BAB III DM iing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diabetes melitus askep

Citation preview

BAB IIITINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A.TINJAUAN KASUS 1. PENGKAJIANa.BiodataNama: Tn. SJenis Kelamin: 46 tahunUmur: Laki-LakiPendidikan: Tamat SDAgama: IslamAlamat: Kp.Cikamal Suku/Bangsa: IndonesiaNo.Medrek: 0262915R.Rawat: BelimbingDx.Medis: Diabetes Melitus type IITanggal masuk: 26 Juni 2015 Tanggal Pengkajian: 27 Juni 2015b. Penanggung JawabNama : Ny. IUmur: 35 tahun Pekerjaan: IRTHub.Dengan Klien: Istri

c. Riwayat Kesehatan1). Keluhan Utama Klien dengan keluhan luka pada bokong

2). Riwayat Kesehatan Sekarang Klien mengatakan waktu dirumah sekitar awal bulan juni 2015 Tepatnya tanggal 5 juni klien sering merasakan nyeri pada bokong akibat adanya benjolan karena semakin hari semakin besar benjolan nya dan klien sering mengeluh nyeri keluarga membawa klien ke klinik terdekat untuk memeriksa benjolan yang ada di bokong klien,tanggal 20 juni klien dibawa ke klinik terdekat lalu klien diperiksa dan diberi obat, setelah berobat keklinik klien merasa bahwa nyeri pada bokong klien tidak ada perubahan dan benjolannya semakin hari semakin besar dan nyeri, lama kelamaan benjolan tersebut mengeluarkan push , karna keluarga merasa cemas dengan keadaan klien lalu keluargapun memutuskan untuk membawa klien ke RSUD Dr.Adjidarmo, pada tanggal 23 juni klien dibawa ke RSUD Dr.Adjidarmo klien masuk IGD tidak lama klien langsung diperiksa oleh dokter, lalu perawat segera menginfus klien atas instruksi dokter, klien langsung di bawa ke ruangan belimbing, Dokterpun menyarankan supaya dirawat agar kondisinya bisa terpantau, dari hasil pengkajian penulis menemukan luka pada bokong, warna kulit sawo matang, kulit tampak lembab, turgor kulit elastis, kulit teraba lengket, warna rambut hitam, kuku utuh. dan klien merasa nyeri pada luka nya skala nyeri 6, sebelum ke rumah sakit klienmengatakan makan 3x sehari dengan nasi, ikan , sambal dan telur habis sesudah sakit klien tampak tidak menghabiskan makanannya, pola istirahat dan tidur klien sebelum sakit tidur hanya malam hari dr jam 12-05 sesudah sakit klien mengatakan sulit tidur karena keadaan ruangan yang ramai oleh keluarga pasien lain,status emosi klien mengatakan dia bukan seorang yg mudah marah, kecemasan klien dia tampak cemas dengan penyakitnya ditandai dengan klien sering mengeluh , citra tubuh klien mengatakan klien bersyukur dengan tubuhnya dan mengaggap semua ini karunia dari allah swt, identitas diri klien mengatakan klien sebagai kepala rumah tangga , suami dr istrinya dan ayah bagi anak-anaknya, peran klien mengatakan peran klien terganggu karena luka yang ada di bokong , ideal diri klien mengatakan ingin cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga, harga diri klien tampak menerima dirinya dengan apa adanya. Kesimpulan : dari pengkajian yang penulis lakukan pada TnS penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah pada TnS dengan judul Diabetes Melitus type II.

3). Riwayat Kesehatan Masa Lalu Keluarga mengatakan klien belum pernah mengalami penyakit ini sebelumnya, tapi seperti pusing, sakit perut, itu sering diderita. Dan keluarga juga mengatakan baru pertama ini klien dirawat di rumah sakit, sebelumnya jika klien sakit klien selalu diajak berobat ke klinik terdekat, dan baru pertama kali klien masuk ke rumah sakit dengan penyakit seperti ini , ketika klien sakit dirumah keluarga hanya memberikan obat hasil berobat dari klinik terdekat dan klien tidak mempunyai riwayat alergi.

4). Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan tidak ada dalam keluarganya yang mempunyai penyakit yang sama seperti klien, klien juga mengatakan tidak ada dalam keluarganya yang mempunyai penyakit menular seperti TBC dan penyakit kulit, yang mempunyai riwayat penyakit DM dari keluarga hanya klien. Kesimpulan : penulis sangat tertarik untuk mengangkat kasus yg dialami oleh Tn S

Genogram :

: Laki-laki: Klien : Tinggal serumah : Perempuan + : Meninggal

a. Pemeriksaan fisik1). Keadaan umumTn S tampak lemah, dalam keadaan tingkat sakit yaitu sakit sedang.2). Tanda-tanda vital b). KesadaranKualitatif: compos mentisKuantitatif:respon motorik: 6 Nilai Respon verbal: 5 NilaiRespon membuka mata : 4 NilaiJumlah: 15 (klien sadar penuh)Kesimpulan : klien tampak sadar penuh.a). Tekanan darah : 120/60 Map : 150+60 = 90 Mmhg 2b). Nadi : 85x/menitc). Suhu : 36OCd). Respirasi rate : 21x/menit

3). Antropometria). Berat badan : 45 Kgb). Tinggi badan : 150 cmIMT : BB = 50 TB = 1,5 = 22Kesimpulan : cukup pangan 4). Pemeriksaan sistematikaa). Sistem pernafasanSaat dilakuan inspeksi bentuk hidung simetris, septum hidung ditengah, terdapat secret, hidung sedikit kotor, tidak ada peradangan, bentuk dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada seperti barel chest, pigion chest, bunyi paru vesikuler, terdengar diseluruh lapang paru, RR 21x/menit.b). Sistem cardiovaskulerSaat dilakukan inspeksi mukosa bibir tampak lembab, tidak tampak sianosis, ictus cordis tidak terlihat , tidak ada edema , acral teraba hangat, batas kanan atas jantung di ICS 2 para sternalis dextra , batas kiri atas jantung di ICS 2 para sternalis sinistra , batas kanan bawah jantung di ICS 4 para sternalis dextra , batas kiri bawah jantung di ICS 5 mid clavicula, suara perkusi jantung redup, saat di auskultasi bunyi jantung 1 katup mitral di ICS 5 linea medio-clavicularis sinistra , katup trikuspidalis di ICS 4 linea sternalis sinistra, bunyi jantung 2 katup aorta di ICS 2 linea sternalis dekstra , katup pulmonalis di ICS 2 linea sternalis dekstra dan ICS 3 linea sternalis sinistra , tidak terdapat bunyi tambahan saat di auskultasi Pengukuran : 85x/menit.

c). Sistem pencernaanSaat dilakukan inspeksi conjungtiva warna merah muda, tidak tampak stomatitis, lidah tidak kotor , ada caries pada gigi , proporsi tubuh sedang, perut tampak datar, bunyi perut timpani terdengar diseluruh lapang perut, turgor kulit elastis, bising usus 6x/menit.d). Sistem persyarafan Kesadaran compos mentis, dengan GCS 15 nilainya, tidak terdapat plaping tremor kaku kuduk tidak ditemukan , uji 12 saraf cranial Nervus I olvaktorius klien mampu mencium minyak kayu putih dengan mata tertutup, nervus II (optikus) klien mampu melihat gerak jari-jari dari jarak 6 meter , nervus III da IV (oculomotorius dan troclearis) klien mampu menggerakan bola mata ke segala arah , nervus VI (abdusen) reflek cahaya positif, nervus V (trigeminus) sensorik : mampu merasakan goresan kapasn diwajah dengan mata tertutup, motorik: klien dapat menggigit ditandai dengan klien menggerakan giginya , nervus VII (kranialis) sensorik : klien dapat merasakan asin pada ujung lidah, motorik : klien dapat mengangkat alis , nervus VIII (pestibulo akustikus) pasien dapat mendengarkan detak jarum jam , fungsi keseimbangan baik, nervus IX dan X (glosofaringeus dan vagus) letak uvula masih ditengah dank lien mampu menelan , nervus XI(accesorius klien mampu mengakat bahu dan mampu menggerakan kepala kesegala arah, nervus XII (hipoglosus) klien dapat menjulurkan lidah dan mendorong pipi kiri dan kanan dari dalam dengan lidah .

