27

Click here to load reader

, Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

LAYANAN KEFARMASIAN

P III

KASUS IBU HAMIL

Disusun Oleh :

Pundi Anugrah G1F008020

Irmawati Hidayah G1F008032

Putri Dyah F G1F008054

Mugi Nurnguati G1F008070

Chepy Saputra G1F008085

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN FARMASI

2011

Page 2: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

1. KASUS

KASUS-IBU HAMIL

Ibu Susi, umur 23 tahun, kehamilan pertama, umur kehamilan 10

minggu. Keluhan : mual, muntah, tidak mau makan, lemah, pusing, mata

berkunang. Tekanan darah 100mmHg/70mmHg. Hb=10.

dr. Wahyu, Sp.Og

SIP : XXX/XXX/2011

Rumah : Praktek :

Jl. Mawar No.301 Jl. Mewangi No.123

Purwokerto Purwokerto

Telp.0281-323571 Telp.0281-325768

R/ Vometa tab No X

S 3 dd 1

R/ Ranitidin tab No X

S 2 dd 1

R/ Lansoprazol No X

S 1dd1

Pro : Ibu Susi (23 th)

2. FORM DOKUMENTASI LAYANAN KEFARMASIAN

Pharmaceutical care form

Patient specific information

Demographics Name : Ibu susi Age: thn Wt: 50 kg

Ht: 170 cm

MRN : Jl. Melati Sex: F Allergies: -

Page 3: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Social/Behavioral

History

Occupation: ibu rumah tangga

Past Medical History -

Current

Signs/Symptoms

mual, muntah, tidak mau makan, lemah, pusing, mata

berkunang.

Lab

Results/Procedures

Tekanan darah 100mmHg/70mmHg.

Hb=10

Medication Specific Information

Past Medications Presents Medications

Drug/Route Dose Freq Duration Drug/route Dose Freq Duration

Vometa 3x 3 day

Ranitidine 2x 5 day

Lansopraz

ol

1x 10day

Identifying Medication-Ralated Problems (Choose what is appropriate)

Untreated indication √ Improper Drug Selection √ Sub-therapeutic

Dosage

Over Dosage Drug Interaction Medication Use Without

Indication

Adverse Drug Reactions Lack of therapy understanding Noncompliance

- Pemilihan obat untuk ibu hamil yang kurang tepat.

- Indikasi yang belum tertangani yaitu anemia

Identifying Patient’s Health Care Needs

Edukasi pasien tentang pola hidup yang baik

Memberikan informasi mengenai makanan yang tidak boleh dikonsumsi (nanas,

jamu kunir asam)

Jangan melakukan aktivitas yang berat

Jangan sembarangan minum obat warung

Mengkonsumsi sayur, buah, ikan, daging ( makanan yang bergizi )

Page 4: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Specifying Phamacotherapeutic Goals Designing A Monitoring Plan

Meningkatkan hb pasien

Mehilangkan keluhan mual muntah pasien

Designing a pharmacotherapeutic regimen

- Penggantian obat vometa dengan anvomer

- Lanzoprazol tidak dipakai, karena pemakaian ranitidin sudah cukup

mengcover asam lambung yang berlebih akibat perubahan hormon pada

ibu hamil.

- Tambahan sangbion dan susu prenagen emesis.

Developing a Pharmacotherapeutic Regimen

Drug Route Dose Frequency Dura

tion

Anvomer PO Sprn 10

days

Sangobion PO 1x1 10

days

Prenagen emesis PO 2x1 Trim

ester

1

Ranitidine PO 2x1 5

days

Monitoring the effect of the Pharmacotherapeutic Regimen

- Monitoring kadar Hb

- Monitoring tekanan darah

Pharmacist Name: Chepi Saputra ID: G1F008085 Signature:

3. PEMBAHASAN

Page 5: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

A. ROLE PLAY

Konseling antara Pasien dengan Apoteker dilakukan di Apotek

Lekas Sembuh. Kemudian pasien datang membawa resep ke apotek, di

apotek pasien disambut oleh apoteker. Kemudian apoteker

memperkanalkan diri dan melakukan konseling pada pasien. Sebelumnya

apoteker memastikan pasien yang datang menebus resep tersebut adalah

Ibu Susi yang berumur 23 tahun sesuai dengan nama diresep. Kemudian

apoteker menanyakan keluhan pasien. Ibu Susi menyatakan bahwa beliau

sedang hamilan pertama, umur kehamilan 10 minggu dengan keluhan

mual, muntah, tidak mau makan, lemah, pusing, mata berkunang.

