Upload
vandat
View
215
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM EMBRIOLOGI
PENGUKURAN FOETUS
KELOMPOK :
Anka Rahmi Ade Utami (1302101010100)
Balqis Thahara (1302101010127)
Gressha Vionalle Ademi (1302101010154)
Hadia Firda Hasnita Lubis (1302101010125)
Hariska Andriani (1302101010040)
Hidayati (1302101010157)
Nevi Frilly Ulfah (1302101010057)
Nurul Asila (13020101010213)
Rahma Erlis (1302101010066)
Suryani Harahap (1302101010225)
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan
kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini merupakan
tugas akhir praktikum embriologi dan sebagai syarat untuk mengikuti ujian final praktikum
embriologi.
Laporan ini berisikan tentang hasil pengamatan cara mengukur panjang foetus dan
menentukan umur foetus baik secara CC-R maupun secara SC-R. Diharapkan laporan ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang pengamatan yang telah dilakukan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir, semoga Allah S.W.T senantiasa
selalu meridhoi segala usaha kita. Amin.
Banda Aceh, Mei 2014
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... 2
Daftar Isi .......................................................................................................... 3
BAB I .......................................................................................................... 4
BAB II .......................................................................................................... 6
BAB III .......................................................................................................... 8
BAB IV .......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Periode kebuntingan dapat dibagi secara kasar dalam tiga periode, dibagi berdasarkan
ukuran individu dan perkembangan jaringan dan organnya. Ketiga periode itu adalah
periode ovum ,periode embrio dan periode foetus.
Periode ovum atau blastula berlangsung selama 10 sampai 12 hari, sejak waktu
pembuahan yang biasanya terjadi beberapa jam sesudah ovulasi sampai pembentukan
membran zygot di dalam uterus. Ukuran ovum , tidak termasuk zona pellucida atau sel-
sel granulosa , adalah kira-kira 120 sampai 180 mikron pada waktu pembuahan dan
pelepasan badan kutub kedua.
Periode embrio dan organogenesis berlangsung dari 12 sampai 45 hari masa
kebuntingan. Selama periode ini tenunan, organ dan sistem utama tubuh terbentuk dan
terjadi perubahan-perubahan dalam bentuk tubuh sehingga pada akhir periode ini spesies
embrio tersebut dapat dikenal.
Periode foetus dan pertumbuhan foetus berlangsung dari hari ke 45 masa kebuntingan
sampai ke partus. Selama periode ini terjadi perubahan-perubahan kecil dalam
diferensiasi organ , tenunan dan sistem tubuh bersamaan dengan pertumbuhan dan
pematangan individu antenatal.
Praktikum ini dilakukan untuk menentukan panjang foetus dan umur foetus dengan
menggunakan dua cara yaitu :
a. Curved Crown-Rump (CC-R)
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur panjang saluran tubuh foetus
dimulai dari pangkal ekor membentuk garis curva sampai “ forehead “. Cara ini
tidak lazim dipakai.
b. Straight Crown-Rump
Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur panjang tubuh foetus mulai dari
pangkal ekor membentuk garis lurus sampai “ forehead “. Cara inilah yang
sering digunakan.
4
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini dilakukan adalah agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
cara mengukur panjang foetus ,menentukan umur foetus dan mengetahui berat foetus pada
masa kandungan dengan menggunakan 2 cara pada foetus yang telah disediakan.
1.3 Manfaat
Setelah praktikum dilakukan mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara mengukur
panjang foetus dengan benar menggunakan 2 cara bagaimana menentukan umur foetus dan
mengetahui berat foetus sesuai dengan praktikum yang telah dilangsungkan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fetus adalah hasil akhir dari suatu proses diferensiasi secara teratur yang merubah zigot
bersel 1 menjadi suatu reflikasi dari jenis hewan yang bersangkutan. Selama
permulaan cleavage pada suatu sel telur yang telah dibuahi, ukuran sel tersebut berkurang
secara progresif dengan sedikit perubahan bentuk. Selama akhir perkembangan embrional
ukuran sel tidak merubah secara nyata sedangkan jumlah sel bertambah (Feradis, 2010).
Setelah terjadi proses pembuahan antara sperma dan sel telur, maka akan terbentuk fetus
didalam uterus. Jangka waktu selama perkembangan foetus sampai dengan masa kelahiran
anak disebut kebuntingan. Lamanya kebuntingan pada domba atau kambing bervariasi antara
144 – 152 hari dengan rata-rata masa kebuntingan adalah 150 hari.
Pertumbuhan dan perkembangan saluran reproduksi pada betina terutama uterus dan
plasenta merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan kelangsungan hidup, pertumbuhan
dan perkembangan embrio dan fetus sampai lahir (Geisert & Schmitt 2002; Sterle et al.
2003).
