View
242
Download
15
Category
Preview:
DESCRIPTION
Buku lama pas gw kecil *sd, bukunya bagus & sering gw baca lagi dan lagi :D
Citation preview
1 | By: A l i D . N o b i l e m
2 | By: A l i D . N o b i l e m
Buku ini sudah dipesan oleh jawatan pendidikan
masyarakat, DEPARTEMEN P. D. & K untuk disebar ke
perpustakaan Rakyat seluruh Indonesia.
Diakui sebagai buku praktis penggugah semangat
kerja bagi mereka yang ingin mencapai sukses.
3 | By: A l i D . N o b i l e m
Sumatri Mertodipuro
CITA – CITA
SAUDARA AKAN
BERHASIL
Cetakan ke IV
Jakarta 1964
P.T. Daya Karya
4 | By: A l i D . N o b i l e m
Gambar kulit:
BAHARUDIN
Penerbitan:
DAYA KARYA
Jakarta
Percetakan:
N.V. PERCETAKAN RAHMAN TAMIN
Cetakan ke I 1957
Cetakan ke II 1959
Cetakan ke III 1960
Cetakan ke IV 1964
Hak pengarang dilindungi undang-undang
5 | By: A l i D . N o b i l e m
ISI:
Bab I KATA PENDAHULUAN.............................
9
Bab II DASAR-DASAR SUKSES...........................
Sukses/ Pikiran membangun/ Cara memiliki
pikiran yang membangun/ Lama nian
berpangku tangan/ Ikhtisar.
13
Bab III MENJAGA KESEHATAN...........................
Pikiran sehat dan badan sehat/ Cara casson
menceritakan/ Cara hidup yang sehat/
Ikhtisar.
20
Bab IV MENETAPKAN TUJUAN HIDUP..............
Menetapkan tujuan hidup/ Memeriksa dan
mempelajari/ Tujuan harus jelas/ Rencana
harus teliti/ Disegala lapangan harus ada
rencana/ Ambisi dan cita-cita/ Ikhtisar.
28
Bab V MELATIH KEMAUAN................................
Kemauan adalah daya pendorong/ Tanpa
kemauan/ Kemauan menimbulkan pikiran-
pikiran unggul/ Melatih kemauan/ Orang
yang kuat kemauannya, adalah orang-orang
yang gembira/ Kita memperkembangkan
ketabahan dengan kemauan kita/ Ikhtisar.
36
Bab VI BERPIKIR TERATUR..................................
Pikiran yang kacau/ Pikiran yang teratur/
Melatih mengendalikan pikiran/ Ikhtisar.
45
6 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab VII KONSENTRASI..........................................
Konsentrasi: Sifat orang yang unggul/
Kesukaran dalam konsentrasi/ Cara
memperkembangkan kemampuan ber-
konsentrasi/ Menimbulkan perhatian/
Konsentrasi untuk menanam sifat yang baik/
Ikhtisar.
52
Bab VIII EFISIENSI....................................................
Susunlah tenaga dan alat-alat saudara/
Menyusun pikiran/ Menyusun pekerjaan/ Juga
ibu rumah tangga perlu menyusun
pekerjaannya/ Ikhtisar.
60
Bab IX INISIATIF.....................................................
Inisiatif/ Dunia penuh kesempatan/
Bagaimana, supaya melihat kesempatan/
Jangan ragu-ragu/ Melatih diri bertindak
cepat/ Melihat kedepan/ Jangan menunggu
tapi seranglah/ Memang ada resikonya/
Ikhtisar.
67
Bab X MEMIMPIN..................................................
Dulu dan sekarang/ Bukan Perintah, tapi
pengertian/ Bisa dipelajari/ Sifat seorang
pemimpin/ Soal kepribadian/ Mahapenting/
Ikhtisar.
78
Bab XI SIKAP KITA TERHADAP ORANG
LAIN.............................................................
Sukses W.J. Brown/ Nasihat Gandhi/
Menyesuaikan diri/ Ikhtisar.
86
7 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab XII PERCAYA KEPADA DIRI SENDIRI.........
Cara mendapatkan rasa percaya kepada diri
sendiri/ Percaya kepada diri sendiri bisa
melenyapkan kebodohan/ Ikhtisar.
97
Bab XIII TENANG SUMBER KEMENANGAN.......
Ketenangan Jendral Alexander/ Musuh
ketenangan: cemas, malu, benci dan
pesimisme/ Ikhtisar.
104
Bab XIV MENGATUR KEUANGAN........................
Uang bukan ukuran mutlak/ Tiga syarat yang
penting/ Peringatan/ Ikhtisar.
110
Bab XV KATA PENUTUP........................................
116
BEBERAPA KATA-KATA ASING............
120
LITERATUR................................................
122
8 | By: A l i D . N o b i l e m
9 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab I
KATA PENDAHULUAN
Pada cetakan I
Setelah indonesia merdeka, setelah kegembiraan dan
kegirangan pertama diganti oleh kesungguhan dalam
menghadapi kenyataan kehidupan, ada kalanya timbul suatu
perasaan bimbang dan tidak puas dikalangan yang luas.
Rasa tidak puas, rasa masa bodoh, dan perasaan
negatif lainnya itu disebabkan, karena kebahagiaan yang
semula dikira akan datang dengan sendirinya bersama
dengan datangnya kemerdekaan itu, tibanya tak secepat
seperti yang dikira dan diinginkan.
Dalam pada itu, sekarang ini masa dimana kesempatan
seolah-olah tiba dengan mudahnya diatas pangkuan, telah
lewat.
Hanya mereka yang setelah mendapat kesempatan,
bekerja keras, memperlipat gandakan kemampuannya,
mempertebal rasa tanggung jawab, dan menambah
kecakapannya, bisa memperoleh kemajuan. Sebaliknya
mereka yang ketika mendapat kesempatan untuk berjasa,
telah melecehkan kewajibannya, dan berkebiasaan untuk
terus menerus mencari enaknya dari hak yang terkandung
dalam kedudukannya dan kurang memperhatikan kewajiban
yang tersimpul didalamnya, kini sukar bisa menyesuaikan
diri dengan keadaan yang berangsur-angsur berubah.
Memanglah sekarang ini timbul rasa tidak puas
dimana-mana, yang disebabkan oleh karena rata-rata orang
indonesia tidak puas dengan nasibnya. Sesungguhnya, gejala
tidak puas ini, yang didasarkan oleh keinginan untuk
merubah nasibnya yang kurang baik menjadi yang lebih baik,
patut disambut dengan gembira. Apalagi, jika rasa tidak puas
itu ditujukan pada diri sendiri, dan menimbulkan hasrat
untuk memperbaiki sifat dan hasil-hasil pekerjaannya, maka
10 | By: A l i D . N o b i l e m
rasa tak puas demikian itu lebih-lebih lagi patut dihargai se-
tinggi-tingginya.
Sayang sekali, bahwa disamping rasa tidak puas yang
mulia seperti yang tersebut diatas, ada pula perasaan tak puas
karena iri terhadap mereka yang nasibnya lebih baik dari
padanya, meskipun nasib baiknya itu adalah akibat dari pada
jerih payah dan cara bekerja yang lebih baik dari pada cara
kerja teman-temannya. Rasa tidak puas semacam ini sangat
disayangkan, karena sesungguhnya mereka yang tak puas itu
sendiri, juga mempunyai kemampuan untuk merubah
keadaannya, asal saja ia tahu cara mempergunakan
kemampuannya.
Justru, supaya saudara mengenal dasar-dasar pertama
untuk mempergunakan kemampuan itulah, buku ini ditulis.
Sudah tentu, bahwa dengan selesai membaca buku ini,
saudara tak mendadak seperti kena’ mukjizat segera menjadi
orang yang luar biasa atau bahwa tiba-tiba cita-cita saudara
menjadi kenyataan!
Namun, dengan membaca buku ini, saudara jadi
mengenal dasar-dasar bagaimana orang bisa memperlipat-
gandakan hasil kerjanya, dengan menggunakan kemampuan
yang ada pada dirinya. Maka setelah mengetahui dan yakin
tentang hal ini, dengan sendirinya pada saudara timbul hasrat
dan keinginan yang sehat untuk merubah keadaan saudara
yang kurang memuaskan menjadi lebih memuaskan.
Karena buku ini bukanlah buku cerita, maka sebaiknya
membacanya jangan tergesa”, meskipun ada kecendrungan
pada saudara untuk menyelesaikan se-cepat”-nya.
Sebaiknyalah, supaya saudara bisa mengambil faedah
sebanyak-banyaknya, mengikuti pedoman dibawah ini:
1. Bacalah satu bab dahulu, supaya mendapat tinjauan umum
dari isi bab itu. Kemudian bacalah sekali lagi dengan
memperhatikan isi buku sebaik-baiknya.
11 | By: A l i D . N o b i l e m
2. Perbandingkanlah isi dan maksud bab itu dengan keadaan
sehari-hari yang saudara alami.
3. Berilah tanda dengan potlot bagian yang saudara anggap
penting.
4. Setelah selesai membaca, ulangilah sewaktu-waktu timbul
keinginan saudara untuk membacanya lagi. Mungkin
saudara akan menemui bagian yang dahulu belum begitu
terang, tapi sekarang menjadi jelas.
Sebagai penutup pendahuluan ini, kami ucapkan
banyak terima kasih kepada teman-teman yang memberikan
nasehat-nasehat yang berfaedah misalnya saudara Darsyaf
Rahman, redaktur majalah “Mimbar Indonesia”, saudara
Anwarsyam, pelukis, dan khususnya saudara Amir Salim,
direktur usaha penerbitan “Ensiklopedia” yang
memungkinkan terbitnya buku ini.
Pada cetakan ke II
Dengan senang hati kami melihat, bahwa tiga tahun
setelah penerbitan pertama, diperlukan penerbitan kedua.
Bagi yang telah membaca cetakan pertama, akan
dijelaskan bahwa dalam cetakan kedua ini, tak banyak
perubahan, kecuali bahasanya yang diperbaiki disana-sini.
Dalam pada itu kami bubuhkan motto pada tiap bab, dan
kami cetak miringkan berbagai kalimat yang dahulu dicetak
biasa.
Atas sambutan yang dikirimkan kepada kami dari
berbagai pihak, yang berisi pula kritik, kami mengucapkan
diperbanyak terima kasih.
Jakarta, Juli 1959
Penulis
12 | By: A l i D . N o b i l e m
Pada cetakan ke III
Kira-kira 4 bulan setelah cetakan ke II ternyata buku
ini memerlukan cetak ulang lagi.
Hal mana membuktikan adanya perhatian dari
masyarakat ramai.
Juga cetakan ini tak banyak mengalami perubahan,
kecuali sedikit perubahan dalam tipografi.
Demikian pula beberapa saran dari beberapa peminat,
telah dilaksanakan.
Mudah-mudahan buku ini bisa mencapai tujuan
sebagaimana yang dimaksudkan.
Jakarta, April 1960
Penulis
Pada cetakan ke IV
Cetakan ke IV ini tidak banyak mengalami perubahan
kecuali ada tambahan-tambahan halaman.
Jakarta, April 1964
Penulis
13 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab II
DASAR-DASAR SUKSES
Tanpa kebangunan batin, keba-
ngunan lahir dapat dipastikan akan
segera luntur bila ujian datang.
PRAMUDYA ANATA TUR
Perkataan “sukses” sudah terkenal sekali dikalangan
kita sekarang. Jikalau dahulu orang mengucapkan “selamat
jalan” atau “sampai bertemu lagi”, bila berpisah dengan
seorang temannya, maka sekarang sering orang
mengucapkan: “Sukses Bung!”
Memang sekarang keadaan sudah berlainan dari
dahulu. Zaman sekarang orang berhasrat besar untuk maju,
untuk berhasil dalam hidupnya, untuk mencapai sukses.
Memang “sukses” berarti berhasil.
Juga para pembaca berhasrat untuk mencapai sukses,
untuk mendapat hasil. Hasil dalam pekerjaan, hasil dalam
pelajaran, hasil dalam perdagangan.
Akan tetapi, selainnya berhasil, sukses itupun mem-
punyai arti khusus. Dan sukses dalam arti khusus inilah yang
kami bicarakan dalam buku ini. Jikalau nanti para pembaca
menemui berkali-kali perkataan “sukses” ini, maka yang
kami maksudkan ialah “sukses” dalam arti yang khusus ini.
Kita kenal seorang pelukis, seorang seniman. Dengan
lukisannya itu ia tak dapat cukup penghasilan. Dan untuk
membiayai rumah tangganya, ia menerima pekerjaan sebagai
komis. Gaji komis ditambah dengan tunjangannya
jumlahnya tiga kali hasil lukisannya. “sukses”, kata orang.
Sekarang ia dapat mengongkosi rumah tangganya, istrinya
dapat beli baju dan perhiasan, dan ia sendiri cukup pakaian,
bahkan dapat membeli sepeda kumbang. Akan tetapi
sesungguhnya pelukis kita ini merasa tak senang dengan
pekerjaannya menghadapi meja tulis, mendengarkan mesin
14 | By: A l i D . N o b i l e m
tulis berketik-ketik, dan harus duduk dikursi dari jam 7 pagi
sampai jam 2 sore. Karena itu: Ia tak mendapat sukses dalam
arti yang sebenarnya.
Kita kenal seorang tamatan A.M.S.-A, yakin sekolah
menengah bagian kesusasteraan dizaman Belanda. Pada
zaman revolusi, ia bekerja pada suatu majalah. Karena ia
keluaran sekolah kesusasteraan, ia diserahi memimpin
bagian kebudayaan, harus menimbang karangan-karangan
kesusasteraan, sajak-sajak, lukisan-lukisan, dll, yang ada
hubungannya dengan seni. Karena terpaksa, ia mempelajari
lebih mendalam soal mengenai kesenian, apalagi ia seorang
yang suka membaca. Karena hal itu, ia pandai berbicara
tentang segala macam masalah kesenian dan filsafat. Maka
ia terkenal diantara kawan-kawannya sebagai seniman atau
filsuf. Dalam hati kecilnya ia tidak suka kepada seni dan
filsafat. Ia sesungguhnya tertarik kepada politik dan
olahraga. Akan tetapi ia malu mengakuinya karena ia senang
juga dengan sebutan “seniman” atau “ filsuf” itu. Juga dia
meskipun menjadi orang yang terkenal, tak boleh dikatakan
mendapat sukses. Seandainya dahulu ia memasuki
gelanggang politik atau menjadi wartawan politik, mungkin
ia betul-betul mendapatkan sukses, yakni hasil yang
membahagiakannya.
Jadi sukses dalam arti yang kita maksudkan, tak
tergantung pada kemasyuran, besarnya gaji atau kekayaan.
Bahkan orang boleh masyur, kaya dan berkuasa sekaligus,
akan tetapi belum ada jaminan bahwa ia mendapat sukses
dalam arti yang sebenarnya.
Memang uang dan kekuasaan dapat menjadi alat
utama untuk mencapai sukses sejati. Akan tetapi kekuasaan
dan uang itu sendiri tak berarti sukses.
Sukses (dengan “S” besar) selainnya bermanfaat
untuk diri sendiri, harus pula bermanfaat untuk orang lain.
15 | By: A l i D . N o b i l e m
Kalau dalam perniagaan suatu kontrak jual beli, hanya
menguntungkan si penjual dan merugikan si pembeli, atau
sebaliknya, maka kotrak jual beli itu tak merupakan sukses.
Sukses selainnya menghasilkan untung kebendaan,
harus pula menghasilkan untung yang bersifat kesusilaan.
Sukses sejati berarti memperkembangkan pribadi sebaik-
baiknya, berkemauan keras, kepercayaan yang teguh, rasa
simpati dan kasih kepada sesamanya!
Pikiran membangun, dasar sukses
Manusia adalah makhluk yang berpikir. Tanpa pikiran
ia sama saja dengan binatang. Justru karena pikirannya itu,
ia telah mengalami kemajuan yang tak terdapat pada
makhluk lainnya. Pikiran inilah yang membangun
peradaban, membangunkan kebudayaan.
Malahan kita boleh katakan, pikiran itulah inti hidup
manusia.
Karena itu, sifat hidup seseorang tergantung kepada
jenis dan macam pikirannya.
Rubahlah pikiran saudara, maka akan berubah pula
sifat kehidupan saudara. Liputilah diri saudara dengan
pikiran hendak membunuh, niscaya pada suatu waktu
saudara akan membunuh. Liputilah diri saudara dengan
pikiran menolong orang, maka lambat laun akan terbuka
jalan dan awas mata saudara untuk melihat orang-orang yang
harus ditolong, serentak dengan kemampuan saudara untuk
menolong.
Dan oleh karena sukses itu sifatnya mesti membangun.
Sukses sejati yang kita maksudkan, maka siapa yang
berhasrat untuk mendapatkan sukses, harus berusaha untuk
memiliki pikiran-pikiran yang membangun.
Disalah satu tempat sebelah selatan Jakarta, ada
seorang tukang warung, Pak E namanya. Kalau saudara tak
16 | By: A l i D . N o b i l e m
menanyakan, saudara sangka umurnya baru kira-kira 45
tahun. Segar tampang wajahnya, berseri-seri dan lembut.
umur sesungguhnya sudah 65 tahun. Namun, dahulu ia tak
demikian, ia dahulu ganas, kejam, bengis, suka berkelahi,
memang tukang pukul, penjudi yang ulung, menghabiskan
harta benda orang tuanya. Akan tetapi kemudian terjadi
perubahan pada dirinya, yakni sepeninggal ayahnya. Ia
berkenalan dengan seorang kyai dari jauh, yang menetap
ditempatnya. Kyai ini berhasil merubah pikirannya, merubah
pikirannya yang bersifat merusak menjadi pikiran yang
membangun dan takut kepada tuhan. Lambat laun sifat
penghidupannya pun berubah. Bahkan roman mukanya
menjadi berubah. Yang dahulu kasar-bengis, akhirnya
menjadi jernih, lemah-lembut. Yang dahulu ditakuti dan
dibenci, sekarang disayangi.
Cara supaya memiliki pikiran yang membangun
Untuk dapat memiliki pikiran membangun, lebih
dahulu haruslah ditanamkan keyakinan dan kepercayaan
yang teguh bahwa pikiran adalah inti dari penghidupan.
Bahwa dengan merubah jenis pikiran kita, akan berubah
pula macam dan sifat penghidupan kita.
Mungkin pada saat ini keyakinan saudara belum tebal
tentang kebenaran ini. Jangan putus asa, bacalah terus buku
ini, niscaya saudara akan memiliki kepercayaan itu.
Salah satu cara yang baik dan mustajab untuk
mendapatkan pikiran-pikiran yang membangun ialah
membaca buku-buku yang sifatnya membangun, yang
optimis, gembira.
Bacalah buku-buku itu dengan cermat, lambat laun
pikiran saudara akan terpengaruh, jauhilah buku yang
merusak, yang mematikan semangat.
Setiap hati, pada waktu yang tetap, misalnya sebelum
saudara berangkat bekerja, dan sebelum saudara tidur,
17 | By: A l i D . N o b i l e m
ucapkanlah dengan perlahan-lahan kalimat-kalimat dibawah
ini:
1. Setiap hari kepercayaanku kepada diriku sendiri
bertambah.
2. Aku bisa melaksanakan setiap pekerjaan yang
kuhadapi.
3. Aku bisa menguasai diriku sendiri.
4. Aku percaya akan hari kemudianku.
5. Insya allah, tekadku membangun diriku, akan
berhasil.
Atau saudara dapat memilih dan membuat kalimat-
kalimat sendiri yang sesuai dengan cita-cita yang hendak
saudara capai. Yang perlu sekali ialah bahwa kalimat-
kalimat ini harus diucapkan dengan penuh kesadaran, terang,
dan perlahan-lahan. Dan dilakukan setiap hari pada waktu-
waktu tertentu.
Hafalkan sajak dibawah ini:
Bekerja
Lama nian berpangku tangan,
Asyik terlena didaduh ombak,
Mari kita sama serempak,
Atur barisan kejar tujuan.
Jangan berhenti bertanya bulan,
Beberapa purnama engkau merantau,
Maju gembira terus berjalan,
Cari cahaya indah kemilau.
Atur barisan kejar tujuan,
Cari cahaya indah kemilau,
18 | By: A l i D . N o b i l e m
Bagai lidi satu ikatan,
Bersatu teguh, rapuh bercerai,
Begai semut menarik beban,
Tiada berhenti sebelum sampai.
Ah teman cerdik cendika,
Kita hidup diabad perjuangan,
Siapa sigap majulah dia,
Tiada hasil berpangku tangan.
(Mozasa dalam “Pujangga Baru”)
Carilah pula kalimat-kalimat yang memberi semangat,
atau carilah sajak-sajak yang isinya membangun.
19 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB II
1. Sukses selainnya menghasilkan untung kebendaan,
harus pula menghasilkan untung yang bersifat
kesusilaan. Sukses sejati berarti memperkembangkan
pribadi sebaik-baiknya, berkemauan keras, ke-
percayaan yang teguh, rasa simpati dan kasih kepada
sesamanya.
2. Dasar sukses ialah pikiran yang membangun.
3. Pikiran adalah inti kehidupan. Merubah corak
pikiran, berarti merubah kehidupan.
4. Salah satu cara yang baik untuk mendapatkan pikiran
yang membangun, ialah membaca buku-buku yang
sifatnya membangun, yang optimis dan gembira.
5. Sebelum tidur, ucapkanlah kalimat-kalimat yang
membangun, bersemangat dan gembira, misalnya:
1. Setiap hari kepercayaanku kepada diriku sendiri
bertambah.
2. Aku bisa melaksanakan setiap pekerjaan yang
kuhadapi.
3. Aku bisa menguasai diriku sendiri.
4. Aku percaya akan hari kemudianku.
5. Insya allah, tekadku membangun diriku, akan
berhasil.
20 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab III
MENJAGA KESEHATAN
Mens sana in corpore sano
(Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat)
Jikalau kita harus menjawab dengan singkat dan tepat:
“Apakah yang terpenting untuk mencapai kemajuan dan
kebahagiaan?” jawabannya itu ialah:
“Pikiran sehat, badan sehat!”
Pada umumnya orang Indonesia kurang memper-
hatikan kesehatan badannya. Hal ini disebabkan, karena
pandangan hidupnya terlalu mementingkan kepada
kebatinan. Seorang pujangga Indonesia zaman dahulu lebih
mengetahui tentang susunan hawa nafsunya, lebih menge-
tahui jenis-jenis ruh, lebih tahu tentang nama segala macam
setan dan hantu, daripada mengetahui jumlah tulang
rusuknya.
Sampai sekarangpun pengetahuannya tentang
badannya sendiri kurang sekali. Juga diantara saudara
pembaca buku ini, niscaya sedikit sekali yang ada per-
hatiannya kepada badan dan kesehatannya.
Tak jarang kita mendengar orang mengatakan tentang
“badan yang hina”, kata Herbert Spencer, seorang filsuf
Inggris kenamaan. Dan banyak orang oleh karenanya
mengabaikan kesehatannya. Tapi alam membinasakan
mereka yang menyia-nyiakan karyanya yang sempurna
(badan manusia). Ya, kata Orison Swett Marde, alam
menunjukkan isi gudangnya, dan mengizinkan mengambil
apa yang dibutuhkan, akan tetapi alam tak membolehkan
menyimpan apa yang tak digunakan. Mottonya ialah
“gunakan atau buang”. Setiap atom yang tak digunakan,
dicabut. Alam adalah ahli ekonomi yang cermat. Tapi kalau
saudara menggunakannya lagi, semua itu dikembalikan
kepada saudara. Jika otak saudara kurang saudara gunakan
21 | By: A l i D . N o b i l e m
maka otak itu akan susut dan saudara menjadi bodoh. Oleh
karena itu jangan mengira saudara bisa memelihara
kesehatan tanpa usaha apa-apa. Setiap yang saudara peroleh
didunia ini adalah hasil dari usaha. Kesehatan adalah hasil
perjuangan terus menerus. Alam menetapkan undang-
undang lengkap dengan hukumannya bagi yang melanggar
undang-undang itu. Setiap kali saudara melanggarnya,
saudara akan dihukum, kadang hukuman mati.
