44
SEKOLAH TINGGI ISLAM BLAMBANGAN (STIB) BANYUWANGI Kawasan Kampus Terpadu Bumi Cempoko Sari No.40 Cluring Banyuwangi Telp.(0333)392216, Fax.0333 392216 Email: [email protected] WAJAH PENDIDIKAN KITA DI TENGAH PERUBAHAN KURIKULUM

wajah kurikulum kita

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wajah kurikulum kita

Citation preview

Page 1: wajah kurikulum kita

SEKOLAH TINGGI ISLAM BLAMBANGAN (STIB) BANYUWANGIKawasan Kampus Terpadu Bumi Cempoko Sari No.40 Cluring

BanyuwangiTelp.(0333)392216, Fax.0333 392216Email: [email protected]

WAJAH PENDIDIKAN KITADI TENGAH PERUBAHAN KURIKULUM

Page 2: wajah kurikulum kita

WAJAH PENDIDIKAN KITADI TENGAH PERUBAHAN KURIKULUM

Page 3: wajah kurikulum kita

INTROSPEKSI DIRI

Under social

Over Social

Abdi craft

Auto Craft

Inklusi

Democraft

Personal

Under Personal

Over Personal

Sumber : William C.Schutz

Page 4: wajah kurikulum kita

Guru merupakan aktor utama yang

berdiri di garda depan dalam pelaksanaanKurikulum. Sehebat apapun konsep sebuahkurikulum, Jika mengabaikan pemberdayaanguru hanya akan memperkuat retorika yangtidak akan sanggup mengimplementasikankurikulum secara nyata.

Jadilah orang yg baik tapi jangan bodoh.Jadilah orang yg tegas tapi jangan kasar.Jadilah orang yg bijak tapi jangan lemah.

Siapakah beliau………., dia adalah…GURU.

Page 5: wajah kurikulum kita

JANGAN DEKATI ORANG YANG SELALU MENGGEMBOSI

SEMANGATMU, KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI

TOKSIN YANG ADA DALAM ENERGI TUBUHMU

Rhenald Kashali

Page 6: wajah kurikulum kita

6

LATAR BELAKANG,

1. Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi

jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber dayamanusia dalam menghadapi perubahan.

2. Pengembangan kurikulum 2013 sudah melalui prosespanjang dan ditelaah sehingga saatnya disampaikan kepublik agar dapat bisa memberi pandangan lebih sempurnadengan segala konsekuensinya,

3. perubahan kurikulum yang akan dimulai 2013 harusdilakukan jika tidak ingin kualitas SDM Indonesiatertinggal.

4. Demi tercapainya kompetensi yang berimbang antarasikap, keterampilan, dan pengetahuan,

Page 7: wajah kurikulum kita

7

KEBIJAKAN RASIONAL yang digunakan Kurikulum 2013 sbgpengganti kurikulum sebelumnya (KTSP) adalah:

1. ASPEK FILOSOFIFilosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi

2. ASPEK YURIDISa. RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN

Perubahan metodologi pembelajaranPenataan kurikulum

b. INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktifberdasarkan nilai-nilai budaya bangsa Untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa

Page 8: wajah kurikulum kita

8

3. ASPEK KONSEPTUAL

a. Relevansib. Model Kurikulum Berbasis Kompetensic. Kurikulum lebih dari sekedar dokumend. Proses pembelajaran (Aktivitas belajar,

Output belajar, Outcome belajar)e. Penilaian (Kesesuaian teknik penilaian

dengan kompetensi Penjenjangan penilaian)

Page 9: wajah kurikulum kita

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM

(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

STANDARPROSES

STANDAR PENILAIAN

BUKU TEKSSISWA

PEMBELAJARAN & PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006

Oleh Satuan Pendidikan

Pola Pikir KBK 2004 Pola Pikir KTSP 2006

Pola Pikir Kurikulum 2013

Page 10: wajah kurikulum kita

10

Perkembangan kurikulum di Indonesia.

