Upload
tatiksuwartinah
View
271
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
wajah kurikulum kita
Citation preview
SEKOLAH TINGGI ISLAM BLAMBANGAN (STIB) BANYUWANGIKawasan Kampus Terpadu Bumi Cempoko Sari No.40 Cluring
BanyuwangiTelp.(0333)392216, Fax.0333 392216Email: [email protected]
WAJAH PENDIDIKAN KITADI TENGAH PERUBAHAN KURIKULUM
WAJAH PENDIDIKAN KITADI TENGAH PERUBAHAN KURIKULUM
INTROSPEKSI DIRI
Under social
Over Social
Abdi craft
Auto Craft
Inklusi
Democraft
Personal
Under Personal
Over Personal
Sumber : William C.Schutz
Guru merupakan aktor utama yang
berdiri di garda depan dalam pelaksanaanKurikulum. Sehebat apapun konsep sebuahkurikulum, Jika mengabaikan pemberdayaanguru hanya akan memperkuat retorika yangtidak akan sanggup mengimplementasikankurikulum secara nyata.
Jadilah orang yg baik tapi jangan bodoh.Jadilah orang yg tegas tapi jangan kasar.Jadilah orang yg bijak tapi jangan lemah.
Siapakah beliau………., dia adalah…GURU.
JANGAN DEKATI ORANG YANG SELALU MENGGEMBOSI
SEMANGATMU, KARENA ITU MERUPAKAN BAGIAN DARI
TOKSIN YANG ADA DALAM ENERGI TUBUHMU
Rhenald Kashali
6
LATAR BELAKANG,
1. Pengembangan kurikulum 2013 diharapkan dapat menjadi
jawaban untuk meningkatkan kemampuan sumber dayamanusia dalam menghadapi perubahan.
2. Pengembangan kurikulum 2013 sudah melalui prosespanjang dan ditelaah sehingga saatnya disampaikan kepublik agar dapat bisa memberi pandangan lebih sempurnadengan segala konsekuensinya,
3. perubahan kurikulum yang akan dimulai 2013 harusdilakukan jika tidak ingin kualitas SDM Indonesiatertinggal.
4. Demi tercapainya kompetensi yang berimbang antarasikap, keterampilan, dan pengetahuan,
7
KEBIJAKAN RASIONAL yang digunakan Kurikulum 2013 sbgpengganti kurikulum sebelumnya (KTSP) adalah:
1. ASPEK FILOSOFIFilosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
2. ASPEK YURIDISa. RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
Perubahan metodologi pembelajaranPenataan kurikulum
b. INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktifberdasarkan nilai-nilai budaya bangsa Untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa
8
3. ASPEK KONSEPTUAL
a. Relevansib. Model Kurikulum Berbasis Kompetensic. Kurikulum lebih dari sekedar dokumend. Proses pembelajaran (Aktivitas belajar,
Output belajar, Outcome belajar)e. Penilaian (Kesesuaian teknik penilaian
dengan kompetensi Penjenjangan penilaian)
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
STANDARPROSES
STANDAR PENILAIAN
BUKU TEKSSISWA
PEMBELAJARAN & PENILAIAN
PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
Oleh Satuan Pendidikan
Pola Pikir KBK 2004 Pola Pikir KTSP 2006
Pola Pikir Kurikulum 2013
10
Perkembangan kurikulum di Indonesia.