Seorang ahli bedah masyhur berdiri didepan
mahasiswanya untuk melaksanakan suatu pembedahan yang
sangat sukar. Dengan hati dan tangan yang tiada ragu,
pembedahan itu berhasil. Dan berpalinglah ahli bedah itu
kepada para mahasiswanya, seraya berkata; dua tahun yang
lalu, operasi sederhana bisa menyembuhkan penyakitnya.
Enam tahun yang lalu cara hidup yang bijaksana bisa
mencegah penyakit itu. Sekarang kita sudah berusaha sebaik-
baiknya. Operasi berhasil. Tapi alam tak tinggal diam. Ia tak
selalu mau menangguhkan hukuman mati. Esoknya pasien
itu meninggal dunia.
Disamping karena kecelakaan dan bencana, se-
sungguhnya kita sendiri banyak menentukan mati hidup.
Beribu-ribu dokter sekarang ini tak perlu ada. Seneca
berkata: “dewa-dewa meberikan umur panjang kepada kita,
tapi kitalah yang memendekkannya.” Terlalu sedikit orang
yang tahu rahasia umur panjang. Hanya beberapa orang saja
mati dalam usia sangat tua. Padahal maksud alam, kita ini
harus hidup lebih dari seratus tahun. Orang Inggris bernama
Thomas Parr (1483-1635) meninggal dunia pada umur 152
tahun. Ia kawin lagi pada umur 122 tahun. Lebih tua dari dia
adalah Henry Jenkins, seorang laki-laki berasal Yorkshire,
yang mencapai umur 169 tahun, dan mungkin akan hidup
lebih lama lagi, sekiranya raja tak memanggilnya ke London,
karena baginda menganggap orang tua itu sebagai suatu
keajaiban dan mengelilinginya dengan kemewahan. Karena
makan terlalu enak, ia meninggal dunia. Tatkala berumur
22 | By: A l i D . N o b i l e m
100 tahun ia masih bisa berenang menyeberangi sungai yang
airnya mengalir dengan derasnya.
Kita terlalu sedikit mengetahui seluk-beluk badan
kita. Hanya satu diantara seribu orang yang tahu dimana
letak ginjalnya. Apalagi mengetahui cara kerja organ-organ
itu. Nanti akan ada waktunya, dimana orang menertawakan
orang yang tau nama-nama sungai di Tibet, tapi tak tahu
tentang hukum-hukum badani ajaib dan luar biasa yang
menjadi dasar kebahagiaan jasmani dan rohani, dan tak tahu
pula seni kehidupan yang memungkinkan dia hidup rukun
dan damai dengan orang-orang di sekitarnya.
Cara casson menceritakan..........
Herbert N. Casson yang menulis banyak sekali buku
tentang kemajuan dalam perusahaan, seorang ahli effisiensi
yang ulung dan masyhur, secara lucu tapi jelas menerangkan
cara kerja badan manusia.
“Badan saudara”, kata Casson, adalah semacam
mesin. Saudara harus membersihkannya, baik bagian
dalamnya maupun bagian luarnya. Pekerjaan mesin tersebut
bermacam-macam. Berbeda dengan mesin biasa, kalau salah
satu onderdilnya rusak, saudara tak bisa membelinya yang
baru, badan saudara cacat.
Saudara mempunyai 200 tulang dan 400 spier (otot).
Badan manusia dibangunkan disekeliling tulang punggung
yang terdiri dari 20 tulang yang dilingkari dan diperpisahkan
dengan semacam bantal karet dan semacam kawat telepon.
20 spier diperlukan untuk menegakkan dan meng-
gerakkan kepala, dan 124 spier untuk menegakkan dan
menggerakkan tulang punggung. Tulang-tulang itu sampai
pada umur 20 tahun tidak keras. Masa sekuat-kuatnya dari
badan manusia ialah antara umur 25 tahun dan 40 tahun.
Tulang bukannya benda mati, ia hidup. Tulang tersusun dari
berjuta-juta sel-sel hidup.
23 | By: A l i D . N o b i l e m
Spier dibuat dari beribu-ribu pipa kecil. Setiap pipa
terdiri dari lingkaran abu-abu putih kecil. Pipa-pipa ini
berkembang dan berkerut. Mereka digerakkan oleh suatu
berita dari urat saraf yang tercantum pada lingkaran yang
paling ujung.
Spier kita tak bisa karatan. Mereka semakin banyak
dikerjakan, semakin kuat. Jikalau berjalan satu langkah,
digunakanlah 54 spier dalam ½ sekon. Sayang, kaki kita
sangat tak boleh dipercaya. Kecelakaan paling banyak
disebabkan kaki kita terpeleset atau tergelincir.
Mengenai urat saraf, mereka merupakan jaringan
kawat telepon. Ada kira-kira 300.000 yang disambung dari
tulang punggung ke semua bagian badan, jumlah semuanya
ada 180.000 urat saraf. Untuk mengirimkan dari otak kita ke
ujung jari, melalui urat saraf, hanya diperlukan 1/1000 sekon.
Maka itu, kita segera terkejut, bila tangan menyentuh api.
Kulit kita merupakan pengatur panas badan. ¾ panas
badan keluar melalui kulit. Keringat mendinginkan badan.
Ada kira-kira 1.250 saluran keringat setiap cm persegi.
Jikalau orang bekerja keras, ia menghasilkan 8x jumlah biasa
keringat. Orang yang tidak berkeringat tak sehat badannya.
Jantung adalah pompa yang paling ajaib dan
menakjubkan. Setiap hari ia mengeluarkan tenaga yang sama
besarnya dari tenaga yang diperlukan untuk memindahkan
200.000 kg pada jarak 3 cm. Ia berdenyut lebih dari 4.300
kali sejam, terus-menerus siang malam, selama kita masih
hidup. Jika kita duduk, ia memompa 3 liter darah tiap menit,
jikalau berjalan 15 liter, berlari naik tangga 19 liter.
Darah merupakan bensin badan kita. Cuma saja ia
tidak meletus, meskipun selalu panas. Semakin keras spier-
spier bekerja, semakin cepat darah mengalir. Ini men-
unjukkan nilai pekerjaan spier-spier itu mengalirkan darah.
24 | By: A l i D . N o b i l e m
Darahpun membuang racun-racun dan sampah-sampah yang
ada didalam tubuh.
Paru-paru kita semacam dapur api , mereka membakar
sampah-sampah yang ada didalam darah. Didalamnya
terdapat 6.000.000 sel udara. Orang yang duduk hanya
menggunakan 1/10 dari paru-parunya. Jikalau paru-paru tak
dipakai, mereka karatan dan rusak .
Badan mengandung kamar-kamar kerja dan
laboratorium-laboratorium. Laboratorium yang terpenting
adalah hati, ia mengolah bagian penting dari darah dan
membuatnya menjadi daging dan darah baru, tulang, zat otak
dan serat-serat spier.
Badan saudara bergerak terus dan berubah terus, tiada
henti-hentinya, ia sama seperti nyala api. Jikalau diberi
makanan yang jelek dan udara busuk, nyala itu tak jernih dan
tak terang. Atau kata orang saudara sakit.
Banyak dari kita tak cermat memelihara badannya.
Kita masukkan batu bara (makanan) yang jelek dan tak
memperhatikan aliran-aliran udaranya. Sudah barang tentu,
nyalanya tak dapat sempurna, terang dan jernih.
Pada umumnya badan kita memerlukan lima macam
barang:
1. Makanan
2. Cahaya
3. Kerja
4. Udara segar
5. Tidur
Mengenai makanan, yang perlu ialah caranya makan,
harus perlahan-lahan dan beristirahat setelah makan banyak.
Disamping daging sedikit, harus banyak makan buah-buahan
dan sayuran yang segar. Kerja adalah obat yang mujarab bagi
penyakit urat saraf dan bingung.
25 | By: A l i D . N o b i l e m
Setiap bagian badan kita mempunyai pekerjaan
sendiri-sendiri. Jikalau dipakai, menjadi bertambah kuat.
Yang tak digunakan, menjadi susut. Sudah tentu, bahwa
orang tak boleh bekerja terus-menerus tanpa istirahat. Setiap
hari seharusnya orang beristirahat betul-betul 2 jam lamanya.
Semakin banyak kerja, semakin banyak memerlukan
istirahat. Rasa cemas, marah, was-was, harus dihindarkan.
Pikiran yang tak sehat akibat badan yang tak sehat pula. Jiwa
dan tubuh terjalin erat sekali. Bahkan pikiran kita
mempengaruhi pencernaan kita. Siapa yang hidupnya tenang
dan tentram, tak memerlukan dokter.
Setiap hari harus ada saat-saat yang riang, harus ada
tawa dan gelaknya. Semangat hidup, kegairahan, menambah
butir-butir darah merah, humor, sifat melucu lebih berguna
daripada dokter untuk kesehatan kita. Siapa yang girang
karena ia hidup, akan hidup sepuluh tahun lebih lama, justru
karena kegirangan dan keriangannya itu.
Alam memberi hidup kepada mereka yang mau
menerimanya, tidak kepada mereka yang bermaksud
membuangnya.
10 pedoman hidup sehat
Untuk mendapatkan kesehatan yang baik, kita harus
menuntut kehidupan yang sehat, menuruti undang-undang
kesehatan. Singkatnya undang-undang kesehatan itu ialah:
1. Tidur harus cukup. Pada umumnya dianjurkan untuk
tidur 8 jam lamanya dalam sehari semalam. Akan
tetapi sebaiknya hal ini ditetapkan sendiri menurut
pengalaman. Yang harus dijaga ialah, bahwa setelah
tidur itu, badan menjadi segar.
2. Harus ada istirahat. Badan tak boleh disuruh bekerja
terus menerus. Harus diberi kesempatan untuk
beristirahat dan mengumpulkan tenaga yang baru dan
segar.
26 | By: A l i D . N o b i l e m
3. Makan makanan yang berfaedah. Bukan enak, sudah
tentu makanan berfaedah itu bisa dimasak enak.
4. Jika bernafas harus dalam-dalam. Biasakanlah
duduk, berdiri dan berjalan dengan tegak, supaya dada
bisa berkembang dengan bebas.
5. Hiruplah hawa yang segar, dan biasakanlah mandi
dengan cahaya matahari yang melimpah di Indonesia
ini. Hawa yang segar dan cahaya matahari adalah
pembunuh kuman yang paling mujarab.
6. Berolahraga. Tak usah yang berat, misalnya
badminton, atau.......... jalan-jalan.
7. Kurangi merokok, dan jangan minum-minuman keras.
Istimewa minuman keras adalah pantangan besar bagi
mereka yang mau hidup sehat, dan hidup berhasil.
Selain merusak kesehatan, juga..... mahal.
8. Kendalikan perasaan. Perasaan adalah alat jiwa yang
sangat penting, karena itu peliharalah baik-baik.
Aturlah sebaik-baiknya, jangan diobral sembarangan.
9. Jangan melakukan perbuatan seksual yang kelewatan,
dan jangan melanggar kesusilaan. Dengan berbuat
ini, kemauan bisa menjadi lemah.
10. Berpakaian yang pantas dan sederhana. Pakaian
harus bersih.
27 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB III
1. Dasar kebahagiaan ialah pikiran sehat dan badan
sehat.
2. Badan adalah semacam mesin yang harus dirawat
sebaik-baiknya.
3. Untuk mendapatkan kesehatan badan sebaik-baiknya
kita harus menuntut kehidupan yang sehat, yang
singkatnya ialah:
1. Tidur cukup.
2. Harus ada istirahat.
3. Makanan harus dipilih yang sehat dan berfaedah.
4. Bernafas harus dalam-dalam.
5. Mandi air, mandi hawa dan mandi cahaya
matahari.
6. Berolahraga.
7. Kurangi merokok.
8. Kendalikan perasaan dan nafsu.
9. Jangan obralkan nafsu kelamin, jangan melanggar
kesusilaan.
10. Berpakain pantas dan sederhana.
28 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab IV
MENETAPKAN TUJUAN
Apabila tujuan sudah ditetapkan
kerahkan segala tenaga
DE FREYCINET
Setelah saudara membaca bab-bab yang terdahulu,
jelaslah sekarang, bahwa hidup didunia ini patut dijalani se-
baik-baiknya.
Dan bahwa saudarapun berhak untuk maju dan naik
dengan pesat, sesuai dengan bakat dan kehendak saudara.
Adapun salah satu syarat yang penting untuk men-
dapatkan kemajuan, ialah kemampuan untuk melihat
kedepan, melihat ke masa yang akan datang.
Kebanyakan orang lebih suka melihat ke belakang
daripada melihat kedepan. Kebanyakan orang suka sekali
merenungkan kehidupan yang telah dijalaninya. Istimewa
merenungkan kekecewaan dan kegagalan yang pernah
dialaminya.
Kebiasaan untuk selalu menoleh kebelakang ini
sangatlah merugikan, bahkan merupakan racun bagi
kehidupan seseorang.
Oleh karena itu, mulai sekarang, anggaplah yang telah
lampau itu betul-betul sebagai hal yang telah lampau, sebagai
sesuatu yang sudah tidak ada lagi. Siapa yang hidup dengan
terlalu diberati oleh ingatan kepada masa lampau, akan
kehilangan kegairahan hidupnya untuk masa sekarang, dan
gelap pemandangannya mengenai masa depan.
Menetapkan tujuan
Sudahkah saudara memiliki tujuan dalam hidup ini?
Sudahkah saudara pikirkan dan tetapkan, kedudukan
apa dan bagaimana yang saudara hendak capai dalam hidup
ini?
29 | By: A l i D . N o b i l e m
Untuk mengetahui apakah saudara sudah mempunyai
tujuan hidup yang tegas atau belum, ambillah kertas dan
pensil. tulislah dengan kalimat-kalimat yang jelas tujuan
hidup saudara. Setelah itu, tulislah cara bagaimana saudara
hendak mencapai tujuan itu.
Syukurlah, jika saudara bisa menuliskannya dengan
lancar. Tapi mungkin sekali, saudara sama sekali tak bisa
menuliskan apa-apa dikertas tersebut. Atau, saudara ragu.
Sesungguhnyalah, gerak-gerik pensil saudara itu men-
cerminkan gerak-gerik pikiran saudara. Jika tujuan hidup
saudara sudah jelas, dan jelas pula cara yang saudara
pergunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Maka lancarlah
cara menulis saudara. Jika saudara sama sekali belum
memikirkan tujuan hidup saudara, kertas saudara akan tetap
blangko alias kosong. Dan begitu pula, jika tujuan saudara
masih remeng, cara menulis saudara juga akan ragu-ragu.
Seorang yang sudah mempunyai tujuan hidup yang
jelas, dan tahu pula cara mencapainya, misalnya akan bisa
menulis dengan lancar sbb:
“Tujuan saya Insinyur. Setelah selesai sekolah SMA-
B, saya masuk ke sekolah tekhnik tinggi di Bandung. Saya
mengetahui, setelah tammat SMA, ayah saya tak kuat
mengongkosi sekolah saya. Oleh karena itu, setamat SMA,
saya akan bekerja di Bandung. Dalam tempo 5 tahun kerja
keras, saya sudah mengumpulkan cukup uang untuk me-
neruskan sekolah saya di STT. Selama saya belum mencapai
tujuan saya, yakin bergelar Ir., saya tak kawin.”
Atau “tujuan saya Pengusaha. Sekarang saya menjadi
pemegang buku diperusahaan percetakan. Kecakapan
memegang buku memang ada gunanya untuk menunaikan
tugasku sebagai pengusaha nanti. Tapi, disamping itu, saya
mesti memiliki kecakapan berorganisasi, kecakapan menjual
dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang ilmu
30 | By: A l i D . N o b i l e m
bahan-bahan (warenkennis). Oleh karena itu, saya mengikuti
kursus organisasi perusahaan, sambil memperdalam pe-
ngetahuan lainnya di perusahaan tempat kerja saya sekarang.
Dalam pada itu mulai sekarang saya harus memikirkan dan
merencanakan bagaimana bisa mendapat uang untuk modal
guna mendirikan perusahaan.”
Kalau saudara belum mempunyai tujuan hidup,
usahakan supaya selekas mungkin saudara mempunyainya.
Sudah tentu, sebaiknya tujuan hidup itu sesuai dengan bakat
dan kecakapan saudara. Jikalau saudara pandai bertukang,
jadilah tukang kayu, dan tetapkan tujuan saudara: Pengusaha
Perindustrian Mebel. Kalau saudara mempunyai bakat
mengajar, tetapkan tujuan saudara: Direktur SMA.
Baiklah kita peringatkan disini: janganlah terlalu
rendah menetapkan tujuan saudara.
Tujuan hidup sangatlah perlu
Orang tanpa tujuan hidup adalah laksana kapal tanpa
pedoman dan tanpa kemudi.
Kapal tanpa kemudi dan pedoman mudah diombang-
ambingkan kesana-kemari, dan sesungguhnya ia tak patut
disebut kapal.
Demikian pula manusia, tanpa tujuan mudah pula
diombang-ambingkan kesana-kemari, dan sesungguhnya ia
belum bisa disebut manusia benar-benar.
Tujuanlah yang memberi arti dan isi kepada
kehidupan manusia.
Memeriksa dan mempelajari
Dari suatu lembah seorang pendaki gunung melihat
keatas kearah puncak gunung. Ia bermaksud untuk mendaki
dan mencapai puncaknya. Dalam angan-angannya ia sudah
melihat suatu tinjauan alam yang indah dahsyat, yang akan
nampak, jika dilihat dari puncak itu. Ia demikian ter-
31 | By: A l i D . N o b i l e m
pesonanya, sehingga segera pada saat itupun ia mau mulai
mendaki. Akan tetapi akalnya lekas berkata; “jangan dulu
bung!” ia harus membuat dahulu rencana perjalanan dari
lembah ke puncak.
Maka itulah ia mempelajari peta daerah dan peta
gunung. Dibacanya laporan pendaki-pendaki gunung yang
telah mendahuluinya, yang tak berhasil mencapai puncak itu.
Diperiksanya sebab-sebab mereka tak berhasil itu. Dengan
teropong diperiksa lereng-lerengnya. Untuk menetapkan
jalan mana yang hendak ditempuhnya. Kemudian dibuatnya
daftar alat-alat yang diperlukannya. Dihitungnya waktu yang
diperlukan untuk mencapai puncak. Akhirnya, selesailah ia
dengan rencananya. Fasal demi fasal, dilakasanakan
rencananya. Persediaan makanan dan alat-alat dibelinya.
Pada waktu yang telah ditentukannya, ia berangkat menuju
ke tujuannya; Puncak!
Teknik rencana seperti tersebut diatas, kata Insinyur
F. Pachtner dalam bukunya “Richting Denken” bisa dipakai
disetiap lapangan, jika ada maksud mencapai suatu tujuan.
Tujuan harus jelas
Jika kita memeriksa cara kerja pendaki gunung
tersebut, salah satu pokoknya ialah, bahwa tujuan jelas dan
tegas. Kedua, bahwa ia besar minatnya pada pekerjaan yang
sedang dihadapinya. Dan ketiga bahwa ia sangat teliti dalam
membuat rencananya, untuk mencapai tujuannya.
Kejelasan tujuan memanglah sangat diperlukan,
bahkan menjadi syarat mutlak. Dalam menetapkan tujuan
hidup, belumlah cukup, seandainya saudara mengatakan;
“saya ingin menjadi orang yang kaya, maju dan bahagia”.
Namun inipun sudah lebih baik dari pada tidak punya sama
sekali.
Hanya jika tujuan itu jelas, bisalah dibuat rencanya.
32 | By: A l i D . N o b i l e m
Dari suatu yang remeng-remeng tak bisa dibuat
rencananya, apalagi dari suatu yang sama sekali tidak ada,
mustahil bisa dibuat rencananya. Maka itu, tetapkanlah
tujuan hidup saudara, atau setidak-tidaknya bersedialah
menetapkannya.
Memang kebanyakan orang, mungkin 90% tidak
mempunyai tujuan hidup yang tegas, dan paling sedikit 50%
tidak mempunyai sama sekali. Sudah pasti saudara termasuk
10% yang mempunyai tujuan hidup yang tegas dan jelas.
Rencana yang teliti
Seorang pelayan toko berhasrat untuk kelak menjadi
majikan. Maka ia bisa membuat rencana seperti ini:
1. Pelayan, sifat-sifat dan pengetahuan yang harus saya
miliki ialah: sopan-santun, sehat, menguasai semua
pelajaran S.R.
2. Kepala pelayan. Idem: sopan-santun, sehat, pandai
bergaul dengan pelayan sambil mengawasinya,
sekolah SMP-malam.
3. Pembantu pemegang buku. Idem: seperti 2, selesai
SMP, kursus memegang buku, menambah penge-
tahuan tentang bahan-bahan, berlangganan majalah
yang memperluas pengetahuan umum.
4. Pemegang buku. Pandai bergaul dan memimpin
pegawai-pegawai dibagiannya. Membaca buku
tentang organisasi, memperdalam ilmu bahan,
menguasai bahasa Inggris.
5. Pemimpin perusahaan. Memperdalam ilmu organisasi
dan mempraktekkannya, memelihara dan memperluas
perhubungan (relasi). Mengumpulkan modal.
6. Majikan. lebih memperdalam ilmu organisasi dan
memperbaiki kemahiran praktek organisasi. Mem-
perluas pengetahuan umum.
33 | By: A l i D . N o b i l e m
Orang yang mempunyai tujuan yang jelas dan telah
pula membuat rencana yang jelas seperti diatas, boleh
dijamin akan mencapai apa yang dimaksudkan.
Disegala lapangan diperlukan rencana
Jangan dikira, bahwa hanya dilapangan teknik dan
perdangangan saja, diperlukan rencana. Juga jika saudara
hendak mencapai tujuan saudara sebagai Dokter, Pengacara,
Sarjana, Pemimpin Politik, Pemimpin Buruh, Sastrawan,
Kampium dalam olahraga, Petani yang maju sekali,
diperlukan rencana dalam mencapainya.
Juga dilapangan seni dan sasterapun diperlukan
rencana. Penulis kenal beberapa seniman yang ada di Jakarta.
Mereka yang betul-betul maju, selalu mempunyai rencana.
Chairil Anwar misalnya mendaftar buku-buku yang hendak
dibacanya, dan dengan segala cara ia berusaha mendapatkan
buku-buku yang hendak dibacanya itu. Sudah tentu tentang
kejelasan tujuannya, tak ada orang yang meragukan; Chairil
Anwar mau menjadi Kepala dan Pelopor Angkatan 45.
Juga Nietzche, pujangga Jerman yang masyhur itu,
tidak dengan begitu saja mendapatkan hasil ciptaannya
selesai diatas meja tulisnya. Dia menyatakan tentang
ciptaannya “Alsa sprach Zarathustra”.
Dasar Alsa sprach Zarathustra saya letakkan pada
bulan Agustus 1881, dan saya tuliskan rencananya diatas
sehelai kertas.
Goethe, pujangga Jerman lainnya yang sangat
terkenal pula, mengatakan: “Tidak ada suatu ilham, yang
istimewa datang mendadak. Hanya dengan kerja yang
bertujuan sajalah aku bisa mendapat hasil-hasil ciptaan yang
memuaskan.
34 | By: A l i D . N o b i l e m
Jelaslah bahwa penting sekali orang mempunyai
tujuan hidup yang tegas, disertai rencana untuk men-
capainya.
Ambisi dan cita-cita
Dalam mengejar tujuan, kita didorong oleh ambisi
atau gairah hasrat.
Pada umumnya, perkataan ambisi dipakaikan pada
hasrat yang terlalu nekad untuk mencapai sesuatu, dan ke-
banyakan orang yang terlalu berambisi tidak mempedulikan
cara dan jalan yang ditempuh, asal tujuannya tercapai.
Sudah tentu, saudara harus mempunyai ambisi,
supaya bisa maju. Akan tetapi disamping ambisi saudara
harus mempunyai cita-cita.
Tanpa cita-cita, ambisi semata bisa mendorong kita
berbuat kejahatan, atau melakukan perbuatan yang kurang
baik. Sebaliknya, jikalau diatas ambisi itu digantungkan cita-
cita, maka meskipun cita-cita itu tak bisa dicapai, tapi ia bisa
menahan orang dari perbuatan yang kurang baik.
