Upload
tiuph2013
View
1.771
Download
38
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS STRATEGI PERUSAHAAN
DIAJUKAN UNTUK PENGGANTI NILAI UJIAN AKHIR SEMESTER
PROFIL, VISI & MISI, DAN ANALISA STRATEGI PT. INDOSPRING TBK.
\
Oleh:
Nugroho Darmawan Indraputra / 1305002887
Josua Immanuel Riwu / 00000003967
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TEKNIK INDUSTRI, FAKULTAS SCIENCE & TEKNOLOGI
TANGERANG, KARAWACI
2015
Kata Pengantar
Puji syukur sebesar-besarnya kami panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
atas selesainya tugas strategi perusahaan ini. Kami juga berterima kasih terhadap segala
pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian tugas ini, terutama terhadap
dosen kami Bapak Rudy V. Silalahi, MT yang telah memberi tugas ini dan telah
membimbing kami selama satu semester untuk tugas ini. Tanpa segala bantuan dan
dukungan tersebut tugas ini tidak akan sebaik sekarang.
Penyusunan tugas mata kuliah Strategi Perusahaan ini adalah menganalisa dan
mengolah data-data yang telah didapatkan dari sumber-sumber mengenai PT. Indospring
Tbk. Dengan segala cara pengolahan yang ada di tugas ini, diharapkan hasilnya dapat
berguna terhadap perusahaan Indospring maupun pihak-pihak lain yang ingin
menggunakan tugas ini untuk acuan terhadap tugas mata kuliah strategi perusahaan.
Demikian satu dua kata dari kami, dengan segala terima kasih telah kami
panjatkan dan juga harapan kami terhadap selesainya tugas ini terhadap kebaikan nilai
kami dan juga tidak lupa terhadap semua orang yang membaca dan menggunakan tugas
ini.
Pembuat dan penyusun tugas strategi perusahaan PT. Indospring Tbk.
Daftar Isi:
BAB 1 Pendahuluan……………………………………………………………………….......……11.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………11.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………. 21.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………….2BAB 2 Metodologi Penelitian………………………………………………………………………..32.1 Metode Penelitian……………………………………………………………………………32.2 Sumber Data…………………………………………………………………………………32.3 Pengolahan Data…………………………………………………………………………… 3BAB 3 Landasan Teori……………………………………………………………………………....43.1 Strategi Perusahaan………………………………………………………………………….43.2 Kondisi Perusahaan………………………………………………………………………….43.3 Tahap Input………………………………………………………………………………….53.4 Tahap Pencocokan…………………………………………………………………………..63.5 Tahap Keputusan……………………………………………………………………………8BAB 4 Kondisi Perusahaan………………………………………………………………………….94.1 Profil Perusahaan…………………………………………………………………………….94.2 Sejarah Perusahaan………………………………………………………………………....104.3 Struktur Perusahaan………………………………………………………………………...104.4 Visi, Misi, & Moto Perusahaan…………………………………………………………….114.5 Tujuan Perusahaan…………………………………………………………………………134.6 Sertifikasi & Penghargaan………………………………………………………………….144.7 Five Forces Analysis………………………………………………………………………...154.8 Analisa Strategi Perusahaan………………………………………………………………...21BAB 5 Tahap Input…………………………………………………………………………………245.1 IFE…………………………………………………………………………………………...245.2 EFE…………………………………………………………………………………………..275.3 CPM……………………………………………………………………………………….....31BAB 6 Tahap Pencocokan………………………………………………………………………….346.1 SWOT Matrix……………………………………………………………………………......346.2 SPACE Matrix……………………………………………………………………………….376.3 IE Matrix…………………………………………………………………………………….396.4 BCG Matrix………………………………………………………………………………….406.5 Grand Strategy Matrix………………………………………………………………………41BAB 7 Tahap Keputusan…………………………………………………………………………....437.1 QSPM Terhadap Strategi SWOT……………………………………………………………437.2 QSPM Terhadap Strategi SPACE, IE, BCG, dan GSM…………………………………….447.3 Analisa Strategi SWOT dengan QSPM……………………………………………………...457.4 Analisa Strategi SPACE, IE, BCG, dan GSM dengan QSPM……………………………....45BAB 8 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..46Daftar Isi……………………………………………………………………………………………....47
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan memiliki caranya tersendiri dalam menjalankan bisnis dengan
tujuan untuk bertahan dan berkembang dalam persaingan bisnis. Cara – cara tersebut dapat
dibilang merupakan strategi agar dapat bersaing, berkompetisi, dan bekerjasama dengan
sesama perusahaan yang menjalankan bisnis dengan tujuan yang baik. Banyak strategi –
strategi yang dapat diimplementasikan ke dalam perusahaan agar dapat menjadi lebih baik.
Namun strategi – strategi tersebut tidak begitu saja dapat diimplementasikan. Banyak yang
harus dipertimbangkan dalam memilih strategi yang cocok dan tepat bagi perusahaan. Hal –
hal yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah visi – misi, tujuan, organisasi, dll. Serta
dengan mengidentifikasi apa kekuatan dan kelemahan dari peusahaan.
Dengan mempelajari basic dari perusahaan maka kita dapat mengetahui strategi atau
langkah apa yang terbaik untuk perusahaan agar dapat bertahan di dalam bisnis bahkan
berkembang. Di dalam strategi perusahaan terdapat 2 faktor yang penting yang perlu
dipertimbangkan dalam menjalankan strategi yaitu faktor eksternal dan juga faktor internal.
Dimana faktor internal dan eksternal tersebut dapat memberikan kita titik penting lokasi
dimana perusahaan kita berada. Dengan mengetahui faktor internal dan eksternal perusahaan
dapat dengan baik memanfaatan opportunities dan mengatasi threat dengan menggunakan
strenght dan weakness yang di ketahui dari perusahaan.
Perusahaan yang dipilih dalam paper kali ini adalah perusahaan PT.Indospring
dimana perusahaan ini bergerak dalam bisnis manufaktur spring coil atau pegas yang
digunakan dalam manufaktur mobil dan kendaraan lainya. PT. Indospring sendiri merupakan
manufakur yang dapat dibilang cukup besar dan sukses dalam menjalankan bisinisnya. Hal
ini terbukti dari permintaan akan hasil produksi PT.Indosrping meningkat dari dalam dan luar
negri serta penghargaan – penghargaan yang sering didapatkan oleh PT.Indospring. Banyak
hal yang dapat dipelajari dan amati dari PT.Indospring dengan cara pandang strategi
perusahaan. Atas dasar itulah paper kali ini dibuat yaitu untuk mengamati dan menganalisa
PT.Indospring dan strategi perusahaan apakah yang cocok untuk perusahaan manufaktur
pegas dari Jawa Timur ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari paper ini adalah: mengidentifikasi posisi bisnis dari
PT.Indospring serta strategi dan langkah apakah yang cocok untuk diimplementasikan oleh
perusahaan agar menjadi lebih baik.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi bisnis dari PT.Indospring
serta komptitornya dan mengetahui strategi apakah yang cocok untuk diterapkan dalam
perusahaan.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
Data dari laporan ini didapatkan berdasarkan research internet serta membaca
financial statement dan annual report dari PT. Indospring. Data yang didapatkan kemudian di
kumpulkan untuk menjadi bahan perhitungan dan analisa kami. Langkah selanjutnya adalah
menganalisis data-data yang sudah terkumpul kemudian mengkaitkan antara data-data yang
sudah terkumpul dengan teori – teori pelajaran strategi perushaan. Data kemudian di proses
sesuai dengan kebutuhan penelitian seperti menghitung IFE, EFE, CPM, dll. Data yang sudah
di proses juga kami lakukan analisa untuk mempelajari dan mengetahui posisi bisnis dari
PT.Indospring ini. Data – data yang telah kami dapatkan juga telah di verifikasi dan di
lakukan revisi baik oleh peneliti dan oleh dosen Bpk.Rudy. Dengan diketahui posisi bisnis
PT.Indospring ini kami dapat melihat gambaran luas dari sisi strategi perusahaan untuk
PT.Indospring. Setelah langkah langkah di atas dilakukan maka langkah yang terakhir yang
harus dilakukan adalah membuat kesimpulan dari analisis data untuk menyempurnakan
penelitian tersebut.
