View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
EFEKTIVITAS PROGRAM PENYALURAN DANA ZIS
(ZAKAT, INFAK, DAN SEDEKAH) DALAM BENTUK
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SMA TERBUKA
BINAAN LAZ ZAKAT SUKSES KOTA DEPOK
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
RONA ROUDHOTUL JANNAHNIM: 1113086000038
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1440H/ 2019
3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Rona Roudhotul Jannah
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 19 Januari 1995
3. Alamat : Kp. Benda Barat RT001/RW006
No.41, Cipayung, Depok
4. Telepon : 082210353721
5. Email : Ronarj19@gmail.com
B. PENDIDIKAN
1. SDN Rangkapan Jaya Depok 2001 – 2007
2. SMPN 9 Depok 2007 – 2010
3. SMAIT Nururrahman Depok 2010 – 2013
4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013 - 2019
C. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Endang Syahril
2. Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
3. Ibu : Neneng Nurjanah
4. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
D. SEMINAR DAN WORKSHOP
1. Company Visit to Muamalat Institute , pada tanggal 2 April 2014.
2. Company Visit to Dana Reksa Sekuritas, pada tanggal 6 Desember
2015.
i
3. Seminar Internasional Ekonomi Islam dengan tema “Building
Strategic Alliance In Islamic Economic, Finance and Business
Policies” yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam
Indonesia pada tanggal 30 April 2015.
E. KEGIATAN-KEGIATAN
1. Quick Count PILKADA DKI Jakarta, 2017.
2. Telemarketing Humanesia Dompet Dhuafa, 2017.
3. Relawan Ramadhan BAZMA Pertamina, 2018.
4. Volunteer Asian Para Games divisi Transportasi, 2018.
ii
ABSTRACT
This study aims to analyze the effectiveness of the ZIS fund distribution program in the form of school operational assistance in SMA Terbuka assisted by LAZ Zakat Sukses of Depok City. There are 4 variables that can measure the level of effectiveness in this study. Among other things, the accuracy of program targets, program socialization, program objectives, and program monitoring. The four variables fall into the range of effective value scales. That is, accuracy of program targets: 3.13. program socialization: 3.25. program objectives: 3.11. program monitoring: 2.94. The final result of the program effectiveness level score shows a value of 3.11 .Meaning that the value is in the range of effective scales. So that the distribution of ZIS funds in the form of operational assistance in SMA Terbuka assisted by LAZ Zakat Sukses of Depok City has been effective.
Keywords: ZIS, LAZ Zakat Sukses, Effectiveness, School Operational Assistance
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah di SMA Terbuka binaan LAZ Zakat Sukses Kota Depok. Terdapat 4 variabel yang dapat mengukur tingkat efektivitas pada penelitian ini. Diantaranya, ketepatan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program, serta pemantauan program. Keempat variabel tersebut masuk ke dalam rentang skala nilai efektif. Diantaranya, Ketepatan sasaran program: 3,13. Sosialisasi program: 3,25. Tujuan Program: 3,11. Pemantauan program: 2,94. Hasil akhir dari rata-rata skor tingkat efektivitas program menunjukan nilai 3,11. Artinya nilai tersebut masuk dalam rentang skala efektif. Sehingga penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah di SMA terbuka binaan LAZ Zakat Sukses Kota Depok telah berjalan efektif.
Kata kunci: ZIS, LAZ Zakat Sukses, Efektivitas, Bantuan Operasional Sekolah
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah serta kemudahan bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Efektivitas Program Penyaluran
Dana ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) Dalam Bentuk Bantuan Operasional Sekolah
SMA Terbuka (Studi Kasus Pada LAZ Zakat Sukses Kota Depok)” . Shalawat
serta salam tak lupa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penyusunan
skripsi ini dimaksudkan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak yang telah membantu proses pengerjaan skripsi ini. Untuk itu
penulis ingin berterima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan penulis pertolongan dalam penulisan
skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terima kasih yaa Allah
karena telah menguatkan hati penulis untuk selalu berusaha menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Arief Mufraini, M.Si, Lc selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Nur Rianto Al Arif, M.Si dan Ibu RR. Tini Anggraeni, ST,
M.Si selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syariah.
4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang selalu memberikan arahan kepada penulis mengenai perkuliahan
penulis selama ini.
5. Bapak Nurul Ichsan, M.A Selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima
kasih banyak Pak Ichsan atas bimbingannya selama masa penyusunan
skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga Allah
membalas kebaikan Bapak selama membimbing penulis.
6. Teruntuk mama dan papa tersayang, terima kasih banyak ya atas doanya
selama ini. Maafkan jika membuat kalian menunggu lama kelulusan
v
anakmu ini. Alhamdulillah skripsi ini sudah terselesaikan dan
kupersembahkan karya kecil ini untuk kalian.
7. Teruntuk Bang Eki, Alpin, Kak Riris, serta si kecil Zafran yang selalu
membuat penulis termotivasi menyelesaikan skripsi ini jika sedang
mengingat mereka.
8. Teman seperjuanganku Husnu Sulukiah, terima kasih ya nu sudah menjadi
teman terbaik selama perkuliahan ini. Tak lupa juga untuk Aliyah yang
selalu memberikan saran-saran positif dan teman berbagi cerita yang baik.
Terima kasih ya li!
9. Teruntuk teman-teman tercintaku, Eka Hermayanti, Bening, Faqihah,
Riska Rismayanti. Terima kasih banyak untuk kalian yang sudah mau
menjadi teman yang saling support dan berbagi suka dukanya selama
pertemanan kita. I love you all!
10. Seluruh teman-teman KKN BIMASAKTI.
11. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terima kasih
banyak atas segala ilmu yang telah diberikan. Semoga Allah berikan
keberkahan untuk kalian.
12. Seluruh teman-teman Ekonomi Syariah angkatan 2013.
Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna.
Sehingga penulis berharap mendapatkan kritik dan saran yang membangun.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Jakarta, 8 November 2018
Rona Roudhotul Jannah
vi
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. i
ABSTRACT................................................................................................ iii
ABSTRAK.................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................ v
DAFTAR ISI............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL...................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. x
DAFTAR GRAFIK.................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xii
BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 7
A. Landasan Teori................................................................................. 7
1. Konsep Zakat............................................................................. 7
2. Infak dan Sedekah...................................................................... 19
3. Program Sekolah Gratis............................................................. 20
4. Konsep Efektivitas..................................................................... 21
B. Keterkaitan Antar Variabel.............................................................. 25
C. Penelitian Terdahulu........................................................................ 27
D. Kerangka Pemikiran......................................................................... 34
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 36
A. Ruang Lingkup Penelitian................................................................ 36vii
B. Metode Penentuan Sampel............................................................... 36
C. Metode Pengumpulan Data.............................................................. 37
D. Metode Analisis Data....................................................................... 38
E. Operasional Variabel Penelitian....................................................... 43
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................... 46
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian..................................... 46
1. Sejarah Singkat LAZ Zakat Sukses........................................... 46
2. Visi dan Misi LAZ Zakat Sukses............................................... 47
3. Program LAZ Zakat Sukses....................................................... 47
4. Susunan Pengurus...................................................................... 48
B. Deskripsi Responden........................................................................ 49
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..................... 50
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia.................................... 51
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Kelas..................... 52
C. Analisis dan Pembahasan................................................................. 53
1. Uji Validitas dan Reliabilitas..................................................... 53
2. Uji Normalitas............................................................................ 55
3. Efektivitas Program Penyaluran Dana ZIS................................ 56
4. Pembahasan................................................................................ 79
BAB V : PENUTUP................................................................................... 81
A. Kesimpulan...................................................................................... 81
B. Saran................................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 83
LAMPIRAN................................................................................................ 87
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Penyaluran Dana Zakat LAZ Zakat Sukses tahun
2016
5
2.1 Kajian Penelitian 27
3.1 Skala Likert 38
3.2 Rentang Skala Keputusan 42
3.3 Operasional Variabel 43
4.1 Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin 50
4.2 Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Usia 51
4.3 Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Tingkatan Kelas 52
4.4 Uji Validitas Pertanyaan 53
4.5 Uji Reliabilitas 55
4.6 Uji Normalitas 56
4.7 Tanggapan Responden untuk Variabel Ketepatan
Sasaran Program
56
4.8 Tanggapan Responden untuk Variabel Sosialisasi
Program
63
4.9 Tanggapan Responden untuk Variabel Tujuan
Program
69
4.10 Tanggapan Responden untuk Variabel
Pemantauan Program
74
4.11 Nilai Keseluruhan Variabel 78
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Penyaluran Dana ZIS LAZ Zakat Sukses 4
2.1 Kerangka Pemikiran 35
4.1 Diagram Berdasarkan Jenis Kelamin Responden 50
4.2 Diagram Berdasarkan Usia Responden 51
4.3 Diagram Berdasarkan Tingkatan Kelas 52
x
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Uji Deskriptif 87
2 Uji Validitas dan Reliabilitas 88
3 Uji Normalitas 89
5 Tabulasi Data Kuesioner 90
6 Lembar Kuesioner Penelitian 92
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berperan penting dalam memajukan bangsa dan negara.
Pendidikan juga menjadi salah satu faktor kebutuhan dasar manusia dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga melalui pendidikan maka
kesejahteraan rakyat dapat terwujud. Melalui pendidikan maka Sumber
Daya Manusia bisa lebih berkembang dan dapat menghasilkan manusia
yang lebih produktif, sehingga dapat meningkatkan kualitas bangsanya.
Di Indonesia, isi pembukaan UUD 1945 juga menyinggung masalah
pendidikan. Yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Hal ini
membuktikan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penting
dalam menentukan jati diri bangsa. Salah satu strategi Indonesia untuk
meningkatkan pendidikan adalah program wajib belajar 12 tahun. Tapi
pada kenyataannya data UNICEF menyebutkan bahwa pada tahun 2016 di
Indonesia tercatat 2,5 juta anak tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
Yang diantaranya adalah sebanyak 600 ribu anak usia Sekolah Dasar, dan
1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama.
Angka putus sekolah yang terjadi di Indonesia berkaitan erat dengan
kemiskinan. Tingkat pendapatan yang rendah menjadi penghambat biaya
sekolah anak. Negara seharusnya berperan dan bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pendidikan. Namun pemerintah memiliki keterbatasan
1
yang membuatnya sulit dalam menjangkau penyelenggaraan pendidikan
ke seluruh warga Indonesia.
Karena pendidikan dan kemiskinan sangat berkaitan erat, Islam sejak
lama telah memberikan solusi terhadap permasalahan umat manusia, salah
satunya yaitu dalam mengentaskan kemiskinan. Ada beberapa instrumen
alternatif yang ditawarkan oleh agama Islam, diantaranya adalah zakat,
infak, dan sedekah. Sejak zaman Rasulullah SAW, konsep zakat telah
menjadi pilar perekonomian umat. Karena zakat merupakan sumber
pendapatan negara yang paling utama dan penting. Nurul Ichsan (2018)
dalam jurnalnya mengatakan bahwa penerimaan suatu daulah Islam
memang terbesar berasal dari zakat dan pajak, hal ini bisa dilihat dari
sejarah peradaban muslim. Saiful Azhar Rosly (2008) menjelaskan bahwa
zakat memainkan peran penting dalam mengentaskan kemiskinan dan
redistribusi pendapatan dari orang-orang muslim yang merupakan
komponen penting dari keuangan publik dalam Islam. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fahme Mohd Ali dkk (2015)
menjelaskan bahwa pendistribusian dana zakat juga telah terbukti efektif
dalam meningkatkan pendapatan bagi penerima zakat di kelantan.
Sehubungan dengan hal itu, maka zakat dapat berfungsi sebagai salah
satu sumber dana sosial-ekonomi bagi umat Islam. Artinya
pendayagunaan ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah) yang dikelola oleh Badan
Amil Zakat tidak hanya terbatas pada kegiatan-kegiatan tertentu saja yang
berdasarkan pada orientasi konvensional (kegiatan konsumtif), tetapi
2
dapat pula dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan ekonomi umat yang
produktif.
Potensi zakat di Indonesia terbilang cukup tinggi, apalagi dengan
mayoritas penduduk di Indonesia yang beragama Islam. Sehingga
pemerintah pun memberikan payung hukum kepada lembaga-lembaga
amil zakat dalam mengelola dana ZIS, termasuk upaya-upaya lembaga
amil zakat dalam mendapatkan dana tambahan dari mekanisme zakat
untuk menyelesaikan masalah perekonomian.
Adapun orang-orang yang menuntut ilmu merupakan salah satu
bagian dari golongan orang yang berhak menerima zakat. Dalam hal ini
golongan tersebut masuk pada kategori “Fisabilillah”. Dengan adanya
pengumpulan dana ZIS yang kemudian akan didistribusikan dalam bidang
pendidikan, diharapkan akan memberi jalan bagi mereka yang tidak
mampu untuk melanjutkan pendidikannya. Agar kemiskinan dan
kebodohan yang telah merajalela di negeri ini perlahan dapat segera
dientaskan melalui mekanisme zakat yang dikelola oleh lembaga amil
zakat.
Lembaga amil zakat di kota Depok pun ikut andil dalam mengurangi
angka putus sekolah siswa. Salah satunya adalah program penyaluran
dana ZIS untuk pendidikan yang digagaskan oleh LAZ Zakat Sukses kota
Depok. Yang menarik dari program tersebut adalah penyaluran dana ZIS
yang dilakukannya berbentuk bantuan biaya operasional sekolah untuk
SMA Terbuka binaannya yang berlokasi di Cinangka, Depok. SMA
3
Terbuka tersebut merupakan sekolah gratis yang menginduk pada SMAN
5 Depok. LAZ Zakat Sukses sudah hampir 7 tahun ikut andil dalam
pembangunan sekolah di SMA Terbuka Cinangka. Setiap bulan LAZ
Zakat Sukses rutin memberikan bantuan dana ZIS berupa biaya
operasional sekolah.