Resep yang dibawa pasien yaitu berisi Vometa tab, Ranitidin tab,

dan Lansoprazol. Vometa disini untuk terapi mual yang di alami pasian

tersebut, serta Ranitidin dan lansoprazol merupakan obat yang berfungsi

untuk mengatasi maag. Kemudian pasien juga bercerita hasil periksa lab

nya yaitu Tekanan darah 100mmHg/70mmHg. Hb=10.

Dari hasil konseling itu, apoteker menyimpulkan bahwa lemah

serta pusing yang di derita pasien tersebut disebabkan karena nilai Hb nya

pengalami penurunan, setelah memperoleh data yang cukup dari pasien

maka dari itu apoteker berniat untuk mengganti isi resep dari dokter yang

memeriksanya, karena obat dalam resep tersebut tidak aman untuk ibu

hamil muda. Kemudian apoteker menanyakan apakah ada alergi dan maag

serta pekerjaan pasien. Pasien tidak memiliki alergi, maag dan pasien

hanya seorang ibu rumah tangga.

Setelah itu apoteker meminta ijin kepada pasien untuk

menghubungi dokter dan berdiskusi tentang penggantian obat yang di tulis

di resep tersebut, karena sudah dijelaskan di awal kepada pasien bahwa

obat yang di resepkan untuk pasien tersebut tidak aman untuk ibu hamil.

Kemudian apoteker menghubungu dokter yang memeriksa pasien tersebut

untuk konsultasi penggantian obat . Dari hasil konseling antara dokter dan

apoteker akhirnya di dapat resep akhir yang digunakan untuk pasien yaitu

Sangobion untuk mengembalikan nilai Hb pasien yang turun agar tidak

lemas dan pusing dengan aturan paki sehari sekali, anvormen merupakan

Page 6: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

obat yang di gunakan untuk mengatasi mual mulntah yang di alaami

pasien, dan pemberian susu berupa susu prenagen emisis yng cocok untuk

ibu hamil karena tidak menyebabkan mual muntah yang berisi nutrisi serta

vitamin karena di sini pasien tidak nafsu maakan, obat ranitidine tetep

digunakan, sedangkan lanzoprazol tidak digunakan karena pemakaian

ranitidine sudah cukup mencover asam lambung yang berlebih pada pasien

R/ Sangobion tab No. X

Sprn

R/ Anvormen tab No. X

S.1.dd.1

R/ Prenagen emesis No. I

S.2.dd.1

R/ Ranitidin tab No X

S 2 dd 1

Kemudian apoteker kembali menemui pasien dan menjelaskan

tentang penggantian serta penambahan obat untuk pasien. Pasien

menyetujuinya dan mau menggunakanya. Apoteker juga menjelaskan

tentang penggunaan obat dan waktu pemakaianya. Setelah itu apoteker

memberikan tentang informasi pola hidup yang sehat, dan makanan yang

harus dikonsumsi serta yang tidak boleh dikonsumsi. Setelah memastikan

bahwa tidak ada yang ditanyakan lagi, kemudian apoteker mengakhiri

konseling dan pasien membayar obat.

B. PATOFISIOLOGI PENYAKIT

MUAL MUNTAH PADA KEHAMILAN

Rasa mual di pagi hari adalah merupakan gejala awal kehamilan

yang paling terkenal. Kebanyakan wanita merasakan mual sekitar

empat hingga delapan minggu setelah hamil, tetapi rasa mual dapat

juga dirasakan pada minggu kedua setelah pembuahan. Meski begitu,

tidak sedikit ibu hamil yang masih mengalami mual/muntah sampai

trimester ketiga. Keluhan mual muntah akan dikategorikan berat jika

ibu hamil selalu muntah setiap kali minum maupun makan.

