17
Menutup Ruang Korupsi Pengadaan Barang & Jasa Tama S Langkun nator Investigasi dan Publikasi Di sampaikan di Kampus Bina Nusantara

IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi IACF-GTC

Citation preview

Page 1: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

Menutup Ruang Korupsi Pengadaan Barang & Jasa

Tama S LangkunKoordinator Investigasi dan Publikasi

Di sampaikan di Kampus Bina Nusantara

Page 2: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

Urgensi pengadaan barang dan jasa

• Merupakan tanggungjawab pemerintah untuk memastikan Berjalannya program pembangunan yang telah direncanakan

• Merupakan tanggungjawab pemerintah untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat

• Merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memberdayakan perekonomian (konteks dunia usaha) Wrap-up

Page 3: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

•Mantan Menteri BUMN Soegiharto pernah memperkirakan jika 80% korupsi dan berbagai penyelewengan di BUMN terkait pengadaan barang dan jasa

•Pada periode 2004-2010, 44 persen kasus korupsi yang ditangani KPK merupakan kasus pengadaan barang dan jasa.

•Berdasarkan pemantauan terhadap penanganan kasus korupsi oleh APH selama tahun 2013, terpantau 560 kasus korupsi dengan jumlah tersangka 1271 orang dan potensi kerugian negara sebesar 7,3 Triliun rupiah.

•Dari 560 kasus, sekitar 40,7% (228 kasus) merupakan kasus yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa. Sedangkan dari 1271 tersangka, sekitar 47,6% (605 orang) ditetapkan sebagai tersangka kasus pengadaan barang dan jasa.

Korupsi di Sektor Pengadaan

Page 4: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

Periode/keterangan

Semester 1 Semester 2

Jumlah kasus 293 kasus 267 kasus

Jumlah tersangka

676 tersangka 594 tersangka

Kasus PBJ114 kasus (38,22%)

114 kasus (42,7%%)

Tersangka PBJ 314 orang (46,38%)

291 orang (48,9%)

Korupsi di Sektor Pengadaan Barang dan Jasa

Page 5: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

Korupsi Berdasarkan Pelaku (Aktor) 2013 • Perbandingan tiap semester menunjukkan kecenderungan yang sama (Smt I dan Smt II

2013). Tersangka masih didominasi dari kalangan.1. Pegawai Pemda/kementerian (557 tersangka)2. Direktur/pegawai swasta (274 tersangka)3. Kepala dinas (108 tersangka)4. Direktur/pejabat/Pegawai BUMN/D (85 tersangka)5. Anggota DPR/D (62 tersangka)

• Menariknya, khusus di Smt II tahun 2013, dari 228 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, sekurangnya 39,03% merupakan pihak penyelenggara pengadaan barang dan jasa seperti panitia lelang, PPK, PPTK dll.

• Beberapa aktor utama korupsi di daerah sudah banyak yang terjerat. Misalnya seperti Kepala Daerah (35 orang) dan Anggota DPR/D (62 orang). Jumlah tersangkanya sangat signifikan.

• Terdapat korporasi yang menjadi tersangka kasus korupsi (IM2). Pada pengadilan tingkat pertama dihukum membayar uang pengganti 1,3 Triliun. Namun, pada tingkat banding di vonis bebas.

*terdapat kepala daerah yang dihitung ulang karena tersangka korupsi di 2( dua) kasus atau lebih.

Page 6: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO Pengadaan B/J Secara Elektronik

Dasar Hukum Kebijakan e-ProcurementKeppres 54 tahun Perpres 54 Tahun 2010Inpres 17 tahun 2011Inpres 01 tahun 2013

e-Procurement dianggap sebagai alternatif solusi bagi pengadaan secara konvensional yang tak lagi mampu menjawab kebutuhan akan efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan persaingan usaha yang sehat.

e-Procurement menggunakan perangkat teknologi informasi dalam bentuk sistem aplikasi atau layanan pengadaan elektronik yang disediakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Nasional

Maanfaat: Efisien & Efektif, Transparan & Akuntabel, Hemat Waktu & Biaya, Paperless dan Terhidar dari KKN

www.opentender.net

Page 7: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO Potential Fraud Analysis (PFA)

Merupakan Metode yang dikembangkan ICW untuk mengawasi sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik yang diterapkan oleh pemerintah

Metode ini diharapkan dapat memperkuat reformasi pengadaan yang sedang berlangsung untuk memperbaiki kualitas layanan publik mengembangkan perekonomian lokal dan meningkatkan persaingan usaha yang sehat.

