Upload
gusbatu1
View
573
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Di awal tahun 2014 ini, IM Trader hadir dengan topik utama pelemahan rupiah yang sangat tajam. Kami juga masih menyoroti isu tapering yang menurut kabar akan dilakukan The Fed di bulan Januari, meskipun beberapa faktor fundamental Amerika Serikat sepertinya harus membuat para petinggi The Fed berpikir keras untuk melanggengkan pemangkasan stimulus ekonominya.
Citation preview
Selamat Tahun Baru 2014 bagi Anda, pembaca setia IM Trader. Semoga
tahun 2014 ini memberikan semangat baru dan juga membuka harapan-
harapan baru bagi kita.
Di awal tahun 2014 ini, IM Trader hadir dengan topik utama pelemahan ru-
piah yang sangat tajam. Kami juga masih menyoroti isu tapering yang
menurut kabar akan dilakukan The Fed di bulan Januari, meskipun bebera-
pa faktor fundamental Amerika Serikat sepertinya harus membuat para
petinggi The Fed berpikir keras untuk melanggengkan pemangkasan stimu-
lus ekonominya. Salah satu faktor fundamental yang menjadi sorotan ada-
lah anjloknya data Non-farm Payroll Amerika Serikat, yang mencatatkan
data terburuk jika dilihat dari awal tahun 2011. Ini di luar dugaan dan
cukup mengguncang pasar kala data tersebut diumumkan.
Anda juga bisa menikmati rubrik analisis yang kami sajikan, masih menyo-
roti yen Jepang yang sepertinya mulai mendapat angin segar setelah sem-
pat menguat terhadap USD. Namun apakah yen akan melanjutkan pen-
guatannya terhadap USD? Simak analisisnya di edisi kali ini.
Konten edukasi kali ini mengangkat tema yang sederhana namun merupa-
kan dasar yang sangat penting dalam analisis teknikal. Kami memilih tema
ini karena ironisnya banyak sekali trader (pemula khususnya) yang menga-
baikan hal tersebut: yaitu support dan resistance. Padahal, jika kita sa-
dara, penggunaan support dan resistance yang tepat sangat bisa memban-
tu kita dalam mengambil keputusan beli atau jual.
Simak juga analisis tajam mengenai kemungkinan-kemungkinan yang bisa
terjadi terhadap perekonomian Jepang terkait langkah tapering yang akan
diambil oleh The Fed.
Selamat membaca.
Editorial Eko Trijuni
Editor In Chief
DAFTAR ISI
Fundamental Global
What Could Happen in 2014 ? (hal 4)
Fundamental Indonesia
Rupiah Smackdown (hal 6 )
Market Outlook
Market Outlook Forex (hal 8)
Market Outlook Komoditi (hal 10)
Fundamental Bursa Saham Asia
Fed Tapering dan Pengaruhnya Pada Fun-
damental Ekonomi Jepang (hal 14)
Pojok Edukasi
Manfaat Leverage (Hal 16)
Tips Untuk Mengambil Posisi Buy atau Sell
Dengan Sederhana
(hal 17)
Psikologi Trading
Trader Juga Perlu Bikin Resolusi Tahun
Baru (hal 20)
Trivia Quiz [Jawaban Minggu lalu + Kuis
baru] (hal 22)
Pojok Bang Edu (hal 25)
Editorial (hal 2)
Daftar isi + Kontributor (hal 3)
Susunan Redaksi
Pendiri : PT. International Mitra Futures • Pemimpin Umum : Freddy Chandra •
Editor In Chief : Eko Trijuni • Kontributor : Adi Nugroho, Fredy Rodo, Garry Adrian, Ifsan Lukman, Rizal Perwira, Dandun Wintolo •
• Layout & Design : Alex Immanuel, Andreas Lim • Marketing & Distribusi : Eka Saputra, Ega Rezauddin •
DISCLAIMER
Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi. Setiap transaksi yang dil-
akukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas sua-
tu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari artikel majalah ini
adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi.
Tahun 2013 sudah berlalu, namun pasar
keuangan masih menyisakan isu yang be-
lum tuntas dan berpotensi mengerakan
pasar di 2014. Berbicara mengenai
prospek siapa yang paling akan bersinar di
2014, yang pasti tidak akan jauh dari
negeri Paman Sam dengan Dollar AS-nya.
Membaiknya kondisi perekonomian di
Amerika Serikat membawa angin segar
untuk mendongkrak performa dolar AS di
tahun 2014. Hal ini diperkuat dengan
keputusan The Fed pada tanggal 18
Desember 2013, yang akan memangkas
program stimulus sebesar $10 miliar men-
jadi $75 miliar dari sebelumnya sebesar
$85 miliar per bulan pada bulan Januari
2014. The Fed mengatakan bahwa kinerja
ekonomi sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam pernyataannya, Ben Bernanke
melihat peningkatan aktivitas dan pasar
tenaga kerja konsisten dengan kekuatan
yang mendasari pertumbuhan ekonomi
yang lebih luas. Namun demikian suku
bunga acuan masih akan ditahan di level
terendah yakni mendekati 0%.
Fundamental Global
Garry Adrian
Junior Analyst International Mitra Futures
What Could Happen in 2014?
Glossary :
Yield : tingkat bunga yang
ditawarkan oleh pasar untuk
membeli sebuah aset keuangan
(tidak hanya terbatas pada obligasi
semata) dengan tujuan untuk
menukar uang saat ini dengan uang
di masa yang akan datang.
Tapering : Rencana pengurangan
pembelian obligasi yang beredar di
masyarakat oleh Bank Sentral
Amerika (The Fed), hal ini bertujuan
untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar di masyarakat.
