21
PSAK NO 1 (REVISI 2009): PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PENAFSIRAN DAN PENERAPAN DENNY SETIAWAN S.E, M.Akt, AAAK

Psak no 1 ds

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Psak no 1 ds

PSAK NO 1 (REVISI 2009): PENYAJIAN LAPORAN 

KEUANGAN PENAFSIRAN DAN PENERAPAN 

 

DENNY SETIAWAN S.E, M.Akt, AAAK 

 

 

 

 

      

Page 2: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 1  

I. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SESUAI PSAK NO 1 (R2009) Ruang Lingkup Seluruh entitas wajib menerapkan PSAK No 1 (R2009) : Penyajian Laporan Keuangan, sejak 1 Januari 2011. Kalimat seluruh entitas dimaksudkan untuk seluruh bentuk entitas kecualiorganisasi sektor publik karena patuh dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan entitas yang ekuitasnya bukan dalam bentuk modal seperti Koperasikarena patuh dengan PSAK No 27: Akuntansi Perkoperasian---tanggal 23 Oktober 2010 telah keluar ED PPSAK No 8 mengenai Pencabutan PSAK No 27 (bandingkan dengan IAS No 1 R2009, penerapan IAS No 1 berlaku untuk seluruh entitas baik entitas profit oriented maupun non profit oriented termasuk organisasi publik atau privat dan entitas yang ekuitasnya tidak terdiri atas modal seperti co-operative entities-dengan modifikasi dalam penyajian LK).Menurut ED PPSAK No 8, permodalan entitas koperasi masih berupa pilihan termasuk sebagai modal atau liabilitas. Selain koperasi, entitas lain yang tidak memiliki ekuitas adalah reksa dana, PSAK No 1 R2009 menghendaki entitas tersebut menyajikan laporan keuangannya untuk kepentingan peserta atau pemegang unit (bandingkan dengan IAS No 1 R2009, yang juga mensyaratkan entitas dengan mutual fund untuk menyajikan LK sesuai dengan kepentingan pemegang unit). Organisasi nirlaba sektor privat seperti Yayasan diatur tersendiri sesuai PSAK No 45 : Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba (rencana berlaku 1 Januari 2012) dimana IAI telah menerbitkan ED PSAK No 45 R2010 dimana intinya organisasi nirlaba sektor publik (lembaga pemerintahan) wajib patuh terhadap PSAK No 45 R2010 ini. Selain pembatasan ruang lingkup entitas, PSAK No 1 R2009 juga tidak wajib diterapkan untuk penyajian LK Interim (R2010). Kalimat tidak perlu dapat berarti entitas dipersilahkan untuk mengikuti PSAK No 1 R2009 atau PSAK No3 R2010—intinya penyajian LK secara ringkas. Menurut PSAK No 1 R1998, ruang lingkup penerapan PSAK No 1 R1998 hanya untuk perusahaan berorientasi laba.

Page 3: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 2  

Dalam hal entitas yang mengkonsolidasikan entitas anak, maka baik penyajian LK Konsolidasian dan LK Induk yang disajikan secara tersendiri sesuai PSAK No 4 : LK Konsolidasian dan LK Tersendiri, serta LK Entitas Anak maka penyajian LK wajib mematuhi PSAK No 1 R2009. Tujuan LK Untuk mencapai tujuan dari LK yakni : memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas untuk pengambilan keputusan, serta sebagai pertanggungjawaban manajemen, maka suatu LK menyajikan informasi sbb: 1. Aset 2. Liabilitas 3. Ekuitas 4. Pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian 5. Kontribusi dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya

sebagai pemiliki; 6. Arus kas Ditambah dengan catatan atas laporan keuangan. Informasi tersebut diatas, tersusun dalam suatu LK lengkap sebagai berikut : 1. Laporan Posisi Keuangan (neraca) pada akhir periode pelaporan;

kata neraca masih digunakan dalam PSAK ini untuk tujuan sinkronisasi dengan penyebutan istilah LPK di peraturan-peraturan regulator yang berlaku seperti : UU PPh.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode; 3. Laporan Perubahan Ekuitas selama periode; 4. Laporan Arus Kas selama periode; 5. Catatan Atas Laporan Keuangan; 6. Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang

disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restropektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas melakukan reklasifikasi pos-pos dalam LK nya.

