23
Injeksi Antibiotik untuk Meningitis Meningitis merupakan peradangan meningen biasanya disebabkan bakteri atau virus.Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit ini adalah antara lain : Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Mycobacterium tuberculosis. Sedangkan virus yang dapat menyebabkan meningitis antara lain: virus coxsackie, virus gondongan dan virus koriomeningitis limfositik. Ampisilin merupakan salah satu antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati meningitis. Penggunaanya biasa dikombinasi dengan sulbaktam untuk meningkatkan aktivitas nya. Dosis lazim yang digunakan adalah: 1,5 gr – 3gr kombinasi antara ampisilin dengan sulbaktam dengan perbandingan 2:1. berdasarkan literatur 375 mg kombinasi tersebut larut dalam 1 ml air. Sehingga bentuk sediaan yang dipakai adalah ampul rekonstitusi karena ampisilin tidak stabil pada air pada waktu yang lama. Keuntungan Obat Injeksi 1. Respon fisiologis yang cepat dapat dicapai segera bila diperlukan, yang menjadi pertimbangan utama dalam kondisi klinik seperti gagal jantung, asma, shok. 2. Terapi parenteral diperlukan untukobat-obat yang tidak efektif secara oral atau yang dapat dirusak oleh saluran pencernaan, seperti insulin, hormon dan antibiotik. 3. Obat-obat untuk pasien yang tidak kooperatif, mual atau tidak sadar harus diberikan secara injeksi. 4. Bila memungkinkan, terapi parenteral memberikan kontrol obat dari ahli karena pasien harus kembali untuk pengobatan selanjutnya. Juga dalam beberapa kasus, pasien tidak dapat menerima obat secara oral. 5. Penggunaan parenteral dapat menghasilkan efek lokal untuk obat bila diinginkan seperti pada gigi dan anestesi. 6. Dalam kasus simana dinginkan aksi obat yang diperpanjang, bentuk parenteral tersedia, termasuk injeksi steroid

Obat injeksi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Obat injeksi

Injeksi Antibiotik untuk Meningitis

Meningitis merupakan peradangan meningen biasanya disebabkan bakteri atau virus.Bakteri

yang dapat menimbulkan penyakit ini adalah antara lain : Haemophilus influenzae, Neisseria

meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Mycobacterium tuberculosis. Sedangkan virus yang

dapat menyebabkan meningitis antara lain: virus coxsackie, virus gondongan dan virus

koriomeningitis limfositik. Ampisilin merupakan salah satu antibiotik yang dapat digunakan

untuk mengobati meningitis. Penggunaanya biasa dikombinasi dengan sulbaktam untuk

meningkatkan aktivitas nya. Dosis lazim yang digunakan adalah: 1,5 gr – 3gr kombinasi antara

ampisilin dengan sulbaktam dengan perbandingan 2:1. berdasarkan literatur 375 mg kombinasi

tersebut larut dalam 1 ml air. Sehingga bentuk sediaan yang dipakai adalah ampul rekonstitusi

karena ampisilin tidak stabil pada air pada waktu yang lama.

Keuntungan Obat Injeksi

1. Respon fisiologis yang cepat dapat dicapai segera bila diperlukan, yang menjadi

pertimbangan utama dalam kondisi klinik seperti gagal jantung, asma, shok.

2. Terapi parenteral diperlukan untukobat-obat yang tidak efektif secara oral atau yang

dapat dirusak oleh saluran pencernaan, seperti insulin, hormon dan antibiotik.

3. Obat-obat untuk pasien yang tidak kooperatif, mual atau tidak sadar harus diberikan

secara injeksi.

4. Bila memungkinkan, terapi parenteral memberikan kontrol obat dari ahli karena pasien

harus kembali untuk pengobatan selanjutnya. Juga dalam beberapa kasus, pasien tidak

dapat menerima obat secara oral.

5. Penggunaan parenteral dapat menghasilkan efek lokal untuk obat bila diinginkan seperti

pada gigi dan anestesi.

6. Dalam kasus simana dinginkan aksi obat yang diperpanjang, bentuk parenteral tersedia,

termasuk injeksi steroid periode panjang secara intra-artikular dan penggunaan penisilin

periode panjang secara i.m.

7. Terapi parenteral dapat memperbaiki kerusakan serius pada keseimbangan cairan dan

elektrolit.

8. Bila makanan tidak dapat diberikan melalui mulut, nutrisi total diharapkan dapat dipenuhi

melalui rute parenteral.

9. Aksi obat biasanya lebih cepat.

10. Seluruh dosis obat digunakan.

11. Beberapa obat, seperti insulin dan heparin, secara lengkap tidak aktif ketika diberikan

secara oral, dan harus diberikan secara parenteral.

