View
130
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
Modul Penerimaan Negara
Jakarta, 1 Juni 2015
Modul Penerimaan / Government Receipt (GR)
1. Penerimaan dari Bank/Posa) Persepsib) Devisa
2. Penerimaan dari MPN G23. Penerimaan dari Potongan SPM4. Penerimaan dari Bank Indonesia5. Penatausahaan Retur6. Konfirmasi Penerimaan7. Koreksi Penerimaan8. Pencatatan Koreksi Pengeluaran Pemindahbukuan
GRPenerimaan dari Bank / Pos Devisa dan Persepsi
Setiap hari Bank / Pos Devisa dan Persepsi melakukan penerimaan dan melaporkan ke KPPN paling lambat jam 9 hari kerja berikutnya dengan ketentuan :1. ADK Penerimaan2. LHP3. DNP4. Completion Advice / confirmation advice5. Rekening Koran
GRPenerimaan dari Bank / Pos Devisa dan Persepsi
Atas data yang disampaikan oleh Bank / Pos Devisa dan Persepsi, seksi bank melakukan :1. Upload ADK Penerimaan ke FTP melalui aplikasi konversi2. Staff bank melakukan download ADK Penerimaan dari FTP3. Staff bank melakukan upload ADK Penerimaan ke SPAN4. Staff bank melakukan pengecekan dan interface data penerimaan5. Staff bank melakukan rekonsiliasi rekening koran6. Staff bank melakukan penambahan baris pelimpahan7. Setelah seluruh ADK selesai di upload, interface, rekon dan rekam baris
pelimpahan, staff bank mencetak LKP dan menyimpannya dalam bentuk pdf8. Kepala seksi dan kepala kantor melakukan pengawasan terhadap proses yang
dilaksanakan oleh staff bank
GRValidasi Penerimaan
Validasi Penerimaan negara antara lain :1. Penerimaan Pajak : Kode KPP (digit 10‐12) pada NPWP2. Penerimaan Bukan Pajak : Kode satker3. Penerimaan Cukai : Kode KPPBC4. Akun tervalidasi ke satker tertentu. Contoh Sewa Beli Rumah Dinas ke
satker 452780 dan akun pfk ke satker 440780
Pengertian 1. Satker Suspense 2. Akun Suspense
KPPN wajib menggunakan update Aplikasi Konversi terbaru untuk meminimalkan penerimaan tervalidasi ke satker suspense dan akun suspense
GRPengendalian Penerimaan
1. Seksi Bank melakukan pengawasan terhadap ketepatan dan ketaatan Bank/Pos Persepsi dalam menyampaikan dokumen penerimaan.
2. Seksi Bank melakukan pengawasan manual terhadap penyelesaian transaksi penerimaan pada SPAN.
3. Seksi Bank memastikan seluruh ADK sudah dibukukan pada SPAN. Panduan ada pada S‐4455/PB.8/2015 tanggal 29 Mei 2015.
4. Seksi Bank memastikan seluruh transaksi penerimaan yang tervalidasi ke satker suspense dan akun suspense sudah dikoreksi sesuai dokumen sumber.