Dovish : Sebuah pernyataan atau
kebijakan yang memberikan indikasi
penurunan dan biasanya mendapat
respon negatif di pasar
“Pedoman kebijakan yang dilontarkan Fed
telah mengimbangi pengumuman taper-
ing, Fed menyatakan jika mereka tidak
akan menaikkan suku bunga sampai ting-
kat pengangguran turun di bawah 6,5%,”
kata Richard Franulovich, analis mata
uang senior Westpac di New York. Kepala
Riset Pasar Global Asia dari Credit Agricole
Bank, Mitul Kotecha, mengatakan bahwa
yield AS masih lebih tinggi dan pertum-
buhannya masih relatif cemerlang. Selain
itu, aliran modal yang lebih tinggi kembali
masuk ke negara perekonomian terbesar
dunia ini sehingga akan terus mendorong
performa Dolar AS di tahun 2014. Lalu
wawancara di NBC pada tanggal 22
Desember 2013, Direktur IMF Christine
Lagarde mengatakan bahwa Amerika Seri-
kat memiliki outlook yang baik untuk ta-
hun 2014 dan memberikan ekspektasi
ekonomi yang jauh lebih baik. Optimisme
ini cukup beralasan dikarenakan turunnya
angka pengangguran, tapering The Fed,
dan kesepakatan anggaran pemerintah.
Dengan sendirinya, bila perekonomian
lebih baik maka akan menunjukkan
prospek yang cerah untuk nilai dolar AS.
Di tahun 2014 ini, The Fed telah menya-
takan bahwa adanya kemungkinan taper-
ing lanjutan jika tingkat pengangguran
berkurang. Jika ini terjadi berpotensi
membuka kemungkinan penguatan dolar
AS lebih jauh. Namun, perlu diingat bah-
wa per bulan Februari 2014, tonggak
kepemimpinan berpindah tangan kepada
Janet Yellen yang telah disetujui oleh
senat pada hari senin tanggal 6 Januari
2014 kemarin, yang akan menggantikan
Ben Bernanke sebagai orang nomor satu
the Fed. Yellen adalah arsitek utama pro-
gram stimulus ini, dan ia sudah menya-
takan bahwa akan mempertahankan ke-
bijakan ini hingga perekonomian betul-
betul membaik.
Perkiraan di Tahun 2014
Diperkirakan pemulihan ekonomi AS akan
terus terjadi di tahun 2014 sehingga men-
imbulkan sentimen positif terhadap dolar
AS. Membaiknya perekonomian di Amerika
Serikat diperkirakan akan sedikit menekan
mata uang lainnya terutama di negera
berkembang. Chris Weston, Kepala Ahli
Strategi Pasar IG Markets, memperkirakan
tentang adanya kemungkinan
melemahnya Euro pada tahun 2014. Wes-
ton juga memperkirakan bahwa mata
uang negara-negara berkembang akan
mengalami tekanan hebat akibat men-
guatnya Dolar AS. Jika dilihat dari aliran
modal keluar dan kerentanan eksternal-
nya, diperkirakan Rupee India, Rupiah In-
donesia, Lira Turki, Rand Afrika Selatan,
dan Real Brazil akan menjadi mata uang
yang berpotensi untuk tertekan di tahun
2014.
Perbedaan kebijakan antar bank sentral di
masing-masing negara juga disinyalir
akan berperan penting dalam menentukan
trend pergerakan pasar di tahun 2014.
Sementara The Fed baru memulai dengan
taperingnya, Bank Sentral Jepang (Bank
of Japan/BOJ) diperkirakan masih akan
menambah stimulus moneternya, bahkan
Bank Sentral Eropa (Europan Central
Bank/ECB) sedang mempertimbangkan
kebijakan moneter lanjutan yang lebih
dovish dimana adanya kemungkinan pen-
erapan suku bunga negatif. “Bank-bank
sentral utama dunia memiliki kepentingan
masing-masing yang berbeda-beda, se-
hingga dapat diartikan sebagai sebuah
kesempatan bagi para investor,” ungkap
Scott Thiel, Kepala tim obligasi BlackRock
Inc. yang berpusat di London.
Fundamental Global
Rupiah ibarat dihajar dalam pertunjukan
“Smackdown”, terhempas sepanjang ta-
hun 2013 akibat terpengaruh dengan spe-
kulasi pengurangan stimulus Amerika
Serikat. Akhirnya The Fed mengumumkan
pada tanggal 18 Desember 2013 akan
melakukan tapering atau pengurangan
stimulus terhitung mulai Januari 2014.
Rupiah di akhir tahun 2013 menembus
level 12.000 per dolar dan mencapai level
12.276 per dolar. Pelemahan ini berpoten-
si akan berlanjut di tahun 2014 jika
keadaan ekonomi domestik indonesia tak
kunjung membaik untuk bisa mendukung
kinerja mata uang dan bursa saham. Kon-
disi ini pun diperparah dengan membu-
ruknya neraca transaksi dan inflasi di In-
donesia. Selain itu, tahun 2014 juga
merupakan tahun politik di Indonesia. Pa-
ra pelaku pasar pun perlu berhati-hati
menjelang pemilihan umun yang tinggal
beberapa bulan lagi.
Sejauh mana dampak dari tapering di ta-
hun 2014 ini? Lalu bagaimana proyeksi ru-
piah di tahun 2014?
Dampak Tapering AS
Spekulasi mengenai tapering AS hingga
akhirnya keputusan The Fed pada tanggal
18 Desember 2013 mengurangi stimulus
telah memicu eksodus dana asing yang
berada di Indonesia. Berdasarkan data
Bursa Efek Indonesia (BEI), di tahun 2013
ini investor asing yang mencatatkan net
sell asing di pasar saham sebesar Rp
15,29 triliun. Nilai dana asing yang keluar
itu hampir sama dengan nilai dana asing
yang masuk tahun di 2012, yakni sebesar
Rp 15,2 triliun. Sejak muncul spekulasi
Fundamental Indonesia
Garry Adrian
Junior Analyst International Mitra Futures
Rupiah Smackdown!!!
Glossary :
The Fed / Federal Reserve : Bank
Sentral Amerika Serikat
Tapering : Rencana pengurangan
pembelian obligasi yang beredar di
masyarakat oleh Bank Sentral
Amerika (The Fed), hal ini bertujuan
untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar di masyarakat.
Support & Resistance : level-level
kritis yang merupakan level yang
digunakan para pelaku pasar dalam
mengambil keputusan. Level-level
tersebut diperkirakan bisa menahan
pergerakan harga.
Net sell : Penjualan bersih (hasil dari
pengurangan penjualan kotor
adanya rencana tapering, banyak dana as-
ing yang beredar di Indonesia ditarik kem-
bali ke negara asalnya.