12. Beberapa obat mengiritasi ketika diberikan secara oral, tetapi dapat ditoleransi ketika

diberikan secara intravena, misalnya larutan kuat dektrosa.

13. Jika pasien dalam keadaan hidrasi atau shok, pemberian intravena dapat menyelamatkan

hidupnya.

Page 2: Obat injeksi

Kerugian Obat Injeksi

1. Bentuk sediaan harus diberikan oleh orang yang terlatih dan membutuhkan waktu yang

lebih lama dibandingkan dengan pemberian rute lain.

2. Pada pemberian parenteral dibutuhkan ketelitian yang cukup untuk pengerjaan secara

aseptik dari beberapa rasa sakit tidak dapat dihindari.

3. Obat yang diberikan secara parenteral menjadi sulit untuk mengembalikan efek

fisiologisnya.

4. Yang terakhir, karena pada pemberian dan pengemasan, bentuk sediaan parenteral lebih

mahal dibandingkan metode rute yang lain.

5. Beberapa rasa sakit dapat terjadi seringkali tidak disukai oleh pasien, terutama bila sulit

untuk mendapatkan vena yang cocok untuk pemakaian i.v.

6. Dalam beberapa kasus, dokter dan perawat dibutuhkan untuk mengatur dosis.

7. Sekali digunakan, obat dengan segera menuju ke organ targetnya. Jika pasien

hipersensitivitas terhadap obat atau overdosis setelah penggunaan, efeknya sulit untuk

dikembalikan lagi.

8. Pemberian beberapa bahan melalui kulit membutuhkan perhatian sebab udara atau

mikroorganisme dapat masuk ke dalam tubuh. Efek sampingnya dapat berupa reaksi

phlebitis, pada bagian yang diinjeksikan.

Page 3: Obat injeksi

Injeksi Antibiotik Golongan Beta Laktam

Suspensi kering adalah sediaan khusus dengan preparat berbentuk serbuk kering yang baru

dirubah menjadi suspensi dengan penambahan airr sesaat sebelum digunakan.

Kebanyakan dari obat-obat yang dibuat dari campuran kering untuk suspensi oral adalah obat-

obat anatibiotik karena obat-obat seperti antibiotik tidak stabil untuk disimpan dalam periode

tertentu dengan adanya cairan pembawa air maka lebih sering diberikan sebagai campuran serbuk

keringuntuk dibuat suspensi pada waktu pada waktu akan diberikan. Alasan pembuatan suspensi

kering salah satunya adalah karena obat-obat tertentu tidak stabil secara kimia bila ada dalam

larutan tapi stabil bila disuspensi.

Suspensi kering dibuat dengan granulasi maupun tanpa granukasi. Granulasi adalah suatu

metode yang memperbesar ukuran partikel serbuk guna memperbaiki sifat alir serbuk.

Persyaratan pada sebuah granulat sebaiknya :

1. Dalam bentuk dan warana yang sedapat mungkin teratur

2. Memiliki sifat alir yang baik

3. Tidak terlalu kering

4. Hancur baik dalam air

5. Menunjukkan kekompakan mekanis yang memuaskan

Page 4: Obat injeksi

Injeksi Antiasma

Asma adalah suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril kronis yang disertai

serangan sesak napas akut secara berkala mudah tersengal-sengal dan batuk (dengan bunyi khas).

Ciri lain adalah hipersekresi dahak yang biasanya lebih parah pada malam hari dan meningkatkan

ambang rangsang (hiperreaktivitas) bronchi terhadap rangsangan alergis maupun non alergis.

Aminofilin digunakan sebagai antiasma golongan beta2-mimetika yang mempunyai indikasi

sama dengan teofilin sebagai bronkodilator. Pada bronkospasme yang akut aminofilin diberikan

melalui intravena secara injeksi atau infuse. (Obat-Obat Penting)

Injeksi Aminofilin

Teofilin secara langsung merelaksasi otot polos pada saluran pernafasan, menyebabkan

bronkodilatasi serta meningkatkan sirkulasi pernafasan dan kapasitas vital paru-paru.

Injeksi Amikasin

Amikasin merupakan antibiotik golongan aminoglikosida yang memiliki khasiat untuk

mengatasi basil gram negatif terutama Pseudomonas. Zat ini terutama digunakan untuk terapi

singkat pada infeksi yang resisten terhadap aminoglikosida lain.

Injeksi Antihipertensi Golongan Beta – Bloker

Propanolol HCl adalah bentuk garam dari Propanolol yang lebih mudah larut dalam air.

Memiliki khasiat sebagai anti hipertensi (β-blocker) yang digunakan secara intra vena (i.v).