Page 4: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 3  

Penyajian diatas berbeda dengan PSAK No 1 R1998, dimana sesuai PSAK No 1 R1998, selain perbedaan istilah, PSAK No 1 R1998 tidak menyajikan informasi mengenai : a. kontribusi dan distribusi kepada pemilik baik yang tersaji pada

ekuitas maupun pada laporan laba rugi; b. tidak ada kewajiban melakukan perbandingan awal periode

apabila terjadi : penyesuaian yang restropektif, penyajian kembali, dan reklasifikasi atas pos-pos LK.

Tanggung Jawab atas LK Paragraf tanggung jawab ini merupakan tambahan dalam PSAK No 1 R2009 (bandingkan dengan IAS No 1 R2009 yang tidak menyebutkan paragraf tanggung jawab). Penyajian Wajar LK dan Kepatuhan menurut PSAK No 1 R2009 PSAK No 1 ini memberikan syarat penyajian wajar sebagai berikut :

“Penyajian jujur dampak dari transaksi, peristiwa lain, dan kondisi sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)”.

Penyajian “patuh” terhadap SAK (PSAK dan ISAK) tanpa kecuali wajib disajikan dalam catatan atas LK. Sebagai tambahan, PSAK No 1 R2009 ini menambahkan kalimat “serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas dibawah pengawasannya (e.g. Perseroan yang telah listing di Bursa). PSAK No 1 R1998 tidak menyebutkan ukuran kewajaran dan kewajiban pengungkapan kepatuhan terhadap SAK dalam catatan atas LK. Syarat kepatuhan terhadap SAK ini berdampak pada opini dari auditor independen dimana pada paragraf ke empat dari opini auditor independen menyebutkan bahwa : “Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, ............., sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia”. Kalimat sesuai dengan SAK di Indonesia menggantikan kalimat prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Bandingkan dengan negara-negara Eropa dan US, dimana auditor independen nya menyatakan “true and fair view of the company’s

Page 5: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 4  

financial situation” sedangkan US menyatakan “fair presentation in accordance with GAAP” untuk menyatakan bahwa LK suatu entitas wajar dan patuh terhadap GAAP mereka masing-masing. Berikut daftar SAK di Indonesia (PSAK dan ISAK nya), antara lain :

PSAK dan ISAK (sesuai No urutnya)

Tema

PSAK No 1 (revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan PSAK No 2 (revisi 2009) : Laporan Arus Kas PSAK No 3 (revisi 2010) : Laporan Keuangan Interim PSAK No 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan

Keuangan Tersendiri PSAK No 5 (revisi 2009) : Segmen Operasi PSAK No 6 (1995) : Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam

Tahap Pengembangan PSAK No 7 (revisi 2009) : Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi PSAK No 8 (revisi 2010) : Peristiwa Periode setelah Periode Pelaporan PSAK No 10 (revisi 2010) : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK No 12 (revisi 2010) : Bagian Partispasi Dalam Ventura Bersama PSAK No 13 (revisi 2011) : Properti Investasi PSAK No 14 (revisi 2008) : Persediaan PSAK No 15 (revisi 2009) : Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK No 16 (revisi 2011) : Aset Tetap PSAK No 18 (revisi 2010) : Akuntansi Dan Pelaporan Program Manfaat

Purnakarya PSAK No 19 (revisi 2010) : Aset Tak Berwujud PSAK No 22 (revisi 2010) : Kombinasi Bisnis PSAK No 23 (revisi 2010) : Pendapatan PSAK No 24 (revisi 2010) : Imbalan Kerja PSAK No 25 (revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi

Akuntansi, dan Kesalahan PSAK No 26 (revisi 2008) : Biaya Pinjaman PSAK No 28 (revisi 2010) : Akuntansi Asuransi Kerugian PSAK No 30 (revisi 2007) : Sewa PSAK No 33 (revisi 2010) : Aktivitas pengupasan lapisan tanah dan

pengelolaan lingkungan hidup pada pertambangan umum

PSAK No 34 (revisi 2010) : Kontrak Konstruksi PSAK No 36 (revisi 2010) : Akuntansi Asuransi Jiwa PSAK No 38 (revisi 2011) : Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali PSAK No 44 (revisi 2012) : Akuntansi aktifitas pengembangan real estate PSAK No 45 (revisi 2010) : Pelaporan Keuangan untuk Entitas Nirlaba PSAK No 46 (revisi 2010) : Pajak Penghasilan PSAK No 47 (1999) : Akuntansi Tanah PSAK No 48 (revisi 2010) : Penurunan Nilai Aset PSAK No 50 (revisi 2010) : Instrumen Keuangan : Penyajian PSAK No 53 (revisi 2010) : Pembayaran Berbasis Saham PSAK No 55 (revisi 2006) : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran PSAK No 56 (revisi 2010) : Laba per Saham PSAK No 57 (revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi PSAK No 58 (revisi 2009) : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan

Operasi yang Dihentikan

Page 6: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 5  

Berikut daftar SAK di Indonesia (PSAK dan ISAK nya), antara lain : PSAK dan ISAK

(sesuai No urutnya) Tema

PSAK No 60 (revisi 2010) : Instrumen Keuangan : Pengungkapan PSAK No 61 (2010) : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan

Bantuan Pemerintah PSAK No 62 (revisi 2010) : Kontrak Asuransi PSAK No 63 (revisi 2010) : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi PSAK No 64 (2011) : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral ISAK No 7 : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK No 9 : Perubahan Liabiliatas Atas Aktifitas Purna Operasi,

Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK No 10 : Program Loyalitas Pelanggan ISAK No 11 : Distribusi Aset Non Kas kepada Pemilik ISAK No 12 : Pengendalian Bersama : Kontribusi Nonmoneter

Oleh Venturer ISAK No 13 : Lindung Nilai Investasi Neto Kegiatan Usaha di Luar

Negeri ISAK No 14 : Penurunan Nilai Aset Tidak Berwujud-Biaya Situs

Web ISAK No 15 : PSAK 24-Batas Imbalan Pasti, Persyaratan

Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK No 16 : Perjanjian Konsesi Jasa ISAK No 17 : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Aset ISAK No 18 : Bantuan Pemerintah : Tidak Ada Relasi Spesifik

dengan Aktifitas Operasi ISAK No 19 : Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam

PSAK 63 : Pelaporan Keuangan dalam Hiperinflasi ISAK No 20 : Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak

Entitas atau Para Pemegang Saham nya ISAK No 21 : Perjanjian Konstruksi Real Estate ISAK No 22 : Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan ISAK No 23 : Sewa Operasi-Insentif ISAK No 24 : Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang

Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Ketika suatu PSAK berlaku khusus untuk suatu transaksi, peristiwa atau kondisi lain, kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut menggunakan PSAK tersebut. Bila tidak ada PSAK yang spesifik maka manajemen mengembangkan pertimbangannya untuk mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi berdasarkan sumber-sumber sebagai berikut (urut-urutan) : 1. persyaratan dan panduan dalam SAK yang berhubungan dengan

masalah serupa dan terkait;

Page 7: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 6  

2. definisi, kriteria pengakuan, dan konsep pengukuran untuk aset, liabilitas, penghasilan, dan beban dalam KDPPLK.

Konsistensi Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara konsisten. Entitas tidak dapat memperbaiki kebijakan akuntansi yang tidak tepat dengan hanya menjelaskan atau mengungkapkan saja dalam catatan atas laporan keuangan, melainkan dengan cara sebagai berikut (Note : PSAK telah mengijinkan dan LK menjadi lebih wajar dan patuh terhadap PSAK): (1) entitas mencatat perubahan kebijakan akuntansi akibat dari

penerapan awal suatu PSAK sebagaimana diatur mengenai ketentuan transisi oleh PSAK;

(2) bila tidak terdapat ketentuan transisi, atau entitas melakukan perubahan secara suka rela maka perubahan tersebut dilakukan secara restropektif.

Bila tidak praktis melakukan perubahan secara restropektif sebaiknya menggunakan prosepektif pada tanggal paling awal, seperti penerapan PSAK No 1 R2009 yang disyaratkan pada tanggal 1 Januari 2011. Kelangsungan Usaha Entitas menyusun LK berdasarkan asumsi kelangsungan usaha. Dasar Akrual Entitas menyusun LK atas dasar akrual kecuali laporan arus kas. Materialitas dan Agregasi Entitas menyajikan secara terpisah kelompok pos yang sejenis yang material. Saling Hapus Aset, liabilitas, penghasilan dan beban tidak boleh saling hapus kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh PSAK. Frekuensi Pelaporan LK Lengkap minimal setahun sekali.

