
yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya keluarga. Oleh karena itu, penulis
berusaha mendesain ruangan yang bisa menampung seluruh anggota keluarga dan
betah belama-lama didalamnya. Itulah sebabnya penulis mendesain ruangan ini
dengan tema “modern & entertaint”. Diruangan ini nantinya keluarga bisa relaksasi,
menonton TV, sosialisasi , membaca dan kegiatan lainnya. Hal ini diharapkan
memberikan kenyamanan dalam beraktifitas didalamnya. Namun dengan semua hal
tersebut, penulis tidak serta-merta memasukkan semua kegiatan kedalam ruang
keluarga. Penulis ini tidak memasukkan perlengkapan olahraga seperti meja billiard,
dan lainnya, karena hal tersebut akan merusak “feel” ruangan tersebut. Selain itu
ruangan yang berisi alat olahraga akan kehilangan nilai “luxury” nya. Oleh karena itu
penulis berusaha membuat ruangan ini se proporsional mungkin sesuai
kebutuhannya.
Dalam mendesain ruang, seorang ahli lighting harus memperhatikan 5 parameter
pencahayaan, yaitu :
o Lighting Level (illuminansi)
o Luminansi
o Silau (Glare)
o Model
o Color
Namun, dalam perancangan ini illuminansi dan luminansi kurang begitu ditonjolkan.
Illuminansi dan luminansi tetap diperhatikan berdasarkan hasil yang tampak pada
dialux. Sedangkan untuk glare, model, dan color dapat dilihat dari hasil renderasi
dialux. Selain 5 parameter pencahayaan diatas, kita juga perlu memperhatikan
pemilihan luminer untuk ruang dan titik-titik lampu. (Untuk keterangan lebih lengkap
dapat dilihat dihasil renderasi dialux)
Vebi Gustian13307065
Bab IIIHasil dan Pembahasan
A. Metoda
Dalam mendesain pencahayaan dalam ruang, penulis menggunakan software dialux 4.9 dengan penggunakan plug-in lampu dari OSRAM, LUMIANCE dan PHILIPS. Untuk furniture dan pattern didalamnya penulis menggunakan barang yang tersedia di Dialux dan beberapa berupa plug-in yang telah diimport. Ruangan ini hanya terdiri dari satu ruangan utama.
B. Hasil Renderasi Dialux
Gambar 1. Denah Ruangan Keluarga
Vebi Gustian13307065
Gambar 2. Denah tampak dari depan (X,Z level)
Gambar 3. Denah tampak dari samping (Y,Z level)
Vebi Gustian13307065
Gambar 4. Ruangan Keluarga dilihat dari atas dengan kemiringan 450
Vebi Gustian13307065
Gambar 5. Ruangan dilihat dari arah jendela (luar ruangan) dengan sudut pengamatan mendatar
Gambar 6. Ruangan dilihat dari bar table dengan arah mendatar
Vebi Gustian13307065
Gambar 7. Langit-langit ruangan dilihat dari bawah dengan sudut kemiringan -450
Gambar 8. Ruangan dilihat dari sisi berseberangan dengan jendela
Vebi Gustian13307065
Gambar 9. Ruangan dilihat dari sudut kiri dinding
C. Pembahasan
Penulis mendesain ruangan keluarga ini dengan tema “modern-entertaint”. Penulis memilih dua warna dinding yaitu merah ruby dan biru gelap. Biru disini mewakili konsep anak muda yang selalu bersemangat, sedangkan konsep dua warna mengindikasikan ruangan agar tidak terlihat membosankan. Konsep pencahayaan ruangan keluarga sendiri didesain tidak terdistribusi merata karena ruangan ini didesain untuk banyak kegiatan, diantaranya bersosialisasi, menonton TV, istirahat, membaca dan bersantai. Didalam perncangan ruangan ini penulis meilih konsep yang sederhana tetapi tetap tidak menghilangkan kesan modern dan entertaint-nya. Ruangan ini sendiri terdapat tiga komponen penyusun utama yaitu kursi utama (didesain atraktif agar tidak
Vebi Gustian13307065
monoton), bar table, dan satu set televisi. Kursi utama merupakan tempat anggota keluarga bersntai, mengobrol, membaca dan menonton TV. Hal ini ditunjang dengankomponen tiga yaitu 1 set multimedia televisi tentunya agar anggota keluarga betah berlama-lama duduk di kursi tersebut. Adapun komponen meruapak bar table yang berfungsi tempat bersantai bagi anggota keluarga yang ingin menikmati berbagai macam minuman, tentunya ada 2 kursi pendukung dalam komponen ini. Selain itu penulis juga memberi space yang cukup lebar untuk jendela. Hal ini ditujukan agar ruangan ini mendapatkan pencahayaan alami yang melimpah. Menurut pengalaman penulis, seseorang tidak akan betah berlama-lama berada pada ruangan yang kekurangan pencahayaan alami (karena hal tersebut akan memberikan kesan pengap)
Untuk peta persebaran titik lampu dapat dilihat pada gambar berikut :
Vebi Gustian13307065
a. Pada lampu nomor 1, 2 3 dan 4 , merupakan lampu dinding yang berfungsi untuk menyinari sisi sempit. Hal ini akan memberikan kesan pemantulan cahaya pada dinding tersebut. Bagian yang tadinya tampak gelap akan terlihat berbeda menggunakan lampu ini
b. Untuk lampu nomor 5,6,7,8,11,12,13,14,15,16, 17,18,19 dan 20, lampu ini mempunyai diagram yang tidak terlalu lebar dengan watt kecil sehingga dapat digunakan untuk menyinari ruangan. Tidak masalah lampu ini langsung diarahkan ke bawah (pencahayaan direct) karena tidak akan menimbulkan efek silau.
c. Lampu nomor 9 dan 10 bertujuan untuk memberikan pencahayaan secara tidak langsung pada langit-langit, sehingga akan memberikan efek pantul. Hal ini bertujuan untuk mempertegas desain plafon
d. Lampu nomor 21 dan 22 merupakan lampu sorot untuk tanaman, bertujuan untuk menyinari tanaman dibawahnya.
e. Lampu 23, 24 dan 25 merupakan pencahayaan direct yang berfungsi untuk menerangi bar table.
f. Lampu 26 dan 27 bertujuan untuk menyinari lukisan untuk memberikan kesan hidup pada lukisan tersebut.
D. Hasil Raport Dialux
(terlampir dalam format .pdf)
Vebi Gustian13307065
Bab IV
Kritik dan Saran
1. Kritik - Software Dialux membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang yang
bagus, jika menggunakan komputer dengan performa biasa maka program ini sulit untuk dijalankan ( apalagi jika banyak diimport 3Ds).
2. Saran- Perbanyak membaca SNI tentang pecahayaan suatu ruangan- Perbanyak membaca literature tentang pencahayaan
Vebi Gustian13307065
TERIMA KASIH
Recommended