Propanolol HCl merupakan obat antiaritmia dari kelas II β-bloker. Propanolol HCl

memperlihatkan dua efek langsung lain yang berkaitan dengan efek antiaritmia, yaitu

meningkatkan arus masuk ion K+ dan pada kadar yang tinggi menekan arus masuk ion Na+ yang

dikenal sebagai efek stabilitas membran. Dalam keadaan darurat, propanolol dapat diberikan

secara intravena dengan dosis 1-3 mg diberikan dalam beberapa menit. (farmakologi dan terapi

hal 308).

Injeksi Vitamin C

Vitamin C tidak boleh diberikan secara oral kepada pasien dalam kondisi tertentu seperti

pasien penderita maag. Namun pada keaadaan defisiensi vitamin C pasien tersebut harus segera

diberikan suplemen vitamin C. Oleh sebab itu vitamin c dibuat dalam bentuk sediaan injeksi.

Page 5: Obat injeksi

Injeksi intravena vitamin C dapat menyebabkan pusing dan pingsan, oleh sebab itu vitamin C

dibuat dalam bentuk injeksi intra muscular, walaupun pemmberian secara IM akan meninggalkan

rasa sakit ditempat suntikan. Pemerian obat IM memberikan efek obat yang kurang tepat, tetapi

biasanya efek berlangsung lebih lama dari yang dihasilkan oleh pemberian lewat IV.

Injeksi Atropin Sulfat

Injeksi atropin sulfat adalah larutan steril atropine sulfat dlam air untuk injeksi yang telah dibuat

isotonic dengan penambahan NaCl (FI IV hal 117).

Persyaratan : Mengandung atropine sulfat (C17H23NO3)2.H2SO4.H20 , tidak kurang dari 93,0

% dan tidak lebih dari 107,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket.

Farmakologi : Pengaruh atropine sulfat terhadap jantung bifasik, atropine juga dapat menghambat

bradikardia, yang ditimbulkan oleh obat kolinergik. Atropine tidak mempengaruhi tekanan darah

secara langsung. Atropine juga ttidak berefek terhadap sirkulasi darah bila diberikan sendiri.

Injeksi Oxytocin (Intramuskular)

Oksitosin (ŏk'sĭ-tō'sĭn) (bahasa Yunani: "kelahiran cepat") adalah hormon pada manusia yang

berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga

mempermudah dalam membantu proses kelahiran.

Injeksi oksitosin adalah larutan steril dalam pelarut yang sesuai, bahan yang mengandung

hormon polipeptida yang mempunyai sifat yang menyebabkan kontraksi otot rahim, otot

vaskular, dan otot halus lain, yang dibuat dengan sintesis atau diperoleh dari globus posterior

kelenjar pituitaria hewan peliharaan sehat yang biasa dimakan.

Injeksi Ampicilin

Salah satu zat aktif yang dapat dibuat kedalam sediaan injeksi adalah ampisillin. Ampisillin

merupakan suatu antibiotik. Umumnya injeksi ampisillin diberikan melalui rute intravena (i.v)

atau melalui rute intramuskular (i.m). Efek yang dihasilkan secara intravena lebih cepat bila

dibandingkan dengan pemberian secara intramuskular. Pemberian dengan cara parenteral

dilakukan bila diinginkan kerja obat yang lebih cepat. Rute ini diberikan jika penderita tidak

sadarkan diri, tidak dapat menerima obat melalui oral atau bila obat tersebut tidak efektif dengan

cara pemberian lain.

Injeksi Vitamin A ( Intramuscular )

Vitamin A, dikenal dengan nama Retinol atau Asam Retinoik. Vitamin A adalah salah satu

vitamin yang larut dalam lemak. Molekul lemak pulalah yang mengantarkan vitamin ini ke

seluruh bagian tubuh. Artinya bila kita tidak mengkonsumsi lemak sama sekali, maka kita tidak

bisa mendapatkan manfaat vitamin tersebut

Mengingat bahwa tubuh kita tidak bisa memproduksi vitamin A, maka satu-satunya cara

adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A. Vitamin ini bisa didapat dari

makanan yang berasal dari hewan maupun dari tumbuhan. Sebenarnya bukan vitamin A yang

dikandung sayuran tersebut, tapi beta karoten. Beta karoten inilah yang kemudian diubah tubuh

menjadi vitamin A.

Page 6: Obat injeksi

Vitamin A sangat berguna untuk penglihatan, terutama di malam hari. Juga bermanfaat untuk

kekebalan tubuh, pembentukan dan pemeliharaan sel-sel kulit, saluran pencernaan dan selaput

kulit. Meski tak banyak orang yang tahu, vitamin A sebenarnya ikut mempengaruhi pertumbuhan

gigi dan tulang belulang yang sehat.