Itulah sebabnya, ada ucapan; “Gantungkanlah cita-
citamu dibintang-bintang, jikalau ia tak disitu, tempatnya
terlalu rendah.”
Cita-cita memanglah tak bisa dikuasai dengan
sempurna, akan tetapi mendekati cita-cita adalah lebih
memuaskan dari pada semata-mata mencapai sesuatu tujuan
yang didalamnya tak disimpulkan cita-cita yang tinggi. Maka
itu, bagaimanapun tujuan hidup saudara, sinarilah dia dengan
bintang cita-cita yang cemerlang.
35 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB IV
1. Perkuatlah kemampuan untuk melihat kedepan, yaitu
syarat untuk mencapai kemajuan.
2. Tetapkanlah tujuan hidup saudara.
3. Tetapkanlah rencana untuk mencapai tujuan hidup
saudara.
4. Tujuan hidup dan recana sifatnya harus tegas dan
jelas.
5. Rencana diperlukan disegala lapangan, tidak hanya
dilapangan tehnik dan perdagangan, tapi juga
dilapangan seni dan kesusasteraan.
36 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab V
MELATIH KEMAUAN
Kemauan yang keras, adalah
Dasar dari segala kemajuan
Jika saudara telah membaca bab IV, saudara tentu
ingat, misal seorang pendaki gunung yang hendak mencapai
puncaknya, dan misal seorang pelayan toko yang berhasrat
menjadi majikan.
Mereka kedua-duanya telah menetapkan tujuannya
dengan jelas, dan baik pendaki gunung maupun pelayan toko
telah membuat pula rencananya.
Kita menaruh simpati kepada kedua orang yang
tujuannya tinggi itu, karena mereka menaikkan pula derajat
masyarakat. Dalam hati kita terbit doa, semoga mereka
berhasil mencapai tujuannya.
Dan ada kemungkinan besar, mereka sampai pada apa
yang dimaksud, atau setidak-tidaknya mendekati tujuannya,
asal mereka cukup kuat kemaunnya untuk melaksanakan
rencananya, untuk setapak demi setapak menyelesaikan
tugas-tugas yang dicantumkan dalam rencananya.
Memang menetapkan tujuan bukanlah hal mudah.
Membuat rencananya lebih sukar lagi. Akan tetapi yang
paling sukar ialah melaksanakannya.
Untuk melaksanakan sampai berhasil, diperlukan
kemauan. Kemauan yang kuat.
Kemauan adalah daya pendorong
Siapa tahu, ditengah jalan si pendaki gunung diserang
oleh angin taufan, atau udara sangat dingin. Kalau tak kuat
kemauannya, ia mungkin cemas, berkecil hati, dan.........,
ayo, turun saja, ah!
37 | By: A l i D . N o b i l e m
Si pelayan setelah menjadi kepala pelayan, masuk ke
SMP malam. Setelah dicobanya tiga bulan, ternyata sukar
sekali mengikuti pelajarannya, karena memang berat
bersekolah sambil bekerja. Ia hentikan sekolahnya.
Kemauannya kurang kuat, ia undur. Mula-mula ia tinggal
tenang saja, tapi lama-lama terbit keraguan kepada dirinya
sendiri. Bisakah kelak ia sampai kepada tujuannya? Se-
konyong-konyong tujuannya yang dahulu jelas, menjadi
remeng-remeng dan akhirnya gelap. Ia putus asa, dan
bersikap masa bodoh.
Tapi mungkin sekali si pendaki gunung yang semula
memang ada niat untuk ngacir kembali saja, berhasil meng-
umpulkan kemauannya dan meneruskan perjalanannya.
Dan bukannya mustahil, bahwa si pelayan ketika
dirasanya pelajaran di SMP terlalu sukar ia berkata kepada
dirinya sendiri: “Tiga bulan ini saya merasa memang berat.
Akan tetapi mundur? Tidak, aku akan tetap tinggal disekolah
ini. Aku mau tahu kuat mana; pelajaran SMP atau otakku!”
memang akhirnya ia tak bisa tiap tahun naik kelas, dan baru
setelah 5 tahun ia mendapatkan ijazah SMP. Akan tetapi ia
teruskan menjalankan rencananya.
Nyata sekali, bahwa kemauan adalah daya pendorong
yang menggerakkan manusia maju kearah tujuannya,
bertahan ditempatnya jika akan terdesak, yang meng-
gerakkan badan seorang pemanjat kelapa sampai dipucuk
pohon, yang mendorong maju suatu tentara meskipun di-
hujani pelor, yang melaksanakan sumpah bangsa Indonesia:
“sekali merdeka tetap merdeka”.
Kita semua tahu obat terkenal yang namanya
Salversan. Itu obat yang mujarab untuk memberantas
penyakit frambusia atau disebut juga syphilis. Obat itu
terkenal juga dengan nama 606.
38 | By: A l i D . N o b i l e m
Mengapa 606? Salversan dinamakan juga 606, karena
Paul Ehrlich, penemunya, telah mengadakan percobaan
dengan belerang 606x, sebelumnya berhasil dan menjadi
obat Salversan yang masyhur. 606 kali mencoba, 606 kali
mengamat-amati, 606 kali duduk bertekun.
Gerangan apa yang menggerakkan Paul Ehrlich untuk
mengadakan percobaan sampai ke 606, dan tak dihentikan
saja setelah mencapai angka 500 atau 605? Yang
menggerakkan itu tak lain dan tak bukan ialah; kemauan Paul
Ehrlich yang kerasnya laksana baja.
Dan oleh karena kemauan yang keras itulah, beribu-
ribu, ya berjuta-juta orang tertolong dari kematian.
Tanpa kemauan, kosong!
Otak kita boleh membuat rencana seindah-indahnya,
secermat-cermatnya, hati kita boleh gandrung terhadap suatu
cita-cita, kita boleh menaruh kasih mesra terhadap yang
bagus dan utama, akan tetapi jika didalam diri kita tiada
tenaga yang membatu merubah segala pikiran itu menjadi
perbuatan, yang menjadi pendorong untuk mengerjakannya,
melaksanakannya, dan yang seolah-olah memaksa kita untuk
menyelesaikan pekerjaan kita, maka semuanya hanya tinggal
angan-angan saja. Semua yang kita pikirkan, yang kita
inginkan supaya terlaksana, hanya bisa terwujud melalui
kerja, baik kerja tangan maupun kerja otak. Semua teori kita,
cita-cita kita, niat kita, baru menjadi kenyataan dan bisa
digunakan, jika mendapat pertolongan dari kemauan, sebab
kemauan itulah yang membantu merubah pikiran kita
menjadi perbuatan.
Maka itu mengembangkan kemauan sama pentingnya
dengan mengembangkan kemampuan lainnya, karena sukses
kita dalam hidup ini untuk sebagian besar tergantung
kepada tenaga kemauan, yang kita punyai. Demikian kata
seorang ahli pendidik orang dewasa yang kenamaan.
39 | By: A l i D . N o b i l e m
Pak Kamid: kemauannya laksana baja
Dengan kemauan yang keras, seolah-olah nasib bisa
dirubah dengan segera dan mendadak.
Setiap orang di Jakarta kenal kisahnya Pak Kamid,
berasal Sindanglaut (Cirebon, dari keluarga tani).
Dizaman Jepang ia bekerja sebagai pekerja biasa
(kuli), kemudian naik pangkat menjadi mandor. Sebagai
mandor ia ternyata mempunyai kecakapan untuk memimpin
dan bergaul dengan pekerja-pekerja bawahannya. Dan ia
perkembangkan bakatnya itu sebaik-baiknya.
Ketika pecah revolusi, Pak Kamid menyediakan
tenaganya untuk Republik, dan menjelang penyerahan
kedaulatan ia masih asyik melakukan tugas revolusinya
sebagai kepala perbekalan untuk pemuda kita yang sedang
bergerilya didaerah Cirebon Timur.
Baru setelah Republik berkuasa diseluruh Indonesia,
pada tahun 1950, Pak Kamid menetap di Jakarta, dengan
hanya membawa bekal 1 sepeda rongsokan, diploma S.R.,
pengalaman dan kemauan yang keras, yang berhasil meng-
atasi segala kesukaran besar kecil.
Pada waktu itulah ia ada kesempatan untuk me-
laksanakan cita-citanya, yakni menjadi seorang pemborong.
Pemborong yang tak kepalang tanggung. Maka bagi orang
luar yang tak mengenal sifat perjuangannya yang tak
mengenal letih, ia sekarang mengalami perubahan men-
dadak, N.V. Kamid & Co., yang usaha pemborongannya
meliputi puluhan juta rupiah. Salah satu diantaranya ialah
pemasangan pipa saluran air bersih di Jakarta dan pula
terbesar diseluruh Asia Tenggara.
Sesungguhnya apa yang terjadi pada Pak Kamid,
bukanlah mukjizat, akan tetapi disebabkan 5 faktor:
1. Kesatuan tujuan.
40 | By: A l i D . N o b i l e m
2. Rencana yang jelas.
3. Kerja keras bukan main (dari jam 6 pagi – 10 malam).
4. Kemauan keras laksana baja.
5. Pandai bergaul dan jujur.
Kemauan menimbulkan pikiran unggul
Kalau saudara mengataka perkataan “Kemauan”,
maka timbullah pikiran-pikiran seperti misalnya:
Teguh hati
Ulet
Kerja keras
Tenaga
Daya usaha
“Saya mau”, adalah suatu kalimat yang pendek, tapi
mengandung gaya yang hidup. Maka itu, pakailah kalimat ini
sering-sering. Jika saudara hendak mengerjakan sesuatu,
ucapkanlah perlahan dengan penuh keyakinan: “Saya mau
mengerjakan ini”, “Saya mau mengerjakan itu”.
Dengan menggunakan kemauan secara sadar de-
mikian itu, lambat laun kemauan saudara akan betul-betul
berkembang. Kesadaran itu menjiwai dan menghidupkan
kemauan saudara.
Melatih kemauan
Salah satu jalan untuk melatih kemauan ialah
menyuruh kemauan itu melenyapkan kebiasaan yang tidak
baik. Kalau kita selidiki kebiasaan kita, maka banyak sekali
yang kurang baik. Misalnya kita mempunyai kebiasaan
bangun terlalu siang, kita mempunyai kebiasaan menggerak-
gerikkan kaki kita, jika duduk, berkedip-kedip dengan mata
kita, kebiasaan merokok terlalu banyak. Bahkan kebiasaan
untuk maki-maki, kalau keinginan kita mendapat perlawan,
dan lain sebagainya.
41 | By: A l i D . N o b i l e m
Maka ada baiknya juga, jika kita catat kebiasaan kita
yang tidak baik itu.
Benjamin Franklin, sarjana dan diploma Amerika
yang terkenal diabad 18, yang otobiografinya menjadi
bacaan bagi setiap orang Amerika, dan masih dianggap
sebagai buku yang sangat berfaedah sampai sekarang,
terkenal dengan daftar yang dibuatnya, yakni daftar dari
kebiasaan-kebiasaan tidak baik yang hendak dilenyapkan-
nya, dan kebiasaan-kebiasaan baik yang hendak dimilikinya.
Setiap hari ia mewajibkan dirinya memberantas satu
kebiasaan yang buruk dan mengembangkan satu kebiasaan
baik untuk menggantikannya.
Dengan begitu, Benjamin Franklin tidak saja mem-
perkuat kemauannya dengan latihan setiap hari, tetapi se-
kaligus ia bisa memiliki kebiasaan-kebiasaan baik menghiasi
dirinya.
Ada seorang ahli ilmu jiwa terkenal yang meng-
anjurkan latihan sbb: Orang yang hendak melatih kemauan-
nya, disuruhnya berbuat sesuatu yang sama sekali tidak ada
gunanya. Misalnya ia disuruh mengeluarkan batang-batang
korek api dari dalam kotaknya. Kemudian disuruhnya me-
ngembalikan batang-batang korek api itu satu persatu.
Memang nampaknya perbuatan demikian itu seperti
perbuatan orang bodoh saja, akan tetapi nyatanya terbukti,
bahwa latihan semacam ini bisa memperkuat kemauan.
Soalnya yang pokok dalam melatih kemauan itu ialah
untuk tunduk kepada suatu perintah (perintah orang lain atau
diri sendiri) untuk mengerjakannya tanpa membantah.
Pendeknya untuk menanam disiplin!
Dalam agama islam ada suatu peraturan yang
termasuk rukunnya yang bertujuan juga untuk memperkuat
kemauan, yakni puasa. Dengan berpuasa orang memaksakan
dirinya untuk berbuat sesuatu yang tidak kita sukai, yakni
42 | By: A l i D . N o b i l e m
misalnya bangun jam 3 malam untuk sahur, padahal saat itu
kita sedang enak-enaknya tidur. Selain itu, kita disuruh me-
ninggalkan sesuatu yang kita sudah biasakan dan sukai,
yakni makan siang.
Akan tetapi untuk melatih kemauan kita sehari-hari,
tidaklah kita harus menanti datangnya bulan puasa. Kita bisa
misalnya bisa agak berpuasa, sedikit mengenai jumlah rokok
yang kita isap tiap hari. Misalkan kita tinggalkan kebiasaan
merokok sesudah makan.
Supaya kita tidak putus asa dalam melatih kemauan,
maka sebaiknya kita mulai dengan latihan-latihan yang
ringan dahulu, untuk kemudian diperberat.
Orang yang kuat kemauannya,
Adalah orang-orang yang gembira
Dalam angan-angan kita biasanya kita melukiskan
orang yang kuat kemauannya sebagai orang yang bersikap
geram dan garang, kasar, dan suka membentak-bentak.
Lukisan ini kurang tepat adanya.
Malahan sebaliknya, orang yang keras kemauannya,
oleh karena ia bisa mengendalikan dirinya dan me-
nundukkan nafsunya, kemalasannya, dllnya, maka ia
kebanyakan adalah gembira dan periang.
Karena kekuatan kemauannya, ia menganggap hidup
ini bukannya sebagai beban, melainkan anugerah. Oleh
karena itu, ia tak lekas musam mukanya, bahkan sering
tersenyum.
Cuman saja, gembira dan semangatnya tidak terlukis
dalam kata-katanya yang hebat dan muluk-muluk, melainkan
dilukiskan dalam kerjanya, yang hasilnya lebih dari kerja
orang lain. Namun kerja kerasnya itu tak begitu nampak,
karena pandainya menguasai diri, dan karena itu ia tetap
tenang dan jernih mukanya. Hasilnyalah yang ternyata
melebihi mereka yang kemauannya lemah.
43 | By: A l i D . N o b i l e m
Oleh karena sukses kita tergantung pada ketabahan
kita, maka kita boleh minta tolong pada kemauan kita untuk
memperkembangkan ketabahan itu didalam diri kita.
Kita harus mempunyai kemauan untuk terus bertahan
meskipun banyak kesukaran meliputi diri kita, meskipun ada
kalanya datang rasa putus asa.
Hasil yang sebanyak-banyaknya hanya dapat dipacai
dengan meneruskan usaha kita. Bersikaplah tabah juga
dalam menghadapi pekerjaan kita sehari-hari yang
nampaknya remeh. Hanya dengan kerja keras yang didorong
oleh kemauan keras, bisa didapat hasil didunia ini.
Jangan mau dihalang-halangi. Perkembangkan ke-
mauan saudara sedemikian rupa sehingga ia merupakan alat
yang berfaedah dan berharga. Perbaikilah pekerjaan saudara
terus-menerus. “Hari ini harus lebih baik daripada
kemarin!” harus menjadi semboyan kerja saudara.
Mintalah bantuan dari kemauan saudara untuk selalu
mengejar tujuan yang tinggi dan mulia, dan putuskanlah
untuk bersikap tabah dalam pikiran kita sehari-hari, per-
buatan kita sehari-hari dan tingkah laku kita sehari-hari.
44 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB V
1. Tujuan dan rencana untuk mencapai tujuan belum
bisa terlaksanakan, jika tidak dorong oleh kemauan
yang keras.
2. Kemauan adalah daya pendorong.
3. Sukses kita dalam hidup ini sebagian besar ditentukan
oleh tenaga kemauan yang kita punyai.
4. Kemauan menimbulkan pikiran-pikiran yang unggul.
5. Kemauan bisa melenyapkan kebiasaan yang tidak
baik, dan menimbulkan kebiasaan yang baik.
6. Orang yang kuat kemauannya, gembira hidupnya.
7. Ketabahan bisa dibangun oleh kemauan.
45 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab VI
BERPIKIR TERATUR
Memang pikiran sukar dikendali-
kan, tapi dengan latihan, hai
Arjuna, ia dapat dikendalikan
BHAGAWAD GITA VI, 35
Siapa hendak berhasil harus pandai mengatur
hidupnya. Dan karena berpikirlah asas hidup itu, maka ia
harus pandai mengatur pikirannya. Hidup, kata Descarter,
adalah berpikir. Adapun kunci untuk berpikir secara teratur,
ialah kecakapan mengendalikan pikiran.
Pikiran yang kacau
Siapa yang tak belajar mengendalikan dan menguasai
pikirannya, akan mendapat banyak kesukaran dalam
hidupnya, dan hal itu merupakan halangan besar untuk
mencapai tujuannya dan mendapat kemajuan.
Hal ini disebabkan, karena dunia pikirannya sebagian
besar diisi oleh pikiran yang datang menyerbu kedalamnya,
dan tidak oleh pikiran yang dipilihnya sendiri secara sadar.
Apalagi kalau pikiran yang menyerbu itu pikiran yang
sesungguhnya tidak berfaedah bahkan merugikan, maka
dunia pikirannya tak akan merupakan sesuatu yang
mendorongnya maju atau mengangkatnya keatas, tapi justru
menariknya kebawah atau mendesaknya kebelakang.
Orang yang pikirannya dikuasai dan tidak teratur,
mudah dipengaruhi oleh pikiran orang lain, oleh perasaan
yang datangnya dari luar dan yang belum tentu berguna.
Bahkan adalah suatu kenyataan, bahwa pikiran itu
paling mudah termakan oleh perasaan-perasaan yang
merugikan, seperti misalnya cemas, amarah dan kecil hati.
Sehingga orang yang pikirannya tak teratur, selalu ragu.
Ragu-ragu kepada hidup, kepada dirinya sendiri dan pada
masa yang akan datang.
46 | By: A l i D . N o b i l e m
Dan karena mereka itu termakan oleh perasaan-
perasaan yang merugikan, maka hidupnyapun menjadi
suram, kemauan dan tenaga perbuatannyapun menjadi
kurang, lemah bahkan bisa lenyap sama sekali.
Selain dari pada itu, orang yang pikirannya tak teratur
dan tak dikendalikan, sering mengeluh bahwa ia tidak ada
waktu, dan cara kerjanya nampaknya sibuk dan tergesa-gesa,
padahal sedikit sekali yang dihasilkannya. Anehnya, bahwa
justru orang yang banyak urusannya, banyak yang dikerja-
kan, tidak pernah mengeluh kekurangan waktu, bahkan
nampaknya selalu kelebihan waktu. Apakah sebabnya itu?
Sebabnya ialah bahwa orang yang menguasai pikirannya,
dan pandai mengaturnya, tidak membuang-buang waktunya
untuk bermimpi-mimpi dan mengelamun. Tak memikirkan
hal-hal yang bukan-bukan, dan karena itu nampaknya ia
selalu bisa meluangkan waktu untuk pekerjaan tambahan,
yang demikian itu tidak bisa dikerjakan oleh orang lain yang
justru tak banyak pekerjaannya, mengelamun dan merasa
was-was, selalu merasa........ tak ada waktu.
W.J. Brown, seorang anggota parlemen Inggris yang
populer, membandingkan pikiran yang teratur dikuasai
sebagai lampu sorot listrik yang dengan langsung dan tegas
menyoroti barang disekitarnya, sedangkan pikiran yang tak
dikendalikan adalah laksana lilin yang samar-samar dan
kerdip-kerdip menerangi barang disekitarnya.
Pikiran yang teratur
Sebaliknya orang yang pikirannya teratur dan
dikendalikan, tidak mau dengan semena-mena diganggu oleh
perasaan dan pikiran yang merugikan. Ia pilih sendiri pikiran
dan perasaan apa yang boleh masuk kedalam dunia
pikirannya. Oleh karena itulah, ia bisa berpikir secara cepat
dan tenaga pikirannyapun menjadi kuat sekali.
Jikalau saudara memandang seseorang yang bisa
mengendalikan dan menguasai pikirannya, maka saudara
47 | By: A l i D . N o b i l e m
akan menyaksikan 5 sifat, yang menonjol pada dirinya. Lima
sifat itu ialah:
Pertama, ia tidak mau memusingkan soal yang kecil-
kecil, yang bisa dikerjakan dengan cepat dan tak usah pikir
panjang. Misalnya ia tidak mengadakan debat dengan dirinya
sendiri tentang masalah; minum kopi dulu atau mandi dulu.
Dengan begitu pikirannya lama bisa segar, karena tak
terganggu oleh soal yang remeh.
Kedua, ia menghidarkan segala gerak-gerik yang tak
perlu. Ia tak suka ber-putar”, akan tetapi terus langsung
mengarah ke tujuannya. Gerak-geriknya cepat dan tak ragu”.
Dan iapun misalnya tak menghabiskan tenaganya dengan
menggerak-gerikkan kakinya, jika duduk, dllnya.
Ketiga, ia selalu berpikir dan merancang dahulu, jika
menghadapi pekerjaan yang penting. Ia misalnya mencatat
urutan pekerjaan” yang harus dilakukan pada setiap harinya,
dan tertib menjalankan menyelesaikan pekerjaan” yang telah
ditetapkan itu satu persatu. Dengan begitu, tiadalah waktu di-
buang untuk memikirkan gerangan pekerjaan apa yang harus
dikerjakan, jika pekerjaan yang satu sudah selesai. Sebab,
biasanya jika satu pekerjaan sudah selesai, dan mau pindah
ke pekerjaan yang lain yang harus dilakukan pula, ada timbul
cenderung mau ber-siul”, merokok, ngobrol dan akhirnya
pekerjaan.......... terbengkalai.
Keempat, ia tidak menangguhkan pekerjaan sampai
nanti atau besok, atau kelak kemudian hari, jikalau pekerjaan
itu harus dikerjakan sekarang. Kalau saudara menengok laci
meja tulis orang yang pikirannya teratur, tak ada surat yang
ber-hari”, ber-minggu”, atau ber-bulan” tertinggal disitu.
Semua surat dijawab dengan segera, atau diberi ciri “tak
perlu dijawab”. Atau dimasukkan ke kantong sampah yang
tak perlu disimpan. Semboyannya “Segera kerjakan”.
Kelima, ia suka mencatat. Jika misalnya ada
pekerjaan yang harus dikerjakan, padahal ia belum sempat,
48 | By: A l i D . N o b i l e m
maka dicatatnya itu, dengan begitu, ingatannya tak diberati
oleh hal” yang belum perlu dipikir sekarang. Semua yang
perlu diingat diserahkan kepada buku catatannya.
Keenam, ia tak suka berbicara tentang dirinya
sendiri. Biasanya orang yang pikirannya teratur, dia bahagia,
dan karena itu tak ada waktu melamun tentang..... dirinya
sendiri. Dan karena itu, tidak pernah ia berkeluh kesah.
Melatih mengendalikan pikiran
Seperti dikatakan diatas, sebagian besar orang
hidupnya tak banyak menggunakan pikirannya secara sadar,
melainkan dipikirkan orang lain atau dunia pikirannya
diserbu oleh pearasaan” yang bersifat menyenangkan dan
menyedihkan, dan kebanyakan kali.... menyedihkan.
Yang demikian itu tidak berarti, bahwa pikirannya tak
bergerak, bahkan bergerak-gerik dengan hebatnya. Cuma
bukannya ia bergerak atas kemauan sendiri, akan tetapi di-
gerak-gerikkan oleh perasaan”, pikiran”, yang nyelonong
masuk ke dunia pikirannya.
Coba periksa diri saudara sendiri. Silahkan periksa
apa” yang terpikir oleh saudara dalam waktu 2 menit saja.
