Upload
phungcong
View
219
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KONSTRUKSI PEMBERITAAN
KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID
ANALISIS FRAMING KINERJA 100 HARI
GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE 2017-2022
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Magister Sosial (M.Sos.)
oleh:
Nanda Cita Aliffah
NIM: 21150510000003
MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018/1440 H
i
KONSTRUKSI PEMBERITAAN
KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID :
ANALISIS FRAMING KINERJA 100 HARI
GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE 2017-2022
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Magister Sosial (M.Sos.)
oleh:
Nanda Cita Aliffah
NIM: 21150510000003
MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018/1440 H
LEMBAR PEI{GESAHAN
Tesis berjudul o'Konstruksi Pemberitaan Kompas.com Dan Republika.co.id
: Analisis Framing Kinerja 100 Hari Gubernur DKI Jakarta Periode
2017-2022" telah diujikan dalam sidang munaqsyah Fakultas Ilmu Dakwah
dan llmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah pada 26
Desember 2018. Tesis ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar magister sosial (M.Sos) pada Fakultas IImu Dakwah dan llmu
Komunikasi.
Sidang Munaqasyah
Ketua, Sekretaris,
Anggota,
Penguji I
Pembimbing,
Fe-Dr. Gun Gun Hervanto. M.Si
NIP. 1 97608 1 2200501 1 005
Kikv Rizkv. M.SiNIP. 1 973032 1200801 1 002
il
NIP.1958091
199703 1 001
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS
Tesis berjudul (Konstruksi Pemberitaan Kompas.com Dan
Republika.co.id : Analisis Framing Kinerja 100 Hari Gubernur DKI
Jakarta Periode 2017 -2022"
Nama
NIM
Jenjang
Program Studi
Fakultas
Ketua
Sekretaris
Penguji
Penguji
Pembimbing
Nanda Cita Aliffah
21150510000003
Magister (S2)
Komunikasi dan Penyiaran Islam
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Dr. Shihabuddin Noor. MANrP. 1 969022t1 99703 1 00 1
Kiky Rizky. M.SiNrP. 1 973032 120080 1 1 002
Dr. Hj. Roudhonah. M.ANIP. 1 958091 01 98703200 1
Dr. H. S)ramsul Yakin. MA
Dr. Gun Gun Heryanto. M.SiNrP.1 97 608t2200501 1005
Diujikan di Jakarta, pada tanggal26 Desember 2018
iii
Telah disetujui tim penguji ujian tesis:
"KONSTRUKSI PEMBERITAAN
KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA.CO.ID :
ANALISIS FRAMING KINERJA 1OO HARI
GUBERNUR DKI JAKARTA PERIODE 2017-
2422"
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Magister Sosial (M.Sos.)
OIeh:
Nanda Cita AliffahNIM: 21150510000003
Pembimbing
E=s'Dr. Gun Gun Hervanto. M.Si
NIP: 19760812200501 1005
T.AKIILTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUMKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 /1440 H
iv
vi
KATA PENGANTAR
Rasa syukur tiada tara penulis haturkan kepada Allah
SWT atas segala limpahan rahmat, hidayah dan lindungan-Nya
sehingga penulis mampu dengan baik untuk menyusun tesis ini.
Tentu juga dibalut oleh anugrah kesehatan dari-Nya. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. keluarga beliau, para sahabat, para ulama, dan
terus mengalir keseluruh umatnya sampai hari akhir.
Dalam proses penyelesaian dan penulisan tesis ini, guna
memperoleh gelar Magister Komunikasi Islam di Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah banyak
sekali bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis
menyadari bahwa tanpa adanya bimbingan, dorongan, arahan dari
berbagai pihak tesis ini tidak akan terselesaikan. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati penyusun mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tesis ini
diantaranya :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada sebagai Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Arief Subhan, M. Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
vii
3. Dr. Suparto, M Ed. Ph.D sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Roudhonah, M. Ag sebagai Wakil Dekan 2 Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Suhaimi, M.Si. sebagai Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Dr. Sihabuddin Noor, M.Ag sebagai Ketua Program Studi
Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. sebagai Sekretaris Program
Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Bapak Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si s sebagai pembimbing
yang dengan sabar mengarahkan penulis untuk
menyelesaikan tesis ini.
9. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Segenap karyaawan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
11. Orang Tua saya, Bapak Aba Muhammad, Mama Siti Samir,
adik-adik saya, Amanah Suci Hatifah, dan Tahta Reza
Gramang Atapukan, yang sangat saya sayangi, yang selalu
ix
ABSTRAK
Nanda Cita Aliffah, Konstruksi Pemberitaan Kompas.com
dan Republika.co.id : Analisis Framing Kinerja 100 hari
Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022
Peristiwa politik sangat menarik untuk disimak, dalam hal ini
kinerja 100 hari Gubernur DKI Jakarta, di mana momen ini
merupakan agenda penting yang tidak boleh terlewatkan untuk
diberitakan oleh media. Oleh karena itu Kinerja 100 hari
Gubernur DKI Jakarta periode 2017 – 2022 menarik untuk di
teliti mengingat adanya perbedaan antara media satu dengan
media yang lain.
Sehingga dari uraian diatas muncul beberapa pertanyaan
mengenai, bagaimana pembingkaian Kompas.com dan
Republika.co.id terhadap pemberitaan 100 Hari Kinerja Gubernur
DKI Jakarta Periode 2017-2022. Dari kedua media online ini
diambil masing-masing 5(lima) berita yang akan di teliti.
Pemilihan kelima berita berdasarkan tema yang diambil yakni
tentang Penutupan Jalan Tanah Abang, Penutupan Hotel Alexis
dan Rumah DP0 Persen.
Dalam penelitian ini menggunakan teori konstruksi
realitas sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Paradigma
yang digunakan adalah paradigma konstruksivisme dengan
pendekatan kualitatif. Metode analisis menggunakan analisis
Framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, yang
ditinjau dari 4 (empat) struktur framing: struktur sintaksis, skrip,
tematik dan retoris.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa konstruksi berita
yang dilakukan oleh Kompas.com lebih banyak membuat kritikan
terhadap program kerja Gubernur DKI Jakarta. Konstruksi berita
yang dibuat oleh Republika.co.id justru selalu mendukung
kebijakan yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta.
Kata kunci : framing, konstruksi sosial, media online, 100 hari
kinerja, gubernur dki jakarta.
x
ABSTRACT
Nanda Cita Aliffah, News construction of Kompas.com and
Republika.co.id: The Framing Analysis of 100 Days of DKI
Jakarta Governor’s Performance for the 2017-2022 period
Political events are very interesting to be listened to, in
the case one-hundred days’ performance of the Governor of DKI
Jakarta, Indonesia, in which this moment is an important agenda
that should not be missed to be reported by media. Therefore, the
DKI Jakarta governor’s performance of the first 100 days for the
2017-2022 period is interesting for thorough considering the
distinction view among one media and other media.
Then, the above description shows up a couple of
questions about how the framing of Kompas.com and
Republika.co.id against news of the DKI Jakarta governor’s
performance of the first 100 days for the 2017-2022 period. The
news was taken from both these online media which is each of the
5 (five) news to be studied and analyzed. The elected news is
based on a chosen theme namely about the closure of Tanah
Abang road, the Closure of Alexis hotel and the DP 0 percent
housing.
This study used the theory of construction of social reality
of Peter L. Berger and Thomas Luckman. The used Paradigm
was the constructivism paradigm with a qualitative approach.
Analytical method used the analysis of framing model of
Zhongdang Pan and Gerald m. Kosicki, which is reviewed from 4
(four) framing structures: syntactic structure, script structure,
thematic structure and rhetorical structure.
The research finding shows the news construction done by
Kompas.com writes more about the criticism towards the work
programs of DKI Jakarta Governor. The news Construction
made by Republika.co.id always supports the policies that carried
out by the Governor of DKI Jakarta.
Keywords: framing, social construction, online media, the 100
days’ performance, the Governor of DKI Jakarta.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................... i
Pengesahan ........................................................................... ii
Persetujuan Tim Penguji Tesis ............................................. iii
Lembar Pengesahan Pembimbing Tesis............................... iv
Pernyataan Keaslian ............................................................. v
Kata Pengantar ..................................................................... vi
Abstrak ................................................................................. ix
Daftar Isi............................................................................... x
Daftar Tabel ......................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Batasan Masalah....................................................... 11
C. Rumusan Masalah .................................................... 11
D. Tujuan Penelitian ..................................................... 12
E. Manfaat Penelitian ................................................... 12
F. Penelitian Terdahulu ................................................ 12
G. Metode Penelitian..................................................... 14
1. Jenis penelitian ................................................... 14
2. Paradigma Penelitian .......................................... 16
3. Objek Kajian Penelitian ..................................... 18
4. Metode Pengumpulan Data ................................ 18
xi
5. Teknik Analisis Data .......................................... 19
H. Sistematika Pembahasan .......................................... 21
BAB II : KERANGKA TEORI ......................................... 23
A. Konstruksi Realitas Sosial........................................ 23
B. Media Massa dan Konstruksi Realitas Sosial .......... 30
C. Berita dan Media Massa ........................................... 39
D. Media Online ............................................................ 48
E. Analisis Framing Zhongdang Pan dan dan Gerald M.
Kosicki ..................................................................... 50
F. Bekerja dalam Pandangan Islam .............................. 57
BAB III : GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
A. Kompas.com ............................................................ 65
B. Republika.co.id ........................................................ 69
BAB IV : PEMBAHASAN ................................................ 75
A. Analisis Berita Kompas.com .................................... 78
1. Analisis Artikel 1 ................................................ 78
2. Analisis Artikel 2 ................................................ 82
3. Analisis Artikel 3 ................................................ 93
4. Analisis Artikel 4 ................................................ 99
5. Analisis Artikel 5 ................................................ 105
B. Analisis Berita Republika.co.id ............................... 112
1. Analisis Artikel 1 ............................................... 112
2. Analisis Artikel 2 ............................................... 118
xii
3. Analisis Artikel 3 ............................................... 126
4. Analisis Artikel 4 ............................................... 132
5. Analisis Artikel 5 ............................................... 137
C. Diskusi Hasil Konstruksi Berita ............................... 147
BAB V : PENUTUP ........................................................... 163
A. Kesimpulan .............................................................. 163
B. Saran-saran ............................................................... 164
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 165
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skema Analisis Framing Zhongdan Pan dan Gerald M.
Kosicki ...................................................................................... 57
Tabel 3.1 Struktur Redaksi Kompas.com ................................. 68
Tabel 3.2 Struktur Redaksi Republika.co.id ............................. 72
Tabel 4.1 Unit Analisis Berita ................................................... 75
Tabel 4.2 Analisis Framing Berita : Demo di Balai Kota, Sopir
Angkot Tanah Abang Menjerit Omzet Berkurang 50 Persen ... 78
Tabel 4.3 Analisis Framing Berita : Unjuk Rasa Sopir Angkot
Tanah Abang dan Dugaan Ada Unsur Politis ........................... 83
Tabel 4.4 Analisis Framing Berita : Gubernur Anies
Groundbreaking Pembangunan Rumah DP 0 Persen................ 94
Tabel 4.5 Analisis Framing Berita : Anies-Sandi Tak Perpanjang
Izin Usaha Alexis ...................................................................... 99
Tabel 4.6 Analisis Framing Berita : Setelah Alexis ditutup,
Sekjen PDI-P tagih janji Anies soal DP rumah 0 Persen .......... 106
Tabel 4.7 Analisis Framing Berita : Sopir Angkot Demo Minta
Jalan di Tanah Abang Dibuka ................................................... 113
Tabel 4.8 Analisis Framing Berita : Gelar Demo, Sopir Angkot:
Mana Ada Jalan Dibuat Berdagang........................................... 118
Tabel 4.9 Analisis Framing Berita : Anies Launching Rusun
Pertama DP 0 Rupiah ................................................................ 127
xiv
Tabel 4.10 Analisis Framing Berita : Rumah DP 0 Rupiah, Anies
Ingin Banyak Warga Naik Kelas............................................... 132
Tabel 4.11 Analisis Framing Berita : Pemprov DKI tak
Perpanjang Izin Alexis, Ini Penjelasan Anies ........................... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era perkembangan teknologi yang semakin canggih
ini kita hadapkan dengan banyaknya pemberitaan yang yang
di peroleh. Hal ini berkaitan dengan semakin banyak dan
bermacam macam media informasi dan komunikasi mulai
dari media cetak dan media elektronik yang salah satunya
sekarang semakin banyak diminati oleh masyarakat yaitu
media daring (online).
Peristiwa politik sangat menarik untuk disimak, dalam
hal ini kinerja 100 hari Gubernur DKI Jakarta, di mana
momen ini merupakan agenda penting yang tidak boleh
terlewatkan untuk diberitakan oleh media. Media dan
peristiwa politik merupakan satu kesatuan yang sulit untuk
dipisahkan. Pola hubungan media massa dan pemerintahan di
suatu Negara erat kaitannya dengan sistem dan struktur
poitik yang berlaku di Negara di mana kedua lembaga
tersebut berada. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa suatu
sistem media massa akan mencerminkan falsafah politik
Negara yang bersangkutan.1
1Dan Nimmo, Komunikasi Politik : Khalayak Dan Efek,, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya,2010) cet-5. Hal 159
2
Pemberitaan yang disampaikan secara daring (online)
ini beragam, baik itu pemberitaan yang positif maupun
pemberitaan yang negatif. Tidak luput pula pemberitaan
tentang 100 hari kinerja Gubernur DKI Jakarta periode 2017
– 2022. Biasanya setelah suatu berita yang disiarkan selalu
diikuti dengan ulasan- ulasan para pemerhati, pakar, peneliti
atau akademisi. Dalam ulasan-ulasan itu nanti muncul pula
citra dari siapa yang dibahas ini akan muncul.
Dalam tulisan ini penulis ingin membahas tentang
“Kinerja 100 hari Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta”
periode 2017 – 2022 yang marak diulas dalam pemberitaan
media yang menarik untuk di teliti mengingat adanya
perbedaan antara media satu dengan media yang lain.
Sebagai media informasi, media online menempatkan
diri sebagai bagian penting dalam mata rantai kegiatan
politik.Karenanya media online dilihat sebagai bagian dari
media politik, dimana kehadiran media online tak
terpisahkan dari berita-berita mengenai politik dalam negeri.
Isu yang ditulis oleh wartawan dalam melaporkan
berita-berita tentang gubernur dan wakil gubernur Jakarta
dipengaruhi oleh ide-ide atau sudut pandang wartawan dalam
menyikapi suatu peristiwa dikarenakan media bersifat
ideologis, politik dan bisnis. Pada tanggal 16 Oktober 2017,
Provinsi DKI Jakarta telah menyelenggarakan pelantikan
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Menjelang
3
pelantikan terlihat media massa mulai ramai untuk
melaporkan berita baik dari sisi positif maupun sisi negatif
Gubernur Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Bagi wartawan, peristiwa politik merupakan peristiwa
yang memiliki nilai berita untuk dijadikan sebagai sumber-
sumber produksi pesan-pesan politik. Menurut Reddick dan
King informasi yang menarik, tepat waktu dan cermat sangat
penting untuk jurnalisme yang baik. Dalam seabad terakhir
ini, pekerjaan seorang wartawan ditentukan oleh
peluangnnya mendapat informasi.2
Pesan media massa bertindak sebagai agen kontrol
sosial untuk institusi dan sistem nilai yang dominan. Mereka
menggunakan kontrol ini dengan “membentuk opini publik
sesuai dengan parameter tujuan dari golongan elit,
memberikan informasi yang dapat membantu aktor sosial
mencapai tujuan dalam konteks tuntutan institusi sosial dan
budaya, melayani kebutuhan informasi komunitas lokal atau
masyarakat, menciptakan dan menguatkan bingkai dan
gambar dari sudut pandang orang-orang yang berkuasa dan
dengan meminggirkan tujuan dan tindakan dari protes
kelompok-kelompok tertentu.3
2 Randy Reddick dan Elliot King, Internet Untuk Wartawan : Internet
untuk Semua Orang, (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1996) 3Mass media messages act as agents of social control for dominant
institutions and value systems. They exert this control by "shaping public
opinion within the parameters of elite's goals, providing information that helps
social actors achieve goals within the context of the demands of social and
4
Lingkup kajian media mencakup penggunaan media
khususnya media massa dan media baru berbasis internet.
Sebagai sebuah lembaga dalam masyarakat, media memiliki
landasan ideologi yang membingkai isinya agar sejalan
dengan ideologi media.4 Kompas.com dan Republika.co.id
tumbuh sebagai media online yang setiap harinya
menyuguhkan informasi kepada masyarakat luas. Kedua
media online ini telah berdir sejak tahun 1995. Mereka
menyajikan berita-berita terbaru yang tejadi sepanjang hari.
Pengharapan personal merupakan hal penting dalam
politik. Orang sering mempertimbangkan peristiwa politik
atau penampilan pemimpin berdasarkan apa yang
diharapkannya terjadi. Jika pengharapan itu tinggi dan
peristiwa atau perbuatan pemimpin tidak sesuai
dengannya,orang kecewa atau meremehkan politikus. Fungsi
utama pers dalam proses opini ialah menaikan atau
menurunkan pengharapan melalui laporan mereka tentang
peristiwa.5
Pemberian bingkai terhadap berita-berita politik yang
sampai kepada masyarakat memang tidak lepas dari
cultural institutions, serving information needs of the local community or
society, creating and reinforcing frames and images from the perspectives of
those in power, and by marginalizing the goals and actions of protest groups
(Demers , Viswanath, Mass media, social control, and social change, A
macrosocial perspective.( Ames: Iowa State University Press, 1999) hal. 419 4Udi Rusadi, Kajian Media: Isu Idelogis dalam Perspektif,Teori dan
Metode (Depok: PT. RajaGrafindo Persada, 2015) hal. 81 5 Dan Nimmo, Komunikasi Politik : Khalayak Dan Efek, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya,2010) cet-5. Hal. 15
5
perhatian masyarakat terhadap isu-isu yang diberitakan.
Perhatian isu-isu itu sendiri berhubungan dengan hal dan
kewajiban masyarakat sebagai warga Negara. Masyarakt
yang sadar dengan hal dan kewajiban politiknya tentu akan
menaruh perhatian pada isu-isu politik yang dimunculkan
oleh media massa.6 Jadi disinilah peran media
Republika.co.id dan Kompas.com dalam menyajikan berita-
berita politik mengenai Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan dan Sandiaga Uno.
Berita mengenai Gubernur DKI Jakarta termasuk
kegiatan yang sangat menyedot perhatian khalayak
mengingat DKI Jakarta merupakan ibukota Indonesia. Berita
seputar Gubernur Jakarta ini menarik untuk dikaji, dimana
semua elemen masyarakat mengikuti berita mengenai kinerja
Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi. Dalam penelitian ini
ingin melihat bagaimana Kompas.com dan Republika.co.id
menempatkan diri dalam pemberitaan tentang kinerja 100
hari Gubernur Anies-Sandi. Apakah media bersifat netral
dengan mewadahi berbagai wacana yang berkembang
seputar Gubernur DKI Jakarta atau memiliki kecenderungan
tertentu dalam memaparkan fakta. Disamping itu, tentu
media memiliki ideologi masing-masing, sehingga dalam
membingkai atau mengemas suatu fakta realita menjadi
berita tentu akan berbeda satu dengan yang lain.
6 Fitra Ardiantoro, Jurnal: Citra Pasangan Calon Walikota dan Wakil
Walikota Bandar Lampung Periode 2010-2015 Dalam Pemberitaan Harian
Umum Lampung Post. (Universitas Sultah Agung Tirtayasa, 2010)
6
Peristiwa politik memang selalu menarik perhatian
media massa sebagai bahan liputan. Hal ini terjadi karena
dua faktor yang saling berkaitan. Pertama, dewasa ini politik
berada di era mediasi (politics in the ages of mediation),
yakni media massa, sehingga hampir mustahil kehidupan
politik dipisahkan dari media massa. Malahan para aktor
politik senatiasa berusaha menarik perhatian wartawan agar
aktivitas politiknya memperoleh liputan dari media.Kedua,
peristiwa politik dalam bentuk tingkah laku dan pernyataan
para aktor politik lazimnya selalu mempunyai nilai berita
sekalipun peristiwa politik itu bersifat rutin. Apalagi jika
peristiwa politik itu bersifat luar biasa seperti pergantian
presiden di tengah masa jabatan dan pembubaran parlemen.7
Media yang secara ideologi lebih dekat dengan salah
satu kelompok yang terlibat konflik cenderung berupaya
membangun citra positif kelompok tersebut dimata
masyarakat luas. Sebaliknya media yang secara ideologi
berbeda dengan kelompok lain , maka berita-berita yang
diambil dan dimunculkan dalam medianya cenderung
melakukan penjatuhan citra terhadap kelompok tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa media tidak objektif
dalam meliput sebuah berita karena dipengaruhi oleh faktor
ideologi dan kepentingan media dibelakangnya. Dalam
7Brain McNair, An Introduction to Political Communication (London:
Routledge, 1995), hal. 2-15, dalam Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik
dalam Media Massa-Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap
Berita-Berita Politik (Jakarta: Granis, 2005) hal. 1
7
konteks peliputan berita politik sangat terlihat kepentingan
dan ideologi media begitu mempengaruhi dalam membingkai
berita tentang modernisasi politik tersebut.
Dalam kerangka pembentukan opini publik, media
massa umumnya melakukan tiga kegiatan sekaligus. (1),
menggunakan simbol-simbol politik (language of politic).
(2), melaksanakan strategi pengemasan berita (framing
strategies). (3), melakukan fungsi agenda media (agenda
setting function). Ketika melakukan tindakan itu, boleh jadi
media dipengaruhi oleh berbagai faktor internal berupa
kebijakan redaksional tertentu mengenai sesuatu kekuatan
politik, kepentingan politik para pengelola media, relasi
media dengan sebuah kekuatan politik tertentu dan faktor
eksternal sepertitekanan pasar pembaca atau pemirsa, sistem
politik yang berlaku dan kekuatan-kekuatan luar lainnya.
Dengan demikian, boleh jadi satu peristiwa politik bisa
menimbulkan opini publik yang berbeda-beda tergantung
dari cara masing-masing media melaksanakan tiga tindakan
tersebut.8
Dipihak lain, kegiatan media massa telah menjadi
industri. Dengan masuknya unsur kapital, media massa mau
tak mau harus memikirkan pasar demi memperoleh
keuntungan (revenue) baik dari penjualan maupun dari iklan.
8 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa-
Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik
(Jakarta: Granis, 2005) hal. 2-3
8
Tak terkecuali dalam menyajikan peristiwa politik
internasional, karena pengaruh modal ini media massa akan
lebih memperrhatikan kepuasan khalayak (pelanggan dan
pengiklan) sebagai pasar mereka dalam mengkonsumsi
berita-berita publik.9
Dengan melihat bagaimana proses media memproduksi
berita politik termasuk gerakan politik di DKI Jakarta dimana
banyak faktor yang yang mempengaruhi produksi media
tersebut: internal; ideologis, idealis: eksternal: pasar, realitas
politik serta kegiatan media dalam memproduksi berita,
maka untuk dapat mengungkapkan bagaimana sebuah media
dalam hal ini media online kompas.com dan republika co.id
mengkonstruksi pemberitaan 100 hari kinerja Gubernur DKI
Jakarta perlu dilakukan penelitian yang mendalam melalui
pendekatan analisis framing.
Analisis framing yang merupakan salah satu
pendekatan dalam analisis wacana merupakan perkembangan
terbaru yang lahir dari elaborasi terus menerus terhadap
pendekatan analisis wacana, khususnya untuk menghasilkan
suatu metode yang up-to-date untuk memahami berbagai
fenomena media mutakhir. Analisis framing memungkinkan
disertakannya konsep-konsep sosiologi, politik dan kultural
untuk menganalisis fenomena-fenomena komunikasi,
sehingga fenomena dapat benar-benar dapat dipahami dan
9 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Hal.
2-3
9
diapresiasi berdasarkan konteks sosiologis, politik atau
kultural yang melingkupinya.10
Analisis framing cocok digunakan untuk melihat
konteks sosial - budaya suatu wacana, khususnya hubungan
antara berita dan ideologi, yakni proses atau mekanisme
mengenai bagaimana berita membangun dan
mempertahankan, memproduksi, mengubah dan
meruntuhkan ideologi. Analisis framing dapat digunakan
untuk melihat siapa mengendalikan siapa dalam suatu
struktur kekuasaan, pihak mana yang diuntungkandan
dirugikan, siapa si penindas dan siapa tertindas, tindakan
politik mana yang konstitusional dan yang inkonstitusional,
kebijakan publik mana yang harus didukung dan mana yang
tidak didukung.11
Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan
analisis framing untuk mengonstruksi pemberitaan di media
online Kompas.com dan Republika.co.id. setiap media pasti
memiliki visi dan misi, berdasarkan ideologi tersebut, akan
dapat dilihat bagaimana mereka mencari, membuat, dan
mempublikasikan berita tentang Anies Baswedan dan
Sandiaga Uno selama menjabat sebagai Gubernur DI Jakarta.
10
Agus Sudibyo, Citra Bung Karno, Analisis Berita Pers Orde Baru,
(Yogyakarta: Bigraf, 1999) ha.l 23 11
Dedy Mulyana, Analisis Framing: Suatu Pengantar, (Pengantar
Buku Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media, Eriyanto),
(Yogyakarta: LKiS, 2002) Cet. Ke 1, hal. xiv-xv
10
Berita 100 hari kinerja pemerintahan Anies – Sandi
merupakan berita yang menarik dan di tunggu bagi media
massa dan masyarakat luas. Dari pemberitaan tersebut
masyarakat Indonesia khususnya warga Jakarta dapat
mengetahui perkembangan dan perubahan Jakarta di bawah
kepemimpinan Gubernur saat ini.
Sejumlah ahli media telah menyebutkan bahwa
kepemilikan media menentukan kontrol media, yang pada
gilirannya menentukan isi media, mungkin menjadi
penyebab utama pengaruh media. Kepemilikan media adalah
faktor penting bagi ahli komunikasi dalam kaitannya dengan
pengaruh media.12
Sejak dilantik pada 16 Oktober 2017, Anies Baswedan
dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur DKI Jakarta Periode
2017-2022 telah banyak berita yang disiarkan melalui
berbagai media massa, salah satunya adalah media online.
Hasil survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia) tahun 2016 tentang pengguna internet sebesar
132,7 juta masyarakat Indonesia dibanding dengan tahun
2014 pengguna internet sebesar 88 juta.
Berita tentang Gubernur DKI Jakarta sudah
dipublikasikan semenjak Anies-Sandi mencalonkan diri
sebagai Cagub dan Cawagub tahun 2016 bersama dengan
12
Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi:
sejarah, metode, dan terapan di dalam Media Massa, (Jakarta: Kencana,
2009)cet-5 hal. 437
11
dua kandidat lainnya yaitu Ahok-Djarot dan Agus-Slvyia di
seluruh media massa di Indonesia, termasuk Kompas.com
yang saat ini merupakan salah satu media online terbesar di
Indonesia dengan jutaan peselancar yang mengakses media
ini setiap harinya. Sama halnya dengan Kompas.com,
Republika.co.id merupakan media online berskala nasional
yang juga gencar memberitakan tentang Gubernur Anies-
Sandi.
B. Batasan Masalah
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana pembingkaian Kompas.com dan
Republika.co.id terhadap pemberitaan 100 Hari Kinerja
Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022.”
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan yang diangkat ialah :
1. Bagaimana pembingkaian Kompas.com terhadap
pemberitaan 100 Hari Kinerja Gubernur DKI Jakarta
Periode 2017-2022 ?
2. Bagaimana pembingkaian Republika.co.id terhadap
pemberitaan 100 Hari Kinerja Gubernur DKI Jakarta
Periode 2017-2022 ?
12
D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan penelitian dari penelitian ini ialah :
1. Untuk mendeskripsikan Kompas.com dalam membingkai
berita 100 Hari Kinerja Gubernur DKI Jakarta Periode
2017-2022.
2. Untuk mendeskripsikan Republika.co.id dalam
membingkai berita 100 Hari Kinerja Gubernur DKI
Jakarta Periode 2017-2022.
E. Manfaat penelitian
Kegunaan Teoritis : penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan sekaligus menambah wawasan pengembangan
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) tentang
pembingkaian berita oleh media online.
Kegunaan Praktis : penelitian ini diharapkan dapatmemberi
manfaat bagi pada para praktisi media online dalam
menganalisis berita melalui framing dan juga dapat memberi
gambaran untuk penelitian selanjutnya dalam menganalisis
suatu berita dalam media.
F. Penelitian Terdahulu
1. Musyaffa, Konstruksi Pemberitaan Media Online
Indonesia terhadap ISIS (Analisis Framing
Kompas.com, Okezone,com, Tempo.co dan
Republika.co.id). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017
13
Program Magister Komunikasi Penyiaran Islam,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi
media online tentang ISIS, untuk mengetahui
pendefinisian masalah, diagnosa masalah, membuat
keputusan moral, menekankan penyelesaian masalah
ISIS di media online, dan untuk mengetahui perbedaan
pembingkaian ISIS oleh keempat media tersebut.
Penelitian ini menggunakan analisis framing Robert M.
Entman.
2. Konstruksi realitas politik kandidat presiden Susilo
Bambang Yudoyono dalam pemberitaan televisi pada
pemilu 2004: Analisis framing terhadap berita nasional
TVRI, oleh Budi Santosa (Universitas Indonesia).
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis
framing Gamson dan Modgliani. Tujuan penelitiannya
adalah untuk mengetahui citra kandidat presiden Susilo
Bambang Yudoyono yang dikonstruksikan oleh TVRI.
3. Konstruksi realitas kepemimpinan dalam pemberitaan
analisis bingkai kepemimpinan karismatik Dahlan Iskan
dalam produksi berita di portal berita detik.com oleh
Ramdania El Hida, tesis ilmu komunikasi fakultas ilmu
sosial dan ilmu politik Universitas Indonesia (UI).
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis
framing Zhangdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Tujuan
penelitian yakni untuk mengetahui konstruksi realitas
kepemimpinan dalampemberitaan media online.
14
Dalam kajian pustaka ada tiga penelitian terdahulu
yang di kutip sebagai referensi dalam penulisan tesis ini.
Persamaan yang di miliki oleh keempat kajian pustaka
tersebut dengan penulisan tesis ini adalah sama-sama
bertujuan untuk melihat bagaimana suatu media
membingkai isu-isu yang sedang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari da juga menggunakan teori konstruksi sosial.
Yang membedakan dari penelitian terdahulu dengan
penelitian ini adalah objek dari masing-masing penelitian.
G. Metodologi Penelitian
Bab ini memberikan penjelasan mengenai jenis
penelitian, paradigma, teknik analisis data, dan objek
penelitian.
1. Jenis Penelitian Kualitatif
Bogdan dan Taylor (1975) mendefinisikan “metode
kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.Menurut mereka pendekatan ini
diarahkan pada latar individu tersebut secara
holistic (utuh).Kirk dan Miller (1986)
mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah
tradisi dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
15
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya.13
Pendekatan Kualitatif memusatkan perhatian pada
prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan
sebuah makna dari gejala-gejala sosial di
masyarakat. Gejala-gejala tersebut dilihat dari
satuan yang berdiri sendiri dalam kesatuan yang
bulat dan menyeluruh. Sehingga pendekatan
kualitatif sering disebut sebagai pendekatan holistik
terhadap suatu gejala sosial.14
Metode kualitatif dapat digunakan untuk
mengungkapkan dan memahami sesuatu dibalik
fenomena yang sedikitpun belum diketahui, dapat
juga digunakan untuk mendapatkan wawasan
tentang sesuatu yang baru sedikit di ketahui dan
juga dapat member rincian yang kompleks tentang
fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode
kuantitatif.15
Pendekatan dalam komunikasi menekankan pada
bagaimana sebuah pendekatan dapat
mengungkapkan makna-makna dari konten
komunikasi yang ada sehingga hasil-hasil
13
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung :PT.