2.2 Sumber Data
Sumber data kami dapatkan melalui sumber-sumber berikut:
1. Narasumber dari PT. Indospring Tbk.
2. Financial dan Annual Statement PT. Indospring Tbk.
3. Internet
2.3 Pengolahan Data
Data diolah menggunakan teori-teori strategi perusahaan yaitu:
1. Porter Five Forces Analysis
2. Analisa Strategi Perusahaan
3. Internal Factor Evaluation
4. External Factor Evaluation
5. Competitive Profile Matrix
6. SWOT Matrix
7. SPACE Matrix
8. Internal External Matrix
9. Boston Consultant Group Matrix
10. Grand Strategy Matrix
11. Quantitative Strategy Planning
Matrix
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan dalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian
keputusan-keputusan lintas perusahaan. Strategi perusahaan berfokus pada proses penetapan
tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan
organisasi.
Strategi perusahaan mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian
fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga tahapan dalam strategi
perusahaan, yaitu melihat kondisi perusahaan, tahap input, lalu tahap pencocokan. Pembentukan
strategi perusahaan merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun oleh dewan
direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut. Strategi perusahaan
memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku
organisasi.
Strategi perusahaan berbicara tentang gambaran besar apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Inti dari strategi perusahaan adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber
dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif
untuk memenuhi tujuan strategis. Strategi perusahaan di saat ini harus memberikan fondasi dasar
atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang
berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup
yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap
sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya
informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.
3.2 Kondisi Perusahaan
Di tahap ini diperlukan semua data yang tersedia mengenai perusahaan sekarang ini.
Mulai dari profil perusahaan, struktur perusahaan, visi dan misi perusahaan, tujuan, dan juga
penghargaan dan sertifikasi perusahaan. Setelah itu dilanjutkan dengan melihat kondisi
perusahaan di pasar menggunakan Porter Five Forces Analysis.
3.2.1 Porter Five Forces Analysis
Analisis lima kekuatan Porter (bahasa Inggris: Porter five forces analysis) adalah
suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis yang
dikembangkan oleh Michael Porter dari Sekolah Bisnis Universitas Harvard pada tahun
1979. Menurutnya ada lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu
industri, yaitu (1) ancaman produk pengganti, (2) ancaman pesaing, (3) ancaman
pendatang baru, (4) daya tawar pemasok, serta (5) daya tawar konsumen. Analisis ini
biasanya dilakukan dengan kombinasi dengan analisis SWOT.
3.3 Tahap input
Di tahap ini data yang telah dipaparkan di kondisi perusahaan akan diolah dengan melihat
kondisi eksternal, internal dan kompetisi perusahaan menggunakan EFE, IFE, dan CPM.
3.3.1 EFE
Matriks EFE dibuat untuk menilai respon perusahaan terhadap kondisi
eksternalnya. Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke dalam Matriks Internal-
Eksternal (Matriks IE) untuk mengetahui posisi perusahaan.
Matriks EFE membuat ahli strategi meringkas dan mengevaluasi informasi
ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan
persaingan.
3.3.2 IFE
Matriks IFE dibuat untuk melihat kuat / lemahnya kondisi internal suatu
perusahaan.
Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke dalam Matriks Internal-Eksternal
(Matriks IE) untuk mengetahui posisi perusahaan.
Matriks IFE meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam
berbagai bidang fugsional dari suatu usaha dan matriks ini juga memberikan dasar untuk
mengenali dan mengevaluasi hubungan di antara bidang-bidang ini.
3.3.3 CPM
CPM adalah sebuah alat manajemen strategis yang penting untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan.
Perangkat ini digunakan pada tahap masukan. CPM menunjukkan gambaran yang jelas tentang
titik kuat dan titik lemah relatif perusahaan terhadap pesaing mereka. Penilaian CPM diukur
berdasarkan faktor penentu keberhasilan, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala yang
sama untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi sehingga memudahkan untuk
dilakukan analisis komparatif. Dalam CPM, analisa dilakukan secara keseluruhan, baik itu faktor
eksternal maupun faktor internal. Hal ini berbeda dengan penilaian kondisi internal dan eksternal
perusahaan melalui Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE)
dimana hanya masing-masing faktor internal dan eksternal saja.
3.4 Tahap Pencocokan
Di tahap terakhir ini data-data yang telah didapat melalui faktor eksternal, internal, dan
kompetisi perusahaan, akan diolah lebih lanjut menggunakan 6 matrix yang akan mencari tahu
strategi apa yang sebaiknya dilaksanakan oleh perusahaan.
3.4.1 SWOT Matrix
Matrik SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para
manajer mengembangkan empat jenis strategi, yaitu strategi SO (kekuatan peluang),
strategi WO (kelemahan peluang), strategi ST (kekuatan ancaman), dan strategi WT
(kelemahan ancaman).
Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusaan untuk menarik keuntungan dari
peluang eksternal.
Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil
keuntungan dari peluang eksternal.
Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal.
Strategi WT merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelamahan
internal serta menghindari ancaman eksternal.
3.42 SPACE Matrix
Matriks ini merupakan kerangka empat sudut pandang yang menunjukkan apakah
strategi agresif, konservatif, defensif,atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu
organisasi tertentu. Sumbu-sumbu matrik SPACE menunjukkan dua dimensi internal dan
keunggulan kompetitif dan dua dimensi eksternal dan kekuatan industri. Keempat faktor
ini kiranya merupakan penentu terpenting dari posisi strategi keseluruhan suatu
organisasi.
Bergantung pada jenis organisasi, beragam variabel bisa memetakan masing-
masing dimensi yang ditunjukkan dalam sumbu matrik SPACE. Faktor-faktor yang
sebelumnya dimasukkan di dalam matriks EFE dan IFE harus ikut dipertimbangkan
ketika mengembangkan matriks SPACE. Sebagai contoh, pengembalian atas investasi,
pengungkit, likuiditas, modal kerja, dan arus kas biasanya dipandang sebagai faktor-
faktor penentu kekuatan finansial sebuah organisasi. Seperti Matriks SWOT, Matriks
SPACE hendaknya disesuaikan dengan organisasi tertentu yang sedang dikaji dan
didasarkan pada sebanyak mungkin informasi faktual.
3.4.3 Internal External Matrix
Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric (GE-
Model). Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan
pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk
memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.
Diagram tersebut dapat mengidentifikasikan 9 sel strategi perusahaan, tetapi pada
prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu:
Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5)
atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah
ditetapkan.
Retrenchment strategy (sel 3, 6, dan 9) adalah usaha memperkecil mengurangi usaha
yang dilakukan perusahaan.
3.4.4 Boston Consultant Group Matrix
Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan
alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan UBS.Matriks BCG
merupakan empat kelompok bisnis, yaitu:
1. Tanda tanya (Question Mark) Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar
relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat.
2. Bintang (Star) Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka
panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi.
3. Sapi perah (Cash Cow) Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar
relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat.
4. Anjing (Dog) Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang
rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh.
Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan.
3.4.5 Grand Strategy Matrix
Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix) telah menjadi salah satu alat
analisis yang populer untuk merumuskan strategi alternatif. Semua perusahaan dapat
diposisikan di salah satu dari empat kuadran strategi Matriks Strategi Besar. Untuk unit-
unit bisnis dapat dilakukan hal yang serupa.
3.5 Tahap Keputusan
Setelah mengetahui apa saja strategi yang bagus untuk perusahaan melalui tahap
sebelumnya, maka dilanjutkan dengan tahap keputusan dimana menggunakan QSPM akan
mengetahui strategi apa yang paling bagus dari strategi-strategi yang ada.
3.5.1 Quantitative Strategy Process Matrix
QSPM merupakan alat analisis yang digunakan untuk memutuskan strategi yang akan
digunakan berdasarkan dari kemenarikan alternative-alternatif strategi yang ada. Perhitungan
QSPM didasarkan kepada input dari bobot matriks internal ekternal, serta alaternatif strategi
pada tahap pencocokan.
BAB IV
KONDISI PERUSAHAAN
4.1 Profil Perusahaan
PT. Indospring Tbk. (INDS) beroperasi dalam produksi pegas daun dan coil
springs yang diproduksi baik oleh proses produksi dingin atau panas, di bawah izin dari
Mitsubishi Steel Manufacturing, Jepang. Indospring didirikan tanggal 05 Mei 1978 dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1979. Kantor pusat INDS terletak di
Jalan Mayjend Sungkono No. 10, Segoromadu, Gresik 61123, Jawa Timur. Pada tahun
1997, INDS menandatangani Perjanjian Perizinan Know-How dan Bantuan Teknis
dengan Murata Spring Co. Ltd., Jepang untuk memproduksi pegas katup. INDS tercatat
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1990 di bawah Dewan Pembangunan.
PT. Indospring memiliki staff dan karyawan berjumlah kurang lebih 1900.
