View
269
Download
8
Category
Preview:
Citation preview
BIMBINGAN TEKNISKPPS
PEMILIHAN UMUM LEGISLATIFDPR, DPD, DPRD PROVINSI, DPRD Kab/Kota
Tahun 2014
UU No 15/2011 UU No. 08/2012 Peraturan KPU No. 26/2013 Peraturan Bersama KPU, Bawaslu, dan DKPP,
No. 13/2012, No. 11/2012, No. 01/ 2012, Peraturan KPU No. 03/2013 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2013.
Peraturan KPU No. 07/2012 Sebagaimana Diubah Terakhir Dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2013
Dasar Hukum
mandiri; jujur; adil; kepastian hukum; tertib; kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas; efisiensi; efektifitas; dan aksesibilitas.
Asas Penyelenggara Pemilu
JENIS FORMULIR PEMUNGUTAN DAN PEGHITUNGAN SUARA DI TPS
1. Model C mengenai Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara Di Tempat Pemungutan Sura Untuk Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota .
2. Model C1 mengenai Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
3. Lampiran C1 DPR mengenai Rincian Penghitungan Perolehan Suara Sah berdasarkan Model C1 Plano DPR.
4. Lampiran C1 DPD mengenai Rincian Penghitungan Perolehan Suara Sah berdasarkan Model C1 Plano DPD.
5. Lampiran C1 DPRD Provinsi mengenai Rincian Penghitungan Perolehan Suara Sah berdasarkan Model C1 Plano DPRD Provinsi.
6. Lampiran C1 DPRD Kabupaten/Kota mengenai Rincian Penghitungan Perolehan Suara Sah berdasarkan Model C1 Plano DPRD Kabupaten/Kota.
1. Model C mengenai Berita Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara Di Tempat Pemungutan Sura Untuk Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota .
2. Model C1 mengenai Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
3. Lampiran C1 DPR mengenai Rincian Penghitungan Perolehan Suara Sah berdasarkan Model C1 Plano DPR.
4. Lampiran C1 DPD mengenai Rincian Penghitungan Perolehan Suara Sah berdasarkan Model C1 Plano DPD.
5. Lampiran C1 DPRD Provinsi mengenai Rincian Penghitungan Perolehan Suara Sah berdasarkan Model C1 Plano DPRD Provinsi.
6. Lampiran C1 DPRD Kabupaten/Kota mengenai Rincian Penghitungan Perolehan Suara Sah berdasarkan Model C1 Plano DPRD Kabupaten/Kota.
8. Model C1 DPR Plano Berhologram mengenai Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Setiap Partai Politik dan Calon Anggota DPR Di Tempat Pemungutan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
9. Model C1 DPD Plano Berhologram mengenai Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Setiap Calon Anggota DPD Di Tempat Pemungutan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
10.Model C1 DPRD Provinsi Plano Berhologram mengenai Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Setiap Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Provinsi Di Tempat Pemungutan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
11.Model C1 DPRD Kabupaten/Kota Plano Berhologram mengenai Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Setiap Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota Di Tempat Pemungutan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
12.Model C2 mengenai catatan kejadian khusus dan keberatan saksi dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS, masing-masing untuk Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;
8. Model C1 DPR Plano Berhologram mengenai Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Setiap Partai Politik dan Calon Anggota DPR Di Tempat Pemungutan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
9. Model C1 DPD Plano Berhologram mengenai Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Setiap Calon Anggota DPD Di Tempat Pemungutan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
10.Model C1 DPRD Provinsi Plano Berhologram mengenai Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Setiap Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Provinsi Di Tempat Pemungutan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
11.Model C1 DPRD Kabupaten/Kota Plano Berhologram mengenai Catatan Hasil Penghitungan Perolehan Suara Setiap Partai Politik dan Calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota Di Tempat Pemungutan Suara Dalam Pemilu Tahun 2014.
12.Model C2 mengenai catatan kejadian khusus dan keberatan saksi dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS, masing-masing untuk Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota;
12. Model C3 mengenai surat pernyataan pendamping Pemilih dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
13. Model C4 merupakan surat pengantar penyampaian berita acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara di TPS dari KPPS kepada PPS.
14. Model C5 merupakan tanda terima penyampaian berita acara dan sertifikat hasil Penghitungan Perolehan Suara di TPS kepada Saksi dan PPL.
15. Model C6 merupakan Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara kepada Pemilih dalam Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014.
