72
(TINJAUAN YURIDIS AKADEMIS) POKOK-POKOK PIKIRAN UU. NO. 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN UPTD. BALAI DIKLAT KOPERASI DAN UMKM PROVINS LAMPUNG Jalan Dr. Susilo No. 39 Telp/Fax. 0721-241655 Bandar Lampung

Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembelajaran sebagai tambahan pengetahuan tentang Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian

Citation preview

Page 1: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

(T IN JAUAN YUR ID IS AKADEMIS)

POKOK-POKOK PIKIRAN UU. NO. 17 TAHUN 2012

TENTANG PERKOPERASIAN

UPTD. BALAI DIKLAT KOPERASI DAN UMKM PROVINS LAMPUNG

Jalan Dr. Susilo No. 39 Telp/Fax. 0721-241655 Bandar Lampung

Page 2: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

• NAMA : Hendrik N.L. Tobing• TTL. : Sibolga, 24 Nopember 1963• JABATAN : Widyaiswara Madya• ALAMAT > RUMAH : Jl. Raden Pemuka Perum. BUKIT RAYA

Blok C No. 1 Gn. Sulah B. Lampung > KANTOR : Jl. Dr. Susilo No. 39 Pahoman Telp./Fax. 0721-241655 B.

Lampung > E-Mail : [email protected] > Follow at Tweeter: @Hendriktobing > Facebook : Hendrik Tobing

Page 3: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

4

MENUJU KOPERASI YANG MODERN DAN DINAMIS

Page 4: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

5Hendrik NL. Tobing

LOGO KOPERASI YANG LAMA

Page 5: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

LOGO KOPERASI YG BARU(PERMENEGKOP NO. 02/PER/M.KUKM/IV/2012, TGL. 17 APRIL

2012)

hendrik nl. tobing

Page 6: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

UU No. 17 Tahun 2012 tentang

Perkoperasian

UU No. 25 Tahun 1992

tentang Perkoperasian

KINI SUDAH BERGANTI .....

Sebelum

nya

Sekarang

Page 7: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

PENDAHULUAN

• Pembangunan perekonomian nasional bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia

• Koperasi yang memiliki peran strategis dalam tata ekonomi nasional berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi dalam rangka menciptakan masyarakat yang maju, adil, dan makmur

• Pengembangan dan pemberdayaan Koperasi dalam suatu kebijakan Perkoperasian harus mencerminkan nilai dan prinsip Koperasi sebagai wadah usaha bersama untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan ekonomi Anggota.

Page 8: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

PENDAHULUAN

• Kebijakan Perkoperasian selayaknya selalu berdasarkan ekonomi kerakyatan yang melibatkan, menguatkan, dan mengembangkan Koperasi sebagaimana amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi

• Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian perlu diganti karena sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan hukum dan perkembangan Perkoperasian

Page 9: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

DASAR PEMBERLAKUAN UU. NO. 17/2012 TENTANG PERKOPERASIAN

• Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan (30 Oktober 2012). (Pasal 126)

• (Oleh karena itu), Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku (lagi). (Pasal 124 ayat 1)

Page 10: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

TOLERANSI PEMBERLAKUAN

• Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502) dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini. (Pasal 124 ayat 2)

• Peraturan perundang-undangan sebagai pelaksanaan Undang-Undang ini ditetapkan paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan (30 Oktober 2012). (Pasal 125)

Page 11: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

TUJUAN PEMBERLAKUAN UU. NO. 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN

• Undang-Undang ini disusun (dengan tujuan) untuk mempertegas jati diri Koperasi, asas dan tujuan, keanggotaan, perangkat organisasi, modal, pengawasan, peranan Gerakan Koperasi dan Pemerintah, pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan penjaminan Simpanan Anggota Koperasi Simpan Pinjam, serta sanksi yang dapat turut mencapai tujuan pembangunan Koperasi.

• (Dengan meng-) Implementasi (-kan) Undang-Undang ini secara konsekuen dan konsisten akan menjadikan Koperasi Indonesia semakin dipercaya, sehat, kuat, mandiri, dan tangguh serta bermanfaat bagi Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

(Baca: PENJELASAN UU. No. 17/2012 ttg Perkoperasian)

Page 12: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

ESENSI DARI UU N0.17/2012 TENTANG PERKOPERASIAN

1. Sebagai landasan hukum bagi pengembangan ekonomi kerakyatan dan demokrasi ekonomi berdasar Pancasila dan UUD 1945

2. Mempertegas kedudukan Koperasi sebagai badan hukum dan badan usaha atau perusahaan dengan memisahkan kekayaan anggota sebagai modal Koperasi dan adanya tanggung jawab terbatas bagi anggota

