View
777
Download
9
Category
Preview:
DESCRIPTION
Citation preview
PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA
BOGOR
SKRIPSI
Oleh :
Erick Ramdhani Sukaman
NPM : 1411904
JENJANG STRATA 1 (S1)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER BINANIAGA
BOGOR
2014
LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI
Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA
STIKOM BINANIAGA BOGOR
Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904
Karya tulis Tugas Akhir ini telah diuji di depan penguji karya tulis ilmiah penelitian.
Pada tanggal, 2014
Dewan Penguji :
1. .......................................................................
2. .......................................................................
3. .......................................................................
ii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA
STIKOM BINANIAGA BOGOR
Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904
Karya tulis Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui sebagai karya tulis ilmiah penelitian.
Bogor, 2014
Disetujui Oleh :
Pembimbing I
R, Fitria Rachmawati, S.si, M.KomNIP : 11.120.0605
Pembimbing II
Dahlia Widhyastoeti, S.KomNIP : 11.120.1120
Ketua Program Studi
Sistem Informasi
Irmayansyah, M.KomNIP : 11.304.010
Wakil Ketua Bidang Akademik,
Ir. Hardi JamhurNIP : 11.393.002
iii
LEMBAR PENGESAHAN KARYA PENELITIAN
DAN PENULISAN ILMIAH TUGAS AKHIR
Judul : PENDEKATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA
STIKOM BINANIAGA BOGOR
Peneliti/Penulis : Erick Ramdhani Sukaman, NPM : 1411904
Disetujui dan disahkan sebagai karya penelitian dan karya tulis ilmiah.
Bogor, 2014
Disahkan Oleh :
Ketua,
D R . Ismulyana Djan, SE, M.M
NIP : 11.310.002
iv | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
RIWAYAT PENULIS
Erick Ramdhani Sukaman dilahirkan di Kota
Bogor pada tanggal 13 April 1990 merupakan putra
kedua dari dua bersaudara, dari pasangan E. Harris
Sukaman S.Pd dan Eka Puspitasari S.Pd.
Erick Ramdhani Sukaman beralamat di Jalan
Pendekar, No. 27, RT:02/05, Kelurahan Cilendek
Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor 16112.
Dengan kontak yang dapat dihubungi:
HP : 085697928163,
email :erick.ramdhani@gmail.com.
Erick Ramdhani Sukaman memulai jenjang akademisnya di TK Trisula pada
tahun 1995, lalu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Cilendek Tengah Kota Bogor
hingga lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 12 Kota
Bogor hingga lulus tahun 2005. Pada tahun 2005 di terima sebagai murid di SMA Negeri
10 Kota Bogor dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam. Dan pada tahun 2010 diterima
sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Bogor, dan memilih
Sistem Informasi (SI) sebagai jurusan yang ditempuh hingga lulus.
v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Erick Ramdhani Sukaman
NPM : 1411904
Jurusan : Sistem Informasi
Menyatakan dengan ini sebenarnya penelitian yang saya tulis benar-benar
merupakan hasil karya tulis sendiri, bukan merupakan pengambilalihan atau penjiplakan
hasil tulisan dan pemikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan dan pemikiran
saya pribadi. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Bogor, Januari 2014
Yang membuat pernyataan
Erick Ramdhani Sukaman
vi | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA
BOGOR
Erick Ramdhani Sukaman
erick.ramdhani@gmail.com
Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer, Bogor
ABSTRAK
Beasiswa merupakan pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau
orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan,
universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti. Dengan adanya ketentuan diatas maka
Stikom Binaniaga harus memenuhi prinsip dan pedoman. Namun dalam praktisnya
seleksi penerima beasiswa tidak berprinsip kepada pedoman yang telah ditetapkan.
Karena setiap perguruan tinggi memprioritaskan kriteria-kriteria yang berbeda. Dengan
demikian diperlukan kriteria yang tepat dalam menyeleksi penerima beasiswa tersebut.
Sistem pendukung keputusan menentukan alternatif nilai terbaik yang layak menerima
beasiswa menggunakan Simple Additive Weighting (SAW) dengan kriteria yang telah di
tentukan. Konsep dasar Metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut.
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan ke suatu skala yang
dapat di perbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Dari kriteria yang ada
dilakukan proses perhitungan dari masing-masing kriteria untuk mendapatkan hasil
alternatif terbaik penerima beasiswa.
Kata Kunci : Simple Additive Weighting, beasiswa, kriteria.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
petunjuk-Nya maka penyusunan skripsi yang berjudul “Pendekatan Simple Additive
Weighting (SAW) Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Pada Stikom Binaniaga
Bogor” dapat diselesaikan.
Penyusunan karya tulis ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
ujian program Stara (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Binaniaga Bogor, salah
satu kompetensi yang harus dimiliki lulusan sarjana Sistem Informasi adalah
implementasi karya ilmiah kedalam ilmu pengetahuan yang telah melalui proses
penelitian dan penyusunan hasil penelitian yang diharapkan memberi kontribusi bagi ilmu
pengetahuan serta segi praktis bagi objek penelitian. Dalam skripsi ini dibahas
bagaimana pendekatan SAW dalam menentukan penerima beasiswa pada Stikom
Binaniaga Bogor.
Karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat diharapkan untuk menghasilkan sebuah karya tulis yang lebih baik.
Akhir kata penyusun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu sistem informasi pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiiiiin
Bogor, Januari 2014
Penyusun,
Erick Ramdhani Sukaman
viii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur hanya milik Allah Subhanahu Wata’ala, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucakan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang sangat
berperan dalam proses penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan rasa penuh hormat,
tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:
1. Ibu R. Fitria Rachmawati, S.Si selaku dosen pembimbing pertama, telah banyak
memberikan masukan dan bimbingan mengenai penulisan skripsi ini.
2. Ibu Dahlia Widhyastoeti, S.Kom selaku pembimbing kedua, telah membimbing
dengan sabar dan memberikan masukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
3. Ibu Drs. Lina Herlina selaku Bagian Kemahasiswaan yang telah berkenan
memberikan izin untuk melakukan penelitian di STIKOM BINANIAGA BOGOR.
4. Bapak, ibu, kakak, dan saudara tercinta yang telah memberikan banyak doa dan
dorongan dalam penyelesaian penulisan skripsi maupun selama proses perkuliahan.
5. Rekan-rekan mahasiswa/i STIKOM BINANIAGA BOGOR yang telah memberikan
dorongan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebut satu persatu, semoga Allah memberi ramat dan hidayah pada kalian
semua.
Semoga segala bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua pihak diberi
balasan oleh Allah SWT. Amiiin......
