Upload
lamkiet
View
378
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
EVANGELISM EXPLOSION DITINJAU DARI PENGAKUAN IMAN
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
I. PENDAHULUAN Dilingkungan kekristenan Indonesia, Evangelism Explosion (EE) sudah cukup
dikenal, termasuk di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
Evangelism Explosion adalah suatu metode Pengabaran injil, dan metode ini mulai
diperkenalkan sejak tahun 1960, dan di Indonesia sejak tahun 1984. Kerjasama non
formal antara HKBP dengan EE sudah cukup lama terjalin, sudah banyak pelayan dan
jemaat (baik dewasa maupun anak-anak) yang mengikuti pelatihan tentang EE ini.
Dalam beberapa acara resmi HKBP yang dihadiri oleh Ephorus, misalnya tahun 2011
dalam acara paskah BKS Marturia di Sport Mall Kelapa Gading Jakarta diperagakan EE
Kids.
Kerjasama ini terus berkembang dan akhirnya menjadi formal, dimana pada tanggal …..
2014 secara resmi ditandatangani MOU antara EE Indonesia dengan HKBP. MOU
ditandatangi oleh Pemimpin EE Indonesia, yaitu Bpk. Lukas Tanundjaja, dan Ephorus
HKBP, yaitu Pdt. W.T.P. Simarmata, MA.
Guna mengetahui lebih dalam tentang EE ini, kami mencoba mengikuti pelatihan di
Malang selama tiga Minggu, yaitu tgl 14 September – 2 Oktober 2015, dan berikut ini
kami mencoba membuat tulisan singkat tentang EE ini ditinjau dari sudut Pengakuan
Iman (Konfessi) HKBP 1951 & 1996.
Dalam tulisan singkat ini, kami tidak membandingkan Materi EE dengan ajaran gereja
lain, atau pemahaman seseorang ahli teologia, jadi sepenuhnya hanya membandingkan
dengan Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996.
II. EVANGELISM EXPLOSIONApa itu Evangelism Explosion (EE)
Evangelism Explosion adalah suatu metode penyampaian atau pengabaran injil, melalui
persahabatan.
Penyampaian Injil melalui metoda Evangelism Explosion dibagi menjdi empat tahapan,
yaitu Persahabatan; Penyampaian Injil; Penyerahan Diri; Tindak Lanjut Langsung
Adapun penjelasan dari tiap tahapan adalah seperti dibawah ini:
A. PERSAHABATANDalam tahapan persahabatan ini, kita harus menyapa orang yang baru kita temui itu
dengan ramah. Kita perkenalkan diri kita dan kita bisa tanyakan nama, alamat dan
pekerjaannya, kemudian kita lanjutkan pembicaraan tentang:
1
1. Kehidupan Sehari-hari.Disini kita mulai pembicaraan dengan hal-hal yang umum (Situasi setempat,
berita yang sedang hangat, dll…). Masuklah dalam kehidupan sehari-harinya, cari
bahan pembicaraan yang menyenangkan, misalnya hobi, pekerjaan, keluarga,
prestasi, dll.
2. Latar Belakang KerohanianGuna mengetahui latar belakang kerohaniannya, kita dapat bertanya hari
beribadahnya, apakah hari Jumat atau hari Minggu. Atau agama lainnya dengan
cara yang halus dan tidak menyinggung.
3. Kegiatan KerohanianUntuk mengetahui ketertarikannya terhadap hal-hal yang rohani, kita bisa
tanyakan seberapa aktif dia dalam hal kegiatan rohani.
Disini kita sudah mulai mengarahkan pembicaraan agar dia siap mendengar
pertanyaan Diagnostik.
4. Kesaksian PribadiGuna menarik perhatiannya tentang hidup kekal yang cuma-cuma, kita gunakan
kesaksian pribadi. Kemudian akhiri kesaksian dengan mengatakan: “Maukah Anda
mendengarkan bagaimana saya memperoleh hidup kekal itu? Namun sebelumnya
bolehkan saya bertanya?
5. Dua Pertanyaan Diagnostik Bolehkah saya mengajukan pertanyaan pribadi kepada Anda?
a. + Seandainya Anda meninggal dunia hari ini, apakah Anda yakin masuk surga?
- Yakin
+ Sangat baik Anda memiliki keyakinan seperti itu. Bolehkah saya
mengajukan sebuah pertanyaan lagi? (Ajukan pertanyaan kedua -b)
- Tidak (Kalau jawabannya tidak, anda bisa berkata seperti dibawah ini)
+ Sama, saya juga dulu tidak yakin sampai saya mendengar dari seorang
sahabat, bahwa saya bisa memperoleh hidup kekal/masuk surga. Ini adalah
hal terhebat yang pernah terjadi dalam hidup saya, sehingga kapanpun,
dimanapun dan dengan cara apapun saya meninggal dunia, saya pasti
masuk surga. Saya mempunyai kabar baik. Maukah Anda mendengarkan cerita bagaimana saya memperoleh hidup kekal? Sebelumnya ijinkan
saya mengajukan sebuah pertanyaan lagi (Ajukan pertanyaan ke dua)
b. + Seandainya Anda meninggal dunia pada hari ini dan Allah bertanya:
“Mengapa AKU harus mengijinkan engkau masuk ke surga-ku?” 1
1 Kennedy. James, EVANGELISM EXPLOSION, (Jakarta, 2008), 12
2
Apakah yang akan Anda katakan?
(jawaban yang muncul kemungkinan ada tiga)
b1. - Saya telah berbuat baik, taat beribadah, tidak berbuat jahat
(Mengandalkan diri sendiri)
+ Harus sebaik apakah kita? b2. - Saya percaya Yesus (Mengandalkan Yesus)
+ Baik sekali, apa sesederhana itu? Apa tidak perlu berbuat baik untuk
masuk sorga?
- Perlu
+ Harus sebaik apakah kita? b3. - Tidak tahu.
+ Orang mengatakan kita harus berbuat baik untuk masuk sorga, apakah
anda setuju?
- Setuju
+ Harus sebaik apakah kita?+ Saya mempunyai kabar baik, apakah anda punya waktu (45 – 60 menit)
untuk mendengarkan cerita saya?
B. PENYAMPAIAN INJIL 1. ANUGERAHa. Hidup kekal adalah anugerah Allahb. Hidup kekal tidak didapat karena usaha atau karena upah.
Seperti jika kita menerima hadiah, tentunya tidak perlu membayar. Kalau
membayar namanya membeli, bukan hadiah. Hadiah artinya gratis, cuma-cuma dan
tidak perlu bayar. Demikan pula hidup kekal bukan diperoleh sebagai hasil usaha
kita, bukan diperoleh karena upah, tetapi itu gratis, cuma-cuma! Tidak perlu dibayar
dengan pelayanan, ibadah dan kesetiaan kita. Meskipun ini pemberian cuma-cuma
tetapi semua orang tidak dapat memperolehnya.
Peralihan: Apakah yang menghalangi kita untuk menerima anugerah ini? Dosa.
2. MANUSIAa. Manusia berdosa.
Termasuk didalamnya adalah kita, dan itu merupakan masalah seluruh dunia.
Menurut Anda: apakah dosa itu? (nantikan jawaban dan pastikan Anda telah
mendengar jawaban itu dengan benar).2
2 Ibid, 12-13
3
Dosa adalah pelanggaran terhadap perintah Allah, baik dalam perbuatan, perkataan
dan pikiran. (contoh: bohong, mencuri dll.).
Tahu yang baik tapi tidak dilakukan juga dosa (contoh: Tidak taat beribadah,
mengabaikan Allah, dll.). Jika kriteria dosa adalah seperti itu, tentunya dalam sehari
kita banyak sekali berbuat dosa.