3. Peneguhan terhadap landasan ,Azas dan Tujuan Koperasi

4. Pengukuhan terhadap Nilai dan prinsip sebagai jadi diri Koperasi Indonesia serta perubahan cara pandang terhadap koperasi

5. Penguatan (Revitalisasi)

- Anggota dan Pelayanan Kepada Anggota

- Perangkat Organisasi, khususnya Pengawas dan Pengurus

- Jenis dan Usaha Koperasi (jenis Koperasi- Usaha Sektor Riil dan keuangan)

- Kreativitas dalam pengembangan instrumen Modal Koperasi

- Kualitas Pengawasan (Peningkatan fungsi Pengawasan dan Pembentukan Lembaga Pengawas KSP)

- Keamanan terhadap Simpanan Anggota ( dapat dibentuk LPS-KSP)

- Peranan Pemerintah dan Pemerintah Daerah

- Lembaga Gerakan Koperasi dan Kemandirian Dekopin

6 Adanya Sanksi

Page 13: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

POKOK-POKOK PIKIRAN

Page 14: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

CAKUPAN UU NO.17/2012 TENTANG PERKOPERASIAN

17 BAB 126 PASAL

10 PP6

PERMEN

TERDIRI DARIPERINTAH

UU.17/12 UNTUK MENGELUARKAN

Page 15: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

Bab I Ketentuan UmumBab II Landasan, Asas dan Tujuan Bab III Nilai dan PrinsipBab IV Pendirian, Anggaran Dasar, Perubahan Anggaran Dasar, dan Pengumuman Bab V KeanggotaanBab VI Perangkat OrganisasiBab VII ModalBab VIII Selisih Hasil Usaha dan Dana CadanganBab IX Jenis, Tingkatan, dan UsahaBab X Koperasi Simpan PinjamBab XI Pengawasan dan PemeriksaanBab XII Penggabungan dan PeleburanBab XIII Pembubaran, Penyelesaian, dan Hapusnya Status Badan HukumBab XIV PemberdayaanBab XV Sanksi AdministratifBab XVI Ketentuan PeralihanBab XVII Ketentuan Penutup

BAB DALAM UU NO. 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN

Page 16: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

PERATURAN PELAKSANAUU. NO. 17/2012

PeraturanPemerintah

1. Ketentuan mengenai tata cara pemakaian nama Koperasi (Pasal 17 ayat (4)

2. Ketentuan mengenai tata cara pengembangan jenis Koperasi (Pasal 85)

3. Ketentuan mengenai Koperasi berdasarkan prinsip ekonomi syariah (Pasal 87 ayat (4))

4. Ketentuan mengenai Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 94 ayat (5))

5. Ketentuan mengenai Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 95)

6. Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum Koperasi (Pasal 111)

7. Ketentuan mengenai peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta persyaratan dan tata cara pemberian perlindungan kepada Koperasi (Pasal 113 ayat (2))

8. Ketentuan mengenai jenis, tata cara, dan mekanisme pengenaan sanksi administratif (Pasal 120 ayat (3))

9.   Ketentuan mengenai Modal Koperasi (Pasal 77)

10.Ketentuan mengenai Lembaga Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam (Pasal 100 ayat (3)

Peraturan Menteri

1. Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan permohonan pengesahan Koperasi sebagai badan hukum (Pasal 10 ayat (5))

2. Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan Kantor Cabang, Kantor Cabang  Pembantu, dan Kantor Kas (Pasal 90 ayat (3))

3. Ketentuan mengenai pengawasan dan pemeriksaan Koperasi (Pasal 99)

4. Ketentuan mengenai penggabungan atau peleburan Koperasi (Pasal 101 ayat (6))

5. Ketentuan mengenai Tata Cara Perubahan Unit Simpan Pinjam menjadi KSP (Pasal 122 ayat (4))

6. Ketentuang mengenai persyaratan dan kompetensi pengawas dan pengurus KSP (pasal 92 ayat (2)

Page 17: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

1. Pemuatan Nilai dan Prinsip Koperasi yang berlaku secara Internasional (pasal 5 - 6)

2. Pendirian Koperasi dengan Akta Notaris(pasal 9)

3. Nama Koperasi (pasal 17)

4. Anggota Koperasi sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan /pengguna jasa.

5. Keanggotaan Koperasi dicatat dalam Buku Daftar Anggota (pasal 26). Memiliki satu suara satu orang satu suara

6. Pengawas dapat mengusulkan dan memberhentikan (sementara) Pengurus (pasal 50)

7. Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik anggotamaupun non anggota (pasal 55)