Maka heranlah saudara, betanya banyak hal” yang
datang masuk kedalam pikiran saudara. Maka ternyata
bahwa untuk sebagian besar pikiran saudara digerak-gerik-
kan oleh perasaan” mengenai pengalaman” saudara. Misal-
nya terpikir oleh saudara perlakuan kurang baik dari kawan
saudara, sehingga menimbulkan perasaan mendongkol.
Kemudian disusul rasa tidak enak, karena sewa rumah belum
saudara bayar, rasa iri kepada teman saudara baru beli sepeda
atau baru dinaikkan gajinya, sedangkan saudara masih tetap
begitu” saja. Dan kadang” saudara juga menjadi tersenyum
karena terpikir pada kenalan lama yang telah saudara jumpai
dijalan, yang saudara anggap baik sekali , karena suka
mendengarkan keluh-kesah saudara. Bahkan berjanji akan
menolong saudara semampunya, dllnya.
49 | By: A l i D . N o b i l e m
Terang bahwa pikiran” itu semuanya muncul dengan
tak saudara undang, sebab siapa yang mau mengundang hal”
yang....... tidak enak?
Pikiran yang melulu begini saja macamnya dan
kerjanya, terang tak banyak faedahnya, dan tidak bisa
digunakan secara tepat untuk melakukan pekerjaan yang kita
hadapi. Selama kita belum pandai mengendalikan pikiran
kita, maka semua yang kita coba dan usahakan akan meng-
andung sifat kaku dan tak sempurna. Sebab pikiran kira
mudah sekali diganggu oleh hal” dan perasaan” yang sama
sekali tidak ada hubungannya dengan soal yang kita hadapi,
sehingga soal itu tak akan bisa dipecahkan sama sekali, atau
hanya dipecahkan separuh saja.
Oleh karena itu, adalah berfaedah sekali, jikalau
saudara mau mengadakan latihan mengendalikan pikiran,
seperti yang tertera dibawah ini.
Mula-mula saudara harus memperistirahatkan seluruh
badan selepas-lepasnya. Juga pikiran saudara harus saudara
istirahatkan, sebab baru jika ia dalam istirahat bisalah ia
diawasi dan dikendalikan.
Duduklah diatas kursi se-enak”-nya, se-lepas”-nya.
Tenagkan dan istirahatkan seluruh badan saudara.
Usahakanlah supaya tak ada sedikitpun ketegangan pada diri
saudara. Maka saudara akan mengalami sesuatu yang
mungkin belum pernah saudara alami sebelumnya: Pikiran
saudara menjadi tenang, ini taraf pertama.
Jika saudara sudah mahir duduk dengan tenang dan
melepaskan segala ketegangan, dan pikiran saudarapun
menjadi tanang selama 5 menit saja, maka sambil duduk
itupun saudara bisa mengawasi pikiran” yang datang pada
saudara. Janganlah dielakkan, jangan pula diusir, tapi biarlah
lalu dengan sendirinya. Biarlah mereka itu susul menyusul.
Asal dijaga sudara tetap tenang dan merasa lepas. Ini taraf
kedua.
50 | By: A l i D . N o b i l e m
Taraf ketiga, ialah konsentrasi, atau memusatkan
pikiran. Pilihlah suatu hal yang saudara mau pikirkan.
Misalnya ibu saudara, boleh suatu pemandangan alam, boleh
misalnya barang sederhana seperti buku, potlot. Yang
penting disini ialah memilih satu hal yang saudara pikirkan
dan mengesampingkan semua hal lainnya, yakni dengan
menyuruh dan membiarkan berlalu semua pikiran yang
timbul, kecuali hal yang sedang saudara pikirkan. Inilah yang
dinamakan konsentrasi atau pemusatan pikiran.
Jika saudara misalnya memilih “rokok” sebagai hal
yang saudara pikirkan, maka mulailah dahulu dengan pikiran
saudara melihat rokok itu. Kemudian, pikirkanlah semua hal
yang ada hubungannya dengan rokok. Apa bahannya?
Tembakau. Lihatlah dengan pikiran saudara tanaman
tembakau – kebun tembakau. Saudara melihat kebun
tembakau, orang” memetik daunnya, daunnya dimasak, di-
keringkan, diangkut ke pabrikm disini digulung dengan
kertas, dibungkus, dikirim ke agen” rokok, diteruskan ke
penjual”, dan akhirnya saudara beli, saudara isap. Pikirkan,
tentang macamnya rokok: sigaret, kretek, cerutu, pipa.
Saudara akan heran, bahwa dalam beberapa menit saudara
telah berhasil begitu banyak pengetahuan tentang rokok, dan
akan sadar bahwa barang yang remeh seperti rokok menjadi
menarik hati jika dipikirkan secara sungguh”. Sekarang
teraturlah pikiran saudara mengenai rokok.
Dan pilihlah setiap hari satu hal baru untuk dipikirkan.
Jika saudara mengerjakan hal ini setiap hari 5 menit saja,
akhirnya saudara akan mahir untuk memusatkan pikiran
saudara.
51 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB VI
1. Siapa yang hendak hidup berhasil harus pandai
mengatur pikirannya.
2. Pikiran tak teratur adalah laksana lilin yang ketiup
angin.
3. Pikiran teratur adalah laksana lampu sorot listrik.
4. Orang yang pikirannya teratur, dengan langsung dan
lurus menuju kepada apa yang dikehendakinya.
5. Kita harus melatih mengendalikan pikiran kita.
52 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab VII
KONSENTRASI
Pusatkan pada satu titik ......
NAPOLEON
Si M. Dalam tempo 10 menit mampu memecahkan
soal-soal yang sulit-sulit.
Seorang wartawan membuat catatan kilat dalam
mobilnya yang sedang menuju ke seorang pembesar yang
hendak diinterpiunya. Sesampainya ditempat, siaplah
pertanyaan”-nya, dan sorenya korannya memuat soal jawab
yang mengasyikkan, yang menarik masyarakat ramai.
Seorang dokter ahli bedah beberapa jam sebelum
mengadakan pembedahan, meng-amat”-i pasiennya sepuluh
menit lamanya. Pembedahan kemudian dilakukan dengan
kemahiran yang luar biasa, dan berhasil baik.
Seorang mahasiswa dalam mempelajari sesuatu buku
selalu selesai dalam tempo yang sangat singkat, se-banyak”-
nya separoh dari waktu yang dipergunakan teman”-nya.
Apakah rahasia yang menyebabkan berhasilnya orang
tsb. Dalam menyelesaikan pekerjaannya. Rahasianya ialah:
Konsentrasi.
Letakkan sebuah kaca pembesar dijalan perlewatan
sinar matahari. Jatuhkan titik bakarnya diatas sehelai kertas,
kertas itu akan terbakar dan me-nyala”.
Apakah yang menyebabkan menyalanya kertas itu?
Jawabannya ialah: Konsentrasi.
Konsentrasi berarti pemusatan.
Dalam halnya si M., wartawan, ahli bedah, dan
mahasiswa tsb. diatas, yang dipusatkan ialah pikirannya.
Dalam halnya kaca pembesar yang dipusatkan ialah
sinar matahari.
53 | By: A l i D . N o b i l e m
Dalam bab ini kita akan menguraikan tentang
konsentrsi dalam arti pemusatan perhatian dan pikiran.
Konsentrasi sifat orang yang unggul
Konsentrasi adalah kemampuan untuk memusatkan
segenap pikiran dan perhatian pada satu titik, pada satu
tujuan, pada satu soal.
Kadang” kita heran melihat orang yang mengambil
tindakan cepat dan tepat mengenai tujuannya, padahal
nampaknya ia tenang saja, tak ada tanda ter-gesa”. Atau ia
mengambil keputusan” yang cepat dan berhasil pula. Hal ini
disebabkan, karena dahulu ia telah memusatkan perhatian-
nya terhadap soal” yang sekarang baru diambil tindakan”
penyelesaiannya dan diputuskan cara penyelesaiannya.
Pun saudara, yang hendak berhasil dan menang dalam
perjuangan hidup, wajid berusaha dan belajar mem-
perkembangkan kemampuan berkonsentrasi.
Semua presiden dan perdana menteri, semua jendral”
dan pujangga yang besar, semua industrialis dan bankir yang
termasyhur didunia, mereka itu mempunyai sifat yang sama:
mereka memiliki kemampuan berkonsentrasi.
Makna konsentrasi dengan tepat disimpulkan oleh Dr.
Victor Pauchet dalam bukunya Le Chemin de Bonheur:
Kesatuan tujuan memungkinkan kesatuan pimpinan, dan
kesatuan pimpinan menuju ke kemenangan.
Kesukaran dalam berkonsentrasi
Apakah sebabnya tak semua orang memiliki
kemampuan untuk berkonsentrasi?
Hal ini disebabkan, karena memang berkonsentrasi itu
pekerjaan yang tidak mudah.
Misalnya saudara sedang membaca buku ini. Kalau
cara membaca saudara tanpa konsentrasi, maka meskipun
saudara duduk bertekun membaca buku ini, namun belum
54 | By: A l i D . N o b i l e m
tentu perhatian saudara sepenuhnya tertuju kepada isi buku
ini. Mungkin se-konyong” pikiran saudara melayang ke
lapangan bola yang saat itu sedang dijadikan gelanggang
permainan antara kesebelasan kota saudara melawan ke-
sebelasan dari kota lain. Atau se-konyong” saudara teringat
kecelakaan yang saudara lihat tadi, ketika saudara sedang
naik sepeda dari kantor menuju ke rumah. Atau saudara
mendengarkan sayup” suara sam saimun yang sedang
melagukan keroncong muritsku melalui radion tetangga
saudara.
Ada empat macam rintangan yang mengganggi
konsentrasi, yakni: kurang pengetahuan tentang soal yang
dihadapi, gangguan dari luar, daya penarik dari soal lain,
rasa lelah.
Kurang pengetahuan. Misalnya kita tak begitu banyak
minat pada kesusasteraan, tapi namun hadir juga dalam suatu
ceramah yang diadakan oleh Pramudya Ananta Tur, karena
kebetulan dia teman kita yang baik. Sepuluh menit kita
mendengarkan ceramah mengenai misalnya Perkembangan
kesusasteraan Indonesia selama 5 tahun terakhir ini,
kemudian tanpa kita ketahui lenyaplah maksud dan isi
ceramah tersebut dari perhatian kita. Pikiran kita berkeliaran
kemana-mana. Dari kemeja yang dipakai oleh Pramudya
sampai ke pipa yang diisap oleh salah seorang seniman yang
hadir disitu. Tapi, sekonyong-konyong kita mendengar
Pramudya sedang membicarakan pajak yang terlalu rajin
memburu para pengarang dengan pungutan pajaknya, dan
seketika itu perhatian kita terpusat lagi kepada ceramah,
karena kita agak banyak mengetahui tentang seluk beluk
pajak, bahkan belum lama berselang telah kena anslag pajak
yang agak mengagetkan.
Soalnya, kurang pengetahuan tentang kesusasteraan-
lah yang membuat kita sukar memusatkan perhatian kita
kepada bagian terpenting dari ceramah Pramudya tsb.
55 | By: A l i D . N o b i l e m
Gangguan dari luar. Kita sedang meneliti pendapatan
dan pengeluaran perusahaan kita, akan tetapi sering-sering
mata kita menengok kearah penangnggalan yang memuat
gambar seorang wanita cantik, atau mengarah ke jendela
melihat mobil-mobil yang lewat.
Itulah sebabnya, makan dalam biara-biara, dimana
para biksu melatih konsentrasi atau mengadakan penyeli-
dikan yang cermat dalam kitab-kitab suci, dinding-dinding-
nya tiada perhisan-perhiasannya.
Daya penarik dari soal lain. Kalau perhatian kita
terhadap soal yang kita hadapi menjadi kurang, maka pikiran
kitapun sering menuju ke soal-soal lain, misalnya perut kita
yang sudah mulai lapar.
Lelah. Jika kita terlalu lama memusatkan perhatian
kita kepada suatu soal, kita menjadi lelah, dan dengan
sendirinya konsentrasi menjadi kendor, atau jika badan kita
memang letih sebelumnya berkonsentrasi, maka soal yang
kita mesti hadapi menjadi kurang menarik.
Cara memperkembangkan
kemampuan berkonsentrasi
Kemampuan berkonsentrasi bisa diperkembangkan
dengan latihan-latihan.
Ambillah potlot
Letakkan diatas meja
Pandanglah potlot itu. Amat-amati bentuknya, warna-
nya. Apakah bahan yang dibuatnya? Apakah guna potlot ini?
Potlot untuk menggambarkan? Atau untuk menuliskah?
Angkatlah dari atas meja, dan amat-amatilah merknya. Ada
tulisannya apa? Dllnya. Saudara bisa membuat potlot ini
menjadi pusat perhatian saudara. Usirlah pikiran-pikiran
yang hendak menyelinap dalam lingkaran perhatian saudara
sekarang yakni: potlot didepan saudara itu.
56 | By: A l i D . N o b i l e m
Berkebiasaanlah memusatkan perhatian saudara
kepada apa yang sedang saudara hadapi. Jika sekarang
saudara membaca buku ini, pusatkanlah perhatian saudara
kesitu saja. Nanti setelah membaca buku ini, saudara
membersihkan meja tulis saudara. Pusatkanlah perhatian
saudara semata-mata kepada hal membersihkan meja tulis
saudara itu. Dan jika kemudian saudara mengisi kamar
mandi, isilah bak itu dengan penuh kesadaran.
Bermainlah bridge, dam, catur, tebaklah teka-teki
silang, sebab semua itu membutuhkan konsentrasi.
Bacalah satu bab dari buku ini. Bacalah betul-betul,
resapkan isinya, bacalah perlahan-lahan. Gambarkanlah isi
dan maksudnya dalam angan-angan. Kemudian cobalah
menerangkan isi dan maksudnya secara ringkas kepada
orang lain. Besoknya, bacalah sekali lagi bab itu, sekarang
dengan semata-mata memperhatikan gayanya. Ulangilah 10x
kalau perlu, sehingga saudara akhirnya bisa membuat
karangan semacam itu dengan bentuk dan isi yang sempurna.
Salah satu syarat konsentrasi ialah, bahwa kita harus
terus-menerus dalam waktu yang tertentu memusatkan
pikiran kita kepada suatu tujuan.
Menimbulkan perhatian.
Diatas telah dimisalkan, kita yang tidak ada perhatian
terhadap kesusasteraan, dan karena itu kita tidak bisa
memusatkan perhatian kepada ceramah Pramudya Ananta.
Sesampainya dirumah, kita sadar, bahwa untuk
memperluas pengetahuan umum yang sangat perlu untuk
kemajuan kita, kita harus mengetahui sedikit banyak tentang
kesusasteraan.
Oleh karena itu kita membeli buku tentang kesu-
sastraan, dan mulai membacanya. Akan tetapi tidak pula kita
bisa memusatkan perhatian kita, karena semuanya terasa
asing bagi kita.
57 | By: A l i D . N o b i l e m
Bagaimana caranya supaya perhatian terhadap buku
kesusastraan itu? Salah satu cara ialah dengan
menghubungkan apa yang kita tidak tahu dengan apa yang
telah kita ketahui. Misalnya disitu disebuk Shakespeare
dengan karangannya Midsummernights Dream. Kebetulan
kita sudah pernah menonton film Midsummernights Dream,
maka bertambahlah perhatian kita terhadap buku tsb.
Dengan jalan begitu, lama-lama saudara menjadi
asyik membacanya, dan setiap buku kesusastraan menjadi
perhatian saudara, dan tahu-tahu disamping pekerjaan
saudara sebagai perwira misalnya, saudara menjadi peminat
kesusastraan! Ingatlah, bahwa semua serjana yang masyhur-
masyhur, mulai dengan tidak tahu dahulu, baru kemudian
setelah belajar menjadi tahu dan akhirnya ahli.
Dalam bukunya Teach yourself personal efficiency, F.
Addington Symonds menceritakan bagaimana seorang siswi
yang tak suka stenografi akhirnya menjadi penggemarnya.
Seorang siswi sangat membenci palajaran stenografi
(menulis cepat). Hal ini diketahui gurunya.guru ini
mengetahui muridnya suka sekali kepada cerita detektif.
Maka itu diberikannya saran, bahwa seharusnya ia meng-
anggap stenografi sebagai suatu teka-teki yang menawan hati
dan hanya bisa dipecahkan, jikalau mengetahui kunci pem-
buka rahasianya, yakni tanda stenografi yang harus di-
hubungkan satu sama lain. Dimintanya supaya menganggap
buku pelajaran steno itu sebagai buku cerita detektid, yang
mengemukakan suatu masalah dibab ke I, dan kedapatan
penyelesaiannya dibab yang terakhir. Siswa itu tak saja
timbul perhatiaannya, karena keterangan gurunya itu, bahkan
akhirnya menjadi stenograf yang ulung, dan mendapat
hadiah-hadiah pertama dilapangan menulis cepat.
Maka berbuatlah seperti siswi tersebut. Hubungkanlah
hal yang tak menarik (steno), dengan suatu yang menarik
58 | By: A l i D . N o b i l e m
(cerita detektif), supaya perhatian bisa timbul, sehingga
pikiran kitapun bisa berpusat padanya.
Konsentrasi untuk menanamkan
sifat-sifat yang baik
Jikalau kita sudah pandai berkonsentrasi atau
memusatkan pikiran kita, maka kita harus pandai memilih
apa-apa yang akan menjadi pusat perhatian kita.
Pusatkanlah pikiran dan perhatian kita kepada hal-
hal yang baik-baik, bagus-bagus didunia ini. Pusatkanlah
pikiran kita kepada kebahagiaan, kabagusan, kebaikan, dan
keadilan.
Kita harus bisa melukiskan diri kita dalam angan-
angan kita sebagai orang yang bahagia, ramah tamah,
simpatik, berkemauan keras, berkuasa.
Jikalau pikiran-pikiran kita berisi dengan hal-hal yang
baik dan bagus, dengan sendirinya hati kita menjadi baik
pula. Dan kalau kita bisa melenyapkan sama sekali pikiran
jahat dan prasangka, maka kita akan menjadi orang yang
bahagia.
59 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB VII
1. Orang-orang yang unggul dan ulung mempunya
kemampuan berkonsentrasi.
2. Konsentrasi adalah kemampuan untuk memusatkan
pikiran dan perhatian kepada satu titik, satu tujuan,
atau satu soal.
3. Kesukaran dalam berkonsentrasi berupa: a.
Kurangnya pengetahuan, b. Gangguan dari luar, c.
Daya penarik soal lain, d. lelah.
4. Kemampuan berkonsentrasi bisa diperkembangkan
dengan latihan.
5. Salah satu cara untuk mempermudah konsentrasi
ialah menimbulkan perhatian kepada tujuan
konsentrasi.
6. Konsentrsi bisa digunakan untuk menanam sifat-sifat
yang baik.
60 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab VIII
EFISIENSI
Pengertian bahwa dimana-mana harus ada
ketertiban adalah asas pendidikan
JOSEPH JOUBERT
Setiap pekerjaan yang berhasil adalah akibat dari cara
pekerjaan yang baik pula.
Dalam bab II telah diuraikan secukupnya tentang
maha pentingnya pikiran manusia. Pikiran adalah pusat dari
kemajuan, pusat dari kebudayaan dan peradaban.
Salah satu sifat dari pikiran, ialah kemampuannya
untuk mengatur dan menyusun. Bagaimanapun rendah
peradaban suatu masyarakat atau orang, susunan dan aturan
selalu ada. Akan tetapi pada bangsa yang rendah peradaban-
nya, susunan dan peraturan masyarakatnya itu lama-lama
menjadi mati, tak boleh dirubah dan akhirnya menghalangi
kemajuannya.
Sebaliknya, orang atau masyarakat yang tinggi
peradabannya. Disitu, aturan dan susunan dipergunakan
untuk mencapai mutu pekerjaan yang lebih tinggi, dan untuk
mencapai kemajuan yang lebih pesat.
Dizaman modern sekarang ini, dimana kitapun mesti
menjadi orang yang modern, mengatur dan menyusun adalah
penting sekali. Bahkan siapa yang tak mengatur/menyusun
pikirannya, pekerjaannya, dan waktunya, ia akan tinggal
terbelakang.
Pasti saudara tak mau tinggal terbelakang, saudara
beli buku ini, justru karena hasrat keras untuk maju.
Pertama yang harus kita atur dan susun ialah pikiran
kita. Saudara barangkali telah melihat kamar suatu kantor
yang disusun dengan rapinya. Orang yang duduk dibelakang
meja tulisnya, dengan mudah dapat menyelesaikan pekerjaan
61 | By: A l i D . N o b i l e m
yang dihadapinya. Dengan satu pandangan mata saja, ia
dapat mengetahui dimana tempat suratnya yang harus
dikerjakan. Karna surat-surat itu disusun rapi. Ketertiban
yang ada disitu adalah penjelmaan dari ketertiban yang ada
pada pikirannya. Waktu pulang, ia masih keliatan segar dan
semangat.
Pikiran yang tersusun dan tertata tertib sama sifatnya
dengan kamar kerja yang tersusun rapi.
Maka itu, susunlah pikiran saudara serapi-rapinya,
dan pekerjaan saudarapun akan menjadi rapi.
Menyusun pikiran
Apakah yang menyebabkan orang dapat menyelesai-
kan pekerjaan yang banyak sekali? Apakah rahasianya
bahwa ada orang yang bisa mengendalikan 3 kementrian
sekaligus. Apakah rahasia selalu segarnya dn gairahnya
Presiden Soekarno, padahal ia harus mengepalai suatu
negara yang hampir sebesar eropa, yang setiap hari meng-
hadapi kesukaran yang pelik karena rakyatnya masih banyak
yang beradat kolonial? Bagaimana bung Karno dapat tetap
tersenyum, padahal beliau sendiri menghadapi kesukaran
dalam rumah tangga, dan mendapat kecaman yang pedas dari
berbagai pihak?
Apakah hal ini disebabkan oleh karena uang cukup?
Tidak! Banyak orang yang uangnya terlalu banyak, akan
tetapi langganan penyakit darah tinggi! Apakah barangkali
disebabkan oleh karena otaknya istimewa? Juga tidak.
Wiston Churchill selalu jatuh ketika menghadapi ujian, dan
jikalau dititik beratkan diplomanya, niscaya ia tak akan bisa
menjadi menteri, apalagi perdana menteri. Terang, bahwa
otak Churchill tak jauh bedanya dengan otak kita ini.
Rahasia kemampuan yang luar biasa dari orang-orang
besar itu, disebabkan cara mereka menyusun berbagai
pikirannya dan bekerja secara efisien. Pikiran yang tersusun
rapi, menambah kejernihan pendangan budinya, dan
62 | By: A l i D . N o b i l e m
menambah kecakapannya untuk mendapatkan hasil yang
banyak sekali dengan tenaga sekecil-kecilnya.
Coba perhatikan apa yang saudara dapat kerjakan
untuk menyusun rapi pikiran saudara:
1. Periksalah dan telitilah cara berpikir saudara.
2. Jika menghadapi suatu masalah yang sulit, pecah-
pecahlah mesalah itu, dan selesaikanlah satu persatu.
3. Setiap hari, ambillah waktu untuk memikirkan sesuatu
secara tertib.
4. Periksalah pikiran saudara setiap saudara mau tidur,
apakah barangkali ada yang harus dirubah/diperbaiki?
Menyusun pekerjaan
Seperti telah diuraikan diatas, adalah penting sekali
untuk menyusun dan mengatur alat-alat dan barang-barang
kita yang bersangkut paut dengan pekerjaan kita. Meja tulis
yang tersusun rapi, memberi bantuan yang banyak sekali
kepada orang yang bekerja disitu.
Pun, jikalau saudara mengatur dan menyusun rapi
pekerjaan saudara, saudara akan bisa menghasilkan lebih
banyak pekerjaan, mendapat lebih banyak untung,
menurunkan biaya pengeluaran, menghindarkan banyak
kesalahan, dan mengisi waktu saudara sebaik-baiknya.
