Upacara siraman

Preview:

Citation preview

UPACARA SIRAMANOleh :

Mansur Hidayat

Hade Hilma Syahidah

Muhammad Agus Sholihin

Ayu Oktaf Arnandani

International Class of STAIN SALATIGA

Pengertian Siraman

Siraman dari asal kata siram, artinya

mandi. Sehari sebelum pernikahan,

kedua calon penganten disucikan

dengan cara dimandikan yang disebut

Upacara Siraman. Makna siraman

adalah untuk membersihkan dan

menyucikan calon pengantin, baik

kakung maupun putri. Siraman

dilakukan sebelum malam midodareni.

Setelah siraman, dilakukan upacara

pecah kendi, pangkas lan tanem

Ubarampe/Perlengkapan Siraman

1. Air Sumber

2. Kembang Setaman

3. Konyoh Manca Warna

4. Landha Merang, Santan Kanil, Air Asem

5. Dua Butir Kelapa yang Sudah Tua

6. Alas Duduk

7. Sehelai Mori Berukuran Dua Meter

8. Sehelai Kain Motif Grompol dan Motif Nagasari

9. Sabun dan Handuk

10. Kendhi atau Klenthing

11. Sajen Siraman

Pemasangan Bleketepe dan Tarub

Pemasangan Bleketepe dan Tarub

sehari sebelum upacara perkawinan,

rumah orang tua mempelai wanita

dipasangi tarub dan bleketepe

dipintu masuk halaman depan. Dan

dibuat gapura yang dihiasi tarub

yang terdiri dari berbagai tuwuhan.

Pemasangan tarub dimaknakan

sebagai tanda resmi bahwa akan

ada hajat mantu di rumah yang

Prosesi Siraman

1. Sungkem calon pengantin kepada orang tua

2. Menyiramkan air siraman ke tubuh calonpengantin oleh para sesepuh

3. Pecah kendi

4. Pangkas dan Tanem rikma

5. Gendongan

1 5

4

3

2

9

8

7

6

Dodol Dawet

Sementara menunggu calon pengantin

wanita berganti busana, seluruh

keluarga berkumpul menyiapkan

tumpeng untuk acara suap-suapan di

akhir acara. Adik-adik tercinta lalu

membagikan uang kreweng untuk

digunakan pada acara jual cendol (dodol

dawet). Bagi orang yang akan membeli

dawet tersebut harus membayar dengan

kreweng (pecahan genting) bukan

dengan uang. Yang melayani pembeli

adalah ibu sedangkan yang menerima

Suapan

Di penghujung acara, calon

pengantin wanita yang telah

berganti busana menerima uang

kreweng hasil penjualan dodol dari

Ibunda. Melambangkan pengajaran

sang Ibu tentang bagaimana hidup

mandiri dan mengatur nafkah pada

kehidupan perkawinan. Suapan

terakhir dan cium sayang dari

kedua orang tua mengakhiri

MATUR NUWUN

“JAVANESE CULTURE”

Recommended