GRPenerimaan dari MPN G2
BANK INDONESIA
BIG‐eBSPAN
GRPenerimaan dari MPN G2
Hal terkait penerimaan dari MPN G2 :1. Setiap 1 Jam data penerimaan dari sistem settlement akan di bukukan
secara otomatis oleh SPAN.2. Validasi penerimaan dari MPN G2 sama dengan validasi penerimaan dari
Bank/Pos Persepsi.3. Proses konfirmasi penerimaan dapat dilakukan di seluruh Indonesia4. Konfirmasi setoran valas menggunakan nilai setoran5. Nilai rupiah setoran valas diperoleh satuan kerja dari seksi bank KPPN
mitra kerjanya.6. Koreksi penerimaan dari MPN G2 dilaksanakan oleh KPPN mitra kerja
satuan kerja.7. Monitoring penerimaan MPN G2 dilakukan oleh KPPN dengan mencetak
Laporan Daftar Penerimaan (Layout A3)
GRPenerimaan dari Potongan SPM
NTPN untuk potongan SPM adalah Nomor SP2D.Untuk NTPN Potongan SPM dapat dicetak melalui 2 cara :1. Cetak Bukti Penerimaan Negara lewat modul PM di seksi
bank dalam hal yang meminta adalah satker mitra kerjaKPPN
2. Cetak Laporan Daftar Penerimaan lewat modul GR dalamhal yang meminta adalah KPP Mitra Kerja KPPN
GRPenerimaan dari Bank Indonesia
Dalam hal terdapat setoran langsung ke rekening SUB RKUNKPPN atau kesalahan pelimpahan oleh Bank / Pos Persepsi mitrakerja KPPN Non SPAN, seksi bank melakukan pembukuanpenerimaan melalui modul GR dengan ketentuan :1. Untuk setoran langsung menggunakan akun sesuai dengan
uraian penerimaan2. Untuk kesalahan pelimpahan menggunakan akun 816111 dan
segmen lain 0
GRPenatausahaan Retur
Menurut waktu terjadinya, retur terbagi menjadi 2 yaitu :1. Retur sebelum SPAN2. Retur setelah SPAN
Untuk Retur sebelum SPAN, KPPN mengirimkan data awal ke Direktorat TP pada saat cut off dengan ketentuan :1. Data retur yang belum diajukan ralat oleh Satker dan belum dikirimkan ke Bank2. Saldo awal retur harus sesuai antara nilai pada rekening koran, LKP Hal IV
Untuk Retur setelah SPAN menurut bank operasional terbagi menjadi :1. Retur bank non interkoneksi2. Retur bank terkoneksi
GRPenatausahaan ReturPencatatan dan Pembukuan Retur
Staf Seksi Bank
Monitoring Retur di menu SPGRMencetak Laporan Retur SP2D
Mengirim pemberitahuan retur ke satker
Staf Seksi BankKasi Bank
Pencatatan Retur SP2D
(manual)
Persetujuan Data Retur SP2DPembuatan Daftar Retur SP2DPemberitahuan retur ke satker
BO Terkoneksi
BO Tidak Terkoneksi
BRIBNIBTNMandiri
Satker
Satker
Dit.PKN
Pencatatan Retur
BC PM GRPenatausahaan ReturAlur Pembayaran :1. KPPN memberitahukan kepada satker mengenai Retur2. Satker mengirimkan surat ralat dilampiri dengan ADK SPM yang
sudah diperbaiki suppliernya3. Untuk Retur sebelum SPAN, satker membuat SPM dummy untuk
diupload BCSRnya4. Dalam hal kesalahan nama pemilik rekening, perbaikan supplier
melalui user Kepala Kantor5. Setelah perubahan supplier disetujui, seksi Pencairan Dana
mencetak Laporan Informasi Supplier6. Berdasarkan surat satker dan Lap Informasi Supplier, staff bank
membuat invoice7. Kepala Seksi melakukan persetujuan dan mencetak SPP8. Kepala Kantor melakukan persetujuan dan mencetak SPM9. KPPN menerbitkan SP2D
PMPenatausahaan Retur
