26

repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 2: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 3: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 4: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 5: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 6: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 7: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 8: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 9: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 10: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 11: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 12: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 13: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 14: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 15: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 16: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat
Page 17: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Kelompok Peminatan Transportasi

Page 18: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Paper ID : TR01 Transportasi47

STRATEGI PEMBANGUNAN SISTEM TRANSPORTASI MULTIMODA DI DALAM RPJM 2015-2019: STUDI KASUS PULAU BALI

I Nyoman Budiartha RM1

1Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayanat, Kampus Bukit Jimbaran Bali Email: [email protected]

ABSTRAK Pertumbuhan angkutan barang di Bali dalam beberapa dekade belakangan ini terus meningkat dan sebagian besar menggunakan jalur darat. Kondisi geometrik jalan yang sempit, berkelak-kelok dan tanjakan yang terjal dari segi geometrik sudah tidak layak dilalui oleh truk-truk besar yang sering mengalami kecelakaan dan kerusakan yang menyebabkan kemacetan total dan lama, akibatnya waktu perjalanan dan biaya operasional kendaraan menjadi meningkat. Bertambahnya biaya operasional mengakibatkan makin tinggi harga barang sampai pada konsumen. Selama ini terjadi perbedaan persepsi tentang pentingnya sistem pengelolaan angkutan barang dan angkutan penumpang. Perencanaan transportasi yang ada saat ini tidak mampu mengakomodasi permintaan dari pengguna angkutan barang secara eksplisit. Hubungan industri transportasi logistik dengan sektor-sektor lainnya tidak diperhitungkan dan tidak sepenuhnya dimengerti.

top-down user dan tidak ada interaksi diantara keduanya yang ditandai dengan: 1) Transportasi logistik yang tidak dapat lagi melayani seluruh peningkatan kebutuhan, dan 2) Penyediaan layanan secara keseluruhan telah tertinggal jauh dari pertumbuhan angkutan barang. Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengoptimalkan angkutan barang tersebut dengan mengoptimalkan peran transportasi angkutan multimoda di Bali. Tulisan ini menyajikan profil transportasi angkutan barang di Bali dengan pendekatan deskriptif secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurangnya integrasi moda transportasi, baik intra dan inter-modal di daerah yang memiliki moda transportasi jalan, laut, penyeberangan dan udara sebagai moda unggulan, Beberapa rekomendasi tentang strategi dan langkah-langkah untuk memperbaiki sistem transportasi multimoda di Bali juga dibahas.

Kata kunci: Pertumbuhan angkutan barang, angkutan multimoda, Bali

1. PENDAHULUAN Tingginya penggunakan moda transportasi darat dan penggunaan kendaraan pribadi di pulau Bali menyebabkan beratnya beban jalan dan kemacetan yang makin sulit diprediksi. Pulau Bali yang mempunyai luas 5.636 km2 atau hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari delapan kabupaten, satu kota dan satu provinsi, penduduk yang padat 3,7 juta jiwa (BPS Provinsi Bali 2013), sumber daya alamnya yang terbatas, dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat kondisi geometrik jalan yang sempit, berkelak-kelok dan tanjakan yang terjal sangat tidak layak dilalui oleh truk-truk besar yang sering mengalami kecelakaan dan kerusakan di jalan yang menyebabkan kemacetan total dan lama.

Dibalik keterbatasan itu, Bali punya keunikan budaya, keragaman adat istiadat, dan keindahan alam yang mampu mengantarkan pulau ini sebagai destinasi pariwisata terkenal di Dunia dimana pada tahun 2009 memperoleh penghargaan (Asia Magazine, Nopember 2009). Pariwisata di Bali telah menjadi mesin penggerak perekonomian rakyat, bahkan ikut menggerakkan perekonomian provensi didekatnya melalui permintaan produk-produk kebutuhan masyarakat Bali dan wisatawan yang diproduksi di provensi tersebut; misalnya, bahan pangan dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat yang diperuntukan bagi: 1) sektor restoran, rumah makan dan warung, 2) hotel bintang dan non bintang dan 3) jasa perorangan, rumah tangga lainnya dan pramuwisata (Nyoman Budiartha RM 2011).

Provinsi Bali terdiri dari delapan kabupaten dan satu kota dengan beberapa pulau kecil disekitarnya. Kedelapan kabupaten adalah kabupaten Jembrana, kabupaten Tabanan, kabupaten Badung, kabupaten Gianyar, kabupaten Klungkung, kabupaten Karangasem, kabupaten Bangli dan kabupaten Buleleng serta satu Kota Denpasar. Namun dalam uraian ini dibatasi hanya untuk mengamati bagaimana perkembangan transportasi di wilayah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (SARBAGITA). seperti ditunjukkan pada peta dalam Gambar 1.