Page 8: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 7  

Informasi Komparatif LK disajikan periode berjalan dan periode sebelumnya, kecuali terjadi penyajian kembali, restropektif, atau reklasifikasi pos-pos LK sebelumnya, maka LPK disajikan sebagai berikut : (1) akhir periode berjalan (2) akhir periode sebelumnya (3) awal periode komparatif

II. PEMETAAN PENERAPAN PSAK PADA AKUN-AKUN LPK DAN LK KOMPREHENSIF PT DAGANG ABC LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 201B DAN 201A (dalam Rupiah)-asumsi tidak ada perubahan kebijakan akuntansi

P

PSAK Utama Terkait 201B 201A ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 1,2,7 xxx xxx Investasi lancar 50,55,60 xxx xxx Piutang 7,10,23,25,50,55,60 xxx xxx Persediaan 14 xxx xxx Aset lancar lainnya (e.g prepaid exp) 1 xxx xxx Jumlah Aset Lancar xxx xxx Aset Tidak Lancar Aset keuangan tersedia untuk dijual 23,25,50,55,60 xxx xxx Investasi dalam entitas asosiasi 15,23 xxx xxx Properti investasi 13 xxx xxx Aset tdk lancar dimiliki untuk dijual 58 xxx xxx Aset tetap 16,30,47,48 xxx xxx Aset tak berwujud lainnya 19,48 xxx xxx Goodwill 19,22,48 xxx xxx Jumlah Aset Tidak Lancar xxx xxx Total Aset xxx xxx LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha dan terutang lainnya 1,7,8,10,14,16,25,30 xxx xxx Pinjaman jangka pendek 1,7,26,30,50,55,60 xxx xxx Bagian pinjaman jangka panjang 1,26,30,50,55,60 xxx xxx Utang pajak jangka pendek 1,25,46 xxx xxx Provisi jangka pendek (e.g. imbalan kerja)

1,24,25,57 xxx xxx

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek xxx xxx Liabilitas Jangka Panjang Pinjaman jangka panjang 1,7,26,30,50,55,60 xxx xxx Pajak tangguhan 46 xxx xxx Provisi jangka panjang 1,24,25,57 xxx xxx Jumlah Liabilitas Jangka Panjang xxx xxx Total Liabilitas xxx xxx EKUITAS Modal saham 1 xxx xxx Saldo laba 1,23,25 xxx xxx Komponen ekuitas lainnya 1,16,50,55,60 xxx xxx Kepentingan non pengendali 1 xxx xxx Total Ekuitas xxx xxx Total Liabilitas dan Ekuitas xxx xxx

Page 9: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 8  

PT DAGANG ABC LAPORAN POSISI KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 201B DAN 201A (dalam Rupiah)-Disajikan berdasarkan pengukuran

Pengukuran ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Cost Investasi lancar Fair value Piutang Estimated net realizable value, which often

approximates fair value Persediaan Lower of cost or net realizable value using

FIFO, average, and specific identification Aset lancar lainnya (e.g prepaid exp) Cost less amount consumed in operations or

allocated to operation based on passage time Aset Tidak Lancar Aset keuangan tersedia untuk dijual Fair value Investasi dalam entitas asosiasi Historical cost adjusted to recognize the

investor share of investee income and losses, dividend distributions,and amortization of

different between investor cost and underlying net assets of the investee (equity method

goodwill);subject to evaluation for other than temporary impairment

Properti investasi Fair value less cost to sale or cost Aset tdk lancar dimiliki untuk dijual Fair value less cost to sell Aset tetap Cost less accumulated depreciation;subject to

evaluation for impairment upon the occurance of certain events and circumtancess, or

optionally at revalued amounts Aset tak berwujud lainnya Cost, if self-produced or purchased, or at fair

value at initial recognition if from business combination; amortized if definite life,

otherwise evaluated for impairment; optionally valued at revalued amount

Goodwill The excess of the purchase price over the fair values of identifiable tangible and intangible net assets acquired, at originally computed

amount not amortized, but subject to annual impairment test

LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang usaha dan terutang lainnya Contractual price agreed upon by the

parties;depending on the contractual term, often will approximately fair value

Pinjaman jangka pendek dan bagian pinjaman jangka panjang

Unpaid contractual principal adjusted for accrued interest,unamortized premium and

discount,unamortized debt issue Utang pajak jangka pendek Amount due to taxing authority based on

position claimed on income tax returns filed or to be filed

Provisi jangka pendek (e.g. imbalan kerja) When the arrangement is funded and based on assumptions regarding future investment

returns Liabilitas Jangka Panjang Pajak tangguhan Future taxable temporary different multiplied

