View
634
Download
7
Category
Preview:
Citation preview
i
PENGANTAR MIKROEKONOMI
Tugas Mandiri
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti
Ujian Tengah Semester 2
Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro
Disusun oleh :
NAMA : ZAENURI
NIM : 2014120167
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
Tahun Akademik , 2013/2014, genap
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat-Nyalah sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas Mandiri
ini tepat pada waktunya. Penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : PENGANTAR MIKROEKONOMI
Penulis menghadapi hambatan dalam membuat tugas kelompok ini, tetapi
dengan semangat yang penulis lakukan serta dorongan, arahan, dan bimbingan
dari berbagai pihak. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Mandiri ini
dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
- Ardijan Handijono selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Pengantar
Aplikasi Komputer
- Orang tua yang selalu memberikan motivasi dan semangat, serta
- Teman-teman yang selalu memberikan motivasi dalam menyelesaikan
tugas Mandiri ini.
Penulis menyimpulkan bahwa tugas Mandiri ini belum sempurna, oleh
karena itu Penulis menerima kritik serta saran guna kesempurnaan tugas Mandiri
ini agar bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Pamulang, Januari 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB 1 BIDANG STUDI ILMU EKONOMI .........................................................1
BAB 2 POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN....................................................4
1.5 Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah......................................7
BAB 3 MASALAH EKONOMI DAN ANALISIS PEREKOMONIAN ...............9
BAB 4 PERMINTAAN,PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR .....11
BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN ..........................17
BAB 6 APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN ....................21
BAB 7 TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN (TEORI NILAI GUNA
(UTILITI) ...............................................................................................................27
BAB 8 TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA ..............................................................................................31
BAB 9 TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN......................39
BAB 10 TEORI BIAYA PRODUKSI ..................................................................44
BAB 11 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA...................................................51
BAB 12 MONOPOLI...........................................................................................54
BAB 13 PERSAINGAN MONOPOLISTIS .........................................................59
BAB 14 OLOGOPOLI..........................................................................................62
BAB 15 PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI ......65
BAB 16 PENENTU UPAH DIPASAR TENAGA KERJA ................................70
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................75
1
BAB 1
BIDANG STUDI ILMU EKONOMI
A. Defenisi Ilmu Ekonomi Oleh Prof. P. A. Samuelson
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat
membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-
sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan
komsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan
masyarakat.
Ilmu Ekonomi terbagi dua, yaitu : ekonomi mikro dan makro.
Ekonomi makro yaitu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagian-bagian kecil
ekonomi seperti perilaku individu-individu, perilaku konsumen, perilaku produsen, harga,
dll.
Ekonomi mikroyaitucabang ilmu ekonomi yang mempelajari keseluruhan perekonomian
baik suatu negara / daerah seperti inflasi, kemiskinan, neraca.
B. MASALAH POKOK PEREKONOMIAN
Adanya kelangkaan atau kekurangan akibat ketidakseimbangan antara (i)
kebutuhan masyarakat dengan (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Disatu pihak keinginan masyarakat relatif tak terbatas sementara dilain pihak
sumber-sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk
menghasilkan barang tersebut relatif terbatas.
Faktor-faktor poduksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan
oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
2
1. Tanah dan sumber alam meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil
hutan.
2. Tenaga kerja meliputi jumlah maupun keahlian/keterampilan
3. Modal
4. Keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan
berbagai kegiatan usaha.
C. JENIS – JENIS ANALISIS EKONOMI
Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 kelompok Dasar.Yaitu:
Ekonomi deskriptif :Analisis Ekonomi yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya wujud dalam perekonomian.atau bisa disebut juga Mengumpulkan
keterangan-keterangan factual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi.
Teori Ekonomi : Bisa disebut economi theory atau economic principal, yang
terbagi lagi atas 2 kelompok besar yaitu teory ekonomi mikro dan teory ekonomi
makro yang tugasnya menerangkan secara umum perilaku system perekonomian .
Bila materi pembahasannya tentang pelaku-pelaku ekonomi yang berada dalam
system perekonomian, maka masuk kategory teori ekonomi Mikro, sedangkan
bila pembahasan tentang mekanisme bekerjanya perekonomian secara
keseluruhan maka akan masuk pada kategori ekonomi Makro.
Ekonomi Terapan disebut juga sebagai teori kebijakan ekonomi.Menggunakan
hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan
keterangan keterangan yang dikumpulka oleh ekonomi deskriptif,Dalam
perekonomian tujuan – tujuan yang ingin dicapai adalah :
Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat
Menciptakan kestabilan harga – harga
Mengatasi masalah pengangguran
Mewujuddkan distribusi pendapatan yang merata
D. ALAT-ALAT ANALISIS DALAM ILMU EKONOMI
3
Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya
dan untuk menguji kebenaran teori=teori tersebut .yaitu
E. PERANAN GRAFIK DALAM ANALISI EKONOMI
Teori dan penjelasan ilmiah memerlukan alat-alat agar dapat dengan mudah di
mengerti. Dalam ilmu ekonomi usaha untuk memberikan penerangan yang lebih jelas
mengenai teori-teori ekonomi dilakukan dengan bantuan grafik dan kurva .
Sifat-sifat grafik
Suatu grafik mempunyai dua sumbu: sumbu datar dan sumbu tegak.Sumbu datar adalah
sumbu yang letaknya horizontal,sedangkan Sumbu tegak adalah sumbu yang tegak
lurus pada sumbu horizontal.pertemuan di antara sumbu tersebut di namakan origin
atau titik asal.dan nilainya adalah Nol
Variabel II
Y P
Variabel 1
0 X
4
BAB 2
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
A. UANG,PERDAGANGAN DAN SPESIALISASI.
1.1. Produksi dan perdagangan dalam perekonomian subsisten
1. Produksi untuk mememnuhi kebutuhan sendiri
Dalam perekonomian yang masih primitive, yang lebih lazim dikenal sebagai
perekonomian subsisten, unit-unit produksi terutama terdiri dari keluarga petani
tradisional. Petani seperti itu menggunakan cara dan alat bercocok tanam yang
masih sederhana.
2. Perdagangan barter
perdagangan dilakukan secara barter yaitu perdagangan secara pertukaran barang
dengan barang. Dalam perdagangan seperti itu haruslah wujud keadaan dimana
(i) seseorang ingin menukar barang yang dihasilkannya dengan suatu barang
yang lain, (ii) seorang lain memproduksi barang yang di ingini orang yang
pertama dan bersedia menukarkan barang tersebut dengan yang dihasilkan oleh
orang yang pertama. Keadaan ini dalam istilah inggrisnya dinamakan double
coincedence of wants atau kesesuaian ganda dari keinginan.
3. Pola perdagangan perekonomian subsisten
Pada kebanyakan perekonomian subsisten, uang telah digunakan sebagai alat,
perantaraan dalam tukar menukar.
1.2 Pola kegiatan ekonomi dalam perekonomian uang
ciri-ciri perekonomian uang,dan peranan spesialisasi dalam mengembangkan
perdagangan.
5
1) Ciri-ciri perekonomian uang
Suatu perekonomian yang menggunakan uang sebagai perantara dalam kegiatan
tukar-menukar (perdagangan) dikenal sebgai perekonomian uang.
2) Spesialisasi dan perdagangan
(i) Wujudnya uang sebagai alat untuk tukar menukar akan melancarkan
perdagangan.
(ii) Perdagangan yang bertambah lancer akan memberikan perangsang
kepada masyarakat untuk meningkatkan spesialisasi dalam pekerjaan-
pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka.
1.3 Kebaikan kebaikan spesialisasi
Spesialisasi penting untuk perkembangan ekonomi disebabkan oleh beberapa
sumbangannya sebagai berikut :
Mempertinggi efesiensi penggunaan factor produksi
Mempertinggi efesiensi produksi
Mendorong perkembangan teknologi
1.4 Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi
1. Rumah Tangga
2. Perusahaan.
3. pemerintah
1. Sirkulasi Aliran Pendapatan
Jenis-jenis Aliran yang Wujud
1. Gaji/upah, sewa, bunga dan keuntungan
2. Tenagakerja,tanah, modal dan keahlian keusahawanan
6
3. Barang dan jasa
4. Pengeluaran konsumsi
2. Sirkulasi Aliran Pendapatan dan Ekonomi Pasar
Pasar Barang dan Pasar Faktor
PASAR BARANG, penjual dan pembeli berinteraksi dalam menentukan jumlah barang
dan harga barang yg diperjual belikan,PASAR FAKTOR, tempat dimana para pengusaha
(pembeli faktor-faktor produksi) berinteraksi dengan para pemilik faktor-faktor produksi
ygn akan diunakan dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yg diminta
masyarakat
3. Mekanisme Pasar : Suatu Penilaian Awal
Mekanisme pasar adalah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan
faktor-faktor produksi dan mengembangkan perekonomian tetapi dalam keadaan tertentu
a) Beberapa Kebaikan Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar dapat mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan
dapat mendorong perkembangan ekonomi disebabkan karena ia memiliki beberapa
kebaikan sbb :
1. Pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat.
2. Pasar Memberi Perangsang untuk Mengembangkan Kegiatan Usaha
3. Pasar Memberi Perangsang untuk Memperoleh Keahlian Modern.
4. Pasar Menggalakkan Penggunaan Barang dan Faktor Produksi Secara Efisien.
5. Pasar Memberikan Kebebasan yang Tinggi Kepada Masyarakat untuk Melakukan
Kegiatan Ekonomi.
b) Kelemahan-Kelemahan Mekanisme Pasar
1. Kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan-golongan tertentu.
2. Kegiatan Ekonomi Sangat Tidak Stabil Keadaannya.
3. Sistem pasar dapat menimbulkan monopoli.
7
4. Tidak dapat menyediakan barang secara efisien
5. Menimbulkan eksternalitas yang merugikan
1.5 Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah
Yang dimaksud dengan kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu
perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dan
pertumbuhan ekonomi
tujuan campur tangan pemerintah
Tujuan dari campur tangan pemerintah adalah untuk :
1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan
penindasan dapat dihindarkan.