Vitamin A dibuat dalam bentuk sediaan injeksi dan digunakan oleh pasien yang memerlukan

efeknya secara cepat. Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara merobek

jaringan kedalam kulit atau melalui selaput lendir. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi

atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan.

Injeksi Epinefrin HCl

Zat aktif yang digunakan adalah kortison, tetapi dikarenakan zat tersebut sukar larut dalam

pelarut air, maka digunakan bentuk garamnya sebagai zat aktif yaitu, hidrokortison Na asetat,

dengan dosis yang digunakan adalah 100mg/hari. Dan proses sterilisasi secara aseptis.

Pada injeksi ini digunakan pemakaian dosis ganda, sehingga diperlukan penambahan

pengawet. Karena dalam pengambilannya selalu berulang sehingga kemungkinan terkontaminasi

dengan udara sangat mudah. Pengawet yang digunakan yaitu Benzalkonium klorida yang

berfungsi sebagai anti mikrobal.

Hal-hal yang harus diperhatikan :

1. Tidak perlu pengawet, karena merupakan takaran tunggal

2. Tidak perlu isotonis, kecepatan untuk subkengan udara panas suhuutan dan i.v volume besar

3. Tidak perlu dapar untuk mempertahankan stabilitas pHnya. Dicari cara sterilisasi yang sama, jika

pH yang lewat asam, basa itu dikhawatirkan bila tidak ada dapar. Misalnya pH 5/9 sebaiknya

didapar

4. Isi melalui buret, dimana ujungnya disterilkan dulu dengan alkohol 70% dengan kapas

5. Bilas buret dengan larutan obat sebelum diisi

Injeksi Propanolol (Intravena)

Propanolol HCl merupakan obat antiaritmia dari kelas II β-bloker. Propanolol HCl

memperlihatkan dua efek langsung lain yang berkaitan dengan efek antiaritmia, yaitu

meningkatkan arus masuk ion K+ dan pada kadar yang tinggi menekan arus masuk ion Na+ yang

dikenal sebagai efek stabilitas membran. Dalam keadaan darurat, propanolol dapat diberikan

secara intravena dengan dosis 1-3 mg diberikan dalam beberapa menit. (farmakoligi dan terapi

hal 308)

Injeksi Digoksin ( Intravena )

Injeksi Digoxin adalah larutan steril digoksin dalam pelarut yang sesuai. Digoksin merupakan

glikosida kardiotonik yang diperoleh dari daun Digitalis lanata. Digoksin, manfaatnya pada gagal

jantung kongestif terutama karena efek peningkatan kontraktilitas jantung, sehingga

menyebabkan peningkatan curah jantung sehingga tekanan vena berkurang dan akan mengurangi

gejala bendungan. Selain itu juga menyebabkan perlambatan denyut ventrikel dan fibrilasi dan

flutter atrium, namun pada dosis toksik dapat menimbulkan aritmia. Injeksi digoksin dibuat

Page 7: Obat injeksi

dalam bentuk suspensi, karena digoksin merupakan zat aktif yang tidak larut dalam air. Agar larut

dan stabil maka digunakan zat tambahan yaitu suspending agent. Suspending agent yang

digunakan adalah CMC Na (Carboxymetylcellulosa natrium) dengan konsentrasi 0,05 – 0,75 %,

digunakan dalam konsentrasi yang rendah agar dapat bercampur dengan darah dan tidak

menghambat aliran darah.

Zat pengisotonis tidak digunakan dalam sediaan ini karena voleme sediaan kecil yaitu 1 ml. Zat

pengawet juga tidak digunakan karena sediaan ini merupakan dosis tunggal. Sebelum dicampur

dengan suspending agent, digoksin digerus terlebih dahulu agar ukuran partikelnya lebih kecil

dan seragam sehingga lebih mudah terdispersi dan tidak mengendap ketika digunakan. Rute

pemberian adalah secara intravena yang menimbulkan efek lebih cepat daripada intramuscular

atau subcutan karena digoksin merupakan obat jantung yang efeknya harus cepat selain itu

pemberian intramuscular dapat menimbulkan nyeri yang hebat dan nekrosis.

Injeksi Diazepam ( Intravena )

Diazepam merupakan obat golongan anastesi umum yang digunakan untuk menghilangkan rasa

sakit disertai hilangnya kesadaran. Diazepam dibuat dalam bentuk sediaan injeksi yang ditujukan

dalam keadaan darurat katrena dapat mencapai efek yang cepat.