Dipimpin oleh direktur utama ibu Ikawati Nurhadi. Lebih dari 35 tahun, PT Indospring
Tbk telah menyaksikan naik turunnya perekonomian Indonesia dan terus berkembang
naik berdasarkan peluang bisnis dan permintaan di seluruh dunia. Hal ini membuat PT
Indospring Tbk cepat tumbuh menjadi produsen pegas terbesar di Asia Tenggara.
Pemegang saham mayoritas INDS adalah PT Indoprima Gemilang (88,11%),
yang didirikan di Surabaya – Indonesia dengan nama PT Indokalmo.
Pada tanggal 26 Juni 1990, INDS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INDS (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
Rp9.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 10 Agustus 1990.
4.2 Sejarah Perusahaan
4.3 Struktur Perusahaan
4.3.1 Internal Perusahaan
1. Dewan komisaris perusahaan
Komisaris utama : Wiranto Nurhadi
Komisaris independen : Achmad Safiun
Komisaris : Hening Laksmana
2. Direksi
Direktur utama : Ikawati Nurhadi
Direktur : David Setiawan
Direktur : Bob Budiono
3. Sekretaris perusahaan : Satria Utama
4.3.2 Grup Perusahaan
4.4 Visi , Misi dan Moto Perusahaan
Visi :
Menjadi produsen leaf spring dan coil spring otomotif yang dapat diandalkan dalam pasar global
dengan produk yang berkualitas tinggi dan dikerjakan oleh manusia yang berkomitment tinggi
Misi :
1. Mengirimkan produk yang memenuhi kebutuhan dan harapan secara konsisten kepada
pelanggan.
2. Menjalankan program perbaikan berkelanjutan melalui implementasi sistem kualitas.
3. Memberdayakan orang melalui sistem pelatihan, 5S, program Picos dan Gugus Kendali
Mutu.
4. Mengejar nilai-nilai tertinggi dalam passion, integrity, commitment dan adaption
terhadap pelanggan, pekerja, pemasok, dan masyarakat luas.
5. Mengejar produktifitas tertinggi melalui orang dan output.
6. Mewujudkan Indospring sebagai perusahaan ramah lingkungan.
Moto:
Delivering
Memberikan pelanggan apapun yang mereka inginkan, bagaimana mereka menginginkan, kapan
mereka menginginkan, di mana mereka menginginkan. Memberikan kepuasan pada pelanggan
akhir menuntut kita memberikan juga pelayanan kepada orang lain di dalam perusahaan. Setiap
orang adalah pelanggan bagi seseorang
Needs & Expectations
Memberikan Pelanggan melebihi apa yang diinginkan, melakukan apapun untuk mencapai
Pelanggan yang merasa gembira, senang dan puas. Memberikan apa yang tidak pernah mereka
bayangkan.
Quality
Melakukan kualitas benar dari awalnya dalam memberikan tingkat Kepuasan Pelanggan yang
semakin tinggi melalui perbaikan kualitas berkelanjutan.
Empowering
Melibatkan Karyawan dalam proses Penetapan Sasaran & proses Perencanaan di dalam setiap
aktivitas program Perbaikan Berkelanjutan.
Highest Values
Passion : Rasa suka atau antusiasme yang sangat kuat terhadap sesuatu atau aktivitas.
Integrity : Mengatakan apa yang dimaksud dan melakukan apa yang dikatakan.
Commitment : Kesepakatan untuk melakukan aktivitas tertentu di waktu yang akan datang di
bawah kondisi yang ditentukan.
Adaption : Perubahan perilaku seseorang atau kelompok dalam menanggapi kondisi
sekitarnya yang berubah atau yang baru.
Self Management
Disiplin Diri diperlukan untuk mengelola baik diri sendiri maupun waktu dalam mengorganisasi
dan menerapkan aktivitas yang terarah dan terukur sejalan sasaran yang ditetapkan
Highest Productivity
Membangun sebuah keunggulan bersaing dengan menghasilkan lebih banyak output dengan
menggunakan lebih sedikit input untuk mencapai tingkat produktivitas tertinggi.
4.5 Tujuan Jangka Panjang dan Pendek Perusahaan
Tujuan Jangka Panjang (5 tahun kedepan)
- Menambah jumlah perusahaan partner kerja, didalam maupun diluar negeri
- Menambah jumlah pabrik
- Menempatkan diri menjadi produsen pegas automotif terbaik di Asia
- Menambah jenis produk yang diproduksi
Tujuan Jangka Pendek (1 tahun kedepan)
- Menambah dan membimbing sejumlah SDM yang ahli dan handal
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang diproduksi
- Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan
- Meningkatkan produktifitas pabrik
4.6 Sertifikasi dan Penghargaan
4.7 Five-Forces Model Industry Competition
High
(5)
Medium
(3)
Low
(1)Analysis
1.Potential
Entrant
Economic of
Scale√
Pembuatan pegas jika dihitung per
unit murah, maka dari itu harga jual
dapat dinaikkan jika dijual per unit.
Tetapi karena biasanya dijual dengan
jumlah yang besar maka dari itu
harga produksi per unit tidak dapat
menggambarkan dengan tepat harga
jual nantinya.
Product
differentiation√
Pendatang baru akan susah masuk ke
pasar karena kebanyakan dari
pembuat pegas sudah memiliki
customer yang loyal dan sudah
berhubungan lama.
Capital
Requirement
√
Untuk menjadi perusahaan pembuat
pegas diperlukan modal besar, tetapi
karena mesin dan model perusahaan
yang sama maka pendatang baru tidak
perlu mengeluarkan uang untuk hal
baru.
Switching Cost √
Tidak ada biaya untuk buyer jika
ingin pindah supplier, tetapi biasanya
karena sudah berhubungan lama
perusahaan memiliki harga spesial.
Access to
distribution
channel
√
Pendatang baru akan susah mencari
distributor sebab perusahaan lama
sudah memiliki saluran pemasaran
dan distribusi sendiri-sendiri.
Cost
disadvantages
Independent of
Scale
√
Perusahaan pegas yang sudah lama
biasanya memiliki akses ke bahan
mentah, maka dari itu pendatang baru
akan susah mencari akses ke bahan
mentah.
Average 12/6=2
Pendatang baru akan susah
berkompetisi dengan Indospring
sebab mereka membutuhkan akses
menuju distributor, bahan mentah,
dan juga customer. Dan hal tersebut
membutuhkan biaya yang sangat
susah
2.The
bargaining
power of buyer
High
(5)
Medium
(3)
Low
(1)Analysis
It is concentrated
or purchases
large volumes
relative to seller
sales
√
Kustomer dari Indospring ada
banyak, maka dari itu pembelian dari
satu customer tidak mewakili
kesulurahan produksi dari Indospring.
The products it
purchases from
the industry are
standard or
undifferentiated
√
Produk pegas memiliki standar
internasional, dan dengan supplier
lain pasti sama.
The buyer faces
few switching
costs √
Kustomer jika pindah tidak ada biaya
tambahan. Tetapi biasanya jika
kustomer masih baru, maka harga
juga akan lebih mahal dibandingkan
dengan kustomer masih dengan
supplier yang lama.
It earns low
profits √
Usaha kustomer pegas biasanya
adalah perakitan mobil atau truk,
maka dari itu profit yang besar
membuat mereka tidak terlalu melihat
harga pegas.
The buyers pose
a credible threat
of backward
integration
√Kustomer akan susah memiliki akses
terhadap supplier Indospring karena
supplier Indospring adalah satu
organisasi dengan
The industry’s
product is
√ Produk Indospring sangat
mempengaruhi kualitas dari produk
unimportant to
the quality of the
buyer’s products
or services
kustomer, karena kualitas dari pegas
akan mempengaruhi jadinya suspensi
mobil atau produk kustomer nantinya.
Average 12/6=2
Tekanan dari buyer rendah terhadap
Indospring sebab kebanyakan
kustomer dari indospring lebih
membutuhkan Indospring daripada
Indospring membutuhkan mereka.
3. The
Bargaining
Power of
Suppliers
High
(5)
Medium
(3)
Low
(1)Analysis
The supplier’s
product is an
important input
to the buyer’s
business
√
Supplier dari Indospring adalah
Indobaja yang merupakan satu
organisasi.
The supplier
group’s products
are differentiated
or it has built up
switching costs
for the buyer
√
Indobaja mensuplai Indospring
dengan besi baja yang sesuai dengan
spesifikasi Indospring sehingga
ketika Indospring mencari perusahaan
lain maka biaya lebih harus
dikeluarkan sebab perusahaan baru
memerlukan modal untuk mensetting
mesin kembali.
