31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluanperlindungan. Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat. 1.2 Tujuan & Manfaat Untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang macam – macam konstruksi bangunan. Membantu siswa lebih kreatif Memberikan siswa pengetahuan baru 1.3 Ruang Lingkup Materi Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluanperlindungan. Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO 1

Konstruksi atap

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup

seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,

angin atau untuk keperluanperlindungan.

Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan

pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang

dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.

1.2 Tujuan & Manfaat

Untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang macam – macam

konstruksi bangunan.

Membantu siswa lebih kreatif

Memberikan siswa pengetahuan baru

1.3 Ruang Lingkup Materi

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup

seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,

angin atau untuk keperluanperlindungan.

Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap

harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama

kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan

rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan

dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang

kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering

digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton,

dan lain-lain.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

1

BAB II

ISI

A. Pengertian Struktur Konstruksi Atap

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai penutup

seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,

angin atau untuk keperluan perlindungan.

Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan

pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang

dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.

Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda.

Rangka atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi

untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus

memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari

rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat

atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu

sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk

yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa

mengalami perubahan.

Gambar 1.Struktur Atap Sederhana

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

2

B. Syarat-Syarat Konstruksi Atap

Adapun syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipenuhi antara lain :

Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap

beban- beban yang bekerja padanya.

Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta

kenyamanan bagi penghuninya.

Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan

tahan terhadap pengaruh cuaca.

Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar

Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya.

Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka kemiringannya dapat dibuat

lebih landai, seperti bahan dari seng, kaca, asbes dan lain – lainnya.

    

 C. Penutup Atap 

Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap

harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama

kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan

rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan

dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang

kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering

digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton,

dan lain-lain.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

3

D. Konstruksi Kerangka Atap                             1.     Bentuk-Bentuk Atap       a.      Atap Limasan/Perisai

              (a)    (b) 

                Gambar 2. Tampak Muka (a) dan Tampak Samping (b)

         (i-i) (ii-ii)  

Gambar 3. Potongan Bujur (i-i); Potongan Melintang (ii-ii)

Gambar 4. Tampak Muka

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

4

  b.      Atap Pelana

Gambar 5. Tampak Muka (a) dan Tampak Samping (b)

        (i-i) (ii-ii) 

        Gambar 6. Potongan Bujur (i-i); Potongan Melintang (ii-ii)

    c.      Atap Gerigi (Gergaji)/ Sawteeth

                                       Gambar 7. Atap Gerigi atau Gergaji

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

5

    d.      Atap Joglo

    Gambar 8. Joglo Tanpa Soko Guru (a) dan Joglo dengan Soko Guru (b)

2. Konstruksi kuda kuda

gambar 9. Kuda – kuda

Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi

mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat

memberikan bentuk pada atap.

Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

6

termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda -

kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. 

Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang

maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya

mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter

kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau

lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter,

seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.

Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan

bentang sekitar 10 hingga 12 meter.

Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk

memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal. 

Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang

selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta

bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain

akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu

kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinyamampu memikul beban yang

bekerja tanpa mengalami perubahan.Kuda-kuda diletakkan diatas dua

struktur beton/baja selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok

diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun momen, karena

tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja ( dalam perhitungan

struktur tembok tidak diperhitungkan sebagai penerima beban tapi hanya

sebagai beban )

Beban-beban yang dihitung adalah :

1.   Beban mati ( yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda,

plafon termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain

yang berada diatas plafon dengan posisi menggantung )

2.   Beban hidup ( angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki

atap).

Kuda - kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis bahannya :

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

7

Bentang 3-4 Meter

Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari

kayu, atau beton bertulang.

Bentang 4-8 Mater

Untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter, bahan dari kayu atau beton bertulang. 