Remaja Rosdakarya, 2004) hal 3 14
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana
PrenadaMedia Group, 2014 cet- 7) hal. 306 15
Anselm Strauss, Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 cet III) hal. 5
16
penelitian yang diperoleh berhubungan pemaknaan
dari sebuah proses komunikasi yang terjadi.16
2. Paradigama Penelitian
Patton menjelaskan paradigama sebagai cara
pandang, cara berpikir mengenai kompleksitas
dunia nyata menjadi bisa diterima atau masuk akal.
Paradigma memberitahu kita apa yang penting, sah
dan masuk akal.17
Paradigma mengandung
pandangan tentang dunia, cara pandang untuk
menyederhanakan kompleksitas dunia nyata dan
karenanya dalam konteks pelaksanaan penelitian,
member gambaran mengenai apa yang penting, apa
yang dapat diterima oleh akal sehat.18
Menurut Dedy N. Hidayat (1999), paradigma ilmu
komunikasi berdasarkan metodologi penelitian
yang mengacu pada Guba (1990-1994) ada tiga
paradigma: satu, paradigm klasik (classical
paradigm); kedua, paradigm kritis (critical
paradigm); ketiga, paradigma konstruktivisme
(constructivisme paradigm).19
16
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana
PrenadaMedia Group, 2014 cet- 7) hal. 306 17
Quin Michael Patton,Qualitative Research & Evaluation Methods,
(New Delhi : Sage Publications, 2002) hal. 69 18
Poerwandari E.K, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian
Psikologi, (Jakarta: LPSP3. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007)
hal. 19 19
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. hal. 241
17
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh
pengetahuan mengenai Kinerja 100 hari Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga
Uno.Paradigma yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu konstruktivisme. Konstruksivisme dimulai
dengan premis bahwa dunia manusia berbeda dari
alam, dunia fisik dan karenanya harus dipelajari
secara berbeda.
Konsentrasi analisis pada paradigma
konstruksivisme adalah menemukan bagaimana
peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan
cara apa konstruksi itu dibentuk. Dalam studi
komunikasi, paradigma konstruksivisme seringkali
disebut sebagai paradigm produksi dan pertukaran
makna.20
Ada dua karateristik penting dari paradigma
konstruksivisme. Pertama, paradigma konstruksi
menekankan pada politik pemaknaan dan proses
bagaimana seseorang membuat gambaran tentang
realitas. Kedua, paradigma konstruksionis
memandang kegiatan komunikasi sebagai proses
yang dinamis. Paradigma konstruksivisme
memeriksa bagaimana pembentukan pesan dari sisi
komunikator, dan dalam sisi penerima ia
20
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKiS,2012 cet7) hal. 43
18
memeriksa bagaimana konstruksi makna individu
ketika menerima pesan.21
3. Objek Kajian Penelitian
Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah
makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan
menggunakan kebudayaan dari masyarakat
bersangkutan untuk memperoleh gambaran
mengenai kategorisasi tertentu.22
Periode waktu yang diambil untuk pengumpulan
berita terfokus pada berita-berita mengenai Kinerja
100 hari Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022
dan rentang waktu yang di ambil sejak bulan
Oktober 2017 sampai dengan Januari 2018. Hal ini
dilakukan sesuai dengan munculnya pemberitaan
terkait kepemimpinan Anies Baswedan dan
Sandiaga Uno.
4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data memuat langkah-langkah
membuat batasan penelitian, pengumpulan
informasi melalui wawancara, dokumen yang
21
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKiS,2012 cet7) hal 47-48 22
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana
PrenadaMedia Group, 2014 cet- 7) hal 306
19
tersedia serta gambar-gambar yang berkaitan, serta
membuat langkah-langkah memasukkan data.23
Metode pengumpulan informasi dengan
menggunakan dokumentasi adalah mengumpulkan
data teks berita di media online Kompas.com dan
Republika.co.id. Untuk pengumpulan informasi
melalui wawancara, akan dilakukan wawancara
mendalam terhadap wartawan di kedua media
online tersebut yang meliput tentang Gubernur DKI
Jakarta.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berupa hasil rekap pemberitaan Kinerja 100 hari
Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 di Media
Online Kompas.com dan Republika.co.id. Juga
menggunakan buku-buku untuk mendukung teori
serta mempelajari dokumen, laporan dan naskah-
naskah lain yang berhubungan dengan penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisi data yang di
gunakan adalah analisis framing Zhongdang Pan
dan dan Gerald M. Kosicki. Deddy Mulyana dalam
Eriyanto mengatakan analisis framing cocok
digunakan untuk melihat konteks sosial-budaya
suatu wacana, khususnya hubungan antara berita
23
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana
PrenadaMedia Group, 2014 cet- 7) hal. 308
20
dan ideologi, yakni proses atau mekanisme
mengenai bagaimana berita membangun,
mempertahankan, mereproduksi, mengubah, dan
meruntuhkan ideologi.24
Penelitian ini bertujuan melihat pembingkaian
media online dalam pemberitaan Kinerja 100 hari
Gubernur DKI Jakarta sehingga lebih tepat
menggunakan model analisis framing Zhong Dang
Pan dan M. Kosicki karena model ini merupakan
model yang paling populer dan banyak dipakai
serta Pan dan Kosicki menjabarkan sebuah model
yang sangat detail dalam melihat sebuah
pembingkaian berita.
Analisis framing dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui konstruksi media online terhadap
peristiwa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta .
Penelitian ini menggunakan analisis framing model
Pan dan Kosicki karena perangkat framing model
mereka lebih detail dalam membedah pola
konstruksi suatu produk jurnalistik dengan
menggunakan empat perangkat, yaitu struktur
Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris.
24
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKiS,2012 cet7) hal. xv
21
Gambar 1.1 Kerangka Konsep
H. Sistematika Pembahasan
Tesis ini terdiri dari 5 bab yang secara ringkas berisikan:
Bab I : Pendahuluan, berisikan Latar Belakang
Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, Penelitian Terdahulu, Metode Penelitian.
Bab II : Kerangka Teori, berisikan konstruksi realitas
sosial, media dan konstruksi realitas sosial, media online, analisis
framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki, Bekerja dalam
Pandangan Islam .
Bab III : Profil Kompas.com dan Republika.co.id
Bab IV : Pembahasan
Bab V : Kesimpulan
Penutup
Kompas.com
Republika.co.id
I Konstruksi Pemberitaan 100 Hari Kinerja
Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022
Analisis Framing
Pan dan Kosicki
Framing
1. Sintaksis
2. Skrip
3. Tematik
4. Retoris
Hasil
22
23
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Konstruksi Realitas Sosial
Kehidupan sehari-hari menampilkan dirinya sebagai
realitas yang ditafsirkan oleh manusia dan secara subyektif
bermakna bagi mereka sebagai dunia yang koheren. Sebagai
sosiolog, Peter l. Berger dan Thomas Luckan mengambil
kenyataan sebagai objek analisis. Dalam kerangka acuan
sosiologi sebagai ilmu empiris adalah mungkin untuk
mengambil realitas ini sebagai yang diberikan, untuk
mengambil sebagai data fenomena tertentu yang timbul di
dalamnya.1
Hidayat dalam Burhan Bungin mengatakan dalam
penjelasan ontologi paradigma konstruktivis, realitas
merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu.
Namun demikian kebenaran suatu realitas sosial bersifat
nisbi, yang berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai
relevan oleh pelaku sosial.2
1 Everyday life presents itself as a reality interpreted by men and
subjectively meaningful to them as a coherent world. As sociologists we take
this reality as the object of our analyses. Within the frame of reference of
sociology as an empirical science it is possible to take this reality as given, to
take as data particular phenomena arising within it, without further inquiring
about the foundations of this reality, which is a philosophical task. Peter L.
Berger dan Thomas Luckman The Construction of Reality: A Treatise in the
Sociology of Knowledge, (New York: Anchor Books Doubleday & Company,
Inc, 1967) hal. 33 2Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group,2013) cet. 6 ha.l 191
24
Konstruksi sosial adalah istilah yang abstrak terhadap
sebuah kecenderungan yang luas dan berpengaruh dalam
ilmu sosial. Konstruksi sosial dikenal mula-mula terutama
karena publikasi buku Berger dan Luckman yang berjudul
The Construction of Reality (1967).3
Max Weber melihat realitas sosial sebagai perilaku
sosial yang memiliki makna subjektif, karena itu perilaku
memiliki tujuan dan motiasi. Realitas sosial itu memiliki
makna, manakala realitas sosial di konstruksi dan
dimaknakan secara subjektif oleh individu lain sehingga
memantapkan realitas itu secara objektif. Individu
mengkonstruksi realita sosial, dan merekonstruksinya dalam
dunia realitas, memantapkan realitas itu berdasarkan
subjektivitas individu lain dalam institusi sosialnya.4
Menurut teori konstruksi sosial, ide masyarakat sebagai
sebuah realitas objektif yang menekan individu dilawan
dengan pandangan alternatif (yang lebih liberal) bahwa
struktur, kekuatan dan ide mengenai masyarakat dibentuk
oleh manusia secara terus menerus dibentuk dan diproduksi
ulang dan juga terbuka untuk diubah dan dikritik. Ada
penekanan secara umum terhadap kemungkinan untuk
tindakan dan juga pilihan dalam memahami
3Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta, Salemba
Humanika,2011) hal. 110 4Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, hal. 193
25
“realitas”.Realitas sosial harus dibuat dan diberikan makna
(ditafsirkan) oleh aktor manusia.5
Masyarakat adalah realitas yang dikonstruksikan alih-
alih tetap dan media menyediakan bahan untuk produksi
realitas tersebut. Sedangkan makna adalah apa yang
ditawarkan oleh media, tetapi dapat dinegosiasikan atau
ditolak, media secara selektif memproduksi makna tertentu.6
Menurut Peter Blau dalam George Ritzer ada dua tipe
dasar dari fakta sosial. Pertama, nilai-nilai umum (common
values). Kedua,norma yang terwujud dalam kebudayaan atau
dalam sub kultur. Norma-norma dan pola nilai ini biasa
disebut institution atau di sini diartikan dengan pranata.
Sedangkan jaringan hubungan sosial dimana interaksi sosial
berproses dan menjadi terorganisir serta melalui mana posisi-
posisi sosial dari individu dan sub kelompok dapat
dibedakan,sering diartikan sebagai struktur sosial. dengan
demikian struktur sosial dan pranata sosial inilah yang
menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi menurut
paradigm fakta sosial.7
Dalam pandangan paradigma definisi sosial, realitas
adalah hasil ciptaan manusia melalui kekuatan konstruksi
sosial terhadap dunia sosial di sekelilingnya. Dunia sosial itu
dimaksud sebagai mana yang disebut oleh George Simmel
5Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta, Salemba
Humanika,2011) hal. 110 6Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, hal 111
7George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda,
(Jakarta: CV. Rajawali 1985, terjemahan)hal. 22
26
dalam Realitas Sosial, Refleksi Filsafat Sosial Atas
Hubungan Individu Nasyarakat dalam Cakrawala Sejarah
Sosial8 bahwa realitas dunia sosial itu berdiri sendiridiluar
individu, yang menurut kesan kita bahwa realitas itu „ada‟
dalam diri sendiri dan hukum yang menguasainya.9
Teori konstruksi sosial menekankan suatu proses
dimana orang bersama-sama membangun pemahaman
mereka akan dunia.10
Ada beberapa istilah yang sempat
digunakan untuk mengidentifikasi garis pemikiran ini, seperti
konstruksi sosial atas realitas, konstruksionisme sosial,
konstruksionis sosial, konstruksivisme sosial, konstruktiis
sosial, namun istilah yang paling tepat adalah konstruksi
sosial, adapun tiga bagian penting yang harus dipahami dari
teori konstruksi sosial:11
1. The Social
Salah satu implikasi dari teori konstruksi sosial
adalah pengakuan bahwa realitas sosial
membutuhkan interaksi antar manusia.Apa saja
yang terjaid di dalam dunia sosial merupakan
akibat dari adanya kata-kata dan tindakan
masyarakat yang saling berbicara dan berinteraksi.
8 K.J. Veeger, Realitas Sosial, Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan
Individu Nasyarakat dalam Cakrawala Sejarah Sosial, (Jakarta: Gramedia,
1993) 9 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008) hal. 12 10
Littlejohn, Foss, Teori Komunikasi ( Salemba Humanika 2009) hal.
891 11
Littlejohn, Foss Teori Komunikasi , hal. 892-893
27
2. Construction
Pusat dari konstruksi sosial adalah “konstruk” yang
berarti membangun membuat atau membawa
sesuatu dari yang sebelumnya tidak ada menjadi
ada. Carey dalam Littlejohn dan Foss mengatakan
Konstruksi sosial dipahami dalam empat tahap
berupa konstruksi, pemeliharaan, perbaikan dan
peradaban. Pertama, aktor sosial mengembangkan
sebuah konsep dan berusaha untuk membuatnya
menjadi nyata. Kedua, orang secara aktif akan
menjaga konstruksi sosial karena konstruksi bias
hilang/diabaikan apabila tidak lagi relevan. Ketiga,
aktor sosial harus terus memperbaiki konstruksi
mereka karena ada aspek-aspek yang mungkin
secara tidak sengaja terlupan atau memang sengaja
berubah seiring berjalannya waktu.12
3. Reality
Teori konstruksi sosial berimplikasi pada
perbedaan antara realitas fisik dengan realitas
sosial. Teori konstruksi sosial yang lemah
meyakini adanya realitas fisik yang mendasari
terbentuknya suatu konstruksi sosial. Misalnya,
ada sebuah gunung dimana makna gunung ini
menjadi tantangan bagi para pendaki untuk
menemukannya. Sebaliknya, teori konstruksi
12
Littlejohn, Foss Teori Komunikasi ( Salemba Humanika 2009 ) Hal.
892
28
sosial yang kuat berpendapat bahwa konsep sangat
nyata atau pun tidak nyata secara sosial diciptakan
dan mempertanyakan “apakah memang ada
gunung?”. Apabila manusia tidak bisa memahami
gunung dari segi berbeda selain makna yang telah
dibangun maka realitas fisiklah yang akan menjadi
kesepakatan dan dipahami bersama.
Suf Kasman mengutip dari Berger dan Luckman,
realitas akan memiliki makna jika realitas tersebut
dikonstruksi dan dimaknai secara subjektif oleh orang lain,
sehingga memantapkan realitas tersebut secara objektif.13
Berger juga mengatasi antara pandangan fakta sosial menurut
Durkheim, realitas dihat sebagai sesuatu yang eksternal,
objektif dan ada, manusia merupakan produk dari
masyarakat.14
Menurut Berger dan Luckman kita semua mencari
pengetahuan atau “kepastian bahwa fenomena adalah riil
adanya dan memiliki karateristik yang khusus” dalam
kehidupan kita sehari-hari. Berger menegaskan realitas
13
Suf Kasman, Pers dan Pencitraan Umat Islam di Indonesia (Badan
Litbang dan Dilat Kementrian Agama RI, 2010) hal. 118 14
M. Najib Azca, Hegemoni Tentara, (Yogyakarta, LKiS, 1994) hal.
8-9
29
kehidupan sehari-hari memiliki dimensi-dimensi subyektif
dan obyaktif. 15
Karena masyarakat ada sebagai realitas obyektif dan
subyektif, setiap pemahaman teoritis yang memadai harus
memahami kedua aspek ini. Sebagaimana yang telah
dikemukakan Berger dan Luckman bahwa , aspek-aspek
realitas obyektif dan subyektif menerima pengakuan yang
tepat jika masyarakat dipahami dalam kaitannya dengan
proses dialektika yang sedang berlangsung yang terdiri dari
tiga momen eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi.16
Tahap eksternalisasi berlangsung ketika produk sosial
tercipta di dalam masyarakat, kemudian individu
menyesuaikan diri ke dalam dunia sosial-kultural sebagai
bagian dari produk manusia. Tahap objektivitas adalah hasil
dari ekternalisasi dimana objektiitas bias terjadi melalui
penyebaran opini sebuah produk sosial yang berkembang dan
tanpa harus terjadi tatap muka antara individu dan pencipta
15
Margaret M. Poloma, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta; PT
RajaGrafindo Persada, 2003) terjemahan dari Contemporary Socialogical
Theory.Cet ke-5, hal. 301 16
Since society exists as both objective and subjective reality, any
adequate theoretical understanding of it must comprehend both these aspects.
As we have already argued, these aspects receive their proper recognition if
society is understood in terms of an ongoing dialectical process composed of
the three moments of externalization, objectivation and internalizationeter.
Peter L. Berger dan Thomas Luckman The Construction of Reality: A Treatise
in the Sociology of Knowledge, (New York: Anchor Books Doubleday &
Company, Inc, 1967) hal. 149
30
produk sosial.17
Tahap terakhir internalisasi yaitu proses
dimana individu mengidentifikasikan dirinya dengan
lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tempat
individu menjadi anggotanya.18
Teori Berger dan Luckman muncul pada era 1960-an.
Oleh karenanya, Bungin menyadari bahwa teori Berger
hendaknya direvisi seiring berubahnya masyarakat sosial
yang cenderung dipengaruhi oleh Media Massa. Adapun
substansi „teori konstruksi media massa‟ menekankan pada
sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi
sosial berlangsung dengan sangat cepat dan sebarannya
merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga membentuk
opini massa, massa cenderung apriori dan opini massa
cenderung sinis.19
B. Media Massa dan Konstruksi Realitas Sosial
Media massa sebagai industri informasi (pesan) bekerja
berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Kemudian peristiwa itu diliput dan diolah oleh pekerja
redaksi (wartawan dan redaktur), lalu diproduksi dan
distribusikan kepada khalayak (pembaca, pendengar, dan
17
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013) cet ke-6 hal. 196-197 18
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008) hal. 15
19 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan
Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen serta Kritik
terhadap Peter L. Berger & Thomas Luckmann, cet-3, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015), hlm.194.
31
pemirsa). Tidak semua peristiwa dapat diliput, diolah,
diproduksi dan didistribusi oleh media massa, selain karena
keterbatasan ruang dan waktu, juga terutama karena urgensi
dan aktualitasnya.20
Dedy Jamaluddi Malik mengatakan bahwa media
adalah sebuah pesan tersendiri. Kalau sifat media adalah isi
dari media itu sendiri, sedang isi media adalah informasi
yang telah diwujudkan dalam bahasa mengenai realitas dan
pembicaraan merupakan aktualisasi dari proses pemikiran,
maka media adalah perluasan dari ide-ide, gagasan-gagasan
dan pemikiran terhadap kenyataan sosial.21
Agee dalam Elvinaro mengatakan bahwa media masa
secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak.
Media membentuk opini publik untuk membawanya pada
perubahan yang signifikan.22
Realitas sosial tidak berdiri sendiri tanpa kehadiran
individu, baik di dalam maupun luar realitas tersebut.
Realitas sosial itu memiliki makna ketika realitas sosial
dikonstruksi dan dimaknakan secara subyektif oleh individu
lain sehingga memantapkan realitas itu secara obyektif.
Individu mengkonstruksi realitas sosial, dan
merekonstruksinya dalam dunia realitas, memantapkan
20
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-
Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2003) hal.
100 21
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, ((Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2001) hal. 23 22
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karinah, Komunikasi
Massa, (Bandung: Simbiosa RckatamaMedia, 2014) cet ke-4, Hal. 58
32
realitas itu berdasarkan subyektivitas individu lain dalam
institusi sosialnya.23
Berger dan Luckman menganggap realitas obyektif
tidak lain adalah satu aspek dari dunia sosial. menyatakan
bahwa realitas obyektif dapat langsung di terjemahkan
kedalam realitas subyektif dan begitu pula sebaliknya.
Menurut mereka realitas subyektif dan obyektif memang
bersesuaian satu sama lain, tetapi selau ada realitas yang
“lebih” obyektif yang dapat diinternalisasi oleh seorang
individu saja.24
Burhan Bungin dalam bukunya Konstruksi Sosial
Media Massa menjelaskan bahwa media memiliki kekuatan
untuk mengkonstruksi realitas sosial, melalui pemindahan
pesan kepada media dengan atau setelah dirubah citranya,
kemudian media tersebut memindahkan atau mentransfer
kembali citra yang dikonstruksinya kepada masyarakat,
seolah sebagairealitas yang sebagaimana mestinya.25
Marshall McLuhan (Neil Postmant 1995: 21) dalam
Burhan Bungin mengatakan bahwa „the medium is the
massage’ (suatu medium yang dipakai untuk melayangkan
suatu pesan merupakan pesan itu sendiri). Masalah pada
pemihakan media dapat dilihat di saat format media berpihak
23
Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, The Construction of
Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge, (New York: Anchor Books
Doubleday & Company, Inc, 1967) hal. 9-10 24
Margaret M. Poloma, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta; PT
RajaGrafindo Persada, 2003) terjemahan dari Contemporary Socialogical
Theory.Cet ke-5, hal. 301-302 25
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi hal. 2
33
pada subtansi tertentu dan dengan demikian maka ia dapat
mengatur peradaban umat manusia.26
McLuhan menyebut bahwa media adalah perluasan
alat indra manusia. Dengan kata lain, kehadiran media dalam
berkomunikasi tidak lain dari upaya untuk melakukan
perpanjangan dari telingan dan mata. Pandangan McLuhan
tersebut dikenal sebagai teori perpanjangan alat indra (sense
extension theory).27
Media memiliki kebijakan sendiri yang
akan menentukan informasi atau berita mana yang akan di
cetak yang sesuai dengan visi dan misi pengelola media
tersebut.
Media massa pada dasarnya adalah media diskusi
publik tentang suatu masalah yang melibatkan tiga pihak:
wartawan, sumber berita dan khalayak. Ketiga pihak itu
mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-
masing dan hubungan di antara mereka terbentuk melalui
proses operasionalisasi wacana yang mereka konstruksikan.28
Media massa datang menyampaikan pesan yang aneka
ragam dan aktual tentang lingkungan sosial dan politik. Surat
kabar dapat menjadi medium untuk mengetahui berbagai
peristiwa politik yang aktual yang terjadi di seluruh penjuru
dunia. Demikian juga radio dan televisi sebagai media
26
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008) hal. 54 27
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-
Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2003) hal.
93 28
Bimo Nugroho, Eriyanto, Frans Surdiasis, Politik Media Mengemas
Berita, (Jakarta:ISAI, 1999) hal. 27
34
elektronik menjadi sebuah sarana untuk mengikuti berbagai
kejadian politik yang sedang terjadi atau baru saja terjadi
yang jauh dari jangkauan panca indra. Dengan demikian,
media telah hadir sebagai alat menyalurkan berbagai pesan
bagi manusia dalam bermasyarakat.29
Pekerjaan media massa adalah mengkonstruksikan
realitas. Isi media adalah hasil para pekerja
mengkonstruksikan berbagai realitas yang dipilihnya,
diantaranya realitas politik. Pada umumnya, terdapat tiga
tindakan yang biasa dilakukan pekerja media massa (setiap
orang yang bekerja pada sebuah organisasi media),
khususnya oleh para komunikator massa (sejumlah orang
dari pekerja media yang bertanggung jawab atas editoral
sebuah media), tatkala melakukan konstruksi realitas politik
yang berujung pada pembentukan makna atau citra mengenai
sebuah kekuatan politik.30
Pertama, Pilihan kata (simbol) politik. Sekalipun
media massa hanya bersifat melaporkan, namun telah
menjadi sifat pembicaraan politik untuk selalu
memperhitungkan simbol politik. Dalam komunikasi politik,
para komunikator bertukar cerita-cerita atau makna-makna
melalui lembaga. Mereka saling menginterpetasikan pesan-
pesan (simbol-simbol) politik yang diterimanya. Kedua,
29
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paraadigma-Teori-Aplikasi-
Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2003) hal
93-94 30
Ibnu Hamad, Media Massa dalam Komunikasi Politik: Saluran
atau Agen Politik (Jakarta: Jurnal Media Watch Kupas, 2001) Vol. 3, hal. 57-
58
35
Pembingkaian (framing) peristiwa politik.Minimal oleh
sebab adanya tuntutan teknis; keterbatasan-keterbatasan
kolom dan halaman (pada media cetak) atau waktu (pada
media elektronik), jarang ada media yang membuat berita
secara utuh, mulai dari menit pertama kejadian, hingga
kemenit paling akhir. Atas nama kaidah jurnalistik, peristiwa
yang panjang, lebar, rumit, dicoba “disederhanakan” melalui
pembingkaian (framing) fakta-fakta dalam bentuk berita
sehingga layak terbit atau layak tayang.Untuk kepentingan
pemberitaan ini, komunikator massa seringkali hanya
menyoroti hal-hal yang “penting” (news values) dari sebuah
peristiwa politik. Ketiga, Menyediakan ruang dan waktu atas
sebuah peristiwa politik. Jika media massa memberi tempat
pada sebuah peristiwa politik, maka peristiwa akan
memperoleh perhatian dari masyarakat. Semakin besar
tempat yang diberikan, maka semakin besar pula perhatian
yang diberikan oleh khalayak. Pada konteks ini media massa
memiliki fungsi agenda setter sebagaimana yang dikenal
dengan teori agenda setting.31
Ilmuan komunikasi A. Muis (1990) dalam Anwar
Arifin (2003), menjelaskan bahwa istilah komunikasi politik
menunjukan pada pesan sebagai objek formalnya sehingga
titik berat konsepnya terletak pada komunikasi dan bkan
pada politik. Pada hakikatnya komunikasi politik
mengandung informasi atau pesan tentang politik. Sedangkan
31
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006) hal. 167
36
Galnor (1980) menyebutkan bahwa komunikasi politik
merupakan infrastruktur politik, yakni suatu kombinasi dari
berbagai interaksi sosial di mana informasi yang berkaitan
dengan usaha bersama dan hubungan kekuasan masuk ke
dalam peredaran.32
Dalam ruang lingkup komunikasi politik Nimmo
dalam Anwar Arifin merumuskan hubungan pers dengan
pemerintah sebagai hubungan antara wartawan dengan
pejabat pemerintah yang keduanya digolongkan sebagai
komunikator politik. Ruang lingkup komunikasi politiknya
adalah komunikator politik (siapa), pesan-pesan politik
(berkata apa), media komunikasi politik (melalui saluran
apa), khalayak politik (kepada siapa), dan efek politik
(bagaimana efeknya). Hal ini menunjukan hubungan media
massa dengan pemerintah sebagai bagian penting dari studi
komunikasi politik.33
Perusahaan, dalam hal ini media massa, memproduksi
beritadi dalam sebuah nilai-nilai dari sebuah masyarakat
tertentu. Pekerjaan utama wartawan adalah menceritakan
hasil reportasenya kepada khalayak. Dengan demikian,
mereka selalu terlibat dengan usaha-usaha
mengkonstruksikan realitas. Yakni proses menyusun fakta
yang dikumpulkannya ke dalam suatu bentuk laporan
jurnalistik, entah itu berita (news) atau berita khas (feature).
32
Anwar Arifin ,Komunikasi Politik, hal. 8-9 33
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-
Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2003) hal.
10
37
Karena sifat dan faktanya bahwa tugas redaksional media
massa adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka tak
berlebihan jika dikatakan bahwa seluruuh isi media
massaadalah realitas yang sudah dikonstruksikan
(constructed reality). Laporan-laporan jurnalistik di media
pada dasarnya tak lebih dari hasil penyusunan realitas-
realitas dalam bentuk cerita. Berita adalah realitas yang telah
dikonstruksian.34
Media massa diasumsikan memiliki peran mediasi
(penengah/penghubung) antara realitas sosial yang obyektif
dengan pengalaman pribadi. Mediasi dapat berlangsung
dalam berbagai bentuk, tergantung pada tingkat dan bentuk
kegiatan, tujuan, interaktivitas dan efektifitas. Mediasi
mengandung banyak manifestasi kegiatan, mulai dari
hubungan langsung antara satu dan lainnya melalui
negosiasi, sampai dengan pengendalian oleh seseorang
terhadap yang lainnya.35
Suatu peristiwa mempunyai nilai berita jika orang
menganggap bahwa informasi mengenai peristiwa itu
penting. Disini jurnalis masuk sebagai komunikator yang
menciptakan konstruksi yang bermakna tentang apa yang
terjadi dengan cara melakukan negosiasi dengan
pesertaperistiwa dan seluruh khalayak mempunyai potensi
menaruh perhatian. Laporan reporter bukan kebenaran,
bukan pula kabar angin, melainkan realitas yang disusun bagi
34
Sudibyo 2001 hal. 65 35
Denis McQuail Teori Komunikasi Massa, hal. 52
38
tujuan yang praktis untuk menghilangkan ketidakpastian
dalam situasi nonrutin.36
Menurut Ignas kaum post-strukturalis menemukan
bahwa fakta bukanlah suatu kejadian sebagaimana sudah
terjadi (wie es einmak gewesen/geschehen ist, sebagaimana
dikonstruksikan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Akibatnya seorang wartawan berkewajiban untuk terus
menerus menguji kembali fakta yang diberitakannya,
maupun bentuk dan sifat dari konstruksi sosial yang
membentuk persepsinya tentang apa itu fakta.37
Konstruksi sosial yang bekerja dalam hubungan
dengan media massa berita, hiburan dan budaya pop, serta
dalam pembentukan opini publik. Dalam hal berita, kurang
lebih terdapat kesepahaman antara ilmuan media bahwa
gambaran ‟realitas‟ yang diberikan diberita adalah selektif
yang dibuat dari bagian-bagian informasi yang nyata dan
pengamatan yang disatukan dan diberikan makna melalui
kerangka , sudut pandang, atau perspektif tertentu.
Persyaratan genre berita dan rutinitas pengolahan berita juga
dibuat. Konstruksi sosial merujuk pada proses di mana
peristiwa,orang, nilai, dan ide pertama-tama dibentuk atau
ditafsirkan dengan cara tertentu dan prioritas, terutama oleh
36
Dan Nimmo, komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999) hal 218 37
Jakob Oetama, Pers Indonesia: Berkomunikasi Dalam Masyarakat
Tidak Tulus, (Jakarta:Kompas, 2001) hal 54
39
media massa, membawa pada konstruksi (pribadi) atas
gambaran besar realitas.38
Dalam proses konstruksi realitas, elemen utama yang
dipakai dalam mengkonstruksi realitas adalah bahasa. Bahasa
yang digunakan bisa berbentuk verbal seperti kata-kata lisan
dan tulisan maupun nonverbal seperti gambar karikatur, foto
grafik, angka, dan tabel. Pemilihan kata, struktur bahasa, cara
penyajian, serta tampilan secara keseluruhan sebuah teks
dapat menentukan bentuk konstruksi realitas yang sekaligus
akan menghasilkan makna tertentu darinya, termasuk
pemilihan kata-kata tertentu yang secara efektif mampu
memanipulasi konteks.39
C. Berita dan Media massa
Instrument utama media massa dalam menyajikan
berita adalah bahasa. Dalam setiap pemberitaan yang
disajikan media massa merupakan cerita tentang peristiwa-
peristiwa yang bermakna.40
Berita adalah salah satu kategori
byang dikonstruksi oleh media massa yang memuat pesan
tentang isu atau persitiwa-peristiwa, baik aktivitas
komunikasi, opini publik dan juga berkenaan dengan
liputan/publikasi peristiwa yang akan di publikasikan.
38
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta, Salemba
Humanika,2011) hal. 111 39
Ibnu Hamad, Media Massa dalam Komunikasi Politik: Saluran
atau Agen Politik (Jakarta: Jurnal Media Watch Kupas, 2004) hal. 13 40
Tesis: Budi Santosa, Konstruksi realitas politik kandidat presiden
SBY, (Universitas Indonesia) hal. 18
40
Prof Mitchel V. Charnley dalam bukunya Reporting
menyebut berita sebagai “News is the timely reports of facts
or opiniom of either interest or importance, or both, to a
considerable number of people”.41
Berita adalah laporan
fakta atau opini yang menarik atau penting, untuk sejumlah
besar orang.
Paul de Maesenner dalam buku himpunannya yang
berjudul Here’s The News mendefinisikan bahwa berita
adalah informasi penting yang baru terjadi, bermakna dan
berpengaruh bagi audiens.42
Jadi berita adalah informasi
tentang fakta dan opini yang menarik, bermakna dan penting
yang berpengaruh kepada sejumlah besar masyarakat.