8. Modal Awal terdiri dari Setoran Pokok (SP) dan Sertifikat Modal Koperasi (SMK) (pasal 66)

9. Selisih hasil usaha (SHU –Surplus-Defisit) dan penggunaan Cadangan

9. Pencantuman Jenis Koperasi di dalam AD Koperasi (pasal 82)

10. Jenis Koperasi hanya 4 : Produsen, Konsumen, KSP danJasa (pasal 83). Usaha pada Koperasi harus mendapatkan Ijin usaha (KSP)

11. KSP harus memperoleh izin Usaha, hanya melayani anggota, dapat menjadi peserta program penjaminan simpananKoperasi. Calon anggota harus sudah menjadi anggota (selambatnya 3 bulan)

12. Pemisahan USP dari Koperasi (induknya) menjadi KSP sebagai badan Hukum terpisah

13. Menteri membentuk Lembaga Pengawasan KSP

14. Pemerintah dapat membentuk Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) KSP

15. Dewan Koperasi Indonesia (pasal 115)

16. Sanksi

BEBERAPA HAL BARU YANG DIATUR DALAM UU NO.17/2012 TENTANG PERKOPERASIAN

Page 18: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

SANDINGAN PENGERTIAN KOPERASI

UU. NO. 25/1992 (Pasal 1) UU. NO. 17/2012 (Pasal 1)

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan arang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.

Page 19: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

UNSUR-UNSUR YG TERKANDUNG DALAM PENGERTIAN KOPERASI

Koperasi : Cooperative : Co Operation : bekerja sama : menolong satu sama lain (to help one anather) : bergandeng tangan (hand in hand)

Koperasi berkaitan dengan : • Fungsi Sosial (sebagai mahluk sosial) • Fungsi Politik (sebagai cara meraih tujuan)• Fungsi Ekonomi (sebagai pelaku usaha)• Fungsi Etika (sebagai batasan normatif interaksi

sosial)

Page 20: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

PRINSIP-PRINSIP KOPERASIUU. NO. 25/1992 UU. NO. 17/2012

1.Keanggotaan bersifat sukarela & terbuka2.Pengelolaan dilakukan secara demokrasi3.Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal5.kemandirian6.Pendidikan Perkoperasian7.Kerjasama antar koperasi

1. keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka; 2. pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis; 3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi; 4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen; 5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Anggota, Pengawas, Pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi;

Page 21: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

LANJUTAN

UU. NO. 25/1992 UU. NO. 17/2012

6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi, dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional; dan 7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota. (Pasal: 6)

Page 22: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

SANDINGANTUJUAN KOPERASI

UU. NO. 25/1992 UU. NO. 17/2012 (Pasal 4)

Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional,dalam rangkamewujudkan masyarakat yang maju,adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan

Page 23: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

NAMA KOPERASI

UU. NO. 17/2012

PASAL 17:

(1) Koperasi dilarang memakai nama yang: a. telah dipakai secara sah oleh Koperasi lain dalam satu kabupaten atau kota; b. bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan; dan/atau c. sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah, atau lembaga internasional, kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan. (2) Nama Koperasi Sekunder harus memuat kata ”Koperasi” dan diakhiri dengan singkatan ”(Skd)”. (3) Kata “Koperasi” dilarang digunakan oleh badan usaha yang didirikan tidak menurut ketentuan Undang-Undang ini. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemakaian nama Koperasi diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 24: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

AKTA PENDIRIAN KOPERASI

UU. NO. 17/2012

Pasal 9:

(1)Pendirian Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan

dengan Akta Pendirian Koperasi yang dibuat oleh Notaris dalam bahasa Indonesia.

(2) Dalam hal di suatu kecamatan tidak terdapat Notaris sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) maka Akta Pendirian Koperasi dapat dibuat oleh Camat yang telah disahkan sebagai Pejabat Pembuat Akta Koperasi oleh Menteri.

Page 25: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

SANDINGANTUGAS PENGAWAS

UU. NO. 25/1992 UU. NO. 17/2012 (PASAL 50 AYAT 1)

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan dan penglolaan koperasi.

2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.

a. mengusulkan calon Pengurus; b. memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus; c. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan Koperasi yang dilakukan oleh Pengurus; dan d. melaporkan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.

Page 26: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

SANDINGANKEWEWENANGAN PENGAWAS

UU. NO. 25/1992 UU. NO. 17/2012 (PASAL 50 AYAT 2)

1. Meneliti catatan yang ada pada koperasi

2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

a. menetapkan penerimaan dan penolakan Anggota baru serta pemberhentian Anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; b. meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan pihak lain yang terkait; c. mendapatkan laporan berkala tentang perkembangan usaha dan kinerja Koperasi dari Pengurus; d. memberikan persetujuan atau bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar; dan e. dapat memberhentikan Pengurus untuk sementara waktu dengan menyebutkan alasannya.

