View
143
Download
12
Category
Preview:
Citation preview
Ahmad Madu
SEBUAH INSPIRASI UNTUK HIDUP LEBIH BAHAGIA.
CHAPTER -2:
CEGAH KEBOCORAN EMOSI
Di bulan oktober 2007, sebuah artikel
menarik diterbitkan oleh Harvard Busi-
ness Review. Artikel tersebut ditulis
oleh Tony Schwartz dengan judul Man-
age Energy Not Time : The Science of
Stamina. Dalam artikel ini Tony berbi-
cara soal bukunya yang pernah diterbit-
kan bersama dengan Jim Loehr yang
berjudul The power of Full Engagement
: Manage Your Energy Not Just Time.
Di dalamnya terdapat ide berharga
mengenai semakin pentingnya manaje-
men emosi seseorang karena terkait
dengan energi produktiv itasnya.
Hmm..jika selama ini kita diajarkan
mengelola waktu, sebenarnya kemam-
puan ini saja tidaklah memadai. Orang
harus mampu mengelola energi,
khususnya energi dalam bekerja. Ingat-
lah selalu, waktu yang lama tidak selalu
identik dengan kerja yang produktif!
Jadi, jangan bangga dulu kalau kita bisa
1
MANAGE YOUR ENERGY NOT JUST TIME
bekerja lama. Banyak orang yang bisa
bekerja lama, tetapi produktivitas yang
dihasilkannya sebenarnya sedikit. Kerja
sampai larut malam, padahal saat
ditanya pekerjaannya sudah selesai,
banyak diantara mereka yang belum
m e n y e l e s a i k a n p e k e r j a a n n y a .
Haduh...kalau gitu.....ngapain aja tuh!
Sahabat, disini lah tantangannya.
Apakah dengan waktu terbatas kita
mampu mengerjakan banyak hal sesuai
target dan dikerjakan dengan sebaik
mungkin? Saya yakin peran manajemen
energi lah yang bisa menyelamatkan
kita agar bisa mengelola waktu dengan
baik dan berujung pada produktivitas
kerja yang bagus. So... bagaimana cara-
nya kita dapat melakukan manajemen
energi? Apakah dengan tidak banyak bi-
cara? Berpuasa? Berdiam diri dipojo-
kan sampai ketiduran? Hehe...Saya
akan berbagi solusi sederhana melalui
analogi talang pipa air.
Saya mempunyai ilustrasi talang pipa
air. Semestinya air yang keluar berjalan
lancar dong.. Tetapi bisa saja karena
adanya kebocoran dan sumbatan-
sumbatan maka akhirnya pipa itu pun
tidak mampu mengeluarkan air secara
optimal. Nah,
demikian pula
hal tersebut
d a p a t k i t a
umpamakan
pada diri kita.
Dalam kecerdasan emosional, Saya
mengamati bahwa ada dua faktor
utama yang paling sering menyebabkan
habisnya energi seseorang, yaitu kebo-
coran emosi dan masalah emosi yang
sedang mereka alami.
Contoh kebocoran emosi yang paling
sering adalah ketika seseorang
sedang kerja, tetapi terganggu dengan
masalah-masalah dirumah seperti cici-
lan belum pada dibayar (pengalaman
pribadi hehe) atau istri marah-marah
gak jelas (mungkin Anda belum menye-
torkan gaji bulanan ya..hehe). Eh...tapi
saat dirumah, ternyata malah sibuk
memikirkan pekerjaan yang tak kunjung
beres. Dengan kondisi demikian, orang
tersebut pasti mengalami tingkat kebo-
coran emosi yang tinggi sekali.
2
Nah, dari contoh masalah emosi, mari
perhatikan curhatan salah satu pe-
serta training saya belum lama ini :
“Atasan saya sekarang betul-betul
berbeda dengan atasan yang dulu.