Setiap hari kita menggunakan media massa untuk
berselancar mencari informasi yang kita inginkan termasuk
berita sebagai bahan konsumsi untuk mengetahui berbagai
realitas peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sosial sehari-
hari masyarakat. Akan tetapi tanpa kita sadari bahwa kita
ikut terkonstruksi oleh media sesuai dengan apa yang
ditampilkan media tersebut. Melalui berita, sebuah media
berusaha menarik perhatian dan menggiring opini masyarakt
kearah yang diinginkan media tersebut.
Berita dapat digunakan satu pendekatan bahwa berita
adalah peralihan dari apa yang dikatakan dan dilakukan oleh
41
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi
(Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003) hal. 130 42
Helena Oli, Berita & Informasi Jurnalistik Radio, (Jakarta: PT.
Indekz, 2007) hal. 25
41
wartawan serta melukiskan berita seperti yang didiktekan
oleh organisasi berita. Jalan pikiran ini melibatkan dua
pertimbangan, yaitu: (1), berita adalah apa yang
dimungkinkan oleh ekonomi bisnis berita dan posisi bersaing
organisasi berita di dalamnya. Kondisi ini berkaitan dengan
pertanyaan tentang apa yang membuat sebuah surat kabar
dibeli orang. Dalam pandangan ini kekuatan ekonomi media
sangat mempengaruhi, sehingga berita hanya didefinisikan
sebagai pemenuhan ekonomi media, terlebih jika dipengaruhi
oleh pengiklan. Pandangan kedua bersangkutan dengan
masalah teknologi. Pada hari apapun, peristiwa yang menjadi
berita di televisi bisa disajikan secara visual dalam jangka
waktu 30 menit (dikurangi siaran komersial). Bagi surat
kabar berita dibatasi oleh ukuran ruang berita untuk hari
yang bersangkutan.43
Dalam dunia politik implikasi dari penggunaan gambar
sebagai strategi komunikasi non verbal atau visual, seperti
juga strategi komunikasi verbal: pemberian julukan, beserta
bumbu-bumbunya;jargon, eufemisme, metafora. Bahasa yang
bombastis sangat ampuh untuk membentuk kesadaran
masyarakat sesuai yang dikehendaki si komunikator.44
Media massa sebagai industri informasi (pesan) bekerja
berdasarkan yang terjadi dalam masyarakat. Kemudian
43
Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011) hal. 216 44
Deddy mulyana,2001 : Nuansa-nuansa Komunikasi : Meneropong
Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer, PT. Remaja Rosda
Karya bandung hal 77.
42
peristiwa itu diliput dan diolah oleh pekerja redaksi
(wartawan dan redaktur), lalu diproduksi dan didistribusikan
kepada khalayak (pembaca, pendengar,dan pemirsa). Tidak
semua peristiwa dapat diliput, diolah, diproduksi, dan
didistribusi oleh media massa, selain karena keterbatasan
ruang dan waktu, juga terutama karena urgensi dan
aktualitasnya.45
Suatu peristiwa yang diliput, diolah, lalu diproduksi
dan kemudian didistribusikan oleh wartawan pasti melewati
proses penyaringan dan seleksi. Dengan adanya penyaringan
dan seleksi , realitas yang ditampilkan oleh media massa
adalah realitas yang sudah diseleksi oleh wartawan atau
redaktur, yang dinamakan sebagai realitas tangan kedua
(secong hand reality). Selain itu realitas yang ditampilkan
oleh media massa, disebut juga sebagai realitas buatan atau
realitas media.46
Dalam konteks komunikasi massa, bahasa yang
dipergunakan oleh media massa bukan hanya sekedar alat
komunikasi untuk menceritakan tentang peristiwaatau
menggambarkan realitas, namun juga menentukan gambar
atau citra tertentu yang hendak ditanamkann kepada publik.
Jadi bahasa yang dipergunakan pekerja media massa dalam
45
Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-
Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2003) hal.
100 46
Anwar Arifin, Komunikasi Politikhal. 101
43
menyajikan berita mempunyai peran dalam
mengkonstruksikan realitas di benak khalayak publik.47
Institusi media menyelenggarakan produksi, reproduksi
dan distribusi pengetahuan dalam pengertian serangkaian
simbol yang mengandung acuan bermakna tentang
pengalaman dalam kehidupan sosial.48
Dalam operasinya,
media berjalan di lingkungan yang dikarateristikkan oleh
tingginya derajat tekanan dan tuntutan yang kadang
bertentangan yang datang dari masyarakat, pemilik,
pemegang saham, pengiklan, mitra, kelompok-kelompok
sosial dan politik, serta pemerintah.49
Dalam memberitakan peristiwa, media selalu
menambahkan sesuatu, media memperjelas, memperkuat dan
mengeraskan peristiwa. Media massa tidak hanya dapat
mengkonstruksi realitas ,namun juga dapat menghadirkan
hiperealitas.50
Jurnalistik politik menghasilkan berita politik.
Jurnalistik politik merupakan alat professional untuk
melayani khalayak mengenai berita politik. Penulisan berita
politik secara umum tentu harus patuh pada kaidah pokok
jurnalisme dan kaidah-kaidah penulisan berita yang berlaku
dalam sebuah media pers. Kaidah penulisan yang umum
47
Tesis: Budi Santosa, Konstruksi realitas politik kandidat presiden
SBY, (Universitas Indonesia) hal. 19 48
Dennis McQuil, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar Edisi
Kedua, (Jakarta: Erlangga, 1996, terjemahan) hal. 51 49
Dennis McQuil, Mass Communication: An Introduction 2nd
ed,
(Beverly Hill: Sage Publication 1981) hal. 17 50
Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001) hal. 171
44
meliputi format berita, yakni, berita langsung (straight news),
berita ringan (soft news), berita kisah (feature) dan kolom
(coloumn).51
Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa
adalah tugas redaksi media massa, tugas itu didistribusikan
pada desk editor yang ada di setiap media massa. Isu-isu
penting setiap hari menjadi fokus media massa, terutama
yang berhubungan dengan tiga hal, yaitu kedudukan (tahta),
harta,dan perempuan. Fokus pada kedudukan termasuk juga
adalah persoalan jabatan, pejabat, dan kinerja birokrasi dan
layanan publik. Selain tiga hal itu ada juga fokus-fokus lain,
seperti informasi yang sifatnya menyentuh perasaan banyak
orang.52
Secara teknis, tata kelola jurnalisme politik meliputi
struktur jurnalisme politik dan proses jurnalisme politik.
Struktur jurnalisme politik digerakkan oleh redaktur dan
gatekeepers53
media pers. Sementara itu, proses jurnalisme
mencakup keseluruhan proses pengumpulan fakta, framing,
penulisan dan penyiaran berita politik. Dalam konteks ini ,
tata kelola jurnalisme politik berurusan dengan kerja
reporter, redaktur, gatekeepers. Tata kelola jurnalisme politik
juga menngacu pada kaidah moral profesi jurnalisme, baik
51
Ana Nadhya Abrar, Tata Kelola Jurnalisme Politik, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2015) hal. 15 52
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group,2013) cet. 6 hal. 209 53
Penjaga gerbang
45
dalam tataran etika, hukum, maupun peraturan perusahaan
media pers.54
Ada tiga hal penting dalam penyiapan materi
konstruksi sosial. (1), keperpihakan media massa kepada
kapitalisme. Sebagaimana diketahui, saat ini hampir tidak
ada lagi media massa yang tidak dimiliki oleh kapitalis. (2)
keberpihakan semu kepada masyarakat. Bentuk dari
keberpihakan ini adalah dalam bentuk empati, simpati dan
berbagai partisipasi kepada masyarakat, namun ujung-
ujungnya adalah untuk “menjual berita” dan menaikan rating
untuk kepentingan kapitalis. (3), keberpihakan kepada
kepentingan umum. Bentuk keberpihakan kepada
kepentingan umum dalam arti sesungguhnya sebenarnya
adalah visi setiap media massa, namun akhir-akhir ini visi
tersebut tak pernah menunjukkan jati dirinya, namun slogan-
slogan tentang visi ini masih tetap terdengar.55
Selama ini media pers sudah mulai mempertimbangkan
landasan akuntabiltas dalam menyiaran berita politik. Siregar
(2002) dalam Abrar (2015) kaidah akuntabilitas merupakan
implikasi pengurusan media pers dalam memenuhi hak
khalayal. Tegasnya, dalam rangka memenuhi hak khalayak,
media pers sudah menjalankan kaidah akuntabilitas publik
dalam menyiarkan berita politik.56
54
Ana Nadhya Abrar, Tata Kelola Jurnalisme Politik, hal. 1 55
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi hal. 209-210 56
Ana Nadhya Abrar, Tata Kelola Jurnalisme Politik hal. 1
46
Berita langsung (straight news) adalah berita yang
ditulis untuk menyampaikan peristiwa-peristiwa yang
secepatnya harus diketahui khalayak. Penulisannya
mengikuti struktur piramida terbalik, dengan bagian yang
terpenting pada pembukaan berita. Semua fakta yang tersaji
langsung menjawab 5W+1H. Berita ringan (soft news) adalah
berita tentang kejaidan yang bersifat manusiawi dalam
sebuah peristiwa penting. Berita kisah (feature) merupakan
laporan kreatif yang kadang-kadang subjektif, karena
bertujuan menyenagkan dan member informasi kepada
khalayak tentang sebuah peristiwa, ide, atau keadaan. Kolom
(coloumn) merupakan tulisan tentang komentar seseorang
mengenai masalah yang sedang hangat di masyarakat.57
Unsur-unsur yang menjadi konstruksi berita adalah
Headline (judul berita. Headline dibuat dalam satu atau dua
kalimat pendek, tapi membertitahukan persoalan pokok
peristiwa. Lead (teras berita) merupakan satu paragraph
pertama yang bersifat klimaks dari sebuah pemberitaan.
Body, kelengkapan atau penjelasan berita.Yakni keterangan
secara rinci mengenai peristiwa.58
Penyuntigan berita politik berawal dari penilaian
terhadap berita politikyang sudah ditulis dan biasanya akan
dinilai oleh redaktur, sedangkan yang dinilai meliputi redaksi
dan substansi berita. Dalam menilai berita, redaktur akan
57
Ana Nadhya Abrar, Tata Kelola Jurnalisme Politik, hal. 15-16 58
Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik, (Bandung: Nuansa
Cendikia, 2010) hal. 115-130
47
melihat: apakah informasi yang disampaikan bisa dipahami
oleh khalayak dengan cepat, apakah framing yang dibuat
sesuai dengan framing media bersangkutan,apakah cara
penyajiannya menggunakan bahasa jurnalistik ala media
bersangkutan, dan apakah informasi yang disampaikan
mengutamakan kepentingan khalayak.59
Penyiaran berita politik merupakan bagian terakhir dari
sistem jurnalisme politik. Dalam konteks ini, gatekeeper,
biasanya redaktur pelaksana, akan meninjau semua berita
yang sudah disunting oleh redaktur. Secara struktur, dia
memiliki wewenang untuk menentukan sebuah berita politik
layak disiarkan atau tidak. Secara praktis, gatekeepers akan
mengevaluasi sejauh mana berita politik yang sudah
disunting redaktur mengimplementasikan kebijakan
redaksional sesuai visi dan misi media pers tersebut. Dia
akan menilai apakah fakta yang terkadung dalam berita
politik itu benar atau tidak dan bersifat objektif atau tidak,
sehingga mendorong khalayak berpendapat secara rasional.60
Pemberitaan di media massa sangat terkait dengan
pembentukan citra, karena pada dasarnya komunikasi itu
adalah proses interaksi sosial, yang digunakan untuk
menyusun makna, yang merupakan citra mengenai dunia
(berdasarkan itu mereka bertindak) dan bertukar citra melalui
simbol-simbol.61
59
Ana Nadhya Abrar, Tata Kelola Jurnalisme Politik, hal. 18 60
Ana Nadhya Abrar, Tata Kelola Jurnalisme Politik, hal. 19-20 61
Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media,
(Bandung: Remaja Rosdakarya 1999) hal. 6
48
D. Media Online
Internet telah diramalkan bahwa dimassa depan,
jaringan akan menjadi bentuk terpenting dari transmisi
media. Saat ini, media terpenting dan memili jaringan paling
luas adalah internet, yang menghubungkan komputer -
komputer pribadi yang paling sederhana hingga computer-
komputer super yang paling canggih – inilah struktur
jaringan komputer yang saling berhubungan.62
Media online yaitu media internet seperti website, blog,
dan lainnya yang terbit atau tayang di dunia maya, dapat
dibaca dan dilihat di internet. Media online merupakan salah
satu jenis media massa yang popular dan bersifat khas.
Kekhasan media online terletak pada keharusan memiliki
jaringan teknologi informasi dengan menggunakan internet,
media online juga sebuah media yang didukung dengan
fasilitas teknologi internet.63
Internet dan semua perkembangannya, termasuk
chatroom dan website, hampir sepenuhnya tak teregulasi
dalam term isu politiknya. Materi yang massif dan terus
mengalir, dan fakta bahwa internet adalah jaringan
62
Burhan Bungin, (PornoMedia: Sosiologi Media, Konstruksi Sosial
Teknologi Telematika & Perayaan Seks di Media Massa, (Jakarta: Kencana
2005) hal. 10 63
Syafrudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia
Indonesia,2010) hal. 27
49
internasional, telah membuat pemerintah sulit atau mustahil
menetapkan regulasi internet.64
Everret M. Rogers dalam bukunya Communication
Technology: The New Media in Society (Burhan Bungin
2005), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi
dimasyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu era tulis,
era media cetak, era media telekomunikasi dan era media
komunikasi interaktif.65
Sedangkan Sayling Wen dalam bukunya Future of the
Media, melihat media dalam konteks yang lebih luas, tidak
saja melihat media dalam konsep komunikasi pribadi, namun
juga melihat media sebagai medium penyimpanan dan
medium informasi.66
Marshall McLuhan dalam bukunya, Understanding
Media: The Extensions of Man, mengemukakan ide bahwa
“pesan mediaya media itu sendiri”. Mcluhan menganggap
media sebagai perluasan manusia dan bahwa media yang
berbeda-beda mewakili pesan yang berbeda-beda. Media
juga menciptakan serta memengaruhi cakupan serta bentuk
dari hubungan - hubungan dan kegiatan – kegiatan manusia.
64
John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana, 2008)
edisi ke-8 hal. 565 65
Burhan Bungin, PornoMedia: Sosiologi Media, Konstruksi Sosial
Teknologi Telematika & Perayaan Seks di Media Massa, (Jakarta: Kencana
2005) hal. 3 66
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group,2013) cet. 6 hal. 111
50
Pengaruh media telah berkembang dari individu ke
masyarakat.67
Satu catatan dari media online bahwa pemanfaatan
media berbasis teknologi internet akan semakin berkembang
pesat di massa yang akan datang. Internet terbukti telah
mampu menjadi sarana komunikasi yang paling mudah dan
praktis. Tak hanya untuk memperoleh informasi dan berita,
internet pun dapat menjadi sarana untuk mendokumentasikan
tulisan atau artikel sebagai bahan kepustakaan, disamping
kapasitas akses informasinya yang mampu menjangkau
jutaan pembaca diseluruh dunia.68
E. Analisis Framing Zhongdang Pan dan dan Gerald M.
Kosicki
Framing sendiri ialah sebuah cara bagaimana peristiwa
disajikan oleh media. Penyajian tersebut dilakukan dengan
menekankan bagian tertentu, menonjolkan aspek tertentu dan
membesarkan cara bercerita tertentu dari suatu realitas atau
peristiwa.69
Saat ini konsep analisis framing secara luas telah
digunakan dalam literarul ilmu komunikasi untuk
menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan aspek-
aspek khusus sebuah realita media.
67
Burhan Bungin, (Jakarta: Kencana 2005) hal. 4 68
Syafrudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia
Indonesia,2010) hal. 34 69
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKiS,2012 cet7) hal. 77
51
Framing dalam kacamata G. J. Aditjondro dalam Sobur
merupakan metode penyajian realitas dimana kebenaran
suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan
dibelokkan secara halus. Proses framing ini dilakukan
dengan memberikan sorotan terhadap aspek-aspek tertentu
saja, yang dilakukan dengan dukungan konotasi, foto,
karikatur, serta alat ilustrasi lainnya. Framing melibatkan
semua pekerja pada bagian keredaksian media cetak.
Reporter di lapangan menentukan siapa yang akan
diwawancarainya, redaktur menentukan apakah laporan si
reporter akan dimuat/tidak dan judul apa yang akan
diberikan, petugas tatamuka menentukan apakah teks berita
itu perlu diberikan foto/karikatur/ilustrasi, bahkan framing
juga seringkali melibatkan pihak-pihak yang berkonflik.70
Proses framing menjadikan media massa sebagai arena
informasi tentang masalah tertentu diperebutkan dalam suatu
perang simbolik antara berbagai pihak yang sama-sama
menginginkan pandangannya didukung oleh pembaca.
Entman melihat framing dalam dua dimensi besar,
yakni seleksi isu dan penekanan atau penonjolan-penonjolan
aspek-aspek realitas. Kedua faktor ini dapat lebih
mempertajam framing berita melalui proses seleksi isu yang
layak ditampilkan dan penekanan isi beritanya. Perspektif
wartawanlah yang akan menentukan fakta yang dipilihnya,
70
Alex Sobur, Analisis Teks Media: SuatuPengantar untuk analisis
wacana, analisis semiotic dan analisis framing, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2001 ) hal. 165
52
ditonjolkannya, dan dibuangnya. Di balik semua ini,
pengambilan keputusan mengenai sisi mana yang ditonjolkan
tentu melibatkan nilai dan ideologi para wartawan yang
terlibat dalam proses produksi sebuah berita.71
Nugroho dan Surdiasis dalam uraian Sobur,
mengatakan bahwa framing adalah pendekatan untuk
mengetahui bagaimana perpektif atau cara pandang yang
digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan menulis
berita. Cara pandang atau perspektif itu pada akhirnya
menentukan fakta apayang diambil, bagian mana yang
dihilangkan dan ditonjolkan, serta dibawa kemana berita
tersebut.72
Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan secara
kualitatif kepada objek penelitian. Tujuan analisis dalam
penelitian ini adalah untuk menyempitkan dan membatasi
penemuan hingga menjadi data yang teratur, tersusun dan
lebih berarti.
Ada dua aspek dalam framing. Pertama, memiliki fakta
atau realitas. Dalam memilih fakta selalu terkandung dua
kemungkinan: apa yang dipilih dan apa yang di buang.
Proses memlih fakta didasarkan pada asumsi, wartawan tidak
mungkin melihat peristiwa tanpa perspektif. Kedua,
71
Eriyanto,Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKiS, 2002) hal. 23 72
Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012) hal. 169
53
menuliskan fakta.proses ini berhubungan dengan bagaimana
fakta yang dipilih itu disajikan kepada khalayak.73
1. Analisis Framing Zhongdang Pan dan dan Gerald M.
Kosicki
Analisis Framing memiliki banyak model yang
dikembangkan oleh para ahli diantaranya model Robert
N. Entman, William A. Gamson, M. Edelman dan
Zhong Dang Pan dan M. Kosicki. Masing masing
model framing memiliki skema atau perangkat framing
yang berbeda. Seperti Robert N. Entman yang melihat
framing dalam 2 dimensi besar : seleksi isu dan
penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu dari
realitas atau isi. Framing mengarah kepada pemberian
definisi, penjelasan, evaluasi dan rekomendasi dalam
suatu wacana untuk memasukan kerangka berfikir
tertentu terhadap peristiwa yang diwacanakan.74
Dalam artikel “Framing Analysis an Approach to
News Discourse” , Zhong Dang Pan Dan Gerald M.
Kosicki (1993) mengatakan bahwa dalam wacana
berita framing dibagi menjadi 4 dimensi yakni
struktural teks berita sebagai perangkat framing yaitu
73
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKiS, 2012 cet7) hal. 81 74
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKiS,2012 cet7)
54
struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik dan
struktur retoris.75
1.1. Struktur Sintaksis
Struktur sintaksis mengacu pada susunan kata atau
ungkapan yang menjadi kalimat. Sintaksis dalam
hamper setiap wacana berita memiliki karateristik
piramida terbalik, yang terdiri dari headline, lead,
episodes, background, closure.76
Headline merupakan aspek sintaksis dan wacana
berita dengan tingkat kemenonjolan yang tinggi,
yang menunjukan kecenderungan berita. Lead
adalah perangkat sintaksis lain yang sering
digunakan. Lead yang baik umumnya memberikan
sudut pandang dari berita, menunjukan perspektif
tertentu dari peristiwa yang diberitakan.77
1.2. Struktur Skrip
Laporan berita sering disusun sebagai cerita. Hal ini
dikarenakan oleh dua hal yaitu pertama, sebagian
75
Framing devices in news discourse may be classified into four
categories,representing four structural dimensions of news discourse:
syntactical structure, script structure, thematic structure, and rhetorical
structure.. Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, Framing Analysis an
Approach to News Discourse, (Political Communication Article, 1993) hal. 59 76
syntactical structures refer to the stable patterns of the arrangement
of words or phrases into sentences.Here, the syntactical structure of news
discourse is what van Dijk (1988) calls "macrosyntax" (p. 26), which, for most
news stories, is characterized by the inverted pyramid structure and by the
rules of source attributions/ An inverted pyramid refers to a sequential
organization of structural elements (i.e., headline, lead, episodes, background,
and closure).Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, Framing Analysis an
Approach to News Discourse, (Political Communication Article, 1993) hal. 59 77
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
(Yogyakarta: LKiS,2012 cet7) hal. 296-297
55
besar laporan berita menunjukan hubungan,
peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan dari
peristiwa selanjutnya. Kedua, berita umumnya
mempunyai orientasi menghubungkan komunal
pembaca.78
Sebuah naskah berita memiliki struktur
yang nyata yang ditentukan oleh aturan yang bisa
disebut story grammar (VanDijk, 1988, dalam Pan
dan Kosicki). Bentuk umum dari struktur skrip ini
adalah 5W+1H, Who, What, When, Where, Why dan
How.79
1.3. Struktur Tematik
Tidak semua berita adalah sebuah tindakan atau
orientasi peristiwa. Beberapa berita terdiri apa yang
disebut isu cerita yang berfokus pada satu isu atau
topik dalamsatu waktu dan melaporkan beberapa
kejadia, tindakan atau pernyataan yang terkait
dengan suatu masalah.80
Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana
peristiwa itu diungkapkan atau dibuat oleh
78
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,,
hal. 299 79
A news script has its distinct structure defined by the rules that may
be called story grammars (van Dijk, 1988, p, 50). A generic version consists of
the familiar five Ws and one H in news writing: who, what, when where, why
and how.Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, Framing Analysis an
Approach to News Discourse, (Political Communication Article, 1993) hal.60 80
Not all news stories are action or event oriented. Some news
consists of socalled issue stories that focus on one issue or topic at a time and
report severalevents, actions, or statements related to the issue. Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki, Framing Analysis an Approach to News
Discourse, hal. 60
56
wartawan. Struktur sintaksi berhubungan dengan
pernyataan bagaimana fakta yang diambil oleh
wartawan akan ditempatkan pada skema atau bagan
berita, maka struktur tematik berhubungan dengan
bagaimana fakta itu ditulis. Bagaimana kalimat yang
dipakai, bagaimana menempatkan dan menulis
sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan.81
1.4. Struktur Retoris
Struktur retorika dari wacana berita menggambarkan
pilihan gaya yang dibuat oleh wartawan sehubungan
dengan efek yang mereka harapkan.82
.
Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk
membuat citra, meningkatkan kemenonjolan pada
sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang
diinginkan dari suatu berita. Ada beberapa elemen
struktur retoris yang dipakai oleh wartawan. Yang
paling penting adalah leksion, pemilihan dan
pemakaian kata-kata tertentu untuk menandai atau
menggambarkan peristiwa.83
81
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
hal. 301 82
Rhetorical structures of news discourse describe the stylistic
choices made by journalists in relation to their intended effects. Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki, Framing Analysis an Approach to News
Discourse, hal. 61 83
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media,
Hal. 304-305
57
2.1 Tabel Skema Analisis Framing Zhongdan Pan dan
Gerald M. Kosicki84
STRUKTUR PERANGKAT
FRAMING
UNIT YANG
DIAMATI
Sintaksis
Cara wartawan
menyusun fakta
Skema Berita Headline,
Lead,Episode,
Background,
Closure
Skrip
Cara wartawan
mengisahkan fakta
Kelengkapan Berita 5W+ 1 H
Tematik
Cara wartawan
menulis fakta
Detail, Koherensi,
Bentuk Kalimat,
Kata Ganti
Paragraf,
Proposisi,
Kalimat,
hubungan antar
kalimat
Retoris
Cara wartawan
menekankan fakta
Leksikon, Grafis,
Metafora
Kata, idiom,
gambar/foto,
Grafik
F. Bekerja dalam Pandangan Islam
Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa
bekerja berasaldari kata kerja. Kerja adalah sesuatu yang
dilakukan untuk mencari nafkah atau mata pencaharian.
Sedangkan bekerja adalah melakukan suatu pekerjaan
(perbuatan).85
Bekerja bagi seorang muslim adalah suatu upaya yang
sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh aset, fikir
84
Eriyanto, , Analisis Framing:Konstruksi, ideologi dan Politik Media
hal. 295 85
Lukman Ali, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1997) hal 488
58
dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakan
arti dirinyasebagai hamba Allah yang harus
menundukkandunia dan menempatkan dirinya sebagai
bagian dari masyarakat yang terbaik (khairu ummah), atau
dengan kata lain bekerja berarti memanusiakan manusia.86
قهۦ شأ شىا ف مىبكبهب وكلىا مه ز ض ذلىلا فٱمأ زأ ه هى ٱلر جعل لكم ٱلأ أ وإل
ٱلىشىز
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah
sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-
lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.87
Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kalian)
mudah untuk dipakai berjalan di atas permukaannya (maka
berjalanlah di segala penjurunya) pada semua arahnya (dan
makanlah sebagian dari rezeki-Nya) yang sengaja diciptakan
buat kalian. (Dan hanya kepada-Nyalah kalian dibangkitkan)
dari kubur untuk mendapatkan pembalasan.88
Ayat ini
menerangkan bahwa Allah telah menjadikan bumi tempat
kita berpijak menjadi mudah oleh sebab itu berjalanlah ke
penjuru dunia untuk memanfaatkan ciptaan Allah dalam
mencari rezeki-Nya.
86 Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, (Yogyakarta: Dana
Bakti Wakaf, 1994) cet. I, hal 27 87
Surat Al-Mulk ayat 15 88
Al Imam Jalaluddin Muhammad, Tafsir Jalalain, (Surabaya:
Pustaka eLBA 2010, terjemahan)
59
Dari Surat Al-Mulk diatas paling tidak, ada empat
pesan moral yang terkandung di dalamnya, yaitu: (1) Allah
SWT menyiapkan dan memudahkan bumi ini, sebagai sarana
untuk mencari rezeki; (2) Allah memerintahkan manusia
pergi ke berbagai penjuru bumi untuk mengelola bumi ini,
dalam mencari rezeki; (3) setelah berhasil mendapatkan
rezeki, maka nikmatilah rezeki tersebut sebagai tanda syukur
kepada-Nya; (4) ingat, bahwa kehidupan ini tidak semata-
mata untuk duniawi, tetapi ada hari akhir tempat manusia
akan dibangkitkan.89
كم كن ير، تغدو لو أن له، لرزقتم كما ترزق الط حق توك لون على للا تم تو كوتسوح بطبوبخماصا
“Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada
Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan
diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka
berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang
sore hari dalam keadaan kenyang”.90
Dari hadist ini dapat dipahami, bahwa sejak pagi hari
sampai petang adalah waktu untuk mencari rezeki, seperti
yang telah dilakukan oleh burung. Jika manusia benar-benar
mau berusaha sejak pagi sampai petang pasti Allah
memberinya rezeki, mereka tidak kelaparan. Dari hadist ini
juga dapat di pahami bahwa orang yang tidak mau berusaha
dan bekerja tidak akan diberi rezeki oleh Allah.91
Sehingga
89
Kementrian Agama RI, Kerja dan Ketenagakerjaan (Tafsir Al-
Qur’an Tematik), (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2010) Hal 38 90
Riwayat at-Tirmizi dari Umar bin al-Khattab 91
Kementrian Agama RI, Kerja dan Ketenagakerjaan (Tafsir Al-
Qur’an Tematik) Hal 39
60
waktu untuk mencari rezeki adalah pada pagi hari ketika
dalam keadaan perut yang lapar hingga kembali pada sore
hari dengan keadaan kenyang.
ة طبت وهى مؤمه فلىحىهۥ حى ه ذكس أو أوث لحب م مه عمل ص
أجسهم بأحسه مب كبوىا عملىن ولىجصىهم
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-
laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan”92
Janji Allah ini ditujukan kepada orang yang beramal
saleh. Yang dimaksud dengan amal saleh ialah amal
perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitabullah dan Sunnah
Nabi-Nya, baik dia laki-laki ataupun perempuan dari
kalangan anak Adam, sedangkan hatinya dalam keadaan
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan bahwa amal yang
dilakukannya itu merupakan amal yang diperintahkan serta
disyariatkan dari sisi Allah. Maka Allah berjanji akan
memberinya kehidupan yang baik di dunia, dan akan
memberinya pahala yang jauh lebih baik daripada amalnya
kelak di akhirat.93
Barangsiapa mengerjakan amal saleh dan menunaikan
fardhu-fardhu yang telah di wajibkan oleh Allah, beriman
92
Surat An-Nahl Ayat 97 93
Muhammad Nasib ar-Rifa‟i, Kemudahan dari Allah : Ringkasan
Tafsir Ibnu Katsir, (Depok: Gema Insani, 2011, cet 17) Hal 1063
61
kepada Allah, akan hari akhir dan membenarkan segala apa
yang diterangkan oleh Rasul, baik yang berupa pahala
ataupun berupa siksa, maka Kami akan memberikan
kepadanya hidup yang baik, hidup yang penuh kebahagiaan,
yaitu hidup diselubungi oleh rasa qana‟ah penuh dengan
taufik. Dan diakhirat nanti akan diberikan pembalasan yang
paling baik.94
Sesungguhnya orang mukmin yang berupaya sekuat
tenaga meraih akhiratnya, merasakan ketenangan dunia
karena tidak dihantui oleh rasa takut mati yang justru
menjadi momok bagi mereka yang tidak beriman pada Allah
dan hari akhir. Oleh karena itu, mereka menjalani perjalanan
hidup duniamenuju akhirat dan lebih dari itu mereka
berupaya menanam sebaik-baik benih di dunia dan berharap
mendapatkan sebaik-baik buah.95
Adapun ayat lain tentang bekerja, yaitu Surat Al-
Ahqaaf ayat 19
لهم وهم ل ظلمىن هم أعم ب عملىا ولىف م ت م ولكل دزج
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut
apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah
94
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddqi, Tafsir Al-Qur’anul Najid,
(Semarang: Pustaka Rizki Putra,1995 cet. Ke2)Hal 2200-2201 95
Ahmazi Samiun Jazuli, Kehidupan dalam Pandangan Al-Qur’an,
(Depok: Gema Ihsani,2014, cet ke2) hal 282
62
mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-
pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”.96
Menurut Yusuf al-Qardawi dalam bukunya, Halal-
Haram dalam Islam97
, kaidah umum mencari nafkah adalah
bahwa islam tidak memperbolehkan pemeluknya
mendapatkan harta dengan cara semaunya. Islam
menegaskan, ada cara-cara usaha yangsesuai syariat dan
adapula yang tidak, seiring dengan tegaknya kemaslahatan
bersama. Perbedaan ini mengacu pada prinsip umum bahwa
segala cara untuk mendapatkan harta yang hanya bermanfaat
bagi satu pihak dan merugikan pihak lainadalah terlarang.