Injeksi Strikinin NO3 ( Intravena )

FARMAKOLOGI

Striknin bekerja dengan cara mengadakan antagonisme kompetitif terhadap transmitor

penghambatan yaitu glisin di daerah penghambatan pasca sinaps. Striknin menyebabkan

perangsangan pada semua bagian SSP. Obat ini merupakan konvulsan kuat dengan sifat kejang

yang khas. Sifat khas yang lainnya dari kejang striknin ialah kontraksi ekstensor yang simetris

yang diperkuat oleh rangsangan sensorik yaitu pendengaran, penglihatan dan perabaan.

Injeksi Vitamin D ( Intravena )

Salah satu zat aktif yang dapat digunakan pada sediaan injeksi adalah vit.D. dalam praktikum ini

akan dibuat sediaan injeksi yang mengandung calcitriol yaitu 1,25- dihidroksikolekalsiferol yang

merupakan analog dari vitamin D.injeksi calcitriol adalah larutan obat steril dan isotonis yang

mempunyai pH mendekati 7, berkhasiat sebagai hipokalsemia.

Injeksi Klopromazin (Intramuscular)

Injeksi klorpromazin adalah sediaan larutan steril yang mengandung klorpromazin hidroklorida

dalam air injeksi (British Pharmacopeia 2007, hal. 2419) yang diberikan melalui rute

intramuskular (BNF 37, hal169).

Injeksi Hidrokortison

Pemberian hidrokortison bertujuan untuk memperbaiki kekurangan akibat insufisiensi sekresi

korteks adrenal akibat gangguan fungsi atau struktur adrenal sendiri (insufisiensi primer) atau

hipofisis (insufisiensi sekunder). Hidrokortison juga diberikan pada pasien reumatoid yang

sifatnya progesif, dengan pembengkakan dan nyeri sendi yang hebat sehingga mengganggu sosio-

ekonomi pasien, meskipun telah diberikan istirahat, terapi fisik, dan obat golongan anti-inflamasi

Page 8: Obat injeksi

nonsteroid. Hidrokortison bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein. Molekul

hormon memasuki sel jaringan melalui membran plasma secara difusi pasif di jaringan target,

kemudian bereaksi dengan reseptor protein yang spesifik dalam sitoplasma sel jaringan dan

membentuk kompleks reseptor-steroid. Kompleks ini mengalami perubahan konformasi, lalu

bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini menstimulasi traskripsi RNA

dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein ini merupakan perantara efek fisiologik

steroid. (Farmakologi dan terapi ed 4 hal 485, 496)

Injeksi Gagal Jantung (Intravena)

Digoksin adalah glikosida jantung yang diekstraksi dari daun Digitalis lanata. Pengaruh glikosida

jantung terhadap otot jantung tergantung dosis dan berupa efek langsung terhadap otot jantung

serta sistem konduksi dan efek tidak langsung terhadap sistem kardiovaskuler yang dihantarkan

melalui sistem saraf otonom

Injeksi Hipoglikemia

Injeksi hipoglikemia adalah injeksi yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah.

Biasanya digunakan pada penderita yang mengalami kelebihan gula darah. Keadaan ini biasanya

disebut dengan diabetes. Antidiabetik merupakan kelompok obat yang digunakan dalam

pengobatan diabetes mellitus (DM) dan dibedakan atas insulin dan antidiabetik oral. Insulin

tergolong hormon polipeptida yang awalnya diekstraksi dari pankreas babi maupun sapi tetapi

kini telah dapat disintesis dengan teknologi rekombinan DNA menggunakan E.coli.

Berdasarkan mula dan lama kerjanya jenis insulin dibedakan atas :

1. Insulin kerja singkat (short acting) disebut juga soluble, regular insulin

2. Insulin kerja sedang (intermediate acting)

3. Insulin kerja sedang dengan mula kerja singkat

4. Insulin kerja lama (long acting)

Insulin diberikan subkutan dengan tujuan mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal

sepanjang hari yaitu 80-120 mg% dan saat puasa 80-160 mg% setelah makan. Untuk usia di atas

60 tahun, batas ini lebih tinggi yaitu puasa kurang dari 150 mg% dan kurang dari 200 mg%

seteleh makan.

Dosis dan frekuensi penyuntikan ditentukan berdasarkan kebutuhan setiap pasien akan insulin,

oleh karena itu pasien harus diajarkan memantau kadar gula darahnya sendiri.

Injeksi Anti Radang – Anti Rematik

Dexamethason mempunyai kegunaan sebagai anti inflamasi. Dexamethason dibuat sediaan

injeksi karena untuk mendapatkan efek yang lebih cepat. Wadah yang digunakan berbentuk

ampul karena sediaan injeksi dexamethason merupakan sediaan dosis tunggal dimana

pemakaiannya hanya untuk satu kali. Pengawet harus ditambahkan untuk menjaga tumbuhnya

mikroba sehingga sterilitas tetap terjaga.