Bogor, Januari 2014
Penulis
Erick Ramdhani Sukaman
ix
DAFTAR ISI
HALAMANLEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI............................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN KARYA PENELITIAN...............................................................iv
RIWAYAT PENULIS...........................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN..........................................................................vi
ABSTRAK......................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR........................................................................................................viii
UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................................. ix
DAFTAR ISI........................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL............................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang Penelitian....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Maksud dan Tujuan.............................................................................................5
D. Kegunaan Penelitian dan Manfaat.......................................................................5
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan........................................................................5
F. Definisi Istilah..........................................................................................................5
BAB II KERANGKA TEORITIS...........................................................................................7
A. PENELITIAN RUJUKAN......................................................................................7
B. LANDASAN TEORI..............................................................................................8
1. Sistem Pendukung Keputusan.............................................................................8
2. Proses pengambilan keputusan...........................................................................8
3. Beasiswa..............................................................................................................9
4. SAW..................................................................................................................... 9
C. KERANGKA PEMIKIRAN..................................................................................11
x | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
BAB III Metodelogi Penelitian...........................................................................................13
A. Metode Penelitian..............................................................................................13
B. Sumber Data......................................................................................................14
C. Instrumen Penelitian..........................................................................................14
D. Pengumpulan data.............................................................................................15
E. Analisis data.......................................................................................................15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN..............................................................................17
A. Deskripsi Objek Penelitian.................................................................................17
B. Penentuan Kriteria dan Sub kriteria Dalam Penelitian.......................................17
C. Analisis Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan SAW.............20
1. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa PPA.............................................20
2. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa BBM.............................................20
3. Membuat matriks keputusan kepada setiap jenis beasiswa...............................22
4. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa PPA..............................................25
5. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa BBM..............................................26
6. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2)..........26
D. Pembahasan......................................................................................................29
1. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM 2013 dengan sistem lama................29
2. Perbandingan penerima beasiswa PPA dengan SAW dan sistem lama............30
3. Perbandingan penerima beasiswa BBM dengan SAW dan sistem lama...........30
4. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA................................................................31
5. Indeks kuantintas dari beasiswa BBM...............................................................31
6. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA dan BBM................................................32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................33
A. Kesimpulan........................................................................................................33
B. Saran.................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................35
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Penerima beasiswa Stikom Binaniaga tahun 2013.................................4
Tabel 2.1. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria.....................................................10
Tabel 3.1. Contoh indeks kuantitas.......................................................................16
Tabel 4.1. Kriteria, Sub kriteria dan bobot dalam seleksi penerima beasiswa.......18
Tabel 4.2. Nilai masing-masing sub kriteria...........................................................18
Tabel 4.3. Tabel penilaian IPK...............................................................................19
Tabel 4.4. Tabel penilaian semester......................................................................19
Tabel 4.5. Tabel penilaian semester......................................................................19
Tabel 4.6. Sub Kriteria SKTM................................................................................19
Tabel 4.7. Tabel penilaian penghasilan.................................................................20
Tabel 4.8. Tabel Pemohon....................................................................................21
Tabel 4.9. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria..................22
Tabel 4.10. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa PPA........23
Tabel 4.11. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa BBM.......24
Tabel 4.12. Nilai bobot (W) beasiswa PPA............................................................25
Tabel 4.13. Proses Perankingan beasiswa PPA...................................................25
Tabel 4.14. Nilai bobot (W) beasiswa BBM...........................................................26
Tabel 4.15. Proses perankingan beasiswa BBM...................................................26
Tabel 4.16. Ranking penerima beasiswa PPA dan beasiswa BBM.......................28
Tabel 4.17. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM sistem lama......................29
Tabel 4.18. Tabel perbandingan penerima beasiswa PPA....................................30
Tabel 4.19. Tabel perbandingan penerima beasiswa BBM...................................30
Tabel 4.20. Kelayakan penerima beasiswa PPA dan BBM...................................32
xii | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran.........................................................................12
Gambar 2. Rancangan Penelitian......................................................................13
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menyadari bahwa pendidikan sangat penting, negara sangat mendukung
setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di
antaranya melakukan program pendidikan gratis dan program beasiswa. Beasiswa
dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan
sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta,
kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menyebutkan bahwa setiap peserta
didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan beasiswa bagi yang
berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12
(1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak
mampu membiayai pendidikannya. Selain itu di dalam Undang-undang Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi di dalam Pasal 76 Ayat (2) juga jelas
mengamanahkan tentang pemenuhan hak Mahasiswa yaitu mahasiswa
pemerintah harus memberikan (a) beasiswa kepada Mahasiswa berprestasi; (b)
bantuan atau membebaskan biaya Pendidikan; dan/atau (c) pinjaman dana tanpa
bunga yang wajib dilunasi setelah lulus dan/atau memperoleh pekerjaan.
Dan dijelaskan pula pada Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008
tentang Pendanaan Pendidikan, Bagian Kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan
bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai kewenangannya memberi
bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau
walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan
bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat
memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi.
Stikom Binaniaga sebagai lembaga pendidikan dibidang komputerpun
telah menyelenggarakan program pemberian beasiswa terhadap peserta didiknya.
Namun kriteria yang dipakai untuk menyeleski harus akurat dan tepat seperti yang
tercantum pada Pedoman Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan PPA 2013
bahwa program berprinsip pada 3T (Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, & Tepat
Waktu).
1. Tepat Sasaran, artinya Beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan telah
disalurkan kepada mahasiswa yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang
telah ditentukan dalam pedoman.
2. Tepat Jumlah, artinya jumlah mahasiswa penerima sesuai dengan kuota yang
telah ditetapkan, atau perguruan tinggi dapat memenuhi dan menyalurkan
sesuai kuota. Perguruan Tinggi Negeri dan atau Kopertis Wilayah dapat
menyampaikan usulan tambahan kuota pada tahun berikutnya disertai data
pendukung.
3. Tepat Waktu, beasiswa dan Bantuan Biaya Pendidikan telah dicairkan dan
disalurkan kepada mahasiswa penerima serta dilaporkan sesuai dengan
waktu sebagaimana diatur dalam pedoman.
Dengan adanya ketentuan diatas maka Stikom Binaniaga harus memenuhi
prinsip dan pedoman diatas. Namun dalam praktisnya penentu keputusan
mengalami kesulitan karena banyaknya pemohon beasiswa dan adanya beberapa
kriteria yang digunakan untuk menentukan siapa penerima beasiswa yang sesuai
dengan yang diharapkan. Tidak semua yang mendaftarkan diri sebagai calon
penerima beasiswa akan diterima, hanya yang memenuhi kriteria-kriteria saja yang
akan memperoleh beasiswa tersebut. Untuk itu diperlukan suatu Sistem
Pendukung Keputusan yang dapat guna membantu, mempercepat dan
mempermudah proses pengambilan keputusan.
Metode yang digunakan untuk menentukan penerima beasiswa adalah
Simple Additive Weighting (SAW). Karena dalam seleksi penerima beasiswa
terdapat kriteria-kriteria yang telah ditentukan dan mahasiswa/pemohon sebagai
alternatifnya, sedangkan prioritas dari kriteria itu sebagai nilai bobot. SAW sering
juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW
adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada
semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Dengan metode ini
diharapkan penentuan kriteria akan lebih tepat karena didasarkan pada nilai
kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang
lebih tepat dalam menentukan kriteria seleksi penerima beasiswa.
Kajian tentang SAW pernah digunakan oleh (Sri Eniyati, 2011) dalam judul
“Perancangan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Penerimaan
Beasiswa dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting)” dengan kesimpulan,
Perancangan yang telah disusun, sebagian besar merupakan kriteria untuk
penerimaan beasiswa dalam sekolah. Bobot perhitungan adalah merupakan salah
satu indikator penting dalam perhitungan untuk penerimaan beasiswa. Juga
2 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
pernah digunakan oleh (Henry Wibowo S.dkk, 2009) dalam judul “Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI
Menggunakan FMADM (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia)” dengan kesimpulan, dengan dibangunnya sebuah
sistem pendukung keputusan untuk membantu penentuan seseorang yang berhak
mendapatkan beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana
kriteria tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah
bilangan crisp. sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk
mencari alternatif terbaik. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin banyak
sampel yang dipunyai, maka tingkat validitasnya akan cenderung naik. dan hasil
akhir dari penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai alternatif terbaik
dari alternatif yang lain. Dari hasil penelitian sebelumnya terbukti bahwa SAW
dapat digunakan untuk membantu sebagai pendukung keputusan.