Atasan yang dulu tidak mengerti ten-
tang bidang peker-
jaan saya, tetapi
mau mendengarkan
dan terbuka untuk
diskusi. Nah, atasan
saya sekarang juga
tidak tahu mengenai
bidang pekerjaan
s a y a , t a p i . . .
haduh..Sok memerintah! Mendadak
jadi Sok tahu lah..padalah dia belum
pernah mengalami. Ia hanya senang
dengan bidang pekerjaan saya, tapi ti-
dak paham apapun secara teknis. Ka-
dang ia memberi perintah yang tidak
masuk akal, tapi saya harus turuti. Ka-
lau tidak, saya bisa dihabisi di peni-
laian akhir tahun. Dia pun termasuk
tipe yang tidak percaya dengan anak
buahnya. Kemana-mana saya selalu
ditelepon. Makanya, setiap pagi kalau
ke tempat kerja rasanya tuh..malas
sekali dan kalau pulang terasa energi
sudah terkuras semula.”
Nah... pasti timbul pertanyaan besar
dari Anda, yaitu bagaimana cara men-
gatasi energi yang semakin habis sia-
sia seperti yang diungkap diatas?
Sahabat, Saya mem-
punyai 3 Jurus pa-
mungkas untuk men-
jaga Stamina Level
Energi Anda. Loh
e m a n g a d a l e v-
elnya? Tentu saja
selalu ada tingka-
tannya. Contohnya, saat Anda terban-
gun harusnya semangat dong..tapi
karena kepikiran kerjaan kantor, malas
pergi kekantor, ketemu mantan dikan-
tor.. eh..gak gitu juga sih...hehehe.. stam-
ina level energi Anda justru sudah naik
ke level paling tinggi dan akhirnya mem-
buat Anda menarik selimut kembali
atau memaksakan beranjak dari tem-
pat tidur dengan memasang muka zom-
bie!
Semoga kita tidak tergolong seperti itu
ya.. Nah, berikut 3 jurus sakti yang bisa
3
kita gunakan agar terhindar dari kebo-
coran emosi.
Jurus pertama adalah jangan bekerja
setengah hati. Karena pekerjaan yang
dilakukan dengan setengah-setengah
h a s i l n y a p u n
setengah-setengah
juga. Banyak ekseku-
t i f yang sukses
karena kemampuan
mereka mengatasi
kebocoran emosi
ini. Mereka bekerja
dengan hati, pikiran
dan raga yang total
“ H A D I R ” b e r a d a
ditempat ia bekerja. Mereka bekerja
dengan penuh totalitas!
Jurus Kedua adalah tidak menunda-
nunda pekerjaan, Sifat menunda-nunda
pekerjaan merupakan kebiasaan yang
bisa menghabiskan energi kerja kita.
Saat Anda menunda, justru pekerjaan
akan semakin susah diselesaikan. Yu,
belajar untuk mencicil ataupun segera
merespon yang harus dikerjakan.
Jurus Ketiga adalah berusaha untuk
tidak menunggu waktu yang tepat un-
tuk memulai. Banyak orang menunda
dan mempersiapkan pekerjaan secara
bertele-tele. Mereka
menunggu mood-
nya datang. Padahal
datangnya mood ti-
dak bisa ditebak he-
hehe.. Jika Anda
merasa tidak nya-
m a n u n t u k m e-
maksa memulainya,
buatlah draft terle-
bih dahulu dengan
standar yang rendah. Perlahan-lahan
barulah dipoles menjadi sempurna. Di
sini, diperlukan sikap melawan ke-
cenderungan negatif dalam diri. Kalau
cenderung menunda pekerjaan, lawan-
lah dengan mengerjakannya dengan to-
tal.
Sahabat, dengan 3 jurus ini semoga
membantu kita lebih menyadari betapa
nyamannya jika dengan waktu yang re-
latif singkat, kita mampu menyelesaikan
banyak hal dari pekerjaan. Bayangkan
4
seandainya kita mampu mulai menge-
lola energi dengan lebih baik lagi. Selain
pekerjaan pasti selesai, Kita pun punya
waktu yang lebih banyak untuk ke-
luarga, hobi dan kehidupan personal.
Karena saat kita belajar mengelola en-
ergi, pada akhirnya kita sedang melola
kualitas hidup kita.
Bukankah hal itu menyenangkan?
Have A Great Day!
Ahmad Madu
5
Recommended