Kurikulum Sekolah DasarKurikulum Proyek Printis Sekolah Pembangunan (PPSP)

Kurikulum 1984Kurikulum 1994Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi (KBK)Kurikulum PP 19/2005 Sillabus dan membuat RPP Kurikulum Permendiknas 22,23,24/2006 Standart isiKurikulum pp 20/2007 adanya komponen wajibKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum 2013 rupanya masih mengusung

paradigma yg sama

Page 11: wajah kurikulum kita

PERKEMB KURIKULUM DI IND1947

Rencana Pelajaran →

Dirinci dalam Rencana

Pelajaran Terurai

1964

Rencana

Pendidikan

Sekolah Dasar

1968

Kurikulum

Sekolah Dasar

1973

Kurikulum Proyek

Perintis Sekolah

Pembangunan

(PPSP)

1975

Kurikulum

Sekolah Dasar

1984

Kurikulum 1984

1994

Kurikulum 1994

1997

Revisi Kurikulum 1994

2004

Rintisan

Kurikulum

Berbasis

Kompetensi

(KBK)

2006

Kurikulum

Tingkat Satuan

Pendidikan

(KTSP)

1945 1965 20151955 1975 20051985 1995

Kurikulum 2013’

11

Page 12: wajah kurikulum kita

Tantangan Pengembangan KurikulumTantangan Masa Depan

• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA

• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor

pendidikan• Materi TIMSS dan PISA

Kompetensi Masa Depan

• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang

bertanggungjawab• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran

terhadap pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Fenomena Negatif yang Mengemuka

Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)

Persepsi Masyarakat

• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif

• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter

Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi

• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan

Collaborative learning

Page 13: wajah kurikulum kita

13

TANTANGAN pengemb. Kurikulum 2013 adalah:

1. Tantangan Masa Depana. Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTAb. Masalah lingkungan hidupc.Kemajuan teknologi informasid.Konvergensi ilmu dan teknologie. Ekonomi berbasis pengetahuanf.Kebangkitan industri kreatif dan budayag.Pergeseran kekuatan ekonomi duniah.Pengaruh dan imbas teknosainsi. Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikanj.Hasil TIMSS dan PISA

Page 14: wajah kurikulum kita

14

2. Kompetensi Masa depana. Kemampuan berkomunikasib. Kemampuan berpikir jernih dan kritisc. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahand. Kemampuan menjadi warga negara yang efektife. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap

pandangan yang berbedaf. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobalg. Memiliki minat luas mengenai hiduph. Memiliki kesiapan untuk bekerjai. Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya

Page 15: wajah kurikulum kita

15

3. Fenomena Negatif yang Mengemukaa. Perkelahian pelajarb. Kecurangan dalam Ujianc. Gejolak masyarakat

4. Persepsi Masyarakata.Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitifb. Beban siswa terlalu beratc. Kurang bermuatan karakter

Page 16: wajah kurikulum kita

Peran Pemerintah

Pe

ran

Gu

ru/S

atd

ik

Efe

ktiv

itas

wak

tu p

em

be

laja

ran

Kurikulum2013

KBK 2004

KTSP 2006

Alo

kasi

wak

tup

ers

iap

ansi

lab

us

dan

revi

ew b

uku

Efektivitas waktu pembelajaran

Alokasi waktu guru untuk persiapansilabus dan review buku ajar

Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum danEfektivitas Waktu Pembelajaran

... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untukmeningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 16

Page 17: wajah kurikulum kita

Perkembangan

Akademik

Industri

Sosial-Budaya

Perubahan Kebutuhan

Pengetahuan

Keterampilan

SikapPe

nge

mb

anga

n

Ku

riku

lum

SDM yang Kompeten

Pengetahuan

Keterampilan

Sikap

Pedagogi, Psikologi

Dinamika Kurikulum

Page 18: wajah kurikulum kita

Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013

Guru

Kewenangan Hampir mutlak Terbatas

Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku

Beban Berat Ringan

Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran

Rendah [banyak waktu untuk persiapan]

Tinggi

Buku

Peran penerbit Besar Kecil

Variasi materi dan proses Tinggi Rendah

Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah

Siswa

Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru

Tidak sepenuhnya tergantungguru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah

Pemantauan

Titik Penyimpangan Banyak Sedikit

Besar Penyimpangan Tinggi Rendah

Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin

Mudah

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

Page 19: wajah kurikulum kita

Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013

Penyusunan Silabus

Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD]

Pengembangan dari yang sudah disiapkan

Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak

Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan

Penyediaan Buku

Penerbit Kuat Lemah

Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan

Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah

Mutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks

Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan

Supervisi pelaksanaan dan pemantauan

PelaksanaanPembelajaran

Guru Mutlak Hampir mutlak

Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif]

Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali]

Penjaminan Mutu

Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar

Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum

Page 20: wajah kurikulum kita

• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari:

– Buku pegangan siswa

– Buku pegangan guru

• Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan.

• Memperkuat peran pendampingan dan pemantauanoleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Penguatan Tata Kelola

Page 21: wajah kurikulum kita

Pelaku Beban Penyelesaian

Guru

Disediakan buku pegangan guruMenyusun Silabus

Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda

Pendekatan tematik terpadumenggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

Mengajar banyak mata pelajaran

Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selara

Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan

Murid

Mempelajari banyak mapel

Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda

Membeli buku Penyedian buku teks olehpemerintah/daerahMembeli lembar kerja siswa

Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD

Page 22: wajah kurikulum kita

PEMAKSAAN KURIKULUM

Kurikulum 2013 akan tetap dilaksanakan pada pertengahan Juli nanti dengan pendekatan terbatas dan bertahap. Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan bahwa tak akan ada penundaan atau uji coba terhadap Kurikulum 2013 ini.

KompasSabtu (13/4/2013

Jumlah SD yang akan menjalankan kurikulum baru pada Juli mendatang hanya 7.458sekolah dari total sekitar 148.000 di seluruh Indonesia atau setara 5 % dari jumlahkeseluruhan. Untuk SMP, hanya menyisakan 2.580 atau 7 % dari semua sekolah yangmenjadi sasaran. Sementara itu, jumlah untuk SMA dan SMK tetap diberlakukanpenuh sebesar 100%. Untuk SMA sebanyak 11.572 sekolah, dan SMK sebanyak10.685 sekolah. sasaran baik sekolah negeri ,maupun swasta.

Arus penolakan Kurikulum 2013.Tidak puas hanya memberikan petisi kepada DPR RI dan Kemendikbud, surat petisipenolakan terhadap Kurikulum 2013 dilayangkan ke Presiden RI, SBY. Seorang PenelitiIndonesia Corruption Watch (ICW), Siti Juliantari Rachman, mengatakan, langkah inidiambil agar Pak SBY mau mendengarkan pendapat masyarakat danmempertimbangkan keputusannya untuk tetap menyetujui penerapan Kurikulum 2013pada pertengahan Juli mendatang."

Page 23: wajah kurikulum kita

Koalisi Tolak Kurikulum terdiri dari berbagai organisasi guru, orangtuamurid, Sekolah Tanpa Batas, Koalisi Pendidikan, Indonesia CorruptionWatch (ICW) dan praktisi pendidikan. Aksi ini merupakan simbolpenolakan terhadap kurikulum 2013 dan karena tidak dilibatkannya gurudalam proses penyusunan kurikulum tersebut.

Lanjutan……….

Aksi itu digelar dengan mengirimkan surat permohonan kepada Presiden SBY untuk membatalkan penerapan kurikulum pendidikan yang baru

Pemerintah seharusnya lebih mengutamakan peningkatan kualitas guru-guru terlebih dahulu, bukan merubah kurikulumnya. Sebab kurikulumdibuat sehebat apapun jika penerapanya tidak dibarengi dengankemampuan kualitas guru-gurunya akan percuma.”

Page 24: wajah kurikulum kita

Aroma PolitikDalam Perubahan Kurikulum 2013 ?

Perubahan kurikulum 2013 sarat dengan aroma dan intervensi politik. Pasalnya, proses yang dijalankan dalam merombak kurikulum terkesan tergesa-gesa dan asal jadi agar dapat segera dijalankan pada 2013

Jusuf Kalla ketika masih menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia.Nuansa intervensi makin menguat ketika terjadi proses pengabaianterhadap keberadaan Pusat Kurikulum dan Perbukuan yang harusnyamenjadi tulang punggung dari penyusunan kurikulum.

