28
MANUSIA DAN ETIKA ETIKA BISNIS ISLAM (I) Dr.Ir. Gunawan Budiyanto

Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Etika Bisnis Islam - Manusian dan Etika Pertemuan Pertama Program Pascasarjana Magister Manajemen UMY - Mata Kuliah Filsafat dan Etika Bisnis Islam - Dr.Ir.Gunawan Budiyanto

Citation preview

Page 2: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

MANUSIAManusia (insan) terdiri dua unsur pokok yaitu jasmani (badan/tubuh) dan rokhani (ruh).

Tubuh tersusun dari darah, daging, tulang dan organ-organ lain (jantung, paru-paru, ginjal, otak, dll.) yang memiliki peran dan fungsi khusus. Semuanya ini berproses, teratur dan terkoordinasi oleh otak manusia.

OTAK adalah organ paling vital dalam kehidupan manusia, dalam otak ini terdiri atas milyaran syaraf yang terkoordinasi mengendalikan cipta, karya dan karsa manusia. Berpikir merupakan salah satu hasil kinerja otak atas memori yang dimiliki otak

Page 3: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

RENUNGAN : Bagaimanakah manusia dapat melihat, mendengar, merasa, senang, susah, gembira, marah, benci, terjaga, tertidur, berani, takut…

RUH (nyawa) adalah sesuatu yang berasal dari luar tubuh manusia. Ruh berada dalam tubuh manusia menurut waktu yang telah ditentukan. Jika pada saatnya ruh keluar dari tubuh manusia, maka tubuh mengalami kematian (bandingkan dengan pengertian mati menurut kriteria medis dan pengertian umum).

Tubuh manusia berasal dari tanah, sedangkan menurut Al-Ghazali dalam kitab-nya Ihza Ulumiddin, Ruh diciptakan Allah dari cahaya. Ruh adalah sessuatu yang berdiri sendiri dan tidak terbagi karena berujud rokhani bukan materi.

Page 4: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

Ruh selalu sadar kepada Allah (penciptanya), ruh diciptakan hidup dan hidupnya kekal. Banyak para pakar mencoba mencari hakekat ruh dengan berbagai latar belakang pengetahuan. Dalam ajaran Islam, sebaiknya manusia tidak mempersoalkan hakekat ruh, karena pengetahuan dan akal manusia tidak mampu mengungkapnya sebagaimana surat Al-Isra” 85 :

“dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh”. Katakanlah :” Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.

Ruh memasuki ke seluruh organ tubuh sehingga bersatu dengan tubuh, memberikan daya bergerak dan hidup. Descrates dan Malebranche menyatakan bahwa ruh dan tubuh masing-masing berdiri sendiri secara sempurna. Ruh berpikir dan tubuh melaksanakan. Filsuf lain, Spinoza beranggapan lain. Ruh dan tubuh merupakan dua proses yang berlangsung stimultan. Ruh berproses ke dalam dan tubuh berproses ke luar.

Page 5: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

KINERJA OTAK

Page 7: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

Dari sejak lahir hingga akhir hayatnya, dia tidak pernah berhenti berpikir. homo sapiens

BERPIKIR MENCIRIKAN HAKEKAT MANUSIA KARENA BERPIKIR MAKA DIA MENJADI MANUSIA.

BERPIKIR PADA DASARNYA SEBUAH PROSES UNTUK MEMBUAHKAN PENGETAHUAN

APA YANG INGIN KITA KETAHUI,

BAGAIMANA CARA KITA MEMPEROLEH PENGETAHUAN,

APAKAH NILAI PENGETAHUAN TERSEBUT BAGI KITA.

Page 8: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

PENGETAHUANSEBAGAI PEMBEDA MANUSIA DENGAN HEWAN

CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN;

1. PRASANGKA2. INTUISI3. COBA-COBA4. PENALARAN

Page 9: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

PRASANGKA

Page 10: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

INTUISI

Page 11: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

PENGETAHUAN DAN DIDAPATKAN MELALUI PROSES COBA-COBA (TRIAL AND ERROR)

BERAPA PELUANG (PROBABILITAS) PASANGAN DADU YANG SEPERTI ANDA INGINKAN ?