Page 19: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Paper ID : TR01 Transportasi48

1. Pengembangan Infrastruktur untuk mendukung Pariwisata, Misal Pelabuhan Pariwisata untuk Kapal Pesiar (Pelabuhan bukan Pelabuhan Barang)2. KEBUTUHAN KOMODITAS: Disuplai

Gambar 1 Peta provinsi Bali

Kawasan perkotaan metropolitan SARBAGITA, sesuai dengan rancangan awal rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJM) 2015-2019 sebagai perwujudan sistem perkotaan nasional (SPN) dalam rangka mempercepat perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan keberlangsungan lingkungan, maka kawasan perkotaan metropolitan SARBAGITA, diarahkan sebagai pusat kegiatan skala global yang mendorong pertumbuhan wilayah disekitarnya sebagai sentra produksi wilayah pulau serta sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional bebasis kegiatan pariwisata bertaraf internasional. Pengembangan infrastruktur untuk mendukung pariwisata, misal pelabuhan pariwisata untuk kapal pesiar (bukan pelabuhan barang). Dan hasil penelitian yang telah dilakukan pelabuhan Benoa adalah lokasi yang terbaik untuk kapal pesiar karena dekat dengan destinasi wisata yang paling banyak diminati (Nyoman Budiartha RM 2015)

Transportasi adalah derived demand, tidak mengenal batas administrasi, tidak terputus atas dasar wilayah administratif tertentu. Pertumbuhan di sektor transportasi merupakan barometer pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah secara langsung, dan salah satu pilar dari keberhasilan pengembangan nasional. Perkembangan sektor transportasi dalam Produk Domestik Bruto (PDRB) dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan jumlah penduduk suatu daerah. PDRB sebagai penggerak aktivitas ekonomi dan penggerakan penduduk sangat berkaitan dengan kebutuhan penumpang dan barang berdasarkan kondisi dan karakteristik berbagai daerah dalam mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Perkembangan PDRB per kapita harga berlaku menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 11,27 persen, yaitu dari Rp. 18,64 juta di tahun 2011 menjadi Rp. 20,74 juta pada tahun 2012. Sementara untuk PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000, peningkatan yang terjadi relatif lebih kecil yaitu sebesar 4,67 persen, dari Rp 7,75 juta di tahun 2011 menjadi Rp 8,11 juta di tahun 2012. PDRB digunakan atau dimanfaatkan, baik untuk memenuhi kebutuhan permintaan di dalam wilayah Bali maupun untuk memenuhi kebutuhan di luar wilayah Bali. Permintaan di dalam wilayah Bali dapat berupa konsumsi rumah yangga, konsumsi lembaga swasta nirlaba, konsumsi pemerintah, serta pembentukan modal tetap domestik/PMTDB (investasi). Kondisi ekonomi menurut PDRB dan PDRB per kapita, menunjukkan bahwa kabupaten Badung adalah yang tertinggi dan terendah adalah kabupaten Bangli seperti ditunjukkan dalam Tabel 1.

Provinsi Bali yang terdiri dari 8 kabupaten dan satu kota, masing-masing memiliki karakteristik tertentu dalam hal jasa transportasi. Setiap kabupaten/kota atau daerah memiliki moda karakteristik sendiri dengan integrasi yang sangat buruk. Sebagian besar kabupaten di provinsi Bali defisit komoditas dan bahan baku, sehingga harus datang dari luar provinsi Bali yang sebagian besar menggunakan transportasi jalan. Biaya tinggi dan bervariasi, disebabkan

Page 20: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Paper ID : TR01 Transportasi49

tidak seimbangnya antara load faktor dan biaya operasional, membuat transportasi dan biaya logistik masih relatif tinggi. Survei yang dilakukan terhadap 5 perusahaan truk di SARBAGITA mengidentifikasikan beberapa isu berikut: 1) Masalah backhaul rendah: 56 persen dari truk yang mengangkut barang ke pulau Bali, kembalinya kosong. 2) waktu tunggu di penyebrangan dan waktu bongkar muat cukup tinggi, 3 Biaya operasional relatif tinggi.

Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2012 No. Kabupaten/Kota LuasWilayah

(Km2)Jumlah

Penduduk PDRB (Miliar rupiah)

1 Jembrana 841.80 275 148 4 403.54 2 Tabanan 839.33 441 900 6 105.21 3 Badung 418.52 420 075 18 996.10 4 Gianyar 368.00 458 182 9 125.98 5 Klungkung 315.00 190 867 3 347.20 6 Bangli 520.81 216 804 2 866.69 7 Karangasem 839.54 457 204 5 195.59 8 Buleleng 1,365.88 693625 9 115.72 9 Denpasar 127.78 532 860 15 557.92 Jumlah 5 636.66 3 686 665 74 713.95

sumber: (BPS Provinsi Bali 2013)

Dalam prakteknya saat ini, setiap moda dan infrastruktur direncanakan secara independen oleh otoritas terkait, sehingga tidak efisien dalam transfer antar moda dan intermodal. Makalah ini menyajikan profil transportasi multimoda di Bali, dan memberikan pembandingan awal kinerja transportasi multimoda yang ada. Beberapa rekomendasi tentang strategi dan langkah-langkah untuk memperbaiki sistem transportasi multimoda di Bali juga dibahas.

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN TUJUAN STUDI

Konsep transportasi multimoda Menurut (Peraturan Pemerintah No.8 2011), angkutan multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda seperti ditunjukan dalam Gambar 2a. Sedangkan transportasi intermoda adalah transportasi penumpang dan atau barang yang menggunakan lebih dari satu moda transportasi dalam satu perjalanan yang berkesinambungan, dengan tetap menggunakan unit kemasan yang sama seperti ditunjukkan pada Gambar 2b.

1 Jaringan Angkutan Multimoda (b) Jaringan Angkutan Intermoda Gambar 2 Konsep Jaringan Angkutan Multimoda dan Intermoda

Sumber: (Rodrigue and Comtois 2004) dalam (Harun Al-Rasyids. Lubis 2005)

Page 21: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Paper ID : TR01 Transportasi50

Saat ini Indonesia belum memiliki konsep multimoda di sektor angkutan barang dan belum memiliki regulasi yang mengatur prosedur transportasi bagi barang berpindah moda. Selain itu, akses transportasi multomoda belum memadai (Perpres.No.26 5 Maret 2012). Di Bali satu-satunya akses transportasi pengangkutan barang hanya melalui transportasi darat dengan menggunakan truk karena sampai saat ini belum tersedia kereta api dan tidak memiliki sungai atau danau yang dapat dilayari kapal-kapal untuk transportasi barang. Beberapa keunggulan dari penggunaan armada truk adalah dapat melayani layanan door-to-door karena aksesbilitas dan fleksibilitas yang tinggi, serta intransit visibility yang sangat baik. Padahal infrastruktur jalan yang sangat terbatas menyebabkan lalu lintas di jalan Gilimanuk-Denpasar mengalami kemacetan dan biaya angkutan truk relatif tinggi untuk per ton kilometer dibandingkan dengan angkutan laut. Namun para pelaku industri tidak mempunyai pilihan lain untuk mengelola distribusi barangnya secara efektif dan efisien. Kendala lain dalam transportasi multimoda di Bali adalah: 1) infrastruktur yang belum menunjang, seperti kereta api, 2) Gudang transit yang belum memadai, baik dipelabuhan udara maupun di pelabuhan laut.

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Rancangan awal recana pembangunan menengah Nasional 2015-2019 (Bappenas 2014) bahwa berdasarkan potensi dan keunggulan wilayah Jawa-Bali, maka tema besar pembangunan wilayah Jawa-nasional dan pendorong sektor industri dan jasa nasional dengan pengembangan industri makanan-minuman, tekstil, otomotif, alutsista, telematika, kimia, alumina dan besi baja; salah satu pintu gerbang destinasi wisata terbaik dunia dengan pengembangan ekonomi kreatif; serta percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim (kelautan) melalui pengembangan industri perkapalan dan pariwisata Bahari. Peta pembangunan negara maritim berbasis kewilayahan dalam RPJM 2015-2019 dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Pembangunan Negara Maritim Berbasis Kewilayahan

Penyedia layanan angkutan barang (Transport service providers) Dasar-dasar teoritis transportasi dan komunikasi keduanya disatukan dalam teori jaringan seperti ditunjukkan pada Gambar 4. Dalam penyedia layanan transportasi ini kita mengidentifikasi enam jenis jaringan yang penting dalam sistem transportasi. Jaringan tersebut adalah: 1) jaringan infrastruktur, 2) jaringan lalu lintas, 3) jaringan regulasi, 4) jaringan komunikasi, 5) jaringan layanan tambahan dan 6) jaringan keterampilan. Setiap sistem transportasi dalam moda manapun baik itu moda jalan, moda kereta api, moda udara maupun moda air harus didukung oleh keenam jenis jaringan tersebut

