View
230
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
Disampaikan dalam Seminar Nasional yang Diselenggarakan Oleh PusatPengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan
Budaya Yogyakarta, Tanggal 25 Februari 2015.
Prof. Suyanto, Ph.D(Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta)
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2006
• Standar Isi ditentukan terlebihdahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukanSKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun2006
• Lebih menekankan pada aspekpengetahuan.
• di jenjang SD Tematik Terpadu untukkelas I-III
Sumber: Revyareza
KARAKTERISITIK KURIKULUM 2006
• Jumlah jam pelajaran lebih sedikit danjumlah mata pelajaran lebih banyakdibanding Kurikulum 2013.
• Standar proses dalam pembelajaranterdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, danKonfirmasi
• TIK sebagai mata pelajaran
• Penilaiannya lebih dominan pada aspekpengetahuan
Sumber: Revyareza3
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2006• Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
• Penjurusan mulai kelas XI
• BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013• SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan
terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan70 Tahun 2013
Sumber: Revyareza4
KURIKULUM 2013
• Peminatan (Penjurusan) mulaikelas X untuk jenjang SMA/MA
• BK lebih menekankan mengem-bangkan potensi siswa
Sumber: Revyareza5
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013
• Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangansoft skills dan hard skills yang meliputi aspekkompetensi sikap, keterampilan, danpengetahuan
• Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI.
• Jumlah jam pelajaran per minggu lebihbanyak dan jumlah mata pelajaran lebihsedikit dibanding Kurikulum 2006.
Sumber: Revyareza6
KURIKULUM 2013
• Proses pembelajaran setiap tema di jenjangSD dan semua mata pelajaran di jenjangSMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatanilmiah (saintific approach), yaitu standarproses dalam pembelajaran terdiri dariMengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
Sumber: Revyareza7
KURIKULUM 2013
• TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkansebagai media pembelajaran
• Standar penilaian menggunakan penilaianotentik, yaitu mengukur semua kompetensisikap, keterampilan, dan pengetahuanberdasarkan proses dan hasil.
• Pramuka menjadi Ekstra Kurikuler wajib.
Sumber: Revyareza8
Peran Guru dan Keunggulan Suatu Negara*)
FaktorPeranan
(%)Innovation & CreativityNetworkingKnowledge & TechnologyNatural Resources
45252010
*) Hasil evaluasi Bank Dunia (1995) terhadap 150 negara di dunia.
GURU YANG PROFESIONAL:
SEKOLAH UNGGUL
•Keunggulan Komparatif
•Keunggulan KompetitifABAD 21: Guru sbg Motivator dan Inspirator
Cerdas, Inovatif, Kreatif, Jujur, Disiplin, Santun, Percaya Diri,
Mandiri, Bertaqwa, Demokratis, dll 9
Doing the same thing over and over, yet expectingdifferent results, is the definition of crazy.”
(Unknown)
Guru adalah pendidik profesionaldengan tugas utama: mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, danmengevaluasi peserta didik
Sumber: UUGD Nomor 14 Tahun 2005 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012
Guru
PENTINGNYA PENDIDIKAN
PERAN STRATEGIS
PENDIDIKAN
Meningkatkan
Pendapatan per
Capita (Aspek
Ekonomi)
Meningkatkan
Kualitas
Kesehatan
Meningkatkan
Daya Saing
Bangsa
Guru yang Profesional
PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sumber : UU No. 20 Tahun 2003 ttg Sisdiknas
Diadopsi dari ACADEMIC DUTY (DONALD KENNEDY, 1999)
“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who
cannot learn, unlearn, and relearn.”(AlvinToffler)
New Definition of Illiterate in the 21st Century
PROFESSIONAL TEACHERS – READY TO ENGAGE IN LIFE-LONG LEARNING 14
Creative Pedagogy
Creative Teaching
Creative Learning
Teaching for
Creativity
Peran Guru
Peran
Kurikulum
Peran Buku
(Sarpras) dan
Budaya Sekolah
Dukungan Pembelajaran Kreatif
Sumber: Dikbud 15
1.Leadership2.Digital literacy3.Communication4.Emotional intelligence5.Entrepreneurship6.Global citizenship7.Problem-solving8.Team-working
Sumber: Pearson-Learning Curve Report 2014
Why We need 21st Century Skills?
What skills are most important for job success when hiring a High School graduate?
