View
300
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
ANALISIS TITIK IMPASKuliah ke - 3
Pengertian
Analisis titik Impas (Break Even Point) adalah suatu keadaan dimana perusahaan beroperasi dalam kondisi tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian. Artinya dalam kondisi jumlah pendapatan sama dengan jumlah biaya yg dikeluarkan.
Biaya yg dikorbankan dipisah menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Break Even Point
Asumsi-asumsi Dasar Analisa Break-Even
Manfaat Break-Even Point
Menentukan posisi laba-rugi perusahaan
Menentukan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami kerugian
Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu
Penentuan Break-Even Point
Perhitungan laba rugi
Penjualan xx Biaya variabel xx – Contribusi margin xx Biaya tetap xx – Laba / rugi xx
Kelemahan titik impas : Membutuhkan banyak asumsi Bersifat statis Tidak digunakan untuk mengambil keputusan
akhir Tidak menyediakan pengujian aliran kas yg
baik Kurang mempertimbangkan risiko2 dlm masa
penjualan
Asumsi dalam BEP : Biaya yg digunakan dipisah menjadi biaya
tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dianggap konstan sampai batas
tertentu. Biaya variabel berubah proporsional dengan
perubahan volume penjualan Hanya digunakan untuk satu macam barang Harga jual tidak berubah
BIAYA TETAP
0
P
Volume (unit)
Rp
P = biaya tetap pada kapasitas produksi
BIAYA VARIABEL
0 A
Q
Volume (unit)
Rp
Q = biaya variabel untuk A unit
α = biaya variabel per unitα
PENJUALAN
0 A
S
Volume (unit)
Rp
S = hasil penjualan A unit
γ = harga jual per unit
γ
GRAFIK BIAYA TOTAL
BIAYA TOTAL
BIAYA VARIABEL
BIAYA TETAP
Rp
P
0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI
BEP
BIAYA TOTAL
BIAYA VARIABEL
BIAYA TETAP
Rp
P
0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI
PENJUALAN
BEP
PEMETAAN BEP
BIAYA TOTAL
BIAYA VARIABEL
BIAYA TETAP
Rp
P
0 Volume (unit)
P = BIAYA TETAP PADA KAPASITAS PRODUKSI
PENJUALAN
BEP
Daerah Rugi
Daerah Laba
ASUMSI – ASUMSI PENERAPAN BEP Biaya tetap tidak berubah – ubah Biaya Variabel bervariasi dalam perbandingan
yang konstan Harga penjualan per satuan konstan Hanya untuk satu macam barang, jika lebih maka
bauran penjualannya harus konstan Hubungan antara biaya tetap dan biaya variabel
tidak bervariasi Ada kesesuaian antara produksi dan penjualan
Rumus yg digunakan :
Titik Impas dalam Unit
BEP = titk impas (Break Even Point) FC = biaya tetap (Fixed Cost) VC = biaya variabel per unit (Variable Cost) P = Harga jual per unit (Price) S = Jumlah penjualan (Sales)
FCBEP = -----------------------------
P – VC
Rumus titik impas dlm Rupiah
FC BEP = ----------------
VC 1 - --------
P
Misal :
PT. ABC mempunyai kapasitas produksi dan menjual sebanyak 100.000 unit
Harga jual per unit diperkirakan Rp.5.000,- Total biaya tetap setahun Rp.150 juta, total
biaya variabel Rp.250 juta. Hitunglah : BEP dalam unit dan rupiah
Jawab :
Biaya variabel / unit = 250 juta / 100.000 =Rp.2.500,-
Penjualan (Sales) = 100.000 unit x Rp.5.000 = Rp.500 juta
Rumus Titik Impas dalam unit
Rumus Titik Impas dalam Rupiah
150 jt 150 jt BEP = ----------------= ------------ = 300 jt 2.500 0,5 1 - -------- 5.000
150.000.000BEP = ---------------------- = 60.000 unit
5.000 – 2.500
BEP dlm Rupiah atau :
150 jt 150 jt BEP = ----------------= ------------ = 300 jt 250 jt 0,5 1 - -------- 500 jtAtau :
BEP (rupiah) = BEP unit x harga jual/unit = 60.000 x Rp.5.000 = Rp 300 jt
BEP Untuk Dua Produk
Keterangan Produk A Produk B Total
Penjualan 100.000.0000 150.000.000 250.000.000
Biaya Variabel 60.000.000 90.000.000 150.000.000
Kontribusi Marjin 40.000.000 60.000.000 100.000.000
Biaya Tetap 20.000.000 30.000.000 50.000.000
Laba Operasional 20.000.000 30.000.000 50.000.000
Perimbangan penjualan (sales mix) produk A dan B adalah 1 : 1.5 yaitu antara Rp. 100.000.000 : Rp. 150.000.000. Sedangkan perimbangan produknya adalah A : B = 2 : 1 yaitu 10.000 unit : 5.000 unit.
Sebuah periusahaan menghasilkan dua macam produk A dan B. Perusahaan memproduksi produk A sebanyak 10.000 unit dengan harga Rp. 10.000 per unit dan produk B sebanyak 5.000 unit dengan harga Rp. 30.000 per unit. Biaya variabel produk A dan B masing-masing sebesar 60% dari penjualan. Sedangkan biaya tetap produk A sebesar Rp. 20.000.000 dan produk B sebesar Rp. 30.000.000. Data laporan laba-rugi untuk produk A dan B tersebut sbb:
BEP total : Biaya Tetap Total = FC 1 – (VC total: Penjualan Total) 1 – VC/P
BEP total = 50.000.000 = 50.000.000 1 – (150.000.000: 250.000.000) 1 – 0.60
= Rp. 125.000.000 ,-
Perimbangan Sales produk A dan B = A : B = 1 : 1,5 atau 2 : 3 Maka, Penjualan produk A = 2/5 x Rp. 125.000.000 = Rp. 50.000.000Atau dalam unit = Rp. 50.000.000 : Rp. 10.000 = 5.000 Unit
Penjualan produk B = 3/5 x Rp. 125.000.000 = Rp. 75.000.000Atau dalam unit = Rp. 75.000.000 : Rp. 30.000 = 2.500 Unit
Recommended