The supplier
group poses a
credible threat of
√ Indobaja memiliki akses kepada
buyer Indospring namum karena
mereka satu grup mereka tetep tidak
forward
integration
bisa menjual langsung ke buyer
Indospring
Average 13/3=4.3
Supplier dari Indospring yaitu
Indobaja memiliki tekanan yang besar
terhadap Indospring. Tapi itu
dikarenakan 1 group tekanan masing
– masing perusahaan tinggi.
4. The Threat of
Substitute
Products and
Services
√
Ancaman dari produk pengganti kecil
sebab pegas mobil sudah masuk
dalam spesifikasi dan sulit untuk di
ganti.
5. The Intensity
of Rivalry
among
Competitors in
an Industry
High
(5)
Medium
(3)
Low
(1)Analysis
Numerous or
equally balanced
competitors
√
Kompetitor Indospring dalam negeri
dapat dikatakan tidak ada atupun
sedikit dan tidak ada yang selvel
dengan Indospring
Slow industry
growth√
Pertumbuhan Industri medium
dikarenakan ketika pertumbuhan
industri rendah maka competitor
mereka akan semakin sulit namun
dalam kompetisi semakin besar
High fixed or
shortage costs
√ Medium sebab high fixed cost tinggi
dari maintence mesin dll sehingga
competitor juga akan sulit bertahan
dalam masalah fixed cost jika tidak
sama besar dengan Indospring
Lack of
differentiation or
switching costs
√
Differentitation bukan masalah untuk
Indospring sebab dalam produksi
spring spesifikasi harus dipenuhi dulu
untuk dapat dijual. Dan di Indonesia
masih sedikit yang memproduksi
spring besar untuk mobil
High exit
barriers√
Low sebab ketika di perusahaan pega
sudah rugi maka sulit untuk
berkompetesi sebab fixed cost untuk
pabrik pegas tinggi dan sulit untuk
bertahan
Average 9/5=1.8
Nilai rata – rata kecil sebab di
Indonesia sendiri masih belom ada
atau sedikit kompetitor manufaktur
pegas mobil yang sebesar dan
memiliki banyak koneksi seperti
Indospring.
4.8 Analisa Strategi Perusahaan
Analisis jenis-jenis strategi yang diterapkan/implementasi
(Indospring)
Jenis Strategi Penerapan Analisis
Ya Tidak
1. Integration Strategy
Forward Integration
√
Indospring tidak melakukan
forward integration karena
Indospring adalah perusahaan
manufaktur yang langsung
menjual ke perusahaan yang
membutuhkan.
Backward Integration
√
Indospring melakukan backward
integration karena supplier dari
Indospring merupakan satu grup.
Horizontal Integration
√
Indospring tidak melakukan
horizontal integration karena
tidak ada usaha untuk
mengakuisisi pesaing.
2. Intensive Strategy
Market Penetration
√
Indospring tidak melakukan
penetrasi pasar melalui
pemasaran karena Indospring
merupakan perusahaan
manufaktur yang pelanggannya
sudah berlangganan sangat lama.
Market Development √ Indospring melakukan market
development melalui pengenalan
dan penjualan produknya ke
area-area yang belum pernah
tersentuh.
Product Development
√
Indospring melakukan product
development melalui banyaknya
jenis produk yang dijual, dan
tidak berhenti di situ Indospring
masih ingin meluaskan jenis
produk yang diproduksi.
3. Diversification Strategy
Horizontal Diversification
√
Indospring tidak melakukan
horizontal diversification. Hal
ini dapat dilihat dari indospring
yang tidak melakukan
penambahan jasa dan barang
yang tidak berkaitan untuk
pelanggan saat ini.
Concentric Diversification
√
Indospring melakukan
concentratic diversification hal
ini dapat dilihat dari
penambahan produk produksi
serta qualitas produksi yang
terus dipentingkan di dalam
produksi.
Conglomerate Diversification √ Indospring tidak melakukan
conglomerate diversification.
Hal ini dapat dilihat dari
indospring yang tidak
melakukan penambahan jasa dan
barang yang tidak berhubungan
.
4. Defensive Strategy
Retrenchment √ Indospring tidak melakukan
ketiga strategi defensive ini.
Dapat dilihat bahwa Indospring
masih belum menyiapkan
strategi saat terjadinya
penurunan di perusahaan.
Divestiture √
Liquidation
√
BAB V
TAHAP INPUT
5.1 IFE Matrix
IFE – IndospringKey Internal Factor Weight Ratin
gWtd Score
Penjelasan
StrengthKedekatan dengan supplier 0.11 4 0.42 Indospring memiliki kedekatan
dengan suppliernya sebab suppliernya dalam satu naungan parent company. Kelebihan ini merupakan kelebihan major karena supplier adalah partner yang sangat penting
Eksekutif yang berpengalaman 0.05 3 0.16 Eksekutif berpengalaman yang memulai karir dari bawah hingga keatas serta lulusan Universitas ternama dalam dan luar negeri. Kelebihan ini merupakan kelebihan minor sebab eksekutif yang berpengalaman tidak mempengaruhi secara langsung sukses tidaknya perusahaan.
Manufaktur yang besar di market 0.11 4 0.42 Di Indonesia sendiri Indospring merupakan salah satu manufaktur koil atau pegas yang besar. Kelebihan ini merupakan major sebab dikenal di pasar berarti perusahaan tersebut sudah besar.
Permintaan Eksport Meningkat 0.08 4 0.32 Permintaan eksport meningkat sehingga produksinya harus ditambah. Kelebihan ini major sebab penghasilan Indospring kebanyakan dari ekspor
Total Produksi yang Meningkat 0.08 4 0.32 total produksi meningkat diakibatkan permintaan dalam dan luar negri meningkat. Kelebihan ini major sebab total produksi perusahaan menggambarkan produktifitas perusahaan
Pekerja yang terlatih 0.08 3 0.24 Pekerja di Indospring secara teratur diberi pelatihan agar menjadi pekerja yang kompeten dan pintar. Kelebihan ini minor sebab tidak berhubungan langsung dengan suksesnya perusahaan.
Reputasi yang baik 0.05 3 0.16 Reputasi dari Indospring sudah baik dalam dan luar negri yang diakibatkan qualitas yang dipertahankan. Kelebihan ini minor sebab reputasi baik tidak menggambarkan produktifitas dan kualitas perusahaan.
Total 0.55 2.03WeaknessLaba Tahun Berjalan Turun 0.11 1 0.11 Biarpun penjualan barang
meningkat namun pendapatan perusahaan menurun, maka dari itu laba tahunan juga menurun. Ini dikarenakan harga bahan baku yang semakin mahal. Hal ini merupakan kelemahan major sebab laba tahunan artinya keuntungan perusahaan selama setahun
Operating income menurun 0.08 1 0.08 Pendapatan perusahaan juga menurun cukup besar menjadikan kelemahan yang besar. Hal ini kelemahan major sebab Operating Income menggambarkan sukses tidaknya perusahaan
Basis operasi masih terpusat di Jawa Timur
0.05 2 0.11 Pabrik Indospring ada 3 dan ketiganya berada di Gresik, Jawa Timur. Jika ingin menguasai pasar di Indonesia, Indospring lebih baik membuka pabrik dia daerah-daerah lain agar basis operasi bisa lebih luas
Pertumbuhan Penjualan Menurun 5,6% 0.08 2 0.16 Pertumbuhan dari penjualan menurun daritahun lalu. Namun ini merupakan kelemahan
minor sebab yang menurun adalah presentase penjualan
Perusahaan berbasis perusahaan keluarga
0.05 1 0.05 Indospring adalah perusahaan keluarga, walaupun merupakan perusahaan Tbk. tetapi sebagian besar saham dipegang oleh keluarga, dan jabatan direksi dipegang oleh keluarga.
Pertumbuhan Jumlah Asset menurun 28%
0.08 2 0.16 Pertumbuhan jumlah asset perusahaan menurun cukup jauh yaitu 28%. Hal ini menandakan bahwa asset dari perusahaan tidak berkembang seperti tahun lalu. Kelemahan ini dapat dibilang minor diakarenakan perusahaan mungkin sedang berhemat dan tidak menambah asset. Namun hal ini dapat menurunkan ketertarikan investor.
Total 0.45 0.661.00 2.68
Kesimpulan:
Dengan nilai 2.68, Indospring menunjukkan bahwa mereka adalah perusahaan
yang dapat merespon kelebihan dan kekurangan internal. Indospring sendiri lebih
condong ke arah kelebihan karena walaupun mereka memiliki jumlah kelebihan dan
kekurangan yang sama, tetapi kelebihan yang dimiliki kebanyakan adalah kelebihan
major yang memang membuat mereka menjadi salah satu perusahaan paling sukses di
Indonesia.