Berdasarkan uraian diatas yang melatar belakangi masalah penelitian
penentuan penerima beasiswa maka penulis melakukan penelitian dengan judul.
“PENDEKATAAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK
MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA PADA STIKOM BINANIAGA BOGOR ”
B. Rumusan Masalah
Seleksi penentuan penerima beasiswa didasari dari kriteria yang ada pada
pedoman yang telah ditetapkan pemerintah beserta kriteria dari perguruan tinggi
itu sendiri. Dalam menentukan mahasiswa mana yang menerima beasiswa
Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa
(BBM) dilakukan dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak STIKOM.
Kriteria beasiswa PPA dan beasiswa BBM pada Stikom Binaniaga adalah
nilai dengan Indeks Kumulatif (IPK) paling rendah 3.0, semester, ekonomi, Surat
Keterangan Tidak Mampu, dan keaktifan mahasiswa di kampus.
Adapun data jumlah penerima dari masing-masing beasiswa sebagai
berikut,
3
Tabel 1.1. Penerima beasiswa Stikom Binaniaga tahun 2013
Tahun
PemohonJenis
BeasiswaKriteria Alokasi
Jumlah Penerima
2013 23
PPA
a. IPK
3 orang/thn 3 orang
b. Semester
c. Keaktifan dikampus
d. SKTM
e. Ekonomi
BBM
a. IPK
7 orang/thn 7 orang
b. Semester
c. Keaktifan dikampus
d. SKTM
e. Ekonomi
Diihat dari tabel 1 pada tahun 2013 penentu keputusan tidak mudah dalam
menyeleksi dan menentukan penerima beasiswa, karena jumlah pemohon setiap
jenis beasiswa melebihi batas alokasi. Maka proses penyeleksian harus dilakukan
dengan proses tepat sehingga pemohon pada setiap jenis beasiswa sesuai
dengan beasiswa yang diajukannya. Penentuan penerima beasiswa dilakukan
dengan melihat IPK, semester, SKTM, keaktifan mahasiswa dikampus dan faktor
ekonomi yang dilihat dari penghasilan orang tua.
Dari uraian diatas dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :
1. Para penentu keputusan sulit menetapkan mahasiswa yang akan menerima
beasiswa berdasarkan jeniis beasiswa.
2. Penerima beasiswa PPA dan BBM kurang optimal.
Problem Statement
Dari identifikasi masalah diatas dapat ditetapkan permasalahannya yaitu:
Optimalisasi proses seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga dengan
menggunakan SAW.
Research Question
Bagaimana pendekatan SAW dalam menentukan penerima beasiswa pada Stikom
Binaniaga Bogor?
4 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah membuktikan metode SAW dalam
menentukan penerima beasiswa.
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah menentukan penerima beasiswa
yang tepat sesuai dengan jenis beasiswa dengan menggunakan SAW.
D. Kegunaan Penelitian dan Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai rekomendasi
bagi penentu beasiswa dalam menenyeleksi penerima beasiswa sehingga Stikom
Binaniaga dapat menentukan mahasiswa penerima beasiswa dengan tepat.
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian adalah :
1. Manfaat teoritis penelitian ini yaitu untuk memberikan sumbangan pendekatan
SAW dalam seleksi penerima Beasiswa Pada Stikom Binaniaga Bogor.
2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memudahkan pemberi
keputusan beasiswa dalam meyeleksi penerima beasiswa.
3. Manfaat kebijakan yaitu agar metode SAW mampu menjadi alat pendukung
keputusan dalam penentuan penerima beasiswa.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Ruang lingkup dalam penelitian ini menjelaskan dan menerapkan SAW
untuk seleksi penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga, serta batasan penelitian
antara lain:
a. Sistem pendukung keputusan ini khusus digunakan untuk proses seleksi
penerima beasiswa pada Stikom Binaniaga.
b. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data penerima
beasiswa, kriteria dari Stikom Binaniaga, dan kriteria penerima beasiswa yang
diperoleh dari buku Pedoman Umum Beasiswa Dan Bantuan Biaya
Pendidikan Peningkatan Prestasi Akademik 2013.
F. Definisi Istilah
1. Kriteria : Ukuran yang menjadi dasar
penilaian atau penetapan
sesuatu.
2. Sub Kriteria : Ukuran yang menjadi dasar
5
penilaian atau penetapan
sesuatu dalam setiap kriteria.
3 Alternatif : Pilihan di antara dua atau
beberapa kemungkinan yang
menjadi kandidat dalam proses
pengambilan keputusan.
6 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. PENELITIAN RUJUKAN
Telah banyak penelitian yang menerapkan SAW dalam berbagai objek
permasalahan. Dibawah ini beberapa penelitian yang sangat relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan :
1. Henry Wibowo S, Riska Amalia, Andi Fadlun M, Kurnia Arivanty (2009)
melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Menentukan Penerima Beasiswa Bank Bri Menggunakan Fmadm (Studi
Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia)”.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, dibangunnya sebuah sistem pendukung
keputusan untuk membantu penentuan seseorang yang berhak mendapatkan
beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, dimana kriteria
tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bentuk sebuah bilangan
crisp. sehingga nilainya akan bisa dilakukan proses perhitungan untuk mencari
alternatif terbaik. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa semakin banyak
sampel yang dipunyai, maka tingkat validitasnya akan cenderung naik. dan
hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah alternatif yang memiliki nilai
alternatif terbaik dari alternatif yang lain.
2. Rubiyatun, Bowo Winarno, dan Sri Sulistijowati (2012), melakukan penelitian
dengan judul ”Simulasi Seleksi Mahasiswa Baru Jalur Undangan Dengan
Menggunakan Metode Simple Additive Weighting”. Kesimpulan dari penelitian
ini bahwa proses seleksi mahasiswa baru jalur undangan dengan metode
SAW dipengaruhi oleh kriteria yang telah ditetapkan dan perbandingan tingkat
kepentingan antar kriteria. Selain itu, seleksi mahasiswa baru jalur undangan
juga melalui proses perangkingan. Perangkingan berdasarkan nilai akhir. Nilai
akhir terbesar berada pada peringkat atas.
3. Magfirah (2013), melakukan penelitian dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bagi Siswa SD Salman Al
Farisi 2 Yogyakarta Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Saw)”.
Dengan kesimpulan bahwa Sistem pendukung keputusan penentuan penerima
beasiswa bagi siswa SD Salman Al Farisi 2 Yogyakarta berbasis desktop telah
dibuat dengan menggunakan metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
(FMADM).
4. Metode Fuzzy-SAW dapat memberikan informasi yang tepat berdasarkan uji
coba pada penelitian mengenai penentuan kriteria seleksi penerima beasiswa
pada Stikom Binaniaga Bogor menggunakan Simple Additive Weighting.
Sehubungan dengan penelitian sebelumnya tentang metode yang
digunakan, maka akan dilakukan penelitian tentang pendekatan SAW untuk seleksi
penerima beasiswa. Hasil yang diharapkan yaitu menentukan penerima beasiswa
yang tepat dan sesuai.