Sebaliknya, cara yang member kemanfaatan dan keadilan
bersama adalah halal.98
لم ع ون إل عملكم وزسىلهۥ وٱلمؤمىىن وستسد وقل ٱعملىا فسسي ٱلل
ب وٱلش دة فىبئكم بمب كىتم تعملىن ٱلغ ه
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan.99
Katakanlah wahai Rasul kepada mereka: “Bekerjalah
kamu untuk duniamu, akhiratmu, untuk dirimu dan
ummatmu karena amal lah yang menjadi sumber
96
Surat Al-Ahqaaf ayat 19 97
Yusuf al_Qardawi, Halal Haram dalam Islam, (Solo: Era
Intermedia, 2003) Terj. 98
Kementrian Agama RI, Kerja dan Ketenagakerjaan (Tafsir Al-
Qur’an Tematik)hal 65 99
Surat at-Taubah Ayat 105
63
kebahagiaan dan Allah kelak akan melihat amalanmu, baik
amalanmu itu berupa kebajikan ataupun berupa kejahatan.
Juga amalanmu itu akan dilihat oleh Rasul dan oleh para
Mukmin. Pada hari kiamat kamu dikembalikan kepada
Tuhan yangmengetahui segala rahasiamu dan mengetahui
segala yang kamu lahirkan, lalu Ia menerangkan kepada
kamu segala amalan-amalanmu itu serta diberikan kepada
mu pembalasan yang setimpal dengan amalan-amalanmu itu.
Jika kamu berbuat baik, tentulah kamu akan mendapat
pembalasan yang baik. Jika kamu berbuat buruk tentulah
kamu akan mendapatkan pembalasan yang buruk pula. 100
100
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddqi, Tafsir Al-Qur’anul
Najid,hal 1676
64
65
BAB III
GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
A. Kompas.com
Kompas.com lahir pada tahun 14 September 1995,
awalnya Kompas.com muncul dengan nama Kompas.co.id.
Kompas Online pada awal kemunculannya hanya berperan
menampilkan berita-berita secara virtual dari Harian
Kompas. Tujuannya adalah memberikan layanan kepada
para pembaca harian Kompas di tempat-tempat yang sulit
di jangkau oleh jaringan distribusi Kompas.Dengan
hadirnya Kompas Online, para pembaca harian kompas
terutama di Indonesia bagian timur dan di luar negeri
dapatmenikmati harian Kompas hari itu juga, tidak perlu
menunggu beberapa hari seperti biasanya.
Pada awal tahun 1996 Kompas Online berubah
menjadi www.kompas.com.Melihat potensi dunia digital
yang besar, Kompas Online kemudian dikembangkan
menjadi bisnis tersendiri di bawah bendera PT. Kompas
Cyber Media (KCM pada agustus 1998. Pada 29 Mei 2008,
portal berita Kompas me-rebranding dirinya menjadi
Kompas.com, merujuk kembali pada brand Kompas yang
selama ini dikenal selalu menghadirkan jurnalisme yang
member makna. Kanal-kanal berita ditambah. Produktivitas
sajian berita ditingkatkan demi memberikan sajian
66
informasi yang update dan aktual kepada para pembaca.
Rebranding Kompas.com ingin menegaskan bahwa portal
berita ini ingin hadir di tengah pembaca sebagai acuan bagi
jurnalisme yang baik di tengah derasnya aliran informasi
yang tak jelas keberadaannya.
Melalui situs ini berita disebar. Begitu pula
pandangan dan opini, dari berbagai kalangan, dimunculkan.
Dengan demikian, pengelola leluasa menyebarkan
informasi kepada khalayak, tanpa ada hambatan aturan atau
kriteria layak tampil. Adapun pada tahun 1998 merupakan
proses dimulainya transformasi dari Kompas Online
menjadi Kompas.com. Adapun fokus dari Kompas.com
adalah pada pengembangan isi, desain, dan strategi
pemasaran yang baru.Dari sejak itu, Kompas.com memulai
langkahnya sebagai portal berita terpercaya dan terpopuler
diIndonesia.1
Kompas.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20
juta pembaca aktif per bulan, dan total 40 juta page
views/impression per bulan. Saat ini, Kompas.com telah
mencapai 120 juta pageviews perbulan. Kompas.com
memiliki kanal-kanal yang dirancang sesuai dengan tema
berita dan membuat setiap pengelompokan berita memiliki
karakter. Hal tersebut dapat dilihat melalui situs resmi
1 Tesis, Musyaffa, Konstruksi Pemberitaan MediaOnline Indonesia
terhadap ISIS (Analisis Framing Kompas.com, Okezone,com, Tempo.co dan
Republika.co.id). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017 Program Magister
Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
Hal 90
67
Kompas.com yang menjadikan beberapa kanal, antara lain;
Kompas Female, Kompas Bola, Kompas Health, Kompas
Tekno, Kompas Entertainment, Kompas Otomotif, Kompas
Properti, KompasImages, Kompas Karier.
PT. Kompas Cyber Media merupakan perusahaan
media online yang seluruhnya dimiliki oleh Jakob Oetama
dan PK Ojong. Sebagai media online yang mewarisi
jurnalisme presisi dan jurnalisme makna yang diusung
JAkob Oetama, Kompas.com mengedepankan akurasi dan
independesi dalam setiap artikelnya. Kompas.com tak
terkait dengan partai politik, non-partisan, menghargai
perbedaan dan keragaman dan menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan.
Adapun berbagai penghargaan yang diterima
Kompas.com dai masa ke masa: “WAN IFRA Silver
Award-Best in Social Media 2010-2011”, “Indonesia Brand
Champion Award – Brand Champion of Content Provider:
MostPopular Online News Proider Brand 2012”, “Dian
Award – Kementrian Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak: Media Inspirasi Perempuan Indonesia
kategori Media Online 2012”, “Digital Marketing Award –
Great Website (Category: News Portal) 2014”, “ Anugerah
Adinegoro dalam rangka hari Pers Nasional 2015”, dan
masih banyak lagi penghargaan yang didapat oleh
Kompas.com.2
2 www.Kompas.com di akses pada tanggal 10 April 2018
68
Table 3.1 Struktur Redaksi Kompas.com
Jabatan Nama
Pemimpin Redaksi Wisnu Nugroho
Redaktur Pelaksana Amir Sodikin
Asisten Redaktur Pelaksana Johanes Heru
Margianto, Ana
Shofiana Syatiri,
Laksono Hari
Wiwoho,Moh. Latip,
Aris Fertonny
Harvenda
Redaktur Agustinus
Wisnubrata, Sandro
Gatra, Bayu Galih
Wibisono, Sabrina
Asril, Icha Rastika,
Kuenia Sari Aziza,
dll.
Reporter Dani Prabowo,
JessiCarina, Nada
Nailufar,Alsadad Rudi,
Arimbi
Ramaddhiani,Ridwan
Aji Pitoko, Kristian
Erdianto,Fabian
69
Januarius Kuwado, Ira
Gita Natalia, Nabila
Tashandra, dll.
Fotografer Roderick Adrian Mozes,
Heribertus Kristianto
Purnomo, Dino
Oktaviano Sami Putra,
Ari Prasetyo, Garry
Andrew Lotulung,
AndreasLukas A., Lulu
Cinantya
Administrasi dan Sekretaris Adinda Dwi Putri, Ira
Fauzia
B. Republika.Co.Id
Republika terbit pertama kali pada tanggal 4 Januari
1993. Republika merupakan Koran nasional yang
dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di
Indonesia. Penerbitan Republika merupakan puncak dari
upaya panjang kalangan umat, terutama wartawan
professional muda. Kehadiran Republika tidak bias
dilepaskan dari peran Ikatan Cendekiawan Muslim se-
Indonesia (ICMI) yang telah berhasil menembus ketatnya
izin pemerintah untuk menerbitkan surat kabar di
Indonesia. Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat,
sebelum masa itu, aspirasi umat tidak mendapatkan tempat
70
dalam wacana nasional. Kehadiran Republika tidak hanya
sebagai saluran aspirasi, tetapi juga memicu pertumbuhan
pluralism informasi. PT. Abdi Bangsa Sentosa Tbk.
Sebagai penerbit Republika merupakan perusahaan media
pertama menjadi perusahaan publik.
Pengelolaan usaha penerbitan Koran bukanlah
perkaran sederhana,selain sarat akan midal dan suber daya
manusia (SDM), bisnis ini pun sarat teknologi.
Keberhasilan Republika menapaki usia lebih dari 10 tahun
merupakan bukti nyata upaya keras manajemen dan seluruh
pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk sejak tahun 1993.
Republika Online (ROL) hadir sejak 17 Agustus
1995, dua tahun setelah Harian Republika terbit. ROL
merupakan portal berita yang menyajikan informasi secara
teks, audio, dan video, yang terbentuk berdasakan teknologi
hipermedia dan hiperteks.3 Sebagai situs berita saat itu,
muata ROL hanya menduplikasi berita-berita dari koran
Republika. Tujuan utama penerbitan Republika versi
internet untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau
oleh distribusi cetak dan dihadirkan pula untuk pembaca
yang berada di luar negeri.
Republika sebagai institusi industri media dituntut
untuk memiliki dan mendistribusikan konten medianya
dalam format cetak, online, dan mobile. Sesuai dengan
falsafah dasar Republika, muatan ROL tetap
mengedepankan komunitas Muslim sebagai basis
71
pengunjungnya. Tampilan baru inilah yang diluncurkan
kembali pada 6 Februari 2008. Ada lima hal yang menjadi
produk Republika Online:
1. Portal internet multimedia yang menampilkan
content dalam format teks, voice, visual, dan
mendistribusikan secara online, mobile, print.
2. Media interaktif komunitas Muslim yang
bertujuan untuk membangun partisipasi dan
kesadaran terhadap pluralism informasi yang
berkualitas.
3. Fokus pada pengembangan content berbasis
keislaman.
4. Memberikan ruang informasi yang sangat luas
dan cepat dengan motto “tersaji begitu terjadi”
5. Melayani segmen audiens dengan rentan usia 18
hingga 50 tahun
Visi Republika Online adalah menjadikan Republika
sebagai media umat yang terpercaya dan mengedepankan
nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas,
professional, serta terlibat dalam upaya menjaga persatuan
bangsa dan kepentingan Islam berdasarkan pada
pemahaman Rahmatan Lil Alamin.
Republika.co.id merupakan situs berita nasional yang
juga menyediakan laman dengan topic seputar Islam.
Republik aonline merupakan manifestasi dari PT. Republika
Media Mandiri yang juga satu holding dengan Mahak a
72
Media Group pimpinan Erick Thohir. Nugroho, d.k.k melalui
laporan penelitiannya, bahwa media ini ingin mengakomodir
aspirasi komunitas muslim di Indonesia.4
Adapun bentuk cetak dari Republika adalah Harian
Republika dan Harian Indonesia (Berbentuk Koran), Golf
Digest Magazine dan Parents Indonesia (Majalah), serta
Tabloid Jana. Adapun bidang pers dalam bentuk lembaga
penyiaran televisi, antara lain; Jak TV, Alif TV. Sedangkan,
dalam bentuk penyiaran Radio, antara lain; Gen FM,
Prambors Jakarta, Prambors Bandung, Prambors Semarang,
Delta FM Jakarta, Female Radio, dan lain-lain.5
Republika.co.id memiliki kanal-kanal yang sesuai
dengan tema berita dan membuat setiap pengelompokan
berita memiliki karakter, yakni : News, Khazanah,
Internasional, Ekonomi, Sepak Bola, Leisure, Kolom,
Infografis, Jurnal-Haji, Republika TV.6
Table 3.2 Struktur Redaksi Republika.co.id
Jabatan Nama
Pemimpin Redaksi Irfan Junaidi
Wakil Pemimpin Redaksi Nur Hasan Murtiaji
Redaktur Pelaksana ROL Elba Damhuri
4Yanuar Nugroho, d.k.k, “Memetakan Lansekap Industri Media
Kontemporer di Indonesia”, (Jakarta; Centre for Innovation Policy and
Governance, Maret 2012), hal. 50 5 Nugroho, Y., Putri, DA., Laskmi, S. 2012. Memetakan Lansekap
Industri Media Kontemporer di Indonesia (Edisi Bahasa Indonesia), hal.147-
148 6 www.Republika.co.id. Di akses pada 10 April 2018
73
Wakil Redaktur Pelaksana
ROL
Joko Sadewo
Asisten Redaktur Pelaksana
ROL
Didi Purwadi,Budi
Rahardjo, Muhammad
Subarkah
RedakturTim Redaksi Agus Sasongko, Bayu
Hermawan, Bilal
Ramadhan, Winda
Destiana Putri, Indira
Rezkisari, Agus Yulianto,
Endro Yuwanto, Ilham
Tirta, dll.
Tim Sosmed Fanny Damayanti, Asti
Yulia Sundari, Dian Alfiah,
Inarah
Tim IT dan Desain Mohamad Afif, Mufti
Nurhadi, Abdul Gadir,
Nandra Maulana Irawan,
Mardiah, Kurnia Fakhrini,
Ari Maulana
Kepala Support dan GA Slamet Riyanto
Tim Support Firmansyah
Sekred Erna Indriyanti
Rolshop Riky Romadon
74
75
BAB IV
PEMBAHASAN
Dengan model analisi Framing Pan dan Kosicki,
penelitian ini berusaha membongkar praktik framing berita demo
sopir angkot di Jalan Jati Baru Tanah Abang, pentupan Hotel
Alexis dan Rumah DP 0 persen yang menjadi program khusus
Anies-Sandi. Berikut di bawah ini adalah tabel berita yang akan
dijadikan unit analisis:
Tabel 4.1 Unit Analisis Berita
No Judul Berita Sumber Tanggal
Publikasi
Penulis
Berita
1. Demo di Balai
Kota, Sopir
Angkot Tanah
Abang Menjerit
Omzet Berkurang
50 Persen
Kompas.
com
22 Januari
2018
Sherly
Puspita
2. Unjuk Rasa Sopir
Angkot Tanah
Abang dan
Dugaan Ada
Unsur Politis
Kompas.
com
31 Januari
2018
Jessica
Carina
3. Gubernur Anies
Groundbreaking
Kompas.
com
18 Januari
2018
Sherly
Puspita
76
Pembangunan
Rumah DP 0
Persen
4. Anies-Sandi Tak
Perpanjang Izin
Usaha Alexis
Kompas.
com
30
Oktober
2017
Nibras
Nada
Nailufar
5. Setelah Alexis
ditutup, Sekjen
PDI-P tagih janji
Anies soal DP
rumah 0 Persen
Kompas.
com
30
Oktober
2017
Moh
Nadlir
6. Sopir Angkot
Demo Minta
Jalan di Tanah
Abang Dibuka
Republika.
co.id
22 Januari
2018
Mas
Alami
Huda dan
Israr Itah
7. Gelar Demo,
Sopir Angkot:
Mana Ada Jalan
Dibuat Berdagang
Republika.
co.id
22 Januari
2018
Mas
Alami
Huda dan
Israr Itah
8. Anies Launching
Rusun Pertama
DP 0 Rupiah
Republika.
co.id
18 Januari
2018
Mas
Alami
Huda dan
Esthi
77
Maharani
9. Pemprov DKI tak
Perpanjang Izin
Alexis, Ini
Penjelasan Anies
Republika.
co.id
30
Oktober
2017
Sri
Handayani
dan Teguh
Firmansya
h
10. Alexis Ditutup,
PDIP:
Selanjutnya Janji
DP Rumah Nol
Persen
Republika.
co.id
30
Oktober
2017
Fauziah
Mursid
dan Andri
Sauban
Berita dipilih tidak berdasarkan tanggal terbit tetapi
berdasarkan relevansi tema berita berita. Kedua media online
tersebut tentu memiliki framing yang menjadi kepentingan
ideologis penulis berita. Pada pemberitaan tentang Anies
Baswedan tentu juga memiliki berbagai kepentingan ideologis.
Kompas.com dapat disebut sebagai media yang memiliki ideologi
nasionalis sedangkan Republika.co.id memiliki garis ideologi
Islamis Nasionalis.
78
A. Analisis Berita Kompas.com
1. Analisis Artikel 1
Judul : Demo di Balai Kota, Sopir Angkot Tanah
Abang Menjerit Omzet Berkurang 50 Persen
Sumber : Kompas.com
Publikasi : 22 Januari 2018
Ringkasan : Sopir angkot yang melewati rute
Kawasan Tanah Abang melakukan demonstrasi di Depan
Balai Kota DKI. Prostes dilakukan untuk menolak kebijakan
Pemprov DKI yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki
lima.
Table 4.2 Analisis Framing Berita “Demo di Balai Kota, Sopir
Angkot Tanah Abang Menjerit Omzet Berkurang 50 Persen”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Demo di Balai Kota, Sopir
Angkot Tanah AbangMenjerit
Omzet Berkurang 50 Persen
Lead Sopir angkot yang rutenya
melintasi kawasan Tanah Abang
melakukan aksi protes di depan
Balai Kota DKI Jakarta. Mereka
tidak terima dengan kebijakan
Pempro DKI Jakarta yang
menutup ruas jalan demi
pedagang kaki lima.
Latar Sopir angkot mengatakan omzet
79
Informasi turun 50% penyebabnya
dioperasikannya bus
Transjakarta “Tanah Abang
Explorer”
Kutipan
Sumber
1. Pernyataan Darmono
sebagai coordinator aksi
demo yang menyebutkan
bahwa omzet turun 50%
setelah penataan Pasar
Tanah Abang.
2. Pernyataan Darmono yang
mengatakan bahwa Dishub
saat ini sangat arogan.
Dishub pernah
memecahkan kaca angkot
08 saat menurunkan
penumpang.
Pernyataan
/Opini
Keseluruhan berita ditulis
berdasarkan pernyataan,
Darmono sopir angkot yang
menjadi koordinator
demonstrasi.
Penutup Penjelasan bahwa lalu lintas di
sekitar jalan menuju Balai Kota
DKI tidak terganggu.
Struktur
Skrip
What Demo sopir angkot
Where Balai Kota DKI Jakarta
When Senin, 22 Januari 2018
Who Supir Angkot Tanah Abang
Why Omzet turun 50%,
How Supir angkot melakukan aksi
80
protes terhadap
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Tema berita secara keseluruhan
adalah protes sopir angkot
terhadap kebijakan pemerintah
DKI yang menjadi omzet
mereka turun 50%
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto,
grafik
1. Kata “dishub arogan”
merupakan representasi
kemarahan penulis berita
kepada pemerintah DKI
Jakarta.
2. Gambar berita adalah
menggunakan beberapa
sopir angkot yang sedang
duduk dan nampak lelah.
Analisis sintaksis1 dari berita tersebut adalah wartawan
Kompas.com yang membuat berita tersebut yaitu Sherly
Puspita menjadikan Darmono selaku koordinator aksi protes
sopir angkot sebagai satu-satunya sumber dalam berita
mengenai aksi protes para supir angkot. Kompas
menunjukkan respon negatif atas ditutupnya ruas jalan tanah
abang.
“Sopir angkot yang rutenya melintasi kawasan Tanah
Abang melakukan aksi protes di depan Balai Kota DKI
Jakarta. Mereka tidak terima dengan kebijakan
1 Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54
81
PemprovDKi Jakarta yang menutup ruas jalan demi
pedagang kaki lima”2
Dari judul berita, Kompas.com telah menampilkan
pokok berita sehingga tanpa membuka berita seutuhnya,
pembaca sudah mengetahui inti berita tersebut. Pada
tampilan lead berita menunjukan bahwa penutupan jalan
tanah abang yang dilakukan oleh Pemrov DKI merugikan
sopir angkot yang rute kerjanya melewati Kawasan Tanah
Abang.
Sementera analisis dari segi skrip3, wartawan
menekankan semua unsur skrip dengan lengkap. Bisa dilihat
dari demo sopir angkot yang memenuhi salah satu unsur
skrip (what), siapa yang berdemo mengenai hal tersebut
(who), kapan dan dimana peristiwa tersebut terjadi (when,
where) serta bagaimana detail aksi demo terjadi (how).
Secara tematik4, berita ini memiliki satu tema utama
yang ingin di tampilkan kepada pembaca. Tema utamanya
adalah penutupan jalan Tanah Abang yang memihak
terhadap pedagang kaki lima sehingga sopir angkot tidak
dapat beroperasi di Kawasan sekitar Tanah Abang yang
mengakibatkan omset penghasilan para sopir angkot
menurun.
2 Sherly Puspita, Demo di Balai Kota, Sopir Angkot Tanah Abang
Menjerit Omzet Berkurang 50 Persen, www.kompas.com, di akses pada
tanggal 10 April 2018 3 Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54
4 Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 55
82
Bagian dari retoris5 dari berita ini adalah adanya foto
para sopir angkot yang sedang berdemo dan puluhan
angkutan umum yang terparkir di ruas jalan. Foto tersebut
dapat diintepretasikan maknanya bahwa sopir angkot
merupakan pihak yang dirugikan. Mereka mengalami
kelelahan dengan duduk disepanjang jalan sebagai bentuk
rasa prihatian terhadap kebijakan Anies yang merugikan
mereka.
Dari uraian semua struktur berita di atas, peneliti
memberikan analisis kesimpulan mengenai 100 hari kerja
Anies Sandi. Berita tersebut dapat dikatakan sebagai kritik
terhadap kebijakan Anies-Sandi terhadap program kerja 100
hari Anies Sandi. Penulis berita dengan menggunakan sudut
pandang sopir angkot hendak memberikan pernyataan bahwa
kebijakan Anies hanya memihak salah satu kelompok yaitu
pedagang kaki lima. Kebijakan penutupan Jalan Jati Baru
Raya ini tersebut tidak melihat dampak pada sopir angkot.
2. Analisis Artikel 2
Judul : Unjuk Rasa Sopir Angkot Tanah Abang
dan Dugaan Ada Unsur Politis
Sumber : Kompas.com
Publikasi : 31 Januari 2018
Ringkasan : Sejumlah pihak menduga bahwa demo
sopir angkot di Tanah Abang ditunggai oleh unsur-unsur
5 Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki
hal 56
83
politis. Meskipun belum ada keterangan resmi, siapa
pihak yang berada di belakang kejadian tersebut. Hal ini
dipertegas dengan seruan Anies Baswedan agar penataan
Tanah Abang tidak dipolitisisasi.
Table 4.3 Analisis Framing Berita “Unjuk Rasa Sopir Angkot
Tanah Abang dan Dugaan Ada Unsur Politis”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Unjuk Rasa Sopir Angkot
Tanah Abang dan Dugaan Ada
Unsur Politis
Lead Sejumlah pihak menduga ada
unsur politis di balik aksi
demonstrasi sopir angkot
Tanah Abang. Tidak jelas siapa
yang dituju dengan tudingan
itu.
Latar
Informasi
Dugaan bahwa demo sopir
angkot di Tanah Abang sengaja
dipolitisasi.
Kutipan
Sumber
1. Pernyataan dari Anies
Baswedan bahwa
pihakanya akan
membicarakan dengan cara
yang baik untuk
menyelesaikan problem di
Tanah Abang. Harapan
Anies, permasalahan ini
jangan dipolitisasi.
2. Pernyataan dari Dewan
Pembina Unit Organda
Angkutan Lingkungan DKI
84
Petrus Tukimin, bahwa
telah terjadi semacam friksi
yang kelihatannya
mengarah pada bentuk
politis. Tukimin
menganjurkan agar jangan
mengikuti kemauan orang
tertentu yang memang
ingin kasus ini dipolitis.
Demo tersebut telah
ditunggangi, maka ia
berharap akes jalan Tanah
Abang harus dibuka.
3. Pernyataan Ketua Organda
DKI Jakarta Shafruhan
Sinungun, bahwa pihaknya
tidak mengetahui siapa
yang menjadi objek
politisasi sehingga sulit
untuk melapor.
4. Pernyataan dari Ketua
Organda DKI Jakarta
Shafruhan Sinungun,
bahwa pihaknya telah
mengundang sopir,
menanyakan sopirnya, dia
merasa diancam.
5. Pernyataan dari Ketua
Organda DKI Jakarta
Shafruhan Sinungun,
bahwa pihaknya pada hari
Sabtu-Minggu sebelumnya
telah mengumpulkan
pengemudi-pengemudi
M08 dan M10. Dia
menegaskan, sebenarnya
para sopir tersebut tidak
mau berdemo.
Pernyataan Tidak ada pernyataan/opini
85
/Opini penulis berita
Penutup Berita ditutup dengan
pernyataan dari Ketua Organda
DKI Jakarta Shafruhan
Sinungun, bahwa pihaknya
pada hari Sabtu-Minggu
sebelumnya telah
mengumpulkan pengemudi-
pengemudi M08 dan M10. Dia
menegaskan, sebenarnya para
sopir tersebut tidak mau
berdemo.
Struktur
Skrip
What Dugaan bahwa demo sopir
angkot di Tanah Abang sengaja
dipolitisasi.
Where Balai Kota Jakarta
When Selasa, 30 Januari 2018
Who 1. Gubernur Jakarta Anies
Baswedan
2. Sopir angkot Tanah Abang
3. Organda DKI
Why Ada pihak-pihak yang
melakukan ancaman terhadap
para sopir angkot.
How Para sopir angkot juga diancam
agar mau mengikuti demo
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi
,kalimat,
hubungan
antar kalimat
Tema berita terbagi menjadi
tiga yaitu pertama, bantahan
dari Anis Baswedan bahwa
demo sopir angkot tidak ada
kaitannya dengan friksi politik.
Kedua, Kecurigaan Dewan
86
Pembina Unit Organda
Angkutan Lingkungan DKI
Petrus Tukimin menduga ada
yang menunggangi demo sopir
angkot Tanah Abang. Kegiga,
pernyataan dari sopir angkot
bahwa mereka diancam agar
mau ikut demonstrasi.
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/grafi
k
1. Kata „dugaan/menduga‟
merupakan sesuatu yang
belum menjadi fakta.
Sebab, hanya dugaan,
klaim politiasi tersebut
belum ada bukti yang jelas.
Klaim ini merupakan
tuduhan dari penulis berita
terhadap kebijakan Anies
baswedan.
2. Kata „kecurigaan‟ artinya
bahwa belum ada fakta
yang menjajdi bukti bahwa
aksi demo sopir ditunggai
aktor politis.
3. Kata „diancam‟ merupakan
klaim bahwa pihak Anies
Baswedan merupakan
kelompok yang melakukan
kekerasan terhadap para
sopir.
4. Gambar yang digunakan
para sopir angkot
membentangkan poster
yang bertuliskan „Jakarta
butuh pemimpin pintar,
jujur, bersih, & siap kerja‟,
„Mulut Manismu
Harimaumu‟, „Udah
dibenahi di obok-obok
87
Maunya Apa Siih‟, dan
„Langkah & Bicara
Hendaknya Seirama”. Di
bawah gambar terdapat
keterangan, “Para
pengemudi angkutan umum
berbagai jurusan Tanah
Abang melakukan aksi
unjuk rasa di depan Balai
Kota DKI Jakarta, Senin
(22/1/2018). Mereka tidak
terima dengan kebijakan
Pemprov DKI Jakarta yang
menutup ruas jalan demi
pedagang kaki lima”.
Dari tabel di atas dapat diintepretasikan, dari judul
“Unjuk Rasa Sopir Angkot Tanah Abang dan Dugaan Ada
Unsur Politis‟ lebih bermakna politis. Penulis berita
mengatakan bahwa demo sengaja disebabkan oleh aktor
politik. Jika ditelusuri lebih lanjut pihak aktor politik tersebut
adalah Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta yang
menutup Jalan Jati Baru rute Angkot Tanah Abang. Penulis
berita seperitnya merupakan oposisi yang mengkritik
kebijakan Anies Baswedan dalam melegalkan pedagang Kaki
Lima berdagang di Jalan Jati Baru.
Tuduhan penulis berita kemudian bisa dilihat lebih jauh
pada lead berita dan latar informasi yang menyatakan bahwa
sejumlah pihak menduga ada unsur politis di balik
demonstrasi sopir angkot Tanah Abang. Penulis berita
88
malahan menegaskan bahwa tidak jelas siapa yang dianggap
sebagai aktor politisasi tersebut.
“Sejumlah pihak menduga ada unsur politis di balik aksi
demonstrasi sopir angkot Tanah Abang. Tidak jelas
siapa yang dituju dengan tudingan itu.”6
Penulis berita mengambil sudut pandang berita dari tiga
informan yaitu Anies Baswedan, Dewan Pembina Unit
Organda Angkutan Lingkungan DKI Petrus Tukimin, dan
Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungun. Dalam
kutipan sumber ini, Anies Baswedan hanya diberikan porsi
satu pernyataan. Artinya, penulis berita justru lebih
mendengarkan informasi dari dua pihak sebagai pembela
sopir angkot.
Pernyataan dari Anies Baswedan bahwa pihakanya akan
membicarakan dengan cara yang baik untuk menyelesaikan
masalah di Tanah Abang. Harapan Anies, permasalahan ini
jangan dipolitisasi. Hal ini merupakan ungkapan pembelaaan
dari Anies Baswedan, bahwa penutupan Jalan Jati Baru
memang tidak ada unsur politis. Penulis alih-alih mendukung
kebijakan Anies Baswedan justru mengkritik kebijakan
tersebut.
"Intinya kami akan bicarakan baik-baik dan saya juga
berharap semua pihak lihatlah ini sebagai sebuah cara
untuk menyelesaikan problem di tempat itu (Tanah
6 Jessica Carina, Unjuk Rasa Sopir Angkot Tanah Abang dan Dugaan
Ada Unsur Politis, www.kompas.com diakses pada tanggal 10 April 2018
89
Abang). Jadi, harapannya jangan dipolitisasi karena ini
insya Allah untuk kebaikan semuanya,"7
Pernyataan dari Dewan Pembina Unit Organda
Angkutan Lingkungan DKI Petrus Tukimin, bahwa telah
terjadi semacam friksi yang kelihatannya mengarah pada
bentuk politis. Tukimin menganjurkan agar jangan mengikuti
kemauan orang tertentu yang memang ingin kasus ini
dipolitis. Demo tersebut telah ditunggangi, maka ia berharap
akes jalan Tanah Abang harus dibuka. Dengan meminjam
pendapat Petrus Tukimin, penulis berita sekali lagi ingin
membuat kritikan terhadap kebijakan Anies Baswedan.
Tentu, pihak yang ada di belakang politisasi ini menurut
penulis berita adalah Anies Baswedan.
"Terjadi memang berbagai macam friksi yang
kelihatannya saya lihat sudah berbau politis. Saya
anjurkan jangan ikuti kemauan orang tertentu yang
memang ingin ini politis. Ini ada yang tunggangi, minta
pokoknya harus dibuka," 8
Pernyataan Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan
Sinungun, bahwa pihaknya tidak mengetahui siapa yang
menjadi objek politisasi sehingga sulit untuk melapor.
Dengan penjelasan ini, tuduhan terhadap oknum yang
melakukan politisasi gagal dibuktikan. Penulis berita dengan
meminjam pendapat Shafruhan Sinungun hanya menduga-
7 Jessica Carina, Unjuk Rasa Sopir Angkot Tanah Abang dan Dugaan
Ada Unsur Politis, www.kompas.com diakses pada tanggal 10 April 2018 8 Jessica Carina, Unjuk Rasa Sopir Angkot Tanah Abang dan Dugaan
Ada Unsur Politis
90
duga bahwa pihak Anies Baswedan telah melakukan
politisasi.
"Kami kan enggak tahu siapa obyeknya. Jadi, susah mau
melapor,"9
Pernyataan dari Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan
Sinungun, bahwa pihaknya telah mengundang sopir,
menanyakan sopirnya, dia merasa diancam. Penggunaan kata
„diancam” ini merupakan sinisme penulis berita terhadap
orang yang telah menutup Jalan Jati Baru. Meskipun, adanya
ancaman tersebut hanya tuduhan, sebab belum dapat
dibuktikan siapa pelakunya.