Sumber data berasal dari data pengadaan nasional yang disediakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) kemudian dianalisa lewat serangkaian parameter oleh perangkat lunak di OpenTender.net

www.opentender.net

Page 8: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO Mou ICW dan LKPP

www.opentender.net

Page 9: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO Latar Belakang PFA

Tersedianya informasi proyek pengadaan di seluruh Indonesia yang tersaji di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

Mulai muncul berbagai bentuk indikasi pelanggaran dalam pelaksanaan pengadaan secara elektronik

Mengembangkan alert system bagi pengawas internal, aparat penegak hukum

Mendorong keterlibatan Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) untuk mengawasi pelaksanaan reformasi pengadaan

meningkatkan persaingan usaha yang adil bagi setiap pelaku usaha

www.opentender.net

Page 10: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO

TujuanMeningkatkan sinergi pengawasan antara institusi

pengawas daerah dengan CSO untuk mengawasi pengadaan secara elekronik di daerah masing-masing

Mendorong efesiensi dan efektifitas anggaran daerah serta persaingan usaha yang lebih kompetitif dalam proses pengadaan barang/jasa secara elektronik.

Memperkuat kemitraan antara Masyarakat (ICW) dan Pemerintah (LKPP) sebagai bagian wujud nyata kampanye global Open Government Patnership (OGP)

www.opentender.net

Page 11: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO Kriteria Monitoring dan Analisis

Indikator Alasan Kinerja Pemda/SK

PD

Tingkat Risiko Proyek

Jumlah paket, anggaran e-proc, dan % terhadap total anggaran

Kapasitas dan komitmen pemda untuk melaksanakan e-procurement

✔ ✖

Nilai kontrak Rerata nilai kontrak/paket yang tinggi dapat mendorong efisiensi dan mendorong partisipasi dari luar daerah, walaupun dapat mengurangi kesempatan UKM lokal.Risiko bagi pemerintah tinggi untuk nilai kontrak besar.

✔ ✔

Jumlah peserta lelang Jumlah peserta yang rendah mengindikasikan tingkat kompetisi yang rendah, dan kemungkinan kolusi antar peserta (“arisan”)

✔ ✔

Nilai kontrak/ HPS Semakin tinggi menunjukkan semakin kecil “savings,” dapat berarti tingkat kompetisi rendah. Walaupun nilai yang rendah mungkin tidak berarti apapun jika HPS di-”marked-up”

✔ ✔

Waktu pelaksanaan proyek Hanya untuk proyek konstruksi, waktu pelaksanaan yang sempit dapat mengakibatkan kualitas pekerjaan buruk

✔ ✔

Jumlah kontrak dimenangkan 1 perusahaan

Jumlah kontrak yang tinggi menunjukkan ketidakseimbangan kompetisi, yang bisa terjadi secara natural, maupun faktor-faktor ekonomi politik

✔ ✖

www.opentender.net

Page 12: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO www.opentender.net

www.opentender.net

Page 13: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO

Indikasi persekongkolan tender. Contoh:Dalam putusan putusan KPPU disebutkan tiga perusahaan berada dalam kepemilikan saham yang sama. Berdasarkan penelusuran ada hubungan keluarga pemilik

Nilai penawaran yang sama dari beberapa peserta lelang yang terindikasi tergabung dalam satu grup

Pemenang tender memiliki jejak rekam buruk. Contoh:Sanksi Blacklist Kementerian PUPernah menjalani sanksi Blacklist dari KPPU

selama 18 bulanDiduga melakukan penyuapan proyek di provinsi

lainSengketa perdata dengan bank di provinsi lain

karena tidak melakukan pembayaran kredit.

www.opentender.net

Temuan

Page 14: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGOTemuan

Indikasi Proyek Fiktif. Contoh:Tidak terlihat adanya aktivitas proyek di lapangan sampai tahun anggaran berakhir

Pelanggaran Administratif:Proyek tahun tunggal diubah menjadi tahun jamak setelah tidak berhasil diselesaikan pada akhir tahun anggaran

Serah terima pekerjaan dilakukan sebelum proyek selesai

www.opentender.net

Page 15: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGOLaporan Kasus

Kasus yang telah dilaporkanKasus pengadaan lampu lapangan stadion Blitar

senilai 6.5 Miliar ----> KPKKasus pembangunan pasar di madiun ---->

Kejaksaan NegeriKasus pengadaan meubelair di Kota Makassar

----> Disampaikan ke Walikota Makassar

www.opentender.net

Page 16: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO

Review semua aturan maupun pengadaan barang dan jasa di Indonesia

Penting bagi presiden baru untuk membuat draft Undang - Undang pengadaan barang dan jasa. Mengingat Indonesia belum memiliki UU PBJ.

Fungsi pencegahan dan pengawasan internal Kementerian harus ditingkatkan.

Optimalisasi LKPP Blacklist perusahaan dan pengusaha-pengusaha yang terbukti melakukan

kecurangan dalam pengadaan barang dan jasa Mendorong partisipasi masyarakat dalam memantau pengadaan barang

dan jasa

Rekomendasi awal

Page 17: IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ

LOGO

Bersama Memberantas Korupsi

Thank You !