5.2 EFE Matrix
Opportunity:
1. Economic:
- Harga dollar yang semakin tinggi membuat perusahaan semakin untung karena ekspor,
dimana perusahaan menjual barang dengan dollar
- Keadaan ekonomi luar negeri terutama negara pengimpor bagus dan stabil
- Harga material di Indonesia masih terbilang murah
2. Social, cultural, demographic & environmental:
- Hubungan ekspor dengan negara di ASEAN berkembang tiap tahunnya
- Sumber daya manusia di Indonesia usia produktif nya masih tinggi
3. Political, governmental & legal forces:
- Presiden sedang mendorong angka ekspor, dengan cara membuat peraturan yang
menguntungkan eksportir Indonesia
- Presiden membantu industri-industri hilir di Indonesia
4. Technological:
- Teknologi pembuat pegas sudah semakin canggih
5. Competitive:
- Kompetitor di Indonesia yang selevel masih sedikit
Threat:
1. Economic:
- Ekonomi dunia sedang terpuruk
- Harga barang naik
2. Social, cultural, demographic & environmental:
- Daya beli produk menurun
- Industri manufaktur menghasilkan polusi udara dan limbah yang banyak
- Demo buruh yang sering terjadi
- Kualitas pekerja Indonesia masih kalah dengan negara lain
3. Political, governmental & legal forces:
- Pemerintah terus menerus menaikkan UMR
4. Technological:
- Mesin merupakan barang impor, membuat servis dan maintenance susah
5. Competitive:
- Kompetitor di Asia Tenggara semakin banyak
EFE – PT. Indospring Tbk.
Key External Factors Weight Rating Wtd Score
Opportunities
Harga dollar 0.05 2 0.1
Ekonomi negara importir stabil 0.05 3 0.15
Harga material lokal 0.031 3 0.093
Hubungan ekspor ASEAN 0.05 2 0.1
Usia produktif SDM Indonesia 0.05 4 0.2
Peraturan menguntungkan
ekspor0.07 3 0.21
Pemerintah membantu industi
hilir0.031 3 0.093
Mesin semakin canggih 0.031 4 0.124
Kompetitor di Indonesia sedikit 0.07 3 0.21
Threat
Ekonomi dunia terpuruk 0.031 4 0.124
Harga barang naik 0.05 3 0.15
Daya beli menurun 0.07 3 0.21
Polusi dan limbah banyak 0.09 4 0.36
Demo buruh 0.07 2 0.14
Kualitas SDM rendah 0.031 4 0.124
UMR naik 0.07 3 0.21
Servis dan maintenance mesin
sulit0.031 2 0.061
Kompetitor di Asia Tenggara
semakin banyak0.07 3 0.21
TOTAL 1 2.87
Respon Opportunities :
1. Harga dollar naik, penting tetapi respon dari Indospring tidak terlalu bagus, karena saat
harga dollar naik mereka dapat ekspor lebih banyak.
2. Ekonomi negara importir stabil penting, respon dari Indospring cukup baik karena
mereka hanya impor ke negara yang sedang stabil ekonominya
3. Harga material local tidak terlalu penting karena murah atau mahal tidak terlalu beda jauh
harganya, tetapi Indospring merespon hal tersebut karena mereka membeli semua
material dari lokal
4. Hubungan ekspor di negara ASEAN lumayan penting karena adanya MEA tahun depan,
tetapi respon Indospring tidak terlalu baik karena mereka tidak mencari negara lain di
ASEAN untuk diekspor
5. Usia produktif SDM Indonesia penting, dan respon dari Indospring juga baik karena usia
produktif menunjukkan bagaimana pekerja tersebut dapat bekerja dengan efektif
6. Peraturan yang menguntungkan eksportir sangat penting, respon dari Indospring juga
baik karena mereka memanfaatkan peraturan tersebut dengan baik
7. Pemerintah membantu industri hilir itu tidak terlalu penting karena Indospring sudah
besar dan tidak membutuhkan bantuan pemerintah, tetapi Indospring ternyata merespon
hal tersebut karena menurut mereka pemerintah tetap memiliki peranan penting dalam
industri Indonesia
8. Mesin yang semakin canggih tidak terlalu penting, tetapi Indospring merespon dengan
sangat baik karena mereka terus memodernisasi mesin-mesin mereka
9. Kompetitor di Indonesia yang sedikit itu sangat penting, dan Indospring juga merespon
dengan baik juga karena pasar pegas di Indonesia hampir dikuasai oleh Indospring
Respon Threat:
1. Ekonomi Dunia Terpuruk merupakan ancaman yang tidak terlalu terpengaruh sebab
biarpun terpuruk ekonomi sedang membaik. Namun respon dari indospring sangat baik
dengan membatasi tingkat investasi dan inventory
2. Harga barang naik merupakan ancaman yang lumayan penting. Respon dari indospring
juga cukup baik dengan mencoba menekan biaya produksi agar harga dari barang tidak
meningkat jauh
3. Daya beli menurun merupakanc ancaman yang cukup penting. Respon dari indospring
cukup baik dengan mencoba menekan biaya produksi sehingga harga barang tidak terlalu
mahal dan masih bisa di beli oleh costumer
4. Ancaman limbah dan polusi merupakan maslah yang penting sebab disekitar pabrik
masih banyak pemukiman warga dan alam terbuka. Respon dari indospring sangat baik
karena indospring melakukan bakti social dengan membersihkan sampah serta indospring
menggunakan jasa perusahaan lain untuk mengatasi limbah hasil produksi
5. Demo buruh merupakan masalah yang penting karena ketika buruh berdemo maka
jumlah produksi hari itu menurun bahkan bisa 0. Respon dari indospring dibilang masih
kurang sebab mereka melakukan pendekatan hanya sebatas pelatihan dan kurang dalam
bidang pengayoman buruh
6. Kualitas SDM rendah merupakan ancaman yang tidak terlalu penting sebab SDM yang
berkualitas rendah dapat diberikan pelatihan. Respon dari indospring juga sangat baik,
mereka melakukan pelatihan dan seminar – seminar kepada SDM mereka
7. UMR naik merupakan ancaman penting bagi indospring sebab dengan naiknya UMR
maka pengeluaran mereka untuk membayar gaji juga meningkat. Respon dari Indospring
dapat dibilang cukup baik sebab indospring menekan biaya produksi dan berhemat
sehingga ketika terjadi kenaikan UMR indospring dapat bertahan
8. Servis dan maintenance mesin merupakan ancaman yang tidak terlalu penting
dikarenakan mesin dari indospring dapat dibilang cukup banyak. Respon dari indospring
sendiri masih kurang sebab ketika terjadi servis dan maintenance maka indospring
mendatangkan teknisi dari luar, perlunya pelatihan orang agar terdapat teknisi yang
handal di dalam negri agar lebih mudah dalam servis dan maintenance mesin mereka.
9. Biarpun kompetitor di Indonesia masih sedikit namun competitor di luar Indonesia ada
banyak merupakan ancaman yang penting. Respon dari indospring pun cukup baik,
mereka menaikan kualitas mereka sehingga jumlah kesalahan dan barang defect kecil dan
barang dapat datang tepat waktu.
Kesimpulan:
PT. Indospring Tbk. mendapat Weighted Score sebesar 2.87, menunjukkan bahwa PT.
Indospring Tbk. Merespon opportunities dan threat dengan lumayan baik, dimana mereka bisa
memanfaatkan opportunities dan threat dengan lebih lagi.
5.3 CPM Matrix
No Key Success Bobot
Indospring Prima Springs Astra Otoparts
Peringka
tNilai Peringkat Nilai
Peringka
tNilai
1 Distribusi
0.12903
2 4
0.51612
9 3 0.387097 3
0.38709
7
2 Customer Loyalty 0.16129 3
0.48387
1 3 0.483871 3
0.48387
1
3 Expansi Global
0.12903
2 4
0.51612
9 2 0.258065 3
0.38709
7
4 Brand reputation 0.16129 3
0.48387
1 2 0.322581 2
0.32258
1
5 Market Share
0.06451
6 2
0.12903
2 1 0.064516 1
0.06451
6
6 Range of products
0.06451
6 2
0.12903
2 4 0.258065 4
0.25806
5
7
Parent company
support
0.06451
6 4
0.25806
5 3 0.193548 4
0.25806
5
8 Product Quality
0.12903
2 3
0.38709
7 3 0.387097 3
0.38709
7
9 Production capacity
0.09677
4 4
0.38709
7 3 0.290323 2
0.19354
8
Total 1
3.29032
3 2.645161
2.74193
5
Alasan pemilihan Key Success:
Distribusi : Distribusi adalah aspek penting untuk perusahaan manufaktur, tidak terkecuali untuk
Indospring. Dengan distribusi yang baik maka customer dan supplier akan puas.