Page 27: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

SANDINGAN PENGURUS

UU. NO. 25/1992 UU. NO. 17/2012 (PASAL 55 AYAT 1)

(1) Pengurus dipilih Anggota dan ditetapkan oleh Rapat Anggota

(1) Pengurus dipilih dari orang perseorangan, baik Anggota maupun non-Anggota.

Page 28: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

PENGURUS

UU. NO. 17/2012 (PASAL 56)

(1)Pengurus dipilih dan diangkat pada Rapat Anggota atas usul Pengawas.

NB. Kaitannya dengan pasa 50 ayat 1 (kewenangan Pengawas)

Page 29: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

UU NO. 25/1992 UU NO. 17/2012

RAPAT ANGGOTA (RA) RAPAT ANGGOTA (RA)

PENGAWAS PENGAWAS(Ketua, Sekretaris dan Anggota)

wakil terpilih- - - - - PENGURUS - - - - -

EksekutifPENGURUS

Alternatif 1 : Dirut dan beberapa Direktur (menurut fungsi usaha)

Alternatif 2 : GM dan beberapa Manager (menurut fungsi usaha)PENGELOLA

Sandingan : PERANGKAT ORGANISASI KOPERASI

Page 30: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

PERMODALAN KOPERASIUU. NO. 25/1992 UU. NO. 17/2012 (PASAL 66 AYAT 1)

(1) Modal Koperasi terdiri dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib sebagai modal awal koperasi.

(1) Modal Koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi sebagai modal awal. (1) Setoran Pokok dibayarkan oleh Anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan permohonan sebagai Anggota dan tidak dapat dikembalikan. (Pasal 67 ayat 1)(1) Setiap Anggota Koperasi harus membeli Sertifikat Modal Koperasi yang jumlah minimumnya ditetapkan dalam Anggaran Dasar. (Pasal 68 ayat 1)

Page 31: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

SANDINGAN MODAL KOPERASI

UU. NO. 25/1992

(1) Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

(2) Modal sendiri dapat berasal dari:

a. simpanan pokok;

b. simpanan wajib;

c. dana cadangan;

d.hibah.

(3) Modal pinjaman dapat berasal dari:

a. anggota;

b. Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;

c. bank dan lembaga keuangan lainnya;

d. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;

e. sumber lain yang sah. 

(4) Selain modal ITU Koperasi dapat pula melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan.(

(5) Ketentuan mengenai pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

UU.NO. 17/2012Diatur dalam Pasal 66 – 77 :

1) Modal Awal (SP dan SMK)

2) Hibah;

3) Modal Penyertaan;

4) Selain hal di atas Modal Koperasi dapat berasal :a.Anggota;b.Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya;c.bank dan lembaga keuangan lainnya;d.penerbitan obligasi dan surat hutang

lainnya; dan/ataue.Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Ketentuan lebih lanjut mengenai modal Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 sampai dengan Pasal 76 diatur dalam Peraturan Pemerintah

Page 32: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

Sebagai ekuitas :

1. Setoran Pokok dan

2. Sertifikat Modal Koperasi (SMK)

MODAL AWAL :

Modal dari sumber lain,

Modal yang berasal dari anggota dan atau non anggota. Sebagian dapat dikategorikan sebagai modal sendiri (equity), seperti : 1.Hibah;

sebagaian lagi merupakan modal pinjaman (liability) yang berasal dari

Modal Penyertaan (quasi ekuitas)

1.Anggota;2.Koperasi lainnya dan/atau

Anggotanya;3.bank dan lembaga keuangan

lainnya;4.penerbitan obligasi dan

surat hutang lainnya; dan/atau

Modal Organik,

1. Modal yang berasal dari internal badan usaha/perusahaan Koperasi, yaitu :

a. Cadangan yang disisihkan dari Surplus Hasil Usaha (SHU)

b. Selisih Nilai Sertifikat Modal Koperasi (SMK)

Modal Tambahan;

Merupakan modal yang dihimpun dari setiap kali penerbitan (ulang) Sertifikat Modal Koperasi (SMK)

MODAL KOPERASI

Page 33: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

UU NO. 25/1992 UU NO. 17/2012

MODAL SENDIRISIMPANAN POKOK (SP)

MODAL SENDIRISETORAN POKOK (SP)

SIMPANAN WAJIB (SW) DAN SETARA SW

SERTIFIKAT MODAL KOPERASI (SMK)

Modal Organik :CADANGAN

Modal Organik :

CADANGANGAIN SMK

HIBAHMODAL PENYERTAAN

MODAL LUAR

HIBAHMADAL PENYERTAAN

MODAL LUAR

MODEL KONVERSI (SEDERHANA)