Kecepatan pertumbuhan fetus dan ukuran bayi dipegaruhi oleh banyak faktor yaitu
genetik, hormon endokrin (insulin) dan nutrisi. Walaupun kadar insulin adalah krusial,
penyebab paling sering dari rendahnya berat lahir adalah persalinan prematur dan faktor
genetik. Karenanya sangatah penting untuk menghubungkan berat lahir, pertama kali dengan
umur kehamilan dan kemudian dengan ukuran induknya.
Fetus rentan terhadap kelainan plasenta yang luas, seperti infeksi atau hanya sebagian
plasenta yang melekat; kedua kelainan tersebut akan mengurangi jumlah nutrisi yang
diterima fetus dan mengurangi pertukaran udara. Apabila keadaan diatas tidak fatal, akan
menyebabkan pengurangan berat badan bayi yang cukup besar. Kelainan yang kecil dan
lokal, seperti haemangioma, tidak mempengaruhi fungsi plasenta sehingga tidak
mempengaruhi pertumbuhan
Kriteria utama untuk menentukan umur fetus adalah waktu kopulasi dan ovulasi, atau
berat dan panjang fetus, suatu pengukuran yang diambil dari ujung hidung sampai ujung ekor
melalui punggung pada suatu daratan sagital. Panjang kaki atau kepala dipakai dalam
penentuan umur fetus sapi. Semua metode ini dapat bervariasi karena waktu ovulasi yang
6
tepat tidak dapat ditentukan sedangkan pengukuran berat dan panjang fetus tergantung pada
bagian bangsa, strain, umur induk, ukuran litter dan musim kelahiran.
Penelitian Ali dan Hayder (2007) mendapatkan fetus dan vesikel amnion domba ossimi
pertama kali pada hari ke-25,38±1,2. Pada ultrasonografi deteksi kebuntingan dini kambing
boer dapat diamati pada umur 26 hari setelah perkawinan (Rivas et al., 2005). Fetus pertama
terlihat antara 25-30 hari kebuntingan, dan kadang-kadang lebih awal (Kahn, 2004). Hasil ini
juga sesuai dengan penelitian Ishwar (1995) bahwa kebuntingan dini domba dan kambing
dapat dideteksi pada umur 25 hari. Martinez et al. (1998) mendapatkan bahwa panjang fetus
kambing dapat terdeteksi saat berukuran 0,53±0,3 cm dan mencapai 3,42 cm pada hari ke-40.
Evans dan Sack yang disitasi Kahn (2004) menyatakan bahwa panjang fetus domba dan
kambing mencapai 4 cm pada hari ke-40. Pertambahan panjang fetus juga diikuti dengan
bertambahnya diameter uterus, dari hari ke-22 (1,8±0,7 cm) hingga hari ke-42 (5,6±1,1 cm),
dan tebal uterus hari ke-22 (0,8±0,1 cm) hingga hari ke-42 (2,1±0,5 cm). Kahn (2004)
menyatakan bahwa vesikel dari uterus terus meningkat dari hari ke-20 (1 cm) hingga hari ke-
30 (2 cm). Plasentom muncul pada kebuntingan hari ke -34.
Rerata panjang fetus berbeda nyata antara kontrol dengan perlakuan sementara antar dosis
perlakuan tidak berbeda nyata. Penurunan berat dan panjang tubuh adalah bentuk teringan
efek agensia teratogenik dan merupakan parameter yang sensitif. Gangguan perkembangan
individu dalam uterus menyebabkan kelainan antara lain kelahiran dengan berat badan tidak
normal. Berkurangnya berat dan panjang fetus adalah indikasi adanya hambatan pertumbuhan
fetus. Hambatan pertumbuhan terjadi bila agen mempengaruhi proliferasi sel, interaksi sel,
dan pengurangan laju biosintesis berkaitan dengan hambatan sintesis asam nukleat, protein,
atau mukopolisakarida (Wilson, 1973).
Fetus dalam kandungan dilindungi oleh plasenta dan selaput ketuban, namun tidak
terlepas dari pengaruh buruk zat yang dikonsumsi induk. Kecepatan zat menembus
barier plasenta tergantung besarnya molekul, kelarutan dalam lemak, dan derajat ionisasinya.
Efek teratogenik yang paling lazim ialah abortus spontan, malformasi kongenital,
perlambatan pertumbuhan janin dan perkembangan mental, karsinogenesis dan mutagenesis.
Penyakit- penyakit pada fetus dan uterus bunting tidak selamanya menyebabkan
kematian fetus. Fetus dapat dikeluarkan prematur atau pada waktu lahir dan dapat hidup atau
lemah serta berpenyakit dan mati segera sesudah lahir.