e). Sistem penglihatan Saat dilakukan inspeksi bentuk mata simetris, sclera tidak ikterik, diameter pupil 3mm saat diberi reflek cahaya, pupil mengecil dan isokor, klien mampu meihat gerak jari-jari dari jarak 6meter,TIO saat ditekan pada daerah bola mata antara kanan dan kiri sama, test snallen tidak dilakukan

f). Sistem pendengaranSaat dilakukan inspeksi Pina simetris kiri dan kanan, kemampuan tes pendengaran klien mampu mendengar dekat jarum jam . g). Sistem perkemihanSaat dilakukan inspeksi tidak ada peradangan , produksi urin banyak ,warna kuning (urin) terpasang kateter , tidak ditemukan nyeri tekan saat dipalpasi , tidak ditemukan nyeri ketuk pada ginjal.

d). Sistem muskoloskeletal Saat dilakukan inspeksi keadaan umum sedang ada kelainan di ekstremitas bawah tepatnya pada bokong terdapat luka, tidak ada kelainan ekstremita atas, tidak terdapat edema, saat dipalpasi uji kekuatan otot :.5555ROM : Gerakan normal penuh menentang graviatsi dengan penahanan penuhKeterangan :

0:Otot sama sekali tidak mampu bergerak, kontraksi tidak ada bila lengan atau tungkai dilepaskan akan jatuh 100 % pasif.1:Tidak ada gerakan, teraba atau terlihat adanya kontraksi otot sedikit2:Gerakan otot penuh menentang gravitasi dengan sokongan3:Rentang gerak normal, menentang gravitasi4:Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan sedikit tahanan5:Gerakan normal penuh menentang graviatsi dengan penahanan penuhKesimpulan : dari hasil pengkajian pada Tn S penulis tertarik untuk melakukan suatu karya tulis ilmiah dengan judul diabetes mellitus type IIh). Sistem endokrinSaat dilakukan inspeksi tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, klien tampak lemah, tidak ada kelainan bentuk tubuh, saat dipalpasi kelenjar tiroid bentuk normal tidak ada kelainan dan simetris, Diabetes Melitus adalah penyakit kronis metabolisme abnormal yang memerlukan pengobatan seumur hidup dengan diet, latihan, dan obat-obatan (Carpenito, 1999 ).biasanya pada pasien dengan DM sangat nampak ciri khas seperti : (poliuria) jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak, (polidipsia) sering atau cepat merasa haus/dahaga, ( poliphagia) lapar yang berlebihan atau makan yang banayak, sedangkan pada klien sering sekali buang air kecil dengan jumlah urine yang banyak, dank klien sering merasa haus. e). Sistem integumentSaat dilakukan inspeksi warna kulit sawo matang, kulit tampak lembab, turgor kulit elastis, kulit teraba lengket, warna rambut hitam, kuku utuh.

Pola Kebiasaan Sehari-hariNo.PolaSebelum SakitSesudah Sakit

1.Pola makan dan minum Klien mengatakanmakan 3 x / hari dengan nasi, sayur, ikan, sambal, daging ayam dan telur.Minum sehari 5-6 gelasDS : klien mengatakan makan 3 x/ hari dengan makanan yang diberikan rumah sakit sayur bening, tahu, tempe, telur.DO : klien tidak menghabiskan makanannya.