Injeksi Teofilin

- Aminofilin merupakan kompleks 2:1 dari Teofilin dan etilendiamin (Handbook on Injectabe hal 85)

Page 9: Obat injeksi

- Teofilin sebagai z.a untuk antiasma

- Etilendiamin digunakan agar terbentuk kompleks aminofilin yang mudah larut dalam air

- Bentuk pemberian adalah injeksi iv yang digunakan dalam wadah dosis tunggal ampul

- Tidak perlu ditambahkan pengawet karena sediaan dalam wadah dosis tunggal

- Sterilisasi akhir dengan autoklaf karena zat tetap stabil pada pemanasan tinggi

1.      Thiamin Hydrochloridum

Nama Resmi            : THIAMINI HYDROCHLORIDUM

Sinonim                   : Thiamin Hidrokloridum, Vit.B1

Pemerian                  : Hablur   kecil,  bau  khas  lemah, mirip ragi, rasa pahit.

Kelarutan                 : Mudah   larut  dalam   air,  sukar  larut   dalam  etanol (95%)P,  praktis

tidak  larut  dalam  eter P, dan dalam enzena P, dan larut dalam gliserol P.

Penyimpanan            : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.

K/P                           : Antineuritikum  yaitu  sebagai  penekan  fungsi  kerja saraf pusat dan

sebagai komponen Vit. B kompleks.

2.      Pyridoxin (FI. Edisi III hal 541)

Nama Resmi            : PYRIDOXIN

Sinonim                   : Piridoxin Hidroksida

Pemerian                  : Hablur  putih, atau  tidak berwarna, tidak berbau, rasa      

  asin.

Kelarutan                 : Mudah   larut  dalam   air,  sukar  larut   dalam  etanol

  (95%) P, praktis tidak larut dalam eter P.

K/P                          : Komponen Vit. B kompleks.

3.      Cianocobalamin (FI. Edisi III hal 185-186)

Nama Resmi            : CIANOCOBALAMINUM

Sinonim                   : Sianokobalamin

Pemerian                  : Hablur  atau  sebuk  hablur  merah  tua,  tidak  berbau,

              bentuk anhidrat, sangat hidroskopis.

Kelarutan                 : Agak  sukar  larut dalam etanol (95%) P, praktis tidak

              larut  dalam   kloroform  P,  dalam  eter  P  dan  dalam

              aseton P.

Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup baik, terlindung cahaya.

K/P                          : Vitamin,   anti   oksidant    yaitu   untuk    mencegah

Page 10: Obat injeksi

              terjadinya oksidasi oleh udara

.

4.      Aethylendiamin (FI. Edisi III hal 71)

Nama Resmi            : AETHYLENDIAMINUM

Sinonim                   : Etilendiamin

Pemerian                  : Cairan  jernih, tidak  berwarna, atau  agak kuning, bau

  mirip amoniak.

Kelarutan                 : Dapat larut dalam air dan etanol (95%) P.

Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup baik, terlindung cahaya.

K/P                          : Pelarut Teofillina.

5.      Nipagin (FI.Edisi III, Hal 378)

Nama Resmi            : METHILYS PARABEN

Sinonim                   : Metil P hidroksida benzoat, nipagin

Pemerian                  : Serbuk   hablur   halus,   hampir   tidak  berbau,  tidak

  mempunyai rasa, agak membakar diikuti rasa tebal.

Kelarutan                 : Larut  dalam 500  bagian air, dalam 350 bagian etanol

  (95%) P dan dalam 60 bagian gliserol P panas, dan 40

  bagian  minyak  lemak  nabati  panas  jika  dididihkan  

  larutan tetap jernih.

Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup baik.

K/P                          : Zat tambahan, zat pengawet.

6.      Tokoferol (FI. Edisi III hal 606)

Nama Resmi            : TOCOPHEROLUM

Sinonim                   : Vitamin E

Pemerian                  : Tidak  berbau, atau  sedikit  berbau, tidak  berasa atau

  sedikit   berasa   alfa   tokoferol   atau   asetat   seperti

  minyak,   kuning,  jernih,  pada  suhu  75%  C  dingin,

  bentuk padat.

Kelarutan                 : Alfa   tokoferol   asam  saksianat,  praktis  tidak  larut

  dalam  larutan  alkali,  larutan  etanol  (95%) P, eter P.

  aseton  P,  dan   dalam   minyak,  sangat  mudah  larut

  dalam  kloroform P, bentuk lain alfa tokoferol, praktis

  tidak larut dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup baik.