Work Ethic 80%
Collaboration 75%
Good Communication 70%
Social Responsibility 63%
Critical Thinking & Problem Solving 58%
The 21st Century TeachersSumber: Brad Fountain
AEC AFTA
17
Why 21st Century Skills?
Of the High School Students that you recently hired, what were their deficiencies?
Written Communication 81%
Leadership 73%
Work Ethic 70%
Critical Thinking & Problem Solving 70%
Self-Direction 58%
The 21st Century TeahersSumber: Brad Fountain 18
AEC AFTA
Why 21st Century Skills?
What applied skills and basic knowledge are most important for those you will hire with a
four-year college diploma?
Oral Communication 95.4%
Collaboration 94.4%
Professional/Work Ethic 93.8%
Written Communication 93.1%
Critical Thinking/Problem Solving 93.1%
The 21st Century TeachersSumber: Brad Fountain19
AEC AFTA
DIMENSI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
(Perspektif UNESCO)
EDUCATION
1.Learning toknow
2.Learning to do
4.Learning tolive together
3.Learning to be(Jati diri)
20
Gelombang Perubahan Era Global di Abad 21: Respon Guru Bagaimana?
1. Perdagangan Bebas2. Ketergantungan Iptek (ICT,
Bio-teknologi, Nano teknologi)
3. Fenomena KehidupanGlobal (Speed, Conectivity, Intangable, and Compatibility)
4. Demokratisasi politik5. Isu dan Persoalan HAM6. Persoalan Lingkungan
Hidup7. Kesetaraan Gender8. Multikulturalisme
kehidupan
Guru harusmerespon perubahan
secara profesional
21
"It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change." (Charles Darwin)
22
PERAN GURU DI ABAD 21
Guru Profesional
Abad 21
PendidikanGlobal yang Kompetitif
Proses Belajar – Mengajar:
To Describe;To Explain;
To Illustrate;To Demonstrate;
To Inspire;
Guru: faktor utama dalammenentukan keberhasilanproses belajar-mengajar : aspek - Learning to Learn.
20th Century vs. 21st Century Learning20th Century Classrooms 21st Century Classrooms
Time-based Outcome-based
Focus on memorization of discrete facts Focus on what students KNOW, CAN DO and ARE
LIKE after all the details are forgotten
Lessons focus on lower level of Bloom’s Taxonomy
– knowledge, comprehension and application
Learning is designed on upper levels of Bloom’s –
synthesis, analysis and evaluation
Textbook-driven Research-driven
Passive learning Active learning
Learners work in isolation – classroom within 4 walls Learners work collaboratively with classmates and
others around the world – the Global
Classroom
Teacher-centered: teacher is center of attention and
provider of information
Student-centered: teacher is facilitator/coach
Little or no student freedom Great deal of student freedom
Fragmented curriculum Integrated and Interdisciplinary curriculum
Grades averaged Grades are based on what was learned
23Sumber: Brad Fountain.
20th Century vs. 21st Century Learning
Low expectations High expectations – “If it isn’t good, it isn’t
done” We expect, and ensure, that all students
succeed in learning at high levels. Some may go
higher – we get out of their way to let them do that.
Teacher is judge. No one else sees student work. Self, Peer and Other assessments. Public audience,
authentic assessments.
Curriculum/School is irrelevant and meaningless to
the students.
Curriculum is connected to students’ interests,
experiences, talents and the real world.
Print is the primary vehicle of learning and
assessment.
Performances, projects and multiple forms of media
are used for learning and assessment.
Diversity in students is ignored. Curriculum and instruction address student
diversity.
Literacy is the 3 R’s – reading, writing and math Multiple literacies of the 21st century – aligned to
living and working in a globalized new millennium.
24
Sumber: Brad Fountain
Innovative Methods of Teaching
I hear and I forget.I see and I believe.
I do and I understand.- Confucius
The empires of the future are the empires of the mind.-Winston Churchill
25
26
Learning Pyramid*
* National Training Laboratories for Applied Behavioral Sciences, Alexandria, VA.