2.Pola istirahat dan tidur Klien mengatakan istorahat jarang karna sering pergi ke sawah, tidur hanya malam hari jam 12-05

DS: klien mengatakan sulit tidur karena keadaan ruangan yang ramai oleh keluarga pasien lain yang menjenguk.DO:klien tampak susah tidur di siang hari

3.Pola personal dan hygiene Klien mengatakan klien mandi 2 x/ hari, gosok gigi 3x / hari, mencuci rambut 2x sehari, peraatan kuku saat kuku panjang baru dipotong

DS :klien mengatakan dirumah sakit hanya 1x/ hari gosok gigi, keramas selama sakit 2x seminggu, ganti pakaian 1 hari sekali dan terpasang infuse, selama sakit, kuku tidak pernah diptong.DO :kuku tampak panjang dan kotor

4.Pola Eliminasi BAB dan BAK Klien mengatakan klien BAB 2x / hari dengan konsistensi lembek, tidak pernah menggunakan obat pencahar, BAK sering biasanya 5-6 x/ hari

DS : klien mengatakan selama dirawat 1 bru 2x BAB dengan konsistensi keras, BAK 5-6x dalam sehariDO :klien tampak dibantu kekamar mandi oleh keluarga

5.Pola aktivitasKlien mengatakan tidak ada-

5). Data psikologisa). Status emosiKlien mengatakan dirinya bukan seorang yang mudah marah tersinggung, saat dikaji oleh perawat dan keluarga klien juga terbuka dan mau bercerita..b). Kecemasan Klien Klien mengatakan nampak cemas terhadap penyakitnya ditandai dengan klien sering mengeluh dan mengeluarkan air mata.

c). Konsep Diri1) Citra TubuhKlien bersyukur dengan tubuhnya dan menganggap ini semua karunia dari Allah SWT.2) Identitas Diri Klien mengatakan klien sebagai ibu rumah tangga dikeluarganya, seorang istri bagi suami dan seorang ibu bagi anak-anaknya 3) Peran Klien adalah sebagai kepala rumah tangga suami dari istrinya dan ayah bagi anak-anaknya, selama sakit peran klien terganggu. 4) Ideal Diri Klien mengatakan harapannya saat ini adalah ingin dapat sembuh dan cepat pulang agar bisa cepat berkumpul dengan istir dan anak-anaknya5) Harga Diri Klien tampak menerima dirinya dengan apa adanya.

A. Koping mekanisme yang digunakan Mekanisme pertahanan dirinya tetap baik dan adaptif data sosial.1). Pola komunikasiRespon komunikasi dengan perawat dan keluarga baik, klien dapat berkomunikasi dank lien merespon pertanyaan perawat denga baik.2). Pola interaksi Klien dapat berinteraksi dengan baik dengan perawat, keluarga dan klien lain .B.Data spiritual1). Motivasi religi klien Klien mengatakan klien yakin bahwa penyakitnya akan sembuh dengan berobat dan berdoa2). Persepsi klien terhadap penyakitnya keluarga mengatakan klien berpersepsi bahwa penyakit dangan adalah cobaan/peringatan kepada dirinya dari Allah SWT.

3). Pelaksanaan ibadah sebelum/ selama sakit Klien mengatakan klien sebelum sakit menjalankan sholat 5 waktu, tehtapi selama sakit klien tidak bisa menjalankan sholat 5 waktu klien hanya bisa berdoa saja.Data penunjang NoJenis PemeriksaanHasilNormalKeterangan

1234

56789

101112131415

1617

1819

2021

2223

242526HematologiLeukosit Eritrosit Hemoglobin Hematokrit (Ht)

MCVMCHMCHCTrombositLED

HITUNG JENIS LEUKOSITBasofilEosinofilBatangSegmenLimfositMonosit

HEMOSTASISMasa perdarahan (duke)Masa pembukaan (lee dan white)

KIMIA DARAHFungsi HatiSGOTSGPTDiabetesGlukosa sewaktuHbA1CFungsi GinjalUreumKreatininElektrolitNatrium Kalium Chlorida9.070N4.98N13.70N41.1N

82.5N27.5N33.3N646.000H73H

0N2N0L71H17L10H

2.00N9.00N

20N19N

396H14.1H

10.28L0.52L

134L3.9N94L3,800-10,600/ul4.40-5.90 10jt/ul13.20-17.30g/dl40.0-52.0%

80.0-100.0fl26.0-34.0pg32.0-36.0g/dl150.000-440.000/ul0-10mm

0-1%2-4%3-5%50-70%25-40%2-8%

1.00-3.00menit