"Kami undang sopir, kami tanya sopirnya, dia merasa
diancam,"10
Pernyataan dari Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan
Sinungun, bahwa pihaknya pada hari Sabtu-Minggu
sebelumnya telah mengumpulkan pengemudi-pengemudi
M08 dan M10. Dia menegaskan, sebenarnya para sopir
tersebut tidak mau berdemo. Dari pernyataan ini siapa orang
yang menjadi aktor politik belum juga bisa dibuktikan. Berita
ini hanya semacam opini penulis berita untuk menyudutkan
Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Sabtu-Minggu yang lalu, itu jadi sudah kami
kumpulkan pengemudi-pengemudi M08, M10 itu.
Sebenarnya mereka tidak mau ada demo,"11
9 Jessica Carina, Unjuk Rasa Sopir Angkot Tanah Abang dan Dugaan
Ada Unsur Politis 10
Jessica Carina,, Unjuk Rasa Sopir Angkot Tanah Abang dan
Dugaan Ada Unsur Politis
91
Pada struktur Skrip12
, berita ini telah menggunakan
unsur yang lengkap yaitu 5 W + 1 H. Walapun jika dibaca
lebih dalam, penulis berita gagal memberikan fakta-fakta
yang menjadi permasalahan sopir angkot dipolitisasi.
Misalnya, pada unsur who (siapa) tidak ditemukan pihak
yang menjadi aktor politis. Hal ini sesuai dengan judul berita,
bahwa politisasi demo sopir angkot memang hanya dugaan.
Kemudian pada unsur why (kenapa) ada politisasi demo
sopir angkot, penulis berita juga tidak secara jelas
menjelaskan. Hanya ada pernyataan bahwa beberapa sopir
angkot diancam harus ikut demonstrasi di depan Balai Kota.
Pada struktur tematik13
, tema berita terbagi menjadi tiga
yaitu pertama, bantahan dari Anis Baswedan bahwa demo
sopir angkot tidak ada kaitannya dengan friksi politik.
Kedua, Kecurigaan Dewan Pembina Unit Organda Angkutan
Lingkungan DKI Petrus Tukimin menduga ada yang
menunggangi demo sopir angkot Tanah Abang. Kegiga,
pernyataan dari sopir angkot bahwa mereka diancam agar
mau ikut demonstrasi. Pada unsur tema ini, merupakan
sebuah penegasan bahwa ada kelompok yang sengaja
mempolitisasi demo sopir angkot di Tanah Abang.
11
Jessica Carina, Unjuk Rasa Sopir Angkot Tanah Abang dan
Dugaan Ada Unsur Politis 12
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54 13
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 55
92
Analisis struktur retoris14
menunjukkan, kata
„dugaan/menduga‟ merupakan sesuatu yang belum menjadi
fakta. Sebab, hanya dugaan, klaim politiasi tersebut belum
ada bukti yang jelas. Klaim ini merupakan tuduhan dari
penulis berita terhadap kebijakan Anies baswedan.Kata
„kecurigaan‟ artinya bahwa belum ada fakta yang menjajdi
bukti bahwa aksi demo sopir ditunggai aktor politis.Kata
„diancam‟ merupakan klaim bahwa pihak Anies Baswedan
merupakan kelompok yang melakukan kekerasan terhadap
para sopir. Semua kata retoris tersebut merupakan bentuk
ketidakperpihakan penulis berita terhadap kebijakan-
kebijakan Anies Baswedan.
Gambar yang digunakan para sopir angkot
membentangkan poster yang bertuliskan „Jakarta butuh
pemimpin pintar, jujur, bersih, & siap kerja‟, „Mulut
Manismu Harimaumu‟, „Udah dibenahi diobok-obok
Maunya Apa Siih‟, dan „Langkah & Bicara Hendaknya
Seirama”. Di bawah gambar terdapat keterangan, “Para
pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang
melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta,
Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima dengan kebijakan
Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi
pedagang kaki lima”.
Jika diamati lebih dalam gambar tersebut justru
membandingkan antara Anies Baswedan. Pada masa
14
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 56
93
kampanye, Ahok memang menjadi pesaing Anies sebagai
calon gubernur DKI. „Jakarta butuh pemimpin pintar, jujur,
bersih, & siap kerja‟ merupakan repersentasi yang penulis
berita cirikan sebagai sikap Ahok. Kalimat poste „Udah
dibenahi diobok-obok Maunya Apa Siih‟, juga merupakan
rasa kecewa penulis berita terhadap kebijakan Anies. Bahwa,
pada masa kepemimpinan Ahok, Kawasan Tanah Abang
telah ditata dengan baik. Setelah Anies yang menjadi
gubernur justru di rusak.
Dari uraian seluruh struktur Framing Pan Kosciki yang
telah dijelaskan di atas, peneliti menganalisis, berita ini
hampir sama dengan berita sebelumnya yaitu kritik terhadap
kebijakan Anies-Sandi. Tapi, pada berita ini kebijakan 100
hari kerja Anies-Sandi dipandang dari sudut pandang politik.
Demo sopir angkot merupakan sebuah kasus yang di
dalamnya ada unsur politik. Meskipun dalam berita tersebut
siapa yang menjadi aktor politik masih bisa dan hanya
menjadi tuduhan pada kelompok tertentu.
3. Analisis Artikel 3
Judul : Gubernur Anies “Groundbreaking”
Pembangunan Rumah DP 0 Persen
Sumber : Kompas.com
Publikasi :18 Januari 2018
Ringkasan :Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama
94
pembangunan rumah down payment (DP) 0 persen.
Groundbreaking dilakukan di kawasan Klapa Village,
Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta
Timur. Kawasan ini terletak di samping Tempat
Pemakaman Umum (TPU) Pondok Kelapa.
Table 4.4 Analisis Framing Berita “Gubernur Anies
Groundbreaking Pembangunan Rumah DP 0 Persen”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Gubernur Anies
“Groundbreaking”
Pembangunan Rumah DP 0
Persen
Lead Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan melakukan
groundbreaking atau peletakan
batu pertama pembangunan
rumah down payment (DP) 0
persen.
Latar
Informasi
Pekerjaan Groundbreaking atau
peletakan batu pertama
pembangunan rumah down
payment (DP) 0 persen yang
dilakukan oleh Gubernur DKI
Anies Baswedan.
Kutipan
Sumber
Tidak ada kutipan sumber
Pernyataan
/Opini
Pernyataan bahwa rumah
dengan DP 0 persen akan
dibangun secara vertikal,
seperti apartemen. Rumah
95
tersebut tidak bisa dibangun
dengan rumah tapak karena
keterbatasan lahan di Ibu Kota.
Penutup Salah satu program unggulan
Anies dan Sandi yang akan di
kerjakan PD Pembangunan
Sarana Jaya itu mencapai 700
unit dari dua menara dan luas
1,3 hektar
Struktur
Skrip
What Groundbreaking Rumah DP 0
persen
Where Kelapa village, Jalan H
Naman, Pondok Kelapa, Duren
Sawit, Jakarta Timur
When Kamis, 18 Januari 2018
Who Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan
Why Janji Kampanye Anies dan
Sandi sejak Pilkada 2017
How Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan melakukan
peletakan batu pertama DP 0
persen yang berkawasan di
Klapa village, Jalan H Naman,
Pondok Kelapa, Duren Sawit,
Jakarta Timur dengan
dibangunnya 700 unit hunian
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposis,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Dari awal hingga akhir berita
adalah membahas tentang
rumah DP 0 persen yang
menjadi program kerja Anies
Sandi. Rumah DP 0 persen ini
merupakan janji Anies Sandi
96
saat kampanye pemilu 2017
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto
Foto yang digunakan adalah
Anies Baswedan berdiri sedang
melakukan konferensi pers.
Anies menggunakan pakaian
lengkap kantor Pemda DKI.
Anies didampingi oleh dua
orang staffnya yang juga bediri
di samping kanan dan kiri
Anies.
Dari struktur sintaksis15
, headline yang dituliskan Media
Online Kompas Gubernur Anies “Groundbreaking”
Pembangunan Rumah DP 0 Persen”. Headline tersebut
menjelaskan secara langsung bahwa Gubernur DKI Jakarta
telah melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan
Rumah DP 0 persen yang sudah dijanjikan dalam kampanye
pilkada 2017. Kemudian dilanjutkan dengan lead “Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan groundbreaking
atau peletakan batu pertama pembangunan rumah down
payment (DP) 0 persen”.
Pada struktur sintaksis kekurangannya adalah penulis
berita tidak mencantumkan nara sumber/kutipan sumber.
Sehingga, berita ini seakan-akan menjadi pernyataan pribadi
penulis berita. Kekurangan kutipan sumber ini artinya
penulis berita tidak mendapatkan berita dari tempat kejadian
langsung. Dengan kata lain jurnalis mendapatkan berita dari
sumber yang kedua.
15
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54
97
Sementara dari segi skrip16
dapat dilihat dari
kelengkapan berita yakni 5W+1H yaitu, (who) Anies
Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta, (what) pasangan
groundbreaking rumah DP 0 persen, (why) merupakan janji
kampanye pilkada 2017, (how)dengan groundbreakingyang
dilakukan di lokasi pembangunan tersebut, Acara di mulai
dengan disambutnya Anies baswedan menggunakan prosesi
adat palang pintu dan tari khas Betawi, (when) Kamis, 18
Januari 2018 dan (where) bertempat di Klapa village, Jalan H
Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur yang
terletak di samping Tempat Pemakaman Umum (TPU)
Pondok Kelapa.
Dari unsur tematik17
, ada tema yang diangkat dalam
berita ini, yaitu dari awal hingga akhir berita adalah
membahas tentang rumah DP 0 persen yang menjadi
program kerja Anies Sandi. Rumah DP 0 persen ini
merupakan janji Anies Sandi saat kampanye pemilu
2017.Tema ini justru menjadi kritik penulis berita terhadap
kinerja Anies Sandi yang belum mampu melaksanakan janji
mendirikan Rumah DP 0 persen.
16
Lihat pada Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki
hal 54 17
Lihat pada Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki
hal 55
98
Yang terakhir unsur retoris18
, gambar yang digunakan
adalah Anies Baswedan berdiri sedang melakukan konferensi
pers. Anies menggunakan pakaian lengkap kantor Pemda
DKI. Anies didampingi oleh dua orang staffnya yang juga
berdiri di samping kanan dan kiri Anies. Anies justru tidak
didampingi oleh wakilnya yaitu Sandiaga Uno.
Foto yang digunakan sebenarnya tidak ada kaitannya
dengan tema berita yang dibuat. Seharusnya agar lebih
objektif foto yang diambil adalah saat pelaksaan peletakkan
batu pertama. Dengan penggunaan gambar foto ini sepertinya
jurnalis mengambil berita memang bukan dari sumber yang
pertama.
Kesimpulan dari analisis seluruh frame berita pekerjaan
Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan
rumah down payment (DP) 0 persen yang dilakukan oleh
Gubernur DKI Anies Baswedan. Bahwa, berita ini
setidaknya menjadi informasi bahwa Anies Baswedan telah
merealisasikan janji kampanye politiknya. Menurut berita di
atas, rumah DP 0 persen tersebut merupakan janji paling
penting dari progam kerja Anies-Sandi. Meskipun, berita
tersebut sebenarnya memberikan kritik terhadap pelaksanaan
rumah DP 0 persen yang terlambat dibangun.
18
Lihat pada Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki
hal 56
99
4. Analisis Artikel 4
Judul : Anies-Sandi Tak Perpanjang Izin Usaha
Alexis
Sumber : Kompas.com
Publikasi : 30 Oktober 2017
Ringkasan : Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak
memperpanjang surat ijin operasional usaha Hotel Alexis.
Alasannya adalah ada keluhan dari masyarakat yang
memberikan informasi tentang adanya praktik prostitusi di
hotel tersebut.
Tabel 4.5 Analisis Framing Berita “Anies-Sandi Tak
Perpanjang Izin Usaha Alexis”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Anies-Sandi Tak Perpanjang
Izin Usaha Alexis
Lead Gubernur dan Wakil Gubernur
DKI Jakarta, Anies Baswedan
dan Sandiaga Uno, tidak
Memperpanjang izin usaha
Hotel dan Griya Pijat Alexis.
Surat tidak di perpanjangnya
izin usaha Alexis telah
diterbitkan pada Jumat
(27/10/2017).
Latar
Informasi
Alasan Anies Sandi tidak
memberikan ijin perpanjangan
izin usaha Hotel Alexis.
Kutipan 1. Anies Baswedan
100
Sumber menyatakan pihaknya akan
tegas kita tidak
menginginkan Jakarta
menjadi kota yang
membiarkan praktik-praktik
prostitusi dan kita
mendengar laporan,
mendengar keluhan dari
warga, dan juga
pemberitaan-pemberitaan.
2. Anies Baswedan
menyatakan bahwa
pihaknya sudah mendapatan
laporan dari masyarakat.
Dengan alasan tersebut
tidak perlu lagi harus
memperinci bukti-bukti
bahwa Hotel Alexis
dijadikan tempat prostitusi.
3. Anies Baswedan
menyatakan,
(Konsekuensinya) maka
Alexis tidak bisa lagi
melakukan kegiatan di situ.
Sebab izinnya sudah habis,
dan suratnya sudah keluar
hari Jumat.
Pernyataan
/Opini
Tidak ada pernyataan/opini
penulis berita.
Penutup Penegasan dari Anies bahwa
Hotel Alexis sudah dapat
mendapatkan ijin usaha sebab
surat pecabutan ijin juga sudah
keluar hari Jumat.
Struktur
Skrip
What Izin Perpanjang Usaha Hotel
Alexis
101
Where Balai Kota DKI Jakarta
When Senin, 30 Oktober 2017
Who Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan
Why Pemro DKI mendapatkan
banyaknya keluhan dari
masyarakat, dan pemberitaan
tentang praktik prostitusi di
Hotel Alexis
How Gubernur DKI Jakarta
memutuskan untuk tidak
memperpanjang izin usaha
bagi hotel alexis dengan
menerbitkan surat tidak di
perpanjangnya izin usaha yang
di keluarkan pada Jumat 27
Oktober 2017
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
1. Tema berita adalah tentang
pencabutan ijin usaha Hotel
Alexis yang dilakukan oleh
Gubernur DKI Anies
Baswedan.
2. Semua paragraf berita yang
dibuat hanya berdasarkan
informasi dari Anies
Baswedan.
Struktur
Retoris
Kata,
idiom,gambar
/foto,grafik
Foto yang digunakan adalah
Susana Hotel Alexis yang
nampak sepi. Pengambilan
gambar oleh jurnalis adalah
dari posisi yang agak juah dari
hotel.
102
Analisis Sintaksis19
, headline atau judul yang
ditampilkan kompas.com dengan judul “Anies-Sandi Tak
Perpanjang Izin Usaha Alexis Anies-Sandi Tak Perpanjang
Izin Usaha Alexis” ini menginformasikan bahwa Gubernur
DKI Jakarta tidak akan memperpanjang izin usaha Hotel
Alexis. Lead, kompas.com memperlihatkan bahwa Gubernur
DKI Jakarta memaparkan penjelasan kapan izin usaha alexis
tidak lagi di perpanjang.
“Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies
Baswedan dan Sandiaga Uno, tidak memperpanjang izin
usaha Hotel dan Griya Pijat Alexis. Surat tidak
diperpanjangnya izin usaha Alexis telah diterbitkan pada
Jumat (27/10/2017).”20
Latar informasi yang digunakan adalah pernyataan
Gubernur Anies Baswedan yang menjelaskan alasan
Instruksi Gubernur tentang tidak lagi di ijinkannya hotel
Alexis utnuk beroperasi. Latar informasi ini sebenarnya
menjadi kekurang berita tidak objektif sebab hanya
menggunakan satu sumber tokoh sebagai informan. Karakter
berita online biasanya seperti itu hanya menggunakan satu
informan sebagai sumber berita.
Kutipan sumber secara keseluruhan adalah nenggunakan
informasi dari Anies Baswedan. Penulis berita tidak berusaha
menggali berita dari nara sumeber yang lain agar berita
19
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54
20 Nibras Nada Nailufar, Anies-Sandi Tak Perpanjang Izin Usaha
Alexis, www.kompas.com, di akses pada tanggal 10 April 2018
103
menjadi objektif. Kutipan sumber yang pertama menyatakan
bahwa Anies Baswedan akan tegas tidak menginginkan
Jakarta menjadi kota yang membiarkan praktik-praktik
prostitusi dan kita mendengar laporan, mendengar keluhan
dari warga, dan juga pemberitaan-pemberitaan. Kutipan
sumber yang kedua, Anies Baswedan menyatakan bahwa
pihaknya sudah mendapatkan laporan dari masyarakat.
Dengan alasan tersebut tidak perlu lagi harus memperinci
bukti-bukti bahwa Hotel Alexis dijadikan tempat prostitusi.
Sedangkan kutipan sumber yang ketiga, Anies Baswedan
menyatakan, Alexis tidak bisa lagi melakukan kegiatan usaha
Sebab izinnya sudah habis, dan suratnya sudah keluar hari
Jumat.
Pada bagian penutup, berita mengambil uraian dari hasil
wawancara dengan Gubernur DKI Jakarta. Pernyataan
penutup menjelaskan bahwa Hotel Alexis harus menerima
konsekuensinya dengan dikeluarkannya surat Izin tidak
diperpanjang izin usaha. Hotel Alexis tidak bisa lagi kegiatan
usaha hotel tersebut.
"(Konsekuensinya) maka tidak bisa lagi melakukan
kegiatan di situ.(Izinnya) sudah habis, per dikeluarkan.
Suratnya sudah keluar hari Jumat kemarin,"21
Dari analisis Skrip22
dengan elemen 5W+1H, terlihat
unsur yang terkandung dalam pemberitaan Kompas.com
21 Nibras Nada Nailufar, Anies-Sandi Tak Perpanjang Izin Usaha
Alexis , www.kompas.com
104
lengkap. Elemen skrip yang terdapat pada Kompas Online
adalah what, who, where, why dan how menampilkan
gambaran tentang penjelasan secara objektif dari nara
sumber sekaligus tokoh yang mengeluarkan surat izin tidak
diperpanjangnya usaha Hotel Alexis. Pada struktur skrip
ini, jurnalis telah menggunakan kaidah penulisan berita
secara tepat dan benar karena semua unsur telah terpenuhi.
Struktur tematik23
dapat disimpulkan bahwa penulis
berita tidak menuliskan idiom atau preposisi yang sifatnya
memberikan tuduhan kepada Anies Baswedan. Penulis
berita sudah cukup bijaksana dengan hanya menuliskan
informasi dari perkataan Anies Baswedan. Meskipun akan
dapat dibaca bahwa berita ini adalah usaha penulis berita
untuk membuat keterkaitan dengan janji saat Kampanye
tahun 2017.
“Selain adanya dasar untuk tidak memperpanjang izin
Alexis, Anies juga menegaskan langkah yang
diambilnya bersama Sandi yakni untuk memenuhi janji
kampanyenya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.”24
Dapat diintepretasikan bahwa alasan penutupan Hotel
Alexis hanyalah kepentingan politik Anies sebagai gubernur
Jakarta. Anies menutup Alexis tanpa didasari dengan bukti-
bukti yang jelas. Hal ini menunjukkan penutupan Alexis
merupakan kepentingan pribadi dari Anies. Meskipun
22
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54 23
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 55 24
Nibras Nada Nailufar, Anies-Sandi Tak Perpanjang Izin Usaha
Alexis www.kompas.com
105
dengan dalih bahwa penutupan ini adalah berdasarkan
informasi dari masyarakat tentang adanya prostitusi.
Struktur yang terakhir adalah retoris25
dengan
penggunaan gambar dari hotel Alexis yang cukup sepi.
Jurnalis membuat gambar yang dapat diintepretasikan bahwa
hotel Alexis dalam keadaan sepi. Tidak sedang terjadi
masalah prostitusi di hotel Alexis. Selain itu tidak ada
informasi lain dalam struktur berita yang dibuat.
Dari frame yang telah dijelaskan di atas peneliti
memberikan analisis kesimpulan bahwa berita membuat
kritik terhadap kebijakan Anies yang menutup hotel Alexis.
Penulis berita hendak membuat pernyataan bahwa Anies
Sandi menutup hotel Alexis adalah salah kebijakan sebab
hanya berdasarkan informasi dari masyarakat. Anies
Baswedan selaku Gubernur DKI tidak melakukan investigasi
lebih mendalam mengenai laporan dari beberapa masyarakat.
5. Analisis Artikel 5
Judul : Setelah Alexis ditutup, Sekjen PDI-P
tagih janji Anies soal DP rumah 0 Persen
Sumber : Kompas.com
Publikasi : 30 Oktober 2017
Ringkasan :Kritik dari Sekretaris Jenderal PDI
Perjuangan, Hasto Kristiyanto bahwa penutupan Hotel
Alexis merupakan pekerjaan yang biasa karena hal
tersebut merupakan janji kampanye Anies-Sandi. Hasto
25
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 56
106
Kristiyanto menagih janji Anies-Sandi agar segera
merealisasikan rumah DP 0 persen.
Tabel 4.6 Analisis Framing Berita “Setelah Alexis ditutup, Sekjen
PDI-P tagih janji Anies soal DP rumah 0 Persen”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Setelah Alexis ditutup, Sekjen
PDI-P tagih janji Anies soal DP
rumah 0 Persen
Lead Sekretaris Jenderal PDI
Perjuangan, Hasto Kristiyanto
angkat bicara soal kebijakan
Gubernur dan WakilGubernur
DKI Jakarta, Anies Baswedan
dan Sandiaga Uno
tidakmemperpanjang izin usaha
Hotel dan Griya Pijat Alexis.
Latar
Informasi
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
meminta Anies untuk
membutikan bahwa Alexis layak
ditutup. Hasto Kristiyanto juga
menagih janji Anies untuk
merealisasikan rumah DP 0
Persen yang menjadi janji
kampanye politik.
Kutipan
Sumber
Pernyataan dari Sekretaris
Jenderal PDIPerjuangan Hasto
Kristiyanto
"Ya memang, namanya
pemimpin yang dipilih secara
langsung, harus memenuhi janji
kampanye nya. Kan begitu,"
107
"Tinggal rumah tanpa down
payment ya. Kan begitu,"
Pernyataan
/Opini
1. Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta memiliki dasar
untuk tidak memperpanjang
izin usaha Alexis.
2. Salah satunya yakni
banyaknya keluhan dari
masyarakat.
3. Sayangnya, bukti-bukti
yang dikantongi Pemprov
DKI Jakarta untuk tidak
mengeluarkan kembali izin
usaha tersebut tak dirinci.
4. Selain adanya dasar untuk
tidak memperpanjang izin
Alexis, langkah penutupan
itu juga untuk memenuhi
janji kampanye pada
Pilkada DKI Jakarta 2017.
Penutup Penegasan bahwa dengan tidak
diperpanjangnya izin alexis,
pemilik usaha tidak bias lagi
melakukan kegiatan usaha di
sana.
Struktur
Skrip
What Penutupan Hotel Alexis dan
Janji rumah DP o persen
Where Kantor DPP PDI Perjuangan
When Senin, 30 Oktober 2017
Who Anies- Sandi
Why 1. Karena menurut Anies
adanya informasi dari
108
masyarakat
2. Karean menurut Hasto,
adanya janji kampanye
Anies-Sandi yang harus
dilaksanakan.
How Tidak ada dalam artikel
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Keseluruhan tema berita
merupakan kritik dari Sekjen
PDIP Hasto Kristianto terhadap
penutupan hotel Alexis yang
tidak membawa bukti-bukti yang
jelas. Tema berita juga
merupakan usaha penulis berita
untuk menagih janji kampanye
Anies-Sandi agar rumah DP 0
persen segera dilaksanakan.
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/grafi
k
1. Penggunaan kata „kampanye”
dapat diintepretasikan bahwa
penutupan hotel Alexis dan
rumah DP 0 persen
merupakan usaha politik
praktks dari Anis Sandi.
2. Penyebutan Partai Gerindra
dan PKS merupakan kalimat
yang hendak
menghubungkan Anies dan
partai pendukungnya.
Artinya, kedua partai ini juga
memiliki kepentingan
terhadap penutupan hotel
Alexis dan belum
terealisasinya rumah DP 0
persen bagi masyarakat.
3. Gambar/foto yang digunakan
adalah Foto Hotel Alexis
tampak depan yang
109
ditampilkan oleh Google
Street Maps. Foto tidak
menggunakan gambar Anies-
Sandi.
Dari struktur sintaksis26
dapat diintpertasikan, judul
berita “Setelah Alexis ditutup, Sekjen PDI-P tagih janji
Anies soal DP rumah 0 Persen”, merupakan usaha penulis
berita untuk membaca tema berita dari sudut padang politik.
Penggunaan kata PDI-P ini merupakan usaha penulis berita
untu menegaskan bahwa memang ada yang salah dengan
kebijakan Anies terhadap progam kerja Rumah DP 0 persen.
Lead berita kemudia memberikan penegasan lebih lanjut
dari pendapat Sekjen PDIP mengenai kebijakan Anies
terhadap pencabutan ijin usaha Hotel Alexis. Lead berita
justru tidak terkait dengan judul berita yang dibuat. Penulis
berita mengarahkan pembaca berita pada topik lain yaitu
penutupan ijin usaha hotel Alexis. Artinya, penulis berita
tidak menarasikan berita secara tepat sebab lead memiliki
tema lain dari judul berita yang dibuat.
“Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto
angkat bicara soal kebijakan Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga
Uno tidak memperpanjang izin usaha Hotel dan Griya
Pijat Alexis.”27
26
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54 27
Moh Nadlir, Setelah Alexis ditutup, Sekjen PDI-P tagih janji Anies
soal DP rumah 0 Persen, www.kompas.com, diakses pada 10 April 2018
110
Penulis berita hendak membangun kritik terhadap
kebijakan politik Anies-Sandi dengan menggunakan latar
informas dan kutipan sumber semuanya dari Sekjend PDIP.
Tidak ada usaha penulis berita untuk menggali informasi dari
pihak lain agar berita menjadi objektif, misalnya informasi
dari Anies-Sandi. Latar informasi terdiri dari dua isi yaitu
tentang pentupan hotel Alexis dan rumah DP 0 persen Anies-
Sandi.Seluruh informasi/kutipan sumber hanya berasal dari
satu orang yaitu Sekjend PDIP.
Karena merupakan kritikan terhadap kebijjakan Anies-
Sandi secara politis, seluruh berita sepertinya merupakan
pertanyaan pribadi dari penulis berita. Pernyataan ini tidak
menggunakan sumber informasi yang relevan sehingga
hanya merupakan tuduhan terhadap kebijakan Anies-Sandi
yang gagal. Sehingga, pada struktur retoris ini merupakan
kritikan dari penulis berita meminjam pendapat Sekjend
PDIP untuk menagih janji kampanye politik Anies-Sandi.
Pada struktur skrip28
, What (apa) adalah penutupan
Hotel Alexis dan Janji rumah DP o persen. Unsur tempat
Where adalah di Kantor DPP PDI Perjuangan. Sedangkan,
unsusr when (waktu) adalah Senin, 30 Oktober 2017, Who
(siapa) Anies Sandi. Unsur why (kenapa) dibagi menjadi dua
kategori yaitu karena menurut Anies adanya informasi dari
masyarakat dan karena menurut Hasto, adanya janji
kampanye Anies-Sandi yang harus dilaksanakan.
28
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54
111
Kekurangan pada struktur skrip adalah tidak adanya unsur
how (bagaimana).
Pada struktur tematik29
, keseluruhan tema berita
merupakan kritik dari Sekjen PDIP Hasto Kristianto terhadap
penutupan hotel Alexis yang tidak membawa bukti-bukti
yang jelas. Tema berita juga merupakan usaha penulis berita
untuk menagih janji kampanye Anies-Sandi agar rumah DP 0
persen segera dilaksanakan. Tema berita merupakan usaha
penulis berita untuk menuduh Anies-Sandi sebagai pihak
yang salah dalam menerapkan kebijakan penutupan hotel
Alexis dan janji rumah DP 0 persen yang belum dapat
dilaksanakan.
Pada stuktur retoris30
dapat diintepretasikan menjadi tiga
bagian penting yang membentuk tema berita. Penggunaan
kata „kampanye” dapat diintepretasikan bahwa penutupan
hotel Alexis dan rumah DP 0 persen merupakan usaha politik
praktks dari Anis Sandi. Penyebutan Partai Gerindra dan
PKS merupakan kalimat yang hendak mengubungkan Anies
dan partai pendukungnya. Artinya, kedua partai ini juga
memiliki kepentingan terhadap penutupan hotel Alexis dan
belum terealisasinya rumah DP 0 persen bagi masyarakat.
Gambar/foto yang digunakan adalah foto Hotel Alexis
tampak depan yang ditampilkan oleh Google Street Maps.
Foto tidak menggunakan gambar Anies-Sandi.
29
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 55 30
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 56
112
Dari analisis frame yang telah dijelaskan di atas, peneliti
memberikan analisis kesimpulan. Framing secara
keseluruhan adalah untuk mempertegas mengenai belum
terealiasisinya progam rumah DP 0 persen Anies-Sandi.
Dengan menggunakan sudut pandang Sekjend PDIP, penulis
berita hendak mempertanyakan kebijakan Anies terhadap
rumah DP 0 persen. Anies justru hanya mengurusi masalah
yang sebenarnya tidak masuk janji kampanye yaitu
penutupan hotel Alexis. Anies malahan belum bisa
menyelesaikan janji kampanye sampai pada 100 hari kerja
sebagai Gubernur DKI.
B. Analisis Framing Model Pan dan Kosicki Republika.co.id
1. Analisis Artikel 1
Judul : Sopir Angkot Demo Minta Jalan di Tanah
Abang Dibuka
Sumber : Republika.co.id
Publikasi :22 Januari 2018
Ringkasan : Para sopir angkot yang melewati trayek
kawasan Tanah Abang meminta kepada Gubernur DKI
Jakarta agar mencabut keputusan melegalkan Pedagang
kaki lima berjualan di jalan Jatibaru. Mereka mengatakan
semenjak ditutupnya jalan Tanah Abang pendapatan
mereka turun sehingga mereka meminta agar jalan
Jatibaru dibuka kembali untuk para soir angkot.
113
Table 4.7 Analisis Framing Berita “Sopir Angkot
Demo Minta Jalan di Tanah Abang Dibuka”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Sopir Angkot Demo Minta
Jalan di Tanah Abang Dibuka
Lead Para sopir angkutan kota
(angkot) dari beberapa trayek
yang melewati kawasan Tanah
Abang menggeruduk Balai
Kota. Mereka meminta
Gubernur DKI Anies
Baswedan mencabut keputusan
melegalkan pedagang kaki
lima berjualan di Jalan Jatibaru
Raya.
Latar
Informasi
Demo sopir angkot meminta
Guernur DKI mencabut
pelegalan pedagang kaki lima
di Jalan Jati Baru Raya.
Kutipan
Sumber
- Pernyataan Orator Demo
bahwa omset pendapatan
sopir angkot berkurang
hingga 50 persensehingga
meminta Gubernur untuk
membuka lagi jalan
jatibaru.
- Pernyataan koordinator aksi
Andreas Rehiary yang
menginginkan untuk
mencari solusi terbaik
terhadap penutupan jalan
tanah Abang
114
Pernyataan
/Opini
Tidak ada pernyataan/opini
penulis berita
Penutup Pernyataan koordinator aksi
Andreas Rehiary yang
menginginkan untuk mencari
solusi terbaik terhadap
penutupan jalan tanah Abang
Struktur
Skrip
What Demo meminta jalan Tanah
Abang di buka kembali
Where Balai Kota
When Senin, 22 Januari 2018
Who Sopir Angkot
Why Omset menurun 50 persen
How Tidak dalam dalam berita
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Dari awal sampai akhir artikel
berita ini mengambil sudut
pandang para sopir angkot
terhadap penutupan jalan
Jatibaru Tanah Abang.
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto
1. Kata „melegalkan‟ artinya
dengan makna yang halus
penulis berita hendak
menghormati pedagang
kaki lima. Kata ini juga
merupakan bentuk
penghormatan kepada
Anies Baswedan.
2. Gambar yang digunakan
adalah Para sopir angkutan
kota (angkot) dari beberapa
trayek yang melewati
115
kawasan Tanah Abang
menggeruduk Balai Kota
meminta pencabutan
keputusan melegalkan
pedagang kaki lima
berjualan di Jalan Jatibaru
Raya, Senin.