26
Reading
Hearing words
Looking at picture
Looking at an exhibition
Participating in a discussion
Watching video
Watching a demonstration
Seeing it done on location
Giving a talk
Doing a Dramatic Presentation
Simullating the Real Experience
Doing the Real Thing90%
70%
50%
30%
20%
10%
PA
SS
IVE
AC
TIV
E
TINGKAT
MEMORISASI
Verbal
reciving
Visual
reciving
Partici-
pating
Doing
TINGKAT
KETERLIBATAN
MODEL PEMBELAJARAN
27
Traditional Learning New Learning
Teacher Centered Student Centered
Single Media Multimedia
Isolated Work Collaborative Work
Information Delivery Information Exchange
Factual, Knowledge-Based Learning
Critical Thinking andInformed Decision Making
Push Pull
Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012
Traditional Learning 21st Century Learning
Integration Transformation
Schooling Lifelong Learning
Knowing Understanding
Broadcast/
Transmission Model
Constructivist
Learning
Traditional
Content/Context
Contemporary
Content/Context
Learning Tech SkillsDeveloping
21st Century Skills
Source: ISTE National Education Technology Standards for Teachers (USA) sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012.
30Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RASA/KARSA
OLAH RAGA
beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, bertanggung jawab,
berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban,
dan berjiwa patriotik
ramah, saling menghargai, toleran, peduli, suka
menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan kepentingan umum,
bangga menggunakan bahasa dan produk
Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja
bersih dan sehat, disiplin, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan,
bersahabat, kooperatif, determinatif,
kompetitif, ceria, dan gigih
cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu,
berpikir terbuka, produktif, berorientasi
Ipteks, dan reflektif
ASPEK DAN PARAMETER
PEMBISAAN KARAKTER UNGGUL – UNTUK SISWA
31
OLAH HATI
OLAH PIKIR
OLAH RASA/-KARSA
OLAH RAGA
Pertimbangan:dimulai dari sedikit, yang
esensial, yang sederhana, yang mudah dilaksanakan sesuaidengan kondisi setiap kelas
dan sekolah
CERDAS, PEDULI, TANGGUH, JUJUR,
LINGKUNGAN (BERSIH, RAPIH, NYAMAN), DISIPLIN,
SOPAN-SANTUN
Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya
Strategi Implementasi Pembiasaan Karakter Siswa
32Sumber: Kemdiknas 2010 yang diperkaya
Dengan Tuhan:Bertaqwa/Religius
Dengan Diri Sendiri:Jujur, Bertanggungjawab,
Bergaya Hidup Sehat, Disiplin, Kerja Keras, Percaya Diri, Berjiwa
Wirausaha, Kreatif, Inovatif, Mandiri, Mempunyai Rasa Ingin
Tahu
Nilai Kebangsaan:Nasionalisme dan Menghargai
Keberagaman, Pemahamanterhadap budaya dan ekonomi
Dengan Sesamadan Lingkungan:Sadar hak dan kewajiban, Patuhpada aturan sosial, Menghargaikarya orang lain, Santun dandemokratis, Peduli sosial danlingkungan
Nilai KarKarakter yang PerluDiimplementasikanmelalui pembiasaan
Nilai-Nilai (Karakter) Universal
33
Tahapan Pembiasaan dan Pembentukan Karakter
1
2
3
4
5
6
Mengetahui
Memahami
Membiasakan
Meyakini
Melakukansesuai 1,2,3,4
Memper-tahankan
Keteladanan; Pemberdayaan, Habituasi, Pembudayaan; Pembelajaran; Penguatan
Siswa Berkarak-ter Terpuji secaraIndividu maupun
Kelompok.
Kontribusi PositifTerhadap Keunggulan
Sekolah
PEMBIASAAN BERLAKU BAIK
34
Siswa memiliki sifat Negatif karenatidak memiliki values (karakter)
• Apathetic, Listless, Uninterested people• Then there are the flighty people• Extreme uncertainty• Then there are very inconsistent people• Others might aptly be called drifters• A large number are overconformers• Some are overdissenters• A group of poseurs or role playersSumber: Rath, Harmin, dan Simon (1978)
Pendidikan Karakter dan Keunggulan Siswa
Generasi penerus bangsa yang berjiwareligius, nasionalisme, kewirausahaan dan
dapat menyesuaikan denganperkembangan zaman serta siap untuk
membangun bangsa
PROSES PEMBIASAAN BERORIENTASI:
1. Ketaqwaan2. Nasionalisme3. Quality learning + problem based learning
related to leadership and entrepreneurship 4. Character building5. Kesehatan jiwa raga6. Transfer of training7. Transfer of principles and attitudes8. Pembelajaran yang seimbang untuk otak
kanan dan otak kiri
Lulusan memiliki sifat:
Inovatif, Kreatif, Leadership, Fleksibel, Imaginatif, Pengambil Resiko Terukur, Pekerja
Keras, Percaya Diri, Siddiq, Amanah, Fathonah, Tabligh, Bersih, Sehat Disiplin, Peduli, Suka
Menolong, Tangguh, Kompetitif, Toleransi, Dll
PK
Warga Negara yang Sejahtera dan Bahagia
•Personal Values/Character• Good Family Life• Good Job• Good Friendship and Community
It Should have quality in:
1) its aims;
2) its oversight of pupils;
3) its curriculum design,
4) its standards of teaching and academic achievements and;
5) its links with the local community.