B. LANDASAN TEORI
1. Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) sebagai sebuah system berbasis
komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai
sistem berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus
dikembangkan untuk mendukung solusi dari permasalahan manajemen yang tidak
terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dengan demikian
dapat ditarik satu definisi tentang SPK yaitu sebuah sistem berbasis komputer
yang adaptif, interaktif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan
masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang
diambil (Khoirudin,2008).
a. Simple Additive Weighting Method(SAW)
b. Weighted Product(WP)
c. ELECTRE
d. Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS)
e. Analytic Hierarchy Process(AHP)
2. Proses pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan dimulai dari fase inteligensi . Realitas diuji,
dan masalah diidentifikasi dan ditentukan. Kepemilikan masalah juga ditetapkan.
Selanjutnya pada fase desain akan dikonstruksi sebuah model yang
merepresentasikan sistem. Hal ini dilakukan dengan membuat asumsi-asumsi
yang menyederhanakan realitas dan menuliskan hubungan di antara semua
variabel . Model ini kemudian di validasi dan ditentukanlah kriteria dengan
menggunakan prinsip memilih untuk mengevaluasi alternatif tindakan yang telah
diidentifikasi. Proses pengembangan model sering mengidentifikasi solusi-solusi
alternatif dan demikian sebaliknya. Selanjutnya adalah fase pilihan yang meliputi
pilihan terhadap solusi yang diusulkan untuk model (tidak memerlukan masalah
yang disajikan). Solusi ini diuji untuk menentukan viabilitasnya. Begitu solusi yang
8 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
diusulkan tampak masuk akal, maka kita siap untuk masuk kepada fase terakhir
yakni fase implementasi keputusan. Hasil implementasi yang berhasil adalah dapat
dipecahkannya masalah riil. Sedangkan kegagalan implementasi mengharuskan
kita kembali ke fase sabelumnya (Turban, 2005).
a. Fase Intelegensi, fase intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan
untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan
tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen
ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini
didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer
dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
b. Fase Desain, fase merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,
mengembangkan, dan menganalisa berbagai alternatif tindakan yang mungkin
untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan
mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. pertimbangn-pertimbangan
utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah
situasi keputusan ini terprogram atau tidak.
c. Fase Memilih, fase memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu
rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan
penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
3. Beasiswa
Beasiswa merupakan tunjangan yang diberikan kepada pelajar atau
mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Sekarang kita dapat melihat
pengertian dari Beasiswa, namun sepertinya kita masih belum dapat
memutuskan secara pasti siapa yang berhak menerima beasiswa maka
sekarang kita akan coba melihat dari landasan folosofis, yuridis, dan sosiologis.
4. SAW
Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah
metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari
penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut
(Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Metode SAW membutuhkan proses
normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan
dengan semua rating alternatif yang ada.
Formula untuk melakukan normalisasi adalah sebagai berikut :
9
rij={x ijMaxix ij
jika j adalah atribut keuntungan ( benefit )
Minixij
x ijjika j adalah atribut biaya (cost )
dengan r adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut C ij
dengan i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (V ¿¿ i)¿
diberikan sebagai :
V i=∑j=1
n
Wj r ij
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
Contoh :
Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk
dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi. Ada empat kriteria yang
digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu:
C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi
C2 = praktek instalasi jaringan
C3 = tes kepribadian
C4 = tes pengetahuan agama
Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai
berikut: C1 = 35%; C2 = 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%.
Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat (alternatif) untuk
dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu:
A1 = Indra,
A2 = Roni,
A3 = Putri,
A4 = Dani,
A5 = Ratna, dan
A6 = Mira.
Tabel nilai alternatif di setiap kriteria:
Tabel 2.1. Tabel nilai alternatif di setiap kriteria
AlternatifKriteria
C1 C2 C3 C4
Indra 70 50 80 60
Roni 50 60 82 70
10 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Putri 85 55 80 75
Dani 82 70 65 85
Ratna 75 75 85 74
Mira 62 50 75 80
Normalisasi:
dan seterusnya.
Hasil normalisasi:
R=[0 ,82 0 ,67 0 ,94 0 ,710 ,59 0 ,80 0 ,96 0 ,82
1 0 ,73 0 ,94 0 ,880 ,96 0 ,93 0 ,76 10 ,88 1 1 0 ,870 ,73 0 ,67 0 ,88 0 ,94
]Proses perankingan dengan menggunakan bobot yang telah diberikan oleh
pengambil keputusan: W = [0,35 0,25 0,25 0,15]
Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
V 1=( 0 ,35 )(0 ,82)+(0 ,25 )(0 ,67 )+(0 ,25)(0 ,94 )+(0 ,15 )(0 ,71)=0 ,796
Nilai terbesar ada pada V5 sehingga alternatif A5 adalah alternatif yang terpilih
sebagai alternatif terbaik.
Dengan kata lain, Ratna akan terpilih sebagai kepala unit sistem informasi.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Seleksi penerima beasiswa merupakan hal yang mudah, namun pada
kenyataannya proses tersebut tidak mudah, karena banyak pertimbangan dalam
menentukannya. Dalam penelitian ini dalam menentukan penerima beasiswa
11
82,085
70
62;75;82;85;50;70max
70r11
59,085
50
62;75;82;85;50;70max
70r21
67,075
50
50;75;70;55;60;50max
50r12
80,075
60
50;75;70;55;60;50max
60r22
770,0)82,0)(15,0()96,0)(25,0()80,0)(25,0()59,0)(35,0(V 2 900,0)88,0)(15,0()94,0)(25,0()73,0)(25,0()00,1)(35,0(V3
909,0)00,1)(15,0()76,0)(25,0()93,0)(25,0()96,0)(35,0(V 4 939,0)87,0)(15,0()00,1)(25,0()00,1)(25,0()88,0)(35,0(V5
784,0)94,0)(15,0()88,0)(25,0()67,0)(25,0()73,0)(35,0(V 6
dengan pendekatan SAW diawali dengan penentuan kriteria, alternatif, dan nilai
bobot. Kemudian data yang telah didapatkan akan diolah dengan menggunakan
SAW. Setelah itu hasil dari perhitungan diranking dengan tujuan mendapatkan
alternatif tertinggi. Sehingga para penentu seleksi penerima beasiswa
mendapatkan rekomendasi penerima beasiswa dari hasil perankingan tersebut.
Adapun dalam menentukan kriteria seleksi penerima beasiswa telah
didefinisikan yaitu beasiswa PPA, beasiswa BBM, dan beasiswa Stikom
Binaniaga. Sedangkan alternatif didapatkan dari data pemohon beasiswa, yang
nantinya akan di proses dengan menggunakan metode SAW. Kerangka berfikir
tersebut dapat dilihat dari gambar.
12 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Menentukan nilai bobot, kriteria,
sub kriteria
dan alternatif
Pendekatan dengan SAW
pada proses seleksi
penerima beasiswa
Penentuan kriteria seleksi
beasiswa
Rekomendasi
Hasil
Pengolahan dataMenggunakan SAW
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
BAB III Metodelogi Penelitian
A. Metode Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan pada pendekatan SAW untuk
menentukan seleksi penerima beasiswa sebagai berikut:
Adapun cara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Indentifikasi masalah
Pada tahap identifikasi dan perumusan masalah adalah melakukan identifikasi
terhadap masalah yang ada untuk diangkat sebagai studi kasus dalam
penelitian, setelah didapatkan permasalahan dibuatkan rumusan masalah
sebagai solusi untuk proses penyelesaian masalah.