Page 7: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Akibatnya, tubuh akan menjadi lemas, muka pucat, dan frekuensi

buang air kecil menurun serta berat badan tidak meningkat. Inilah

yang dinamakan hiperemesis gravidarum. Nah, agar tidak menjadi

suatu gangguan, ibu mesti mengatasinya dengan menghindari stres

dan mengatur pola makan yang sehat.

Penyebab mual dan muntah:

1. Peningkatan hormon estrogen. Peningkatan hormon ini

membuat kadar asam lambung meningkat, hingga muncullah

keluhan rasa mual. Keluhan ini biasanya muncul di pagi hari

saat perut ibu dalam keadaan kosong dan terjadi peningkatan

asam lambung

2. Faktor hCG. Hormon human Chorionic Gonodotrophin yang

dihasilkan plasenta di awal kehamilan diduga merupakan

penyebab timbulnya rasa mual. Tak heran bila keluhan mual

muntah akan mereda dengan sendirinya seiring bertambahnya

usia kehamilan.

3. Perubahan metabolisme glikogen hati. Kehamilan menyebabkan

metabolisme glikogen hati dan inilah yang diduga sebagai biang

keladi pemicu keluhan mual muntah. Namun keluhan ini akan

lenyap saat terjadi kompensasi dari metabolisme glikogen dalam

tubuh.

4. Faktor psikologis. Seorang ibu yang tengah hamil muda yang

belum siap hamil, atau malah yang tidak menginginkan

kehamilan biasanya akan merasa tertekan. Perasaan tertekan

inilah yang dapat memicu rasa mual dan muntah.

Beberapa tips untuk membantu anda mengatasi “morning sickness” atau

mual-muntah selama awal kehamilan:

1. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah

atau porsi besar hanya akan membuat anda bertambah mual.

Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi

sering.

Page 8: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

2. Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk

membantu mengatasi rasa mual anda. Banyak mengkonsumsi buah dan

sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang,

biscuit, dll.

3. Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru

terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun.

Bila anda merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snak

atau biscuit didekat tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya

dahulu sebelum anda mencoba untuk berdiri.

4. Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan

memperburuk rasa mual anda.

5. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah.

Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang

mengandung kafein dan karbonat.

6. Vitamin kehamilan kadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap

memerlukan folat untuk kehamilan anda ini. Bila mual muntah sangat

hebat, konsultasikan ke dokter anda sehingga dapat diberikan saran

terbaik untuk vitamin yang akan anda konsumsi. Dan dokter anda

mungkin akan memberikan obat untuk mual bila memang diperlukan.

7. Vitamin B 6 efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil.

Sebaiknya Konsultasikan dahulu dengan dokter dan bidan anda untuk

pemakaiannya.

8. Pengobatan Tradisional : Biasanya orang menggunakan jahe dalam

mengurangi rasa mual pada berbagai pengobatan tradisional. Penelitian

di Australia menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat

tradisional untuk mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi.

Pada beberapa wanita hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau

permen jahe untuk menbantu mengatasi rasa mualnya.

9. Istirahat dan relax akan sangat membantu anda mengatasi rasa mual

muntah. Karena bila anda stress hanya akan memperburuk rasa mual

anda.

Page 9: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

ANEMIA PADA KEHAMILAN

Anemia pada wanit hamil didefinisikan sebagai konsentrasi

hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama

kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada

pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang

aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki

cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for

disease control (1990) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin

kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari

10,5 g/dl pada trimester kedua.

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh

kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi (Fe) untuk

eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran sel darah merah

hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI) dan jenuh

transferin menurun, kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding

Capacity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta

ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali. Banyak

faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia defisiensi besi, antara

lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, adanya

gangguan absorbsi diusus, perdarahan akut maupun kronis, dan

meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil, masa

pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari penyakit (Amiruddin dkk,

2007)

Patofisiologi Anemia Pada Kehamilan

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan karena perubahan

sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta serta perubahan

payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II

kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 meningkat hingga 1000

ml, terjadi penurunan sedikit menjelang aterem serta kembali normal 3

bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan volume plasma seperti

laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi aldesteron.