Seandainya kita hanya melakukan 3 dosa sehari, bukankah kita orang yang sangat
baik? Tetapi bila kita menghitungnya, itu berarti dalam sebulan kita telah berbuat
dosa sebanyak 90 kali. Dalam setahun berarti lebih dari 1000 kali. Katakanlah Tuhan
memberi kita umur 80 tahun, jadi seumur hidup kita telah berbuat dosa lebih dari
80.000 kali. Orang baik sekalipun jika dihitung dengan patokan Allah sangat banyak
dosanya. Dengan dosa sebanyak itu apakah kita layak masuk sorga/ menerima
hidup kekal? Tentu saja tidak!
b. Manusia tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Dulu saya berpikir seperti Anda (atau banyak orang berpikir) bahwa untuk masuk
sorga harus dengan perbuatan baik (Beribadah, amal, dll.)
Menurut Anda, harus sebaik apakah kita masuk sorga?Tuntutan Allah adalah
sempurna.
Baiklah saya menjelaskannya melalui sebuah cerita (Ilustrasi telur busuk): Seandainya saya membuat telur dadar dengan 10 butir telur. Ternyata waktu telur
dipecahkan dan bercampur dalam wadah, 1 diantaranya busuk. Pertanyaannya:
Apakah telur dadar ini masih layak digunakan bahkan disajikan? Tentu tidak.
Mengapa? Karena 1 telur busuk telah mencemari 9 telur yang lainnya. Sebenarnya
demikian pula dengan hidup kita, meskipun kita berusaha berbuat baik sebanyak mungkin tetapi hanya karena 1 dosa telah mencemari seluruh perbuatan baik kita akan membuat kita tidak layak dihadapan Allah yang sempurna.
Jadi dengan cara dan usaha manusia, mustahil dapat masuk sorga, maka harus ada cara yang berbeda.
Peralihan: Mari kita melihat bagaimana cara Allah.3
3. ALLAHMenurut Anda bagaimanakah sifat-sifat Allah? (Nantikan jawaban dan hargai)
a. Allah: Pengertian yang salah Ada beberapa pengertian yang salah tentang Allah.
Sebagian orang beranggapan bahwa Allah itu seperti Tokoh Kakek pada umumnya.
Hanya menekankan kasih pada cucunya, tetapi tidak pernah menyatakan keadilan
jika cucunya bersalah. Demikian pula sebagian orang beranggapan bahwa Allah itu
hanya kasih. Jadi berbuat dosa tidak apa-apa, Allah pasti mengampuni dan tidak
3 Ibid, 13-14
4
menghukum kita. Pandangan ini terlalu melebihkan kasih dan kemurahan Allah, sehingga mengabaikan keadilan-Nya.
Salah pengertian yang lain, orang beranggapan Allah itu seperti Tokoh Polosi yang
adil, selalu menghukum orang yang bersalah. Demikian pula anggapan sebagian
orang bahwa Allah hanya menghukum tetapi tidak mengasihi. Pandangan ini terlalu melebihkan murka dan keadilan Allah, sehingga mengabaikan kasih-Nya.
Yang benar adalah:
b. Allah itu kasih dan adil. Allah mengasihi kita. Allah tetap mengasihi sekalipun kita berdosa dan tidak ingin
menghukum kita. Tetapi Allah juga adil dan harus menghukum orang berdosa. Tidak
ada keraguan mengenail hal ini.
Ilustrasi Perampok Bank Baiklah saya akan menjelaskan tentang keadilan Allah sebagai berikut: Misalnya
saya merampok sebuah bank sebesar Rp. 50 juta. Tapi akhirnya saya tertangkap
karena sebuah kamera tersembunyi merekam aksi saya, dan kasir serta beberapa
karyawan mengenali saya.
Ketika dihadapkan ke meja hijau, buktu-bukti yang ada memberatkan saya, lalu jaksa
menuntut hukuman 5 tahun penjara, dan saya berkata: “Saya mengaku bersalah,
saya sangat menyesal telah merampok bank itu. Saya sudah mengembalikan
uangnya dan tidak seorangpun yang terluka. Saya berjanji tidak akan merampok
bank lagi dan saya bertobat. Mohon bapak Hakim berkenan membebaskan saya.”
Pertanyaan: Apakah hakim itu dapat dikatakan adil jika ia membebaskan saya?
(nantikan jawabannya). Tidak!Dia bukanlah hakim yang adil kalau dia membebaskan perampok bank hanya karena
saya sudah mengaku, menyesal dan berjanji tidak akan merampok bank lagi. Kalau
hal ini terjadi, maka tidak akan ada satu bank pun didunia ini yang merasa aman.
Begitu pula halnya dengan kita. Sebagai orang berdosa, Allah pasti menghukum kita,
dan hukumannya adalah maut, yaitu masuk neraka, kematian selama-lamanya.
Mengertikah anda masalahnya? Allah itu adil dan Dia harus menghukum manusia
berdosa. Tetapi Dia juga kasih dan tidak ingin menghukum. Sepertinya ada dilema
bukan? Bagaimanakah kasih dan keadil dapat bertemu?
Dilema semacam ini pernah dialami oleh seorang pria bernama Shamila, yang hidup
sekitar permulaan abad 20. Dia adalah pemimpin sekelompok kaum revolusioner yang berusaha menggulingkan Kaisar Tsar Rusia yang diktator. Kelompoknya hidup
di tenda-tenda di padang gurun, dan tentu saja selalu berpindah-pindah.4
4 Ibid, 14-15
5
Mereka juga membawa serta keluarga mareka. Pada suatu malam seorang
pengawal Shamila datang melapor bahwa ada orang yang masuk ke tenda
perbekalan dan mencuri makanan mereka. Shamila naik pitam mendengar laporan
ini karena persediaan makanan mereka sangat terbatas dan pemakaiannya sangat
dihemat. Maka dia memanggil semua keluarga untuk berkumpul di tenda utama dan
mengatakan kepada mereka bahwa mulai sekarang siapapun yang tertangkap
basah mencuri makanan akan dicambuki 50 kali dimuka umum. Tidak lama setelah
itu pengawalnya datang lagi kepada Shamila dan melaporkan bahwa ada lagi
makanan yang dicuri. Bukan hanya itu, tetapi bahwa pencuri itu sudah tertangkap –
namun ternyata pencuri itu tidak lain adalah ibu Shamila sendiri !
Shamila menghadapi dilema seperti mendapatkan buah simalakama! Kalau ia
mencambuki ibunya sendiri yang sudah tua renta untuk menegakkan keadilannya,
pasti akan mati, namun kalau ia tidak menghukumnya karena kasihnya kepada
ibunya, pasti ia akan kehilangan kewibawaannya, dan semua orang tidak akan
mengakuinya lagi sebagai pemimpin yang adil. Ketika semua orang berkumpul di
tenda utama, semua orang bertanya-tanya apa yang akan Shamila lakukan. Shamila
harus tetap menjalankan hukuman demi keadilan. Lalu dia melakukan seuatu yang
mengejutkan semua orang. Dia melepaskan jubah kebesarannya dan
memerintahkan pengawalnya untuk mencambuk dia sebagai ganti ibunya!
Ternyata hanya dengan cara mengorbankan diri inilah keadilan Shamila dapat
ditegakkan dan sekaligus kasih kepada ibunya dibuktikan.
Demikian juga, Allah tidak akan mengingkari kasih-Nya kepada kita, tetapi juga tidak
akan meniadakan keadilan-Nya terhadap kita.
Peralihan: Allah menunjukkan kasih dan keadilan-Nya melalui pengorbanan diri-Nya
didalam Yesus Kristus
4. KRISTUSa. Yesus adalah Allah yang menjadi manusiab. Apa yang dilakukan-Nya Saya akan menjelaskannya melalui sebuah peragaan (Peragaan Buku catatan
Dosa).
Andaikata tangan kiri saya adalah manusia (tunjukkan tangan kiri dengan telapak
tangan yang terbuka) dan….. tangan kanan saya melambangkan Allah (Angkat
tangan kanan keatas). Tadi saya jelaskan Allah ingin memberikan hidup kekal
sebagai anugerah. (Tangan kanan menunjuk pada tangan kiri).5
Tetapi ada yang menghalangi kita memperolehnya, yaitu dosa.