Page 34: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

35

Lama Baru

1. Simpanan pokok Rp. 1.000.000.000,- asumsi anggota 10.000, maka simpanan pokok per anggota @ Rp. 100.000,-

2. Simpanan wajib Rp. 10.000.000.000,-

3. Cadangan Rp. 7.000.000.000,-

1. Setoran pokok @ Rp. 10.000,- maka total setoran pokok sebesar Rp. 1 0.000 x 10.000 = Rp. 100.000.000Diupayakan nilai setoran pokok besarnya seminimal mungkin untuk membuka peluang masyarakat untuk menjadi anggota koperasi

2. Sertifikat modal koperasi = Total Simpanan Wajib + sisasimpanan pokok yang telah dikonversi menjadi setoran pokok yaitu : Rp. 10.000.000.000 + Rp. 900.000.000 = Rp. 10.900.000.000,- terdiri dari …… 1.090.000 Lembar SMK @Rp. 10.000,-

3. Cadangan Rp. 7.000.000.000,- (tidak boleh dikonversi)

Contoh :

Si Badu :Status anggota penuh Simpanan pokok = Rp. 100.000,-Simpanan wajib = Rp. 100.000.000,-

Contoh : Setoran pokok = Rp. 10.000,-Sertifikat modal koperasi = Rp.

100.090.000,-

Kepemilikan SMK si Badu :Rp. 100.090.000 / 10.000 = 1.009 lembar

CONTOH KONVERSI

4. Simpanan / Tabungan

5. Modal Penyertaan

4. Bukan modal sendiri / equity, tetapi masuk kewajiban lancar

5. Bukan modal sendiri / equity, tetap kewajiban jangka panjang

Page 35: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

36

Efektivitas Sertifikat Modal Koperasi DalamMengantisipasi Peluang Usaha

Koperasi di Kota Malang

Anggota : 3.000 orangSimpanan Pokok : @ Rp. 10.000,- Total Simpanan Pokok : Rp. 30.000.000,- Simpanan Wajib : Total Simpanan Wajib : Rp. 120.000.000,-

Total : Rp. 150.000.000,-Di Konversi MenjadiSetoran Pokok : Rp. 30.000.000,-Sertifikat Modal koperasi : : (12.000 lembar) Rp. 120.000.000,-

Total : Rp. 150.000.000,-

Sertifikat Modal Koperasi Baru : (1.000.000 lembar) Rp. 10.000.000.000,-

SPBU

Rp. 10 M

Page 36: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

CIRI, FORMAT DAN TATA KELOLA SMK

A. Ciri1. Tanda Bukti Pemilikan 2. Nilai Nominal (denominasi rupiah-maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok)3. Atas Nama (Anggota)4. Dapat dialihkan kepada anggota lain/Koperasi (sementara)

B. Format 5. Nama Koperasi yang Menerbitkan SMK (Logo Kop Penerbit)6. Seri dan Nomor Urut SMK7. Nilai Nominal (Rp dan penyebutannya)8. Kolom Nama Anggota9. Tempat dan Waktu penerbitan10. Tanda Tangan (otorisasi) Pengurus (Direksi/Manajer) 11. Pengaman (hologram)

C. Sistem Penyerahan1. Secara fisik, dan/atau2. Tidak secara fisik (Scriptless-Warkat)

d. Pengelolaan:1 Dikelola oleh bagian tersendiri di bawah kendaali Bendahara2 Perencanaan penerbitan, penjualaan, penjatahan, distribusi, penyimpanan, pengalihan

dan balik nama

Page 37: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

CONTOH VISUAL SMK

Koperasi Produsen Kopi LampungSertifikat Modal : Seri Perdana, Nomor 1 – 1.000.000

Nominal : Rp 10.000,00 (Sepuluh Ribu Rupiah)

--------------------------------------------------(Nama dan Nomor Anggota)

Bandar Lampung, 15 April 2013Pengurus

----------------------- --------------------- Ketua/Dirut/GM Bendahara/Dir./Manajer

HOLOGRAM

Page 38: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

SANDINGANSHU

UU. NO. 25/1992 UU. NO. 17/2012 (BAB VIII)

SISA HASIL USAHA SELISIH HASIL USAHA:1. Surplus Hasil Usaha (Pasal 78)2. Defisit Hasil Usaha (Pasal 79)

Page 39: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

JENIS KOPERASI Berdasarkan

UU. No. 17/2012

Page 40: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

JENIS KOPERASI

Pasal 83 (UU.No. 17/2012)Jenis Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 terdiri dari: a. Koperasi konsumen; b. Koperasi produsen; c. Koperasi jasa; dan d. Koperasi Simpan Pinjam.