Customer Loyalty : Customer Loyalty merupakan aspek yang penting di bisnis sebab loyalitas
pelanggan berarti pelanggan tersebut akan terus membeli produk perusahaan.
Ekpansi Global : Ekspansi global menggambarkan pertumbuhan perusahaan di dunia, apalagi
untuk perusahaan yang pembelinya banyak di luar negeri.
Brand Reputation : Reputasi merk perusahaan penting sebab reputasi yang baik akan menarik
pelanggan yang baru dan pelanggan yang lama tidak akan beralih.
Market Share : Harga saham perusahaan di bursa saham penting sebab hal tersebut
menggambarkan aset perusahaan dan pertumbuhan perusahaan di pasar nasional.
Range of Products : Banyaknya jenis produk yang di produksi oleh perusahaan berarti dapat
menjangkau lebih banyak lagi pelanggan.
Parent Company Support : Dukungan dari perusahaan induk adalah salah satu kunci sukses
sebab tanpa dukungan dari perusahaan induk maka perusahaan tidak akan memiliki modal untuk
terus berkembang.
Product Quality : Kualitas produk sangat mempengaruhi kesuksesan perusahaan sebab jika
perusahaan memproduksi produk berkualitas tinggi selain lebih dicari orang juga akan
mengalahkan pesaing-pesaingnya
Production Capacity : Kapasitas produksi dari perusaahan merupakan alat ukur besarnya
produktifitas perusahaan. Perusahaan yang besar dan produktifitas nya tinggi maka dapat
memproduksi produk berkapasitas besar tiap harinya.
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil Matrix CPM dapat di lihat bahwa Indospring memang lebih
kuat daripada 2 rivalnya. Menurut kami key success yang penting adalah Customer
Loyalty dan ketiga dari perusahaan tersebut cukup baik dalam customer loyalty. Dari sisi
global expansion Indospring memang lebih besar sebab mereka sudah melakukan banyak
ekspor ke negara negara luar terutama Jepang. Dari sisi Brand Reputation Indospring
lebih tinggi lagi sebab merek mereka sudah lebih terkenal dan sering memenangkan
banyak penghargaan (Forbes) . Dari sisi marketshare Indospring memang lebih baik
sebab tetapi nilai dari market share indospring kecil sebab saham merekai biasa saja
sedangkan kedua competitor tidak terdaftar di bursa saham. Dari range of product
Indospring sendiri masih kalah terhadap 2 competitornya yang mampu membuat spring
dalam jenis yang lebih banyak. Dari sisi parent company support ketiga perusahaan
memang kuat sebab parent company dari ketiga perusahaan ini cukup besar seperti Prima
Spring memiliki parent company Kawasaki. Dari product quality ketiganya seimbang
nilainya. Dari Product Capacity dapat di lihat bahwa Indospring dapat membuat dalam
jumlah lebih banyak daripada rivalnya.
BAB VI
TAHAP PENCOCOKAN
6.1 SWOT Matrix
Strengths:1. Kedekatan dengan supllier2. Manufaktur yang besar di
market3. Total Produksi yang
Meningkat4. Permintaan Eksport
Meningkat
Weaknesses:1. Basis operasi masih
terpusat di Jawa Timur2. Pertumbuhan Penjualan
Menurun 5,6%3. Operating income menurun
Opportunities:1. Kompetitor di Indonesia
sedikit2. Peraturan menguntungkan
ekspor3. Usia produktif SDM
Indonesia4. Harga material lokal
SO strategies:- S1,S2:O1- S1:O4- S3:O3- S4:O2,O4
WO strategies:- W1:O1- W2:O2,O4- W3,W2:O1
Threads:1. UMR naik2. Daya beli menurun3. Kompetitor di Asia
Tenggara semakin banyak
ST strategies:- S3,S4:T1- S3:T2- S2,S4:T3
WT strategies:- W1:T1- W2,W3:T2- W2,W3:T3
SO strategies:
- S1,S2:O1
Karena Indospring sudah dekat dengan supplier serta salah satu manufaktur terbesar di
pasarnya, Indospring dapat memanfaatkan competitor di Indonesia yang masih sedikit
dengan mendorong penjualan produk di Indonesia.
- S1:O4
Karena kedekatan dengan supplier, Indospring seharusnya bisa mendapatkan harga material
lebih murah dari seharusnya dengan melakukan pembelian material yang banyak.
- S3:O3
Total produksi Indospring yang meningkat dapat ditingkatkan lagi dengan usia produktif
SDM Indonesia yang tinggi, dengan begitu pekerja-pekerja Indospring dapat bekerja
produktif dalam waktu yang lama.
- S4:O2,O4
Permintaan ekspor meningkat oleh Indospring dapat dimanfaatkan dengan mendorong
penjualan ekspor lebih banyak lagi, hal ini memungkinkan dengan peraturan yang
menguntungkan ekspor dan juga harga material lokal yang masih murah.
WO strategies:
- W1:O1
Kelemahan Indospring karena basis operasi hanya di Jawa Timur dapat dihilangkan dengan
meluaskan area produksi ke daerah-daerah lain disebabkan kompetitor di Indonesia yang
masih sedikit.
- W2:O2,O4
Pertumbuhan penjualan Indospring tahun 2014 menurun dapat ditingkatkan lagi dengan
mendorong penjualan ke luar negeri disebabkan peraturan ekspor yang menguntungkan dan
juga harga material yang murah.
- W3,W2:O1
Pertumbuhan penjualan dan pemasukan Indospring yang menurun dapat ditingkatkan dengan
memperluas penjualan didalam negeri, strategi ini didorong juga oleh angka kompetitor di
Indonesia yang masih sedikit
ST strategies:
- S3,S4:T1
Pemasukan dari total produksi dan penjualan ekspor yang meningkat dapat menutupi biaya
pengeluaran untuk upah minimal buruh yang terus meningkat tiap tahunnya. Jika tidak dapat
menutupi maka Indospring dapat melakukan pemotongan jumlah pekerja.
- S3:T2
Daya beli yang menurun bukan berarti tidak ada pembeli sebab angka produksi Indospring
yang terus meningkat menunjukkan pembeli Indospring masih banyak dan loyal.
- S2,S4:T3
Indospring sebagai salah satu manufaktur terbesar di pasarnya dan permintaan ekspor yang
meningkat membuat ancaman pesaing dari luar negeri tidak terlalu berarti.
WT strategies:
- W1:T1
Indospring dapat mencari daerah lain yang UMR nya lebih rendah dari Jawa Timur agar
pengeluaran dapat diperkecil sekalian juga untuk memperluas daerah operasi Indospring.
- W2,W3:T2
Mempertahankan hubungan dengan pelanggan lama karena walaupun daya beli menurun
menyebabkan penjualan dan pendapatan menurun, jika pelanggan masih loyal maka
Indospring tidak akan mengalami kesulitan besar.
- W2,W3:T3
Penjualan dan pendapatan yang menurun juga disebabkan oleh kemunculan pesaing-pesaing
baru di Asia Tenggara. Karena itu sebaiknya Indospring tidak lagi hanya konsentrasi di pasar
luar tetapi juga mulai konsentrasi di pasar lokal.