10. Untuk SP2D pembayaran retur yang rekening retur masih di BO Mitra KPPN, hardcopy SP2D dikirim ke BO untuk di selesaikan
11. Untuk SP2D pembayaran retur yang rekening retur ada di rekening retur pusat (rr RPKBUN P), SP2D akan terkirim secaraotomatis
BC PM GR CMPenatausahaan ReturSatker
satkerStaf Bank
Kasi Bank
SEKSI BANK
Petugas Validasi
Petugas Review
Kasi PD
SEKSI PENCAIRAN DANA
Petugas Konversi
Kepala KPPN
KepalaKPPN
Cetak DaftarRetur surat Upload
BCSR
Unduh ADK Dari FTP Review
SetujuiBCSR
Cetak Lap Info Supplier
UbahNamaPemilikRek
Review SPP
Cetak & TTD SPP Review
SPM
Cetak & TTD SPM
Review
SetujuiRT
SPPT
Cetak SPPT
Cetak Daftar Tagihan Jatuh Tempo Daftar
Tagihan Jatuh Tempo per BankBuat PPR
Review PPR
Kirim PPR
Cetak daftar SP2D
Daftar SP2D
Pemilihan PPR
Review PPR
Persetujuan Pembayaran
L I S
SPM & Kelengkapan
RekamSPP
Review
SPM dansurat
Terima ADK dari Satker
Konversi ADK
Penatausahaan ReturBC PM GR CM
Hal yang sering terjadi :1. Pada OM SPAN status SP2D Retur tetapi di Daftar Retur belum
ada2. Satker belum menerima dana tetapi pada status pada OM SPAN
sukses dan Daftar Retur tidak ada3. Saat membuat SPP Retur, nomor penerimaan tidak ada4. Nomor penerimaan telah digunakan oleh invoice/SPP yang lain5. Tidak terjadi perubahan data supplier6. Retur yang dibayarkan diretur kembali7. Salah pemilihan Bank Operasional saat proses pembayaran
kembali retur.
GRKonfirmasi Penerimaan
Konfirmasi bisa dilakukan untuk :1. Individu2. Satker
Dalam hal satker melakukan konfirmasi bisa dilakukan di manasaja tidak terbatas pada KPPN Mitra Kerjanya
Hal yang sering terjadi :1. Satker mengirim ADK bukan untuk SPAN2. NTPN yang dikonfirmasi tidak ada3. NTPN untuk MPN G2 tidak jelas
GRKoreksi Penerimaan
Dasar Hukum Per‐16/PB/2014 meliputi :1. Pasal 14, dapat dilakukan terhadap seluruh segmen BAS / CoA,
dan tidak merubah total nilai penerimaan2. Pasal 19 :
• Ayat 1, hanya bisa dilaksanakan oleh KPPN untukpenerimaan satker mitra kerjanya
• Ayat 2, jika tervalidasi ke satker diluar mitra kerja KPPN, suratpermintaan koreksi diteruskan ke KPPN lain tersebut dengandisertai informasi original CoA
• Ayat 3, dalam hal KPPN lain belum menerapkan SPAN, suratpermintaan koreksi beserta lampiran diteruskan ke Dit TP.
BAGAN AKUN STANDAR (Chart of Account‐CoA)
Terdapat 12 segemen CoA, (6+3+6+7+7+10+5+1+4+1+6+6 = 62) yaitu:1. Segmen Satker, terdiri dari 6 digit yang menunjukan unit yang bertanggung jawab
terhadap pencatatan transaksi. Segmen Satker dalam SPAN menggunakan skema satukode Satker untuk satu DIPA, sehingga satu Satker yang menerima beberapa DIPA dariBagian Anggaran dan Eselon I yang berbeda, akan menggunakan kode Satker yangberbeda.
2. Segmen KPPN, terdiri dari 3 digit, yang menunjukan KPPN sesuai dengan lokasi tempatpembayaran.
3. Segmen Akun, terdiri dari 6 digit, dalam penerapan akuntansi akrual, terdapatpenambahan laporan keuangan yang membutuhkan tambahan akun baru (akunoperasional, akun neraca, akun komitmen, dan akun non anggaran).
4. Segmen Program, terdiri dari 7 digit, yang merupakan gabungan dari kode BagianAnggaran (3 digit), kode eselon 1 (2 digit), dan kode program (2 digit).