2. Menentukan metode
13
Identifikasi MasalahProses seleksi penerima
beasiswa
Menentukan MetodeMetode Simple Additive
Weighting(SAW)
Pengumpulan DataPengumpulan data
penerima dari STIKOM Pengumpulan kriteria dari
buku pedoman dan STIKOM
Perhitungan SAWPenentuan Nilai bobot, kriteria, sub kriteria
dan alternatifMatrik Keputusan X berdasarkan kriteria
bobot Normalisasi matriks X menggunakan
persamaan 1Mencari alternative terbaik menggunakan
persamaan 2
HasilHasil perangkingan sebagai
bahan pengambilan keputusan
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian
Pada tahap menentukan metode adalah melakukan pencarian metode
dengan mengumpulkan jurnal, tinjauan studi, dan teori-teori yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3. Pengumpulan data
Pada tahap ini data yang telah diperoleh dari sumber data akan dikumpulkan
sebagai bahan perhitungan dalam penelitian.
4. Perhitungan SAW
Pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang telah diperoleh menggunakan
SAW.
5. Hasil
Tahap hasil penelitian adalah data yang diperoleh setelah melalui proses
perhitungan dengan SAW.
B. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah merupakan sumber data primer dan
sekunder. Dimana sumber data sekunder didapatkan dari hasil wawancara
mengenai proses seleksi penerima beasiswa, sementara sumber data primer baik
internal maupun eksternal didapat dari perguruan tinggi itu sendiri, perpustakaan
dan internet dengan cara studi literatur.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, kriteria, subkriteria,
dan alternatif. Tools instrumen penelitian yang digunakan adalah MS. Office Excel.
Sub kriteria pada jenis beasiswa yang berdasarkan Pedoman Beasiswa
BBP PPA 2013 dan ketentuan dari penentu penerima beasiswa STIKOM
Binaniaga sebagai berikut:
1. Beasiswa PPA
a) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi.
b) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak dalam satu angkatan.
c) Keakitfan mahasiswa dikampus.
d) SKTM.
e) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.
2. Beasiswa BBM
a) Mahasiswa yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.
b) SKTM
14 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
c) Keakitfan mahasiswa dikampus.
d) Mahasiswa yang mempunyai IPK paling tinggi.
e) Mahasiswa yang mempunyai SKS paling banyak dalam satu angkatan
D. Pengumpulan data
Prosedur pengumpulan data berpengaruh terhadap kualitas data yang
akan dijadikan bahan dasar penelitian. Oleh karena itu harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya dengan harapan data yang didapat adalah data yang sebenarnya
sesuai dengan keadaan objek penelitian.
Metode pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan
mengumpulkan data, membagi jenis data serta menganalisis data yang diperlukan
guna mempermudah pemecahan masalah. Metode pengumpulan data yang
digunakan antar lain:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik atau pendekatan unutk mendapatkan
data primer dangan mengamati secara langsung objek datanya, observasi
adalah salah satu proses dalam pencarian fakta, dimana wawancara yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan pengamatan langsung proses
penentuan kriteria seleksi penerima beasiswa.
2. Pengumpulan dokumen
Pengumpulan dokumen berupa data pemohon beasiswa, data
penerima beasiswa, dan Surat Keputusan Ketua Stikom Binaniaga tentang
penentuan beasiswa dari bagian kemahasiswaan Stikom Binaniaga.
E. Analisis data
Analisis data yang dignakan adalah indeks kuantitatif. Pada prinsipnya
angka indeks bisa diartikan sebagai alat ukur untuk mengetahui perubahan suatu
variabel berdasarkan waktu. Ciri khas dari angka indeks ini adalah perhitungan
rasio (pembagian), di mana hasil rasio tersebut selalu dikalikan dengan bilangan
100 untuk menunjukkan perubahan tersebut dalam persentase. Dengan demikian,
basis dari angka indeks apapun selalu 100. Rasio dipakai sebagai indikator
perubahan.
15
Rumus:
Indeks Kuantitas = (Qn/Q0) * 100%
Keterangan:
Qn = data produk pada tahun ke-n.
Q0 = data produk pada tahun dasar.
Contoh perhitungan:
Tabel 3.1. Contoh indeks kuantitas
Tahun Jumlah produk (Q)
o: 1981 (th. dasar) 200
n: 1986 250
Indeks Kuantitas = (Qn/Q0) * 100% = (250/200)*100% = 125%.
16 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Sekolah Tinggi Ilmu Komputer BINANIAGA (selanjutnya disingkat STIKOM
BINANIAGA) adalah salah satu perguruan tinggi swasta di kota BOGOR. Sesuai
dengan namanya STIKOM BINANIAGA adalah perguruan tinggi yang
mengkhususkan diri di rumpun ilmu komputer, dengan membina dua program studi
jenjang strata 1: Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
Semula berdiri dengan nama AMIK (Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer) Binaniaga pada tahun 1991. Sejak tanggal 3 November 2003 berubah
menjadi Sekolah Tinggi, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor : 190/D/)/2003. STIKOM Binaniaga berada di bawah
naungan Yayasan Binaniaga yang juga membina perguruan tinggi STIE Binaniaga
dan AMIK Bogor.
Objek penelitian yang akan penyusun teliti adalah informasi tentang proses
seleksi penerima beasiswa PPA dan BBM pada STIKOM Binaniaga. Dalam
penelitian ini penyusun mengumpulkan data yang mengenai data-data yang
bersangkutan yang kemudian di analisis mengenai seleksi penerima beasiswa
PPA dan BBM pada STIKOM Binaniaga. Penyusun melakukan penelitian langsung
ke STIKOM Binaniaga Bogor dan mengadakan wawancara kepada bagian
kemahasiswaan yang berkaitan sesuai dengan masalah yang diteliti. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui data penerima, pemohon dan kriteria yang digunakan
yang meliputi nilai IPK, Semester, keaktifan mahasiswa, Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) dan Ekonomi/penghasilan orangtua.
B. Penentuan Kriteria dan Sub kriteria Dalam Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Additive Weighting.
Adapun langkah-langkahnya adalah :
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan.
2. Menentukan subkriteria pada masing-masing kriteria yang telah ditentukan,
Ci.
3. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
4. Membuat matriks keputusan berdasarkan Sub kriteria (Ci), kemudian
melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan
dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga di
peroleh matriks ternormalisasi R.
5. Hasil akhir diperoleh dari proses perangkingan yaitu penjumlahan dari
perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga di peroleh
nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi.
(Kusumadewi, 2006).
Dalam seleksi penerima beasiswa pada STIKOM Binaniaga menggunakan
Simple Additive Weighting (SAW) diperlukan kriteria, subkriteria dan bobot untuk
melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik.
Dalam metode SAW terdapat kriteria dan subkriteria yang dibutuhkan
untuk menentukan penerima beasiswa. Bobot ditentukan sesuai dengan prioritas
yang tertera pada Buku Pedoman Beasiswa. Adapun kriteria dan sub kriterianya
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Kriteria, Sub kriteria dan bobot dalam seleksi penerima beasiswa
Kriteria Sub Kriteria Keterangan Bobot
Beasiswa PPA
C1 a. IPK 5
C2 b. Semester 4
C3 c. Keaktifan dikampus 3
C4 d. SKTM 2
C5 e. Ekonomi 1
Beasiswa BBM
C1 1. IPK 1
C2 2. Semester 2
C3 3. Keaktifan dikampus 3
C4 4. SKTM 4
C5 5. Ekonomi 5
Subkriteria diatas didapatkan dari Buku Pedoman Beasiswa dan dari
bagian kemahasiswaan.