12. Model C3 mengenai surat pernyataan pendamping Pemilih dalam Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
13. Model C4 merupakan surat pengantar penyampaian berita acara Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara di TPS dari KPPS kepada PPS.
14. Model C5 merupakan tanda terima penyampaian berita acara dan sertifikat hasil Penghitungan Perolehan Suara di TPS kepada Saksi dan PPL.
15. Model C6 merupakan Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara kepada Pemilih dalam Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun 2014.
Pemilih yang berhak memberikan suara di TPS
1. Daftar Pemilih Tetap (DPT / Model A3) adalah susunan nama penduduk Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai Pemilih berdasarkan undang-undang dan berhak menggunakan haknya untuk memberikan suara di TPS.
2. Daftar Pemilih Tambahan (DPTb / Model A4) adalah daftar pemilih yang telah terdaftar dalam DPT tetapi karena keadaan tertentu tidak dapat menggunakan hak pilihnya untuk memberikan suara di TPS tempat Pemilih yang bersangkutan terdaftar dalam DPT dan memberikan suara di TPS lain.
3. Daftar Pemilih Khusus (DPK / Model A Khusus KPU) adalah susunan nama penduduk Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai Pemilih berdasarkan Undang-Undang tetapi tidak memiliki identitas kependudukan dan/atau memiliki identitas kependudukan tetapi tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS), Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP), Daftar Pemilih Tetap (DPT), atau Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
4. Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb / Model A.T Khusus KPU) adalah susunan nama penduduk Warga Negara Indonesia yang telah memenuhi syarat sebagai Pemilih berdasarkan undang-undang yang tidak terdaftar di DPT, DPTb maupun di DPK.
PINDAH MEMILIH
a) menjalankan tugas di tempat lain pada hari dan tanggal pemungutan suara; (termasuk petugas pemilu)
b) menjalani rawat inap di rumah sakit;c) menjadi tahanan di rumah tahanan atau
lembaga pemasyarakatan;d) tugas belajar;e) pindah domisili; danf) tertimpa bencana alam
Alasan Pindah Memilih
untuk pindah memilih, Pemilih melapor kepada PPS asal untuk memperoleh formulir Model A5-KPU dengan menunjukkan KTP atau Identitas Lain.
Bagi pemilih yang tidak memungkinkan mendapatkan A5-KPU dari PPS asal, KPU Kab/Kota Tujuan dapat mengeluarkan A5-KPU melalui PPS untuk Pemilih yang bersangkutan paling lambat H-10
PPS yang bersangkutan mendaftar Pemilih tersebut di dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb/A4) dan menempatkan Pemilih tersebut di TPS dengan memperhatikan tempat tinggal dan ketersediaan Surat suara
Daftar Pemilih Tetap (DPT)- Menunjukkan Formulir C6 - Memilih Pukul 07 – 13.00 waktu setempat
Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)- menunjukkan Form A5 dan KTP/Paspor- Memilih Pukul 07 – 13.00 waktu setempat
Daftar Pemilih Khusus (DPK)- Menunjukkan Form C6- Memilih Pukul 07 – 13.00 waktu setempat
Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)
- Menunjukkan KTP dan KK/Paspor- Memilih Pukul 12.00 – 13.00 waktu setempat
Hak dan Kewajiban Pemilih
SEMUA PEMILIH
MENDAPATKAN HAK
YANG SAMA (4 SURAT SUARA)
(DPR, DPD, DPRD
PROVINSI dan DPRD
KAB/KOTA)
Mendaftarkan di TPS kepada KPPS dengan menunjukkan KTP dan KK
Memberikan suara di TPS 1 (satu) jam sebelum berakhirnya waktu pemungutan suara.
Penekanan untuk DPKTb
PEMUNGUTAN SUARA
Ketua KPPS wajib mengumumkan hari, tanggal, dan waktu Pemungutan Suara, serta nama TPS kepada Pemilih di wilayah kerjanya, paling lambat 5 (lima) hari sebelum hari dan tanggal Pemungutan Suara.
Ketua KPPS menyampaikan formulir Model C6 untuk memberikan suara kepada Pemilih yang terdaftar dalam DPT, DPTb, dan DPK di wilayah kerjanya paling lambat 3 (tiga) hari sebelum Hari dan tanggal pemungutan suara.