Sejak awal berdiri, LAZ Zakat Sukses memang sangat fokus terhadap
pemberdayaan dhuafa dalam bidang pendidikan di kota Depok. Hal ini
sejalan dengan hasil laporan keuangan tahunan yang ada di LAZ Zakat
Sukses. Tercatat bahwa pada tahun 2016 sebagian besar dana ZIS
disalurkan pada bidang sosial kemanusiaan, yaitu sebesar 3.815 jiwa. Lalu
pada urutan kedua, penyaluran dana ZIS sebagian besar disalurkan untuk
bidang pendidikan, yaitu sebesar 3.264 jiwa. Hal ini membuktikan bahwa
LAZ Zakat Sukses Kota Depok dalam penyaluran dana ZIS lebih fokus
pada bidang sosial kemanusiaan dan pendidikan.
Sosial Ke-manusiaan
37%
Pendidikan32%
Kesehatan13%
Pemberdayaan2%
Dakwah16%
Penyaluran Dana ZIS
Gambar 1.1Penyaluran Dana ZIS LAZ Zakat Sukses
(Sumber: Laporan keuangan 2016 Yayasan Zakat Sukses)
Begitu juga pada laporan penyaluran dana zakat di LAZ Zakat Sukses
Kota Depok pada tahun 2016 tercatat bahwa penyaluran dana zakat lebih 4
banyak disalurkan pada mustahik kategori fakir miskin dan fisabilillah,
yang masing-masing penyalurannya sebesar 2.429.666.939 rupiah dan
1.032.792.477 rupiah. Fisabilillah dalam kategori ini merupakan orang-
orang yang menuntut ilmu.
Tabel 1.1Penyaluran Dana Zakat LAZ Zakat Sukses tahun 2016
Penyaluran Jumlah
Amil 678.622.876
Fakir Miskin 2.429.666.939
Muallaf 1.455.000
Gharimin 1.000.000
Fisabilillah 1.032.792.477
Ibnu Sabil -
Riqab -
Jumlah Penyaluran Dana Zakat 4.143.537.292
Sumber: Laporan Keuangan 2016 Yayasan Zakat Sukses
Penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah yang
digagaskan oleh LAZ Zakat Sukses Kota Depok menarik untuk diteliti
lebih lanjut. Maka perlu dikaji ”Analisis Efektivitas Program
Penyaluran Dana ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah) Dalam Bentuk
Bantuan Operasional Sekolah SMA Terbuka (Studi Kasus pada LAZ
Zakat Sukses Kota Depok)”.
B. Rumusan Masalah
5
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana tingkat efektivitas program penyaluran dana ZIS dalam
bentuk bantuan operasional sekolah SMA terbuka binaan LAZ
Zakat Sukses Kota Depok?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat efektivitas program penyaluran dana
ZIS dalam bentuk bantuan operasioanl sekolah SMA terbuka
binaan LAZ Zakat Sukses Kota Depok.
D. Manfaat
1. Manfaat Akademisi
Bagi akademisi diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan
sumbangan pemikiran bagi ilmu syari’ah pada umumnya dan keuangan
Islam pada khususnya, serta menjadi rujukan penelitian berikutnya
tentang penyaluran dana zakat untuk pendidikan.
2. Manfaat Praktisi
Adapun bagi praktisi diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan pemahaman atau masukan terutama masyarakat luas
tentang penyaluran dana zakat untuk pendidikan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Zakat
a. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat
Kata zakat merupakan nama dari sesuatu hak Allah yang
dikeluarkan seseorang kepada mustahik. Dinamakan zakat
dikarenakan mengandung harapan untuk mendapatkan berkah,
membersihkan dan memupuk jiwa dengan berbagai kebaikan. Asal
makna zakat itu adalah tumbuh, suci, dan berkah. Allah telah
menetapkan hukum wajib atas zakat sebagaimana dijelaskan di
dalam al-Qur’an, Sunnah Rasul, dan ijma’ ulama kaum muslimin
(Sayyid Sabiq, 2006).
Menurut terminologi syariat (istilah), zakat adalah nama bagi
sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada
yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula (Didin
Hafidhhudin, 2002).
Zakat merupakan sebuah konsep ajaran Islam yang
berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Dalam konsep tersebut
kita diajarkan bahwa harta kekayaan yang dimiliki seseorang
merupakan amanat dari Allah dan juga berfungsi sosial. Hal itu
sudah diterangkan di dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadist.
7
Di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43, Allah
berfirman:
ن� ع�ي ع� �� رن ٱل ن� ن ع�وا� ن� ر� ن�ٱ ن� رو ن� ن�� ٱل ع�وا� ن�� ن� ن� رو ن� ن�� ٱل ع�وا� ع�ي ��ن ن�
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah
beserta orang-orang yang rukuk”.
Di dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 103, Allah
berfirman:
ع� ع�ي ن� ع �� ن ن�ٱل ! ر# ع$ �ل ن ع� ن% ن� ن& ن� رو ن� ن' ن�) ع(� ! ر# ع$ ري ن� ن+ ل, ن' ن� ن$ا ع/ ع$# ل�ي ن� ع� ن� ر# ع0 ع� ل$ ن1 ع� ة2 �ن ن4 ن' ر# ع$ عل رنو ر ��ن ر� ع ر5 ع6
ع# ع�ي ن+
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”.
Di dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 141, Allah berfirman:
ن) ن� ا ع�� ن�ٱل ن) ع7و ر8 �� ن ن�ٱل ع ۥ ع� ع� ��ع ة:ا ع� ن7 ر; ع ن> ر� �� ن ن�ٱل ن, ر; =� ن ن�ٱل ت< رن@ ع�� ر� ن ن� ري Aن ن� ت< رن@ ع�� ر� � ن ت< =� رن Bن ن�ا Cن ن��ن Eى ع5 �ل ن ٱ نو ع0 ن�
Gع� Hع ع8 نJا ع ۥ �ن ن ع(� ! ا� ىو Lع ع� Mر ع� نJا ن� ! عOۦ Pع ن�ا Qن Rن رو ن8 ع ۥ S� ن Qن ع�وا� ن�� ن� ن� ن� Tر ��ن ى� Uن ع(� عOۦى ع� ن� Tن � ع ع�وا� ع� ! ت Vع Cرن ن7 ع ن� ري Aن ن� ة$ا Vع Cرن ن7 ع
ن� عLي ع� Mر ع� رل ٱ
8
Artinya: “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang
berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-
tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang
serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah
dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan
kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.
Di dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 5, Allah berfirman:
ر# ع$ نل ع�4ا� ع� �ر ن�ٱ ر# ع0 ع�� ع� Qر ن�ٱ ر# ع0 ع�5 ع6 ن� ر# ع0 ع�و ع�� 4Bن ن� Wع ري Qن ن� ع�ي ع� Cر ع� رل ٱ ع�وا� ع7 �ر نLٱ Rع ع� Hع رل ٱ ع� ع$ ر@ ن�ا Jر ٱ Yن ن� Mن ٱن �Uن ع(ا Lن
ع# عQي ن�� ع� ع:و Aن ن �� ن ٱل ن�) ع(� ! ر# ع$ ن� عVي ن� ع��وا� ن; Lن ن� رو ن� �� ن ٱل ا� عو ن� ن�� ن� ن� رو ن� ن�� ٱل ع وا� ن�ا ��ن ن� ع/وا� ن�ا ع(ا) Lن ! ت4 ن' ر� ن ن�, ع�
Artinya: “Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka
bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai
mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah
ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat
dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka
untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha
Penyayang”.
Begitu pula melalui hadits yang menunjukan tentang wajibnya
zakat. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
9
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah
(sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya; menegakkan shalat; menunaikan
zakat; menunaikan haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Dalil-dalil di atas menegaskan tentang wajibnya berzakat.
Sehingga kita tahu bahwa zakat merupakan salah satu rukun Islam,
dan telah menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat
Islam, oleh karena itu hukum dari melaksanakan zakat adalah
fardhu ‘ain atau wajib ‘ain, yang artinya wajib hanya bagi orang
yang mampu atau memenuhi syarat.
b. Tujuan Zakat
Para cendekiawan muslim banyak yang menerangkan tentang
tujuan-tujuan zakat, baik secara umum yang menyangkut tatanan
ekonomi, sosial, dan kenegaraan maupun secara khusus yang
ditinjau dari tujuan-tujuan nash secara eksplisit.
Dari sudut pembangunan kesejahteraan masyarakat, zakat
memiliki tujuan yang sangat mulia, seperti digambarkan oleh
Muhammad Said Wahbah yaitu sebagai berikut (Didin
Hafidhuddin, 2002) :
1) Menggalang jiwa dan semangat saling menunjang dan
solidaritas sosial di kalangan masyarakat Islam.
10
2) Merapatkan dan mendekatkan jarak dan kesenjangan sosial
ekonomi dalam masyarakat.
3) Menanggulangi pembiayaan yang mungkin timbul akibat
berbagai bencana, seperti bencana alam maupun bencana
lainnya.
4) Menutup biaya-biaya yang timbul akibat terjadinya konflik,
persengketaan, dan berbagai bentuk kekerasan dalam
masyarakat.
5) Menyediakan suatu dana taktis dan khusus untuk
penanggulangan biaya hidup para gelandangan, para
pengangguran dan para tunasosial lainnya, termasuk dana
untuk membantu orang-orang yang hendak menikah tetapi
tidak memiliki dana untuk itu.
M.Ali Hasan (2008) menyebutkan bahwa dalam Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang
Pengelolaan Zakat Pada BAB II Tentang Tujuan Zakat di jelaskan
Pada Pasal 5 Berbunyi:
1) Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam
menunaikan zakat sesuai dengan tuntunan agama.
2) Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dal
upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan
sosial.
3) Meningkatkan hasil guna dan berdaya guna.
11
c. Golongan Orang yang Berhak Menerima Zakat
Orang-orang yang berhak menerima zakat disebut dengan
mustahik zakat. Terdapat 8 asnaf atau golongan yang bisa
dikatakan mustahik zakat. 8 asnaf tersebut telah diatur dalam Al-
Qur’an surat At-taubah: 60. Allah berfirman:
عLى ن� ن� ع ي ع� رن] رل ن�ٱ ع\ ن�ا ل� ٱل عLى ن� ر# ع$ ع/ ع�و �ع ع2 ن: �ل ن ن[ ع� رل ن�ٱ ن$ا ري ن� ن+ ن� ع�ي ع� رن� رل ن�ٱ ع� ع%ي Mرن ن� رل ن�ٱ ع� ى� ن� Sن ع: ر� عل ع< �رن ن4 ن�� ٱل ن�ا �ن ن ع(�
ع# ع%ي Qن ع# ع�ي ن+ ع �� ن ن�ٱل ! ع �� ن ٱل ن� ل ة2 ن ع�8 Lن ! ع, عVي Mن� ٱل ع� ر/ ن�ٱ ع �� ن ٱل ع, عVي ن�
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana”
Dari ayat di atas diterangkan bahwa orang-orang yang berhak
menerima zakat atau mustahik zakat terdiri dari 8 golongan. Yaitu
orang fakir, orang miskin, pengurus zakat, muallaf, memerdekakan
budak, orang berhutang, pada jalan Allah (fisabilillah), dan orang
yang sedang dalam perjalanan.
Dalam Buku Tafsir al Maraghi karangan Mustafa Al-Maraghi
(Mustafa Al-Maraghi, 1992) yang berhak menerima zakat ialah:
12
1) Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak
mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
penghidupannya.
2) Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan
dalam keadaan kekurangan.
3) Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk
mengumpulkan dan membagikan zakat.
4) Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan
orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
5) Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan
Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
6) Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup
membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk
memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu
dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7) Pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan
pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara mufasirin
ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan
sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8) Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat
mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
13
d. Pendistribusian Zakat
Pendayagunaan berasal dari kata “guna” yang berarti manfaat,
adapun pengertian pendayagunaan itu sendiri menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut:
1) Pengusaha agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat.
2) Pengusaha agar mampu menjalankan tugas dengan baik.
Pendayagunaan dana zakat erat hubungannya dengan
bagaimana cara pendistribusiannya atau penggunaannya. Kondisi
itu dikarenakan jika pendistribusian tepat sasaran dan tepat guna,
maka pendayagunaan zakat lebih optimal.
Hafidhuddin (2002) menyebutkan cara penyaluran zakat yaitu,
yang pertama, pada kelompok kategori fakir dan miskin, zakat
yang disalurkan dapat bersifat konsumtif, yaitu untuk memenuhi
keperluan konsumsi sehari-harinya dan dapat juga bersifat
produktif, yaitu untuk menambah modal usahanya. BAZ atau LAZ,
jika memberikan zakat yang bersifat produktif harus pula
melakukan pembinaan atau pendampingan kepada para mustahik
agar kegiatan usahanya dapat berjalan dengan baik, dan agar para
mustahik semakin meningkat kualitas keimanan dan keislamannya.
Yang kedua, kelompok Amil atau petugas zakat berhak
mendapatkan bagian dari zakat maksimal satu perdelapan atau
12,5%, dengan catatan bahwa petugas zakat ini memang
14
melakukan tugas-tugas keamilan dengan sebaik-baiknya dan
waktunya sebagian besar atau seluruhnya untuk tugas tersebut.
Yang ketiga, kelompok muallaf, yaitu kelompok orang yang
dianggap lemah imannya, karena baru masuk Islam. Pada sekarang
mungkin bagian muallaf ini dapat diberikan kepada lembaga-
lembaga dakwah yang mengkhususkan garapannya untuk
menyebarkan Islam di daerah-daerah terpencil dan di suku-suku
terasing yang belum mengenal Islam. Atau dapat juga dialokasikan
pada lembaga-lembaga dakwah yang bertugas melakukan balasan
dan jawaban terhadap pemahaman-pemahaman buruk tentang
Islam yang dilontarkan oleh misi-misi agama tertentu yang kini
sudah semakin merajalela. Atau mungkin dapat diberikan kepada
lembaga-lembaga yang biasa melakukan training keislaman bagi
orang-orang yang baru masuk Islam. Mungkin juga untuk
keperluan mencetak berbagai brosur dan media informasi lainnya
yang dikhususkan bagi mereka yang baru masuk Islam.
Yang keempat, pada kelompok riqab atau memerdekakan
budak belian. Artinya bahwa zakat itu antara lain harus
dipergunakan untuk membebaskan budak belian dan
menghilangkan segala bentuk perbudakan. Cara membebaskan
perbudakan ini biasanya dilakukan dengan dua hal, diantaranya
adalah menolong pembebasan diri hamba mukatab atau budak
yang membuat kesepakatan dan perjanjian dengan tuannya, bahwa
15
dia sanggup membayar sejumlah harta (misalnya uang) untuk
membebaskan dirinya. Lalu seseorang atau sekelompok orang
dengan uang zakatnya atau petugas zakat dengan uang zakat yang
terkumpul dari para muzakki, membeli budak atau ammah (budak
perempuan) untuk kemudian membebaskannya.
