22
JASA – JASA BANK GARANSI SMK CENDEKIA MADIUN PERBANKAN Oleh : Yudha Wira .P.

Materi Perbankan SMK

Embed Size (px)

Citation preview

JASA – JASA BANK GARANSISMK CENDEKIA MADIUN

PERBANKAN Oleh : Yudha Wira .P.

Mungkin kita sering mendengar istilah bank garansi/bank penjamin/bank guarantee (BG).Apakah bank garansi itu...? Kata garansi berasal dari bahsa Belanda “Garantie” yang artinya “Jaminan”. Dimasyarakat umum bank garansi biasa disebut atau bisa dikenal dengan singkatan (BG) .

Pengertian Bank Garansi

Perjanjian Garansi Bank

Perbedaan Bank Garansi Dengan Kredit

Bank Garansi adalah jaminan pembayaran dari bank yang diberikan kepada pihak penerima jaminan (bisa perorangan maupun perusahaan dan biasa disebut beneficiary) apabila ihak yang dijamin (buasanya nasabah bank penerbit dan disebut applicant) tidak dapat memenuhi kewajibannya atau cidera janji (wanbetaling).

Jadi, artinya Bank memberikan atau menjamin nasabahnya ( si terjamin/applicant) memenuhi suatu kewajiban kepada pihak lain sesuai dengan persetujuan atau berdasarkan suatu kontrak perjanjian yang disepakati.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bank garansi merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha.

Jenis Bank Garansi

Manfaat Bank Garansi

Keuntungan Bank Resiko Kerugian

Dasar Hukum Bank Garansi

BACK

Dasar hukum bank garansi adalah perjanjian penggunaan (borgtocht) yang diatur dalam KUH Perdata pasal 1820 sampai dengan 1850. Untuk menjamin kelangsungan bank garansi , maka penanggung mempunyai hak istimewa untuk memilih salah satu dari undang-udang tersebut yaitu pasal 1831 KUH Perdata atau pasal 1832 KUH Perdata.

Adapun isi dari KUH tersebut adalah : pasal 1831 KUH perdata berbunyi : “ si

penaggung tidaklah diwajibkan membyar kepada si berpiutang,selain jika si berpiutang lalai,sedangkan benda-benda si berutang ini harus lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi hutangnya”.

pasa 1832 KUH perdata berbunyi : “si penanggung tidak dapat menuntut supaya

benda-benda siberutang lebih dulu disita dan dijual untuk melunasi hutangya.

Perbedaan antara kedua pasal tersebut adalah bahwa jika bank menggunakan pasal 1831 KUH Perdata apabila timbul cidera janji, si penjamin dapat meminta benda-benda si berutang disita dan di jual ter lebih dahulu, sedangkan jika menggunakan pasal 1832 KUH Perdata, bank wajib membayar garansi bank yang bersangkutan segera stelah timbul cidera janji dan dan meneria tuntutan pemenuhan kewajiban (klaim) .

Bunyi narasi ( wording ) atau suatu pengikatan tertulis bank dalam bank garansi yaitu “bank wajib mencantumkan ketentuan yang dipilihnya dalam bank garansi yang bersangkutan, agar pihak yang dijamin maupun pihak yang menerima garansi (beneficiary) mengetahui dengan jelas ketentuan yang mana yang dipergunakan”.

Jadi, dalam pemberian bank garansi ada 3 pihak yang terlibat,yaitu :

1. Bank sebagai pihak pemberi jaminan disebut penjamin (bank penerbit / issuing bank ).

2. Nasabah sebagai pemohon (applicant) pihak yang dijamin disebut terjamin.

3. Pihak ke-3 yang menerima jaminan disebut penerima jaminan (beneficiary).

1. Bank Garansi Pembelian 2. Bank garansi pita cukai tembakau3. Bank garansi penangguhan bea masuk4. Bank garansi tender (bid bond) 5. Bank garnsi npelaksanaan (performance bond) 6. Bank garansi uang muka (advance payment

bond) 7. Bank garansi pemeliharaan (retention bond)  

Pada dasarnya bank garansi digunakan untuk menjamin supaya tidak terjadi cidera janji oleh pihak yang berkewajiban. BACK

Manfaat bank garansi secara umum adalah sebagai sarana untuk memperlancar lalu lintas pembayaran barang dan jasa,meringankan cash flow,dan lain-lain. Berikut adalah manfaat bank garasi : 1.Sebagai sarana untuk memprlancar lalu lintas pembayaran

barang dan jasa.2.Penerima jaminan tidak akan menderita kerugian jika pihak

yang dijamin melalaikan kewajiban karena penerima jaminan akan mendapat ganti rugi (pembayaran) dari bank.