Kurikulum Sekolah DasarKurikulum Proyek Printis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Kurikulum 1984Kurikulum 1994Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi (KBK)Kurikulum PP 19/2005 Sillabus dan membuat RPP Kurikulum Permendiknas 22,23,24/2006 Standart isiKurikulum pp 20/2007 adanya komponen wajibKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)Kurikulum 2013 rupanya masih mengusung
paradigma yg sama
PERKEMB KURIKULUM DI IND1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984
1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
‘
Kurikulum 2013’
11
Tantangan Pengembangan KurikulumTantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
• Masalah lingkungan hidup• Kemajuan teknologi informasi• Konvergensi ilmu dan teknologi• Ekonomi berbasis pengetahuan• Kebangkitan industri kreatif dan budaya• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia• Pengaruh dan imbas teknosains• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan• Materi TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi• Kemampuan berpikir jernih dan kritis• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan• Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning
13
TANTANGAN pengemb. Kurikulum 2013 adalah:
1. Tantangan Masa Depana. Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTAb. Masalah lingkungan hidupc.Kemajuan teknologi informasid.Konvergensi ilmu dan teknologie. Ekonomi berbasis pengetahuanf.Kebangkitan industri kreatif dan budayag.Pergeseran kekuatan ekonomi duniah.Pengaruh dan imbas teknosainsi. Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikanj.Hasil TIMSS dan PISA
14
2. Kompetensi Masa depana. Kemampuan berkomunikasib. Kemampuan berpikir jernih dan kritisc. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahand. Kemampuan menjadi warga negara yang efektife. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbedaf. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobalg. Memiliki minat luas mengenai hiduph. Memiliki kesiapan untuk bekerjai. Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
15
3. Fenomena Negatif yang Mengemukaa. Perkelahian pelajarb. Kecurangan dalam Ujianc. Gejolak masyarakat
4. Persepsi Masyarakata.Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitifb. Beban siswa terlalu beratc. Kurang bermuatan karakter
Peran Pemerintah
Pe
ran
Gu
ru/S
atd
ik
Efe
ktiv
itas
wak
tu p
em
be
laja
ran
Kurikulum2013
KBK 2004
KTSP 2006
Alo
kasi
wak
tup
ers
iap
ansi
lab
us
dan
revi
ew b
uku
Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapansilabus dan review buku ajar
Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum danEfektivitas Waktu Pembelajaran
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untukmeningkatkan efektivitas waktu pembelajaran ..... 16
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
SikapPe
nge
mb
anga
n
Ku
riku
lum
SDM yang Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013
Guru
Kewenangan Hampir mutlak Terbatas
Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku
Beban Berat Ringan
Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu untuk persiapan]
Tinggi
Buku
Peran penerbit Besar Kecil
Variasi materi dan proses Tinggi Rendah
Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah
Siswa
Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru
Tidak sepenuhnya tergantungguru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah
Pemantauan
Titik Penyimpangan Banyak Sedikit
Besar Penyimpangan Tinggi Rendah
Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin
Mudah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan Silabus
Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD]
Pengembangan dari yang sudah disiapkan
Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan
Penyediaan Buku
Penerbit Kuat Lemah
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan
Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah
Mutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan
Supervisi pelaksanaan dan pemantauan
PelaksanaanPembelajaran
Guru Mutlak Hampir mutlak
Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif]
Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali]
Penjaminan Mutu
Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar
Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari:
– Buku pegangan siswa
– Buku pegangan guru
• Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan.
• Memperkuat peran pendampingan dan pemantauanoleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan pembelajaran.
Langkah Penguatan Tata Kelola
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Disediakan buku pegangan guruMenyusun Silabus
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda
Pendekatan tematik terpadumenggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Mengajar banyak mata pelajaran
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selara
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan
Murid
Mempelajari banyak mapel
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda
Membeli buku Penyedian buku teks olehpemerintah/daerahMembeli lembar kerja siswa
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
PEMAKSAAN KURIKULUM
Kurikulum 2013 akan tetap dilaksanakan pada pertengahan Juli nanti dengan pendekatan terbatas dan bertahap. Mendiknas Mohammad Nuh mengatakan bahwa tak akan ada penundaan atau uji coba terhadap Kurikulum 2013 ini.
KompasSabtu (13/4/2013
Jumlah SD yang akan menjalankan kurikulum baru pada Juli mendatang hanya 7.458sekolah dari total sekitar 148.000 di seluruh Indonesia atau setara 5 % dari jumlahkeseluruhan. Untuk SMP, hanya menyisakan 2.580 atau 7 % dari semua sekolah yangmenjadi sasaran. Sementara itu, jumlah untuk SMA dan SMK tetap diberlakukanpenuh sebesar 100%. Untuk SMA sebanyak 11.572 sekolah, dan SMK sebanyak10.685 sekolah. sasaran baik sekolah negeri ,maupun swasta.
Arus penolakan Kurikulum 2013.Tidak puas hanya memberikan petisi kepada DPR RI dan Kemendikbud, surat petisipenolakan terhadap Kurikulum 2013 dilayangkan ke Presiden RI, SBY. Seorang PenelitiIndonesia Corruption Watch (ICW), Siti Juliantari Rachman, mengatakan, langkah inidiambil agar Pak SBY mau mendengarkan pendapat masyarakat danmempertimbangkan keputusannya untuk tetap menyetujui penerapan Kurikulum 2013pada pertengahan Juli mendatang."