Yang kelima, pada kelompok gharimin atau orang yang
berhutang, yang sama sekali tidak melunasinya. Para ulama
membagi kelompok ini pada dua bagian, yaitu kelompok orang
yang mempunyai hutang untuk kebaikan dan kemashlahatan diri
dan keluarganya. Serta kelompok orang yang mempunyai hutang
untuk kemashlahatan orang atau pihak lain.
Yang keenam, kelompok fi sabilillah. Berdasarkan lafaz dari
sabilillah “di jalan Allah”, maka sebagian ulama membolehkan
memberi zakat tersebut untuk pembangunan masjid, lembaga
pendidikan, perpustakaan, pelatihan para da’I, menerbitkan buku,
majalah, brosur, membangun mass media, dan lain sebagainya.
Dan yang terakhir adalah ibnu sabil. Untuk saat sekarang
mungkin juga dapat dipergunakan untuk membiayai pendidikan
anak-anak jalanan yang kini semakin banyak jumlahnya, atau
mungkin juga dapat dipergunakan untuk merehabilitasi anak-anak
miskin yang terkena narkoba atau perbuatan-perbuatan buruk
lainnya.
16
Arief Mufraini (2012) memaparkan bentuk-bentuk inovasi
distribusi zakat yang dikategorikan dalam empat bentuk berikut :
1) Distribusi bersifat ‘konsumtif tradisional’, yaitu zakat
dibagikan kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara
langsung, seperti zakat fitrah yang diberikan kepada fakir
miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat
mal yang dibagikan kepada para korban bencana alam.
2) Distribusi bersifat ‘konsumtif kreatif’, yaitu zakat
diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula,
seperti diberikan dalam bentuk alat-alat sekolah atau
beasiswa.
3) Distribusi bersifat ‘produktif tradisional’, di mana zakat
diberikan dalam bentuk barang-barang yang produktif
seperti kambing, sapi, alat cukur, dan lain sebagainya.
Pemberian dalam bentuk ini akan dapat menciptakan suatu
usaha yang membuka lapangan kerja bagi fakir miskin.
4) Distribusi dalam bentuk ‘produktif kreatif’, yaitu zakat
diwujudkan dalam bentuk permodalan baik untuk
membangun proyek sosial atau menambah modal pedagang
pengusaha kecil.
e. Pendistribusian Zakat untuk Pendidikan
Penyaluran dana zakat untuk pendidikan secara umum
merupakan persoalan kontemporer. Para ulama kontemporer
17
berbeda pendapat dalam menanggapi penyaluran dana zakat untuk
pendidikan. Dalam hal ini, penyaluran dana zakat untuk pendidikan
dimasukkan dalam golongan fisabilillah.
Kata fisabilillah sering dikaitkan dengan jihad (berperang).
Namun bila kita pahami dan menelaah kembali arti kata
fisabilillah, ternyata memiliki pengertian yang lebih luas dari arti
jihad atau berperang di jalan Allah. Ada tiga pendapat mengenai
makna kata fisabilillah.
Pendapat pertama, yang dimaksud dengan fisabilillah yaitu
jihad atau berperang mengangkat senjata di jalan Allah pada
medan pertempuran. Diantara ulama yang memegang pendapat
pertama ini adalah Ibn Jarir ath-Thabari dalam karyanya Jami’ al-
Bayan, dan Imam al-Qurthubi dalam karyanya al-Jami’ Li Ahkam
al-Quran. Para ulama pada pendapat ini tidak memperkenankan
penggunaan zakat disalurkan untuk pendidikan.
Pendapat kedua, bahwa yang dimaksud dengan fisabilillah
adalah mereka yang berperang mengangkat senjata di medan
perang, dan mereka yang tengah menunaikan haji dan umrah.
Diantara ulama yang memegang pendapat ini adalah Ibn Katsir
dalam buku tafsirnya Tafsir al-Quran al-’Azim, dan Imam asy-
Syaukani dalam bukunya Fath al-Qadir.
Dan pendapat ketiga mengatakan bahwa fisabilillah adalah
segala sesuatu yang terkait dengan perbuatan kebajikan untuk
18
kemaslahatan umat, seperti membangun jembatan, mendirikan
sekolah, masjid, lembaga-lembaga sosial dan pengkafanan mayyit.
Para ulama yang memegang pendapat ketiga ini adalah Imam
Fakhr ar-Razi dalam karya tafsirnya Tafsir ar-Razi, dan Syeikh
Ahmad Musthafa al-Maraghi dalam tafsirnya al-Maraghi.
Yusuf Qardhawi mengartikan fisabilillah dengan jihad,
sebagaimana yang diartikan mazhab. Akan tetapi jihad yang
dimaksudnya adalah jihad dalam bentuk tulisan, lisan, pemikiran,
pendidikan, sosial, budaya serta politik yang kesemuanya itu
digunakan untuk keagungan dan kemegahan Islam.
Selain itu, mengingat bahwa dunia kita sedang dalam
pergumulan globalisme yang mencanangkan tidak ada kekerasan
untuk seluruh umat manusia, maka tentu dana ini harus dialihkan
penyalurannya dalam bentuk lain dari berjihad di jalan Allah.
Bukan mereka yang mengangkat senjata, tapi bagi mereka yang
mengangkat pena, menuntut ilmu untuk mengibarkan panji agama
Allah di muka bumi ini (Arief Mufraini, 2012).
2. Infak dan Sedekah
Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu
untuk kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut syari'at, infak adalah
mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk suatu kepentingan
kemanusiaan yang diperintahkan ajaran Islam.
Firman Allah pada surat Ali-Imran ayat 134:
19
ع �� ن ن�ٱل ! ع_ �=ا ن ٱل ع� ن+ ن� عLي ن�ا رل ن�ٱ ن ري ن] رل ٱ ن� ع�ي aع رن% رل ن�ٱ ع� ى� �� ن � ن ن�ٱل ع� ى� �� ن Mن� ٱل عLى ن) عSو ع: ع8= ن� ع85 �ل ن ٱن� ع=ي Mع Hر ع� رل ٱ Gع� Hع ع8
Artinya: “Yaitu Orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-
orang yang berbuat kebajikan”
Infak hukumnya adalah fardhu kifayah atau wajib bagi suatu
masyarakat muslim. Jika tidak ada satu kelompok dari masyarakat
yang mengerjakan, maka seluruh individu masyarakat itu akan berdosa
besar, sedangkan jika telah ada yang mengerjakan maka gugurlah dosa
dari kelompok-kelompok lain dari komunitas itu (Achmad Subianto,
2004).
Sedangkan sedekah secara bahasa berasal dari kata sadaqa yang
berarti benar. Orang yang sering bersedekah dapat diartikan sebagai
orang yang benar pengakuan imannya.
Sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan
ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan
materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat
non materiil.
Sedekah dapat dilakukan setiap hari, baik untuk penghasilan
maupun harta, tanpa ada batas jumlah atau nilainya. Dalam
mengeluarkan sedekah pun hendaknya agar diniatkan sebagai sedekah
karena Allah (Achmad Subianto, 2004).
20
3. Program Sekolah Gratis
Peran pendidikan dalam pembangunan bangsa memiliki peran dan
kontribusi yang penting dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Melalui pendidikan maka akan tercipta masyarakat yang
terpelajar. Sehingga nantinya akan terbentuk masyarakat yang maju,
mandiri, demokratis, sejahtera, dan bebas dari kemiskinan.
Pendidikan gratis adalah pembebasan segala biaya
penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik/orangtua peserta didik
yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dan kegiatan
pembangunan sekolah (Syafaruddin, 2008).
Kebijakan sekolah gratis diwujudkan dalam rangka program wajib
belajar yang dicanangkan pemerintah. Program ini semata-mata
ditujukan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia, sehingga diharapkan setiap warga negara memperoleh
pendidikan seminim-minimnya SMA. Hal ini penting yaitu untuk
menjamin kelangsungan hidup warga Indonesia di era persaingan
global yang semakin keras (Supardi dan Leonard, 2008).
4. Konsep Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang
berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik.
Kamus ilmiah populer mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan
penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan.
21
Menurut Supriyono Efektivitas merupakan hubungan antara
keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang mesti
dicapai, semakin besar konstribusi daripada keluaran yang
dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat
dikatakan efektif pula unit tersebut (Supriyono, 2000).
Menurut Ravianto dalam Masruri (2014), pengertian efektivitas
adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang
menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti
bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan
perencanaan, baik dalam waktu, biaya mau pun mutunya, maka
dapat dikatakan efektif.
Sedangkan menurut Hani Handoko (2000) Efektivitas
merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar
kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka
semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Efektivitas
berfokus pada outcome (hasil), program, atau kegiatan yang dinilai
efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang
diharapkan.
Penulis berkesimpulan bahwa suatu hal dapat dikatakan efektif
apabila hal tersebut sesuai dengan yang dikehendaki. Efektivitas
juga dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Suatu usaha atau kegiatan dapat
dikatakan efektif jika usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai
22
tujuannya. Dan jika tujuan yang dimaksud adalah tujuan suatu
instansi maka proses pencapaian tujuan tersebut merupakan
keberhasilan dalam melaksanakan program atau kegiatan menurut
wewenang, tugas dan fungsi instansi tersebut.
b. Ukuran Efektivitas Program
Tingkat efektivitas dapat diukur dengan cara membandingkan
antara rencana yang sudah ditentukan sebelumnya dengan hasil
nyata yang telah diwujudkan. Akan tetapi, jika usaha yang
dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan yang
direncanakan tidak dapat tercapai seperti yang diharapkan, maka
hal itu dikatakan tidak efektif.
Berikut ini adalah kriteria atau ukuran mengenai pencapaian
tujuan efektif atau tidak, sebagaimana dikemukakan oleh S.P.
Siagian (2001), yaitu:
1) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksdukan
supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai
sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.
2) Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa
strategi adalah “pada jalan” yang diikuti dalam melakukan
berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang
ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam
pencapaian tujuan organisasi.
23
3) Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap,
berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi
yang telah ditetapkan artinya kebijakan harus mampu
menjembatani tujuan-tujuan dengan usaha-usaha
pelaksanaan kegiatan operasional.
4) Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti
memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi
dimasa depan.
5) Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik
masih perlu dijabarkan dalam program-program
pelaksanaan yang tepat sebab apabila tidak, para pelaksana
akan kurang memiliki pedoman bertindak dan bekerja.
6) Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator
efektivitas organisasi adalah kemamapuan bekerja secara
produktif. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan
mungkin disediakan oleh organisasi.
7) Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun
baiknya suatu program apabila tidak dilaksanakan secara
efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan
mencapai sasarannya, karena dengan pelaksanaan
organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.
8) Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat
mendidik mengingat sifat manusia yang tidak sempurna
24
maka efektivitas organisasi menuntut terdapatnya sistem
pengawasan dan pengendalian.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan empat indikator
efektivitas program yang dikemukakan oleh Budiani (2007). Yaitu:
1) Ketepatan sasaran program
2) Sosialisasi program
3) Tujuan program
4) Pemantauan program
Dengan menggunakan indikator efektivitas program yang
dikemukakan oleh Budiani (2007) ini diharapkan dapat mengukur
tingkat efektivitas pada penelitian ini. Dalam hal ini adalah
efektivitas program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah SMA terbuka binaan LAZ Zakat Sukses Kota
Depok.
B. Keterkaitan Antar Variabel
Berdasarkan ukuran efektivitas yang dikemukakan oleh Budiani
(2007), maka didapatkan variabel-variabel yang dapat mengukur tingkat
efektivitas pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Ketepatan Sasaran Program
Sasaran program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah ini adalah meningkatkan kesejahteraan para siswa
yang bersekolah di SMA Terbuka Cinangka, Depok. Karena siswa
25
yang bersekolah di sana merupakan siswa yang sempat putus sekolah
serta siswa yang memiliki keterbatasan biaya dalam melanjutkan
pendidikannya. Pada penelitian efektivitas, variabel ketepatan sasaran
program bertujuan untuk mengukur sejauh mana program tepat pada
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Sosialisasi Program
Kemampuan LAZ Zakat Sukses dalam melakukan sosialisasi
program bertujuan agar program ini dapat tersampaikan dengan baik
kepada masyarakat umum maupun kepada masyarakat di lingkungan
SMA Terbuka Cinangka. Sosialisasi program dalam mengukur tingkat
efektivitas ini mencakup penyebarluasan informasi mengenai bantuan
dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah, serta mekanisme
penyalurannya.
3. Tujuan Program
Tujuan pada program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah ini adalah mengurangi angka putus sekolah siswa,
membantu biaya operasional sekolah, serta mengurangi beban biaya
sekolah siswa. Pada penelitian ini tujuan program merupakan
bagaimana kesesuaian antara hasil program terhadap tujuan program
yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Pemantauan Program
Pada penelitian ini pemantauan program yaitu kegiatan yang
dilakukan setelah dilaksanakannya program sebagai bentuk rasa
26
perhatian terhadap para peserta program. Dalam hal ini, pemantauan
program dilakukan secara langsung oleh LAZ Zakat Sukses dengan
cara mengunjungi SMA Terbuka Cinangka untuk melihat
perkembangan serta pengelolaan dana ZIS di sana.
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1Kajian Penelitian
No. Identitas Penelitian Metode
Penelitian
Hasil Penelitian Pembeda
1. Nur Eviyati, 2015
Pengaruh
Pemberian Zakat
Produktif Dalam
Bentuk Beasiswa
Ceria dan
Lingkungan
Keluarga
Terhadap Kualitas
Prestasi Mustahik
Dengan Motivasi
Sebagai Variabel
Moderasi (Studi
Kasus Pada
Kuantitatif Uji parsial untuk
variabel
pemberian
beasiswa
berpengaruh dan
signifikan
terhadap kualitas
prestasi mustahik.
Dan untuk
variabel
lingkungan
keluarga siswa
berpengaruh
positif terhadap
kualitas prestasi
Persamaan dari
penelitian ini
terletak pada
bentuk
penelitiannya
yang meneliti
tentang
penyaluran zakat
untuk
pendidikan.