3.Penrimaan berua biaya administrasi (provisi/komisi) yang merupakan fee based income (keuntungan yang di dapatkan dari transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank lainnya / selain spead based) bagi bank.

4.Pengendapan dana storjam yang merupakan dana murah bagi bank.

5.Memberikan pelayanan kepada nasabahnya sehingga nasabah menjadi lebih loyal kepada bank.

BACK

Resiko Kerugian Jika Nasabahnya Sebagai Si Terjamin Melanggar Janji

Untuk mengatasi resiko atas peneluaran bank garansi, bank terlebih dahulu akan meminta jaminan lawan (counter guarantee) kepada si pemohon (applicant) sebagai calon terjamin yang nilai tunainnya sekurang-kurangnya sama dengan nilai nominal yang tercantum didalam bank garansi.

counter guarantee ini bisa berupa uang tunai atau simpanan deposito,giro,surat berharga atau harta kekeyaan (asset) milik si terjamin yang umumnya diperbankan disebut dengan istilah collateral. Collateral ini akan diblokir oleh bank atau di disclaimer atau dibekukan selama bank garansi tersebut berjalan dan belum jatuh tempo.inti pemberian bank garansi ini adalah kepercayaan bank terhadap nasabahnya dalam membantu kelancaraan transaksi bisnis nasabahnya. BACK

Atas pemberian bank garansi terhadap nasabahnya atau si terjamin ,bank akan menerima balas jasa dari si terjamin (applicant) berupa sejumlah uang tertentu yang disebut dengan provisi.Biasanya provisi dihitung atas dasar persentase tertentu dari jumlah nominal bank garansi an untuk jangka waktu tertentu,bisa triwulan, smester ata satu tahun dan sebagainnya sesuai perjanjian yang telah dsepakati oleh bank dengan nasabahnya.

BACK

Perbedaan bank garansi dengan pemberian kredit yaitu bank tidak meneluarkan uang dalam pemberian bank garansi atau biasa disebut non cash loan artinya adalah kredit yang tidak memungkinkan nasabah untuk menarik dana tunai secara langsung tanpa adanya persyaratan-persyaratan khusus tertentu dari bank.contoh L/C,BG,SKBDN. Sedangkan dalam pemberian kredit bank mengeluarkan uang atau biasa disebut cash loan artinya adalah kredit yang memunkinkan nasabah menarik dana tunai secaralangsung tanpa adanya persyaratan secara khusus.

Persamaannya adalah dalam hal pengawasan. Jika bank memberikan kredit ,maka perlu diawasi penggunaan kredit yang diberikan, Demikian halnya dengan Bank Garansi. BACK

Kesepakatan pemberian garansi bank oleh perbankan kepada terjamin dituangkan dalam suatu perjanjian yang disebut perjanjian bank garansi vide pasal 1824 KUH yank menentukan bahwa penanggungan (jaminan) harus ditentukan secara jelas meski tidak harus scar tertulis.

Namun sebagi mana lazimnya,suatu perjanjian suatu perjanjian perbankan selalu dituangkan dalam bentuk akta tertulis untuk menjamin kepntingan umum para pihak.berdasarkan surat perjanjian garansi bank tersebut bank akan memberikan surat garansi bank kepada terjamin untuk diserahkan kepada penerima jaminan.

Garansi bank merupakan suatu perjanjian tertulis yang isinya bank menyetujui untuk mengikatkan diri kepada penerima jaminan guna memenuhi kewajiban terjamin dalam suatu jangka waktu tertentu dengan syarat-syarat tertentu berupa pembayaran sejumlah uang tertentu apabial terjamin dikemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajibannya kepada penerima jaminan.

