27
ORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ISTILAH KBBI SERTA CAKUPAN DALAM BIMBINGAN KONSELING OLEH : KELOMPOK 3 NAMA : WA KULINA DESI SUCI FITRIANI MUSFITA MUSLI IMRAN RIFAL SEMESTER : II KELAS : A PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ISTILAH KBBI SERTA CAKUPAN DALAM

BIMBINGAN KONSELING

OLEH :KELOMPOK 3

NAMA : WA KULINA DESI SUCI FITRIANIMUSFITAMUSLI IMRANRIFAL

SEMESTER : IIKELAS : A

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELINGFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTONBAUBAU

2015

Page 2: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunianya kepada hambanya-Nya, salam serta salawat ditunjukkan kepada

junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarganya. Sehingga atas

kehendaknya penulis dapat menyelesaikan makalah Organisasi dan Administrasi

Bimbingan dan Konseling.

Adapun maksud penulis membuat makalah ini adalah sebagai tugas mata

kuliah Bimbingan dan Konseling serta dapat bermanfaat bagi mahasiswa agar

dapat dijadikan sebagai buku panduan.

Harapan penulis membuat makalah ini bertujuan untuk memberikan

informasi bagi para pembaca. Tidak ada karya yang sempurna maka dari itu kritik

dan saran penulis harapkan.

Baubau, April 2015

Penulis

Page 3: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................

1.1. Latar Belakang .........................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................

1.3. Tujuan .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................

2.1. Program Bimbingan Dan Konseling ........................................................

2.2. Organisasi bimbingan dan konseling.......................................................

2.3. Administrasi Bimbingan Dan Konseling ................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................

3.1. Kesimpulan ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

Page 4: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu layanan di sekolah

dasar. Setiap guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling

dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Pelayanan

bimbingan dan konseling itu akan berjalan dengan baik apabila pelaksanaannya

didasari program yang terencana dan terarah.

Program bimbingan dan konseling yang telah tersusun secara baik akan dapat

dilaksanakan secara efektif apabila didukung oleh organisasi yang baik dan tertib.

Kalau organisasi bimbingan dan konseling terlaksana dengan baik, maka

kegiatan-kegiatannya dapat terkordinasi dengan baik, saran-saran layanan secara

bijaksana.

Selanjutnya organisasi bimbingan dan konseling yang baik dan tertib perlu

ditopang oleh administrasi yang teratur dan mantap. Karena dengan adanya

administrasi yang teratur dan mantap itu akan memungkinkan terlaksananya

mekanisme dan prosedur kerja yang lancar diantara berbagai petugas bimbingan

dan konseling di sekolah.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah

diantaranya yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan program bimbingan dan konseling di sekolah

dasar?

2. Apa langkah-langkah serta prinsip-prinsip penyusunan program bimbingan

dan konseling di sekolah dasar?

3. Apa yang dimaksud dengan organisasi bimbingan dan konseling di sekolah

dasar?

4. Bagaimana pola organisasi bimbingan dan konseling di sekolah dasar?

Page 5: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

5. Apa yang dimaksud dengan administrasi bimbingan dan konseling di

sekolah dasar?

6. Apa pola kerja administrasi bimbingan dan konseling di sekolah dasar?

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari permasalahan ini agar

dapat memahami:

1. Arti program, langkah-langkah serta prinsip-prinsip penyusunan program

bimbingan dan konseling di sekolah dasar.

2. Arti dan pola organisasi bimbingan dan konseling di sekolah dasar.

3. Arti serta pola kerja administrasi bimbingan dan konseling di sekolah dasar.

Page 6: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Program Bimbingan Dan Konseling

1. Pengertian

Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rencana kerja atau kegiatan

yang akan dilakukan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Rencana kerja

ini disusun secara sistematis dan terpadu oleh petugas bimbingan konseling di

sekolah dasar, yaitu kepala sekolah, guru, kelas, dan guru-guru lain (guru agama

dan guru pendidikan jasmani).