Jikalau saudara seorang pedagang, maka dengan organisasi
yang baik, saudara dapat membeli secara lebih meng-
untungkan dan menjualnyapun secara lebih menguntungkan
lagi, serta dapat dengan lebih cermat mengawasi pegawai-
pegawai saudara.
1. Susunlah surat-surat saudara
Sangatlah penting bahwa setiap surat segeran dan
dengan cepat diletakkan pada tempatnya masing-masing.
Janganlah menumpuk surat-surat itu diatas meja saudara.
“tempat yang pasti bagi setiap barang, dan setiap barang
ditempatnya masing-masing”, harus menjadi semboyan
63 | By: A l i D . N o b i l e m
saudara. Camkanlah semboyan ini dihati pegawai-pegawai
saudara, pasanglah semboyan ini didinding kantor saudara,
supaya saudara dan setiap orang yang ada diruangan itu
mengetahuinya.
2. Pelajarilah cara yang paling baru dan baik untuk
menyusun pekerjaan dan surat saudara.
Pergilah ke toko yang menjual alat tulis, tanyakanlah
cara yang paling modern dan mudah untuk menyimpan surat-
surat.
Keyakinan bahwa pekerjaan saudara dan surat saudara
teratur dengan rapi, akan menambah kepercayaan saudara
kepada diri sendiri. Dengan rapinya pekerjaan saudara,
saudara dapat bernafas lega, dapat lebih bersemangat, dan
kesehatan saudara akan menjadi lebih terjaga. Pekerjaan
saudarapun menjadi nampak lebih mudah.
Juga ibu rumah tangga
harus menyusun pekerjaannya
Memang, kalau manjadi pedagang, menjadi Presiden,
Menteri, Pemimpin suat perusahaan, orang harus mengatur
dan menyusun rapi pekerjaannya. Demikian pikir saudara
barangkali. Akan tetapi saya adalah sopir, saya adalah
pelukis, saya adalah ......... (isi sendiri). Dan oleh karena itu,
saudara....... tidak perlu mengatur, tak perlu rapi-rapi-an?
Pikiran demikian salah!
Jika saudara mau maju, jika mau mempertinggi mutu
pekerjaan saudara, menyusun dan mengatur pekerjaan
adalah syarat mutlak.
Dibawah ini aka diuraikan betapa pentingnya efisiensi
bagi seorang ibu rumah tangga, jadi bagi istri saudara, atau
jikalau saudara seorang ibu, bagi saudara sendiri. Dalam
bukunya Bercakap-cakap dengan ibu rumah tangga, Nj. A. J.
Otti Arnolli menulis:
64 | By: A l i D . N o b i l e m
Sistem Taylor dalam rumah tangga. Kita tidak boleh
melakukan pekerjaan rumah tangga kita secara
serampangan, tanpa pikir dan tanpa aturan. Kita harus
menyusun pekerjaan kita. Dengan mengaturnya secara teliti,
kita mencoba menghemat tenaga dan waktu. Penghematan
ini tak memerlukan ongkos apa-apa.
Tempat terutama dari ibu rumah tangga ialah
dapurnya. Karena itu dapur ii harus diatur begitu rupa,
sehingga menjadi tempat yang enak untuk bekerja. Harus
dipikirkan sebaik-baiknya, dimana harus ditempatkan dapur
apinya, almari tempat piring, tempat perabotan dapur, dll.
Kemudian, periksalahbaik-baik, apa yang nyonya
paling perlukan dalam dapur itu, dan tempatkanlah itu dekat-
dekat pada tempat duduk nyonya, supaya nyonya tak perlu
sebentar-sebentar berdiri. Jadi janganlah misalnya nyonya
harus berjalan jauh-jauh untuk mengambil garpu. Nyonya
kan tau, bahwa garpu itu nyonya perlukan setiap kali untuk
menyucuk kentang misalnya? Dimana nyonya tempatkan
botol garam? Haruskah nyonya mencarinya dahulu? Tidak
tahukan nyonya, bahwa garam itu pasti nyonya butuhkan?
Adakah nyonya gantungkan gunting didapur nyonya? Inipun
perlu: menggunting peterseli, kucai, patil ikan. Tapi jangan
digantungkan barang-barang yang tak pernah nyonya pakai
atau jarang sekali memakainya.
Bagaimana nyonya menyimpan barang-barang
nyonya? Nyonya campur adukkan? Atau nyonya susun rapi,
garpu dengan garpu, sendok dengan sendok, piring dengan
piring, gelas dengan gelas. “Tempat yang pas bagi setiap
barang, dan setiap barang ditempatnya masing-masing”,
adalah semboyan yang baik sekali dalam setiap dapur. Ada-
lah penting untuk melakukan pekerjaan yang sejenis ber-
turut-turut. Pekerjaan yang kotor, lakukanlah berturut-turut,
supaya pekerjaan nyonya tak diganggu oleh karena tiap kali
harus membersihkan tangan nyonya.
65 | By: A l i D . N o b i l e m
Jadi yang pokok ialah, dengan menggunakan pikiran
mengatur pekerjaan nyonya sebaik-baiknya. Sebab
meskipun tampaknya tenaga kerja itu tak ada batasnya, dan
waktu nyonya banyak dan bisa diulur-ulur, akan tetapi
kenyataan sesungguhnya ialah bahwa ibu rumah tangga
kebanyakan bekerja terlalu lama, duduknya tidak enak, lekas
letih, dan karena itu menjadi lekas tua. Terlalu banyak
pekerjaan yang dilakukan dengan berdiri, padahal bisa
dilakukan dengan duduk. Dan cara duduknya harus diatur
demikian rupa, sehingga ada tempat sandaran bagi kaki,
supaya spier dari betis tidak letih.
Banyak tenaga kerja yang bisa dihematkan dengan
menyingkirkan pekerjaan yang tidak perlu.
Jika misalnya nyonya hendak mencuci sayuran,
sebelumnya nyonya harus memikirkan apa-apa yang diperlu-
kan dan segera semuanya itu harus disediakan, juga
dipikirkan bagaimana nyonya harus membuang sampahnya.
Nyonya misalnya bisa membeber koran sebelumnya mulai
bekerja, untuk tempat membuang sampahnya.
Bukankah semuanya itu mudah saja mengerjakannya?
Asal nyonya memeriksa cara bekerja nyonya, akan terlihat-
lah, bahwa barangkali bisa dilakukan dengan lebih baik,
sehingga nyonya menghemat waktu dan tenaga.
Tulisan nyonya Otti Arnoli itu membuktikan, bahwa
dimanapun menyusun dan mengatur pekerjaan itu bisa
dijalankan, didapur bisa, apa lagi ditempat kerja saudara;
dikantor, dibengkel!
66 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB VIII
1. Setiap pekerjaan yang berhasil adalah akibat dari
cara pekerjaan yang baik.
2. Salah satu syarat dalam cara pekerjaan yang baik,
ialah menyusun tenaga-tenaga dan alat-alan kita.
3. Menyusun dan mengatur pikiran kita adalah syarat
mutlak untuk menyelenggarakan perkerjaan-
pekerjaan yang besar.
4. Juga ibu rumah tangga harus menyusun pe-
kerjaannya, apalagi mereka yang hendak berhasil
dalam pekerjaannya dikantor, dipabrik, atau
dibengkel.
67 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab IX
INISIATIF
Merdeka, sekarang!
BUNG KARNO
Pada tahun 1945, tanggal 15 Agustus 1945, Jepang
yang tentaranya a.l. menduduki Indonesia, menyerah kepada
serikat, Bangsa Indonesia memang sudah menunggu
peristiwa ini, karena sudah mendengar pula berita bahwa
pada waktu yang terakhir, Jepang dimana-mana terdesak
mundur, dan Jerman kawan Jepang telah lebih dahulu
menyerah. Para pemimpin dan wakil-wakil pemuda ber-
unding, dan hasilnya; 2 hari kemudian, 17 Agustus, Bung
Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Negara Republik
Indonesia yang Merdeka.
H., seorang pemuda berasal dari Cianjur, besar
minatnya kepada jurnalistik. Pendeknya, pada suatu ketika ia
bertekad untuk masuk lapangan jurnalistik. Ia pergi ke
Jakarta, kerumah saudaranya, untuk mencari pekerjaan. Pada
suatu hari ia menuju salah satu kantor surat kabar, setelah
mendengar bahwa pimpinan redaksinya adalah orang yang
suka menolong. Tapi sayangnya disitu tak ada pekerjaan,
sebab didepan kantor tersebut ditulis “Tiada lowongan!”
Memang betul, H. melihat tulisan itu. Akan tetapi H
tak hiraukan semuanya itu, ia masuk ke bagian administrasi
dan menyatakan hendak mencatatkan dirinya sebagai
langganan. Dalam pada itu, ia minta diperkenalkan pada
kepala administrasi. Dengan kepala administrasi ini ia
menyatakan kesediaannya untuk membantu dengan tak usah
dibayar, sekedar untuk mendapat pengalaman. Karena
kebetulan administrasi sedang repot, ia dibolehkan
membantu. H dengan tak segan lagi menanyakan “mana
pekerjaanya, pak?”
Dan seketika itu juga ia mendapat pekerjaan
mengetik, menuliskan alamat-alamat baru. Ia lakukan
68 | By: A l i D . N o b i l e m
pekerjaannya sangat baik dan rapi. Setelah lima hari
membantu disana ia mengetahui siapa pemimpin redaksi
surat kabar tsb. Ia minta diperkenalkan kepadanya, dan pada
suatu saat yang baik ia mengatakan terus terang apa yang
sesungguhnya dimaksudkan; ia ingin menjadi wartawan.
Dan iapun menerangkan bahwa ia tak minta upah apapun. Ia
akan menganggap pekerjaannya sebagai pelajaran disekolah,
dan H menganggap pimpinan redaksi dan anggota redaksi
lainnya sebagai gurunya. Pemimpin redaksi menyetujuinya.
Dalam perang dunia pertama, dikisahkan pertempuran
antar kapal dagang Prancis dan kapal selam Jerman, dimana
kapal selam Jerman kalah. Yang aneh ialah, bahwa dalam
pertempuran itu tak ada satu tembakanpun yang dilepaskan.
Pada suatu saat, kapten kapal Prancis melihat ada
sebuah kapal selam tak jauh dari kapalnya, bahaya mau!
Mesti bertindak cepat. Tapi, bagaimana? Pikirnya “Ha!”
terucap dari mulutnya matanya bersinar, ia teleponkan
kepada kamar mesin “Maju, cepat!” dan segerapun ia suruh
belokkan arah kapalnya menuju kearah kepal selam. Kapal
selam terkejut melihat tingkah laku kapal Prancis tersebut. Ia
ternyata belum menyiapkan torpedonya. “menyelam dan
lari!” pikir kapten kapal selam. Tapi terlambat, kapal Prancis
telah melanggar priskopnya, yang patah punah, sehingga air
masuk kedalam ruang. Kapal selam Jerman tenggelam ke
dasar laut.
Inisiatif
“Siapa yang cepat dia dapat!” kata orang, atau siapa
cepat, dapat! Meskipun sudah terang kebenaran ucapan ini,
dan setiap orang ingin dapat hasil sebanyak-banyaknya,
namun sedikit sekali yang mempraktekkannya.
Yang sering terjadi malahan sebaliknya. Mereka
menunggu, menunggu, ah, barangkali ada untung baik yang
datang menyasar kepada mereka.
69 | By: A l i D . N o b i l e m
Yang mereka perbuat itu adalah seperti perbuatan
orang mancing. Mereka menunggu, ah, barangkali ada ikan
yang mau menggigit.
Jikalau kita periksa dan bahas perbuatan yang berlaku
pada 3 peristiwa diatas, 3 peristiwa yang menyimpulkan hasil
dari inisiatif, maka dalam garis besarnya samalah sifat
perbuatan Bangsa Indonesia, H., dan kapten kapal Prancis
tsb.
Ketiga-tiganya tidak ragu-ragu, tidak menunggu
sampai ada angin baik. Bangsa Indonesia tidak menunggu
sampai Jepang memberikan kemerdekaan padanya. H. tidak
menunggu sampai ia dipanggil oleh pemimpin redaksi, dan
kapten kapal Prancis tidak menunggu atau mengharapkan, ah
siapa tahu, kapal selam akan menaruh belas kasihan
kepadanya.........
Kalau mereka berbuat begitu, sudah tentu Bangsa
Indonesia sampai hari ini belum merdeka. H. akan kembali
pulang ke Cianjur dengan hati masgul dan kecewa, bahkan
putus asa sama sekali, dan kapal Prancis tsb. Sudah hancur
lebur dihantam torpedo jerman yang tak kenal ampun.
Akan tetapi mereka berbuat sebaliknya; mereka lekas
bertindak, dan dengan langsung menuju sasarannya. Mereka:
I. Melihat kesempatan.
II. Membikin rencana singkat.
III. Laksanakan rencananya dengan segera.
Sesungguhnyalah, inisiatif ialah kemampuan
untuk; melihat kesempatan, membikin rencana singkat, dan
laksanakan rencana itu.
Juga saudara yang berhasrat untuk maju, harus
memiliki inisiatif, memiliki kemampuan untuk melihat
kesempatan, membikin rencana singkat dan segera
melaksanakan rencana itu.
70 | By: A l i D . N o b i l e m
Tanpa inisiatif, tak ada kemajuan, tak ada hasil yang
memadai.
Dunia penuh kesempatan
Ahmad sudah lama tinggal disalah suatu rumah di
Kebayoran. Ia senang tinggal disana, akan tetapi agak
kecewa, karena ia ada keinginan untuk membuka toko di
Senen, tempat yang ramai. Akan tetapi karena Senen sudah
penuh, maka apa boleh buat, ia lepaskan cita-citanya untuk
menjadi pemilik toko, dan ia memburuh, sambil kadang-
kadang menggerutu; “enak benar orang yang tinggal di
Senen.
Pada suatu hari seorang tetangganya pindah, dan
rumahnya ditempati oleh penghuni baru. Penghuni baru ini
dengan segera membuka toko disitu, dan toko tersebut sangat
cepat majunya, karena pembelinya banyak, yakni para
pegawai dan buruh yang tinggal di Kebayoran.
Jadi ternyata salahlah terkaan si Ahmad, bahwa hanya
di Senen saja ada kesempatan, dan di Kebayoran tidak.
Memang, kesempatan itu ada dimana-mana.
Bedanya, penghuni baru itu melihat kesempatan itu,
sedangkan si Ahmad tidak.
Bagaimana supaya melihat kesempatan
Soalnya sekarang; bagaimana caranya, supaya bisa
melihat kesempatan, yang seringkali ada didepan hidung kita
itu?
Syarat pertama dan utama untuk bisa melihat
kesempatan, ialah mempunyai tujuan hidup yang terang dan
tegas (konkrit).
Dalam bab IV telah diterangkan betapa pentingnya
untuk menyusun rencana dan tujuan hidup yang terang dan
tegas.
71 | By: A l i D . N o b i l e m
Marilah kita lukiskan beda seorang yang mempunyai
tujuan dan tidak dengan suatu misal; Abidin dan Yusuf
bersama-sama pergi ke pasar.
Kita lihat Abidin dalam waktu 10 menit selesai
dengan belanjaannya. Ia langsung pergi ke tempat penjualan
barang-barang pertukangan, dan membeli gergaji, tang, dan
ember.
Yusuf? Ia menengok ke kiri, ke kanan. Pegang baju
yang dijual oleh tukang loak, mau menawar gak jadi, karena
matanya tertuju kepada sate kambing yang mau ia beli juga.
Demikianlah ia setengah jam lamanya tak beli apa-apa.
Akhirnya ia membeli minyak rambut, padahal dirumah
minyak rambutnya masih ada. “dari pada tidak beli apa-apa”,
pikirnya, padahal pikirannya melayang juga ke baju yang
sudah dipegangnya tadi dan juga kearah sate kambing. Akan
tetapi, karena sudah terlalu lama dipasar, dan Abidin
mengajak pulang, maka Yusufpun ikut pulang juga.
Nampak jelas beda sikap Abidin dan Yusuf. Abidin
dari rumah sudah mempunyai tujuan yang tertentu, yakni
membeli gergaji, tang, dan ember, sedangkan Yusuf belum
mempunyai tujuan yang tegas, ketika hendak pergi ke pasar
itu, akhirnya Yusuf membeli barang, yang sesungguhnya
tidak perlu, dan rasa kecewa meliputi dirinya.
Jadi untuk memudahkan melihat kesempatan,
diperlukan tujuan yang tegas. Dan supaya dalam hidup kita
ini kitapun melihat kesempatan-kesempatan yang ber-
manfaat untuk kita, kita harus memiliki tujuan hidup yang
tegas pula.
Bagi seorang pedagang sabun yang yakin akan tujuan
hidupnya sebagai pedagang sabun yang baik, ia melihat
setiap orang adalah calon pembeli sabunnya. Bagi seorang
seniman yang 100% menenggelamkan dirinya dalam
darmanya, yakni seni, ia melihat keindahan dimana-mana,
bahkan ditempat yang kotor dan mesum sekalipun.
72 | By: A l i D . N o b i l e m
Jangan ragu-ragu
Cita-cita dan angan-angan tiada harganya, jikalau
tidak diwujudkan dalam perbuatan yang berfaedah. Suatu
angan yang datang menghampiri saudara, akan cepat pula
lenyap kembali, jikalau tidak saudara olah dan saudara uji
kemanfaatannya.
Kita sadar semuanya, bahwa penemuan seperti lampu
listrik, kapal udara, mesin uap, dll, mula-mula berupa cita-
cita dan angan-angan belaka. Akan tetapi Edison, Wright
bersaudara, James Watt, berhasil mewujudkannya menjadi
kenyataan. Mereka itu adalah orang yang mempunyai
inisiatif dan sangat berguna bagi dunia.
Kita tidak semuanya menjadi penemu, menjadi
pujangga, akan tetapi dengan inisiatif kita bisa berbuat lebih
banyak.
Asal saudara berusaha supaya saudara bersiap, terlatih
dan lebih cepat dari pada orang lain, tentu saudara akan bisa
berinisiatif, yakni dengan cepat mengambil kesempatan.
Salah satu musuh besar inisiatif ialah sikap ragu-ragu.
Apakah saudara menderita penyakit ini? Lekaslah berusaha
menyembuhkannya. Sebab keraguan betul-betul merupakan
penyakit, akan tetapi syukur, bisa disembuhkan.
Syarat pertama untuk menyembuhkan ialah meng-
insyafi, bahwa saudara memanglah ragu.
Syarat kedua, ialah bahwa saudara ingin betul-betul
melenyapkan keraguan itu.
Syarat ketiga, ialah berhasrat melenyapkan keraguan
itu.
Syarat keempat, memaksa diri untuk melenyapkan
keraguan.
73 | By: A l i D . N o b i l e m
Kegagalan merupakan pelajaran
Kegagalan bisa menguntungkan atau merugikan,
tergantung kepada sikap saudara menghadapinya. Jika
saudara mau dikecewakan dan digentarkan, saudara tidak
akan maju. Tapi, kalau setiap kesalahan atau kegagalan
merupakan pelajaran bagi saudara.......... jika kegagalan
justru membangkitkan semangat saudara, maka saudara
sudah siap siaga untuk menang dalam menghadapi soal-soal
yang besar, demikian kata J. Vervaek dalam Zelforganisatie,
yang selanjutnya berkata; juara tennis Prancis Rene Lacosta
kira-kira 20 tahun yang lalu bersama dengan Borotta dan
Cochet telah memasyhurkan Prancis dilapangan olahraga.
Pemain-pemain cemerlang ini diberi gelar, “tiga orang
pahlawan perang”. Mereka berkali-kali menggondol Davis
Cup (hadiah tertinggi dilapangan tennis).
Rene Lacosta menceritakan dalam biografinya, bahwa
kemenangan gemilangnya adalah berkat kekalahan pedih
disaat yang menentukan. Tatkala mutu permainannya sudah
baik, maka ia sering menang dalam pertandingan
didaerahnya sendiri. Maka timbullah kecongkakannya,
mengira bahwa ia sudah hebat sekali dan menjadi lupa darat-
an, menyangka tak ada orang yang bisa menandinginya.
Tapi pada suatu hari ketika kecongkakannya sedang
memuncak, terjadilah suatu hal yang tak bisa dielakkan;
Lacosta menderita kekalahan yang sedemikian jelas dan
meyakinkan, sehingga kecongkakan dan kebanggaan itu
diganti dengan rasa kalah dan kecewa yang tiada
bandingnya.
Namun, Lacosta membuktikan dia itu orang yang
berwatak. Kekalahannya itu menyadarkannya, bahwa
permainannya belum sempurna, masih ada segi-segi yang
lemah. Ia tak lagi berlagak hebat dalam pertandingan
melawan pemain yang lemah, melainkan hendak menjadi
juara dunia. Akhirnya ia berhasil setelah berusaha dan
berdaya upaya bertahun-tahun, melepaskan sukses-sukses
74 | By: A l i D . N o b i l e m
yang murah dan kesenangan-kesenangan kecil yang tak
begitu pengting.
Demikianlah bagi orang yang berkarakter kejatuhan
bukan manjadi kemalangan, akan tetapi justru memberi
pelajaran dan titik tolak kearah kemajuan, kenaikan, dan
kemenangan. Kegagalannya justru membangkitkan
semangat berjuang dan menimbulkan hasrat kuat untuk
mencapai hasil yang sempurna.
Melatih diri bertindak cepat
Kalau ada masalah yang saudara hadapi, lekaslah di-
pertimbangkan. Tulislah soalnya, dan pikirkan kemungkinan
yang harus dibuat, kemudian ambillah keputusan. Sudah
tentu saudara harus memikirkan baik dan buruknya, akan
tetapi jikalau pemikiran itu bisa selesai dalam tempo 5 menit,
jangan diulur sampai satu jam.
Juga dalam menghadapi masalah-masalah kecil,
saudara harus mengambil tindakan cepat. Misalnya saudara
hendak memakai baju, jangan merenung 10 menit untuk
memilih yang putih atau yang hiajau. Putuskanlah dalam 10
detik. Kalau saudara sudah membiasakan atau melatih
bersikap tegas dan cepat dalam mengambil keputusan yang
kecil-kecil, lakukanlah juga pada hal-hal yang lebih sukar.
Jadi biasakanlah bertindak cepat dalam perbuatan
saudara sehari-hari. Bangun, mandi, memilih baju,
merapikan meja tulis, dll. Sikap saudarapun harus tangkas
dan siap sedia.
Lihatlah kedepan
Boleh jadi sampai sekarnag, saudara masih belum
merasakan apa yang dinamakan hidup berhasil. Mungkin
saudara merasa hidup saudara yang lampau gagal. Perasaan
gagal ini membuat saudara orang yang berputus asa, dan
menjadi orang yang tak mau bertindak. Saudara menjadi
perenung, ragu, pemberontak, dan pengeluh kesah.
75 | By: A l i D . N o b i l e m
Dalam keadaan yang demikian, hasrat untuk
berinisiatif sudah tentu tak ada. Maka itu, jangan renungkan
apa yang telah lalu. Pusatkan perhatian saudara kepada apa
yang saudara hasratkan.
Kita di Indonesia hidup dalam zaman yang serba ke-
mungkinan. Semua tugas-tugas, sampai tugas Presiden
terbuka untuk kita semua.
Mereka yang sekarang menempati kedudukan yang
penting, kebanyakan asalnya dari kalangan yang jauh dari
mentereng, bahkan pendidikannya banyak yang tak cukup.
Akan tetapi mereka tahu apa yang mereka kehendaki.
Sejak mudanya atau sejak kecilnya, mereka
mempunyai tujuan hidup yang tegas, mereka bekerja keras
untuk mencapai tujuannya, mereka bekerja lebih keras dari
pada teman-temannya, mereka tangkap setiap kesempatan
yang mendatanginya, mereka bangun lagi setelah jatuh.
Jangan menunggu tapi seranglah
“Kalah ritek angger selamet” kata orang Jawa Timur
dahulu. Artinya biar kalah asal selamat!
Sikap hidup yang begitu, tak bisa dipertahankan lagi
dizaman seperti sekarang ini.
Sikap hidup “kalah ritek angger selamet” membuat
banyak orang suka menunggu, terlalu suka menunggu.
