26
Kelompok 1: Nabila sulistia Raihana xaviera Kayla zahra Siti zulaika Pengelohan dan Wirausaha engawetan Bahan Nabati dan Hewa

Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Kelompok 1:

Nabila sulistiaRaihana xaviera

Kayla zahraSiti zulaika

Pengelohan dan Wirausaha Pengawetan Bahan Nabati dan

Hewani

Page 2: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

• Tujuan: siswa dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kerusakan pangan

• Alat:1. Wadah - 2buah singkong dan tapioka- 6buah untuk tahu- 6buah untuk roti- 2buah untuk apel

2. Pisau3. Kulkas• Bahan - Satu potong singkong segar

(± 10cm panjang, sudah dikupas)

- 5sendok makan tapioka- 6potong roti tawar- 2buah apel

Kerusakan Pangan tanpa Pengawetan

Page 3: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

A. Pengamatan Singkong dan Tapioka

1. Siapkan Singkong dan Tapioka2. Letakkan singkong dan tapioka pada dua

wadah yang terpisah3. Amati setiap hari selama 4hari dan

catat/rekam kerusakan apa yang terjadi baik dalam tulisan maupun gambar

Page 4: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Singkong - Warna singkong berubah

menjadi kekuningan coklatan

Tapioka - Warna tidak berubah dan

tetap sama seperti biasa

HARI PERTAMA

Page 5: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Singkong - Warna coklat keemasan - Tekstur singkong menjadi

lebih lembek (alot)

Tepung tapioka- Tidak berubah warna tetapi tekstur nya menjadi sedikit kasar

HARI KEDUA

Page 6: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Singkong - Warna coklat lebih

menyebar keseluruh wuas bagian singkong

Tepung tapioka- Warna tepung lebih kusam dari sebelumnya dan terdapat perubahan pada bau .

HARI KETIGA

Page 7: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Singkong - Mulai tumbuh jamur pada

permukaan sisi-sisi singkong

Tepung tapioka- Terjadi pengumpalan

butiran kecil pada tepung - Bau pada tepung yang

semakin tengik

HARI KEEMPAT

Page 8: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

B. Pengamatan Tahu1. Siapkan tahu dan wadah2. Letakkan setiap potong tahu pada 6 wadah

yang terpisah.3. Simpan tiga wadah disuhu ruang dan tiga

wadah lagi dilemari pendingin (suhu 2-8˚C)4. Amati setiap hari selama 4hari dan

catat/rekam kerusakan apa yang terjadi baik dalam tulisan maupun gambar

Page 9: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

HARI PERTAMA

Tahu yang berada di sebelah kiri akan ditaruh pada suhu ruang

Sedangkan, tahu yang berada disebelah kanan akan ditaruh di suhu 2-8˚C.

Page 10: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

HARI KEDUA

Tahu yang ditaruh pada suhu ruang mulai mengalami bercak-bercak merah.

Sedangkan tahu yang ditaruh pada lemari pendingin tidak mengalami perubahan

Page 11: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Tahu yang berada disuhu ruang mengalami perubahan bau, bau yang asam

Sedangkan tahu yang disebelah kanan (suhu 2-8˚C) tidak mengalami bau

HARI KETIGA

Page 12: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Tahu yang berada disuhu ruang mengalami perubahan warna menjadi kekuningan

Dan tahu yang ditaruh disuhu 2-8˚C tidak menglami perubahan warna

HARI KEEMPAT

Page 13: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

C. Pengamatan Roti Tawar

1. Siapkan roti tawar dan wadah2. Letakkan setiap potong roti tawar pada 6

wadah yang terpisah.3. Simpan tiga wadah disuhu ruang dan tiga

wadah lagi dilemari pendingin (suhu 2-8˚C)4. Amati setiap hari selama 7hari dan

catat/rekam kerusakan apa yang terjadi.

Page 14: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Roti yang berada di wadah berwarna biru disimpan disuhu ruang, sedangkan roti yang berada di wadah berwarna putih/bening ditaruh pada suhu 2-8˚C.

HARI PERTAMA

Page 15: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Pada hari kedua dan ketiga baik roti yang disuhu ruang atau tidak, belum mengalami perubahan

HARI KEDUA HARI KETIGAHARI KEDUA

Page 16: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Pengamatan roti tawar pada hari keempat dan kelima baik yang disuhu 2-8˚C hanya mengalami perubahan

pada tekstur yaitu tekstur nya menjadi kasar dan keras

HARI KEEMPAT HARI KELIMA

Page 17: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Roti yang berada disuhu ruang mengalami pengerasan dan bercak hitam.

Sedangkan roti yang berada di suhu 2-8˚C hanya mengeras.

HARI KEENAM

Page 18: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Pada hari ketujuh roti yang ditaruh disuhu ruang pun mengalami pembulukan dan berjamur. Dan roti yang berada dilemari pendingin pada suhu 2-8˚C hanya mengalami pengerasan.

HARI KETUJUH

Page 19: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

D. Pengamatan Apel

1. Siapkan apel dan wadah2. Kupas 2 buah apel3. Letakkan buah apel yang sudah dikupas pada

dua wadah yang terpisah.4. Simpan satu wadah disuhu ruang dan satu

wadah lagi dilemari pendingin (suhu 2-8˚C)5. Amati setiap hari selama 5 hari dan catat/rekam

kerusakan apa yang terjadi baik dalam bentuk tulisan maupun gambar

Page 20: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Buah apel setelah dipotong menjadi 2 bagian. Percobaan

dilakukan pada tanggal, 3 Agustus 2016 pukul 19:00

Buah Apel sebelum dipotong menjadi 2 bagian:

Page 21: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Selama 5hari Apel yang berada disebelah kiri akan ditaruh di suhu 2-8˚C. Sedangkan, apel yang

berada disebelah kanan akan ditaruh dalam suhu ruang.

Page 22: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

HARI PERTAMA, 4 AGUSTUS 2016

Apel pada suhu 2-8˚C Apel pada suhu ruang

Page 23: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

HARI KEDUA,5 AGUSTUS 2016

Sedangkan apel yang berada disuhu ruang

warna nya agak menguning

Apel yang berada disuhu

2-8˚C, pada hari kedua terlihat lebih segar.

Page 24: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Apel yang berada disuhu 2-8˚C

HARI KETIGA,6 AGUSTUS 2016

Apel yang ditaruh pada suhu ruang.

Page 25: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Sedangkan apel yang hanya ditaruh pada suhu ruang mulai mengalami Pembusukan.

HARI KEEMPAT,7 AGUSTUS 2016

Pada hari ke-4 apel yang berada disuhu 2-8˚C nampak masih terlihat segar.

Page 26: Pengelohan dan wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani

Pada hari ke-5 apel yang berada di suhu 2-8˚C tidak mengalami Pembusukkan.

Dan pada hari terakhir apel yang berada disuhu ruang mengalami pembusukan lebih pesat dan bau nya pun sudah membusuk.

HARI KELIMA,8 AGUSTUS 2016