6.2 SPACE Matrix
FS average: 16/4 = 4
IS average: 7/3 = 2.3
ES average: -13/5 = -.26
CA average: -9/4 = -2.25
X-axis = -2.25+2.3 = 0.05
Y-axis = 4+(-2.6) = 1.4
Koordinat = (0.05, 1.4)
Financial Streght Ratings AlasaanPenjualan Bersih Meningkat 5 Peningkatan penjualan bersih meningkat merupakan hal yang bagus bagi perusahaan
Pertumbuhan Jumlah Equitas 4,3% 3 Pertumbuhan jumlah equitas merupakan hal yang baik namun hanya 4,3%Pertumbuhan Volume Penjualan 2.2% 4 Volume dari penjualan meningkat sedikit 2.2%
Pertumbuhan Jumlah Asset 3.9% 4 Pertumbuhan jumlah aset meningkat sedikit 3.9%16
Industry StrenghtVolume Produksi Leaf Spring Meningkat 2 Meningkatnya produksi menunjukan kekuatan produksi perusahaan
Kapasitas produksi meningkat sebab adanya mesin baru yang dibeli 3 Mesin baru dapat membantu memperbesar kapasitas produksiProduksi yang memerlukan suspensi meningkat (mobil,truk,motor) 2 Permintaan akan barang juga akan meningkat
7Enviroment Stability
Menurunya ekonomi nasional -4 Menurunya ekonomi nasional mengakibatkan turunya kemampuan beli Dollar yang terus meningkat -2 Bagi perusahaan ekspor naiknya dollar tidak merugikan
Sulit untuk masuk ke dalam perusahaan sebab memerlukan modal yang sangat besar -2 Hal ini menyebabkan sulit untuk kompetitor baru masuk ke bisnis
Kompetetif tidak terlalu menekan sebab produsen leaf coil hanya sedikit -3 Hal ini dapat menekan barganing power of buyer-13
Competetive Advantage
Supplier merupakan dalam kontrol mereka sebab dalam satu supply chain menejemen -2 Dengan supplier dalam satu SCM maka bargaining power of supplier kecil
-9
Hal ini menyebabkan banyak calon kompetitor tidak ingin masuk ke dalam bisnis
Sulitnya mencari pengganti yang memiliki spesifikasi yang sama menyebabkan customer loyal
Jepang terkenal dengan qualitasnya. Hal ini membuktikan qualitas coil dari Indospring berkelas/standart internasional
Dengan market share yang besar maka Indospring dengan mudah bersaing dengan kompetitornya
Market share dari Indospring di Indonesia sangat besar-4
Resiko dalam bisnis ini sangat besar sebab ketika tidak ada pesanan maka rugi yang didapat besar sekali -2
Customer loyalty dalam pasar ini sangat besar sebab tidak mudah untuk mendapatkan barang yang sesai spesifikasi
Qualitas produk Indospring dapat dibilang tinggi sebab banyak di pesan oleh perusahaan Jepang yang mementingkan kualitas
-1
-2
Indospring termasuk perusahaan yang aggresive dimana perusahaan sudah
memiliki keuangan yang kuat dan stabil serta memiliki peran besar didalam pasar pegas
otomotif. Indospring dapat menggunakan kekuatan internalnya untuk menggampai
oportunitas eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari ancaman eksternal
agar perusahaan bisa menjadi lebih kuat lagi. Indospring dapat melakukan berbagai
strategi yang agresif seperti penetrasi pasar, integrasi kedepan serta pengenalan produk
baru.
6.3 IE Matrix
Internal External Matrix
Nilai EFE : 2.87
Nilai IFE : 2.68
6.4 BCG Matrix
Boston Consultant Group Matrix
1. Relative Market Share Position:
1. PT. Indospring Tbk. (50%)
2. PT. Astra Otopart Tbk. (35%%)
3. PT. Prima Spring (10%)
4. Lain-lain (5%)
Market share position PT. Indospring Tbk. = 50/50 = 1.0
4.0
3.0
2.87
2.0
1.0
Rata-rata tertimbang IFE
Rata-rata tertimbang EFE 3.0 2.68 2.0 1.0
Indospring berada di area 5 dalam IE matrix disebabkan nilai rata-rata IFE 2.68 dan rata-rata EFE 2.87. Area 5 menunjukkan bahwa Indospring berada dalam area yang stabil dan masih dapat berkembang lebih lagi. Indospring telah merespon faktor eksternal dengan baik dan menggunakan kekuatan internal dengan baik juga oleh karena itu alangkah baiknya untuk Indospring menjaga agar Indospring dapat bertahan dan berkembang secara pelan tapi pasti. Strategi terbaik untuk Indospring adalah mengembangkan pasar produk dan penetrasi pasar dimana inti nya adalah memasarkan produk-produknya dengan area yang lebih luas, terutama daerah yang belum pernah dijangkau oleh Indospring. Hal ini juga dapat dilakukan lebih mudah karena pesaing di dalam negeri yang masih sedikit.
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Market Share
IndospringAstra OtopartPrima SpringLain-lain
2. Industry Sales Growth:
Sales growth 2014 - (9.7%)
Sales growth 2013 - (15.3%)
Sales growth 2012 - (19.6%)
Industry sales growth rate = 9.7% / 14.9% = 65.1%
High Medium Low 1.0 0.5 0
High+100
Med 0
65.1
Low -100
Relative Market Share Position
6.5 Grand Strategy Matrix
Market Growth 2012 : 19.8%
Market Growth 2013: -5.4 %
Market Growth 2014: 11.1%
Average market growth: 8,5%/year
2015 Market Growth precentage: 11.1%/8.5%= 130% (Rapid Market Growth)
Hasil nilai CPM: 1)Indospring = 3,29
2)Prima Spring = 2,64
3)Astra Auto Parts = 2.74
Industry Sales Growth Rate
PT. Indospring termasuk kedalam kategori Cash Cow atau sapi perah. Indospring masuk ke kategori ini dapat diartikan sebagai perusahaan yang terbesar di pasar yang perkembangannya rendah. PT.Indospring bersaing dalam pasar yang pesaingnya sedikit maka dari itu perkembangan pasarnya rendah, dan karena PT. Indospring terbesar di pasarnya, kebanyakan hasil pendapatan Indospring untuk menjaga agar Indospring tetap sebagai yang terbesar di pasarnya, PT. Indospring tidak mengincar perkembangan lagi.
Star Question Mark
Cash Cow Dog
Dikarenakan nilai CPM Indospring lebih besar dibanding kedua competitornya maka Indospring
dapat dibilang memiliki strong competitive position.
Dari hasil analisa kami maka didapatkan bahwa titik lokasi dari perusahaan
PT.Indospring di dalam grand strategy matrix adalah di quadrant I. Dimana dalam
quadrant I strategy yang baik adalah dengan Market development
1. Market penetration
2. Product development
3. Forward integration
4. Horizontal integration
5. Concentric diversification
BAB VII
TAHAP KEPUTUSAN
7.3 QSPM terhadap strategi SWOT
Weight AS TAS AS TAS AS TAS AS TASEFEOpportunities:Harga dollar 0.05 1 0.05 4 0.2 - - 2 0.1Ekonomi negara importir stabil 0.05 - - 4 0.2 - - 3 0.15Harga material lokal 0.031 3 0.093 3 0.093 1 0.031 1 0.031Hubungan ekspor ASEAN 0.05 - - 3 0.15 - - - -Usia produktif SDM Indonesia 0.05 3 0.15 2 0.1 2 0.1 1 0.05Peraturan menguntungkan ekspor 0.07 - - 3 0.21 - - 2 0.14Pemerintah membantu industi hilir 0.031 4 0.124 2 0.062 3 0.093 - -Mesin semakin canggih 0.031 3 0.093 2 0.062 2 0.062 2 0.062Kompetitor di Indonesia sedikit 0.07 4 0.28 - - 4 0.28 1 0.07Threats:Ekonomi dunia terpuruk 0.031 2 0.062 2 0.062 - - 3 0.093Harga barang naik 0.05 3 0.15 3 0.15 2 0.1 3 0.15Daya beli menurun 0.07 3 0.21 2 0.14 1 0.07 2 0.14Polusi dan limbah banyak 0.09 1 0.09 - - 3 0.27 2 0.18Demo buruh 0.07 2 0.14 - - 1 0.07 3 0.21Kualitas SDM rendah 0.031 1 0.031 2 0.062 1 0.031 1 0.031UMR naik 0.07 1 0.07 1 0.07 3 0.21 3 0.21Servis dan maintenance mesin sulit 0.031 - - 1 0.031 - - - -Kompetitor di Asia Tenggara semakin banyak 0.07 - - 1 0.07 - - - -Total 1IFEStrenghts:Kedekatan dengan supplier 0.11 4 0.44 3 0.33 3 0.33 1 0.11Eksekutif yang berpengalaman 0.05 3 0.15 3 0.15 2 0.1 - -Manufaktur yang besar di market 0.11 3 0.33 3 0.33 - - - -Permintaan Eksport Meningkat 0.08 - - 4 0.32 3 0.24 - -Total Produksi yang Meningkat 0.08 3 0.24 3 0.24 3 0.24 - -Pekerja yang terlatih 0.08 2 0.16 3 0.24 2 0.16 2 0.16Reputasi yang baik 0.05 2 0.1 3 0.15 2 0.1 1 0.05Weaknesses:Laba Tahun Berjalan Turun 0.11 2 0.22 2 0.22 1 0.11 3 0.33Operating income menurun 0.08 2 0.16 1 0.08 1 0.08 3 0.24Basis operasi masih terpusat di Jawa Timur 0.05 2 0.1 - - 3 0.15 - -Pertumbuhan Penjualan Menurun 5,6% 0.08 3 0.24 2 0.16 - - 3 0.24Perusahaan berbasis perusahaan keluarga 0.05 - - 1 0.05 2 0.1 - -Pertumbuhan Jumlah Asset menurun 28% 0.08 1 0.08 1 0.08 1 0.08 3 0.24Total 1 3.763 4.012 3.007 2.987
