Upload
ella-banurea
View
809
Download
71
Embed Size (px)
Citation preview
Analisis Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan
Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
2Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions
Anggota Kelompok
Xaviera Narytha Banurea
Ni Putu Ayu Oktafia Santi
Ni Ketut Candra Putri
Ni Luh Ayu Citra Mutiarahati
Made Widi Hariningsih
A. A. Sagung Mas Aswina Dewi
Putu Ayu Peggy Aristya
Ni Luh Putu Silvy Vidaliani
Dewa Gede Mahardinata
Outline
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 3
PENDAHULUAN
PEMBAHASANPENUTUP
4Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 5
Setiap warga negara berhak untuk memilikiakses terhadap pelayanan kesehatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang bermutu dan dibutuhkan, dengan biaya
yang terjangkau.
Pada tahun 2005, negara-negara anggota WHO menyetujui sebuah resolusi agar
Negara mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan dengan tujuan untuk
menyediakan Universal Health Coverage.
Korea Selatan merupakan salah satu negaramaju dengan berpenghasilan tinggi di Asia. Penduduk di Korea Selatan lebih kecil daripenduduk di Indonesia. Selain itu Korea
Selatan terkenal dengan sistem yang mempertahankan budayanya seperti Jepang.
Namun dengan budaya nya tersebut, Korea Selatan berhasil mengembangkan sistemsalah satunya adalah sistem kesehatan
dengan sistem mandat asuransi.
Pada tahun 1963, tidak lama setelah Korea merdeka, UU asuransi kesehatan medis pertama dikeluarkan, sifatnya sukarela.
Pada Desember 1976, UU diamendemen dengan mewajibkan perusahaan yang mempekerjakan 500 karyawan atau lebih untuk menyediakan asuransi kesehatan, mulai bulan Juli 1977.
Bulan Januari tahun 1979 cakupan diperluas kepada pegawai negeri dan guru dan tahun 1988 UU tersebut diamendemen lagi untuk mewajibkan majikan dengan 5 (lima) karyawan menyediakan askes.
Pada tahun yang sama, pekerja non-upah (self employed) di pedesaan diwajibkan memiliki askes. Cakupan askes untuk pekerja non-upah sudah diuji-coba sejak tahun 1981.
Pada tahun 1989, pekerja non-upah di perkotaan diwajibkan memiliki asuransi kesehatan, sehingga pada tahun 1989 tersebut hampir seluruh penduduk telah memiliki asuransi.
Suatu prestasi yang luar biasa, karena dalam waktu 12 tahun Korea telah mampu mencapai cakupan universal. Pada tahun 2000, ada perubahan besar dalam struktur program asuransi kesehatan, dan semua masyarakatasuransi digabung menjadi satu pembayar tunggal.
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 6
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Bagaimana Source of Revenue dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan?
Bagaimana Pooling Mechanism dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan?
Bagaimana Purchasing Mechanism dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan?
Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari segi pengendalian biaya Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan?
Bagaimana tantangan dari segi demand dan supply dalam Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan?
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 7
Tujuan Penulisan
• Untuk mengetahui dan menganalisis sistem pembiayan kesehatan di Korea Selatan serta tantangan dari segi demand dan supply.
Tujuan Umum
• Untuk mengetahui Source of Revenue dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan
• Untuk mengetahui Pooling Mechanism dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan
• Untuk mengetahui Purchasing Mechanism dari Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan
• Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari segi pengendalian biaya Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan
• Untuk mengetahui tantangan dari segi demand dan supply dalam Sistem Pembiayaan Kesehatan di Korea Selatan.
Tujuan Khusus
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 8
Manfaat Penulisan
• Dapat mengetahui sistem pembiayaan kesehatan di Korea Selatan dan dapat menganalisistantangan dari sisi demand dan supply.
Manfaatbagi
penulis
• Dapat memberikan pengetahuan mengenai sistem pembiyaan kesehatan di Korea Selatan serta tantangan dari sisi demand dan supply.
Manfaatbagi
pembaca
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 9
10Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions
PEMBAHASAN
1. Source of Revenue
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 11
Karena sistem asuransi kesehatan di Korea adalahasuransi sosial (Social Health Insurance), makapremi/kontribusi atau iuran ditetapkan berdasarkanpendapatan penduduk (income based), bukanberdasarkan paket yang diberikan (risk based). Secarakeseluruhan pemerintah menanggung kira-kira 44% daripremi untuk pekerja swakarya (non-upah atau self-employed), dan 6% dari premi untuk karyawan swasta.
2. Pooling Mechanism
Pooling risk yang dilakukan dalam Sistem Asuransi Kesehatan Sosial di Korea Selatan yaitumenggunakan pendekatan Unitary Risk Pool dimana dana dikumpulkan dan dikelola hanya olehNational Health Insurance Corporation (NHIC) suatu lembaga semi-pemerintah (quasi publik) yang independen dengan cakupan praktis seluruh penduduk.