2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami
perkembangan yang teratur dan stabil.
3. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-
perusahaan besar dapat mempengaruhi psar agar mereka tidak
menjalankan praktek-praktek monopoli yang merugikan.
4. Menyediakan barang bersama yaitu barang-barang seperti jalan raya,
polisi dan tentara yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh
masyarakat untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
5. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan
masyarakat dihindari atau dikurangi masalahnya.
bentuk-bentuk campur tangan pemerintah
1. Membuat Peraturan-peraturan : Tujuan pokok dari peraturan
pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi dijalankan secara
wajar dan tidak merugikan khalayak ramai.
2. Menjalankan Kebijakan Fiskal dan Moneter ,Kebijakan Fiskal adalah
Strategi dan langkah-langkah pemerintah dalam pengeluarannya dan
dalam sistem dan cara-cara pengumpulan pajak. Kebijakan Moneter
adalah langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi
8
keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga,
operasi bank-bank dan mengatur jumlah uang yang beredar.
3. Melakukan Kegiatan Ekonomi Secara Langsung :
Kegiatan yang biasa dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan untuk
mengurangi keuntungan perorangan dan memaksimumkan keuntungan
sosial, yaitu :
Kegiatan pengankutan kereta api
Perusahaan jasa untuk penyediaan air bersih, listrik dan telepon
Perusahaan jasa pos
9
BAB 3
MASALAH EKONOMI DAN ANALISIS PEREKOMONIAN
Dalam analisis ekonomi, kebutuhan untuk membuat pilihan yang timbul sebagai akibat
ketidak seimbangan diantara keinginan masyarakat dengan kemampuan faktor-faktor
produksi untuk memenuhi keinginan tersebut, diterangkan lebih lanjut dengan
mengemukakan tiga persoalan berikut:
1. Apakah jenis barang dan jasa yang harus diproduksikan?
2. Bagaimanakah barang dan jasa diproduksikan?
3. Untuk siapakah barang dan jasa diproduksikan?
Dalam analisis ekonomi ketiga persoalan diatas diterangkan lebih lenjut dengan
menggunakan kurva kemungkinan produksi.dengan menggunakan kurva tersebut dapat
diterangkan hal-hal berikut:
1. Sampai dimana kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan darang dan jasa
2. Bagaimana masyarakat akan membuat pilihan terhadap barang yang harus
diproduksi
3. Bagamana perkembangan faktor-faktor produksi dan teknologi akan
mempengaruhi perkembangan kemampuan masyarakat untuk memproduksi
4. Apakah efek dari ketidak mampuan masyarakat menggunakan faktor-faktor
produksi secara efisien.
Melalui kurva kemungkinan produksi dapat ditunjukan bahwa setiap masyarakat tidak
dapat memperoleh semua batang yang mereka inginkan. Oleh sebab itu mereka harus
membuat pilihan. Dengan menggunakanfaktor-faktor produksi yang tersedia sector
produksi dapat menghasilkan berbagai kombinasi barang yang dapat diproduksi. Pilihan
masyarakat yang dinyatakan dalam interaksi masyarakat dan para penjual di pasar barang
akan menentukan jenis dan jumlah barang yang dihasilkan dalam perekonomian.
Seterusnya, cirri distribusi pendapatan diantara berbagai faktor produksi akan
menentukan, jenis dan jumlah barang yang akan dinikmati berbagai golongan
masyarakat.
Pertambahan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi akan mengembangkan
perekonomian dan menambah kemampuan perekonomian tersebut menghasilkan barang-
10
barang yang dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian melalui pertambahan faktor-
faktor produksi dan kemajuan teknologi kemakmuran masyarakat akan ditingkatkan.
Setiap masyarakat menyelesaikan ketiga-tiga masalah pokok dalam perekonomian
dengan cara yang berbeda hal itu bergantung kepada sistem ekonomi yang digunakan
perekonomian tersebut. Dalam analisis ekonomi sistem ekonomi dibedakan kepada tiga
bentuk: perekonomian pasar bebas, perekonomian perencanaan pusat dan perekonomian
campuran. Setiap sistem ekonomi ini menyelesaikan tiga masalah pokok dalam
perekonomian yaitu “apa”, “bagaimana”, dan “untuk siapa” dengan cara yang berbeda.
Dalam sistem perekonomian pasar bebas , faktor-faktor produksi di miliki oleh pihak
swasta dan mereka mempunyai kebebasan untuk menggunakannya. Sector perusahaan
akan berusaha untuk menggunakan secara efisien dan member keuntungan yang paling
maksimum. Sistem perekonomian pasar bebas mencapai tujuan tersebut melalui interaksi
diantara pengusaha dan pembeli didalam pasar. Mekanisme pasar akan member petunjuk
dalam usaha masyarakat untk menyelesaikan masalah: “apa”, “bagaimana” dan “untuk
siapa”
Dalam sistem perencanaan pusat, semua faktor-faktor produksi dan unit-unit produksi
dimiliki oleh pemerintah. Melalu pemiliknya ini pemerintah melalui perencana pusat akan
menentukan penggunan faktor-faktor produksi yang tersedia dan alokasinya keberbagai
unit produksi. Sebagai implikasi dari pengaturan perekonomian seperti itu, persoalan
“apa”, “bagaimana” dan “ untuk siapa” diselesaikan oleh perencanaan pusat, konsumen
tidak mempunyai hak dalam menentukan barang-barang yang diinginkan dan perlu
diproduksi.
Kebanyakan Negara dalam prakteknya menggunakan sistem perekonomian campuran
yaitu pengaturan kegiatan ekonomi sebagaian besar ditentukan oleh pasar bebas dan
sebagian lainnya diatur dan dilakukan oleh pemerintah. Mengapa sistem perekonomian
ini banyak digunakan dan apakah bentuk-bentuk campur tangan pemerintah, akan
diterangkan dengan lebih mendalam.
11
BAB 4
PERMINTAAN,PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
A. TEORI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN
1. Beberapa Penentu Permintaan
faktor-faktor yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan dibawah ini:
1) Harga barang itu sendiri
2) Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut
3) Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat
4) Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat
5) Cita rasa masyarakat
6) Jumlah penduduk
7) Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan dating
2. Harga Dan Permintaan
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu
barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu
hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu barang maka makin banyak
permintaan terhadap barangtersebut. Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang maka
makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Kurva permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan antara tingkat harga suatu
barang dengan jumlah yang diminta atas barang tersebut.
Contoh :
12
Permintaan Terhadap Buku Tulis pada Berbagai Tingkat Harga
Keadaan Harga (rupiah) Jumlah yg Diminta
P
Q
R
S
T
5000
4000
3000
2000
1000
200
400
600
900
1300
D
5 P
4 Q
3 R
2 S
1 T D
0 200 600 1000 1400
kuantitas
Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri atas ke
kanan bawah. Kurva yang demikian di sebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan
jumlah yang diminta, yang mempunyai sifat hubungan yang terbalik.
3. permintaan perseorangan dan permintaan pasar dalam analisis perlu di
bedakan antara kurva permintaan perseorangan dan kurva permintaan pasar.
Untuk memperoleh kurva permintaan pasar, kurva permintaan berbagai individu
dalam pasar harus dijumlahkan.
13
B. EFEK FAKTOR BUKAN HARGA TERHADAP PERMINTAAN
a) Harga Barang – Barang Lain
Dibedakan menjadi 3 golongan yaitu :
1) Barang Pengganti
2) Barang Pelengkap
3) Barang Netral
b) Pendapatan Para Pembeli
Dibedakan menjadi 4 golongan Yaitu :
1) Barang Interior
2) Barang Esensial
3) Barang Normal
4) Barang mewah
c) Beberapa Factor Lain
Factor Lain yang cukup penting peranannya dalam mempengaruhi
permintaan terhadap suatu barang yaitu :
1) Distribusi Pendapatan
2) Cita Rasa Masyarakat
3) Jumlah penduduk
4) Ekspentasi Tentang masa depan
C. TEORI PENAWARAN DAN KURVA PENAWARAN
A. Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran
a) Harga barang itu sendri
14
b) Harga barang lain
c) Biaya produksi
d) Tujuan – tujuan operasi perusahaan tersebut
e) Tingkat teknologi yang digunakan
B. Hubungan antara harga dengan penawaran
Harga suatu barang dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam
menentukan penawaran barang tersebut.
Hukum penawaran” makin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah
barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebalinya makin rendah harga
sesuatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan”.
Contoh hubungan harga dengan penawaran
Daftar penawaran
Keadaan Harga Jumlah yang ditawarkan
A 5000 900
B 4000 800
C 3000 700
D 2000 600
E 1000 500
Kurva penawaran à naik sarikiri ke kanan atas. Berarti
pergerakkannyaberlawanan arah dengan kurva permintaan. Kurva penawaran terliahat
searah dengan perubahan harga karena terdapat hubungan positif diantara harga denga
jumlah penawaran/ barang yang ditawarkan.
D. HARGA
Harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang diperjualbelikan, ditentukan oleh
permintaan dan penawaran barang tersebut
Keadaan disuatu pasar dikatakan dalam keadaan seimbang atau equilibriumapaila jumlah
yang ditawarkan para penjualpada suatu barang tertentu adalah sama dengan jumlah yang
diminta oleh para pembelipada harga tersebut.
