View
7
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
WACANA TENTANG PEREMPUAN DALAM CERITA WAYANG
(Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough dalam novel “Srikandi Belajar
Memanah” karya Sunardi D.M )
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Oleh:
Thessa Caesar Petrisia Nasrani
135120218113005
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
LEMBAR DAFTAR TIM PENGUJI UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah di uji pada tanggal 11 Agustus 2017 dengan daftar penguji
sebagai berikut:
No NAMA JABATAN PENGUJI
1 Megasari Noer Fatanti,
S.I.Kom.,M.I.Kom
Ketua Majelis Sidang
2 Nisa Alfira,S.I.Kom.,MA Anggota Majelis Penguji Sidang I
3 Dyan Rahmiati, S.Sos.,M.Si Anggota Majelis Penguji Sidang II
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji Tuhan mengucap syukur atas kasih karunia dan penyertaanNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini dibuat
sebagai salah satu syarat kelulusan untuk meraih gelar sarjana.
Sebagai mahasisiswi Jurusan Ilmu Komunikasi peminatan Manajemen
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya, penulis
telah banyak belajar mengenai ilmu di bidang periklanan, brand positioning, serta
masih banyak lagi. Juga tak kalah menarik, belajar mengenai media massa dan
wacana media. Dari ilmu yang telah didapat selama perkuliahan itulah, penulis
ingin mengaplikasikannya secara langsung melalui penelitian ini.
Penulis memutuskan untuk mengambil tema skripsi tentang analisis
wacana kritis karena penulis tertarik untuk mendalami konstruksi dan ideologi
terstruktur yang berada dibalik wacana. Penulis merasa tertantang untuk
membongkar teks oleh pihak-pihak yang berkuasa.
Penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian
ini tidak terlepas dari dukungan bebarapa pihak, baik bersifat moril maupun
materil. Oleh karenanya penulis ingin menyampaikan terimakasih antara lain
kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang tiada hentinya memberkati penulis untuk
bisa merantau dan berproses di kota yang menyenangkan ini. “Tuhan
yang menempatkan saya ditempat ini, maka Ia pula yang akan
memampukan saya menyelesaikan perkuliahan ditempat ini”
2. Ayah Petrus Widimirmanta dan juga Mama Tri Cahyani yang tidak
pernah lelah mendukung dan mendoakan putra-putrinya untuk selalu
dimudahkan dan dilancarkan dalam segala urusannya. Serta adik Voice
Valencia Kurniawan Nasrani yang juga memberikan semangat kepada
penulis
3. Ibu Megasari Noer Fatanti, S.I. Kom., M. I.Kom selaku dosen
pembimbing utama yang telah meluangkan waktu dan pikirannya
untuk membimbing dan memberikan dukungan sehingga
terselesaikannnya penelitian ini.
4. Ibu Nisa Alfira, S. I.Kom.MA dan Ibu Dyan Rahmiati., S.Sos .,M.Si
selaku dosen penguji ujian skripsi yang juga telah meluangkan waktu ,
kesabaran, ilmu dan diskusi untuk memberikan bimbingan dan
dukungan sehingga terselesaikannya penelitian ini.
5. Sahabat dan teman-teman terdekat penulis, yang senantiasa berbagi
ilmu, berbagi suka dan duka terutama untuk Laksmi Kirana Mutya,
Anggana Lystya, Desti Pinasti, Alsevera Popi Yolanda, Ihda Alvie
Brilliantari, Nasihul Ibat, Denada Sahnas Adelina dan juga Tevtia
Syeisha Laksmi yang telah memberikan semangat dan diskusi asiknya.
6. Teman-teman Kelompok Tumbuh Bersama, Ria Siulie Situmeang,
Juniarti Manulang, Nadya Marenti Lumbanraja, serta Kakak Rimma
Chrissy yang selalu mendukung dan memberikan penguatan kepada
penulis, sehingga penulis dapat bangkit dan terus menyelesaikan
penelitian ini.
7. Teman laki-laki spesial penulis yaitu Azzumar Adhitia Santika, yang
sudah meluangkan waktu untuk berdiskusi, menemani dan
memberikan motivasi kepada penulis.
8. Talitha Tertia Larissa Argyanti dan juga Agma Solideo Glorius,
saudara sepupu penulis yang juga sudah menemani dan memberikan
semangat kepada penulis untuk kuat begadang menyelesaikan
penelitian ini.
9. Mbak Choiria Anggraini yang sering memberikan perhatian dan
meluangkan waktu berdiskusi bersama dengan peneliti.
10. Teman-teman seperjuangan yang senantiasa berbagi ilmu, Yulida Dwi
Saputri, Irma Fitriana, Halimatus Sa’diyah Nurfadilla, Shofi
Rahmawati, Arini Ameliyah, dan juga Adinda Ardwi Ilahi atas doa,
perhatian dan kasih yang dibagi kepada penulis.
11. Semua pihak yang terlibat, namun tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga Tuhan senantiasa memberkati
Malang, Oktober 2017
Penulis,
Thessa Caesar P.N
Thessa Caesar Petrisia Nasrani (135120218113005), 2017.