Seperti dikatakan diatas, mereka seperti orang mancing.
Menungu, menunggu, menungguuu, sampai ada umpan
yang........ kesasar.
Sebaliknya, kita harus bersikap sebagai pemburu.
Seorang pemburu tidak menunggu, melainkan ia menuju
ketempat sasarannya, ia mendekati mangsanya. Hasil-
nyapun berlipat ganda dibandingkan dengan sistem mancing.
Jikalau saudara seorang pedagang, jangan terus
menerus menunggu dikantor saudara, menunggu datangnya
76 | By: A l i D . N o b i l e m
langganan. Ketemuilah langganan-langganan saudara, dan
carilah pelanggan baru. Selalu bergerak, selalulah aktif.
Memang ada resikonya
Orang yang mempunyai inisiatif, biasanya
mempelopori suatu usaha. Kedudukan sebagai pelopor
berarti berdiri dimuka, dan........ kelihatan. Karena itu, sering
ia mendapat kritikan, dan cemoohan. Dan kalau usahanya
gagal, biasanya ia ditinggalkan oleh pembantunya. Inilah
resiko yang mesti dihadapi setiap pelopor.
Akan tetapi saudara tak takut akan resiko itu. Saudara
sambut tantangan itu dengan gembira dan bersemangat.
Terjunlah dalam gelombang kehidupan yang kadang
memang ramai laksana taufan.
Akan tetapi justru dalam gelombang dahsyat yang
dinamakan perjuangan hidup itulah terdapat kesempatan
yang paling bagus.
Memang resiko gagal ada, akan tetapi, satu kali, dua
kali gagal, belum berarti gagal sama sekali. Jatuh bangun
jatuh bangun, itulah irama kehidupa yang lazim. Barulah
kalau kita sudah pandai belajar dari kejatuhan kita, kita
memiliki kecakapan atau kesenian hidup.
77 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB IX
1. Tanpa inisiatig, tiada kemajuan.
2. Siapa yang tak cepat tak dapat.
3. Inisiatif berarti: a. Melihat kesempatan, b. Membuat
rencana singkat-cepat, dan c. Laksanakan rencana
itu.
4. Dunia penuh dengan kesempatan.
5. Mempunyai tujuan hidup yang tegas dan jelas,
memperbanyak kesempatan yang kita lihat.
6. Sikap ragu harus dibuang oleh mereka yang
berinisiatif.
7. Kita harus melatih diri untuk bertindak cepat dimana
saja.
8. Jangan selalu lama menunggu, sekali-kali seranglah.
Jangan bertindak seperti tukang pancing, tapi ber-
tindaklah seperti pemburu.
9. Orang yang berinisiatif selalu menghadapi resiko,
akan tetapi hidup ini memanglah ada resikonya. Dan
siapa yang berani menanggung resiko, merekalah
ayng akan maju dengan pesat.
78 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab X
MEMIMPIN
Kawanan domba yang dipimpin seekor
singa, lebih kuat dari pada kawanan
singa yang dipimpinseekor domba
Setelah saudara membaca bab seperti dasar-dasar
sukses, menetapkan tujuan hidup, melatih kemauan, berpikir
teratur, konsentrasi, inisiatif, maka jika cara membaca
saudara sungguh-sungguh, dengan sendirinya timbul hasrat
pada saudara untuk maju kemuka, dan mengambil lebih
banyak tanggung jawab, atau dengan kata lain, saudara
berhasrat menjadi pemimpin.
Hasrat saudara itu adalah hasrat yang sehat, yang perlu
diperhatikan dan dipelihara. Dan lagi memanglah salah satu
tujuan buku ini ialah untuk membangkitkan hasrat untuk
memikul lebih banyak tanggung jawab. Dan ..... siapa yang
berani memikul lebih banyak tanggung jawab, mereka itulah
yang akan menjadi pemimpin.
Bagaimanapun kedudukan saudara sekarang, selalu
ada kesempatan untuk maju, dan tak mustahil bahwa
akhirnya saudara mendapat kedudukan yang bertanggung
jawab. Tidak sedikit jumlahnya jendral yang mulai
penghidupan militernya sebagai serdadu biasa. Tidak sedikit
pula jumlah orang terkemuka dilapangan politik,
perdagangan, perindustrian, mulai kariernya dari tangga
yang paling bawah. Sudah barang tentu, bahwa tidak semua
diantara kita akan menjadi Presiden, Perdana Menteri,
Jendral atau Industrialis besar. Bahkan baik sekali bahwa
yang demikian itu tak terjadi. Akan tetapi kita semua tiada
kecualinya berhasrat untuk maju.
Salah satu syarat untuk maju ialah kecakapan untuk
memimpin orang lain atau setidak-tidaknya mengetahui cara
memimpin orang. Dan lagi betapapun rendah kedudukan kita
sekarang, namun masih ada beberapa orang yang lebih
79 | By: A l i D . N o b i l e m
rendah lagi kedudukannya, dan harus kita beri pimpinan.
Seandainya kita seorang pesuruh disuatu kantor, namun
masih ada orang yang memerlukan pimpinan kita, misalnya
pembantu kira dirumah, atau orang-orang dikampung kita,
misalnya jika kita duduk sebagai pengurus rukun tetangga.
Dulu dan sekarang
Zaman dahulu memimpin terutama sekali berarti
memberi perintah, menggunakan kekuasaan, mengancam,
menghardik. Kita mengalami macam pimpinan demikian itu
dizaman Jepang, karena sistem pimpinan Jepang dikala itu
memanglah berdasarkan kekerasan.
Akan tetapi sekarang orang telah membuang cara
pimpinan semacam itu. Kita hidup dizaman demokrasi
modern, dan oleh kare itu harus memakai cara memimpin
yang demokratis pula.
Jika dahulu cara memimpin didasarkan pada perintah
dan paksaan, sekarang cara memimpin didasarkan pada
pengertian dan anjuran.
Dalam bukunya yang terkenal, how to win friends and
influence people, Dr. Dale Carnegie, menceritakan:
Belum lama berselang, saya makan pagi bersama
dengan nona Ida Terbell, seorang ahli biografi di Amerika.
Ketika saya menceritakan kepadanya, bahwa saya sedang
menulis buku ini, sampailah kami kepada suatu pokok
pembicaraan yang paling penting, yakni tentang pergaulan
hidup. Dan ia bercerita kepada saya, bahwa ketika ia sedang
menulis biografi Owen Young, ia bekerja dengan orang yang
pernah bekerja dikantornya selama 3 tahun. Orang itu
menerangkan bahwa Owen Young selama itu tak pernah
memberi perintah langsung kepada seseorang. Selalu ia
memberi petunjuk dan bukan perintah. Umpamanya Young
tak pernah berkata: “kerjakan ini atau kerjakan itu”
melainkan “apakah tuan kiranya mau membuat ini? Atau
80 | By: A l i D . N o b i l e m
“mungkinkah begitu menurut pikiran tuan? Jika ia habis
mendiktekan surat, sering ia bertanya; “Bagaimana menurut
pendapat tuan? Dalam membaca surat yang dibuat oleh
seorang pembantunya, kerap ia berkata demikian, misalnya
“Apakah tidak lebih baik, jika bunyinya kita ubah manjadi
begini? Selalu ia memberi kesempatan kepada orang lain,
supaya mengerjakan sesuatu menurut kepandaiannya sendiri,
tidak pernah ia memerintah pembantunya mengerjakan
sesuatu, dibiarkannya ia bertekun sendiri, supaya ia kenali
kesalahannya sendiri.
Dengan jalan begitu, mudahlah orang memperbaiki
kekeliruannya sendiri. Siasat semacam itu melindungi rasa
kehormatan orang dan memberi dia perasaan bahwa ia
dihargai. Siasat semacam itu memupuk lebih banyak benih
keinginan kerjasama daripada keinginan melawan.
Kalau tuan hendak mempengaruhi orang lain, dengan
tidak menimbulkan kemarahan hati, praktekkanlah nasehat
ini:
“Lebih baik bertanya daripada langsung meme-
rintah”.
Bukan perintah tapi pengertian
Apa yang diceritakan oleh Dr. Dale Carneige diatas,
sesungguhnyalah kunci dari asas-asas pimpinan, yang
dengan pendek bisa dirumuskan dengan “Bukan perintah
tapi pengertian.
Untuk mendapat pengertian. Tidak saja diperlukan
suatu penerangan secara akal yang sehat, suatu pengertian
berdasarkan pikiran. Tapi bahkan yang diperlukan adalah
pengertian berdasarkan perasaan.
Jadi, jikalau saudara hendak memerintahkan suatu
kepada orang tak boleh saudara hanya yakin bahwa perintah
itu benar, akan tetapi bahwa cara menyampaikan perintah
itu harus tepat pula. Sebab, memanglah oran itu tak hanya
81 | By: A l i D . N o b i l e m
terdiri dari otak dan pikiran saja, akan terutama sekali ia
makhluk yang berperasaan. Oleh karena itu, bagaimanapun
luar biasa kepandaian saudara, rencana saudara sudah boleh
dikatakan sempurna, dan kekuasaan saudara besar, kemauan
saudara kuat laksana baja, akan tetapi jika saudara tak
mendapat simpati dari pegawai-pegawai saudara, maka
segala keinginan saudara betapapun baiknya tak akan
terlaksana.
Itulah antara lain sebabnya mengapa banyak sekali
orang pandai, bahkan orang keluaran Universitas yang
dengan kepandaian dan kecakapannya, sedangkan orang
yang jika ditilik dari pendidikannya tak begitu hebat, namun
ia yang justru menduduki tempat pimpinan.
Orang yang tak begitu hebat pendidikannya itu
biasanya adalah selain berkemauan keras, ia mempunya pula
kecakapan untuk bergaul dan memimpin.
Oleh karena itu jangan cepat menjatuhkan tuduhan,
tidak adil, jika saudara mendapatkan seorang yang biasa saja
menjadi misalnya menteri, atau pemimpin lainnya.
Memang ada orang yang memang mempunyai bakat
memimpin, yang dengan sekilas pandangan saja, sudah
mengesankan bahwa ia bisa memimpin. Akan tetpai, banyak
pula pemimpin yang meskipun tak berbakat mememimpin
sama sekali, dengan kemauan yang keras untuk belajar dari
pengalaman, akhirnya ia bisa juga melakukan tugas
pimpinan.
Biasanya orang demikian itu adalah orang yang
bekerja keras melebihi yang lainnya, sabar, dan jujur.
Dan memanglah, kejujuran adalah salah satu sifat
yang utama dari pemimpin utama.
82 | By: A l i D . N o b i l e m
Sifat-sifat seorang pemimpin
Diatas sudah dikatakan, bahwa kejujuran adalah sifat
yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Bukankah
seorang pemimpin itu harus mendapat kepercayaan dari
orang yang dipimpinnya, supaya mereka ini setia
kepadanya? Oleh karena itu, seorang pemimpin harus
memikirkan dan menimbang dengan matang, sebelum ia
menjanjika apa-apa. Dalam suatu perusahaan atau
masyarakat dimana aorak tak saling menepati janjinya, cepat
timbul perasaan tak senang. Karena itu disamping kejujuran,
seorang pemimpin harus menjauhkan sikap yang sembrono.
Akan tetapi, sifat berpikir dan menimbang matang-
matang itu jangan sampai membuat seorang pemimpin
menjadi orang yang selalu ragu. Justru salah satu sifat yang
perlu pula dimiliki oleh seorang pemimpin ialah cepat
mengambil keputusan dan cepat bertindak, dan itu tidak
sama dengan berbuat serampangan atau sembrono.
Seorang pemimpin harus percaya kepada diri sendiri.
Sebab betapapun jujurnya seorang pemimpin, betapa
cintanya orang-orang terhadapnya, akan tetapi ia tak akan
cukup mempunyai kewibawaan, jika ia tak teguh hatinya
dalam menjalankan kewajibannya, berdasarkan rasa percaya
diri sendiri. Jika ia tak percaya, bahwa ia pasti akan berhasil
dalam usahanya, ia akan undur jika mendapat rintangan
sedikit saja. Ia akan lekas berputus asa, dan akan kehilangan
kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya.
Soal kepribadian
Jika kita bulatkan semuanya, maka kepemimpinan
adalah soal kepribadian. Jadi tak cukup hanya dengan
kemauan keras dan kejujuran saja, akan tetapi juga
kecakapan dalam mengambil hati orang lain supaya ia bisa
digerakkan kearah yang dimaksudkan.
Seorang ahli perusahaan dan ahli psikologi, K. C.
Ingram memberi 12 dalil, dimana yang 9 bisa kita camkan
83 | By: A l i D . N o b i l e m
sebaik-baiknya, sebagai pedoman untuk memimpin secara
demokratis:
1. Memberi contoh baik.
2. Memperlakukan setiap orang sebagai manusia.
3. Lebih baik memberi usul daripada perintah.
4. Mengajukan pertanyan dulu, sebelum menunjukkan
kesalahannya. Jangan mengecam didepan orang ketiga.
5. Memuji siapa yang patut dipuji.
6. Menyambut dengan gembira setiap usul perbaikan.
7. Memberi penjelasan dan memberitahukan lebih dulu,
apabila akan ada perubahan.
8. Memuji prestasi-prestasi yang baik.
Cara terbaik untuk mengajak orang supaya memperbaiki
pekerjaannya ialah dengan memuji prestasi-prestasinya.
Memuji jauh lebih menguntungkan daripada mengecam.
9. Memegang teguh janji yang telah diberikan.
Pemimpin adalah penting sekali dalam setiap usaha.
Seorang pemimpin perusahaan yang cakap bisa merubah
perusahaan yang bangkrut menjadi perusahaan yang subur
dan segar serta mempunyai kemungkinan untuk bertumbuh
dan berkembang. Menurut catatan seorang ahli, dalam satu
abad yang terakhir ini, berbagai perusahaan besar telah
kehilangan separuh dari modalnya karena pimpinan yang
jelek.
Orang pernah menyindir, bahwa Indonesia terlalu
banyak pemimpin dan terlalu sedikit orang yang bekerja.
Menurut pendapat kami, justru Indonesia kekurangan
pemimpin-pemimpin sejati yang bisa membuat orang yang
malas bekerja dan tak cakap bekerja menjadi orang yang giat
dan cakap bekerja.
84 | By: A l i D . N o b i l e m
Oleh karena itu, kami anjurkan supaya saudara
berusaha menjadi pemimpin sejadi disetiap lapangan.
Artinya bahwa saudara memimpin orang yang bekerja
dibawah saudara sebaik-baiknya, untuk kepentingan mereka,
untuk kepentingan saudara dan untuk kepentingan
perusahaan atau jabatan, tempat saudara bekerja.
85 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB X
1. Dimanapun ada kesempatan untuk memimpin.
2. Memimpin bukannya mengancam dan memerintah,
akan tetapi menimbulkan pengertian kepada yang
dipimpin.
3. Memang ada, apa yang dinamakan bakat memimpin,
akan tetapi memimpinpun bisa dipelajari dan sifat
memimpin bisa diperkembangkan.
4. Sifat orang memimpin yang baik ialah: a. Kejujuran,
b. Kerajinan, c. Bisa bertindak cepat, tapi tak
sembrono, d. Percaya kepada diri sendiri.
5. Indonesia kekurangan pemimpin-pemimpin sejati
yang bisa membuat orang yang malas dan tak cakap
bekerja, menjadi orang yang rajin dan cakap bekerja.
86 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab XI
SIKAP KITA TERHADAP ORANG LAIN
Tak ada orang yang dapat menyakiti
hati anda, kecuali anda sendiri.
MAHATMA GANDHI
DI bab II telah diterangkan, bahwa sukses sejati
selainnya menguntungkan diri sendiri, harus juga
menguntungkan bagi orang lain.
Kenyataan ini menyebabkan bahwa orang yang
hendak mencapai sukses dan bahagia dalam hidupnya, harus
menaruh simpati kepada orang lain. Sebab bagaimana bisa ia
memberi untung kepada orang lain jikalau ia bersifat
membenci kepada sesamanya, kepad masyarakat.
Maka itu, slah suatu dasar dari bangunan sukses ialah
sikapa kasih dan ramah tamah kepada sesamanya.
Sering kita bertemu dengan orang-orang yang
nampaknya tak banyak kecakapannya, dan pendidikannya
pun hanya sedang saja. Namun mereka menduduki tempat
yang lumayan di masyarakat. Yang jika dipandang sepintas
lalu tak sesuai dengan kecakapan dan pendidikannya itu.
Apakah sebabnya? Maka sering sekali ternyata, suksesnya
itu disebabkan karena mereka pandai bergaul.
Biasanya orang yang pandai bergaul mendapat sukses
dalam masyarakat, karena dengan kepandaiannya itu mereka
bisa berhubungan dengan orang-orang tinggi. Sebab,
bagaimanapun tinggi kedudukan seseorang, bagaimanapun
tinggi cita-cita hidupnya, pada dasarnya ia tetap manusia
biasa. Sifat kemanusiaannya sering bersembunyi dibelakang
pangkatnya, misalnya direktur, menteri, bankier. Jikalau kita
dapat menyentuh rasa kemanusiaannya, menuju ke hatinya,
maka kitapun bisa menuju ke kedirekturannya, kementerian-
nya, kebankierannya.
87 | By: A l i D . N o b i l e m
W.J brown, seorang wakil organisasi buruh di Inggris
dalam perang dunia II diutus ke Amerika Serikat, untuk
membangunkan pendapat umum di Amerika, supaya lebih
memperhatikan nasib Inggris, yang sedang berperang
melawan Jerman.
Sukses dalam usahanya untuk mendapatkan simpati
dari Amerika kepada Inggris disebabkan juga oleh pandainya
bergaul. Pada suatu hati, ia menghadiri suatu jamuan makan
yang diadakan oleh kamu bankier yang ternama di Amerika.
Sesungguhnya W. J. Brown tak banyak pengalaman
bergaul dengan kaum bankier, malahan ia merasa bahwa
pendapatnya dan pendapat para bankier itu mengenai
kedudukan Inggris sangatlah berbeda. Syukurlah pada suatu
ketika, seorang pemimpin dari suatu organisasi keuangan
yang ternama, menanyakan padanya:
“Tuan berasal dari bagian Inggris yang mana?”
“dari Kent”, jawabnya.
Wajah raja uang itu berubah menjadi jernih
cemerlang. “Kent!” katanya. “Saya suka sekali pada Kent.”
“Apakah tuan mengenalnya?” Tanya Brown,
“Saya ada rumah disana. San sebelum perang saya
datang setiap musim panas.”
“O, ya? Dimana letak rumah tuan?”
“Tahukah tuan jalan yang membelok ke kiri, jikalau
tuan datang kedesa itu dari jurusan selatan?”
“Ya” jawabnya
“Nah, jalan yang melalui gapura disitu itulah menuju
ke rumah saya,” kata raja uang dengan suara terharu.
Ia mengambil kertas dan potlot untuk menggambar
letak rumahnya.
88 | By: A l i D . N o b i l e m
Ketika ia selesai menggambar, bertanyalah Brown:
“bolehkah saya pakai potlot tuan?”
Ia memberikan potlot dan kertasnya kepada Brown,
dan menambahkan apa-apa dipeta itu, sambil membubuhkan
tanda salib. “Tuan lihatkah salib ini?” ia bertanya.
“Ya”
“Nah”, kata Brown, “Salib itu adalah villa saya, yang
letaknya kira-kira 6 km dari rumah tuan”.
Maka seketika itu ia lupa bahwa ia adalah kepala dari
suatu organisasi keuangan yang ternama diseluruh Amerika.
Raja uang itu tak lagi sang bankier dan Brown tak lagi wakil
organisasi buruh. Raja uang itu menjadi manusia biasa, yang
ingat kepada Inggris yang mempunyai pemandangan alam
yang bagus dan serba damai. Brown dan raja uang mendpat
persesuaian paham tentang Kent, dan keindahan Inggris.
Jamuan makan menjadi suatu jamuan makan yan
gberhasil sekali.
Raja uang itu kemudian menjadi sahabat karib Brown,
dan menjadi salah seorang penganjur yang bersemangat dari
kerjasama yang erat antara Amerika dan Inggris.
Nasihat Gandhi
Kita semua kenal nyonya Vijaya Lakshmi Pandit,
diploma wanita yang kenamaan dari India, pernah menjadi
wakil tetap India di perserikatan bangsa-banga.
Apakah rahasia suksesnya dalam diplomasi? Apakah
ia sangat pandai? Sangat licik?
Tentang kepandaiannya, memang ia pandai. akan
tetapi masih banyak lagi orang India yang mahir dan cakap
dilapangan politik, melebihinya. Dan kelicikan bukanlah
sifat beliau.
89 | By: A l i D . N o b i l e m
Sukses nyonya Pandit dalam diplomasi dan yang
membuatnya sangat populer ialah pandainya ia menjaga
perasaan orang lain. Ia mengetahui bahwa perasaan orang
lain jangan diganggu, jangan disinggung. Sepandai-
pandainya orang, setinggi-tinggi kecerdasannya, sifatnya
tetap manusia biasa, acapkali perasaannya menguasai
pikirannya. Nyonya Pandit bisa memelihara perasaan orang
lain karena ia bisa memelihara perasaannya sendiri. Beliau
telah berhasil melenyapkan rasa dendam dari hatinya.
Karena itu ia mudah melihat sifat baik dari orang lain.
Akan tetapi, lenyapnya rasa dendam dari hatinya itu
tidak diwarisinya sejak lahir. Baru setelah Mahatma Gandhi
menasehatinya dan menginsyafkannya, maka nyonya Pandit
tahu faedahnya membersihkan diri dari rasa dendam.
Bagi saudara yang menghasratkan sukses dalam
penghidupan saudara, rasanya baik memperhatikan kisah
nyonya Pandit yang mendapat nasehat Mahatma Gandhi itu.
Kira-kira 10 tahun yang lalu pada suatu petang sunyi
aku menerima nasehat itu. Nasehat yang paling berharga
selama hidupku. Nasehat itu diberikan oleh salah seorang
tokoh besar yang pernah hidup didunia; Mahatma Gandhi.
Kebanyakan manusia merasa kesal dan mendongkol,
manakala keyakinannya akan nilai-nilai kemanusiaan ter-
goncang. Ketika itu aku diliputi rasa kesal demikian itu.
Kesan dan sedih, suamiku baru saja meninggal dunia. Rasa
sedihku atas kematiannya berlipat ganda ketika aku sadar,
bahwa menurut adat India, sebagai janda aku tak lagi
dihitung manusia yang sempurna.
Bersama dengan wanita India yang lain, aku betahun-
tahun lamanya telah ikut serta dalam perjuangan nasional
untuk mencapai kemerdekaan, berjuang dan berkorban
bersama-sama dengan kaum lelaki untuk merebut tujuan
yang murni itu. Kini kemerdekaan tanah air kami telah
90 | By: A l i D . N o b i l e m
menjadi kenyataan. Tapi meskipun kami kaum wanita ikut
berjuang, setelah India merdeka dan berdaulat, kami menurut
hukum hanya diakui kedudukan kami dalam kekeluargaan
dengan kaum lelaki. Tanpa hubungan keluarga dengan kaum
lelaki, tiada artinya sama sekali.
Maka itulah aku sebagai janda yang tak mempunyai
anak lelaki, menurut adat istiadat India tak berhak sedikitpun
atas harta peninggalan suamiku, dengan rasa kesal harus ku
terimalah ketentuan adat yang tak adil itu. Aku benci pada
kaum kerabatku, karena merekapun turut mempertahankan
adat kuno itu.
Ketika itulah, aku kebetulan berkunjung kepada
Mahatma Gandhi. Maksud kunjunganku itu ialah untuk
berpamitan padanya, karena beberapa hari lagi, aku akan
berangkat ke Amerika untuk menghadiri Pacific Relations
Conference, konfrensi perdamaian pasifik. Setelah kami
bercakap-cakap sebentar, Gandhi bertanya;
“Sudahkah saudara berdamai dengan kaum kerabat
saudara?”
Aku heran dan kecewa mendengar pertanyaannya itu.
Karena ternyata bahwa ia membenarkan pendirian kaum
kerabatku itu.