Page 10: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Etiologi Anemia Pada Kehamilan

1. Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.

2. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

3. Kurangnya zat besi dalam makanan.

4. Kebutuhan zat besi meningkat.

5. Gangguan pencernaan dan absorbsi (Amiruddin dkk, 2004).

Gejala Klinis

Manifestasi klinis dari anemia defisiensi besi sangat bervariasi, bisa

hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya yang

menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan

gejala penyakit dasarnya. Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing,

palpitasi, berkunang-kunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan

sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan pembesaran

kelenjar limpa. Pada umumnya sudah disepakati bahwa bila kadar

hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala-gejala dan tanda-tanda anemia akan

jelas.

Derajat Anemia

Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status anemia

ibu hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang ditetapkan

dalam 3 kategori, yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11 g/dl), dan

anemia berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil pemeriksaan darah

ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah sebesar 11.28 mg/dl,

kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi 14.00 mg/dl.

Klasifikasi anemia yang lain adalah :

a. Hb 11 gr% : Tidak anemia

b. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan

c. Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang

d. Hb < 7 gr% : Anemia berat (Sohimah, 2008).

Kadar HB pasien 10 gr% sehingga termasuk dalam kondisi anemia ringan.

Page 11: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Dampak Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Kehamilan

Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena

sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil,

anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan

persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan

bayi lahir rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping

itu, perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada

wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang

anemis tidak dapat mentolerir kehilangan darah.

Pencegahan Anemia

Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi

seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

tubuh. Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging

(terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat ditemukan pada

sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang

polong, serta kacang-kacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang

terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada

sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan

zat besi

C. TERAPI OBAT

1. Anvomer

a. Dosis obat

Obat digunakan secara peroral dengan dosis 1-2 tablet/hari dimana

komposisi Anvomer terdiri dari Pyrathiazine chlorotheophylline 40mg

dan vitamin B6 30mg. (MIMS, 2008).

b. Mekanisme kerja

Bekerja secara sentral menghambat impuls refleks muntah di pusat

muntah (emetic centre) dan di trigger zone (chemoreceptor trigger

zone CTZ).

Page 12: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

c. Indikasi

Obat ini diindikasikan untuk mencegah muntah selama

hamil(MIMS, 2008).

d. Kontra indikasi

Anvomer tidak boleh digunakan untuk pasien yang mengalami

Hipersensitivitas (MIMS, 2008).

e. Interaksi obat

Tidak ada interaksi dengan obat lain.

f. Efek samping

Efek samping obat ini adalah mengantuk

2. Sangobion

a. Dosis obat

Obat digunakan secara peroral dengan dosis 1-2 kapsul/hari

dimana komposisi Sangobion terdiri dari preparat besi, vitamin B

kompleks dan Asam folat. (MIMS, 2008).

b. Indikasi

Obat ini diindikasikan karena pasien mengalami Anemia karena

kekurangan zat besi dan mineral untuk pembentukan darah, wanita

hamil dan menyusui(MIMS, 2008).

c. Kontra indikasi

Akumulasi zat besi, gangguan penggunaan zat besi (MIMS, 2008).

d. Interaksi obat

Tetrasiklin dan antasida mengurangi absorbsi

e. Efek samping

Nyeri lambung, konstipasi, diare dan kolik.

3. Prenagen Emesis

a. Dosis obat

Diminum 2x sehari selama trimester 1 kehamilan pada pagi dan

sore hari (MIMS, 2008).

b. Indikasi

Susu untuk ibu hamil (MIMS, 2008).

Page 13: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

c. Komposisi

Per 100 g Protein 25 g, fat 2.5 g, carbohydrate 63 g, minerals 5.3

g, Ca 875 mg, Fe 13 mg, folic acid 750 mcg, vit, DHA 25 mg. Energy:

375 kCal

4. Ranitidine

a. Dosis obat

PO. 150 mg, 2x sehari sesudah makan setiap pagi dan malam

hari ( ISO, 2010 ).

b. Indikasi

Terapi jangka pendek dan pemeliharaan untuk tukak lambung,

tukak duodenum, tukak ringan aktif, serta meringankan heartburn,

acid indigestion, dan lambung asam.

c. Kontra indikasi

Hipersensitif

d. Interaksi

Penggunaan bersamaan dengan Aminofilin : dapat menurunkan

metabolisme H2 Blocker. Cefatoxin : dapat menurunkan efek dari

Cefotaxine (menurunkan absorbsi karena penurunan pH

Ceftazidime. Dengan efek farmakologi akan menurun

e. Efek samping obat

Aritmia, Bradycardia, insomnia, konstipasi. Pada darah :

trombositopenia, anemia. pada hati : colestatic, hepatocelular,

hipersensitive.