15
Menentukan harga keseimbangan:
a) Menentukan harga secara angka
Dalam menentukan harga secara angka, dalam suatu keadaan permintaan dan
penawaran akan mengalami tiga keadaan. Yang pertama adalah keadaan kelebihan
penawaran, yang kedua jumlah yang ditawarkan dengan jumlah yang diminta sama
ddisebut keseimbangan, dan yang ketiga adalah keadaan kelabihan permintaan.
b) Menentukan keseimbangan secara grafik
c) Menentukan keseimbangan secaramatematik
Persamaan permintaan dan penaawaran
Persamaan permintaan
Qd = c-dp
Persamaan penawaran
Qs = -m + nP
Dimana :
i. ‘c adalah suaru angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yamg diminta
apabila tingkat harga adala 0. Nilai c selalu positif.
ii. ‘d adalah kecondongan kurva permintaan.
iii. ‘m adalah suatu angkka tetap
iv. ‘n adalah keccondongan kurva penawaran.
v. Qd aalah quatitas yang diminta. Qs adalah kuantitas yang ditawarkan.
Rumus keseimbangan
Qd = Qs atau
‘c - dP = -m + nP
Contoh soal
16
Persamaan permintaan karet alam di suatu kampung adalah Qd = 22000 - 2P dan
penawarannya adalah Qs = - 3000 + 3P. Berapakah harga karet alam dan kuantitas karet
yang diperjualbelikan?
jawab
Diketahui:
Qd = 22000 - 2P
Qs = - 3000 +3P
Penyelesaian:
Qs = Qd
-3000 + 3P = 22000 - 2P
5P = 25000
P = 5000 ( keseimbangan harga )
Qd = 22000 - 2P
22000 - 2 ( 5000 )
12000
Qs = -3000 + 3P
-3000 + 3 ( 5000 )
12000
17
BAB 5 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
A. ELASTISITAS PERMINTAAN.
Adalah mengukur perubahan jumlah barang yg dibeli akibat perubahan
suatu factor yang mempengaruhinya.
Rumus penghitung koefesien elastisitas permintaan:
Ed : persentasi perubahan jumlah barang yang dimita:
Persentasi perubahan harga.
Sehingga : Q1 – Q2
Q
Ed =
P1 - P2
P
1. Konsep elastisitas permintaan.
Terbagi menjadi 3 konsep yaitu:
1. Price elasticity of Demand (Elastisitas harga dari permintaan)
2. income elasticity of Demand (Elastisitas pendapatan dari permintaan)
3. Cross elasticity of Demand (Elastisita silang dari permintaan)
1.1 Price elasticity of Demand
Adalah mengukur persentase perubahan jumlah barang yg diminta akibat
perubahan jumlah harga barang tersebut.
Rumus keterangan :
Ep = ΔQ x P Ep > 1 = Elastis,
ΔP Q Ep < 1 = In Elastis
Ep = 1 = elastisitas leniter
Ep = 0 = Elastisitas sempurna
18
E ~ = Elastisitas tidak sempurna
1.2 Income elasticity of Demand.
Adalah mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang yg
diakabatkan oleh perubahan pendapatan konsumen.
Rumus : keterangan :
Em = ΔQ x M1 + M2 Em>1 = Barang mewah
ΔM Q1 + Q2 Em<1 = Barang normal
Em(-) = Barang inferior
1.3 Cross Elasticity of Demand
adalah mengukur persentase perubahan permintaan terhadap suatu barang (x) yang
di akibatkan oleh perubahan barang lain.
Rumus : keterangan :
Ex1y = ΔQx X Px1 + Px2 Ex,y (-) = complementer
Δpy Qx2 + Qx2 (+) = substitusi
0 = netral
B. JENIS-JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN
P P
O Q O Q
D
D
O
D
19
(i) TIDAK ELASTIS SEMPURNA (ii) ELASTIS SEMPURNA
(iii) ELASTISITAS UNITER
P
O Q O Q
(iv) TIDAK ELASTIS (V) ELASTIS
C. ELATISITAS PENAWARAN
adalah mengukur refonsif penawaran sebagai akibat perubahan harga koefesien
elastisitas penawaran :
Ed = persentasi perubahan jumlah barang yang di tawarkan.
Persentasi peerubahan harga
Rumus :
QB QA
QA
Es =
PB PA
P
D
D
D
D
20
PA
keterangan :
Es=Elastisitas penawaran
Qb=jumlah baru barang yg digunakan
Qa=jumlah penawaran asal
Pb=tingkat harga yg baru
Pa=tingkat harga asal
D. PENGGOLONGAN KURVA PENAWARAN
S1
P P
So
O Q
O Q
(i) Elastis Sempurna (ii) tidak elastis sempurna (iii) ealastis uniter
P P
P P
P1 P1
54
O Q Q1 Q
(iv) tidak elastis (v) elastis
53
53
O Q
Q Q1 Q
21
BAB 6 APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Teori permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerangkan interaksi
antara penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna, yaitu di dalam pasar
pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli.
ciri-ciri yang terdapt dalam pasar persaingan sempurna. Maka teori tersebut sangat
berguna untuk menerangkan :
i. Bagai mana perubahan penawaran dan permintaan mempengaruhi
perubahan harga barang pertanian.
ii. Implikasi dari perubahan itu kepada pendapatan petani-petani dan produsen
pertanian lainnya.
iii. Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga barang pertanian dan
pendapatan petani.
A. MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN
Kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang telah
mencapai tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh 2 faktor : Permintaan
terhadap hasil pertanian yang lambat perkembangannya dan kemajuan
teknologidi sektor pertanian yang memungkinkan pertambahan produktivitas
yang tinggi.
B. PERTAMBAHAN PERMINTAAN BARANG PERTANIAN
LAMBAT
22
Pertumbuahan ekonomi menyebabkan pendapatan rumah tangga terus
menerus bertambah. kenaikan pendapatan akan menaikan konsumsi berbagai
macam barang, baik barang industry maupun barang pertanian. Tapi kenaikan itu
tidaklah bebanding lurus dengan kenaikan pendapatan.
C. KEMAJUAN TEKNOLOGI YANG PESAT
Perkembangan teknologi yang cepat memungkinkan kenaikan
produktivitas yang sangat tinggi.Keadaan tersebut menimbulkan dua implikasi
penting kepada sektor pertanian di Negara maju. Yang pertama hal itu mendorong
kepada perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Yang
kedua, kemajuan teknologi yang cepat telah menimbulkan masalah kelebihan
produksi pertanian. Jumlah yang dapat di produksi oleh para petani adalah
melebihi daripada yang diperlukan oleh masyarakat. Keadaan ini menyebabkan
harga barang pertanian cenderung untuk tetap berada di tingkat yang sangat
rendah.
D. MASALAH JANGKA PANJANG PERTANIAN
Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang
akan menambah permintaan, tapi karena elastisitas permintaan pendapatan untuk
barang pertanian adalah rendah maka pertambahan permintaan terhadap hasil
pertanian tidak begitu besar.
E. MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN
Factor yang menimbulkan ketidak stabilan harga pertanian dalam jangka
pendek dapat dibedakan kepada dua sumber berikut : naik turunya permintaan
dan naik turunya penawaran.
F. KETIDAK STABILAN YANG BERSUMBER DARI PERUBAHAN
PENAWARAN
23
Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor alamiah, yaitu pengaruh
perubahan musim ( keadaan cuaca,iklim dan factor-faktor alamiah seperti banjir,
hujan yang terlalu banyak atau kemarau yang terlalu panjang). factor-faktor ini
menyebabkan tingkat produksi pertanian cenderung mengalami perubahan yang
relatif besar kalau dibandingkan dengan perubahan produksi barang barang
industri.
G. KETIDAK SETABILAN YANG DITIMBULKAN OLEH
PERUBAHAN PERMINTAAN
Ada beberapa factor yan menyebabkan penawaran terhadap barang
pertanian bersifat tidak elastis, yang pertama, barang pertanian dihasilkan secara
bermusim. Kedua kapasitas memproduksi sektor pertanian cenderung untuk
mencapai tingkat yang tinggi dan tidak terpengaruh oleh prubahan permintaan.
Ketiga beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum
hasilnya dapat diperoleh.
H. PERMINTAAN PENDAPATAN DAN PENGGUNAAN TENAGA
KERJA
pendapatan produsen/penjual adalah sama dengan harga dikali dengan jumlah
barang yang di perjual belikan.
Menstabilkan Harga Dan Pendapatan Pertanian
Untuk menstabilkan harga dan pendapatan ada tiga yang penting yaitu :
1. Membatasi (Menentukan Quota) tingkat produksi yang dapat dilakukan
dilakukan tiap-tiap produsen.
2. Melakukan pembelian-pembelian barang yang ingin di stabilkan harganya
di pasaran bebas
3. Memberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah
lebih rendah daripada harga yang di anggap sesuai oleh pemerintah.
Membatasi Jumlah Produksi
24
Kebijakan membatasi produksi kalau di bandingkan dengan penentuan produksi
secara pasar bebas,menimbulkan dua macam perubahan berikut :
1. Harga barang akan naik
2. Jumlah yang boleh di produksi dan dijual para petani berkurang.
I. CAMPUR TANGAN DALAM JUAL BELI
Cara lain yang dapat dilaksanakan pemerintah untuk menstabilkan harga dua
keadaan berikut :
Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang ditentukan pasar bebas
Pemerintah menstabilkan harga pada tingkat yang lebih tinggi dari harga
keseimbangan pasar bebas
Menstabilkan harga pada keseimbangan pasar bebas
Yang diusahakn pemerintah adalah agar dalam jangka panjang harga dapat
tetap di pertahankan.
Menetapkan harga yang lebih tinggi dari harga keseimbangan
Kebijakan yang sering dilakukan pemerintah adalah menetapkan harga
pada tingkat yang lebih tinggi daripada harga yang ditentukan pasar bebas.
Kebijakan harga yang demikian dikenal sebagai kebijakan harga yang minimum
atau kebijakan harga rendah
Menstailkan pendapatan dengan subsidi
Harga jaminan adalah lebih tinggi dari harga keseimbangan yang dicapai
dipasar. Jumlah subsidi yang akan diberikan pemerintah disetiap unit produksi
adalah sebesar perbedaan antara harga jaminan dan harga keseimbangan.