Program bimbingan dan konseling yang terarah dan terpadu mengandung

beberapa keuntungan, antara lain:

a. Pelayanan bimbingan dan konseling akan sesuai dengan kebutuhan murid-

murid

b. Pelayanan bimbingan dan konseling akan dapat membantu murid secara

menyeluruh

c. Pelayanan bimbingan dan konseling akan mudah dinilai

d. Pelayanan bimbingan dan konseling akan sesuai dengan tenaga, dana, dan

waktu yang tersedia

2. Prinsip-prinsip penyuluhan bimbingan dan konseling

Program bimbingan dan konseling hendaknya dapat memberi arah dan pedoman

kepada setiap petugas yang menyelenggarakannya. Di samping itu program

bimbingan dan konseling hendaknya mudah dan dapat dilakukan. Dalam

penyusunan program bimbingan dan konseling hendaklah diperhatikan prinsip-

prinsip berikut ini:

a. Penyusunan program bimbingan dan konseling harus mengikutsertakan

semua staf sekolah dan dapat dikembangkan terus menerus.

b. Dalam perencanaannya, program bimbingan dan konseling harus memiliki

tujuan yang jelas dan realistis.

Page 7: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

c. Program itu hendaknya memungkinkan terciptanya kerja sama yang baik

diantara staf sekolah.

d. Program bimbingan dan konseling harus sejalan dengan program pendidikan

dan pengajaran di sekolah yang bersangkutan.

e. Program bimbingan dan konseling hendaknya dapat memberikan pelayanan

kepada semua murid.

f. Program bimbingan dan konseling hendaknya dapat menghubungkan

sekolah dengan masyarakat.

g. Program bimbingan dan konseling hendaknya dapat membarikan

keseimbangan pelayanan bimbingan dalam hal :

1) Pelayanan individual, kelompok dan klasikal

2) Penggunaan alat dan teknik pengumpulan data yang objektif

3) Penggunaan sumber-sumber di dalam dan di luar sekolah

4) Pemenuhan kebutuhan perorangan dan kelompok

3. Langkah-langkah penyusunan program bimbingan dan konseling

Untuk menghasilkan program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan

rinsip-prinsip di atas, maka dalam penyusunannya perlu di perhatikan langkah-

langkah berikut :

a. Melakukan studi kelayakan. Sebelum program bimbingan dan konseling

disusun perlu dilakukan inventarisasi masalah dan kebutuhan berkenaan

dengan pelayanan yang akan dilaksakan. Untuk tujuan ini perlu

dikumpulkan berbagai data dari semua pihak yang terkait dengan masalah-

masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang dimaksudkan itu.

b. Penetapan prioritas masalah dan kebutuhan yang akan ditanganni melalui

pelayanan bimbingan dan konseling. Penetapan prioritas ini disesuaikan

dengan kemampuan, biaya, dan tenaga yang ada di sekolah.

c. Penetapan isi, bentuk, dan teknik kegiatan pelayanan bimbingan dan

konseling sesusi dengan langkah tersebut pada butir b di atas.

d. Penetapan pelaksanaan masing-masing kegiatan yang hendak dilakukan.

e. Penyusunan alat evaluasi uantuk menilai keberhasilan program.

Page 8: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

4. Isi program bimbingan dan konseling

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dan langkah-langkah penyusunan program

bimbingan dan konseling di atas, maka program bimbingan dan konseling di

sekolah dasar hendaknya membuat kegiatan pokok, yaitu:

a. Program orientasi dan informasi

b. Program pengumpulan data

c. Progarm pemberian bantuan

d. Program penillain dan tindak lanjut.

Berikut ini dijelaskan lebih lanjut masing-masing kegiatan pokok tersebut :

a. Program orientasi dan informasi

Program ini berisikan kegiatan layanan yang bertujuan untuk memperkenalkan

kepada murid (khususnya murid baru) dan orang tua tentang seluk-beluk

persekolahan secara menyeluruh. Isi kegiatan orientasi dan informasi ini antara

lain adalah :

1) Informasi tentang tugas dan kewajiban murud pada umumnya di bidang

administrasi dan penyelenggaraan pengajaran .

