29
Nama : Mohamad Alif Fahrezi Kelas : XII-TKR 3

Fluida Rem - Alif XII-TKR3

Embed Size (px)

Citation preview

Nama : Mohamad Alif Fahrezi

Kelas : XII-TKR 3

Safety / keselamatan kerja Menggunakan sepatu safety di workshop

Pada saat pegerjaan membuang angin pada minyak rem sebaiknya

pakailah safety glass agar mata terlindung dari minyak rem yang

terciprat

hati-hati apabila terkena tangan langsung di cuci

Contamination Control Fluida rem mengandung polyglycol ethers dan polyglycols. Hindari

terkena mata. Setelah bekerja, cucilah tangan sampai bersih. Bila mata

terkena fluida rem, basuh mata dengan air yang mengalir selama 15

menit. Bawalah ke dokter bila terjadi iritasi. Bila fluida tertelan, minumlah

air dan muntahkan. Bawalah ke dokter dengan segera. Kesalahan dalam

mengikuti petunjuk ini dapat menyebabkan cedera yang serius.

Fluida rem dapat merusak permukaan yang bercat. Hati-hati jangan

sampai menumpahkannya di

atas permukaan yang bercat. Bila fluida rem tumpah, bersihkan dengan

segera.

Pengertian Fluida Rem

Minyak merupakan istilah yang sangat umum untuk semua cairan organik yang

tidak larut atau bercampur dengan air. Minyak memiliki cakupan yang sangat

luas, seperti minyak goreng, atau dapat juga sebagai pewangi seperti minyak

nilam dan sebagai pelumas pada kendaraan seperti minyak rem.

Setiap kendaraan pasti akan memiliki sistem pengereman untuk menghentikan

laju kendaraan. Berbagai komponen dalam sistem tersebut berhubungan satu

sama lain.

Fungsi Fluida Rem

Fungsi minyak rem adalah sebagai pelumas pada komponen logam yang

bergesekan untuk menghentikan laju kendaraan agar logam tersebut tidak

mudah aus, tahan panas, dan tidak berubah bentuk pada suhu tinggi.

Fungsi minyak rem yang lain adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengurangi kecepatan sampai menghentikan kendaraan.

b. Mengontrol kecepatan selama berkendara.

c. Untuk menahan kendaraan pada saat parkir dan berhenti pada jalan yang

menurun atau menanjak.

d. Sebagai penyalur tenaga hidrolik tak lain karena memiliki sifat seperti fluida

(cairan) dalam sistem tertutup lainnya.

Cara kerja minyak rem

Ketika proses pengereman, diperlukan tenaga hidrolik yang diaktifkan oleh

silinder master agar dapat menghentikan putaran roda. Cara ini dilakukan

dengan menekan tromol atau dapat juga dengan menjepit cakram. Tenaga

hidraulik ini disalurkan kesemua sistem melalui minyak rem. Minyak rem

memiliki sifat seperti fluida dalam sistem tertutupnya. Kerja dari sistem rem,

dari master silinder ke piston mentransfer energi mekanis yang akan

menghasilkan panas dari gesekan minyak rem dengan permukaan

salurannya.

Kandungan minyak remKandungan minyak rem yang sering digunakan biasanya adalah

Polyalkylene Glycol Ether. Minyak rem yang berbahan dasar Polyalkylene

Glycol Ether lebih populer termasuk dalam dunia racing. Bahan kimia sebagai

bahan dasar minyak rem ini serupa dengan bahan anti beku pada radiator

coolant (ethylene glicol) dan bahkan bahan dasar ini termasuk bahan beracun

dan perlu seratus tahun bagi alam untuk menguraikannya. Polyalkylene Glycol

Ether yang sering digunakan adalah Tri-Ethylene Glycol. Senyawa ini

merupakan bahan dasar dari minyak rem. Senyawa ini merupakan senyawa

organik, berbentuk cairan dan tidak berwarna dengan bau seperti ether.

Memiliki nama IUPAC 2 – Methoxyethanol atau lebih dikenal dengan nama

Methyl Cellosolve. Senyawa ini dibuat dari serangan nukleofilik metanol pada

oksiran terprotonosi melalui proses transfer proton. Senyawa ini bersifat

beracun terhadap tulang dan otot. Bekerja dengan senyawa ini pada

konsentrasi yang sangat tinggi beresiko terhadap penyakit Granulocytopenia,

Macrocytic anemia, Oligospermia dan Azoospermia .