Setelah Keputusan Tapering AS Tang-
gal 18 Desember 2013
Pada Kamis tanggal 19 Desember 2013,
sehari setelah The Fed memutuskan
pengurangan stimulus, Indeks Harga Sa-
ham Gabungan (IHSG) indeks justru di-
tutup di zona hijau dengan penguatan
35,70 poin atau menguat 0,85% menjadi
4.231,98. IHSG rupanya memberikan re-
spons positif atas pengurangan stimulus
dari The Fed. Meskipun memutuskan un-
tuk mengurangi stimulus, namun The Fed
tetap mempertahankan kebijakan suku
bunga rendah. Ada kemungkinan yang
menjadi perhatian investor saat ini adalah
suku bunga acuan The Fed, bukan lagi
pembatasan stimulus. Jika suku bunga
acuan naik, barulah dana asing yang sela-
ma ini ada di Indonesia akan hengkang
dan kembali ke negaranya.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan,
Bambang Brodjonegoro, menilai bahwa
keputusan The Fed yang mulai mengu-
rangi stimulus menjadi US$ 75 miliar per
bulan tidak terlalu mempengaruhi pasar
dalam negeri untuk jangka pendek. Hal ini
dikarenakan pengaruh kebijakan The Fed
sudah dirasakan sejak Mei 2013 lalu.
Bambang mengatakan bahwa yang saat
ini harus diwaspadai adalah adanya
pengurangan stimulus lanjutan dengan
nilai yang lebih besar
Proyeksi Rupiah Secara Teknikal dan
Fundamental di Tahun 2014
Berdasarkan analisa teknikal yang diambil
dari grafik monthly, saat ini rupiah sedang
berada di area resistance di kisaran 12276
dan ada kemungkinan untuk kembali
menguji resistance tersebut. Jika re-
sistance di kisaran 12276 tersebut ber-
hasil di tembus dalam beberapa bulan ke
depan, membuka kemungkinan rupiah
akan kembali melanjutkan pelemahannya
terhadap dolar dengan mengincar re-
sistance berikutnya di kisaran 13178 yang
merupakan resistance di bulan November
2008. Namun berhati-hatilah, jika re-
sistance 12276 tersebut bertahan seiring
dengan keadaan indikator teknikal yang
berada dalam kondisi jenuh beli, maka
ada kemungkinan rupiah akan terkoreksi
mengincar area support di kisaran 11374-
10816.
Secara fundamental, rupiah masih mung-
kin akan melanjutkan pelemahannya.
Keadaan defisit neraca transaksi berjalan
Indonesia masih sangat besar, di mana ji-
ka dilihat dari data historis terus mengala-
mi pembengkakan. Tahun 2011 neraca
transaksi berjalan Indonesia surplus $ 2
Miliyar , tahun 2012 defisit sebesar $ 24.5
miliyar, tahun 2013 defisit diperkirakan
membengkak sebesar $ 32 miliyar.
Lalu, kondisi ini diperparah oleh fakta kian
membaiknya ekonomi Amerika Serikat
seiring dengan dimulainya tapering di Jan-
uari 2014 dan adanya kemungkinan pen-
gurangan stimulus lanjutan. Kemudian,
faktor pemilu yang akan diadakan di se-
mester I 2014 juga disinyalir akan mem-
buat rupiah semakin tertekan.
Fundamental Indonesia
Pada tahun lalu dollar menunjukan keper-
kasaannya terhadap yen dikarenakan para
pelaku pasar berspekulasi atas perbedaan
proyeksi ekonomi antara kedua negara
tersebut. Yang mana The fed diperkirakan
akan mengurangi stimulus mengingat
membaiknya perekonomian AS, sehingga
kemungkinan besar akan menguatkan dol-
lar. Di sisi lain Bank Of Japan tetap berko-
mitmen akan menggelontorkan stimulus
hingga dicapainya target inflasi sebesar 2
persen.
Namun “arah angin“ sepertinya bisa saja
berubah, mengingat data Non Farm Pay-
rolls AS yang rilis pada bulan Januari ini
sempat mengejutkan para pelaku pasar
dengan kenaikan sebesar 74.000, jauh
dari perkiraan para analis sebesar
196.000. Meskipun demikian tingkat
pengguran berkurang menjadi 6.7 % dari
7% pada bulan sebelumnya. Namun hal
tersebut tetap saja perlu di waspadai dan
membuka peluang atas kemungkinan the
Fed akan menarik kembali keputusan ke-
bijakan tapering pada bulan Desember la-
lu. Untuk itu tentunya kita harus melihat
data - data ekonomi AS yang akan rilis
pada bulan ini seperti CPI dan Jobless
Claim, hingga langkah langkah The Fed
yang akan di putuskan pada pertemuan
FOMC tanggal 28 -29 januari.
Di sisi lain, European Central Bank tetap
mempertahankan suku bunga acuan
dengan tidak berubah pada rekor teren-
dah, dengan tingkat refinancing rate di
0.25 persen, sedangkan suku bunga de-
posito sebesar 0 persen dan suku bunga
pinjaman marjinal sebesar 0,75 persen.
Pendekatan Teknikal
USD/JPY
Market Outlook Forex
Ifsan Lukman
Junior Analyst International Mitra Futures
Yen Mulai Menguat, Arah Angin Berubah Atau
Sekedar Koreksi?
Jika kita melihat dari sudut pandang
teknikal, pada grafik harian USD/JPY ter-
lihat terkoreksi menguji support di level
103.40, meskipun demikian secara umum
bias masih terlihat bullish. Pada saat
artikel ini ditulis USD/JPY berada diantara
SMA 20 dan 50. Indikator Stochastic
masih cenderung bearish, sedangkan indi-
kator CCI sudah berada dalam area jenuh
jual. Sehingga Preferensi untuk bulan ini
adalah bullish, maka dari itu perhatikan
area support 103.40 – 101.16 untuk men-
cari konfirmasi sinyal bullish, dengan po-
tensi rebound hingga kisaran 105.40..
Berhati-hatilah jika support 101.16 tem-
bus, yang mana jika itu terjadi akan
merubah bias bullish menjadi bearish dan
berpotensi menekan USD/JPY hingga kis-
aran 100.16 – 96.93.