Page 12: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

PENALARAN

Penalaran merupakan proses berpikir yang selalu mengaitkan SEBAB-AKIBAT dan memiliki ARAH YANG JELAS

Page 13: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

MANUSIA BERKEHIDUPAN

MASALAH

PROSES BERPIKIR DALAM MENDAPATKAN PENGETAHUAN

Page 14: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

MANUSIA BERPIKIR MASALAH

MANUSIA

APAKAPAN

DIMANAMENGAPA

SIAPABAGAIMANA

PERSOALAN

Page 15: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

TEORI

(Hukum/Dalil)

FAKTA

(Observasi)HIPOTESIS

Penalaran deduktif

Pena

laran

indu

ktif

Gener

alisa

si

empr

ikPenjelasan

peramalan

METODE BERPIKIR (PENALARAN) UNTUK MEMPEROLEH PENGETAHUAN

Page 16: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

TAKSONOMI BERPIKIR MANUSIA

KOMPARASIDESKRIPSI

EKSPLANASI

CIPTA, KARSA DAN KARYA MANUSIA

VALUE/SIKAP

ETIKA

MANUSIA SEBAGAI MAHLUK SOSIAL

Page 17: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)
Page 18: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

KAJIAN ETIKA

Kajian etika dapat dilakukan secara :

NORMATIF (Teoritis) :

Kajian yang dilakukan untuk memperoleh standar moral yang dapat digunakan sebagai landasan bertindak dalam proses rekayasa tertentu. Dengan demikian setiap rekayasawan memiliki kewajiban moral.

KONSEPTUAL (Makna) :

Kajian yang dilakukan untuk mengkaji ulang (review) serta melaksanakan pemurnian (revitalisasi) konsep konsep yang berhubungan dengan isu moral yang berkaitan dengan proses rekayasa.

DESKRIPTIF (Fakta):

Kajian yang dilakukan untuk mencari akar masalah yang timbul akibat adanya proses perekayasaan.

Page 19: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat

Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat

Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain.

Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai

a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia

b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima

19

Page 20: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

ETIKA adalah pengetahuan yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia berdasarkan KONSEP dan PIKIRAN manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

Sesuatu dikatakan BAIK apabila mendatangkan kesenangan, kepuasan, perasaan senang atau bahagia dalam ruang dan waktu tertentu.

Sesuatu dikatakan BURUK apabila bertentangan dengan norma-norma atau value (nilai) sosial yang berlaku dalam ruang dan waktu tertentu.

DASAR PENILAIAN BAIK DAN BURUK

AJARAN AGAMA

ADAT ISTIADAT/KEBIASAAN

INTUISI

NATURALISM

HEDONISM

EUDAEMONISME

PRAGMATISM

VITALISM

Page 21: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)
Page 22: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)
Page 23: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)
Page 24: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

MULAILAHDENGAN

TUJUAN AKHIR

DAHULUKAN YANG UTAMA

The 7 habits as base of ethics

Page 25: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

Islam sebagai dasar etika

ALLAH

AS SUNNAHAL KITABALAM

AKAL MANUSIA

AYAT KAULIYAH

AYAT KAUNIYAH

WAHYU IPTEK, SENI

KESATUAN ILMU

Page 26: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

Islam Akidah

Syariah

Akhlak

Idiologi

Politik

EkonomiSosial

Budaya

OPERASIONALISASI AJARAN ISLAM SEBAGAI DASAR ETIKA SELURUH BIDANG ILMU.

Page 27: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah 30)

“Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi[". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (Al Baqarah 11).

“Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (Al Baqarah 12)

“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? (Al-Qiyamah 36)

Page 28: Etika Bisnis Islam - Manusia dan Etika (1)

TANGGUNGJAWAB MANUSIA SEBAGAI KALIFATULLAH DI BUMI

PRIBADI

SOSIAL

LINGKUNGAN

-MELEKAT PADA DIRI SETIAP INSAN AKADEMIS

-PROSES AKADEMIK BERPENGARUH PADA SIKAP DAN PERILAKU PROFESI

-DARI PERSPEKTIF ISLAM, APAPUN PROFESINYA, MANUSIA DICIPTAKAN ADALAH UNTUK BERIBADAH

-MANUSIA ADALAH MAHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN INTERAKSI DENGAN SESAMA (MASYARAKAT/KOMUNITAS).

-PROSES INTERAKSI ANTAR MANUSIA MENCIPTAKAN TATA NILAI YANG MENJADI DASAR MUNCULNYA ETIKA.

-DALAM HIDUPNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN WAHANA UNTUK BERKREASI (HABITAT).

-MANUSIA MERUPAKAN BAGIAN DARI SISTEM LINGKUNGAN.YANG ADA DI ALAM.

-MANUSIA ADALAH “MAHLUK PEMANFAAT” DAN BUKAN “MAHLUK PENYEDIA” KOMPONEN ALAM.