View
3.034
Download
6
Category
Preview:
Citation preview
Penerapan Akuntansi pada IRT
Hary Harun Nasution 7103220031
Josua Tambunan 7103220023
Ria Melisa Silalahi 7103220057
Veronica Sonny P. Simamora 7103220065
M. Raja Siregar 7103220000
Irwanta Tarigan 7103220000
Setiap keluarga memiliki manajemen
keuangan keluarga & bertindak sebagai
manajer, bagaimana cara masing masing
keluarga mengatur keuangan akan
berbeda-beda.
Keuangan keluarga diatur sepenuhnya
oleh Ibu Rumah Tangga (istri), suami akan
menyerahkan seluruh penghasilannya
kepada istri untuk dikelola, dipihak lain
keuangan keluarga diatur sepenuhnya oleh
Kepala Keluarga (Suami), istri hanya akan
mendapatkan uang untuk belanja
keperluan rumah tangga sehari-hari. Dan
adapun alternatif lain, keuangan keluarga
diatur bersama, biasanya cara ini berlaku
bagi suami istri yang bekerja
PENDAHULUAN
2.1 Hakekat Interpretasi
Interpretasi adalah suatu deskripsi dan
ungkapan yang mencoba untuk mengerti
tentang sebuah data atau peristiwa melalui
pemikiran yang lebih mendalam (Mudji,
2005).Selain itu, interpretasi dapat dikatakan
sebagai aktivitas yang bertujuan untuk
memberikan informasi yang menarik dan
akurat untuk mengungkapkan pemahaman
dan pengertian tentang arti dan hubungan
antara pihak yang menafsirkan (interpreter)
dengan suatu peristiwa (Joko, 2003).
2.2 Pengertian Ibu Rumah Tangga
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ibu rumah tangga dapat
diartikan sebagai seorang wanita
yang mengatur penyelenggaraan
berbagai macam pekerjaan rumah
tangga, atau dengan pengetian lain
ibu rumah tangga merupakan
seorang istri (ibu) yang hanya
mengurusi berbagai pekerjaan dalam
rumah tangga
2.3 Hak dan Kewajiban Ibu Rumah Tangga
Rumah Tangga adalah lingkungan terkecil
yang terdiri atas suami, istri, dan anak-
anak sebagai komponen
pembangunannya.Setiap anggota keluarga
memiliki kedudukan sekaligus hak dan
tanggung jawab masing-masing dalam
keluarga.Keluarga yang sakinah,
mawaddah, warahmah adalah keluarga
yang anggota keluarganya mampu
menempatkan diri pada kedudukannya
serta menerima hak dan menjalankan
kewajiban-tanggung jawab-nya dengan
proporsional.
2.3.1 Hak – hak Ibu Rumah Tangga (IRT)
Sebagai anggota keluarga, selain memiliki kewajiban, IRT juga memiliki hak. Adapun hak – hak wanita dalam rumah tangga di antaranya adalah sebagai berikut :
- Menerima nafkah dari suami
- Mendapatkan rasa aman di rumahnya sendiri
- Mendapat Bimbingan, Pendidikan, dan Tauladan dari Suami
- Dihormati, Dihargai, dan Dicintai
- Dipatuhi oleh anak-anaknya
2.3.2 Kewajiban Ibu Rumah Tangga (IRT)
Dalam hidup rumah tangga, tidak melulu persoalan
hak yang harus diterima.Akan tetapi, yang
terpenting adalah bagaimana setiap komponen
keluarga menunaikan kewajiban yang menjadi
tanggung jawabnya masing-masing.Adapun
kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang
wanita dalam rumah tangga diantaranya :
- Merawat dan menjaga suami
- Menjaga Kehormatan dan Harta Suami
- Taat dan Hormat Pada Suami
- Mengelola Keuangan Keluarga dengan Baik
- Menunjukkan Rasa Cinta pada Seluruh Anggota
Keluarga
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pardigma Penlitian
Penelitian ini menggunakan ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang
bertujuan untuk membangun suatu proposisi dan menjelaskan makna dibalik realitas
sosial yang terjadi. Penelitian ini juga berupaya memandang apa yang terjadi dalam
dunia tersebut dan meletakkan temuan-temuan yang diperoleh di dalamnya di mana
peneliti berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan dengan latar
belakang lingkungan yang alamiah (Bungin, 2007:44). Paradigma yang digunakan
dalam penelitian ini interpretif memfokuskan pada pola pikir, etika, dan perilaku
manusia dianggap sebagai suatu tindakan yang melibatkan niat, kesadaran, dan alasan
tertentu yang tergantung pada makna dan interpretasi manusia dalam memahami dan
memandang fenomena sosial (Bungin, 2007:46).