Perbedaannya
terletak pada
tujuan
penelitiannya.
27
Rumah Zakat
Tahun 2010-2013)
mustahik. Dan
untuk variabel
lingkungan
keluarga yang
dimoderasi oleh
motivasi
mustahik
berpengaruh
positif dan
signifikan.
2. Husnul Hami
Fahrini, 2016
Efektivitas
Program
Penyaluran Dana
Zakat Profesi
Dalam Bentuk
Pemberian
Beasiswa Bagi
Siswa Muslim
Kurang Mampu
Kualitatif (1) tingkat
efektivitas
program
penyaluran dana
zakat profesi
dalam bentuk
pemberian
beasiswa sudah
berada pada
kategori
sangat efektif
dengan tingkat
Perbedaan dari
penelitian ini
adalah pada
penelitian yang
dilakukan oleh
Husnul Hami
Fahrini
menggunakan
metode
kualitatif.
28
oleh Badan
Amil Zakat
Nasional
(BAZNAS) di
Kabupaten
Tabanan Tahun
2015
efektivitasnya
sebesar 95,58%,
(2) hambatan
yang dialami
dalam
menyalurkan
dana zakat profesi
dalam bentuk
pemberian
beasiswa yaitu
BAZNAS
Kabupaten
Tabanan
belum memiliki
tenaga kerja
profesional,
kurangnya
koordinasi antar
BAZNAS dengan
Unit
Pengumpulan
Zakat (UPZ), dan
jumlah pemberian
29
dana beasiswa
belum memenuhi
kebutuhan
pendidikan, (3)
upaya yang
dilakukan untuk
mengatasi
kendala tersebut
dapat dilakukan
dengan
meningkatkan
kinerja dan
profesionalitas
tenaga kerja,
meningkatkan
koordinasi antara
BAZNAS dengan
UPZ, dan
memberikan
pelayanan dan
kemudahan bagi
pemberi zakat.
30
3. Dwi Ayu
Wulandari,2017
Pengaruh Zakat
Produktif Yang
Direalisasikan
Dalam Bentuk
Beasiswa Satu
Keluarga Satu
Sarjana (SKSS)
Badan Amil Zakat
Nasional
(BAZNAS)
Provinsi Sumatera
Selatan Terhadap
Prestasi
Mahasiswa
Universitas Islam
Negeri Raden
Fatah Palembang
Kuantitatif Zakat produktif
yang
direalisasikan
dalam bentuk
beasiswa satu
keluarga satu
sarjana (SKSS)
berpengaruh
signifikan
terhadap prestasi
mahasiswa.
Penelitian yang
dilakukan oleh
Dwi Ayu
Wulandari
memiliki tujuan
penelitian yang
berbeda dengan
penulis.
4. Isra Mirawati,
2016
Kualitatif Dampak Program
Beasiswa
Pendidikan
Penelitian yang
dilakukan oleh
Isra Mirawati
31
Dampak Program
Beasiswa
Pendidikan LAZ
(Lembaga Amil
Zakat) Pupuk
Kaltim Dalam
Meningkatkan
Prestasi Belajar
Mahasiswa Asal
Bontang
Beasiswa LAZ
(Lembaga Amil
Zakat) Pupuk
Kaltim dalam
Meningkatkan
Prestasi Belajar
Mahasiswa Asal
Bontang sudah
efektif. Hal ini
dapat dilihat dari
tidak adanya
mahasiswa
penerima
beasiswa yang
melampaui batas
maksimal
perkuliahan yang
telah ditetapkan,
indeks prestasi
cenderung
meningkat setiap
semester, dan
evaluasi
menggunakan
metode
kualitatif. Dan
tujuan penelitian
yang dilakukan
berbeda dengan
penulis.
32
pembinaan yang
berjalan dengan
baik
5. M. Arif Budiman
Kasim dan Izzuddin
Edi Siswanto, 2016
Analisis Efektivitas
Pendayagunaan
Zakat
Produktif Pada
Program
Pemberdayaan
Masyarakat Di
Wilayah Sukabumi
(Studi Kasus:
Kampoeng Ternak
Dompet Dhuafa)
Kombinasi
(Kuantitaif
dan
Kualitatif)
pendayagunaan
zakat produktif
pada program
pemberdayaan
masyarakat di
wilayah Sukabumi
telah berjalan
efektif dengan
tingkat persentase
efektivitas sebesar
76,74%.
Perbedaan dari
penelitian penulis
yaitu terletak
pada metode
penelitiannya dan
juga obyek
penelitiannya
D. Kerangka Pemikiran
Dalam kerangka pemikiran ini menunjukkan model-model atau
gambaran dan variabel utama yang menjadi permasalahan penelitian dan
33
menjelaskan adanya hubungan antara variabel satu dengan variabel
lainnya.
Zakat merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim apabila
hartanya telah mencapai nisab. Keberadaan lembaga amil zakat sangat
membantu dalam penghimpunan dan penyaluran dana ZIS. Diharapkan
dana ZIS yang telah terhimpun dapat diberikan kepada mustahik.
Dalam penelitian ini pendistribusian dana ZIS untuk pendidikan oleh
LAZ Zakat Sukses diberikan dalam bentuk bantuan operasional sekolah
kepada SMA Terbuka Cinangka Depok. Di mana dalam penelitian ini
penulis menggunakan empat indikator efektivitas program yang
dikemukakan oleh Budiani (2007), yaitu ketepatan sasaran program,
sosialisasi program, tujuan program, dan pemantauan program. Dari
indikator tersebut penulis dapat mengetahui tingkat efektivitas program
penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah SMA
Terbuka.
34
Program Penyaluran Dana ZIS untuk SMA Terbuka Cinangka
Depok
Efektivitas
Program
Gambar 2.1Kerangka Pemikiran
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
35
Indikator Efektivitas Program (Budiani, 2007):
1. Ketepatan Sasaran Program2. Sosialisasi Program3. Tujuan Program4. Pemantauan Program
Metode penelitian dapat diartikan sebagai rangkaian cara atau
rancangan penelitian dalam pengumpulan data. Rancangan ini
menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh,
sumber data dengan cara bagaimana data tersebut diolah.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dan penjelasan deskriptif. Penelitian
kualitatif menurut Moleong (2004) adalah penelitian secara holistik
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek
penelitian, baik itu perilakunya, persepsi, motivasi maupun tindakannya,
dan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Di mana penelitian ini merupakan penelitian laporan, pengamatan
lapangan yaitu penelitian terhadap data primer melalui wawancara dan
kuesioner, serta data sekunder yang didapatkan melalui berbagai sumber
langsung maupun tidak langsung.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai karakteristik atau kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sujarweni, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang berada
di SMA terbuka Cinangka binaan LAZ Zakat Sukses kota Depok.
36
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan menggunakan
prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi. Dalam
penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan hukum
nonprobability sampling artinya tidak memberi peluang yang sama bagi
seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Perwakilan populasi yang dijadikan sampel adalah siswa yang berada di
SMA terbuka Cinangka binaan LAZ Zakat Sukses kota Depok.
Menurut Arikunto (2008) Pengambilan sampel jika subjeknya kurang
dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau
lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Pada
penelitian ini penulis mengambil sampel 25% dari populasi yang ada,
yaitu sebesar 40 sampel. Karena populasi atau siswa di SMA Terbuka
Cinangka Depok sebesar 160 siswa.
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui pemberian kuesioner
dan wawancara. Wawancara di sini ditujukan kepada pengelola LAZ
Zakat Sukses kota Depok untuk mendapatkan gambaran mengenai
program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah
SMA terbuka binaan LAZ Zakat Sukses kota Depok.
Selanjutnya untuk kuesioner diberikan kepada siswa yang berada di
SMA terbuka binaan LAZ Zakat Sukses kota Depok. Data dikumpulkan
dengan menggunakan angket tertutup, yaitu mengajukan pertanyaan
37
langsung kepada responden mengenai variabel-variabel penelitian yang
telah ditentukan sebelumnya. Dan skala yang dipakai dalam penyusunan
kuesioner pada penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Jawaban setiap item
instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat
positif sampai sangat negatif. Berikut adalah jenjang yang akan dipakai
dalam pengisian kuesioner yaitu ada 4 skor.
Tabel 3.1Skala Likert
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Tidak Setuju
(TS)
Setuju
(S)
Sangat Setuju
(SS)
1 2 3 4
Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, internet, dan hasil studi
lainnya.
D. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis uji statistika. Data yang
terkumpul akan dianalisa dengan menggunakan metode analisa sebagai
berikut:
1. Uji Validitas
38
Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat
keandalan atau keabsahan suatu alat ukur. Validitas digunakan untuk
mengetahui kelayakan dalam butir-butir dalam suatu daftar (konstruk)
pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Uji validitas
dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung (correlated item-total
correlations) dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung > r tabel dan
bernilai positif pada signifikan 5% maka data tersebut dapat dikatakan
valid. Dan sebaliknya, jika r hitung ternyata lebih kecil dari r tabel
maka data dapat dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Sugiyono,
2008). Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil
yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Uji reliabilitas instrumen
dapat dilihat dari besarnya nilai cronbach alpha pada masing-masing
variabel. Conbrach Alpha digunakan untuk mengetahui reliabilitas
konsisten ineritem atau menguji konsistenan responden dalam
merespon seluruh item. Instrumen untuk mengukur masing-masing
variabel dikatakan reliabel atau handal jika memiliki cronbach alpha
lebih besar dari 0,70.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan
dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Secara fundamental, data
39
yang berdistribusi normal dapat diketahui melalui bentuk histogram
seperti lonceng.
Terdapat banyak uji normalitas untuk mengetahui distribusi data.
Diantaranya adalah uji normalitas kolmogrov-smirnov dan shapiro-
wilk. Perbedaan dari kedua uji tersebut yaitu pada uji kolmogrov-
smirnov digunakan untuk mengetahui sebaran data acak dan spesifik
pada suatu populasi, data pada uji ini diatas 50 sampel. Sedangkan uji
shapiro-wilk digunakan untuk mengetahui sebaran data acak suatu
sampel kecil, data pada uji ini tidak lebih dari 50 sampel.
Karena pada penelitian ini sampel berjumlah 40 responden, maka
penulis menggunakan uji normalitas shapiro-wilk untuk menguji data
berdistribusi normal atau tidak.
4. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke dalam
bentuk presentase.
P =fi x100%⅀ fi
Dimana:
p : persentasi responden yang memilih kategori tertentu
fi : jumlah responden yang memilih kategori tertentu
fi⅀ : banyaknya jumlah responden
5. Skor Rata-rata
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan kepada
siswa SMA Terbuka Cinangka kemudian diberikan bobot
40
menggunakan skala likert. Cara menghitung skor adalah sebagai
berikut:
x= X1+X2+…+ Xn
n
Dimana:
x : rata-rata hitung
Xn : nilai bobot
n : jumlah bobot
Setelah menghitung skor rata-rata, maka selanjutnya adalah
menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi
tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel.
Dengan kata lain rentang skala memiliki fungsi untuk menunjukan
kecenderungan jawaban responden tentang variabel. Teknik skala
peringkatan terdiri dari kisaran 1 sampai 4 yang menggambarkan
posisi yang sangat negatif ke sangat positif. Adapun menurut Husein
Umar (2011) rumus rentang skala adalah sebagai berikut :
Rs = R (bobot)
M
Dimana:
R (bobot) : bobot terbesar – bobot terkecil
M : banyaknya kategori
Karena pada penelitian ini penulis menggunakan skala likert
dengan skor 1 sampai 4, maka skala penilaian yang di dapat adalah:
Rs = 4−1
4=¿ 0,75
41
Sehingga posisi keputusan yang di dapat adalah sebagai berikut
Tabel 3.2Rentang Skala Keputusan
Rentang Skala Kriteria Keputusan
1,00 – 1,75 Sangat Tidak Efektif
1,76 – 2,50 Tidak Efektif
2,51 – 3,25 Efektif
3,26 – 4,00 Sangat Efektif
Sumber: Rumus rentang skala dimodifikasi oleh penulis
6. Menentukan Nilai Efektivitas Program
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset dan
penelitian The Nielsen Company, mengenai efektivitas iklan yang
menggunakan EPIC model. Maka didapatkan rumus untuk
menggambarkan tingkat efektivitas program pada penelitian ini
dengan empat indikator efektivitas yang sudah ditentukan sebelumnya,
serta memposisikannya sesuai rentang skala yang sudah dibuat.
Berikut rumus efektivitas program yang telah dimodifikasi penulis
berdasarkan penelitian The Nielsen Company dalam mencari EPIC rate
atau menentukan efektivitas iklan pada penelitiannya:
Efektivitas Program = X 1+ X 2+ X 3+X 4
4
Dimana:
X1 : Ketepatan Sasaran Program
X2 : Sosialisasi Program
42
X3 : Tujuan Program
X4 : Pemantauan Program
E. Operasional Variabel
Definisi operasional untuk masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian ini menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh
penulis dalam mengukur variabel-variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti memiliki instrument penelitian
dengan empat variabel dan indikator yang ditujukan untuk mengetahui
efektivitas penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional
sekolah. Adapun variabel dalam penelitian ini, yaitu:
Tabel 3.3Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator
1. (X1):
Ketepatan
sasaran
program
Sejauh mana
program tepat
pada sasaran
yang sudah
ditentukan.
- Sasaran penerimaan siswa
SMA terbuka
- Penggunaan untuk biaya
operasional sekolah
- Pengelolaan bantuan dana
ZIS yang dilakukan oleh
pihak sekolah
2. (X2):
Sosialisasi
Program
Bagaimana
informasi
mengenai
- Penyebarluasan informasi
mengenai bantuan dana ZIS
untuk SMA terbuka binaan
43
pelaksanaan
program dapat
tersampaikan
dengan baik
kepada sasaran
peserta
program.
LAZ Zakat Sukses
- Mekanisme penyaluran
dana ZIS untuk SMA
terbuka
3. (X3): Tujuan
Program
Sejauh mana
kesesuaian hasil
program
dengan tujuan
program.
- Membantu biaya
operasional sekolah
- Mengurangi angka putus
sekolah siswa
- Mengurangi beban biaya
sekolah siswa
- Mengurangi tingkat
kebodohan dan kemiskinan
siswa
4. (X4):
Pemantauan
Program
Kegiatan yang
dilakukan
setelah program
dijalankan.