Klasifikasi minyak rem

Minyak rem berdasarkan titik didihnya diklasifikasikan dalam empat kategori:

1. DOT – 3

2. DOT – 4

3. DOT – 5.1

4. DOT – 5

DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation (USA).

Department Of Transportation (USA) ini menentukan tingkat klasifikasi

minyak rem. Semakin tinggi angka yang mengikutinya maka semakin tinggi

pula titik didihnya. Karakter dari masing – masing minyak rem tersebut

adalah sebagai berikut:

DOT – 3Minyak rem berspesifikasi DOT3,4 da5.1 mengandung Polyglycol ether

yang hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur

atau tercampur air, minyak rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun

sifatnya sudah berubah. Polyglycol hanya berkemampuan setengah

silikon dalam menerima tekanan.

Saat ini mobil- mobil standar semisal mobil keluaran Jepang, umumnya

menggunakan minyak rem klasifikasi DOT-3. Mobil-mobil keluaran eropa

atau Amerika Serikat umumnya telah menggunakan DOT-4 .

Minyak rem DOT-3 merupakan minyak rem konvensional yang

digunakan secara luas. Kelebihan dan kekurangan dari tipe ini adalah

sebagai berikut:

Kelebihan:

• Minyak rem tipe ini tidak mahal dan lebih mudah didapatkan.

Kekurangan:

• DOT-3 dapat merusak karet alami, sehingga tidak dapat digunakan pada

kendaraan yang menggunakan karet alami.

• DOT-3 merusak cat.

• DOT-3 menyerap cat (hidroskopik). Jika penutup kemasannya telah dibuka,

sebaiknya digunakan pada periode 1 minggu setelah kemasan tersebut dibuka.

• Oleh karena minyak rem tipe ini dapat menyerap air dengan mudah, dapat

menimbulkan korosi.

Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat

menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem

tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang

serius.

DOT-4DOT-4 merupakan tipe minyak rem yang banyak digunakan pada mobil

model lama. Kelebihan dan kekurangan pada minyak rem tipe ini adalah

sebagai berikut.

Kelebihan:

• DOT-4 cukup mudah diperoleh.

• DOT-4 tidak menyerap air semudah DOT-3 menyerap air.

• Titik didih DOT-4 lebih tinggi dibandingkan DOT-3, sehingga lebih

sesuai untuk pemakaian pada kendaraan yang sistem remnya bersuhu

tinggi.

Kekurangan:

• DOT-4 merusak cat.

• Harganya kira-kira 50% lebih mahal dibandingkan DOT-3.

• Oleh karena DOT-4 masih dapat menyerap air, masih terdapat

kemungkinan menimbulkan korosi.

Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat

menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem

tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang

serius.

DOT-5DOT-5 juga dikenal sebagai minyak rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5

berbahan dasar silikon. Silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-

hydroscopic), dan mengurangi kemungkinan penyebab korosi sehingga sifat

dan kemampuan silikon stabil pada suhu tinggi. Minyak rem ini umumnya

digunakan pada kendaraan militer seperti kendaraan tempur. Alasannya

adalah silikon tidak merusak cat permukaan luar dari kendaraan yang

merupakan hal yang penting dalam penyamaran.

Kekurangannya adalah daya pelumasnya kurang baik atau gesekannya

besar akibatnya diperlukan tenaga yang lebih besar saat menekan rem agar

sistem rem bekerja. Untuk itu sering diistilahkan “rem keras” atau bagel.

Kekurangan lainnya adalah silikon tidak mempunyai daya lumas seperti

glycol sehingga tidak cocok untuk mobil yang dilengkapi ABS.

Kelebihan:

• DOT-5 tidak merusak cat.

• DOT-5 tidak menyerap air, sehingga dapat digunakan pada lingkungan

yang lembab.

• DOT-5 sesuai dengan semua jenis karet rem.

Kekurangan:

• DOT-5 tidak dapat menggantikan DOT-3 ataupun 4. Untuk mengganti tipe

minyak rem yang telah digunakan sebelumnya, harus dilakukan pembuatan

ulang sistem hidrolik pada kendaraan.

• Oleh karena DOT-5 tidak menyerap air, kelembaban didalam sistem hidrolik

akan mengumpul pada satu bagian. Hal ini dapat mengakibatkan korosi

terlokalisasi pada rem tersebut.

• Pengisian minyak rem tipe ini sebaiknya dilakukan secara hati-hati. Gelembung

udara kecil dapat membentuk gelembung udara yang lebih besar.

• Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4.

• Harga minyak rem tipe DOT-5 dua kali lebih mahal dibandingkan DOT-4. Selain

itu, minyak rem ini juga lebih sulit ditemukan di toko biasa.

Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat

menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem

tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang

serius.

DOT-5.1Minyak rem tipe DOT-5.1 merupakan minyak rem tipe baru. Sebelumnya,

minyak rem tipe ini memiliki bahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe

DOT-5. Selain itu, berdasarkan uji performanya, minyak rem tipe ini lebih

menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi, dibandingkan menyerupai

DOT-5. Oleh karena itu mungkin sebenarnya DOT-5.1 lebih cocok disebut

DOT-4.1 atau DOT-6.

Kelebihan:

• Tipe DOT-5.1 memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan tipe yang lain.

• Titik didihnya lebih tinggi, meskipun dalam keadaan basah maupun kering,

jika dibandingkan DOT-3 maupun 4. Pada keadaan kering, titik didihnya

adalah kira-kira 275˚C, sedangakan dalam keadaan basah titik didihnya

berkisar antara 175 hingga 200˚C.

• DOT-5.1 kompatibel dengan formulasi karet rem.

Kekurangan:

• Bahan utama minyak rem ini bukan silicon,

sehingga akan menyerap air.

• Seperti halnya DOT-3 dan DOT-4, minyak rem ini

akan merusak cat.

Hal-hal Yang diakibatkan oleh

Fluida rem

- Pedal Rendah atau Rem Blong

- Pedal tak mau kembali

- Pedal rem jauh atau angin masuk

Pedal rendah atau rem

blongHal ini biasanya terjadi karena Fluida rem bocor, langkah – langkah untuk

memeriksa kebocoran pada Fluida rem sebagai berikut :

1. Periksa level fluida rem. Bila level dibawah

garis MIN, tambahkan fluida rem yang

ditentukan.

2. Periksa bagian pemasangan pipa rem reserve

tank terhadap kebocoran fluida.

3. Periksa pipa rem dan selang rem terhadap

kebocoran fluida.

4. Periksa wheel cylinder terhadap kebocoran

fluida.

5. Periksa caliper (depan) terhadap kebocoran

fluida.

6. Bila terdeteksi ada kebocoran, perbaiki atau

ganti bagian yang malfungsi.

Catatan:Fluida rem dapat merusak permukaan

yang bercat. Hati-hati jangan sampai

menumpahkannya ke. permukaan yang bercat.

Bila fluida rem tumpah, bersihkan dengan segera.

MEMBUANG UDARA

(SISTEM HYDRAULIC)

Perhatian: Jangan sampai reserve tank menjadi kering selama melakukan

pembuangan udara. Jaga reserve tank terisi dengan fluida rem yang telah ditentukan.

Jangan menggunakan kembali fluida rem yang di kuras dari sistem hydraulic.

1. Bersihkan bagian luar dari reserve tank.

2. Lepas tutup dan isi reserve tank dengan fluida

rem.

Catatan

• Gunakan fluida rem yang telah ditentukan.

3. Pasang brake bleeder ke master cylinder rem,

dan pasang selang brake bleeder tank ke fitting

pada adapter.

4. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder

screw

(LH) dan rendam ujung yang bebas dari selang

keda

lam wadah yg sebagian terisi dengan fluida rem

bersih.

5. Buka katup pada brake bleeder tank.

6. Kendorkan bleeder screw. Biarkan terbuka

sampai bersih, aliran fluida rem bebas dari

gelembung, lalu tutup bleeder screw dan lepas

selang karet.

7. Lanjutkan membuang udara pada sistem

sampai selesai, kerjakan dengan urutan dari

roda belakang(RH) ke roda depan(LH), diakhiri

dengan roda depan(RH).

8. Tutup brake bleeder tank dan lepaskan

selang dari adapter, dan lepaskan adapter.

MEMBUANG UDARA

(SISTEM REM

KONVENSIONAL)Catatan :1. Isi reserve tank dengan fluida rem yang telah ditentukan.

2. Mulailah membuang udara dari sistem, lakukan dengan urutan dari roda belakang

(LH), ke roda belakang (RH) kemudian ke roda depan (LH) dan diakhiri dengan roda

depan (RH).

Kendaraan yang dilengkapi dengan rem belakang (disc)

1. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw dan rendam

ujung selang yang bebas kedalam wadah yang terisi sebagian

dengan fluida rem bersih.

2. Seseorang harus memompa pedal rem 10 kali dan menahan

pedal rem tertekan dengan kuat.

3. Kendorkan bleeder screw sampai aliran fluida rem berhenti.

Pertahankan tekanan pada pedal rem dan kencangkan bleeder

screw.