3.2 Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan fenomenologi mencoba menjelaskan atau
mengungkap makna konsep atau fenomena
pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi
pada beberapa individu.Penlitian ini dilakukan dalam
situasi yang alami sehingga tidak ada batasan dalam
memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
Pemahaman atas suatu fenomena tergantung pada
siapa yang menafsirkan, waktu, situasi, kepentingan
atau tujuan pembacaan, pengetahuan, kebiasaan,
pengalaman, serta latar belakang lainnya (Ridwan,
2008)
3.3 Informan
Informan yang pertama adalah Ibu Rumah
Tangga (IRT).Karena ibu rumah tangga
merupakan orang yang dinilai tahu
mengenai pemasukan serta pengeluaran
dalam rumah tangga, yang secara tidak
langsung menerapkan prinsip-prinsip dasar
akuntansi.IRT yang menjadi objek atau
informan dalam penelitian ini adalah ibu dari
peneliti sendiri.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini meliputi :
• Survei Pendahuluan
• Survei Kepustakaan
• Pengumpulan data lapangan
3.5 Teknik Analisis Data
Langkah-langkah analisis data menggunakan
pendekatan fenomenologi (Cresswell,2007),
yaitu : dengan mengorganisasikan semua
data atau gambaran menyeluruh tentang
fenomen pengalaman yang telah
dikumpulkan. Lalu mengolah data tersebut
menjadi sebuah laporan pengalaman dari
setiap informan.
IV. HASIL PENELITIAN
Peneliti mencoba menggali
informasi dari beberapa informan
yang memiliki latar belakang
pekerjaan serta perolehan
penghasilan yang didapatkan.
Dari informan yang
diwawancarai, memiliki
pandangan yang berbeda-beda.
Sumber Pendapatan yang didapat berasal
dari mana saja?
IBU RUMAH TANGGA yang memiliki pekerja sebagai SEORANG
GURU (PEGAWAI SWASTA) dan merangkap sebagai PEMILIK
SEBUAH YAYASAN.
“Setiap di awal bulan, saya akan memperoleh penghasilan
dari beberapa sumber, yaitu penghasilan dari suami yang bekerja
sebagai PNS (sebelumnya sudah dipotong untuk keperluan pribadi),
penghasil pribadi saya sebagai seorang guru, dan penghasilan dari
yayasan yag sudah saya dirikan selama 11 tahun.
Sedangkan menurut informan kedua yang memiliki latar belakang sebagai
seorang WIRAUSAHA BERJUALAN.
“Sumber Pendapatan Penghasilan utama dari jualan
sarapan pagi, ada tambahan dari jualan keripik kentang dan keripik
ubi.”
Menurut informan yang ketiga yaitu seorang IBU YANG TIDAK
BEKERJA.
“Penghasilan yang saya peroleh, ya hanya dari gaji suami
aja yang bekerja sebagai PNS di kantor BPS”
Apakah Ibu sebagai Ibu Rumah Tangga diberikan
tanggung jawab penuh untuk mengelola keuangan rumah
tangga tersebut?
Menurut informan yang pertama,
“Saya sebagai seorang istri diberi tangggung jawab penuh untuk mengelola penghasilan tersebut.”
Sedangkan informan yang kedua.
“Untuk tanggung jawab mengelola pendapatan & pengeluaran Ibu kerjasama dengan anak-anak, ibu di bagian dapur.Anak-anak mengelola bagian listrik,
air, dan tagihan lain-lain.”
Informan yang ketiga.
“Saya diberi tanggung jawab penuh oleh suami untuk mengelola penghasilan tersebut dengan baik.
Biasanya, pengelolaan pendapatan tersebut, biaya apa
saja yang paling diutamakan untuk duluan dipenuhi?
Informan yang pertama.
“Pengeluaran yang pertama kali saya penuhi , ya biaya
pendidikan anak-anak. Uang sekolah, uang les, uang bulanan
anak-anak. Ya selanjutnya baru keperluan rumah tangga yang
dibarengi dengan pengeluaran yayasan juga.”
Informan yang kedua
“Dalam pengeluaran, hal pokok yang di prioritaskan terlebih
dahulu seperti biaya hidup sehari-hari, biaya pendidikan anak-
anak, dan biaya investasi dalam bentuk cicilan rumah.”
Informan yang ketiga.
“Yang sebelumnya penghasilan tersebut sudah dipotong suami
terlebih dahulu untuk kebutuhan pribadinya, sedangkan
sisanya dipakai untuk kebutuhan pendidikan anak-anak, dan
kebutuhan rumah tangga lainnya.”
Apakah ibu mengetahui apa itu
akuntansi?
Informan yang pertama.
Kalau menurut saya akuntansi itu ya
mencatat pendapatan di debit dan pengeluaran
di kredit, sehingga diakhir pencatatan akan
diperoleh apakah penghasilan kita tersebut
minus atau tidaknya.”