D. DRP’s TERAPI OBAT

DRP yang terjadi pada kasus ini adalah :

1. Untreated Indication (Indikasi penyakit yang tidak diterapi)

Page 14: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Pada kasus ini diketahui bahwa pasien mengalami anemia dengan

kadar hemoglobin 10 gram/dL, karena nilai hemoglobin normal pada

wanita dewasa adalah 12-16 gram/dL. Akan tetapi dokter tidak

meresepkan obat untuk penambah darah pada paisen. Oleh karena itu,

kami merekomendasikan pemberian terapi obat penambah darah yaitu

sangobion. Sangobion merupakan obat anemia karena kekurangan zat besi

dan mineral untuk pembentukan darah yang aman untuk pasien ibu hamil.

Sangobion digunakan 1 kali sehari 1 kapsul selama 10 hari.

2. Improper Drug Selection (Pemilihan obat yang kurang tepat)

Pada kasus ini pasien mengalami mual dan muntah. Dokter

meresepkan vometa untuk mengatasinya. Vometa merupakan terapi mual

muntah karena berbagai penyebab seperti yang disebabkan karena

sindroma dyspepsia disertai pengosongan lambung yang lambat, refluks

gastro esophagus, dan esofagitis. Tetapi untuk penggunaan vometa

terdapat perhatian agar hati-hati untuk digunakan pada ibu hamil terutama

kehamilan trimester pertama. Oleh karena itu kami merekomendasikan

kepada dokter agar penggunaan vometa diganti dengan anvomer B6

karena memiliki indikasi mencegah mual selama hamil sehingga lebih

aman untuk ibu hamil. Anvomer digunakan selama pasien mengalami

mual dan muntah.

Selain itu dokter juga meresepkan lansoprazole dan ranitidin

karena terjadi peningkatan asam lambung akibat perubahan hormon pada

ibu hamil. Kedua obat tersebut aman untuk ibu hamil karena masuk dalam

kategori B, tetapi kami menyarankan agar terapi untuk tukak lambung atau

duodenum pada pasien digunakan satu obat saja yaitu ranitidine karena

kedua obat tersebut memiliki indikasi yang sama serta untuk kenyamanan

pasien dan sudah dapat mengcover asam lambung yang meningkat.

Ranitidine bekerja dengan cara menekan sekresi asam lambung dengan

menghambat "asam (proton) pompa" dalam sel parietal lambung. Ranitidin

diberikan secara per oral 2 kali sehari selama 5 hari.

3. Terapi Tambahan

Page 15: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Terapi tambahan yang kami rekomendasikan adalah prenagen

emesis. Prenagen emesis merupakan susu untuk ibu hamil yang

mengalami mual dan muntah terutama pada kehamilan trimester pertama.

Susu untuk ibu hamil ini sangat tepat diberikan pada pasien karena pasien

mengeluhkan tidak mau makan, lemah, pusing, serta mata berkunang.

Oleh karena itu diperlukan nutrisi tambahan untuk ibu hamil dan janin

yang dikandungnya. Prenagen emesis diminum 2 kali sehari pada pagi dan

sore hari selama trimester pertama kehamilan.

E. KIE ( KONSELING, INFORMASI DAN EDUKASI )

KIE yang dilakukan pada pasien ibu hamil antara lain :

1. Edukasi pasien tentang pola hidup yang baik seperti mengkonsunsi

makanan yg bergizi untuk kesehatan ibu hamil dan janin yang

dikandungnya.