5 Ibid, 15-16
6
Seandainya semua dosa yang kita perbuat di cacatat dalam buku (Perlihatkan buku
kecil). Kita semua adalah manusia berdosa (taruh buku ditangan kiri).
Allah adalah kasih sehingga tidak ingin menghukum kita, (Gesekkan tangan kanan
dibawah telapak tangan kiri).
Tetapi Allah adalah juga adil (naikkan tangan kanan kembali keatas)
Sehingga harus menghukum manusia berdosa (Hentakkan tangan kanan ke telapak
tangan kiri). Bagaimanakah Allah menyatakan kasih sekaligus keadilannya?
Masih ingat cerita Shamila?
Ternyata kasih dan keadilan dapat bertemu melalui pengorbanan.
Begitu juga cara Allah menyelamatkan manusia. Allah mengorbankan diri-Nya
menjadi manusia di dalam diri Yesus dan menjadi sejajar dengan manusia (tangan
kanan diturunkan sejajar dengan tangan kiri).
Tapi ada perbedaan antara manusia dengan Yesus. Manusia berdosa dan Yesus
sempurna. Dia sempurna karena itu Dia dapat menggantikan kita menanggung
hukuman Dosa (Tunjukkan perbedaan tangan kiri dan tangan kanan).
Tetapi Allah telah menimpakan kepada-Nya kejahatan kita sekalian. Semua dosa
kita yang dibenci oleh Allah telah ditimpakan kepada Yesus (Pindahkan buku ke
tangan kanan).
Yesus yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita supaya
kita dibenarkan oleh Allah.
Diatas kayu salib Yesus telah menjalani hukuman dosa (Naikkan tangan kanan
keatas). Sebelum mati Yesus berkata: “Sudah selesai”.
Yang dimaksud Yesus adalah bahwa proses penebusan dosa yang dilakukan-Nya
sudah selesai satu kali untuk selama lamanya. Tebusan yang diminta Allah bagi
dosa kita (Maut) telah dibayar lunas oleh Yesus, dengan kematian-Nya sendiri di
kayu salib (Tangan kanan turun dan buku kecil dilepas). Kemudian Yesus bangkit
dari kubur, naik ke Sorga (Tangan kanan kembali diangkat keatas).
Dan oleh kemenangan-Nya atas maut, sekarang Dia menawarkan hidup yang kekal
kepada kita sebagai anugerah/hadiah cuma-cuma (Menunjuk ketangan kiri).
Peralihan: Karunia hidup kekal ini dapat diterima dengan iman (tangan kanan
menggenggam tangan kiri).6
5. IMAN Iman ibarat kunci untuk membuka pintu Surga.
Anda bisa saja mempunyai sebuah gantungan kunci yang bisa berisi banyak sekali
kunci. Mungkin beberapa kunci sangat mirip satu dengan yang lainnya. Tetapi jikalau
6 Ibid, 15-16
7
anda mencoba membuka pintu utama rumah anda, hanya ada satu kunci yang
benar.
Kunci yang benar untuk membuka pintu surga disebut iman yang menyelamatkan.
Sedangkan kunci yang lain disebut iman yang tidak menyelamatkan (=kunci yang
mirip).
a. Iman yang tidak menyelamatkan.Contoh dari iman yang tidak menyelamatkan ini ada tiga, yaitu:
a1. Iman yang melompat dalam gelap Seandainya kita berada dalam tempat yang gelap dan tidak tahu apa yang
ada dihadapan kita, tetapi kita mau saja melompat kedepan yang ternyata jurang,
tentunya ini tindakan yang konyol. Demikian juga dengan iman yang melompat
dalam gelap, iman seperti ini adalah percaya tapi tidak tahu apa atau siapa yang ia percayai. Tanpa dasar atau bukti. Kepercayaan Kristen didasarkan pada
fakta. Kristus bangkit dari kubur dan lebih dari 500 orang yang melihatNya hidup
kembali. Iman kita didasarkan pada kebenaran bukan pada “harapan kosong”.
a2. Iman yang berdasarkan akal Misalkan saya tahu siapa presiden Indonesia, tetapi jika saya berkunjung
kerumahnya saya akan ditolak.
Mekipun saya tahu banyak tentang beliau, tidak berarti saya punya relasi dan
dikenal beliau. Sama halnya dengan kita tahu banyak hal tentang Yesus, dia mati
dikayu salib bagi manusia, dia adalah Allah, itu tidak berarti kita mempunyai
relasi secara pribadi dengan Yesus.
Demikian pula banyak orang yang tahu dan setuju Yesus Juru selamat dunia,
tapi hanya sebatas pengetahuan di akal saja. Bahkan iblis pun percaya bahwa
Yesus adalah anak Allah, dan ia gemetar. Apakah iblis masuk sorga? Tentu
Tidak.
Iman yang menyelamatkan bukan hanya kita tahu siapa Yesus dan
menyetujuinya secara akal, tetapi kita juga harus mengandalkan-Nya dengan
sepenuh hati sebagai juru selamat untuk memperoleh hidup kekal.7
a3. Iman sementara. Iman seperti ini adalah mengandalkan Yesus hanya untuk hal-hal yang
sementara di dunia ini, misalnya: kesehatan, keuangan, perlindungan, dll. Tetapi
ironisnya untuk hidup kekal kita mengandalkan diri sendiri seperti amal, ibadah
dll. Semua ini adalah baik, tetapi semuanya ini hanyalah untuk keberadaan kita
‘saat ini”. Allah memang menghendaki kita untuk mempercayai Dia bagi hal-hal
7 Ibid, 16
8
ini, tetapi ini belum membawa kita memperoleh hidup kekal. Kita perlu
mengandalkan Dia untuk memperoleh hidup kekal.
b. Iman yang menyelamatkanIman yang menyelamatkan adalah mengenal dan mengandalkan Yesus saja
sebagai Tuhan dan Juru Selamat untuk memperoleh hidup kekal.Berikut ini saya akan sampaikan ilustrasi, yaitu ilustrasi Blondin8
Dulu di Amerika ada pemain akrobat terkenal bernama Blondin yang dapat
berjalan diatas tali yang direntangkan sepanjang air terjun Niagara. Ada yang pernah
dan ada pula yang belum pernah melihat atraksinya. Blondin telah berjalan tanpa
membawa beban dan juga mendorong kereta berisi pasir, sehingga kedua tipe
penonton ini menjadi percaya. Pada atraksi yang terakhir Blondin akan berjalan
melintasi tali itu sambil mendorong sebuah kereta berisi manusia. Manager
kemudian bertanya, “Menurut Anda apakah Blondin dapat menyeberang di atas tali
sambil mendorong manusia?” Para penonton berseru: “Ya! Dia mampu, kami
percaya itu!”
Tetapi ketika manager itu bertanya lagi “Kalau begitu siapa yang mau naik kereta
dorong itu?” Semuanya diam dan tidak ada yang bersedia. Akhirnya seorang anak
kecil mau ikut didalamnya, dan dibawa menyeberang dengan selamat. Ternyata
anak kecil itu adalah anaknya Blondin.
Pertanyaan: Apa beda percayanya anak kecil itu dengan penonton tadi? Para
penonton percaya hanya di mulut dan diakal saja. Tepapi anak kecil itu percaya
bukan hanya di mulut atau setuju di akal saja, melainkan mau mempercayakan diri
sepenuhnya kepada bapaknya. Jadi iman yang menyelamatkan adalah percaya
bukan hanya di mulut atau setuju di akal saja, melainkan percaya dan hanya
mengandalkan Yesus saja sebagai Tuhan dan Juruselamat untuk memperoleh hidup
kekal.
