View
521
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
Gaya pemulih
Gaya yang bekerja pada benda
bergerak harmonik yang arahnya
selalu menuju ke titik
keseimbangan dan besarnya
sebanding simpangan
Keterangan
F = gaya pemulih
K = tetapan gaya pegas
Y = simpangan getar
kx - F
Persamaan simpangan dengan fase awal nol
Persamaan Simpangan
)sin(
)(2sin
o
oTt
tAy
Ay
tAy sin
Periode Getaran Beban di Ujung Pegas
k
mT
Tmk
ymyk
ymF
ykF
y
2
2
Sehingga
benda pada bekerja yang Gaya
pemulihnya Gaya
2
2
2
Frekuensi getaran pegas
m
kF
2
1
g
lT
k
mT
l
mgk
kxxl
mgF
l
xmgF
2 2dan Sehingga
pegas gayadengan Bandingkan
pemulihnya Gaya
Frekuensi getaran pegas
l
gF
2
1
bull GelombangTransversal
bull GelombangLongitudinal
Arahrambat
dan getar
bull Gelombang Mekanik
bull GelombangElektromagnet
Medium Rambat
Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Periode (T) waktu untuk menempuh satu panjang gelombang
Frekuensi (f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 detik
Cepat rambat gelombang (v) jarak tempuh gelombang tiap
satuan waktu
Tfv
Gelombang MekanikGelombang
Elektromagnetik
Contoh gelombang
bunyi gelombang
pada tali
Gelombang yang tidak
membutuhkan
medium perantara
Gelombang yang
membutuhkan
medium perantara
Contoh gelombang
cahaya gelombang
radio gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Gaya pemulih
Gaya yang bekerja pada benda
bergerak harmonik yang arahnya
selalu menuju ke titik
keseimbangan dan besarnya
sebanding simpangan
Keterangan
F = gaya pemulih
K = tetapan gaya pegas
Y = simpangan getar
kx - F
Persamaan simpangan dengan fase awal nol
Persamaan Simpangan
)sin(
)(2sin
o
oTt
tAy
Ay
tAy sin
Periode Getaran Beban di Ujung Pegas
k
mT
Tmk
ymyk
ymF
ykF
y
2
2
Sehingga
benda pada bekerja yang Gaya
pemulihnya Gaya
2
2
2
Frekuensi getaran pegas
m
kF
2
1
g
lT
k
mT
l
mgk
kxxl
mgF
l
xmgF
2 2dan Sehingga
pegas gayadengan Bandingkan
pemulihnya Gaya
Frekuensi getaran pegas
l
gF
2
1
bull GelombangTransversal
bull GelombangLongitudinal
Arahrambat
dan getar
bull Gelombang Mekanik
bull GelombangElektromagnet
Medium Rambat
Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Periode (T) waktu untuk menempuh satu panjang gelombang
Frekuensi (f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 detik
Cepat rambat gelombang (v) jarak tempuh gelombang tiap
satuan waktu
Tfv
Gelombang MekanikGelombang
Elektromagnetik
Contoh gelombang
bunyi gelombang
pada tali
Gelombang yang tidak
membutuhkan
medium perantara
Gelombang yang
membutuhkan
medium perantara
Contoh gelombang
cahaya gelombang
radio gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Persamaan simpangan dengan fase awal nol
Persamaan Simpangan
)sin(
)(2sin
o
oTt
tAy
Ay
tAy sin
Periode Getaran Beban di Ujung Pegas
k
mT
Tmk
ymyk
ymF
ykF
y
2
2
Sehingga
benda pada bekerja yang Gaya
pemulihnya Gaya
2
2
2
Frekuensi getaran pegas
m
kF
2
1
g
lT
k
mT
l
mgk
kxxl
mgF
l
xmgF
2 2dan Sehingga
pegas gayadengan Bandingkan
pemulihnya Gaya
Frekuensi getaran pegas
l
gF
2
1
bull GelombangTransversal
bull GelombangLongitudinal
Arahrambat
dan getar
bull Gelombang Mekanik
bull GelombangElektromagnet
Medium Rambat
Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Periode (T) waktu untuk menempuh satu panjang gelombang
Frekuensi (f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 detik
Cepat rambat gelombang (v) jarak tempuh gelombang tiap
satuan waktu
Tfv
Gelombang MekanikGelombang
Elektromagnetik
Contoh gelombang
bunyi gelombang
pada tali
Gelombang yang tidak
membutuhkan
medium perantara
Gelombang yang
membutuhkan
medium perantara
Contoh gelombang
cahaya gelombang
radio gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Periode Getaran Beban di Ujung Pegas
k
mT
Tmk
ymyk
ymF
ykF
y
2
2
Sehingga
benda pada bekerja yang Gaya
pemulihnya Gaya
2
2
2
Frekuensi getaran pegas
m
kF
2
1
g
lT
k
mT
l
mgk
kxxl
mgF
l
xmgF
