23
BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Kemungkinan bentuk kepemilikan Bisnis adalah Perusahaan Perorangan, Perusaha- an Kemitraan (Firma atau CV) dan Korporasi. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum dapat diharapkan bahwa perusahaan akan dapat dengan tegas menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan demi mencapai tujuan yang diinginkan. Pertimbangan dalam memilih bentuk perusahaan : Jenis usaha (perdagangan, industri dsb.) Ruang lingkup usaha Pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha Besarnya risiko pemilikan

Bentuk kepemilikan bisnis

Embed Size (px)

Citation preview

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS� Kemungkinan bentuk kepemilikan Bisnis adalah

Perusahaan Perorangan, Perusaha- an Kemitraan (Firma atau CV) dan Korporasi. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum dapat diharapkan bahwa perusahaan akan dapat dengan tegas menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan demi mencapai tujuan yang diinginkan.

.

� Pertimbangan dalam memilih bentuk perusahaan :• Jenis usaha (perdagangan, industri dsb.)• Ruang lingkup usaha • Pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha• Besarnya risiko pemilikan

Pertimbangan dalam memilih bentuk perusahaan (lanjutan)

• Batas pertanggung-jawaban terhadap utang-utang perusahaan

• Besarnya investasi yang ditanam • Cara pembagian keuntungan • Jangka waktu berdirinya perusahaan• Peraturan-Peraturan Pemerintah

SKEMA PENGARUH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Keputusan Bentuk

Kepemilikan Bisnis

Pajak yang harus dibayar

oleh Bisnis

Pengendalian Bisnis

Akses Bisnis terhadap

Pendanaan

Nilaia Perusahaan

Bentuk kepemilikan bisnis di Indonesia

Badan yayasan

Badan Kopersai

Swasta Multinational

Swasta Nasional

Pemerintah

Pendidikan / pengembangan SDMSosial Kemanusian / kesehatanSosial Keagamaan

Koperasi ProduksiKoperasi KonsumsiKoperasi Kredit

Perseroan Terbatas (PT)Perusahaan Gabungan (joint Ventura/Holding Company)

Bisnis PeroranganPersekutuan FirmaPersekutuan KomanditerPerseroan Terbatas

Perusahaan Jawatan (Perjan)Perusahaan Umum (perum)Perusahaan Terbatas (PT. Persero)Perusahaan Daerah (BUMD)

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

� .Perusahaan Perorangan

Perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satuorang. Pengelola memperoleh semua keuntungan,disisi lain menanggung semua risiko yang timbuldalam kegiatan usaha

Kebaikan : Mudah dibentuk dan dibubarkan Bekerja dengan sederhana Pengelolaannya sederhana Tidak perlu kebijakan pembagian laba

Kelemahan : � Tanggung jawab tidak terbatas Kemampuan manajemen terbatas Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan Sumber dana hanya terbatas pada pemilik Risiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri

� .F i r m a Bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapaorang dengan menggunakan nama bersama atausatu nama digunakan bersama. Semua anggotabertanggung-jawab penuh, baik sendiri-sendiriatau bersama-sama terhadap utang perusahaankepada pihak lain, kalau perlu dengan seluruhkekayaan pribadi.

Kebaikan : Prosedur pendirian relatif mudah Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar Keputusan yang diambil akan lebih baik, karena

pertimbangan seluruh anggota Firma

Kelemahan : Hutang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi

anggota Firma Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin sebab bila

salah seorang anggota keluar , maka Firma pun bubar

Perseroan Komanditer (C.V)

Persekutuan yang didirikan oleh beberapaorang (sekutu) yang menyerahkan uangnyauntuk dipakai dalam persekutuan sebagaimodal perseroan. Sekutu pada perseroanterdiri dari : Sekutu Komplementer, yaitu orang yang bersedia

memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung-jawab penuh dengan kekayaan pribadinya

Sekutu Komanditer, yaitu sekutu yang mempercayakan

uangnya dan bertanggung- jawab terbatas pada dana yang disetornya

Kebaikan : Pendiriannya relatif mudah Modal yang terkumpul lebih banyak Kemampuan untuk memperoleh Kredit lebih besar Manajemen dapat didiversifikasikan Kesempatan untuk berkembang lebih besar

Kelemahan : Tanggung jawab tidak terbatas Kelangsungan hidup tidak terjamin Sukar untuk menarik kembali investasinya

Perseroan Terbatas (PT) Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta

kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak

serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik.

Mempunyai kelangsungan hidup yang panjang, karena perseroan ini akan tetap berjalan meskipun pendiri atau pemiliknya meninggal dunia

Tanda keikutsertaan sebagai pemilik adalah saham yang dimiliki

Besar saham yang dimiliki menentukan peran dan kedudukan sebagai pemilik perusahaan

Tanggung jawab terhadap pihak ketiga terbatas pada modal sahamnya

Kekayaan pribadi pemegang saham maupun pemilik tidak dipertangung jawabkan sebagai jaminan utang perusahaan

Kebaikan PT : Kelangsungan hidup perusahaan terjamin Tanggung jawab terbatas pada modal yang disetor Tidak menimbulkan risiko bagi kekayaan pribadi maupun

kekayaan keluarga pemilik Saham dapat diperjual-belikan Kebutuhan modal yang lebih besar akan mudah dipenuhi,

sehingga memungkinkan perluasan usaha

Kelemahan PT : Biaya pendiriann relatif mahal Rahasia tidak terjamin Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

Proses Pendirian Perseoan Terbatas

Pendirian P.T dengan akte pendirian dari notaris Akte Pendirian telah mendapat pengesyahan dari

Departemen Kehakiman Didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri setempat Dimuat/diumumkan dalam Lembaran Berita Negara R.I

� Sebelum proses tersebut dilakukan, maka Perseoan Terbatas dimaksud belum dapat dinyatakan sebagai Badan Hukum atau disebut juga “PT Dalam Pendirian”

K O P E R A S I• Menurut UU No. 25/1992 Koperasi adalah

suatu bentuk badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan azas kekeluargaan.