“Saya tidak bertengkar dengan siapapun”, jawabku.
“Tapi saya sekali-kali tak ingin berjumpa dengan mereka,
karena mereka turut mempertahankan adat yang tak adil itu.
Gandhi menatap sejenak keluar jendela. Kemudian ia
memandang wajahku, dan seraya tersenyum berkata;
“maksud saudara datang kesini ialah untuk mengucapkan
selamat tinggal, sebab saudara hendak pergi keluar negri.
Memang, menurut adat kebiasaan, setiap orang yang hendak
merantau, harus mengunjungu handai tauladan dan
kenalannya, untuk mengucapkan selamat tinggal. Kini
91 | By: A l i D . N o b i l e m
saudara ternyata memenuhi adat kebiasaan itu. Kita di India
memang masih menghargai tinggi adat kebiasaan lama itu.
“Tidak”, ujarku. “Meskipun tuan yang menyuru, saya
tak akan pergi mengunjungi mereka yang telah menyakiti
hati saya itu”.
Maka sambil tersenyum berkatalah Gandhi: “Tak ada
orang yang bisa menyakiti hati anda, kecuali anda sendiri”.
Selama masih ada rasa benci dan dendam dalam hati saudara,
selama itu saudara akan tetap bersedih hati. Lenyapkanlah
rasa benci itu, agar saudara kembali memperoleh bahagia.
Demi mendengar perkataan Gandhi itu, aku tinggal
diam. Maka kata Gandhi selanjutnya; “Saudara hendak
merantau ke negeri asing, karena saudara merasa sedih.
Pendeknya saudara hendak melepaskan diri dari rasa duka
nestapa saudara. Tapi mungkinkah saudara membebaskan
diri dari tekanan sedih, yang bersarang pada kalbu saudara
sendiri? Mungkinkah saudara memperoleh kebahagiaan
diluar, jikalau dalam kalbu saudara masih bersarang rasa
benci dan kesal? Pikirkanlah itu baik-baik. Kita harus pandai
merendah diri. Saudara telah kehilangan suami yang amat
saudara cintai. Cukuplah kiranya itu saja yang membuat
saudara sedih. Perlukah beban sedih itu diperbesar lagi,
semata-mata karena saudara tidak mempunyai keberanian
untuk membersihkan kalbu saudara?”
Ucapannya inilah yang tak dapat lagi kulupakan.
Maka datanglah perjuangan batin hebat sekali. Tapi akhirnya
kuambil keputusan akan mengalah. Maka bertelponlah aku
dengan abang iparku; “Aku ingin bertemu dengan abang, dan
semua kaum keluarga sebelum aku berangkat ke Amerika.
Belum sampai 5 menit lamanya aku berada di tengah-
tengah mereka, maka terasa benar, bahwa perkunjunganku
itu amat menggembirakan hati mereka. Kuceritakan kepada
mereka semua rancanganku. Dan aku minta doa restu dari
92 | By: A l i D . N o b i l e m
mereka, semoga babak bari yang bakal ku tempuh dalam
hidupku, berhasil sukses. Aku merasa seolah-olah ada beban
berat yang selama ini menekan hidupku, hilang lenyap
dengan sendirinya. Dan aku riang gembira, bahagia kembali.
Tindakan mengalah kepada keluargaku itu merupakan
permulaan suatu perubahan penting dalam hidupku. Satu
setengah tahun kemudian aku berada di Ney York sebagai
pemimpin delegasi India ke PBB. Ketika itu India
memajukan protes atas perlakuan Afrika Selatan terhadap
orang India. Terjadilah perdebatan sengit antara delegasi
mereka dengan delegasi kami. Kedua belah pihak meng-
eluarkan kata-kata kasar. Aku gusar dengan cara kasar yang
mereka lakukan dalam melancarkan serangan yang tak kenal
ampun kepada delegasi kami, dan juga terhadap diriku
sendiri. Serangan itu kubalas dengan serangan yang sama
hebatnya dan dengan memakai cara yang serupa.
Kemudian, setelah perang lidah itu mencapai puncak-
nya, tiba-tiba aku teringat akan nasehat Gandhi. Dapatkah
nasehat itu dipakai sekarang? Bagi Gandhi, alat sama
pentingnya dengan tujuan, bahkan dalam berbagai hal, alat
lebih penting dari tujuan. Apa faedahnya bagi kita mem-
peroleh kemenangan dalam perdebatan jika untuk mencapai
kemenangan itu kita menggunakan taktik kerja yang keji,
yang menurunkan derajat kita sendiri?
Malam harinya sebelum tidur, kuambil putusan,
bahwa walau bagaimanapun akibatnya kelak, aku tak akan
mengeluarkan kata sembrono lagi dalam sidang PBB. Sejak
saat itu, pidato yang kuucapkan hanyalah mengenai hal yang
perlu diucapkan saja. Serangan pihak lawan yang bersifat
pribadi atau diluar soal pembicaraan, tak perbah ku hiraukan.
Keesokan harinya, sehabis rapat, aku pergi menjumpai
ketua delegasi Afrika Selatan dan berkata; “Maafkanlah
saya, jika selama perdebatan tadi, saya telah menyakiti hati
93 | By: A l i D . N o b i l e m
tuan, baik karena kata-kata yang saya ucapkan, maupun
karena tingkah laku saya yang kurang pantas”.
Wajahnya gembira berseri-seri tatkala mendengar
ucapanku itu. Sambil tertawa kami bersalaman dan dia
berkata; “Tak pernah ada perkatan dan perbuatan nyonya
yang menyakiti hati saya”.
Memang bahagia rasanya sesudah berdamai dengan-
nya, tapi lebih bahagia lagi perasaanku setelah timbul rasa
damai dalam hatiku sendiri. Perbuatanku yang merendah diri
terhadap delegasi Afrika Selatan itu tidaklah merugikan,
melainkan amat menguntungkan bagi India. Sebab sebagian
besar negara didunia mendukung tindakan kamu dalam
masalah penindasan bangsa berwarna di Afrika Selatan.
Jika kita sanggup menekan kemarahan hati, maka kita
tidaklah mudah menjadi kesal dan bersedih hati karena per-
buatan orang. Bagi kita semua, apapun pekerjaan kita sehari-
hari, nasehat Gandhi itu sangat dalam artinya; “Tak ada
orang yang bisa menyakiti hatimu, kecuali engkau sendiri”.
Dan justru karena nasihat yang amat berharga itulah
aku memperoleh kemajuan dalam hidup. Nasehat itu sering
menjadi pegangan hidupku tatkala aku menjadi ketua umu
PBB dan pun juga kini setelah aku menjadi duta besar India
di London”. Demikian kata nyonya Lakshmi Pandit.
Menyesuaikan diri
Makhluk yang tak dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan sekitarnya, akan lekas habis riwayatnya. Jika seekor
kelinci meloncat-loncat ditengah lapangan hijau, niscaya ia
akan mati ditembak oleh pemburu pada hari itu juga.
Demikian pula orang yang tak dapat menyesuaikan
diri dengan keadaan sekitarnya, ia akan mendapat banyak
kesukaran. Dari istri para pegawai keduataan Peking, penulis
mendapat kabar, bahwa mereka kalau tak perlu sekali, tak
mau memakai kebaya jika berbelanja ditoko atau dipasar.
94 | By: A l i D . N o b i l e m
“Taukah saudara. Orang disini semua keluar dari
rumahnya, melihat kita yang memakai kebaya. Orang dipasar
mengerumuni kita, mereka menanyakan; dari mana asal kita?
Ada pula yang memegang-megang kebaya kita, sehingga
kita tak bebas lagi untuk berbelanja!” katanya.
Sudah tentu, orang Tionghoa di Peking tidak ada niat
jahat terhadap istri pegawai kedutaan kita, bahkan mereka
sangat ramah tamah, semua ingin berkenalan, akant etapi
akibatnya; kebaya menghalangi si pemakai untuk berbalanja
dan bergerak dengan bebas.
Setelah mendapat pengalaman yang ramah tamah
namun menghalang-halangi itu, mereka jika berbelanja
memakai tok, yang lazim juga dipakai di tiongkok. Dan
mereka dapat dengan bebas bergerak kemana-mana.
Maka itu, bagi mereka yang hendak memperoleh
kemajuan, adalah penting sekali untuk bisa menyesuaikan
diri dengankeadaan sekitarnya, menyesuaikan diri dengan
adat istiadat yang berlaku.
Ada berpuluh-puluh cara untuk dapat menyelaraskan
diri dengan lingkungan kita. Misalnya, jangan mencari
kesalahan orang lain, carilah hal baiknya. Cobalah
mengadakan perbaikan tanpa menghiraukan kesalahan yang
diperbuatnya. Jangan melihat kebelakang, dan jangan
mengutuki apa yang telah terjadi. Menjadilah prang yang
menarik, karena wajah saudara jernih tersenyum.
Berpakaianlah secara patut dan bersih. Jikalau pakaian
saudara kumal, saudara akan menimbulkan belas kasihan,
bukannya simpati. Jikalau pakaian saudara terlalu mewah
cemerlang, maka saudara akan mengagetkan orang lain,
karena seolah-olah saudara baru saja ikut serta dalam
perlombaan mode.
95 | By: A l i D . N o b i l e m
Salah satu obat mujarab supaya saudara dapat
menyelaraskan diri ialah dengan memeriksa kesalahan
saudara sendiri dan menghilangkan kesalahan itu.
Memang, ada kalanya saudara berhasrat untuk
memperbaiki keadaan disekitar saudara. Sesungguhnya,
suatu hasrat yang bagus dan patut dipuji. Akan tetapi, jalan
yang paling tepat ialah memperbaiki diri sendiri, kemudian
menyesuaikan diri dengan lingkungan saudara itu. Lambat
laun saudara akan menarik lingkungan saudara itu ke tarag
yang sama dengan taraf saudara. Memberi teladan adalah
lebih cepat kerjanya, dari pada memberi peringatan dan
idato-pidato yang bagaimanapun bagusnya.
96 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB XI
1. Salah satu dasar bagi bangunan sukses, ialah kasih
dan ramah tamah.
2. Sering orang tak begitu hebat pendidikannya, akan
tetapi bisa maju melampaui orang yang lebih tinggi
pendidikannya, justru karena ia cakap bergaul
dengan orang lain.
3. Pandai menyesuaikan diri, adalah sayarat dalam
pergaulan yang subur.
4. Nasehat Gandhi kepada Lakshmi Pandit, diplomat
wanita India yang sangat ulung kira-kira; balaslah
kata yang menyakitkan hati dengan kata-kata yang
membangun, dan murnikanlah hatimu dari perasaan
mendendam dengan merendah diri.
5. Tidak ada orang yang bisa menyakiti hati kita, kecuali
kita sendiri.
97 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab XII
PERCAYA KEPADA DIRI-SENDIRI
Boleh anda sangsi kepada siapapun
juga, tapi jangan sekali-kali sangsi
kepada diri anda sendiri.
BOVEE
Presiden Soekarno selalu menganjurkan, percayalah
kepada dirimu sendiri. Dan beliau telah memimpin bangsa-
nya, berjuang untuk bangsanya atas dasar percaya kepada
diri sendiriti itu. Dan hasilnya? Kita mengecap semuanya
sekarang. Revolusi tahun 1945 telah berhasil membebaskan
Indonesia dari penjajahan asing, karena bangsa Indonesia
percaya kepada diri-sendiri.
Dan bangsa Indonesia harus tetap percaya kepada diri-
sendiri, jikalau ia hendak menduduki tempat yang terkemuka
di dunia ini.
Memang, juga saudara harus percaya kepada diri
saudara sendiri, jikalau saudara menghasratkan kedudukan
yang terkemuka.
Mungkin saudara agak takut untuk dengan gegabah
mengatakah “Percaya kepada diri-sendiri”. Bukankah lebih
bagus “percaya kepada tuhan?” ya, memang percaya kepada
tuhan adalah syarat mutlak. Akan tetapi kepercayaan saudara
kepada tuhan itu baru betul-betul, jikalau lebih dahulu
saudara percaya kepada diri saudara sendiri. Sebab jikalau
saudara masih ragu pada diri saudara sendiri, bagaimana
saudara bisa meyakini kepercayaan saudara kepada tuhan?
Tiap pekerjaan yang saudara lakukan tak akan berhasil
dengan gilang gemilang, jikalau saudara tidak percaya
kepada diri saudara sendiri.
Edison mengatakan setelah mengadakan berbagai
penyelidikan dan percobaan, bahwa adalah mungkin untuk
membuat lampu listrik yang murah harganya. Para profesor
98 | By: A l i D . N o b i l e m
dan orang-orang pandai pada waktu itu mengatakan dengan
serentak “tidak bisa!” apakah yang akan terjadi, jikalau
Edison mempercayai keterangan para profesor dan sarjana
itu, dan menjadi kecil hati? Sudah tentu, ia tak akan
menemukan lampu pijar listrik.
Memang, masyarakat pada umumnya selalu curiga
dan tidak percaya, jikalau ada sesuatu yang baru, yang tak
sesuai dengan adat kepercayaannya. Akan tetapi, jikalau
saudara mau maju, maka saudara tidak boleh sekali-kali
mendegarkan suara masyarakat, yang mengecilkan hati
saudara bagaimanapun kerasnya suara itu.
Oleh karena itu, jikalau saudara hendak memulai
dengan suatu usaha, lebih baik jangan tergesa-gesa meng-
umumkan maksud saudara itu kepada setiap orang. Sebaik-
nya saudara rahasiakan dulu, atau membicarakannya dengan
teman saudara karib, dan dengan orang-orang yang besar
hatinya. Orang-orang ini akan menimbangnya dengan
matang, dan akan senang dengan hasrat saudara itu. Saudara
tidak akan diejek. Dengan begitu, kepercayaan saudara pada
diri saudara akan bertambah, dan banyak kemungkinan,
usaha saudara itu akan berhasil.
Memang, ada baiknya saudara mempunyai teman
yang bisa membesarkan hati saudara, atau mempunyai
seorang istri yang dengan semangat membantu saudara
dalam setiap usaha yang saudara hendak kerjakan. Akan
tetapi, jikalau kawan saudara meninggalkan saudara, dan istri
saudara tidak membantu saudara, maka saudara sendiri harus
tetap percaya.
Dan biasanya, siapa yang percaya kepada dirinya
sendiri, akhirnya akan menimbulkan kepercayaan kepada
orang lain.
99 | By: A l i D . N o b i l e m
Cara mendapatkan rasa percaya diri
Percaya kepada diri-sendiri membangkitkan kekuatan.
Dengan bangkitnya kekuatan itu, kepercayaan kepada diri-
sendiri menjadi bertambah. Jadi ada pengaruh timbal balik.
Apakah percaya pada diri sendiri itu bisa ditimbulkan
pada orang yang tak mempunyai bakat akan sifat itu? Apakah
orang yang dilahirkan mempunya sifat tak percaya pada diri-
sendiri, selamanya akan tak dapat mempunyai sifat itu?
Percaya kepada diri-sendiri bisa ditimbulkan pada
orang yang sudah putus asa, percaya kepada diri-sendiri bisa
dibesarkan, bisa diperhebat pada orang yang kepercayaannya
ada, tapi kurang.
Seorang penulis terkenal, Grenville Kleiser, men-
dapatkan cara bagaimana kita bisa menanam dan men-
umbuhkan kepercayaan kepada diri kita, yakni sbb;
Percayalah kepada tenaga-tenaga yang tersimpan
dalam diri saudara. Percayalah, bahwa dalam diri saudara
tersimpan sifat dan tenaga yang perlu untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan besar. Pikirlah, bahwa banyak orang
yang maju dengan pesatnya, meskipun mereka tak
mempunyai kemampuan yang lebih dari pada saudara.
Cara yang praktis supaya bisa memperbesar keper-
cayaan saudara pada diri sendiri, ialah menuliskan diatas
kertas, kemampuan dan sifat saudara, kemudian menelitinya
secara cermat, bagaimana cara mempergunakan kemampuan
tersebut sebaik-baiknya.
Berpikirlah tentang sifat yang bagu yang ingin saudara
miliki. Misalnya; keberanian, kerajinan, kegembiraan,
kepercayaan, berdiri-sendiri, keteguhan hati, semangat, dll.
Pikiran itu jikalau diulang-ulangi akhirnya akan menjadi
perbuatan. Pikiran menjadi perbuatan, perbuatan menjadi
kebiasaan, kebiasaan menjadi watak, watak menjadi takdir!
100 | By: A l i D . N o b i l e m
Percayalah kepada tenaga-tenaga persediaan
saudara. Ingatlah, bahwa jika suatu alat tak cukup untuk
dipakai mencapai suatu tujuan, saudara masih ada persediaan
alat-alat, yang bisa saudara datangkan. Seorang panglima
tentara, yang mengetahui bahwa dalam keadaan darurat ia
segera dapat mendatangkan bala bantuan, akan menjadi lebih
berani karena keinsyafan adanya bala bantuan itu. Demikian
pula saudara masih mempunyai banyak persediaan tenaga
yang belum saudara gali. Percayalah akan hal ini.
Percayalah kepada pekerjaan saudara. Jikalau
saudara percaya kepada pekerjaan saudara, maka saudara
akan dapat mengerjakan pekerjaan saudara dengan lebih
teratur dan lebih gembira. Pusatkanlah pikiran saudara pada
pekerjaan yang sedang saudara hadapi. Lenyapkanlah semua
pikiran yang tak ada hubungannya dengan pekerjaan
saudara.
Percayalah kepada hari depan saudara. Pikiran
saudara, akal budi saudara mempunyai kemampuan menarik
barang-barang dan hal-hal, kearah soal yang sedang asyik
saudara perhatikan. Maka itu, gambarkanlah dalam pikiran
saudara terus menerus diri saudara sebagai yang saudara
angan-angankan dihari kemudian. Jikalau saudara berhasrat
menjadi politikus yang ulung, lukiskanlah dalam pikiran
saudara seolah-olah saudara betul-betul sudah menjadi
politikus. Jikalau saudara berhasrat menjadi pengusaha yang
maju, gambarkanlah dalam pikiran saudara seolah-olah
saudara sedang memeriksa pabrik saudara.
Bergaullah dengan orang-orang yang mempunyai
kepercayaan kepada diri-sendiri. Rasa kepercayaan kepada
diri sendiri itu menular. Oleh karena itu, jikalau saudara
bergaul dengan orang-orang yang gembira, yang tabah, yang
penuh dengan gairah usaha, maka sifat-sifat itupun akan
menular kepada saudara, asal saudara ................... mau
menerimanya.
101 | By: A l i D . N o b i l e m
Demikian petunjuk Grenville Kleiser tentang cara
menanam dan menumbuhkan rasa percaya pada diri-sendiri.
Kepercayaan kepada diri-sendiri bisa melenyapkan
kebodohan.
Dalam cerita wayang disebut seorang kesatria nama-
nya Bima. Bima adalah seorang yang keras kemauannya, dan
besar kepercayaannya kepada diri-sendiri. Otaknya tak
begitu cerdas. Bahkan ia yang paling bodoh diantara
keluarganya. Pada suatu hari ia disuruh oleh gurunya Sang
Dorna, untuk mencari air hidup, air suci perwita sari. Tempat
air itu adalah ditengah samudra besar. Sesungguhnya, Dorna
hendak menyesatkan Bima. Dorna mengira, bahwa Bima
akan mati ditengah jalan, sebab jalan yang menuju kedasar
laut itu sangatlah berbahaya. Akan tetapi Dorna salah terka,
ia tak memperhatikan senjata yang dibawa oleh Bima.
Adapun senjata Bima tak lain ialah “kepercayaan kepada
diri-sendiri yang menyala-nyala”. Dengan senjata yang sakti
itu, ia berhasillah menghancurkan setiap halangan yang
menghadang ditengah jalan. Ia akhirnya bisa memiliki air
suci perwita sari, dan dengan mendadak menjadi manusia
yang arif dan bijaksana.
Dalam cerita ini digambarkan, bahwa kepercayaan
kepada diri-sendiri bahkan bisa melenyapkan kebodohan.
Selain dari pada itu, percaya kepada diri-sendiri
menimbulkan kesan baik kepada orang lain. orang lain
menjadi percaya kepada orang yang percaya kepada diri-
sendiri. Rasa percaya pada diri sendiri membuat orang
berani memandang sesamanya dengan pandangan yang
jernih dan jujur.
Dengan percaya kepada diri-sendiri, lenyaplah
perasaan ragu dan sangsi dari dalam diri, dan sukarlah
saudara didesak dari tempat yang telah saudara injak. Karena
itu, penting sekali untuk membuang rasa dan tindak-tanduk
102 | By: A l i D . N o b i l e m
yang sifatnya ragu-ragu. Janganlah menangguhkan sampai
nanti apa yang bisa saudara kerjakan sekarang. Dan jika
mengerjakan sesuatu, lakukanlah dengan penuh kesadaran
dan dengan sikap yang pasti.
Indonesia sedang membangun, sedang menghadapi
perubahan dahsyat disegala lapangan. Sekarang ini
Indonesia membutuhkan orang yang tabah, teguh hati, rajin,
dan berani memeras keringat. Dasar untuk mendapatkan
sifat-sifat yang dibutuhkan itu, tak lain dari pada percaya
kepada diri-sendiri.
103 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB XII
1. Jika bangsa Indonesia hendak menduduki tempat yang
terkemuka didunia, ia harus mempunyai kepercayaan
yang teguh kepada diri sendiri.
2. Tak ada pekerjaan yang bisa berhasil dengan gilang-
gemilang, kalau si penyelenggara tidak percaya
kepada dirinya sendiri.
3. Percaya kepada diri-sendiri membangkitkan tenaga
dan kemauan dalam diri kita.
4. Percaya kepada diri-sendiri bisa ditimbulkan pada
orang yang sudah berputus asa.
5. Bima dengan senjata percaya kepada diri-sendiri,
dari ksatria yang bodoh berhasil memperoleh ilmu
yang tertinggi.
6. Indonesia yang sedang membangun, yang sedang
menghadapi perubahan yang dahsyat, membutuhkan
orang yang tabah dan percaya kepada dirinya sendiri.
104 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab XIII
TENANG SUMBER KEMENANGAN
Bersikaplah sebagai batu karang
yang tak putus-putusnya dipukuli
ombak. Tak saja ia tetap berdiri
tegak, bahkan ia menentramkan
amarah ombak dan gelombang itu.
MARCUS AURELIUS
Kita semua sudah mengalami berkenalan dengan
orang-orang yang tenang, dan dengan orang yang gelisah.
Orang-orang yang tenang memberi kesan dan
pengaruh baik kepada kita. Mereka yang tenang dan sabar
lekas mendapat kepercayaan kita. Kepadanya kita suka
memberikan kepercayaan untuk menyelesaikan pekerjaan
yang besar. Sebaliknya orang yang gelisah mencerminkan
jiwa yang kecil, yang mudah dikecoh oleh keadaan. Dan kita
sukar mempercayakan sesuatu padanya.
Menurut penyelidikan yang telah dilakukan di
Amerika Serikat, diantara seratus orang yang memilih suatu
pekerjaan, hanya tiga orang yang berhasil memuaskan. Yang
tida gagal karena memang kurang beruntung, yang sembilan
puluh lainnya gagal karena mereka tak mempunyai sifat
utama yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
cemerlang, yaitu; sifat tenang dan sabar.
Ketenangan jendral Alexander
R. J. Botkin, seorang ahli jiwa yang terkenal di
Amerika Serikat, melukiskan sifat tenang dan sabar Jendral
Alexander sbb;
Setelah tentara Inggris di Prancis dalam perang dunia
II dipukul oleh tentara Jerman. Maka Jendrl Sir Harold
Alexander harus mengungsikannya ke Inggris, dengan
melalui Duinkerken. Setiap penggemar sejarah sudah barang
tentu masih ingat tentang pengungsian besar-besaran yang
dilakukan oleh tentara Inggris tsb.
105 | By: A l i D . N o b i l e m
Serdadu Inggris berdiri terkatung-katung disepanjang
pantai, menunggu kedatangan kapal dan perahu yang akan
menjemputnya. Pesawat penyelundup Stuka dari Jerman
tiada henti-hentinya menghantami mereka dengan hujan bom
yang tiada putus-putusnya. Namun serdadu dan opsir Inggris
tidak ada yang gelisah dan bingung. Apa sebabnya?