EUR/USD
Pada grafik harian EUR/USD terlihat dalam
bias bullish, namun tampaknya perge-
rakan bullish tertahan oleh kerasnya re-
sistance di level 1.3824. Sementara itu in-
dikator Stochastic dan CCI terlihat cender-
ung bullish yang mana kemungkinan har-
ga kembali membidik resistance 1.3824.
Jika resistance 1.3824 benar – benar
tembus, maka kemungkinan besar akan
memicu pergerakan bullish lanjutan
menuju resistance selanjutnya di level
1.4116.
Sementara itu waspadai juga area trend-
line, Dimana apabila trendline tersebut
pecah maka berpotensi memicu perge-
rakan koreksi hingga kisaran 1.3570 –
1.3287.
Market Outlook Forex
Di tahun 2014 ini bagi yang bertransaksi
di sektor komoditas seperti emas mungkin
akan bertanya-tanya, seperti apa harga
emas di tahun 2014 ini? Apakah masih
akan turun ataukah menemukan momen-
tum untuk kembali menguat?
Di awal tahun 2013 lalu banyak yang
memperkirakan bahwa emas masih akan
booming bahkan banyak institusi finansial
yang dengan berani memperkirakan emas
akan ke level $1800 bahkan ada yang
memperkirakan akan tembus $2000 per
troy ounce. Namun yang terjadi ternyata
di tahun 2013 harga emas mengalami
penurunan tajam. Lalu bagaimana dengan
tahun 2014 ini ?
Meskipun ada beberapa institusi yang
memperkirakan emas masih akan peluang
untuk naik, akan tetapi institusi-institusi
keuangan besar seperti UBS, Goldman
Sachs, Morgan Stanley, JP Morgan, Credit
Suisse masih melihat emas akan mengala-
mi penurunan setidaknya untuk kuartal
pertama tahun ini.
Seperti UBS yang mengatakan bahwa
pelemahan emas ini tidak hanya didorong
oleh maraknya aksi jual emas akan tetapi
juga tidak didukung oleh faktor funda-
mental yang bisa menjadi katalis positif
bagi emas. Untuk tahun 2014 ini dengan
masih optimismenya pelaku pasar ter-
hadap perekonomian global khususnya
perekonomian AS, berkurangnya minat
terhadap asset yang lebih aman seperti
emas, serta meningkatnya minat investor
terhadap aset-aset beresiko memberikan
sinyal bahwa aset-aset yang bertujuan se-
bagai safe haven seperti emas akan
Market Outlook Komoditi
Adi Nugroho
Senior Analyst International Mitra Futures
BAGAIMANA PROSPEK HARGA EMAS DI AWAL 2014?
berkurang peminatnya. Apalagi ditambah
masih hangatnya hasil keputusan the Fed
pada akhir tahun 2013 lalu yang memu-
tuskan mengurangi pembelian obligasinya,
membuat emas kehilangan kilaunya kare-
na para investor berbondong-bondong
mengalihkan asetnya ke dollar AS.
Analisa Teknikal
Secara teknikal kalau dilihat dari grafik
daily terlihat emas masih berada dalam
bias bearish, meskipun sampai artikel ini
ditulis harga emas sedang mengalami
koreksi setelah pada bulan Desember
emas tidak berhasil menembus level ter-
endahnya untuk tahun 2013 yang dicapai
pada bulan Juni lalu di level 1180.
Apabila emas masih meneruskan kore-
ksinya ada peluang emas akan mencoba
untuk menguji resistance dikisaran level
1272 (resistance yang terbentuk dari garis
trendline), koreksi yang kemungkinan di-
alami oleh emas ini juga dikuatkan oleh
indikator stochastic oscillator serta CCI
yang terlihat mengarah keatas. Apabila
resistance ini berhasil ditembus akan
membuat emas untuk menguat lebih
lanjut untuk mencoba target berikutnya
dikisaran 1293 – 1319.
Namun apabila support di level 1180 ber-
hasil tembus maka ada peluang emas un-
tuk kembali tertekan setidaknya untuk
mengincar level kisaran 1150 (support
dari garis trendline).
Waspadailah setiap kemungkinan yang
bisa terjadi di awal tahun 2014 ini. Amati
perubahan-perubahan teknikal yang bisa
Anda lihat melalui chart, juga cermati isu-
isu ekonomi yang berkembang di pasar.
Market Outlook Komoditi
Pembaca yang budiman, pada pertemuan
dewan gubernur bank sentral AS (The
Fed) terakhir pada tanggal 18 Desember
2013 lalu, the Fed mengumumkan pengu-
rangan jumlah stimulus ekonomi sebesar
10 Milyar dollar dari 85 milyar dollar per
bulan. Artinya, The Fed kini menyuntikkan
stimulus ekonomi sebesar 75 milyar dollar
setiap bulannya. Stimulus ini terus dil-
akukan sampai pasar tenaga kerja mem-
baik dalam konteks kestabilan harga.
Sebelum kebijakan moneter ini di-
umumkan, tingkat pengangguran AS
turun dari 7,3% ke level 7%.
Pengurangan stimulus oleh The Fed sudah
ditunggu-tunggu pasar sejak pertengahan
tahun 2013. Rencana pengurangan stimu-
lus ini sempat terganggu oleh tarik-
menarik agenda pagu kredit dan anggaran
pemerintah dengan Kongres (kubu partai
republik) yang mengakibatkan sebagian
kantor pemerintah AS ditutup karena
kekurangan anggaran. Di lain tempat,
rencana pengurangan stimulus juga
berimbas pada mata uang rupiah, IHSG,
dan kebijakan Bank Indonesia. Dan tidak
di Indonesia saja, peristiwa ini sempat
memengaruhi perilaku investor di seluruh
dunia.
Bagaimana stimulus the Fed ini hub-
ungannya dengan mata uang Jepang? Se-
jak the Fed menggulirkan stimulus pelong-
garan kuantitatif ke-3 mulai 13 September
2012, nampak bahwa yen melemah ter-
hadap dollar (Grafik 1). Pelemahan yen
juga ditopang oleh aksi pelonggaran kuali-
tatif dan kuantitatif Bank of Japan (BOJ)
mulai dari 4 April 2013 (grafik 1).