Sebelum 9 April 2014
Ketua KPPS dibantu oleh Anggota KPPS dan masyarakat menyiapkan lokasi dan pembuatan TPS paling lambat 1 hari sebelum hari H
Ukuran TPS 10 X 8 M atau disesuaikan dgn kondisi yg ada.
Akses keluar masuk harus memudahkan bagi semua orang termasuk penyandang cacat.
Bisa dibuat di ruang terbuka atau tertutup dengan syarat terlindung dari panas dan hujan.
Tidak dibuat di tempat ibadah.
TPS
Ruangan atau tenda; Alat pembatas; Papan pengumuman untuk menempel DCT, DPT,
DPTb, dan DPK; papan pengumuman untuk menempel Formulir-
formulir; Tempat duduk dan meja Ketua dan Anggota KPPS Meja/papan untuk menempatkan kotak suara
dan bilik suara; Tempat duduk Pemilih, Saksi, dan PPL; Alat penerangan yang cukup.
Sarana di dalam TPS
surat suara; formulir-formulir; tinta; sampul kertas; segel; kotak suara; bilik suara; alat dan alas untuk mencoblos pilihan; stiker nomor kotak suara; label kotak suara; alat bantu tunanetra untuk Surat Suara DPD.
Perlengkapan Pemungutan Suara
tanda pengenal; karet pengikat Surat Suara; lem/perekat; kantong plastik; pulpen; gembok dan kunci; spidol; dan tali pengikat alat pemberi tanda pilihan.
Perlengkapan lainnya
DCT DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota
salinan DPT, DPTb, dan DPK untuk tiap TPS, masing-masing untuk KPPS, Ditempel, Saksi, PPL
TPS juga harus dilengkapi dengan
Ketua dan Anggota KPPS harus sudah datang di TPS selambat-lambatnya pukul 06.00.
memeriksa TPS dan sarana pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara
memasang DCT Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
memasang DPT, DPTb, dan DPK di papan pengumuman yang ditempatkan pada pintu masuk TPS
menempatkan kotak suara yang berisi surat suara beserta kelengkapan administrasinya di depan meja Ketua KPPS
mempersilakan dan mengatur pemilih untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan
Ketua KPPS memberi penjelasan kepada Anggota KPPS mengenai pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, serta pembagian tugas Anggota KPPS
Persiapan Rapat Pemungutan Suara
Ketua KPPS membuka rapat pemungutan suara tepat pukul 07.00
Apabila pemilih atau saksi belum hadir, rapat pemungutan suara ditunda sampai dengan ada pemilih dan/atau saksi yang hadir, paling lama sampai pukul 07.30
Ketua KPPS memandu pengucapan sumpah/janji Anggota KPPS
Rapat Pemungutan Suara (07.00 – 13.00)
“Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji: Bahwa saya akan memenuhi tugas dan kewajiban saya sebagai Anggota KPPS dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan wewenang akan bekerja dengan sungguh-sungguh, jujur, adil, dan cermat demi suksesnya Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, tegaknya demokrasi dan keadilan, serta mengutamakan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia daripada kepentingan pribadi atau golongan
Naskah Sumpah dan Janji KPPS
Membuka, memperlihatkan Kotak Suara Menghitung Surat Suara Mengidentifikasi Surat Suara Memeriksa Kesesuaian Surat Suara Menempatkan Kotak Suara kosong pada
tempatnya Menjelaskan Tata Cara Pemberian Suara
Rapat Pemungutan Suara
Menerima dan memeriksa nama Pemilih Pemberian Surat Suara Memberikan Suara di Bilik Suara Memasukkan Surat Suara ke Kotak Suara Menandai Jari Tangan sebagai Tanda Telah Memilih Pada pukul 12.00 Ketua KPPS mengumumkan bahwa pemilih
yang tercantum dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (Model A.T Khusus KPU) mulai dapat memberikan suaranya, sepanjang surat suara masih tersedia.
Pada pukul 13.00, Ketua KPPS mengumumkan bahwa Pemungutan Suara telah selesai, dan hanya memberikan kesempatan kepada pemilih yang telah hadir di TPS dan sedang menunggu giliran untuk memberikan suara
Rapat Pemungutan Suara
Denah TPS
Saksi parpol/DPD yang membawa surat mandat dari parpol tingkat Kab/Kec berhak memperoleh salinan DPT, DPTb dan DPK.