Sebabnya ialah sikap Jendral Alexander yang berdiri
ditengah-tengah tentaranya. Seorang opsir melaporkan
kepadanya; “Keadaan kita sangat jelek, tak ada harapan!”
Alexander menjawabnya dengan tenang; “Keadaan
kita baik!”
Ia dengan tenang berjalan dipantai, berbicara dengan
opsir dan serdadu, seolah tak ada yang terjadi. Uniformnya
rapi, mukanya berseri-seri bersih, seperti kebiasaannya.
Ketika rombongan pesawar Stuka hebat-hebatnya
menyerang, ia duduk dipantai dan dengan tenang membuat
rumah-rumahan dari pasir. Tentara yang berada dibawahnya
terpengaruh oleh sikap yang sangat tenang itu. Karena
ketenangannya Jendral inilah, maka tak terbit keributan apa-
apa, sehingga pengungsian berjalan dengan rapi dan teratur,
dan sebagian besar tentara Inggris tertolong.
Dimana Jendral Alexander meninggalkan pantai
paling akhir.
Bagaimana dengan saudara?
Periksalah keadaan saudara sendiri, apakah saudara
sudah mempunyai sifat tenang itu?
Kalau belum, tanamlah dan tumbuhkanlah sifat tenang
dan sabar itu pada diri saudara, kedua sifat utama ini bisa
saudara miliki. Tetapkanlah mulai sekarang, bahwa saudara
akan menanamkan sifat itu pada diri saudara. Jika saudara
sudah menyiapkan diri untuk memilikinya, sudah barang
tentu akan datang kesempatan untuk melaksanakannya.
106 | By: A l i D . N o b i l e m
Musuh ketenangan
Cemas adalah merupakan hama perusak yang
menghancurkan kekuatan orang, menghancurkan kemauan
dan pikiran sehat.
Seorang pedagang mendapat untung, untuk bisa
mendapat hasil yang gemilang seterusnya, seharusnya ia
mengorbankan keuntungan ini untuk memperbesar tokonya,
menambah pegawainya, memperhebat kampanye reklame
dan membeli persediaan baru. Akan tetapi ia takut untuk
mengorbankan keuntungannya itu. Apa yang terjadi?
Seorang kongkurennya membangun toko modern, dan
menarik pelanggan pedagang penakut tadi kesitu.
Rasa malu juga merupakan penghalang bagi kemajuan
seseorang. Ada yang menganjurkan rasa malu itu baik,
sebalinya dari rasa congkak. Mereka mencampur baurkan
rasa malu dan sifat merendahkan diri. Sifat merendahkan diri
bisa sejalan dengan rasa percaya kepada diri-sendiri. Eistein
tak akan menjadi sarjana terbesar didunia seandai ia pemalu.
Namun ia tak congkak, dan memiliki sifat rendah diri.
Benci, iri, marah, dllnya merupakan racun dalam
penghidupan seseorang, dan melenyapkan sebagian besar
dari tenaga dan daya hidup kita, yang demikian pentingnya
bagi perbuatan dan pikiran kita.
Iri sama sekalai tak bisa memperbaiki keadaan jelek
kita, dan juga tak memperjelek keadaan orang yang kita
irikan. Bahkan iri hati menghancurkan tenaga yang ada pada
kita, yang kita perlukan untuk menandingi orang yang kita
irikan! Rasa iri hati merusak watak kita, membuat kita sedih,
dan menjadikan kita orang yang dibenci orang lain. jikalau
kita merasa ada hantu iri berkeliaran didalam diri kita, usirlah
lekas-lekas.
Pesimisme ialah perasaan dan sifat seseorang yang
melihat segala kejadian dan keadaan dari sudut yang suram.
107 | By: A l i D . N o b i l e m
Baginaya semua orang politikus itu kejam, semua pedagang
itu curang, semua pegawai korup. Seorang pesimis tak
senang jalan melalui pasar; kotor dan terlalu ramai, katanya.
Untuk orang pesimis, pemimpinnya dikantor kurang adil,
semua bawahannya tak ada yang boleh dipercaya.
Pendeknya, baginya dunia ini gelap, suram, dan jahat.
Rasa pesimis itu disebabkan karena perasaan yang
terlalu tinggi tentang dirinya sendiri dan lemah kemauannya.
Memberantas perasaan yang merusak
Bagi orang seperti saudara yang berhasrat maju,
adalah kewajiban yang utama untuk memberantas perasaan
yang mengganggu ketenangan saudara.
Kon Fu-tse, pujangga Tionghoa yang kenamaan,
mengatakan; manusia yang tinggi budinya selalu tenang dan
seimbang. Manusia yang berjiwa kecil selalu gelisah.
Kita semua pernah mendengar tentang petang urat
syaraf. Tujuan perang urat syaraf ialah untuk mengganggu
ketenangan lawannya. Perang urat syaraf berarti adu
ketenangan. Siapa yang lebih tenang, dia yang menang!
Juga dalam perjuangan hidup untuk mencapai
kemajuan, mereka yang paling tenang, akan menggondol
kemenangan.
Cara yang paling manjur untuk memberantas perasaan
gelisah, ialah autosugesti. Dalam bahasa Indonesia sugesti
diterjemahkan dengan perkataan “saran”. Lebih baik
sesungguhnya untuk diterjemahkan “anjuran”. Autosugesti
ialah; anjuran kepada diri sendiri.
Dr. Victor Pauchet, pengaran gbuku “Le Chemin du
Bonheur” (Jalan menuju Bahagia), yang mendapat hadiah
akademi Prancis, menyarankan cara untuk memberantas
perasaan yang menimbulkan kegelisahan dan merusak
ketenangan, sbb;
108 | By: A l i D . N o b i l e m
Dengan tenang saudara tulis beberapa kalimat diatas
kertas, yang berisi sifat-sifat yang hendak saudara miliki.
Misalnya saudara ingin supaya sembuh dari penyakit malu,
yang menghalang-halangi untuk berbicara didepan umum.
Tulislah kalimat; saya percaya pada diri saya sendiri. Setiap
hari kecakapanku berbicara bertambah. Kemudian setiap
pagi dan sore saudara masuk dalam kamar, berbaring dengan
tenang. Pejamkan mata saudara. Perlahan tapi terang saudara
mengucapkan kalimat tersebut, 10x 20x, bahkan jika saudara
tak mempercayainya, jiwa saudara akan terluputi oleh
perasaan itu, tanpa saudara sadari.
Ulangilah ini terys menerus, seminggu, dua minggu.
Saudara akan heran mengenai hasilnya. Karena adanya hasil
itu, saudara akan lebih percaya akan cara ini, dan hasilnya-
pun akan bertambah-tambah.
Cara ini demikian sederhananya, dan mudah sekali
dilaksanakan, sehingga sesungguhnya setiap orang bisa
melakukannya, banyak memang yang telah mencobanya,
akan tetapi mereka berhenti ditengah jalan.
Apakah saudara, meskipun saudara sudah dewasa,
telah pernah belajar suatu cabang olehraga atau kesenian?
Saudara berhasil, karena saudara berlatih sambil didorong
oleh minat, kebiasaan dan kepercayaan akan hasilnya. Siapa
hendak menguasai suatu cabang olahraga atau kesenian,
harus percaya, bahwa ia akan berhasil. Ia harus percaya akan
hasilnya, dan menunggu dengan penuh kepercayaan pula.
Juga saudara bisa belajar memiliki sifat tenang, belajar
bersikap sabar dengan sungguh-sungguh. Seperti halnya
saudara belajar main biola, bahasa asing, dllnya. Demikian
pula, jikalau saudara mau memiliki sifat tenang, pakskanlah
diri saudara menunggu hasilnya. Pergilah 2x sehari ketempat
yang sunyi, jangan bergerak sedikitpun dan katakanlah 50x,
perlahan tapi terang; “Saya tenang”.
109 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB XIII
1. Ketenangan adalah sumber kemenangan.
2. Jendral Alexandet telah menolong tentara Inggris di
Duinkerken dari kehancuran karena sikapnya yang
tenang.
3. Musuh ketenangan ialah; cemas, malu, benci, dan
pesimisme.
4. Autosugesti, yakni memberi anjuran pada diri sendiri,
adalah salah satu jalan untuk menanamkan rasa
tenang pada diri sendiri.
5. Siapa yang tenang ia akan menggondol kemenangan.
110 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab XIV
MENGATUR KEUANGAN
Jangan dikuasai oleh benda.
A. HARRIS NASUTION
Jumlah uang yang dimiliki oleh seseorang belum
boleh dijadikan ukuran berhasil tidaknya hidup seseorang
itu. Bahkan ada kalanya, uang bisa membawa malapetaka
bagi dirinya sendiri dan oran glain. Tak sedikit orang yang
karena banyak uangnya merasa dirinya sangat berkuasa, dan
rasa berkuasa itu naik ke kepalanya. Bukankah kuta pernah
berkenalan dengan seseorang yang ketika belum kaya
merupakan orang yang simpatik dan halus budi pekertinya,
akan tetapi kemudia setelah berhasil jadi orang kaya, lalu
berubah sikapnya, menjadi congkak, kasar dan berubah
roman mukanya?
Demikian pula, ornag yang mudah mendapat rezeki
uang, belum tentu mesti lebih unggul daripada mereka yang
sukar mendapatkannya. Seorang penulis roman-cabul
misalnya pada suatu waktu yang tertentu bisalekas
mengumpulkan uang, sedangkan penyair yang ulung tak
mendapat apa-apa berbulan-bulan lamanya. Ini bukan
berarti, si penyair kalah derajatnya dalam kesusasteraan dari
pada si penulis roman. Ada pula seorang jago gulat dalam
tempo satu malam bisa mengantongi uang 10x gaji seorang
professor dalam satu bulan. Namun, belum tentu bahwa
professor itu mesti lebih rendah derajatnya dari pada si
kampiun gulat.
Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa uang tidak kita
perlukan dalam hidup kita. Bahkan sebaliknya, uang adalah
alat yang perlu sekali dizaman modern sekarang ini. Kalau
kebetulan ada uang, memang tak begitu terasa pengaruhnya.
Akan tetapi diwaktu kita tiada uang, barulah terasa akan
pentingnya. Saudara barangkali pernah mengalami istri atau
anaknya sakit, dan mesti dibawa ke dokter, padahal
111 | By: A l i D . N o b i l e m
kebetulan kantong sedang kosong, rasa bingung meliputi diri
saudara, dan diwaktu demikian itu, seolah-olah uang adalah
faktor yang terpenting dalam hidup saudara.
Apalagi, kalau kita mengingat betapa berfaedahnya
uang dalam keadaan, dimana kita bisa menolong orang lain,
membeli barang-barang yang berfaedah untuk kesehatan
rohani dan jasmani. Maka mempunyai cukup uang adalah
suatu hal yang baik sekali bukan?
Memang, kalau kita bisa menganggap uang itu sebagai
alat untuk mencapai tujuan, dan bukannya tujuan dalam
hidup ini, maka uang adalah alat yang berfaedah sekali.
Uang berarti kemerdekaan, kata W. J. Brown.
Memang uang bisa berarti kemerdekaan. Kemerdeka-
an dari kesukaran sehari-hati memikirkan bagaimana bisa
mencukupkan uang belanja kita. Kemerdekaan dari tindasan
mereka yang ekonominya lebih kuat. Kemerdekaan dari rasa
takut menghadapi orang yang menghutangi kita. Uang dalam
jumlah yang cukup berarti bahwa kita bisa mengatur hidup
kita lebih luas. Uang dalam tangan yang bijaksana bisa
meringankan penderitaan orang lain. dan mempunyai uang
bisa membuat orang lebih kuat menahan diri dari perbuatan
yang kurang baik, seperti mencuri, mengemis, dllnya.
Aristoteles, filsuf yang bijaksana arif dan praktis itu,
telah mengatakan; “Usahakan dahulu supaya tuan merdeka
dalam perkara keuangan, baru kemudian berbuatlah ke-
bijaksanaan”.
Sesungguhnyalah, dizaman sekarang ini khususnya,
orang tak bisa meremehkan soal keuangan.
Tiga syarat yang penting
Hidup teratur, berarti pula bahwa kita pandai mengatur
keuangan kita. Memang sudah sepantasnyalah, bahwa uang
yang kita perdapat dengan tidak mudah itu, harus kita
112 | By: A l i D . N o b i l e m
pergunakan sebaik-baiknya pula. Supaya dengan uang itu
derajat kita sebagai manusia menjadi lebih tinggi.
Dan kunci untuk bisa memperunakannya sebaik-
baiknya ialah; mengatus keuangan. Mengatur keuangan yang
ada ditangan kita, mengatur pengeluaran kita, supaya tidak
melebihi pendapatan.
Adapun syarat yang diperlukan dalam hal ini, pada
pokoknya adalah tiga, yakni; 1. Membuat anggaran belanja,
2. Menabung, dan 3. Jangan berhutang, jika tidak sangat
perlu.
Membuat anggaran belanja. Jika saudara sudah mulai
membuat aggaran belanja. Saudara mulai dengan langkah
pertama dalam tata tertib dilapangan keuangan saudara.
Betapapun kecul pendapatan saudara, buatlah anggaran
belanjanya. Dengan adanya anggaran belanja ini, saudara
bisa mengatur kebutuhan yang diperlukan. Dikawatirkan
saudara akan membeli barang yang tak perlu, sebelum
membeli beras (barang yang perlu). Memang, mulanya agak
kaku untuk membuat anggaran belanja, karena nyata sekali,
bahwa uang yang bisa dibuat mewah-mewahan tidak banyak.
Akan ternyata misalnya 70% dari pendapatan saudara akan
habis dipergunakan untuk keperluan belakang. Masuk dapur
rumah, listrik, uang sekolah, abonemen koran, dllnya. Akan
tetapi justru melihata kenyataan ini membuat saudara
menjadi orang yang realistis.
Adalah suatu kebiasaan yang baik untuk mecatat
semua pengeluaran kita. Baiklah kita membangkitkan
ketabahan dari keinsyafan, bahwa kekayaan yang ada itu
diciptakan oleh orang yang mempunyai kecakapan mengatur
keuangannya. “kedudukan suatu negeri dalam
perekonomian dunia ditentukan oleh dua pasal. Pertama;
oleh letak tempatnya dalam perhubungan dengan negeri lain
(kedudukan geografis). Kedua; oleh kecakapannya
113 | By: A l i D . N o b i l e m
mempergunakan hartanya yang diberi tuhan”. Kata Dr.
Moh. Hatta.
Syarat kedua ialah; menabung. Tak peduli besar
kecilnya pendapatan saudara sekarang, tabunglah sebagian
daripadanya. Bersedialah sekarang memberi pengorbanan
sedikit untuk keuntungan besar, yang kelak akan saudara
dapatkan. Menabung membiasakan saudara kepada disiplin
9mengendalikan diri). Dan disiplin adalah suatu sifat yang
baik sekali. Tanpa disiplin, tak ada kemajuan. Kesadaran
bahwa saudara mempunyai persediaan uang pada saat yang
genting, membuat saudara tenang dan tabah, serta tak mudah
digelincirkan oleh tekanan uang dari manapun datangnya.
Grenville Kleiser, seorang ahli dalam soal ke-
pribadian, menganjurkan;
a. Menabunglah.
b. Catatlah dengan cermat pendapatan dan pengeluaran
saudara.
c. Simpanlah uang dalam bank.
d. Masukkanlah setiap bulan jumlah tertentu dalam bank.
e. Jika datang rezeki diluar penghasilan tetap saudara,
masukkanlah semuanya dalam bank.
Sesungguhnyalah, menabung berarti kemenangan
terhadap nafsu memboros kita. Dan setiap kemenangan
terhadap nafsu kita, mempertinggi derajat kita.
Adapun syarat ketiga, yaitu; jangan berhutang (jika
tidak sangat perlu). Berhutang telah menimbulkan bencana
dibanyak keluarga. Hampir semua kekurangan yang terjadi,
disebabkan oleh hutang. Kebanyakan kali kisahnya begini;
karena hendak mengadakan pengeluaran tambahan yang
istimewa (misalnya ada hajat sunatan atau perkawinan),
dipinjamlah uang. Jika waktu membayar tiba, kebanyakan ia
tak bisa membayar. Maka itu, ia pinjam kepada orang lain
untuk membayar hutangnya itu. Akhirnya ia terlibat hutang
114 | By: A l i D . N o b i l e m
dimana-mana. Akibatnya, hidup adalah semacam perjuangan
untuk mengelakkan bahaya yang terakhir “disita”. Atau ia
nekad untuk mencari uang tambahan dengan jalan yang
kurang halal. Dan kesemuanya itu tak sesuai dengan sebab
yang kecil saja; seandainya ia tak berhutang untuk suatu
keperluan istimewa, ia tak akan tergelincir dalam lembah
kenistaan.
Peringatan
Bagaimanapun pentingnya uang dalam kehidupan
masyarakat modern, dan juga dalam kehidupan saudara, tak
perlulah saudara bingung memikirkan soal keuangan
saudara. Jikalau dengan memikirkan soal keuangan, atau
memikirkan bagaimana bisa menambah penghasilan,
saudara tak bisa tidur dan kesehatan saudara menjadi
terganggu, maka nasib saudara lebih jelek dari seorang
miskin yang bisa tidur dengan nyenyaknya.
Hemat adalah suatu sifat yang terpuji. Akan tetapi
kikir adalah sifat yang tak terpuji. Orang yang hemat,
mengeluarkan uang untuk kesenangannya, dan untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya. Sedangkan yang disimpan
adalah yang betul-betul tersisa, untuk menjaga hari
kemudian. Bagi orang yang kikir, uang adalah menjadi
tujuannya dan pujaannya.
Tapi bagi orang yang pribadinya berkembang dengan
baiknya, yang luas pemandangannya, yang bijaksana, uang
adalah suatu anugerah, bagi dirinya sendiri dan orang lain.
115 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB XIV
1. Jumlah uang yang dimiliki seseorang belum boleh
dijadikan ukuran, berhasil tidaknya hidup seseorang
itu.
2. Namun, uang adalah alat penting dalam kehidupan
modern.
3. Siapa yang hidupnya hendak berhasil, ia harus pandai
mengatur keuangannya.
4. Uang bagi orang yang bijaksana adalah anugerah
yang bisa memperkaya hidup dirinya maupun orang
lain lahir dan bathin.
5. Menabung adalah kebiasaan yang terpuji.
6. Orang yang berhasil dalam hidupnya, pandai mem-
buat anggaran belanja yang cocok.
116 | By: A l i D . N o b i l e m
Bab XV
KATA PENUTUP
Setiap orang adalah arsitek
masa depannya sendiri.
PERIBAHASA INGGRIS
Setelah selesai membaca bab-bab yang terdahulu,
mudah-mudahan timbullah perubahan dalam pandangan
saudara sekarang, dan karena itupun timbul pula harapan
baru bagi masa depan.
Dalam buku ini, secara singkat dipaparkan beberapa
soal yang dihadapi mereka yang berhasrat untuk merubah
cara hidupnya. Dari hidup yang tiada bertujuan, atau
tujuannya samar, menjadi hidup yang mengandung tujuan
yang jelas.
Asas uraian buku ini ialah kenyataan bahwa pada taraf
yang terakhir hanya kita sendirilah yang bisa menolong diri
kita.
Sesungguhnya, dalam masyarakat kita yang sedang
tumbuh menjadi masyarakat modern, tidak bisa lagi kita
memakai cara lama dalam penghidupan kita. Siapa tak bisa
mengikuti berputatnya zaman, akan memperoleh kesan
seolah banyak hal aneh, yang tak berfaedah dan tak berguna.
Ia mungkin akan berpikir dan mencari jalan keluar dari
kesukarannya, akan tetapi tidak menemukannya. Maka itu, ia
cenderung lekas mencari sokongan dan bantuan dari orang
lain, atau menghibur dirinya dengan janji muluk yang
diberikan orang lain. akan tetapi bantuan itupun tetap tinggal
janji saja. Sebab adalah suatu kenyataan bahwa pada
umumnya orang lebih dahulu memikirkan kepentingan
sendiri dibanding orang lain.
Kenyataan demikian itu harus lekas menjadi pelajaran
bagi kita semua, bahwa tidak boleh kita menangguhkan
usaha kita, sampai ada pertolongan orang lain, atau tidak
117 | By: A l i D . N o b i l e m
berusaha sama sekali, karena percaya akhirnya toh segala
janji itu akan terlaksana.
Kenyataan yang tidak enak ini hendaknya memberi
dorongan, yah, memaksa kita untuk menyingsingkan lengan
baju kita, dan berusaha sendiri. Supaya kita mendapat
kedudukan yang semestinya, sesuai dengan keinginan kita.
Tak ada gunanya kita mengeluh, tak ada gunanya kita
menggugat janji yang telah diberikan dan ternyata tidak
dilaksanakan. Ini hanya membuang waktu saja. Lebih utama
ialah menentukan suatu putusan yang berbunyi;
Aku harus belajar berdiri-sendiri,
Sebagai orang yang merdeka.
Mungkin dalam hati saudara timbul pertanyaan,
apakah ini tidak berarti menonjolkan kepentingan diri
sendiri, tidak sesuai dengan semangat gotong royong?
Menurut hemat kami, tidak. Menurut pendapat kami,
suatu keputusan untuk belajar sendiri, bahkan adalah suatu
keputusan yang berfaedah bagi kita semua. Artinya;
berfaedah untuk masyarakat. Dengan bangunnya saudara
dari kedudukan ditolong berpindah ke kedudukan menolong
diri sendiri, maka lowonglah satu tempat bagi orang lain,
yang masih memerlukan ditolong. Demikian pula, jikalau
saudara melangkah maju, maka itu berarti bahwa saudara
memberi kesempatan kepada orang lain untuk menduduki
tempat yang saudara tinggalkan.
Dalam pada itu, jikalau saudara sudah menikmati
perasaan berdiri sendiri, maka saudara tak akan bingung dan
iri, jikalau melihat banyak orang yang mencapai kemajuan.
Sebab saudara bisa berkata kepada diri sendiri; “Akupun
bisa!” bahkan saudara senang bahwa banyak orang yang
mencapai kemajuan, karena justru orang yang maju itulah
yang mengangkat masyarakat kita ke taraf yang lebih tinggi.
118 | By: A l i D . N o b i l e m
Hal ini menurut hemat kami perlu diuraikan
seperlunya, karena diberapa kalangan dalam masyarakat
Indonesia masih banyak orang yang segan untuk melangkah-
kan kakinya diatas jalan kemajuannya, karena dahulu
mendapat pendidikan kesopanan yang salah, yakni
bahwasanya “orang yang terlalu mau maju itu adalah orang
yang serakah”, “mau menonjolkan diri”. Pendidikan yang
maksudnya baik itu, kebanyakan kali telah merupakan suatu
rem, suatu penghalang bagi kemajuannya.
Maka alangkah baiknya, untuk meninjau kembali
ajaran itu, atau mengembalikan ke maksud yang semurni-
murninya, yakni dengan menjelaskan sejelas-jelasnya.
Bahwa kehendak untuk maju itu adalah kehendak yang baik
sekali, akan tetapi bahwa kemajuan itu tak boleh dibeli
dengan mengorbankan kepentingan orang lain.
Dan dengan ini, sampaila kita pada akhir buku ini.
Mudah-mudahan ada faedahnya, hendaknya.
119 | By: A l i D . N o b i l e m
IKHTISAR BAB XV
1. Pada taraf yang terakhir hanya kita sendirilah yang
bisa menolong kita.
2. Cara lama yang merugikan harus diganti dalam
menuntut kehidupan dizaman yang modern.
3. Kita tidak udah menagih janji yang tidak ditepati.
4. Kita menentukan putusan; “Aku harus belajar berdiri
sendiri sebagai orang yang merdeka.
5. Pendidikan kuno yang baik, jika ditafsirkan secara
salah, merupakan penghalang atau rem bagi ke-
majuan.
6. Namun kemajuan tak boleh dibeli dengan meng-
orbankan kepentingan orang lain.
Recommended