Ironisnya, saat proses penyusunan kurikulum tengah berjalan, DiahHarianti Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan justru diganti,dimutasimenjadi Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Posisinyadigantikan oleh Ramon Mohandas.

Page 25: wajah kurikulum kita

Lanjutan……………………

Daerah yang dikelola oleh penguasa lokal yang memiliki komitmen kuatuntuk memajukan dunia pendidikan akan mendapatkan “angin segar”;pemberdayaan guru diperkuat, sarana, prasarana, dan fasilitas“dimanjakan”, sejumlah anggaran pendidikan pun digelontorkan. Namun,Bagaimana dengan atmosfir pendidikan di daerah yang dikelola penguasalokal yang miskin kepeduliannya terhadap dunia pendidikan ?

Tidak berlebihan apabila terjadi kesenjangan kompetensi pendidik dan peserta didik antar daerah yang begitu lebar,

Di daerah tertentu, guru dan siswa sudah begitu akrab denganpembelajaran berbasis multimedia, sedangkan di daerah lain sekadarmenerjemahkan kompetensi dasar dalam standart isi ke dalamindikator pun masih payah.

Page 26: wajah kurikulum kita

Banyak Siswa Bunuh Diri, UN Jalan Terus

Banyaknya siswa yang tak lulus UN, membuat sejumlah siswa memilihmelakukan tindakan nekat. Mulai dari mencoba bunuh diri, merusaksekolah, hingga mengadukan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH).Prihatin dan sedih dengan banyaknya yang bunuh diri akibat UN.Bagaimana mungkin daerah yang berbeda-beda disamakan ujiannya.Ini tidak adil……………. Karena itu harus ada perbaikan.”

1. Siswi SMA Pancasila 1, Wonogiri Virginia Endah2. Siswi SMKN 3 Muara Jambi, Wahyu Ningsih.

Gara-gara tidak lulus UN, nekat mengakhiri hidupnyadengan memakan obat pestisida.

3. siswa SMUN 1 Ternate menyerang sekolah.

Beberapa contoh insiden siswa……….

Page 27: wajah kurikulum kita

Meski banyak masalah dari mulai perusakan sekolah sampai aksi bunuh diri gara-gara tidak lulus

pemerintah akan tetap memberlakukan UN.

Dari total 617 siswa yang terdaftar mengikuti UN di SMU ini,hanya tercatat 103 siswa yang berhasil lulus UN.

4. sekolah bertaraf internasional itu mencapai hasil yang mengejutkan di mana kurang lebih 514 siswa dinyatakantidak lulus.

Page 28: wajah kurikulum kita

PERUBAHAN KURIKULUM ,

TERNYATA SAMA SAJA

Page 29: wajah kurikulum kita

Faktanya kurikulum bergonta-ganti perilaku guru tidak mengalami

perbedaan Seperti kata syair lagu Iwan Fals “Zaman berubah perilaku

tidak berubah.” Dalam bahasa pendidikan, kurikulum berubah

perilaku guru tak berubah, apapun makanannya minumnya tetap teh botol

sosro : Apapun kurikulumnya , pelaksananya tetap tenaga pendidik / GURU

Ganti Kurikulum, Ternyata Sama Aja..

Para murid kita masih sangat ketergantungan pada guru., perubahankurikulum hanya perubahan nama saja. Pergantian kurikulum adalahhal yang wajar terjadi karena kurikulum harus mengikutiperkembangan zaman. Kurikulum sudah beberapa kali mengalamipergantian. Mulai dari kurikulum ’75, ’84, ’94, ’94 Suplemen, (KBK),dan kurikulum 2006. Belum ada ketentuan baku baru beberapa tahunkurikulum diganti. Namun, pada prinsipnya pergantian kurikulumdilakukan untuk mengubah arah pendidikan agar sesuai dengantuntutan zaman.