2) Informasi tentang pengaran kurikulum, tata tertib dan organisasi sekolah

3) Informasi tentang cara-cara belajar yang baik dan tuntutan-tuntutan yang

harus dilakukan oleh murid agar dapat belajar dengan baik di sekolah dan di

rumah

4) Informasi tenteng fasilitas-fasilitas yang dimanfaatkan oleh murid di sekolah

b. Program pengumpulan data

Program pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang

tepat dan menyeluruh tentang murid. Program ini berisikan kegiatan

pengumpulan, pengolahan dan pencatatan data dan tentang murid sehingga akan

diperoleh pemahaman yang tepat, benar dan menyeluruh berkenaan dengan

pribadi murid tersebut. Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan ini antara

lain menyangkut kebutuhan-kebutuhannya, sifat-sirfat dan ciri-ciri pokok

kepribadiannya, kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya, kesulitan-

Page 9: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

kesulitan yang dihadapinya, hubungan sosial, keadaan keluarga dan

lingkungannya.

c. Program pemberian bantuan

Program pemberian bantuan berisikan berbagai bentuk kegiatan pelayanan dalam

rangka membantu murid, baik dalam mengatasi kesulitan yang dihadapinya

maupun dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Usaha

pemberian bantuan tersebut dapat berupa:

1) Pemberian informasi. Yaitu bantuan yang diberikan kepada murid dalam

mendapatkan informasi yang dibutuhkannya, baik menyangkut sistem

pendidikan yang sedang dihadapinya maupun pendidikan lanjutan atau

karier yang akan diikuti nanti.

2) Bimbingan khusus belajar. Yaitu bantuan yang diberikan kepada murid

untuk dapat mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan efisien, seperti

cara membaca, membuat tugas, mencatat pelajaran dan menghadapi ujian.

3) Diagnosis kesulitan belajar dan pengajaran perbaikan. Yaitu bantuan yang

diberikan kepada murid-murid untuk dapat mengatasi kesulitan-kesulitan

yang dihadapinya dalam belajar.

4) Pelayanan bimbingan kelompok. Yaitu usaha membantu dalam

memngembangkan keterampilan sosial dan mengatasi masalah-masalah

yang dihadapinya dengan menggunakan situasi kelompok.

5) Pelayanan konseling. Yaitu usaha membantu murid untuk dapat mengatasi

kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Bantuan ini diberikan dalam suasana

hubungan tatap muka antara seorang guru dengan seorang murid.

d. Program penilaian dan tindak lanjut

Program penilaian dan tindak lanjut merupakan usaha untuk mengetahui sejauh

mana leyanan bimbingan dan konseling yang diberikan telah mencapai hasil yang

diharapkan. Keberhasilan layanan bimbingan dan konseling terwujud dalam

bentuk adanya perubahan pada diri murid ke arah yang lebih baik. Bagaimana

Page 10: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

layanan-layanan yang telah diberokan itu tidak atau kurang menampakkan hasil

yang diharapkan, maka perlu dilakukan usaha-usaha tindak lanjuat. Usaha tindak

lanjut itu dilakukan antara lain adalah :

1) Melakukan pengkajian ulang terhadap pelayanan yang telah diberikan

2) Memperbaiki dan menyempurnakan lagi usaha pelayanan yang telah

diberikan sebelumnya

3) Mengalihkan murid yang bersangkutan kepada ahli dan atau lembaga yang

lebih relevan.

2.2. Organisasi Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian

Perkataan organisasi berasal dari istilah Latin “organum” yang dapat berarti alat,

bagian, anggota atau badan. Pariata Wesra dan kawan-kawan (1989:313)

mengemukakan pengertian organisasi sebagai “suatu sistem usaha kerja sama

sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama”. Selanjutnya Sutarto (dalam

Pariata Wesra, 1989:315) mengemukakan definisi kegiatan pengorganisasian

sebagai berikut:

Rangkaian aktivitas penyusunan suatu kerangka kerja yang menjadi wadah bagi

segenap kegiatan usaha kerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan

pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetapkan dan menyusun jalinan

hubungan serta di antara satuan-satuan organisasi atau pejabatnya.

