Upload
dr-astia-dendi
View
2.298
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perspektif dan Instrumen Pengembangan Ekonomi Lokal
Citation preview
14.04.23 Seite 1Seite 114.04.23 Seite 1
Forum Sebagai Institusi dan Proses Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL):
Pengalaman Nusa Tenggara Barat
Dr. Astia Dendi GTZ-Senior AdvisorGood Governance/ Decentralization ProgrammeNusa Tenggara Barat
H.Hendri Atrimus, MBAKetua Forum PEL Kabupaten DompuProvinsi Nusa Tenggara Barat
14.04.23 Seite 2Seite 214.04.23 Seite 2
Struktur Presentasi
Lingkungan Strategik (Konteks) dan Problema Regional
Perspektif PEL: Pengertian, Tujuan dan Pilar-pilar Strategi;
Apa dan mengapa perlu Forum Pengembangan Ekonomi Lokal?
Beberapa Pengalaman dari NTB
Beberapa Pelajaran Penting
14.04.23 Seite 3Seite 314.04.23 Seite 3
Konteks & Problema Regional (1)
Krisis Finansial yang dialami Indonesia tahun 1997 ikut memobilisasi peralihan paradigma pemerintahan dari sentralisasi ke kebijakan desentralisasi, dan dari government ke governance;
Kebijakan desentralisasi menyerahkan sebahagian besar kewenangan kepada pemerintah daerah;
Pemerintah daerah telah mengimplementasikan berbagai upaya untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan penanggulangan kemiskinan.
14.04.23 Seite 4Seite 414.04.23 Seite 4
Dampak desentralisasi terhadap pemerintahan dan pembangunan berbeda antara satu daerah dengan daerah lain.
Untuk itu, perlu peningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan publik, termasuk yang berkaitan dengan percepatan pengembangan ekonomi lokal.
Sehingga diperlukan pengembangan kelembagaan dan kapasitas di semua level pemerintahan.
Konteks & Problema Regional (2)
14.04.23 Seite 5Seite 514.04.23 Seite 5
Persentase Penduduk Miskin NTB (BPS NTB: 2008)
Konteks & Problema Regional (3)
14.04.23 Seite 6Seite 614.04.23 Seite 6
570580590600610620630640
2004
2005
2006
Daya Beli Provinsi NTB Menurut Kabupaten/Kota (BPS NTB, 2008)
Konteks & Problema Regional (4)
14.04.23 Seite 7Seite 714.04.23 Seite 7
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTB (BPS NTB: 2008)
Konteks & Problema Regional (5)
14.04.23 Seite 8Seite 814.04.23 Seite 8
Proses partisipatif yang mendorong kerjasama para pemangku kepentingan (stakeholder) di daerah untuk mewujudkan [MISI] ekonomi yang kompetitif, berketahanan dan secara berkelanjutan memberikan manfaat bagi semua;
Pilar strateginya: mengembangkan daya tarik, daya tahan dan daya saing semua sektor potensial secara konsisten dengan prinsip-prinsip good governance;
Mengembangkan solusi lokal (inovasi), potensi keswadayaan lokal , kearifan dan kemitraan untuk menghasilkan nilai tambah ekonomi serta nilai tambah sosial yang berkelanjutan;
Fokus inovasinya tidak pada apa yang dilakukan, tetapi bagaimana melakukanya.
Apa dan Bagaimana PEL yang Pro-Masyarakat Miskin?
14.04.23 Seite 9Seite 914.04.23 Seite 9
Model Rumah Panggung PEL NTB
Perekonomian Lokal yangBerketahanan dan Berkelanjutan
•Pertumbuhan dan Pemerataan •Berkurangnya kemiskinan dan pengangguran
•Iklim Bisnis yang kondusif
Partisipasi, Peningkatan Kapasitas , Sumberdaya Lokal Partisipasi, Peningkatan Kapasitas , Sumberdaya Lokal
Pengertian PEL:
“...proses membangun dialog dan kemitraan para pihak yang meliputi pemerintah, pengusaha dan organisasi masyarakat lokal. Tujuan utamanya adalah mendorong
meningkatnya investasi guna menciptakan pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan serta meningkatkan kesempatan kerja baru dan pemerataan di daerah”.