Page 41: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

SINOPSIS : JENIS KOPERASI

KOPERASI KONSUMEN

KOPERASI PRODUSEN

KOPERASI

JASA

KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP)

Penyediaan Barang/jasa kebutuhan anggota dan Non Anggota

Penyediaan Input dan Pemasaran Hasil produksi anggota

Penyediaan Jasa Kebutuhan Anggota dan non anggota Penyediaan layanan SP

hanya Kepada Anggota

SEKTOR RiiL Sektor MONETE

R

Page 42: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

(MONETER)

Usaha

Sektor Riil

Keuangan

Jenis Usaha

USAHA KOPERASI SELAIN KSP

KOP. SIMP. PINJAM

Page 43: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

Usaha

Koperasi

Sektor Riil

Transportasi Perhotelan,

Kurir

Perdagangan Eskpor-impor

DLL

SektorKeuangan

Intermediasi

Terbuka Perbankan

Tertutup Simpan Pinjam

Tidak intermediasi

Gadai

Anjak Piutang

Leasing

Ventura. dll

KEGIATAN USAHA KOPERASIPertanian

secara luas

Page 44: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

KOPERASI SIMPAN PINJAM

• UU. No. 17/2012 tentang Perkoperasian secara LANGSUNG mengatur tentang Koperasi Simpan Pinjam (KSP) pada Pasal 88 yang kemudian dikaitkan dengan Pasal 122 yang mengatur:

(1) Koperasi yang mempunyai Unit Simpan Pinjam wajib mengubah Unit Simpan Pinjam menjadi Koperasi Simpan Pinjam dalam waktu paling lambat 3 (tiga) tahun sejak Undang-Undang ini disahkan (3) Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidak mengubah Unit Simpan Pinjam menjadi Koperasi Simpan Pinjam dilarang melakukan kegiatan simpan pinjam.

Page 45: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

46

PERPUTARAN UANG

Sektor Riil Sektor Keuangan

UANG

UANG

UANG

UANG

Pinjaman

Angsuran

Tabungan

Pengambilan

Page 46: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

47

Neraca Induk

Neraca USP - KOP

MODAL USP

Anggota

KERAWANAN USP – KOP

Simpanan

Simpanan

Page 47: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

48

Kesulitan Dalam Penjaminan Simpanan

- Untuk mengikuti program penjaminan simpanan dari Lembaga Penjamin Simpanan, harus ada kepastian resiko.

- Dalam hal koperasi melaksanakan berbagai macam kegiatan usaha, maka resiko dalam koperasi tersebut menjadi ada bermacam – macam jenis resiko, sehingga resiko terhadap USP – KOP menjadi tidak prediktable.

Page 48: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

49

Riwayat Pengaturan Simpan Pinjam

UU 17/2012 Ada 1 BAB

351/194

226/227

19951992

UU 25 / 1992 hanya ada 1 pasal

PP 9/1995

14/15/19/20

2012

Page 49: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

Gambar : Basic Spin Off

Proses Pemisahan Setelah Pemisahan

Koperasi “ABC”

Koperasi

Induk

Unit sektor Riill

Unit USP Dipisah (spin off) KSP

Catatan : KSP = Koperasi Simpan Pinjam dengan BH sendiri

terpisah dari Koperasi Induk

Koperasi ‘ABC’ Baru

KSP

Page 50: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

KOPERASI SIMPAN PINJAM

UU. No. 17/2012 Pasal 123 mengatur:• (1) Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam

yang telah memberikan Pinjaman kepada non-Anggota wajib mendaftarkan non-Anggota tersebut menjadi Anggota Koperasi paling lambat 3 (tiga) bulan sejak berlakunya Undang-Undang ini

• (2) Jika non-Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersedia menjadi Anggota Koperasi yang bersangkutan, non-Anggota tersebut tidak berhak memanfaatkan jasa simpan pinjam dari Koperasi yang bersangkutan.

• (

Page 51: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

Menurut UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian Ps. 88 Koperasi simpan pinjam harus memperoleh izin usaha dari menteri

KOPERASI SIMPAN PINJAM

Kegiatan KSP sesuai Ps 88 UU No. 17

Tahun 2012

cMenempatkan dana pada koperasi simpan pinjam sekundernya.

bMemberikan pinjaman kepada anggota;

a Menghimpun dana dari anggota;

Page 52: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

53

LANJUTAN…

4) Usaha simpan pinjam adalah satu satunya usaha Koperasi Simpan Pinjam. Tidak ada lagi Unit Simpan Pinjam.

5) Koperasi Simpan Pinjam yang menghimpun dana dari anggota harus menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota.

6) Koperasi simpan pinjam dilarang melakukan investasi usaha pada sektor riil

Page 53: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

54

LANJUTAN…

7) Koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam yang telah memberikan pinjaman kepada non-anggota wajib mendaftarkan non-anggota tersebut menjadi anggota Koperasi paling lambat 3 (tiga) bulan.