Semua pemilih diberikan 4 jenis surat suara. Identitas surat suara dapat dipakai stempel/cap,
tanda tangan ketua KPPS asli (basah). Meja Ketua KPPS, Anggota ke 2 dan ke 3 harus
cukup menampung berbagai peralatan dan kelengkapan pungut hitung.
Anggota KPPS Keempat dan Ketujuh merangkap sebagai petugas ketertiban TPS.
Poin-poin penting pada tahapan Pemungutan suara
Menghadiri persiapan, pembukaan TPS serta pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di dalam area TPS.
Mengikuti pemeriksaan terhadap perlengkapan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS.
Menyaksikan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS.
Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS kepada Ketua KPPS.
Mengajukan keberatan atas terjadinya kesalahan dan/atau pelanggaran dalam pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara ke KPPS.
Menerima Salinan DPT, DPTb, DPK dan DPKTb serta; Menerima salinan Formulir Model C, Model C1 dan Lampirannya
Saksi Parpol/DPD dan PPL/Mitra PPL
Mempengaruhi dan mengintimidasi pemilih dalam menentukan pilihannya.
Melihat pemilih mencoblos surat suara dalam bilik suara.
Mengerjakan atau membantu mempersiapkan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara serta mengisi formulir pemungutan suara dan hasil penghitungan suara.
Mengganggu kerja KPPS dalam melaksanakn tugas dan wewenangnya.
Mengganggu pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara
Hal-hal yang dilarang dilakukan oleh Saksi Parpol/DPD dan PPL/Mitra PPL
RAPAT PENGHITUNGAN SUARA
Rapat penghitungan Suara Dimulai pada pukul 13.30
KPPS Memasang Formulir Model C1 Plano di papan pengumuman
Ketua KPPS mengatur pembagian Tugas anggota KPPS
Mengeluarkan Surat Suara dari Kotak Suara Mengumumkan Jumlah Surat Suara yang
berasal dari Kotak Suara
Rapat Penghitungan Suara
: Nomor 3 : BejiKecamatan : Beji : Kota Depok
: Jawa Barat Daerah Pemilihan : Kota Depok 3
NO.1
A
2 2 5 2 3 1 4 5 6
0 0 2 0 0 0 0 0 2
0 1 0 0 0 3 0 1 3
0 0 0 0 0 1 0 0 1
2 3 7 2 3 5 4 7 2B
2 1 7 2 2 0 4 3 7
0 0 1 0 0 0 0 0 1
0 0 7 0 0 3 0 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0 1
2 2 5 2 2 4 4 4 9
II.
1
1 4 6 5 4 6 6 4 6 7 4 6 5
2 0 0 3 0 0 4 0 0 3 0 0 2
3 0 1 3 0 1 3 0 1 5 0 1 4
4 4 4 9 4 4 9 4 4 9 4 4 9
SERTIFIKAT HASIL DAN RINCIAN
DALAM PEMILU 2014
URAIAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
Provinsi
Tempat Pemungutan Suara (TPS)
DATA PEMILIH
MODEL C 1
Desa/Kelurahan*)Kabupaten/Kota*)
I. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH
PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
JUMLAH2 3 4 5
DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA
1. Pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
2. Pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)
3. Pemilih dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK)
4. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) /pengguna KTP dan KK/ nama sejenis lainnya
5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4)
PENGGUNA HAK PILIH
1. Pengguna hak pilih dalam DPT
2. Pengguna hak pilih dalam (DPTb)/Pemilih dari TPS lain
3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK)4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama sejenis lainnya
5. Jumlah seluruh pengguna hak pilih (1+2+3+4)
NO. URAIAN
2 3
JUMLAH
DPR DPD DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA
6Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2% (2+3 +4)Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena rusak /keliru coblos
Jumlah surat suara yang tidak digunakan
jumlah surat suara yang digunakan
4 5
Mengisi Model C1 point A,B dan II
Membuka Satu persatu Surat Suara dan diperlihatkan kepada Saksi, PPL, Pemantau dan Masyarakat yang hadir
Menentukan dan mengumumkan Sah atau Tidak Sahnya Surat Suara
Mencantumkan hasil Suara SAH dan TIDAK SAH ke dalam Model C1 Plano
Penghitungan Suara dilakukan harus berdasarkan urutan lembaga perwakilan yang benar (DPR – DPD – DPRD Provinsi – DPRD Kab/Kota)
Langkah-langkah penghitungan Suara
a) Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar, dan nama Partai Politik, suaranya dinyatakan SAH untuk Partai Politik;
b) Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon anggota, suarany dinyatakan SAH untuk nama calon yang bersangkutan dari Partai Politik yang mencalonkan;
c) Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar dan nama Partai Politik, serta tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon dari Partai Politik yang bersangkutan, suaranya dinyatakan SAH untuk nama calon yang bersangkutan;
d) Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut, tanda gambar, dan nama Partai Politik, serta tanda coblos lebih dari 1 (satu) calon pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon dari Partai Politik yang sama, suaranya dinyatakan SAH 1 (satu) suara untuk Partai Politik;
e) Tanda coblos pada kolom yang memuat nomor urut dan nama calon anggota DPD, suaranya dinyatakan sah untuk Calon Anggota DPD yang bersangkutan.