 Bentang 9-16 Meter

Untuk bentang 9 s.d. 16 meter, bahan dari baja (double angle)

Bentang 20 Meter

Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle) dan Kuda-kuda

atap sebagai loteng, Bahan dari kayu

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

8

Gambar 10. Kuda-Kuda Baja Profil Siku

Gambar 11. Kuda-Kuda Gabel Profil WF

Untuk bentang lebih dari 9 m disarankan menggunakan tenaga ahli dalam

menentukan dimensi material yang digunakan.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

9

3.      Bagian-Bagian Atap

       Bagian-bagian atap terdiri atas: gording, jurai, usuk, reng, penutup atap dan

bubungan:

                                   Gambar 11. Konstruksi Atap 3D 

a.      Gording

Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada

proyeksi horizontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk,

orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording

berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording

menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan

panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda,

sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

10

tersedia. Gording kayu memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm

dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 sampai dengan 2,5 m.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

11

b.      Usuk/Kaso 

Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan

meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan

panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 sampai dengan 50 cm

antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung

dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus

dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.

c.       Reng 

Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang

sekitar 3 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke

usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak

digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng

akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan

panjang dari penutup atapnya (genteng).

d.      Jurai

Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau frame-work

yang disebut jurai. Pengertian lain dari jurai adalah garis sambungan antara

bidang atap yang satu dengan bidang atap yang lainnya. Menutut bentuknya jurai

dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar. Jurai dalam merupakan balok kayu

yang diletakan miring menghadap kedalam. Jurai dalam ini berfungsi sebagai

pertemuan dan tumpuan antara balok gording dengan balok gording lainnya serta

dudukan papan talang. Kayu yang diguakan sebagai jurai dalam berukuran 8 cm x

12 cm atau 8 cm x 15 cm. Jurai luar adalah sambungan yang menonjol kearah

luar.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

12

E. Konstruksi Penutup Atap

Syarat syarat penutup atap :

Adapun syarat-syarat umum penutup atap antara lain :

1.      bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi

2.      Rapat terhadap air hujan dan tidak tembus air

3.      tidak mengalami perubahan bentuk akibat pergantian cuaca

4.      tidak terlalu banyak memerlukan perawatan khusus.

5.      tidak mudah terbakar

6.      bobot ringan dan mempunyai kedudukan yang mantap setelah dipasang

7.       awet.

        1)      Genteng dan Bubungan 

Menurut bahan material terdapat genteng beton dan genteng tanah liat

(keramik). Sedangkan menurut bentuknya, genteng terdiri atas genteng biasa

(genteng S), genteng kodok, genteng pres silang. Sedangkan untuk bentuk

genteng karpus terdiri atas genteng setengah lingkaran, genteng segitiga, dan

genteng sudut patah.

Gambar 12. Genteng Biasa (Genteng S) & Genteng Kodok

        Gambar 13. Genteng Pres Silang

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

13

(a)    (b) (c) 

Gambar 14. Bubungan Setengah Lingkaran (a); Bubungan Segitiga (b);

Bubungan Sudut Patah (c)

         2)      Penutup Atap Kayu (Sirap) 

Bahan yang banyak digunakan pada rumah tradisional Indonesia berbahan

dasar kayu. Sirap yang terbentuk dari potongan-potongan kayu tipis yang disusun

3 atau 4. Potongan kayu ini kemudian dipaku ke multiplek yang melapisi rangka

atap. Atap genteng sirap berbahan baku kayu ulin, kayu jati dan sebagainya.

Bentuknya berupa lembaran tipis dengan panjang 40-60 cm, lebar 7-20 cm, dan

tebal3-5 mm. Genteng sirap dipasang dengan susunan berlapis sehingga tidak

terdapat celah yang memungkinkan air meresap ke bawah. Pemasangan atap sirap

dengan sudut kemiringan 25-40 Keunggulan genteng sirap jika dibandingkan

dengan genteng jenis lain antara lain bobotnya ringan, kuat, dan kokoh menahan

beban yang berat; tidak menyerap panas sehingga ruangan dibawahnya terasa

sejuk dan dingin; serta setelah disusun maka mempunyai nilai keindahan yang

tinggi setelah disusun atau digunakan dirumah tinggal. Namun, pemasangan atap

genteng sirap membutuhkan waktu yang lama. Apabila bocor, sulit untuk

ditentukan letak atau posisi kebocorannya. Selain itu,karena berasal dari bahan

kayu yang jarang didapatkan dipasaran, harganya pun menjadi relatif mahal.