J. KEBIJAKAN HARGA MAKSIMUM
Kebijakan harga maksimum bertujuan untuk mengendalikan harga pada
tingkat yang lebih rendah daripada harga keseimbangan dalam pasar bebas.
Dibawah ini diuraikan ciri-ciri kebijakan harga maksimum dan inplikasinya.
Ciri-ciri harga maksimum
25
pemerintah merasa bahwa harga yang ditetapkan pasar bebas itu adalah
terlalu tinggi dan menimbulkan implikasi yang buruk kepada kegiatan ekonomi
secara keseluruhan atau sangat mempengarui kesejahteraan mayarakat. Untuk
menghindari akibat seperti ini maka kebijakan harga maksimum perlu dilakukan
pemerintah.
Implikasi kebijakan harga maksimum
Salah satu cara untuk mengurangi pasar gelap adalah dengan mengenakan
hukuman atau denda yang berat kepada pihak-pihak yang melakukannya.
Tindakan lain yang tidak terlalu drastic adalah melaksanakan penjatahan,yaitu
pembeli diperbolehkan membeli sejumlah tertentu saja dan jumlah ini adalah
kurang dari yang diinginkannya.
K. PENGARUH PAJAK PENJUALAN
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah dan
dibayar pada waktu jual beli kea as barang-barang yang dikenakan pajak
penjualan itu dilakukan.pada umumnya pajak penjualan dikenakan pada bentuk
suatu persentasi tertentu dari hasil penjualan. Untuk menganalisis insiden pajak
perlu dilihat proporsi beban pajak antara pembeli dan penjual pada masing-masing
keadaan berikut :
Akibat elastisitas permintaan yang berbda keatas beban pajak yang
ditanggung pembeli dan penjual.
Akibat elastisitas penawaran yang berbeda ke atas beban pajak yang
ditanggng pembeli dan penjual.
Insiden Pajak Dan Elastisitas Permintaan
Untuk melihat bagaimana elastisitas permintaan dapat mempengaruhi insiden
pajak akan dimaksimalkan bahwa penawaran adalah sama sifatnya pada kedua
keadaan yang dibandingkan
1. Semakin kurva permintan semakin aedikit beban pajak yang akan di
tanggung oleh para pembeli.
26
2. Semakkn elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah
barang yang diperjual belikan sebagai akibat dari pemungutan pajak
penjualan oleh pemeringtah.
Insiden Pajak Dan Elastisitas Penawaran
Semakin elastis kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan
yang akan ditanggung pembeli. Seluruh beban pajak akan ditanggung
pembeli apabila kurva penawaran bersifat elastis sempurna.
Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang di perjualbelikan.
Semakin elastis kurva penawaran semakin banyak pengurangan jumlah
barang yang diperjualbelikan.
L. EFEK SUBSIDI PEMERINTAH
Subsidi Dan Elastisitas Permintaan
Semakin elastis permintaan, semakin besar bagian dari subsidi yang akan
diperoleh penjual.
Semakin elastis permintaan, semakin banyak pertambahan jumlah barang
yang diperjualbelikan.
Subsidi Dan Elastisitas Penawaran
Semakin elastis penawaran, semakin kecil bagian dari subsidi yang akan
diperoleh penjual
Semakin elastis penawaran, semakin banyak pertambahan jumlah barang
yang diperjualbelikan.
27
BAB 7
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN (TEORI NILAI GUNA
(UTILITI)
A. TEORI PERILAKU KONSUMEN
a. Pengertian Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen yaitu teori yang menjelaskan tindakan konsumen
dalam mengkonsumsi barang-barang, dengan pendapatan tertentu dan harga
barang tertentu pula sedemikian rupa agar konsumen mencapai tujuannya. Tujuan
konsumen untuk memperoleh manfaat atau kepuasan sebesar-besarnya dari
barang-barang yang dikonsumsi (maximum satisfaction)
Teori tingkah laku konsumen Dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan
1. Pendekatan nilai guna ( utility) cardinal dan,
2. Pendekatan nilai guna ordinal
B. TEORI NILAI GUNA (UTILITI)
Dalam membahas nilai guna perlu di bedakan diantara 2 pengertian
1. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
dari mengkomsumsi sejumlah barang tertentu,sedangkan
2. Nilai guna Marjinal berarti pertambahan ( atau pengurangan ) kepuasan sebagai
akibat dan pertambahan ( atau pengurangan ) penggunaan satru unit barang .
C. HIPOTESIS UTAMA TEORI NILAI GUNA
Hukum nilai guna yang semakin menurun menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang
akan diperoleh seseorang dari mengkomsumsi suatu barang akan menjadi sedikit
apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya ke atas barang tersebut
28
D. NILAI GUNA TOTAL DALAM ANGKA DAN GRAFIK
1.1 Contoh Angka
Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal Dalam Angka
Jumlah buah yang dimakan Nilai guna total Nilai guna marjinal
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 66 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 - 1
10 85 - 4
11 78 - 7
Dalam contoh tersebut telah diperhatikan juga hipotesis diatas, yaitu tambahan nilai guna
akan menjadi semakin menurun apabila konsumsi terus menerus ditambah
1.2 Grafik Nilai guna
( i) Sumbu tegak menggambarkan Nilai Guna total dan sumbu datar menunjukan jumlah
barang yang dikonsumsi (digunakan)
( ii) Menunjukan nilai guna marjinal yang diukur pada sumbu tegak ,pada berbagai unit
barang yang dikonsumsi yang digambarkan pada sumbu datar .
29
TU MU
90
83 30
78
0 5 8 11 Q 0 1 8 9 Q
(i) Nilai guna total (ii) Nilai guna marjinal
E. CARA MEMAKSIMUMKAN NILAI GUNA
Kerumitan yang timbul untuk menentukan susunan / komposisi dan jumlah
barang yang akan mewujudkan nilai guna yang maksimum bersumber dari perbedaan
harga – harga berbagai barang ,kalau harga setiap barang adalah kebersamaan ,nilai guna
kan mencapai tingkat yang maksimum apabila nilai guna marjinal dari setiap barang
adalah sama besarnya
F. SYARAT PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA
Dalam keadaan dimana harga – harga berbagai macam barang adalah berbeda
,apakah syarat yang harus dipenuhi agar barang – barang yang dikomsumsi akan
memberi nilai guna yang maksimum,
Syarat yang harus di penuhi adalah : setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit
tambahan berbagai jenis barang akan member nilai guna marjinal yang sama besarnya .
G. TEORI NILAI GUNA DAN TEORI PERMINTAAN
30
Ada 2 faktor yang menyebabkan permintaan keatas suatu barang berubah apabila harga
barang itu mengalami perubahan: Efek penggantian dan Efek pendapatan
1. Efek Penggantian
Perubahan suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah dari barang
yang mengalami perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan, nilai guna
marjinal per rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi semakin rendah
2. Efek Pendapatan
Kalau pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga
menyebabkan pendapatan riil menjadi semakin sedikit. Akibat dari perubahan harga
kepada pendapatan ini, yang disebut efek pendapatan, lebih memperkuat lagi efek
panggantian didalam mewujudkan kurva permintaan yang menurun dari kiri atas ke
kanan bawah.
3. Surplus Konsumen
Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan kepuasan
yang dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan ini, dalam analisis ekonomi,
dikenal sebagai surplus konsumen. Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan
diantara kepuasan yang diperoleh seseorang didalam mengkonsumsikan sejumlah barang
dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Kepuasan
yang diperoleh selalu lebih besar daripada pembayaran yang dibuat.
31
BAB 8
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: ANALISIS KURVA
KEPUASAN SAMA
Teori tingkah laku konsumen menjelaskan bagaimana perilaku konsumen dalam
menggunakan pendapatannya untuk mendapatkan kepuasan (kegunaan) yang maksimal
dari konsumsi produk (barang/jasa).
Teori nilai guna (utility) merupakan teori yang lebih dulu dikembangkan untuk
menerangkan tingkah laku konsumen dalam memilih barang- barang yang akan dibeli dan
dikonsumsinya. Namun dalam perkembangannya teori tersebut memiliki kelemahan,
yaitu kurang tepatnya menyatakan kepuasan dalam angka- angka karena kepuasan sendiri
merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk diukur.
Untuk melengkapi kelemahan teori tersebut, Sir John R. Hicks telah
mengembangkan satu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman
kepuasan konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas. Analisis tersebut dikenal
sebagai analisis kepuasan sama.
A. KURVA KEPUASAN SAMA
Adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan (kombinasi) produk- produk yang
akan memberikan kegunaan (kepuasan) yang sama besarnya.
Analisis kurva kepuasan sama meliputi penggambaran dua macam kurva, yaitu
kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran.
B. KOMBINASI BARANG YANG MEWUJUDKAN KEPUASAN
SAMA
Dalam tabel dibawah ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang
akan memberikan kepuasan sama besarnya kepada seorang konsumen. Gabungan
manapun akan memberikan kepuasan yang sama, oleh karena itu maka dikatakanlah
32
konsumen bersikap ”indifference”- yaitu bersikap acuh tak acuh dalam membuat pilihan
tersebut.
Gabungan Makanan dan Pakaian yang Memberikan Kepuasan Sama
Berdasarkan pada gabungan- gabungan A,B,C,D,E,dan F dibuat titik- titik yang
menggambarkan gabungan- gabungan tersebut. Apabila titik- titik A, B, C, D, E, dan F
dihubungkan akan diperoleh kurva kepuasan sama. Dengan demikian kurva kepuasan
sama dapat didefiniskan sebagai suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-
barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya.