Organisasi bimbingan dan konseling merupakan kegiatan pengaturan atau

pengolahan program bimbingan dan konseling agar program tersebut berjalan

dengan sebaik-baiknya, serta efektif dan efisian. Tanpa adanya organisasi,

kegiatan bimbingan dan konseling tidak terkoordinasi dengan baik, sasaran yang

akan dicapai tidak jelas dan kegiatan ini tidak terkontrol atau tidak terawasi

dengan baik. Dalam hal terakhir ini program bimbingan dan konseling hanya akan

dilakukan secara acak tanpa pengaturan yang tepat.

Organisasi bimbingan dan konseling yang baik dan teratur dapat dijadikan sebagai

alat untuk menciptakan hubungan dan mekanisme kerja yang efektif. Dalam

organisasi yang demikian setiap guru dan personil lainnya mengetahui dengan

Page 11: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

tegas dan jelas tugas, wewenang dan tanggungjawabnya masing-masing. Petugas

bimbingan akan mengetahui apa yang harus dikerjakannya, dengan siapa dia

mengerjakannya dan dimana pekerjaan itu dilakukannya.

2. Pola Organisasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

Bentuk atau pola organisasi bimbingan dan konseling dikembangkan sesuai

dengan situasi dan kondisi sekolah dan besar kecilnya isi program. Ada beberapa

kemungkinan pola organisasi bimbingan dan konseling yang dapat diikuti. Untuk

penerapan di sekolah dasar dapat dipilih tiga pola organisasi, yaitu:

a. Pola organisasi bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan guru kelas

sebagai tenaga pembimbing.

b. Pola organisasi bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan seorang

konselor untuk beberapa sekolah terdekat.

c. Pola organisasi bimbingan dan konseling yang memakai seorang konselor

untuk setiap sekolah.

Berikut akan diuraikan masing-masing pola tersebut:

a. Pola organisasi bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan guru kelas

sebagai tenaga pembimbing.

Dalam pola organisasi ini guru kelas berperan langsung menjadi

pembimbing bagi murid-murid di kelasnya. Dengan menerapkan pola ini setiap

guru kelas berkewajiban menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling

terhadap murid-muridnya.

Dalam pola organisasi di atas, kepaoa sekolah sebagai koordinator

bimbingan bertanggung jawab secara langsung terhadap program bimbingan dan

konseling di sekolahnya. Tugas-tugas yang menyangkut pelayanan bimbingan dan

konseling diselenggarakan oleh masing-masing guru kelas. Dalam menangani

masalah-masalah yang memerlukan penanganan secara teroadu, masing-masing

guru dapat bekerjasama dengan teman sejawatnya di sekolah. Begitu pula masing-

masing guru dapat bekerjasama dengan orangtua murid (yang tergabung dalam

Page 12: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

BP3) untuk mengatasi masalah-masalah murid yang penangananya memerlukan

keterlibatan orang tua.

Selanjutnya pola ini dikembangkan dengan menjadikan konselor-konselor di

SMPT dan SMTA terdekat sebagai tenaga yang dimanfaatkan untuk

mengkonsultasikan berbagai masalah murid yang memerlukan penanganan yang

lebih khusus.

b. Pola organisasi bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan seorang

konselor untuk beberapa sekolah terdekat.

Pola ini dapat diterapkan dila kondisi sekolah telah memungkinkan penempatan

tenaga khusus (konselor) untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan

konseling. Dalam hal ini seorang konselor bertugas untuk melaksanakan kegiatan

bimbingan pada beberapa sekolah terdekat, atau secaha khusus bertugas pada

setiap sekolah sekaligus, struktur organisasi bimbingan dan konseling

menggunakan pola ini.

Pada bagan di atas kelihatan bahwa empat buah sekolah dasar terdekat

menyelenggarakan bimbingan dan konseling sesuai dengan program mereka

masing-masing. Penyelenggaraanya dikoordinasikan oleh suatu badan

(koordinator bimbingan) dengan memakai tenaga konselor yang bertugas sebagai

konsultan untuk keempat sekolah tersebut. Masalah-masalah yang memerlukan

penanganan khusus dikonsultasikan kepada konselor.

c. Pola organisasi bimbingan dan konseling yang memakai seorang konselor

untuk setiap sekolah.