Suara SAH
Setiap satu Surat Suara bernilai satu suara. Bisa untuk Partai atau untuk calon
SAH Untuk PARTAI
Suara
TIDAK SAH
SUARA
SAHUntuk Calon
nomor 3
SUARA
SAHUntuk Calon nomor
3
Yang Harus Diperhatikan Saat Pengisian Berita Acara
Surat Suara yang diterima termasuk cadangan, isi sesuai dengan yang diterima dari PPS. Jumlahnya tidak harus sama antara DPR, DPD, DPRD
Point I.B Nomor 5 (Jumlah seluruh pengguna hak pilih) harus sama dengan Point II Nomor 4 (Jumlah seluruh pengguna hak pilih)
Point II Nomor 4 (Jumlah seluruh pengguna hak pilih) harus sama dengan Point III Nomor 3 (Jumlah suara SAH dan TIDAK SAH)
1. Anggota KPPS Keenam dan Anggota KPPS Ketujuh menyusun dan mengelompokkan Surat Suara SAH dan TIDAK SAH
2. Anggota KPPS Keenam dan Anggota KPPS Ketujuh menyusun dan mengelompokkan Surat Suara SAH untuk tiap Partai Politik
3. Mengisi Formulir Model C, Model C1 dan Lampiran Model C1. 4. Memasukkan Surat Suara ke dalam sampul yang tersedia masing-
masing5. Memasukan Model C, Model C1 berhologram dan Lampiran Model C1
berhologram serta Model C2 yang akan diserahkan kepada PPS ke dalam Sampul V.S1
6. Ketua, Anggota KPPS dan Saksi menandatangani Formulir Model C, Model C1 dan Lampiran Model C1 serta Model C1 Plano pada kolom tanda tangan yang tersedia
7. Menyegel Setiap sampul yang berisi Surat Suara maupun Model Seri C
8. Memasukkan setiap sampul yang telah disegel ke dalam kotak Suara
Setelah penghitungan Suara
Kotak DPR: - V.S1 (MODEL C, C1, LAMPIRAN) DPR, DPD, DPRD- V.S3.1 (SUARA SAH DPR)- V.S2.3 ( SURAT SUARA TIDAK SAH)- SALINAN DPT, DPTb, DPK, DPKTb yg dipakain proses pemungutan suara oleh KPPS 4 dan KPPS 2/3- C1 Plano (DPR, DPD, DPRD)- JIKA TIDAK MENCUKUPI, C1 PLANO DIMASUKKAN KE KOTAK DPD
Kotak DPD: V.S3.2 (SURAT SUARA SAH DPD) Kotak DPRD PROVINSI:- SAMPUL V.S3.3 (SURAT SUARA SAH DPRD PROVINSI)- SAMPUL V.S2.1 (SURAT SUARA RUSAK/SALAH COBLOS)- SAMPUL V.S2.2 (SURAT SUARA TIDAK TERPAKAI) Kotak DPRD KAB/KOTA:- SAMPUL VS34 (SURAT SUARA SAH DPRD KAB/KOTA)
ISI KOTAK SUARA SETELAH PENGHITUNGAN SUARA DI KPPS:
ISI KOTAK SUARA SETELAH PENGHITUNGAN SUARA DI KPPS:
KOTAK SUARA DPR
ISI :
C dan Seluruh Lampirannya
Seluruh C1 Plano (jika tidak cukup, ditempatkan di Kotak Suara DPD
KOTAK SUARA DPD
ISI :
Surat Suara DPR
Surat Suara DPD
Surat Suara Rusak/Keliru Coblos
Surat Suara Tidak Sah
KOTAK SUARA DPRD
Provinsi
ISI :
Surat Suara DPRD
Salinan Daftar Pemilih
Alat Kelengkapan TPS
KOTAK SUARA DPRD
Kab/Kota
ISI :
Surat Suara DPRD Kab/Kota
Berita Acara Dan Peruntukannya
• KPPS Mendapatkan 17 Set Berita Acara dan Lampirannya (Model Seri C)
