Upload
fridolin-bin-stefanus
View
88
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN
MINERALOGI
DISUSUN OLEH :
NAMA : CALFIN S. PODDALA
STAMBUK : 012 31 189
KELOMPOK : 5 (Lima)
KELAS : D
LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA
MAKASSAR
2013
LEMBARAN PENGESAHAN
Diberikan kepada laboratorium kristalografi dan mineralogi Fakultas Teknik Pertambangan Universitas Veteran Republik Indonesia
Sebagai syarat untuk mengikuti final laboratorium Kristalografi dan Mineralogi.
DISETUJUHI OLEH :
NO NAMA ASISTEN PARAF
1 HAMKA, ST 1.
2 ANDI SEBRAHIM, ST 2.
3 HELMI, AS 3.
4 DONI REI LUDEN 4.
5 ARIANTO MANGUNDUN 5.
6 MUH. AIDUL 6.
7 NASRIJAL 7.
8 AMBO ASRI 8.
9 MUH. AYUB 9.
10 HARVICA DELMI T. 10.
11 STEVEN 11.
12 ALPIUS BOROALLO 12.
13 MUHAMMAD MUSRADI 13.
14 DWI KOMARANI 14.
KOORDINATOR LAB. KRISTALOGRAFI & MINERALOGI
Ir. BASO DJUNAIN, MM
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan lengkap “ Praktikum
Kristalografi dan Mineralogi “ ini tepat pada waktunya.
Dalam menyelesaikan laporan ini saya banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari
beberapa pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Ir. Baso Djunain, MM. selaku dosen dan koordinator laboratorium
Kristalografi dan Mineralogi.
2. Kakak –kakak asisten selaku pembimbing dalam praktikum Kristalografi dan
Mineralogi.
3. Teman – teman kelompok dan semua pihak yang selalu mendukung dan
membantu.
Penyusun menyadari bahwa laporan lengkap kristalografi dan mineralogi ini masih banyak
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penyusun sangat
berterima kasih apabila ada yang ingin memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna perbaikan laporan yang akan dating.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin….
Makassar, Desember 2013
Calfin S. Poddala
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
KARTU KONTROL LABORATORIUM
KARTU KONTROL ASISTENSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kristalografi
B. Mineralogy
BAB III HASIL PERCOBAAN
A. Gambar Salib Sumbu
B. Menggambar bentuk Kristal, Stereogran dan Menentukan unsur simetri.
C. Determinasi Mineral
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kristal dan mineral merupakan mineral yang sedikit kekecualian, dimana
proses penempatan atom-atom dalam keadaan padat. Bilamana kondisi memungkinkan,
mereka dapat membentuk permukaan yang halus secara beraturan dan dalam bentuk geometri
dikenal sebagai Kristal. Pada saat ini banyak sekali proses yang telah diketahui dalam
terbentuknya Kristal. Proses tersebut terdiri dari proses buatan manusia dilaboratorium atau
proses alami seperti proses pendinginan magma, proses evaporit, proses hidrotermal dan lain-
lainnya. Bentuk Kristal yang terdapat dalam bumi sangatlah banyak sekali ragamnya, dari
bentuk yang paling sederhana sampai ke bentuk yang rumit. Bentuk-bentuk Kristal yang
terdapat dibumi dapat diklelompokkan menjadi beberapa kelompok dasar. Pembagian ini
berdasarkan system sumbu dari Kristal-kristal tersebut, pada bab ini selanjutnya akan dibahas
tentang system Kristal yang telah kita kenal.
Mineral mempunyai pengertian yang berlainan dikalangan orang awam. Sering
diartikan sebagai bahan yang bukan organic atau zat-zat anorganik dalam obat, misalnya
dibedakan antara vitamin dan mineral, mineral juga sering diartikan sebagai cebakan bijih
(ore). Sebenarnya mineral adalah partikel-partikel terkecil yang diskrit yang menyusun
batuan. Kulit bumi bagian terluar atau kerak bumi disusun oleh zat padat yang sehari-hari kita
sebut batuan, sedangkan batuan meliputi segala macam materi yang menyusun kerak bumi,
baik yang lepas seperti pasir dan debu. Umumnya batuan merupakan ramuan beberapa jenis
mineral, mineral adalah suatu zat padat dari unsur kimia yang dibentuk oleh proses-proses
organic, dan mempunyai susunan kimiawi tertentu dan suatu penempatan atom-atom secara
beraturan didalamnya atau dikenal dengan struktur Kristal.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan diadakannya praktikum Kristalografi dan
Mineralogi adalah sebagai berikut.
1. Mempelajari dan menentukan system kristalografi dan mineralogi dari bermacam-
macam bentuk Kristal baik bentuk dasar kombinasi dan bentuk kembar, letak
posisi dan panjang sumbu kristalografi.
2. Mempelajari dan menentukan kelas simetri dari bermacam-macam bentuk Kristal
berdasarkan jumlah unsur-unsur simetri yang dimilikinya.