Grafik 1. USDJPY mingguan
Pada akhir tahun 2012, ada peristiwa
ekonomi besar di Jepang: pemilu dan
penunjukkan Shinzo Abe menjadi perdana
menteri. Shinzo Abe saat itu berjanji
memajukan ekonomi dan keluar dari ku-
rungan 15 tahun deflasi dengan mentar-
getkan inflasi sebesar 2%. Kemudian Abe
memilih Haruhiko Kuroda untuk menjadi
Fundamental Bursa Saham Asia
Rizal Perwira
Senior Analyst International Mitra Futures
FED TAPERING DAN PENGARUHNYA PADA FUNDA-
MENTAL EKONOMI JEPANG
Gubernur Bank Sentral
Jepang baru guna
mengintegrasikan ek-
pektasi ekonomi sesuai
yang direncanakan.
Setelah Kuroda men-
jabat, pada tanggal 4
April 2013, Bank of Ja-
pan (BOJ) mengenal-
kan kebijakan moneter
Quantitative dan Quali-
tative Easing dengan
melipatgandakan basis
uang (monetary base)
guna melancarkan
stimulus lebih cepat
dan agresif.
Dalam mendukung
komitmen inflasi 2%
secepat mungkin, BOJ
menambah 60-70 triliun yen setiap tahun
yang kemudian digunakan dalam operasi
pasar uang. Dengan kata lain, kebijakan
the Fed dan BOJ hampir sama: menyun-
tikkan banyak uang ke masyarakat.
Yang terjadi saat ini di AS dan Jepang
adalah memberi stimulus pelonggaran
ekonomi dengan memompa uang ke
masyarakat. Dari sudut pandang investor
asing, stimulus yang dilakukan kedua
bank sentral tersebut akan menaikan daya
beli masyarakat dan kenaikan inflasi di
masa depan. Ekspektasi masa depan ini
yang membuat investor asing datang dan
gencar berinvestasi di pasar saham AS
dan Jepang. Itulah kenapa indeks saham
Dow Jones AS dan Nikkei 225 Jepang
mengalami apresiasi yang signifikan sejak
pelonggaran kuantitatif dilakukan oleh
kedua bank sentral mulai tahun 2012 dan
2013 (lihat grafik 2 dan 3).
Pengurangan stimulus 10 milyar dollar
oleh the Fed menandakan ekspektasi roda
ekonomi AS akan membaik di masa de-
pan. Bagi industri Jepang yang melakukan
ekspor ke AS, ekpektasi ini akan memberi
harapan kenaikan laba perusahaan, se-
hingga indeks saham Nikkei 225 pun
kemungkinan besar akan terapresiasi. Di
lain pihak, stimulus pelonggaran kuanti-
tatif BOJ yang direncanakan masih akan
bergulir hingga tahun 2015 menambah
peluang apresiasi Nikkei 225 di masa de-
pan.
Sebagai bocoran, komponen yang perlu di
awasi dan berpotensi mempengaruhi fun-
damental ekonomi Jepang ke depan ada-
lah kenaikan pajak penjualan sebesar 8%
yang akan dimulai bulan April 2014
mendatang.
Fundamental Bursa Saham Asia
Grafik 2. Indeks Saham Dow Jones AS
Grafik 3. Indeks Saham Nikkei 225
Data non-farm payroll AS bulan Desember
tampaknya telah "merusak" penilaian
pertumbuhan ekonomi AS. Departemen
Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa
lapangan pekerjaan hanya bertambah
sebesar 74.000 pada bulan Desember,
yang merupakan kenaikan terkecil sejak
awal tahun 2011 dan jauh di bawah
perkiraan dengan kenaikan sebesar
193.000 lapangan pekerjaan. Sebaliknya
tingkat pengangguran AS turun menjadi
6,7% dari 7%.
Perkiraan laporan NFP yang kuat
sebenarnya telah dibangun sepanjang
minggu ini setelah angka ISM manufaktur
AS minggu lalu dan data tenaga kerja ADP
di sektor swasta telah mencetak data
terkuat pada minggu lalu melampaui esti-
masi perkiraan.
Tapering the Fed
Data payroll AS yang lemah kemungkinan
akan menjadi bahan spekulasi bahwa Fed
tidak akan melakukan tapering dalam
waktu dekat.
Menanggapi data pekerjaan AS tersebut,
Janet Yellen, gubernur Federal Reserve
yang baru, mengkonfirmasi bahwa “the
Fed akan sulit mengambil keputusan ter-
hadap pengurangan program pembelian
obligasi bank sentral AS.”
Federal Reserve pada bulan Desember lalu
mengatakan akan mulai mengurangi uku-
ran pembelian obligasi, yang menjadi inti
dari strategi quantitative easing. Ke-
bijakan ini dikenal dengan nama tapering,
Seputar Non-Farm Payrolls
Fredy Rodo
Senior Analyst International Mitra Futures
Surprise! Payroll AS Desember Jatuh Tajam
yang rencananya akan dilakukan di bulan
Januari 2014.
The Fed tampaknya telah bertindak terlalu
cepat, meskipun ekonomi AS telah terlihat
stabil, karena the Fed telah memberikan
sejumlah besar likuiditas ke pasar. Ke-
bijakan stimulus moneter The Fed telah
membantu ekonomi AS pulih.
Meskipun demikian, rilis data payroll AS
bulan Desember menciptakan masalah ba-
ru untuk Janet Yellen ketika pertama kali
duduk sebagai ketua the Fed.
Payroll Sebelumnya
Non-farm payroll AS naik pada bulan Ok-
tober dan November. Data tersebut jauh
lebih baik dibandingkan dengan dua
kuartal sebelumnya. Tingkat penganggu-
ran AS juga menurun, dari 7,5% pada
bulan Juni sampai 7% per November.
FOMC Meeting Minute
Risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka
Federal pada bulan Desember
mengungkapkan bahwa anggota dewan
gubernur telah melihat bahwa pasar tena-
ga kerja AS telah membaik sebelum
mereka memulai secara 'hati-hati' akan
melakukan program pengurangan pem-
belian obligasi.
Namun, beberapa anggota dewan gu-
bernur menginginkan pengangguran AS
harus berada di kisaran 6% - 6,5% sebe-
lum bank sentral AS mempertimbangkan
kenaikan suku bunga, yang menunjukkan
masih ada kekhawatiran terkait sektor
tenaga kerja.