What they all have in common is effective leadership and a "climate" that is conducive to growth.
Sumber: REYNOLDS AND CREEMERS 1990
1) Professional Leadership;2) Shared Vision and Goals;3) A Learning environment ;4) Concentration on teaching and learning;5) Purposeful teaching;6) High Expectation;7) Positive reinforcement;8) Monitoring Progress;9) Pupils rights and responsibilities;10) Home-school partnership;11) A learning organization.
Sumber : Sammons, P., Hillman, J., Mortimore, P., 1995
37
CIRI-CIRI PROSES BELAJAR YANG EFEKTIF
1. Active rather than passive
2. Covert rather than overt
3. Complex rather than simple
4. Affected by individual differences amongs learners
5. Influenced by variety of context
Sumber: Mortimore,1991 yang diperkaya
GURU PROFESIONAL
Kepribadian
Pedagogik
Profesional
Sosial
Mantap & Stabil, Dewasa,Arief, Berwibawa, Akhlak Mulia
Pemahaman peserta didik, peran-cangan, pelaksanaa, & evaluasiPembelajaran, pengemb.PD
Menguasai keilmuan bidang studi; dan langkah kajian kritis pendalam-an isi bidang studi
Komunikasi & bergaul dgn pesertadidik, kolega, dan masyarakat
(1) Aspek potensi peserta didik (2) teoribelajar & pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan merancangpembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4) asesmen proses dan hasil; dan (5) pengembangan akademik & non akademik
(1) Norma hukum & sosial, rasa bangga,Konsisten dgn norma; (2) mandiri& etos kerja; (3) berpengaruh positif & disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur;
(1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuan yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari; dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis, kreatif dan inovatif terhadapbidang studi
Menarik, empati, kolaboratif, sukamenolong, menjadi panutan, komunikatif, kooperatif
GU
RU
P
RO
FESION
AL
Sumber: UUGD Nomor 14 Tahun 2005 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012 yang diperkaya
Penelitian Chetty, Friedman, dan Rockoff (2011): The Long–TermImpacts of Teachers: Teacher Value-added and Student Outcomes inAdulthood, dengan jelas menyimpulkan jika para siswa diajar olehGuru yang mampu menyampaikan bahan ajar (kurikulum) denganbaik (profesional) maka para siswa itu setelah tamat sekolah memilikipeluang yang sangat besar untuk bisa:
1.Sukses masuk ke Perguruan Tinggi
2.Memasuki Perguruan Tinggi kelas papan atas
3.Mendapatkan gaji yang lebih tinggi setelah bekerja
4.Hidup di lingkungan sosial ekonomi yang lebih tinggi, dan
5.Menabung lebih banyak untuk masa pensiun
1. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme2. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan ahlak mulia3. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugasnya4. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya5. memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan6. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja7. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat8. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan9. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur
hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalannya.
Sumber: UUGD Nomor 14 Tahun 2005 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 201240
1) Harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat;
2) Harus berdasarkan atas kompetensi individual;
3) Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi;
4) Ada kerjasama dan kompetisi yang sehat antar
sejawat;
5) Adanya kesadaran profesional yang tinggi;
6) Memiliki prinsip-prinsip etik (kode etik);
7) Memiliki sistem sanksi profesi;
8) Adanya militansi individual;
9) Memiliki organisasi profesi.
Sumber: Houle 1980 sebagaimana dalam Suyanto & Asep 2012 41
Guru efektif memiliki:• Kemampuan yang terkait dengan iklim
kelas;• Kemampuan yang terkait dengan
strategi manajemen;• Kemampuan yang terkait dengan
pemberian umpan balik dan penguatan (reinforcement);
• Kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri.