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 12
3. Purchasing Mechanism
PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) pada NHIC adalah dengan bekerja sama dengan rumah sakitpublic dan rumah sakit swasta. Semua jaminanpelayanan dan obat dapat diperoleh dari fasilitaskesehatan yang mendapatkan izin menurut UU Pelayanan Kedokteran dan UU Farmasi.
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 13
Jenis Tipe Jumlah
Rumah Sakit Umum Specialized general 43
General Hospital 235
Rumah Sakit Rumah Sakit 706
Rumah Sakit Gigi 76
Rumah Sakit
tradisional/oriental
142
Klinik Klinik/dokter praktek 21.433
Klinik gigi/dokter gigi 10.794
Klinik tradisional 7.571
Klinik bidan 87
Puskesmas, public health center 3.403
Apotik 18.376
TOTAL 62.867 14
3. Purchasing Mechanism
Tabel disamping merupakan Jumlah fasilitas kesehatan yang di kontrak NHIC. (Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2007)
Semua fasiltias kesehatan terdapat pada tabel tersebut dibayar dengan jasa per pelayanan atau disebut fee for servivce (FFS)
Sistem penyelenggaraan jaminan kesehatan di Korea berprinsip pada kebebasan memilih fasilitas kesehatan.
Cara pembayarannya dengan merit system dimana dokter yang lebih baik melayani pasien, dan karenanya mendapat kunjungan lebih banyak, akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.
NHIC mengembangkan sistem pembayaran yang diambil dari model yang dikembangkan Amerika yaitu pembayaran RBRVS (Resource Based Relative Value Scales).
Untuk tiap jenis pelayanan disusun skala (poin) tertentu yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan (Health Insurance Deliberation Committee).
Depkes juga menetapkan batas maksimum pembayaran obat dan bahan medis agar biaya NHIC dapat terkendali. Untuk rawat inap, NHIC sedang mulai mengembangkan sistem DRG yang kini dimulai dengan 8 (delapan) jenis pelayanan.
Pembayaran dilakukan dengan transfer bank ke rekening fasilitas kesehatan setelah klaim diajukan kepada HIRA (Health Insurance Review Agency),
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 15
3. Purchasing Mechanism
4. Kelebihan dari Pengendalian Biaya
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 16
Biaya untuk administrasi (biaya pengelolaan manajemen asuransi kesehatan) lebih kecil jika dibandingkan perusahaan
asuransi kesehatan di Amerika dan di Indonesia.
Tarif yang seragam yang memungkinkan biaya kesehatan fee for service tetap terkendali.
Iur biaya (coinsurance) dalam sistem asuransi kesehatan di Korea merupakan mekanisme untuk mengendalikan moral
hazard dari sisi demand.
Masih adanya argumen negatif tentang biaya kesehatan pada akhirnya dapat terkendali dengan baik dengan rendahnya moral hazard. Jika peserta tidak pergi berobat karena takut harus mengeluarkan iur biaya akan memperberat penyakitnya dan pada akhirnya biaya pengoabatan menjadi mahal.
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 17
4. Kekurangan dari Pengendalian Biaya
• Peningkatan jumlah penduduk usia tua secara cepat, karena meningkatnya usia harapan hidup, akanmempengaruhi keberadaan asuransi kesehatannasional, juga asuransi sosial lainnya.
Dari segi demand
• Dominasi penyedia layanan swasta dalam sistempelayanan kesehatan seringkali menyebabkanmeningkatnya biaya tanpa peningkatan substansialdalam kualitas pelayanan.
Dari sisi supply
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 18
5. Tantangan dari segi Demand dan Supply
19Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions
PENUTUP
Simpulan
Source of Revenue sistem jaminan kesehatan diKorea adalah asuransi sosial (Social Health Insurance). Premi/kontribusi atau iuran ditetapkanberdasarkan pendapatan penduduk (income based), bukan berdasarkan paket yang diberikan(risk based).
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 20
Simpulan
Pooling Mechanism yang dilakukan dalam Sistem Asuransi Kesehatan Sosial di Korea Selatan yaitumenggunakan pendekatan Unitary Risk Pool dimana dana dikumpulkan dan dikelola hanya olehNational Health Insurance Corporation (NHIC). Badan ini merupakan suatu lembaga semi-pemerintah (quasi publik) yang independen dengan cakupan praktis seluruh penduduk.
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 21
Simpulan
Purchasing Mechanism, PPK (Pemberi PelayananKesehatan) pada NHIC adalah dengan bekerja samadengan rumah sakit public dan rumah sakit swasta. Cara pembayarannya dengan fee for service (FFS), karena penyelenggaraan akses nasional di Korea berprinsip pada kebebasan memilih fasilitaskesehatan. Setiap orang bebas memilih fasilitaskesehatan yang disukai dan dinilainya bermutu.
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 22
Sistem pembiayaan kesehatan di Korea Selatan memiliki kelebihan dan kekurangan dari segi pengendalian biayanya. Selain itu, masih ada banyak tantangan untuk asuransi kesehatannasional di Korea baik dari segi demand dan supply.
Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions 23
Simpulan
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
24Copyright©2010 Companyname | Free template by Investintech PDF Solutions