Bila pada setiap sekolah telas dapat ditempatkan tenaga khusus (konselor).

Dalam bagian di atas, kepala sekolah merupakan penanggung jawab tertinggi

dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolahnya.

3. Peranan personal sekolah dalam layanan bimbingan dan konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar dapat terselenggara dengan

baik apabila setiap personil sekolah mengetahui dan memahami dengan jelas

Page 13: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

tugas dan perananya masing-masing. Perincian tugas dan peranan setiap personil

itu atara lain adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah penanggung jawab utama program bimbingan dan

konseling di sekolahnya. Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai

berikut:

1) Menyusun program sekolah secara keseluruhan, termasuk program

bimbingan dan konseling, dengan melibatkan semua staf yang ada di

sekolahnya.

2) Mendelegasikan tugas pelayanan bimbingan dan konseling kepada masing-

masing guru kelas atau kepada konselor (bila kondisi sekolah telah

memungkinkan).

3) Melengkapi berbagai fasilitas, biaya dan sarana untuk keperluan bimbingan

sesuai dengan kebutuhan sekolahnya.

4) Melakukan pengawasan terhadap kelancaran pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolahnya.

b. Guru Kelas

Guru kelas memikul peranan yang amat besar dalam melaksanakan program

bimbingan dan konseling. Peranan guru dalam program bimbingan dan konseling

antara lain adalah:

1) Mengmpulkan berbagai informasi dan keterangan tentang murid untuk

keperluan bimbingan.

2) Mengidentifikasi berbagai masalah dan kesulitan murid di dalam kelas.

3) Melakukan kegiatan diagnosis kesulitan belajar terhadap murid-murid yang

mengalami kesulitan dalam belajar.

4) Memberikan bantuan pelayanan bimbingan dan konseling kepada murid-

murid yang membutuhkannya. Bentuk bantuan tersebut dapat berupa

pengajara perbaikan, bimbingan khusus belajar, pemberian informasi,

bimbingan kelompok dan sebagainya.

Page 14: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

5) Mendiskusikan dan mengkonsultasikan masalah-masalah murid yang belum

dapat ditangani kepada sekolah dan kepada lembaga-lembaga yang terkait.

c. Konselor

Konselor adalah petugas bimbingan dan konseling yang dipersiapkan secara

khusus untuk melakukan pelayanan bimbingan dan konseling. Bila telah

dimungkinkan penempatan tenaga konselor, di suatu sekolah maka tugas dan

peranannya antara lain adalah:

1) Menyusu program bimbingan dan konseling bersama staf lainnya.

2) Bertanggungjawab terhadap kelancaran pelayanan bimbingan dan konseling

kepada murid-murid yang membutuhkannya seperti:

a) Menyelenggarakan program pengumpulan data melalui teknik tes dan

nontes,

b) Menyelenggarakan konseling perorangan,

c) Menyalenggarakan bimbingan kelompok,

d) Bersama-sama guru kelas membina dan mengasuh kelompok belajar,

e) Menyelenggarakan bimbingan karier,

f) Membantu guru dalam kegiatan pengajaran perbaikan dan program

pengayaan,

g) Menyelenggarakan konperensi kasus,

h) Bekerjasama dengan orang tua murid dalam menangani masalah-masalah

anaknya.

3) Melakukan konsultasi dan kerjasama dengan lembaga-lembaga lain

berkenaan dengan pelaksanaan program bimbingan di sekolah.

2.3. Administrasi Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian

Administrasi bimbingan dan konseling dapat dilihat secara makro dan mikro.

Secara makro administrasi bimbingan dan konseling dimaksudkan sebagai usaha

dalam mengelola dan menggerakkan berbagai personil dan material dalam rangka

Page 15: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

mencapai tujuan bimbingan dan konseling. Pengertian administrasi bimbingan

dan konseling secara makro ini telah banyak disinggung pada bagian terdahulu

yaitu pada bab tentang program dan organisasi bimbingan dan konseling.