5. Segmen Output, terdiri dari 7 digit, yang merupakan gabungan dari Kode Kegiatan (4digit) dan kode Output (3 digit).
6. Segmen Dana, terdiri dari 10 digit, yang merupakan gabungan dari kode sumber dana (1digit), kode cara penarikan (1 digit), dan nomor Register Loan dan Hibah (8 digit). ‐‐‐‐‐‐khusus untuk rek.pengesahan hibah langsung kas‐‐‐‐‐
BAGAN AKUN STANDAR (Chart of Account‐CoA)
7. Segmen Bank, terdiri dari 5 digit, yang merupakan gabungan dari kodejenis/tipe rekening (1 digit) dan kode nomor rekening/nomor urut rekening (4digit). Segmen bank memberikan informasi arus kas pada setiap rekening.Segmen bank digunakan untuk kebutuhan rekonsiliasi dan pelaporan berbasis kas (LAK).
8. Segmen Kewenangan, terdiri dari 1 digit, yaitu (1) Kantor Pusat, (2) KantorDaerah, (3) Dekonsentransi, (4) Tugas Perbantuan, (5) Urusan Bersama.
9. Segmen Lokasi, terdiri dari 4 digit, tempat pelaksanaan kegiatan oleh Satker.10.Segmen Anggaran, terdiri dari 1 digit, yaitu (1) Appropriasi, (2) Allotment, (3)
Annual Financial Plan (AFP), (4) Carry Forward , (7) Pengembalian Belanja,dan (9) blokir.
11.Segmen Antar Entitas, terdiri dari 6 digit, untuk menjelaskan adanyatransaksi antara entitas BUN selaku pengelola kas negara dan entitas Satkerselaku Pengguna Anggaran.
12.Segmen Cadangan, tediri dari 6 digit, merupakan kode yang dipersiapkanuntuk mengantisipasi adanya klasifikasi baru di masa yang akan datang.
GRKoreksi PenerimaanSatker
satker
KPPN PNR
KKStaf Bank
Kasi Bank
KPPN Setempat
KepalaStaf Bank
Kasi Bank
KPPN LAIN
Kepala
surat
Nota koreksi
Nota Koreksi
TTD Nota Koreksi
TTD Nota Koreksi
TTD Nota Koreksi
Suratpenerusan
LihatCoA
Koreksi
TTD Nota Koreksi Koreksi TTD Nota
KoreksiTTD Nota Koreksi Koreksi
surat
surat
PMKesalahan Pelimpahan
Alur SPM Pengembalian Penerimaan Pengembalian Penerimaan pada SPANdiatur dalam PER‐13/PB/2014 tanggal 21 April 2014Pengembalian Penerimaan dapat disebabkan oleh :
1. Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input) Pasal6
2. Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi (salah rekam)Pasal 6
3. Kelebihan pelimpahan oleh Bank/Pos Persepsi Pasal 11 dan Pasal 12
Hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pembayaran untuk kesalahanperekaman dan perekaman 2 kali oleh Bank/Pos Persepsi adalah harus ada NotaKoreksi untuk penerimaan tersebut sebagai lampiran SKP4
SPM Pengembalian Penerimaan
Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input)
PM
1. Bank/Pos Persepsi membuat surat permintaan pembayarankembali kelebihan pelimpahan
2. Staff bank melakukan pengujian terhadap surat dari bank3. Staff bank melakukan pengecekan terhadap setoran dimaksud
(inquiry receipt) untuk melihat segmen CoA setoran
Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input)
PM
4. Dalam hal setoran tervalidasi ke:a) KPPN mitra Bank/Pos Persepsi, Seksi Vera KPPN menerbitkan
SKTB dan seksi bank melakukan koreksi terhadap salah satusetoran dengan ketentuan kode satker menjadi Satker Kuasa Bun(999xxx) dan kode akun menjadi 816111PER‐13/PB/2014 Pasal 6 ayat 2 dan lampiran II huruf B2