Surat perjanjian garansi bank membuat syarat minimal sebagai berikut :

1.Tujuan penggunan garansi bank2.Jumlah tertinggi garansi bank3.Tanggal mulai berlaku serata jangka waktu garansi bank4.Tempat kedudukan (domisili) terjamin dari bank

5.Macam jaminan lawan yang diserahkan oleh jaminan kepada bank serta nilainya

6.Terjamin tunduk kepada ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan tentang pemberian garansi bank yang ditetapkan oleh bank

7.Terjamin tunduk kepada intruksi-intruksi dan peraturan-praturan yang dikeluarakan oleh pemerintah dan Bank Indonesia serta kelaziman perbankan

8.Biaya garansi bank yang harus dibayar oleh terjamin9.Terjamin memberi kuasa yang tidak dapat dicabut kembali

kepada bank untuk sewaktu-waktu mencairkan jaminan lawan guna melunasi utang terjamin sebagai akibat dilaksanakannya pembayaran garansi bank maupun utang lainnya yang timbul sehubungan dengan pemberian garansi bank tersebut.

1.Jaminan lawan bank garansi Sebagai mana diketahui lembaga perbankan

diwajibkan untuk bersikap selektif dalam melakukan aktivitas untuk meminimalisi resiko. Berdasarkan prudential banking (prinsip kehati-hatian bank) dlam pemberian garansi bank garnsi harus melakukan penilaian secara seksama trhadap calon nasabah.SEBI NO.11/11 UPPB tanggal 28 maret 1979 mengharuskan bank utuk:

1.Meneliti bonafiditas pihak yang terjamin2.Meneliti sifat dan menilai transaksi yang akan dijamin sehingga dapat diberikan jaminan yang sesuai3.Menilai jumlah jaminan yang akan diberi oleh bank4.Menilai kemampuan pihak yang akan dijamin untuk memberikan kontrak jaminan yang cukup sesuai

dengan kemungkinan terjadinya resiko. 

Jaminan lawan tersebut tidak harus dalam bentuk uang tunai melainkan bisa berupa giro,deposito,dan surat berharga atau lainnya yang dianggap aman oleh bank.

2.Bank Garansi Dalam Transaksi Valuta Asing

Bank Devisa juga mengeluarkan Bank Garansi dalam transaksi perdagangan luar negeri, berupa Bank Garansi dalam valuta asing. Bank Indonesia telah menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1.Bank devisa pemerintah diperkenankan memberikan Bank Garansi dalam valuta asing kepada konsultan, kontraktor, dan eksportirIndonesia sehubungan dengan tender dan pelaksanaan kontrak di Negara lain.

2.Bank Garansi dalam valuta asing hanya diberikan untuk memenuhi persyaratan sebagai Bid bond, Advance payment guarantee, dan Performance bond.

3.Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan peserta tender di luar negeri yang diadakan oleh pihak-pihak di Indonesia dalam rangka project aid dan pembelian-pembelian pemerintah non-project aid atas permintaan dan tanggungan bank di luar negeri yang bonafide.

4.Bank Garansi dalam valuta asing diberikan untuk kepentingan kontraktor dalam negeri yang mengikuti tender dan melaksanakan pembangunan proyek yang dibiayai dengan dana bantuan luar negeri atau dana sendiri.

 Counter Guarantee untuk Bank Garansi dalam

valuta asing, khusus untuk konsultan yang Bonafide, diatur sebagai berikut :

1.Persyaratan mengenai uang jaminan yang harus dibekukan, tidak merupakan hal yang mutlak, akan tetapi disesuaikan dengan kemungkinan terjadinya resiko.

2.Besarnya jaminan lawan (Counter guarantee) yang harus diserahkan oleh konsultan yang bersangkutan tergantung kepada besarnya risiko kemungkinan timbul menurut penilaian bank, dengan demikian Counter Guarantee itu dapat berupa materiil maupun immateriil.

HOME