Dari masing-masing sub kriteria tersebut ditentukan nilainya yaitu:
Tabel 4.2. Nilai masing-masing sub kriteria
Keterangan Nilai
Rendah (R) 1
Sedang (S) 3
Tinggi (T) 5
18 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
6. Memberikan nilai setiap alternatif pada setiap sub kriteria yang sudah
ditentukan.
a) Fotokopi transkip nilai dengan Indeks Kumulatif (IPK),
Tabel 4.3. Tabel penilaian IPK
IPKNila
iKeterangan
>3,0 1 Rendah
3,0 – 3,5 3 Sedang
<3,5 5 Tinggi
b) Semester,
Tabel 4.4. Tabel penilaian semester
Semester-Sks
Nilai Keterangan
7 - 8 1 Rendah
3 - 6 3 Sedang
1 - 2 5 Tinggi
c) Keaktifan mahasiswa di kampus.
Tabel 4.5. Tabel penilaian semester
Mengikuti organisasi atau UKM Nilai Keterangan
Tidak 1 Rendah
1 – 2 3 Sedang
> 2 5 Tinggi
d) Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM),
Tabel 4.6. Sub Kriteria SKTM
SKTM Nilai Keterangan
Tidak ada 1 Rendah
19
Tidak jelas 3 Sedang
Ada 5 Tinggi
e) Ekonomi,
Tabel 4.7. Tabel penilaian penghasilan
Penghasilan Nilai Keterangan
> Rp.2.500.000 1 Rendah
2.000.000 – 2.500.000 3 Sedang
<= Rp.2.000.000 5 Tinggi
C. Analisis Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan SAW
Dalam menentukan penerima beasiswa tidaklah mudah karena diperlukan
penyeleksian setiap beasiswa, meskipun subkriteianya sama namun memiliki
tingkat prioritas yang berbeda antara beasiswa PPA dan beasiswa BBM.
Tahap pengolahan data dengan Metode Simple Additive Weighting
sebagai berikut:
1. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa PPA.
Kriteri
aKeterangan
C1 IPK
C2 Semester
C3 Keaktifan dikampus
C4 SKTM
C5 Ekonomi
2. Melakukan identifikasi sub kriteria beasiswa BBM.
Kriteria Keterangan
C1 IPK
C2 Semester
C3 Keaktifan dikampus
C4 SKTM
20 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
C5 Ekonomi
Dari penilaian setiap sub kriteria yang telah ditentukan didapatkan:
Keterangan Nilai
Rendah (R) 1
Sedang (S) 3
Tinggi (T) 5
Tabel 4.8. Tabel Pemohon
Alternatif
Kriteria
IPK Smstr-SksKeaktifa
nSKTM Ekonomi
A1 Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah
A2 Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah
A3 Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah
A4 Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang
A5 Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang
A6 Tinggi Tinggi Rendah Sedang Sedang
A7 Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang
A8 Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang
A9 Tinggi Rendah Rendah Sedang Sedang
A10 Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang
A11 Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah
A12 Tinggi Sedang Rendah Sedang Rendah
A13 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah
A14 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah
A15Sedan
gSedang Rendah Rendah Rendah
A16Sedan
gSedang Rendah Rendah Rendah
A17 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
A18Sedan
gRendah Rendah Rendah Rendah
A19 Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah
A20Sedan
gTinggi Sedang Rendah Rendah
A21 Sedan Rendah Rendah Rendah Rendah
21
g
A22 Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah
A23 Tinggi Sedang Rendah Rendah RendahTabel 4.9. Rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria
AlternatifKriteria
IPK Smstr-Sks Keaktifan SKTM Ekonomi
A1 5 3 3 1 1
A2 5 5 3 1 1
A3 5 3 3 1 1
A4 5 5 1 3 3
A5 5 3 3 3 3
A6 5 5 1 3 3
A7 5 5 3 3 3
A8 5 3 3 3 3
A9 5 3 1 3 3
A10 5 3 3 1 3
A11 5 3 1 3 1
A12 5 3 1 3 1
A13 5 3 1 1 1
A14 5 3 1 1 1
A15 3 3 1 1 1
A16 3 3 1 1 1
A17 5 1 1 1 1
A18 3 1 1 1 1
A19 5 3 1 1 1
A20 3 5 1 1 1
A21 3 1 1 1 1
A22 5 1 1 1 1
A23 5 3 1 1 1
3. Membuat matriks keputusan kepada setiap jenis beasiswa.
Berdasarkan nilai setiap alternatif dan sub kriteria yang sudah ditentukan
diubah ke dalam matriks keputusan X dibentuk sebagai berikut :
X=[5 … 3⋮ ⋱ ⋮2 … 2]
Dari matriks keputusan X tersebut kemudian dilakukan proses normalisasi
ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang
ada sesuai dengan persamaan (1) ;
22 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Pada beasiswa PPA ditentukan MAXnya adalah C1 dan C2, sedangkan
MINnya adalah C3, C4 dan C5. Bobot ini disesuaikan dengan prioritas jenis
beasiswa.
Tabel 4.10. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa PPA
No AlternatifNormalisasi
r1 r2 r3 r4 r5
1 A1 1,00 0,60 1,00 1,00 1,00
2 A2 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
3 A3 1,00 0,60 1,00 1,00 1,00
4 A4 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33
5 A5 1,00 0,60 1,00 0,33 0,33
6 A6 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33
7 A7 1,00 1,00 1,00 0,33 0,33
8 A8 1,00 0,60 1,00 0,33 0,33
9 A9 1,00 0,60 0,33 0,33 0,33
10 A10 1,00 0,60 1,00 1,00 0,33
11 A11 1,00 0,60 0,33 0,33 1,00
12 A12 1,00 0,60 0,33 0,33 1,00
13 A13 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00
14 A14 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00
15 A15 0,60 0,60 0,33 1,00 1,00
16 A16 0,60 0,60 0,33 1,00 1,00
17 A17 1,00 0,20 0,33 1,00 1,00
18 A18 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00
19 A19 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00
20 A20 0,60 1,00 0,33 1,00 1,00
21 A21 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00
23
22 A22 1,00 0,20 0,33 1,00 1,00
23 A23 1,00 0,60 0,33 1,00 1,00
Pada beasiswa BBM ditentukan MAXnya adalah C3 , C4 dan C5
sedangkan MINnya adalah C1 dan C2. Bobot ini disesuaikan dengan prioritas jenis
beasiswa.
