Pretest Blok XV Sistem Endokrin TA 2015/2016

Preview:

Citation preview

Pengantar Blok XV Sistem Endokrin

Tim Blok XV TA 2015/2016

Masalah

• Nafsu makan hilang• Gangguan gizi (gizi buruk,

kurang, berlebih)• Berat bayi lahir rendah• Kelelahan• Penurunan berat badan

drastis/mendadak

• Tremor• Gangguan pertumbuhan• Benjolan di leher• Berkeringat banyak• Polifagi, polidipsi dan

poliuria

4A4A Mampu membuat diagnosis klinik dan

melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas

Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter

Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 2

Obesitas

Dislipidemia

3B3B Mampu membuat diagnosis klinik dan

memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien

Mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya

Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan

Hipoglikemia berat

Ketoasidosis diabetikum nonketotik

Hiperglikemia hiperosmolar

Tirotoksikosis

Cushing’s disease

Krisis adrenal Sindrom

metabolik

3A3A Mampu membuat diagnosis klinik dan

memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat

Mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya

Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan

Hipoglikemia ringan

Hipoparatiroid Hipertiroid Goiter

22 Mampu membuat diagnosis klinik terhadap

penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya

Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan

Hipotiroid Tiroiditis Pubertas precox Hipogonadisme Adenoma tiroid Karsinoma tiroid

Fibroadenoma mammae (FAM)

Fibrokista Karsinoma

payudara Ginekomastia

1 Mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien

Mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Diabetes Insipidus

Akromegali Gigantisme Defisiensi

hormon pertumbuhan

Hiperparatiroid

Tumor filoides Penyakit Paget Addison’s

disease Porfiria

Siap-siap...

Perhatian • B: Menurut pendapat Anda pernyataan BENAR.

• S: Menurut pendapat Anda pernyataan SALAH.

• R: Bila Anda RAGU-RAGU

Petunjuk menjawab soal

A10 soal

1

• Kelenjar endokrin mensekresikan produk berupa hormon ke dalam duktus suatu organ.

2

• Hormon amin dan protein dapat bekerja bila berikatan dengan reseptor spesifik yang terdapat di permukaan membran sel.

3

• Glandula tiroidea merupakan kelenjar endokrin terbesar di tubuh manusia.

4

• Produk sekretoris utama glandula tiroidea adalah T3.

5

• Hormon tiroksin merangsang hampir semua sel tubuh untuk bermetabolisme lebih cepat.

6

• Grave’s ophthalmopathy pada anak lebih parah dibandingkan pada dewasa.

7

• Sitologi aspirasi jarum halus memadai untuk membedakan adenoma folikuler dari karsinoma folikuler tiroid.

8

• Limfadenopati servikal merupakan tanda penting untuk segera merujuk pasien yang mempunyai nodul tiroid.

9

• Sebagian besar pasien dengan tiroiditis Hashimoto mengalami goiter dan asimtomatis.

10

• Krisis tiroid merupakan kondisi gawat darurat.

B10 soal

1

• Hipoglikemia timbul ketika sel alfa pankreas terus menerus mensekresi glukagon tanpa diimbangi sekresi insulin oleh sel beta.

2

• Kerja hormon insulin berlawanan dengan kerja hormon glukagon.

3

• Somogyi effect ditandai dengan hipoglikemia yang diikuti dengan rebound hiperglikemia.

4

• Nafas cepat dan dalam merupakan salah satu tanda hipoglikemia.

5

• Metformin merupakan obat yang dianjurkan untuk penderita DM Tipe 2 yang berat badannya melebihi normal.

6

• Ditemukannya protein pada urinalisis merupakan tanda seorang pasien DM Tipe 1 mengalami nefropati diabetikum.

7

• Nefropati diabetikum merupakan komplikasi makrovaskular pada DM Tipe 1.

8

• Retinopati diabetikum terjadi pada pasien DM Tipe 2 akibat kenaikan tekanan osmotik di pembuluh darah retina.

9

• Perbedaan antara ketoasidosis diabetikum dan sindroma hiperglikemia hiperosmolar non-ketosis adalah glikosuria.

10

• Komplikasi makrovaskular pada DM diakibatkan oleh plak fibrous dari proliferasi otot polos subendotel di arteria.

C10 soal

1

• Aldosteron disekresi oleh zona glomerulosa korteks adrenal.

2

• Mekanisme kerja glukokortikoid adalah dengan menurunkan glukosa darah dan mobilisasi lemak.

3

• Adrenocorticotropic hormone (ACTH) mempengaruhi secara langsung stimulasi melanosit.

4

• Tanda-tanda klinis berjerawat banyak, mudah memar, ekstremitas kurus dan disertai dengan obesitas sentral dapat ditemukan pada pasien yang mengalami Cushing syndrome.

5

• Pada manusia usia lanjut, stress kronik meningkatkan kadar kortisol dan berkontribusi terhadap penurunan fungsi memori.

6

• Kortisol meningkatkan glukoneogenesis di hepar.

7

• Krisis adrenal terjadi ketika tubuh mengalami kelebihan kortisol.

8

• Penggunaan steroid berlebihan dapat menyebabkan atrofi dan insufisiensi adrenal.

9

• Aldosteron mempunyai mekanisme kerja yang sama dengan insulin dalam menurunkan kadar kalium darah.

10

• Pada tatalaksana farmakoterapi gangguan endokrin, semua hormon dapat diberikan per oral.

D10 soal

1

• Timus semakin besar seiring dengan bertambahnya usia.

2

• Kadar T4 rendah dan TSH rendah pada skrining hipotiroid neonatus menunjukkan adanya disgenesis tiroid.

3

• Hipersekresi somatotropin pada dewasa akan menyebabkan akromegali.

4

• Bentuk infantil dari hipotiroidisme disebut juga kretinisme.

5

• Gangguan total pada kelenjar hipofise mengakibatkan hipopituitarisme.

6

• Hormon juga diproduksi di usus halus.

7

• Kalsium dikontrol ketat dalam sel karena berperan sebagai second messenger.

8

• Hiperfosfatemia dapat menyebabkan peningkatan magnesium dalam serum.

9

• Kekurangan parathormon dapat menyebabkan spasme otot, peningkatan refleks tendon dan spasme laring.

10

• Diabetes insipidus menyebabkan urine mempunyai berat jenis yang rendah.

E10 soal

1

• Tamoxifen merupakan anti-estrogen yang berikatan dengan reseptor estrogen di jaringan payudara.

2

• Terapi sulih hormon menggunakan estrogen dosis rendah dapat meringankan gejala menopause.

3

• Sclerosing adenosis berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

4

• Prognosis kanker payudara pada wanita hamil lebih buruk daripada wanita tidak hamil.

5

• Mutasi gen BRCA1 yang terletak di kromosom 17 berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

6

• Mutasi gen yang diduga terkait dengan kanker payudara ditemukan juga pada kanker prostat.

7

• Ekspresi HER2 dapat berkurang dengan adanya estrogen.

8

• Kanker payudara dapat diterapi dengan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.

9

• Sekitar 80% kasus benjolan payudara adalah kanker payudara.

10

• Tidak ada yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena kanker payudara pada wanita.

SELESAISilakan dikumpulkan