8) Jika non-anggota tidak bersedia menjadi anggota Koperasi yang bersangkutan, non-Anggota tersebut tidak berhak memanfaatkan jasa simpan pinjam dari Koperasi yang bersangkutan.

Page 54: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

55

TRANSFORMASI USP MENJADI KSP

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membina dan mendampingi persiapan perubahan Unit Simpan Pinjam Koperasi menjadi Koperasi Simpan Pinjam, sehingga sebelum 3 (tiga) tahun sudah menjadi Koperasi Simpan Pinjam: 1. Bagi Koperasi yang usahanya hanya simpan

pinjam, cukup langsung mengadakan perubahan anggaran dasar menjadi Koperasi Simpan Pinjam

Page 55: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

56

LANJUTAN…2. Bagi koperasi yang memiliki usaha sektor riil dan

unit usaha simpan pinjam tetapi usaha sektor riilnya tidak ekonomis, maka unit sektor riil yang tidak ekonomis dapat dilikuidasi, dan langsung melakukan perubahan anggaran dasar menjadi Koperasi Simpan Pinjam

3. Bagi koperasi yang usaha sektor riil dan unit usaha simpan pinjam akan terus dipertahankan, maka unit simpan pinjam melakukan pemisahan menjadi Koperasi Simpan Pinjam. Dalam hal ini Badan Hukum Baru dengan alat perlengkapan organisasi yang baru.

Page 56: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

57

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

1. Berbeda dengan UU No.25/1992, dalam UU No.17/2012 tentang perkoperasian telah dicantumkan bab tentang Pengawasan (BAB XI PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN), melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi.

2. Pengawasan terhadap Koperasi wajib dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan para pihak terhadap Koperasi

3. Pengawasan terhadap Koperasi dilakukan oleh Menteri

Page 57: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

LANJUTAN…

4. Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dilakukan oleh Lembaga Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam

5. Lembaga Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam bertanggungjawab kepada Menteri

6. Pembentukan Lembaga Pengawasan KSP diatur dengan Peraturan Pemerintah

7. Sebelum Lembaga Pengawasan KSP terbentuk tugas Pengawasan dilaksanakan sesuai amanat PP 9/1995

Page 58: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

PENGAWASAN KSP MENURUT PP 9/1995

Pada hakekatnya usaha simpan pinjam yang dikelola koperasi melaksanakan fungsi intermediasi, yaitu:

Menghimpun dana Mengelola dana Menyalurkan dana

Harus diatur, diawasi, dinilai kinerjanya, dan diberi sanksi

Page 59: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

TUJUAN PENGAWASAN KSP/USP DAN KJKS/UJKS SERTA KOPDIT:

1) Mengendalikan KSP/USP dan KJKS/UJKS agar dalam menjalankan kegiatan operasinya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;

2) Meningkatkan citra dan kredibilitas KSP/USP dan KJKS/UJKS sebagai lembaga keuangan yang mampu mengelola dana dari anggota, koperasi lain dan atau anggotanya berdasarkan prinsip koperasi

3) Menjaga dan melindungi asset KSP/USP dan KJKS/UJKS dari tindakan penyelewengan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

4) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan KSP/USP dan KJKS/UJKS terhadap pihak-pihak yang berkepentingan

5) Mendorong pengelola KSP/USP dan KJKS/UJKS dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien

Page 60: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

1) Pengawasan dan pengendalian internal KSP dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2) Pemantauan perkembangan KSP secara berkala melalui laporan keuangan KSP yang bersangkutan

3) Pemeriksaan terhadap KSP meliputi kegiatan organisasi dan usahanya, termasuk program pembinaan kepada anggota sesuai Standar Operasional Manajemen (SOM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) KSP

4) Penilaian kesehatan KSP sesuai standar kesehatan KSP yang diatur oleh Menteri

Ruang lingkup pengawasan KSP:

Page 61: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

BENTUK PENGAWASAN

1) Menurut Jenisnyaa. Internal

a) Managerb) Pengurusc) Pengawasd) Dewan Pengawas Syariah

b) Eksternalc) Akuntan Publikd) Fiskale) Pejabat Pengawas (akan dibentuk

Lembaga Pengawas KSP)