K/P                          : Antioksidan : penangkal radikal bebas dan mencegah.

Page 11: Obat injeksi

7.      Aqua Pro Injection (FI. Edisi III hal 97)

Nama Resmi            : AQUA PRO INJECTION

Sinonim                   : Aqua untuk injeksi

Pemerian                  : Keasaman,   kebasaan,   ammonium,   besi,    tembaga,

  timbal,  kalsium  klorida,  nitrat, sulfat,  zat teroksidasi

  menurut syarat yang tertera pada aqua destillata.

Penyimpanan           : Dalam wadah tertutup baik.

K/P                          : Sebagai pelarut untuk injeksi (zat tambahan)

Keuntungan

• Dapat dicapai efek fisiolgis segera, untuk kondisi penyakit tertentu (Jantung berhenti)

• untuk sediaan yang tidak efektif diberikan secara oral (tidak tahan asam lambung)

• Baik untuk penderita yang tidak memungkinkan mengkonsumsi oral (Sakit jiwa atau tidak

sadar)

• Pemberian parenteral memberikan kemungkinan bagi dokter untuk mengontrol obat, karena

pasien harus kembali melakukan pengobatan

• Sediaan parenteral dapat menimbulkan efek lokal seperti pada kedokteran gigi/anastesiologi

• Pengobatan parenteral merupakan salah satu cara untuk mengoreksi ganggun serius cairan dan

keseimbangn elektrolit

Kerugian

• harus dilakukan oleh personel yang terlatih dan waktu pemberian lebih lama

• Pemberian obat secara parenteral sangat berkaitan dengan ketentuan prosedur aseptik dengan

rasa nyeri pada lokasi penyuntikan yang tidak selalu dapat dihindari

• Bila obat telah diberikan secara parenteral, sukar sekali untuk menghilangkan/merubah efek

fisiologisnya karena obat telah berada dalam sirkulasi sistemik

• Harganya relatif lebih mahal

• Masalah lain dapat timbul pada pemberian obat secara parenteral seperti septisema, infeksi

jamur, inkompatibilias karena pencampuran sediaan parenteral dan interaksi obat

• Persyaratan sediaan parenteral tentang sterilitas, bebas dari partikel partikulat, bebas dari

pirogen, dan stabilitas sediaan parenteral harus disadari oleh semua personel yang terlibat.

Page 12: Obat injeksi

Keuntungan Obat Injeksi

1. Respon fisiologis yang cepat dapat dicapai segera bila diperlukan, yang menjadi

pertimbangan utama dalam kondisi klinik seperti gagal jantung, asma, shok.

2. Terapi parenteral diperlukan untukobat-obat yang tidak efektif secara oral atau yang

dapat dirusak oleh saluran pencernaan, seperti insulin, hormon dan antibiotik.

3. Obat-obat untuk pasien yang tidak kooperatif, mual atau tidak sadar harus diberikan

secara injeksi.

4. Bila memungkinkan, terapi parenteral memberikan kontrol obat dari ahli karena pasien

harus kembali untuk pengobatan selanjutnya. Juga dalam beberapa kasus, pasien tidak

dapat menerima obat secara oral.

5. Penggunaan parenteral dapat menghasilkan efek lokal untuk obat bila diinginkan seperti

pada gigi dan anestesi.

6. Dalam kasus simana dinginkan aksi obat yang diperpanjang, bentuk parenteral tersedia,

termasuk injeksi steroid periode panjang secara intra-artikular dan penggunaan penisilin

periode panjang secara i.m.

7. Terapi parenteral dapat memperbaiki kerusakan serius pada keseimbangan cairan dan

elektrolit.

8. Bila makanan tidak dapat diberikan melalui mulut, nutrisi total diharapkan dapat dipenuhi

melalui rute parenteral.

9. Aksi obat biasanya lebih cepat.

10. Seluruh dosis obat digunakan.

11. Beberapa obat, seperti insulin dan heparin, secara lengkap tidak aktif ketika diberikan

secara oral, dan harus diberikan secara parenteral.

12. Beberapa obat mengiritasi ketika diberikan secara oral, tetapi dapat ditoleransi ketika

diberikan secara intravena, misalnya larutan kuat dektrosa.

13. Jika pasien dalam keadaan hidrasi atau shok, pemberian intravena dapat menyelamatkan

hidupnya.

Page 13: Obat injeksi

Kerugian Obat Injeksi

1. Bentuk sediaan harus diberikan oleh orang yang terlatih dan membutuhkan waktu yang

lebih lama dibandingkan dengan pemberian rute lain.