Strategi PEL yang Pro-Poor
14.04.23 Seite 10Seite 1014.04.23 Seite 10
PEL dan Good Governance
14.04.23
Daya TahanD
aya
Tari
k
Day
a S
aing
Dialog dan Kemitraan Swasta-Pemerintah-
Masyarakat mewujudkan ekonomi yang berketahanan dan berkelanjutan
Akuntabilitas
Transparansi
Partisipasi
Sol
usi l
okal
ber
basi
s ke
swad
ayaa
n da
n ke
arifa
n lo
kal
Solusi lokal berbasis keunggulan kom
paratif & kem
petitif
14.04.23 Seite 11Seite 1114.04.23 Seite 11
Pilar utama Prinsip Good Governance
TRANSPARANSI
AKUNTABILITAS
PARTISIPASI
Terbukanya akses publik bagi berbagai informasi pemerintahan;
Masyarakat dipastikan memperoleh informasi mengenai prosedur, peraturan &
perundangan daerah
Prosedur , peraturan dan perundangan dilaksanakan dengan konsekuen
Tindakan dan pengeluaran pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dengan indikator kinerja dan target yang jelas
Prinsip akuntabilitas menjamin partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan dan pemantauan
Transparansi merupakan syarat
esensial bagi partisipasi publik
Pemerintah dan DPRD merupakan wakil masyarakat yang akuntabel terhadap pemilihnya;
Mekanisme yang jelas dalam proses pengambilan keputusan dan kontrol;
Seluruh lapisan masyarakat mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan;
(Sumber : Diadaptasi n dari I. Gunawan: Media Otonomi No. 6, Tahun I, 2005: 37)
14.04.23 Seite 12Seite 1214.04.23 Seite 12
Apa dan Siapa Forum PEL?
Kelompok Pengusaha
Mikro & Kecil Menengah
(UMKM)
Lembaga Penelitian
(Universitas)
Lembaga Perantara (Swasta & Masyarakat
Sipil)
Anggota Legislatif (DPRD)
Pemerintah Daerah
(BAPPEDA/ SKPD terkait)
Forum PEL
14.04.23 Seite 13Seite 1314.04.23 Seite 13
Menunjang demokratisasi ekonomi, good governance (partisipasi, transparansi, akuntabilitas) dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-poor;
Institutional capital daerah (fasilitator/ katalisator) untuk menunjang perubahan dan inovasi pelayanan publik;
Membangun kapasitas dan kolaborasi stakeholders dalam mengelola kegagalan pasar (market failure ) dan kegagalan kebijakan (policy failure) serta konflik yang bersumber dari pluralisme sosial dan pluralisme kepentingan;
Memberikan/Membangun nilai-nilai baru yang akan meningkatkan investasi di daerah: Penciptaan kualitas baru demokrasi Citra baru daerah dan apresiasi Kompetensi baru Peluang-peluang baru
Mengapa FORUM PEL?: Tujuan dan Dampak
14.04.23 Seite 14Seite 1414.04.23 Seite 14
Fungsi dan Peran Operasional Forum PEL
Fungsi Dasar Wahana komunikasi
guna menyampaikan aspirasi dan memediasi silang pendapat dan kepentingan
Wahana belajar dan partisipasi
Katalisator pengembangan ekonomi lokal dan perubahan sosial
Peran Pokok Menyelenggarakan/
memfasilitasi dialog-dialog tematik PEL;
Menyelenggarakan/ memfasilitasi kajian-kajian potensi dan peluang-peluang PEL;
Menyediakan informasi dan saran bagi para perencana/ pembuat kebijakan PEL dan pengusaha (terutama UMKM);
Memfasilitasi para pemula bisnis (terutama UMKM);
Memobilisasi/ memediasi networking mau pun kerjasama antar daerah guna meningkatkan daya saing kolektif;
14.04.23 Seite 15Seite 1514.04.23 Seite 15
Hasil Jangka MenengahDampak Jangka Panjang
,
Pelembagaan/ Interna-lisasi Rencana Aksi
Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL)
Dialog Para Pemangku Kepentingan di Daerah
Membangun Kesadaran
Bersama:
Informasi dan
pemahaman baru
•
Pelaksanaan Rencana Aksi PEL
Proses Pembentukan & Pengembangan Forum PEL
14.04.23 Seite 16Seite 1614.04.23 Seite 16
• Fasilitasi analisis potensi, tantangan dan peluang ;• Pengembangan infrastruktur secara partisipatif;• Fasilitasi pembentukan Forum PEL, serta peningkatan
kapasitas , dialog dan networking ;• Fasilitasi akses ke pasar regional;
• Fasilitasi analisis potensi, tantangan dan peluang ;• Pengembangan infrastruktur secara partisipatif;• Fasilitasi pembentukan Forum PEL, serta peningkatan
kapasitas , dialog dan networking ;• Fasilitasi akses ke pasar regional;
• Pelatihan, dan bantuan sarana produksi;
• Bantuan modal kepada koperasi
• Fasilitasi difersifikasi pasar dan peraturan-peraturan;