   

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

14

Gambar 15. Penutup Atap Kayu (Sirap)

3)      Penutup Atap Seng 

Seng adalah salah satu sekian banyak bangunan yang sering digunakan sebagai

penutup atap. Ukuran seng datar yang digalvanisir ( disepuh ) berkisar 915 mm x

1830 mm dengan beberapa macam tebal yang kurang dari 1mm. Jika seng terkena

air hujan yang banyak mengandung garam akan mudah berkarat, lagipula oleh

jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara yang gaduh, serta tidak bersifat isolasi

panas maupun dingin artinya bila udara di luar panas / dingin maka dalam

ruangan akan terasa lebih panas / dingin. Kelebihannya bobotnya rendah,

harganya murah, pemasangannya mudah sekaligus dapat menghemat biaya .

         

Gambar 16. Penutup Atap Seng

4)      Penutup Atap Asbes 

Atap asbes berasal dari campuran semen dan bahan serat yangdipadatkan.

Bentuk dan ukurannya beragam dengan tipe gelombang, antara laingelombang

5½, gelombang 6½, dan gelombang 14. Harga genteng asbes cukup murah

dipasaran dan menghemat biaya dalam pemasangan karena penggunaan kayu

untuk rangka atap lebih sedikit (tidak memerlukan usuk dan reng) serta

keunggulan: pemasangannya mudah dan cepat Akan tetapi, atap asbes memiliki

kekurangan pertama yaitu menyerap panas sehingga ruangan dibawahnya terasa

panas. Agar tidak mudah ditumbuhi lumut dan tahan lama, sebaiknya atap

genteng asbes dicat dengan cat khusus genteng. Sudut kemiringan dalam

pemasangan konstruksinya adalah 15-25. Kekurangan kedua, asbes dapat

membahayakan tubuh. Jika ada bagian yang rusak, sehingga serat – seratnya bisa

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

15

lepas, ini menjadi bebabahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang

dikatakan rusak. Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat asbes dipotong atau

diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihan-serpihan yang berupa

serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru. 

Beberapa Penyakit Akibat Asbes: 

Asbestosis yaitu luka pada paru-paru hingga menyebabkan

kesulitan bernapas dan dapat mengakibatkan kematian. 

Mesothelioma adalah sejenis kanker yang menyerang selaput pada

perut dan dada, mesothelioma baru muncul gejalanya setelah 20 –

30 tahun sejak pertama kali menghirup serat asbes. 

Kanker paru-paru, di negara-negara maju, asbes putih digolongkan

sebagai karsinogen ( bahan penyebab kanker).

Cara Mengurangi Efek Negatif Asbes :

Jika atap menggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah

debu dan serat asbes jatuh kedalam rumah. 

Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda

rusak. 

Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung. 

Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi

efek gas radon yang terkandung di dalam asbes.  

Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup

oleh tubuh, asbes yang rusak walaupun dicat tetapakan

menimbulkan dampak yang sama.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

16

Gambar 17. Penutup asbes

F.   Kekurangan dari masing-masing bahan

1.     Atap Sirap

  Atap sirap kayu :

Jika tidak di proteksi maka air akan cepat menyerap

Rentan terhadap rayap

Serat-serat kayunya terkadang dimakan oleh burung

Kurang kuat terhadap terpaan angin

Terkadang berlumut

Tidak diproduksi perlembar sehingga dalam pemasangannya dibutuhkan

waktu yang  lama

Atap sirap aspal :

Kurang baik digunakan di daerah panas, karena cahaya matahari akan

melunakkan bahan penyusunnya sehingga mudah melapuk

Harganya mahal

2.      Genteng

Genteng tanah liat tradisional :

·         Mudah ditumbuhi jamur dan lumut

·         Mudah retak

·         Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena

bentuknya yang dicetak satu persatu.