The Big Question?
Saat ini yang menjadi pertanyaan besar
apakah melemahnya data payrolls AS
akan membuat the Fed akan memperlam-
bat stimulus moneter atau akan tetap
melakukan pembelian obligasi dengan
ukuran pembelian yang masih akan tetap.
Tekanan pada dolar, penurunan yield ob-
ligasi AS dan pemulihan di saham, mem-
buat investor percaya bahwa The Fed akan
berpikir ulang untuk melakukan tapering
QE pada semester pertama tahun ini.
The Fed juga perlu berpikir keras tentang
ambang batas tingkat pengangguran AS
karena bisa dicapai dengan pertemuan
pertama Janet Yellen sebagai gubernur
Fed pada bulan Maret.
Seputar Non-Farm Payrolls
Apa maksudnya leverage 1:100 apa
dan manfaatnya?
Memang di bidang ekonomi banyak istilah
dan frase yang menggunakan kata lever-
age. Dalam ilmu fisika juga terdapat
istilah tersebut. Sedangkan dalam
perdagangan berjangka sendiri juga
mempunyai istilah leverage, tentu maksud
kata leverage berbeda satu dengan yang
lainnya. Pada perdagangan berjangka
istilah leverage justru senada dengan ilmu
fisika yaitu daya ungkit.
Menjawab pertanyaan di awal, berikut
ilustrasi “leverage 1:100”. Pada
perdagangan berjangka, dana jaminan
standar yang dibutuhkan untuk ber-
transaksi 1 lot currencies (forex) adalah
sebesar 100000 mata uang. Tetapi dalam
transaksi retail pada broker, untuk ber-
transaksi 1 lot currencies hanya membu-
tuhkan dana jaminan sebesar $1000.
Artinya dana jaminan yang dibutuhkan
hanya 1% dari contract size.
Kemudian, mengapa di sebut dana ja-
minan? Karena dana tersebut akan
dikembalikan ketika sebuah transaksi di-
akhiri, entah transaksi tersebut mengala-
mi keuntungan atau kerugian. Nah, dana
jaminan tersebut dalam perdagangan ber-
jangka di sebut (initial) margin.
Dana jaminan standar sebesar 100000
mata uang itu di sebut dengan contract
size. Jadi secara singkat maksud leverage
1:100 adalah kita hanya membutuhkan
margin $1,000 untuk bertransaksi 1 lot
yang seharusnya sebesar contract size
sebesar 100000 mata uang. Perlu diingat
bahwa (initial) margin adalah dana yang
dijaminkan pada broker.
Bagaimana dengan leverage 1:1, 1:2,
1:50, atau 1:400? Mudah saja untuk
menghitung (initial) marginnya. Kita ting-
gal mengalikan leverage dengan dengan
contract size. Berikut table (initial) margin
berdasarkan leverage.
Lalu apa manfaat leverage? Sejalan
dengan pengertian diatas maka keun-
tungan leverage adalah dengan modal
lebih kecil kita dapat bertransaksi setara
dengan kontrak standart (contract size).
Kemudian, dengan adanya pilihan lever-
age memberikan ruang kepada kita untuk
lebih leluasa menerapkan strategi money
management. Misalkan kita mempunyai
modal $100,000, (setara Rp 1 mliar
dengan asumsi Rp 10.000/USD) maka
dengan leverage 1: 100 dengan (initial)
margin 1 lot $1,000 sehingga diperoleh
100 lot.
Lebih jauh lagi sebetulnya tidak hanya
sampai pada pertimbangan jumlah lot
akan tetapi bisa memberi pengaruh juga
sampai pada penentuan besar Take Profit
dan Stop loss.
Pojok Edukasi
Dandun Wintolo
Senior Analyst International Mitra Futures
MANFAAT LEVERAGE
Mungkin Anda sering mengalami kejadian
mengambil posisi dengan cukup yakin
setelah melihat harga bergerak cukup ce-
pat dalam satu arah akan tetapi tidak be-
rapa lama kemudian harga ternyata ber-
balik arah. Atau anda mengambil posisi
menunggu harga terkoreksi di level ter-
tentu di mana Anda cukup yakin bahwa
harga tidak akan berhasil menembus level
tersebut, akan tetapi ternyata berhasil
tembus bahkan bergerak tajam. Pernah
kan? Mungkin bahkan sering.
Mungkin Anda sudah melakukan penelitian
atau riset bahkan mempunyai indikator
yang bisa mengindetifikasi suatu titik balik
atau suatu trend, tetapi bukan itu masa-
lahnya. Mungkin Anda sudah memilih
pasangan mata uang yang tepat untuk
trading, tetapi bukan itu juga masalahnya.
Masalahnya adalah masuk posisinya, yaitu
kapan atau di level berapa kita masuk po-
sisi.
Untuk memaksimalkan keuntungan serta
meminimalkan kerugian kita dalam
transaksi, hal yang harus kita ketahui yai-
tu apakah kita akan masuk posisi saat
market dalam kondisi searah trend atau
kita akan masuk posisi saat market men-
galami koreksi. Nah,untuk mengetahui di
level berapa untuk masuk posisi kita bisa
menggunakan level support resistance.
Pojok Edukasi
Adi Nugroho
Senior Analyst International Mitra Futures
Tips Mengambil Posisi Buy atau Sell Dengan Sederhana
Pertama kita harus tahu dulu yang dimak-
sud dengan support dan resistance. Sup-
port adalah tahanan bawah sementara re-
sistance tahanan atas. Ibaratnya support
dan resistance itu seperti bendungan se-
buah waduk. Bendungan ini akan be-
rusaha menahan aliran air, namun bukan
berarti bendungan ini tidak bisa jebol. Jika
tekanan air cukup besar maka bisa
dimungkinkan bendungan ini akan jebol
juga.
Demikian juga dengan support dan re-
sistance. Level support dan resistance bisa
tertembus jika ada berita yang bisa
mempengaruhi sentimen pasar sehingga
harga mampu menembus level support
atau resistance tersebut.