- Pantauan langsung LAZ
Zakat Sukses pada SMA
terbuka binaannya.
44
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
45
1. Sejarah Singkat LAZ Zakat Sukses
LAZ Zakat Sukses merupakan Lembaga Amil Zakat yang fokus
pada program pemberdayaan masyarakat dhuafa. Didirikan dengan
bentuk badan hukum yayasan dengan akte pendirian No. 01 tanggal 2
Mei 2011, Notaris Nur Qomsah Sukarno, SH. dan telah mendapatkan
izin operasional sebagai Lembaga Amil Zakat dari kementrian Agama
Provinsi Jawa Barat No.1082 Tahun 2017.
Selain itu LAZ Zakat Sukses juga telah meraih penghargaan
berupa trophy dari event IMZ AWARD pada tahun 2012 dengan
kategori “The Best New Corner of Zakat Organization”. Sebuah
penghargaan ini membuktikan bahwa dari awal berdiri LAZ Zakat
Sukses memiliki semangat dan tekad untuk misi memberdayakan
ummat melalui peran zakat.
Dalam hal penyaluran dana, LAZ Zakat Sukses berupaya untuk
menerapkan konsep SDGs (Sustainable Development Goals).
Mengacu kepada 3 indikator terkait dengan dokumen SDGs, yaitu
human development, social economic development, dan environmental
development, maka LAZ Zakat Sukses memiliki 5 pilar aktivitas
penyaluran seperti pendidikan, kesehatan, pemberdayaan, dakwah,
serta sosial dan tanggap bencana.
2. Visi dan Misi LAZ Zakat Sukses
Berikut ini adalah visi dan misi dari LAZ Zakat Sukses
a. Visi:
46
“Menjadi Lembaga Amil Zakat terdepan dan terbesar di kota
Depok”
b. Misi:
1) Mengembangkan program pemberdayaan masyarakat untuk
membangun kemandirian.
2) Mengembangkan program pemberdayaan zakat kepada
masyarakat
3) Mengembangkan program pembinaan dakwah Islam kepada
masyarakat.
3. Program LAZ Zakat Sukses
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, aktifivitas penyaluran
dana ZIS di LAZ Zakat Sukses memiliki 5 pilar utama. Yaitu
pendidikan, kesehatan, pemberdayaan, dakwah, serta sosial dan
tanggap bencana.
Dalam bidang pendidikan LAZ Zakat Sukses telah memiliki
sekolah gratis di tingkat SMA untuk kaum dhuafa dalam bentuk
sekolah terbuka yang menginduk ke sekolah negeri. Sebelumnya pada
tahun 2011, LAZ Zakat Sukses menginisiasi pendirian SMA Terbuka
di wilayah Cinangka kecamatan Sawangan, Depok. Kemudian tahun
ajaran 2017/2018 LAZ Zakat Sukses kembali mendirikan SMA
Terbuka di wilayah kecamatan Sukmajaya, Depok. Selain itu terdapat
juga program beasiswa bagi dhuafa.
47
Dalam bidang kesehatan LAZ Zakat Sukses memberikan
pelayanan kesehatan secara cuma-cuma bagi dhuafa dan memberikan
advokasi bidang kesehatan agar masyarakat mendapatkan haknya
dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang layak dari pemerintah.
Selanjutnya pada bidang pemberdayaan, LAZ Zakat Sukses
concern pada pemberdayaan ekonomi dengan tujuan agar para
mustahik dapat menjadi muzakki dengan program yang terstruktur dan
terintegrasi. Program pemberdayaan yang saat ini sedang dijalankan
salah satunya adalah program pinjaman bergulir untuk pedagang kecil
sebagai tambahan modal usaha.
Dan yang terakhir yaitu dalam bidang dakwah dan sosial
kemanusiaan. Dalam bidang dakwah, LAZ Zakat Sukses memberikan
santunan kepada para da’I yang aktif berdakwah. Selain itu untuk
bidang sosial kemanusiaan, LAZ Zakat Sukses pro aktif membantu
masyarakat yang terkena musibah baik di dalam maupun di luar
negeri.
4. Susunan Pengurus
Berikut ini adalah susunan kepengurusan dari LAZ Zakat Sukses;
a. Dewan Pembina
1) M. Fathoni Yasin
2) Dipl. Ing. Agus Dwi Cahyono
b. Dewan Syariah dan Pengawas
1) KH. Aniq Syahuri, Lc.
48
2) KH. Fuad Falakhuddin, MA
c. Direktur
1) Sunarto Zulkifli, S.TP., MM.
d. Fundrising Manager
1) Rama Hardiansyah
e. Finance and Adm. Officer
1) Bani Ahmad Djaelani
f. Program Officer
1) Muhammad Rizki Akbar
g. Staf
1) Slafeni
2) Ahmad Husaini
3) Ryo Gullid Tumanggor, S.Pd
4) Alfian Febriansyah
B. Deskripsi Responden
Responden pada penelitian ini adalah siswa-siswa di SMA Terbuka
Cinangka, Depok. Di mana LAZ Zakat Sukses menyalurkan dana ZIS
untuk keperluan biaya operasional sekolah di SMA Terbuka tersebut dan
dirasakan manfaatnya untuk para siswa yang menimba ilmu di sana.
Berikut ini adalah deskriptif statistik mengenai identitas responden
penelitian yang berasal dari jenis kelamin, usia, dan tingkat kelas yang
ditempuh saat ini.
1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
49
Berdasarkan hasil uji deskriptif terhadap jenis kelamin responden
terlihat bahwa 67,5% responden atau 27 responden berjenis kelamin
laki-laki. Sedangkan 32,5% responden atau 13 responden lainnya
adalah perempuan.
Tabel 4.1Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 27 67.5 67.5 67.5
perempuan 13 32.5 32.5 100.0
Total 40 100.0 100.0Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22, 2018
Laki-laki67.5%
Perempuan32.5%
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Gambar 4.1Diagram Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
(Sumber: Diolah Peneliti Berdasarkan Hasil Uji Statistik Responden)
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil uji deskriptif responden terhadap usia, terlihat
bahwa 55% responden atau 22 responden berusia sekitar 15-16 tahun. 50
Kemudian 45% responden atau 18 responden lainnya berusia sekitar
17-18 tahun.
Tabel 4.2Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Usia
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 15-16th 22 55.0 55.0 55.0
17-18th 18 45.0 45.0 100.0
Total 40 100.0 100.0 Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22, 2018
15-16 th55%
17-18 th45%
Usia
15-16 th 17-18 th
Gambar 4.2Diagram Berdasarkan Usia Responden
(Sumber: Diolah Peneliti Berdasarkan Hasil Uji Statistik Responden)
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Kelas
Berdasarkan hasil uji deskriptif responden terhadap tingkatan
kelasnya, diketahui bahwa 52% responden atau sebanyak 21 responden
merupakan siswa kelas 10. Kemudian 35% responden atau sebanyak
51
14 responden merupakan siswa kelas 11. Dan sisanya yaitu 12,5%
responden atau sebanyak 5 responden merupakan siswa kelas 12.
Tabel 4.3Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Tingkatan Kelas
Tingkat Kelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 21 52.5 52.5 52.5
11 14 35.0 35.0 87.5
12 5 12.5 12.5 100.0
Total 40 100.0 100.0Sumber: Hasil Olah Data SPSS 22, 2018
Kelas 1052.5%Kelas 11
35%
Kelas 1212.5%
Tingkat Kelas
Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12
Gambar 4.3
Diagram Berdasarkan Tingkatan Kelas
( Sumber: Diolah Peneliti Berdasarkan Hasil Uji Statistik Responden)
C. Analisis dan Pembahasan
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
52
Sebelum dilakukan analisis hipotesis dan uji hipotesis, maka
perlu untuk menguji validitas dari setiap butir pertanyaan kuesioner
yang dijawab oleh responden. Validitas menunjukkan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Pada uji validitas ini dapat dilakukan dengan cara
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel dan daerah sisi
pengujian dengan signifikansi 0,05. Jika r hitung tiap item
pertanyaan bernilai positif dan lebih besar dari r tabel. Pada
penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan Corrected
Item- Total Correlation dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%),
dan dibandingkan dengan r tabel sebesar 0,312.
Berikut ini adalah hasil uji validitas terhadap 15 pertanyaan
yang diajukan untuk 40 responden yang merupakan siswa SMA
Terbuka Cinangka kota Depok yang menerima manfaat dana ZIS
untuk keperluan operasional sekolah:
Tabel 4.4Uji Validitas Pertanyaan
Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation
R tabel Keterangan
Q1 0,410 0,312 Valid
Q2 0,643 0,312 Valid
Q3 0,374 0,312 Valid
Q4 0,827 0,312 Valid
53
Q5 0,562 0,312 Valid
Q6 0,318 0,312 Valid
Q7 0,827 0,312 Valid
Q8 0,676 0,312 Valid
Q9 0,448 0,312 Valid
Q10 0,676 0,312 Valid
Q11 0,827 0,312 Valid
Q12 0,334 0,312 Valid
Q13 0,834 0,312 Valid
Q14 0,827 0,312 Valid
Q15 0,834 0,312 Valid
Sumber: Hasil olah data SPSS 22, 2018
Tabel di atas menunjukkan bahwa 15 pertanyaan yang diajukan
kepada responden telah memenuhi kriteria valid. Yaitu r hitung
yang dilihat dari nilai Corrected Item- Total Correlation lebih
besar dari 0,312.
b. Uji Reliabilitas
Tahap selanjutnya yaitu uji realiabilitas. Uji ini dimaksudkan
untuk mengukur apakah data yang ada dapat dipercaya atau
reliabel atau tidak. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai
cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70.
Tabel 4.5Uji Reliabilitas
54
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.917 15
Sumber: Hasil olah data SPSS 22, 2018
Pada tabel di atas menunjukkan nilai cronbach’s alpha sebesar
0,917. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pertanyaan pada
kuesioner penelitian ini adalah reliabel atau dapat dipercaya.
Karena nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,70.
2. Uji Normalitas
Tahap ketiga pada penelitian ini adalah uji normalitas. Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada penelitian
ini berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini penulis
menggunakan uji normalitas Shapiro-wilk karena sampel data kurang
dari 50 sampel. Data dikatakan normal apabila nilai sig. > 0,05. Tabel
di bawah ini menunjukan bahwa nilai sig. sebesar 0,104. Sehingga sig.
> 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.
Tabel 4.6
Uji Normalitas
55
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TOTAL .124 40 .122 .954 40 .104
Sumber: Hasil olah data SPSS 22, 2018
3. Efektivitas Program Penyaluran Dana ZIS
Pada tahap ini penulis akan melakukan pengukuran tingkat
efektivitas dari masing-masing variabel yang menjadi indikator
efektivitas program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah untuk SMA Terbuka Cinangka Depok. Variabel
yang akan diukur adalah ketepatan sasaran program, sosialisasi
program, tujuan program, dan pemantauan program.
a. Ketepatan Sasaran Program
Variabel yang pertama adalah ketepatan sasaran program. Pada
variabel ini responden akan diberikan pertanyaan atau pernyataan
yang menggambarkan apakah program yang dijalankan sudah tepat
terhadap sasaran. Pada variabel ini 40 responden diajukan 5 butir
pertanyaan yang berkaitan dengan variabel ketepatan sasaran
program.
Tabel 4.7Tanggapan Responden untuk Variabel Ketepatan
Sasaran Program
Opsi Jawaban Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Sangat tidak setuju 1 0 0 0 2
Tidak setuju 7 2 2 9 8
Setuju 22 13 29 24 21
Sangat setuju 10 25 9 7 9
Sumber: Diolah peneliti berdasarkan data kuesioner
56
Berdasarkan tabel di atas, diketahui tanggapan responden
terhadap tiap-tiap pertanyaan variabel ketepatan sasaran program.
Kemudian untuk mengetahui posisi keputusan dari variabel
tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
X Q1 =(1x 1 )+ (2x7 )+(3 x22 )+(4 x 10)
40 = 3,03
X Q2 = (1 x 0 )+(2 x 2 )+(3 x 13 )+(4 x 25)
40 = 3,58
X Q3 = (1 x 0 )+(2x 2 )+(3 x29 )+(4 x 9)
40 = 3,18
X Q4 = (1 x 0 )+(2 x 9 )+(3 x 24 )+(4 x 7)
40 = 2,95
X Q5 = (1x 2 )+ (2 x 8 )+(3 x21 )+(4 x 9)
40 = 2,93
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diketahui bahwa:
1) Pernyataan pertama pada variabel ketepatan sasaran
program yaitu “Penerimaan siswa di SMA terbuka ini
hanya diperuntukkan untuk siswa kurang mampu”.
Pernyataan tersebut mendapatkan nilai sebesar 3,03. Hal ini
menandakan bahwa penyaluran dana ZIS dalam bentuk
bantuan operasional sekolah telah berjalan efektif untuk
siswa kurang mampu.. Target LAZ Zakat Sukses pada
penyaluran dana ZIS adalah dikhususkan untuk orang yang
kurang mampu, sedangkan pada penyaluran ini bantuan
diberikan dalam bentuk bantuan operasional sekolah yang
57
dimanfaatkan untuk pembangunan sekolah (buku pelajaran,
alat tulis, listrik, dan fasilitas sekolah lainnya) dan
dirasakan manfaatnya untuk para siswa tersebut, maka
tentunya para siswa di SMA Terbuka tersebut harus siswa
yang tidak mampu. Artinya jika melihat hasil nilai rata-rata
skor, maka LAZ Zakat Sukses telah sesuai dengan
targetnya.
2) Pernyataan kedua yaitu “Penerimaan siswa di SMA terbuka
ini hanya diperuntukkan untuk siswa yang beragama
Islam”. Pernyataan tersebut mendapatkan nilai sebesar
3,58. Hal ini menandakan bahwa penyaluran dana ZIS
dalam bentuk bantuan operasional sekolah telah berjalan
sangat efektif untuk siswa yang beragama Islam. Target
LAZ Zakat Sukses pada penyaluran dana ZIS adalah
diprioritaskan untuk orang yang beragama Islam,
sedangkan pada penyaluran ini bantuan diberikan dalam
bentuk bantuan operasional sekolah yang dimanfaatkan
untuk pembangunan sekolah dan dirasakan manfaatnya
untuk para siswa tersebut, maka tentunya para siswa di
SMA Terbuka tersebut setidaknya beragama Islam. Artinya
jika melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ Zakat
Sukses telah sesuai dengan targetnya.