·         Tidak cocok untuk bangunan didaerah yang bersalju

Genteng Keramik :

·         Dalam pemasangannya membutuhkan waktu yang lebih banyak karena

bentuknya yang dicetak satu persatu.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

17

·         Tidak cocok untuk bangunan didaerah bersalju

·         Terkadang cat yang digunakan untuk melapisi genteng terkelupas, sehingga

pada bagian gentengnya ditumbuhi lumut.

Genteng Beton :

·         Tidak memiliki proteksi jadi jika terkena hujan dan panas lebih cepat berjamur

dan lumut

·         Untuk menyusun genteng beton lebih lama

·         Tidak cocok di daerah yang bersalju

·         Harganya lumayan mahal

·         Lebih berat sehingga memerlukan penampang atap yang kuat

Genteng Aspal :

·         Tidak cocok digunakan didaerah panas

·         Harganya mahal

·         Jika kurang perawatannya maka akan mudah lapu

Genteng Metal :

·         Kurang kuat terhadap angin

·         Biasanya terbuat dari campuran plastic sehingga tidak ramah lingkungan

·         Kurang bagus untuk bangunan di daerah bersalju

·         Menyerap panas

3.     Seng

·         Jika lapisan anti karatnya (lapisan zinc) habis maka senga yang dipakai akan

berkarat, dari karatan tersebut akan merusak seng dan menyebabkan seng bocor

4.     Plat Beton

·         Sering terjadi kebocoran pada plat beton, jadi harus di proteksi dengan

waterproofing pada bagian atas plat.

·         Jika kurang perawatan maka akan tumbuh jamur dan lumut

·         Waktu pembuatan dan pengeringannya relative lama

·         Harga bahan-bahan campurannya sedikit lebih mahal

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

18

5.     Plat Kaca

·         jika malam hari tidak bisa di tutup dan tidak akan berguna

·         harganya mahal

·         tidak bisa di daur ulang

6.     Atap Polycarbonate

·         harganya mahal

·         hanya bisa digunakan pada bangunan tambahan seperti flapon

·         pada penysunnya terdapat plastic sehingga sulut di daur ulang

8.     Illalang

·         Resiko mencegah kebakaran sangat kecil

·         Tidak tahan lama

·         Sering dimakan oleh burung

·         Sangat ringan sehingga tidak kuat menahan angin

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

19

BAB III

PENUTUP

3.1 Keseimpulan

Atap adalah bagian dari suatu bangunan yang berfungsi sebagai

penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu,

hujan, angin atau untuk keperluan perlindungan.

Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan

pemilihan tipe atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang

dikehendaki oleh arsitek, biaya yang tersedia, dan material yang mudah didapat.

Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka

atap atau kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk

mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan

bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian

batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta

bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain.

Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang

kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa

mengalami perubahan.

Adapun syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipenuhi antara lain :

1. Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan

terhadap beban-beban yang bekerja padanya.

2. Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan

serta kenyamanan bagi penghuninya.

3. Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut,

dan tahan terhadap pengaruh cuaca.

4. Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar

5. Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan

penutupnya. Makin rapat jenis bahan penutupnya, maka

kemiringannya dapat dibuat lebih landai, seperti bahan dari seng,

kaca, asbes dan lain – lainnya.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

20

Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap

harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama

kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan

rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan

dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang

kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering

digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton,

dan lain-lain.

3.2 Kritik & Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi

pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan

sampaikan kepada kami.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya,

karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

21

DAFTAR PUSTAKA

http://tgb-smkn1sidoarjo.blogspot.com/2014/05/konstruksi-atap.html

http://ilmugambarbangunan.blogspot.com/2013/02/konstruksi-kuda-

kuda.html

http://rahzarazh.blogspot.com/2011/03/konstruksi-atap-penutup-atap.html

Simulasi digital/ X . TGB . I/konstruksi atap SMK N 1 GADINGREJO

22