33
C. TINGKAT PENGGANTIAN MARGINAL
Tingkat Penggantian Marginal yaitu penggantian yang menggambarkan besarnya
pengorbanan ke atas konsumsi sesuatu barang (makanan) untuk menaikkan konsumsi
satu barang lainnya (pakaian) dan pada waktu yang sama tetap mempertahankan
tingkat kepuasaan yang diperolehnya .
Tingkat penggantian marginal yang semakin bertambah kecil ini disebabkan oleh faktor.
Akibat dari tingkat penggantian marginal yang semakin kecil tersebut maka kurva
kepuasan sama semakin lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva
kepuasaan sama adalah cekung ke titik 0.
D. PETA KURVA KEPUASAN SAMA
Gambar Peta Kurva Kepuasan Sama
Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Kurva yang
lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari kurva yang
dibawahnya. hingga dapat disimpulkan bahwa:
1. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada dibawah kurva yang
pertama adalah lebih sedikit jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh lebih sedikit.
34
2. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada di atas kurva yang
pertama adalah lebih banyak jumlahnya. Maka kepuasan dari mengkonsumsinya juga
lebih banyak.
E. GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
permasalahan yang dihadapi konsumen adalah: “Bagaimanakah ia harus
membelanjakan pendapatan yang ada padanya sehingga pengeluaran tersebut
menciptakan kepuasan yang paling maksimum kepadanya?”. Analisis yang dibuat perlu
pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran yang menunjukkan berbagai
gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.
1) Contoh Angka
Dalam gambar di atas ditunjukkan garis anggaran penegeluaran. Seperti yang telah
didefinisikan sebelum ini, setiap titik pada garis tersebut merupakan gabungan makanan
dan pakaian yang dapat dibeli dengan dana yang akan dibelanjakan konsumen yaitu Rp
90.000.
F. EFEK PERUBAHAN HARGA ATAU PENDAPATAN
a) Akibat Perubahan Harga
35
Perubahan garis anggaran pengeluaran yang disebabkan oleh perubahan harga
ditunjukkan dalam gambar 8.4
b) Akibat Perubahan Pendapatan
Gambar (ii) menunjukkan akibat dari perubahan pendapatan konsumen ke atas
kemampuannya untuk membeli makanan dan pakaian.
G. SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM
Dengan diketahui cita rasa konsumen dan berbagai gabungan barang yang dibeli
konsumen dapatlah ditunjukkan keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasan
maksimum. Seperti di gambar pada grafik di bawah
36
H. EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN HARGA
titik- titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan
dihubungkan maka akan terdapat suatu kurva yang dinamakan garis pendapatan-
konsumsi. Suatu kurva juga akan diperoleh apabila dihubungkan titik keseimbangan
yang diwujudkan oleh perubahan harga dan kurva itu dinamakan garis harga-konsumsi.
1.1. Garis Pendapatan-Konsumsi
Garis pendapatan-konsumsi adalah garis yang bermula dari titik origin (0) dan
melalui titik-titik keseimbangan E, E2, E3,dan seterusnya.
37
1.2 Garis Harga-Konsumsi
Kurva kepuasan U1 menyinggungnya di titik E2 berarti titik ini adalah keseimbang baru.
Kalau titik E, E1, E2 dan titik-titik keseimbangan seperti itu dihubungkan maka diperoleh
kurva yang dinamakan garis harga-konsumsi.
I. EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN
Hukum permintaan menyatakan ceteris paribus yaitu kalau harga naik permintaan
berkurang atau sebaliknya kalau harga turun permintaan bertambah. Hal ini dapat
diterangkan dengan menganalisis dua faktor: efek penggantian dan efek pendapatan.
Penurunan harga akan menambah permintaan karena:
● Konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dan mengurangi konsumsi
barang lain (efek penggantian)
● Penurunan harag menambah pendapatan riil konsumen dan kenaikan pendapatan
riil ini akan menambah konsumsi
berbagai barang (efek pendapatan).
38
39
BAB 9
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN
A. BENTUK BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN
Organisasi perusahaan dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak
jumlahnya dalam setiap perekonomian
2. Perusahaan Perkongsian atau Firma
Organisasi seperti ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa
orang. Di samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain
dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama di dalam menjalankan
perusahaan.
1.1 Perseroan Terbatas
perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Di negara-
negara maju sebagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti
ini. Kebaikan yang terpenting dari perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya
memperoleh modal.
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal yaitu
mengeluarkan saham. Dengan mengeluarkan saham-saham perusahaan dan menjualnya
kepada masyarakat, perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar yang diingini.
B. BENTUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN
1) Perusahaan Milik Negara (BUMN)
40
Perusahaan ini dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pada
umumnya perusahaan negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas.
Perbedaannya adalah terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham
dari perusahaan negara adalah dimiliki pemerintah.
2) Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari
keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi
dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu koperasi konsumsi, koperasi produksi dan
koperasi kredit.
C. PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI
a) Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan
perusahaan adalah mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai tingkat dimana
keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan
perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan dan ada pula
yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan
dicapai.
b) Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya
produksi. Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan
produsen yaitu :
1.1 Fungsi Produksi
Fungsi produksi dapat didefinisikan dalam dua pengertian yaitu :
a. Hubungan diantara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor
produksi yang digunakan untuk mewujudkan tingkat produksi tersebut.
41
b. Suatu kurva yang menunjukkan tingkat produksi yang dicapai dengan berbagai
jumlah tenaga kerja yang digunakan.
1.2 Peminimuman Biaya Produksi
Selain menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya
produksi, produsen perlu memperhatikan :
a. Besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan.
b. Besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi
yang ditambah tersebut.
c) Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Jangka panjang adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi
firma-firma yang memisalkan periode tersebut adalah cukup panjang dan memungkinkan
firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya.
Jangka pendek adalah suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi
firma-firma yang memisalkan bahwa dalam periode tersebut hanya satu produksi saja
(tenaga kerja) yang jumlahnya dapat berubah-ubah.
d) Firma Dan Industri
Satu hal yang penting yang perlu diterangkan adalah perbedaan diantara
pngertian firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan
adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan
pengertian industri pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori ekonomi istilah industri
diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau
sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu perusahaan.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus yaitu :
Q = f (K, L, R, T)
42
Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini
meliputi berbagai jenis tenaga dan keahlian kewirausahaan, R adalah kekayaan alam, dan
T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang
dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama
digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
D. TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara
tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan tingkat produksi barang tersebut
a) Hukum Hasil Lebih Yang Semakin Berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak
satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi
sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan
akhirnya mencapai nilai negatif
Dengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu:
1. Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
2. Produksi total pertambahannya semakin lambat.
3. Produksi total semakin lama semakin berkurang.
b) Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal
Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga
kerja tertentu. Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang akan berlaku apabila
seunit (seorang) tenaga kerja ditambah. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja,
ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung
dengan persamaan berikut :
43
ΔTP
MP =
ΔL
Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan
oleh setiap pekerja. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka
produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
TP
AP =
L
E. TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH
1. Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Kurva isoquant adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua factor
produksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
2. Garis Biaya Sama (Isocost)
Kurva isocost adalah suatu kurva yang menggamrkan gabungan dua faktor
produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang yang memerlukan biaya
yang sama.
F. MEMINIMUMKAN BIAYA ATAU MEMAKSIMUMKAN
PRODUKSI
Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah
ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan
produksi?
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan
yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya?
44
BAB 10 TEORI BIAYA PRODUKSI
A. PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh factor – factor produksi dan bahan – bahan mentah yang
akan digunakan untuk menciptakan baranr – barang yang diperoduksi perusahaan
tersebut.
B. BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK
keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan
kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.
C. BIAYA TOTAL DAN JENIS – JENIS BIAYA TOTAL
1) Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang
dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = TFC + TVC
2) Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat
produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan pabrik dan asuransi,
biaya abonemen telepon bulanan. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti
biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total.
Penuruanan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC atau FC = TC – VC
45
3) Biaya Berubah Total (TVC
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi
yang dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya berubah total.
Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:
TC = FC + VC
VC = TC – FC
D. BIAYA RATA- - RATA DAN MARJINAL
1) Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap(TFC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi
tersebut. Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
AFC = TFC / Q
2) Biaya Berubah Rata-rata (AVC)
Biaya variabel rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya variabel (VC) untuk
memproduksi sejumlah baran (Q) dibagi dengan jumlah produksi tertentu. Biaya
variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut,
yaitu:
AVC = TVC / Q
3) Biaya Total Rata-rata (AC)
Biaya total rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya total (TC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi oleh
46
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut, yaitu:
AC = TC / Q atau AC = AFC + AVC
4) Biaya Marjinal (MC)
Biaya marginal dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental
cost). Biaya marginal merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah produksi sebanyak satu unit keluaran tambahan. Biaya marginal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
MCn = TCn – TC n-1 atau MCn = ∆TC / ∆Q
E. BENTUK KURVA BIAYA JANGKA PENDEK
a) Kurva Biaya-Biaya Total
Dalam gambar diatas digambarkan 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan
kurva-kurva biaya total rata-rata, yaitu:
Kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap total
Kurva TVC yang menggambarakan biaya berubah total
Kurva TC yang menggambarkan biaya total
47
Pada permulaannya apabila jumlah factor berubah adalah sedikit, produksi
marjinal meningkat dan menyebabkan TVC berbentuk agak landai (lihat bagian
ab) tetapi, apabila produksi sudah semakin banyak, produksi marjinal semakin
berkurang dan menyebabkan kurva TVC semakin tegak (lihat bagian bc).
b) Kurva Biaya Rata-Rata
Kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Bentuk yang demikian disebabkan karna ia menggambarkan bahwa semakin besar
jumlah produksi, semakin kecil biaya tetap rata-rata
c) Hubungan Kurva Fc Dengan Avc Dan Ac
Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat
bahwa kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari
masing-masing kurva tersebut. Hal itu harus dibuat agar tidak menyalahi hukum
matematik.