Tabel 4.11. Proses normalisasi matriks X menjadi matriks R beasiswa BBM
No AlternatifNormalisasi
r1 r2 r3 r4 r5
1 A1 0,60 0,33 1,00 0,33 0,33
2 A2 0,60 0,20 1,00 0,33 0,33
3 A3 0,60 0,33 1,00 0,33 0,33
4 A4 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00
5 A5 0,60 0,33 1,00 1,00 1,00
6 A6 0,60 0,20 0,33 1,00 1,00
7 A7 0,60 0,20 1,00 1,00 1,00
8 A8 0,60 0,33 1,00 1,00 1,00
9 A9 0,60 0,33 0,33 1,00 1,00
10 A10 0,60 0,33 1,00 0,33 1,00
11 A11 0,60 0,33 0,33 1,00 0,33
12 A12 0,60 0,33 0,33 1,00 0,33
13 A13 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33
14 A14 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33
15 A15 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33
16 A16 1,00 0,33 0,33 0,33 0,33
17 A17 0,60 1,00 0,33 0,33 0,33
18 A18 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33
19 A19 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33
20 A20 1,00 0,20 0,33 0,33 0,33
21 A21 1,00 1,00 0,33 0,33 0,33
24 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
22 A22 0,60 1,00 0,33 0,33 0,33
23 A23 0,60 0,33 0,33 0,33 0,33
4. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa PPA.
Tahap berikutnya memberikan bobot untuk setiap sub kriteria sebagai
berikut : C1 = 35%; C2 = 30%; C3 = 5%; C4 = 20%; C5 = 10%, dengan ketentuan
nilai bobot (W) yang tercantum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.12. Nilai bobot (W) beasiswa PPA
Kriteria Keterangan Nilai Bobot (W)
C1 IPK 0,35
C2 Semester 0,30
C3 Keaktifan dikampus 0,20
C4 SKTM 0,10
C5 Ekonomi 0,05
W = [0,35; 0,30; 0,20; 0,10; 0,05 ]
Tabel 4.13. Proses Perankingan beasiswa PPA
No AlternatifBobot Perangkingan
HasilW1 W2 W3 W4 W5
1 A1 0,35 0,18 0,20 0,15 0,05 0,93
2 A2 0,35 0,30 0,20 0,15 0,05 1,05
3 A3 0,35 0,18 0,20 0,15 0,05 0,93
4 A4 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78
5 A5 0,35 0,18 0,20 0,05 0,02 0,80
6 A6 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78
7 A7 0,35 0,30 0,20 0,05 0,02 0,92
8 A8 0,35 0,18 0,20 0,05 0,02 0,80
9 A9 0,35 0,18 0,07 0,05 0,02 0,66
10 A10 0,35 0,18 0,20 0,15 0,02 0,90
11 A11 0,35 0,18 0,07 0,05 0,05 0,70
12 A12 0,35 0,18 0,07 0,05 0,05 0,70
13 A13 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80
14 A14 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80
15 A15 0,21 0,18 0,07 0,15 0,05 0,66
16 A16 0,21 0,18 0,07 0,15 0,05 0,66
25
17 A17 0,35 0,06 0,07 0,15 0,05 0,68
18 A18 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54
19 A19 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80
20 A20 0,21 0,30 0,07 0,15 0,05 0,78
21 A21 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54
22 A22 0,35 0,06 0,07 0,15 0,05 0,68
23 A23 0,35 0,18 0,07 0,15 0,05 0,80
5. Memberikan nilai bobot (W) pada beasiswa BBM.
Tahap berikutnya memberikan bobot untuk setiap sub kriteria sebagai
berikut : C1 = 5%; C2 = 10%; C3 = 20%; C4 = 30%; C5 = 35%, dengan ketentuan
nilai bobot (W) yang tercantum dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.14. Nilai bobot (W) beasiswa BBM
Kriteria Keterangan Nilai Bobot (W)
C1 IPK 0,05
C2 Semester 0,10
C3 Keaktifan dikampus 0,20
C4 SKTM 0,30
C5 Keaktifan dikampus 0,35
W = [0,5; 0,10; 0,20; 0,30; 0,35 ]
6. Melakukan proses perangkingan dengan menggunakan persamaan (2).
Tabel 4.15. Proses perankingan beasiswa BBM
No Alternatif
Bobot Perangkingan
Hasil
W1 W2 W3 W4 W5
1 A1 0,21 0,10 0,20 0,05 0,02 0,58
2 A2 0,21 0,06 0,20 0,05 0,02 0,54
3 A3 0,21 0,10 0,20 0,05 0,02 0,58
4 A4 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54
26 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
5 A5 0,21 0,10 0,20 0,15 0,05 0,71
6 A6 0,21 0,06 0,07 0,15 0,05 0,54
7 A7 0,21 0,06 0,20 0,15 0,05 0,67
8 A8 0,21 0,10 0,20 0,15 0,05 0,71
9 A9 0,21 0,10 0,07 0,15 0,05 0,58
10 A10 0,21 0,10 0,20 0,05 0,05 0,61
11 A11 0,21 0,10 0,07 0,15 0,02 0,54
12 A12 0,21 0,10 0,07 0,15 0,02 0,54
13 A13 0,21 0,10 0,07 0,05 0,02 0,44
14 A14 0,21 0,10 0,07 0,05 0,02 0,44
15 A15 0,35 0,10 0,07 0,05 0,02 0,58
16 A16 0,35 0,10 0,07 0,05 0,02 0,58
17 A17 0,21 0,30 0,07 0,05 0,02 0,64
18 A18 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78
19 A19 0,21 0,10 0,07 0,05 0,02 0,44
20 A20 0,35 0,06 0,07 0,05 0,02 0,54
21 A21 0,35 0,30 0,07 0,05 0,02 0,78
22 A22 0,21 0,30 0,07 0,05 0,02 0,64
27
23 A23 0,21 0,10 0,07 0,05 0,02 0,44
Tabel 4.16. Ranking penerima beasiswa PPA dan beasiswa BBM
Beasiswa PPA Beasiswa BBM
No Alternatif Hasil No Alternatif Hasil
1 A2 1,05 1 A18 0,78
2 A1 0,93 2A21 0,78
3 A3 0,93 3A5 0,71
4 A7 0,92 4A8 0,71
5 A10 0,9 5A7 0,67
6 A5 0,8 6A17 0,64
7 A8 0,8 7A22 0,64
8 A13 0,8 8A10 0,61
9 A14 0,8 9A1 0,58
10 A19 0,8 10A3 0,58
11 A23 0,8 11A9 0,58
12 A4 0,78 12A15 0,58
13 A6 0,78 13A16 0,58
14 A20 0,78 14A2 0,54
15 A11 0,7 15A4 0,54
16 A12 0,7 16A6 0,54
17 A17 0,68 17A11 0,54
18 A22 0,68 18A12 0,54
19 A9 0,66 19A20 0,54
20 A15 0,66 20A13 0,44
21 A16 0,66 21A14 0,44
22 A18 0,54 22 A19 0,44
28 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
23 A21 0,54 23A23 0,44
Untuk beasiswa PPA diambil tiga nilai tertinggi dari alternatif, yaitu:
A2 1,05
A1 0,93
A3 0,93
A2, A1 dan A3 terpilih sebagai penerima beasiswa PPA.
Sedangkan untuk beasiswa BBM diambil tujuh nilai tertinggi dari alternatif, yaitu:
A18 0,78
A21 0,78
A5 0,71
A8 0,71
A7 0,67
A17 0,64
A22 0,64
A18, A21, A5, A8, A7, A17, dan A22 terpilih sebagai penerima beasiswa BBM.