Representasi Perempuan dalam Cerita Pewayangan (Analisis Wacana
Kritis Norman Fairclough dalam Novel Srikandi Belajar Memanah)
Dibimbing oleh Megasari Noer Fatanti, S.I.Kom.,M.I.Kom
ABSTRAK
Wayang merupakan salah satu produk budaya manusia yang telah berkembang
pesat di tanah Jawa. Dahulunya wayang banyak dikenal oleh masyarakat
Indonesia dalam bentuk pertunjukan seni. Namun, semakin berkembangnya jaman
dan penemuan mesin cetak, kini wayang tak hanya ditampilkan melalui pagelaran
wayang. Namun juga di distribusikan melalui penceritaan novel. Novel dinilai
masih menjadi media komunikasi persuasif karena mampu membangun daya
imajinasi bagi pembacanya, novel merupakan bagian dari karya sastra yang bisa
menjadi sarana dalam menyampaikan ideologi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana representasi perempuan yang digambarkan dalam novel
Srikandi Belajar Memanah. Peneliti menggunakan metode analisis wacana kritis
model Norman Fairclough dengan menganalisis tiga level, yaitu level analisis
teks, level produksi teks, dan level sosiokultural.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggambaran perempuan dalam novel
Srikandi Belajar Memanah secara fisik dan sikap adalah cantik, berperangai agak
galak, manis, Badannya sedang ramping, matanya seperti petir menyambar,
pandangannya galak, lemah lembut, kenes mengikat, ketika bicara manisnya
seperti madu, tangkas, cerdas, bicaranya sedap didengar. Kemudian perempuan
membutuhkan pendamping atau teman. Perempuan tidak bisa terlepas dari peran
laki laki (ayah, suami, adik laki-laki). Pengimajinasian fisik/tubuh perempuan
masih sering ditampilkan dalam media. Peneliti juga menemukan bahwa dibalik
kelemahannya tersebut kekuatan dan integritasnya sebagai seorang perempuan
adalah bentuk dari perlawanan atas apa yang dialaminya. Pada akhirnya, arah
perempuan adalah dapat memiliki peran ganda, yaitu bukan hanya dalam ranah
domestik namun juga wilayah publik.
Kata Kunci : Representasi Perempuan, Analisis Wacana Kritis Norman
Fairclough, Budaya Patriarki
Thessa Caesar Petrisia Nasrani (135120218113005), 2017.
Representative of Women in The Puppet Story (Critical Discourse
Analysis Norman Fairclough’s model in Novel Titled Srikandi Belajar
Memanah)
Guided by Megasari Noer Fatanti, S.I.Kom.,M.I.Kom
ABSTRACT
Puppets are one of the product in the human’s culture which developed really fast
in the land of Java. The puppet once was famous in Indonesia in an art
performance. However, as the time going and the print machine found, now the
puppet is not only performed in the stage. But also distributed in the shape of
novel. This kind of novel become one of the persuative media because can build
the imagination of the reader, novel is one of the part of literature works that can
be media to deliver an idea. This research aimed to know how women’s
representative captured in the novel Srikandi Belajar Memanah. The writer use
the analysis method of Critical Discourse Analysis Norman Fairclough’s model
by analyzing the three levels, text analysis level, discourse level, and sociocultural
level.
Results of the study showed that women in the depiction of the novel Srikandi
Belajar Memanah physically and attitude is pretty, behave rather fierce, sweet, his
body lean, his eyes are like the lightning grabbed his fierce, gentle, kenes binding,
when talking to the sweetness like honey, agile, smart, sleek interlocutor heard.
Then women need a companion or a friend. Women can not be detached from the
male roles (father, husband, brother). Physical/body imagine that women still
often appears in the media. Researchers also found that behind the weakness of
strength and integrity as a woman was a form of resistance over what had befallen
him. In the end, the woman was able to have a dual role, not just in the realm of
domestic but also of the public.
Keywords: Woman Representative, Patriarch, Critical Discourse Analysis
Norman Fairclough’s Model
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR DAFTAR PENGUJI SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
LEMBAR PERSEMBAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTARTABEL................................................................................................xiii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................9
1.4.1 Manfaat Teoritis..............................................................................................9
1.4.2 Manfaat Praktis...............................................................................................9
BAB II...................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................10
2.1 Novel Sebagai Media Komunikasi Massa.......................................................10
2.2 Wayang sebagai Media komunikasi Klasik.....................................................13
2.3. Wayang Sebagai Produk Budaya ....................................................................15
2.4. Representasi dan Identitas Sebagai Bagian dari Kebudayaan..........................17
2.5 Wacana Sebagai Praktik Sosial..........................................................................19
2.6 Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough....................................................21
2.7 Penelitian Terdahulu........................................................................................24
2.8. Kerangka Pemikiran........................................................................................28
BAB III..................................................................................................................30
METODE PENELITIAN....................................................................................30
3.2 Subjek Penelitian..............................................................................................31
3.3 Fokus Penelitian...............................................................................................31
3.4 Sumber Data....................................................................................................32
3.5 Teknik Pengumpulan Data...............................................................................32
3.6 Teknik Analisis Data........................................................................................33
3.7. Kualitas Penelitian (Goodness Criteria)..........................................................39
BAB IV..................................................................................................................42
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................42
4.1. Subjek Penelitian.............................................................................................42
4.1.1. Gambaran Umum Novel “Srikandi Belajar Memanah”...............................42
4.1.2. Narasi Novel “Srikandi Belajar Memanah”.................................................45
4.2. Temuan dan Analisis Teks..............................................................................57
4.3. Analisis Produksi Teks....................................................................................98
4.4. Analisis Sosiokultural...................................................................................102
BAB V..................................................................................................................113
PENUTUP...........................................................................................................113
5.1. Kesimpulan...................................................................................................113
5.2. Saran.............................................................................................................116
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................117
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Proses Pengumpulan Data dalam Metode Norman Fairclough
Tabel 2 : Hasil Temuan dan Analisis Teks
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Model Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough
Gambar 2. Sampul Depan Novel Srikandi Belajar Memanah
Gambar 3 : Sampul Keterangan Hak Cipta Novel Srikandi Belajar Memanah
Recommended