• 1 rangkap (berhologram) untuk Rekapitulasi di PPS dimasukkan ke dalam Kotak DPR
• 1 rangkap untuk diumumkan di PPS• 1 rangkap dimasukkan ke dalam sampul dan disegel untuk
disampaikan kepada KPU Kab/Kota melalui PPK• 1 rangkap untuk PPL• Sisanya untuk saksi Partai Politik dan Saksi DPD
: Nomor 3 : BejiKecamatan : Beji : Kota Depok
: Jawa Barat Daerah Pemilihan : Kota Depok 3
NO.1
A
2 2 5 2 3 1 4 5 6
0 0 2 0 0 0 0 0 2
0 1 0 0 0 3 0 1 3
0 0 0 0 0 1 0 0 1
2 3 7 2 3 5 4 7 2B
2 1 7 2 2 0 4 3 7
0 0 1 0 0 0 0 0 1
0 0 7 0 0 3 0 1 0
0 0 0 0 0 1 0 0 1
2 2 5 2 2 4 4 4 9
II.
1
1 4 6 5 4 6 6 4 6 7 4 6 5
2 0 0 3 0 0 4 0 0 3 0 0 2
3 0 1 3 0 1 3 0 1 5 0 1 4
4 4 4 9 4 4 9 4 4 9 4 4 9
III.
1
1 4 4 5 4 4 7 4 4 5 4 4 6
2 0 0 4 0 0 2 0 0 4 0 0 3
3 4 4 9 4 4 9 4 4 9 4 4 9
SERTIFIKAT HASIL DAN RINCIAN
DALAM PEMILU 2014
URAIAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
Provinsi
Tempat Pemungutan Suara (TPS)
DATA PEMILIH
MODEL C 1
Desa/Kelurahan*)Kabupaten/Kota*)
I. DATA PEMILIH DAN PENGGUNAAN HAK PILIH
PENGHITUNGAN PEROLEHAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA
JUMLAH2 3 4 5
DATA PENGGUNAAN SURAT SUARA
1. Pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
2. Pemilih Terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb)
3. Pemilih dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK)
4. Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) /pengguna KTP dan KK/ nama sejenis lainnya
5. Jumlah Pemilih (1+2+3+4)
PENGGUNA HAK PILIH
1. Pengguna hak pilih dalam DPT
2. Pengguna hak pilih dalam (DPTb)/Pemilih dari TPS lain
3. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK)4. Pengguna hak pilih dalam Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb)/pengguna KTP dan KK/Nama sejenis lainnya
5. Jumlah seluruh pengguna hak pilih (1+2+3+4)
DATA JUMLAH SUARA SAH DAN TIDAK SAH
NO. URAIAN
2 3
JUMLAH
DPR DPD DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTA
6Jumlah surat suara yang diterima termasuk cadangan 2% (2+3 +4)Jumlah surat suara dikembalikan oleh pemilih karena rusak /keliru coblos
Jumlah surat suara yang tidak digunakan
jumlah surat suara yang digunakan
4 5
6
JUMLAH
DPR DPD DPRD PROVINSI DPRD KAB/KOTANO.
2 3 4 5
URAIAN
Jumlah Suara Sah Seluruh Partai Politik/ Calon Anggota
Jumlah Suara Tidak Sah
Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah
CATATAN :MODEL C MEMUAT 4 JENIS SURAT SUARA: DPR, DPD, DPRD PROV. DAN DPRD KAB/KOTA
Ketiga
Kolom ini Haru
s Sama
DIISI SESUAI SURAT SUARA YANG DITERIMA KPPS.TIDAK HARUS SAMA ANTARA DPR, DPD, DPRD PROV. DAN DPRD KAB/KOTA.
Ketua KPPS menyerahkan Kotak Suara dan kelengkapan kepada PPS pada hari yang sama.
Recommended