58
3) Pernyataan ketiga yaitu “Bantuan dana ZIS oleh LAZ Zakat
Sukses disalurkan hanya untuk biaya operasional sekolah di
SMA terbuka ini”. Pernyataan tersebut mendapatkan nilai
sebesar 3,18. Hal ini menandakan bahwa penyaluran dana
ZIS telah berjalan efektif untuk keperluan biaya operasional
sekolah. Target LAZ Zakat Sukses dalam penyaluran dana
ZIS pada bidang pendidikan di sekolah binaannya adalah
dana ZIS tersebut dapat digunakan untuk keperluan biaya
operasional sekolah. Sehingga sekolah tersebut harus
memanfaatkan dana ZIS tersebut hanya untuk keperluan
biaya operasional sekolah. Artinya jika melihat hasil nilai
rata-rata skor, maka LAZ Zakat Sukses telah sesuai dengan
targetnya
4) Pernyataan keempat yaitu “Bantuan dana ZIS oleh LAZ
Zakat Sukses dikelola dengan baik oleh pihak sekolah”.
Pernyataan tersebut mendapatkan nilai sebesar 2,95. Hal ini
menandakan bahwa bantuan dana ZIS dalam bentuk
bantuan operasional sekolah telah berjalan efektif untuk
pengelolaan dananya oleh pihak sekolah. Target LAZ Zakat
Sukses dalam menyalurkan dana ZIS ini adalah bantuan
tersebut harus dikelola dengan baik untuk keperluan biaya
operasional sekolah, agar para siswa yang merupakan
sasaran program dapat merasakan manfaatnya. Artinya jika
59
melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ Zakat Sukses
telah sesuai target.
5) Pernyataan kelima yaitu “Anda merasakan manfaat atau
perubahan yang baik pada SMA terbuka ini atas bantuan
dana ZIS yang disalurkan oleh LAZ Zakat Sukses”.
Pernyataan tersebut mendapatkan nilai sebesar 2,93. Hal ini
menandakan bahwa penyaluran dana ZIS dalam bentuk
bantuan operasional sekolah telah berjalan efektif untuk
perkembangan atau pembangunan sekolah. Target LAZ
Zakat Sukses dalam menyalurkan dana ZIS ini adalah
bantuan dana ZIS ini diberikan dalam bentuk bantuan
operasional sekolah yang kemudian diharapkan agar
sekolah ini dapat berkembang dan dirasakan manfaatnya
oleh para siswa yang bersekolah di sana. Artinya jika
melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ Zakat Sukses
telah sesuai target.
Selanjutnya adalah menghitung total skor rata-rata untuk
mengetahui tingkat efektivitas pada variabel ketepatan sasaran
program. Total skor rata-rata pada variabel ketepatan sasaran
program adalah sebagai berikut:
X Ketepatan Sasaran Program=3,03+3,58+3,18+2,95+2,93
5 =3,13
Berdasarkan hasil total skor rata-rata adalah 3,13. Jika
dimasukan ke dalam rentang skala keputusan yang telah dibuat
60
sebelumnya, maka hasilnya menunjukan bahwa variabel ketepatan
sasaran program masuk ke dalam rentang skala efektif dengan rata-
rata 3,13.
Jika mengacu pada hasil total skor rata-rata yang masuk dalam
rentang skala efektif, maka hal ini mengindikasikan bahwa
program yang dijalankan telah sesuai dengan sasaran program.
Gambaran untuk sasaran program ini adalah bantuan operasional
sekolah yang diberikan oleh LAZ Zakat Sukses kepada SMA
Terbuka binaannya meliputi perbaikan infrastruktur sekolah, buku
mata pelajaran, alat tulis, dan lain-lain. Sasaran dari program
pemberian bantuan operasional sekolah oleh LAZ Zakat Sukses
adalah siswa kurang mampu, siswa putus sekolah, dan
diprioritaskan untuk siswa muslim. diharapkan pemberian bantuan
operasional sekolah ini akan dirasakan manfaatnya oleh para siswa
yang bersekolah di SMA Terbuka binaan LAZ Zakat Sukses.
Selanjtnya, berdasarkan hasil skor efektivitas dari tiap-tiap
butir pernyataan responden yang telah dipaparkan di atas, penulis
akan mengurutkan skor indikator pernyataan pada variabel
ketepatan sasaran program dari yang tertinggi hingga yang
terendah. Diantaranya:
1) Siswa beragama Islam (dengan skor 3,58)
2) Bantuan dikelola untuk keperluan operasional sekolah
(dengan skor 3,18)
61
3) Siswa kurang mampu (dengan skor 3,03)
4) Pihak sekolah mengelola dengan baik bantuan yang
diberikan (dengan skor 2,95)
5) Para siswa merasakan perubahan yang baik pada
sekolahnya (dengan skor 2,93)
Dari urutan di atas dapat dilihat bahwa siswa yang merasakan
manfaat atau perubahan atas bantuan yang diberikan berada di
posisi paling rendah. Sehingga hal ini harus menjadi perhatian bagi
pihak LAZ Zakat Sukses yang memberikan dana bantuan, maupun
pihak SMA Terbuka yang mengelola dana bantuan. Kedua belah
pihak harus bisa mengatur bagaimana caranya agar para siswa
yang menjadi target utama program bantuan ini dapat sangat
merasakan manfaatnya.
b. Sosialisasi Program
Variabel kedua adalah sosialisasi program. Pada variabel ini
responden akan diberikan pertanyaan atau pernyataan yang
menggambarkan bagaimana penyebarluasan informasi mengenai
penyaluran dana ZIS untuk biaya operasional sekolah di SMA
Terbuka Cinangka Depok, dan bagaimana mekanisme
penyalurannya. Pada variabel ini 40 responden diajukan 4 butir
pertanyaan yang berkaitan dengan variabel sosialisasi program.
Tabel 4.8
62
Tanggapan Responden untuk Variabel Sosialisasi Program
Opsi Jawaban Q1 Q2 Q3 Q4
Sangat tidak setuju 0 0 0 1
Tidak setuju 2 9 2 4
Setuju 28 24 14 17
Sangat setuju 10 7 24 18
Sumber: Diolah peneliti berdasarkan data kuesioner
Berdasarkan tabel di atas, diketahui tanggapan responden
terhadap tiap-tiap pertanyaan variabel sosialisasi program.
Kemudian untuk mengetahui posisi keputusan dari variabel
tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
X Q1 =(1 x 0 )+(2x 2 )+(3 x28 )+(4 x 10)
40 = 3,2
X Q2 = (1 x 0 )+(2 x 9 )+(3 x 24 )+(4 x 7)
40 = 2,95
X Q3 = (1x 0 )+(2 x 2 )+(3 x14 )+(4 x24)
40 = 3,55
X Q4 = (1 x 1 )+ (2 x 4 )+ (3 x 17 )+(4 x 18)
40 = 3,3
Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui bahwa:
1) Pernyataan pertama pada variabel sosialisasi program yaitu
“Informasi mengenai bantuan dana ZIS oleh LAZ Zakat
63
Sukses dalam bentuk bantuan operasional sekolah SMA
terbuka sudah tersebar melalui media sosial, media cetak,
ataupun media elektronik lainnya”. Pernyataan tersebut
mendapatkan nilai sebesar 3,2. Hal ini menandakan bahwa
program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah untuk SMA Terbuka binaan LAZ
Zakat Sukses telah berjalan efektif pada penyebar luasan
informasi melalui berbagai macam media. Mekanisme
program bantuan operasional sekolah untuk SMA Terbuka
binaan LAZ Zakat Sukses adalah menyebarluaskan
informasi kepada masyarakat khususnya warga Depok
melalui berbagai media. Artinya jika melihat hasil nilai
rata-rata skor, maka LAZ Zakat Sukses telah sesuai dalam
menjalankan mekanisme yang dibuat.
2) Pernyataan kedua yaitu “Anda mengetahui adanya bantuan
dana ZIS dari LAZ Zakat Sukses dalam bentuk bantuan
operasional sekolah untuk SMA terbuka ini saat pertama
kali mendaftar di sekolah ini”. Pernyataan tersebut
mendapatkan nilai sebesar 2,95. Hal ini menandakan bahwa
program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah untuk SMA Terbuka binaan LAZ
Zakat Sukses telah berjalan efektif pada penyebarluasan
informasi terhadap para siswa yang ingin bersekolah di
64
SMA Terbuka Cinangka. Mekanisme program bantuan
operasional sekolah untuk SMA Terbuka binaan LAZ
Zakat Sukses adalah menarik minat calon siswa untuk dapat
bersekolah gratis di SMA Terbuka binaan LAZ Zakat
Sukses. Artinya jika melihat hasil nilai rata-rata skor, maka
LAZ Zakat Sukses telah sesuai dalam menjalankan
mekanisme yang dibuat.
3) Pernyataan ketiga yaitu “LAZ Zakat Sukses menyampaikan
informasi langsung kepada masyarakat sekolah mengenai
bantuan dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional
sekolah di SMA terbuka ini”. Pernyataan tersebut
mendapatkan nilai sebesar 3,55. Hal ini menandakan bahwa
program bantuan operasional sekolah untuk SMA Terbuka
binaan LAZ Zakat Sukses telah berjalan sangat efektif pada
penyebarluasan informasi kepada seluruh siswa yang
bersekolah di sana. Mekanisme program bantuan
operasional sekolah untuk SMA Terbuka binaan LAZ
Zakat Sukses adalah menyampaikan informasi secara
langsung kepada seluruh siswa yang bersekolah di sana.
Artinya jika melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ
Zakat Sukses telah sesuai menjalankan mekanisme yang
dibuat.
65
4) Pernyataan keempat yaitu “LAZ Zakat Sukses memberikan
langsung bantuan dana ZIS di hadapan para siswa kepada
pihak sekolah yang kemudian digunakan untuk keperluan
biaya operasional sekolah”. Pernyataan tersebut
mendapatkan nilai sebesar 3,3. Hal ini menandakan bahwa
program bantuan operasional sekolah untuk SMA Terbuka
binaan LAZ Zakat Sukses telah berjalan sangat efektif pada
penyebarluasan informasi mengenai bantuan yang
diberikan untuk sekolah. Mekanisme program bantuan
operasional sekolah untuk SMA Terbuka binaan LAZ
Zakat Sukses adalah menyampaikan informasi kepada para
siswa mengenai bantuan apa yang diberikan untuk sekolah,
sehingga para siswa dapat mengetahui penggunaan dana
bantuan yang diberikan untuk seekolah. Artinya jika
melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ Zakat Sukses
telah sesuai dalam menjalankan mekanisme yang dibuat.
Selanjutnya adalah menghitung total skor rata-rata untuk
mengetahui tingkat efektivitas pada variabel sosialisasi program.
Total skor rata-rata pada variabel sosialisasi program adalah
sebagai berikut:
X Sosialisasi Program=3,2+2,95+3,55+3,3
4 =3,25
Berdasarkan hasil total skor rata-rata adalah 3,25. Jika
dimasukan ke dalam rentang skala keputusan yang telah dibuat
66
sebelumnya, maka hasilnya menunjukan bahwa variabel
sosialisasi program masuk ke dalam rentang skala efektif dengan
rata-rata 3,25.
Jika mengacu pada total skor rata-rata yang masuk dalam
rentang skala efektif, maka hal ini mengindikasikan bahwa LAZ
Zakat Sukses telah menjalankan sosialisasi program dengan baik.
Gambaran untuk sosialisasi pada program ini adalah Sosialisasi
program bantuan oleh LAZ Zakat Sukses kepada SMA Terbuka
binaannya mencakup pada penyebarluasan informasi mengenai
program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional
sekolah. Penyebarluasan informasi ini bisa melalui media cetak
maupun online. Selain itu LAZ Zakat Sukses juga memberikan
sosialisasi kepada para siswa mengenai bantuan yang diberikan.
Hal ini dimaksudkan agar para siswa mengetahui bahwa LAZ
Zakat Sukses telah memberikan amanah berupa bantuan kepada
pihak sekolah yang tujuannya digunakan untuk biaya keperluan
operasional sekolah.
Selanjutnya, berdasarkan hasil skor efektivitas dari tiap-tiap
butir pernyataan responden yang telah dipaparkan di atas, penulis
akan mengurutkan skor indikator pernyataan pada variabel
sosialisasi program dari yang tertinggi hingga yang terendah.
Diantaranya:
67
1) LAZ Zakat Sukses menyampaikan informasi langsung
kepada masyarakat sekolah mengenai bantuan yang
diberikan (dengan skor 3,55)
2) LAZ Zakat Sukses memberikan bantuan kepada pihak
sekolah dan disaksikan langsung oleh para siswa (dengan
skor 3,3)
3) Penyebaran informasi melalui media cetak dan online
(dengan skor 3,2)
4) Siswa mengetahui informasi mengenai bantuan yang
diberikan LAZ Zakat Sukses pada saat pertama kali
mendaftar (dengan skor 2,95)
Dari urutan di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mengetahui
mengenai bantuan yang diberikan LAZ Zakat Sukses untuk SMA
Terbuka pada saat pertama kali mendaftar berada di posisi
terendah. Hal ini menjadi perhatian bagi LAZ Zakat Sukses dalam
penyebaran informasi kepada calon siswa yang ingin mendaftar di
SMA Terbuka tersebut. Dalam hal ini LAZ Zakat Sukses maupun
pihak sekolah harus bekerjasama dalam menyebarluaskan
informasi mengenai bantuan yang diberikan LAZ Zakat Sukses
untuk sekolah ke masyarakat agar mampu menarik minat calon
siswa untuk bersekolah di SMA Terbuka tersebut.
c. Tujuan Program
68
Variabel yang ketiga adalah tujuan program. Pada variabel ini
responden akan diajukan pertanyaan atau pernyataan yang
menggambarkan apakah tujuan yang diharapkan sudah sesuai
dengan hasil yang dirasakan oleh responden. Pada variabel ini 40
responden diajukan 4 butir pertanyaan mengenai variabel tujuan
program.