(Gary A. Davis dan Margareth A. Thomas, 1989)
KEP
EMIM
PIN
AN
TR
AN
SFOR
MA
SION
AL
42
1) Mengidentifikasikan dirinya sebagai agenperubahan (pembaruan);
2) Memiliki sifat pemberani;3) Mempercayai orang lain;4) Bertindak atas dasar sistem nilai, (bukan atas dasar
kepentingan individu, atau atas dasar kepentingandan desakan kroninya);
5) Meningkatkan kemampuan secara terus- menerussepanjang hayatnya;
6) Memiliki kemampuan untuk menghadapi situasiyang rumit, tidak jelas, dan tidak menentu;
7) Memiliki visi ke depan.SUMBER: LUTHANS, 1995 43
The Boss: The Leader:
Drives (Mendorong) Leads (mengarahkan)
Relies on authority (mengandalkan kekuasaan)
Relies on cooperation (mengandalkan kerjasama)
Says “I” (saya) Says “We” (kita)
creates fear (menciptakan ketakutan) creates confidence (menumbuhkan kepercayaan)
knows how (mengetahui bagaimana) shows how (menunjukkan bagaimana)
creates resentment (menciptakan kebencian)
breeds enthusiasm (menumbuhkan semangat)
fixes blame (mencari kesalahan) fixes mistakes (membetulkan kesalahan)
makes work drudgery (membuat pekerjaan membosankan)
makes work interesting (membuat pekerjaanmenarik)
44
SUBJECT MANAGER LEADER
Acting Doing things right Doing right things
Essence Stability Change
Focus Managing Work Leading People
Seeks Objectives Vision
Approach Plans Detail Sets Direction
Decision Makes Facilitates
Power Formal Authority Personal Charisma
Appeal to Head Heart
Energy Control Passion
Persuasion Tell Sell
Likes Action Striving
Wants Results Achievement
KARAKTERISTIK
45
• Legitimate Power – hierarchy of the organization, the more senior the manager is, the more power has.
• Coercive Power – the main consideration in a general discussion on the object, fear of leader, punishment, threats-autocratic leadership
• Expert Power – expertise, knowledgeable, recognition
• Referent Power - charismatic
• Reward Power – ability to provide rewards for the followers, as pay,
promotion and recognition.
• Connection Power – relationship with influential partners (inside & outside).
• Information Power – access to valuable information.
Sumber : Ruzanna Hayrapetyan, 2006 46
DIKETAHUI OLEH SISWA
TAK DIKETAHUI
OLEH SISWA
4.Pribadi tak Dikenal
Oleh Siapapun( Unknown Self )
2.Pribadi Tersembunyi
( Hidden Self )
3.Pribadi Terlena
( Blind Spot )
1.
Pribadi Terbuka( Public Self )
DIKETAHUI OLEH GURU TAK DIKETAHUI OLEH GURU
Diadopsi: the Johari window (jendela Johari - Joseph Luft dan Harington Ingham) sebagaimana dalam Suyanto &Asep 2012
47
TUJUAN AFTA
Meningkatkan keunggulan kompetitif sebagai basis produksi pasar dunia.
Liberalisasi perdagangan : mengurangi kendala tarifdan non tarif antarnegara anggota.
Efisiensi produksi dalam rangka meningkatkan dayasaing jangka panjang.
Ekspansi perdagangan intraregional memberikankonsumen di ASEAN lebih banyak pilihan serta kualitasproduk lebih baik.
(Sumber: No Author)
48
49
Objectives of AFTA
To increase ASEAN’s competitiveness as
a production base geared for the world
market
To attract more foreign direct investment
into ASEAN
To expand intra-ASEAN trade
Sumber: Kemkeu, 2010
Objectives of AFTA (AEC)
AEC Blueprint
Single market and production
base
Competitive economic
region
Equitable economic
development
Integration into the global
economy
Sumber: Kemkeu, 201050
AFTA - ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Strategic Schedule
Single Market and Production Base
Free Flow of Goods
Free Flow of Services
Free Flow of Capital
Free Flow of Skilled Labor
Priority Sectors Integration
Food, Agriculture and Forestry
Sumber: Jose Concepcion, Jr.51
Penulis: Prof. Suyanto, Ph.D. & Drs. Asep Jihad, M.Pd.Kode Buku : 308.371.007.0ISBN : 978-602-7596-50-4Spesifikasi : 17,5 × 25 cm
BW, HVS 70 gramJumlah Hal. : 296 halaman
53
Recommended