Page 30: wajah kurikulum kita

BUDAYA SISWA

90% siswa senang jika guru tidak hadir.98% siswa tidak pernah mengerjakan PRdi sekolah. 50% siswa akan bangga jikaberhasil melanggar aturan sekolah.

Kebanyakan Siswa baru belajar malam,jika ada ulangan besok. Ujian Nasionalmerupakan hal yang menakutkan. Siswa

akan lebih dekat dengan Tuhannyajika Ujian Nasional sudah dekat. Dansiswa akan kembali kehabitat / wujudsemula, jika sudah melewati UjianNasional.

Page 31: wajah kurikulum kita

FAKTOR PEMBERI KONTRIBUSI KEBERHASILAN

• SOFT SKILL 40 %

• NETWORKING 30 %

• EXPERT 20 %

• FINANCIAL 10 %

• Sumber : MRI ( Mitsubishi Research

• Institute ) 2005

Page 32: wajah kurikulum kita

Lebih baik jadi orang penting,

tetapi

jauh lebih penting menjadi orang baik

Page 33: wajah kurikulum kita

Pengembangan Kurikulum 2013

Kesinambungan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013

33

Page 34: wajah kurikulum kita

Kurikulum yang dapat menghasilkan insan

indonesia yang:

Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif

melalui penguatan

Sikap, Keterampilandan

Pengetahuanyang terintegrasi

Tema Kurikulum 2013

ProduktifKreatifInovatifAfektif

34

Page 35: wajah kurikulum kita

Beberapa Contoh Perbedaan antara Kurikulum Baru dengan Kurikulum Lama

35

Page 36: wajah kurikulum kita

Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran

No Kurikulum Lama Kurikulum Baru

1 Materi disusun untuk memberikan pengetahuan kepada siswa

Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

2 Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahutentang materi yang harusdihafal [siswa diberi tahu].

Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajianhasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]

3 Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian

Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.

Page 37: wajah kurikulum kita

Ilmu Pengetahuan Sosial

No Kurikulum Lama Kurikulum Baru

1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.

2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar

Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.

3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya

Page 38: wajah kurikulum kita

Ilmu Pengetahuan Alam

No Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disajikan terpisah antara

Fisika, Kimia, dan BiologiMateri disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi

2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar

Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.

3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS]

Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional

4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan

Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional

5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebutsebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya

Page 39: wajah kurikulum kita

MatematikaNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke

semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan

2 Banyak rumus yang harus dihafaluntuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan)

Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)

3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka

Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]

4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis]

Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan

5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur

Membiasakan siswa berfikir algoritmis

6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja

Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional

7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan

Page 40: wajah kurikulum kita

Bahasa Indonesia/Inggris

No Kurikulum Lama Kurikulum Baru

1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa

Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan

2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan

Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teksserta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri

3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif

Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks

4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan

Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)

5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa

Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkansecara spontan

Page 41: wajah kurikulum kita

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran

No Kurikulum Lama Kurikulum Baru

1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah

Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa

2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan

Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan)

3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik

Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik

4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal

Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.

Page 42: wajah kurikulum kita

Simpulan

Berkaca dari pengalaman, idealnya guru harus dijadikan sebagai “aktorutama” dalam implementasi Kurikulum 2013. Mereka harus benar-benardisiapkan secara matang, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran,pelaksanaan pembelajaran, penilaian, analisis, hingga tindak lanjutnya.Hanya dengan memberdayakan pemangku kepentingan utamaimplementasi kurikulum dapat berlangsung seperti yang diharapkan.Saya pribadi berharap, pelaksanaan Kurikulum 2013 yang cukup idealini bisa melalui uji publik yang representatif sehingga mampumengakomodasi kehendak dan harapan banyak pihak.

Selamat menyongsong perubahan !!

Terima KasihBima, 18 Juni 2013

Page 43: wajah kurikulum kita

Semua itu hanya akan menjadi mimpi………...manakala

tidak ada tekad untuk mengubah dalam melakukan

sebuah perubahan

Sebab Perubahan adalah suatu

keniscayaan..............

Widi medio juni 2013

Page 44: wajah kurikulum kita

Terima Kasih