Motivasi kerja ppt

Preview:

Citation preview

DIAN DARMAYANTI

46113310039

Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu (Munandar, 2001).Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja (Sadili Samsudin, 2006).

Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual (Robbin : 2002:55)

Reduksi dari

ketegangan

Tujuan telah

tercapai(kebutuhan

telah dipuaskan)

Melakukan serangkain kegiatan (perilaku mencari)

Ketegangan

Dorong-dorongan

Kelompok kebutuhan

yang belum

dipuaskan

Unjuk kerja (performance) adalah hasil dari interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities) dan peluang (opportunities). Unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang (Robins, 2000).

Teori Motivasi Isi

Teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow merupakan teori motivasi kerja yang paling puas.

Ada lima kelompok kebutuhan menurut Maslow, kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, harga diri dan aktualisasi diri.

Teori eksistensi (existence), relasi (relatedness) dan pertumbuhan (growth needs) dikembangkan oleh Alderfer. Teori ini memodifikasi dari teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow.

Kebutuhan menurut Alderfer ada 3 kelompok yaitu :

1. Kebutuhan eksistensi (existence needs) 2. Kebutuhan hubungan (relatedness needs) 3. Kebutuhan pertumbuhan (growth needs).

Teori dua faktor dinamakan dengan teori hygiene-motivasi yang dikembangkan oleh Herzberg.

Faktor kepuasan kerja dinamakan faktor motivator, mencakup antara lain :

1. Faktor intrinsik, seperti tanggung jawab (responbility), kemajuan (advancement), pekerjaan itu sendiri, capaian (achievement) dan pengakuan (recognition).

2. Faktor ekstrinsik, seperti administrasi dan kebijakan perusahaan, penyeliaan, gaji, hubungan antarpribadi dan kondisi kerja.

Teori ini dikembangkan oleh David McClelland.

Teori kebutuhan dari McClelland tidak saja meneliti tentang kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement), kebutuhan untuk berkuasa (need for power) dan kebutuhan berafiliasi/berhubungan (need for affiliation) tetapi orang yang memiliki rasa untuk berafiliasi tinggi dan motivasi kerja yang proaktif. Sedangkan yang memiliki ketiga macam kebutuhan dalam derajat yang rendah akan memiliki corak motivasi kerja yang reaktif.

Teori Motivasi Proses

Teori ini berhubungan dengan teori belajar operant conditioning dari Skinner.

Teori ini memiliki dua aturan pokok yaitu 1. Aturan yang berhubungan dengan

perolehan jawaban-jawaban yang benar.Contoh :Anak belajar berbicara, didalam usahanya mengucapkan kata, jika kedengarannya sudah seperti kata yang harus ia ucapkan kita memujinya.

2. Aturan pokok yang berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah.Contoh :Pembayaran gaji tenaga kerja dilaksanakan dalam interval waktu yang berlangsung secara teratur, dengan jadwal periodik yang teratur (bulanan, harian).

Teori ini dikembangkan oleh Locke yang menjelaskan hubungan-hubungan antara niat dengan perilaku.

Individu menetapkan sasaran pribadi yang ingin dicapai. Sasaran pribadi memiliki nilai kepentingan pribadi (valance) yang berbeda-beda. Proses penetapan tujuan (goal setting) dapat dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri.Contoh : seorang tenaga kerja memiliki motivasi kerja yang bercorak lebih reaktif (tanggap), pada saat ia diberi tugas untuk menetapkan sasaran-sasaran kerjanya untuk kurun waktu tertentu, maka dapat terjadi keikatan terhadap usaha mencapai tujuan tersebut tidak terlalu besar.

Teori harapan dikembangkan oleh Vroom, Porter dan Lawler.

Menurut Lawler, faktor-faktor yang menentukan E-P (kemungkinan besarnya upaya menyebabkan tercapainya unjuk kerja yang diinginkan) ialah harga diri atau kepercayaan diri, pengalaman masa lalu dalam situasi serupa, situasi sekarang yang aktual, komunikasi (informasi dan persepsi) dari orang lain.

Teori ini dikembangkan oleh Adams. Menurut Adams, jika orang melakukan

pekerjaannya dengan imbalan gaji/penghasilan, mereka akan memikirkan tentang apa yang mereka berikan pada pekerjaannya (masukan) dan apa yang mereka terima untuk keluaran kerja merekaContoh : sekretaris seorang kepala bagian, dalam kesibukannya sehari-hari ia bekerja jauh lebih keras sampai sering harus lembur daripada sekretaris dari kepala bagian yang lain, sehingga mengharapkan hasil keluaran (gaji) yang lebih besar daripada rekannya, Ia akan merasa tidak adil jika ternyata gaji yang ia terima sama besarnya dengan gaji yang diterima oleh rekannya

Meningkatkan Motivasi Kerja

Peran Pemimpin/Atasa

n

Peran Diri Sendiri

Peran Organisasi

Peranan pemimpin atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan yang bersifat informasional dan peran pengambilan keputusan.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya (Nimran : 2004:64).

Dua cara meningkatkan motivasi

Bersikap KerasMemberi tujuan yang

Bermakna

Dalam teori McGregor, memiliki motivasi kerja yang bercorak reaktif (tanggap) maka akan mendorong mereka, “memaksa” mereka untuk bekerja. Sistem nilai pribadi (personal value system), mereka memprioritaskan kegiatan-kegiatan lain dalam kehidupan mereka. Bekerja dipandang sebagai satu kegiatan yang harus dilakukan agar memperoleh gaji untuk membiayai hidup. Contoh : penyadap karet yang bekerja selama satu minggu. Setelah mendapat upah mingguannya, minggu berikutnya iatidak bekerja dan melakukan kegiatan lain. Jika uangnya habis, ia akan masuk kerja lagi.

Berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan dapat menarik atau mendorong motivasi kerja seorang tenaga kerja. Kebijakan yang berkaitan dengan motivasi kerja ialah kebijakan di bidang imbalan keuangandalam pekerjaan menjual. Contoh : selain gaji kepada tenaga kerja juga diberi tambahan penghasilan (insentif) yang besarnya ditetapkan dalam peraturan tersendiri. Jadi, jika penjual berhasil menjual dagangannya lebih dari jumlah standar yang ditetapkan maka ia akan mendapat komisi (insentif) sesuai dengan besarnya jumlah benda yang berhasil dijual di atas jumlah standar tersebut.

Motivasi Kerja Menurun

Motivasi Kerja Meningkat

TERIMA KASIH

Recommended