C. PENYERAHAN DIRIDalam tahap Penyerahan Diri ini, ada tiga hal yang harus kita lakukan, yaitu dua
pertanyaan dan satu penjelasan.
1. Apakah semua ini dapat Anda pahami? Jawaban dari kawan bicara kita bisa Ya atau bisa juga Tidak.
Kalau jawabannya Ya, lanjutkan pertanyaan B, jika jawabannya Tidak, ulangi
kembali secara singkat penjelasan tentang Pemberitaan Injil, sampai dia mengerti.9
2. Apakah Anda mau menerima anugerah hidup kekal? Jawaban dari kawan bicara kita bisa Mau atau bisa juga Tidak Mau.
8 Masih ada dua ilustrasi lainnya yaitu Ilustrasi Kapal Pecah dan Tali-Benang, namun tidak tuliskan9 Ibid, 16-17
9
Kalau jawabannya Mau, lanjutkan ke langkah penyerahan diri. Jika jawabannya
Tidak Mau, alihkan saja pembicaraan, khusunya jika kawan bicara kita dari agama
lain. Pembicaraan diteruskan dalam topik yang lain, sehingga persahabatan tetap
terjalin.
3. Penjelasan Penyerahan Diri Jika Anda mau menerima anugerah hidup kekal, tentunya Anda harus mau
menerima Sang Pemberi hidup kekal tersebut, yaitu Yesus.
Juga harus mengalihkan dari pengandalan diri kepada Yesus sebagai Juruselamat.
Kemudian mengakui Yesus sebagai Tuhan dalam hati. Dan bertobat yaitu berbalik
arah dan mengikuti Yesus saja
4. Doa Penyerahan Diri Jika ini yang Anda inginkan, marilah kita berdoa bersama untuk mengungkapkan
kepada Tuhan apa yang baru saja Anda putuskan
a. Doa PengantarTuhan Yesus kami bersyukur (nama) telah mengerti dan mau menerima hidup
kekal. Sekarang (nama) ingin mengatakan secara pribadi apa yang menjadi
kerinduan hatinya kepada Tuhan.
b. Doa BersamaDoa bersama ini ada dua tahapan, yaitu:
b1. Untuk menerima dan mengandalkan Yesus saja (Ajak dia untuk
menirukan setiap kalimat doa Anda).
“Tuhan Yesus Kristus, saya adalah orang berdosa dan tidak layak menerima
hidup kekal. Tetapi saya percaya bahwa Engkau telah mati dan bangkit dari
kubur untuk menyediakan tempat di surga untuk saya. Tuhan Yesus
masuklah ke dalam hati saya menjadi Tuhan dan Juruselamat sekarang
sampai selama-lamanya, ampuni dosa saya. Saya bertobat dari dosa-dosa
saya dan sekarang mengandalkan Yesus saja untuk keselamatan saya.
Saya sudah menerima hadiah hidup kekal secara cuma-cuma . Terimakasih
Tuhan Yesus.”
b2. Untuk kepastian keselamatan.
Sesuai dengan janji-Mu barang siapa yang percaya memperoleh hidup yang
kekal dan menjadi Anak Allah dan Engkau sudah mengampuni semua dosa.
Saya percaya telah memiliki hidup yang kekal dan kepastian masuk surga.
Dalam nama Yesus, amin”.10
5. Kepastian Keselamatan
10 Ibid, 18
10
Sekarang saya ingin Anda membaca apa yang Yesus katakan tentang keputusan
yang baru Anda lakukan.
Dalam Yohanes 6: 47 (minta dia membacanya) Yesus berkata: “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya barang siapa percaya ia mempunyai hidup yang
kekal.”
Artinya Ia sendiri telah berjanji memberikan hidup kekal kepada orang yang
percaya, saat orang tersebut meminta. Bukankah Anda telah mengaku percaya
(ingatkan bukan dalam arti iman yang tidak menyelamatkan) kepada Tuhan
Yesus? Berarti sejak sekarang ini, sesuai dengan janji-Nya yang pasti ditepati,
Anda sudah memiliki hidup kekal dan itu artinya kapan pun Anda meninggal
dunia pasti masuk surga.
Jadi hidup kekal diperoleh hanya dengan percaya saja. Ini adalah hal yang
sederhana, namun manusialah yang membuatnya menjadi rumit dengan
pemahaman yang terbalik.
Bukankah seringkali kita beranggapan bahwa untuk kepastian hidup kekal,
manusia yang harus cukup kuat memengang tangan Allah? Tapi seberapa kuat
dan seberapa lama manusia dapat bertahan, tentunya dapat lemah dan sering
terlepas, bukan?
Sebaliknya, bila saat ini Anda telah percaya kepada Yesus sebagai juruselamat
pribadi, maka bukan bergantung seberapa kuat Anda memengang tangan Allah,
melainkan Allah sendiri yang memengang tangan Anda.
Baiklah saya menunjukkan seperti apa Yesus memengang hidup kita. (Ilustrasi
jabat tangan Romawi)
Anggaplah tangan saya ini adalah tangan Kristus (peganglah lengan bawah
mereka dengan tangan anda). Dan tentu saja ini adalah anda (Letakkan tangan
mereka pada lengan bawah anda). Adakalanya iman kita menjadi lemah dan
undur (lepaskan tangan mereka dari lengan bawah anda), tetapi Kristus tidak
akan pernah melepaskan orang-orang yang percaya kepadaNya. Itu berarti,
jaminan keselamatan kita terletak pada janji dan kesetiaan Allah sendiri dan bukan pada kesetiaan kita yang rapuh.
Bahkan Ia berjanji dalam Yohanes 10: 28 (Minta dia bacakan) “ Aku memberikan
hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai
selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tanganKu.”11
Tuhan sekali lagi menegaskan bahwa hidup yang kekal itu pemberian-Nya bagi
yang percaya. Dan hidup kekal yang diberikan bukanlah sesuatu yang masih
bersifat harapan (Mudah-mudahan) atau tidak pasti (temporer). Melainkan hidup
11 Ibid, 19
11
kekal yang diberikan itu pasti tidak binasa untuk selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan Yesus.Jadi saat ini Allah sendiri yang memengang tangan dan menjamin keselamatan Anda, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi”.
Seandainya Anda meninggal dunia……. (Tanyakan pertanyaan dignostik 1 &
2, nantikan jawabannya). Jelas bahwa hidup kekal adalah anugerah Allah yang
kita peroleh melalui iman.
Bagaimana dengan perbuatan baik? Kita melakukan perbuatan baik bukan untuk memperoleh hidup kekal, tetapi sebagai ucapan syukur kepada-Nya, (Efesus 2; 10), dan sebagai buah dari keselamatan kita.Peralihan: Selamat datang dalam keluarga Allah
D. TINDAK LANJUT LANGSUNG(Ingatkan untuk mengisi akte lahir rohani pada Traktat: Apakah Anda Tahu dengan
pasti? Halaman 24, berikan sebagai hadiah)
Sebagai bayi rohani, Anda harus bertumbuh melalui membaca Alkitab, Berdoa, Kebaktian, Persekutuan, Kesaksian.
1. AlkitabMulailah membaca Alkitab sebagai makanan rohani. Anda dapat memulainya
dengan membaca Injil Yohanes satu pasal setiap hari (Tanyakan apakah dia
memiliki Alkitab, jika tidak Anda dapat memberikan padanya)
2. BerdoaSelain itu, Anda diberikan hak istimewa untuk berkomunikasi dengan Allah dalam
doa, seperti anak kepada bapanya
3. KebaktianAnda perlu mengikuti kebaktian di gereja setiap hari minggu.Tentunya kita
memiliki banyak saudara seiman, untuk itu Anda perlu mengikuti kebaktian di
gereja setiap hari Minggu
4. PersekutuanIkut serta dalam persekutuan-persekutuan agar dapat saling mengisi dan
menguatkan dengan saudara seiman yang lain
5. KesaksianTentunya cerita yang anda dengarkan tadi merupakan berita yang baik bukan?
Tentunya orang lain perlu mendengarnya. Karena itu bersediakah Anda
menceritakan kepada mereka tentang apa yang baru saja didengar?12
12 Ibid, 19
12
III. KESELAMATAN DAN PERBUATAN BAIK MENURUT PENGAKUAN IMAN HKBPUntuk mengetahui pemahaman tentang Keselamatan serta Perbuatan Baik menurut
Pengakuan Iman HKBP, baiknya kita juga perlu mengetahui siapa Manusia dan
Kejatuhannya Dalam Dosa, menurut Pengakuan Iman HKBP.