7
BAB III
ISI
3.1 Hasil
Dari hasil pengukuran foetus sapi maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Cara CC-R
Cara SC-R
8
Teknik
Pengukuran
Umur
(Hari)
Berat
(Gram)
Panjang Rasio
kepala
tubuh
Panjang Rasio kaki
depan dan
kaki belakangKepala Badan SeluruhKaki
depan
Kaki
belakang
CC-R 120 500-800 9,5 18 27,5 1 : 2 18 18,2
SC-R 120 500-800 8 16,3 34,5 1 : 2 12,5 14 6,5 : 7
3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini foetus yang dipakai adalah foetus sapi , Pengukuran dilakukan
dengan 2 cara yaitu Curved Crown-Rump (CC-R) dan Straight Crown-Rump (SC-R) agar
dapat ditentukan umur dan berat foetus sapi.
Pada pengukuran CC-R panjang foetus sapi tersebut adalah 27,5 cm, sedangkan pada
pengukuran SC-R panjang foetus sapi adalah 34,5 cm.
Setelah pengukuran dilakukan maka didapatkan hasil umur foetus sapi kira-kira 120
hari dengan berat kira-kira 500-800 gram. Umur dan berat dapat ditentukan dari bentuk
foetus sapi yang seperti kucing muda lalu lihat tabel yang telah disediakan sehingga umur dan
beratnya dapat ditentukan.
9
Tabel Keadaan Karakteristik Foetus (Bovine) dalam Masa Kandungan
Kebuntingan Berat Foetus
(gram)
C-R
LengthKeterangan
30 0,3 - Embriogenesis hampir lengkap
60 8-15 - Foetus sebesar mouse
90 100-200 - Foetus sebesar rat
120 500-800 - Sebesar kucing muda
150 2000-3000 - Foetus sebesar kucing
180 5000-8000 -
Sebesar anjing muda,rambut tumbuh disekeliling
lekuk tanduk,ekor,mata dan komposisi otot sudah
jelas
210 9000-13000 - Rambut tumbuh lebat pada tubuh dan anggota gerak
240 15000-30000 - Rambut diseluruh tubuh sudah lengkap,gigi incisor
270 25000-50000 - Gigi incisor mengalami erupsi
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk mengukur panjang foetus , menentukan umur foetus dan berat foetus dapat
dilakukan 2 cara yaitu Curved Crown-Rump (CC-R) dan Straight Crown-Rump (SC-R).
Pengukuran secara CC-R tidak lazim dipakai sedangkan cara SC-R adalah yang sering
dipakai.
Foetus yang digunakan dalam praktikum ini adalah foetus sapi yang kira-kira berumur
120 hari dengan berat 500-800 gram dikarenakan bentuk foetus mirip dengan kucing muda
dan disesuaikan dengan keterangan dari tabel.
4.2 Saran
Sebaiknya anggota dalam satu kelompok jangan terlalu banyak, karena akan
menyebabkan kurang efisiensinya setiap individu mahasiswa untuk menyerap materi.
Sebaiknya dikelompokkan lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil
11
DAFTAR PUSTAKA
Amrozi, dkk. 2011. Estrous Synchronization and Ultrasonography Examination of Early Pregnancy
Diagnosis in Garut Sheep (Ovis aries) as Determination Standard of Pregnancy Age.
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Abdussalam, Andi Alif. 2012. http://duniaaalifabdussalam.blogspot.com/2012/05/perkembangan-
fetus-hingga-partus-pada.html. Diakses tanggal 14 mei 2014 pukul 22:45 wib.
Cahyono, Bambang. 2010. Beternak Domba Dan Kambing. Kanisius: Yogyakarta.
Mege, R. A., dkk. 2007. Pertumbuhan dan Perkembangan Uterus dan Plasenta Babi dengan
Superovulasi. Manado University, UNIMA Campus. Tondano. Bogor Agricultural
University, Darmaga Campus, Bogor.
Rusman, edi. 2013. http://edihutabarat.blogspot.com/2013/05/cara-mengukur-panjang-foetus-bab-
i_28.html. Diakses pada tanggal 14 mei 2014 pukul 21:05 wib.
Saktiyono. 2006. IPA Biologi 2 SMP dan MTs Untuk Kelas VIII. Esis: Jakarta
Setyawati, Iriani. 2009. Morfologi Fetus Mencit (Mus musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Daun
Sambilito (Andrographis paniculata Nees). Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran. Bali.
Toelihere, M.R. 1985. Ilmu Kebidanan pada Ternak Sapi dan Kerbau. Universitas Indonesia:
Jakarta.
Underwood, J.C.E. 1999. Patologi Umum Dan Sistematik. EGC: Jakarta.
Yulihastuti, D.A., dkk. 2011. Penampilan Reproduksi dan Perkembangan Skeleton Fetus Mencit
Setelah Pemberian Ekstrak Buah Nanas Muda. Jurusan Biologi Fakultas Matematika Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Kuta, Badung. Bali.
12