Pada struktur sintaksis31
judul yang digunakan “Sopir
Angkot Demo Minta Jalan di Tanah Abang Dibuka”,
merupakan representasi pembelaan penulis berita terhadap
para sopir angkot. Judul berita kemudian ditegaskan dengan
headline yang menjelaskan bahwa Para sopir angkutan kota
(angkot) dari beberapa trayek yang melewati kawasan Tanah
Abang menggeruduk Balai Kota. Pada struktur ini masih
memperllihatkan pembelaan penulis berita terhadap para
sopir angkot yang berdemo:
“Para sopir angkutan kota (angkot) dari beberapa trayek
yang melewati kawasan Tanah Abang menggeruduk
Balai Kota. Mereka meminta Gubernur DKI Anies
Baswedan mencabut keputusan melegalkan pedagang
kaki lima berjualan di Jalan Jatibaru Raya.”32
Kutipan sumber juga hanya berasal dari koordinantor
aksi demo di jalan. Sehingga, tidak ada informasi yang
menjadi bantahan atas demo yang dilakukan. Latar informasi
hanya mengambil sudut pandang dari tuntutan sopir angkot.
Penulis berita tidak berusaha mencari informasi dari pihak
31
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54 32
Mas akami Huda dan Israr Itah, Sopir Angkot Demo Minta Jalan di
Tanah Abang Dibuka, www.republika.co.id, diakses pada 10 April 2018
116
lain yaitu dari pedadang kaki lima atau dari perwakilan Anies
Baswedan.
Pada penutup berita hanya menuliskan permintaan dari
koordintar aksi untuk penyelesaian masalah terseebut.
Penulis berita tidak menuliskan solusi perdamaian atas
persoalan yang terjadi. Jadi, penulis berita dalam hal ini
hanya melakukan pembelaan terhadap sopir angkot. Di sisi
lain, penulis berita tidak mendengarkan pendapat dari
pedadang kaki lima atau perwakilan Anies Baswedan.
Pada struktur skrip33
yaitu unsur berita 5 W + 1 H, dalam
berita tidak mencantumkan unsur how (bagaimana). Aritnya,
berita ini belum dapat dikatakan sebagai berita yang lengkap.
Pada unsur who (siapa) juga hanya berasal dari satu pihak
yaitu sopir angkot yang berdemo. Berita ini tidak menuliskan
pihak lain sebagai unsur who (siapa).
Pada struktur Tematik34
dapat diintepretasikan, dari awal
sampai akhir artikel berita ini mengambil sudut pandang para
sopir angkot terhadap penutupan jalan Jati Baru Tanah
Abang.Tema berita secara keseluruhan adalah membela
kepentingan sopir angkot yang berdemo. Kemudian, penulis
berita malahan mengkritik kebijakan Anies Baswedan yang
melegalkan pedagang kaki lima berjualan di Jalan Jati Baru
yang dilewati oleh rute angkot.
33
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54 34
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 55
117
Pada struktur Retoris35
setidaknya dapat diintepretasikan
menjadi dua tema bagian. Kata „melegalkan‟ artinya dengan
makna yang halus penulis berita hendak menghormati
pedagang kaki lima. Kata ini juga merupakan bentuk
penghormatan kepada Anies Baswedan. Gambar yang
digunakan adalah para sopir angkutan kota (angkot) dari
beberapa trayek yang melewati kawasan Tanah Abang
menggeruduk Balai Kota meminta pencabutan keputusan
melegalkan pedagang kaki lima berjualan di Jalan Jatibaru
Raya.
Stuktur retoris ini juga memberikan penegasan pada
struktur sebelumnya, bahwa penulis berita hendak
melakukan pembelaan terhadap sopir angkot. Dengan
menggunakan struktur retoris, penulis berita mengajak pada
pembaca bahwa persoalan di Tanah Abang bukan hanya
masalah sopir angkot tetapi masalah yang lebih mendalam
yaitu masalah politik.
Dari framing yang telah dijelaskan di atas, peneliti
memberikan kesimpulan bahwa berita meskipun membuat
kritik terhadap kebijakan Anies.Berita masih menggunakan
framing yang sifatnya mendukung kebijakan Anies Sandi.
Dari awal sampai akhir artikel berita ini mengambil sudut
pandang informasi para sopir angkot terhadap penutupan
jalan Jatibaru Tanah Abang. Penulis berita tidak memberikan
35
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 56
118
kritikan secara mendalam terhadap janji kampanye Anies
Sandi maupun tentang kegagalan rumah DP 0 persen.
2. Analisis Artikel 2
Judul : Gelar Demo, Sopir Angkot: Mana Ada
Jalan Dibuat Berdagang
Sumber : Republika.co.id
Publikasi : 22 Januari 2018
Ringkasan : Beberapa sopir angkot dari sejumlah
trayek yang melalui jalan Tanah Abang Jakarta Pusat
melakukan demontrasi di di Balai Kota. Mereka
mengeluhkan pendapatan yang turun drastis sejak
pedagang kaki lima (PKL) diizinkan berdagang di Jalan
Jatibaru Raya.
Tabel 4.8 Analisis Framing Berita “Gelar Demo, Sopir
Angkot: Mana Ada Jalan Dibuat Berdagang”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Gelar Demo, Sopir Angkot:
Mana Ada Jalan Dibuat
Berdagang
Lead Sopir angkutan kota (angkot)
dari sejumlah trayek yang
melintasi kawasan Tanah Abang,
Jakarta Pusat menggelar
demonstrasi di Balai Kota, Senin
(22/1). Mereka mengeluhkan
pendapatan yang turun drastis
sejak pedagang kaki lima (PKL)
diizinkan berdagang di Jalan
119
Jatibaru Raya.
Latar
Informasi
Demo sopir angkot meminta
Jalan Jati Baru dibuka untuk
trayek angkot.
Kutipan
Sumber
1. Pernyataan dari salah satu
orator demonstrasi yang
mengungkapkan, Jalan Jati
Baru harusnya untuk
kendaraan. Jalan tersebut
tidak pernah bisa digunakan
sebagai tempat berdagang.
2. Pernyataan dari salah satu
orator demonstrasi yang
mengungkapkan,bahwa
mereka tidak ingin
mengganggu para pedagang
sebab mereka sama-sama
mencari nafkah.
3. Pernyataan dari koordinator
aksi Andreas Rehiary yang
meninginkan adanya solusi
kemudian sosialisasi, dan
rekayasa sebelum
menerapkan kebijakan
penggunaan Jalan Jati Baru
sebagai tempat berdagang
Kaki Lima.
Pernyataan
/Opini
Tidak ada pernyataan/opini
penulis berita.
Penutup Pernyataan dari koordinator aksi
Andreas Rehiary yang
meninginkan adanya solusi
kemudian sosialisasi, dan
rekayasa sebelum menerapkan
kebijakan penggunaan Jalan Jati
120
Baru sebagai tempat berdagang
Kaki Lima.
Struktur
Skrip
What Demo sopir angkot meminta
Jalan Jati Baru dibuka untuk
trayek angkot.
Where Balai Kota
When Senin, 22 Januari 2018
Who Sopir angkot
Why Pendapatan yang turun drastis
sejak pedagang kaki lima (PKL)
diizinkan berdagang di Jalan
Jatibaru Raya.
How Sopir angkot menilai kebijakan
Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI yang melegalkan pedagang
berjualan di jalan raya sebagai
kesalahan dan pelanggaran
aturan.
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
1. Pada paragraf pertama berita
memberikan informasi
penyebab alasan sopir
melakukan demonstrasi di
Balai Kota. Alasannya
adalah pendapatan yang
turun drastis sejak pedagang
kaki lima (PKL) diizinkan
berdagang di Jalan Jatibaru
Raya.
2. Paragraf kedua kemudian
penulis berita menggunakan
sudut pandang para sopir,
pemerintah DKI Jakarta
merupakan pihak yang salah
121
menerapkan kebijakan
pelegalan berdagang kaki
lima di Jalan Jati Baru.
3. Paragraf ketiga merupakan
penegasan dari sopir angkot
bahwa jalan Jati Baru bukan
untuk berdagang tetapi untuk
trayek angkot. Sopir yang
berdemo mengungkapan
mereka tidak ingin
menganggu orang yang
berdadang sebab mereka
juga mencari nafkah.
4. Paragraph keempat,
menejaskan dampak
keputusan pelegalan
pedagang kaki lima berjualan
di Jalan Jati Baru saya adalah
berdampak pada M08 rute
Tanah Abang-Jakarta Kota,
angkot M09 rute Tanah
Abang-Kebayoran, angkot
M10 rute Tanah Abang-
Jembatan Lima, angkot M11
rute Tanah Abang-Meruya
dan JB03 rute Grogol-Tanah
Abang.
5. Tema berita secara
keseluruhan adalah keluhan
dan tuntutan sopir angkot
agar kebijakan pelegalan
usaha dagang di Jalan Jati
Baru Raya dibatalkan.
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto
Gambar yang digunakan adalah
Para sopir angkutan kota
(angkot) dari beberapa trayek
yang melewati kawasan Tanah
Abang menggeruduk Balai Kota
122
meminta pencabutan keputusan
melegalkan pedagang kaki lima
berjualan di Jalan Jatibaru Raya.
Analisis sintaksis36
menunjukkan judul yang dibuat
“Gelar Demo, Sopir Angkot: Mana Ada Jalan Dibuat
Berdagang” merupakan usaha penulis berita untuk membela
para sopir angkot. Judul berita ini juga menegaskan bahwa
sopir angkot merupakan pihak yang dirugikan atas
dilegalkannnya pedagang kaki lima berjualan di Jalan Jati
Baru Raya. Tuntutan sopir angkot dari judul berita bahwa
memang jalan Jati Baru saya bukanlah tempat untuk
berjualan tetapi tempat untuk trayek angkot mereka.
Pada lead berita kemudian memberikan penjelasan
alasan kenapat sopir angkot berdemo. Alasannya adalah
pendapat para sopir angkot yang menurun drastis ketika
terjadi pelegalan kaki lima berdagang di Jalan Jati Baru
Raya. Lead berita ini merupakan usaha pembelaan penulis
berita terhadap sopir angkot. Sebab, kondisi para pedagang
yang kadang sulit juga tidak dijelaskan. Pada lead berita ini
hanya melakukan pembelaan terhadap para sopir dan tidak
secara tekstual menyalahkan Anies Baswedan sebagai orang
yang bertanggung jawab atas kebijakan tersebut.
“Sopir angkutan kota (angkot) dari sejumlah trayek yang
melintasi kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat
menggelar demonstrasi di Balai Kota, Senin (22/1).
Mereka mengeluhkan pendapatan yang turun drastis
36
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54
123
sejak pedagang kaki lima (PKL) diizinkan berdagang di
Jalan Jatibaru Raya.”37
Dari lead berita di atas, usaha penulis berita
menyalahkan pemerintah DKI secara umum dapat dibaca
pada paragraph selanjutnya. Pada teks berita selanjutnya
disebutkan bahwa kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)
DKI yang melegalkan pedagang berjualan di jalan raya
sebagai kesalahan dan pelanggaran aturan. Dengan kondisi
yang telah terjadi, para sopir menginginkan Jalan Jati Baru
Raya dibuka. Pada teks berita ini juga penulis berita tidak
melakukan usaha pembelaan terhadap para pedagang kaki
lima.
“Mereka menilai kebijakan Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI yang melegalkan pedagang berjualan di
jalan raya sebagai kesalahan dan pelanggaran
aturan.Para sopir menginginkan Jalan Jatibaru Raya
dibuka kembali dan bisa dilewati angkot sesuai izin
trayek masing-masing.”38
Latar informasi kemudian hanya merupakan tuntutan
sopir angkot agar pemerintah DKI Jakarta membuka kembali
jalan trayek Jati Baru Raya. Latar informasi kemudian
dipertegas dengan penggunakan kutipan sumber yang hanya
dari sopir angkot. Penulis berita tidak berusaha mencari
sumber lain sebagai pembanding agar berita lebih objektif.
37
Mas Alami Huda dan Israr Itah, Gelar Demo, Sopir Angkot: Mana
Ada Jalan Dibuat Berdagang, www.republika.co.id, di akses pada 10 April
2018 38
Mas Alami Huda dan Israr Itah, www.republika.co.id
124
Dalam keseluruhan berita tidak ditemukan
pernyataan/opini penulis berita. Seperti yang telah dijelaskan
di atas, berita hanya menggunakan sudut pandang para sopir
angkot yang berdemo. Berita kemudian ditutup dengan
mengutip pernyataan koordinator aksi Andreas Rehiary yang
meninginkan adanya solusi kemudian sosialisasi, dan
rekayasa sebelum menerapkan kebijakan penggunaan Jalan
Jati Baru sebagai tempat berdagang Kaki Lima.
Pada struktur skrip39
, berita telah dilengkapi dengan
unsur 5 W + 1 H, artinya tidak ada kecacatan dalam
penulisan berita. Tetapi kekuranganya adalah unsur who
(siapa), tidak ada sumber lain sebagai narasumber. Penulis
berita hanya menuliskan konteksk berita untuk membela
kepentingan sopir angkot. Harusnya ada nara sumber lain
sebagai pembanding misalnya dari Pemprov DKI atau dari
pedagang Kaki Lima yang berjualan di Jalan Jati Baru Raya.
Unsur tematik40
, seluruh paragraf dalam berita hanya
menggunakan sudut pandang dari keluhan sopir angkot.
Penulis berita ini sepertinya hanya melihat masalah dengan
menggunakan satu pihak saja. Pada paragraph pertama berita
memberikan informasi penyebab alasan sopir melakukan
demonstrasi di Balai Kota. Alasannya adalah pendapatan
yang turun drastis sejak pedagang kaki lima (PKL) diizinkan
berdagang di Jalan Jatibaru Raya.
39
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54 40
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 55
125
Paragraf kedua kemudian penulis berita menggunakan
sudut pandang para sopir, pemerintah DKI Jakarta
merupakan pihak yang salah menerapkan kebijakan
pelegalan berdagang kaki lima di Jalan Jati Baru.
Paragraph ketiga merupakan penegasan dari sopir angkot
bahwa jalan Jati Baru bukan untuk berdagang tetapi untuk
trayek angkot. Sopir yang berdemo mengungkapan mereka
tidak ingin menganggu orang yang berdadang sebab mereka
juga mencari nafkah.
Paragraf keempat, menjelaskan dampak keputusan
pelegalan pedagang kaki lima berjualan di Jalan Jati Baru
adalah berdampak pada angkot M08 rute Tanah Abang-
Jakarta Kota, angkot M09 rute Tanah Abang-Kebayoran,
angkot M10 rute Tanah Abang-Jembatan Lima, angkot M11
rute Tanah Abang-Meruya dan JB03 rute Grogol-Tanah
Abang. Kemudian dapat disimpulkan bahwa, tema berita
secara keseluruhan adalah keluhan dan tuntutan sopir angkot
agar kebijakan pelegalan usaha dagang di Jalan Jati Baru
Raya dibatalkan.
Dari struktur retoris41
, gambar yang digunakan adalah
Para sopir angkutan kota (angkot) dari beberapa trayek yang
melewati kawasan Tanah Abang menggeruduk Balai Kota
meminta pencabutan keputusan melegalkan pedagang kaki
lima berjualan di Jalan Jatibaru Raya. Penulis berita tidak
menampilkan grafis yang lain selain gambar foto tersebut.
41
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 56
126
Penulis berita hendak mengajak pembaca untuk melihat
permasalahan ini dari sudut pandang sopir angkot. Foto yang
digunakan maknanya sopir angkot merupakan pihak yang
paling menderita atas kebijakan yang diterapkan oleh
Pemprov DKI Jakarta.
Dari analisis framing di atas, peneliti membuat
kesimpulan bahwa berita hanya memberikan informasi
tentang adanya demo. Framing berita tidak memberikan
kritikan terhadap kebijakan 100 hari progam kerja Anies-
Sandi.Berita hanya mengambil sudut pandang para sopir
angkot yang dirugikan dengan dibolehkannya para pedagang
menggelar dagangan di Jalan Jati Baru Raya. Penulis berita
hendak mengatakan bahwa sopir dan para pedagang
merupakan rakyat kecil yang sama-sama mencari nafkah.
Penulis berita tidak menyalahkan siapapun tentang kebijakan
penutupan Jalan Jati Baru yang digunakan untuk berdagang.
3. Analisis Artikel 3
Judul : Anies Launching Rusun Pertama DP 0
Rupiah
Sumber : Republika.co.id
Publikasi : 18 Januari 2018
Ringkasan : Pada hari kamis tanggal 18 Januari 2018
Gubernur DKI Jakarta meletakan batu pertama
(groundbreaking) pada pembangunan rumah susun DP 0
persen di daerah Klapa Village Jakarta Timur. Rumah
dengan DP 0 rupiah ini merupakan salah satu janji utama
127
pasangan Anies-Sandi dalam kontestasi Pilkada DKI
2017.
Tabel 4. 9 Analisis Framing Berita “Anies Launching Rusun
Pertama DP 0 Rupiah”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Anies Launching Rusun Pertama
DP 0 Rupiah
Lead Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan menjadi peletak batu
pertama (ground breaking)
pembangunan rumah susun
Klapa Village di Pondok Kelapa,
Duren Sawit, Jakarta Timur.
Pembangunan ini merupakan
implementasi program
rumah down payment (DP) 0
rupiah.
Latar
Informasi
Pernyataan Gubernur ANies
Baswedan bahwa peletakan batu
pertama Klapa Village di mulai
Kutipan
Sumber
Pernyataan Gubernur ANies
Baswedan bahwa peletakan batu
pertama Klapa Village di mulai
Pernyataan
/Opini
1. Rumah dengan DP 0 rupiah
ini merupakan salah satu janji
utama pasangan Anies-Sandi
dalam kontestasi Pilkada
DKI 2017. Anies pernah
menjelaskan tiga skema yang
akan ditempuh dalam
penyediaan rumah susun DP
128
0 rupiah. Pertama,
pembangunan rusun baru
dengan APBD di atas lahan
milik Pemprov DKI Jakarta.
2. Kedua, pembangunan rusun
DP 0 rupiah akan melibatkan
pihak swasta dalam
pembangunan rumah bagi
masyarakat berpenghasilan
rendah (MBR) di atas lahan
milik pemprov. Ketiga, akan
melibatkan BUMD/BUMN
dalam penyediaan rumah
yang proporsinya tergantung
pada lokasi lahan.
3. Sasaran program rumah DP 0
rupiah diprioritaskan bagi
warga DKI yang belum
memiliki rumah serta
memenuhi kriteria
kepemilikan rumah susun
sederhana milik. Pengerjaan
proyek ini akan dilakukan PD
Pembangunan Sarana Jaya.
Penutup Penjelasan bahwa program
rumah DP 0 persen diperuntukan
bagi warga DKI yang belum
memiliki rumah dan memenuhi
kriteria kepemilikan rumah.
Struktur
Skrip
What Launching Rusun pertama DP 0
persen
Where Klapa village, Pondok Kelapa,
Duren Sawit, Jakarta Timur
When Kamis, 18 Januari 2018
129
Who Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan
Why Janji Kampanye Anies dan Sandi
sejak Pilkada 2017
How Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan melakukan peletakan
batu pertama DP 0 persen yang
berkawasan di Klapa village,
Jalan H Naman, Pondok Kelapa,
Duren Sawit, Jakarta Timur
dengan dibangunnya 700 unit
hunian
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Keseluruhan berita merupakan
penyampaian informasi
mengenai rumah DP0 Persen.
Tema berita merupakan be
bentuk dukungan penulis berita
terhadap kebijakan Anies
Baswedan dalma progam
realisasi rumah DP 0 persen.
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto
Foto Peletakan batu pertama
rumah DP 0 persen di kawasan
Klapa Village. Foto yang
digunakan sebagai bentuk bukti
bahwa Anies Baswedan telah
melakukukan pekerjaan rumahd
DP 0 persen.
Dari tabel di atas pada sruktur sintaksis42
judul “Anies
Launching Rusun Pertama DP 0 Rupiah”, kata launching
artinya Anies Baswedan telah merealisasikan janji kampanye
rumah DP 0 persen. Secara tidak langsung, judul berita
42
Lihat pada Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald
Kosicki hal 54
130
merupakan bentuk apresiasi penulis berita terhadap Anies
terhadap pembangunan rumah DP 0 persen.
Judul berita kemudian dipertegas dengan penjelasan dari
lead berita yang menegaskan bahwa launching tersebut
merupakan wujud implementasi janji rumah DP 0 persen saat
kampanye tahun 2017. Lead berita kemudian representasi
dukungan penulis berita terhadap progam rumah DP 0 persen
yang digaungkan oleh Anies-Sandi.
“Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi
peletak batu pertama (ground breaking) pembangunan
rumah susun Klapa Village di Pondok Kelapa, Duren
Sawit, Jakarta Timur. Pembangunan ini merupakan
implementasi program rumah down payment (DP) 0
rupiah.”43
Pada struktur sintaksis, hampir secara keseluruhan berita
menghadirkan pernyataan penulis berita.Pernyataan yang
dibuat adalah tentang progam rumah DP 0 persen yang
pengerjaanya melibatkan BUMD dan hasilnya diprioritaskan
untuk masyarakat DKI yang belum memiliki rumah.
Pada stuktur skrip44
, berita telah memenuhi kriteria
berita dengan mencantumkan unsur 5 W + 1 H. Meskipun
secara keseluruhan, melengkapi struktur sebelumnya, berita
ini lebih tepat dikatakan sebagai artikel pembelaan terhadap
program kerja rumah DP 0 persen Anies Sandi. Secara
43
Mas Alami Huda dan Israr Itah, Anies “Launching” Rusun
Pertama DP 0 Rupiah, www.kompas.com, di akses pada tanggal 10 April
2018 44
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki
hal 54
131
ideologi politik, penulis berita Republika pada tahap
launching ini merupakan keberhasilan Anies-Sandi
mewujudkan janji kampanye politik tahun 2017.
Pada struktur tematik45
, isi berita yang hendak dibangun
adalah ada dua kategori. Keseluruhan berita merupakan
penyampaian informasi mengenai rumah DP 0 persen.Tema
berita merupakan bentuk dukungan penulis berita terhadap
kebijakan Anies Baswedan dalma progam realisasi rumah
DP 0 persen. Hendak melengkapi stuktur pemberitaan
sebelumnya, tidak ada keinginan penulis berita untuk
membuat kritik terhadap kebijakan Anies Baswedan.
Pada struktur retoris46
menggunakan foto Peletakan batu
pertama rumah DP 0 persen di kawasan Klapa Village.foto
yang digunakan sebagai bentuk bukti bahwa Anies
Baswedan telah melakukukan pekerjaan rumah DP 0 persen.
Meskipun foto tersebut belum membuktikan secara fakta
bahwa Anies telah melakukan pembangunan rumah DP 0
persen.
Dari uraian semua struktur berita di atas, peneliti
memberikan kesimpulan mengenai 100 hari kerja Anies
Sandi bahwa Republika tidak memberikan kritikan terhadap
rumah DP 0 persen, hanya menyampaikan informasi bahwa
Gubernur DKI Jakarta telah merealisasikan janji Anies-
Sandi.
45
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Kosicki hal 55 46
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Kosicki hal 56
132
4. Analisis Artikel 4
Judul : Pemprov DKI tak Perpanjang Izin Alexis,
Ini Penjelasan Anies
Sumber : Republika.co.id
Publikasi : 30 Oktober 2017
Ringkasan : Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk
tidak melanjutkan izin usaha Hotel Alexis. Menurut Anies
Baswedan keputusan ini berdasarkan dari berbagai
laporan keluhan warga Jakarta dan pemberitaan media.
Table 4.10 Analisis Framing Berita “Pemprov DKI tak
Perpanjang Izin Alexis, Ini Penjelasan Anies”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Pemprov DKI tak Perpanjang
Izin Alexis, Ini Penjelasan Anies
Lead Pemprov DKI memutuskan
untuk tidak melanjutkan izin
usaha pusat hiburan Alexis.
Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan mengatakan,
keputusan ini didasarkan pada
berbagai laporan, keluhan
warga, dan pemberitaan media.
Latar
Informasi
Pemprov DKI memutuskan
untuk tidak melanjutkan izin
usaha pusat hiburan Alexis
Kutipan
Sumber
Pernyataan Gubernur Anies
Baswedan bahwa tidak
menginginkan Jakarta menjadi
kota tempat praktik prostitusi
133
dan sebagai konsekuensi tidak
keluar surat izin usaha, Alexis
tidak lagi dapat melakukan
kegiatan bisnisnya,
Pernyataan
/Opini
Tidak ada pernyataan/opini
penulis berita
Penutup Pernyataan Nara Sumber bahwa
Pemprov DKI akan mencoba
konsisten kepada siapapun
pemiliknya, dimanapun dan
berapa lama usahanya apabila
melakukan praktik-praktik
amoral akan ditindak lanjuti.
Struktur
Skrip
What Penutupan Hotel Alexis
Where Balai Kota
When Kamis, 18 Januari 2018
Who Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan
Why Banyaknya laporan dari warga
dan pemberitaan media serta
tidak ingin ada praktik-praktik
amoral di Jakarta
How Dengan dikeluarkannya
surattidak diperpanjangnya izin
usaha Hotel Alexis
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Dari awal hingga akhir berita
membicarakan tentang
penutupan usaha Hotel Alexis
Struktur Kata, idiom, Foto yang digunakan adalah
134
Retoris gambar/foto Anies Baswedan menggunakan
baju batik. Di belakang Anies
tampak beberapa orang
tersenyum sambil berswaphoto.
Pada struktur Sintaksis47
, dengan mengamati judul
terlihat gambaran bahwa artikel berita ini dimaksudkan untuk
menjelaskan bahwa Hotel Alexis sudah resmi ditutup.
Penutupan Alexis secara langsung adalah menggunakan
perintah dari Anies Baswedan. Penutupan Alexis atas
perintah Anies dipertegas dengan lead yang menjelaskan
bahwa ada laporan dari masyarakat yang menginginkan hotel
tersebut ditutup. Meskipun penulis berita sendiri juga tidak
menjelaskan secara detail apa alasan dari masyarakat
tersebut.
Penggunaan Anies Baswedan sebagai satu-satunya
sumber berita, memperkuat indikasi bahwa artikel ini ditulis
sebagai bentuk dukungan dan pembelaan terhadap keputusan
Anies Baswedan dalam menutup Alexis. Bahwa penutupan
Hotel Alexis tersebut menyangkut upaya Pemprov DKI
untuk menjaga moral masyarakat. Ia meminta semua pihak
untuk menaati peraturan tersebut.
“Menurut Anies, keputusan ini menyangkut upaya
Pemprov DKI untuk menjaga moral masyarakat. Ia
47
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki
hal 54
135
meminta semua pihak untuk menaati peraturan
tersebut.”48
Penutupan Alexis ini merupakan usaha Pemprov DKI
untuk tetap konsisten menerapkan aturan kepada seluruh
pemiik usaha lainnya. Penutupan ini merupakan pesan dari
Anies kepada semua orang atau lembaga agar tidak
melakukan praktik-praktik amoral misalnnya prostisi. Anies
akan memberikan sanksi tegas bagi kelompok yang mencoba
melanggar aturan tersebut.
“Ini pesan kepada semua. Jangan coba-coba. Kalau anda
coba-coba, maka kita akan tindak dengan tegas.
Siapapun, di manapun, siapapun pemiliknya, berapa
lamapun usahanya, bila melakukan praktik-praktik
amoral, apalagi menyangkut prostitusi, kita tidak akan
biarkan,"
Pada struktur Skrip49
, berita telah memenuhi kriteria
berita dengan menggunakan unsur 5 W + 1 H. Penggunakan
Anies Baswedan sebagai satu-satunya sumber informasi
berita memperlihatkan bahwa artikel ini hanya berusaha
melakukan pembelaan terhadap Anies Baswedan. Penulis
berita hendak membuat framing bahwa rumah DP 0 persen
merupakan kerja yang menjadi unggulan Anies Baswedan.
Pada struktur tematik50
, seluruh paragraph dari awal
hingga akhir berita membicarakan tentang penutupan usaha
48
Sri Handayani dan Teguh Firmansyah, Pemprov DKI tak
Perpanjang Izin Alexis, Ini Penjelasan Anies, www.republika.co.id, di akses
pada 10 April 2018 49
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54 50
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 55
136
Hotel Alexis dari sudut pandang Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta. Dari paragraf awal telah langsung dijelaskan bahwa
Pemrov DKI tidak akan memperpanjang izin usaha Alexis,
karena Anies Baswedan ingin menjaga moral masyarakat.
Yang terakhir adalah struktur retoris51
, foto yang
digunakan adalah Anies Baswedan menggunakan baju batik.
Di belakang Anies tampak beberapa orang tersenyum sambil
berswaphoto. Pada struktur ini juga ditemukan kata “menjaga
moral masyarakat”, artinya penulis berita juga ingin
membela kepentingan masyarakat. Kata ini menjadi
penegasan bahwa Hotel Alexis memang layak untuk ditutup
sebab telah memunculkan patolog (penyakit) sosial di
lingkungan masyarakat.
Dari analisis framing yang telah dijelaskan di atas,
peneliti memberikan kesimpulan. Dari awal hingga akhir
berita membicarakan tentang penutupan usaha Hotel Alexis.
Penulis berita tidak memberikan kritikan terhadap kebijakan
Anies Sandi terhadap penutupan Hotel Alexis. Berita hanya
sekedar memberikan informasi tentang penutupan hotel atas
permintaan warga masyarakat. Framing berita yang dibentuk
adalah dengan memberikan citra positif terhadap kebijakan
100 hari program kerja Anies-Sandi.
51
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 56
137
5. Analisis Artikel 5
Judul : Alexis Ditutup, PDIP: Selanjutnya Janji
DP Rumah Nol Persen
Sumber : Republika.co.id
Publikasi : Senin, 30 Oktober 2017
Ringkasan : Setelah mendengar usaha Hotel Alexis
tidak diperpanjang, Sekjen PDIP menilai wajar dengan
kebijakan yang diambil oleh Pemprov DKI Jakarta karena
itu merupakan salah satu janji kampanyae Anies dan
Sandi yang harus dipenuhi.
Table 4.11 Analisis Framing “Alexis Ditutup, PDIP:
Selanjutnya Janji DP Rumah Nol Persen”
Perangkat
Framing
Unit
Pengamatan
Hasil Pengamatan
Struktur
Sintaksis
Judul Alexis Ditutup, PDIP:
Selanjutnya Janji DP Rumah
Nol Persen
Lead Sekretaris Jenderal Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) Hasto Kristiyanto
merespons langkah Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta yang tidak
akan memperpanjang izin
tempat hiburan Alexis. Meski
baru mendengar kabar
penutupan tersebut, Hasto
menilai wajar kebijakan yang
diambil Pemprov DKI pada era
Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan tersebut.
138
Latar
Informasi
Janji Kampanye Pilkada2017
Kutipan
Sumber
Pernyataan Sekretaris Jenderal
Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Hasto
Kristiyanto tentang janji
kampanye Anies Baswedan dan
Sandiaga Uno
Pernyataan Gubernur Anies
Baswedan bahwa Pemprov DKI
tegas dalam penutupan Hotel
Alexis dan dipastikan tidak
dapat melakukan kegiatan usaha
Pernyataan
/Opini
Tidak ada opini penulis berita
Penutup Pernyataan Pernyataan Gubernur
Anies Baswedan mengenai tidak
keluarnya izin usaha Hotel
Alexis dan akan di anggap
illegal apabila Alexis masih
melakukan kegiatan di hotel
tersebut.
Struktur
Skrip
What Sekretaris Jenderal Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) Hasto Kristiyanto
menagih janji Rumah DP 0
Persen
Where Kantor DPP PDIP di Jalan
Diponegoro, Menteng, Jakarta
pada Senin
When Senin, 30 Oktober 2017
Who Sekretaris Jenderal Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
139
(PDIP) Hasto Kristiyanto
Why Merupakan janji kampanye
Anies dan Sandi sejak Pilkada
2017
How Tidak ada dalam berita.