Dari gambar di atas bisa kita lihat garis
support dan resistance. Teorinya apabila
harga mengenai garis support atau re-
sistance maka harga akan memantul. Na-
mun ketika harga tembus support maka
akan terus ke bawah. Demikian juga keti-
ka harga tembus resistance maka harga
akan terus bergerak ke atas. Yang men-
jadi pertanyaan sekarang kapan saatnya
kita masuk posisi (beli atau jual)?
Untuk masuk posisi ada beberapa strategi
atau skenario sederhana yang bisa kita
manfaatkan dengan resiko yang minim,
antara lain :
1. Jika harga menyentuh level resistance
dan tidak berhasil menembus level re-
sistance tersebut, kita bisa mengambil po-
sisi Sell dengan analisa harga kemung-
kinan akan kembali memantul kebawah.
Antisipasinya adalah jika harga ternyata
berbalik dan ditutup di atas level re-
sistance. Untuk mengetahui apakah harga
akan memantul ketika menyentuh re-
sistance bisa dikombinasikan dengan pola
atau bentuk candlestick.
2. Jika harga menyentuh level support dan
tidak berhasil menembus level support
tersebut, kita bisa berasumsi dengan ana-
Pojok Edukasi
Glossary:
Support : Kisaran harga dimana pada
level atau kisaran tersebut diperkirakan
permintaan cukup kuat sehingga dapat
menahan harga dari penurunan lebih
lanjut.
Resistance : Kisaran harga dimana
kecenderungan menjual pada kisaran
tersebut cukup kuat sehingga dapat
menahan laju dari kenaikan harga lebih
lanjut.
lisa harga akan kembali naik dan kita bisa
mengambil posisi Buy. Batasan resikonya
adalah jika harga ternyata kembali ber-
balik arah dan menembus level support
tadi. Untuk mengetahui apakah harga
akan memantul kembali saat menyentuh
support kita bisa menggunakan pola atau
bentuk candlestick.
3. Skenario yang ketiga yaitu apabila har-
ga menembus resistance (breakout). Jika
harga tembus ke atas resistance kita bisa
mengambil posisi Buy, apalagi ada berita
fundamental yang mendukung. Untuk ba-
tasan resikonya adalah jika harga kembali
ke bawah dan ditutup di bawah resistance.
4. Skenario yang keempat yaitu apabila
harga menembus support (breakout). Jika
harga tembus ke bawah support kita bisa
mengambil posisi Sell, apalagi jika ada
berita fundamental yang mendukung. Un-
tuk batasan resikonya adalah jika harga
kembali ke bawah dan ditutup di atas sup-
port.
Itulah beberapa cara yang bisa kita
lakukan untuk mengetahui kapan saatnya
kita masuk posisi Buy atau Sell dengan
cara sederhana, yaitu hanya dengan me-
manfaatkan support resistance tanpa
menggunakan indikator teknikal. Dengan
cara sederhana ini kita bisa memaksimal-
kan potensi keuntungan serta bisa
meminimalkan kerugian.
Selalu disiplin dengan trading plan anda
dan latihlah terus kemampuan anda dalam
menentukan level support dan resistance
untuk mengasah kemampuan visual anda
dalam membaca grafik.
Pojok Edukasi
Selamat tahun baru 2014! Mudah-
mudahan tahun ini bisa lebih baik da-
ripada tahun-tahun sebelumnya. Bagi An-
da yang hobi trading, mudah-mudahan
performa di tahun ini bisa lebih baik da-
ripada tahun lalu.
Berbicara mengenai tahun baru, mungkin
sudah menjadi semacam “tradisi” bagi se-
bagian orang untuk membuat semaca
“resolusi”. Isinya biasanya keinginan-
keinginan atau target yang belum tercapai
di tahun sebelumnya. Nah, sebagai trader,
perlu juga lho membuat semacam resolu-
si.
Ada beberapa hal yang mungkin bisa kita
masukkan ke dalam “resolusi tahun baru
ala trader” ini. Pertama adalah mengeval-
uasi (review) aktivitas trading di tahun
2013. Ini penting untuk mengukur tingkat
keberhasilan ataupun mengetahui apa sa-
ja kesalahan trading yang pernah kita
lakukan di tahun lalu.
Introspeksi
Penting juga untuk diingat bahwa dalam
melakukan evaluasi ini kita harus jujur.
Anggap saja ini adalah semacam intro-
speksi. Dengan bersikap jujur, kita akan
mengetahui apa saja kelemahan kita di
samping kelebihan yang kita miliki. Kita
akan bisa tahu apakah masih ada hal-hal
yang harus diperbaiki dalam cara kita ber-
transaksi. Kita akan bisa tahu apakah kita
sudah cukup disiplin dalam menjalankan
trading plan atau belum. Kita akan tahu
apakah target pribadi kita sebagai trader
sudah tercapai atau belum di tahun lalu.
Tingkatkan Kepercayaan Diri
Ini berhubungan dengan psikologi trading.
Mungkin di tahun lalu kita tidak disiplin
menjalankan trading plan karena kita me-
mang tidak percaya 100% pada keampu-
han sistem trading kita. Mungkin juga kita
terlalu dibayangi ketakutan akan men-
galami kerugian yang sangat besar
Psikologi Trading
Eko Trijuni
Head Riset & Analyst International Mitra Futures
TRADER JUGA PERLU BIKIN RESOLUSI TAHUN BARU!
(meskipun padahal sebenarnya bisa diatas
dengan menjalankan trading plan dengan
baik). Pokoknya, mungkin pikiran kita di-
penuhi oleh hal-hal negatif di sepanjang
tahun 2013.
Anda mengalami kerugian yang cukup
menyakitkan di tahun lalu? Ya sudahlah.
Tak perlu dipikirkan lagi. Di awal tahun
2014 ini, setelah Anda melakukan evaluasi
seperti yang disampaikan di atas, yang
perlu Anda lakukan hanyalah memulai
trading dengan penuh percaya diri, karena
Anda telah menemukan dan memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang telah Anda
lakukan di tahun 2013.
Belajar Tiada Henti
Menjalankan trading plan dengan baik dan
konsisten serta disiplin adalah hal terbaik
yang bisa dilakukan seorang trader. Trad-
ing dengan rileks karena sudah percaya
pada kredibilitas sistem trading yang di-
miliki pun sangat baik. Namun tidak ada
salahnya untuk mencoba mengembangkan
dan menambah pengetahuan seputar
dunia trading.