Koalisi Tolak Kurikulum terdiri dari berbagai organisasi guru, orangtuamurid, Sekolah Tanpa Batas, Koalisi Pendidikan, Indonesia CorruptionWatch (ICW) dan praktisi pendidikan. Aksi ini merupakan simbolpenolakan terhadap kurikulum 2013 dan karena tidak dilibatkannya gurudalam proses penyusunan kurikulum tersebut.
Lanjutan……….
Aksi itu digelar dengan mengirimkan surat permohonan kepada Presiden SBY untuk membatalkan penerapan kurikulum pendidikan yang baru
Pemerintah seharusnya lebih mengutamakan peningkatan kualitas guru-guru terlebih dahulu, bukan merubah kurikulumnya. Sebab kurikulumdibuat sehebat apapun jika penerapanya tidak dibarengi dengankemampuan kualitas guru-gurunya akan percuma.”
Aroma PolitikDalam Perubahan Kurikulum 2013 ?
Perubahan kurikulum 2013 sarat dengan aroma dan intervensi politik. Pasalnya, proses yang dijalankan dalam merombak kurikulum terkesan tergesa-gesa dan asal jadi agar dapat segera dijalankan pada 2013
Jusuf Kalla ketika masih menjabat Wakil Presiden Republik Indonesia.Nuansa intervensi makin menguat ketika terjadi proses pengabaianterhadap keberadaan Pusat Kurikulum dan Perbukuan yang harusnyamenjadi tulang punggung dari penyusunan kurikulum.
Ironisnya, saat proses penyusunan kurikulum tengah berjalan, DiahHarianti Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan justru diganti,dimutasimenjadi Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya, Posisinyadigantikan oleh Ramon Mohandas.
Lanjutan……………………
Daerah yang dikelola oleh penguasa lokal yang memiliki komitmen kuatuntuk memajukan dunia pendidikan akan mendapatkan “angin segar”;pemberdayaan guru diperkuat, sarana, prasarana, dan fasilitas“dimanjakan”, sejumlah anggaran pendidikan pun digelontorkan. Namun,Bagaimana dengan atmosfir pendidikan di daerah yang dikelola penguasalokal yang miskin kepeduliannya terhadap dunia pendidikan ?
Tidak berlebihan apabila terjadi kesenjangan kompetensi pendidik dan peserta didik antar daerah yang begitu lebar,
Di daerah tertentu, guru dan siswa sudah begitu akrab denganpembelajaran berbasis multimedia, sedangkan di daerah lain sekadarmenerjemahkan kompetensi dasar dalam standart isi ke dalamindikator pun masih payah.
Banyak Siswa Bunuh Diri, UN Jalan Terus
Banyaknya siswa yang tak lulus UN, membuat sejumlah siswa memilihmelakukan tindakan nekat. Mulai dari mencoba bunuh diri, merusaksekolah, hingga mengadukan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH).Prihatin dan sedih dengan banyaknya yang bunuh diri akibat UN.Bagaimana mungkin daerah yang berbeda-beda disamakan ujiannya.Ini tidak adil……………. Karena itu harus ada perbaikan.”
1. Siswi SMA Pancasila 1, Wonogiri Virginia Endah2. Siswi SMKN 3 Muara Jambi, Wahyu Ningsih.
Gara-gara tidak lulus UN, nekat mengakhiri hidupnyadengan memakan obat pestisida.
3. siswa SMUN 1 Ternate menyerang sekolah.
Beberapa contoh insiden siswa……….
Meski banyak masalah dari mulai perusakan sekolah sampai aksi bunuh diri gara-gara tidak lulus
pemerintah akan tetap memberlakukan UN.
Dari total 617 siswa yang terdaftar mengikuti UN di SMU ini,hanya tercatat 103 siswa yang berhasil lulus UN.
4. sekolah bertaraf internasional itu mencapai hasil yang mengejutkan di mana kurang lebih 514 siswa dinyatakantidak lulus.