4. Ulangi Tahap 2 dan 3 sampai bersih, aliran fluida rem

bebas dari gelembung.

5. Kencangkan bleeder screw.

6. Lanjutkan membuang udara dari sistem

sampai selesai.

Kendaraan yang dilengkapi dengan rem depan (disc)

1. Pasang selang penguras dari karet ke bleeder screw dan

rendam ujung yang bebas dari selang kedalam wadah yang

terisi sebagian dengan fluida rem bersih.

2. Seseorang harus memompa pedal rem 10 kali dan kemudian

menahan pedal rem tertekan dengan kuat.

3. Kendorkan bleeder screw sampai aliran fluida rem

berhenti. Pertahankan tekanan pada pedal rem dan

kencangkan bleeder screw.

4. Ulangi Tahap 2 dan 3 sampai bersih, aliran fluida rem

bebas dari gelembung.

5. Kencangkan bleeder screw.

6. Isi reserve tank dan pasang tutupnya.

MEMBUANG UDARA

(MASTER CYLINDER)1. Topang master cylinder pada penjepit ragum,

dan isi reserve tank dengan fluida rem yang

telah ditentukan.

2. Pasang plug pada primary dan secondary

outlet port.

3. Kendorkan plug pada secondary outlet port

dan tekan perlahan primary piston.

4. Kencangkan plug pada secondary outlet port

dan bebaskan primary piston.

5. Ulangi prosedur ini sampai bersih, aliran

fluida rem bebas dari gelembung.

6. Ulangi Tahap 3, 4, dan 5 untuk primary outlet

port dengan secondary outlet port tersumbat.

7. Kencangkan plug dan cobalah untuk

menekan

primary piston. Piston tidak akan tertekan bila

semua udara telah dikeluarkan dari sistem.

8. Pasang tutup dan pasang master cylinder

pada kendaraan.

Pedal rem tak mau kembali

Hal ini disebabkan oleh selang rem yang bocor atau seal

selang rem yang rusak, langkah-langkah untuk memeriksa

selang rem yang rusak sebagai berikut :

1. Lakukan bleeding rem(membuang angin) seperti biasa.

2. Apabila pada saat bleeding rem tadi rem pedal masih belum

kembali cek bagian selang rem di bawah mobil.

3. Apabila selang rem dalam kondisi normal cek bagian seal(karet)

selang rem di dalam selang rem.

4. Apabila seal di dalam selang rem rusak atau tak layak pakai maka

dengan seal yang baru

Catatan :Penggunaan fluida rem selain dari fluida rem yang telah ditentukan dapat

menyebabkan kerusakan yang permanen pada komponen rem dan menyebabkan rem

tidak bekerja. Kesalahan dalam mengikuti petunjuk ini dapat mengakibatkan cedera yang

serius.

Pedal rem jauh atau angin

masukHal ini biasa terjadi pada saat penggantian unit rem yang baru,

langkah-langkah untuk membuang angin pada kendaraan :

Catatan

Bila ada bagian dari sistem hydraulic yang dilepas untuk perbaikan atau penggantian, udara dapat

masuk kedalam sistem, menyebabkan kerja pedal rem kososng. Maka diperlukan membuang

udara dari sistem hydraulic setelah dihubungkan lagi dengan benar.

1. Lepaskan pipa rem dari master cylinder dan

tutup pipa rem.

2. Pasang selang rem pendek ke outlet port

dengan ujungnya terendam dalam reserve tank.

3. Isi reserve tank dengan fluida rem yang

ditentukan.

4. Seseorang harus memompa pedal rem

sampai bersih,aliran fluida rem bebas dari

gelembung.

5. Lepas selang rem pendek dan pasang pipa

rem.

Catatan :Jangan sampai reserve tank kering selama melakukan pembuangan udara. Jagalah

reserve tank terisi dengan fluida yang telah ditentukan. Jangan menggunakan fluida rem yang

dikuras dari sistem hydraulic.

IUPAC : adalah sistem penamaan senyawa kimia dan penjelasan

ilmu kimia secara umum. Tatanama ini dikembangkan dan dimutakhirkan

di bawah pengawasan International Union of Pure and Applied

Chemistry (IUPAC).

Mengapa Fluida rem DOT 5 tidak boleh di digunakan pada rem jenis abs.

DOT 5 adalah silicone-based dan berbeda dengan glycol-base, dia tidak

menyerap air. Namun jika air masuk dalam system rem, air akan

tenggelam ke dasar dan menyebabkan karat di komponen bagian dalam.