Perwujudan sistem perkotaan Nasional (SPN) dalam RPJM 2015-2019. Kawasan perkotaan metropolitan SARBAGITA (kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Tabanan) dalam rangka mempercepat perannya sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan mempertahankan keberlangsungan lingkungan. Kawasan perkotaan metropolitan SARBAGITA diarahkan sebagai pusat kegiatan skala global yang mendorong pertumbuhan wilayah disekitarnya sebagai sentra produksi wilayah pulau serta sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional berbasis kegiatan pariwisata yang bertaraf internasional (Bappenas 2014)

Page 22: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Paper ID : TR01 Transportasi51

Apa yang diangkut

Pengguna Angkutan

Penyedia Layanan angkutan

Jalan Rel Air Udara

Jaringan Ketrampilan

Jaringan Pendukung

Jaringan Komunikasi

Jaringan Regulasi Jaringan Lalu lintas

Jaringan Infrastruktur

Gambar 4 Jaringan dalam Penyedia Layanan Transportasi

Sistem logistik perkotaan Indonesia Gambar 5 memperlihatkan sistem secara keseluruhan terdiri dari berbagai pelaku (penyedia transportasi, penerima transportasi,pemerintah, warga, pengunjung) berinteraksi sesuai dengan kepentingan mereka sendiri, mempengaruhi

Gambar 5 Inter- and intra-urban freight distribution.Sumber: (www.cityfreight.org) (European Commission Fifth Framework Programme 2009)

Page 23: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Paper ID : TR01 Transportasi52

dan dipengaruhi oleh lingkungan perkotaan di mana penggunaan lahan, ekonomi, isu-isu lingkungan, masalah keamanan, infrastruktur dan masalah transportasi berperan. Ini sangat dinamis, terpadu dan proses yang akhirnya menghasilkan arus yang kompleks (barang masuk/keluar, limbah, aliran uang, Informasi) antara kelompok dan aktor yang berbeda, menciptakan efisiensi ekonomi dan pola penggunaan lahan baru, tetapi juga menyebabkan konflik dan masalah di banyak kota-kota di Dunia termasuk di kota metropolitan SARBAGITA.

3 METODELOGI EVALUASI Ada dua pendekatan yang akan ditempuh dalam penelitian ini seperti ditunjukkan dalam Gambar 6. Pendekatan pertama adalah pendekatan yang dipakai dalam metode penelitian untuk evaluasi layanan yang tersedia maupun alternatif perbaikan yang memenuhi syarat teknis seperti jaringan infrastruktur, jaringan lalu lintas, jaringan regulasi, jaringan komunikasi, jaringan layanan pendukung dan jaringan keterampilan . Kedua, dengan menggunakan analisa faktor mencari faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan barang di Bali. Faktor-faktor tersebut adalah 1) faktor akses Multimoda, 2) Fasilitas transfer angkutan barang khusus, 3) Pengembangan Industri, Kegiatan komersial (seperti bank, restoran dan lain-lain)

Jenis Barang yang Diangkut

Variabel Layanan (Transport Service

Providers)

Konsumen /Pengguna Jasa

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Pemilihan Moda

Pelayanan Angkutan Multimoda

Moda Jalan, Moda Air, Moda Udara

Gambar 6 Prosedur Penelitian

4 STRATEGI PEMBANGUNAN SISTEM TRANSPORTASI MULTIMODA Strategi pembangunan sistem transportasi multimoda di dalam RPJM 2015-2019 adalah: 1) Bangun Jaringan dan rute-rute pelayanan berbagai moda transportasi yang terintegrasi meliputi lalu lintas angkutan jalan, laut, udara, kereta api, dan dry-port, serta layanan transportasi terpadu; 2) Bangun jaringan prasarana baik simpul maupun ruang lalu lintas. 3) Bangun terminal terpadu dan fasilitas pelayanan alih moda untuk perpindahan barang secara cepat dan nyaman. 4) Bangun akses kereta api menuju ke pelabuhan dan bandara internasional.