Struktur
Tematik
Paragraf,
proposisi,
kalimat,
hubungan
antar kalimat
Di awal berita mengambil sudut
pandang Hasto Kristiyanto dan
akhir berita mengambil sudut
pandang Anies Baswedan
Struktur
Retoris
Kata, idiom,
gambar/foto
Foto Sekretaris Jenderal Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) Hasto Kristiyanto yang
sedang melakukan konferensi
pers.
Pada struktur sintaksis52
judul yang digunakan “Alexis
Ditutup, PDIP: Selanjutnya Janji DP Rumah 0 Persen”,
memberikan informasi bahwa Alexis sudah resmi ditutup.
Judul juga memberikan makna bahwa Anies juga akan segera
merealisasikan janji kampanye untuk mendirikan rumah DP
0 persen. Dengan menggunakan sudut pandang Sekjend
PDIP, penulis berita hendak membuat dukungan terhadap
kebijakan Anies Baswedan.
Apresiasi atau respon dukungan positif kemudian
ditegaskan melalui lead berita, dengan menggunakan sudut
pandang Hasto Kristianto memberikan sikap yang santun
terhadap Anies. Meskipun pembaca mengetahui, bahwa
52
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54
140
PDIP merupakan partai yang berseberangan dengan partai
yang mendukung Anies Baswedan.Penulis berita hendak
membangun relasi yang positif antara PDIP dengan partai
pengusung Anies Baswedan.
“Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons langkah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tidak akan
memperpanjang izin tempat hiburan Alexis.Meski baru
mendengar kabar penutupan tersebut, Hasto menilai
wajar kebijakan yang diambil Pemprov DKI pada era
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut.”53
Lead berita kemudian dilanjutkan dengan latar informasi
yang secara garis besar adalah tentang kebijakan Anies
Baswedan membangun rumah DP 0 persen. Penulis berita
cukup bijaksana dengan tidak menuliskan pernyataan/opini
pribadi. Dapat dikatakan bahwa penulis berita dalam kasus
DP rumah 0 persen ini mendukung kebijakan Anies
Baswedan.Secara politik, penulis berita tidak mengungkit
bahwa DP rumah 0 persen merupankan janji kampanye.
Keseluruhan berita adalah menggunakan informasi dari
Sekjend PDIP Hasto Kristianto dan Gubernur DKI Anies
Baswedan Dengan meminjam pendapat Sekjend PDIP ini,
penulis berita hendak memberikan respon positif terhadap
kebijakan Anies Baswedan. Meskipun penggunan sumber
adalah 2 (dua) tokoh ini tetap menjadi kelemahan berita yang
dibuat.Berita akhirnya hanya bersifat subjektif sebab
53
Fauziah Mursid dan Andri Sauban, Alexis Ditutup, PDIP:
Selanjutnya Janji DP Rumah Nol Persen, www.republika.co.id, di akses pada
tanggal 10 April 2018
141
informasi hanya untuk mendukung kebijakan Anies
Baswedan.
Struktur skrip54
, unsur who (siapa) hanya menggunakan
pendapat satu orang yaitu Sekjend PDIP Hasto Kristianto.Hal
ini juga menjadikan berita kurang objektif, alih-alih untuk
mendukung kebijakan Anies Baswedan. Pada keseluruhan
unsur 5 W + 1 H, berita tidak mencantumkan unsur how
(bagaimana). Artinya, berita ini tidak memberikan secara
jelas tentang informasi utama berita yang hendak
disampaikan pada masyarakat pembaca berita. Sedangkan
pada berita langsung dalam penulisan harus menjawab
5W+1H.
Pada struktur tematik55
, di awal berita mengambil sudut
pandang Hasto Kristiyanto dan akhir berita mengambil sudut
pandang Anies Baswedan. Menunjukkan bahwa berita ini.
Tema pertama yang hendak dibangun oleh penulis breita
adalah keinginan Sekjend PDIP agar Anies Baswedan segera
merealisasikan janji kampanye yaitu program DP rumah 0
persen.Tema yang kedua adalah keputusan mengenai
penutupan hotel Alexis. Dua tema berita ini merupakan
usaha penulis berita untuk mendukung kebijakan Anies
Baswedan.
54
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 54 55
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki hal 55
142
Struktur berita yang terakhir adalah struktur retoris56
,
yaitu Foto Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang sedang
melakukan konferensi pers. Penggunaan photo mempertegas
bahwa PDIP merupakan partai yang meskipun berseberangan
dengan partai pengusung Anies Baswedan, PDIP
mengapresisasi kebijakan Anies untuk membangun rumah
DP 0 persen. PDIP juga membuat apresiasi terhadap Anies
yang telah menutup hotel Alexis. Meskipun begitu, Anies
harus tetap merealisasikan janji-janji kampanye yang belum
dilaksanakan.
Dari hasil analisis framing yang di atas, peneliti
memberikan kesimpulan analisis. Seperti berita yang
dianalisis sebelumnya, berita ini juga tidak memberikan
kritikan terhadap kebijakan 100 hari program kerja Anies-
Sandi. Meskipun menggunakan sudut pandang Sekjend PDIP
untuk menagih janji pembangunan rumah DP 0 persen, berita
ini cukup berpihak pada kebijakan Anies-Sandi. Sehingga,
seluruh frame (bingkai) berita yang dibuat tidak membuat
kritikan terhadap kebijakan Anies Sandi dalam progam kerja
100 hari.
Dalam Surat Al-Mu‟minun57
ayat 8 yang berbunyi
م زاعن د ع م انره م لمبوبح
56
Lihat Analisis Framing Zhongdang Pan dan Kosicki hal 56 57
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang
dipikulnya) dan janjinya
143
Menjelaskan tentang Sifat yang menonjol dari orang-
orang beriman adalah menjaga amanat dalam pengertiannya
yang luas. Ini mencakup menepati janji dan sumpah, baik
kepada Sang Pencipta maupun sesama manusia. Semua
anugerah material, spiritual dan politik adalah amanat
Tuhan.58
Jadi seorang pemimpin harus menjaga amanah
dengan menepati janji-janjinya kepada Allah SWT juga
kepada masyarakat yang sudah memilih dan memberikan
kepercayaan mereka terhadap pemimpin tersebut. Dalam hal
ini adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan
Sandiaga Uno yang telah terpilih sebagai Gubernur DKI
Jakarta.
Dalam masa kampanye Cagub dan Cawagub DKI Jakarta,
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan janji
kampanye kepada masyarakat yang akan mereka laksanakan
ketika terpilih sebagai Orang No.1 di DKI Jakarta. Adapun
diantaranya janji-janji kampenya nya adalah penutupan hotel
Alexis, pembangunan rumah DP 0 Persen, penataan
Kawasan Tanah Abang, pemberhentian reklamasi. Dalam
tulisan ini dapat dilihat Gubernur DKI Jakarta telah menepati
janji-janji kampanye tersebut. Dalam tafsir Surat An-Nahl
ayat 90 yang berbunyi,
إخبء ذ اإلحسبن ى عه انفحشبء إن للا أمس ببنعدل انقسب
عظكم نعهكم حركسن انبغ انمىكس
58
Allamah Kamal Faqih dan tim ulama, Tafsir Nurul Quran,
(Jakarta:Penerbit Al-Huda, 2005). Jilid VIII,terjemahan hal. 49
144
Al-Qur‟an merujuk tiga prinsip negatif yang harus dijauhi
manusia. Yakni melarang perbuatan keji, kemungkaran dan
keangkuhan59
. Kata perbuatan keji mengisyaratkan pada dosa-
dosa yang laten tersembunyi, sedangkan kata mungkar (perbuatan
menjijikan) merujuk pada perbuatan dosa terang-terangan,
sementara keangkuhan merujuk pada apapun pelanggaran yang
dilakukan terhadap hak-hak diri sendiri, serta penindasan dan
penganggungan diri sendiri dalam kaitannya dengan orang lain.60
Jadi seperti contoh penutupan Hotel Alexis, Gubernur Anies
Baswedan mengatakan bahwa kita tidak menginginkan Jakarta
menjadi kota yang membiarkan praktik-praktik prostitusi61
, dari
sini sudah menunjukan bahwa ada perbuatan-perbuatan dosa
yang di lakukan di Hotel Alexis.
Surat An-Nahl ayat 90 juga mengatakan bahwa Allah
memerintahkan manusia untuk melaksanakan tauhid atau berlaku
adil dengan sesungguhnya ( dan berbuat kebaikan ) menunaikan
fardu-fardu, atau hendaknya kamu menyembah Allah seolah-olah
kamu melihat-Nya sebagimana dinyatakan dalam hadist Al-
Bukhari dan Muslim yakni member kepada kaum kerabat
bantuan.62
Allah memerintahkan manusia agar menegakkan
keadilan dan bermurah hati serta memaafkan anggota-anggota
59
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, member kepadakaum kerabat, dan melarang dari perbuatan
keji,kemungkaran,dan keangkuhan. Diamemberipengajaran kepadamu agar
kamu ingat “ (Surah An-Nahl : 90) 60
Allamah Kamal Faqih dan tim ulama, Tafsir Nurul Quran,hal 637 61
Lihat hal 95 62
Al Imam Jalaluddin Muhammad, Tafsir Jalalain, (Surabaya:
Pustaka eLBA 2010, terjemahan) Hal 285
145
keluarga serta orang-orang disekitarnya. Dalam pengertian
keadilan sejati, Al-Qur‟an mengatakan bahwa segala sesuatu
menempati tempatnya yang layak.63
Sedangkan dalam Surah An-
Nisa ayat 5864
ا ال أمسكم أن حؤد ه انىبس أن إن للا إذا حكمخم ب هب أ مبوبث إن
كبن سمعب بصسا إن للا ب عظكم ب وعم ححكما ببنعدل إن للا
Amanah adalah setiap hal yang dipercayakan kepada
seseorang dan ia diperintahkan untuk menunaikannya. Allah
memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar menunaikan
amanah, maksudnya secara sempurna dan penuh, tidak dikurangi,
dicurangi, dan tidak pula di ulur-ulur, dan termasuk dalam
amanah disini adalah amanah kekuasaan, harta, rahasia-rahasia
dan perintah-perintah yang tidak di ketahui kecuali Allah semata.
Para ahli fikih telah menyebutkan bahwa barangsiapa yang
diserahkannya amanah maka ia wajib menjaga amanah tersebut.65
Berita mengenai janji-janji Gubernur DKI Jakarta, Anies dan
Sandi telah melaksanakan beberapa amanah yang telah diberikan
kepadanya oleh masyarakat DKI Jakarta, walaupun belum
sempurna dan belum semua janji-janjinya terlaksana. Dalam
wawancara bersama www.cnnindonesia.com Sandiaga Uno
mengatakan mengenai penutupan jalan Tanah Abang memang
pendapatan pedagang kaki lima (PKL) meningkat cukup pesat
63
Allamah Kamal Faqih dan tim ulama, Tafsir Nurul Quran,hal 636 64
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. 65
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa‟di, Tafsir as-Sa’di, (Jakarta :
Pustaka Sahifa,2007,terjemahan)hal 109
146
sedangkan untuk sopir angkot sendiri pendapatannya menurun
drastis oleh karena itu Wakil Gubernur DKI Jakarta sedang
mengkaji sistem yang baik agar keadilan untuk sektor transportasi
pun dapat menikmati hasilnya.66
Sehingga penulis melihat Anies
Baswedan dan Sandiaga Uno orang no.1 di Jakarta telah
menjalankan amanah yang sudah diberikan kepada mereka
meskipun belum semuanya terealisasikan tetapi ada tanggung
jawab dalam diri yang harus di jalankan.
سهم -عه ابه عمس عه انىب عه قبل -صه للا أال كهكم زاع » أو
فبلمس انر عه انىبس زاع كهكم مسئل عه زعخ مسئل عه
انمسأة زاعت عه مسئل عىم خ م ب جم زاع عه أ انس زعخ
انعبد زاع عه مبل سدي مسئنت عىم ندي ج بعهب ب
مسئل عى أال فكه كهكم مسئل عه زعخ اي مسهم «)كم زاع ز )
Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesunggguhnya
bersabda: sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta
pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang
kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan
diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang
dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas
anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga
yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas
rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya
perihal tanggungjawabnya. Seorang pembantu rumah
tangga adalah bertugas memelihara barang milik
majikannya dan akan ditanya atas pertanggung
66
Www.cnnindonesia.com, Sandi Akui Penutupan Jalan Tanah
Abang Ciptakan Ketidakadilan, diakses pada tanggal 07/01/2019
147
jawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan
ditanya atas pertanggungjawabannya (HR. Muslim).67
Seorang pemimpin wajib memberikan tauladan yang baik
kepada semua orang. dalam hadist diatas Rasulullah mengatakan
bahwa setiap orang adalah pemimpin yang bertanggjung jawab
terhadap rakyat atas kepemimpinannya. Begitu juga dengan
Gubernur DKI Jakarta, sebagai seorang pemimpin beliau harus
memberikan tauladan yang baik dan mempertanggungjawabkan
kepemimpinanya yang telah di percayakan rakyat kepadanya,
karena pemimpin akan ditanya pertanggungjawabannya di akhirat
nanti oleh Allah SWT.
C. Diskusi Hasil Konstruksi Berita
1. Hasil Konstruksi Berita (Redaksi Kompas.com dan
Republika.co.id)
Liputan politik juga cenderung lebih rumit ketimbang
reportase bidang kehidupan lainnya. Pada satu pihak, liputan
politik memiliki dimensi pembentukan pendapat umum
(public opinion), baik yang diharapkan oleh para politisi
maupun oleh para wartawan. Karenanya, berita politik bisa
lebih dari sekadar reportase peristiwa politik, tetapi
merupakan hasil konstruksi realitas politik untuk kepentingan
opini publik tertentu. Dalam komunikasi politik, aspek
pembentukan opini inilah yang justru menjadi tujuan utama,
67
Imam Abu Zakaria Yahya, Riadhus Shalihin, (Bandung:
Alma‟arif,1987, Terj. Salim Bahreisy) Hal 271-272
148
karena hal ini akanm empengaruhi pencapaian-pencapaian
politik para aktor politik.68
Wartawan media massa cenderung memilih seperangkat
asumsi tertentu yang berimplikasi bagi pemilihan judul
berita, struktur berita, dan keberpihakannya kepada
seseorang ataupun sekelompok orang, meskipun
keberpihakan tersebut sering bersifat subtil dan tidak
sepenuhnya disadari. Asumsi wartawan bersifat parsial,
karena tidak mewakili pihak-pihak lain: wakil rakyat,
pemerintah, kaum ilmuan, LSM, kaum buruh, rakyat jelata,
atau aliansi dari dua atau tiga pihak tersebut. Baik wartawan
maupun konstrukis ruang media akan menerbitkan berita
sesuai dengan visi dan misi perusahan media berdiri.
Republika misalnya, dapat dikatakan sebagai media yang
secara ideologis adalah kepentingan Islam Nasionalis. Tentu,
media ini akan selalu membela kepentingan Islam walaupun
dalam bingkai nasionlisme keindonesiaan. Dalam konstruksi
berita mengenai umat Islam, Repulika akan memiliki
kepentingan nomor satu. Visi dan misi Republika adalah
untuk membela kepentingan umat Islam.
“Pasti. Justru yang dikedepankan oleh ROL adalah
masalah umat, gimana berita itu penting apa tidak buat
umat, bisa membawa kebaikan buat umat atau ada
sebuah peristiwa mudharatnya buat umat sampai mana,
kalau parah yang harus kita angkat, ini penting sekali
68
Ibnu Hamad, “Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa
((Studi Pesan Politik Dalam Media Cetak Pada Masa Pemilu 1999)”, Jurnal
Makara Sosial Humanoria Vol. 8, No. 1, April 2014, h. 22
149
baik buat umat ya kita angkat beritanya. Umat adalah
yang utama untuk ROL.”69
Dalam konstruksi berita politik, antara Kompas.com dan
Republika tentu memilik cara atau bahkan kepentingan yang
berbeda. Berita politik ataupun semua jenis berita di
Republika diolah dalam news room. Semua isu ataupun
semua jenis berita akan terlebih dahulu masuk ke dalam
ruang news room. Kemudian, dari news room tersebut awak
media khususnya reporter mencari berita, kontrol reporter
ada di news room. Selain itu perencanaan berita ada di
redaktur sedangkan ekskesuinya berada pada news room.
“Di Republika ada namanya News Room. Republika
terbagi menjadi 3 bagian yaitu Koran, News Room dan
ROL, News Room ini ada di tengah-tengah antara Koran
dan ROL, untuk semua isu, pengembangan isu
munculnya dari semua redaktur baik dari Koran dan
republika online yang akan masuk ke news room dan
news room yang akan menggerakan reporter untuk
mencari berita, kontrol reporter ada di news room
karenamemiliki dua media massa. Perencanaan berita
ada di redaktur sedangkan untuk eksekusinya berada
pada news room.”70
Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui, meskipun
dengan pemenuhan kecepatan berita, media online masih
membutuhkan kerja redaksi. Pada dapur redaksi inilah
kemudian berbagai kepentingan atau isu akan dipilih.
Seluruh kerja redaksi akan menentukan bagaimana
69
Wawancara pribadi dengan Bayu Hermawan Redaksi
Republika.co.id. tanggal 05Juni 2018 70
Wawancara pribadi dengan Bayu Hermawan redaksi
Republika.co.id tanggal 05Juni /2018
150
konstruksi berita yang diterbitkan. Pada saat berita telah
terbit kemuudian akan membawa isu yang telah diseleksi
oleh ruang redaksi. Salah satu contoh dalam penelitian ini
adalah Republika.co.id yang tentu saja memiliki kepentingan
politik di ruang news room.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa penyuntigan
berita politik berawal dari penilaian terhadap berita yang
ditulis setelahnya akan dinilai oleh redaktur,. Dalam menilai
berita, redaktur akan melihat: apakah informasi yang
disampaikan bisa dipahami oleh khalayak dengan cepat,
apakah framing yang dibuat sesuai dengan framing media
bersangkutan, apakah cara penyajiannya menggunakan
bahasa jurnalistik ala media bersangkutan, dan apakah
informasi yang disampaikan mengutamakan kepentingan
khalayak.71
Hasil olah ruang redaksi Republika ternyata tidak juah
berbeda dengan kepentingan redaktur Kompas.com. Media
online ini juga memiliki struktur pekerjaan yang
menggunakan ruang redaksi. Berita yang akan diterbitkan
kemudian diolah pada ruang redaksi. Berita akan ditentukan
bagaimana pemilihan kata, framing, gambar, dan lain-lain.
Jadi, meksipun telah menggunakan media online
Kompas.com tetap menggunakan ruang redaksi sebagai
tempat seleksi isu berita politik.72
71
Ana Nadhya Abrar, Tata Kelola Jurnalisme Politik. (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2015), hal. 18 72
Llihat hal 47
151
“Dalam pemilihan tema dan pengemasan isi berita-
seperti struktur penyajiannya, pemilihan tema dan fokus
penekanan, pemilihan nara sumber dan isi komentar para
nara sumber.Pemilihan nara sumber dari orang-orang
yang terkait dengan berita akan disajikan dan punya
kewenangan terhadap isu tersebut.”73
Dari dua analisis di atas dapat disimpulkan, dalam
pemberitaan isu-isu politik tertentu, dua media tersebut baik
nasionalis maupun Islamis menggunakan konstruksi berita
dengan berbagai kepentingan. Konstruksi berita tersebut
akan sangat dipengaruhi oleh visi, misi dan peran wartawan
memproduksi berita. Konstruksi berita akan terlihat pada
usaha wartawan menyusun fakta yang diperoleh dari
lapangan, wartawan yang mengisahkan atau menceritakan
peristiwa, dan wartawan menulis fakta serta dapat dilihat
bagaimana wartawan menekankan arti tertentu dalam berita.
Media tanpa demokrasi tidak akan berjalan dengan baik,
tidak ada kebebasan berpendapat atau publikasi dan
sebaliknya demokrasi tanpa adanya media tidakakan terlihat
karena media memberikan ruang untuk demokrasi. Media
berhubungan erat dengan pemerintah dan publik, sehingga
keberadaan mediamassa dalam menjalankan sistem
demokrasi patut diperhitungkan bahkan sejak zaman feodal
dimana media massa digunakan sebagai alat yang potensial
untuk mengontrol masyarakat.
73
Wawancara pribadi dengan Icha Rastika editor Kompas.com tanggal
07 Mei 2018
152
Pemilukada DKI Jakarta tahun 2017 merupakan ajang
penyaluran aspirasi politik masyarakat Jakarta untuk memilih
pemimpin yang memiliki integritas pribadi yangbaik dan
jujur, sehingga pemerintahan dapat berjalan secara
demokratis. Indikator dari adanya sebuah demokratisasi
yakni adanya pemilihan umum, pada studi ini posisi media
dapat memberikan pengaruh besar kepada publik sehingga
kualitas pengambilan keputusan secara demokratis
berhubungan erat dengan kualitas informasi yang diberikan
oleh media.
Tetapi dua media online yaitu Kompas.com dan
Republika.co.id memiliki kepentingan yang berbeda terkait
pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Dengan kata lain, terhadap
kebijakan Anies Baswedan media tersebut yaitu
Kompas.com dan Republika.co.id ada yang menjadi oposisi
dan ada juga yang mendukung kebijakan Anies Sandi. Dalam
hal ini media memang tidak akan pernah memiliki
kepentingan yang netral.
Dari hasil framing dan wawancara dapat ditemukan
bahwa terdapat perbedaan terhadap cara pandang jurnalis
terhadap kebijakan Anies-Sandi. Kompas dari 5 (lima) berita
yang dibuat membuat framing berita dari sudut pandang
politik. Berita dengan tema rumah DP 0 persen, demo sopir
angkot, dan penutupan Hotel Alexis dikonstruksi dari sudut
pandang politik. Jurnalis menganggap rumah DP 0 persen
tersebut menjadi kewajiban Anies-Sandi untuk dibangun
153
sebab itu merupakan janji kampanye. Penutupan hotel Alexis
juga dianggap sebagai representasi kepentingan politik
Anies-Sandi.
Konstruksi berita yang dibuat oleh Republika nampaknya
lebih santun. Temuan analisis menunjukkan dari 5 (lima)
berita yang dibuat tidak membuat kritik yang cukup tajam
terhadap kebijakan Anies-Sandi. Salah satu contoh misalnya
berita tentang rumah DP 0 persen yang bertujuan agar
masyarakat yang belum punya rumah naik kelas. Berita
dikonstruksi dengan framing untuk mendukung seluruh
kebijakan Anies-Sandi. Dengan kata lain, jurnalis tidak
menjadi opisisi dari kebijakan Anies Sandi khususnya
program Rumah DP 0 persen dan penutupan hotel Alexis.
2. Hasil Konstruksi Berita (Konfirmasi Pembaca)
Pada tahap konstruksi adalah konfirmasi merupakan
bagian dari proses konstruksi.. Pada tahap ini peneliti hanya
melakukan wawancara pada pembaca berita Kompas.com
dan Republika.co.id.informan yang diwawancara adalah dua
orang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan satu
orang karyawan swasta. Pembaca yang dipilih sebagai
informan dengan alasan mereka pembaca dari dua media
tersebut.
Setiap pembaca berita, dalam ruang konstruksi sosial tentu
membangun konsep dirinya sendiri. Pembaca berita
menafsirkan makna berita sesuai dengan realitas sosial yang
154
dipahaminya. Setelah berita di tangan pembaca, maka
penafsiran teks diserahkan pada kehendak pembaca.
Tidak ada penafsiran teks berita yang sifatnya paling
benar sebab teks memiliki banyak makna. Begitu juga,
informan yang membaca berita Kompas.com dan
Republika.co.id tentu berbeda dalam menafsirkan makna
berita yang dibacanya. Saat peneliti melakukan wawacancara
mengenai pandangan mereka tentang berita 100 hari kerja
Anies Sandi, ternyata memang ada perbedaan pandangan
tentang berita tersebut. Konstruksi berita yang dibangun
memiliki framing yang berbeda dari tiga orang yang
diwawancara.
Informan pertama saat dikonfirmasi pemberitaan yang
disajikan oleh Kompas.com dan Republika.co.id mengenai
kinerja Gubernur DKI Jakarta. Informan menjelaskan bahwa
untuk program penutupan Hotel Alexis Kompas.com telah
menyajikan pernyataan yang sudah terkait dengan bagaimana
Anies-Sandi menutup hotel tersebut Tetapi menurutnya, ada
kekurangan berita tersebut yaitu berita tidak dilengkapi
dengan bagaimana tahapan-tahapan serta alasan yang lebih
faktual. Dari tahap konfirmasi wawancara ini dapat diketahui
bahwa penulis berita masih belum melengkapi berita. Ada
terkesan bahwa berita hanya merupakan opini penulis berita
yang tidak suka dengan kebijakan Anies-Sandi dalam
menutup Hotel Alexis.
155
“Untuk program penutupan alexis disitu disajikan
pernyataan yang hampir sama terkait bagaimana
Anies_sandi menutup alexis tersebut, cuman kedua tidak
merinci bagaiman tahapan-tahapan serta alasan yang
seharusnya dikemukakan oleh anies-sandi, walapun
distu juga dijelaskan bahwasannya anies-sandi tidak
ingin mengungkapkan adanya bukti-bukti atau dokumen-
dokumen yang seharusnya menjadi salah satu penguat
bahwasanyaitu harus ditutup, hanya terkesan opini
belaka dan disitu dijelaskan”74
Menurut informan pertama ini, Kompas menampilkan
berita yang lebih terperinci.Tetapi Kompas justru banyak
membuat kritikan terhadap kinerja 100 hari Anies Sandi.
Kompas memang lebih banyak mengutip mengenai beberapa
kegagalan program kerja yang dilakukan oleh Anies Sandi.
Meskipun juga Kompas dalam pemberitaan tidak
memberikan bukti-bukti yang faktual untuk mengkritik
kebijakan Anies-Sandi.
“Di kompas lebih rinci, dia menyebutkan bahwasannya
anis-sandi itu hanya mengejar target untuk 100 hari
kinerja mereka yang dijanjikan sebelumnya dan buktinya
walaupun dari pihak anis-sandi mengiyakan ada bukti-
bukti cuman tidak mungkin untuk di publish”75
Kemudian, konstruksi berita yang dibuat oleh Republika
menurut informan hampir sama dengan Kompas.com.
Konstruksi berita yang dibuat adalah bahwa Hotel Alexis
sudah ditutup dan Anies-Sandi telah memenuhi janji
74
Wawancara pribadi dengan Rosa Permata tanggal 04 November 2018
di UIN Jakarta. 75
Wawancara pribadi dengan Rosa Permata tanggal 04 November 2018
di UIN Jakarta.
156
kampanye. Konstruksi berita yang dibuat mengenai rumah
DP 0 persen Republika.co.id juga tidak berbeda dengan
Kompas.com. Berita juga tidak dilengkapi dengan prosedural
yang faktual sehingga berita lebih terlihat sebagai opini
pribadi penulis berita.
“Kalau di republika nya saja alexis sudah ditutup dan
anis-sandi sudah memenuhi salah satu janji ketika
mereka berkampanye. Kemudian untuk program DP 0
persen hamper sama untuk republika dan kompas,
mereka cuman menyajikan bahwasannya anies sandi
terkait dp 0 persen masih berupa pengupayaan,
walaupun sudah ada realisasinya ketika ada peletakan
batu pertama masih belum jelas bagaimana prosuderal
seperti apa.”76
Konstruksi berita menengenai demo sopir angkot,
menurut informan, antara Kompas.com dan Republika.co.id
malahan memiliki berbedaan. Konstruksi berita yang dibuat
oleh Republika belum runut atau belum memberikan fakta
yang lebih detail. Kompas.com justru membuat konstruksi
berita yang lebih detail meskipun jika diamati lebih dalam
berita Kompas.com dibumbuhi sedikit provokasi.
“Kemudian untuk penataan tanah abang, kalau untuk
Republika menjelaskan bahwasanya terjadi demo bahwa
sopir angkot berdemo tentang penutupan jalan Jati Baru
dipergunakan oleh pedagang kaki lima cuman untuk
dikompas itu diruntut lagi, disitu ada pernyataan yang
76
Wawancara pribadi dengan Rosa Permata tanggal 04 November 2018
di UIN Jakarta.
157
agak berbeda, disertakan adanya provokasi-provokasi
terhadap sopir angkot untuk melakukan demostrasi.”77
Dari hasil analisis di atas dan didukung oleh pernyataan
informan pertama ini, informan pertama membuat
kesimpulan bahwa dirinya lebih senang membaca berita di
Kompas.com dibandingkan dengan Republika.co.id. Alasan
informan pertama lebih menyukai membaca berita di
Kompas.com adalah karena Kompas.com lebih bisa
memberikan fakta-fakta yang lebih lengkap dibandingkan
dengan Republika.co.id. Informan pertama menjelaskan
bahwa tidak ditemukan fakta-fakta yang jelas pada
pemberitaan di Republika.co.id.
“Saya lebih suka baca kompas.com karena walaupun
didepannya itu ada pernyataan yang sama ternyata
setelahnya da bukti-bukti dan fakta-fakta yang lain yang
tidak saya baca di Republika.”78
Agar tahap sebaran konfirmasi lebih objektif maka
peneliti melakukan wawancara pada informan kedua.
Pendapat informan kedua ini berbeda dengan pendapat yang
dijelaskan oleh informan pertama. Setelah membaca berita
mengenai penutupan Hotel Alexis, informan pertama
berpendapat bahwa pemberitaan Republika lebih banyak
menggunakan pendapat (sumber informasi) dari Anies
77
Wawancara pribadi dengan Rosa Permata tanggal 04 November 2018
di UIN Jakarta 78
Wawancara pribadi dengan Rosa Permata tanggal 04 November 2018
di UIN Jakarta
158
Baswedan. Berbeda dengan Kompas yang lebih banyak
menggunakan sudut pandang keluhan dari masyarakat.
“Untuk pemberitaan hotel alexis yang pertama dari
republika, untuk temanya sama tapi dari segi isi
republika lebih pendapat anies lebih dikeluarin, kalau di
republika banyak disebutin alasan anis kenapa tutup
hotel alexis, kalau di kompas hanya berupa keluhan
masyarakat, kalau di republika banyak di jelasin.”79
Pada berita pembangunan rumah DP 0 persen, tampaknya
Republika lebih mendukung kebijakan Anies Sandi.
Republika menggunakan sudut pandang Anies untuk
mendukung kebijakan pembangunan Rumah DP 0 persen.
Informan kedua menegaskan bahwa Republika lebih banyak
mengutip alasan alasan Anies dalam penutupan Hotel Alexis.
Hal ini berbeda dengan Kompas yang hanya mencari
informasi dari keluhan beberapa masyarakat. Republika lebih
mendukung Anies dengan menjelaskan kebaikan-kebaikan
maksud Anies.
“Pembangunan rumah dp 0 persen kalau di republika,
lebih mengedepankan kebaikan, maksudnya anies ingin
begini, anis ingin begitu, misalnya anis ingin warga naik
kelas untuk warga yang berpendapan rendah punya
rumah sendiri.”80
Kompas sepertinya lebih melihat pada beberapa kegagalan
yang dilakukan oleh Anies Sandi. Dapat dikatakan, Kompas
merupakan pihak opisi yang membuat kritikan terhadap
79Wawancara pribadi dengan Rizka Maulani tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta 80
Wawancara pribadi dengan Rizka Maulani tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta
159
kebijakan Anis Sandi terhadap pembangunan rumah DP o
persen.Seluruh berita yang dibuat tidak membuat dukungan
terhadap kebijakan rumah DP 0 persen Anies-Sandi. Dapat
disimpulkan pada berita pembangunan rumah DP 0 persen,
Kompas melihat dari sudut pandang kegagalan Anies-Sandi.