2. Makan dalam jumlah sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah atau

porsi besar hanya akan membuat ibu hamil bertambah mual. Berusahalah

makan sewaktu ibu hamil dapat makan, dengan porsi kecil tapi sering.

3. Makan makanan yang tinggi karbohidrat dan protein yang dapat untuk

membantu mengatasi rasa mual. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran

dan makanan yang tinggi karbohidrat seperti roti, kentang, biscuit, dll.

4. Memberikan informasi mengenai makanan yang tidak boleh dikonsumsi

(seperti: buah nanas).

5. Jangan sembarangan minum obat warung.

6. Tidak merokok dan minum minuman beralkohol.

7. Di pagi hari sewaktu bangun tidur jangan langsung terburu-buru

terbangun, cobalah duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila

merasa sangat mual ketika bangun tidur pagi siapkanlah snak atau biscuit

didekat tempat tidur agar dapat memakannya dahulu sebelum anda

mencoba untuk berdiri.

8. Hindari makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan

memperburuk rasa mual.

Page 16: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

9. Minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah.

Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung

kafein dan karbonat. 

10. Mengkonsumsi jahe untuk mengurangi rasa mual. Penelitian di Australia

menyatakan bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk

mengatasi rasa mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita

hamil ada yang mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk

menbantu mengatasi rasa mualnya. 

11. Jangan melakukan aktivitas yang berat dan perbanyak istirahat. Istirahat

dan relax akan sangat membantu mengatasi rasa mual muntah. Karena bila

stress hanya akan memperburuk rasa mual.

12. Hubungi dokter bila mual-muntah menjadi sangat hebat, yang

menyebabkan pasien tidak dapat makan atau minum apapun juga sehingga

dapat menimbulkan kekurangan cairan/dehidrasi.

F. MONITORING DATA LABORATORIUM

Data laboratorium yang perlu dimonitoring dalam kasus ini, antara lain :

Data

laboratorium

Nilai normal Dalam kasus Keterangan

Hb Wanita : 12 – 14 gr

/ dl

10 gr / dl Dibawah normal

Hct Wanita : 37 – 43

vol %

Belum di periksa Perlu diperiksa.

Pada pasien

anemia biasanya

kardar Hct

dibawah normal

TD < 120 mm Hg / 80

mm Hg

100 mmHg / 70

mmHg

Dibawah normal

( Anonim, 2001 )

4. KESIMPULAN

Page 17: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Pada kasus ibu hamil yang menderita anemia dan mual muntah, terapi

yang dianjurkan adalah anmover, sangobion, prenagen emesis dan

ranitidine. Serta perlu monitoring Htc, TD, Hb, karena data

laboratorium tersebut mengindikasikan adanya anemia.

5. DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Ridwan, Ermawati Syam, Rusnah, Septi Tolanda, Irma

Damayanti. 2007. Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil

di Indonesia (Evidenced Based). Diakses tanggal 1 Desember

2011. http://ridwanamiruddin.wordpress.com

Page 18: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

Anonim. 2008. MIMS Petunjuk Konsultasi.Jakarta : PT. InfoMaster lisensi

dari CMPMedica

Anonim. 2010. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia volume 44.

Jakarta : Penerbit ISFI

Anonim. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid I. Jakarta : Media

Aesculapius FKUI

Ksuheimi. 2007. Anemia dalan Kehamilan. Diakses tanggal 1 Desember

2011. http://ksuheimi.blogspot.com/2007/09/anemia-dalam-

kehamilan.html

Dr.Suririna. Tips Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil Muda (Morning

Sickness). http://www.infoibu.com. Diakses tanggal 8

Desmber 2011.

PR

Apakah pasien dengan penurunan perlu ditransfusi darah ?

Jawaban :

Dari data laboratorum menunjukan kadar Hb pasien dalam kasus ini

adalah 10 gr / dl. Kondisi ini tidak perlu transfusi darah, cukup diterapi

Page 19: , Kehamilan Pertama, Umur Kehamilan 10 Minggu. Keluhan Mual, Muntah, Tidak Mau Makan, Lemah, Pusing, Mata Berkunang

dengan sangobion. Transfusi darah diperlukan pada pasien dengan kadar

Hb dibawah 5 gr / dl.