1. Manusia menurut Pengakuan Iman HKBP Manusia adalah ciptaan Allah, laki-laki dan perempuan, menurut gambarNya,
sama dengan perangai-Nya (Imago Dei), dengan martabat yang sama, dan kepada
mereka diberikan kuasa untuk menguasai, memelihara dan mengolah seluruh
ciptaan-Nya yang ada di dunia ini. Manusia diciptakan-Nya dalam kebebasan dan
tanggung jawab untuk melayani Allah dan seluruh ciptaan-Nya.13
HKBP menekankan bahwa manusia dijadikan Allah menjadi mitra kerja Allah dalam
kerajaan Allah14. Juga manusia tersebut diberikan Allah tanggung jawab untuk
melestarikan semua ciptaan Allah supaya manusia itu dapat bekerja, sehat dan
sejahtera (Mazmur 8: 4-10)15
Kasih Allah kepada manusia itu sangat besar, Allah tidak hanya menciptakan
manusia itu, Dia juga memelihara, memerintah segala yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, dari awal hingga selama-lamanya.16
2. Kejatuhan manusia ke dalam dosa menurut Pengakuan Iman HKBP Iblislah asal mula dari dosa. Ia menghendaki supaya semua orang berdosa, yaitu
berbalik dari Allah (Yoh. 8:44; Kej. 3: 1-7; Why. 20:10).
Jadi walaupun manusia yang pertama (Adam & Hawa) sempurna adanya, yaitu yang
dapat melakukan kemauan Allah, mereka melanggar hukum yang diberikan Allah
kepadanya karena godaan iblis, serta mereka berbalik dari Allah. Dosa ialah
pelanggaran kemauan Allah (1Yoh. 3:4; Yak. 1: 15).17
Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dosa itu masuk kepada semua
turunannya. Oleh karena itu semua manusia lahir di dalam dosa dan diperbudakkan
dosa dengan melanggar hukum Allah.18
Dosa itu menjadi dosa warisan bagi semua angkatan yang berikut, menjadikan
manusia itu senantiasa dalam pencobaan, dikuasai oleh dosa (Roma 7:17), dan
berhadapan dengan Allah hilanglah kehidupannya, manusia melawan dan berbalik
dari Allah: hukum Allah dilanggarnya, manusia itu tidak malu melakukan dosa.19
13 Pengakuan iman HKBP, 85-8614 Ibid, 8715 Ibid, 8816 Ibid, 8217 Ibid, 3818 Ibid, 3919 Ibid, 86
13
Perilaku yang dikuasai dosa mengakibatkan kejahatan semakin meraja lela,
pengadilan tidak lagi jujur, orang yang melakukan kejahatan kecil dihukum,
sedangkan yang melakukan kejahatan besar bebas dari hukuman.20
Berdasarkan Firman Tuhan dalam: Mzm. 51: 7; 58:4; Kej. 8: 21; Rm. 5: 12; 3: 12, 23;
Tit. 3: 5; Yoh. 3: 5; 6: 63, HKBP menolak dan melawan ajaran yang mengatakan:
a. Bayi yang baru lahir tidak berdosa
b. Dosa hanyalah akibat kemiskinan, kekurangan dan kesengsaraan dan karena itu
dosa tidak begitu diberatkan.
c. Hati orang adalah bersih seperti kertas yang tidak bertulisan pada waktu
lahirnya.21
Akhir dari semua dosa, bagaimanapun bentuknya, adalah kematian. Manusia
dengan kemampuannya sendiri tidak sanggup melepaskan diri dari kuasa dosa.22
Dosa mengakibatkan hukuman maut yang kekal. Kelepasan dari dosa tidak dapat
diperoleh dengan jalan pekerjaan baik, atau dengan tenaga sendiri.23
Selain sifat Allah yang pengasih, Pengakuan Iman HKBP menjelaskan tentang
kepribadian Allah, al.: Bahwa Ia tidak berawal dan bermula; Ia Mahakuasa; Ia
Mahakudus; Ia pemarah terhadap orang yang tidak tunduk kepada Firman-Nya.24 Karena sifat Allah pemarah inilah yang mengakibatkan hukuman maut atas
dosa.
HKBP juga menolak ajaran yang mengatakan bahwa:
a1. Manusia dapat menyelamatkan dirinya dari kuasa dosa, dari kuasa iblis dan dari
kematian dengan cara meninggalkan keramaian di dunia ini.
a2. Usaha manusialah yang menentukan keselamatnnya.25
3. Keselamatan manusia menurut Pengakuan Iman HKBPHKBP mempercayai dan menyaksikan bahwa: Keselamatan adalah karya Allah,
yaitu kelepasan dari dosa, dari kuasa iblis dan maut, dan dari aneka ragam kuasa
yang bertentangan dengan Firman Allah. Karena dengan karunia dan kasih Allahlah
keselamatan dilaksanakan, yaitu dengan penebusan Anaknya yang tunggal, Tuhan
Yesus Kristus.26
Dalam rangka memudahkan pengertian tentang kerangka penyelamatan
manusia berdosa yang dilakukan Allah menurut Pengakuan Iman HKBP 1951 &
1996, saya membagi dalam empat bagian, yaitu:20 Ibid, 8621 Ibid, 3922 Ibid, 8623 Ibid, 3924 Ibid, 8125 Ibid, 8926 Ibid, 89
14
a. Siapakah Yesus Kristus itu?HKBP menekankan dan menyaksikan bahwa Yesus itu sungguh-sungguh adalah
Allah, dan sungguh-sungguh manusia. Yesus dan Allah Bapa adalah satu
hakekat, tidak lebih rendah; dan Roh Kudus datang dari Bapa dan dari Anak.
Roh Kudus tidak lebih rendah dari Yesus, dan kedua hakekat itu tidak lebih
rendah dari Allah Bapa.27
Yesus Kristus adalah Allah Anak. Yesus Kristus adalah penyataan Allah Bapa
yang mengosongkan diri-Nya dan menjadi manusia, yang dilahirkan oleh Maria,
dikandung dari Roh Kudus sebelum ada mengenal suami.28
Jadi terdapat dua sifat di dalam Yesus Kristus: Padanya terdapat Ketuhanan dan Kemanusiaan. Ia adalah Allah yang Benar dan manusia yang Benar.29
HKBP menolak ajaran yang mengatakan:
a1. “Yesus, karena Dia adalah Firman, hanyalah “pengantara” Allah dan
manusia.