2 2dan Sehingga
pegas gayadengan Bandingkan
pemulihnya Gaya
Frekuensi getaran pegas
l
gF
2
1
bull GelombangTransversal
bull GelombangLongitudinal
Arahrambat
dan getar
bull Gelombang Mekanik
bull GelombangElektromagnet
Medium Rambat
Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Periode (T) waktu untuk menempuh satu panjang gelombang
Frekuensi (f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 detik
Cepat rambat gelombang (v) jarak tempuh gelombang tiap
satuan waktu
Tfv
Gelombang MekanikGelombang
Elektromagnetik
Contoh gelombang
bunyi gelombang
pada tali
Gelombang yang tidak
membutuhkan
medium perantara
Gelombang yang
membutuhkan
medium perantara
Contoh gelombang
cahaya gelombang
radio gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
g
lT
k
mT
l
mgk
kxxl
mgF
l
xmgF
2 2dan Sehingga
pegas gayadengan Bandingkan
pemulihnya Gaya
Frekuensi getaran pegas
l
gF
2
1
bull GelombangTransversal
bull GelombangLongitudinal
Arahrambat
dan getar
bull Gelombang Mekanik
bull GelombangElektromagnet
Medium Rambat
Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Periode (T) waktu untuk menempuh satu panjang gelombang
Frekuensi (f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 detik
Cepat rambat gelombang (v) jarak tempuh gelombang tiap
satuan waktu
Tfv
Gelombang MekanikGelombang
Elektromagnetik
Contoh gelombang
bunyi gelombang
pada tali
Gelombang yang tidak
membutuhkan
medium perantara
Gelombang yang
membutuhkan
medium perantara
Contoh gelombang
cahaya gelombang
radio gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
bull GelombangTransversal
bull GelombangLongitudinal
Arahrambat
dan getar
bull Gelombang Mekanik
bull GelombangElektromagnet
Medium Rambat
Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Periode (T) waktu untuk menempuh satu panjang gelombang
Frekuensi (f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 detik
Cepat rambat gelombang (v) jarak tempuh gelombang tiap
satuan waktu
Tfv
Gelombang MekanikGelombang
Elektromagnetik
Contoh gelombang
bunyi gelombang
pada tali
Gelombang yang tidak
membutuhkan
medium perantara
Gelombang yang
membutuhkan
medium perantara
Contoh gelombang
cahaya gelombang
radio gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Gelombang Transversal
Gelombang Longitudinal
Periode (T) waktu untuk menempuh satu panjang gelombang
Frekuensi (f) banyaknya getaran yang terjadi dalam 1 detik
Cepat rambat gelombang (v) jarak tempuh gelombang tiap
satuan waktu
Tfv
Gelombang MekanikGelombang
Elektromagnetik
Contoh gelombang
bunyi gelombang
pada tali
Gelombang yang tidak
membutuhkan
medium perantara
Gelombang yang
membutuhkan
medium perantara
Contoh gelombang
cahaya gelombang
radio gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Gelombang MekanikGelombang
Elektromagnetik
Contoh gelombang
bunyi gelombang
pada tali
Gelombang yang tidak
membutuhkan
medium perantara
Gelombang yang
membutuhkan
medium perantara
Contoh gelombang
cahaya gelombang
radio gelombang
sinar-X
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Refleksi (pemantulan)
Refraksi (pembiasan)
Difraksi
Interferensi
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
ri
Garis Normal
Gelombang
datang
Panjang
gelombang
(λ)
Panjang
gelombang
(λ)
Gelombang
pantul
θiθr
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
kaca
udara
gelombang datang dari zat kurangrapat menuju zat yang lebih rapatdibelokkan mendekati garis normal
gelombang datang dari zat lebihrapat menuju zat yang kurang rapatdibelokkan menjauhi garis normal
lt
udaragt
Garis normal
Garis normal
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
kaca Garis normal
θi
θr
θiSudut datang
θrSudut bias 1
2
sin
sin
v
v
i
r
udaranudara
Gelombangdatang
Gelombang bias
Kecepatan di
medium 1 (v1)
Kecepatan di
medium 2 (v2)
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