48
d) Menggambarkan Kurva Mc
F. BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau
input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi
dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak
ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah.
49
G. CARA MEMINIMUMKAN BIAYA DALAM JANGKA PANJANG
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva bioaya total
rata-rata (AC). Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen
menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat
dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimumman biaya jangka panjang
tergantung kepada 2 faktor berikut
1) Tingkat produksi yang ingin dicapai
2) Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia
H. KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG
50
I. SKALA EKONOMI DAN TIDAK EKONOMI
1.1 SKALA EKONOMI
beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi:
Spesialisasi faktor-faktor produksi
Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
Memungkinkan produk sampingan (By/products) diproduksi
Mendorong perkembangan usaha lain
1.2 BEBERAPA BENTUK KURVA LRAC
51
BAB 11
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition) adalah suatu industri dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual maupun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar.
A. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan di
bawah ini
1) Perusahaan adalah pengambil harga
Pemgambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak
dapat menentukan atau mengubah harga pasar.
2) Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut,
langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin
melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah
melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-
hambatan, baik secara legal atau dalam bentuk lain secara keuangan atau secara
kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan- perusahaan untuk memasuki atau
meninggalkan usaha tersebut
3) Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda- bedakan. Barang
yang dihasilkan sangat sama atau serupa.
52
4) Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing
perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah
perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat
sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebutPembeli
mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar
bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan
perubahan- perubahan ke atas harga tersebut
B. Permintaan dan Hasil Jualan
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan
keuntungan, ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu :
Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu
Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau
dalam struktur pasar manapun ia digolongkan ( pasar persaingan sempurna,
monopoli, oligopoli, atau persaingan monopolistis ).
a) Permintaan Pasar dan Perusahaan
Seberapa banyak pun barang yang diproduksi dan dijual oleh produsen, ia tidak
akan dapat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karna jumlah yang
diproduksikan itu hanya sebagian kecil dari jumlah yang diperjual-belikan di
pasar.
53
b) Hasil Penjualan Rata-Rata Apabila dimisalkan harga barang yang
diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d=AR MR adalah kurva
permintaan yang dihadapi perusahaan.
c) Hasil Penjualan Marjinal (MR / Marjinal Revenue)
Hasil penjualan marjinal adalah Hasil penjualan yang sangat penting untuk
diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan
(MR-Marjinal Revenue) yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh
perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksinya.
d) Hasil Penjualan Total (TR / Total Revenue)
Hasil penjualan total adalah Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan
dari menjual barang yang diproduksinya.
C. Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan :
1. Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Didalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan dua cara berikut :
Membandingkan Hasil penjualan total dengan biaya total
Menunjukan keadaaan dimana hasil penjulan marjinal sama dengan biaya
marjinal
D. BIAYA MARJINAL DAN KURVA PENAWARAN
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan perkaitan di antara harga
sesuatu barang tertentu dan jumlah barang tsb yang ditawarkan.
54
BAB 12
MONOPOLI
A. PENGERTIAN PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat.
B. CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
Ciri-ciri dari pasar monopoli antara lain:
1. Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri.
4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan)
monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan Monopoli Memiliki Suatu Sumber Daya yang Unik dan Tidak
Dimiliki oleh Perusahaan Lain.
2. Perusahaan Monopoli pada Umumnya Dapat Menikmati Skala Ekonomi
(Economies of Scale) hingga ke Tingkat Produksi yang Sangat Tinggi.
3. Monopoli Wujud dan Berkembang Melalui Undang-undang yaitu Pemerintah
Memberi Hak Monopoli Kepada Perusahaan Tersebut
Kekuasaan monopoli yang Diperoleh Melalui Peraturan Pemerintah
Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-parusahaan
terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-
peraturan yang seperti itu adalah :
55
1. Peraturan paten dan hak cipta
Hak cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten yaitu merupakan
suatu jaminan hukum untuk menghindari penjiplakan.
2. Hak usaha eksklusif
Untuk menciptakan keadaan seperti ini secara serentak pemerintah harus
menjalankan dua langkah :
Memberikan hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu keadaan
tertentu.
Menentukan harga atau tarif yang rendah ke atas barang atau jasa yang
diproduksikan. Contoh perusahaan ini adalah perusahaan air minum, pembangkit
listrik dan angkutan kereta api.
D. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI
Untuk memaksimumkan koperasi ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu:
Biaya total dan hasil penjualan total
Biaya marginal dan hasil penjualan marginal
E. PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN
dalam pasar monopoli berbeda dengan pasar persaingan sempurna, sebagai akibat
monopoli harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualannya marginal. Apabila harga
semakin menurun, pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka
Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu
semakin berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai tingkat
produksi tertentu, pertambahan akan negatif
Pada umumnya, hasil penjualan marginal nilainya lebih rendah daripada harga
Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli, dapat dihitung dengan formula
kuntungan = hasil penjualan marginal. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam
56
pemaksimuman dengan menggunakan pendekatan biaya dan hasil penjualan total sebagai
berikut:
Jika perusahaan tidak beroperasi bearti jumlah produksi = 0.
Biaya marginal akan semakin rendah apabila produksi ditambah.
Biaya total akan semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi.
F. MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA
Untuk memaksimumkan keuntungan pasar monopoli dapat menggunakan
diskriminasi harga. Dalam hal ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan
harga tiap – tiap unit barang berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan dan sifat
permintaan di setiap pasar – untuk pasar dalam dan luar negeri.
1. Syarat-syarat Diskriminasi Harga
Adapun syarat – syarat menggunakan diskriminasi harga adalah sebagai berikut:
a. Barang tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.
b. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan diskriminasi harga.
c. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing – masing pasar haruslah
sangat berbeda.
d. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan
keuntungan yang diperoleh tersebut
e. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.
2. Contoh-contoh Kebijakan Diskriminasi Harga
Kebijakan diskriminasi harga yang dilakukan oleh perusahaan monopoli
pemerintah. Misalnya adanya tarif yang berbeda antara tarif listrik dan tarif listrik
perusahaan.
Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa – jasa profesional.
Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.
G. PENGENDALIAN HARGA DALAM MONOPOLI ALAMIAH
57
Arti monopoli secara alamiah adalah perusahaan yang terus menerus menikmati
skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti AC
terus menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
a. Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan
b. Campur Tangan Pemerintah
H. PENILAIAN KE ATAS MONOPOLI
1.1 Efisiensi Kegiatan Monopoli
Penggunaan sumber – sumber daya yang tidak optimal, menimbulkan akibat:
a. Produksi dan penawaran barang adalah relatif dan ini meninggikan.
b. Biaya produksi adalah lebih tinggi daripada biaya rata – rata yang optimum.
1.2 Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna
Perbandingan ini dapat dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu biaya
produksinya sama dan apabila biaya produksinya berbeda.
Biaya produksinya sama, yaitu perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan
sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya,
memproduksi barang, dan meminimumkan biaya produksi per unit.
Biaya produksi berbeda yaitu kesimpulan-kesimpulan dalam analisis sebelum ini
hanyalah benar apabila dianggap kurva biaya produksi dalam pasar persaingan
sempurna adalah sama dengan monopoli.
I. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI
Ada berbagai pendapat tentang pengaruh monopoli terhadap perkembangan teknologi
dan inovasi. Alasan – alasan dari masing-masing pendapat ini diterangkan di bawah ini:
Pandangan I: monopoli tidak merangsang inovasi
58
Golongan yang berpendapat bahwa monopoli tidak merangsang perkembangan
teknologi dan inovasi melandaskan keyakinannya kepada pelanggan bahwa ketiadaan
persaingan menimbulkan keengganan kepada monopoli untuk melakukan perubahan.
Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi
Golongan yang berpendapat bahwa monopoli merangsang perkembangan inovasi
melandaskan alasannya sebagai berikut:
a. Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi biaya
per unit dan meninggikan keuntungan.
b. Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya merupakan
sumber dari terwujudnya monopoli.
J. MONOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Dalam monopoli terdapat kemungkinan bahwa harga akan lebih tinggi, jumlah
produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam persaingan
sempurna. Berdasarkan kemungkinan yang terjadi, para ahli berpendapat monopoli
menimbulkan keadaan buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan pemerataan (distribusi
pendapatan) menjadi lebih tidak merata.
59
BAB 13
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Pasar Persaingan Monopolistis (Monopolistic Compettion) adalah salah satu dari
pasar persaingan tidak sempurna,
Pasar Persaingan Monopolistis adalah pasar yang dikembangkan karena
ketidakpuasan terhadap daya analisis model Pasar Persaingan Sempurna (Perfect
Compettion) dan Pasar Monopoli ( Monopoly).
A. CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
a. Terdapat Banyak Penjual
b. Barangnya Bersifat Berbeda Corak.
c. Kemasukan kedalam Industri Relatif Mudah.
d. Persaingan Promosi Penjualan sangat Aktif
B. KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Ciri-ciri persaingan monopolistik seperti yang diterangkan dalam bagian
sebelumnya menimbulkan pengaruh yang cukup penting keatas corak yang dihadapi oleh
perusahaan dalam persaingan monopolistik Kurva permintaan dalam persaingan
monopolistis tidak bersifat elastic sempurna.
1. Keseimbangan Jangka Pendek.
2. Keseimbangan Jangka Panjang.
C. PENILAIAN KE ATAS PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagian berikut.
1) Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
2) Efisiensi Dan Diferensiasi Produksi
3) Perkembangan Teknologi Dan Inovasi
4) Distribusi Pendapatan
60
D. PERSAINGAN BUKAN – HARGA
Persaingan bukan – harga pada hakikatnya mengandung arti usaha – usaha diluar
perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke
atas barang yang diproduksikannya.
Persaingan bukan – harga dapat di bedakan kepada dua jenis:
Differensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya
dengan produksi perusahaan – perusahaan lain.
Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan merupakan bagian yang penting
dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Kegiatan pengiklanan ini
bertujuan untuk sebagai berikut:
a. Untuk memberi informasi mengenai produk yang dipasarkan
b. Untuk menekankan kualitas produk secara persuasive
c. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen
E. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PENGIKLANAN
1.1 PANDANGAN LAIN YANG MENYOKONG PENGIKLANAN
1. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik
dalam menentukan jenis produk
2. Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu produk
3. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi massa seperti radio, televisi,
surat kabar dan majalah
4. Iklan menaikkan kesempatan kerja
1.2. PANDANGAN YANG MENGKRITIK PENGIKLANAN.
1. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan
2. Iklan tidak selalu memberikan informasi yang benar
61
3. Iklan bukan cara efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian
4. Iklan dapat menjadi penghambat terhadap perusahaan baru yang masuk kedalam
industry
Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu
perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat.
Ciri-ciri antara lain pasar monopoli adalah industri satu perusahaan, tidak
mempunyai barang pengganti yang mirip, tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke
dalam industri, dapat mempengaruhi penentuan harga, promosi iklan kurang diperlukan.
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli antara lain perusahaan monopoli
memiliki suatu sumber daya yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies of
scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi, monopoli wujud dan berkembang
melalui undang - undang yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
tersebut.
Dari ciri-ciri dan faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa monopoli
cenderung dapat memperburuk distribusi pendapatan dalam masyarakat.
62
BAB 14
OLOGOPOLI
A. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan uang
mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, adakalanya pasar oligopoli terdiri dari
dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.
B. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari
industri oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian
besar pasar oligopoli.
1. Menghasilkan Barang Standar maupun Barang Berbeda Corak
2. Kekuasaan Menentukan Harga, kemungkinan lemah maupun tangguh
3. Promosi Secara Iklan
C. PENENTUAN HARGA DAN PRODUKSI TANPA PERSEPAKATAN
a) Ciri Perkaitan Di Antara Perusahaan – Perusahaan
Di dalam pasar oligopoli ,penurunan harga dari suatu perusahaan berkecendrungan akan
menyebabkan perusahaan – perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga agar
mereka tidak kehilangan langganan
b) Kurva permintaan Terpatah ( kinked Demand Curve )
Kurva permintaan Terpatah dapat di tentukan dengan beberapa factor yaitu :
Keseimbangan Asal
Efek Penurunan Harga
Efek Peningkatan Harga
D. BENTUK-BENTUK HAMBATAN KEMASUKAN OLIGOPOLI
63
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata
bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli.
Faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli :
1) Skala ekonomi
Apabila suatu perusahaan oligopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat
produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah
biaya produksi per unit.
2) Perbedaan Biaya produksi
Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan
perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama.
3) Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama
merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru.
a.Barang tsb sudah sangat terkenal (product recognition)
b.Barang tsb sangat rumit (product complexity)
E. PENILAIAN KE ATAS PASAR OLIGOPOLI
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,yaitu :
a) Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya
b) Perkembangan Teknologi dan Inovasi
c) Keuntungan Perusahaan
a) Efisiensi Dalam Menggunakn Sumber-Sumber Daya
Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal
= hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini hanya akan tercapai apabila tingkat harga
adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah.
Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Maka
dipandang dari syarat efisiensi ini perusahaan dalam ologopoli tidakalah menggunakan
sumber-sumber daya secara efisien.
b) Perkembang Teknologi dan Inovasi
Terdapat cukup alasan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang paling
memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.
64
Dua alasan penting yang dapat digunakan, yaitu :
Adanya untung yang lebih dari normal
Menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang kurang
menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri.
c) Kentungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut
tidaklah seluas pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistis. Persaingan terutama
datang dari perusahaan yang sudah ada di dalam industri. Persaingan yang dibatasi ini
memungkinkan perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal.
Kebaikan Pasar Oligipoli : Operasi firma dapat mencapai efisiensi yang tinggi
dan menurunkan biaya produksi dan perusahaan selalu melakukan
pengembangan dan inovasi.
Kelemahan Oligopoli : Distribusi pendapatan akan semakin tidak merata.
Kesimpulan :
Pasar oligopoli yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja.
Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu
dinamakan duopoli.
Berdasarkan analisis diatas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli
dimana perusahaan-perusahaan tidak melakukan kesepakatan diantara mereka,
tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia
cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada
permulaannya. Dan kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh
untung yang tidak normal ini menimbulkan akibat yang kurang menguntungkan.
Apabila terjadi perang harga dalam pasar oligopoli maka konsumenlah yang akan
diuntungkan, sebaliknya jika produsen-produsen melakukan kerjasama maka
konsumen yang akan dirugikan.
65
BAB 15
PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR – FAKTOR PRODUKSI
A. PENTINGNYA ANALISIS PENENTUAN HARGA FAKTOR
Sedikit-dikitnya terdapat dua alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk menganalisis
permintaan dan penawaran ke atas faktor-faktor produksi. Yang pertama, analisis tersebut
akan menjelaskan prinsip untuk menggunakan dan mengalokasikan faktor-faktor
produksi secara efisien. Yang kedua, analisis tersebut akan menjelaskan bagaimana
pendapatan berbagai faktor produksi ditentukan :
1) Pengalokasian Faktor – Faktor Produksi
2) Penentuan Pendapatan dan Distribusi Pendapatan
B. TEORI PRODUKTIVITAS MARJINAL
Suatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum apabila
memenuhi persyaratan sebagai berikut : Biaya produksi tambahan yang dibayarkan
kepada factor produksi itu sama dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari
produksi tambahan yang diciptakan oleh factor produksi tersebut .
1. Menentukan Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan.
2. Pemisalan dalam teori Permintaan Atas Faktor Produksi.
3. Tingkat Produksi dan Hasil Penjualan
4. Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan
C. PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA DAN PERMINTAAN ATAS
FAKTOR PRODUKSI
66
a. Permintaan Faktor : Contoh Angka
Jumlah Produksi
Produksi
fisik Harga Harga penjualan Hasil penjualan
Pekerja fisik total marjinal Barang produksi total
produksi
marjinal
(L) (TPP) (MPP) (P) (TRP = TPP x P) (MRP - MPPxP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
0 0 - - Rp - Rp -
1 24 24 Rp 5.000 120000 120000
2 45 21 Rp 4.800 216000 96000
3 63 1 Rp 4.600 289000 73000
4 78 15 Rp 4.400 343000 53000
5 90 12 Rp 4.200 378000 34000
6 99 9 Rp 4.000 396000 18000
7 105 6 Rp 3.800 399000 3000
8 108 3 Rp 3.600 388000 -10200
9 108 0 Rp 3.400 367000 -21600
b. Grafik Permintaan Faktor
Upah dan MRP
100
80
60
40
w E1 E0 MCF =SF
20 MRP1 = D1
0 3 5 6 7 9 jumlah pekerja
MRP2
67
1.4 Sifat Permintaan Atas Faktor Produksi
a. Permintaan Terkait
permintaan pengusaha atas sesuatu faktor produksi ditentukan oleh kemampuan faktor
produksi tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan
menguntungkan, permintaan atas faktor–faktor produksi dinamakan permintaan terkait /
Derived Demand.
b. Bentuk Kurva Permintaan Atas Faktor Produksi
Kurva permintaan atas suatu faktor pada umumnya menurun ke bawah karena :
Perubahan harga akan merubah pendapatan riel pembeli dan perubahan
pendapatan riel ini selanjutnya mempengaruhi permintaannya.
Perubahan harga merubah kepuasan relatif dari mengonsumsikan barang itu jika
dibandingkan dengan barang lain.
Permintaan atas suatu faktor produksi digambarkan oleh kurva yang menurun ke bawah
disebabkan oleh :
Harga faktor produksi yang lebih tinggi akan menaikkan harga barang yang
dihasilkannya, maka harga barang tersebut akan naik dan permintaannya
berkurang, yang selanjutnya menimbulkan pengurangan ke atas permintaan
faktor produksi.
Perubahan harga akan menimbulkan penggantian dari faktor produksi yang
menjadi relatif mahal kepada faktor produksi yang relatif murah.
Sebagai akibat dari pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
D. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI
Terdapat beberapa faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen ke atas
faktor–faktor produksi :
Perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksinya.
Perubahan harga dari faktor produksi lain yang digunakan.
68
E. ELASTISITAS PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI
Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan menimbulkan akibat yang berlainan atas
perubahan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan.
a. Elastisitas Permintaan Dari Barang yang Dihasilkan
Makin besar elastisitas permintaan ke atas barang yang dihasilkan, makin besar pula
elastisitas permintaan ke atas faktor produksi.
b. Perbandingan di Antara Ongkos yang Dibayar Kepada Faktor Produksi Dengan
Ongkos Total
Makin besar bagian dari ongkos produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu faktor
produksi, makin lebih elastis permintaan faktor produksi tersebut.
c. Tingkat Penggantian di Antara Faktor Produksi
Makin banyak faktor–faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan suatu faktor
produksi tertentu, semakin elastis permintaan atas faktor produksi tersebut.
d. Tingkat Penurunan Produksi Fisik Marjinal (MPP)
Makin cepat penurunan produksi fisik marginal makin tidak elastis permintaan atas faktor
produksi yang bersangkutan.