PERUBAHAN KURIKULUM ,
TERNYATA SAMA SAJA
Faktanya kurikulum bergonta-ganti perilaku guru tidak mengalami
perbedaan Seperti kata syair lagu Iwan Fals “Zaman berubah perilaku
tidak berubah.” Dalam bahasa pendidikan, kurikulum berubah
perilaku guru tak berubah, apapun makanannya minumnya tetap teh botol
sosro : Apapun kurikulumnya , pelaksananya tetap tenaga pendidik / GURU
Ganti Kurikulum, Ternyata Sama Aja..
Para murid kita masih sangat ketergantungan pada guru., perubahankurikulum hanya perubahan nama saja. Pergantian kurikulum adalahhal yang wajar terjadi karena kurikulum harus mengikutiperkembangan zaman. Kurikulum sudah beberapa kali mengalamipergantian. Mulai dari kurikulum ’75, ’84, ’94, ’94 Suplemen, (KBK),dan kurikulum 2006. Belum ada ketentuan baku baru beberapa tahunkurikulum diganti. Namun, pada prinsipnya pergantian kurikulumdilakukan untuk mengubah arah pendidikan agar sesuai dengantuntutan zaman.
BUDAYA SISWA
90% siswa senang jika guru tidak hadir.98% siswa tidak pernah mengerjakan PRdi sekolah. 50% siswa akan bangga jikaberhasil melanggar aturan sekolah.
Kebanyakan Siswa baru belajar malam,jika ada ulangan besok. Ujian Nasionalmerupakan hal yang menakutkan. Siswa
akan lebih dekat dengan Tuhannyajika Ujian Nasional sudah dekat. Dansiswa akan kembali kehabitat / wujudsemula, jika sudah melewati UjianNasional.
FAKTOR PEMBERI KONTRIBUSI KEBERHASILAN
• SOFT SKILL 40 %
• NETWORKING 30 %
• EXPERT 20 %
• FINANCIAL 10 %
• Sumber : MRI ( Mitsubishi Research
• Institute ) 2005
Lebih baik jadi orang penting,
tetapi
jauh lebih penting menjadi orang baik
Pengembangan Kurikulum 2013
Kesinambungan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013
33
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilandan
Pengetahuanyang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
ProduktifKreatifInovatifAfektif
34
Beberapa Contoh Perbedaan antara Kurikulum Baru dengan Kurikulum Lama
35
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disusun untuk memberikan pengetahuan kepada siswa
Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
2 Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahutentang materi yang harusdihafal [siswa diberi tahu].
Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajianhasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]
3 Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian
Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi
Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
Ilmu Pengetahuan Alam
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Materi disajikan terpisah antara
Fisika, Kimia, dan BiologiMateri disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi
2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar
Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.
3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS]
Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional
4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan
Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional
5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan sertifikasi berdasarkan mata kajian
Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebutsebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
MatematikaNo Kurikulum Lama Kurikulum Baru1 Langsung masuk ke materi abstrak Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke
semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan
2 Banyak rumus yang harus dihafaluntuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan)
Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)
3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka
Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]
4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis]
Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan
5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur
Membiasakan siswa berfikir algoritmis
6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja
Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional
7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan
Bahasa Indonesia/Inggris
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi yang diajarkan ditekankan pada tatabahasa/struktur bahasa
Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan
2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teksserta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri
3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif
Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks
4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan kebutuhan
Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)
5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam berbahasa
Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkansecara spontan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan pembahasan yang terpisah-pisah
Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa
2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada empat pilar kebangsaan
Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan)
3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik
4 Pancasila dan Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal
Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.
Simpulan
Berkaca dari pengalaman, idealnya guru harus dijadikan sebagai “aktorutama” dalam implementasi Kurikulum 2013. Mereka harus benar-benardisiapkan secara matang, mulai dari penyusunan rencana pembelajaran,pelaksanaan pembelajaran, penilaian, analisis, hingga tindak lanjutnya.Hanya dengan memberdayakan pemangku kepentingan utamaimplementasi kurikulum dapat berlangsung seperti yang diharapkan.Saya pribadi berharap, pelaksanaan Kurikulum 2013 yang cukup idealini bisa melalui uji publik yang representatif sehingga mampumengakomodasi kehendak dan harapan banyak pihak.
Selamat menyongsong perubahan !!
Terima KasihBima, 18 Juni 2013
Semua itu hanya akan menjadi mimpi………...manakala
tidak ada tekad untuk mengubah dalam melakukan
sebuah perubahan
Sebab Perubahan adalah suatu
keniscayaan..............
Widi medio juni 2013
Terima Kasih