b) KPPN lain, Staff bank mengirimkan surat permintaan penerbitanSKTB dan permintaan koreksi terhadap setoran dimaksud denganketentuan kode satker menjadi Satker Kuasa Bun (999xxx) dankode akun menjadi 816111 dimana kode Satker Kuasa Bun adalahkode satker KPPN mitra Bank/Pos Persepsi.PER‐13/PB/2014 Pasal 6 ayat 3 dan Lampiran II huruf B3
c) Dalam hal KPPN lain belum SPAN, permintaan diteruskan keDirektorat Transformasi Perbendahaan.PER‐13/PB/2014 Pasal 10 ayat 1
Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input)PM
5. Seksi Vera mitra Bank/Pos Persepsi membuat SKP46. Kepala Kantor/Kantor Pusat menambah informasi rekening
untuk NRS 70477. Seksi Pencairan Dana mencetak Laporan Informasi Supplier 70478. Staff bank membuat Invoice9. Kepala Seksi Bank melakukan validasi, persetujuan dan
mencetak SPP10. Kepala Kantor melakukan validasi dan mencetak SPM11. FO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan12. MO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan13. Kepala Seksi Pencairan Dana melakukan pengujian, melakukan
persetujuan dan mencetak SPPT14. Staff bank membuat proses pembayaran15. Kepala Seksi Bank menyetujui pembayaran16. Staff bank mencetak daftar SP2D per satker
Perekaman 2 kali surat setoran oleh Bank/Pos Persepsi (double input)
PM
Contoh Kasus Lampiran II huruf A dan huruf B
Terdapat satu surat setoran dengan nilai Rp. 1.000.000,‐ atas setorantersebut Bank/Pos Persepsi melakukan dua kali perekaman senilaiRp. 1.000.000,‐ dan dilimpahkan senilai Rp. 2.000.000,‐ Satu suratsetoran, 2 NTPN, dengan nilai masing masing Rp. 1.000.000 dandilimpahkan Rp. 2.000.000,‐
NTPN 123 (setoran sesuai teraan hardcopy) dengan segmen CoA655472.019.411121NTPN 567 (setoran kedua/seharusnya tidak ada) dengan segmen CoA655472.019.4111211Terhadap NTPN 567 dilakukan koreksi sehingga segmen CoA menjadi999062.019.816111
PM
1. Bank/Pos Persepsi membuat surat permintaan pembayarankembali kelebihan pelimpahan
2. Staff bank melakukan pengujian terhadap surat dari bank3. Staff bank melakukan pengecekan terhadap setoran dimaksud
(inquiry receipt) untuk melihat segmen CoA setoran
Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi(salah rekam)
PM
4. Dalam hal setoran tervalidasi ke:a) KPPN mitra Bank/Pos Persepsi, Seksi Vera KPPN menerbitkan SKTB dan
seksi bank melakukan koreksi terhadap salah satu setoran denganketentuan :Kode satker sesuai setoran, nilai sesuai setoran kode satker Kuasa Bun(999xxx), kode akun menjadi 816111 dan nilai sebesar yang dimintakanPER‐13/PB/2014 Pasal 6 ayat 2 dan lampiran II huruf B2
b) KPPN lain, Staff bank mengirimkan surat permintaan penerbitan SKTBdan permintaan koreksi terhadap setoran dimaksud dengan ketentuan :Kode satker sesuai setoran, nilai sesuai setoran kode satker Kuasa Bun(999xxx), kode akun menjadi 816111 dengan nilai sebesar yangdimintakanPER‐13/PB/2014 Pasal 6 ayat 2 dan lampiran II huruf B3
c) Dalam hal KPPN lain belum SPAN, permintaan diteruskan ke DirektoratTransformasi Perbendahaan.
Kesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi(salah rekam)
PMKesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi(salah rekam)5. Seksi Vera mitra Bank/Pos Persepsi membuat SKP46. Kepala Kantor/Kantor Pusat menambah informasi rekening
untuk NRS 70477. Kepala Kantor mencetak Laporan Informasi Supplier 70478. Staff bank membuat Invoice9. Kepala Seksi Bank melakukan validasi, persetujuan dan
mencetak SPP10. Kepala Kantor melakukan validasi dan mencetak SPM11. FO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan12. MO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan13. Kepala Seksi Pencairan Dana melakukan pengujian, melakukan
persetujuan dan mencetak SPPT14. Staff bank membuat proses pembayaran15. Kepala Seksi Bank menyetujui pembayaran16. Staff bank mencetak daftar SP2D per satker
PMKesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi(salah rekam)Contoh Kasus Lampiran II huruf A dan huruf B2
Satu surat setoran dengan nilai Rp. 100.000,‐ tetapi oleh Bank/PosPersepsi direkam dan dilimpahkan senilai Rp. 1.000.000,‐ ataskesalahan tersebut Bank/Pos Persepsi mengajukan permintaanpembayaran kembali
NTPN 123 dengan segmen CoA 655472.019.411121 pada hardcopybernilai Rp. 100.000 tetapi direkam dan dilimpahkan Rp. 1.000.000
Terhadap NTPN 123 dilakukan koreksi sehingga segmen CoAmenjadi999062.019.816111 senilai Rp. 900.000,‐ dan655472.019.411121 senilai Rp. 100.000
PMKesalahan perekaman jumlah setoran oleh Bank/Pos Persepsi(salah rekam)
1234;O;655472;019;411121;0000dst;IDR;‐1000000;;;;1234;C;655472;019;411121;0000dst;IDR;100000;;;;1234;C;999062;019;816111;0000dst;IDR;900000;;;;
Contoh ADK Koreksi
PMKelebihan Pelimpahan oleh Bank/Pos Persepsi
1. Bank/Pos Persepsi membuat surat permintaan pembayarankembali kelebihan pelimpahan
2. Staff bank melakukan pengujian terhadap surat dari bank3. Seksi Vera KPPN KBI/KPPN KBI Induk membuat SKTB4. Seksi Vera KPPN mitra Bank/Pos Persepsi membuat SKP45. Kepala Kantor/Kantor Pusat menambah informasi rekening
untuk NRS 70476. Kepala Kantor mencetak Laporan Informasi Supplier 70477. Staff bank membuat Invoice8. Kepala Seksi Bank melakukan validasi, persetujuan dan
mencetak SPP9. Kepala Kantor melakukan validasi dan mencetak SPM10. FO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan
PMKelebihan Pelimpahan oleh Bank/Pos Persepsi
11. MO melakukan pengujian dan melakukan persetujuan12. Kepala Seksi Pencairan Dana melakukan pengujian, melakukan
persetujuan dan mencetak SPPT13. Staff bank membuat proses pembayaran14. Kepala Seksi Bank menyetujui pembayaran15. Staff bank mencetak daftar SP2D per satker16. Staff bank melakukan perekaman koreksi pengeluaran
pemindahbukuan sesuai S‐495/PB.8/2014 tanggal 29 April 2014
Contoh Kasus Lampiran II huruf A dan huruf CBank/Pos Persepsi secara total membukukan penerimaan senilaiRp. 1.000.000 tetapi yang dilimpahkan senilai Rp. 1.100.000,‐ danBank/Pos Persepsi meminta kelebihan pelimpahan senilaiRp. 100.000
CONTACT PERSONservicedesk@depkeu.go.id dan di cc ke :
PMiwan.teguh.s@gmail.comunluckiers@gmail.comirw.wahyudi@gmail.comlathifulalamsyah@gmail.comiyanoegroho@gmail.commaryantopunya@gmail.com
GRnugrohojuli@gmail.comyeariefpe84@gmail.comaliparno@gmail.comnarsismemeister@gmail.com
CMamywijaya2002@gmail.comkukuh.patriots@gmail.comamsimoncy@gmail.com
TERIMA KASIH
Jeny SerhanKompilasi dari berbagai sumber
Recommended