D. Pembahasan
1. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM 2013 dengan sistem lama
Tabel 4.17. Daftar penerima beasiswa PPA dan BBM sistem lama
No Penerima Jenis Beasiswa
1 A1 PPA
2 A2 PPA
3 A3 PPA
4 A4 BBM
5 A5 BBM
6 A6 BBM
7 A7 BBM
29
8 A8 BBM
9 A9 BBM
10 A10 BBM
2. Perbandingan penerima beasiswa PPA dengan SAW dan sistem lama
Tabel 4.18. Tabel perbandingan penerima beasiswa PPA
N
OSAW Lama
Perbandingan
SAW dengan Lama
1 A2 A1
3 : 32 A1 A2
3 A3 A3
Dari tabel 4.18. hasil yang diproses dengan metode SAW sama dengan hasil dari
perhitungan yang lama, dengan perbandingan 3 : 3.
3. Perbandingan penerima beasiswa BBM dengan SAW dan sistem lama
Tabel 4.19. Tabel perbandingan penerima beasiswa BBM
No SAW LamaPerbandingan SAW dengan
lama
1A18
A4
4 : 7
2 A21 A5
3 A5 A6
4 A8 A7
5 A7 A8
6 A17 A9
7 A22 A10
30 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Dari tabel 4.18. hasil yang diproses dengan metode SAW dengan sistem lama
terdapat perbedaan 4 : 7.
4. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA
Berdasarkan data dari tabel 4.18. dapat ditentukan nilai Indeks kuantintas.
Dengan rumus:
Indeks kuantintas=(QnQ0)x 100 %Qn=Nilai selisih
Q0=Nilai total
Diketahui nilai perbandingan dari tabel 4.18. adalah 3 : 3. nilai selisih dari tabel
4.13. adalah 0, nilai total dari tabel 4.18. adalah 3. Jadi Indeks kuantintas yang
didapatkan adalah:
Index kuantintas beasiswaPPA=( 03 ) x100 %
= 0 x 100%
= 0%
Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 0%. Jadi penentuan penerima
beasiswa PPA dengan SAW sama dengan sistem yang lama.
5. Indeks kuantintas dari beasiswa BBM
Berdasarkan data dari tabel 4.19. dapat ditentukan nilai Indeks kuantintas.
Dengan rumus:
Indeks kuantintas=(QnQ0)x 100 %Qn=Nilai selisih
Q0=Nilai total
Diketahui nilai selisih dari tabel 4.19. adalah 5, nilai total dari tabel 4.19. adalah 7.
Jadi Indeks kuantintas yang didapatkan adalah:
Indeks kuantintas beasiswaBBM=( 47 ) x100 %
= 0,57 x 100%
31
= 57%
Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 57%.
6. Indeks kuantintas dari beasiswa PPA dan BBM
Indeks kuantintas=(QnQ0)x 100 %Qn=Nilai selisih
Q0=Nilai total
Diketahui nilai selisih dari kedua beasiswa adalah 2, nilai totalnya adalah 10. Jadi
Indeks kuantintas yang didapatkan adalah:
Indeks kuantintas beasiswaPPA danBBM=( 410 )x 100 %
= 0,40 x 100%
= 40%
Didapatkan Indeks kuantintas dengan hasil 40%.
Keterangan dibawah ini menunjukan optimal atau tidaknya penerima beasiswa
setelah dihitung dengan metode SAW,
Tabel 4.20. Kelayakan penerima beasiswa PPA dan BBM
NoPenerim
aJenis Beasiswa Keterangan
1 A1 PPA Optimal
2 A2 PPA Optimal
3 A3 PPA Optimal
4 A4 BBM Tidak Optimal
5 A5 BBM Optimal
6 A6 BBM Tidak Optimal
7 A7 BBM Optimal
8 A8 BBM Optimal
9 A9 BBM Tidak Optimal
10 A10 BBM Tidak Optimal
32 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pendekatan Simple Additive Weighting (SAW) untuk menentukan
penerima beasiswa pada STIKOM Binaniaga dilakukan penilaian secara
sederhana yaitu penilaian kriteria terhadap keadaan alternatif yang kemudian hasil
penilaian tersebut dinormalisasikan dan hasil normalisasi dikalikan dengan bobot
kriteria atau prioritas kriteria yang ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem pendukung keputusan ini dibuat dengan pemodelan yang
memperhatikan berbagai faktor yang dipakai sebagai kriteria penilaian dan
pemberian bobot.
2. Hasil dari perbandingan penentuan penerima beasiswa PPA adalah 3 : 3,
dengan nilai selisih 0 dan nilai total 3. Jadi Indeks kuantitas yang didapatkan
adalah 100% - 0% = 100%. Sedangkan untuk penerima beasiswa BBM
didapatkan hasil perbandingan nilai selisih adalah 4 dan nilai total 7. Jadi indeks
kuantitas yang didapatkan adalah 100% - 57% = 43%.
3. Hasil perbandingan penentuan penerima beasiswa PPA dan BBM manual
dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) menghasilkan nilai
berdasarkan proses perbandingan didapatkan indeks kuantitas yaitu 100% -
40% = 60%.
4. Dengan hasil itu maka Simple Additive Weighting (SAW) dapat
direkomendasikan sebagai alat penunjang keputusan dalam menentukan
penerima beasiswa.
B. Saran
Dalam penelitian masih terbatas pada penentuan penerima beasiswa PPA
dan BBM, untuk pengembangan lebih lanjut disarankan perluasan masalah yaitu:
1. Metode ini dapat direkomendasikan pada seleksi penerimaan beasiswa
Yasyasan dan beasiswa Kampus.
2. Pengembangan sistem informasi penerima beasiswa.
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]
35
DAFTAR PUSTAKA
A1. PEDOMAN BEASISWA BBP PPA 2013
Basyaib, F., 2007. Teori Pembuat Keputusan. Gramedia: Jakarta.
http://books.google.co.id/books?
id=1oX1gq9ofjYC&printsec=frontcover&num=100&hl=id&redir_esc=y#v=onepage&
q&f=false [diakses pada 2 november 2013 00.02]
http://books.google.co.id/books?
id=v6EwtZ8EkN0C&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&cad=
0#v=onepage&q&f=false [ diakses pada 2 november 2013 00.30]
http://elearning.amikom.ac.id/index.php/download/materi/88892-ST083-16/P8_angka%20
indeks.doc [diakses pada 2 februari 2014 00.30]
http://www.dikti.go.id/?page_id=397&lang=id [ diakses pada 2 november 2013 14.55]
Kusumadewi, S., dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) (Edisi
Pert.). Graha Ilmu. Yogyakarta.
Kusumadewi, S., 2010. Materi Kuliah [7, 8] (Sistem Pendukung Keputusan) Metode-
metode Optimasi dengan Alternatif Terbatas. Universitas Islam Indonesia: Jakarta.
Mahdiana, Deni., 2013. Metode SAW. Universitas Budiluhur: Jakarta.
Maghfirah,. 2013. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN
PENERIMA BEASISWA BAGI SISWA SD SALMAN AL FARISI 2 YOGYAKARTA
MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW). Yogyakarta
Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
SK Ketua Stikom Binaniaga Nomor: 025/KPTS/KET-SB/V/2013
Wibowo, S, H., Amalia, R., Fadlun, M, A., Arivanty, K. 2009. SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI
MENGGUNAKAN FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA). Yogyakarta:
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.
36
37
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]
38 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
LAMPIRAN
39
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]
40 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Surat Keputusan tentang Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa STIKOM Binaniaga tahun 2013.
41
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]
42 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Daftar Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa STIKOM Binaniaga Tahun 2013.
43
[ halaman ini sengaja dikosongkan ]
44 | Skripsi – STIKOM BINANIAGA 2014
Recommended