Pengertian administrasi bimbingan dan konseling secara mikro dimaksudkan

sebagai kegiatan pengaturan lalu lintas kerja pelayanan bimbingan dan konseling

sehingga kegiatan tersebut tetap lancar, efisien dan efektif. Kegiatan administrasi

seperti itu dapat berupa pencatatan data murid, penyimpanannya, pelaporan dan

pengalihtanganan masalah murid kepada tenaga yang lebih ahli/relevan.

Untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi tersebut perlu diperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

a. Mengingat kegiatan bimbingan dan konseling dilakukan oleh guru kelas

(yang sebagian besar tugasnya adalah mengajar) maka sebaiknya pekerjaan

administrasi tersebut tidak terlalu menyita waktu mereka. Catatan-catatan

yang dikerjakan haruslah bersifat sederhana.

b. Catatan-catatan pribadi yang dibuat harus dijaga kerahasiaannya.

c. Semua data yang dikumpulkan hendaknya dimaksudkan untuk keperluan

pelayanan bimbingan dan konseling.

d. Setiap catatan tentang murid hendaknya mudah ditemukan.

2. Pola kerja administrasi bimbingan dan konseling di sekolah dasar

Pola kerja administrasi bimbingan dan konseling di sekolah dasar dapat

digambarkan sebagai berikut:

a. Pada waktu murid pertama kali diterima di sekolah, data pribadi dicatat dari

hasil pengedaran angket pada orang rua, atau dengan menggunakan teknik-

teknik pengumpulan data lainnya. Data tersebut dimasukkan ke dalam file,

map atau buku pribadi masing-masing murid.

b. Data murid yang di peroleh dari catatan anekdot selama proses belajar-

mengajar dimasukan ke dalam dokumen murid yang bersangkutan.

c. Bila guru memandang perlu membarikan pelayanan kepada murid, maka

laporannya juga dimasukan ke dalam dokumen di atas.

Page 16: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

d. Konsultasi guru dengan orangtua murid hendaknya juga dicatat dan

dimasukan ke dalam dokumen.

e. Setiap bulan guru diharapkan dapat memberikan laporan tentang layanan

bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah, baik secara tertulis

maupun secara lisan.

f. Dalam keadaan yang sangat khusus guru kelas dapat mengalihtangankan

murid kepada petugas yang lebih relevan dan berwenang atas izin kepala

sekolah.

3. Sarana administrasi layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar

Pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar

hendaknya didukung oleh sarana penunjang yang cukup memadai. Sarana

penunjang yang dimaksud antara lain adalah:

a. Ruang serba guna bimbingan. Pada ruang ini dapat dilakukan berbagai

kegiatan bimbingan dan konseling seperti: bimbingan kelompok, konseling

perorangan, pemberian informasi dan sebagainya. Ruang tersebut harus

menyenangkan, tidak memberikan kesan yang sama dengan setuasi kelas

dan terhindar dari suasana keributan.

b. Alat-alat mobiler seperti almari, meja, kursi konseling dan kursi tamu.

c. Alat-alat kelengkapan bimbingan seperti alat-alat pengumpul data, alat-alat

penyimpan dan pengolahan data, buku paket bimbingan karier, papan media

bimbingan (untuk keperluan pemberian informasi) dan sebagainya. Semua

alat-alat kelengkapan bimbingan di atas hendaknya dapat di tempatkan pada

ruangan serba guna bimbingan.

Page 17: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu layanan di sekolah

dasar. Program bimbingan dan konseling yang telah tersusun secara baik akan

dapat dilaksanakan secara efektif apabila didukung oleh organisasi yang baik dan

tertib. Organisasi bimbingan dan konseling yang baik dan tertib perlu ditopang

oleh administrasi yang teratur dan mantap. Karena dengan adanya administrasi

yang teratur dan mantap itu akan memungkinkan terlaksananya mekanisme dan

prosedur kerja yang lancar diantara berbagai petugas bimbingan dan konseling di

sekolah.

Page 18: Web viewORGANISASI DAN ADMINISTRASI MENURUT ... guru perlu menyelanggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka membantu murid mencapai tujuan pendidikan di sekolah

DAFTAR PUSTAKA

- Amti, Erman dan Marjohan, (1991), Bimbingan dan Konseling, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan, Jakarta