• Bantuan dana untuk Forum dan Perencanaan PEL
• Pelatihan, dan bantuan sarana produksi;
• Bantuan modal kepada koperasi
• Fasilitasi difersifikasi pasar dan peraturan-peraturan;
• Bantuan dana untuk Forum dan Perencanaan PEL
• Merencanakan dan melaksanakan dialog-dialog PEL;
• Mobilisasi aksi kolektif (a.l. Gerakan Darul Muttakin/ Pengembangan Rumput Laut)
• Memfasilitasi pembentukan koperasi• Memfasilitasi akses kepada pembeli di
luar daerah;
• Merencanakan dan melaksanakan dialog-dialog PEL;
• Mobilisasi aksi kolektif (a.l. Gerakan Darul Muttakin/ Pengembangan Rumput Laut)
• Memfasilitasi pembentukan koperasi• Memfasilitasi akses kepada pembeli di
luar daerah;
•Membantu pelatihan-pelatihan teknis; •Mengalokasikan kredit kepada kopersi dan kelompok-kelompok produsen yang layak
•Membantu pelatihan-pelatihan teknis; •Mengalokasikan kredit kepada kopersi dan kelompok-kelompok produsen yang layak
• Membeli rumput laut dari produsen di luar desa Kwangko, dan menjualnya ke Koperasi
(meningkatkan skala ekonomi dan mengurangi defisit suplai)
• Membeli rumput laut dari produsen di luar desa Kwangko, dan menjualnya ke Koperasi
(meningkatkan skala ekonomi dan mengurangi defisit suplai)
Contoh Good Practice Kabupaten Dompu, NTB
14.04.23 Seite 17Seite 1714.04.23 Seite 17
Contoh Peranan Forum PELKabupaten Bima dan Dompu (NTB)
Sumber: Disederhanakan dari Jefris dan Mahman, 2006
14.04.23 Seite 18Seite 1814.04.23 Seite 18
Peranan PEMDA dalam Siklus Perkembangan Forum
Fase Persiapan/ Kelahiran
Fase Pertumbuhan/ Pematangan
Keseimbangan Baru/ Kesinambungan
Kemunduran
Dukungan Dana ++ Dukungan Dana ++++ Dukungan Dana +/ 0
14.04.23 Seite 19Seite 1914.04.23 Seite 19
Bagaimana Pembiayaan Forum?
APBD (dialokasikan sebagai bantuan kepada Organisasi Sosial, atau pembiayaan program pada BAPPEDA dan SKPD terkait):
Contoh: Pemda Kabupaten Dompu dan Bima mengalokasikan sekitar Rp. 75-100 juta per tahun untuk biaya operasional Forum dan penyelenggaraan dialog-dialog stakeholders (Mbolo Weki);
Hibah dari lembaga donor dalam kerangka Technical Assistance (TA);
Iuran sukarela anggota (belum signifikan);
Institutional fee dari anggota yang mendapat kontrak sebagai konsultan (belum signifikan dan masih perlu diperdebatkan);
Kegiatan fund raising (masih wacana).
14.04.23 Seite 20Seite 2014.04.23 Seite 20
Beberapa Hasil Jangka Pendek dan Prospek Kemitraan PEL di NTB
Pembentukan dan Penguatan Kelembagaan PEL/LED ( Forum PEL, Forum Perempuan Pengusaha, Koperasi, Klinik Desain Industri Mutiara, Emas dan Perak Kota Mataram, Forum Tatakelola Rumput Laut Pulau Sumbawa)
Perluasan pasar dan peningkatan nilai tambah produk (rumput laut dan aneka hasil industri kerajinan)
Realisasi Gerakan Pengembangan Rumput Laut (Gerakan Darul Muttakin) di Kabupaten Dompu;
Peningkatan kemampuan pengusaha mikro dan kecil dalam perencanaan bisnis dan manajemen usaha;
Mendekatkan pengusaha mikro dan kecil dengan Bank melalui keterlibatan Bank dalam Forum dan pelatihan PEL;
Realisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu
14.04.23 Seite 21Seite 2114.04.23 Seite 21
Pelajaran Penting dan Saran Kedepan
Komitmen Kepala Daerah sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan Forum;
Pemilik Forum adalah multi-stakeholder, sedangkan kedudukan staf PEMDA atau pun DPRD dalam Forum sebagai personal/ perantara;
Perlu Legalistas Formal Forum Misalnya SK Bupati, SK Walikota, SK Gubernur untuk Forum lintas Kabupaten
Perlu strategi/ mekanisme alternatif/ penunjang pembiayaan Forum yang berkelanjutan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku;
Membangun network horizontal dan vertikal antar Forum dan antara Forum dengan Stakeholder Pemerintah Daerah
Meningkatkatnya Partisipasi Perempuan dalam Forum
14.04.23 Seite 22Seite 2214.04.23 Seite 22
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Dr. Astia Dendi
GTZ-Good Local Governance Senior Advisor/ Provincial Coordinator for NTBKomplek Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat
Jl. Pejanggik No. 12, Mataram 83231
Email [email protected]. Internet www.gtz-decentralization.or.id
Terima Kasih atas Perhatian Anda