a2. Ke-Allahan Yesus Tidak penuh, kemanusiaan-Nya pun tidak penuh. Yesus
sepertinya setengah Allah dan setengah manusia”.30
b. Apakah yang dilakukan Yesus KristusYesus Kristus menderita kesengsaraan waktu pemerintahan Pilatus, Ia tersalib
pada kayu salib.31 Yesus Kristus menderita sengsara hingga mati di kayu salib,
Dialah kesempurnaan korban pendamaian oleh Allah, karena dosa manusia. Dia
turun kedalam maut, bangkit kembali dari kematian pada hari ketiga, naik ke
sorga, duduk di sebelah kanan Allah Tuhan, Bapa-Nya. 32
c. Untuk apa Yesus Kristus mati di Kayu SalibYesus tersalib pada kayu salib, untuk melepaskan kita (manusia) dari dosa, dari
maut dan dari kuasa iblis. Ia adalah kegenapan korban perdamaian kepada Allah
untuk segala dosa manusia.33
Yesus Kristus menyelamatkan, membebaskan manusia dari kuasa iblis, dari
perhambaan dosa, dan dari maut dan kematian.34
Hanya karena kasih karunia Allahlah, melalui penebusan Yesus Kristus, ada
jalan keselamatan bagi setiap orang.35
27 Ibid, 78-79. Pernyataan ini adalah pernyataan yang terdapat dalam Konfessi Athanasianum, yang juga diterima oleh HKBP disamping Konfessi Apostolocum dan Konfessi Niceanum.28 Ibid, 8329 Ibid, 3730 Ibid, 7831 Ibid, 3732 Ibid, 8333 Ibid, 3734 Ibid, 8335 Ibid, 86
15
HKBP meyakini bahwa tidak ada keselamatan selain keselamatan yang
dilakukan oleh Yesus Kristus dan hanya Yesus Kristuslah yang empunya orang
yang diselamatkan-Nya. Iblis maupun kuasa yang lain dari kekuasaan Kristus
tidak berkuasa merampasnya (Roma 8;38-39)36
d. Mengapa Yesus Kristus mati di kayu salibKarena dengan karunia dan kasih Allahlah keselamatan dilaksanakan, yaitu
dengan penebuasan Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus yang mati di
kayu salib.37
e. Bagaimanakah mendapatkan keselamatan itu.
Tidak dapat diperoleh kelepasan dari dosa dengan jalan pekerjaan baik, atau
dengan tenaga sendiri, hanyalah karena kemurahan Allah di dalam penebuasan
Yesus Kristus. Jalan menerimanya ialah kepercayaan (iman) yang dikerjakan
oleh Rohu’lkudus; hanya dengan iman kita menerima keampunan dosa, yang
disediakan Yesus Kristus dengan kematian-Nya.38
Jadi jalan untuk menerima keselamatan itu adalah melalui iman yang dilahirkan
oleh Roh Kudus dan iman itulah yang diperhitungkan Allah sebagai kebenaran
manusia. Keselamatan itu adalah kemuliaan Allah dan kebahagiaan manusia.
Orang percaya telah dibebaskan, walaupun ia masih mengalami pergumulan di
dunia ini. Karunia Allah senantiasa melepaskan orang percaya dari aneka ragam
bahaya dalam kehidupan sehari-hari, secara jasmani maupun rohani, baik
perorangan maupun kelompok.39
Jalan untuk menerima keselamatan adalah melalui iman yang dikerjakan oleh
Roh Kudus, supaya pertobatan dan keampunan dosa yang disediakan melalui
kematian-Nya dan kebangkitan-Nya dihayati, sehingga menjadi manusia baru.
Iman yang demikianlah yang diperhitungkan Allah yang menjadi kebenaran
manusia. Manusia hidup karena imannya walaupun dia jatuh ke dalam dosa,
tetapi manusia yang percaya itu dipanggil Allah untuk menjadi Anak Allah dan
menjadi mitra kerja-Nya dalam kerajaan Allah (1 Kor. 3:9).40
HKBP meyakini bahwa Iblis maupun kuasa yang lain dari kekuasaan Kristus
tidak berkuasa merampas keselamatan itu (Roma 8;38-39)41
4. Perbuatan Baik menurut Pengakuan Iman HKBP
36 Ibid, 8937 Ibid, 8938 Ibid, 3939 Ibid, 8940 Ibid, 8641 Ibid, 89
16
Kesetiaan kita melaksanakan dan mengikuti kebaktian, perayaan hari-hari raya
Gereja, seperti Natal, Kematian, Kebangkitan, dan Kenaikan Tuhan Yesus dan
Keturunan Roh Kudus, kita tidak dapat memperoleh keselamatan.42
HKBP meyakini bahwa orang adalah sesat, jika diharapkan kebenaran, hidup,
penghiburan dan sejahtera baginya, kalau diperbuat pekerjaan baik, karena
Tuhan Yesuslah yang dapat mengampuni dosa dan mendamaikan manusia
dengan Allah.43
Terlihat bahwa perbuatan baik yang meliputi kegiatan kerohanian dan perbuatan-
perbuatan keseharian kita tidak menghasilkan keselamatan.
Kalau demikian untuk apa kita melakukan perbuatan baik? HKBP mengatakan bahwa: Iman harus membuahkan pekerjaan baik.44
Pengakuan Iman HKBP mengatakan bahwa umat HKBP harus memenuhi
Hukum-hukum yang 10 itu (Dasatitah), tetapi hanya imanlah yang memberikan
kehidupan bagi kita, bukan pekerjaan yang baik.45
HKBP mengatakan bahwa Penampakan keselamatan itu dalam kehidupan
orang percaya di dunia ini ialah kehidupan yang kudus, yang menghasilkan
buah-buah Roh (1 Yoh 3:16; 2 Kor 8:9; Kis 4:12; Galatia 5:22).46
HKBP menekankan agar manusia rajin dan terampil bekerja, dan hasil
pekerjaannya menjadi korban syukur bagi Allah dan memperhatikan orang yang
kekurangan (2 Kor 9: 2-11)47
IV. EVANGELISM EXPLOSION DITINJAU DARI PENGAKUAN IMAN HKBPSebelum kami memulai bagian ini, kami perlu sampaikan bahwa apa yang kami tulis
tentang EE (bagian II) dan Pengakuan Iman HKBP (bagian III) diatas hampir tidak ada yang kami tambahkan atau tafsirkan, hanya mencuplik saja dari bukunya. Berikut ini akan kami coba melihat materi dan cara /metode penginjilan dari EE
dipandang dari Pengakuan Iman HKBP.
A. Materi Penginjilan 1. Hidup Kekal atau Keselamatan
a. Menurut materi EE:Dari uraian II. B. butir 1 diatas dijelaskan bahwa:
a1. Hidup kekal atau keselamatan itu adalah anugerah Allah
42 Ibid, 4443 Ibid, 4544 Ibid, 4545 Ibid, 4646 Ibid, 8947 Ibid, 96
17
a2. Hidup kekal atau keselamatan tidak didapat karena usaha atau karena
upah.
b. Menurut Pengakuan Iman HKBP:Dari uraian III.3 butir c. dan d. diatas dijelaskan bahwa:
b1. Hanya karena kasih karunia Allahlah, melalui penebusan Yesus Kristus,
ada jalan keselamatan bagi setiap orang.48
b2. Tidak dapat diperoleh kelepasan dari dosa dengan jalan pekerjaan baik,
atau dengan tenaga sendiri, hanyalah karena kemurahan Allah di dalam
penebusan Yesus Kristus.49
Untuk lebih jelasnya tentang uraian Hidup Kekal atau Keselamatan menurut
Pengakuan Iman HKBP dapat dibaca uraian III, 3. butir c dan d diatas.
c. Tanggapan: Pemahaman tentang Hidup Kekal atau Keselamatan menurut materi metode
EE sama dengan pemahaman tentang Hidup Kekal atau Keselamatan
menurut Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996. Hidup Kekal atau
Keselamatan itu adalah anugerah Allah, yaitu penebusan di dalam Yesus
Kristus, jadi bukan usaha atau perbuatan manusia.