Membangun pabrik di daerah
lain
Memperbanyak jumlah produk dalam negeri
Meluaskan jaringan pembeli
internasional
Memotong jumlah pekerja
7.2 QSPM terhadap strategi BCG, IE, SPACE, GSM
Weight AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TASEFEOpportunity:Harga dollar 0.05 2 0.1 3 0.15 2 0.1 3 0.15 - -Ekonomi negara importir stabil 0.05 4 0.2 3 0.15 3 0.15 3 0.15 3 0.15Harga material lokal 0.031 - - - - 2 0.062 4 0.124 - -Hubungan ekspor ASEAN 0.05 3 0.15 3 0.15 3 0.15 3 0.15 3 0.15Usia produktif SDM Indonesia 0.05 - - - - - - - - - -Peraturan menguntungkan ekspor 0.07 2 0.14 3 0.21 3 0.21 2 0.14 2 0.14Pemerintah membantu industi hilir 0.031 3 0.093 4 0.124 - - 4 0.124 3 0.093Mesin semakin canggih 0.031 - - - - 4 0.124 3 0.093 - -Kompetitor di Indonesia sedikit 0.07 4 0.28 3 0.21 4 0.28 3 0.21 3 0.21Threat:Ekonomi dunia terpuruk 0.031 2 0.062 2 0.062 2 0.062 2 0.062 3 0.093Harga barang naik 0.05 2 0.1 1 0.05 2 0.1 2 0.1 3 0.15Daya beli menurun 0.07 1 0.07 1 0.07 1 0.07 1 0.07 3 0.21Polusi dan limbah banyak 0.09 - - - - 1 0.09 2 0.18 - -Demo buruh 0.07 1 0.07 2 0.14 - - - - 2 0.14Kualitas SDM rendah 0.031 - - - - 1 0.031 1 0.031 2 0.062UMR naik 0.07 2 0.14 2 0.14 1 0.07 - - 3 0.21Servis dan maintenance mesin sulit 0.031 - - - - 2 0.062 2 0.062 - -Kompetitor di Asia Tenggara semakin banyak 0.07 2 0.14 3 0.21 4 0.28 3 0.21 3 0.21TOTAL 1 1.545 1.666 1.841 1.856 1.818
IFEStrengths:Kedekatan dengan supplier 0.11 - - - - - - - - - -Eksekutif yang berpengalaman 0.05 3 0.15 3 0.15 2 0.1 3 0.15 1 0.05Manufaktur yang besar di market 0.11 2 0.22 2 0.22 2 0.22 3 0.33 1 0.11Permintaan Eksport Meningkat 0.08 4 0.32 3 0.24 3 0.24 - - 1 0.08Total Produksi yang Meningkat 0.08 3 0.24 3 0.24 3 0.24 - - 1 0.08Pekerja yang terlatih 0.08 - - 3 0.24 - - 3 0.24 1 0.08Reputasi yang baik 0.05 2 0.1 2 0.1 3 0.15 3 0.15 1 0.05Weaknesses:Laba Tahun Berjalan Turun 0.11 - - - - 1 0.11 2 0.22 2 0.22Operating income menurun 0.08 1 0.08 1 0.08 1 0.08 1 0.08 2 0.16Basis operasi masih terpusat di Jawa Timur 0.05 - - - - 3 0.15 - - - -Pertumbuhan Penjualan Menurun 5,6% 0.08 1 0.08 1 0.08 - - 3 0.24 2 0.16Perusahaan berbasis perusahaan keluarga 0.05 - - - - 1 0.05 - - - -Pertumbuhan Jumlah Asset menurun 28% 0.08 - - - - 2 0.16 2 0.16 3 0.24TOTAL 1 1.19 1.35 1.5 1.57 1.23Strategy Quantitative Total 2.735 3.016 3.341 3.426 3.048
Market Penetration Product Development Forward Integration Concentric Diversification Retrenchment
7.3 Analisa strategi SWOT dengan QSPM
Melalui SWOT diketahui bahwa Indospring masih dapat mendorong lagi penjualan
dalam pasar dalam negeri. Dikarenakan 65% produk Indospring diekspor maka produk
Indospring kurang diketahui di dalam negeri. Maka dari dengan pemasaran yang lebih luas dan
juga mencoba untuk mencari partner dengan perusahaan bengkel-bengkel terkenal dalam negeri
Indospring bisa mengenalkan produknya didalam negeri.
Tidak hanya pasar dalam negeri, Indospring sendiri juga dapat mengincar pasar
internasional. Karena Indospring sudah memiliki nama di pasar Asia Tenggara maka strategi ini
bisa berjalan tanpa halangan yang berarti. Dengan harga material lokal yang murah dan juga
upah buruh yang lebih murah dari negara-negara lain maka Indospring dapat menawarkan
produknya lebih murah dari perusahaan dengan produk sama di luar negeri. Tidak hanya di
dalam Asia tetapi juga menjual produknya ke seluruh dunia.
7.4 Analisa strategi BCG, IE, SPACE, GSM dengan QSPM
Setelah melakukan QSPM, dapat dilihat bahwa strategi Concentric
Diversification adalah strategi yang paling cocok untuk Indospring. Dikarenakan faktor
dari eksternal dan internal paling mendukung strategi Concentric Diversification yang
merupakan strategi untuk mengenalkan produk baru yang masih berhubungan dengan
produk yang sudah ada. Karena Indospring memproduksi pegas otomotif maka
Indospring dapat meluaskan jenis produknya ke sparepart-sparepart lain seperti brake
atau gear mobil.
Strategi kedua yang paling cocok adalah Forward Integration. Dikarenakan
Indospring telah menguasai pasar, dan juga memiliki grup perusahaan yang kuat maka
Indospring bisa mencoba untuk mengusai pasar konsumen juga dengan cara membuka
toko sendiri atau membuat sebuah bengkel dimana semua sparepart nya adalah produk
dari Indospring.
BAB VIII
KESIMPULAN
Dari semua tahap-tahap yang dilalui, dapat disimpulkan bahwa PT. Indospring Tbk. adalah
perusahaan yang besar, sudah menguasai pasarnya, dan juga tidak memiliki pesaing yang selevel, serta
oportunitas perusahaan yang besar karena faktor eksternal yang mendukung. Tetapi Indospring juga
berada di pasar yang perkembangannya sedang melambat, daya beli menurun, dan juga menurunnya
produksi disebabkan kesulitan dari pasar otomotif karena perekonomian dunia yang sedang jelek. Karena
itulah sebaiknya Indospring melakukan strategi-strategi perusahaan yang dapat menghilangkan
kelemahan internal dan juga mengatasi ancaman eksternal.
Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, strategi yang cocok untuk PT. Indospring adalah
mendorong penjualan didalam maupun diluar negeri, dengan cara memanfaatkan koneksi perusahaan
yang sudah luas dan juga melakukan pemasaran lebih besar lagi. Indospring juga dapat mencoba untuk
memproduksi produk yang baru yang masih berhubungan dengan otomotif, dengan begitu Indospring
dapat melakukan integrasi kedepan dengan membuka toko sparepart atau bengkel yang diisi dengan
produk-produk Indospring sendiri tanpa menggunakan jasa distributor atau toko dan bengkel lain.
PT. Indospring Tbk. walaupun berada didalam sebuah pasar yang tidak berkembang, tetapi
karena kekuatan internal dan juga dukungan eksternal yang kuat maka perusahaan ini memiliki masa
depan yang bagus tanpa adanya halangan-halangan yang berarti. Indospring juga masih memiliki ruang
untuk mengembangkan diri, dengan melakukan strategi-strategi yang disarankan maka pastinya
Indospring akan menjadi perusahaan produsen part otomotif paling kuat didalam maupun diluar negeri.
Daftar Pustaka
1. Website PT. Indospring Tbk.: www.indospring.co.id
2. Annual & Financial Statement Indospring:
- www.indospring.co.id/index.php/en/investor/annual-report/2014
- www.indospring.co.id/index.php/en/investor/annual-report/2013
- www.indospring.co.id/index.php/en/investor/annual-report/2012
- www.indospring.co.id/index.php/en/investor/annual-report/2011
3. Bursa Efek Indonesia: http://www.idx.co.id
4. Perkembangan industri otomotif dan sparepart Indonesia:
- http://marketeers.com/article/industry-update-perkembangan-industri-spare-parts-di-
indonesia.html
- http://www.gaikindo.or.id/perkembangan/
- http://www.kemenperin.go.id/artikel/6108/Pasar-Mobil-Indonesia-Ditaksir-Tumbuh-25