2. Pada pemberian parenteral dibutuhkan ketelitian yang cukup untuk pengerjaan secara

aseptik dari beberapa rasa sakit tidak dapat dihindari.

3. Obat yang diberikan secara parenteral menjadi sulit untuk mengembalikan efek

fisiologisnya.

4. Yang terakhir, karena pada pemberian dan pengemasan, bentuk sediaan parenteral lebih

mahal dibandingkan metode rute yang lain.

5. Beberapa rasa sakit dapat terjadi seringkali tidak disukai oleh pasien, terutama bila sulit

untuk mendapatkan vena yang cocok untuk pemakaian i.v.

6. Dalam beberapa kasus, dokter dan perawat dibutuhkan untuk mengatur dosis.

7. Sekali digunakan, obat dengan segera menuju ke organ targetnya. Jika pasien

hipersensitivitas terhadap obat atau overdosis setelah penggunaan, efeknya sulit untuk

dikembalikan lagi.

8. Pemberian beberapa bahan melalui kulit membutuhkan perhatian sebab udara atau

mikroorganisme dapat masuk ke dalam tubuh. Efek sampingnya dapat berupa reaksi

phlebitis, pada bagian yang diinjeksikan.

Page 14: Obat injeksi

INJEKSI INTRA VENA (IV)

Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI INTRA VENA (IV):

         Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.

         Gunakan jarum paling tipis (JARUM NO.30) atau WING NEEDLE (no. 27). Bila jenis

produk yang digunakan LEBIH dari 1, disarankan untuk memasukkan satu per satu

secara BERGANTIAN dengan wing needle (Pangkal wing needle dapat dipisahkan

dengan spuit TANPA harus MELEPAS jarum)

         Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai CAIRAN KELUAR

SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.

         Posisi jarum waktu dimasukkan adalah SEJAJAR dengan kulit (1 S/D 5 DERAJAT) 

         Masukan cairan secara PERLAHAN-LAHAN untuk mencegah pecahnya pembuluh

darah. Dalam hal ini, wing needle dapat membantu memperlambat proses injeksi.

INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM)

Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI INTRA MUSCULAR (IM):

         Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.

         UKURAN jarum yang ideal adalah NO.23.

         Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai CAIRAN KELUAR

SEDIKIT untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.

         Posisi jarum waktu dimasukkan adalah TEGAK LURUS (90 derajat)

         Pastikan jarum MASUK sampai HABIS,  untuk sampai ke jaringan otot

         Sebelum menyuntikan obat, pastikan untuk melakukan "ASPIRATE" (sedikit menarik

pompa spuit) untuk mengecek apa betul jarum sudah MASUK SEMPURNA pada

pembuluh darah. Pada injeksi INTRA MUSCULAR, bila MASUK sedikit DARAH ke

dalam spuit = SALAH. Bila ada darah yang masuk, artinya jarum berada di posisi

pembuluh darah.

         Masukan cairan PERLAHAN-LAHAN.

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

Sedikit penjelasan mengenai INJEKSI SUB CUTAN (SC):

Page 15: Obat injeksi

         Gunakan ALCOHOL SWAB untuk men-STERIL-kan wilayah injeksi.

         Ukuran jarum yang ideal adalah NO.26

         Pada akhir proses persiapan, DORONG pompa spuit sampai cairan KELUAR SEDIKIT

untuk memastikan seluruh UDARA dalam tabung sudah keluar.

         3 lokasi umum untuk SC adalah:

o PERUT bawah 

o LENGAN atas

o PAHA atas

         Jumlah maximal yang boleh disuntikkan per titik adalah 1 CC/TITIK (untuk L-carnitine

mixture).

         Pastikan jarum MASUK sampai HABIS, untuk sampai ke jaringan lemak yang berada

diantara jaringan kulit dengan otot.

         Sebelum menyuntikan obat, pastikan untuk melakukan "ASPIRATE" (sedikit menarik

pompa spuit) untuk mengecek apa betul jarum sudah masuk sempurna pada pembuluh

darah. Pada injeksi sub cutan, bila MASUK sedikit DARAH ke dalam spuit = SALAH.

Bila ada darah yang masuk, artinya jarum berada di posisi pembuluh darah.

         Masukan cairan PERLAHAN-LAHAN.

         Pastikan anda berada dalam kondisi FIT (cukup makan, cukup tidur) sebelum

melakukan injeksi. Apabila merasa kurang fit namun ingin memaksakan, lakukan TEST

TEKANAN DARAH sebelum melakukan injeksi.

         Setelah injeksi, MINUMLAH banyak AIR PUTIH. Untuk sementara waktu disarankan

untuk menghindari konsumsi minuman lain khususnya KOPI, TEH, dan minuman

BERALKOHOL.