“Sementara kalau di Kompas dia lebih ke permasalahan
yang sedang di alami anis tentang pembangunan rumah
dp 0 persen.”81
Konstruksi berita terkait berita penutupan jalan di Tanah
Abang antara Kompas.com dan Republika.co.id juga terdapat
perbedaan. Menurut Informan kedua ini, pemberitaan di
Republika seluruh isi berita hanya tentang demo dan alasan
mengapa sopir angkot ingin berdemo. Perbedaan dengan
konstruksi berita di Kompas.com adalah isi berita Kompas
seolah-olah ada unsur unjuk rasa sopir angkot adalah terkait
dengan tendensi politik. Kompas mellihat kasus demo sopir
angkot dari sudut pandang yang lebih bermakna politik.
“Penutupan jalan tanah abang, kalau di republika itu
benar-benar isinya cuman demo mengapa supir angkot
ingin berdemo, sementara di kompas seolah-olah ada
unsur unjuk rasa supir angkot ada dugaan unsur
politisi”82
Dari hasil analiis teks wawancara di atas, informan
memang cenderung memihak pada pemberitaan yang dibuat
81
Wawancara pribadi dengan Rizka Maulani tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta 82
Wawancara pribadi dengan Rizka Maulani tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta
160
oleh Republika.co.id dibandingkan dengan Kompas.com.
Informan kedua ini lebih melihat Republika.co.id dari sudut
pandang dukungan terhadap kebijakan Anies Sandi.Hal ini
menjadi sangat jelas saat diwawancara, informan kedua
menegaskan bahwa dirinya lebih suka membaca Republika
dibandingkan dengan membaca Kompas. Alasan Informan
kedua ini, semenjak sekolah dirinya sudah sering membaca
Republika. Alasan selanjutnya adalah Kompas, ia tidak
menyukai outlinenya yang terkadang terlalu berlebihan.
“Saya lebih suka baca republika karena dari saya masih
sekolah saya sudah sering baca republika dan kalu
kompas aku kurang begitu suka outlinenya kadang
terlalu berlebihan”.83
Informan ketiga memberikan jawaban yang tidak terlalu
panjang seperti pada informan satu dan informan dua.
Menurut pendapat informan ketiga, Republika sangat jelas
mendukung progam Anies-Sandi dalam progam rumah DP 0
persen. Republika lebih banyak menjelaskan tentang
keuntungan dari adanya progam rumah DP 0 persen.Hal
yang juga mendukung keperpihakan Republika terhadap
progam Anies adalah adanya pengulangan berita dan
halaman berita juga cukup banyak.
83
Wawancara pribadi dengan Rizka Maulani tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta
161
“Jelas, lebih pro dan menonjol ke program anis.penjelasn
terkait keuntungan jelas. banyak pengulangan dalam
berita. halaman terlalu banyak.”84
Menurut pendapat informan ketiga, Republika sangat jelas
mendukung progam Anies-Sandi dalam progam penututapan
hotel Alexis sama halnya dengan progam rumah DP 0
persen. Republika lebih banyak menjelaskan keuntungan
yang didapatkan oleh masyakat dengan adanya penutupan
hotel Alexis. Hal yang juga mendukung keperpihakan
Republika terhadap progam Anies adalah dengan
pengulangan berita dan halaman berita juga cukup banyak.
“Pro ke anis, terdapat pengulangan berita di halaman
selanjutnya. Dan demo angkot, narasumber tidak
dijelaskan, terdapat pengulangan berita, halaman terlalu
banyak”85
Pada demo sopir angkot, justru Republika tidak
menuliskan nara sumber yang jelas, terdapat pengulangan
berita, dan halaman terlalu banyak. Berbeda dengan Kompas
menurut informan ketiga, demo supir angkot,, jelas dan rinci,
informasi lebih akurat dan detail. Terdapat penjelasan
mengetahui motif dibalik demo tersebut. Untuk penutupan
alexis netral, begitu juga dengan pembangunan rumah DP 0
persen, penjelasan lebih lengkap tentang bagaimana
pembangunan itu dilakukan, dijelaskan siapa saja yg terlibat.
84
Wawancara pribadi dengan Imma Lailatul tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta 85
Wawancara pribadi dengan Imma Lailatul tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta
162
“Kompas, untuk demo Supir angkot, nara sumbernya
diketahui , jelas dan rinci, informasi lebIh akurat dan
detail. mengetahui motiv dibalik demo itu/provokator.
urusan politik. Untuk penutupan alexis netral. Dan untuk
pembangunan rumah dp 0 persen, netral, penjelasan lebih
lengkap tentang bagaimana pembangunan itu dilakukan,
dijelaskan siapa saja yang terlibat.”86
Dari hasil analisis wawancara di atas, informan ketiga
nampaknya lebih mendukung pada berita-berita yang dibuat
oleh Kompas.com. Informan ketiga merupakan orang yang
juga tidak terlalu mendukng kebijakan Anies dalam progam
rumah DP 0 persen, pentupan hotel Alexis, dan penutupan
jalan jati Baru Tanah Abang. Hal ini ditegaskan oleh
pendapat informan ketiga yang menyebutkan, dirinya lebih
suka Kompas, karena beritanya lebih netral, tidak condong
pada hal-hal tertentu, isi berita sesuai dengan judul dan isi
lebih jelas terperinci.
“Saya lebih suka kompas, karena isi beritanya netral, tidak
condong pada hal-hal tertentu, isi, berita sesuai dengan
judul, isi lebih jelas dan rinci, halaman tidak banyak dan
tidak terdapat pengulangan isi berita.”87
Dari ketiga informan yang diwawancarai dapat di
simpulkan bahwa 2 (dua) dari 3(tiga) informan lebih
menyukai membaca Kompas.com karena berita yang
disampaikan lebih detail dan jelas.
86
Wawancara pribadi dengan Imma Lailatul tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta 87
Wawancara pribadi dengan Imma Lailatul tanggal 05 November
2018 di UIN Jakarta
163
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis penelitian bab sebelumnya, maka
temuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam pemberitaan tentang 100 hari kinerja gubernur
DKI Jakarta periode 2017-2022 kompas.com vang
memliki sudut pandang yang berbeda dengan
Republika.co.id. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana
kompas.com memkonstruk pemberitaan mengenai
Gubernur DKI Jakarta. Kompas.com dapat dilihat lebih
banyak membuat kritikan terhadap program kerja Anies
Sandi. Kompas online berpendapat bahwa apa yang tidak
sesuai perlu dikritik.
2. Untuk Republika.co.id konstruksi pemberitaan yang
dilakukan terhadap Gubernur DKI Jakarta justru selalu
mendukung kebijakan yang dilakukan oleh Anies-Sandi.
Dilhat bagaimana Republika.co.id mengemas pemberitaan
tentang Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Republika
Online sendiri mencoba untuk menjadi media
penyeimbang. Penyeimbang dalam artian media-media
lebih banyak mengkritisi Anis dan Sandi semenjak
mereka menjadi Gubernur dan ROL tidak ingin terjebak
dalam mengkritisi Gubernur yang baru saja di lantik.
164
B. Saran-Saran
1. Penelitian ini hanya menggunakan analisis framing
pendekatan tekstual, maka penelitian selanjutnya dapat
menggunakan analisis framing lainnya.
2. Berita yang digunakan hanya terbatas pada 5 (lima) berita
setiap media, maka penelitian selanjutnya harus
menggunakan berita yang lain agar mendapatkan hasil
yang lebih objektif.
3. Penelitian ini belum menggunakan analisis pada level
konteks secara mendalam, maka penelitian selanjutnya
disarankan melakukan analisis pada level konteks agar
mendapatkan hasil yang berbeda.
165
DAFTAR PUSTAKA
Abrar, Ana nadhya, Tata Kelola Jurnalisme Politik. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2015.
Al_Qardawi, Yusuf, Halal Haram dalam Islam, Solo: Era
Intermedia, 2003 Terj.
Arifin, Anwar, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-
Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka. 2003.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karinah, Komunikasi
Massa. Bandung: Simbiosa RckatamaMedia, 2014.
Ar-Rifa’i, Muhammad Nasib, Kemudahan dari Allah :
Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Depok: Gema Insani, 2011,
cet 17.
Ash Shiddqi, Teungku Muhammad Hasbi, Tafsir Al-Qur’anul
Najid, Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1995, cet. ke II
As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir, Tafsir as-Sa’di,
Jakarta : Pustaka Sahifa,2007,terjemahan.
Azca, M. Najib, Hegemoni Tentara. Yogyakarta, LKiS, 1994.
Deddy mulyana, : Nuansa-nuansa Komunikasi : Meneropong
Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat
Kontemporer. PT. Remaja Rosda Karya bandung, 2001.
Demers , Viswanath, Mass media, social control, and social
change, A macrosocial perspective. Ames: Iowa State
University Press, 1999.
Berger, Peter L. dan Luckmann, Thomas, The Construction of
Reality: A Treatise in the Sociology of Knowledge. New
York: Anchor Books Doubleday & Company, Inc, 1967.
166
Bungin , Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta:
Kencana, 2008.
, Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2008.
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003.
E.K, Poerwandari, Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian
Psikologi. Jakarta: LPSP3. Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, 2007.
Eriyanto, Analisis Framing:Konstruksi Ideologi dan Politik
Media. Yogyakarta:LKiS, 2012 cet-7.
Faqih, Allamah Kamal dan tim ulama, Tafsir Nurul Quran,
Jakarta:Penerbit Al-Huda, 2005. Jilid VIII,terjemahan.
Hamad, Ibnu, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa-
Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-
Berita Politik. Jakarta: Granis, 2005.
----------------, Media Massa dalam Komunikasi Politik: Saluran
atau Agen Politik. Jakarta: Jurnal Media Watch Kupas,
2001 Vol. 3.
Jazuli, Ahmazi Samiun, Kehidupan dalam Pandangan Al-
Qur’an, Depok: Gema Ihsani,2014, cet ke2.
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta : UIN
Press,2006.
J.S Badudu dan Mohammad Zain, Sutan, Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Kasman, Suf, Pers dan Pencitraan Umat Islam di Indonesia,.
Badan Litbang dan Dilat Kementrian Agama RI, 2010.
167
Kementrian Agama RI, Kerja dan Ketenagakerjaan (Tafsir Al-
Qur’an Tematik), Lajnah PentashihanMushaf Al-Qur’an,
2010.
Littlejohn, Foss, Teori Komunikasi. Salemba Humanika 2009.
McQuil, Dennis (terjemahan), Teori Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar. Jakarta: Erlangga, 1996.
Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif. Bandung :PT.
Remaja Rosdakarya, 2004.
Muhammad, Al Imam Jalaluddin, Tafsir Jalalain, Surabaya:
Pustaka eLBA 2010, terjemahan.
Nimmo, Dan, Komunikasi Politik : Khalayak Dan Efek,.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2010.
------------------, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan
Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Nugroho, Yanuar, d.k.k, Memetakan Lansekap Industri Media
Kontemporer di Indonesia. Jakarta; Centre for Innovation
Policy and Governance, 2012.
Oetama, Jakob, Pers Indonesia: Berkomunikasi Dalam
Masyarakat Tidak Tulus. Jakarta:Kompas, 2001.
Oli, Helena, Berita & Informasi Jurnalistik Radio. Jakarta: PT.
Indekz, 2007.
Pan, Zhongdang dan Kosicki, Gerald M., Framing Analysis an
Approach to News Discourse. Political Communication
Article, 1993.
Patton, Quin Michael, Qualitative Research & Evaluation
Methods. New Delhi : Sage Publications, 2002.
Poloma, Margaret M. (terjemahan Contemporary Socialogical
Theory), Sosiologi Kontemporer. Jakarta; PT
RajaGrafindo Persada, 2003.
168
Ritzer, George (terjemahan), Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Berparadigma Ganda. Jakarta: CV. Rajawali 1985.
Reddick Randy dan King Elliot, Internet Untuk Wartawan :
Internet untuk Semua Orang, Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia, 1996.
Ruslan ,Rosady, Metodologi penelitan public relation dan
komunikasi. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Rusadi, Udi, Kajian Media: Isu Idelogis dalam Perspektif,Teori
dan Metode. Depok: PT. RajaGrafindo Persada, 2015.
Sobur, Alex, Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006.
----------------, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk
analisis wacana, analisis semiotik dan analisis framing.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Sudibyo ,Agus, Citra Bung Karno, Analisis Berita Pers Orde
Baru. Yogyakarta: Bigraf, 1999.
Strauss, Anselm dan Corbin, Juliet, Dasar-Dasar Penelitian
Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Suhandang, Kustadi, Pengantar Jurnalistik. Bandung: Nuansa
Cendikia, 2010.
Yunus, Syafrudin, Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia
Indonesia,2010.
Veeger, K.J., Realitas Sosial, Refleksi Filsafat Sosial Atas
Hubungan Individu Nasyarakat dalam Cakrawala Sejarah
Sosial, Jakarta: Gramedia, 1993.
Vivian, John, Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana, 2008.
Zakaria, Imam Abu, Riadhus Shalihin, Bandung: Alma’arif,
1987, Terj.
169
Tesis,
Musyaffa, Konstruksi Pemberitaan Media Online Indonesia
terhadap ISIS (Analisis Framing Kompas.com,
Okezone,com, Tempo.co dan Republika.co.id). UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2017 Program Magister Komunikasi
Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
Vani Pravita Yuliani Konstruksi realitas konflik di Indonesia
pada media online (analisis framing konflik Puger di
Republika dan Surya)”. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Departemen Ilmu Komunikasi Universitas
Indonesia (UI) Juni 2014.
Budi Santosa, Konstruksi realitas politik kandidat presiden SBY,
(Universitas Indonesia).
Jurnal
Fitra Ardiantoro: Citra Pasangan Calon Walikota dan Wakil
Walikota Bandar Lampung Periode 2010-2015 Dalam
Pemberitaan Harian Umum Lampung Post. (Universitas
Sultah Agung Tirtayasa, 2010.
Website
www.Kompas.com
www.Republika.co.id.
Www.cnnindonesia.com
Nama
NIM
Universitas
Jurusan
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Icha Rastika
Media '. Kompas.com
Jabatan : Editor
Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
Nanda Cita Aliffah
2trs\s 10000003
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Komunikasi dan Penviaran Islam
Adalah benar telah melaksanakan wawancara penelitian
di Kompas.com unttk memperoleh data, terkait berita Kinerja
Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 pada bulan Juni 2018,
dengan judul tesis :
"Konstruksi Pemberitaan Kompas.com dan Republika.co.id :
Analisis Framing Kinerja 100 hari Gubernur DKI Jakarta
Periode 2017-2022".
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenarnya,
dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Iakartq 07 Mei 2018
Editor Kompas.com
MIcha Rastika
1.
}-IASiI, WAWAN(]Afu\ KOMPAS"T]OL4
Berdasarkan pengamatan sava. Kontpas.cr-rin ffienenlpatkan
berita-berita tentang pen,erintahan pada kolonr
"nasional.kolnpas rlan megapolitan.kornpas". Apa
pertimlrangan dalan"r penempatanipengkategorian tersebut?
Berita Anies-Sandi sebagian besar di megapolitan. Kenapa
masuk megapolil;rn karena megapclitan itu mengc*r,er isu
J;IBODET'AB EK aiias perkotaan.
Bagaimana Pemilihan nara sumhel suatu isu'l
Pemilihan nar;l sumber tlari orang-orang !'ang terkait d*ngan
trerita akan disaiikan dan punya ker,venangan terharlap isu
tersebut" h4isaikan teutang rlemo scpir angkot" kita lihat pihak
yang terkait, pefianra .r ang pasti sopir ;**Lot" orang tralai
kota" pemrov IIKI.
f'envikapa* redaksional - seperti apresiasi redaksionai secara
langsung terhadap kebijakan-kehiiakan daiam 100 hari
liinerjanya lrak ,{nies dan Fali Sandi?
Pendapat saya tcntang kinerja Anies-Sandi. narnanl'a barn
100 hari pasti rnasilr aela 1,eng beiurr terealisasi rian ada
beberapa -vang suclah terealisasi seperti penlltupan Alexis.
h.{enurut sa,ya kebijakan-kebijakan -yang teralisasi itu
kebiiakan y'ang popuiis"
2.
n
1 i3againrana alur berita dicari, diprcduksi. hingga la3,ak
itrisa"iikan sebagai berita? lL)'urama patla permasalahan l00
hari kine{a gubernur I}Ktr "}akarta?
Repartrer mengirim berita" lalu kiia lihat, misalt:va ada berita
ruasuk kita nilai sudah layak ia.vaug apa belum, perlama nara
srirnl-.en:va suctah memenuhi krediirilitas. l:erir:rbang. beri ta
itr: harus benar, harus ada k*nllrnrasin3,'a bukan cuman
sei*sdar isu. kalau belum aiia konfirr:lasi kile ar"lggap itli
beh.rm layak tayang. Nah kalar.r udah taS,ang nih beritan_va,
misaln-va ilari sopir angkot rnenjerit omsetnya turun" karena
kita siibtnva *nline {:a\}€r hath side ny'a bisa rli berita
selanjLrtnva" "ladi kita naikin riulu berita tentang supir angkot,
setelahnya kita rninta pihak terkait untuk coyer hoth .yide
nl'a.nntuk mengimbangi isn kita minta tan_egapan dari
Pernrov llKtr. tapi tidak harus dalam satu berita.
Sehari \.1,?r!a\\.f;n harrrs menyetrirka:r i"rer*pa herita ?
Senrbilnn berita dalam sehari
Penriiihan \ fina\\an dalanr nrencari hcrita tcntauq trries -Sandi
Kita tirlai< ada pemilihan lvartawan datram mencari be.rita.
Sebenarn-va pemilihan wa*a\yann-va adalah kita sesr-raikan
aja, kavak J'ang di tanah abang itu kan di .lakarta Pilsat" jarii
-yang mengcover beritanya aclalah repoder yang pegang
Jakana pLrsat kalau vang di tralai kota .vang ditugasin ,vang
5.
{}.
8"
"{akafia pusi?t kalau yang tli halai kota 3,-ang ditrigasin _vang
ditLrgasin cti balai k*ta. I(aialr -vang di Iiotel Alexis viu:g
iiitrigasin di .iakarte {.rtara
Bagaimana dengatr pemilihan berita ? misaikan l-.erite t*ntang
penutupair hotel alexis.
Jadi sebenamya kita itr-r berangkat clari jalii Anies. nafr ciari
situ l<ita xerus memantalt peri(embangan isun1,a, ter*lasxk
p*rk*rnbangan realisasi janji Anies-Sancli,vang me*arik
perhatian, ialu ketika repo$er urendapat infi,',rmasi b:ihrula ada
sura1. pemrtupan soal alexis. itu informa-sin.va dari reporter
-vang acla di halai kota. infirrmasi au'aln1.a dari situ iah-r iiira
k*nfimrasi riuir"r ke pihak ilelrprol IIK{. dan sete l*}r
rlrendapat kontirmasi tersebut kita langsung rnelihat kondisi
Alexis pasca pern,vataan Anies mengenai penutupan hotel
tersehut dan di t*gasi adalah rcporter vans arla cli .lakart;r
I ltara.
Apakah Koinpas.com memiliki kebijakan rerlak"si rerhadap
penrberitaan?
Kita mcn:beritakan sesuatu 3,'ang *b.|ektil" h*rirnbang* yeng
henar d*n tidak provokatif-
Bagaimana dengar: trc'leclogi K*mpas.cocr. apa Ada
keperpihakan dari Komilas"com ?
Tidak ada. Sebenamva kita tidak ada bcrpihak s*niliri
terhaclap siaapaprm, tapi *arnanya merlia ftigasny'a mcngawasi
kinerjan3,a Anis" kalall mernalts ada vang perlu dikritik i,a
q
10.
1i.
lukan kita kritik. menurut szlya penutupan .ial:-n jati banr
lncmanE pellu dikritik.karena jalan vang ditutup brikan suatr-r
hal 3'ang l-.enar"
llerapa berita -vang cii keluarkan lentaug Anis da:r Sanctri lt
K*]aL; rnisaln-l'a s*al Atries dan Sandi kita tidak l'risa ngukur.
Yang bergulir sa.ia, rrisaln-va isu apa -vang lagi a<la dan kita
bisa mengemb,er:Ekan isi:n_va. Kila nrelihat isi"r 3,'ang lagi
banyak di traca. 'fidak ada i:atoican sehari harus kelnar h*rapa
berita tentang Ani*s-Sandi.
Jakarta" *7 X4ei 2{}i S
l:,ditor Ko xtyt tx s "
c * *e
wlshjr R,ie.ril"a
Nama
Media
Jabatarr
Nama
NIM :21150510000003
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Adalah benar telah melaksanakan wawancara penelitian
di Republika Online untuk memperoleh data, terkait berita
Kinerja Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 pada bulan
Juni 2018, dengan judul tesis :
"Konstruksi Pemberitaan Kompas.com dan Republika.co.id :
Analisis Framing Kinerja 100 hari Gubernur DKI Jakarta
Periode 2017-2022".
Demikian surat keterangat ini dibuat dengan sebenarnya,
dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,05 Juni 2018
Redaktur Polhukam Republika Online
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
: Bayu Hermawan
: Republika Online
: Redaktur Polhukam
Menerangkan dengan sebenarnya bahwa :
: Nanda Cita Aliffah
HASIL WAWANCARA REPUBLIKA.CO.ID
1. Bagaimana proses pembentukan berita-berita politik?
Di Republika ada namanya News Room. Republika terbagi
menjadi 3 bagian yaitu Koran, News Room dan ROL, nah
News Room ini ada di tengah-tengah antara Koran dan ROL,
untuk semua isu, pengembangan isu munculnya dari semua
redaktur baikdari Koran dan republikaonline yang akan
masuk ke news room dan news room yang akan
menggerakan reporter untuk mencari berita, kontrol repofier
ada di news room karenamemiliki dua media massa.
Perencanaan berita ada di redakutr sedangkan untuk
eksekusinya beradapada news room.
2. Bagaiman sinergi antara ROL dan Koran ketika ada berita-
berita besar yang muncul ?
Misalkan untuk satu isu yang besar,contohnya isu tentang
teroris, sebenamya kan itu isu, suatu bagian wacana besar
yang membutuhkan kedalaman sedangkan ROL
membutuhkan kecepatan berita jadi artinya sembari repofter
itu memperdalam suatu isu, sementara Rolmengirim
bagian-bagian yang dari mereka punya misalkan identitas
pelaku teroris dulu yang di munculkan atau motif nya yang di
munculkan sedangkan untuk garis besarnya yang akan di
munculkan di Koran.
a ROL yang menentukan isu berita yang akan mucul,
bagaimana ROL bisa mendapatkan isu berita untuk diberikan
kepada News Room?
ROL memiliki grup diskusi, yang perencanaan diskusi berita
di mulai setiap sore oleh semua redakutr ROL untuk
membahas isu apa yang akan di tampilkan oleh ROL
keesokan harinya dan akan diberikan kepada news room
tepat jam 8 malam.
Apa ada ketentuan berapa berita yang dimunculkan ROL
dalam sehari ?
Minimal satu reporter harus mencari 10 berita dalam satu
hari, kalau dari ROL sendiri tidak rrrembatasi, justru ingin
memuculkan berita sebanyak-banyaknya.
Dalam memproduksi berita ada faktor-faktor ideologi atau
idealis dari ROL itu sendiri ?
Pasti kalau dari segi idealis semua media pun maniliki tidak
harrya dari ROL aja,kitamenyesuaikan dengan visi misi, kita
sebagai media Islam Nasional, pendekatan juga harus melalui
pendekatan yar'1 islami, walaupun terkadang kita juga
mengkritik dengan keras. Tidak ada media yang tidak idealis,
saya rasa tidak akan bertahan. Semua pasti punya, tapi
masalahnya adalah sejauh mana kebijakan dari sisi pemilik
modal mempengaruhi pemberitaan dan kebijakan dalam
ROL. Di Republika sendiri walaupun di pegang oleh grup
4.
5.
6.
7.
besar, tidak ada sama sekali campur tangan pemilik modal
kecuali dari sisi bisnis misalkankan untuk iklan.
Bagaimana format berita di Republika.co.id?
Menggunakan bentuk piramida terbalik dengan minimal 2
nara sumber, ada background
Apakah Republika. co.id memiliki kebij akan redaksi terhadap
pemberitaan?
Ada. Yang paling utama berita harus lengkap, lengkap disini
maksudnya yang pertama cover both side untuk menghidari
ketika ada masalah. Nara sumbernya juga harus kompeten
yang tidak memihak yang sebelah kanan atau yang sebelah
kiri. Datanya jugaharus valid.
Visi misi republika adalah Islam Nasional, Dalam ROL
sendiri apa berpihak kepada masyarakat ?
Pasti. Justru yang dikedepankan oleh ROL adalah masalah
umat, gqmana berita itu penting apa tidak buat umat, bisa
membawa kebaikan buat umat atau ada sebuah. peristiwa
mudharatnya buat umat sampai mana, kalau parah yang
harus kita angkat, ini penting sekali baik buat umat ya kita
angkat b eitany a. Um at adal ah y ang utama untuk RO L.
Apa kriteria suatu berita yang dapat atau tidak dapat
disajikan dalam Republika online?
Berita yang penting dan menarik untuk umat. Pemilihan nara
sumber yang klasifikasinya kurang itu tidak kita arnbil, data
yang dibicaraknnya itu valid apa tidak.
8.
9.
10. Apabila secara tiba-tiba adabeita yang harus muncul hari itu
jtga, bagaimana sikap ROL ?
Di Republika sendiri ada reporter dari News Room dan ada
reporter btzzer walaupun kendali tetap ada di news room.
Reporter btzzer ini dikususkan untuk menggarap secepat
ROL, misalkan ada peristiwa bom yang tidak bisa kita
prediksikan, jadi reporterbuzzer ini yang akan kita kerahkan.
Ketika wartawan mencari dan membuat berita apa langsung
di serahkan kepada redakur atau ke news room terlebih
dahulu ?
Reporter mengirim ernail ke news room terlebih dahulu, lalu
dari news room akan dikirimkankan erirail redaktur
Bagaimana sikap redakur sendiri tentang berita tentang Anies
Sandi ?
ROL mencoba untuk menjadi media penyeimbang.
Penyeimbang dalam artikata karena kita melihat sejak anies
sandi muncul, katakan media-media yang lebih mengkritisi
mereka. Posisi ROL tidak ingin mengikuti terjebak dalam
mengkritisi, terlebih ini Gubernur baru, belum apa-apa sudah
dikritik.
Bagaimana Penyikapan ROL dalam persaingan media
online?
Sebenarnya ROL melihat saingannya bukanlah media online
seperti kompas.com atau detik.com. Jadi saingan kita
sebenamya adalah media sosial. kalau persaingan dengan
11.
T2,
13.
media online lain kita tidak merasa ada persaingan, kita
percaya bahwa kita punya segmen-segmennya sendiri.
Jakarta,05 Juni 2018
Redaktur Polhukam Republika Online
i {ASIL WAWANCARA PEI,TBACA
Pertanvaan : .Apa pendapat kamu tentang pe:tberitaan val1g
disaiikan erieh Kompas.com dan Republika.ct.r.id mengenai
kineria Gubernur llKl "Iakarta ?
Jar,vaban : l,intuk pr{tgram penutup*n alexis ciisitu disajikan
pernyataan 3,ang hanrpel Sama terkait bagaimana Anies_sandi
menutup aiexis tersebut" cllman kedua ticlak n:erinci bagain:an
tahapan-tahapan serta alasan Srang seharllsn-va dikemukakan oleh
anies-sandi, walapun distu .juga difetraskan bahr.r'asann.va lides-
sandi tirtrak ingin mengungkaokan adanya bukti-bukri atau
d*kumen-dokumen yang seharusnya arenjarii salatrr siitu penguill
bahrvasanyaitu harus clitutup. han5,'a ierkesan opini beiaka clan
clistu dijelaskan di kompas lebili rinci. dia men,vehurkan
bahw'asanny'"a anis-sandi itLl han1,a nenge.iar target untuk 1{10 hari
kineria mereka yang dijan"jikan sebehmtnva dan br-rktin3,'a
rvalaupun dari pihak anis-sandi nrengivakan ada bukti-bukti
.:uman tidak mungkin untuk di puhlish. tr{a}au di republika
nSrasaja alexis sridah ditr,rtup clan anis-sarrcli surlah nremenuhi
salah satu janji ketika mereka berkarapanve. Kemuriian untuk
prograrn DF 0 persen hamper sama uutuk repnblika dan kompas,
mereka cunlan rnen-yajikan bahu,asann,v-a anies -qandi terkait dp 0
porsen rra.qih berupa pengupayaafi" r,t-alaupun sudah ada
r*alisasin3.a ketika ada peietairan L:atu pefiama masih belum.jeias
bagaimana prosuderal seperti apa. Ker-nudian untuk pellataan
tanah atrang. kalau untuk r:epublika menjelaskan bahwasannyir
treriadi dem* bal*,va sopir angtri"ol herdemo tentang penutup:rn
jalan jatibarx dipergunakan oleh peilagang kaki lima- clrman
untuk ilikompas itu dirLultut Iagi, d:isitu ada pern3,'aiiten vang agak
ber"beda. disertakan adanl'a pro*kasi-pror,okasi terhadap sopir
angkot rintukmelakukan clemostrasi.
Sa_va iebih suka baca kompas.com karena r,valaupun riiclepannya
itu ada pern]'ataan,vafig sama tf,rn-yata setelahn-va da bukti-bukti
dan takta-lirkta -rang lain y.ang tidak sa,va baca di republika.
Jakarta. 04 November 201 I
Pertanyaan : Apa pendapat kamu tentang pemberitaan yang
disajikan oleh Kompas.com dan Republika.co.id mengenai
kinerja Gubernur DKI Jakarta ?
Jawaban : Untuk pemberitaan hotel alexis yang pertama dari
republika, untuk temanya sama tapi dari segi isi republika lebih
pendapat anies lebih dikeluarin, kalau di republika banyak
disebutin alasan anis kenapa tutup hotel alexis, kalau di kompas
hanya berupa keluhan masyarakat, kalau di republika banyak di
jelasin. Pembangunan rumah dp 0 persen kalau di republika,
lebih mengedepankan kebaikan, maksudnya anies ingin begini,
anis ingin begitu, misalnya anis ingin warga naik kelas untuk
warga yang berpendapan rendah punya rumah sendiri, sementara
kalau di kompas dia lebih ke permasalahan yang sedang di alami
anis tentang pembangunan rumah dp 0 persen. Penutupan jalan
tanah abang, kalau di republika itu benar-benar isinya cuman
demo mengapa supir angkot ingin berdemo, sementara di kompas
seolah-olah ada unsur unjuk rasa supir angkot ada dugaan unsur
politisi.
Saya lebih suka baca republika karena dari saya masih sekolah
saya sudah sering baca republika dan kalu kompas aku kurang
begitu suka outlinenya kadang terialu berlebihan.
J akarta, 05 November 20 1 8
Pertanyaan : Apa pendapat kamu tentang pemberitaan yang
disajikan oleh Kompas.com dan Republika.co.id mengenai
kinerja Gubernur DKI Jakarta ?
Jabawan: Republika. Untuk rumah Dp 0 persen jelas, lebih pro
dan menonjol ke program anis. penjelasn terkait keuntungan
jelas. banyak pengulangan dalam berita. halaman terraru banyak.
Sedangkan penutupan alexis, pro ke anis, trdapat pengulangan
berita di halaman selanjutnya. Dan demo angkot : narasumber
tidak drjelaskan, terdapat pengulangan berita, halaman terlalu
banyak.
Kompas. Untuk demo Supir angkot, narasumbernya diketahui ,
jelas dan rinci, informasi lebih akurat dan detail. mengetahui
motiv dibalik demo itu/provokator. urusan politik. untukpenutupan alexis netral. Dan untuk pembangunan rumah dp 0persen, netral, penjelasan lebih lengkap tentang bagaimana
pembangunan itu dilakukan, dijelaskan siapa saja yang terlibat.
Saya le.bih suka kompas, karena isi beritanya netral, tidak
condong pada hal-hal tertentu, isi, berita sesuai dengan judul, isilebih jelas dan rinci, halaman tidak banyak dan tidak terdapat
pengulangan isi berita.
J akarta, 05 November 20 1 8
Imma Laiiatul