Mungkin saja Anda akan bisa menemukan
trik-trik baru untuk sistem trading Anda.
Atau bahkan mungkin saja justru Anda
akan menemukan celah lebar yang selama
ini tidak terlihat oleh Anda, yang bisa
mendatangkan potensi lebih besar. Atau,
mungkin saja perilaku pasar akan berubah
drastis sehingga sistem trading Anda tidak
mampu mengantisipasi perubahan yang
drastis itu.
Nah, untuk itulah Anda perlu mempersiap-
kan diri dengan menambah pengetahuan
dan memperluas wawasan. Anda bisa
belajar dari mana saja. Bergabunglah di
forum-forum internet, banyaklah bertanya
pada para ahli, atau belilah buku-buku
yang memang ditulis oleh orang-orang
yang kompeten dan kredibel.
Tahun Baru, Target Baru
Tetapkan target (profit) lebih tinggi da-
ripada tahun lalu. Tidak ada salahnya kok.
Menaikkan target bukan berarti kita men-
jadi lebih serakah. Itu wajar dalam sebuah
bisnis. Ya, meskipun trading mungkin ada-
lah bisnis “sampingan” bagi Anda, namun
tetap saja ia adalah salah satu bentuk
bisnis.
Perlu dicatat bahwa dalam menetapkan
target usahakan agar spesifik. Misalnya,
target keuntungan tahun 2014 adalah 20
persen lebih besar daripada keuntungan
tahun 2013. Lebih spesifik lagi, target ke-
untungan tahun 2014 harus cukup untuk
merenovasi rumah yang tadinya hanya sa-
tu lantai menjadi dua lantai, misalnya.
Jangan lupa bahwa target itu pun harus
realistis. Tentunya harus disesuaikan
dengan modal dan kemampuan Anda.
Jadi, mumpung tahun 2014 baru berjalan
beberapa minggu, cobalah untuk membu-
at “resolusi tahun baru ala trader” Anda.
Mudah-mudahan dengan resolusi itu se-
mangat Anda untuk lebih maju lagi akan
terpacu.
Salam.
Psikologi Trading
Halo Pembaca yang Budiman.
Bagaimana? Apakah Anda berhasil menjawab dengan benar Trivia Quiz edisi sebe-
lumnya? Penasaran sama jawabannya? Berikut ini adalah jawaban yang benar.
Trivia Quiz
Jawaban Trivia Quiz Bulan Lalu
Ada kalanya pergerakan harga membentuk pola-pola tertentu, yang ternyata cenderung
muncul dan muncul lagi dari waktu ke waktu. Nah berikut ini ada beberapa pola dari
pergerakan harga. Coba jawab nama dari pola-pola tersebut... J
Bagaimana? Anda bisa kan menjawab gambar apa di ataskan?
Tenang, bagi Anda yang belum tahu jawabannya, akan kami sediakan di edisi menda-
tang. Atau, apabila Anda tidak sabar menunggu terbitnya edisi bulan depan, Anda bisa
bertanya melalui fasilitas chat yang disediakan di website kami yakni di
www.foreximf.com. Tim Riset & Edukasi kami selalu siap membantu.
Selamat berpikir.
Trivia Quiz
Tebak Pola Pergerakan Harga
Hallo, Bang Edu
Saya mau bertanya tentang bagaimana cara
mendapatkan sinyal entry yang terbaik untuk
membuka posisi?
Terima kasih atas bantuannya ?
Sukarno, Bandung.
Bang Edu menjawab :
Halo Pak Sukarno…
Sebenarnya banyak cara atau strategi untuk
mendapatkan sinyal trading. Salah satu cara yang
sering dipergunakan oleh para trader yaitu
dengan mengunakan dua indikator moving aver-
age dimana posisi akan dibuka ketika kedua indi-
kator MA tersebut melakukan perpotongan. Pak
Sukarno dapat melihat langsung di link edukasi
kami dengan meng klik link ini atau anda dapat
bertanya langsung kepada tim Riset & Edukasi ka-
mi pada chat room di website kami
www.foreximfx.com
Tetapi saya sarankan, agar Pak Sukarno jangan
terlalu sering mengganti strategi untuk open po-
sisi, lebih baik terus pergunakan satu strategi saja
dan evaluasi terus agar bisa mendapatkan keun-
tungan yang kita inginkan.
Terima kasih.
Halo Bang Edu….
Saya Dahlan, pengalaman trading forex baru
enam bulan.
Apa yang harus saya lakukan, karena ketika hasil
trading dengan menggunakan real account sering
loss sedangkan ketika menggunakan demo ac-
count malah sebaliknya, selalu profit. Mohon pen-
jelasannya ?
Terima kasih atas tanggapannya…
Dahlan I, Surabaya.
Bang Edu menjawab :
Pak Dahlan …
Apa yang terjadi dengan kondisi Pak Dahlan saat
ini merupakan kejadian yang sering di alami para
trader. Mengapa saya katakan demikian? Karena
pada saat kita menggunakan real account untuk
bertransaksi maka secara tidak langsung kondisi
psikologis seorang trader akan ikut tertekan se-
hingga kadang kadang nalar positif seorang trader
akan ikut tertekan sehingga menghasilkan keru-
gian. Sebaliknya, jelas ada perbedaan dengan
ketika seorang trader bertransaksi dengan
menggunakan demo account karena trader terse-
but menganggap tidak bertransaksi menggunakan
uang real tetapi hanya menggunakan uang demo.
Saran saya untuk Pak Dahlan, perlakukan demo
account Anda seperti real account. Memang ini
tidak mudah. Cara yang lebih mudah (namun
lebih beresiko) adalah memperbanyak jam
terbang khususnya dengan menggunakan real ac-
count karena tidak ada obat yang mujarab selain
kita melatih kondisi psikologi. Agar tidak terjeru-
mus, banyak-banyaklah berkonsultasi dengan
mentor trading Pak Dahlan, atau bisa langsung
berkonsultasi dengan tim Riset & Edukasi kami
melalui chat room yang bisa Bapak akses di
www.foreximf.com.
Terima kasih.
Anda Tanya, Bang Edu
Jawab.
Tanya Bang Edu:
POJOK BANG EDU