Tabel 4.9Tanggapan Responden untuk Variabel Tujuan
Program
Opsi Jawaban Q1 Q2 Q3 Q4
Sangat tidak setuju 0 0 0 0
Tidak setuju 2 9 7 10
Setuju 14 24 25 23
Sangat setuju 24 7 8 7
Sumber: Diolah peneliti berdasarkan data kuesioner
Berdasarkan tabel di atas, diketahui tanggapan responden
terhadap tiap-tiap pertanyaan variabel tujuan program. Kemudian
untuk mengetahui posisi keputusan dari variabel tersebut dapat
dihitung sebagai berikut:
X Q1 =(1 x 0 )+(2x 2 )+(3 x14 )+(4 x24)
40 = 3,55
69
X Q2 = (1 x 0 )+(2 x 9 )+(3 x 24 )+(4 x 7)
40 = 2,95
X Q3 = (1 x 0 )+(2 x 7 )+(3 x 25 )+(4 x 8)
40 = 3,03
X Q4 = (1 x 0 )+(2x 10 )+(3 x23 )+(4 x7)
40 = 2,93
Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui bahwa:
1) Pernyataan pertama pada variabel tujuan program yaitu
“Bantuan dana ZIS bagi SMA terbuka ini bermanfaat
untuk pembangunan dan kemajuan sekolah”. Pada
pernyataan tersebut mendapatkan nilai sebesar 3,55. Hal ini
menandakan bahwa program bantuan operasional sekolah
untuk SMA Terbuka binaan LAZ Zakat Sukses telah
berjalan sangat efektif pada pembangunan sekolah. Tujuan
program bantuan operasional sekolah oleh LAZ Zakat
Sukses adalah dapat membantu perkembangan dan
pembangunan sekolah Terbuka binaannya. Artinya jika
melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ Zakat Sukses
telah mencapai tujuan yang diharapkan.
2) Pernyataan kedua yaitu “Adanya bantuan dana ZIS dalam
bentuk bantuan operasional sekolah SMA terbuka ini dapat
mengurangi angka putus sekolah siswa”. Pada pernyataan
tersebut mendapatkan nilai sebesar 2,95. Hal ini
70
menandakan bahwa program bantuan operasional sekolah
untuk SMA Terbuka binaan LAZ Zakat Sukses telah
berjalan efektif dalam mengurangi angka putus sekolah
siswa. Tujuan program bantuan operasional sekolah oleh
LAZ Zakat Sukses adalah dapat mengurangi angka putus
sekolah siswa. Artinya jika melihat hasil nilai rata-rata skor,
maka LAZ Zakat Sukses telah mencapai tujuan yang
diharapkan.
3) Pernyataan ketiga yaitu “Adanya bantuan dana ZIS dalam
bentuk bantuan operasional sekolah SMA terbuka ini dapat
mengurangi beban biaya sekolah siswa untuk melanjutkan
pendidikannya”. Pada pernyataan tersebut mendapatkan
nilai sebesar 3,03. Hal ini menandakan bahwa program
bantuan operasional sekolah untuk SMA Terbuka binaan
LAZ Zakat Sukses telah berjalan efektif dalam mengurangi
beban biaya sekolah siswa. Tujuan program bantuan
operasional sekolah oleh LAZ Zakat Sukses adalah dapat
mengurangi beban biaya sekolah siswa. Artinya jika
melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ Zakat Sukses
telah mencapai tujuan yang diharapkan.
4) Pernyataan keempat yaitu “Adanya bantuan dana ZIS
dalam bentuk bantuan operasional sekolah SMA terbuka ini
dapat mengurangi tingkat kebodohan dan kemiskinan
71
siswa”. Pada pernyataan tersebut mendapatkan nilai sebesar
2,93. Hal ini menandakan bahwa program bantuan
operasional sekolah untuk SMA Terbuka binaan LAZ
Zakat Sukses telah berjalan efektif dalam mengurangi
tingkat kebodohan dan kemiskinan siswa. Tujuan program
bantuan operasional sekolah oleh LAZ Zakat Sukses adalah
dapat mengurangi tingkat kebodohan dan kemiskinan
siswa. Artinya jika melihat hasil nilai rata-rata skor, maka
LAZ Zakat Sukses telah mencapai tujuan yang diharapkan.
Selanjutnya adalah menghitung total skor rata-rata untuk
mengetahui tingkat efektivitas pada variabel tujuan program. Total
skor rata-rata pada variabel tujuan program adalah sebagai berikut:
X Tujuan Program=3,55+2,95+3,03+2,93
4 =3,11
Berdasarkan hasil total skor rata-rata adalah 3,11. Jika
dimasukan ke dalam rentang skala keputusan yang telah dibuat
sebelumnya, maka hasilnya menunjukan bahwa variabel tujuan
program masuk ke dalam rentang skala efektif dengan rata-rata
3,11.
Jika mengacu pada hasil total skor rata-rata yang masuk dalam
rentang skala efektif, maka hal ini mengindikasikan bahwa
program yang dijalankan telah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan sebelumnya. Gambaran untuk tujuan pada program ini
72
adalah tujuan yang diharapkan oleh LAZ Zakat Sukses pada
program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional
sekolah di SMA Terbuka binaannya meliputi dapat meningkatkan
pembangunan di SMA Terbuka, mampu mengurangi angka putus
sekolah siswa, mampu mengurangi beban biaya sekolah siswa,
serta mampu mengurangi tingkat kebodohan dan kemiskinan di
masyarakat.
Selanjutnya, berdasarkan hasil skor efektivitas dari tiap-tiap
butir pernyataan responden yang telah dipaparkan di atas, penulis
akan mengurutkan skor indikator pernyataan pada variabel tujuan
program dari yang tertinggi hingga yang terendah. Diantaranya:
1) Program bantuan dana ZIS meningkatkan pembangunan
sekolah (dengan skor 3,55)
2) Mengurangi beban biaya sekolah siswa (dengan skor 3,03)
3) Mengurangi angka putus sekolah siswa (dengan skor 2,95)
4) Mengurangi tingkat kebodohan dan kemiskinan (dengan
skor 2,93)
Dari urutan di atas dapat dilihat bahwa persepsi mengurangi
tingkat kebodohan dan kemiskinan berada di posisi paling rendah.
Hal ini menjadi perhatian bagi LAZ Zakat Sukses yang
mengagaskan program ini agar tak hanya sekedar memberikan
bantuan, namun juga harus meningkatkan potensi para siswa.
Sehingga siswa yang merasakan manfaat bantuan yang diberikan,
73
setelah lulus dapat mengembangkan bakatnya maupun
mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang cukup. Berdasarkan
wawancara penulis dengan pihak sekolah, tenaga pengajar sangat
dibutuhkan di sekolah tersebut. Sehingga mungkin ke depannya
LAZ Zakat Sukses dapat memberikan relawan tenaga pengajar
untuk SMA Terbuka binaannya. Agar ke depannya potensi siswa
dapat lebih berkembang dengan adanya tenaga pengajar yang
berkualitas.
d. Pemantauan Program
Variabel yang keempat adalah pemantauan program. Pada
variabel ini responden akan diajukan pertanyaan atau pernyataan
yang menggambarkan bagaimana pihak LAZ Zakat Sukses
memantau penggunaan dana ZIS yang telah disalurkan ataupun
melihat berkembangan para siswa yang merassakan manfaat
penyaluran dana ZIS. Pada variabel ini 40 responden diajukan 2
butir pertanyaan mengenai variabel pemantauan program.
Tabel 4.10Tanggapan Responden untuk Variabel Pemantauan
Program
Opsi Jawaban Q1 Q2
Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 9 10
Setuju 24 2374
Sangat setuju 7 7
Sumber: Diolah peneliti berdasarkan data kuesioner
Berdasarkan tabel di atas, diketahui tanggapan responden terhadap
tiap-tiap pertanyaan variabel pemantauan program. Kemudian
untuk mengetahui posisi keputusan dari variabel tersebut dapat
dihitung sebagai berikut:
X Q1 =(1x 0 )+(2 x 9 )+(3 x 24 )+(4 x 7)
40 = 2,95
X Q2 = (1 x 0 )+(2 x 10 )+(3 x23 )+(4 x7)
40 = 2,93
Berdasarkan analisis di atas dapat diketahui bahwa:
1) Pernyataan pertama pada variabel pemantauan program
yaitu “LAZ Zakat Sukses rutin datang ke sekolah untuk
melihat penggunaan dana bantuan operasional yang telah
diberikan”. Pernyataan tersebut mendapatkan nilai sebesar
2,95. Hal ini menandakan bahwa pemantauan LAZ Zakat
Sukses telah berjalan efektif dalam memantau penggunaan
dana bantuan operasional sekolah secara langsung.
Kegiatan setelah program dijalankan adalah memantau
penggunaan bantuan dana ZIS secara langsung ke sekolah.
Artinya jika melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ
75
Zakat Sukses telah sesuai melakukan kegiatan pemantauan
setelah program dijalankan.
2) Pernyataan kedua yaitu “LAZ Zakat Sukses rutin datang ke
sekolah untuk dapat melihat perkembangan siswa di SMA
terbuka ini”. Pernyataan tersebut mendapatkan nilai sebesar
2,93. Hal ini menandakan bahwa pemantauan LAZ Zakat
Sukses telah berjalan efektif dalam memantau
perkembangan siswa. Kegiatan yang dilakukan setelah
program dijalankan adalah memantau perkembangan siswa
yang merasakan manfaat dari bantuan operasional sekolah.
Artinya jika melihat hasil nilai rata-rata skor, maka LAZ
Zakat Sukses telah sesuai melakukan kegiatan pemantauan
setelah program dijalankan.
Selanjutnya adalah menghitung total skor rata-rata untuk
mengetahui tingkat efektivitas pada variabel pemantauan program.
Total skor rata-rata pada variabel pemantauan program adalah
sebagai berikut:
X Pemantauan Program=2,95+2,93
2 =2,94
Berdasarkan hasil total skor rata-rata adalah 2,94. Jika
dimasukan ke dalam rentang skala keputusan yang telah dibuat
sebelumnya, maka hasilnya menunjukan bahwa variabel tujuan
76
program masuk ke dalam rentang skala efektif dengan rata-rata
2,94.
Jika mengacu pada hasil total skor rata-rata yang masuk dalam
rentang skala efektif, maka hal ini mengindikasikan bahwa selama
program berjalan LAZ Zakat Sukses tetap rutin memantau program
dengan baik. Gambaran untuk pemantauan pada program ini
adalah setelah program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah di SMA Terbuka binaan LAZ Zakat Sukses
berjalan, diharapkan LAZ Zakat Sukses rutin memantau langsung
penggunaan dana ZIS yang diberikan, serta ikut memantau
perkembangan siswa yang merupakan target utama program atau
yang merasakan manfaat dari bantuan dana ZIS tersebut.
Selanjutnya, berdasarkan hasil skor efektivitas dari tiap-tiap
butir pernyataan responden yang telah dipaparkan di atas, penulis
akan mengurutkan skor indikator pernyataan pada variabel
pemantauan program dari yang tertinggi hingga yang terendah.
Diantaranya:
1) LAZ Zakat Sukses memantau langsung penggunaan dana
bantuannya (dengan skor 2,95)
2) LAZ Zakat Sukses memantau perkembangan siswa (dengan
skor 2,93)
Dari urutan di atas terlihat bahwa pantaun LAZ Zakat Sukses untuk
melihat perkembangan para siswa mendapatkan posisi yang paling
77
rendah. Hal ini menjadi perhatian untuk LAZ Zakat Sukses dalam
memantau perkembangan siswa yang merupakan target utama pada
program ini. Berdasarkan wawancara penulis dengan pihak LAZ
Zakat Sukses, belakangan ini LAZ Zakat Sukses tidak rutin
mendatangi sekolah karena sibuk mengurusi SMA Terbuka yang
baru dan berlokasi di kantor LAZ Zakat Sukses. Hal inilah yang
menghambat pemantauan LAZ Zakat Sukses kepada para siswa
yang bersekolah di SMA Terbuka binaannya. LAZ Zakat Sukses
harus mengatur waktu untuk dapat memantau perkembangan
siswa, sehingga tidak hanya pembangunan sekolah yang
berkembang, namun potensi akademik siswa juga dapat
berkembang.
e. Tingkat Efektivitas Program
Setelah masing-masing variabel didapatkan hasilnya, maka
langkah selanjutnya adalah mencari nilai rata-rata efektivitas
program. Keempat nilai variabel tadi dijumlahkan untuk
mendapatkan nilai rata-rata efektivitas program. Untuk melihat
nilai dari keseluruhan variabel, dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.11
Nilai Keseluruhan Variabel
Variabel Skor Kesimpulan
78
Ketepatan sasaran program 3,13 Efektif
Sosialisasi program 3,25 Efektif
Tujuan Program 3,11 Efektif
Pemantauan Program 2,94 Efektif
Sumber: Diolah peneliti berdasarkan data kuesioner
Efektivitas Program = 3,13+3,25+3,11+2,94
4 = 3,11
Skala Penilaian:
1,00 – 1,75 = Sangat Tidak Efektif
1,76 – 2,50 = Tidak Efektif
2,51 – 3,25 = Efektif
3,26 – 4,00 = Sangat Efektif
Berdasarkan perhitungan di atas, hasil akhir dari nilai
efektivitas program adalah 3,11 yang jika dimasukan ke dalam
rentang skala penilaian maka masuk dalam kategori efektif. Hal
ini membuktikan bahwa program penyaluran dana ZIS dalam
bentuk bantuan operasional sekolah telah berjalan efektif dengan
rata-rata nilai 3,11. Artinya program yang dijalankan oleh LAZ
Zakat Sukses telah memenuhi standar yang telah ditentukan,
dengan indikator pengukurannya meliputi ketepatan sasaran
program, sosialisasi program, tujuan program, dan pemantauan
program.
Dari keempat variabel yang mendapatkan skor terendah adalah
variabel pemantauan program. Sehingga LAZ Zakat Sukses harus
79
lebih memperhatikan pemantauan program yang dijalankan. Agar
ke depannya bantuan yang diberikan oleh LAZ Zakat Sukses untuk
SMA Terbuka binaannya dapat tetap berjalan dengan baik dan
tidak terputus di tengah jalan.