Page 24: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Paper ID : TR01 Transportasi53

Pergerakan angkutan barang di Bali Pergerakan angkutan barang di Bali disamping akibat meningkatnya konsumsi di Bali yang menyebabkan arus barang dari luar Bali masuk lebih besar dari barang yang keluar, juga merupakan salah satu gerbang pendistribusian barang dari berbagai daerah seperti pulau Jawa, NTB maupun NTT apalagi Bali khususnya Denpasar juga merupakan wilayah dengan dominasi industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi maupun barang jadi. Oleh karena itu, Bali menjadi tempat tujuan masuk bahan baku industri dan pengiriman produk industri yang mencakup pemasaran skala nasional bahkan internasional. Kondisi ini mengakibatkan kepadatan jalur darat khususnya jalur Gilimanuk. Banyaknya barang tiba dan berangkat menurut pelabuhan di Bali Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 2, dan Gambar 7

Tabel 2 Banyaknya Barang Tiba dan Berangkat Menurut Pelabuhan di Bali Tahun 2012

Datang Berangkat1 Benoa 1,020,557 60,105 2 Padangbai 858,535 1,087,715 3 Celukan Bawang 633,393 675,155 4 Gilimanuk 5,299,952 3,348,006

Jumlah 7,812,437 5,170,981 2011 3,089,726 1,738,600 2009 3,048,484 1,302,080 2008 2,857,975 5,514,793 2007 3,098,438 1,270,909

Banyaknya Barang (ton)Pelabuhan LautNo

Sumber: (BPS Provinsi Bali 2013)

Gambar 7 Peta pergerakan angkutan barang

Tipe-tipe fasilitas angkutan barang Berdasarkan evaluasi yang dilakukan jenis fasilitas angkutan barang yang diperlukan adalah seperti ditunjukkan pada tabel 3

Page 25: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat

Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 9 (KoNTekS 9) Komda VI BMPTTSSI - Makassar, 7-8 Oktober 2015

Paper ID : TR01 Transportasi54

Tabel 3 Jenis-jenis Fasilitas Angkutan Barang

Jenis Fasilitas Akses

Multimoda

Fasilitas transfer barang khusus

Pengembangan

Industri

Kegiatan komersial (seperti bank,

restoran, dll)

Wilayah untuk komonitas integrasi barang X X X X

Wilayah/daerah pusat logistik barang X X X

Dry Port X X X

Terminal Barang X X X

Lahan utk Intermoda/Multimoda X X X

Lahan utk Industri X X X

Pusat Konsolidasi barang/Pusat Distribusi barang X X X

Gudang Pribadi X

5. KESIMPULAN Kurangnya integrasi moda transportasi, baik intra dan inter-modal di daerah yang memiliki moda transportasi jalan, laut, penyeberangan dan udara sebagai moda unggulan, Kondisi faktor keselamatan transportasi dan kenyamanan angkutan jalan khususnya jalan Denpasar-Gilimanuk tidak memadai dan kemacetan kota metropolitan SARBAGITA dimana angkutan barang truk sering dituding sebagai penyebabnya. Jarak antar kabupaten/kota nisbi dekat, aksesbilitas laut dan aksesibilitas transportasi udara perlu meskipun frekuensi layanan untuk kabupaten/kota sangat terbatas. Layanan transportasi sebagai pola jembatan penyeberangan antar pulau, di tahun-tahun mendatang harus berkontribusi maksimal untuk memberikan layanan transportasi terpadu (Multimoda) untuk transportasi laut,jalan dan udara..

DAFTAR PUSTAKA Bappenas (2014). Rancangan Awal, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 -2019. Kementrian

Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. BPS Provinsi Bali (2013). Bali dalam angka 2013.

European Commission Fifth Framework Programme (2009). City Freight Inter-and intra - City Freight Distribution Networks, www.city freight.org.

Harun Al-Rasyids. Lubis, M. I., Ade Sjafruddin, Dimas Dharmowijoyo (2005). "Multimodal Transport in Indonesia Recent Profile and Strategy Development." Proceedings of the Eastern Asia Society for Transportation Studies 5: 46-64.

Nyoman Budiartha RM (2011). Ekonomi Transportasi: Model Penentuan Lokasi Pelabuhan Berbasis Sektor Pariwisata. Denpasar, Udayana University Press.

Nyoman Budiartha RM, T. A., Djauhar Manfaat (2015). "Port Location Selection Model: Case Study of Tourism Sector in Bali." Applied Mechanics and Materials 776(Recent Decisions in Technologies for Sustainable Development): 87-94. Peraturan Pemerintah No.8 (2011). "Tentang Angkutan Multimoda." Perpres.No.26 (5 Maret 2012). Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.

Rodrigue, J. P. and C. Comtois (2004). http://people hofstra.edu/geotrans/eng/ch3en/conc3en/ch3e5en.html.

Page 26: repositori.unud.ac.id · hanya 0,29% dari Indonesia terdiri dari ... dibentuk oleh rantai pegunungan yang membentang dari barat ke timur membelah pulau menjadi dua bagian yang membuat