Informan kedua.
“Ya taulah tapi ya secara sederhana saja”
Informan ketiga.
“Ya tau lah sedikit-sedikit”
Apakah ibu sendiri ada melakukan pencatatan keuangan
sesuai dengan akuntansi?
Informan yang pertama.
“Pencatatan pengeluaran yang saya lakukan sangat sederhana, tidak
mengikuti sistem akuntansi yang baik. Tetapi karna menurut saya, tidak begitu
penting, karena itu hanya saya dan suami saya saja yang tahu (hanya untuk pihak
intermal saja). Tapi di sisi lain, kenapa sayamelakukan pencatatan akuntansi
sederhana, karna memberikan beberapa manfaat, seperti tidak terjadinya
kekeliruan pengeluaran, secara ringkas kita tahu berapa kebutuhan yang benar-
benar dibutuhkan sehari-hari dan berapa penghasilan yang bisa kita tabung .
Setelah selesai pencatatan disetiap bulannya, maka akan terlihat sisa dari
penghasilan yang dapat kita simpan, atau kita gunakan untuk memenuhi keinginan
lainnya yang memang tidak menjadi kebutuhan utama.”
Informan kedua.
“Ibu tidak menggunakan pencatatan khusus, hanya menggunakan pencatatan
sederhana biasa aja.Hanya menghitung Pengeluaran dan Pendapatan berapa, tapi
itupun ga rutin dicatat.”
“Menurut Ibu sebenarnya pencatatan laporan keuangan agak sedikit rumit, karena
untuk usaha kecil tidak terlalu dibutuhkan pencatatan yang rinci.”
Informan ketiga.
“Sama sekali saya tidak melakukan pencatatan karena semua pengeluaran
kebutuhan rumah tangga seperti uang air, listrik, telepon itu memiliki kwintasi (bukti
pembayaran setiap bulannya) sedangkan untuk biaya uang sekolah anak-anak juga
ada kartu uang sekolah yang biasa digunakan sebagai bukti bahwa sudah dibayar
uang sekolah. Kebutuhan rumah tangga sehari-hari tidak ada dilakukan pencatatn
karna saya merasa tidak perlu.”
Jika di akhir bulan, ada sisa dari pendapatan yang
diperoleh, biasanya sisa pendapatan tersebut akan
digunakan untuk apa?
Informan pertama.
“Setelah selesai pencatatan disetiap bulannya, maka
akan terlihat sisa dari penghasilan yang dapat kita
simpan, atau kita gunakan untuk memenuhi keinginan
lainnya yang memang tidak menjadi kebutuhan utama
dan biasanya saya dan keluarga lebih memilih untuk
refreshing disetiap akhir bulan, kalau gak ya di tabung
aja sapa tau ada keperluan dadakan di kemudian hari.”
Informan kedua.
“Kalau adapun pendapatan lebih yang diperoleh
biasanya ditabung dulu, untuk jaga-jaga ada keperluan
lain yang mendadak. Kadang kan usaha ga selalu
stabil.”
Informan ketiga.
“Biasanya diakhir bulan, sisa dari penghasilan yang
telah dikurangi oleh pengeluaran, saya simpan untuk
keperluan dadakan dikemudian hari atau kadang juga
saya gunakan pergi rekreasi bersama keluarga.”
V. KESIMPULAN
Informan-informan tersebut mengatakan bahwa proses pencatatan
dilakukan tergantung kebutuhan dan keperluan masing-masing. Pada
sebagian pihak, menyatakan bahwa pencatatan dirasa kurang efisien
dan efektif terhadap keperluan rumah tangga. Sebagian informan lagi
menyatakan bahwasanya, pencatatan laporan keuangan secara akuntansi
itu dirasa perlu, karena sangat membantu ; dengan melakukan
pencatatan akan mengoptimalkan keuangan dalam rumah tangga
dengan mengetahui baik itu jumlah maupun selisih antara pengeluaran
serta pendapatan yang diperoleh setiap bulannya.
Kebutuhan akuntansi secara sederhana terhadap ibu rumah
tangga dirasa tidak terlalu penting, karena menurut informan ; mereka
hanya perlu sebatas mengetahui berapa pengeluaran dan penghasilan
yang diperoleh. Berbeda halnya dengan ibu rumah tangga yang juga
sekaligus sebagai seorang wirausahawan, tidak hanya mengetahui
sebatas pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh namun juga
perputaran arus kas, ekuitas dan neraca sangatlah penting dalam
pengelolaan keuangan usaha.Dengan adanya hal tersebut akan lebih
mudah mengetahui sumber-sumber estimasi keuangan dalam usaha.
Thank’s For Attention
Recommended