4. Pembahasan
Secara keseluruhan program penyaluran dana ZIS dalam bentuk
bantuan operasional sekolah yang dijalankan oleh LAZ Zakat Sukses
sudah berjalan efektif. Hal ini dilihat dari masing-masing variabel
yang mendapatkan nilai rata-rata skor yang masuk dalam rentang skala
efektif. Diantaranya, untuk variabel ketepatan sasaran program
mendapatkan nilai 3,13 yang masuk dalam rentang skala efektif. Untuk
variabel sosialisasi program mendapatkan nilai 3,25 yang masuk dalam
rentang skala efektif. Untuk variabel tujuan program mendapatkan
nilai 3,11 yang masuk dalam rentang skala efektif. Dan terakhir untuk
variabel pemantaun program mendapatkan nilai 2,94 yang masuk
dalam rentang skala efektif. Hingga Hasil akhir rata-rata skor
efektivitas program yaitu sebesar 3,11 dan masuk dalam kategori
efektif berdasarkan rentang skala penilaian yang telah ditentukam.
Penelitian yang dilakukan oleh Husnul Hami Fahrini (2016) juga
mendapatkan hasil yang sama yaitu program penyaluran dana zakat
profesi dalam bentuk pemberian beasiswa telah berjalan sangat efektif
dengan tingkat efektivitas sebesar 95,58%. Keduanya menunjukan
hasil efektif dalam pendistribusian dana zakat dalam bidang
80
pendidikan. Sehingga hal ini dapat memberikan motivasi dan peluang
bagi lembaga zakat yang ada di Indonesia untuk membantu
mengurangi angka putus sekolah di masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
81
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah dinilai telah berjalan efektif. Hasil pengukuran
efektivitas program penyaluran dana ZIS dalam bentuk bantuan
operasional sekolah di SMA Terbuka binaan LAZ Zakat Sukses secara
menyeluruh adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran variabel ketepatan sasaran program menunjukan bahwa
variabel ini masuk dalam rentang skala efektif. Hal ini membuktikan
bahwa program yang dijalankan telah tepat pada sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya.
2. Pengukuran variabel sosialisasi program menunjukan bahwa variabel
ini masuk dalam rentang skala efektif. Hal ini membuktikan bahwa
informasi mengenai gambaran program telah tersampaikan dengan
baik.
3. Pengukuran variabel tujuan program menunjukan bahwa variabel ini
masuk dalam rentang skala efektif. Hal ini membuktikan bahwa
program telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
4. Pengukuran variabel pemantauan program masuk ke dalam rentang
skala efektif. Hal ini membuktikan bahwa LAZ Zakat Sukses
melakukan pemantauan program dengan baik.
B. Saran
82
Berdasarkan kesimpulan yang penulis uraikan di atas, maka penulis
akan memberikan saran yang mungkin bisa bermanfaat bagi objek
penelitian maupun bagi penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Untuk objek penelitian, disarankan agar LAZ Zakat Sukses dapat
memberikan inovasi lain dalam pemberian bantuan dana ZIS.
2. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar menggunakan variabel
yang berbeda untuk mengukur tingkat efektivitas program. Serta
menggunakan pendekatan penilitian yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Agung. “Metode Penelitian Pendidikan”, Malang: Aditya Media Publishing,
2014.
83
Ali, Ahmad Fahme Mohd, dkk. ”The Effectiveness of Zakat in Reducing Poverty
Incident: An Analysis in Kelantan, Malaysia”, Asian Social Science, Vol.11
No.21, 2015.
Al Maraghi, Ahmad Mustafa. “Tafsir Al Maraghi”, diterjemahkan oleh Bahrun
Abu Bakar dengan judul “Terjemah Tafsir Al Maraghi”, Semarang: CV.
Toha Putra Semarang, 1992.
Arikunto, S. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”, Jakarta: Rineka
Cipta, 2008.
Budiani, Ni Wayan. “Efektivitas Program Penanggulangan Pengangguran
Karang Taruna Eka Taruna Bhakti Desa Sumerta Kelod Kecamatan
Denpasar Timur Kota Denpasar”, Jurnal Ekonomi dan Sosial vol. 2 (1),
2007.
Budiman, M. Arif Kasim dan Izzuddin Edi Siswanto. “Analisis Efektivitas
Pendayagunaan Zakat Produktif Pada Program Pemberdayaan Masyarakat
Di Wilayah Sukabumi (Studi Kasus: Kampoeng Ternak Dompet Dhuafa)”,
Jurnal STEI SEBI, 2016.
Eviyati, Nur. “Pengaruh Pemberian Zakat Produktif Dalam Bentuk Beasiswa
Ceria dan Lingkungan Keluarga Terhadap Kualitas Prestasi Mustahik
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Rumah
Zakat Tahun 2010-2013)”, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.
Fahrini, Husnul Hami. “Efektivitas Program Penyaluran Dana Zakat Profesi
Dalam Bentuk Pemberian Beasiswa Bagi Siswa Muslim Kurang Mampu
84
oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Kabupaten Tabanan Tahun
2015”, Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi Vol.7 No.2, 2016.
Hafidhuddin, Didin. “Zakat dalam Perekonomian Modern”, Jakarta: Gema Insani
Press, 2002.
Handoko, T. Hani. “Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia”,
Yogyakarta: BPFE, 2000.
Hasan, M. Ali. “Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di
Indonesia”, Jakarta: Kencana, 2008.
Ichsan, Nurul. “Tinjauan Penerapan Pungutan Pajak dan Zakat Menurut Konsep
Ekonomi Islam Di Indonesia”, Jurnal Islamadina. Vol. 19, No.2, 2018.
Leonard dan Suparadi. “Pengaruh Konsep Diri, Sikap Siswa pada Matematika,
dan Kecemasan Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika”, Jurnal
Cakrawala. Th. XXIX. No. 3, 2010.
Masruri. “Analisis Efektivitas Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan (PNPM) (Studi Kasus Pada Kecamacatan Bunyu
Kabupaten Bulungan tahun 2010”, Governance and Public Policy, vol. 1
(1), 2014.
Mufraini, M. Arief. “Akuntansi dan Manajemen Zakat: Mengkomunikasikan
Kesadaran dan Membangun Jaringan”, Jakarta: Kencana, 2012.
Rosly, S. A. “Malaysia and Islamic Economics”, International Center for
Education in Islamic Finance (INCEIF), 2008.
85
Sabiq, Sayyid. “Fiqih Sunnah”, diterjemahkan oleh Nor Hasanuddin. Jakarta:
Pena Pundi Aksara, 2006.
Siagian, Sondang P. “Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi dan
Strateginya”, Jakarta: Penerbit Gita Karya, 2001.
Subianto, Achmad. “Shadaqah, Infak, dan Zakat: Sebagai instrumen untuk
membangun Indonesia yang bersih, sehat, dan benar”, Jakarta: Yayasan
Bermula Dari Kawan, 2004.
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Bandung:
Alfabeta, 2008.
Sujarweni, V. Wiratna. “Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah
Dipahami”, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014.
Supriyono, “Sistem Pengendalian Manajemen”, Jakarta: Erlangga, 2000.
Syafaruddin. “Efektivitas Kebijakan Pendidikan: Konsep, strategi, dan aplikasi
kebijakan menuju organisasi sekolah efektif”, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
The Nielsen Company. “EPIC Model” , (Online), (http://www.nielsen.com,
diakses 27 Januari 2019)
Umar, Husein. “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi II”,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
Wulandari, Dwi Ayu. “Pengaruh Zakat Produktif Yang Direalisasikan Dalam
Bentuk Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) Provinsi Sumatera Selatan Terhadap Prestasi
86
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang”, Skripsi
UIN Raden Fatah Palembang, 2017.
LAMPIRAN
1. Uji Deskriptif
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 27 67.5 67.5 67.5
87
perempuan 13 32.5 32.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 15-16th 22 55.0 55.0 55.0
17-18th 18 45.0 45.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics88
Tingkat Kelas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 10 21 52.5 52.5 52.5
11 14 35.0 35.0 87.5
12 5 12.5 12.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Cronbach's
Alpha N of Items
.917 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Q1 3.03 .733 40
Q2 3.58 .594 40
Q3 3.18 .501 40
Q4 2.95 .639 40
Q5 2.93 .797 40
Q6 3.20 .516 40
Q7 2.95 .639 40
Q8 3.55 .597 40
Q9 3.30 .758 40
Q10 3.55 .597 40
Q11 2.95 .639 40
Q12 3.03 .620 40
Q13 2.93 .656 40
Q14 2.95 .639 40
Q15 2.93 .656 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Q1 43.95 38.767 .410 .919
Q2 43.40 37.990 .643 .911
Q3 43.80 40.421 .374 .918
Q4 44.02 36.281 .827 .905
Q5 44.05 36.972 .562 .915
Q6 43.77 40.692 .318 .920
Q7 44.02 36.281 .827 .905
Q8 43.43 37.738 .676 .910
Q9 43.68 38.276 .448 .918
Q10 43.43 37.738 .676 .910
89
Q11 44.02 36.281 .827 .905
Q12 43.95 40.049 .334 .920
Q13 44.05 36.049 .834 .904
Q14 44.02 36.281 .827 .905
Q15 44.05 36.049 .834 .904
3. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TOTAL 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
TOTAL Mean 46.98 1.037
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 44.88
Upper Bound 49.07
5% Trimmed Mean 47.19
Median 48.00
Variance 43.051
Std. Deviation 6.561
Minimum 28
Maximum 60
Range 32
Interquartile Range 8
Skewness -.542 .374
Kurtosis 1.007 .733
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
90
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
TOTAL .124 40 .122 .954 40 .104
a. Lilliefors Significance Correction
4. Tabulasi Data Kuesioner
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15
2 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 22 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 2 22 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 22 2 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 2 2 24 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 33 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 4 3 2 2 3 2 4 3 4 2 4 2 2 24 4 3 2 2 3 2 4 3 4 2 4 2 2 24 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 44 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 33 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 44 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 33 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 31 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 23 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 34 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 33 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 43 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42 4 2 3 4 2 3 4 4 4 3 2 3 3 32 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 32 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3
91
3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 43 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 43 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 33 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 33 4 4 2 3 4 2 4 4 4 2 3 2 2 23 4 3 2 3 3 2 4 4 4 2 3 2 2 24 4 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2
5. Lembar Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Assalaamu’alaikum wr.wb
Yang saya hormati siswa dan siswi SMA Terbuka Cinangka Depok, saya mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ekonomi Syariah. Saya sedang melakukan penelitian di LAZ Zakat Sukses mengenai penyaluran dana zakat dan infaq untuk SMA Terbuka binaan LAZ Zakat Sukses. Judul penelitian saya yaitu “Analisis Efektivitas Program Penyaluran Dana ZIS (Zakat, Infaq,dan Sedekah) dalam Bentuk Bantuan Operasional Sekolah SMA Terbuka (Studi Kasus pada LAZ Zakat Sukses Kota Depok)”.
92
Saya sangat mengharapkan siswa dan siswi di SMA Terbuka Cinangka Depok untuk mengisi kuesioner yang saya ajukan ini sesuai dengan kondisi yang ada. Setiap jawaban yang anda berikan sangat berarti dalam penelitian ini. Diharapkan untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan apa adanya, karena data ini akan saya jadikan sebagai informasi yang bersifat rahasia.
Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
1. Nama Responden :2. Jenis Kelamin :
a. Laki-lakib. Perempuan
3. Usia :4. Kelas :
Petunjuk Pengisian Kuesioner
Mohon dibaca tiap-tiap pernyataan, kemudian pilih salah satu dari 4 pilihan jawaban yang paling sesuai dengan yang anda rasakan/alami, dengan memberikan tanda (X) pada:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
I. Ketepatan Sasaran Program
No. Pernyataan Variabel Ketepatan Sasaran Program
STS TS S SS
1. Penerimaan siswa di SMA terbuka ini hanya diperuntukkan untuk siswa kurang mampu.
2. Penerimaan siswa di SMA terbuka ini hanya diperuntukkan untuk siswa yang beragama Islam.
93
3. Bantuan dana ZIS oleh LAZ Zakat Sukses disalurkan hanya untuk biaya operasional sekolah di SMA terbuka ini.
4. Bantuan dana ZIS oleh LAZ Zakat Sukses dikelola dengan baik oleh pihak sekolah.
5. Anda merasakan manfaat atau perubahan yang baik pada SMA terbuka ini atas bantuan dana ZIS yang disalurkan oleh LAZ Zakat Sukses.
II. Sosialisasi Program
No. Pernyataan Variabel Sosialisasi Program
STS
TS S SS
6. Informasi mengenai bantuan dana ZIS oleh LAZ Zakat Sukses dalam bentuk bantuan operasional sekolah SMA terbuka sudah tersebar melalui media sosial, media cetak, ataupun media elektronik lainnya.
7. Anda mengetahui adanya bantuan dana ZIS dari LAZ Zakat Sukses dalam bentuk bantuan operasional sekolah untuk SMA terbuka ini saat pertama kali mendaftar di sekolah ini.
8. LAZ Zakat Sukses menyampaikan informasi langsung kepada masyarakat sekolah mengenai bantuan dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah di SMA terbuka ini.
9. LAZ Zakat Sukses memberikan langsung bantuan dana ZIS di hadapan para siswa kepada pihak sekolah yang kemudian digunakan untuk keperluan biaya operasional sekolah.
III. Tujuan Program
No. Pernyataan Variabel Tujuan Program ST TS S SS
94
S10. Bantuan dana ZIS bagi SMA terbuka
ini bermanfaat untuk pembangunan dan kemajuan sekolah.
11. Adanya bantuan dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah SMA terbuka ini dapat mengurangi angka putus sekolah siswa.
12. Adanya bantuan dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah SMA terbuka ini dapat mengurangi beban biaya sekolah siswa untuk melanjutkan pendidikannya.
13. Adanya bantuan dana ZIS dalam bentuk bantuan operasional sekolah SMA terbuka ini dapat mengurangi tingkat kebodohan dan kemiskinan siswa.
IV. Pemantauan Program
No. Pernyataan Variabel Pemantauan Program
STS TS S SS
14. LAZ Zakat Sukses rutin datang ke sekolah untuk melihat penggunaan dana bantuan operasional yang telah diberikan.
15. LAZ Zakat Sukses rutin datang ke sekolah untuk dapat melihat perkembangan siswa di SMA terbuka ini.
95
Recommended