F. SYARAT PENGGUNAAN OPTIMUM ATAS FAKTOR PRODUKSI
1) Gabungan Faktor Produksi yang Meminimumkan Biaya
Penggunaan faktor–faktor produksi akan meminimumkan ongkos apabila setiap rupiah
yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi fisik marjinal yang sama
besarnya. Produksi fisik marjinal dari modal tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah
adalah :
69
MPP per rupiah dari modal = Pl = MRPl
MPP per rupiah dari tenaga kerja = Pc = MRPc
2) Gabungan Faktor Yang Memaksimumkan Keuntungan
Penggunaan faktor–faktor produksi akan memaksimumkan keuntungan apabila harga
faktor produksi dengan penjualan marjinal yang sama besarnya. Produksi fisik marjinal
dari modal tersebut tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah :
MPP per rupiah dari modal = Pl = MRPl
MPP per rupiah dari tenaga kerja = Pc = MRPc
70
BAB 16
PENENTU UPAH DIPASAR TENAGA KERJA
Upah Uang dan Upah Riil
Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai
pembayaran atas tenaga mental/fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.
Sedangkan,
Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para
pekerja.
Hubungan Antara Produktivitas dan Upah
Upah sangat tergantung pada tingkat produktivitas, semakin tinggi produktivitas maka
semakin tinggi upah yang diterima. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya;
Kemajuan teknologi memproduksi.
Pertambahan kepandaian dan keterampilan tenaga kerja.
Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat.
Penentuan Upah di Berbagai Bentuk Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk, diantaranya;
1. Pasar Tenaga Kerja yang Bersifat Persaingan Sempurna
Permintaan atas tenaga kerja bersifat; semakin tinggi/rendah upah tenaga kerja, semakin
sedikit/banyak permintaan atas tenaga kerja. Penawaran atas tenaga kerja; semakin tinggi
upah, semakin banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya. Jadi upah
ditentukan oleh besar kecilnya permintaan/penawaran tenaga kerja.
2. Pasar Tenaga Kerja Monoposmi
71
Monoposmi berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual
jumlahnya banyak. Upah tenaga kerja bertambah tinggi apabila lebih banyak
tenaga yang digunakan. Jadi upah ditentukan oleh pengusaha yang membayar
pekerja tersebut.
3. Pasar Tenaga Kerja Monopoli di Pihak Pekerja
Penentuan upah dalam pasar pasar tenaga kerja yang bersifat monopoli pihak pekerja
dibedakan pada tiga keadaan;
Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan
permintaan dan penawaran.
Membatasi penawaran tenaga kerja.
Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaan tenaga kerja.
4. Pasar Monopoli di Kedua Belah Pihak (monopoli bilateral)
Didalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral terdapat perbedaan yang nyata diantara
upah yang dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan.
Di dalam pasar monoposmi upah lebih rendah daripada di pasar persaingan sempurna,
sedangkan di pasar dimana tenaga kerja mempunyai kekuasaan monopoli, upahnya lebih
tinggi dari pasar persaingan sempurna.
Faktor-Faktor yang Menimbulkan Perbedaan Upah
Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah diantara pekerja-pekerja
di dalam suatu jenis kerja tertentu dan diantara berbagai golongan pekerjaan adalah;
1. Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.
2. Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
3. Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
4. Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.
5. Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.
6. Faktor geografis.
7. Faktor institusional.
72
ARTIKEL : 1
UPAH BUKAN INDIKATOR TUNGGAL HIDUP LAYAK
Metronews.com, Jakarta : Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan
Wanandi mengatakan faktor pembentuk hidup layak untuk buruh tidak hanya berpatokan
pada upah. Pemerintah diharapkan dapat pula menjaga iklim perekonomian nasional yang
kondusif. “Upah tidak bisa menyelesaikan kesejahteraan buruh. Pemerintah juga harus
bertanggung jawab menjaga inflasi, menyediakan rumah murah, memperbaiki
transportasi, dan lainnya,” ujar Sofjan saat dihubungi Kamis (31/10).
Adapun terkait upah buruh, Apindo menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan Dewan
Pengupahan. Meski begitu, ia menilai tidak serta-merta upah tersebut harus tinggi. Harus
dilihat juga faktor-faktor pembentuknya. “Malaysia dan Thailand memang lebih tinggi,
meraka engga ada pengangguran. Pendidikan rata-rata mereka juga SMP tapi dikita SD,”
katanya.
Lebih lanjut, ia berharap ketika ketentuan upah masih dalam proses penggodokan, buruh
tidak melakukan sweeping sebab hal ini mengganggu proses produksi. Untuk itu, ia
meminta kepada aparat kepoliasian agar bertindak tegas terhadap para buruh yang
melakukan sweeping. Bila belum ada ketegasan hukum akan berdampak pada
hengkangnya para investor. “Indonesia enggak ada hukumnya, kalau setiap tahun begini
investasi enggak masuk. Efeknya harus tegas, melanggar hukum harus ditindak,”
tuturnya.
Wakil menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, demo buruh tidak
berdampak signifikan terhadap perdagangan. Adapun hal tersebut lebih banyak
mengganggu iklim investasi dan kepastian usaha. Hanya, ia mengatakan, yang menjadi
kunci ada pada sektor manufaktur. Sebab diketahui, sektor ini banyak menyerap tenaga
kerja. “Saya harus ingatkan, kalau dari sudut perdagangan, pengusaha melakukan respon,
ada 42 industri pindah dari Jabodetabek ke Jateng (Jawa Tengah) dan Jatim (Jawa
Timur). Ini harus dipertimbangkan oleh teman-teman agar kepastian berlangsungnya
usaha bisa dijaga,” tuturnya.
Tapi, Bayu menambahkan, dirinya tidak menganggap hak buruh tidak penting. Buruh
harus bisa sejahtera tapi permasalahan ini bukan hanya keputusan sepihak. “Harus bisa
73
dicari keseimbangannya. Ini keputusan bukan hanya satu pihak,” pungkasnya (Ashar Dwi
Wibowo).
ANALISIS :
Faktor pembentuk hidup layak untuk buruh tidak hanya berpatokan pada upah, karena
upah tidak bisa menyelesaikan kesejahteraan buruh. Hal tersebut dikemukakan oleh
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi. Ia juga
menyampaikan bahwa, Pemerintah juga harus bertanggung jawab menjaga inflasi,
menyediakan rumah murah, memperbaiki transportasi, dan lainnya. Jadi menurut
saya,karena upah bukan hal tunggal dalam kehidupan yang layak, tidak seharusnya buruh
ter us-menerus meminnta kenaikan upah. Baru beberapa waktu yang lalu buruh meminta
kenaikan UMP dan sekarang buruh kembali meminta kenaikan upah, yait sebesar 3,7
Juta. Jadi, itu semua juga harus tetap dicari keseimbangannya, jangan hanya dari upah
saja.
ARTIKEL :2
PRODUKTIVITAS PEKERJA JADI SYARAT PENENTUAN UPAH PEKERJA
Pemerintah segera menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) tentang kebijakan upah
pekerja. Salah satu komponen yang menjadi pertimbangan dalam penentuan upah terkait
dengan tingkat produktifitas pekerja. Sebab itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Muhaimin Iskandar meminta peran perusahaan yang lebih maksimal.
"Sebenarnya masing-masing perusahaan ada training dan capacity building, hampir
semua perusahaan punya. Ini yang akan menentukan produktifitas. Dan banyak
perusahaan yang pengalaman mengukur kenaikan gaji berdasarkan produktifitas," ujar
Muhaimin di Jakarta, Kamis (29/8/2013).Menurut dia, nantinya para pekerja dari lulusan
pendidikan formal juga harus dapat menyesuaikan tingkat produktifitas yang diinginkan
perusahaan. Khusus ini, dia mengaku Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemenakertrans) terus melakukan peningkatan kualitas pekerja melalui Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang menjadi rujukan standar bagi
perusahaan untuk peningkatan kapasitas pekerjanya.Ini juga menuju pada kompetensi
serta program Balai Latihan Kerja (BLK) bagi masyarakat yang belum bekerja. "Tetapi
peningkatan ini juga harus dilakukan oleh perusahaan. Karena kalau sudah ditempatkan
(diperusahaan), maka perusahaan yang berkewajiban mentrainingnya," lanjut dia.
74
Komponen pertimbangan lain, seperti komponen standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
yang saat ini terdiri dari 60 poin. Muhaimin menegaskan jumlah tersebut masih belum
akan naik. Selain itu dia juga memastikan tuntutan buruh yang meminta kenaikan upah
mencapai Rp 3,7 juta tidak akan dikabulkan dalam waktu dekat mengingat ada akan
inpres yang akan mengatur soal pengupahan ini. "Itu tidak bisa karena kan tidak sesuai
dengan aturan yang ada nantinya," tandas Muhaimin. (Dny/Nur)
Kesimpulan :
Pembayaran tenaga kerja dibedakan dua jenis, yaitu upah dan gaji. Gaji adalah
pembayaran yang diberikan kepada pekerja tetap dan tenaga kerja profesional yang
biasanya dilaksanakan sebulan sekali seperti pegawai pemerintah, guru, dosen, manajer,
akuntan. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja – pekerja
yang pekerjaannya berpindah – pindah, seperti pekerja pertanian, tukang kayu, tukang
batu, dan buruh kasar.
Upah riil basanya diberikan kepada tenaga kerja tergantung produktivitas pekerja tersebut
dalam perusahaan. Data – data mengenai upah terutama di negara maju menunjukkan
adanya hubungan antara upah dengan produktivitas pekerja.
Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah diantara pekerja-
pekerja didalam suatu jenis kerja tertentu, dan diantara golongan pekerjaan meliputi,
perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan, perbedaan
dalam jenis-jenis pekerjaan, perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan, terdapat
pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan, ketidaksempurnaan dalam
mobilitas tenaga kerja.
75
DAFTAR PUSTAKA
1. Sukirno, Sadono. Pengantar Teori Mikroekonomi, PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2015, Edisi 3, hlm. 430
2. http://bisnis.liputan6.com/read/678058/produktivitas-pekerja-jadi-syarat-
penentuan-upah-pekerja
3. http://microsite.metrotvnews.com/indonesiamemilih/read/2013/10/31/14/191674/
Upah-Bukan-Indikator-Tunggal-Hidup-Layak
Recommended