by the effective tax rate expected to apply upon their future reversal

Provisi-liabilitas kontijensi If probable that a liability has been incurred and amount is reasonably estimable, the

estimated settlement amount

Page 10: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 9  

PT DAGANG ABC LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF BERDASARKAN FUNGSI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 201B DAN 201A PSAK Utama Terkait 201B 201A Pendapatan 1,23 xxx xxx Beban Pokok Penjualan 1,23 xxx xxx Laba bruto xxx xxx Pendapatan lainnya 1,23 xxx xxx Beban penjualan 1 xxx xxx Beban administrasi umum 1 xxx xxx Beban lainnya 1 xxx xxx Bagian laba entitas asosiasi 15 xxx xxx Laba sebelum pajak penghasilan xxx xxx Beban pajak penghasilan 46 xxx xxx Laba tahun berjalan dari operasi yang

dilanjutkan xxx xxx

Kerugian tahun berjalan dari operasi yang dihentikan

58 xxx xxx

Laba tahun berjalan xxx xxx Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan (kerugian) karena penjabaran

laporan keuangan kegiatan (divisi/operasional) dalam mata uang asing

10

xxx

xxx Keuntungan (kerugian) atas pengukuran kembali

aset keuangan tersedia untuk dijual

55

xxx

xxx Bagian keuntungan (kerugian) atas instrument

lindung nilai arus kas

55

xxx

xxx Perubahan surplus revaluasi aset tetap 16,19 xxx xxx Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program

pensiun manfaat pasti

24

xxx

xxx Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas

asosiasi

15

xxx

xxx Pajak penghasilan terkait 46 xxx xxx Pendapatan komprehensif lain tahun

berjalan setelah pajak xxx xxx

Total pendapatan komprehensif tahun berjalan

xxx xxx

Laba yang dapat diatribusikan kepada : Pemilik entitas induk 1 xxx xxx Kepentingan non pengendali 1 xxx xxx

Jumlah xxx xxx Jumlah laba rugi komprehensif yang dapat

diatribusikan kepada :

Pemilik entitas induk 1 xxx xxx Kepentingan non pengendali 1 xxx xxx

Jumlah xxx xxx Laba per saham 56 xxx xxx Dasar dan dilusian 56 xxx xxx

OCI (Other Comprehensive Income) sebagai perhatian 1. Keuntungan (kerugian) karena penjabaran laporan keuangan kegiatan

operasional dalam mata uang asing (diatur dalam PSAK No 10)----suatu penjelasan singkat. Jika suatu entitas memiliki transaksi dalam mata uang asing atau memiliki kegiatan di luar negeri disamping itu suatu entitas dapat

Page 11: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 10  

menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang asing maka permasalahan utama adalah kurs mana yang digunakan dan bagaimana melaporkan pengaruh dari perubahan kurs dalam laporan keuangan. Ilustrasi :

Page 12: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 11  

Page 13: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 12  

Page 14: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 13  

Page 15: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 14  

Page 16: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 15  

2. Keuntungan (kerugian) atas pengukuran kembali aset keuangan

tersedia untuk dijual---diatur PSAK No 55 : Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran;

Page 17: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 16  

Ilustrasi :

*catatan : total value of portofolio seharusnya 365,000 Jurnal 31/12/2008 : D Investasi-AFS 60,000 K OCI-Selisih pengukuran kembali AFS 60,000

Saldo awal OCI-FV AFS 31/12/08 = 60,000 Realized gain yang ditransfer ke PL-2009 =(20,000) Nilai wajar FV AFS 31/12/09 = 55,000 - Saldo akhir OCI-FV AFS 31/12/09 =(15,000)

Page 18: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 17  

Jurnal 31/12/09 D OCI-FV AFS 31/12/08-bersih 40,000 D OCI-FV AFS 31/12/09 15,000 K OCI-FV AFS tahun 2009 55,000

3. Bagian keuntungan (kerugian) atas instrument lindung nilai arus kas;

Page 19: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 18  

Page 20: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 19  

4. Perubahan surplus revaluasi aset tetap----diatur oleh PSAK 16 dan PSAK 19

5. Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program pensiun manfaat pasti---diatur dalam PSAK No 24

Page 21: Psak no 1 ds

Disajikan oleh Denny Setiawan SE. M.Akt, AAAK  Page 20  

III. PENERAPAN AWAL SAK UMUM-KONVERGENSI IFRS

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Setidaknya, berikut penyajian yang disyaratkan PSAK No 1 R2009 :