2. Manusia Berdosaa. Menurut materi EE:
Dari uraian II.B butir diatas dijelaskan bahwa:
a1. Semua Manusia berdosa
a2. Manusia tidak dapat menyelamatkan diri sendiri.b. Menurut Pengakuan Iman HKBP:
Dari uraian III.2 diatas dijelaskan bahwa:
b1. Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, dosa itu masuk kepada
semua turunannya. Oleh karena itu semua manusia lahir di dalam dosa
dan diperbudakkan dosa dengan melanggar hukum Allah.50
b2. Dosa itu menjadi dosa warisan bagi semua angkatan yang berikut,
menjadikan manusia itu senantiasa dalam pencobaan, dikuasai oleh dosa (Roma 7:17), dan berhadapan dengan Allah hilanglah
kehidupannya, manusia melawan dan berbalik dari Allah: hukum Allah
dilanggarnya, manusia itu tidak malu melakukan dosa.51
48 Ibid, 8649 Ibid, 3950 Ibid, 3951 Ibid, 86
18
Untuk lebih jelasnya uraian tentang Manusia Berdosa menurut Pengakuan
Iman HKBP dapat dibaca uraian III.2 diatas
c. Tanggapan:Pemahaman tentang Manusia Berdosa dan ketidak mampuan manusia
keluar
dari kungkungan dosa menurut materi metode EE sama dengan
pemahaman menurut Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996.
Menurut Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996, semua keturunan Adam dan
Hawa berdosa, karena dosa itu menjadi dosa warisan bagi keturunannya.
Manusia berdosa ini tidak dapat menyelamatkan dirinya, karena dosa itu
telah menguasai dan memperbudak manusia itu.
3. Allaha. Menurut materi EE:
Dari uraian II. B. 3.b diatas, terlihat bahwa:
Allah itu kasih dan adil. Allah menunjukkan kasih dan keadilan-Nya melalui
pengorbanan diri-Nya didalam Yesus Kristus
b. Menurut Pengakuan Iman HKBP:Dari uraian III. diatas dijelaskan bahwa Allah itu kasih dan juga adil. Kasih Allah kepada manusia itu sangat besar, Allah tidak hanya
menciptakan manusia itu, Dia juga memelihara, memerintah segala yang
kelihatan dan yang tidak kelihatan, dari awal hingga selama-lamanya.52
Karena dengan karunia dan kasih Allahlah keselamatan dilaksanakan,
yaitu dengan penebusan Anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus
yang mati di kayu salib.53
Selain sifat Allah yang pengasih, Pengakuan Iman HKBP menjelaskan
tentang kepribadian Allah, al.: Bahwa Ia tidak berawal dan bermula; Ia
Mahakuasa; Ia Mahakudus; Ia pemarah terhadap orang yang tidak tunduk kepada Firman-Nya.54
c. Tanggapan:Diantara banyak sifat Allah, ada dua sifat Allah yaitu Kasih dan Keadilan yang
disorot oleh EE dan hal ini juga termasuk sifat Allah dalam Pengakuan Iman
HKBP 1951 & 1996. Kedua sifat inilah yang mendorong Allah mengorbankan
diri-Nya di dalam Yesus Kristus
52 Ibid, 8253 Ibid, 8954 Ibid, 81
19
4. Kristusa. Menurut materi EE:
Dari uraian II.B butir 4 diatas terlihat bahwa:
a1. Yesus adalah Allah yang menjadi manusiaa2. Apa yang dilakukan-Nya
Yesus mati di kayu salib untuk menjalani hukuman atas dosa manusia,
bangkit naik ke surga dan menawarkan hidup kekal kepada kita.
b. Menurut Pengakuan Iman HKBP:Dari uraian III.3, butir a.; b. dan c. diatas dijelaskan bahwa:
b1. Yesus Kristus adalah Allah Anak. Yesus Kristus adalah penyataan Allah
Bapa yang mengosongkan diri-Nya dan menjadi manusia, yang dilahirkan
oleh Maria, dikandung dari Roh Kudus sebelum ada mengenal suami.55
Jadi terdapat dua sifat di dalam Yesus Kristus: Padanya terdapat
Ketuhanan dan Kemanusiaan. Ia adalah Allah yang Benar dan manusia
yang Benar.56
b2. Yesus Kristus menderita sengsara hingga mati di kayu salib, Dialah
kesempurnaan korban pendamaian oleh Allah, karena dosa manusia. Dia
turun kedalam maut, bangkit kembali dari kematian pada hari ketiga, naik
ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah Tuhan, Bapa-Nya. 57
Yesus tersalib pada kayu salib, untuk melepaskan kita (manusia) dari
dosa, dari maut dan dari kuasa iblis. Ia adalah kegenapan korban
perdamaian kepada Allah untuk segala dosa manusia.58
Untuk lebih jelasnya uraian tentang Siapa yesus Kristus dan Apa yang
dilakukan-Nya menurut Pengakuan Iman HKBP dapat dibaca uraian III.3,
butir a.; b.; c. diatas
c. Tanggapan:Pemahaman tentang Siapa Yesus dan apa yang dilakukan-Nya menurut
materi metode EE sama dengan pemahaman menurut Pengakuan Iman
HKBP 1951 & 1996. Dalam Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996 di jelaskan
bahwa Yesus adalah benar-benar Allah dan benar-benar Manusia. Yesus
tersalib pada kayu salib, untuk melepaskan manusia dari dosa, dari maut dan
dari kuasa iblis. Ia adalah kegenapan korban perdamaian kepada Allah untuk
segala dosa manusia.
55 Ibid, 8356 Ibid, 3757 Ibid, 8358 Ibid, 37
20
5. Imana. Menurut materi EE:
Dari uraian II.B. 5 diatas dijelaskan bahwa:
Hidup Kekal atau Keselamatan itu didapat melalui Iman, yaitu mengandalkan
Yesus saja sebagai Tuhan dan Juru Selamat untuk memperoleh hidup kekal.
b. Menurut Pengakuan Iman HKBP:Dari uraian III.3. butir d. diatas dijelaskan bahwa:
HKBP mengatakan: Jalan untuk menerima keselamatan adalah melalui iman yang dikerjakan oleh Roh Kudus, supaya pertobatan dan keampunan dosa
yang disediakan melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya dihayati,
sehingga menjadi manusia baru. Iman yang demikianlah yang diperhitungkan
Allah yang menjadi kebenaran manusia. Manusia hidup karena imannya
walaupun dia jatuh ke dalam dosa, tetapi manusia yang percaya itu dipanggil
Allah untuk menjadi Anak Allah dan menjadi mitra kerja-Nya dalam kerajaan
Allah (1 Kor. 3:9).59
HKBP meyakini bahwa Iblis maupun kuasa yang lain dari kekuasaan Kristus
tidak berkuasa merampas keselamatan itu (Roma 8;38-39)60
Untuk lebih jelasnya uraian tentang Iman ini menurut Pengakuan Iman HKBP
1951 & 1996 dapat dibaca uraian III.3, butir d. diatas
c. Tanggapan:Pemahaman tentang bagaimana caranya mendapatkan Hidup Kekal atau
Keselamatan menurut materi metode EE sama dengan pemahaman menurut
Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996, yaitu melalui Iman.
Dalam Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996 di jelaskan bahwa Iman inilah
yang diperhitungkan Allah sebagai kebenaran.
6. Perbuatan Baik.
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa Hidup Kekal atau Keselamatan itu didapat
melalui Iman, bukan usaha atau perbuatan baik.
Timbul pertanyaan: Kalau demikian, untuk apa perbuatan baik itu?Berikut ini akan kita lihat mengenai perbuatan baik itu.
a. Menurut materi EE:Dari uraian II.C.5. diatas dijelaskan bahwa
Kita melakukan perbuatan baik bukan untuk memperoleh hidup kekal, tetapi
sebagai ucapan syukur kepada-Nya (Efesus 2; 10), dan sebagai buah dari
keselamatan kita.
b. Menurut Pengakuan Iman HKBP:59 Ibid, 8660 Ibid, 89
21
Dari uraian III.3. butir e. diatas dijelaskan bahwa:
HKBP mengatakan bahwa Penampakan keselamatan itu dalam kehidupan
orang percaya di dunia ini ialah kehidupan yang kudus, yang menghasilkan
buah-buah Roh (1 Yoh 3:16; 2 Kor 8:9; Kis 4:12; Galatia 5:22).61
Pengakuan Iman HKBP mengatakan bahwa umat HKBP harus memenuhi
Hukum-hukum yang 10 itu (Dasatitah), tetapi hanya imanlah yang
memberikan kehidupan bagi kita, bukan pekerjaan yang baik.62
HKBP meyakini bahwa orang adalah sesat, jika diharapkan kebenaran,
hidup, penghiburan dan sejahtera baginya, kalau diperbuat pekerjaan baik,
karena Tuhan Yesuslah yang dapat mengampuni dosa dan mendamaikan
manusia dengan Allah.63
HKBP menekankan agar manusia rajin dan terampil bekerja, dan hasil
pekerjaannya menjadi korban syukur bagi Allah dan memperhatikan orang
yang kekurangan (2 Kor 9: 2-11)64
Untuk lebih jelasnya uraian tentang Iman ini menurut Pengakuan Iman HKBP
1951 & 1996 dapat dibaca uraian III.3, butir e. diatas
c. Tanggapan.Pemahaman tentang Perbuatan Baik dan kegunaannya menurut materi
metode EE sama dengan pemahaman menurut Pengakuan Iman HKBP
1951 & 1996.
Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996 menjelaskan bahwa Perbuatan Baik itu
bukan untuk mendapatkan hidup Kekal atau Keselamatan, tapi sebagai
ucapan syukur atas keselamatan yang sudah kita terima dan sebagai buah
dari Iman.
Tentang perbuatan baik ini HKBP sangat tegas mengatakan bahwa adalah sesat, jika seseorang mengharapkan keselamatan dari perbuatan baik.
7. Keyakinan Keselamatana. Menurut materi EE:
Dari uraian II.C.5. diatas dijelaskan bahwa setiap orang yang percaya kepada
Yesus akan selamat dan keselamatan itu tetap. Keyakinan ini dilandaskan
pada:
a1. Yohanes 6: 47 Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
barang siapa percaya ia mempunyai hidup yang kekal.”
61 Ibid, 8962 Ibid, 4663 Ibid, 4564 Ibid, 96
22
a2. Yohanes 10: 28 “ Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan
mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun
tidak akan merebut mereka dari tanganKu.”
b. Menurut Pengakuan Iman HKBP:Dari uraian III.3. butir e. diatas dijelaskan bahwa:
HKBP dalam Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996 mengatakan bahwa pada
saat Yesus datang untuk kedua kali nanti:
b1. Ia akan Menghakimi semua manusia.
Ia akan memanggil orang-orang yang percaya ke dalam hidup yang kekal
(Mat 25:34); dan tempat dari orang-orang percaya akan menjadi kekal di
hadapan Allah sampai selama-lamanya. (Mat. 25)65
b2. HKBP meyakini bahwa tidak ada keselamatan selain keselamatan yang
dilakukan oleh Yesus Kristus dan hanya Yesus Kristuslah yang empunya
orang yang diselamatkan-Nya. Iblis maupun kuasa yang lain dari
kekuasaan Kristus tidak berkuasa merampasnya (Roma 8;38-39)66
c. Tanggapan:Apa yang terdapat dalam materi EE tentang keselamatan dan keyakinan
keselamatan itu tertulis juga di dalam Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996.
B. Cara Metode Penyampaian Injil.a. Menurut materi EE:
Penyampaian Injil dengan metode EE ini selalu dimulai setelah ada dua
pertanyaan Diagnostik, yaitu
a1. Seandainya Anda meninggal dunia hari ini, apakah anda yakin pasti
masuk sorga?
a2. Seandainya Anda meninggal dunia hari ini dan berdiri dihadapan Allah
dan Allah bertanya: “Mengapa Aku harus mengijinkan engkau masuk
surga-Ku?
Apa jawab Anda?
b. Menurut Pengakuan Iman HKBP:Perintah atau anjuran untuk memberitakan Injil melalui perkataan tidak
secara tertulis di sampaikan dalam Pengakuan Iman HKBP, tapi pemberitaan
Iman melalui perbuatan sangat ditekankan seperti yang diuraikan dalam III.4.
c. Tanggapan:
65 Ibid, 4766 Ibid, 89
23
1. Orang percaya tidak hanya mempraktekkan Iman, tapi juga perlu
memperkatakan Iman itu
2. Metode diagnostiknya tidak selalu dimulai dengan kata-kata dalam
pertanyaan tentang “mati”. Bisa juga dengan kata lain sesuai adat atau
kebiasaan suku tertentu yang mungkin tabu dengan perkataan mati.
Perkataan ini bisa diganti dengan kata; “seandainya nati kita
meninggalkan dunia ini” atau seandainya nanti kita sudah tua, dan
menghadap Tuhan… dll.
V. KESIMPULAN DAN SARANDari uraian diatas kami simpulkan:
1. Materi yang dipakai oleh EE untuk menyampaikan Injil, sepenuhnya terdapat dalam Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996.
2. Metode Penginjilan melalui EE bisa “dikatakan” adalah Penjemaatan atau
Penjelasan / Sosialisasi dari Pengakuan Iman HKBP 1951 & kepada jemaat.
Dari uraian diatas dan dari Kesimpulan, kami sarankan bahwa Pelaksanaan Evangelism Explosion di HKBP perlu di kembangkan.
Pelaksanaan ini dapat dilaksanakan dengan 2 cara, yaitu:
1. Pegajaran melalui Pemberitaan injil secara kelompok besar (mis: kaum
Parompuan; kaum Ama) dengan durasi 1.00 jam. Tujuannya sebagai
Penjemaatan Pengakuan Iman HKBP 1951 & 1996, perihal Manusia yang
berdosa dan Keselamatan sebagai Anugerah Allah.
2. Pelatihan untuk kelas khusus untuk dipersiapkan menjadi pemberita Injil, dengan
durasi 40 jam.
EVANGELISM EXPLOSION
24
DITINJAU DARI PENGAKUAN IMAN HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
I. PENDAHULUAN …………………………………………….. 1.II. EVANGELISM EXPLOSION ……………………………………………... 1
A. Persahabatan ……………………………………………………………… 1B. Penyampaian injil ……………………………………………………………… 3C. Penyerahan diri ………………………………………………………………. 9D. Tindak lanjut …………………………………………………………………… 12
III. KESELAMATAN DAN PERBUATAN BAIK MENURUT PENGAKUAN IMAN HKBP ….………………………………………. 131. Manusia menurut Pengakuan Iman HKBP ………………………………….. 132. Kejatuhan manusia ke dalam dosa menurut Pengakuan Iman HKBP…… 133. Keselamatan manusia menurut Pengakuan Iman HKBP …………………. 14
a. Siapakah Yesus Kristus itu? …………………... 15b. Apakah yang dilakukan Yesus Kristus? …………………… 15c. Untuk Apa Yesus Kristus mati di kayu salib? …………………… 15d. Mengapa Yesus kristus mati di kayu salib? …………………… 16e. Bagaimanakah mendapatkan keselamatan itu? ……………………. 16
4. Perbuatan Baik menurut Pengakuan Iman HKBP …………………………. 17IV. EVANGELISM EXPLOSION DITINJAU DARI PENGAKUAN IMAN HKBP …… 17
A. Materi Penginjilan ………………………………………………………………. 171. Hidup Kekal atau Keselamatan …………………………………………. 172. Manusia Berdosa …………………………………………………………… 183. Allah …………………………………………………………………………… 194. Yesus Kristus ………………………………………………………………… 205. Iman …………………………………………………………………………. 216. Perbuatan Baik ……………………………………………………………… 217. Keyakinan Keselamatan …………………………………………………. 22
B. Metode Penginjilan ……………………………………………………………. 23 V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………. 24
Laporan Pelatihan
25
Dengan Judul:
EVANGELISM EXPLOSION DITINJAU DARI PENGAKUAN IMAN
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
Oleh
Pdt. Ir. Busmin Simanjuntak, D.Min
HKBP MARTURIA PULO GEBANG RESORT EBEN EZER KANAL TIMUR
DISTRIK VIII DKI JAKARTA
26
27