Page 62: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

63

LANJUTAN…

2) Menurut Aktivitasnyaa. Aktif = Pemeriksaan Langsungb. Pasif = Pemeriksaan Laporan-

laporan : a) Berkala (Bulanan, Triwulanan)b) Tahunanc) Prinsip-prinsip Lembaga

Keuangan/Kehati-hatiand) Pelaksanaan prinsip-prinsip

koperasi

Page 63: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

OBJEK PENGAWASAN KSP

1) Aspek organisasi2) Aspek Pengelolaan3) Aspek Keuangan4) Produk dan layanan, dan5) Aspek Pembinaan anggota, pengururs,

pengelola, pengawas dan karyawan

Page 64: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

65

PENILAIAN KESEHATANPenilaian Kesehatan KSP-USP Koperasi dan KJKS-UJKS Koperasi serta Kopdit dilakukan melalui pendekatan kualitatif terhadap aspek :1) Permodalan2) Kualitas aktiva produktif3) Manajemen4) Efisiensi5) Likuiditas6) Kemandirian dan pertumbuhan7) Jatidiri Koperasi8) Prinsip Syariah (Khusus KJKS-UJKS Koperasi)

Page 65: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

PENJAMINAN SIMPANAN

1. Koperasi Simpan Pinjam wajib menjamin Simpanan Anggota

2. Pemerintah dapat membentuk Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi Simpan Pinjam untuk menjamin Simpanan Anggota

3. Lembaga Penjamin Koperasi Simpan Pinjam menyelenggarakan program penjaminan Simpanan bagi Anggota Koperasi Simpan Pinjam

4. Koperasi Simpan Pinjam yang memenuhi persyaratan dapat mengikuti program penjaminan Simpanan

Page 66: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

67

BENTUK SANKSI

1. Teguran tertulis sekurang-kurangnya 2 (dua) kali;

2. Larangan untuk menjalankan fungsi sebagai Pengurus dan Pengawas Koperasi;

3. Pencabutan izin usaha; dan/atau4. Pembubaran oleh Menteri5. Ketentuan lebih lanjut mengenai

jenis, tata cara, dan mekanisme pengenaan sanksi administratif diatur dalam Peraturan Pemerintah

Page 67: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN

PASAL 121

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku: a. Koperasi yang telah didirikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (tetap) diakui sebagai Koperasi berdasarkan Undang-Undang ini; b. Koperasi sebagaimana dimaksud pada huruf (a) wajib melakukan penyesuaian Anggaran Dasarnya paling lambat 3 (tiga) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini; c. Koperasi yang tidak melakukan penyesuaian Anggaran Dasar dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf (b) ditindak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (yang berlaku)

Page 68: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

I. Tantangan Dalam Implmentasi :

I. Tantangan Teknis :

1. Melakukan Sosialisasi dan Penerimaan Gerakan Koperasi atas beberapa aspek, seperti;

- Nilai, prinsip dan Jati diri Koperasi - Anggota (pemilik dan pengguna Jasa),

- Kedudukan Pengawas dan Pengurus- Pelayanan (hany kpd anggota/KSP, anggota dan non anggota Koperasi selain KSP-Konsumen, Produsen dan Jasa)- Istilah-istilah, seperti : SMK-SHU, LPS-KSP dan lainnya

2 Konversi Permodalan Koperasi;

3 Pengalihan USP Koperasi menjadi KSP;

4 Pengawasan KSP oleh Lembaga Pengawas KSP;

5 Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan Koperasi Simpan Pinjam (LPS-KSP)

6 Pengalihan USP Koperasi menjadi KSP;

7 Perubahan Anggaran dasar (Nama, Modal Koperasi, jenis, kepengurusan, Pengalihan USP Menjadi KSP)

II. Prubahan cara pandang (mindset) untuk menuju Koperasi ‘sejati’ (genuine coop)

TANTANGAN PASCA UU NO. 17/2012 TENTANG PERKOPERASIAN

Page 69: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

Pada Pasal 112 Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian adalah:

1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan yang mendorong koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik;

2) Dalam menetapkan kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemerintah dan pemerintah daerah menempuh langkah untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan pemberdayaan koperasi bagi kepentingan anggota.

PERAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

Page 70: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

a. Pengembangan kelembagaan dan bantuan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian koperasi;

b. Bimbingan usaha koperasi yang sesuai dengan kepentingan ekonomi anggota;

c. Memperkukuh permodalan dan pembiayaan koperasi;

d. Bantuan pengembangan jaringan usaha koperasi dan kerjasama yang saling menguntungkan antara koperasi dan badan usaha lain;

e. Bantuan konsultasi dan fasilitasi guna memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh koperasi dengan tetap memperhatikan Anggaran Dasar Koperasi; dan/atau

f. Insentif pajak dan fiskal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

FASILITASI DAN DUKUNGAN PEMERINTAH TERHADAP

KOPERASISebagimana Pasal 112 Ayat 3 UU No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian

Page 71: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian
Page 72: Pokok pokok pikiran uu perkoperasian

TERIMA KASIH