• Tujuannya meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945

Ciri Koperasi : Keanggotaan bersifat murni pribadi dan tidak dapat

dialihkan Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat kebersamaan Bebas keluar-masuk menjadi anggota Merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk

kesejahteraan anggota Didirikan secara tertulis dengan akte notaris Kelancaran usaha berada di tangan pengurus Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-

utang koperasi terhadap pihak lain Kekuasaan tertinggi pada Rapat Anggota

Pengelompokan KoperasiMenurut bidang usahanya : Koperasi Produksi Koperasi Konsumsi Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Serba Usaha

Menurut luas wilayahnya : Primer Koperasi Pusat Koperasi Gabungan Koperasi Induk Koperasi

Pihak Pengelola Koperasi � .Rapat AnggotaMerupakan pemegang kekuasaan tertinggi dan berkewajibanikut mengembangkan, menjaga keutuhan serta ketertibanorganisasi. Membantu pengurus dan Badan Pemeriksa dalammenjalankan tugas� Pengurus KoperasiPihak yang menjalankan tugas pengelolaan dan penentukeberhasilan Koperasi. Dipilih orang yang cakap, trampil

danberjiwa sosial dan sebagai imbalan menerima honor

� Dewan Pengawas Koperasi Dipilih sebagai wakil-wakil anggota dan harus a.l bertugas menentukan jumlah hasil usaha dan cara pembagiannya sertaturut dalam menentukan arah kebijakan Koperasi

BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

♦Semua perusahaan dalam bentuk dan bergerak dalam bidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan negara, kecuali jika ditentukan lain berdasarkan U.U

♦Merupakan bentuk badan hukum yang tunduk pada segala macam hukum di Indonesia

♦Karena milik negara maka tujuan utamanya adalah membangun ekonomi sosial menuju tercapainya masyarakat yang adil dan makmur

Ciri utama BUMN : Tujuan utama melayani kepentingan umum sekaligus

untuk mencari keuntungan Berstatus Badan Hukum dan diatur berdasarkan UU Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital Pada prinsipnya secara finansial harus dapat berdiri sendiri Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta bebas

mengikat suatu perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lain

Dapat dituntut dan menuntut sesuai dengan hukum perdata

Seluruh atau sebagian modal dimiliki negara serta dapat memperoleh dana dari pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi

Setiap tahun menyususn Laporan Keuangan, disampaikan kepada yang berkepentingan

Contoh BUMN : Pertamina, Perusahaan Pegadaian, Indosat, Telkom, PT. Kererta Api

METODE MEMILIKI BISNIS YG TELAH ADA

1.Mengambil alih bisnis keluarga� Merupakan cara ideal untuk memiliki bisnis karena kinerjanya telah diketahui sebelum menjadi pemilik serta mudah memprediksinya. � Jika kinerja bisnis selama ini baik, maka fungsi pemilik

baru hanya memastikan bahwa operasional yang ada masih berlanjut secara efesien. Namun apabila sebaliknya pemilik baru harus merevisi manajemen, pemasaran dan kebijakan keuangan

2.Membeli Bisnis yang telah adaBisnis dijual dengan alasan misalnya kesulitan keuangan,pemilik meninggal atau lainnya. Pembeli harus punyakeakhlian pada jenis bisnis yang akan dibeli dan yakinbahwa keuntungan yang akan diperoleh sebandingdengan modal dikeluarkan

3.Franchise (waralaba)Adalah suatu perjanjian dimana pemilik bisnis(franchisor) memperbolehkan pemilik bisnis lain(franchisee) memakai merk, nama dagang atau hakciptanya dengan syarat tertentu

Jenis Waralaba : Distributorship (Penyalur Barang) Chain Style Business (Bisnis Gaya Rantai)Manufacturing Agreement (Memproduksi barang)

Keuntungan Warlaba : Gaya pengelolaan yang telah terbukti Nama yang telah dikenal Dukungan dana

Kerugian Waralaba : Berbagi keuntungan Pengendalian keuntungan

MENGUKUR KINERJA BISNISManajer harus menentukan bagaimana strategi bisnis

akanmempengaruhi imbalan atas penanaman modal (ekuitas)perusahaan demikian pula risikonya, sehingga dua hal ini menjadi kriteria dalam mengukur kinerja bisnis.

A. Imbalan atas Ekuitas• Memperkirakan imbalan dari investasi dengan

mengukur ROE (Return on Equity) sebagai reperentasi laba setelah pajak dibagi total Investasi

B. Risiko Bisnis• Adalah tingkat ketidakpastian tentang laba perusahaan

dihari kemudian yang juga menggambarkan ketidak pastian imbalan bagi pemiliknya.

Hubungan antara Risiko dan Imbalan

• Investor Bisnis dan Kreditor akan memberikan dananya kepada bisnis yang berisiko tinggi apabila mereka memperoleh imbalan yang tinggi.

• Imbalan Kreditor berupa tingkat suku bunga yang tinggi sebagai kompensasi atas peminjaman dana pada bisnis yang berisiko tinggi.