3. Mencari hubungan dalam proyeksi streografis.
4. Mengetahui sifat fisik dari mineral itu sendiri.
5. Menentukan hubungan antara Kristal dan mineral.
` BAB II
LANDASAN TEORI
A. KRISTALOGRAFI
Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang Kristal. Sedangkan
Kristal itu sendiri adalah benda padat homogen yang memiliki bidang datar yang merupakan
pencerminan dari atom-atomnya. Dalam mempelajari kristalografi kita mengenal 7 macam
sistem anatara lain sebagai berikut :
1. Regular
Dengan syarat :
Mempunyai 3 buah sumbu utama (a,b dan c)
Sudut sumbu a b c
Panjang sumbu a = b = c
Sudut antara a : b : c = 1 : 3 : 3
2. Tetragonal
Dengan syarat :
Mempunyai 3 buah sumbu utama (a, b dan c)
Panjang sumbu a = b = c
Sudut sumbu a b c
Sudut anatara a dan b dibuat 30
Perbandingan antara sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6
3. Orthorombik
Dengan syarat :
Mempunyai 3 buah sumbu utama (a, b dan c)
Sudut sumbu a b c
Panjang sumbu a = b = c
Sudut antara a dan b dibuat 30
Perbandingan anatara sumbu a : b: c = 1 : 3 : 2
4. Monoklin
Dengan syarat :
Mempunyai 3 buah sumbu utama (a,b dan c)
Sudut sumbu ( a c ) b
Panjang sumbu a = b = c
Sudut antara a dan b dibuat 45
Perbandingan antara sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6
5. Triklin
Dengan syarat :
Mempunyai 3 buah sumbu utama (a, b dan c )
Sudut sumbu a b c
Panjang sumbu a = b = c
6. Heksagonal
Dengan syarat :
Mempunyai 4 buah sumbu utama ( a, b, c dan d)
Sudut sumbu (a b d) c
Panjang sumbu a = b = d = c
Sudut antara a dan b dibuat 20 dan sudut antara b dan d dibuat 40
Perbandingan sumbu a : b : c : d = 1 : 3 : 6 : 1
7. Trigonal
Dengan syarat :
Mempunyai 4 buah sumbu utama ( a, b, c dan d)
Sudut sumbu ( a b d ) c
Panjang sumbu a = b = c = d
Sudut antara a dan b dibuat 20 dan sudut antara b dan d dibaut 40
Perbandinagn sumbu a : b : c : d = 1 : 3 : 3 : 1
Dalam kristalografi makroskopis kita bedakan unsure-unsur simetri menjadi 3 bagian yaitu
sebagai berikut :
a) Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat Kristal, dimana
apabila Kristal tersebut di putar 360 0 dengan garis tersebut sebagai suatu
perputaran, maka pada kedudukan-kedudukan tertentu Kristal tersebut akan
menunjukkan kenampakan-kenampakan yang sama dengan semula.
b) Bidang Simetri
Bidang simetri adalah suatu bidang yang melalui pusat Kristal dan membelah
Kristal menjadi dua bagian yang sama dimana bagian yang satu merupakan
pencerminan dari bagian belahan yang lain.
c) Pusat Simetri
Pusat simetri adalah titik dalam Kristal diamana melaluinya dapat ditulis suatu
garis sedemikian rupa, sehingga pada sisi yang satu dengan yang lain pada jarak
yang sama terdapat wajah yang sama (tepi, sudut, bidang Kristal dsb).
Proyeksi Streogram
Penggambaran Kristal dengan proyeksi streogram yaitu penggambaran
Kristal yang dilihat dari arah sumbu c dimana bidang yang tampak diberi
simbol/notasi berupa silang (x) sedangkan yang tidak tampak diberi
lingkaran (O). Penggambaran sumbu dibuat dengan garis bersilang antara
sumbu a, b dan d sedangkan sumbu c digambarkan dalam bentuk titik
sebagai pertemuan persilangan antara sumbu.
B. MINERALOGI
Mineralogi adalah salah satu dari ilmu geologi yang mempelajari kulit bumi,
istilah yang umum berarti ilmu pengetahuan tentang mineral-mineral yang
merupakan unsure-unsur senyawa-senyawa yang terdapat didalam dan
merupakan pembentuk bagian-bagian padat dari alam semesta. Sedangkan
mineral itu sendiri adalah zat padat homogen yang terbentuk dialam secara
alamiah yang mempunyai komposisi kimia terbatas dan sifat fisik tertentu.
Sifat Fisik Mineralitas
Sifat fisik suatu berhubungan erat dengan struktur Kristal dan komposisi
kimianya, sehingga dengan mempelajari sifat-sifat fisik mineral kita dapat membuat
deduksi mengenai struktur Kristal dan komposisi kimianya.
Adapun sifat-sifat fisik yang dipergunakan dalam determinasi mineral antara
lain :
1. Warna Mineral
Warna mineral adalah warna yang dilihat dengan mata bilamana mineral
tersebut terkena sinar/cahaya.
2. Kilap (Luster)
Kilap (luster) merupakan suatu sifat optis yang mempunyai hubungan yang
erat dengan peristiwa pemantulan maupun pembiasan cahaya. Ada dua jenis
utama kilap yang umumnya dimiliki oleh mineral antara lain :
Kilap Logam
Kilap Non Logam
- Kilap kaca
- Kilap intan
- Kilap lemak
- Kilap dammar
- Kilap lilin
3. Cerat (Warna Gores)
Cerat adalah warna yang kita dapatkan bila mineral kita dapatkan bial mineral
kita goreskan pada keeping porselin yang kasar permukaannya atau warna
mineral bila ditumbuk halus.
4. Belahan (Cleavage)
Belahan dalah kecendrungan suatu mineral yang karena pengaruh mekanis
seperti penekanan atau pemukulan akan terbelah-belah dan tidak hancur pada
arah yang tertentu, sehingga menghasilkan permukaan yang rata dan licin atau
dengan kata lain jika suatu Kristal/mineral suatu gaya atau strain melampaui
batas elastis, maka akan terbelah sejajar dengan permukaan mineral atau
pecahnya sepanjang