ldquoPeristiwa pelenturan muka gelombang
ketika melewati suatu celah atau kisirdquo
Peristiwa Difraksi
Gelombang
Datang
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Interferensi dua
gelombang sefase
Interferensi dua
gelombang berbeda fase
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Setelah A bergetar selama t detik maka titik P telah bergetar selama
P
A
I
II
X
V
Y
λ
x
T
t
T
t
T
tatau
v
xtt p
vx
p
p
Simulasi
Gelombangberjalan
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Maka Simpangan Gelombang berjalan
k
2
2π xY = A Sin (t - )
T v
t xY = A Sin (2π - 2π )
T λ
Y = A Sin (2πft - kx)
xY = A Sin (2πft - 2π )
λ
pωtSinY T
2πω
kxtAYP sinSecara umum persamaan Gelombang berjalan
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Ujung terikat
Py1
y2
xGel datangGel pantul
Gel stasioner-
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n Xsn= (n-1) frac12 λ
Xpn=(2n-1) frac14λLetak perut ke n
SimulasiGelombangstasioner
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Ujung Bebas
P
y1
L
x
-
y2
Letak simpul dan perut
Letak simpul ke n
Xpn= (n-1)frac12 λ
Xsn=(2n-1)frac14λ
Letak perut ke n
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Merupakan gelombang longitudinal dan
terdiri dari rapatan dan renggangan
Dapat merambat pada medium padat cair
dan gas
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Sumber Bunyi Pada
Dawai
1 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f0=V2Lfrac12λ = L
L
2 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f1=VLL
(32)λ = L
3 Nada Dasar atau harmonik
Dawai menghasilakan nada dasar
f2=3V2L
λ = L
L
Fv dengan
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Secara umum frekuensi nada - nada pada dawai dirumuskan
1
2n
n Ff
L
Ket
F = gaya tegangan pada dawai ( N )
μ = rapat massa dawai (kgm )
L = Panjang dawai ( m )
fn = frekuensi ( Hz )
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
L
vfL
202
1
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang
kedua ujungnya terbuka Jika pola gelomabang yang
dihasilkan seperti pada gambar
(a)
Nada dasar (f0)
Nada atas pertama (f1)L
vfL 1
L
vfL
2
31 22
1 Nada atas kedua (f2)
(b)
(c)
Pipa Organa Terbuka
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
F
Lf
2
10
F
Lf
11
F
Lf
2
32
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nf
F
L
nf nn
2
1
2
1
F = Gaya tegangan tali ( N )
μ = mL dalam (kgm)
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Pipa Organa Tertutup
L
vfL
404
1
L
vfL
4
314
3
L
vfL
4
524
5
a Nada Dasar
b Nada Atas Pertama
c Nada atas kedua
(a)
(b)
(c)
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
L
vf
40
L
vf
4
31
L
vf
4
52
a Frekuensi nada dasar
b Frekuensi nada atas pertama
c Frekuensi nada atas kedua
Secara umum bentuk persamaan frekuesi
vL
nfn
4
)12(
F = Gaya tegangan tali ( N )
n = 012 bilangan cacah
L = Panjang pipa organa (m)
v = kecepatan bunyi di udara (ms)
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Besar daya pancar rata-rata per satuan luas
Luasan dari gelombang bunyi adalah luasan
bola 4πr2
24 r
P
A
PI
I = intensitas bunyi (Wm2)
P = tekanan (Pa)
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Logaritma hasil perbandingan antara
intensitas dari sumber bunyi terhadap
intensitas batas ambang yang diterima
telinga
)log(100I
ITI
I = intensitas bunyi (Wm2)
I0 = intensitas ambang = 10-12 (Wm2)
TI = taraf intensitas (dB)
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
TI pada dua jarak berbeda
TI untuk n sumber bunyi
)log(202
112
r
rTITI
nTITI log1012
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
fv v
v vfp
p
s
s
v - kecepatan bunyi di udara - ms
vp - kecepatan gerakan pendengar - ms
vs - kecepatan gerakan sumber bunyi - ms
fp - frekuensi yang masuk telinga pendengar - Hz
fs - frekuensi sumber bunyi - Hz
P mendekati S +vp
P menjauhi S - vp
S mendekati P - vs
S menjauhi P + vs
Recommended